Pub Date : 2020-08-03DOI: 10.24198/agricore.v5i1.27139
Arifah Astining Cahya, Rita Herawaty Br Bangun
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan menganalisis kelayakan usahatani cabai besar dan cabai rawit di Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Karakteristik rumah tangga usaha tani cabai besar dan cabai rawit menunjukkan bahwa umur petani cabai besar dan cabai rawit sebagian besar berada di usia yang produktif, sebagian besar pendidikan petani masih rendah, pembiayaan modal berasal dari modal sendiri dan sebagian besar usahatani cabai besar dan cabai rawit tidak mendapatkan bimbingan atau penyuluhan. Analisis data dilakukan untuk melihat kelayakan usahatani cabai besar dan cabai rawit menggunakan analisis R/C (Return Cost Ratio) dan B/C (Benefit Cost Ratio). Berdasar hasil penghitungan pada usahatani cabai besar diperoleh nilai R/C>1 sebesar 1,56 dan B/C>0 sebesar 0,56. Penghitungan pada usahatani cabai rawit diperoleh nilai R/C>1 sebesar 1,93 dan B/C>0 sebesar 0,93. Dari hasil analisis usahatani cabai besar dan cabai rawit dapat disimpulkan bahwa usahatani ini layak dan menguntungkan secara ekonomi untuk diusahakan.Kata kunci: cabai, karakteristik, kelayakan usahataniAbstract This study aims to determine characteristics and analyze the feasibility of chili pepper (Capsicum annuum L) and cayenne pepper (Capsicum frutescent L) farming in Sumatera Utara . This research uses descriptive analysis. The data used in this study is secondary data. Household characteristics of chili pepper and cayenne pepper farming show that the age of farmers of chili pepper and cayenne pepper are mostly in productive age; most of the farmers' education is still low; capital financing comes from their capital and most of the chili pepper and cayenne pepper farming is not get guidance or counseling. Data analysis was carried out to see the feasibility of chili pepper and cayenne pepper farming using R / C (Revenue Cost Ratio) and B / C (Benefit Cost Ratio) analysis. Based on the results of calculations on chili pepper farming obtained R/C value 1,56 and B/C value 0,56. Calculation of the cayenne farming obtained R/C value 1,93 and B/C value 0,93. From the results of the analysis of chili pepper and cayenne pepper farming, it can be concluded that this farming is feasible and economically profitable to be cultivated..Keywords: business feasibility, characteristics, chili
本研究的目的是了解并分析大辣椒业和北苏门答腊辣椒业的可行性。本研究采用描述性分析。本研究使用的数据是次要数据。家庭农场大辣椒和辣椒特征表明年龄大辣椒和辣椒大部分农民在农民教育生产力,大部分的年龄仍然很低,大部分来自自己的资本,资本融资大辣椒和辣椒种植没有得到指导或咨询。数据分析是利用R/C(报复性报复性)和B/C (Benefit Cost Ratio)分析来确定大辣椒企业和辣椒的可行性的。根据对大辣椒企业家的计算,获得的R/C>1为1.56,B/C>0为0.56。据计算,辣椒企业家获得的R/C>1为1.93,B/C>0为0.93。对大辣椒业和大辣椒业的分析可以得出结论,这种贸易在经济上是有价值的。关键词:辣椒,特点,商业价值这研究uses描述分析。这个研究中使用的数据是二级数据。智利胡椒和辣椒辣椒农场的客家特色显示,辣椒胡椒和辣椒辣椒的农场时代主要是生产时代;大多数农民的教育仍然很低;资本融资来自首都,大多数辣椒胡椒和辣椒养鸡场都没有指导或咨询。数据分析显示,使用R / C (Revenue Cost Ratio)和B / C (Benefit Cost Ratio)分析研究辣椒胡椒和辣椒胡椒养料的特点。基于对辣椒辣椒养鸡场的建议,即R/C的含量为1.56和B/C的含量为0.56。cayenne farming计算的R/C价值1.93和B/C价值0.93。从分析辣椒辣椒和辣椒辣椒farming来看,这可以确定这一药物是可以吸收的,经济上是可以吸收的
{"title":"Karakteristik Petani dan Kelayakan Usahatani Cabai Besar (Capsiccum Annum L) dan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L) di Sumatera Utara","authors":"Arifah Astining Cahya, Rita Herawaty Br Bangun","doi":"10.24198/agricore.v5i1.27139","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v5i1.27139","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan menganalisis kelayakan usahatani cabai besar dan cabai rawit di Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Karakteristik rumah tangga usaha tani cabai besar dan cabai rawit menunjukkan bahwa umur petani cabai besar dan cabai rawit sebagian besar berada di usia yang produktif, sebagian besar pendidikan petani masih rendah, pembiayaan modal berasal dari modal sendiri dan sebagian besar usahatani cabai besar dan cabai rawit tidak mendapatkan bimbingan atau penyuluhan. Analisis data dilakukan untuk melihat kelayakan usahatani cabai besar dan cabai rawit menggunakan analisis R/C (Return Cost Ratio) dan B/C (Benefit Cost Ratio). Berdasar hasil penghitungan pada usahatani cabai besar diperoleh nilai R/C>1 sebesar 1,56 dan B/C>0 sebesar 0,56. Penghitungan pada usahatani cabai rawit diperoleh nilai R/C>1 sebesar 1,93 dan B/C>0 sebesar 0,93. Dari hasil analisis usahatani cabai besar dan cabai rawit dapat disimpulkan bahwa usahatani ini layak dan menguntungkan secara ekonomi untuk diusahakan.Kata kunci: cabai, karakteristik, kelayakan usahataniAbstract This study aims to determine characteristics and analyze the feasibility of chili pepper (Capsicum annuum L) and cayenne pepper (Capsicum frutescent L) farming in Sumatera Utara . This research uses descriptive analysis. The data used in this study is secondary data. Household characteristics of chili pepper and cayenne pepper farming show that the age of farmers of chili pepper and cayenne pepper are mostly in productive age; most of the farmers' education is still low; capital financing comes from their capital and most of the chili pepper and cayenne pepper farming is not get guidance or counseling. Data analysis was carried out to see the feasibility of chili pepper and cayenne pepper farming using R / C (Revenue Cost Ratio) and B / C (Benefit Cost Ratio) analysis. Based on the results of calculations on chili pepper farming obtained R/C value 1,56 and B/C value 0,56. Calculation of the cayenne farming obtained R/C value 1,93 and B/C value 0,93. From the results of the analysis of chili pepper and cayenne pepper farming, it can be concluded that this farming is feasible and economically profitable to be cultivated..Keywords: business feasibility, characteristics, chili ","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"142 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86776874","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-03DOI: 10.24198/agricore.v5i1.28656
Riyyan Insani, D. Sulistyowati, Wida Pradiana
AbstrakJawa Barat merupakan salah satu daerah penghasil sayuran dan buah-buahan semusim. Salah satu daerah penghasil komoditas sayuran terbesar di Jawa Barat adalah Kabupaten Bandung Barat, khususnya di Desa Cikidang Kecamatan Lembang. Produksi sayuran yang tinggi akan menghasilkan limbah yang tinggi. Biasanya limbah tersebut dibiarkan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya respon petani untuk memanfaatkan limbah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan, menganalisis indikator yang berhubungan, dan menganalisis indikator apa yang harus ditingkatkan untuk memacu respon petani dalam pemanfaatan limbah organik sayur sebagai pupuk kompos. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Juli 2020 di Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sampel penelitian ini berjumlah 30 orang menggunakan quota sampling. Variabel penelitian terdiri dari karakteristik individu, faktor eksternal dan respon petani. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, korelasi rank spearman, dan Kendall’s W. Hasil penelitian menunjukan bahwa respon petani termasuk kedalam kategori sedang. Indikator yang berhubungan nyata adalah adalah tingkat pendidikan formal, lama berusahatani, dan kegiatan penyuluhan. Indikator yang harus ditingkatkan adalah keterampilan petani. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengkaji variabel dan indikator baru agar lebih baik dari penelitian ini.AbstractWest Java is one of the producing areas of annual vegetables and fruits. One of the biggest vegetable commodity producing regions in West Java is West Bandung Regency, especially in Cikidang Village, Lembang District. High vegetable production will produce high waste. Usually the waste is left. This is caused by the low response of farmers to utilize the waste. This study aims to describe, analyze related indicators, and analyze what indicators should be improved to stimulate the response of farmers in the utilization of vegetable organic waste as compost. This research was conducted from March to July 2020 in Cikidang Village, Lembang District, West Bandung Regency. The research sample consisted of 30 people using quota sampling. The research variables consisted of individual characteristics, external factors and farmers' responses. Data analysis techniques used were descriptive analysis, Spearman rank correlation, and Kendall's W. The results showed that the response of farmers included in the medium category. Significantly related indicators are the level of formal education, length of work, and extension activities. Indicators that need to be improved are farmers' skills. In the next research, it is expected to be able to study new variables and indicators to be better than this research.
{"title":"RESPON PETANI DALAM PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK SAYUR SEBAGAI PUPUK KOMPOS PADA KOMODITAS SAYURAN DI DESA CIKIDANG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT","authors":"Riyyan Insani, D. Sulistyowati, Wida Pradiana","doi":"10.24198/agricore.v5i1.28656","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v5i1.28656","url":null,"abstract":"AbstrakJawa Barat merupakan salah satu daerah penghasil sayuran dan buah-buahan semusim. Salah satu daerah penghasil komoditas sayuran terbesar di Jawa Barat adalah Kabupaten Bandung Barat, khususnya di Desa Cikidang Kecamatan Lembang. Produksi sayuran yang tinggi akan menghasilkan limbah yang tinggi. Biasanya limbah tersebut dibiarkan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya respon petani untuk memanfaatkan limbah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan, menganalisis indikator yang berhubungan, dan menganalisis indikator apa yang harus ditingkatkan untuk memacu respon petani dalam pemanfaatan limbah organik sayur sebagai pupuk kompos. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Juli 2020 di Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sampel penelitian ini berjumlah 30 orang menggunakan quota sampling. Variabel penelitian terdiri dari karakteristik individu, faktor eksternal dan respon petani. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, korelasi rank spearman, dan Kendall’s W. Hasil penelitian menunjukan bahwa respon petani termasuk kedalam kategori sedang. Indikator yang berhubungan nyata adalah adalah tingkat pendidikan formal, lama berusahatani, dan kegiatan penyuluhan. Indikator yang harus ditingkatkan adalah keterampilan petani. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengkaji variabel dan indikator baru agar lebih baik dari penelitian ini.AbstractWest Java is one of the producing areas of annual vegetables and fruits. One of the biggest vegetable commodity producing regions in West Java is West Bandung Regency, especially in Cikidang Village, Lembang District. High vegetable production will produce high waste. Usually the waste is left. This is caused by the low response of farmers to utilize the waste. This study aims to describe, analyze related indicators, and analyze what indicators should be improved to stimulate the response of farmers in the utilization of vegetable organic waste as compost. This research was conducted from March to July 2020 in Cikidang Village, Lembang District, West Bandung Regency. The research sample consisted of 30 people using quota sampling. The research variables consisted of individual characteristics, external factors and farmers' responses. Data analysis techniques used were descriptive analysis, Spearman rank correlation, and Kendall's W. The results showed that the response of farmers included in the medium category. Significantly related indicators are the level of formal education, length of work, and extension activities. Indicators that need to be improved are farmers' skills. In the next research, it is expected to be able to study new variables and indicators to be better than this research.","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"56 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88551555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-03DOI: 10.24198/agricore.v5i1.24850
S. Safrida, S. Sofyan, Adawiya Taufani
Gula merupakan salah satu produksi dari subsektor perkebunan yang berasal dari tanaman tebu. Selama tahun 2005-2016, produksi tebu Indonesia cenderung menurun, sementara konsumsi gula semakin meningkat. Untuk memenuhi konsumsi tersebut, Indonesia melakukan impor gula dengan harga yang lebih rendah dari harga gula dalam negeri. Namun dampaknya adalah terjadinya penurunan produksi tebu di Indonesia. Kondisi ini tidak sesuai dengan tujuan dari kegiatan impor. Secara teori, impor hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak mempengaruhi produksi. Ketika impor meningkat, produksi gula dalam negeri seharusnya juga meningkat untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak impor gula terhadap produksi tebu dan harga gula domestik di Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk data time series tahun 1997-2016. Penelitian ini menggunakan model regresi persamaan simultan dengan 7 persamaan yang terdiri dari 6 persamaan struktural dan 1 persamaan identitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) trend dan proyeksi impor gula, produksi tebu dan harga gula pada lima tahun yang akan datang terus meningkat, (2) impor gula berdampak pada turunnya produksi tebu di Indonesia, (3) impor gula juga berdampak pada peningkatan harga gula domestik.Kata Kunci: gula, tebu, produksi, impor, hargaABSTRACTSugar is one of the production from the plantation sub-sector derived from sugar cane. During 2005-2016, Indonesian sugarcane production tended to decrease, while sugar consumption increased. To fulfill this consumption, Indonesia imports sugar at prices lower than domestic sugar prices. However, the impact of sugar imports is the decline in sugarcane production in Indonesia. This condition is not accordance with the objectives of the import activity. In theory, imports are only to meet domestic needs and do not affect production. When imports increase, domestic sugar production should also increase to reduce dependence on imports. This study aims to determine the impact of sugar imports on sugarcane production and domestic sugar prices in Indonesia. The data used in this study are secondary data in the form of time series data for 1997-2016. This study uses a simultaneous equation regression model with 7 equations consisting of 6 structural equations and 1 identity equation. The results showed that: (1) the trend and projection of sugar imports, sugarcane production and sugar prices in the coming five years continues to increase, (2) sugar imports have an impact on the decline in sugarcane production in Indonesia, (3) sugar imports also have an impact on increasing domestic sugar prices. Keywords: sugar, sugarcane, production, import, price
糖是甘蔗种植园的一部分。在2005年至2016年期间,印度尼西亚的甘蔗产量稳步下降,糖的消费量稳步上升。为了满足这一消费,印度尼西亚以低于国内糖价的价格进口糖。但其结果是甘蔗产量下降。这种情况不符合进口活动的目的。从理论上讲,进口仅仅是为了满足国内的需求,而不是影响生产。随着进口增加,国内糖的生产也应该增加,以减少对进口的依赖。本研究旨在探讨糖对甘蔗生产和国内糖价格的影响。这项研究使用的数据是1997-2016年《时代》系列数据的次要数据。本研究采用一种同步方程回归模式,使用由6个结构方程和1个身份方程组成的7个方程。研究结果表明:(1)糖进口的趋势和预测,甘蔗产量和糖价格将在未来五年稳步上升,(2)糖进口将影响印度甘蔗产量的下降,(3)糖进口也将影响国内糖价格的上升。关键词:糖、甘蔗、生产、进口、价值价值,是从植物中提取的分区糖棒之一。在2005年至2016年期间,印尼糖的生产受到了抑制,而糖的消耗却在增加。为了解决这个问题,印尼进口的糖比国内的糖价格低。悬浮,糖进口商的影响是印尼糖生产过程中的破坏。这种情况与进口动机无关。在理论上,重要的是满足国内的需求,而不是生产。当进口商增加时,国内糖生产也应该增加对进口商的依赖。这项研究旨在确定在印尼生产和国内糖的影响。这项研究的数据在1997年至2016年的时间系列数据中被用来获取。这项研究采用了一种同时的对等性回归模式,采用了6个结构平衡和1个身份匹配的概念。results那里的趋势:(1)《圣经》和糖投射来协和进口,sugarcane制作和糖实惠》5年继续的增加,(2)糖协和进口have an impact on The decline in sugarcane制作在印尼,(3)糖协和进口也有an impact on increasing家庭糖实惠。糖,糖,生产,进口,价格
{"title":"DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP PRODUKSI TEBU DAN HARGA GULA DOMESTIK DI INDONESIA","authors":"S. Safrida, S. Sofyan, Adawiya Taufani","doi":"10.24198/agricore.v5i1.24850","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v5i1.24850","url":null,"abstract":"Gula merupakan salah satu produksi dari subsektor perkebunan yang berasal dari tanaman tebu. Selama tahun 2005-2016, produksi tebu Indonesia cenderung menurun, sementara konsumsi gula semakin meningkat. Untuk memenuhi konsumsi tersebut, Indonesia melakukan impor gula dengan harga yang lebih rendah dari harga gula dalam negeri. Namun dampaknya adalah terjadinya penurunan produksi tebu di Indonesia. Kondisi ini tidak sesuai dengan tujuan dari kegiatan impor. Secara teori, impor hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak mempengaruhi produksi. Ketika impor meningkat, produksi gula dalam negeri seharusnya juga meningkat untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak impor gula terhadap produksi tebu dan harga gula domestik di Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk data time series tahun 1997-2016. Penelitian ini menggunakan model regresi persamaan simultan dengan 7 persamaan yang terdiri dari 6 persamaan struktural dan 1 persamaan identitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) trend dan proyeksi impor gula, produksi tebu dan harga gula pada lima tahun yang akan datang terus meningkat, (2) impor gula berdampak pada turunnya produksi tebu di Indonesia, (3) impor gula juga berdampak pada peningkatan harga gula domestik.Kata Kunci: gula, tebu, produksi, impor, hargaABSTRACTSugar is one of the production from the plantation sub-sector derived from sugar cane. During 2005-2016, Indonesian sugarcane production tended to decrease, while sugar consumption increased. To fulfill this consumption, Indonesia imports sugar at prices lower than domestic sugar prices. However, the impact of sugar imports is the decline in sugarcane production in Indonesia. This condition is not accordance with the objectives of the import activity. In theory, imports are only to meet domestic needs and do not affect production. When imports increase, domestic sugar production should also increase to reduce dependence on imports. This study aims to determine the impact of sugar imports on sugarcane production and domestic sugar prices in Indonesia. The data used in this study are secondary data in the form of time series data for 1997-2016. This study uses a simultaneous equation regression model with 7 equations consisting of 6 structural equations and 1 identity equation. The results showed that: (1) the trend and projection of sugar imports, sugarcane production and sugar prices in the coming five years continues to increase, (2) sugar imports have an impact on the decline in sugarcane production in Indonesia, (3) sugar imports also have an impact on increasing domestic sugar prices. Keywords: sugar, sugarcane, production, import, price","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86960829","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-03DOI: 10.24198/agricore.v5i1.23778
Syahrul - Siddiq, Reny Sukmawani, E. Meilani
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap sayuran terubuk di pasar modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 54 orang, dengan menggunakan insidental sampling. Rancangan analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan persepsi konsumen terhadap sayuran terubuk di pasar modern berdasarkan dimensi kinerja produk, ketahanan produk dan karakteristik produk memperoleh skor rata-rata sebesar 149 dengan interval skor rata-rata sebesar 2,75. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi konsumen sebanyak 92% menyatakan “menarik” terhadap sayuran terubuk di pasar modern. Simpulan ini dapat menjadi informasi dalam peluang pasar untuk pemasaran terubuk di pasar modern. Kata kunci : persepsi, konsumen, terubuk, pasar modern AbstractThis study aims to determine how consumers' perceptions of terubuk vegetables in the modern market. The method used in this study is a survey method. The number of respondents studied was 54 people, using incidental sampling. The analysis design used is descriptive analysis. The results of the study revealed that overall consumer perceptions of terubuk vegetables in the modern market based on the dimensions of product performance, product endurance and product characteristics obtained an average score of 149 with an average score interval of 2.75. This shows that 92% of consumers' perceptions say they are "attractive" to terubuk vegetables in the modern market. This conclusion can be information on market opportunities for marketing at the modern markets.Keywords: perception, consumer, terubuk, modern market
{"title":"Persepsi Konsumen Terhadap Sayuran Terubuk Di Pasar Modern","authors":"Syahrul - Siddiq, Reny Sukmawani, E. Meilani","doi":"10.24198/agricore.v5i1.23778","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v5i1.23778","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap sayuran terubuk di pasar modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 54 orang, dengan menggunakan insidental sampling. Rancangan analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan persepsi konsumen terhadap sayuran terubuk di pasar modern berdasarkan dimensi kinerja produk, ketahanan produk dan karakteristik produk memperoleh skor rata-rata sebesar 149 dengan interval skor rata-rata sebesar 2,75. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi konsumen sebanyak 92% menyatakan “menarik” terhadap sayuran terubuk di pasar modern. Simpulan ini dapat menjadi informasi dalam peluang pasar untuk pemasaran terubuk di pasar modern. Kata kunci : persepsi, konsumen, terubuk, pasar modern AbstractThis study aims to determine how consumers' perceptions of terubuk vegetables in the modern market. The method used in this study is a survey method. The number of respondents studied was 54 people, using incidental sampling. The analysis design used is descriptive analysis. The results of the study revealed that overall consumer perceptions of terubuk vegetables in the modern market based on the dimensions of product performance, product endurance and product characteristics obtained an average score of 149 with an average score interval of 2.75. This shows that 92% of consumers' perceptions say they are \"attractive\" to terubuk vegetables in the modern market. This conclusion can be information on market opportunities for marketing at the modern markets.Keywords: perception, consumer, terubuk, modern market","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88969869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-03DOI: 10.24198/agricore.v5i1.28739
C. Galih, Lies Sulistyowati
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu indikator perkembangan investasi saham di Indonesia, di mana ada indeks sektor yang mewakili perusahaan publik, salah satu indeks sektoral adalah Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS) Pertanian. Fenomena yang terjadi pada periode 2014-2018 adalah tingkat pengembalian investasi di IHSS Pertanian menjadi yang terburuk dibandingkan dengan IHSG dan sektor lainnya sebesar -33,47%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSS Pertanian periode 2014 hingga 2018 secara bulanan. Analisis yang digunakan adalah analisis Ordinary Least Square (OLS) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSS Pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi, nilai tukar USD/IDR, suku bunga bank sentral, IHSG, harga minyak kelapa sawit, dan harga emas berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSS Pertanian dengan nilai pengaruh 88,6%.Kata Kunci: Indeks Harga Saham Sektoral Pertanian, Return Saham, Makroekonomi, Ordinary Least Square (OLS)AbstractJakarta Composite Index (IHSG) is an indicator of the development of stock investment in Indonesia, where there are indices of sectors that represent public companies, one of the sectoral indices is the Sectoral Stock Price Index (IHSS) of Agriculture. The phenomenon that occurred in the 2014-2018 period was the level of investment return in the IHSS of Agriculture being the worst compared to the IHSG and other sectors by -33.47%. The purpose of this study is to identify the factors that influence the movement of IHSS of Agriculture for the period of 2014 up to 2018 on monthly base. The analysis used is Ordinary Least Square (OLS) analysis to identify the factors that influence the movement of IHSS of Agriculture. The results showed that inflation, USD/IDR exchange rate, central bank interest rate, IHSG, palm oil prices, and gold prices significantly influence the movement of IHSS of Agriculture with an influence value of 88.6%. Keywords: Agricultural Sectoral Stock Price Index, Stock Return, Macroeconomics, Ordinary Least Square (OLS).
联合股票价格指数(IHSG)是印度尼西亚股票投资发展的指示器之一,其中有代表上市公司的部门索引,部门价格指数就是农业股份价格指数。2011年至2018年期间发生的现象是,与gsg和其他行业相比,IHSS农业的投资回收率为- 33.47%。这项研究的目的是确定影响2014年至2018年农业周期的因素。它使用的分析是最平方的分析,以确定影响lhss农业运动的因素。研究结果表明,通货膨胀、美元/IDR值、中央银行利率、IHSG、棕榈油价格和黄金价格对IHSS农业运动产生了重大影响,其影响为88.6%。关键词:农业部门的股票价格指数,股票回报率相对宏观,普通至少广场(OLS) AbstractJakarta Composite Index (IHSG)是一个指示器of the development of证券投资在印尼,有在哪里的indices sectors那个代表public companies,一号》sectoral indices sectoral股票价格指数(IHSS)》是农业。2014-2018年周期中发生的现象是农业在IHSS上的投资回报水平比-33.47%。这项研究的目的是确定影响2014年至2018年周期农业活动的因素。厕所分析是最常见的分析方法找出影响农业IHSS运动的因素。其结果表明,利率、美元/IDR交换利率、中央利息银行、IHSG、棕榈油价格和黄金价格严重影响了农业IHSS的移动,影响了高达88.6%的农业影响。关键字:农业部门股票指数、股票回报率、马克学人、特征广场(OLS)。
{"title":"Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Sektoral Pertanian di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018","authors":"C. Galih, Lies Sulistyowati","doi":"10.24198/agricore.v5i1.28739","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v5i1.28739","url":null,"abstract":"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu indikator perkembangan investasi saham di Indonesia, di mana ada indeks sektor yang mewakili perusahaan publik, salah satu indeks sektoral adalah Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS) Pertanian. Fenomena yang terjadi pada periode 2014-2018 adalah tingkat pengembalian investasi di IHSS Pertanian menjadi yang terburuk dibandingkan dengan IHSG dan sektor lainnya sebesar -33,47%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSS Pertanian periode 2014 hingga 2018 secara bulanan. Analisis yang digunakan adalah analisis Ordinary Least Square (OLS) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSS Pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi, nilai tukar USD/IDR, suku bunga bank sentral, IHSG, harga minyak kelapa sawit, dan harga emas berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSS Pertanian dengan nilai pengaruh 88,6%.Kata Kunci: Indeks Harga Saham Sektoral Pertanian, Return Saham, Makroekonomi, Ordinary Least Square (OLS)AbstractJakarta Composite Index (IHSG) is an indicator of the development of stock investment in Indonesia, where there are indices of sectors that represent public companies, one of the sectoral indices is the Sectoral Stock Price Index (IHSS) of Agriculture. The phenomenon that occurred in the 2014-2018 period was the level of investment return in the IHSS of Agriculture being the worst compared to the IHSG and other sectors by -33.47%. The purpose of this study is to identify the factors that influence the movement of IHSS of Agriculture for the period of 2014 up to 2018 on monthly base. The analysis used is Ordinary Least Square (OLS) analysis to identify the factors that influence the movement of IHSS of Agriculture. The results showed that inflation, USD/IDR exchange rate, central bank interest rate, IHSG, palm oil prices, and gold prices significantly influence the movement of IHSS of Agriculture with an influence value of 88.6%. Keywords: Agricultural Sectoral Stock Price Index, Stock Return, Macroeconomics, Ordinary Least Square (OLS).","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"153 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78593626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-14DOI: 10.24198/agricore.v4i2.23249
Firdarani Kirana Rivanisa, Adi Nugraha
Berkembangnya produk pertanian organik di Indonesia memicu dibentuknya aturan pemerintah mengenai sistem sertifikasi organik yang bertujuan untuk melindungi konsumen dan produsen. Akan tetapi dalam pelaksanaanya, sistem ini dihadapkan pada permasalahan sehingga menimbulkan polemik di masyarakat. Perkembangan polemik tersebut menuntut petani untuk bermanuver guna mempertahankan eksistensinya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis dialektika yang terjadi antara stuktur yang berupa sistem sertifikasi organik dengan agensi yang dimiliki oleh petani yang ditunjukkan dalam gaya bertaninya serta hal yang melatarbelakangi keputusannya dalam menentukan gaya bertani tersebut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah micro-macro linkages. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tiap petani memiliki cara pandang yang berbeda terhadap polemik struktur yang ada sehingga menciptakan respon yang berbeda pula. Perbedaan respon tersebut disebabkan oleh perbedaan kondisi struktur yang melekat pada masing-masing usaha tani. Respon petani dapat dilihat dari perbedaan gaya bertani antara Semai Organik dan Eco Camp. Kata Kunci: Dialektika, Sistem Sertifikasi Organik, Gaya Bertani, Farming Styles, Petani Organik
{"title":"Dialektika Sistem Sertifikasi Pertanian Organik dan Gaya Bertani (Farming Style) Petani Organik","authors":"Firdarani Kirana Rivanisa, Adi Nugraha","doi":"10.24198/agricore.v4i2.23249","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v4i2.23249","url":null,"abstract":"Berkembangnya produk pertanian organik di Indonesia memicu dibentuknya aturan pemerintah mengenai sistem sertifikasi organik yang bertujuan untuk melindungi konsumen dan produsen. Akan tetapi dalam pelaksanaanya, sistem ini dihadapkan pada permasalahan sehingga menimbulkan polemik di masyarakat. Perkembangan polemik tersebut menuntut petani untuk bermanuver guna mempertahankan eksistensinya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis dialektika yang terjadi antara stuktur yang berupa sistem sertifikasi organik dengan agensi yang dimiliki oleh petani yang ditunjukkan dalam gaya bertaninya serta hal yang melatarbelakangi keputusannya dalam menentukan gaya bertani tersebut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah micro-macro linkages. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tiap petani memiliki cara pandang yang berbeda terhadap polemik struktur yang ada sehingga menciptakan respon yang berbeda pula. Perbedaan respon tersebut disebabkan oleh perbedaan kondisi struktur yang melekat pada masing-masing usaha tani. Respon petani dapat dilihat dari perbedaan gaya bertani antara Semai Organik dan Eco Camp. Kata Kunci: Dialektika, Sistem Sertifikasi Organik, Gaya Bertani, Farming Styles, Petani Organik","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88333377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Produksi susu dalam negeri hanya mampu memenuhi kebutuhan permintaan konsumsi susu sebesar 30 % saja, sisanya 70 % dipasok dari impor. Di sisi lain tingkat konsumsi susu perkapita Indonesia relatif rendah. Hal ini menjadi peluang bagi usaha ternak sapi perah dalam menyediakan susu sapi segar. Tujuan penulisan artikel ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi susu segar, harga dan kuantitas susu segar sebagai keseimbangan permintaan dan penawaran dalam pasar susu segar. Sumber data sekunder periode 1993-2017. Instrumen analisis menggunakan metode persamaan simultan two stage least square (2LSL).Hasil analisis adalah model persamaan biaya produksi susu segar dipengaruhi oleh variabel biaya pakan, listrik dan air, obat-obatan dan bahan bakar. Model persamaan produksi susu segar dipengaruhi oleh variabel jumlah sapi laktasi dan jumlah pakan konsentrat. Dari sisi pasar susu segar, model persamaan penawaran susu segar dipengaruhi oleh variabel jumlah susu segar dan harga teh sebagai komplementer, diikuti varibel harga susu segar dan harga kopi sebagai substitusi. Sedangkan dari model persamaan permintaan yang berpengaruh adalah variabel pendapatan perkapita, jumlah produksi, harga teh dan harga kopi sebagai produk komplementer dan substitusi. Model persamaan harga susu segar dipengaruhi oleh variabel total biaya produksi dan jumlah permintaan susu segar.
{"title":"KESEIMBANGAN HARGA DAN KUANTITAS PASAR SUSU SEGAR DI INDONESIA","authors":"Lilis Imamah Ichdayati, Eny Dwiningsih, Risma Kurnia Putri","doi":"10.24198/agricore.v4i2.25358","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v4i2.25358","url":null,"abstract":"Produksi susu dalam negeri hanya mampu memenuhi kebutuhan permintaan konsumsi susu sebesar 30 % saja, sisanya 70 % dipasok dari impor. Di sisi lain tingkat konsumsi susu perkapita Indonesia relatif rendah. Hal ini menjadi peluang bagi usaha ternak sapi perah dalam menyediakan susu sapi segar. Tujuan penulisan artikel ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi susu segar, harga dan kuantitas susu segar sebagai keseimbangan permintaan dan penawaran dalam pasar susu segar. Sumber data sekunder periode 1993-2017. Instrumen analisis menggunakan metode persamaan simultan two stage least square (2LSL).Hasil analisis adalah model persamaan biaya produksi susu segar dipengaruhi oleh variabel biaya pakan, listrik dan air, obat-obatan dan bahan bakar. Model persamaan produksi susu segar dipengaruhi oleh variabel jumlah sapi laktasi dan jumlah pakan konsentrat. Dari sisi pasar susu segar, model persamaan penawaran susu segar dipengaruhi oleh variabel jumlah susu segar dan harga teh sebagai komplementer, diikuti varibel harga susu segar dan harga kopi sebagai substitusi. Sedangkan dari model persamaan permintaan yang berpengaruh adalah variabel pendapatan perkapita, jumlah produksi, harga teh dan harga kopi sebagai produk komplementer dan substitusi. Model persamaan harga susu segar dipengaruhi oleh variabel total biaya produksi dan jumlah permintaan susu segar.","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86940098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-14DOI: 10.24198/agricore.v4i2.26147
Kuswarini Kusno, M. Fadli, T. Karyani, E. Djuwendah
Kiwari Farmers adalah suatu kelompok tani yang memproduksi kopi arabika yang diberi nama Manglayang Karlina dan dipasarkan di Warung Kopi Kiwari yang terletak di Jalan Palapa No.55, Padasuka, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. Maraknya kedai kopi di daerah Bandung menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat sehingga terjadi fluktuasi dalam omzet penjualan kopi di Warung Kopi Kiwari. Salah satu upaya untuk mempertahankan eksistensinya, warung Kopi Kiwari perlu mengetahui bagaimana perilaku konsumennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian kopi Manglayang Karlina di warung Kopi Kiwari. Desain penelitian ini adalah desain kualitatif dengan teknik penelitian survey terhadap 50 responden. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi. Dari 11 faktor diperoleh 10 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli kopi arabika Manglayang Karlina, yaitu faktor budaya, sosial, psikologis, produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan faktor bukti fisik. Disarankan Warung Kopi Kiwari memberikan informasi mengenai manfaat kopi dan suatu konten menarik melalui media sosial yang sudah dimilikinya. Konten menarik dapat berupa informasi pemanfaatan ampas kopi untuk pengharum ruangan.Kata kunci: kedai kopi, keputusan pembelian, perilaku konsumen
Kiwari Farmers是一群生产阿拉伯咖啡的农民,他们的名字叫mang放Karlina,在西爪哇省pakpa 55街的Kiwari咖啡店销售。万隆地区咖啡馆的蓬勃发展导致商业竞争加剧,在Kiwari茶馆的咖啡销售出现了剧烈的波动。为了保护自己的生存,基瓦里茶馆需要了解消费者的行为。本研究旨在确定影响消费者在Kiwari茶馆购买mang放咖啡的决定的因素。本研究设计是一种定性设计,对象是50名受访者。受访者的选择是采用采样技术进行的。数据使用频率表进行描述性分析。在11个因素中,有10个因素影响消费者购买阿拉比卡咖啡,这是文化、社会、心理、产品、价格、地点、促销、个人、过程和物理证据因素。建议Kiwari咖啡店提供关于咖啡的好处和一个有趣内容的信息通过他已经拥有的社交媒体。有趣的内容可以是咖啡渣为空气清新剂的利用信息。关键词:咖啡店、购买决策、消费者行为
{"title":"IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI KOPI ARABIKA MANGLAYANG KARLINA DI WARUNG KOPI KIWARI","authors":"Kuswarini Kusno, M. Fadli, T. Karyani, E. Djuwendah","doi":"10.24198/agricore.v4i2.26147","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v4i2.26147","url":null,"abstract":"Kiwari Farmers adalah suatu kelompok tani yang memproduksi kopi arabika yang diberi nama Manglayang Karlina dan dipasarkan di Warung Kopi Kiwari yang terletak di Jalan Palapa No.55, Padasuka, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. Maraknya kedai kopi di daerah Bandung menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat sehingga terjadi fluktuasi dalam omzet penjualan kopi di Warung Kopi Kiwari. Salah satu upaya untuk mempertahankan eksistensinya, warung Kopi Kiwari perlu mengetahui bagaimana perilaku konsumennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian kopi Manglayang Karlina di warung Kopi Kiwari. Desain penelitian ini adalah desain kualitatif dengan teknik penelitian survey terhadap 50 responden. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi. Dari 11 faktor diperoleh 10 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli kopi arabika Manglayang Karlina, yaitu faktor budaya, sosial, psikologis, produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan faktor bukti fisik. Disarankan Warung Kopi Kiwari memberikan informasi mengenai manfaat kopi dan suatu konten menarik melalui media sosial yang sudah dimilikinya. Konten menarik dapat berupa informasi pemanfaatan ampas kopi untuk pengharum ruangan.Kata kunci: kedai kopi, keputusan pembelian, perilaku konsumen","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"116 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77887808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-14DOI: 10.24198/agricore.v4i2.24532
Ha Sudoni, Eti Suminartika, Ernah Ernah
Perkebunan kelapa sawit dengan komoditas utama minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) merupakan sektor strategis dalam perekonomian Indonesia dengan memberikan kontribusi di tahun 2017 senilai USD 18,28 milyar atau 9,6 % terhadap ekspor nasional. Meski demikian sepanjang tahun 2010 sampai dengan tahun 2018 harga CPO dalam trend menurun. Penurunan harga CPO ini sejalan dengan penurunan harga saham perkebunan kelapa sawit di Bursa Efek Indonesia. PT London Sumatra Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang harga sahamnya mengalami penurunan. Oleh karena itu investor yang akan berinvestasi di sektor perkebunan melalui bursa efek perlu melakukan penilaian dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi harga saham PT London Sumatra Indonesia Tbk. Hasil penelitian dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda didapat faktor-faktor yang memengaruhi harga saham PT London Sumatra Indonesia Tbk adalah harga CPO, harga saham market leader, kurs rupiah, Return On Equity dan Earning Per Share.Kata Kunci: Harga saham, Harga CPO, Saham market leader, Return On Equity, Earning Per ShareABSTRACTOil palm plantations with the main commodity palm oil or Crude Palm Oil (CPO) are a strategic sector in the Indonesian economy by contributing in 2017 valued at USD 18.28 billion or 9.6% of national exports. However, throughout 2010 up to 2018 CPO prices were in a downward trend. The decline in CPO prices is in line with the decline in the prices of oil palm plantations on the Indonesia Stock Exchange. PT London Sumatra Indonesia Tbk is a palm oil plantation company whose share price has decreased. Therefore investors who will invest in the plantation sector through the stock exchange need to make an assessment in making investment decisions. This study aims to identify the factors that influence the stock prices of PT London Sumatra Indonesia Tbk. The results of the study using multiple linear regression analysis tools obtained factors that influence the price of PT London Sumatra Indonesia Tbk stock prices are CPO prices, market leader stock prices, rupiah exchange rates, Return On Equity and Earning Per Share.Keywords: Stock price, CPO price, Market leader stock, Return On Equity, Earning Per Share
{"title":"Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Saham PT London Sumatra Indonesia Tbk.","authors":"Ha Sudoni, Eti Suminartika, Ernah Ernah","doi":"10.24198/agricore.v4i2.24532","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v4i2.24532","url":null,"abstract":"Perkebunan kelapa sawit dengan komoditas utama minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) merupakan sektor strategis dalam perekonomian Indonesia dengan memberikan kontribusi di tahun 2017 senilai USD 18,28 milyar atau 9,6 % terhadap ekspor nasional. Meski demikian sepanjang tahun 2010 sampai dengan tahun 2018 harga CPO dalam trend menurun. Penurunan harga CPO ini sejalan dengan penurunan harga saham perkebunan kelapa sawit di Bursa Efek Indonesia. PT London Sumatra Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang harga sahamnya mengalami penurunan. Oleh karena itu investor yang akan berinvestasi di sektor perkebunan melalui bursa efek perlu melakukan penilaian dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi harga saham PT London Sumatra Indonesia Tbk. Hasil penelitian dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda didapat faktor-faktor yang memengaruhi harga saham PT London Sumatra Indonesia Tbk adalah harga CPO, harga saham market leader, kurs rupiah, Return On Equity dan Earning Per Share.Kata Kunci: Harga saham, Harga CPO, Saham market leader, Return On Equity, Earning Per ShareABSTRACTOil palm plantations with the main commodity palm oil or Crude Palm Oil (CPO) are a strategic sector in the Indonesian economy by contributing in 2017 valued at USD 18.28 billion or 9.6% of national exports. However, throughout 2010 up to 2018 CPO prices were in a downward trend. The decline in CPO prices is in line with the decline in the prices of oil palm plantations on the Indonesia Stock Exchange. PT London Sumatra Indonesia Tbk is a palm oil plantation company whose share price has decreased. Therefore investors who will invest in the plantation sector through the stock exchange need to make an assessment in making investment decisions. This study aims to identify the factors that influence the stock prices of PT London Sumatra Indonesia Tbk. The results of the study using multiple linear regression analysis tools obtained factors that influence the price of PT London Sumatra Indonesia Tbk stock prices are CPO prices, market leader stock prices, rupiah exchange rates, Return On Equity and Earning Per Share.Keywords: Stock price, CPO price, Market leader stock, Return On Equity, Earning Per Share","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"11 4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89744039","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-16DOI: 10.24198/agricore.v4i2.26509
Roosganda Elizabeth
Tercapainya keberhasilan suatu program pembangunan pertanian karena didukung penuh oleh partisipasi petani, para pelaksana di lapang dan kesesuaian pelaksanaan di lapang dengan target tujuan pelaksanaan. Keberhasilan juga dipengaruhi pemberdayaan dan peningkatan peran, fungsi dan kinerja kelembagaan pelaksana program serta pentingnya mengikutsertakan fungsi dan peran kearifan lokal. Tulisan ini bertujuan untuk mengemukakan pentingnya peningkatan partisipasi petani, pemberdayaan kelembagaan dan kearifan lokal dalam pengadaan dan ketersediaan pangan mendukung ketahanan pangan berkelanjutan. Seiring peningkatan pertumbuhan penduduk yang rata-rata mencapai kisaran 1,49% menyebabkan peningkatan permintaan pangan, sementara pertumbuhan ekonomi sekitar 6-7% dan pendapatan pangan yang masih elastis. Perlunya antisipasi anomali iklim ekstrem, tingginya degradasi dan pengendalian konversi lahan, dan berbagai kendala terkait lainnya diprediksi penyebab relatif rendahnya kapasitas dan ketersediaan pangan; yang membutuhkan keberpihakan dan pendampingan berbagai pihak terkait dalam pelaksanaan berbagai inovasi teknologi pertanian. Peningkatan dan pemberdayaan peran kelembagaan pertanian merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pangan berkelanjutan. Diperlukan segera antisipasi penanganan pemenuhan pangan dengan meningkatkan partisipasi petani dalam pemberdayaan berbagai kelembagaan pertanian terkait dan kearifan lokal. Perlunya pendekatan dan pengkajian berbagai Undang-undang dan regulasi terkait serta pendampingan yang lebih serius, mendalam dan berkelanjutan untuk mengurus pengadaan dan ketersediaan pangan untuk mewujudkan kemandirian pangan menuju ketahanan pangan berkelanjutan. Kata kunci: partisipasi petani, pemberdayaan kelembagaan, kearifan lokal, ketahanan pangan.
{"title":"PENINGKATAN PARTISIPASI PETANI, PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN DAN KEARIFAN LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN","authors":"Roosganda Elizabeth","doi":"10.24198/agricore.v4i2.26509","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v4i2.26509","url":null,"abstract":"Tercapainya keberhasilan suatu program pembangunan pertanian karena didukung penuh oleh partisipasi petani, para pelaksana di lapang dan kesesuaian pelaksanaan di lapang dengan target tujuan pelaksanaan. Keberhasilan juga dipengaruhi pemberdayaan dan peningkatan peran, fungsi dan kinerja kelembagaan pelaksana program serta pentingnya mengikutsertakan fungsi dan peran kearifan lokal. Tulisan ini bertujuan untuk mengemukakan pentingnya peningkatan partisipasi petani, pemberdayaan kelembagaan dan kearifan lokal dalam pengadaan dan ketersediaan pangan mendukung ketahanan pangan berkelanjutan. Seiring peningkatan pertumbuhan penduduk yang rata-rata mencapai kisaran 1,49% menyebabkan peningkatan permintaan pangan, sementara pertumbuhan ekonomi sekitar 6-7% dan pendapatan pangan yang masih elastis. Perlunya antisipasi anomali iklim ekstrem, tingginya degradasi dan pengendalian konversi lahan, dan berbagai kendala terkait lainnya diprediksi penyebab relatif rendahnya kapasitas dan ketersediaan pangan; yang membutuhkan keberpihakan dan pendampingan berbagai pihak terkait dalam pelaksanaan berbagai inovasi teknologi pertanian. Peningkatan dan pemberdayaan peran kelembagaan pertanian merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pangan berkelanjutan. Diperlukan segera antisipasi penanganan pemenuhan pangan dengan meningkatkan partisipasi petani dalam pemberdayaan berbagai kelembagaan pertanian terkait dan kearifan lokal. Perlunya pendekatan dan pengkajian berbagai Undang-undang dan regulasi terkait serta pendampingan yang lebih serius, mendalam dan berkelanjutan untuk mengurus pengadaan dan ketersediaan pangan untuk mewujudkan kemandirian pangan menuju ketahanan pangan berkelanjutan. Kata kunci: partisipasi petani, pemberdayaan kelembagaan, kearifan lokal, ketahanan pangan.","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85466065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}