Pub Date : 2022-02-08DOI: 10.24198/focus.v4i2.33529
Firda Silvia Pramashela, H. A. Rachim
Umumnya penyandang disabilitas masih memiliki stigma negative untuk beberapa masyarakat Indonesia. Penyandang disabilitas juga memiliki kesetaraan hak yang sama dengan warga negara Indonesia yang lain, salah satunya hak mendapatkan pelayanan public. Dengan adanya Pasal 19 mengenai hak pelayanan public, seharusnya penyandang disabilitas memiliki hak atas pelayanan public secara optimal, wajar, bermartabat tanpa diskriminasi.. Namun masih banyak fasilitas public yang diberikan oleh pemerintah tidak mendukung aksesibilitas pelayanan public bagi penyandang disabilitas. Oleh karena itu penting dilakukan kajian tentang aksesibilitas pelayanan publik yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas di berbagai kota di Indonesia. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh kota di Indonesia masih belum optimal dalam aksesibilitas pelayanan public bagi penyandang disabilitas. Generally, people with disabilities still have a negative stigma for some Indonesians. Persons with disabilities also have the same rights as other Indonesian citizens, one of which is the right to get public services. With the existence of Article 19 regarding the right to public services, persons with disabilities should have the right to optimal, fair, dignified public services without discrimination. However, there are still many public facilities provided by the government that do not support the accessibility of public services for persons with disabilities. Therefore, it is important to conduct a study on the accessibility of public services specifically for persons with disabilities in various cities in Indonesia. The method used is a qualitative approach through literature study. The results showed that out of ten cities in Indonesia, the accessibility of public services for persons with disabilities is still not optimal.
{"title":"AKSESIBILITAS PELAYANAN PUBLIK BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI INDONESIA","authors":"Firda Silvia Pramashela, H. A. Rachim","doi":"10.24198/focus.v4i2.33529","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.33529","url":null,"abstract":"Umumnya penyandang disabilitas masih memiliki stigma negative untuk beberapa masyarakat Indonesia. Penyandang disabilitas juga memiliki kesetaraan hak yang sama dengan warga negara Indonesia yang lain, salah satunya hak mendapatkan pelayanan public. Dengan adanya Pasal 19 mengenai hak pelayanan public, seharusnya penyandang disabilitas memiliki hak atas pelayanan public secara optimal, wajar, bermartabat tanpa diskriminasi.. Namun masih banyak fasilitas public yang diberikan oleh pemerintah tidak mendukung aksesibilitas pelayanan public bagi penyandang disabilitas. Oleh karena itu penting dilakukan kajian tentang aksesibilitas pelayanan publik yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas di berbagai kota di Indonesia. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh kota di Indonesia masih belum optimal dalam aksesibilitas pelayanan public bagi penyandang disabilitas. Generally, people with disabilities still have a negative stigma for some Indonesians. Persons with disabilities also have the same rights as other Indonesian citizens, one of which is the right to get public services. With the existence of Article 19 regarding the right to public services, persons with disabilities should have the right to optimal, fair, dignified public services without discrimination. However, there are still many public facilities provided by the government that do not support the accessibility of public services for persons with disabilities. Therefore, it is important to conduct a study on the accessibility of public services specifically for persons with disabilities in various cities in Indonesia. The method used is a qualitative approach through literature study. The results showed that out of ten cities in Indonesia, the accessibility of public services for persons with disabilities is still not optimal.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130030633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-07DOI: 10.24198/focus.v4i2.33729
S. Ramadhani, Nunung Nurwati
Anak merupakan aset yang paling berharga yang dimilki oleh suatu negara, karena nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Anak adalah anugerah dan titipan yang diberikan oleh Tuhan yang sudah seharusnya dijaga serta dilindungi. Namun justru saat ini anak seringkali dihadapkan pada kondisi yang darurat, dimana mereka menjadi korban kekerasan dari orang-orang terdekatnya bahkan orang tuanya sendiri. Padahal setiap anak memiliki hak untuk dapat mencapai dan memperoleh kebahagian serta kesejahterannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penyebab mengapa orang tua bisa melakukan tindak kekerasan pada anak serta bagaimana cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua melakukan tindak kekerasan pada anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, terlebih faktor kondisi emosinoal. Kondisi emosional orang tua yang kurang stabil akan cenderung memicu terjadinya tindak kekerasan. Karena hal itu dianggap sebagai solusi alternatif dalam mendisiplinkan dan mengajari anak. Akibat perlakuan yang salah dari orang tua tersebut, tanpa disadari mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan sang anak. Perlindungan pada anak sangat diperlukan guna mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang berkulitas bagi masa depan. Peningkatan kesadaran pada orang tua pun tidak kalah pentingnya agar mereka dapat memahami dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menciptakan sistem perlindungan dan pengasuhan yang baik bagi anak.
{"title":"PENTINGNYA MENINGKATKAN KESADARAN ORANG TUA AGAR TIDAK MELAKUKAN TINDAK KEKERASAN TERHADAP ANAK","authors":"S. Ramadhani, Nunung Nurwati","doi":"10.24198/focus.v4i2.33729","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.33729","url":null,"abstract":"Anak merupakan aset yang paling berharga yang dimilki oleh suatu negara, karena nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Anak adalah anugerah dan titipan yang diberikan oleh Tuhan yang sudah seharusnya dijaga serta dilindungi. Namun justru saat ini anak seringkali dihadapkan pada kondisi yang darurat, dimana mereka menjadi korban kekerasan dari orang-orang terdekatnya bahkan orang tuanya sendiri. Padahal setiap anak memiliki hak untuk dapat mencapai dan memperoleh kebahagian serta kesejahterannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penyebab mengapa orang tua bisa melakukan tindak kekerasan pada anak serta bagaimana cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua melakukan tindak kekerasan pada anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, terlebih faktor kondisi emosinoal. Kondisi emosional orang tua yang kurang stabil akan cenderung memicu terjadinya tindak kekerasan. Karena hal itu dianggap sebagai solusi alternatif dalam mendisiplinkan dan mengajari anak. Akibat perlakuan yang salah dari orang tua tersebut, tanpa disadari mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan sang anak. Perlindungan pada anak sangat diperlukan guna mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang berkulitas bagi masa depan. Peningkatan kesadaran pada orang tua pun tidak kalah pentingnya agar mereka dapat memahami dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menciptakan sistem perlindungan dan pengasuhan yang baik bagi anak.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121205952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-07DOI: 10.24198/focus.v4i2.34154
Wildan Muhammad Nur Ik'hsan, S. A. Nulhaqim
BTB (Baznas Tanggap Bencana) merupakan unit kerja bidang pendistribusian dan pendayagunaan Baznas, mempunyai tugas utama yakni untuk menekan resiko keterparahan kemiskinan akibat bencana, dalam mencapai tugasnya BTB mendapatkan dukungan dari pihak internal maupun eksternal, selanjutnya didalam menjalankan tugasnya tentunya terdapat beberapa kekurangan dan hambatan, sehingga lembaga senantiasa selalu memonitoring dan mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh BTB, agar supaya BTB menjadi lebih baik dan berkembang didalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuannya tersebut. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana lembaga memonitoring serta mengevaluasi BTB (Baznas Tanggap Bencana) dalam menekan keterparahan kemiskinan akibat bencana, Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, Teknik pengumpulan data yang dilakukan didalam penelitian ini adalah Wawancara secara terstruktur, dan observasi, hasil dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh lembaga berupaya untuk memberikan solusi dari setiap hambatan dan kekurangan yang dihadapi oleh tim BTB dalam memberikan bantuan kepada masyarakat miskin korban bencana alam maupun non alam, dengan cara meningkatkan integritas personil, penambahan relawan serta meningkatkan kapasitas kemampuan yang harus dimiliki oleh personil BTB dengan cara melakukan pelatihan rescue serta berupaya untuk menekan hambatan tersebut dengan meningkatkan fasilitas serta meningkatkan keabsahan data penyintas.Kata kunci : BTB, monitoring, evaluasi
{"title":"MONITORING DAN EVALUASI BTB (BAZNAS TANGGAP BENCANA) DALAM MENEKAN RESIKO KETERPARAHAN KEMISKINAN AKIBAT BENCANA","authors":"Wildan Muhammad Nur Ik'hsan, S. A. Nulhaqim","doi":"10.24198/focus.v4i2.34154","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.34154","url":null,"abstract":"BTB (Baznas Tanggap Bencana) merupakan unit kerja bidang pendistribusian dan pendayagunaan Baznas, mempunyai tugas utama yakni untuk menekan resiko keterparahan kemiskinan akibat bencana, dalam mencapai tugasnya BTB mendapatkan dukungan dari pihak internal maupun eksternal, selanjutnya didalam menjalankan tugasnya tentunya terdapat beberapa kekurangan dan hambatan, sehingga lembaga senantiasa selalu memonitoring dan mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh BTB, agar supaya BTB menjadi lebih baik dan berkembang didalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuannya tersebut. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana lembaga memonitoring serta mengevaluasi BTB (Baznas Tanggap Bencana) dalam menekan keterparahan kemiskinan akibat bencana, Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, Teknik pengumpulan data yang dilakukan didalam penelitian ini adalah Wawancara secara terstruktur, dan observasi, hasil dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh lembaga berupaya untuk memberikan solusi dari setiap hambatan dan kekurangan yang dihadapi oleh tim BTB dalam memberikan bantuan kepada masyarakat miskin korban bencana alam maupun non alam, dengan cara meningkatkan integritas personil, penambahan relawan serta meningkatkan kapasitas kemampuan yang harus dimiliki oleh personil BTB dengan cara melakukan pelatihan rescue serta berupaya untuk menekan hambatan tersebut dengan meningkatkan fasilitas serta meningkatkan keabsahan data penyintas.Kata kunci : BTB, monitoring, evaluasi","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"101 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116109942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-07DOI: 10.24198/focus.v4i2.31910
H. Wibowo, Maulana - Irfan, Sahadi Humaedi
Terjadinya perubahan dalam kehidupan bermasyarakat adalah sebuah konsekuensi perkembangan jaman yang menjadi bagian dari kehidupannya. Bagi masyarakat yang siap menghadapi berbagai perubahan sosial, tidak akan ada kendala, namun bagi masyarakat yang tidak siap, akan menimbulkan ketidakberfungsian sosial dalam kehidupannya. Jika melihat situasi saat ini, dimana Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir satu tahun, secara umum tidak ada yang siap dalam menghadapinya. Situasi ini memaksa masyarakat harus menghadapi dan beradaptasi dengan Pandemi Covid-19, meski berbagai sektor kehidupan mengalami keterpurukan baik dari sektor kesehatan maupun perekonomian. Selain kedua sektor tersebut, gangguan terjadi pula pada sektor pendidikan. Meski saat ini kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh atau metode Daring diterapkan, tetapi secara faktual masih terjadi kendala di lapangan.Di era saat ini kemampuan untuk melakukan pola hidup dan pola interaksi digital menjadi tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Satu keberuntungan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia saat ini berupa aktifitas keseharian yang telah terbiasa menggunakan tehnologi digital dan kemampuan menggunakan berbagai aplikasi seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal yang menjadi masalah adalah minimnya pemahaman dan praktik dalam membangun alternatif metode edukasi yang menarik minat bagi warga belajar terutama dalam membangun keberfungsian sosial individu atau masyarakat dalam menjalankan perannya.Artikel ini memaparkan alternatif platform edukasi keberfungsian sosial dengan skema preventif dan promotif. Program edukasi yang diberikan mencakup upaya untuk membangun pemahaman (kognitif), peningkatan sikap positif (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Saluran penyampaian layanan diberikan melalui platform online, yaitu media video Youtube, media sosial Instagram dan media website.
{"title":"EDUKASI KEBERFUNGSIAN SOSIAL MASYARAKAT MELALUI PLATFORM DIGITAL","authors":"H. Wibowo, Maulana - Irfan, Sahadi Humaedi","doi":"10.24198/focus.v4i2.31910","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.31910","url":null,"abstract":"Terjadinya perubahan dalam kehidupan bermasyarakat adalah sebuah konsekuensi perkembangan jaman yang menjadi bagian dari kehidupannya. Bagi masyarakat yang siap menghadapi berbagai perubahan sosial, tidak akan ada kendala, namun bagi masyarakat yang tidak siap, akan menimbulkan ketidakberfungsian sosial dalam kehidupannya. Jika melihat situasi saat ini, dimana Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir satu tahun, secara umum tidak ada yang siap dalam menghadapinya. Situasi ini memaksa masyarakat harus menghadapi dan beradaptasi dengan Pandemi Covid-19, meski berbagai sektor kehidupan mengalami keterpurukan baik dari sektor kesehatan maupun perekonomian. Selain kedua sektor tersebut, gangguan terjadi pula pada sektor pendidikan. Meski saat ini kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh atau metode Daring diterapkan, tetapi secara faktual masih terjadi kendala di lapangan.Di era saat ini kemampuan untuk melakukan pola hidup dan pola interaksi digital menjadi tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Satu keberuntungan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia saat ini berupa aktifitas keseharian yang telah terbiasa menggunakan tehnologi digital dan kemampuan menggunakan berbagai aplikasi seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal yang menjadi masalah adalah minimnya pemahaman dan praktik dalam membangun alternatif metode edukasi yang menarik minat bagi warga belajar terutama dalam membangun keberfungsian sosial individu atau masyarakat dalam menjalankan perannya.Artikel ini memaparkan alternatif platform edukasi keberfungsian sosial dengan skema preventif dan promotif. Program edukasi yang diberikan mencakup upaya untuk membangun pemahaman (kognitif), peningkatan sikap positif (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Saluran penyampaian layanan diberikan melalui platform online, yaitu media video Youtube, media sosial Instagram dan media website.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126955695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-01DOI: 10.24198/focus.v4i2.35060
Bastian Rahmadi Chandra, R. Darwis, Sahadi Humaedi
Balita stunting dipahami sebagai balita yang mengalami permasalahan kondisi gizi kronis, kondisi tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang meliputi keadaan sosial dan perekonomian orang tua, asupan nutrisi atau gizi saat masa kehamilan, riwayat penyakit yang dialami bayi, dan kurangnya nutrisi atau gizi pada bayi serta pola asuh yang tidak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, terlebih pada masa 1.000 HPK. Dalam jangka pendek akan berdampak pada terpengaruhinya beberapa aspek seperti aspek kognitif, aspek motorik, dan aspek verbal yang mengalami hambatan. Dalam jangka yang panjang stunting menyebabkan kondisi perawakan pada balita kurang proporsional pada usia remaja menuju dewasa. Stunting juga meningkatkan resiko obesitas di masa yang akan mendatang. Stunting juga berdampak pada kesehatan reproduksi yang menurun. Anak stunting juga memiliki penurunan kapasitas belajar, sehingga performa dan produktivitasnya di sekolah akan berkurang dan tidak optimal. Pelaksanaan intervensi sensitive dilakukan lebih berfokus pada penanganan faktor-faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi kondisi asupan gizi yang menyumbang terjadinya stunting. Intervensi gizi sensitif memiliki sumbangsih yang signifikan yaitu sebesar 70 % dalam upaya pencegahan terjadinya stunting meskipun secara tidak langsung. Pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) berperan sebagai agen perubahan untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat agar tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai. Tujuan tersebut ialah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang issue stunting dan menangani kasus stunting dengan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat oleh kelompok pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK). Stunting toddlers are understood as toddlers who experience problems with chronic nutritional conditions, these conditions are influenced by many factors including the social and economic conditions of parents, nutritional intake or nutrition during pregnancy, history of illness experienced by infants, and lack of nutrition or nutrition in infants and patterns of nutrition. parenting that is not in accordance with the growth and development of children, especially during the 1,000 HPK period. In the short term, it will affect several aspects such as cognitive aspects, motor aspects, and verbal aspects that experience obstacles. In the long term, stunting causes stature conditions in toddlers to be less proportional from adolescence to adulthood. Stunting also increases the risk of obesity in the future. Stunting also has an impact on declining reproductive health. Stunting children also have a decreased learning capacity, so their performance and productivity in school will be reduced and not optimal. The implementation of sensitive interventions is carried out more focused on handling factors that indirectly affect the condition of nutritional intake that contributes to stunting. The sensitive nutrition intervention has a significant contribution of 70% in preventing stunting
{"title":"PERAN PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) DALAM PENCEGAHAN STUNTING","authors":"Bastian Rahmadi Chandra, R. Darwis, Sahadi Humaedi","doi":"10.24198/focus.v4i2.35060","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.35060","url":null,"abstract":"Balita stunting dipahami sebagai balita yang mengalami permasalahan kondisi gizi kronis, kondisi tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang meliputi keadaan sosial dan perekonomian orang tua, asupan nutrisi atau gizi saat masa kehamilan, riwayat penyakit yang dialami bayi, dan kurangnya nutrisi atau gizi pada bayi serta pola asuh yang tidak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, terlebih pada masa 1.000 HPK. Dalam jangka pendek akan berdampak pada terpengaruhinya beberapa aspek seperti aspek kognitif, aspek motorik, dan aspek verbal yang mengalami hambatan. Dalam jangka yang panjang stunting menyebabkan kondisi perawakan pada balita kurang proporsional pada usia remaja menuju dewasa. Stunting juga meningkatkan resiko obesitas di masa yang akan mendatang. Stunting juga berdampak pada kesehatan reproduksi yang menurun. Anak stunting juga memiliki penurunan kapasitas belajar, sehingga performa dan produktivitasnya di sekolah akan berkurang dan tidak optimal. Pelaksanaan intervensi sensitive dilakukan lebih berfokus pada penanganan faktor-faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi kondisi asupan gizi yang menyumbang terjadinya stunting. Intervensi gizi sensitif memiliki sumbangsih yang signifikan yaitu sebesar 70 % dalam upaya pencegahan terjadinya stunting meskipun secara tidak langsung. Pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) berperan sebagai agen perubahan untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat agar tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai. Tujuan tersebut ialah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang issue stunting dan menangani kasus stunting dengan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat oleh kelompok pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK). Stunting toddlers are understood as toddlers who experience problems with chronic nutritional conditions, these conditions are influenced by many factors including the social and economic conditions of parents, nutritional intake or nutrition during pregnancy, history of illness experienced by infants, and lack of nutrition or nutrition in infants and patterns of nutrition. parenting that is not in accordance with the growth and development of children, especially during the 1,000 HPK period. In the short term, it will affect several aspects such as cognitive aspects, motor aspects, and verbal aspects that experience obstacles. In the long term, stunting causes stature conditions in toddlers to be less proportional from adolescence to adulthood. Stunting also increases the risk of obesity in the future. Stunting also has an impact on declining reproductive health. Stunting children also have a decreased learning capacity, so their performance and productivity in school will be reduced and not optimal. The implementation of sensitive interventions is carried out more focused on handling factors that indirectly affect the condition of nutritional intake that contributes to stunting. The sensitive nutrition intervention has a significant contribution of 70% in preventing stunting","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"165 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122053478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-01DOI: 10.24198/focus.v4i2.36862
Karinina Anggita Farrisqi, F. Pribadi
Melihat adanya peraturan yang ada di dalam UUD 1945, menyatakan bahwa akan memberikan memberikan jaminan dan perlindungan hukumkepada seluruh masyarakat indonesia, termasuk pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, tanpa terkecuali yaitu penyandang disabilitas. Permasalahannya disini adalah masih banyak penyandang disabilitas mengalami diskriminasi atas dirinya serta pendidikan yang ditempuh mereka juga rata-rata masih dibawah. Hal itu memberikan jarak yang cukup jauh antara penyandang disabilitas dengan non disabilitas. Ketika kita melihat atau menyebut negara Indonesia, langsung tertuju, bahwa negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Bentuk perlindungan HAM ini menjadi kewajiban bagi pemerintah Indonesia. Tujuan dari research ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemenuhan HAM bagi pekerja penyandang disabilitas untuk survive dalam kehidupannya. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan hukum normatif dan sosiologis yuridis. Hasil penelitian menyatakan bahwa belum sepenuhnya pemenuhan HAM khususnya pemenuhan hak bekerja bagi penyandang disabilitas dilaksanakan. Karena masih banyak benturan atau lemahnya peraturan dalam pemerintah. Hal itu menjadi sangat penting untuk dijadikan sebagai pembenahan serta komitmen pemerintah agar penyandang disabilitas memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak. Seeing the existing regulations in the 1945 Constitution, it is stated that it will provide legal guarantees and protection to all Indonesian people, including work and a decent living for humanity, without exception, namely persons with disabilities. The problem here is that there are still many people with disabilities who experience discrimination against themselves and the education they take is also still below average. This provides a considerable distance between persons with disabilities and non-disabled persons. When we see or mention Indonesia, we immediately see that it is a country that upholds human rights. This form of human rights protection is an obligation for the Indonesian government. The purpose of this research is to find out how to fulfill human rights for workers with disabilities to survive in their lives. The research method is qualitative with a normative legal approach and juridical sociology. The results of the study stated that the fulfillment of human rights, especially the fulfillment of the right to work for persons with disabilities, had not been fully implemented. Because there are still many conflicts or weak regulations in the government. This is very important to be used as an improvement and commitment by the government so that people with disabilities can get decent jobs and livelihoods.
看到在1954年宪法的规定,声称会给hukumkepada整个印尼社会保障和保护,包括对人道主义的工作和生计,无一例外,即残疾人残疾。这里的问题是,许多残疾人士受到歧视,他们所接受的教育也很低。这为残疾和非残疾之间提供了相当大的距离。当看到或直接印尼称,我们的目光,维护人权的国家。这种对人权的保护已经成为印尼政府的责任。研究的目的是了解人权对残疾工作者在其生活中生存的实现。研究方法是一种定性的法学和社会学的法学方法。研究结果指出,尚未完全实现人权尤其是残疾身心障碍实现工作权利的执行。因为还有很多或缺乏政府的规则冲突。这是政府作为简化和承诺至关重要残疾的持有者获得体面的工作和生计。冰上表演《existing regulations 1945年《宪法,是保证和保护合法威尔。stated that it has to河曲处人民在内的工作和a decent living for人道,没有exception, namely德巴卡和障碍。《这就是那把有些问题仍然很多人障碍经验歧视谁反对自己和《教育他们带面的也仍然是平均。这个距离provides a considerable德巴卡之间障碍和non-disabled德巴卡。当我们看到我们还是对印尼,immediately看到这是一个乡村那upholds人权。这个form of human rights政府保护印尼是一个抵押的。这个研究之目的是要发现如何实现人权和残疾人工人来说生存在他们的生活。qqe的研究方法是a normative合法进近和法律sociology。《study stated that The results of fulfillment of human rights,尤其是《coming right to work for德巴卡with fulfillment障碍,已经被完全implemented音符。因为有些还是很多conflicts或软弱政府regulations》。这是美国非常重要的to be used an improvement and commitment)由《政府和残疾人能得到那人decent乔布斯和livelihoods。
{"title":"Perlindungan Hak Penyandang Disabilitas Untuk Memperoleh Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak","authors":"Karinina Anggita Farrisqi, F. Pribadi","doi":"10.24198/focus.v4i2.36862","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.36862","url":null,"abstract":"Melihat adanya peraturan yang ada di dalam UUD 1945, menyatakan bahwa akan memberikan memberikan jaminan dan perlindungan hukumkepada seluruh masyarakat indonesia, termasuk pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, tanpa terkecuali yaitu penyandang disabilitas. Permasalahannya disini adalah masih banyak penyandang disabilitas mengalami diskriminasi atas dirinya serta pendidikan yang ditempuh mereka juga rata-rata masih dibawah. Hal itu memberikan jarak yang cukup jauh antara penyandang disabilitas dengan non disabilitas. Ketika kita melihat atau menyebut negara Indonesia, langsung tertuju, bahwa negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Bentuk perlindungan HAM ini menjadi kewajiban bagi pemerintah Indonesia. Tujuan dari research ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemenuhan HAM bagi pekerja penyandang disabilitas untuk survive dalam kehidupannya. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan hukum normatif dan sosiologis yuridis. Hasil penelitian menyatakan bahwa belum sepenuhnya pemenuhan HAM khususnya pemenuhan hak bekerja bagi penyandang disabilitas dilaksanakan. Karena masih banyak benturan atau lemahnya peraturan dalam pemerintah. Hal itu menjadi sangat penting untuk dijadikan sebagai pembenahan serta komitmen pemerintah agar penyandang disabilitas memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak. Seeing the existing regulations in the 1945 Constitution, it is stated that it will provide legal guarantees and protection to all Indonesian people, including work and a decent living for humanity, without exception, namely persons with disabilities. The problem here is that there are still many people with disabilities who experience discrimination against themselves and the education they take is also still below average. This provides a considerable distance between persons with disabilities and non-disabled persons. When we see or mention Indonesia, we immediately see that it is a country that upholds human rights. This form of human rights protection is an obligation for the Indonesian government. The purpose of this research is to find out how to fulfill human rights for workers with disabilities to survive in their lives. The research method is qualitative with a normative legal approach and juridical sociology. The results of the study stated that the fulfillment of human rights, especially the fulfillment of the right to work for persons with disabilities, had not been fully implemented. Because there are still many conflicts or weak regulations in the government. This is very important to be used as an improvement and commitment by the government so that people with disabilities can get decent jobs and livelihoods.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123684243","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-01DOI: 10.24198/focus.v4i2.38105
Arie Surya Gutama, R. Darwis, M. Zainuddin
ABSTRAK Pandemi Covid-19 telah menurunkan pendapatan pengojek di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Mahasiswa yang biasanya menjadi konsumen utama mereka tidak berada di kawasan tersebut karena kebijakan belajar dari rumah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya-upaya alternatif dalam penguatan kapasitas para pengojek agar dapat mengatasi situasi pada situasi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode snowball. Informan yang dipilih merupakan pengojek yang berlokasi di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Pendekatan teoritik yang digunakan adalah community organizing, khususnya dimensi penguatan kapasitas. Penguatan kapasitas terdiri dari beberapa aspek, yaitu munculnya kepemimpinan lokal, berkembangnya organisasi lokal yang bersifat formal dan informal, terbukanya akses komunikasi vertikal dan horizontal diantara para pengojek, dan terbukanya hubungan para pengojek dengan pihak luar. Hasil penelitian menunjukkan penguatan kapasitas pengojek di lokasi penelitian belum optimal dilihat pada aspek kepemimpinan lokal dan hubungan para pengojek terdampak dengan pihak luar. Hal ini disebabkan belum adanya pemimpin yang bertugas untuk mengatur pesanan para penumpang dan pengojek pangkalan belum melakukan kolaborasi dengan pihak luar. Oleh karena itu, peneliti menyarankan para pengojek perlu optimalisasi penguatan kapasitas mereka antara lain dengan cara pendampingan pelatihan, seperti penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, peneliti juga menyarankan pengojek pangkalan juga dapat meniru layanan ojek online. Untuk meningkatkan pendapatan, pengojek pangkalan sebaiknya melakukan perubahan transformasi layanan ojek, seperti penyesuaian tarif, layanan antar jemput, layanan antar barang, mengadakan promosi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. STRENGTHENING THE CAPACITY OF MOCKERS IN THE FACE OF THE COVID-19 PANDEMIC ABSTRACT The Covid-19 pandemic has decreased the revenue of mockers in Jatinangor District of Sumedang. Students who are usually their main consumers are not in the area due to home study policies. This research aims to illustrate alternative efforts in strengthening the capacity of mockers to be able to overcome the situation in the Covid-19 pandemic situation. The study used a qualitative approach with the snowball method. The informant selected is a mocker located in Jatinangor District of Sumedang. The theoretical approach used is community organizing, especially the dimension of capacity strengthening. Capacity strengthening consists of several aspects, namely the emergence of local leadership, the development of local organizations that are formal and informal, the open access to vertical and horizontal communication between the mockers, and the open relationship of the mockers with outsiders. The results showed that the strengthening of the capacity of the mocker at the research site has not been optimally seen in aspects of local le
{"title":"PENGORGANISASIAN KOMUNITAS PENGOJEK DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19","authors":"Arie Surya Gutama, R. Darwis, M. Zainuddin","doi":"10.24198/focus.v4i2.38105","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.38105","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pandemi Covid-19 telah menurunkan pendapatan pengojek di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Mahasiswa yang biasanya menjadi konsumen utama mereka tidak berada di kawasan tersebut karena kebijakan belajar dari rumah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya-upaya alternatif dalam penguatan kapasitas para pengojek agar dapat mengatasi situasi pada situasi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode snowball. Informan yang dipilih merupakan pengojek yang berlokasi di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Pendekatan teoritik yang digunakan adalah community organizing, khususnya dimensi penguatan kapasitas. Penguatan kapasitas terdiri dari beberapa aspek, yaitu munculnya kepemimpinan lokal, berkembangnya organisasi lokal yang bersifat formal dan informal, terbukanya akses komunikasi vertikal dan horizontal diantara para pengojek, dan terbukanya hubungan para pengojek dengan pihak luar. Hasil penelitian menunjukkan penguatan kapasitas pengojek di lokasi penelitian belum optimal dilihat pada aspek kepemimpinan lokal dan hubungan para pengojek terdampak dengan pihak luar. Hal ini disebabkan belum adanya pemimpin yang bertugas untuk mengatur pesanan para penumpang dan pengojek pangkalan belum melakukan kolaborasi dengan pihak luar. Oleh karena itu, peneliti menyarankan para pengojek perlu optimalisasi penguatan kapasitas mereka antara lain dengan cara pendampingan pelatihan, seperti penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, peneliti juga menyarankan pengojek pangkalan juga dapat meniru layanan ojek online. Untuk meningkatkan pendapatan, pengojek pangkalan sebaiknya melakukan perubahan transformasi layanan ojek, seperti penyesuaian tarif, layanan antar jemput, layanan antar barang, mengadakan promosi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. STRENGTHENING THE CAPACITY OF MOCKERS IN THE FACE OF THE COVID-19 PANDEMIC ABSTRACT The Covid-19 pandemic has decreased the revenue of mockers in Jatinangor District of Sumedang. Students who are usually their main consumers are not in the area due to home study policies. This research aims to illustrate alternative efforts in strengthening the capacity of mockers to be able to overcome the situation in the Covid-19 pandemic situation. The study used a qualitative approach with the snowball method. The informant selected is a mocker located in Jatinangor District of Sumedang. The theoretical approach used is community organizing, especially the dimension of capacity strengthening. Capacity strengthening consists of several aspects, namely the emergence of local leadership, the development of local organizations that are formal and informal, the open access to vertical and horizontal communication between the mockers, and the open relationship of the mockers with outsiders. The results showed that the strengthening of the capacity of the mocker at the research site has not been optimally seen in aspects of local le","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122645785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-01DOI: 10.24198/focus.v4i2.36798
D. Maharani, Rima Hardianty, Wildan Muhammad Nur Ikhsan, Sahadi Humaedi
HIV/AIDS saat ini telah menjadi isu global yang menyebar hampir diseluruh belahan dunia. sudah menjadi keharusan bahwa tujuan utama dukungan dan perawatan ODHA dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup. Adapun tujuan dari artikel ini yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan faktor-faktor yang dapat menghambat kualitas hidup ODHA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka dengan data yang digunakan didalam artikel ini didapatkan dari data base google scholar dan menghasilkan journal, artikel ilmiah, literatur review yang sesuai dengan isu atau masalah yang akan peneliti cari. pencarian mulai dilakukan pada bulan Agustus akhir-selesai. Stigma dan diskriminasi akan berujung pada terhambatnya ODHA untuk berfungsi secara sosial didalam lingkungannya, penurunan kualitas hidup ODHA tentunya disebabkan oleh faktor-faktor diantaranya yaitu Dukungan Sosial, Kepatuhan Minum Obat dan Lama Terapi ARV , Kriteria diagnosis dan infeksioportunistik. Stigma membuat kualitas hidup ODHA menjadi lebih buruk, sehingga perlu adanya upaya untuk menanggulangi stigma masyarakat terhadap ODHA. ODHA mengalami gangguan psikis dikarenakan permasalahan sosial dan emosional yang membuat dirinya merasa terasingkan dari lingkungan sosialnya. ODHA tentunya membutuhkan dukungan serta motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu saran dari peneliti bagi ODHA maupun setiap stakeholder yang mempunyai peranan penting didalam menentukan kualitas hidup ODHA agar sama-sama dapat berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA dengan memberikan dukungan baik itu dukungan dari keluarga, sahabat, dan dukungan dari lingkungan sosialnya.
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)","authors":"D. Maharani, Rima Hardianty, Wildan Muhammad Nur Ikhsan, Sahadi Humaedi","doi":"10.24198/focus.v4i2.36798","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.36798","url":null,"abstract":"HIV/AIDS saat ini telah menjadi isu global yang menyebar hampir diseluruh belahan dunia. sudah menjadi keharusan bahwa tujuan utama dukungan dan perawatan ODHA dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup. Adapun tujuan dari artikel ini yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan faktor-faktor yang dapat menghambat kualitas hidup ODHA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka dengan data yang digunakan didalam artikel ini didapatkan dari data base google scholar dan menghasilkan journal, artikel ilmiah, literatur review yang sesuai dengan isu atau masalah yang akan peneliti cari. pencarian mulai dilakukan pada bulan Agustus akhir-selesai. Stigma dan diskriminasi akan berujung pada terhambatnya ODHA untuk berfungsi secara sosial didalam lingkungannya, penurunan kualitas hidup ODHA tentunya disebabkan oleh faktor-faktor diantaranya yaitu Dukungan Sosial, Kepatuhan Minum Obat dan Lama Terapi ARV , Kriteria diagnosis dan infeksioportunistik. Stigma membuat kualitas hidup ODHA menjadi lebih buruk, sehingga perlu adanya upaya untuk menanggulangi stigma masyarakat terhadap ODHA. ODHA mengalami gangguan psikis dikarenakan permasalahan sosial dan emosional yang membuat dirinya merasa terasingkan dari lingkungan sosialnya. ODHA tentunya membutuhkan dukungan serta motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu saran dari peneliti bagi ODHA maupun setiap stakeholder yang mempunyai peranan penting didalam menentukan kualitas hidup ODHA agar sama-sama dapat berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA dengan memberikan dukungan baik itu dukungan dari keluarga, sahabat, dan dukungan dari lingkungan sosialnya.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133487886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-01DOI: 10.24198/focus.v4i2.37055
Nurul Izza Nabila, S. T. Raharjo, R. Resnawaty
Hadirnya lembaga filantropi di Indonesia merupakan sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga filantropi yang didirikan oleh perusahaan media berperan dalam pengelolaan dana dari masyarakat untuk masyarakat yang lebih membutuhkan, seperti korban bencana alam, sosial, maupun kemanusiaan. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dimana penulis menjelaskan penerapan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan media di Indonesia melalui pendirian lembaga filantropi. Lembaga filantropi media yang dibahas meliputi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK), MNC Peduli, dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP). Penerapan kegiatan CSR tersebut membantu masyarakat prasejahtera melalui bantuan uang, barang, maupun tenaga relawan. Namun, sebaiknya hasil pengumpulan dana tidak hanya sekadar bantuan sementara, melainkan harus dilakukan pemberdayaan bagi masyarakat prasejahtera. The presence of philanthropic institutions in Indonesia is a form of corporate responsibility towards improving people's welfare. Philanthropic institutions established by media companies play a role in managing funds from the community for people who are in greater need, such as victims of natural, social and humanitarian disasters. The writing of this article uses a descriptive approach, where the author explains the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) activities carried out by media companies in Indonesia through the establishment of philanthropic institutions. The philanthropic media organizations discussed included the Kompas Humanitarian Fund Foundation (DKK), MNC Peduli, and the Pundi Amal Peduli Kasih Foundation (YPP). The implementation of these CSR activities helps underprivileged communities through financial assistance, goods, and volunteers. However, it is better if the results of the collection of funds do not only provide temporary assistance, but also empower the underprivileged communities.
{"title":"PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) MELALUI LEMBAGA FILANTROPI MEDIA DI INDONESIA","authors":"Nurul Izza Nabila, S. T. Raharjo, R. Resnawaty","doi":"10.24198/focus.v4i2.37055","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.37055","url":null,"abstract":"Hadirnya lembaga filantropi di Indonesia merupakan sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga filantropi yang didirikan oleh perusahaan media berperan dalam pengelolaan dana dari masyarakat untuk masyarakat yang lebih membutuhkan, seperti korban bencana alam, sosial, maupun kemanusiaan. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dimana penulis menjelaskan penerapan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan media di Indonesia melalui pendirian lembaga filantropi. Lembaga filantropi media yang dibahas meliputi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK), MNC Peduli, dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP). Penerapan kegiatan CSR tersebut membantu masyarakat prasejahtera melalui bantuan uang, barang, maupun tenaga relawan. Namun, sebaiknya hasil pengumpulan dana tidak hanya sekadar bantuan sementara, melainkan harus dilakukan pemberdayaan bagi masyarakat prasejahtera. The presence of philanthropic institutions in Indonesia is a form of corporate responsibility towards improving people's welfare. Philanthropic institutions established by media companies play a role in managing funds from the community for people who are in greater need, such as victims of natural, social and humanitarian disasters. The writing of this article uses a descriptive approach, where the author explains the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) activities carried out by media companies in Indonesia through the establishment of philanthropic institutions. The philanthropic media organizations discussed included the Kompas Humanitarian Fund Foundation (DKK), MNC Peduli, and the Pundi Amal Peduli Kasih Foundation (YPP). The implementation of these CSR activities helps underprivileged communities through financial assistance, goods, and volunteers. However, it is better if the results of the collection of funds do not only provide temporary assistance, but also empower the underprivileged communities.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124687868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-01DOI: 10.24198/focus.v4i2.37495
R. Darwis, Yurika Shafa Miranti, Shahnaz Raisya Saffana, Shafa Yuandina
Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat menjadi lebih baik, terutama pada bidang sosial, ekonomi, dan politik. Sedangkan, kewirausahaan sosial adalah konsep yang mengutamakan kolaborasi, inovasi, dan kreasi dalam pelaksanaannya yang menghasilkan aktivitas ekonomi. Berdasarkan hal tersebut, kewirausahaan sosial dapat menjadi salah satu solusi pemberdayaan masyarakat untuk memecahkan permasalahan sosial yang ada di masyarakat yaitu kemiskinan. Dengan demikian, kewirausahaan sosial berperan dalam pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari penulisan studi pustaka ini untuk menggambarkan bagaimana kewirausahaan sosial berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Penulisan ini disusun dengan metode studi literatur dan dilanjutkan dengan menyimpulkan konsep-konsep yang menjadi fokus pembahasan, melakukan pencarian mengenai penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat dan peran kewirausahaan sosial. Dalam artikel ini diperoleh hasil bahwa kegiatan kewirausahaan sosial berpartisipasi dalam proses pembangunan. Kewirausahaan sosial dalam pemberdayaan masyarakat menghasilkan sebuah pelatihan kewirausahaan dengan membangun jaringan agar mendapat daya ungkit lebih dengan terbukanya akses terhadap media partner yang akan membantu usaha tersebut. Dengan begitu, kewirausahaan dapat dianggap berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Community empowerment aims to improve community empowerment for the better, especially in the social, economic, and political fields. Meanwhile, social entrepreneurship is a concept that prioritizes collaboration, innovation, and creation in its implementation to produce economic activity. Based on this, there is great hope that social entrepreneurship can be a solution for community empowerment to solve social problems that exist in society, namely poverty. Thus, social entrepreneurship plays a role in community empowerment which aims to improve community welfare. The purpose of writing this literature study is to find out and prove that social entrepreneurship plays a role in community empowerment. This writing was compiled using the literature study method and continued by concluding the concepts that were the focus of the discussion, conducting a search on previous research related to community empowerment and the role of social entrepreneurship. In this article, the results show that social entrepreneurship activities have their own role in community empowerment. That way, entrepreneurship can be considered to play an important role in community empowerment which aims to improve people's welfare.
社区赋权的目标是提高社会可负担性,特别是在社会、经济和政治领域。然而,社会创业是一个以合作、创新和创造为基础的经济活动的概念。基于这种社会赋权可以成为解决方案之一,创业是为了解决社会存在的问题就是贫困。因此,社会创业在旨在促进社会福利的社区赋权中发挥作用。文献研究写作的目的是为了说明社会赋权参与创业。写作与文学研究方法和继续编纂这个结论成为讨论的焦点,搜索的概念以前做过的研究与创业角色和社会赋权。在这篇文章中获得社会创业活动,参与发展过程的结果。社区赋权的社会创业精神提供了一种创业培训,即建立一个能够与媒体合作伙伴沟通的网络。只有这样,创业可以被视为旨在促进社会福祉的社会赋权的过程中发挥了关键作用。社区empowerment aims to improve社区empowerment for the更好,尤其是在社会、经济和政治领域。Meanwhile,社交是一个企业家精神理念,以至于prioritizes collaboration、创新和创造in its implementation到农产品经济活动。改编自这个霍普有很棒,社会企业家精神可以成为a solution for社区empowerment为了解决社会存在的problems协会,namely贫穷。因此,社会企业家精神剧作a角色在社区empowerment哪种aims to improve社区福利。写作这项文学研究的目的是找出并证明社会参与在社区服务中的角色。这篇文章利用了公民研究方法的研究方法,一直延续到会议的结论,即对社区开发和社会参与参与的基础研究的研究。在这篇文章中,社会企业表现出在社区服务中有自己的角色。发展到这种方式,可以认为企业家精神竞争的重要角色在社区empowerment哪种aims to improve人民福利。
{"title":"KEWIRAUSAHAAN SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT","authors":"R. Darwis, Yurika Shafa Miranti, Shahnaz Raisya Saffana, Shafa Yuandina","doi":"10.24198/focus.v4i2.37495","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.37495","url":null,"abstract":"Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat menjadi lebih baik, terutama pada bidang sosial, ekonomi, dan politik. Sedangkan, kewirausahaan sosial adalah konsep yang mengutamakan kolaborasi, inovasi, dan kreasi dalam pelaksanaannya yang menghasilkan aktivitas ekonomi. Berdasarkan hal tersebut, kewirausahaan sosial dapat menjadi salah satu solusi pemberdayaan masyarakat untuk memecahkan permasalahan sosial yang ada di masyarakat yaitu kemiskinan. Dengan demikian, kewirausahaan sosial berperan dalam pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari penulisan studi pustaka ini untuk menggambarkan bagaimana kewirausahaan sosial berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Penulisan ini disusun dengan metode studi literatur dan dilanjutkan dengan menyimpulkan konsep-konsep yang menjadi fokus pembahasan, melakukan pencarian mengenai penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat dan peran kewirausahaan sosial. Dalam artikel ini diperoleh hasil bahwa kegiatan kewirausahaan sosial berpartisipasi dalam proses pembangunan. Kewirausahaan sosial dalam pemberdayaan masyarakat menghasilkan sebuah pelatihan kewirausahaan dengan membangun jaringan agar mendapat daya ungkit lebih dengan terbukanya akses terhadap media partner yang akan membantu usaha tersebut. Dengan begitu, kewirausahaan dapat dianggap berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Community empowerment aims to improve community empowerment for the better, especially in the social, economic, and political fields. Meanwhile, social entrepreneurship is a concept that prioritizes collaboration, innovation, and creation in its implementation to produce economic activity. Based on this, there is great hope that social entrepreneurship can be a solution for community empowerment to solve social problems that exist in society, namely poverty. Thus, social entrepreneurship plays a role in community empowerment which aims to improve community welfare. The purpose of writing this literature study is to find out and prove that social entrepreneurship plays a role in community empowerment. This writing was compiled using the literature study method and continued by concluding the concepts that were the focus of the discussion, conducting a search on previous research related to community empowerment and the role of social entrepreneurship. In this article, the results show that social entrepreneurship activities have their own role in community empowerment. That way, entrepreneurship can be considered to play an important role in community empowerment which aims to improve people's welfare.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114515589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}