Shinta Widyaningtyas, Iqlima Khoirun Nufus, Muhammad Arwani
Desa Kronjo merupakan salah satu sentra penghasil ikan asin kering di Kabupaten Tangerang. Selain potensi perikanan, Desa Kronjo juga memiliki potensi wisata yaitu Pulau Cangkir. Hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjadikan produk ikan asin kering sebagai cinderamata wisata. Pengembangan usaha ikan asin di Desa Kronjo memiliki beberapa kendala diantaranya bergantung terhadap hasil tangkapan nelayan yang tidak pasti, proses pengeringan masih bersifat tradisional, serta pemasaran produk yang belum berkembang. Untuk itu diperlukan perumusan strategi pengembangan usaha ikan asin kering di Desa Kronjo. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk strategi pengembangan usaha antara lain dengan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dalam merumuskan strategi dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) sebagai alat untuk menentukan prioritas strategi terbaik. Hasil penelitian menunjukan usaha ikan asin kering memiliki 11 faktor internal dan 8 faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari 7 kekuatan dan 4 kelemahan, sedangkan faktor eksternal terdiri dari 4 peluang dan 4 ancaman. Total skor untuk faktor internal sebesar 3,299 dan faktor eksternal sebesar 3,030 sehingga posisi usaha ikan asin kering di Desa Kronjo berada pada kuadran 1 (Grow and Build Strategy). Hasil metode QSPM menunjukkan prioritas strategi yang diterapkan pada usaha ikan asin kering di Desa Kronjo adalah mempertahankan kualitas produk dengan nilai Total Attractive Score (TAS) sebesar 6,007.
{"title":"Strategi Pengembangan Usaha Ikan Asin Kering di Desa Kronjo Menggunakan Metode SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)","authors":"Shinta Widyaningtyas, Iqlima Khoirun Nufus, Muhammad Arwani","doi":"10.32528/nms.v2i3.289","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.289","url":null,"abstract":"Desa Kronjo merupakan salah satu sentra penghasil ikan asin kering di Kabupaten Tangerang. Selain potensi perikanan, Desa Kronjo juga memiliki potensi wisata yaitu Pulau Cangkir. Hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjadikan produk ikan asin kering sebagai cinderamata wisata. Pengembangan usaha ikan asin di Desa Kronjo memiliki beberapa kendala diantaranya bergantung terhadap hasil tangkapan nelayan yang tidak pasti, proses pengeringan masih bersifat tradisional, serta pemasaran produk yang belum berkembang. Untuk itu diperlukan perumusan strategi pengembangan usaha ikan asin kering di Desa Kronjo. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk strategi pengembangan usaha antara lain dengan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dalam merumuskan strategi dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) sebagai alat untuk menentukan prioritas strategi terbaik. Hasil penelitian menunjukan usaha ikan asin kering memiliki 11 faktor internal dan 8 faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari 7 kekuatan dan 4 kelemahan, sedangkan faktor eksternal terdiri dari 4 peluang dan 4 ancaman. Total skor untuk faktor internal sebesar 3,299 dan faktor eksternal sebesar 3,030 sehingga posisi usaha ikan asin kering di Desa Kronjo berada pada kuadran 1 (Grow and Build Strategy). Hasil metode QSPM menunjukkan prioritas strategi yang diterapkan pada usaha ikan asin kering di Desa Kronjo adalah mempertahankan kualitas produk dengan nilai Total Attractive Score (TAS) sebesar 6,007.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135438640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia adalah negara pengimpor gandum terbesar dunia sebagai bahan dasar tepung terigu. Kebutuhan terigu nasional mencapai angka 10-11 juta ton/tahun terganggu sejak pecah perang Rusia dan Ukraina dimana kedua negara tersebut adalah produsen gandum dunia. Pemerintah berinisiatif mengembangkan tanaman sorgum sebagai pengganti gandum. Akselarasi budidaya sorgum dilakukan pemerintah dengan menggandeng pihak swasta yang telah ditunjuk, salah satunya adalah PT H2O (Holistic Health business Opportunity) Group Indonesia. Dalam gagasannya, PT H20 mengembangkan kawasan pertanian sorgum berbasis korporasi petani dengan pilot project di Kawasan Semarijo (Desa Sumberjati, Desa Rejosari, Desa Manting dan Desa Jembul), Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini membahas tentang korporasi petani yang dikembangkan oleh PT H2O Group Indonesia. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mendapatkan data sebanyak-banyak dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dan ob-servasi lapangan selama 3 bulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kawasan pertanian sorgum dengan model korporasi petani sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Ker-jasama dengan berbagai mitra seperti Kementerian Pertanian yang memfasilitasi bibit unggul sorgum Soper 9 Agritan, Perhutani yang menyediakan lahan seluas 500 Ha, Pengusaha dalam menyediakan pupuk organik cair dan memasarkan produk, Bank dalam memberikan kredit pinjaman baik kepada petani maupun pengusaha, serta pemerintah daerah setempat yang mendukung program pemerintah dalam pengembangan sorgum di Indonesia. Adapun kendala yang ditemui di lapangan adalah pengetahuan petani tentang budidaya sorgum yang bernilai ekonomis tinggi masih rendah. Melalui sosialisasi, stigma tersebut dapat diubah dari pesimis menjadi optimis. Selain itu dalam upaya menjaga produktivitas sorgum, petani mendapatkan saham pabrik sebesar 30% mampu memacu semangat petani untuk terus mengembangkan sorgum sebagai penyangga ketahanan nasional
{"title":"Korporasi Petani Sorghum sebagai Penyangga Ketahanan Pangan Nasional","authors":"Ari Susanti","doi":"10.32528/nms.v2i3.284","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.284","url":null,"abstract":"Indonesia adalah negara pengimpor gandum terbesar dunia sebagai bahan dasar tepung terigu. Kebutuhan terigu nasional mencapai angka 10-11 juta ton/tahun terganggu sejak pecah perang Rusia dan Ukraina dimana kedua negara tersebut adalah produsen gandum dunia. Pemerintah berinisiatif mengembangkan tanaman sorgum sebagai pengganti gandum. Akselarasi budidaya sorgum dilakukan pemerintah dengan menggandeng pihak swasta yang telah ditunjuk, salah satunya adalah PT H2O (Holistic Health business Opportunity) Group Indonesia. Dalam gagasannya, PT H20 mengembangkan kawasan pertanian sorgum berbasis korporasi petani dengan pilot project di Kawasan Semarijo (Desa Sumberjati, Desa Rejosari, Desa Manting dan Desa Jembul), Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini membahas tentang korporasi petani yang dikembangkan oleh PT H2O Group Indonesia. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mendapatkan data sebanyak-banyak dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dan ob-servasi lapangan selama 3 bulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kawasan pertanian sorgum dengan model korporasi petani sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Ker-jasama dengan berbagai mitra seperti Kementerian Pertanian yang memfasilitasi bibit unggul sorgum Soper 9 Agritan, Perhutani yang menyediakan lahan seluas 500 Ha, Pengusaha dalam menyediakan pupuk organik cair dan memasarkan produk, Bank dalam memberikan kredit pinjaman baik kepada petani maupun pengusaha, serta pemerintah daerah setempat yang mendukung program pemerintah dalam pengembangan sorgum di Indonesia. Adapun kendala yang ditemui di lapangan adalah pengetahuan petani tentang budidaya sorgum yang bernilai ekonomis tinggi masih rendah. Melalui sosialisasi, stigma tersebut dapat diubah dari pesimis menjadi optimis. Selain itu dalam upaya menjaga produktivitas sorgum, petani mendapatkan saham pabrik sebesar 30% mampu memacu semangat petani untuk terus mengembangkan sorgum sebagai penyangga ketahanan nasional","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135438646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Akbar Rafsanjani, Iskandar Umarie, Bejo Suroso, Hidayah Murtiyaningsih, Laras Sekar Arum
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat keragaman genetik dan fenotip dari sorgum varietas lokal hasil mutasi sinar gamma. (2) Untuk mengetahui tingkat heritabilitas dari sorgum varietas lokal hasil mutasi sinar gamma. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu genotipe sorgum lokal Jember hasil mutasi sinar gamma Faktor kedua yaitu dosis iradiasi sinar gamma. Hasil penelitian menunjukan nilai (KKG) dan (KKF) dari karakter agronomis tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan, Panjang penikel, jumlah biji, berat total biji dan berat 1000 biji memiliki nilai yang tinggi, sedangkan umur berbunga dan jumlah daun memiliki nilai yang rendah. Karakter komponen hasil yang memiliki kriteria heritabilitas tinggi adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, umur berbunga, panjang penikel, berat 1000 biji, jumlah anakan dan jumlah biji sedangkan karakter berat total biji memiliki kriteria heritabilitas sedang. karakter yang memiliki nilai KKG dan heritabilitas tinggi lebih besar dipengaruhi oleh faktor genetik. Dengan demikian, penampilan fenotipe karakter tersebut akan terekspresi sebagai pengaruh genetik dan sedikit dipengaruhi lingkungan.
{"title":"Pendugaan Nilai Heritabilitas Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Lokal Jember Hasil Mutasi Sinar Gamma","authors":"Akbar Rafsanjani, Iskandar Umarie, Bejo Suroso, Hidayah Murtiyaningsih, Laras Sekar Arum","doi":"10.32528/nms.v2i3.302","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.302","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat keragaman genetik dan fenotip dari sorgum varietas lokal hasil mutasi sinar gamma. (2) Untuk mengetahui tingkat heritabilitas dari sorgum varietas lokal hasil mutasi sinar gamma. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu genotipe sorgum lokal Jember hasil mutasi sinar gamma Faktor kedua yaitu dosis iradiasi sinar gamma. Hasil penelitian menunjukan nilai (KKG) dan (KKF) dari karakter agronomis tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan, Panjang penikel, jumlah biji, berat total biji dan berat 1000 biji memiliki nilai yang tinggi, sedangkan umur berbunga dan jumlah daun memiliki nilai yang rendah. Karakter komponen hasil yang memiliki kriteria heritabilitas tinggi adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, umur berbunga, panjang penikel, berat 1000 biji, jumlah anakan dan jumlah biji sedangkan karakter berat total biji memiliki kriteria heritabilitas sedang. karakter yang memiliki nilai KKG dan heritabilitas tinggi lebih besar dipengaruhi oleh faktor genetik. Dengan demikian, penampilan fenotipe karakter tersebut akan terekspresi sebagai pengaruh genetik dan sedikit dipengaruhi lingkungan.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keinginan petani untuk berwirausaha berdampak pada kemampuan petani untuk membentuk usaha baru dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk hasil-hasil pertanian. Menumbuhkan niat berwirausaha petani merupakan sebuah solusi yang komprehensif dalam pembangunan pertanian di Kota Tarakan. Penelitian ini dilakukan di kecamatan Tarakan Barat, Utara dan Timur kota Tarakan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hubungan antara norma subjektif, karakteristik kewirausahaan petani dan kompetensi kewirausahaan petani dalam membentuk intensi berwirausaha petani (2) mengetahui pengaruh antara norma subjektif, karakteristik kewirausahaan petani dan kompetensi kewirausahaan petani teehadap intensi berwirausaha petani. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 petani. Pengumpulan data dilakukan menggunakan survei dengan penyebaran kuesioner dan wawancara. Pengujian model analisis data dengan analisis deskritif dan SEM menggunakan program AMOS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara norma subjektif dengan kompetensi kewirausahaan sangat kuat yaitu 0.510, dan karakteristik kewirausahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha dengan nilai koefesien sebesar 0,975, kompetensi kewirausahaan berpengaruh negatif terhadap intensi berwirausaha dengan nilai koefesien sebesar -0,080, dan norma subjektif berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha dengan nilai koefesien sebesar 0.100.
{"title":"Intensi Berwirausaha Petani Di Kota Tarakan","authors":"Ahmad Mubarak, Fauzi Hidaya, Syarif Syarif","doi":"10.32528/nms.v2i3.291","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.291","url":null,"abstract":"Keinginan petani untuk berwirausaha berdampak pada kemampuan petani untuk membentuk usaha baru dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk hasil-hasil pertanian. Menumbuhkan niat berwirausaha petani merupakan sebuah solusi yang komprehensif dalam pembangunan pertanian di Kota Tarakan. Penelitian ini dilakukan di kecamatan Tarakan Barat, Utara dan Timur kota Tarakan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hubungan antara norma subjektif, karakteristik kewirausahaan petani dan kompetensi kewirausahaan petani dalam membentuk intensi berwirausaha petani (2) mengetahui pengaruh antara norma subjektif, karakteristik kewirausahaan petani dan kompetensi kewirausahaan petani teehadap intensi berwirausaha petani. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 petani. Pengumpulan data dilakukan menggunakan survei dengan penyebaran kuesioner dan wawancara. Pengujian model analisis data dengan analisis deskritif dan SEM menggunakan program AMOS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara norma subjektif dengan kompetensi kewirausahaan sangat kuat yaitu 0.510, dan karakteristik kewirausahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha dengan nilai koefesien sebesar 0,975, kompetensi kewirausahaan berpengaruh negatif terhadap intensi berwirausaha dengan nilai koefesien sebesar -0,080, dan norma subjektif berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha dengan nilai koefesien sebesar 0.100.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439162","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pisang adalah salah satu komoditas unggulan hortikultura yang memiliki jumlah produksi terbesar nasional. Peningkatan daya saing merupakan upaya dalam meningkatkan ekspor pisang Indonesia di pasar Internasional. Daya saing memerankan kunci penting dalam ekspor pisang Indonesia dimana akan menggambarkan kemampuan bersaing dalam memenuhi market demand-nya. Daya saing juga menjadi faktor penting untuk melihat seberapa besar kompetitifnya ekspor Indonesia di negara tujuan utama. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis posisi daya saing kompetitif ekspor pisang indonesia ke lima negara tujuan utama yaitu China, Malaysia, Jepang, Uni Emirat Arab dan Singapura. Export Product Dynamics (EPD) digunakan dalam metode penelitian ini. Hasil analisis EPD menyatakan bahwa negara China menempati posisi rising star, sedangkan negara Malaysia, Jepang dan Singapura menempati posisi falling star. Posisi lost opportunity ditunjukkan pada negara Uni Emirat Arab dan tidak ada negara yang berada diposisi retreat. Sebagai upaya dalam mempertahankan posisi Indonesia sebagai negara ekspor-tir yang kuat ke negara China maka pemerintah perlu memberikan kebijakan yang tepat terhadap ekspor pisang Indonesia ke China agar terus meningkat dan dapat mempertahankan posisi daya saing kompetitifnya di posisi rising star.
香蕉是一种可再生商品,其产量是全国最多的。提高竞争力是为了增加印尼香蕉在国际市场的出口。竞争力在印尼香蕉的出口中发挥着关键作用,这将说明在满足其市场需求方面的竞争能力。竞争力也是一个重要因素,以看到印尼的出口竞争对手在主要国家有多大。这项研究的目的是分析中国、马来西亚、日本、联合酋长国和新加坡这五个主要目标中竞争对手的位置。Export production Dynamics (EPD)在本研究方法中使用。EPD分析显示,中国处于上升的恒星位置,而马来西亚、日本和新加坡处于下降之星位置。《失利机会》的立场向阿联酋展示,没有一个国家可以轻易放弃。为了保持印尼作为一个强大的出口国的地位,政府需要向中国提供适当的政策,以保持印尼香蕉对中国的出口,以保持其竞争对手的竞争力在中国的上升位置。
{"title":"Analisis Daya Saing Kompetitif Ekspor Pisang Indonesia di Pasar Internasional","authors":"Agung Adi Nugraha, Darsono Darsono, Sri Marwanti","doi":"10.32528/nms.v2i3.280","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.280","url":null,"abstract":"Pisang adalah salah satu komoditas unggulan hortikultura yang memiliki jumlah produksi terbesar nasional. Peningkatan daya saing merupakan upaya dalam meningkatkan ekspor pisang Indonesia di pasar Internasional. Daya saing memerankan kunci penting dalam ekspor pisang Indonesia dimana akan menggambarkan kemampuan bersaing dalam memenuhi market demand-nya. Daya saing juga menjadi faktor penting untuk melihat seberapa besar kompetitifnya ekspor Indonesia di negara tujuan utama. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis posisi daya saing kompetitif ekspor pisang indonesia ke lima negara tujuan utama yaitu China, Malaysia, Jepang, Uni Emirat Arab dan Singapura. Export Product Dynamics (EPD) digunakan dalam metode penelitian ini. Hasil analisis EPD menyatakan bahwa negara China menempati posisi rising star, sedangkan negara Malaysia, Jepang dan Singapura menempati posisi falling star. Posisi lost opportunity ditunjukkan pada negara Uni Emirat Arab dan tidak ada negara yang berada diposisi retreat. Sebagai upaya dalam mempertahankan posisi Indonesia sebagai negara ekspor-tir yang kuat ke negara China maka pemerintah perlu memberikan kebijakan yang tepat terhadap ekspor pisang Indonesia ke China agar terus meningkat dan dapat mempertahankan posisi daya saing kompetitifnya di posisi rising star.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135438867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peningkatan kualitas kopi arabika Argopuro dapat dilakukan dengan perbaikan fermentasi dengan penambahan starter. Salah satunya dengan aplikasi starter sel bebas bakteri asam laktat (BAL) pada fermentasi biji kopi guna meningkatkan aktivitas mikroorganisme dan jumlah asam organik yang dihasilkan. Asam laktat akan meningkatkan keasaman sehingga biji kopi yang dihasilkan lebih tahan terhadap mikroorganisme patogen dan memiliki cita rasa yang lebih baik. Bakteri yang digunakan adalah L. plantarum (Lp), L. rhamnosus (Lr), L. johnsonii (Lj), dan L. fermentum (Lf) dengan variasi F0 (Lp 0% + Lr 0% + Lj 0% + Lf 0%), F1 (Lp 40% + Lr 40% + Lj 10% + Lf 10%), F2 (Lp 30% + Lr 30% + Lj 20% + Lf 20%), F3 (Lp 20% + Lr 20% + Lj 30% + Lf 30%), F4 (Lp 10% + Lr 10% + Lj 40% + Lf 40%). Pengamatan meliputi pertumbuhan populasi mikroorganisme selama fermentasi, berat biji, total asam laktat, kadar air, kadar kafein, dan citarasa biji kopi sangrai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot biji kopi kering antara 0,179 – 0,191 g. Nilai total asam biji kopi antara 0,25 – 0,35%. Nilai kadar air biji kopi antara 11,71 – 12,30%. Kandungan kafein biji kopi antara 0,47 - 0,96%. Uji cita rasa biji kopi Arabika Argopuro menunjukkan skor lebih dari 80 dan bisa masuk dalam kategori kopi spesialti.
阿拉比卡阿格普罗咖啡的质量的提高可以通过增加开头部分的发酵来实现。其中一个是启动咖啡豆发酵的无菌细胞(BAL),以增加微生物的活动和产生的有机酸的数量。乳酸会增加酸味,这样产生的咖啡豆就能更好地抵抗病原体和更好的味道。使用的细菌是L . plantarum (Lp), L rhamnosus (Lr), L . johnsonii (Lj), L . fermentum Lp (Lf)和F0变化(0% Lr + 0% Lj 0% + F1如果0%),Lp (Lj 40% Lr 40% + 10%如果10%),F2 (Lp 30% + Lr Lj 20% + 30%如果20%),F3 (Lj Lp Lr 20% + 20% 30%如果30%),F4 (Lp 10% + Lr Lj 40% + 10%如果40%)。观察包括发酵过程中微生物的生长、种子的重量、总乳酸、含水率、咖啡因水平和烤咖啡豆的味道。研究表明,干咖啡豆的重量在0.179 - 0.191克之间。咖啡豆的总含量在0.25 - 0.35%之间。咖啡豆的含水率在11.71到12.30%之间。咖啡豆的咖啡因含量在0.47 - 0.96%之间。阿拉比卡·阿格普罗咖啡豆的味道测试显示,它的分数超过80分,可以属于特定的咖啡类别。
{"title":"Aplikasi Starter Bakteri Asam Laktat Bentuk Sel Bebas Pada Fermentasi Kopi Arabika Argopuro","authors":"Sony Suwasono, Ardiyan Dwi Masahid, Rahmania Intan Putri Pertiwi, Djoko Soemarno","doi":"10.32528/nms.v2i3.286","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.286","url":null,"abstract":"Peningkatan kualitas kopi arabika Argopuro dapat dilakukan dengan perbaikan fermentasi dengan penambahan starter. Salah satunya dengan aplikasi starter sel bebas bakteri asam laktat (BAL) pada fermentasi biji kopi guna meningkatkan aktivitas mikroorganisme dan jumlah asam organik yang dihasilkan. Asam laktat akan meningkatkan keasaman sehingga biji kopi yang dihasilkan lebih tahan terhadap mikroorganisme patogen dan memiliki cita rasa yang lebih baik. Bakteri yang digunakan adalah L. plantarum (Lp), L. rhamnosus (Lr), L. johnsonii (Lj), dan L. fermentum (Lf) dengan variasi F0 (Lp 0% + Lr 0% + Lj 0% + Lf 0%), F1 (Lp 40% + Lr 40% + Lj 10% + Lf 10%), F2 (Lp 30% + Lr 30% + Lj 20% + Lf 20%), F3 (Lp 20% + Lr 20% + Lj 30% + Lf 30%), F4 (Lp 10% + Lr 10% + Lj 40% + Lf 40%). Pengamatan meliputi pertumbuhan populasi mikroorganisme selama fermentasi, berat biji, total asam laktat, kadar air, kadar kafein, dan citarasa biji kopi sangrai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot biji kopi kering antara 0,179 – 0,191 g. Nilai total asam biji kopi antara 0,25 – 0,35%. Nilai kadar air biji kopi antara 11,71 – 12,30%. Kandungan kafein biji kopi antara 0,47 - 0,96%. Uji cita rasa biji kopi Arabika Argopuro menunjukkan skor lebih dari 80 dan bisa masuk dalam kategori kopi spesialti.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tamanu oil is one of the sources of vegetable oil needed on an industrial scale, so it is widely developed for its production. In designing essential oil processing on an in-dustrial scale requires mathematical calculations in measuring parameters in the re-actor, where this requires quite a long time in manual calculations. Utilization of ar-tificial intelligence technology, especially Machine Learning, That is very useful in the calculation process in the Tamanu oil extraction reactor. Machine Learning method used in this research is linear regression for data prediction and mean absolute error is used to measure absolute error. The model is used to predict the results of the outer diameter of the connecting pipe between tools with the parameters used, namely the target output in tons per year from cooking oil products made from tamanu seeds. R2 value of the graph of the CCIO Training Nominal Size data; Cooking oil; Methanol; Petroleum Ether is close to a value of 1, which means that the Input Feed value required to achieve the desired Output is close to 100% accuracy. Meanwhile, the Mean Absolute Error (MAE) value is the result of determining the Nominal Size with the Output value = 5000; 55000; and 150000 kg/hour shows a small difference in error values so that the design is acceptable.
{"title":"Machine Learning Approach to Design of Biodiesel Production Extraction Equipment from Tamanu Seed Oil","authors":"Achri Isnan Khamil, Eko Saputra Widarianto, Anandya Zulham Valensyah, Maktum Muharja, Rizki Fitria Darmayanti, Riza Umami, Khofifah Shinta Mamnukha, M Zikrillah","doi":"10.32528/nms.v2i3.278","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.278","url":null,"abstract":"Tamanu oil is one of the sources of vegetable oil needed on an industrial scale, so it is widely developed for its production. In designing essential oil processing on an in-dustrial scale requires mathematical calculations in measuring parameters in the re-actor, where this requires quite a long time in manual calculations. Utilization of ar-tificial intelligence technology, especially Machine Learning, That is very useful in the calculation process in the Tamanu oil extraction reactor. Machine Learning method used in this research is linear regression for data prediction and mean absolute error is used to measure absolute error. The model is used to predict the results of the outer diameter of the connecting pipe between tools with the parameters used, namely the target output in tons per year from cooking oil products made from tamanu seeds. R2 value of the graph of the CCIO Training Nominal Size data; Cooking oil; Methanol; Petroleum Ether is close to a value of 1, which means that the Input Feed value required to achieve the desired Output is close to 100% accuracy. Meanwhile, the Mean Absolute Error (MAE) value is the result of determining the Nominal Size with the Output value = 5000; 55000; and 150000 kg/hour shows a small difference in error values so that the design is acceptable.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lahan pasca tambang timah merupakan lahan kritis yang berpotensi sebagai lahan pertanian. Nenas Badau adalah salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan pada lahan pasca tambang timah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan adaptasi tanaman Nenas Badau yang dibudidayakan pada lahan pasca tambang timah dan mengetahui serapan logam berat kadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada morfologi nenas. Penelitian ini dilaksanakan pada Areal Reklamasi Lahan Pasca Tambang Timah PT. Timah di Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung pada bulan Desember 2022 sampai Maret 2023. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan contoh berdasarkan metode Purposive Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nenas Badau dapat tumbuh pada lahan pasca tambang timah dengan karakter yang berbeda dengan Nenas Badau yang dibudidayakan pada lahan normal. Laju pertumbuhan Nenas Badau pada lahan pasca tambang timah lebih rendah dibandingkan pada lahan normal. Nenas Badau mampu beradaptasi pada lahan pasca tambang timah namun mengalami penurunan produksi pada panjang buah sekitar 27%. Nenas Badau teridentifikasi tercemar oleh logam berat timbal (Pb) mulai dari yang terbesar yaitu daun, akar dan buah melebihi batas maksimum cemaran berdasarkan SNI 7387 Tahun 2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Pangan.
{"title":"Kemampuan Adaptasi Tanaman Nenas Badau Pada Lahan Pasca Tambang Timah Kabupaten Belitung","authors":"Hepa Lestari, Eries Dyah Mustikarini","doi":"10.32528/nms.v2i3.272","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.272","url":null,"abstract":"Lahan pasca tambang timah merupakan lahan kritis yang berpotensi sebagai lahan pertanian. Nenas Badau adalah salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan pada lahan pasca tambang timah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan adaptasi tanaman Nenas Badau yang dibudidayakan pada lahan pasca tambang timah dan mengetahui serapan logam berat kadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada morfologi nenas. Penelitian ini dilaksanakan pada Areal Reklamasi Lahan Pasca Tambang Timah PT. Timah di Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung pada bulan Desember 2022 sampai Maret 2023. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan contoh berdasarkan metode Purposive Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nenas Badau dapat tumbuh pada lahan pasca tambang timah dengan karakter yang berbeda dengan Nenas Badau yang dibudidayakan pada lahan normal. Laju pertumbuhan Nenas Badau pada lahan pasca tambang timah lebih rendah dibandingkan pada lahan normal. Nenas Badau mampu beradaptasi pada lahan pasca tambang timah namun mengalami penurunan produksi pada panjang buah sekitar 27%. Nenas Badau teridentifikasi tercemar oleh logam berat timbal (Pb) mulai dari yang terbesar yaitu daun, akar dan buah melebihi batas maksimum cemaran berdasarkan SNI 7387 Tahun 2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Pangan.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135438638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The objective of this research was to study response of the growth, yield and the resistance of several soybean varieties to rust diseases. The experimental research was conducted at Dukuhwaluh Village, Kembaran, Banyumas from November 2016 to July 2017. The experiment used a Completely Randomized Design with 2 factors and 3 replications. Factor 1. Soybean Variety, consisted of : (V1) Detam 1, (V2) Detam 3, (V3) Detam 4, (V4) Dena 1, (V5) Dena 2, (V6) Baluran, (V7) Slamet, (V8) Anjasmoro 2. Corynebacterium, consisted of C0 : no applied corynebacterium , C1 : applied corynebacterium 3 times, C2 : applied corynebacterium 6 times. The result showed that Slamet variety and Anjasmoro variety show the better yield than other. Slamet variety and Anjasmoro variety can produce of seed weight : 23.46 g and 21.22 g per plant. All varieties have disease susceptibility that is not significantly different. Giving Corynebacterium 3 times and 6 times on soybean varieties can reduce the intensity of rust disease from 41.18% to 20.14% and 23.77%. The two treatment factors did not show any real interaction with all observed variables
{"title":"Inundasi Agensia Hayati Corynebacterium Untuk Meningkatkan Hasil Berbagai Varietas Kedelai Di Daerah Endemik Penyakit Karat","authors":"Gayuh Prasetyo Budi","doi":"10.32528/nms.v2i3.292","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.292","url":null,"abstract":"The objective of this research was to study response of the growth, yield and the resistance of several soybean varieties to rust diseases. The experimental research was conducted at Dukuhwaluh Village, Kembaran, Banyumas from November 2016 to July 2017. The experiment used a Completely Randomized Design with 2 factors and 3 replications. Factor 1. Soybean Variety, consisted of : (V1) Detam 1, (V2) Detam 3, (V3) Detam 4, (V4) Dena 1, (V5) Dena 2, (V6) Baluran, (V7) Slamet, (V8) Anjasmoro 2. Corynebacterium, consisted of C0 : no applied corynebacterium , C1 : applied corynebacterium 3 times, C2 : applied corynebacterium 6 times. The result showed that Slamet variety and Anjasmoro variety show the better yield than other. Slamet variety and Anjasmoro variety can produce of seed weight : 23.46 g and 21.22 g per plant. All varieties have disease susceptibility that is not significantly different. Giving Corynebacterium 3 times and 6 times on soybean varieties can reduce the intensity of rust disease from 41.18% to 20.14% and 23.77%. The two treatment factors did not show any real interaction with all observed variables","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135438872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Budidaya kentang konvensional dengan sistem guludan vertikal (searah lereng), disertai penggunaan pupuk/pestisida kimia yang intensif berdampak terhadap degrasi lahan (erosi tanah) dan lingkungan sekitarnya (sedimentasi dan pecemaran daerah aliran sungai/DAS) secara signifikan. Disisi lain, penerapan sistem guludan horizontal (searah kontur) terbukti sangat efektif mengurangi erosi tanah dan menahan penurunan produktivitas kentang yang drastis, terutama jika dikombinasikan dengan saluran drainase. Namun, tingkat kelayakan budidaya tersebut berbasis analisis ekonomi yang komprehensif masih belum banyak terdokumentasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kalayakan secara ekonomi untuk budidaya kentang pada sistem guludan horizontal dengan interval saluran drainse tertentu dan variasi jenis-dosis pemupukan. Total 4 demplot penelitian (@8 guludan horizontal, @40 cm lebar, @2 m interval saluran drainase secara zigzag, @10 tanaman=80 tanaman) disiapkan di lahan yang berlokasi di Desa Serang, Purbalingga dan dirancang secara RAL untuk perlakuan 4 jenis-dosis pupuk yang berbeda, yaitu: (1) pupuk kandang+pupuk bersubsidi urea-ponska, 125kg/ha (D1), (2) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 41,67kg/ha (D2), (3) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 83,33kg/ha (D3), dan (4) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 125kg/ha (D4). Berbagai biaya faktor produksi (biaya tetap: lahan/tanah; biaya variable: berbagai bahan dan alat/perangkat), harga jual produk, biaya/harga terkait lainnya didata dan dikumpulkan per demplot selama satu musim budidaya kentang. Analisis data meliputi analisis TFC, TVC, NP, BEP, ROI, B/C Ratio, dan I. Hasil penelitian menujukkan bahwa D2 adalah perlakuan yang memiliki tingkat kelayakan yang paling baik secara ekonomi, dimana dengan TFC=Rp.150.000,00 dan TVC=Rp.30.233.020,00, tercapai nilai NP=Rp.2.925.522,00, BEP=191,43kg; Rp.7.741/kg, ROI=0,10, B/C Ratio=1,10, dan I=Rp.1.822.981,00/tahun.
{"title":"Analisis Ekonomi Budidaya Kentang pada Sistem Guludan Horizontal dengan Interval Saluran Drainase Tertentu dan Variasi Pemupukan","authors":"Krissandi Wijaya, Hety Handayani Hidayat, Dian Novitasari, Reza Alif Indrianto","doi":"10.32528/nms.v2i3.273","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.273","url":null,"abstract":"Budidaya kentang konvensional dengan sistem guludan vertikal (searah lereng), disertai penggunaan pupuk/pestisida kimia yang intensif berdampak terhadap degrasi lahan (erosi tanah) dan lingkungan sekitarnya (sedimentasi dan pecemaran daerah aliran sungai/DAS) secara signifikan. Disisi lain, penerapan sistem guludan horizontal (searah kontur) terbukti sangat efektif mengurangi erosi tanah dan menahan penurunan produktivitas kentang yang drastis, terutama jika dikombinasikan dengan saluran drainase. Namun, tingkat kelayakan budidaya tersebut berbasis analisis ekonomi yang komprehensif masih belum banyak terdokumentasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kalayakan secara ekonomi untuk budidaya kentang pada sistem guludan horizontal dengan interval saluran drainse tertentu dan variasi jenis-dosis pemupukan. Total 4 demplot penelitian (@8 guludan horizontal, @40 cm lebar, @2 m interval saluran drainase secara zigzag, @10 tanaman=80 tanaman) disiapkan di lahan yang berlokasi di Desa Serang, Purbalingga dan dirancang secara RAL untuk perlakuan 4 jenis-dosis pupuk yang berbeda, yaitu: (1) pupuk kandang+pupuk bersubsidi urea-ponska, 125kg/ha (D1), (2) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 41,67kg/ha (D2), (3) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 83,33kg/ha (D3), dan (4) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 125kg/ha (D4). Berbagai biaya faktor produksi (biaya tetap: lahan/tanah; biaya variable: berbagai bahan dan alat/perangkat), harga jual produk, biaya/harga terkait lainnya didata dan dikumpulkan per demplot selama satu musim budidaya kentang. Analisis data meliputi analisis TFC, TVC, NP, BEP, ROI, B/C Ratio, dan I. Hasil penelitian menujukkan bahwa D2 adalah perlakuan yang memiliki tingkat kelayakan yang paling baik secara ekonomi, dimana dengan TFC=Rp.150.000,00 dan TVC=Rp.30.233.020,00, tercapai nilai NP=Rp.2.925.522,00, BEP=191,43kg; Rp.7.741/kg, ROI=0,10, B/C Ratio=1,10, dan I=Rp.1.822.981,00/tahun.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"293 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135438636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}