首页 > 最新文献

Journal of human nutrition最新文献

英文 中文
Kadar Lemak Jajanan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Brawijaya大学医学院学生的脂肪含量
Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1
Harun Al Rasyid
{"title":"Kadar Lemak Jajanan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya","authors":"Harun Al Rasyid","doi":"10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68318499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Aktivitas Antioksidan pada Minuman Fungsional Berbasis Jahe dan Kacang-Kacangan sebagai Antiemetik 杀菌作用饮料中的抗氧化剂活性
Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.21776/UB.IJHN.2018.005.01.2
Leny Budhi Harti, Fuadiyah Nila Kurniasari, Kusumaningrum Dasilva, Elok Waziiroh, Anggun Rindang Cempaka
Antioksidan merupakan salah satu zat gizi yang dapat menurunkan mual dan muntah. Antioksidan ini dapat ditemukan pada bahan makanan seperti jahe, kacang kedelai, dan kacang hijau. Bahan makanan tersebut dapat dikonsumsi dalam bentuk minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada minuman fungsional berbasis jahe dan kacang-kacangan yang dapat membantu mengatasi mual dan muntah. Desain dari penelitian ini adalah eksploratif deskriptif. Sampel pada penelitian ini yaitu 16 formula yang didapatkan dengan metode d-optimal Mixture Design pada software Design Expert 7®. Software design expert ini mampu menentukan proporsi sari jahe, sari kacang hijau, dan sari kacang kedelai. Aktivitas antiosidan diukur menggunakan metode DPPH yang disajikan dalam bentuk nilai aktivitas antioksidan IC50. IC50 didefinisikan sebagai konsentrasi antioksidan yang dapat menangkap 50% radikal bebas DPPH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai aktivitas antioksidan IC50 formula 1 hingga 16 adalah 109,20; 104,08; 102,66; 147,88; 99,42; 129,89; 132,53; 115,87; 136,94; 109,78; 139,78; 99,33; 102,26; 135,46; 116,07; 120,45 mg/ml. Semakin kecil nilai IC50 menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya semakin baik. Terdapat perbedaan aktivititas antioksidan yang signifikan dari 16 formula (p = 0,0048).  Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat aktivitas antioksdan pada formula minuman fungsional berbahan dasar jahe dan kacang-kacangan sebesar 99,33 mg/ml hingga147,88 mg/ml.  Kata kunci: aktivitas antioksidan; mual; muntah;  minuman fungsional Abstract Antioxidant is one of the nutrients that can reduce nausea and vomiting. It can be found in ginger, soy bean, and green beand. They can be consumed as functional drinks. This study aimed to determine the antioxidant activity on functional drinks based on ginger and beans that can reduce nausea and vomiting. Sample in this study is 16 formula which got by d-optimal Mixture Design method in software Design Expert 7®. That design was used to decide the proportion of ginger extract, green bean extract, and soybean extract. Antioxidant activity was measured by DPPH. It was dercribed by IC50 score of antioxidant activity. Result of this research showed that IC50 Score of antioxdant activity formula 1-16 were 109.20; 104.08; 102.66; 147.88; 99.42; 129.89; 132.53; 115.87; 136.94; 109.78; 139.78; 99.33; 102.26; 135.46; 116.07; 120.45 mg/ml respectively. The smaller score of IC50 indicated that antioxidant activity was better than the higher score.  Statistical analysis indicated a significant different (p < 0,005) on antioxidant activity among formulas (p = 0,0048). From this study could be concluded there were antioxidant activity in ginger formula about 99.33 mg/ml until 147.88 mg/ml. Keywords: antioxidant activity; nausea; vomiting; functional drink
抗氧化剂是一种会引起恶心和呕吐的营养物质。这种抗氧化剂可以在果冻、花生和绿色花生等食物中找到。食物可以以功能饮料的形式食用。这项研究旨在发现真菌果汁饮料和坚果的抗氧化活性,这些活性可以帮助克服恶心和呕吐。本研究的设计是描述性探索性的。本研究中的样本是通过Design Expert 7软件上的d-最优混合料设计方法获得的16个配方®. 这位软件设计专家能够确定果冻沙丽、绿豆沙丽和果冻豆沙丽的比例。使用以IC50抗氧化活性值形式提供的DPPH方法测量的抗氧化活性。IC50被定义为可以捕获50%自由基DPPH的抗氧化剂浓度。本研究结果表明,配方1至16的抗氧化活性IC50值为109.20;104.08;102.66;147.88;99.42;129,89;132.53;115,87;136.94;109.78;139.78;99,33;102.26;135.46;116,07;120.45毫克/毫升。IC50值越小表明其抗氧化活性越好。16个配方食品的抗氧化活性存在显著差异(p=0.0048)。本研究的结论是,碱性茉莉和花生混合物的功能配方具有99.33mg/ml至147.88mg/ml的抗氧化活性。关键词:抗氧化活性;恶心呕吐;抗氧化剂是一种可以减少恶心和呕吐的营养物质。它可以在生姜、大豆和绿豆中找到。它们可以作为功能饮料饮用。本研究旨在确定以生姜和豆类为基础的功能性饮料的抗氧化活性,这些饮料可以减少恶心和呕吐。本研究以Design Expert 7软件中的d-最优配合比设计方法得到的16个配方为例®. 该设计用于确定生姜提取物、绿豆提取物和大豆提取物的比例。DPPH法测定抗氧化活性。用抗氧化活性IC50评分来描述。本研究结果表明,抗氧化酶活性配方1-16的IC50得分为109.20;104.08;102.66;147.88;99.42;129.89;132.53;115.87;136.94;109.78;139.78;99.33;102.26;135.46;116.07;120.45mg/ml。IC50得分越小,表明抗氧化活性越好。[UNK]统计分析表明,配方奶粉的抗氧化活性存在显著差异(p<0.005)(p=0.0048)。研究表明,生姜配方中的抗氧化活性在99.33mg/ml至147.88mg/ml之间。抗氧化活性恶心呕吐;功能饮料
{"title":"Aktivitas Antioksidan pada Minuman Fungsional Berbasis Jahe dan Kacang-Kacangan sebagai Antiemetik","authors":"Leny Budhi Harti, Fuadiyah Nila Kurniasari, Kusumaningrum Dasilva, Elok Waziiroh, Anggun Rindang Cempaka","doi":"10.21776/UB.IJHN.2018.005.01.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.IJHN.2018.005.01.2","url":null,"abstract":"Antioksidan merupakan salah satu zat gizi yang dapat menurunkan mual dan muntah. Antioksidan ini dapat ditemukan pada bahan makanan seperti jahe, kacang kedelai, dan kacang hijau. Bahan makanan tersebut dapat dikonsumsi dalam bentuk minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada minuman fungsional berbasis jahe dan kacang-kacangan yang dapat membantu mengatasi mual dan muntah. Desain dari penelitian ini adalah eksploratif deskriptif. Sampel pada penelitian ini yaitu 16 formula yang didapatkan dengan metode d-optimal Mixture Design pada software Design Expert 7®. Software design expert ini mampu menentukan proporsi sari jahe, sari kacang hijau, dan sari kacang kedelai. Aktivitas antiosidan diukur menggunakan metode DPPH yang disajikan dalam bentuk nilai aktivitas antioksidan IC50. IC50 didefinisikan sebagai konsentrasi antioksidan yang dapat menangkap 50% radikal bebas DPPH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai aktivitas antioksidan IC50 formula 1 hingga 16 adalah 109,20; 104,08; 102,66; 147,88; 99,42; 129,89; 132,53; 115,87; 136,94; 109,78; 139,78; 99,33; 102,26; 135,46; 116,07; 120,45 mg/ml. Semakin kecil nilai IC50 menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya semakin baik. Terdapat perbedaan aktivititas antioksidan yang signifikan dari 16 formula (p = 0,0048).  Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat aktivitas antioksdan pada formula minuman fungsional berbahan dasar jahe dan kacang-kacangan sebesar 99,33 mg/ml hingga147,88 mg/ml.  Kata kunci: aktivitas antioksidan; mual; muntah;  minuman fungsional Abstract Antioxidant is one of the nutrients that can reduce nausea and vomiting. It can be found in ginger, soy bean, and green beand. They can be consumed as functional drinks. This study aimed to determine the antioxidant activity on functional drinks based on ginger and beans that can reduce nausea and vomiting. Sample in this study is 16 formula which got by d-optimal Mixture Design method in software Design Expert 7®. That design was used to decide the proportion of ginger extract, green bean extract, and soybean extract. Antioxidant activity was measured by DPPH. It was dercribed by IC50 score of antioxidant activity. Result of this research showed that IC50 Score of antioxdant activity formula 1-16 were 109.20; 104.08; 102.66; 147.88; 99.42; 129.89; 132.53; 115.87; 136.94; 109.78; 139.78; 99.33; 102.26; 135.46; 116.07; 120.45 mg/ml respectively. The smaller score of IC50 indicated that antioxidant activity was better than the higher score.  Statistical analysis indicated a significant different (p < 0,005) on antioxidant activity among formulas (p = 0,0048). From this study could be concluded there were antioxidant activity in ginger formula about 99.33 mg/ml until 147.88 mg/ml. Keywords: antioxidant activity; nausea; vomiting; functional drink","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":"5 1","pages":"11-17"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46759541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Impact of Social and Behavior Change Communication in Nutrition Sensitive Interventions on Selected Indicators of Nutritional Status 营养敏感干预中社会和行为改变沟通对营养状况选定指标的影响
Pub Date : 2018-05-28 DOI: 10.36959/487/279
E. Kennedy, J. Stickland, Meghan Kershaw, S. Biadgilign
The United Nations Decade of Action on Nutrition has focused on elimination of malnutrition in all its forms. To achieve this goal, countries are focusing on nutrition specific and sensitive programs. This paper reviews studies in four thematic areas - malnutrition, micronutrient supplementation, infant and young child feeding practices (IYCF) to assess the effects of nutrition specific strategies combined with a social and behavioral change communication component on diet and nutritional status.
联合国营养行动十年的重点是消除一切形式的营养不良。为了实现这一目标,各国正将重点放在针对营养的敏感项目上。本文回顾了四个主题领域的研究——营养不良、微量营养素补充、婴幼儿喂养实践(IYCF),以评估特定营养策略与社会和行为变化沟通组成部分相结合对饮食和营养状况的影响。
{"title":"Impact of Social and Behavior Change Communication in Nutrition Sensitive Interventions on Selected Indicators of Nutritional Status","authors":"E. Kennedy, J. Stickland, Meghan Kershaw, S. Biadgilign","doi":"10.36959/487/279","DOIUrl":"https://doi.org/10.36959/487/279","url":null,"abstract":"The United Nations Decade of Action on Nutrition has focused on elimination of malnutrition in all its forms. To achieve this goal, countries are focusing on nutrition specific and sensitive programs. This paper reviews studies in four thematic areas - malnutrition, micronutrient supplementation, infant and young child feeding practices (IYCF) to assess the effects of nutrition specific strategies combined with a social and behavioral change communication component on diet and nutritional status.","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43572609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 17
Perbedaan Aktivitas Antioksidan Kecambah Beras Coklat (Oryza Sativa L.) Berdasarkan Lama Proses Elisitasi dan Waktu Perkecambahan 基于长消除过程和增加时间的巧克力铁变化(Oryza Sativa L.)抗氧化活性差异
Pub Date : 2017-12-29 DOI: 10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.5
Jaya Mahar Maligan, Monica Lestary, Yudi Arimba Wani
Abstrak Antioksidan adalah zat yang dapat menangkal radikal bebas. Salah satu cara meningkatkan aktivitas antioksidan adalah dengan elisitasi dan perkecambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan kecambah beras coklat berdasarkan lama elisitasi dan perkecambahan. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu lama elisitasi dan lama perkecambahan, terdiri dari enam kelompok perlakuan yaitu 12 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 18 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 24 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 12 jam elisitasi 36 jam perkecambahan, 18 jam elisitasi 36 jam perkecambahan, dan 24 jam elisitasi 36 jam perkecambahan yang diulang sebanyak tiga kali. Sampel yang digunakan adalah beras coklat varietas mentik. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-Diphenyl-pycryl-hydracil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas antioksidan kecambah beras coklat berdasarkan lama elisitasi dan perkecambahan pada semua perlakuan dengan nilai p =0,029 (Anova, p <0,05). Perbedaan signifikan pada perlakuan 18 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 24 jam elisitasi 24 jam perkecambahan dengan perlakuan terbaik 24 jam elisitasi 24 jam perkecambahan sebesar 15,91% Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan aktivitas antioksidan kecambah beras coklat berdasarkan lama elisitasi dan perkecambahan. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada masyarakat untuk mengonsumsi kecambah beras coklat sebagai bahan pangan mengandung antioksidan. Kata Kunci: Aktivitas Antioksidan; Kecambah Beras Coklat; Elisitasi; Kitosan; Perkecambahan  Abstract Antioxidants are substances that can counteract free radicals. One way to improve antioxidant activity is the elicitation and germination. This study aims to determine the antioxidant activity of brown rice sprouts based on the length of the elicitation and germination. This study uses an experimental study with a randomized block design (RAK) composed by two factors, elicitation and germination time which consists of six treatments: 12 hours of elicitation 24 hours of germination, 18 hours of elicitation 24 hours of germination, 24 hours elicitation 24 hours of germination, 12 hour elicitation germination 36 hours, 18 hours elicitation germination 36 hours, and 24 hours of elicitation 36 hours of germination were repeated three times. The samples used were Mentik variety brown rice. The antioxidant activity test of this research is the method of DPPH ( 1,1-Diphenyl-pycryl-hydracil ) . The results showed that there are differences in antioxidant activity of germinated brown rice based on the length of elicitation and germination in all treatments with p=0.029 (ANOVA, p<0.05). There are significant differences in treatment 18 hours of elicitation 24 hours of germination and 24 hours elicitation 24 hours of germination with the best treatment that is 24 hours elicitation 24 hours of germination with the
抗氧化剂摘要是能够维持自由基的物质。提高抗氧化活性的一种方法是激发和扩展。本研究的目的是在长期激发和扩增的基础上,鉴定糙米的抗氧化活性和添加量。本研究采用随机分组计划(RAK)进行实验研究,包括两个因素,即老椭圆和长椭圆,由六个治疗组组成,即12小时椭圆24小时扩张、18小时椭圆24 h扩张、24小时椭圆24时扩张、12小时椭圆36小时扩张、,并对24小时36小时的膨胀重复三次。使用的样品是薄荷巧克力大米。使用DPPH法(1,1-二苯基-丙烯基-肼)测试抗氧化活性。研究结果表明,在所有处理中,基于长激发和扩增的抗氧化剂和添加糙米的活性存在差异,p=0.029(Anova,p<0.05)。显着差异在18小时消毒24小时膨胀,24小时消毒与24小时膨胀最佳消毒15.91%。本研究的结论是,糙米的抗氧化活性和添加量在长期消毒和膨胀的基础上存在差异。根据研究结果,建议公众食用添加的糙米作为含有抗氧化剂的食物。关键词:抗氧化活性;巧克力文件更改;Elisitase;Kitosan;摘要抗氧化剂是可以对抗自由基的物质。提高抗氧化活性的一种方法是激发和发芽。本研究旨在通过诱导和发芽的长度来测定糙米芽的抗氧化活性。本研究采用随机分组设计(RAK)的实验研究,该设计由两个因素组成,即诱导和发芽时间,包括六个处理:12小时诱导24小时发芽、18小时诱导24 h发芽、24 h诱导24小时萌发、12小时诱导36小时、18小时引发36小时,-24小时的诱导36小时的发芽重复三次。使用的样品是Mentik品种糙米。本研究的抗氧化活性测试方法为DPPH(1,1-二苯基-丙烯基-肼)法。结果表明,发芽糙米的抗氧化活性在所有处理中都存在差异,基于激发时间和发芽时间,p=0.029(ANOVA,p<0.05)发芽糙米的抗氧化活性为15.91%。根据研究结果,建议公众食用发芽糙米作为含有抗氧化剂的食品关键词:抗氧化活性;以及发芽糙米;诱导;壳聚糖;发芽
{"title":"Perbedaan Aktivitas Antioksidan Kecambah Beras Coklat (Oryza Sativa L.) Berdasarkan Lama Proses Elisitasi dan Waktu Perkecambahan","authors":"Jaya Mahar Maligan, Monica Lestary, Yudi Arimba Wani","doi":"10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.5","url":null,"abstract":"Abstrak Antioksidan adalah zat yang dapat menangkal radikal bebas. Salah satu cara meningkatkan aktivitas antioksidan adalah dengan elisitasi dan perkecambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan kecambah beras coklat berdasarkan lama elisitasi dan perkecambahan. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu lama elisitasi dan lama perkecambahan, terdiri dari enam kelompok perlakuan yaitu 12 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 18 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 24 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 12 jam elisitasi 36 jam perkecambahan, 18 jam elisitasi 36 jam perkecambahan, dan 24 jam elisitasi 36 jam perkecambahan yang diulang sebanyak tiga kali. Sampel yang digunakan adalah beras coklat varietas mentik. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-Diphenyl-pycryl-hydracil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas antioksidan kecambah beras coklat berdasarkan lama elisitasi dan perkecambahan pada semua perlakuan dengan nilai p =0,029 (Anova, p <0,05). Perbedaan signifikan pada perlakuan 18 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 24 jam elisitasi 24 jam perkecambahan dengan perlakuan terbaik 24 jam elisitasi 24 jam perkecambahan sebesar 15,91% Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan aktivitas antioksidan kecambah beras coklat berdasarkan lama elisitasi dan perkecambahan. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada masyarakat untuk mengonsumsi kecambah beras coklat sebagai bahan pangan mengandung antioksidan. Kata Kunci: Aktivitas Antioksidan; Kecambah Beras Coklat; Elisitasi; Kitosan; Perkecambahan  Abstract Antioxidants are substances that can counteract free radicals. One way to improve antioxidant activity is the elicitation and germination. This study aims to determine the antioxidant activity of brown rice sprouts based on the length of the elicitation and germination. This study uses an experimental study with a randomized block design (RAK) composed by two factors, elicitation and germination time which consists of six treatments: 12 hours of elicitation 24 hours of germination, 18 hours of elicitation 24 hours of germination, 24 hours elicitation 24 hours of germination, 12 hour elicitation germination 36 hours, 18 hours elicitation germination 36 hours, and 24 hours of elicitation 36 hours of germination were repeated three times. The samples used were Mentik variety brown rice. The antioxidant activity test of this research is the method of DPPH ( 1,1-Diphenyl-pycryl-hydracil ) . The results showed that there are differences in antioxidant activity of germinated brown rice based on the length of elicitation and germination in all treatments with p=0.029 (ANOVA, p<0.05). There are significant differences in treatment 18 hours of elicitation 24 hours of germination and 24 hours elicitation 24 hours of germination with the best treatment that is 24 hours elicitation 24 hours of germination with the ","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":"4 1","pages":"108-116"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45961860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Kebiasaan Makan, Aktivitas Fisik, dan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa S-1 UNS 学生的饮食习惯、体育活动和体重指数为S-1 UNS
Pub Date : 2017-12-29 DOI: 10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.6
Aisyah Nurkhopipah, A. Probandari, Sapja Anantanyu
Abstrak Bagian penting dari mahasiswa adalah mereka mengalami masa transisi kuat dengan perubahan lingkungan yang ditandai dengan pola makan yang tidak sehat dan kurang aktivitas fisik yang menempatkan mahasiswa pada risiko yang lebih besar dari kenaikan berat badan . Kelebihan berat badan dan obesitas terjadi pada mahasiswa, menurut Centers for Disease Control (CDC), prevalensi obesitas pada mahasiswa laki-laki adalah 29,5% dan pada mahasiswa perempuan sebesar 32,6%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kebiasaan makan dan aktivitas fisik dengan Indeks Massa Tubuh  mahasiswa  S-1 UNS. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Subyek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi S-1 UNS pada tahun 2016 yaitu sejumlah 24.826 orang. Data dianalisis dengan chi square dan regresi logistic multinomial. Hasil uji korelasi chi square, menunjukkan bahwa Kebiasaan Makan tidak berhubungan secara signifikan dengan IMT Normal - Kurus ataupun IMT Normal - Gemuk (p = 0,193 & p = 0,446), sedangkan Aktivitas Fisik mempunyai hubungan yang signifikan dengan IMT Normal - Gemuk (p = 0,029), tetapi tidak berhubungan dengan IMT normal-kurus.(p= 0,655). Kata Kunci : Kebiasaan Makan; Aktivitas Fisik; mahasiswa; IMT Abstract The important part of the students is that they experience a strong transition period with environmental changes characterized by an unhealthy diet and lack of physical activity that puts students at greater risk of weight gain. Overweight and obesity occurs in college students, according to the Centers for Disease Control (CDC), the prevalence of obesity in male students is 29.5% and in female students 32.6%. The purpose of this study was to analyze the relationship between eating habits and physical activity with the body mass index of S-1 UNS students. Type of observational analytic research with Cross Sectional approach. The subjects of this study are all students of S-1 UNS program in 2016 that is 24,826 people. Data were analyzed by chi square and multinomial logistic regression. The result of chi square correlation test showed that Eating Habits did not correlate significantly with Normal BMI - Thin or Normal BMT - Overweight (p = 0,193 & p = 0,446), whereas Physical Activity had significant relation with Normal BMT – Overweight  (p = 0,029 ), But not related to normal BMI-thin (p = 0.655).. Keywords : Eating Habits; Physical Activity; student college; BMI
从积极的方面来说,学生正在经历一段强有力的转变时期,环境的变化以不健康的饮食和较少的体育活动为特征,这将学生置于比体重增加更大的风险。据美国疾病控制中心(CDC)称,大学生超重和肥胖的发生率为29.5%,女学生超重32.6%。本研究的目的是分析学生S-1 UNS的体重指数与饮食习惯和体育活动之间的关系。经节方法的分析观察研究类型。该研究对象是2016年S-1 UNS研究项目的全体学生,共有24826人。数据分析与chi square和跨国回归。相关性chi广场试验,结果表明,饮食习惯不显著与-瘦或体重指数正常的体重指数——胖(p = 0.193 & p = 0.446),而体育活动有重大关系的正常体重指数-胖(p = 0.029),但不与体重指数normal-kurus。(p = 0.655)。关键词:饮食习惯;体育活动;学生;不忽视学生的重要部分是他们经历了一种强烈的环境变化能力的转变,这种转变是由一种不健康的饮食和物理活动所激发的,这种行为使学生处于更大的风险之中。大学学生的体重和肥胖问题,疾病控制中心的肥胖比率是29.5%,女性学生的肥胖比率是32.6%。这项研究的目的是分析饮食习惯和物理活动与S-1 UNS学生的身体质量指数之间的关系。交叉分析研究的类型。这项研究的主题是2016年S-1 UNS项目的全部学生,该项目是24826人。数据是由chi square分析和跨国神学回归。气之论点相关测试那里那个广场吃Habits nid not correlate significantly与BMI -瘦还是正常的BMT - Overweight (p = 0.193 & p = 0.446), whereas身体活动有浓厚,和正常关系BMT (Overweight) (p = 0.029),但不是对正常BMI-thin相关(p = 0.655)。诗歌:身体活动;学院学生;BMI
{"title":"Kebiasaan Makan, Aktivitas Fisik, dan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa S-1 UNS","authors":"Aisyah Nurkhopipah, A. Probandari, Sapja Anantanyu","doi":"10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.6","url":null,"abstract":"Abstrak Bagian penting dari mahasiswa adalah mereka mengalami masa transisi kuat dengan perubahan lingkungan yang ditandai dengan pola makan yang tidak sehat dan kurang aktivitas fisik yang menempatkan mahasiswa pada risiko yang lebih besar dari kenaikan berat badan . Kelebihan berat badan dan obesitas terjadi pada mahasiswa, menurut Centers for Disease Control (CDC), prevalensi obesitas pada mahasiswa laki-laki adalah 29,5% dan pada mahasiswa perempuan sebesar 32,6%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kebiasaan makan dan aktivitas fisik dengan Indeks Massa Tubuh  mahasiswa  S-1 UNS. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Subyek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi S-1 UNS pada tahun 2016 yaitu sejumlah 24.826 orang. Data dianalisis dengan chi square dan regresi logistic multinomial. Hasil uji korelasi chi square, menunjukkan bahwa Kebiasaan Makan tidak berhubungan secara signifikan dengan IMT Normal - Kurus ataupun IMT Normal - Gemuk (p = 0,193 & p = 0,446), sedangkan Aktivitas Fisik mempunyai hubungan yang signifikan dengan IMT Normal - Gemuk (p = 0,029), tetapi tidak berhubungan dengan IMT normal-kurus.(p= 0,655). Kata Kunci : Kebiasaan Makan; Aktivitas Fisik; mahasiswa; IMT Abstract The important part of the students is that they experience a strong transition period with environmental changes characterized by an unhealthy diet and lack of physical activity that puts students at greater risk of weight gain. Overweight and obesity occurs in college students, according to the Centers for Disease Control (CDC), the prevalence of obesity in male students is 29.5% and in female students 32.6%. The purpose of this study was to analyze the relationship between eating habits and physical activity with the body mass index of S-1 UNS students. Type of observational analytic research with Cross Sectional approach. The subjects of this study are all students of S-1 UNS program in 2016 that is 24,826 people. Data were analyzed by chi square and multinomial logistic regression. The result of chi square correlation test showed that Eating Habits did not correlate significantly with Normal BMI - Thin or Normal BMT - Overweight (p = 0,193 & p = 0,446), whereas Physical Activity had significant relation with Normal BMT – Overweight  (p = 0,029 ), But not related to normal BMI-thin (p = 0.655).. Keywords : Eating Habits; Physical Activity; student college; BMI","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":"4 1","pages":"117-124"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46774232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Efek Program SBABS Terhadap Pencegahan Stunting Anak Baduta di Kabupaten Banggai dan Sigi SBABS计划对Pride和Sigi国会大厦阻止令人惊叹的Baduta儿童的影响
Pub Date : 2017-12-29 DOI: 10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.2
Fahmi Hafid, Udin Djabu, Udin, Nasrul
Abstrak Program stop buang air besar sembarangan(SBABS) merupakan program sanitasi total berbasis masyarakat yang membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat merubah perilaku untuk tidak melakukan aktivitas buang air besar sembarangan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh program stop buang besar sembarangan terhadap pencegahan stunting anak baduta di Kabupaten Banggai dan Sigi. Desain penelitian yang digunakan case control. Penelitian dilaksanakan pada wilayah pelaksanaan program stop buang air besar di Sulawesi Tengah dengan prevalensi stunting yang tinggi yaitu Kabupaten Banggai dan Sigi pada tanggal 8 September hingga 7 Oktober 2016. Sampel sebanyak 352 orang anak usia 1-2 Tahun. Pengambilan sampel dengan metode consecutive sampling. Uji perbedaan menggunakan uji Mann-Whitney U. Hasil analisis menunjukkan proporsi baduta stunting sebesar 15,6%. Jumlah sampel pada kelompok SBABS sebanyak 116 orang (33,0%) dengan rerata tinggi badan -0,36±1,6 sedangkan pada kelompok non SBABS sebanyak 236 orang (67,0%) dengan rerata tinggi badan -0,94±1,5. Terdapat perbedaan yang bermakna antara pertumbuhan baduta kelompok SBABS dengan non SBABS (p=0,002). Program stop buang air besar sembarangan mencegah stunting anak baduta di Kabupaten Banggai dan Sigi.  Kata kunci : Program SBABS; Stunting; Baduta Abstract Open Defecation Free (ODF) program is a total sanitation community-based program that encourages clean and healthy living behavior, prevents the spread of environment-based diseases, and improves community ability to change their behavior not to carry out open defecation. The purpose of this research is to analyze the influence of open defecation free program on the prevention of stunting baby under two years in Banggai and Sigi. The research design used was case control. This research was conducted from 8 September to 7 October 2016 in the implementation areas of open defecation free program in Central Sulawesi that have high stunting prevalence, i.e Banggai and Sigi Regencies. The sample obtained was 352 babies aged 1-2 years by using consecutive sampling method. Mann-Whitney U test was used to test the differences. The analysis result shows that the proportion of stunting babies under 2 years was 15.6%. The number of samples in ODF group was 116 babies (33.0%) with mean height -0.36±1.6, whereas in non-ODF group was 236 babies (67.0%) with mean height -0.94±1.5. There is a significant difference between the growth of baby under two years in ODF group and non ODF (p=0,002). Open defecation free program prevents stunting baby under two years in Banggai and Sigi Regencies. Keywords : Open Defecation Free program; Stunting; Baby under two years
Abstrak计划停止大规模污水处理(SBABS)是一项基于社区的全面卫生计划,旨在创造清洁健康的生活行为,防止基于环境的疾病传播,提高社会改变行为的能力,不进行非法的大规模污水处理活动。本研究的目的是分析Banggai和Sigi县阻止小丑发育迟缓计划的影响。研究设计采用案例控制。2016年9月8日至10月7日,在发育迟缓率高的中苏拉威西岛,即佛得角和西吉岛,在一项大型止水计划的实施区域进行了研究。352名1-2岁儿童的样本。采用连续采样方法进行采样。使用Mann-Whitney U.检验的差异测试。分析显示,发育迟缓的小丑比例为15.6%。SBABS组的样本数量为116个(33.0%),平均高度为-0.36±1.6,而非SBABS组为236个(67.0%),其平均高度为0.94±1.5。SBABS小丑和非SBABS小丑的生长有显著差异(p=0.002)。大型倾倒计划只是为了防止小丑在邦盖和西吉的国会大厦里发育迟缓。〔UNK〕关键词:SBABS计划;令人惊叹;Baduta抽象无露天排便(ODF)计划是一项基于社区的全面卫生计划,旨在鼓励清洁健康的生活行为,防止环境疾病的传播,并提高社区改变不露天排便行为的能力。本研究的目的是分析开放式无排便计划对邦盖和四吉地区两岁以下发育迟缓婴儿预防的影响。使用的研究设计是病例对照。这项研究于2016年9月8日至10月7日在中苏拉威西省发育迟缓率高的无露天排便计划实施地区进行,即Banggai和Sigi县。采用连续抽样方法,获得352名1-2岁婴儿的样本。Mann-Whitney U检验用于检验差异。分析结果显示,2岁以下发育迟缓婴儿的比例为15.6%。ODF组的样本数量为116名婴儿(33.0%),平均身高-0.36±1.6,而非ODF组为236名婴儿(67.0%),其平均身高-0.94±1.5。ODF组和非ODF组两岁以下婴儿的生长发育有显著差异(p=0.002)。Banggai和Sigi Regencies的开放式无排便计划可防止两岁以下发育迟缓的婴儿。关键词:开放式无排便程序;以及令人惊叹;两岁以下婴儿
{"title":"Efek Program SBABS Terhadap Pencegahan Stunting Anak Baduta di Kabupaten Banggai dan Sigi","authors":"Fahmi Hafid, Udin Djabu, Udin, Nasrul","doi":"10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.2","url":null,"abstract":"Abstrak Program stop buang air besar sembarangan(SBABS) merupakan program sanitasi total berbasis masyarakat yang membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat merubah perilaku untuk tidak melakukan aktivitas buang air besar sembarangan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh program stop buang besar sembarangan terhadap pencegahan stunting anak baduta di Kabupaten Banggai dan Sigi. Desain penelitian yang digunakan case control. Penelitian dilaksanakan pada wilayah pelaksanaan program stop buang air besar di Sulawesi Tengah dengan prevalensi stunting yang tinggi yaitu Kabupaten Banggai dan Sigi pada tanggal 8 September hingga 7 Oktober 2016. Sampel sebanyak 352 orang anak usia 1-2 Tahun. Pengambilan sampel dengan metode consecutive sampling. Uji perbedaan menggunakan uji Mann-Whitney U. Hasil analisis menunjukkan proporsi baduta stunting sebesar 15,6%. Jumlah sampel pada kelompok SBABS sebanyak 116 orang (33,0%) dengan rerata tinggi badan -0,36±1,6 sedangkan pada kelompok non SBABS sebanyak 236 orang (67,0%) dengan rerata tinggi badan -0,94±1,5. Terdapat perbedaan yang bermakna antara pertumbuhan baduta kelompok SBABS dengan non SBABS (p=0,002). Program stop buang air besar sembarangan mencegah stunting anak baduta di Kabupaten Banggai dan Sigi.  Kata kunci : Program SBABS; Stunting; Baduta Abstract Open Defecation Free (ODF) program is a total sanitation community-based program that encourages clean and healthy living behavior, prevents the spread of environment-based diseases, and improves community ability to change their behavior not to carry out open defecation. The purpose of this research is to analyze the influence of open defecation free program on the prevention of stunting baby under two years in Banggai and Sigi. The research design used was case control. This research was conducted from 8 September to 7 October 2016 in the implementation areas of open defecation free program in Central Sulawesi that have high stunting prevalence, i.e Banggai and Sigi Regencies. The sample obtained was 352 babies aged 1-2 years by using consecutive sampling method. Mann-Whitney U test was used to test the differences. The analysis result shows that the proportion of stunting babies under 2 years was 15.6%. The number of samples in ODF group was 116 babies (33.0%) with mean height -0.36±1.6, whereas in non-ODF group was 236 babies (67.0%) with mean height -0.94±1.5. There is a significant difference between the growth of baby under two years in ODF group and non ODF (p=0,002). Open defecation free program prevents stunting baby under two years in Banggai and Sigi Regencies. Keywords : Open Defecation Free program; Stunting; Baby under two years","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":"4 1","pages":"79-87"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48595934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 11
Kombinasi Pasteurisasi, Suhu, dan Masa Simpan Terhadap Kadar Aflatoksin pada Selai Kacang Tanah 巴氏灭菌、温度和储存黄曲霉毒素在豌豆中的比率的组合
Pub Date : 2017-12-29 DOI: 10.21776/ub.ijhn.2017.004.02.3
T. S. Kusuma, J. Kusnadi, S. Winarsih
Abstrak Selai kacang tanah merupakan salah satu komoditi lokal yang tinggi lemak dan protein sehingga dapat digunakan sebagai makanan tambahan untuk anak usia balita memenuhi kebutuhan gizi harian. Tetapi, jika pengolahan selai kacang tanah kurang tepat maka akan menyebabkan berpotensi terjadi pertumbuhan Aspergillus flavus yang dapat menyebabkan kadar aflatoksin >20 ppb sehingga menjadi tidak aman untuk dikonsumsi serta menye-babkan sirosis hepatis akut maupun kronis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah suhu dan waktu pasteurisasi mempunyai pengaruh pada peningkatan kadar aflatoksin selai kacang tanah yang disimpan dalam jangka waktu 3 minggu. Rancangan penelitian menggunakan Nested Design 3 faktor. Faktor I, pembuatan selai kacang tanah (K1=tanpa pasteurisasi, K2=pasteurisasi 71 o C, 10 menit, K3=pasteurisasi 80 o C,1 menit), setiap kelompok terdiri dari 3 kali ulangan. Faktor II, waktu penyimpanan dalam minggu (M0, M1, M2, dan M3). Faktor III, suhu simpan (T1=suhu kamar, T2=suhu dingin). Pengujian kadar aflatoksin menggunakan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kadar aflatoksin yang signifikan (p=0.001) pada selai kacang tanah yang diberi perlakuan tanpa pasteurisasi dan dengan pasteurisasi. Terjadi peningkatan kadar aflatoksin pada selai kacang tanah setelah di simpan 3 minggu, yang berkisar antara 6.035 – 7.196 ppb. Dapat disimpulkan bahwa pasturisasi 80 o C, 1 menit dan suhu simpan dingin selama 3 minggu dapat memperlambat pembentukan aflatoksin pada selai kacang tanah. Selai kacang tanah masih aman di konsumsi dalam jangka waktu 3 minggu, karena kadar aflatoksin masih di bawah 20 ppb to be unsafe for consumption because it can cause acute and chronic hepatic cirrhosis. This study was conducted to determine whether temperature and pasteurization time had an effect on increasing aflatoxin content of peanut butter which was stored in 3 weeks period. The research design using Nested Design 3 factors. The first factor, the manufacture of peanut butter (K1=without pasteurization, K2=pasteurization 71 ° C, 10 min, K3=pasteurization 80 ° C, 1 minute), each group consisting of 3 repetitions. Factor II, storage time in weeks (M0, M1, M2, and M3). Factor III, temperature store (T1=room temperature, T2=cold temperature). Testing of aflatoxin content using ELISA method. The results showed a significant difference in the levels of aflatoxin (p=0.001) in the peanut butter-treated unpasteurised and pasteurized. Increased levels of aflatoxin in peanut butter after saving 3 weeks , around 6.035 – 7.196 ppb. . It can be concluded that pasteurization 80°C, 1 minute and cold store temperature for 3 weeks to slow the formation of aflatoxin in peanut butter. Peanut butter is still safe in consumption within 3 weeks, because aflatoxin levels are still below <20 ppb. Keywords: peanut butter; aflatoxin; pasteurization; room temperature; cold temperature
摘要花生酱是当地的高脂肪商品和蛋白质之一,因此它可以作为婴儿的额外食物,以满足日常给药的需求。然而,如果花生酱的去除不正确,那么它将导致黄曲霉的生长潜力,黄曲霉可导致黄曲霉毒素水平>20 ppb,从而不安全食用,并导致急性或慢性肝炎sirosis。本研究旨在确定温度和巴氏杀菌时间是否对储存3周以上的花生中黄曲霉毒素水平的增加有影响。该研究项目使用嵌套设计3个因素。因子I,花生酱生产(K1=无巴氏灭菌,K2=巴氏灭菌71°C,10分钟,K3=巴氏灭菌80°C,1分钟),每组由三个重复组成。因子II,以周为单位的储存时间(M0、M1、M2和M3)。因子III,储存温度(T1=室温,T2=低温)。采用ELISA法检测黄曲霉毒素的检出率。研究表明,未经巴氏灭菌和巴氏灭菌处理的花生酱中黄曲霉毒素含量存在显著差异(p=0.001)。储存3周后,花生酱中的黄曲霉毒素水平增加,从6035到7196 ppb不等。可以得出的结论是,在80摄氏度、1分钟和冷藏3周的温度下进行烘烤可以减缓黄曲霉毒素在花生酱上的形成。花生酱食用3周以上仍然是安全的,因为黄曲霉毒素水平仍低于20 ppb,食用是不安全的,它会导致急性和慢性肝硬化。本研究旨在确定温度和巴氏杀菌时间是否对储存3周的花生酱中黄曲霉毒素含量的增加有影响。研究设计采用嵌套设计3个因素。第一个因素,花生酱的生产(K1=未经巴氏灭菌,K2=巴氏灭菌71°C,10分钟,K3=巴氏灭菌80°C,1分钟),每组由3次重复组成。因子II,以周为单位的储存时间(M0、M1、M2和M3)。因子III,温度存储(T1=室温,T2=低温)。ELISA法检测黄曲霉毒素含量。结果显示,未经巴氏灭菌和巴氏灭菌的花生酱中黄曲霉毒素水平存在显著差异(p=0.001)。保存3周后,花生酱中黄曲霉毒素水平增加,约6.035-7.196 ppb。可以得出结论,巴氏杀菌80°C,1分钟和冷藏3周的温度可以减缓黄曲霉毒素在花生酱中的形成。花生酱在3周内食用仍然是安全的,因为黄曲霉毒素水平仍然低于<20ppb。关键词:花生酱;和黄曲霉毒素;巴氏杀菌;室温;低温
{"title":"Kombinasi Pasteurisasi, Suhu, dan Masa Simpan Terhadap Kadar Aflatoksin pada Selai Kacang Tanah","authors":"T. S. Kusuma, J. Kusnadi, S. Winarsih","doi":"10.21776/ub.ijhn.2017.004.02.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2017.004.02.3","url":null,"abstract":"Abstrak Selai kacang tanah merupakan salah satu komoditi lokal yang tinggi lemak dan protein sehingga dapat digunakan sebagai makanan tambahan untuk anak usia balita memenuhi kebutuhan gizi harian. Tetapi, jika pengolahan selai kacang tanah kurang tepat maka akan menyebabkan berpotensi terjadi pertumbuhan Aspergillus flavus yang dapat menyebabkan kadar aflatoksin >20 ppb sehingga menjadi tidak aman untuk dikonsumsi serta menye-babkan sirosis hepatis akut maupun kronis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah suhu dan waktu pasteurisasi mempunyai pengaruh pada peningkatan kadar aflatoksin selai kacang tanah yang disimpan dalam jangka waktu 3 minggu. Rancangan penelitian menggunakan Nested Design 3 faktor. Faktor I, pembuatan selai kacang tanah (K1=tanpa pasteurisasi, K2=pasteurisasi 71 o C, 10 menit, K3=pasteurisasi 80 o C,1 menit), setiap kelompok terdiri dari 3 kali ulangan. Faktor II, waktu penyimpanan dalam minggu (M0, M1, M2, dan M3). Faktor III, suhu simpan (T1=suhu kamar, T2=suhu dingin). Pengujian kadar aflatoksin menggunakan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kadar aflatoksin yang signifikan (p=0.001) pada selai kacang tanah yang diberi perlakuan tanpa pasteurisasi dan dengan pasteurisasi. Terjadi peningkatan kadar aflatoksin pada selai kacang tanah setelah di simpan 3 minggu, yang berkisar antara 6.035 – 7.196 ppb. Dapat disimpulkan bahwa pasturisasi 80 o C, 1 menit dan suhu simpan dingin selama 3 minggu dapat memperlambat pembentukan aflatoksin pada selai kacang tanah. Selai kacang tanah masih aman di konsumsi dalam jangka waktu 3 minggu, karena kadar aflatoksin masih di bawah 20 ppb to be unsafe for consumption because it can cause acute and chronic hepatic cirrhosis. This study was conducted to determine whether temperature and pasteurization time had an effect on increasing aflatoxin content of peanut butter which was stored in 3 weeks period. The research design using Nested Design 3 factors. The first factor, the manufacture of peanut butter (K1=without pasteurization, K2=pasteurization 71 ° C, 10 min, K3=pasteurization 80 ° C, 1 minute), each group consisting of 3 repetitions. Factor II, storage time in weeks (M0, M1, M2, and M3). Factor III, temperature store (T1=room temperature, T2=cold temperature). Testing of aflatoxin content using ELISA method. The results showed a significant difference in the levels of aflatoxin (p=0.001) in the peanut butter-treated unpasteurised and pasteurized. Increased levels of aflatoxin in peanut butter after saving 3 weeks , around 6.035 – 7.196 ppb. . It can be concluded that pasteurization 80°C, 1 minute and cold store temperature for 3 weeks to slow the formation of aflatoxin in peanut butter. Peanut butter is still safe in consumption within 3 weeks, because aflatoxin levels are still below <20 ppb. Keywords: peanut butter; aflatoxin; pasteurization; room temperature; cold temperature","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":"4 1","pages":"88-96"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45496254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Asupan Vitamin C dan E Tidak Mempengaruhi Kadar Gula Darah Puasa Pasien DM Tipe 2 维生素C和E的摄入不会影响DM型2患者的空腹血糖
Pub Date : 2017-12-29 DOI: 10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.1
Cleonara Yanuar Dini, Maulida Sabila, Intan Yusuf Habibie, Fajar Ari Nugroho
Abstrak Prevalensi diabetes melitus di Jawa Timur menempati urutan ke-5 teratas Indonesia. Diabetes melitus terjadi akibat resistensi insulin sehingga kadar gula darah tinggi. Kontrol glukosa darah pada pasien diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh asupan vitamin C dan E dengan menghambat stres oksidatif. Banyak penelitian melihat efek pemberian suplementasi kedua vitamin tersebut namun penelitian mengenai asupan makan harian sumber vitamin C dan vitamin E terhadap kadar glukosa darah puasa di Indonesia belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan asupan vitamin C dan E terhadap kadar gula darah puasa pasien rawat jalan diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Dinoyo dan Janti Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jumlah responden 31 orang yang diambil secara purposive sampling . Data asupan vitamin C dan E selama 3 bulan terakhir dicatat menggunakan form SQ-FFQ . Nilai median asupan vitamin C dan vitamin E seluruh responden berturut-turut adalah 95,1 mg dan 5,3 mg. Median kadar glukosa darah puasa seluruh responden adalah 191 mg/dL. Uji analisa hubungan vitamin C dan E dengan kadar gula darah menggunakan uji Pearson (CI 95%) menunjukkan nilai hubungan asupan vitamin C dan E terhadap kadar gula darah berturut-turut p = 0.697 dan p = 0.215. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan vitamin C dan vitamin E terhadap kadar gula darah pasien rawat jalan DM tipe 2 di Puskesmas Dinoyo dan Janti Kota Malang. Kata kunci : Diabetes Melitus Tipe 2; Gula Darah Puasa; Asupan Vitamin C; Asupan Vitamin E Abstract The prevalence of diabetes mellitus in East Java is ranked 5th in Indonesia. Diabetes mellitus occurs due to insulin resistance that results in high blood glucose level. Blood glucose control in diabetes mellitus patients can be affected by vitamin C and E intake through inhibiting oxidative stress. Many research have studied the effects of both vitamins supplementation but research on daily intake of vitamin C and vitamin E sources on fasting blood glucose level in Indonesia have not been widely conducted. This research aims to determine the effect of vitamin C and E intake on fasting blood sugar level of diabetes mellitus type 2 patients in Dinoyo and Janti Health Center Malang. This research was cross sectional research with 31 respondents taken by purposive sampling. Data on vitamin C and E intake during the last 3 months were documented using SQ-FFQ form. The mean values of vitamin C and vitamin E intake of all respondents were 95.1 mg and 5.3 mg, respectively. The mean fasting blood glucose level of all respondents was 191 mg/dL. Test analysis of vitamin C and E relationship with blood sugar level using Pearson test (95% CI) showed the value of vitamin C and E intake relation to blood sugar level were p = 0.697 and p = 0.215, respectively. It is concluded that there is no correlation between intake of vitamin C and vitamin E on blood glucose level of DM type 2 patient in Dinoyo
摘要东爪哇岛糖尿病合并患病率在印尼排名第五。糖尿病的发生是由于对高血糖的胰岛素抵抗。糖尿病患者的血糖控制可以通过抑制氧化应激而受到维生素C和E摄入的影响。许多研究已经看到了补充这两种维生素的效果,但在印度尼西亚,关于维生素C和维生素E来源的每日摄入量对满意血糖率的研究还不多。本研究旨在了解贫困城市中心2型糖尿病患者维生素C和E摄入量与满意度之间的关系。这项研究是一项横断面研究,共有31名应答者被有意抽样。使用SQ-FFQ表格记录了过去3个月的维生素C和E摄入量数据。维生素C和维生素E总反应的中位摄入量分别为95.1 mg和5.3 mg。使用Pearson(95%CI)检验对维生素C和E与血糖的关系进行分析,结果显示维生素C和维生素E与血糖之间的关系值分别为0.697和0.215。得出的结论是,在Dinoyo和Poor City Center的2型糖尿病道路上,患者的维生素C和维生素E摄入量与血糖之间没有相关性。关键词:2型糖尿病;力量血古拉;维生素C假设;Asupan维生素E摘要东爪哇的糖尿病患病率在印度尼西亚排名第五。糖尿病的发生是由于胰岛素抵抗导致的高血糖水平。糖尿病患者的血糖控制可以通过抑制氧化应激而受到维生素C和E摄入的影响。许多研究已经研究了补充这两种维生素的影响,但在印度尼西亚,关于维生素C和维生素E来源的每日摄入量对空腹血糖水平的研究尚未广泛进行。本研究旨在确定Dinoyo和Janti健康中心Malang的维生素C和E摄入对2型糖尿病患者空腹血糖水平的影响。这项研究是对31名受访者的横断面调查,采用有目的的抽样方式。使用SQ-FFQ表格记录过去3个月维生素C和维生素E摄入量的数据。所有受访者的维生素C和维他命E摄入量平均值分别为95.1 mg和5.3 mg。所有受访者的平均空腹血糖水平为191 mg/dL。使用Pearson检验(95%CI)对维生素C和E与血糖水平的关系进行检验分析,结果表明维生素C和维生素E摄入量与血糖水平之间的关系分别为p=0.697和p=0.215。结果表明,在Dinoyo和Janti健康中心Malang,维生素C和维生素E的摄入对2型糖尿病患者的血糖水平没有相关性。关键词:2型糖尿病;空腹血糖;维生素C摄入量;维生素E摄入量
{"title":"Asupan Vitamin C dan E Tidak Mempengaruhi Kadar Gula Darah Puasa Pasien DM Tipe 2","authors":"Cleonara Yanuar Dini, Maulida Sabila, Intan Yusuf Habibie, Fajar Ari Nugroho","doi":"10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.IJHN.2017.004.02.1","url":null,"abstract":"Abstrak Prevalensi diabetes melitus di Jawa Timur menempati urutan ke-5 teratas Indonesia. Diabetes melitus terjadi akibat resistensi insulin sehingga kadar gula darah tinggi. Kontrol glukosa darah pada pasien diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh asupan vitamin C dan E dengan menghambat stres oksidatif. Banyak penelitian melihat efek pemberian suplementasi kedua vitamin tersebut namun penelitian mengenai asupan makan harian sumber vitamin C dan vitamin E terhadap kadar glukosa darah puasa di Indonesia belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan asupan vitamin C dan E terhadap kadar gula darah puasa pasien rawat jalan diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Dinoyo dan Janti Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jumlah responden 31 orang yang diambil secara purposive sampling . Data asupan vitamin C dan E selama 3 bulan terakhir dicatat menggunakan form SQ-FFQ . Nilai median asupan vitamin C dan vitamin E seluruh responden berturut-turut adalah 95,1 mg dan 5,3 mg. Median kadar glukosa darah puasa seluruh responden adalah 191 mg/dL. Uji analisa hubungan vitamin C dan E dengan kadar gula darah menggunakan uji Pearson (CI 95%) menunjukkan nilai hubungan asupan vitamin C dan E terhadap kadar gula darah berturut-turut p = 0.697 dan p = 0.215. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan vitamin C dan vitamin E terhadap kadar gula darah pasien rawat jalan DM tipe 2 di Puskesmas Dinoyo dan Janti Kota Malang. Kata kunci : Diabetes Melitus Tipe 2; Gula Darah Puasa; Asupan Vitamin C; Asupan Vitamin E Abstract The prevalence of diabetes mellitus in East Java is ranked 5th in Indonesia. Diabetes mellitus occurs due to insulin resistance that results in high blood glucose level. Blood glucose control in diabetes mellitus patients can be affected by vitamin C and E intake through inhibiting oxidative stress. Many research have studied the effects of both vitamins supplementation but research on daily intake of vitamin C and vitamin E sources on fasting blood glucose level in Indonesia have not been widely conducted. This research aims to determine the effect of vitamin C and E intake on fasting blood sugar level of diabetes mellitus type 2 patients in Dinoyo and Janti Health Center Malang. This research was cross sectional research with 31 respondents taken by purposive sampling. Data on vitamin C and E intake during the last 3 months were documented using SQ-FFQ form. The mean values of vitamin C and vitamin E intake of all respondents were 95.1 mg and 5.3 mg, respectively. The mean fasting blood glucose level of all respondents was 191 mg/dL. Test analysis of vitamin C and E relationship with blood sugar level using Pearson test (95% CI) showed the value of vitamin C and E intake relation to blood sugar level were p = 0.697 and p = 0.215, respectively. It is concluded that there is no correlation between intake of vitamin C and vitamin E on blood glucose level of DM type 2 patient in Dinoyo ","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":"4 1","pages":"65-78"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42551070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 9
The Comparison Effect of Small-quantity Lipid-based Nutrient Supplements and Biscuit on Hemoglobin level of infants in Indonesia 少量脂类营养补充剂与饼干对印度尼西亚婴儿血红蛋白水平的影响比较
Pub Date : 2017-12-29 DOI: 10.21776/ub.ijhn.2017.004.02.4
Nurul Muslihah, A. Khomsan, Hadi Riyadi, D. Briawan
Abstrak Suplemen gizi berbasis lipid dosis kecil (SQ-LNS) yang diperkaya lemak dan kandungan vitamin dan mineral dapat memenuhi kekurangan asupan dan kebutuhan zat besi dan hal ini dapat berpotensi untuk mengurangi prevalensi anemia pada anak-anak. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dampak pemberian SQ-LNS dan biskuit terhadap kadar hemoglobin dan mengurangi kejadian anemia. Rancangan penelitian ini non-randomized controlled trial selama enam bulan pada 168 bayi yang menerima 20 g S-LNS atau 3 keping biskuit atau tanpa intervention setiap hari.  Kadar hemoglobin diukur pada awal penelitian, 3 dan 6 bulan setelah intervensi dengan h emocue autoanalyzer . Untuk membandingkan kadar hemoglobin menggunakan uji Linear Model ANCOVA dan uji regresi logistic untuk perbedaan insiden anemia.  Pada kelompok SQ-LNS setelah 3 bulan intervensi, kadar hemoglobin meningkat secara signifikan sampai 0.73 g/dl ( p <0.05), prevalence anemia menurun sampai 19.5% dan signifikan menurunkan insiden anemia sampai 100% ( p <0.05).  Setelah 6 bulan intervensi, kadar hemoglobin meningkat secara signifikan sampai 0.15 g/dl, prevalensi anemia menurun sampai 5.6% dengan menurunkan insiden anemia sampai 79%.  Pada kelompok Biscuit, setelah 3 bulan dan 6 bulan intervensi, kadar hemoglobin menurun sampai 0.17 g/dl dan 0.36 g/dl dengan prevalensi anemia meningkat dari  24.2% dan 17.8%  dan juga menurunkan kejadian anemia sampai 63% dan 27%. Pemberian SQ-LNS lebih efektif meningkatkan kadar hemoglobin dan mengurangi insiden anemia pada bayi usia 6-12 bulan setelah 3 bulan intervensi dibandingkan Biskuit. Kata kunci : SQ-LNS; Biskuit; Hemoglobin; Anemia Abstract Small-quantity lipid-based nutrient supplements (SQ-LNS) with enrich ing fat and vitamin and mineral can fill the gap of iron intake and requirement as well as the potential for reducing the prevalence of anemia among childhood.  The purpose of the study was to assess the impact of SQ-LNS and biscuit on hemoglobin concentrations and reducing of incidence anemia.  A 6-month non-randomized controlled trial was performed among 168 infants who received 20 g of LNS or 3 pieces biscuits or no intervention.  Hemoglobin was measured at 0, 3, 6 months of intervention using hemocue autoanalyzer. To compare hemoglobin concentration using Linear Model ANCOVA and logistic regression for the difference in the incidence of anemia.  In SQ-LNS group over three-month intervention, the adjusted mean hemoglobin concentration increased a significantly by 0.73 g/dl ( p <0.05), the prevalence of anemia decreased by 19.5% and a significant reduc tion in the incidence of anemia by 100% ( p <0.05). O ver six-month intervention, the adjusted mean hemoglobin concentration only increased significantly by 0.15 g/dl, the prevalence decreased by 5.6% with a reduc tion in the incidence of anemia by 79% . In Biscuit group, over 3-month and 6-month intervention, the hemoglobin concentration decreased by 0. 17 g/dl and 0 .36 g/dl with the prevalence of anemia
一种以脂为基础的营养补充剂,富含脂肪和维生素和矿物质,可以满足铁的摄入量和需求,这可能有助于减少儿童贫血的流行。这项研究的目的是研究SQ-LNS和饼干对血红蛋白水平的影响和减少贫血的影响。这项研究的设计是在168个婴儿中进行的6个月的非randomimiled争议试验,他们得到20克S-LNS或3块饼干,或者没有每天的干预。血红蛋白水平是在研究开始时测量的,是在h情绪分析仪干预后3到6个月测量的。利用非科娃线性模型测试和贫血差异的逻辑回归测试来比较血红蛋白水平。经过3个月的干预后,SQ-LNS集团的血红蛋白水平显著上升到0.73 g/dl (p <0.05),贫血患病率下降到19.5%,并显著降低贫血发病率到100% (p <0.05)。经过6个月的干预,血红蛋白水平显著增加到0.15 g/dl,贫血发病率下降到5.6%,发病率降低到79%。在Biscuit中,经过3个月和6个月的干预后,血红蛋白含量下降到0.17 g/dl和0.36 g/dl贫血发病率从24.2%和17.8%上升,还降低了63%和27%。SQ-LNS的治疗比饼干更有效地增加血红蛋白水平和减少3个月后6-12个月婴儿贫血事件。关键词:SQ-LNS;饼干;血红蛋白;贫血的低密度脂肪肝、维生素和矿物质会填补铁摄取和补充的不足,就像潜在的缓解贫血在儿童时期的预防一样。这项研究的目的是评估血红蛋白凝聚和减少贫血对SQ-LNS和biscuit的影响。只有6个月没有争议的试验结果显示,他们获得了20克或3片饼干或无干扰。血红蛋白使用血液分析仪进行了0、3、6个月的干预。利用非科娃线性模型的血红蛋白凝聚,并对贫血根源上的差异进行合理的回归。在sq在过去的六个月里,增加的血红蛋白浓度只有0.15 g/dl的0.6%,因贫血原因减少了5.6%。在饼干组,经过3个月和6个月的试用期,血红蛋白浓度为0。17克/dl和0.36克/和贫血预防增加了24.2%和17.8%SQ-LNS比biscuit更能有效地分解血红蛋白水平和减少贫血。关键词:SQ-LNS;饼干;血红蛋白;贫血
{"title":"The Comparison Effect of Small-quantity Lipid-based Nutrient Supplements and Biscuit on Hemoglobin level of infants in Indonesia","authors":"Nurul Muslihah, A. Khomsan, Hadi Riyadi, D. Briawan","doi":"10.21776/ub.ijhn.2017.004.02.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2017.004.02.4","url":null,"abstract":"Abstrak Suplemen gizi berbasis lipid dosis kecil (SQ-LNS) yang diperkaya lemak dan kandungan vitamin dan mineral dapat memenuhi kekurangan asupan dan kebutuhan zat besi dan hal ini dapat berpotensi untuk mengurangi prevalensi anemia pada anak-anak. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dampak pemberian SQ-LNS dan biskuit terhadap kadar hemoglobin dan mengurangi kejadian anemia. Rancangan penelitian ini non-randomized controlled trial selama enam bulan pada 168 bayi yang menerima 20 g S-LNS atau 3 keping biskuit atau tanpa intervention setiap hari.  Kadar hemoglobin diukur pada awal penelitian, 3 dan 6 bulan setelah intervensi dengan h emocue autoanalyzer . Untuk membandingkan kadar hemoglobin menggunakan uji Linear Model ANCOVA dan uji regresi logistic untuk perbedaan insiden anemia.  Pada kelompok SQ-LNS setelah 3 bulan intervensi, kadar hemoglobin meningkat secara signifikan sampai 0.73 g/dl ( p <0.05), prevalence anemia menurun sampai 19.5% dan signifikan menurunkan insiden anemia sampai 100% ( p <0.05).  Setelah 6 bulan intervensi, kadar hemoglobin meningkat secara signifikan sampai 0.15 g/dl, prevalensi anemia menurun sampai 5.6% dengan menurunkan insiden anemia sampai 79%.  Pada kelompok Biscuit, setelah 3 bulan dan 6 bulan intervensi, kadar hemoglobin menurun sampai 0.17 g/dl dan 0.36 g/dl dengan prevalensi anemia meningkat dari  24.2% dan 17.8%  dan juga menurunkan kejadian anemia sampai 63% dan 27%. Pemberian SQ-LNS lebih efektif meningkatkan kadar hemoglobin dan mengurangi insiden anemia pada bayi usia 6-12 bulan setelah 3 bulan intervensi dibandingkan Biskuit. Kata kunci : SQ-LNS; Biskuit; Hemoglobin; Anemia Abstract Small-quantity lipid-based nutrient supplements (SQ-LNS) with enrich ing fat and vitamin and mineral can fill the gap of iron intake and requirement as well as the potential for reducing the prevalence of anemia among childhood.  The purpose of the study was to assess the impact of SQ-LNS and biscuit on hemoglobin concentrations and reducing of incidence anemia.  A 6-month non-randomized controlled trial was performed among 168 infants who received 20 g of LNS or 3 pieces biscuits or no intervention.  Hemoglobin was measured at 0, 3, 6 months of intervention using hemocue autoanalyzer. To compare hemoglobin concentration using Linear Model ANCOVA and logistic regression for the difference in the incidence of anemia.  In SQ-LNS group over three-month intervention, the adjusted mean hemoglobin concentration increased a significantly by 0.73 g/dl ( p <0.05), the prevalence of anemia decreased by 19.5% and a significant reduc tion in the incidence of anemia by 100% ( p <0.05). O ver six-month intervention, the adjusted mean hemoglobin concentration only increased significantly by 0.15 g/dl, the prevalence decreased by 5.6% with a reduc tion in the incidence of anemia by 79% . In Biscuit group, over 3-month and 6-month intervention, the hemoglobin concentration decreased by 0. 17 g/dl and 0 .36 g/dl with the prevalence of anemia","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":"4 1","pages":"97-107"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42752321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Parental Perceptions of Onsite Hospital Food Outlets in a Large Hospital in the North East of England: A Qualitative Interview Study Protocol 英格兰东北部一家大医院的家长对医院食品销售点的看法:一项定性访谈研究协议
Pub Date : 2017-10-28 DOI: 10.36959/487/278
L. McSweeney, C. Haighton, S. Spence, Julie Anderson, W. Wrieden
The need to address the increasing obesity rates of children living in the United Kingdom has become a Government priority. It has been recognized that a public health level approach as opposed to an individual approach is potentially one way forward. The wider food environment should be designed so that the 'healthier choice' is the easiest choice; this includes public sector settings such as hospitals. Due to Private Finance Initiative deals many hospitals do not own their premises and therefore do not have control over the types of shops and outlets permitted to operate on site. Many of these outlets sell and promote food and drinks high in sugar, fat and salt undermining health messages developed by the UK National Health Service. Financial incentives have been provided to encourage hospitals to promote healthier food choices; however few outlets have complied with all the set targets.
解决生活在联合王国的儿童肥胖率不断上升的问题已成为政府的优先事项。人们已经认识到,与个人做法相反,公共卫生层面的做法可能是前进的一种方式。应设计更广泛的食品环境,使“更健康的选择”成为最容易的选择;这包括医院等公共部门环境。由于私人融资倡议,许多医院不拥有自己的房地,因此无法控制允许在现场经营的商店和网点的类型。许多这样的商店销售和推广高糖、高脂肪和高盐的食品和饮料,这破坏了英国国民健康服务体系制定的健康信息。提供了财政奖励,鼓励医院推广更健康的食品选择;然而,很少有网点遵守了所有设定的目标。
{"title":"Parental Perceptions of Onsite Hospital Food Outlets in a Large Hospital in the North East of England: A Qualitative Interview Study Protocol","authors":"L. McSweeney, C. Haighton, S. Spence, Julie Anderson, W. Wrieden","doi":"10.36959/487/278","DOIUrl":"https://doi.org/10.36959/487/278","url":null,"abstract":"The need to address the increasing obesity rates of children living in the United Kingdom has become a Government priority. It has been recognized that a public health level approach as opposed to an individual approach is potentially one way forward. The wider food environment should be designed so that the 'healthier choice' is the easiest choice; this includes public sector settings such as hospitals. Due to Private Finance Initiative deals many hospitals do not own their premises and therefore do not have control over the types of shops and outlets permitted to operate on site. Many of these outlets sell and promote food and drinks high in sugar, fat and salt undermining health messages developed by the UK National Health Service. Financial incentives have been provided to encourage hospitals to promote healthier food choices; however few outlets have complied with all the set targets.","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42626739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Journal of human nutrition
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1