AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar agroindustri pengolahan kopi arabika ekspor pada KSU Sara Ate di Kabupaten Aceh Tengah dapat menciptakan nilai tambah untuk kopi dan untuk mengetahui apakah sudah efesien pemasaran kopi arabika ekspor pada KSU Sara Ate di Kabupaten Aceh Tengah. Penentuan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan karena industri pengolahan kopi ini berproduksi secara berkesinambungan dan juga merupakan salah satu industri pengolahan kopi di Aceh Tengah. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis nilai tambah model hayami dan metode analisis efesiensi pemasaran. Hasil analisis menunjukkan nilai tambah kopi arabika ekspor green bean grade 1 (spesialty) pada KSU Sara Ate sedang, dan green bean grade 2 (premium) rendah. Berdasarkan nilai efesiensi pemasaran green bean grade 1 dan green bean grade 2 pada KSU Sara Ate pemasaran dinilai efesien. Nilai tersebut memenuhi syarat ketentuan dimana jika EP 0-50 % pemasaran dinilai efesien.AbstractThis study aims to find out how big arabica coffee processing export agroindustry in KSU Sara Ate in Central Aceh Regency can create added value for coffee and to know whether it has efficient marketing arabica coffee export at KSU Sara Ate in Central Aceh regency. Determination of the location of this study is determined purposively (Purposive) with consideration because the coffee processing industry is producing continuously and is also one of the coffee processing industry in Central Aceh. The method of analysis used in this research is the value added analysis method of hayami model and marketing efficiency analysis method. The analysis result shows the value of arabica coffee export of green bean grade 1 (specialty) on KSU Sara Ate being, and green bean grade 2 (premium) low. Based on the value of marketing efficiency of green bean grade 1 and green bean grade 2 on KSU Sara Ate marketing is considered efficient. The value is eligible provisions where if 0-50% EP marketing is considered efficient.Keywords: Value-added, Marketing Efficiency, Arabica Export Coffee AbstractThis study aims to find out how big arabica coffee processing export agroindustry in KSU Sara Ate in Central Aceh Regency can create added value for coffee and to know whether it has efficient marketing arabica coffee export at KSU Sara Ate in Central Aceh regency. Determination of the location of this study is determined purposively (Purposive) with consideration because the coffee processing industry is producing continuously and is also one of the coffee processing industry in Central Aceh. The method of analysis used in this research is the value added analysis method of hayami model and marketing efficiency analysis method. The analysis result shows the value of arabica coffee export of green bean grade 1 (specialty) on KSU Sara Ate being, and green bean grade 2 (premium) low. Based on the value of marketing efficiency of green
{"title":"ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENGOLAHAN KOPI ARABIKA EKSPOR DI KABUPATEN ACEH TENGAH (STUDI KASUS PADA KSU SARA ATE)","authors":"Peggi Epaga, Akhmad Baihaqi, Muji Burrahmad, Elly Susanti","doi":"10.24198/agricore.v4i1.20867","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v4i1.20867","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar agroindustri pengolahan kopi arabika ekspor pada KSU Sara Ate di Kabupaten Aceh Tengah dapat menciptakan nilai tambah untuk kopi dan untuk mengetahui apakah sudah efesien pemasaran kopi arabika ekspor pada KSU Sara Ate di Kabupaten Aceh Tengah. Penentuan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan karena industri pengolahan kopi ini berproduksi secara berkesinambungan dan juga merupakan salah satu industri pengolahan kopi di Aceh Tengah. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis nilai tambah model hayami dan metode analisis efesiensi pemasaran. Hasil analisis menunjukkan nilai tambah kopi arabika ekspor green bean grade 1 (spesialty) pada KSU Sara Ate sedang, dan green bean grade 2 (premium) rendah. Berdasarkan nilai efesiensi pemasaran green bean grade 1 dan green bean grade 2 pada KSU Sara Ate pemasaran dinilai efesien. Nilai tersebut memenuhi syarat ketentuan dimana jika EP 0-50 % pemasaran dinilai efesien.AbstractThis study aims to find out how big arabica coffee processing export agroindustry in KSU Sara Ate in Central Aceh Regency can create added value for coffee and to know whether it has efficient marketing arabica coffee export at KSU Sara Ate in Central Aceh regency. Determination of the location of this study is determined purposively (Purposive) with consideration because the coffee processing industry is producing continuously and is also one of the coffee processing industry in Central Aceh. The method of analysis used in this research is the value added analysis method of hayami model and marketing efficiency analysis method. The analysis result shows the value of arabica coffee export of green bean grade 1 (specialty) on KSU Sara Ate being, and green bean grade 2 (premium) low. Based on the value of marketing efficiency of green bean grade 1 and green bean grade 2 on KSU Sara Ate marketing is considered efficient. The value is eligible provisions where if 0-50% EP marketing is considered efficient.Keywords: Value-added, Marketing Efficiency, Arabica Export Coffee AbstractThis study aims to find out how big arabica coffee processing export agroindustry in KSU Sara Ate in Central Aceh Regency can create added value for coffee and to know whether it has efficient marketing arabica coffee export at KSU Sara Ate in Central Aceh regency. Determination of the location of this study is determined purposively (Purposive) with consideration because the coffee processing industry is producing continuously and is also one of the coffee processing industry in Central Aceh. The method of analysis used in this research is the value added analysis method of hayami model and marketing efficiency analysis method. The analysis result shows the value of arabica coffee export of green bean grade 1 (specialty) on KSU Sara Ate being, and green bean grade 2 (premium) low. Based on the value of marketing efficiency of green","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"175 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73316678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-04DOI: 10.24198/agricore.v4i1.23209
Lucyana Trimo, Syarifudin Hidayat
ABSTRAKPeluang berkembangnya agroindustri teh rakyat cukup besar, akibat semakin tingginya permintaan pasar luar negeri dan dalam negeri dalam bentuk“instant tea”.Namun, kondisi tersebut belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani teh maupun pelaku agroindustri teh rakyat. Ini terlihat dari, rendahnya produktivitas kebun teh milik petani, sehingga kurang dapat memenuhi permintaan pucuk teh oleh pelaku agroindustri the rakyat. Selanjutnya, pelaku agroindustri teh rakyat hanya dapat mengolah pucuk tehnya dalam bentuk teh hijau (curah) dengan harga yang murah. Akibatnya, pihak agroindustri teh rakyat membeli pucuk dari petani dengan harga murah dan mutu rendah. Penelitian dilakukan untuk mengkaji kendala yang dihadapi dan keberlanjutan agro-industri teh. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi deskriptif survey. Tempat penelitian yang dipilih adalah Kabupaten: Garut (Kecamatan Cisurupan), Cianjur (Kecamatan Sukanagara) dan Bandung (Kecamatan Pasirjambu), yang merupakan sentra teh di Provinsi Jawa Barat.Data diperoleh melalui wawancara dengan:pejabat pada instansi pemerintah, koperasi, pabrikan, asosiasi petani teh, kelompok tani, serta petaniteh yang diambil secara purposive. Sedangkan responden diambil secara proposional dari ketiga wilayah penelitian, dansetiap kecamatan diambil 30 orang petani teh. Data dianalisis secara deskriptif, dengan pendekatan system thinking. Kendala yang dihadapi agroindustri teh rakyat, yaitu masih kurang dalam: 1) ketersediaan pucuk teh sebagai bahan baku, 2) pengetahuan untuk meningkatkan nilai tambah pucuk teh, 3) kemampuan penyediaan modal dan mesin olah pucuk teh, dan 4) dukungan pemerintah dalam mempromosikan teh olahan rakyat (misalnya: dalam rapat atau kegiatan yang berlangsung di pemerintahan belum memanfaatkan produk olahan teh dari petani). Kondisi ini berdampak terhadap keberlanjutan agroindustri teh rakyat.Kata kunci: agroindustri, berkelanjutan, kemandirian, nilai tambah, teh rakyat. ABSTRACT The increasing market demand, abroad and domestically in the form of "instant tea" (food, beverage, pharmaceutical, cosmetics), and also support from the higher government through GPATN program makes the oopportunities of tea small holder groups into tea agro-industry business is quite huge.But infact, this opportunity cannot be utilized properly by tea small holder. Most of the tea small holders still sell their products in the form oftea fresh leaf. This research was conducted to investigate the constrain of tea small holder in agroindustry development.The study was conducted using a survey descriptive study approach. Selected location research is located at the center of tea small holder in West Java province, i.e.District of Garut, Cianjur and Bandung. In this research, the data were collected by interviews with relevant parties, i.e. officials at government agencies, cooperatives, manufacturers, associations of tea farmers, tea small holder groups, and tea farmers.While respondents w
由于对海外和国内市场的“速溶茶”需求日益高涨,人们对农业工业的发展几乎没有机会。然而,这种情况既不能很好地利用茶农,也不能很好地利用人民的茶工业。这表明,农民茶园的生产力正在下降,因此不太可能满足农民农民的需求。反过来,民间茶工业只能以低廉的价格生产其茶叶茶叶。结果,农民的农业工业以低廉的价格从农民那里购买了大量的茶叶。研究是为了评估所面临的障碍和茶叶行业的持续发展。研究采用描述性调查的方法进行。选定的研究地点是西爪哇省的Garut (Cisurupan)、Cianjur (Sukanagara street)和万隆(Pasirjambu地区)。数据是通过采访:政府机构的官员、合作社、制造商、茶农协会、农场团体和采集者。与此同时,受访者从三个研究领域进行了分类,每一个地区由30名茶农组成。通过描述性的、系统思考的方法来分析数据。明显的茶人民所面临的障碍,即还不够深:1)封茶作为原料供应,2)提高附加值封茶知识,3)资本和机器运动封茶,供应能力4)人民政府支持在促进茶加工(例如:在政府的会议或活动进行中还利用加工茶产品从农民手中)。这种情况正在影响人民茶产业的持续发展。关键词:农业,可持续,自力更生,附加值,人们的茶。通过GPATN项目,从高水平的政府那里得到支持,使小规模的茶的消化能力变得非常庞大。但事实上,这个机会不可能通过小酌茶来功利。大多数茶的小支柱仍然在新鲜的叶子上生产。这项研究旨在研究农业发展中茶小摊的经合性。本研究采用调查描述的学习方法。经过挑选的地点研究是在西爪哇岛省的茶小摊中心进行的。在这项研究中,这些数据是由政府机构与相关部门、i.e. officials、合作机构、manufacturers、tea farmers助理、tea small holdings and tea farmers进行审查的。虽然急救人员被分成三份研究报告,但每个地区被30个茶商收视。数据是分析的描述,有系统的思考是允许的。Constraints faced by agro-industry茶茶,这仍然是由于没有》:1)美国《茶availability射raw材料额外的价值》2)知识的增加,茶最多,3)。capital的不在乎茶开枪机器,和4)政府支持在processed by the people (for promoting茶操作:在会议或活动中的那个带地方政府从农民有音符utilized茶加工产品)。这种情况影响了人们喝茶的农业工业。关键字:农业、独立、供给、小茶、价值加
{"title":"AGROINDUSTRI BERBASIS TEH RAKYAT SEBAGAI USAHA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI TEH","authors":"Lucyana Trimo, Syarifudin Hidayat","doi":"10.24198/agricore.v4i1.23209","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v4i1.23209","url":null,"abstract":"ABSTRAKPeluang berkembangnya agroindustri teh rakyat cukup besar, akibat semakin tingginya permintaan pasar luar negeri dan dalam negeri dalam bentuk“instant tea”.Namun, kondisi tersebut belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani teh maupun pelaku agroindustri teh rakyat. Ini terlihat dari, rendahnya produktivitas kebun teh milik petani, sehingga kurang dapat memenuhi permintaan pucuk teh oleh pelaku agroindustri the rakyat. Selanjutnya, pelaku agroindustri teh rakyat hanya dapat mengolah pucuk tehnya dalam bentuk teh hijau (curah) dengan harga yang murah. Akibatnya, pihak agroindustri teh rakyat membeli pucuk dari petani dengan harga murah dan mutu rendah. Penelitian dilakukan untuk mengkaji kendala yang dihadapi dan keberlanjutan agro-industri teh. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi deskriptif survey. Tempat penelitian yang dipilih adalah Kabupaten: Garut (Kecamatan Cisurupan), Cianjur (Kecamatan Sukanagara) dan Bandung (Kecamatan Pasirjambu), yang merupakan sentra teh di Provinsi Jawa Barat.Data diperoleh melalui wawancara dengan:pejabat pada instansi pemerintah, koperasi, pabrikan, asosiasi petani teh, kelompok tani, serta petaniteh yang diambil secara purposive. Sedangkan responden diambil secara proposional dari ketiga wilayah penelitian, dansetiap kecamatan diambil 30 orang petani teh. Data dianalisis secara deskriptif, dengan pendekatan system thinking. Kendala yang dihadapi agroindustri teh rakyat, yaitu masih kurang dalam: 1) ketersediaan pucuk teh sebagai bahan baku, 2) pengetahuan untuk meningkatkan nilai tambah pucuk teh, 3) kemampuan penyediaan modal dan mesin olah pucuk teh, dan 4) dukungan pemerintah dalam mempromosikan teh olahan rakyat (misalnya: dalam rapat atau kegiatan yang berlangsung di pemerintahan belum memanfaatkan produk olahan teh dari petani). Kondisi ini berdampak terhadap keberlanjutan agroindustri teh rakyat.Kata kunci: agroindustri, berkelanjutan, kemandirian, nilai tambah, teh rakyat. ABSTRACT The increasing market demand, abroad and domestically in the form of \"instant tea\" (food, beverage, pharmaceutical, cosmetics), and also support from the higher government through GPATN program makes the oopportunities of tea small holder groups into tea agro-industry business is quite huge.But infact, this opportunity cannot be utilized properly by tea small holder. Most of the tea small holders still sell their products in the form oftea fresh leaf. This research was conducted to investigate the constrain of tea small holder in agroindustry development.The study was conducted using a survey descriptive study approach. Selected location research is located at the center of tea small holder in West Java province, i.e.District of Garut, Cianjur and Bandung. In this research, the data were collected by interviews with relevant parties, i.e. officials at government agencies, cooperatives, manufacturers, associations of tea farmers, tea small holder groups, and tea farmers.While respondents w","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"137 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73374645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-04DOI: 10.24198/agricore.v4i1.22933
Yayan Rismayanti, Dini Rochdiani, Lies Sulistyowati
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah produksi tanaman hias Dracaena dan menganalisis tingkat efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi usahatani tanaman hias Dracaena di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi sebagai sentra tanaman hias Dracaena terbesar di Provinsi Jawa Barat pada bulan Januari sampai Juni 2018. Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan pengambilan sampel secara simple random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 35 orang petani tanaman hias Dracaena di Kabupaten Sukabumi dengan tujuan pasar ekspor. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah produksi tanaman hias Dracaena menggunakan analisis fungsi produksi dan analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi tanaman hias Dracaena di Kabupaten Sukabumi adalah luas lahan, benih, dan tenaga kerja dimana kenaikan atau penurunan penggunaan ketiga faktor produksi tersebut akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan jumlah produksi Dracaena. Pengalokasian faktor produksi luas lahan, benih, pestisida, dan tenaga kerja pada usahatani tanaman hias Dracaena di Kabupaten Sukabumi belum efisien sehingga penggunaannya perlu ditambahkan untuk mencapai efisien, sedangkan penggunaan faktor produksi pupuk pada usahatani tanaman hias Dracaena tidak efisien sehingga penggunaannya perlu dikurangi.Kata Kunci: efisiensi alokatif, faktor produksi usahatani, tanaman hias DracaenaAbstractThis study aims to identify the factors that can affect the amount of Dracaena ornamental plant production and analyze the level of allocative efficiency of the use of Dracaena ornamental plant farming production factors in Sukabumi Regency. This research was conducted in Sukabumi Regency as the largest Dracaena ornamental plant center in West Java Province in January to June 2018. The research was conducted by survey method by sampling using simple random sampling. The study was conducted on 35 Dracaena ornamental plant farmers in Sukabumi Regency with the aim of the export market. The data collected was analyzed using the analysis of factors that influence the amount of ornamental plant production Dracaena used an analysis of production functions and an analysis of the efficiency of the use of farm production factors. The results showed that the factors of production that had a significant effect on the amount of production of Dracaena ornamental plants in Sukabumi Regency were land area, seeds, and labor where the increase or decrease in the use of the three production factors would result in an increase or decrease in the amount of Dracaena production. Allocation of production factors for land area, seeds, pesticides, and labor in Dracaena ornamental plant farming in Sukabumi Regency has not been efficient so that their use needs to
本研究的禁运旨在确定可能影响德拉卡纳植物产量的因素,并分析苏加布摄政中德拉卡纳植物生产效率的差异。这项研究是在2018年1月至6月在西爪哇省的Sukabumi区进行的最大的观赏植物sentra Dracaena。这项研究采用的是一种调查方法,提取样本简单地随机抽样。这项研究针对苏卡米区35名室内种植植物的农民进行,目的是出口市场。收集的数据是利用对德拉卡纳植物产量影响的因素的分析,利用生产功能的分析和生产效率因素的分析来分析的。研究结果表明,在Sukabumi区,生产对Dracaena作物产量的显著影响是大片的土地、种子和劳动力,这三个生产因素的使用增加或减少将导致Dracaena产量的增加或减少。在Sukabumi区域的Dracaena /执业中,土地、种子、杀虫剂和劳动力的分配一直是低效的,因此为了提高效率而增加它们的使用,而在Dracaena / confaction中使用肥料的效率是低效的,因此减少了它们的使用。关键字:非法效率、商业生产、室内植物的生长因子、植物植物的园艺知识,以查明在Sukabumi摄取过程中可能影响Dracaena的ornamental植物生产和分析用途不同的植物养生因素的水平。这项研究是在2018年1月至6月期间,美国最喜爱的娱乐场所Dracaena ornamental plant中心进行的。这项研究是用简单的随机抽样进行调查的结果。这项研究是由35种截然不同的植物农场决定的,这些植物是目前最受欢迎的,与出口市场的目标有关。数据收集是用农业生产工具的环境分析分析结果结果结果分析制作之《factors results那里那那有一只浓厚,数量上的效应of production of Dracaena装饰植物在Sukabumi丽晶是土地、种子和在实验室区域增加或decrease》《三个制作factors会用论点in an或decrease in Dracaena制作之数量增长。Allocation制作factors for土地区域的种子、pesticides和实验室在Dracaena装饰植物养殖场在Sukabumi丽晶已不是被efficient如此发展到这种用的需要成为额外的为新版,而《Dracaena fertilizer制作factors之用的装饰植物养殖场是inefficient所以他们用需要to be reduced。不同的efficiency, farming productors, Dracaena ornamental plants
{"title":"ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI TANAMAN HIAS DRACAENA UNTUK PASAR EKSPOR DI KABUPATEN SUKABUMI","authors":"Yayan Rismayanti, Dini Rochdiani, Lies Sulistyowati","doi":"10.24198/agricore.v4i1.22933","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v4i1.22933","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah produksi tanaman hias Dracaena dan menganalisis tingkat efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi usahatani tanaman hias Dracaena di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi sebagai sentra tanaman hias Dracaena terbesar di Provinsi Jawa Barat pada bulan Januari sampai Juni 2018. Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan pengambilan sampel secara simple random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 35 orang petani tanaman hias Dracaena di Kabupaten Sukabumi dengan tujuan pasar ekspor. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah produksi tanaman hias Dracaena menggunakan analisis fungsi produksi dan analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi tanaman hias Dracaena di Kabupaten Sukabumi adalah luas lahan, benih, dan tenaga kerja dimana kenaikan atau penurunan penggunaan ketiga faktor produksi tersebut akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan jumlah produksi Dracaena. Pengalokasian faktor produksi luas lahan, benih, pestisida, dan tenaga kerja pada usahatani tanaman hias Dracaena di Kabupaten Sukabumi belum efisien sehingga penggunaannya perlu ditambahkan untuk mencapai efisien, sedangkan penggunaan faktor produksi pupuk pada usahatani tanaman hias Dracaena tidak efisien sehingga penggunaannya perlu dikurangi.Kata Kunci: efisiensi alokatif, faktor produksi usahatani, tanaman hias DracaenaAbstractThis study aims to identify the factors that can affect the amount of Dracaena ornamental plant production and analyze the level of allocative efficiency of the use of Dracaena ornamental plant farming production factors in Sukabumi Regency. This research was conducted in Sukabumi Regency as the largest Dracaena ornamental plant center in West Java Province in January to June 2018. The research was conducted by survey method by sampling using simple random sampling. The study was conducted on 35 Dracaena ornamental plant farmers in Sukabumi Regency with the aim of the export market. The data collected was analyzed using the analysis of factors that influence the amount of ornamental plant production Dracaena used an analysis of production functions and an analysis of the efficiency of the use of farm production factors. The results showed that the factors of production that had a significant effect on the amount of production of Dracaena ornamental plants in Sukabumi Regency were land area, seeds, and labor where the increase or decrease in the use of the three production factors would result in an increase or decrease in the amount of Dracaena production. Allocation of production factors for land area, seeds, pesticides, and labor in Dracaena ornamental plant farming in Sukabumi Regency has not been efficient so that their use needs to ","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82615192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-04DOI: 10.24198/agricore.v3i1.17860
E. Djuwendah, T. Karyani, A. H. Sadeli, Kuswarini Kusno
ABSTRAKKopi merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan yang sudah lama dibudidayakan. Selain berperan dalam penyerapan tenga kerja, Kopi menjadi komoditas ekspor yang bernilai ekonomi tinggi. Kopi terbaik dari Jawa Barat dikenal dunia internasional sebagai Java Preanger kopi. Kecamatan Pangalengan Kabupaten bandung merupakan salah satu sentra produksi kopi Java preanger yang potensial karena selain terdapat perkebunan kopi di wilayah ini juga berkembang industri pengolahannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika perkembangan agroindustri Java Preager Coffee di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif kualitatif dan teknis penelitin studi kasus. Pegumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses agroindustri Java preager coffee yang terdapat di Kecamatan Pangalengan Bandung sudah berjalan dengan baik. Ini terbukti dari adanya perubahan yang terjadi dalam : (1) pertumbuhan dari pelaku usahtani, pengolahan hasil pertanian, distribusi dan input pertanian, (2) perubahan kelembagaan dan keorganisasian dalam hubungannya dengan perusahaan melalui peningkatan koordinasi vertikal dan perubahan dalam komposisi produk, teknologi, perwilayahan dan struktur pasar serta (4) peningkatan nilai tambah.Kata kunci : Agroindustrialisasi, kopi arabica, Java preangerABSTRACTCoffee is one of the leading plantation commodities that has long been cultivated. In addition to playing a role in the absorption of work, coffee is a high-value export commodity. The best coffee from West Java is known internationally as Java Preanger coffee. Pangalengan District, Bandung regency is one of the potential Java preanger coffee production centers because in addition to coffee plantations in the region, the processing industry is also developing. The purpose of this study was to determine the dynamics of the development of Java Preager Coffee agroindustry in Margamulya Village, Pangalengan District, Bandung Regency. This research was conducted using descriptive qualitative design and technical research case studies. Collect data using the method of observation, interviews and literature studies. The results showed that the Java preager coffee agroindustry process in Pangalengan District of Bandung had gone well. This is evident from the changes that occur in: (1) growth of business actors, agricultural product processing, agricultural distribution and input, (2) institutional and organizational changes in their relationship with companies through increased vertical coordination and changes in product composition, technology, territories and market structure and (4) increase in added value.Keywords: Agroindustrialization, arabica coffee, Java preanger
{"title":"AGROINDUSTRIALISASI KOPI ARABIKA JAVA PREANGER DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG","authors":"E. Djuwendah, T. Karyani, A. H. Sadeli, Kuswarini Kusno","doi":"10.24198/agricore.v3i1.17860","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v3i1.17860","url":null,"abstract":"ABSTRAKKopi merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan yang sudah lama dibudidayakan. Selain berperan dalam penyerapan tenga kerja, Kopi menjadi komoditas ekspor yang bernilai ekonomi tinggi. Kopi terbaik dari Jawa Barat dikenal dunia internasional sebagai Java Preanger kopi. Kecamatan Pangalengan Kabupaten bandung merupakan salah satu sentra produksi kopi Java preanger yang potensial karena selain terdapat perkebunan kopi di wilayah ini juga berkembang industri pengolahannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika perkembangan agroindustri Java Preager Coffee di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif kualitatif dan teknis penelitin studi kasus. Pegumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses agroindustri Java preager coffee yang terdapat di Kecamatan Pangalengan Bandung sudah berjalan dengan baik. Ini terbukti dari adanya perubahan yang terjadi dalam : (1) pertumbuhan dari pelaku usahtani, pengolahan hasil pertanian, distribusi dan input pertanian, (2) perubahan kelembagaan dan keorganisasian dalam hubungannya dengan perusahaan melalui peningkatan koordinasi vertikal dan perubahan dalam komposisi produk, teknologi, perwilayahan dan struktur pasar serta (4) peningkatan nilai tambah.Kata kunci : Agroindustrialisasi, kopi arabica, Java preangerABSTRACTCoffee is one of the leading plantation commodities that has long been cultivated. In addition to playing a role in the absorption of work, coffee is a high-value export commodity. The best coffee from West Java is known internationally as Java Preanger coffee. Pangalengan District, Bandung regency is one of the potential Java preanger coffee production centers because in addition to coffee plantations in the region, the processing industry is also developing. The purpose of this study was to determine the dynamics of the development of Java Preager Coffee agroindustry in Margamulya Village, Pangalengan District, Bandung Regency. This research was conducted using descriptive qualitative design and technical research case studies. Collect data using the method of observation, interviews and literature studies. The results showed that the Java preager coffee agroindustry process in Pangalengan District of Bandung had gone well. This is evident from the changes that occur in: (1) growth of business actors, agricultural product processing, agricultural distribution and input, (2) institutional and organizational changes in their relationship with companies through increased vertical coordination and changes in product composition, technology, territories and market structure and (4) increase in added value.Keywords: Agroindustrialization, arabica coffee, Java preanger","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81676910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-04DOI: 10.24198/agricore.v4i1.22913
Nadya Hasna Latifa, Dini Rochdiani
AbstrakTanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah ada dari sejak dahulu menjadi tanaman yang di budidayakan. Dewasa ini, minuman kopi tidak lagi sekedar untuk dikonsumsi tetapi bisa menjadi pelengkap aktifitas sehari-hari. Jumlah konsumsi kopi diperkirakan akan terus meningkat seiring meningkatnya pendapatan kalangan kelas menengah sehingga membuat para pebisnis kedai kopi menjadi yakin untuk menjalankan usahanya. KADAKA Cafetaria merupakan salah satu kedai kopi baru yang mengalami permasalahan dalam penjualannya. Selain itu, terdapat pula pesaing sejenis di sekitarnya. Dengan demikian, perlu diketahuinya alternatif strategi pemasaran yang dapat digunakan kedai kopi KADAKA Cafetaria sehingga dapat menghadapi persaingan. Desain pada penelitian ini menggunakan desain kualitatif dan teknik penelitian studi kasus. Alat analisis yang digunakan yaitu menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT, lalu QSP. Hasil dari matriks IE menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berada pada posisi tumbuh dan bina. Empat strategi alternatif dirumuskan dari hasil matriks SWOT dan QSP dengan strategi prioritas pertama adalah dengan meningkatkan kegiatan promosi.Kata kunci: Kopi, Kedai Kopi, SWOT, QSPMAbstractCoffee plants are plantations that have existed for a long time ago to be cultivated plants. Today, coffee drinks are no longer just for consumption but can be complementary to daily activities. The amount of coffee consumption is expected to continue to increase along with the increasing income of the middle class, making coffee shop businesspeople sure to run their businesses. KADAKA Cafetaria is one of the new coffee shops that have problems with its sales. Also, there are similar competitors in the vicinity. Thus, it is necessary to know the alternative marketing strategies that can be used by KADAKA Cafetaria coffee shops so they can face competition. The design in this study uses qualitative design and case study research techniques. The analysis tool used is using the IFE, EFE, IE, SWOT, then QSP matrices. The results of the IE matrix show that the company is in a position to grow and develop. Four alternative strategies are formulated from the results of the SWOT and QSP matrices with the priority strategy is to increase promotional activities.Keywords: Coffee, Coffee Shop, SWOT, QSPM
{"title":"Kajian Strategi Pemasaran Usaha Kedai Kopi KADAKA Cafetaria di Kota Bandung","authors":"Nadya Hasna Latifa, Dini Rochdiani","doi":"10.24198/agricore.v4i1.22913","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v4i1.22913","url":null,"abstract":"AbstrakTanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah ada dari sejak dahulu menjadi tanaman yang di budidayakan. Dewasa ini, minuman kopi tidak lagi sekedar untuk dikonsumsi tetapi bisa menjadi pelengkap aktifitas sehari-hari. Jumlah konsumsi kopi diperkirakan akan terus meningkat seiring meningkatnya pendapatan kalangan kelas menengah sehingga membuat para pebisnis kedai kopi menjadi yakin untuk menjalankan usahanya. KADAKA Cafetaria merupakan salah satu kedai kopi baru yang mengalami permasalahan dalam penjualannya. Selain itu, terdapat pula pesaing sejenis di sekitarnya. Dengan demikian, perlu diketahuinya alternatif strategi pemasaran yang dapat digunakan kedai kopi KADAKA Cafetaria sehingga dapat menghadapi persaingan. Desain pada penelitian ini menggunakan desain kualitatif dan teknik penelitian studi kasus. Alat analisis yang digunakan yaitu menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT, lalu QSP. Hasil dari matriks IE menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berada pada posisi tumbuh dan bina. Empat strategi alternatif dirumuskan dari hasil matriks SWOT dan QSP dengan strategi prioritas pertama adalah dengan meningkatkan kegiatan promosi.Kata kunci: Kopi, Kedai Kopi, SWOT, QSPMAbstractCoffee plants are plantations that have existed for a long time ago to be cultivated plants. Today, coffee drinks are no longer just for consumption but can be complementary to daily activities. The amount of coffee consumption is expected to continue to increase along with the increasing income of the middle class, making coffee shop businesspeople sure to run their businesses. KADAKA Cafetaria is one of the new coffee shops that have problems with its sales. Also, there are similar competitors in the vicinity. Thus, it is necessary to know the alternative marketing strategies that can be used by KADAKA Cafetaria coffee shops so they can face competition. The design in this study uses qualitative design and case study research techniques. The analysis tool used is using the IFE, EFE, IE, SWOT, then QSP matrices. The results of the IE matrix show that the company is in a position to grow and develop. Four alternative strategies are formulated from the results of the SWOT and QSP matrices with the priority strategy is to increase promotional activities.Keywords: Coffee, Coffee Shop, SWOT, QSPM","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90276128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-04DOI: 10.24198/agricore.v3i1.18179
Hesty Nurul Utami, Anggita Chaeriyah
ABSTRAK Produk makanan organic saat ini menjadi popular di kalangan masyrakat dengan gaya hidup sehat. Sebagian besar produk organic dipasarkan di pasar modern seperti supermarket, speciality store, dan rantai pasar modern lainnya untuk menyediakan produk segar organic dengan berbagai macam pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh nilai pelanggan atas kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan sayuran organik di Ujenk Mart sebagai salah satu ‘local fresh market’ di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan alat analisis regresi linear sederhana dan customer value mapping. Jumlah sampel sebanyak 56 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai pelanggan mempengaruhi kepuasan pelanggan melalui indikator kualitas produk. Value-in-use konsumen melalui pengalaman mengkonsumsi produk menunjukkan nilai pelanggan pada posisi fair value antara manfaat produk melalui kualitas dengan total biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmati produk sayuran segar organic. Kata Kunci: Kepuasan konsumen, sayuran organink, value in use ABSTRACT Organic food become more popular in the modern lifestyle. Most of the organic product especially organic fresh produce sold in the modern market chain such as supermarkets, specialty store, and other modern retail channel by providing fresh organic products with variety of choices and selection to fulfil consumer needs and wants toward fresh produce. This study objective was to explain the effect of customer value based on the value-in-use through product quality toward customer satisfaction of organic vegetables in Ujenk Mart as one of ‘Local Fresh Market’ in Bandung City. The research method used quantitative method with data analysis using the simple linear regression analysis and customer value mapping. Number of samples obtained were 56 respondents. Results of linear regression analysis indicates that customer value significantly influence customer satisfaction through providing product quality. Value-in-use from customer perspective on experiencing organic fresh produce quality presented a fair value between product quality benefits and overall cost. Keywords: Consumers satisfaction, organic vegetables, value in use
{"title":"CUSTOMER CENTRICITY: KEPUASAN KONSUMEN MELALUI NILAI PELANGGAN BERDASARKAN VALUE-IN-USE TERHADAP KUALITAS PRODUK SAYUR ORGANIK (Studi kasus di Ujenk Mart Bandung, Jawa Barat)","authors":"Hesty Nurul Utami, Anggita Chaeriyah","doi":"10.24198/agricore.v3i1.18179","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v3i1.18179","url":null,"abstract":"ABSTRAK Produk makanan organic saat ini menjadi popular di kalangan masyrakat dengan gaya hidup sehat. Sebagian besar produk organic dipasarkan di pasar modern seperti supermarket, speciality store, dan rantai pasar modern lainnya untuk menyediakan produk segar organic dengan berbagai macam pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh nilai pelanggan atas kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan sayuran organik di Ujenk Mart sebagai salah satu ‘local fresh market’ di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan alat analisis regresi linear sederhana dan customer value mapping. Jumlah sampel sebanyak 56 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai pelanggan mempengaruhi kepuasan pelanggan melalui indikator kualitas produk. Value-in-use konsumen melalui pengalaman mengkonsumsi produk menunjukkan nilai pelanggan pada posisi fair value antara manfaat produk melalui kualitas dengan total biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmati produk sayuran segar organic. Kata Kunci: Kepuasan konsumen, sayuran organink, value in use ABSTRACT Organic food become more popular in the modern lifestyle. Most of the organic product especially organic fresh produce sold in the modern market chain such as supermarkets, specialty store, and other modern retail channel by providing fresh organic products with variety of choices and selection to fulfil consumer needs and wants toward fresh produce. This study objective was to explain the effect of customer value based on the value-in-use through product quality toward customer satisfaction of organic vegetables in Ujenk Mart as one of ‘Local Fresh Market’ in Bandung City. The research method used quantitative method with data analysis using the simple linear regression analysis and customer value mapping. Number of samples obtained were 56 respondents. Results of linear regression analysis indicates that customer value significantly influence customer satisfaction through providing product quality. Value-in-use from customer perspective on experiencing organic fresh produce quality presented a fair value between product quality benefits and overall cost. Keywords: Consumers satisfaction, organic vegetables, value in use","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"2009 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86246157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-04DOI: 10.24198/agricore.v3i1.16504
Timotius Setiawan, D. Purnomo, Ernah Ernah
ABSTRACTLembang Vocational Training Center (Balai Latihan Kerja/BLK Lembang) is a government vocational training institution in charge of organizing vocational training in agriculture/agribusiness for the community, especially job seekers. The challenge faced by BLK Lembang is to create agricultural entrepreneurs expected to reduce 1.8 million unemployed in West Java (BPS, 2017). This study aims to investigate the innovations undertaken by BLK Lembang in creating agricultural entrepreneurs through agricultural vocational training. The study was conducted from November to December 2017 at BLK Lembang using qualitative descriptive method. Data were collected through secondary data, observation, in-depth interviews, and Focus Group Discussion (FGD) to several key informants. The results of this study showed that BLK Lembang has performed innovations in its vocational training system in order to create agricultural entrepreneurs that include: vision and planning, demonstration and training facilities, capacity building for instructor, training program development, training contents development, utilization of material practice, On Job Training Program, and networking. In the future, BLK Lembang will take opportunities for innovation in management and work culture, human resources, training programs, membership, facilities and partnership to improve its training system and quality in order to create more agricultural entrepreneurs. Keywords: agricultural entrepreneur, agricultural innovation system, agricultural vocational training ABSTRACTBalai Latihan Kerja (BLK) Lembang adalah lembaga pelatihan kerja pemerintah yang bertugas menyelenggarakan pelatihan kerja di bidang pertanian/ agribisnis bagi masyarakat, terutama pencari kerja. Tantangan yang dihadapi oleh BLK Lembang adalah menciptakan wirausaha pertanian yang diharapkan dapat mengurangi 1,8 juta penganggur di Jawa Barat (BPS, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi yang dilakukan oleh BLK Lembang dalam menciptakan wirausaha pertanian melalui pelatihan kerja bidang pertanian. Penelitian dilakukan dari November hingga Desember 2017 di BLK Lembang dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui data sekunder, observasi, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD) kepada beberapa informan kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BLK Lembang telah melakukan inovasi dalam sistem pelatihan kerjanya untuk menciptakan wirausaha pertanian yang meliputi: visi dan perencanaan, fasilitas peraga dan pelatihan, pengembangan kapasitas untuk instruktur, pengembangan program pelatihan, pengembangan materi pelatihan, pemanfaatan bahan latihan, Program On-Job Training dan jaringan kerja sama. Di masa mendatang, BLK Lembang akan memanfaatkan peluang-peluang untuk inovasi dalam aspek manajemen dan budaya kerja, sumber daya manusia, program pelatihan, kepesertaan, fasilitas, dan jaringan kerja sama untuk meningkatkan sistem dan kualitas pelatihan dalam rangka me
摘要兰邦职业培训中心(Balai Latihan Kerja/BLK Lembang)是一所政府职业培训机构,负责为社区,特别是求职者组织农业/农业综合企业的职业培训。BLK Lembang面临的挑战是创造农业企业家,预计将减少西爪哇省180万失业人口(BPS, 2017年)。本研究旨在探讨蓝邦在通过农业职业培训培养农业企业家方面所进行的创新。该研究于2017年11月至12月在BLK Lembang使用定性描述方法进行。通过二手数据、观察、深度访谈和对几个关键线人的焦点小组讨论(FGD)收集数据。本研究结果显示,蓝邦镇为培育农业企业家,在职业培训体系方面进行了创新,包括:愿景与规划、示范与培训设施、讲师能力建设、培训计划开发、培训内容开发、材料实践利用、在职培训计划和网络。未来,蓝邦将抓住机遇,在管理和工作文化、人力资源、培训计划、会员、设施和伙伴关系等方面进行创新,以改善其培训体系和质量,以培养更多的农业企业家。【关键词】农业企业家,农业创新体系,农业职业培训【关键词】农业企业家,农业职业培训【关键词】农业企业家,农业创新体系,农业职业培训】[j] . jantangan yang dihaapkan oleh BLK . Lembang adalah menciptakan wirausaha pertanian yang diharapkan dapat mengurangi 1,8 . jantanggur di javabarat (BPS, 2017).]Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi yang dilakukan oleh BLK Lembang dalam menciptakan wirausaha pertanian melalui pelatihan kerjbidang pertanian。Penelitian dilakakan dari 11月hinga 2017年12月di BLK Lembang登干menggunakan方法描述质量。数据库、观测站、数据库、焦点小组讨论(FGD)、数据库、数据库、数据库。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BLK Lembang telah melakukan inovasi dalam system: visi dan perencanan, fasilitas peraga dan pelatihan, pengembangan kapasitas untuk intkturr, pengembangan program pelatihan, pengembangan materi pelatihan, pemanfaatan bahan latihan, program On-Job Training dan jaringan kerja sama。Di masa mendatang, BLK Lembang akan memanfaatkan peluang-peluang untuk inovasi dalam asajemen danbudaya kerja, sumddaya manusia, program pelatihan, kepersertaan, fasilitas, danjaringan kerja sama untuk meningkatkan系统dankualitas pelatihan dalam rangka menciptakan lebih banyak wirausaha pertanian。Kata kunci: wirausaha pertanian, system inovasi pertanian, pelatihan kerja pertanian
{"title":"INNOVATION OF LEMBANG VOCATIONAL TRAINING CENTER TO CREATE AGRICULTURAL ENTREPRENEUR","authors":"Timotius Setiawan, D. Purnomo, Ernah Ernah","doi":"10.24198/agricore.v3i1.16504","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v3i1.16504","url":null,"abstract":"ABSTRACTLembang Vocational Training Center (Balai Latihan Kerja/BLK Lembang) is a government vocational training institution in charge of organizing vocational training in agriculture/agribusiness for the community, especially job seekers. The challenge faced by BLK Lembang is to create agricultural entrepreneurs expected to reduce 1.8 million unemployed in West Java (BPS, 2017). This study aims to investigate the innovations undertaken by BLK Lembang in creating agricultural entrepreneurs through agricultural vocational training. The study was conducted from November to December 2017 at BLK Lembang using qualitative descriptive method. Data were collected through secondary data, observation, in-depth interviews, and Focus Group Discussion (FGD) to several key informants. The results of this study showed that BLK Lembang has performed innovations in its vocational training system in order to create agricultural entrepreneurs that include: vision and planning, demonstration and training facilities, capacity building for instructor, training program development, training contents development, utilization of material practice, On Job Training Program, and networking. In the future, BLK Lembang will take opportunities for innovation in management and work culture, human resources, training programs, membership, facilities and partnership to improve its training system and quality in order to create more agricultural entrepreneurs. Keywords: agricultural entrepreneur, agricultural innovation system, agricultural vocational training ABSTRACTBalai Latihan Kerja (BLK) Lembang adalah lembaga pelatihan kerja pemerintah yang bertugas menyelenggarakan pelatihan kerja di bidang pertanian/ agribisnis bagi masyarakat, terutama pencari kerja. Tantangan yang dihadapi oleh BLK Lembang adalah menciptakan wirausaha pertanian yang diharapkan dapat mengurangi 1,8 juta penganggur di Jawa Barat (BPS, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi yang dilakukan oleh BLK Lembang dalam menciptakan wirausaha pertanian melalui pelatihan kerja bidang pertanian. Penelitian dilakukan dari November hingga Desember 2017 di BLK Lembang dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui data sekunder, observasi, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD) kepada beberapa informan kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BLK Lembang telah melakukan inovasi dalam sistem pelatihan kerjanya untuk menciptakan wirausaha pertanian yang meliputi: visi dan perencanaan, fasilitas peraga dan pelatihan, pengembangan kapasitas untuk instruktur, pengembangan program pelatihan, pengembangan materi pelatihan, pemanfaatan bahan latihan, Program On-Job Training dan jaringan kerja sama. Di masa mendatang, BLK Lembang akan memanfaatkan peluang-peluang untuk inovasi dalam aspek manajemen dan budaya kerja, sumber daya manusia, program pelatihan, kepesertaan, fasilitas, dan jaringan kerja sama untuk meningkatkan sistem dan kualitas pelatihan dalam rangka me","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"1244 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86487344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-04DOI: 10.24198/agricore.v3i1.17585
I. Hanidah, Agung Tri Mulyono, Robi Andoyo, Efri Mardawati, S. Huda
ABSTRAKGMP (Good Manufacturing Practices) merupakan salah satu metode mitigasi resiko dalam proses produksi pangan beresiko tinggi diantaranya produk pangan berbasis ikan yang banyak ditemui di daerah pesisir pantai khususnya di Desa Eretan Kulon Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Sistik ebi merupakan salah satu produk olahan ikan lokal Eretan yang memiliki kelemahan diantaranya umur simpan yang relatif singkat karena terjadinya perubahan kualitas selama penyimpanan yang diakibatkan metode pengolahan dan pengemasan yang kurang baik. Penelitian ini mengevaluasi penerapan GMP selama proses produksi sistik ebi dan memperbaiki kemasan dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sistik ebi yang mengandung protein tinggi ( 59,4%) memerlukan implementasi GMP dalam memitigasi resiko selama pengolahan. Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian terhadap persyaratan GMP dengan jumlah ketidaksesuaian mayor (MA) 5 elemen dan minor (MI) 21 elemen dari total keseluruhan 37 elemen pemeriksaan yang meliputi elemen lokasi, bangunan, dan sanitasi pekerja, peralatan produksi, sanitasi peralatan dan ruangan produksi, penyimpanan, pengendalian proses, pelabelan, dokumentasi dokumen dan legalitas produk. Proses pendampingan mampu mereduksi ketidaksesuaian elemen sebesar 96,16%. Penerapan GMP didalam produksi sistik ebi membuka peluang bagi pelaku usaha dalam meningkatkan kualitas produk sekaligus meningkatkan peluang bagi produk tersebut dalam memasuki pasar global.Kata kunci: GMP, sistik ebi, sanitasiABSTRACTGMP (Good Manufacturing Practices) is one of the risk mitigation in food production such as fish-based food product which is found mainly in coastal area such as in Eretan Kulon Village, Indramayu Regency, West Java. Sistik ebi is one of Eretan local processed fish products that have weaknesses such as shelf life which is relatively short due to quality change during storage caused by poor processing and packaging method. This study evaluates the application of GMP during the Sistik ebi production and applying a proper packaging in order to improve product quality thus improve the welfare of the community. The results of the study showed that sistik ebi contain high protein (59.4%) thus required GMP implementation in mitigating risks during processing. The observation results show that there are some deviations to the GMP requirement with the number of major non-conformities (MA) 5 elements and minor (MI) 21 elements out of the total 37 inspection elements covering site elements, building and sanitation, production equipment, room sanitation production, storage, process control, labeling, documentation and legal aspect of the product. The GMP mentoring process reduces the non-conformity of the elements by 96.16%. The application of GMP in the production of sistik ebi opens opportunities for business actors in improving product quality while increasing the opportunity for
{"title":"Penerapan Good Manufacturing Practices Pada Produksi Sistik Ebi Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Produk Olahan Ikan di Pesisir Eretan - Indramayu","authors":"I. Hanidah, Agung Tri Mulyono, Robi Andoyo, Efri Mardawati, S. Huda","doi":"10.24198/agricore.v3i1.17585","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v3i1.17585","url":null,"abstract":"ABSTRAKGMP (Good Manufacturing Practices) merupakan salah satu metode mitigasi resiko dalam proses produksi pangan beresiko tinggi diantaranya produk pangan berbasis ikan yang banyak ditemui di daerah pesisir pantai khususnya di Desa Eretan Kulon Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Sistik ebi merupakan salah satu produk olahan ikan lokal Eretan yang memiliki kelemahan diantaranya umur simpan yang relatif singkat karena terjadinya perubahan kualitas selama penyimpanan yang diakibatkan metode pengolahan dan pengemasan yang kurang baik. Penelitian ini mengevaluasi penerapan GMP selama proses produksi sistik ebi dan memperbaiki kemasan dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sistik ebi yang mengandung protein tinggi ( 59,4%) memerlukan implementasi GMP dalam memitigasi resiko selama pengolahan. Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian terhadap persyaratan GMP dengan jumlah ketidaksesuaian mayor (MA) 5 elemen dan minor (MI) 21 elemen dari total keseluruhan 37 elemen pemeriksaan yang meliputi elemen lokasi, bangunan, dan sanitasi pekerja, peralatan produksi, sanitasi peralatan dan ruangan produksi, penyimpanan, pengendalian proses, pelabelan, dokumentasi dokumen dan legalitas produk. Proses pendampingan mampu mereduksi ketidaksesuaian elemen sebesar 96,16%. Penerapan GMP didalam produksi sistik ebi membuka peluang bagi pelaku usaha dalam meningkatkan kualitas produk sekaligus meningkatkan peluang bagi produk tersebut dalam memasuki pasar global.Kata kunci: GMP, sistik ebi, sanitasiABSTRACTGMP (Good Manufacturing Practices) is one of the risk mitigation in food production such as fish-based food product which is found mainly in coastal area such as in Eretan Kulon Village, Indramayu Regency, West Java. Sistik ebi is one of Eretan local processed fish products that have weaknesses such as shelf life which is relatively short due to quality change during storage caused by poor processing and packaging method. This study evaluates the application of GMP during the Sistik ebi production and applying a proper packaging in order to improve product quality thus improve the welfare of the community. The results of the study showed that sistik ebi contain high protein (59.4%) thus required GMP implementation in mitigating risks during processing. The observation results show that there are some deviations to the GMP requirement with the number of major non-conformities (MA) 5 elements and minor (MI) 21 elements out of the total 37 inspection elements covering site elements, building and sanitation, production equipment, room sanitation production, storage, process control, labeling, documentation and legal aspect of the product. The GMP mentoring process reduces the non-conformity of the elements by 96.16%. The application of GMP in the production of sistik ebi opens opportunities for business actors in improving product quality while increasing the opportunity for","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75955892","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-04DOI: 10.24198/agricore.v3i1.18051
Elly Rasmikayati, G. W. Mukti, Bobby Rachmat Saefudin
ABSTRAKCirebon sudah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil mangga. Tetapi sampai sekarang, agribisnis mangganya belum mampu mempertahankan kualitas dan menjamin ketersediaan mangga sepanjang tahun. Permasalahan tersebut merupakan akibat dari dinamisnya perilaku agribisis yang dilakukan oleh para petaninya, sehingga pengembangan agribisnis mangga di era globalisasi harus didasarkan pada peningkatan perilaku agribisnis petani mangga ke arah yang lebih baik. Tujuan makalah ini adalah menganalisis faktor-faktor apa saja yang menentukan peningkatan perilaku agribisnis petani mangga. Metode penelitian menggunakan teknik survey di Kecamatan Greged Kabupeten Cirebon menggunakan teknik simple ramdom sampling kepada 130 petani mangga. Teknik analisis data dilakukan menggunakan path analysis. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara berurutan dari yang terbesar ke terkecil, faktor yang paling kuat pengaruhnya secara signifikan dalam menentukan peningkatan perilaku agribisnis petani mangga adalah faktor sumberdaya dengan pengaruh langsung sebesar 5,7% dan pengaruh tak langsung sebesar 3,5%, faktor berikutnya adalah faktor kelembagaan dengan pengaruh langsung sebesar 6,4% dan pengaruh tak langsung sebesar 1,8%, kemudian faktor budaya dengan pengaruh langsung sebesar 5,3% dan pengaruh tak langsung sebesar 1,7% dan terakhir faktor teknologi dengan pengaruh langsung sebesar 2,3% dan pengaruh tak langsung sebesar 2,5%.Kata kunci: Faktor penentu, dinamika perilaku agribisnis, agribisnis mangga, path analysisABSTRACTCirebon is already known as one of the mango-producing regions. But until now, mangosteen agribusiness has not been able to maintain quality and guarantee the availability of mangoes throughout the year. These problems are a result of the dynamic agribusiness behavior carried out by the farmers, so that the development of mango agribusiness in the era of globalization must be based on improving the agribusiness behavior of mango farmers in a better direction. The purpose of this paper is to analyze what factors determine the increase in agribusiness behavior of mango farmers. The research method used survey techniques in the Greged District of Cirebon Regency using a simple ramdom sampling technique to 130 mango farmers. Data analysis techniques are done using path analysis. The results of the study show that sequentially from the largest to the smallest, the most influential factor significantly in determining the increase in agribusiness behavior of mango farmers is the resource factor with a direct influence of 5.7% and indirect effects of 3.5%, the next factor is institutional factors with a direct effect of 6.4% and indirect effects of 1.8%, then cultural factors with a direct influence of 5.3% and indirect effects of 1.7% and finally technological factors with a direct effect of 2, 3% and indirect effect of 2.5%.Keywords: Determinants, dynamics of agribusiness behavior, mango agribusiness, path analysis
醋栗磷虾是芒果的产地。但到目前为止,它的农业巨头还无法维持其品质,并确保了全年的芒果供应。这一问题是农民农业行为的动力导致的,因此全球化时代芒果农业综合企业的发展必须基于向更好的方向发展。本文的目的是分析导致芒果种植者农业综合企业行为增加的因素。在歌舞伎町町岸采用调查技术的一种方法是向130名芒果种植者采用一种简单的ramdom采样技术。使用路径分析进行的数据分析技术。依次研究结果表明,从最小的到最大的,最显著影响的因素在决定提高农民农业综合芒果是行为因素的自然资源5,7%大小的直接影响和间接影响下高达3.5%,因式分解是体制因素6,4%大小的直接影响和间接影响大小的1.8%,文化直接影响为5.3%,间接影响为1.7%,最后是技术直接影响为2.3%,间接影响为2.5%。关键字:决定因素,农业综合企业行为动力学,芒果农业,path analysisABSTRACTCirebon已经被称为mango- production regions之一。但直到现在,曼克尔斯农业公司还无法保持其质量和保证年度反刍动物的可能性。这些问题是由农民们提出的,所以在全球化时代,芒果农业的发展必须受到改善方向的影响。这篇论文的目的是分析确定的因素是用于食品用途的增加。Cirebon Regency地区使用的研究技术方法使用简单的ramdom技术样本到130个mango farmers。技术分析数据已经使用了路径分析。研究results》节目发展到这种按顺序从《最大《头号influential因子significantly in determining smallest,芒果农民增加在agribusiness社会行为》是《研究资源因子a 5 . 7%的直接影响和间接影响3 . 5%,《next的因子是institutional factors a 6 . 4%的直接效应和间接的影响1 . 8%,那么,文化因素导致了1.7%和最后技术因素的直接影响,其直接影响为2.5%。确定词,农业行为动力学动力学,芒果农业,道路分析
{"title":"FAKTOR PENENTU DINAMIKA PERILAKU AGRIBISNIS PETANI MANGGA DI KECAMATAN GREGED KABUPATEN CIREBON","authors":"Elly Rasmikayati, G. W. Mukti, Bobby Rachmat Saefudin","doi":"10.24198/agricore.v3i1.18051","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v3i1.18051","url":null,"abstract":"ABSTRAKCirebon sudah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil mangga. Tetapi sampai sekarang, agribisnis mangganya belum mampu mempertahankan kualitas dan menjamin ketersediaan mangga sepanjang tahun. Permasalahan tersebut merupakan akibat dari dinamisnya perilaku agribisis yang dilakukan oleh para petaninya, sehingga pengembangan agribisnis mangga di era globalisasi harus didasarkan pada peningkatan perilaku agribisnis petani mangga ke arah yang lebih baik. Tujuan makalah ini adalah menganalisis faktor-faktor apa saja yang menentukan peningkatan perilaku agribisnis petani mangga. Metode penelitian menggunakan teknik survey di Kecamatan Greged Kabupeten Cirebon menggunakan teknik simple ramdom sampling kepada 130 petani mangga. Teknik analisis data dilakukan menggunakan path analysis. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara berurutan dari yang terbesar ke terkecil, faktor yang paling kuat pengaruhnya secara signifikan dalam menentukan peningkatan perilaku agribisnis petani mangga adalah faktor sumberdaya dengan pengaruh langsung sebesar 5,7% dan pengaruh tak langsung sebesar 3,5%, faktor berikutnya adalah faktor kelembagaan dengan pengaruh langsung sebesar 6,4% dan pengaruh tak langsung sebesar 1,8%, kemudian faktor budaya dengan pengaruh langsung sebesar 5,3% dan pengaruh tak langsung sebesar 1,7% dan terakhir faktor teknologi dengan pengaruh langsung sebesar 2,3% dan pengaruh tak langsung sebesar 2,5%.Kata kunci: Faktor penentu, dinamika perilaku agribisnis, agribisnis mangga, path analysisABSTRACTCirebon is already known as one of the mango-producing regions. But until now, mangosteen agribusiness has not been able to maintain quality and guarantee the availability of mangoes throughout the year. These problems are a result of the dynamic agribusiness behavior carried out by the farmers, so that the development of mango agribusiness in the era of globalization must be based on improving the agribusiness behavior of mango farmers in a better direction. The purpose of this paper is to analyze what factors determine the increase in agribusiness behavior of mango farmers. The research method used survey techniques in the Greged District of Cirebon Regency using a simple ramdom sampling technique to 130 mango farmers. Data analysis techniques are done using path analysis. The results of the study show that sequentially from the largest to the smallest, the most influential factor significantly in determining the increase in agribusiness behavior of mango farmers is the resource factor with a direct influence of 5.7% and indirect effects of 3.5%, the next factor is institutional factors with a direct effect of 6.4% and indirect effects of 1.8%, then cultural factors with a direct influence of 5.3% and indirect effects of 1.7% and finally technological factors with a direct effect of 2, 3% and indirect effect of 2.5%.Keywords: Determinants, dynamics of agribusiness behavior, mango agribusiness, path analysis","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83530880","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-04DOI: 10.24198/agricore.v4i1.21901
Tennisya Febriyanti Suardi, Trisna Insan Noor, I. Setiawan
AbstrakSektor perkebunan kelapa sawit memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai penghasil minyak nabati yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Di perusahaan perkebunan kelapa sawit, aspek tenaga kerja langsung yang terlibat dalam proses produksi adalah pemanen kelapa sawit. Ini membutuhkan peningkatan produktivitas pemanen kelapa sawit untuk menghasilkan tandan buah segar berkualitas yang sesuai dengan tingkat pabrik kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menentukan produktivitas tenaga kerja pemanen kelapa sawit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta pengaruh produktivitas panen terhadap kualitas tandan buah segar kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 82 orang yang berprofesi sebagai pemanen kelapa sawit. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas pemanen kelapa sawit berada dalam kategori sedang di mana ia bisa mendapatkan sebanyak 1700-2300 kilogram hasil per hari kerja. Faktor internal dan eksternal berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pemanen. Faktor internal terbesar adalah motivasi kerja, sedangkan faktor eksternal terbesar adalah peluang untuk mencapainya. Kualitas tandan buah segar kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dipengaruhi oleh produktivitas pemanen kelapa sawit.Kata kunci: produktivitas, kualitas, pemanen, kelapa sawit AbstractThe oil palm plantation sector has a high economic value as a producer of vegetable oil which is most widely used by the community. In an oil palm plantation company, the direct labor aspect involved in the production process is oil palm harvesters. This requires an increase in the productivity of oil palm harvesters to produce quality fresh fruit bunches that are in accordance with the grade of the palm oil mill. This study aims to analyze the determine labor productivity of oil palm harvesters and the factors that influence them and the effect of harvesting productivity on the quality of oil palm fresh fruit bunches. The research method used was descriptive quantitative with the number of respondents as many as 82 people who work as oil palm harvesters. The method of analysis uses descriptive analysis and PLS (Partial Least Square) analysis. The results of the study show that the productivity of oil palm harvesters was in the medium category where it can get as much as 1700-2300 kilograms of yield per working day. Internal and external factors have a significant effect on the productivity of harvesters. The biggest internal factor is work motivation, while the biggest external factor is the opportunity to achieve. The quality of palm oil fresh fruit bunches at PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan was influenced by the productivity of oil palm harvesters.Keywords: productivity, quality, harvesters, oil palm
油棕种植园的农业生产具有很高的经济价值,是所有社会使用最多的植物油生产国。在棕榈油种植园,直接参与生产过程的劳动力是油棕收获。这需要提高油棕采油厂的生产力,才能生产符合油棕厂水平的优质新鲜水果。本研究旨在分析油棕收获工人的生产力以及影响油棕果实质量的因素。该研究方法是一种定量描述性的研究方法,共有82名受访者从事油棕收获工作。分析方法使用描述性分析和最基本的分析。研究结果表明,油棕收获的生产力属于一个中等大小的类别,在这个类别中,每天可以获得1700-2300公斤的产出。内部和外部因素对收获的生产力有重大影响。最大的内部因素是工作动机,最大的外部因素是实现这一目标的机会。Nusantara III (Persero) Medan的棕榈油新鲜果实果实质量受到油棕生产力的影响。关键词:生产率、质量、收获、油棕在油棕榈厂,生产过程中注入的direct labor容积就是棕榈收获油。这一要求增加了棕榈油收获的生产质量新鲜水果捆,这些都与棕榈油的等级相适应。这项研究是对棕榈油果实果实质量质量的影响影响其影响因素及其影响因素的研究结果进行分析。这项研究使用的方法是描述了许多反应数,比如82名为石油收获工作的人。uses分析的方法,请提供最重要的分析。The results of The study秀那境productivity of oil palm harvesters是美国中等类别这哪里能弄到美国多1700-2300 kilograms每短期收益之日。内部和external factors祝你们浓厚,效应on the harvesters productivity》。最大的内部因素是动力,而最大的外部因素是实现的机会。当地的棕榈油新鲜果实果实果实质量受到新出版商的影响。初级:产品、质量、收割、油棕榈
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEMANEN KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN","authors":"Tennisya Febriyanti Suardi, Trisna Insan Noor, I. Setiawan","doi":"10.24198/agricore.v4i1.21901","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/agricore.v4i1.21901","url":null,"abstract":"AbstrakSektor perkebunan kelapa sawit memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai penghasil minyak nabati yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Di perusahaan perkebunan kelapa sawit, aspek tenaga kerja langsung yang terlibat dalam proses produksi adalah pemanen kelapa sawit. Ini membutuhkan peningkatan produktivitas pemanen kelapa sawit untuk menghasilkan tandan buah segar berkualitas yang sesuai dengan tingkat pabrik kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menentukan produktivitas tenaga kerja pemanen kelapa sawit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta pengaruh produktivitas panen terhadap kualitas tandan buah segar kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 82 orang yang berprofesi sebagai pemanen kelapa sawit. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas pemanen kelapa sawit berada dalam kategori sedang di mana ia bisa mendapatkan sebanyak 1700-2300 kilogram hasil per hari kerja. Faktor internal dan eksternal berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pemanen. Faktor internal terbesar adalah motivasi kerja, sedangkan faktor eksternal terbesar adalah peluang untuk mencapainya. Kualitas tandan buah segar kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dipengaruhi oleh produktivitas pemanen kelapa sawit.Kata kunci: produktivitas, kualitas, pemanen, kelapa sawit AbstractThe oil palm plantation sector has a high economic value as a producer of vegetable oil which is most widely used by the community. In an oil palm plantation company, the direct labor aspect involved in the production process is oil palm harvesters. This requires an increase in the productivity of oil palm harvesters to produce quality fresh fruit bunches that are in accordance with the grade of the palm oil mill. This study aims to analyze the determine labor productivity of oil palm harvesters and the factors that influence them and the effect of harvesting productivity on the quality of oil palm fresh fruit bunches. The research method used was descriptive quantitative with the number of respondents as many as 82 people who work as oil palm harvesters. The method of analysis uses descriptive analysis and PLS (Partial Least Square) analysis. The results of the study show that the productivity of oil palm harvesters was in the medium category where it can get as much as 1700-2300 kilograms of yield per working day. Internal and external factors have a significant effect on the productivity of harvesters. The biggest internal factor is work motivation, while the biggest external factor is the opportunity to achieve. The quality of palm oil fresh fruit bunches at PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan was influenced by the productivity of oil palm harvesters.Keywords: productivity, quality, harvesters, oil palm ","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"83 2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80070127","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}