Karbon berbasis biomassa untuk aplikasi penyimpanan energi superkapasitor menjadi salah satu kajian terkemuka saat ini dikarenakan sifat fisis dan elektrokimia mereka yang menguntungkan seperti porositas tinggi, konduktivitas baik, stabilitas termal dan kimia stabil. Selain itu, ketersediaan yang berlimpah dan proses sintesisnya yang relatif sederhana menjadikan biomassaa sebagai sumber karbon yang diminati. Pada tudi ini, telah dilakukan kajian tentang identifikasi potensi limbah padat perkebunan khususnya lidi kelapa sawit sebagai sumber karbon alami untuk aplikasi teknologi penyimpanan energi super-kapasitor. Keterbaharuan disoroti pada desain karbon alami yang disiapkan dalam bentuk padat menyerupai koin dengan tanpa adanya penambahan bahan perekat sintetik. Limbah lidi sawit dikonversi menjadi karbon padat dengan proses mudah dan ramah lingkungan melalui pra-karbonisasi, aktivasi kimia, konversi serbuk kedalam bentuk koin dan pirolisis satu langkah terintegrasi. Berdasarkan analisis penyusutan dimensi fisisnya, karbon padat menunjukkan struktur porositas dengan kepadatan yang dipertahankan 0.41 g/cm3. Sifat elektrokimia dari elektroda karbon yang telah dihasilkan ditinjau melalui teknik cyclic voltammetry (CV) dan galvanostatic charge-discharge (GCD) dalam elektrolit 1 M H2SO4. Kapasitansi spesifik tertinggi didapatkan sebesar 140 F/g pada rapat arus 1 A/g. Hasil yang sangat baik ini menunjukkan bahwa pengembangan metode yang diterapkan dan desain bahan elektroda berbasis karbon-biomassa yang dipelajari sangat mungkin untuk mencapai keseimbangan kinerja yang sangat cocok dalam perangkat superkapasitor simetris.
{"title":"Identifikasi Potensi Limbah Lidi Kelapa Sawit sebagai Sumber Karbon untuk Aplikasi Penyimpanan Energi Super-kapasitor","authors":"Julnaidi Julnaidi, Edy Saputra, Erman Taer","doi":"10.32528/nms.v2i3.274","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.274","url":null,"abstract":"Karbon berbasis biomassa untuk aplikasi penyimpanan energi superkapasitor menjadi salah satu kajian terkemuka saat ini dikarenakan sifat fisis dan elektrokimia mereka yang menguntungkan seperti porositas tinggi, konduktivitas baik, stabilitas termal dan kimia stabil. Selain itu, ketersediaan yang berlimpah dan proses sintesisnya yang relatif sederhana menjadikan biomassaa sebagai sumber karbon yang diminati. Pada tudi ini, telah dilakukan kajian tentang identifikasi potensi limbah padat perkebunan khususnya lidi kelapa sawit sebagai sumber karbon alami untuk aplikasi teknologi penyimpanan energi super-kapasitor. Keterbaharuan disoroti pada desain karbon alami yang disiapkan dalam bentuk padat menyerupai koin dengan tanpa adanya penambahan bahan perekat sintetik. Limbah lidi sawit dikonversi menjadi karbon padat dengan proses mudah dan ramah lingkungan melalui pra-karbonisasi, aktivasi kimia, konversi serbuk kedalam bentuk koin dan pirolisis satu langkah terintegrasi. Berdasarkan analisis penyusutan dimensi fisisnya, karbon padat menunjukkan struktur porositas dengan kepadatan yang dipertahankan 0.41 g/cm3. Sifat elektrokimia dari elektroda karbon yang telah dihasilkan ditinjau melalui teknik cyclic voltammetry (CV) dan galvanostatic charge-discharge (GCD) dalam elektrolit 1 M H2SO4. Kapasitansi spesifik tertinggi didapatkan sebesar 140 F/g pada rapat arus 1 A/g. Hasil yang sangat baik ini menunjukkan bahwa pengembangan metode yang diterapkan dan desain bahan elektroda berbasis karbon-biomassa yang dipelajari sangat mungkin untuk mencapai keseimbangan kinerja yang sangat cocok dalam perangkat superkapasitor simetris.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135438864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Regina I.M. BanoEt, Gabriela E. Hetharia, Yunaldy Teffu
Teknologi pembuatan manisan merupakan salah satu cara pengawetan makanan yang sudah diterapkan sejak dahulu kala. Perendamanan manisan akan membuat kadar gula dalam buah meningkat dan kadar airnya berkurang. Keadaan ini akan menghambat pertumbuhan mikroba perusak sehingga buah akan lebih tahan lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek lama penyimpanan manisan ceremai (Phyllanthus acidus. L.) terhadap karakteristik kadar air dan or-ganoleptic serta mengetahui pengaruh lama penyimpanan pada total koloni mikroba. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap manisan ceremai dikemas mengunakan platik kemasan Standing pouch dengan 4 waktu perlakukan penyimpanan, P0 = 0 hari : P1 = 5 hari; P2 = 10 hari; P3 = 15 hari dan diuji Kadar Air, mikrobiologi dan Organoleptik. Perlakuan terbaik pada P1 dengan lama penyimpanan 5 hari dengan tingkat rata-rata kesukaan pada warna 4,250; aroma 4,300; rasa 3,817; tekstur 4,350.Memenuhi SNI kadar air maksimal 25% (b/b),nilai kadar air P1 sebesar 24,52% (b/b). Hasil penelitian juga menunjukkan kecil peningkatan total mikroba atau ALT .Hasil uji pada berbagai tingkat pengenceran walaupun pengenceran 10ˉ⁵ masih dalam batas wajar. Dapat dikatakan produk tersanitasi tinggi sehingga layak dikonsumsi.
{"title":"Efek Lama Penyimpanan Manisan Ceremai Terhadap Kadar Air, Organoleptik dan Mikrobiologi","authors":"Regina I.M. BanoEt, Gabriela E. Hetharia, Yunaldy Teffu","doi":"10.32528/nms.v2i3.288","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.288","url":null,"abstract":"Teknologi pembuatan manisan merupakan salah satu cara pengawetan makanan yang sudah diterapkan sejak dahulu kala. Perendamanan manisan akan membuat kadar gula dalam buah meningkat dan kadar airnya berkurang. Keadaan ini akan menghambat pertumbuhan mikroba perusak sehingga buah akan lebih tahan lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek lama penyimpanan manisan ceremai (Phyllanthus acidus. L.) terhadap karakteristik kadar air dan or-ganoleptic serta mengetahui pengaruh lama penyimpanan pada total koloni mikroba. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap manisan ceremai dikemas mengunakan platik kemasan Standing pouch dengan 4 waktu perlakukan penyimpanan, P0 = 0 hari : P1 = 5 hari; P2 = 10 hari; P3 = 15 hari dan diuji Kadar Air, mikrobiologi dan Organoleptik. Perlakuan terbaik pada P1 dengan lama penyimpanan 5 hari dengan tingkat rata-rata kesukaan pada warna 4,250; aroma 4,300; rasa 3,817; tekstur 4,350.Memenuhi SNI kadar air maksimal 25% (b/b),nilai kadar air P1 sebesar 24,52% (b/b). Hasil penelitian juga menunjukkan kecil peningkatan total mikroba atau ALT .Hasil uji pada berbagai tingkat pengenceran walaupun pengenceran 10ˉ⁵ masih dalam batas wajar. Dapat dikatakan produk tersanitasi tinggi sehingga layak dikonsumsi.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135438866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang ikut terlibat secara langsung dalam menjalankan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi yang baik dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas sumber daya manusianya. Mendasar pada hal tersebut maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : (1) tingkat motivasi, pelatihan dan kinerja karyawan di Perumda kahyangan Kebun Gunung Pasang Jember; (2) untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan di Perumda kahyangan Kebun Gunung Pasang Jember. Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Sampel penelitian berjumlah 50 orang, terdiri dari 30 orang karyawan pabrik dan 10 orang karyawan kantor, serta 20 orang karyawan pengolahan. Data dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) skor tingkat motivasi sebesar 3,849 kategori tinggi; skor pelatihan sebesar 4,095 kategori tinggi; skor kinerja karyawan 3,902 kategori tinggi. (2) pengaruh motivasi terhadap kinerja sebesar 78,50%; pengaruh pelatihan terhadap kinerja sebesar 0,001%; motivasi dan pelatihan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja sebesar 62,3% sedangkan 37,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di masukan di dalam model.
{"title":"Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Perumda Kahyangan Kebun Gunung Pasang Jember","authors":"Nafisa Dyah Ayu Andharini Hidayatullah, Henik Prayuginingsih, Annisa Nurina Aulia","doi":"10.32528/nms.v2i3.301","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.301","url":null,"abstract":"Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang ikut terlibat secara langsung dalam menjalankan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi yang baik dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas sumber daya manusianya. Mendasar pada hal tersebut maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : (1) tingkat motivasi, pelatihan dan kinerja karyawan di Perumda kahyangan Kebun Gunung Pasang Jember; (2) untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan di Perumda kahyangan Kebun Gunung Pasang Jember. Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Sampel penelitian berjumlah 50 orang, terdiri dari 30 orang karyawan pabrik dan 10 orang karyawan kantor, serta 20 orang karyawan pengolahan. Data dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) skor tingkat motivasi sebesar 3,849 kategori tinggi; skor pelatihan sebesar 4,095 kategori tinggi; skor kinerja karyawan 3,902 kategori tinggi. (2) pengaruh motivasi terhadap kinerja sebesar 78,50%; pengaruh pelatihan terhadap kinerja sebesar 0,001%; motivasi dan pelatihan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja sebesar 62,3% sedangkan 37,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di masukan di dalam model.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buah merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak di gemari oleh masyarakat. Penanganan pasca panen pada buah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas buah yang akan di konsumsi oleh masyarakat. Buah yang termasuk produk hortikultura, yang memiliki sifat mudah rusak (perishable) terutama saat disimpan, sehingga dibutuhkan penanganan yang baik untuk mengatasi kerusakan pada buah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perngaruh berbagai jenis plastik vakum untuk memperpanjang umur simpan buah potong jambu kristal dan memperoleh jenis plastik vakum yang tepat untuk memperpanjang umur simpan jambu kristal. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 6 kali pengulangan. Faktor perlakuan yang dilakukan antara lain, pengemasan dengan plastik vakum PP, pengemasan dengan plastik vakum PE, pengemasan dengan plastik vakum Nylon dan control yang di simpan pada suhu kulkas selama 10 hari. Parameter yang diamati meliputi susut bobot, kadar air, vitamin C, gula reduksi dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan penyimpanan bahwa penyimpanan menggunakan plastik vakum PP, Nylon dan PE dapat mempertahankan buah potong jambu kristal salama 10 hari pada setiap parameter, namun hasil yang terbaik diantara ketiga jenis plastik vakum adalah jenis plastik vakum polyethylene (PE)
{"title":"Pengaruh Berbagai Jenis Kemasan Plastik Vakum Terhadap Umur Simpan Buah Potong Jambu Kristal (Psidium guajava L.)","authors":"Adella Natasha, Maria Marina Herawati","doi":"10.32528/nms.v2i3.275","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.275","url":null,"abstract":"Buah merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak di gemari oleh masyarakat. Penanganan pasca panen pada buah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas buah yang akan di konsumsi oleh masyarakat. Buah yang termasuk produk hortikultura, yang memiliki sifat mudah rusak (perishable) terutama saat disimpan, sehingga dibutuhkan penanganan yang baik untuk mengatasi kerusakan pada buah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perngaruh berbagai jenis plastik vakum untuk memperpanjang umur simpan buah potong jambu kristal dan memperoleh jenis plastik vakum yang tepat untuk memperpanjang umur simpan jambu kristal. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 6 kali pengulangan. Faktor perlakuan yang dilakukan antara lain, pengemasan dengan plastik vakum PP, pengemasan dengan plastik vakum PE, pengemasan dengan plastik vakum Nylon dan control yang di simpan pada suhu kulkas selama 10 hari. Parameter yang diamati meliputi susut bobot, kadar air, vitamin C, gula reduksi dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan penyimpanan bahwa penyimpanan menggunakan plastik vakum PP, Nylon dan PE dapat mempertahankan buah potong jambu kristal salama 10 hari pada setiap parameter, namun hasil yang terbaik diantara ketiga jenis plastik vakum adalah jenis plastik vakum polyethylene (PE)","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peningkatan produktivitas kedelai dapat dilakukan dengan perluasan areal tanam melalui pemanfaatan lahan pasang surut. Kedelai rentan terhadap serangan OPT sehingga stabilitas hasilnya rendah. Diperlukan teknologi pengendalian yang efektif untuk menekan kehilangan hasil. Tujuan penelitian untuk menguji beberapa paket teknologi pengendalian OPT kedelai di lahan pasang surut Sumatera Selatan. Penelitian dilaksanakan di lahan petani seluas 1,5 ha di Desa Banyuurip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Petak Terbagi. Sebagai petak utama yakni varietas kedelai (V) yang terdiri atas: V1= Gepak Kuning; V2= Anjasmoro, V3= Panderman. Anak petak yakni perlakuan pengendalian (P) yang terdiri dari: P1=kontrol penyakit, P2=biopestisida, P3= kontrol hama, P4=pestisida kimia. Setiap perlakuan disusun dalam 3 kelompok. Biopestisida yang digunakan berbahan aktif Beauveria bassiana dan Trichoderma spp., sedangkan pestisida mengikuti anjuran Komisi Pestisida. Beberapa OPT penting yang menyerang diantaranya ulat grayak, ulat jengkal, penghisap polong, bercak daun, dan karat daun. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pestisida kimia (P4) memberikan intensitas serangan ulat grayak terendah (0,3%), sedangkan serangan ulat jengkal terendah terjadi pada perlakuan kontrol penyakit (P1) yakni hanya 6,7%. Cara pengendalian yang cukup efektif dalam mengendalikan penyakit karat daun yakni penggunaan biopestisida berbahan aktif Trichoderma spp. yang mampu menekan serangan penyakit hingga 0% pada 8 MST. Varietas Gepak Kuning (V1) dan Panderman (V3) relatif tahan terhadap OPT sehingga sangat potensial untuk ditanam di daerah endemis. Penanaman varietas Panderman (V3) pada berbagai cara pengendalian memberikan pengaruh yang nyata dalam mengendalikan penyakit karat daun, serta sangat efektif menekan serangan ulat grayak jika dikombinasikan dengan penggunaan pestisida kimia (V3P4).
{"title":"Efektivitas Teknologi Pengendalian dalam Menekan Hama Penyakit Kedelai di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan","authors":"Syahri Syahri, Renny Utami Somantri, Juwedi Juwedi","doi":"10.32528/nms.v2i3.282","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.282","url":null,"abstract":"Peningkatan produktivitas kedelai dapat dilakukan dengan perluasan areal tanam melalui pemanfaatan lahan pasang surut. Kedelai rentan terhadap serangan OPT sehingga stabilitas hasilnya rendah. Diperlukan teknologi pengendalian yang efektif untuk menekan kehilangan hasil. Tujuan penelitian untuk menguji beberapa paket teknologi pengendalian OPT kedelai di lahan pasang surut Sumatera Selatan. Penelitian dilaksanakan di lahan petani seluas 1,5 ha di Desa Banyuurip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Petak Terbagi. Sebagai petak utama yakni varietas kedelai (V) yang terdiri atas: V1= Gepak Kuning; V2= Anjasmoro, V3= Panderman. Anak petak yakni perlakuan pengendalian (P) yang terdiri dari: P1=kontrol penyakit, P2=biopestisida, P3= kontrol hama, P4=pestisida kimia. Setiap perlakuan disusun dalam 3 kelompok. Biopestisida yang digunakan berbahan aktif Beauveria bassiana dan Trichoderma spp., sedangkan pestisida mengikuti anjuran Komisi Pestisida. Beberapa OPT penting yang menyerang diantaranya ulat grayak, ulat jengkal, penghisap polong, bercak daun, dan karat daun. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pestisida kimia (P4) memberikan intensitas serangan ulat grayak terendah (0,3%), sedangkan serangan ulat jengkal terendah terjadi pada perlakuan kontrol penyakit (P1) yakni hanya 6,7%. Cara pengendalian yang cukup efektif dalam mengendalikan penyakit karat daun yakni penggunaan biopestisida berbahan aktif Trichoderma spp. yang mampu menekan serangan penyakit hingga 0% pada 8 MST. Varietas Gepak Kuning (V1) dan Panderman (V3) relatif tahan terhadap OPT sehingga sangat potensial untuk ditanam di daerah endemis. Penanaman varietas Panderman (V3) pada berbagai cara pengendalian memberikan pengaruh yang nyata dalam mengendalikan penyakit karat daun, serta sangat efektif menekan serangan ulat grayak jika dikombinasikan dengan penggunaan pestisida kimia (V3P4).","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Usaha ledre pisang menjadi tumpuan sebagian masyarakat untuk memperoleh pendapatan. Keberlanjutan usaha ledre pisang sangat tergantung pada konsumen. Kepuasan konsumen dapat meningkatkan pembelian konsumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui atribut yang berpengaruh pada konsumen untuk terus membeli produk ledre dan atribut yang perlu dipertahankan dan diperbaiki, serta melakukan kategorisasi tingkat kepuasan konsumen produk ledre pisang berdasarkan atribut-atributnya. Penelitian ini menggunakan metode kano untuk mengukur kepuasan konsumen. Metode kano merupakan suatu metode yang mengkategorikan karakteristik produk atau jasa berdasarkan seberapa baik produk atau jasa tersebut mampu memuaskan kebu-tuhan konsumen. Metode kano ini akan mengelompokkan 14 atribut produk ledre pisang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa atribut yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam pembelian produk ledre pisang dikategorisasikan dalam 2 kategori yaitu indifferent dan one-dimensional. Atribut kategori indifferent yaitu atribut rasa ledre yang gurih, tekstur ledre yang lembut, dan warna ledre kuning kecoklatan, artinya kepuasan konsumen tidak akan berpengaruh terhadap ada tidaknya atribut tersebut. Atribut kategori one-dimensional yaitu rasa manis, tekstur renyah, aroma khas, kemasan produk yang menarik, kemasan tahan lama, harga yang sesuai, variasi rasa, pelayanan penjual yang baik, area lingkungan bersih, keyakinan terhadap produk aman, dan tempat pemasaran yang strategis, artinya jika atribut ini tidak dihadirkan maka konsumen akan kecewa atau tidak puas. Atribut yang harus dipertahankan adalah atribut rasa, tekstur, kemasan, harga, variasi rasa, pelayanan, kebersihan lingkungan, dan tempat pemasaran yang strategis
{"title":"Kepuasan Konsumen Ledre Pisang Berdasarkan Kategorisasi Atribut Produk","authors":"Banun Diyah Probowati, Burhan Burhan, Novita Aprilia Mukharomah","doi":"10.32528/nms.v2i3.279","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.279","url":null,"abstract":"Usaha ledre pisang menjadi tumpuan sebagian masyarakat untuk memperoleh pendapatan. Keberlanjutan usaha ledre pisang sangat tergantung pada konsumen. Kepuasan konsumen dapat meningkatkan pembelian konsumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui atribut yang berpengaruh pada konsumen untuk terus membeli produk ledre dan atribut yang perlu dipertahankan dan diperbaiki, serta melakukan kategorisasi tingkat kepuasan konsumen produk ledre pisang berdasarkan atribut-atributnya. Penelitian ini menggunakan metode kano untuk mengukur kepuasan konsumen. Metode kano merupakan suatu metode yang mengkategorikan karakteristik produk atau jasa berdasarkan seberapa baik produk atau jasa tersebut mampu memuaskan kebu-tuhan konsumen. Metode kano ini akan mengelompokkan 14 atribut produk ledre pisang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa atribut yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam pembelian produk ledre pisang dikategorisasikan dalam 2 kategori yaitu indifferent dan one-dimensional. Atribut kategori indifferent yaitu atribut rasa ledre yang gurih, tekstur ledre yang lembut, dan warna ledre kuning kecoklatan, artinya kepuasan konsumen tidak akan berpengaruh terhadap ada tidaknya atribut tersebut. Atribut kategori one-dimensional yaitu rasa manis, tekstur renyah, aroma khas, kemasan produk yang menarik, kemasan tahan lama, harga yang sesuai, variasi rasa, pelayanan penjual yang baik, area lingkungan bersih, keyakinan terhadap produk aman, dan tempat pemasaran yang strategis, artinya jika atribut ini tidak dihadirkan maka konsumen akan kecewa atau tidak puas. Atribut yang harus dipertahankan adalah atribut rasa, tekstur, kemasan, harga, variasi rasa, pelayanan, kebersihan lingkungan, dan tempat pemasaran yang strategis","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sektor peternakan memberikan sumbangsih yang besar dalam mendukung ketahanan pangan terutama pada pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi saat ini, potensi, dan peluang pengembangan bidang peternakan dimasa depan. Metode dalam penyusunan naskah ini menggunakan studi literatur dari berbagai sumber ilmiah. Data yang didapatkan, dirangkum dan dilaporkan secara deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa Indonesia memiliki komoditas ternak yang cukup beragam diantaranya sapi potong, sapi perah, kambing (dwiguna), domba, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras, itik/ itik manila, kuda, babi, dan kerbau. Kebutuhan protein hewani masyarakat baik daging, telur, dan susu saat ini dilaporkan secara kuantitas berada diatas angka kemampuan produksi. Persebaran angka populasi ternak di masing-masing Provinsi Indonesia menggam-barkan potensi yang telah berjalan saat ini. Pengembangan potensi dapat dilakukan dengan upaya pengembangan budidaya ternak di daerah dengan angka populasi rendah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta transfer ilmu pengetahuan dan teknologi pada daerah potensial mulai dikembangkan oleh beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta demi tercapainya program ini. Kesimpulan dari data diatas yaitu pemerataan budidaya peternakan sebagai langkah strategis diseluruh provinsi dapat dilakukan dengan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi pada daerah-daerah potensial.
{"title":"Peran Peternakan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Indonesia: Kondisi, Potensi, dan Peluang Pengembangan","authors":"Desy Cahya Widianingrum, Rindi Wirantika Septio","doi":"10.32528/nms.v2i3.298","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.298","url":null,"abstract":"Sektor peternakan memberikan sumbangsih yang besar dalam mendukung ketahanan pangan terutama pada pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi saat ini, potensi, dan peluang pengembangan bidang peternakan dimasa depan. Metode dalam penyusunan naskah ini menggunakan studi literatur dari berbagai sumber ilmiah. Data yang didapatkan, dirangkum dan dilaporkan secara deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa Indonesia memiliki komoditas ternak yang cukup beragam diantaranya sapi potong, sapi perah, kambing (dwiguna), domba, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras, itik/ itik manila, kuda, babi, dan kerbau. Kebutuhan protein hewani masyarakat baik daging, telur, dan susu saat ini dilaporkan secara kuantitas berada diatas angka kemampuan produksi. Persebaran angka populasi ternak di masing-masing Provinsi Indonesia menggam-barkan potensi yang telah berjalan saat ini. Pengembangan potensi dapat dilakukan dengan upaya pengembangan budidaya ternak di daerah dengan angka populasi rendah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta transfer ilmu pengetahuan dan teknologi pada daerah potensial mulai dikembangkan oleh beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta demi tercapainya program ini. Kesimpulan dari data diatas yaitu pemerataan budidaya peternakan sebagai langkah strategis diseluruh provinsi dapat dilakukan dengan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi pada daerah-daerah potensial.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perpustakaan merupakan sarana untuk memberikan layanan informasi untuk semua kalangan dengan tujuan mencerdaskan masyarakat dan memudahkan dalam memberikan informasi. Selama ini perpustakaan pusat Universitas Muhammadiyah Jember mengelompokkan data tugas akhir secara manual, karena belum adanya sistem untuk pengelompokan tugas akhir berdasarkan jenisnya, sehingga terkadang ada kendala atau membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pencarian informasi tentang data tugas akhir mahasiswa. Oleh karena itu, pengelompokan data tugas akhir membutuhkan teknologi sistem cluster yang lebih efektif dan efisien. Sistem cluster yang diterapkan untuk mengelompokkan data-data tugas akhir bersifat sederhana dengan menggunakan metode K-Means. Data tugas akhir yang diperoleh pada tahun 2018 berjumlah 95 dokumen. Berdasarkan validitas cluster dengan perbandingan hasil DBI menggunakan 2 cluster sampai dengan 8 cluster di peroleh hasil DBI tertinggi pada percobaan dengan menggunakan 4 Cluster dengan memperoleh nilai DBI 0,87.
{"title":"Text Mining Untuk Clustering Buku Di Perpustakaan Menggunakan Metode K-Means","authors":"Alfathan Anggi Riyanto, Daryanto Daryanto, Ginanjar Abdurrahman","doi":"10.32528/nms.v1i6.239","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v1i6.239","url":null,"abstract":"Perpustakaan merupakan sarana untuk memberikan layanan informasi untuk semua kalangan dengan tujuan mencerdaskan masyarakat dan memudahkan dalam memberikan informasi. Selama ini perpustakaan pusat Universitas Muhammadiyah Jember mengelompokkan data tugas akhir secara manual, karena belum adanya sistem untuk pengelompokan tugas akhir berdasarkan jenisnya, sehingga terkadang ada kendala atau membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pencarian informasi tentang data tugas akhir mahasiswa. Oleh karena itu, pengelompokan data tugas akhir membutuhkan teknologi sistem cluster yang lebih efektif dan efisien. Sistem cluster yang diterapkan untuk mengelompokkan data-data tugas akhir bersifat sederhana dengan menggunakan metode K-Means. Data tugas akhir yang diperoleh pada tahun 2018 berjumlah 95 dokumen. Berdasarkan validitas cluster dengan perbandingan hasil DBI menggunakan 2 cluster sampai dengan 8 cluster di peroleh hasil DBI tertinggi pada percobaan dengan menggunakan 4 Cluster dengan memperoleh nilai DBI 0,87.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115656196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pantai Banongan merupakan salah satu pantai yang dimiliki Kabupaten Situbondo. Pantai ini terletak di kecamatan Asembagus kabupaten ,Situbondo, Jawa Timur, di sana pernah di jadikan pelatihan militer dan karna itu perlunya alur pelayaran dan kolam pelabuhan dalam hal ini di perlukan Pelabuhan Militer. Bedasarkan analisa data teknik kepantaian di dapatkan di mensi dermaga yang juga di rencanakan dengan ukuran 50 meter dengan bobot 12000 DWT dengan panjang total 140,5 meter tipe Tanker BCM kapal. Faktor yang mempengaruhi perencanaan alur pelayaran serta kolam pelabuhan yaitu pasang surut kecepatan angin dan gelombang. Dimana hasil perhitungan data pasang surut HWL +2,92 meter, MSL + 2,06 meter, LWL +0,86 meter, MHWL + -3,52 meter, MLWL + 2,49 meter periode 1 tahun serta hasil analisis data angin menunjukkan arah tenggara merupakan arah dominan dengan kecepatan 4 knot = 2,056 m/dt, hasil Analisa data gelombang menunjukkan hasil tinggi 1,4 meter dan periode gelombang 7 detik. Dari analisa kontruksi dapat di ambil kesimpulan untuk alur pelayaran kedalaman alur dengan Loa 140,5 meter adalah 132,22 meter , kedalaman air total mencapai 12,554 meter dengan lebar alur pelayaran tipe Alur dua jalur 92,16 meter untuk pelebaran segi alur lurus 38,4 meter dan alur belok 76,8 Meter.
{"title":"Study Tentang Alur Pelayaran Dan Kolam Pelabuhan Militer Di Pantai Banongan Situbondo","authors":"Lukman Ardianto, Noor Salim","doi":"10.32528/nms.v1i6.233","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v1i6.233","url":null,"abstract":"Pantai Banongan merupakan salah satu pantai yang dimiliki Kabupaten Situbondo. Pantai ini terletak di kecamatan Asembagus kabupaten ,Situbondo, Jawa Timur, di sana pernah di jadikan pelatihan militer dan karna itu perlunya alur pelayaran dan kolam pelabuhan dalam hal ini di perlukan Pelabuhan Militer. Bedasarkan analisa data teknik kepantaian di dapatkan di mensi dermaga yang juga di rencanakan dengan ukuran 50 meter dengan bobot 12000 DWT dengan panjang total 140,5 meter tipe Tanker BCM kapal. Faktor yang mempengaruhi perencanaan alur pelayaran serta kolam pelabuhan yaitu pasang surut kecepatan angin dan gelombang. Dimana hasil perhitungan data pasang surut HWL +2,92 meter, MSL + 2,06 meter, LWL +0,86 meter, MHWL + -3,52 meter, MLWL + 2,49 meter periode 1 tahun serta hasil analisis data angin menunjukkan arah tenggara merupakan arah dominan dengan kecepatan 4 knot = 2,056 m/dt, hasil Analisa data gelombang menunjukkan hasil tinggi 1,4 meter dan periode gelombang 7 detik. Dari analisa kontruksi dapat di ambil kesimpulan untuk alur pelayaran kedalaman alur dengan Loa 140,5 meter adalah 132,22 meter , kedalaman air total mencapai 12,554 meter dengan lebar alur pelayaran tipe Alur dua jalur 92,16 meter untuk pelebaran segi alur lurus 38,4 meter dan alur belok 76,8 Meter.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114816517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Autisme merupakan jenis gangguan yang terjadi pada otak, gangguan tersebut menyebabkan beberapa area di bagian otak tidak mampu bekerjasama. Gangguan tersebut bisa diklasifikasikan secara akurat dengan ensemble method. Ensemble method adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan akurasi algoritma dan pengklasifikasian dengan membangun beberapa classifier dari data training. Berdasarkan hasil penelitian, pada perhitungan yang telah dilakukan dengan 15 kali percobaan sebelum menggunakan teknik Ensemble didapatkan akurasi terbaik pada k-fold 6 percobaan ke-4 dengan akurasi sebesar 83,33%, dimana nilai positif gangguan interaksi sosial memiliki hasil 80%, nilai positif pada gangguan komunikasi sebesar 100%, dan pada nilai positif gangguan memiliki perilaku presisi 100%. Kemudian dilakukan perhitungan dengan 15 kali percobaan sesudah menggunakan teknik Ensemble Random Forest didapatkan akurasi terbaik pada k-fold 4 percobaan ke-3 dengan akurasi sebesar 88,89%. Nilai positif gangguan interaksi sosial memiliki hasil 80,00%, nilai positif pada gangguan komunikasi sebesar 100%, dan pada nilai positif gangguan memiliki perilaku presisi 100%. Dengan demikian pada penelitian yang telah dilakukan mendapatkan peningkatan akurasi sebesar 5,56%.
{"title":"Klasifikasi Gangguan Autisme Pada Anak Menggunakan Algoritma C4.5 Dengan Teknik Random Forest","authors":"Andre Eko Cahyo, Agung Nilogiri","doi":"10.32528/nms.v1i6.241","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/nms.v1i6.241","url":null,"abstract":"Autisme merupakan jenis gangguan yang terjadi pada otak, gangguan tersebut menyebabkan beberapa area di bagian otak tidak mampu bekerjasama. Gangguan tersebut bisa diklasifikasikan secara akurat dengan ensemble method. Ensemble method adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan akurasi algoritma dan pengklasifikasian dengan membangun beberapa classifier dari data training. Berdasarkan hasil penelitian, pada perhitungan yang telah dilakukan dengan 15 kali percobaan sebelum menggunakan teknik Ensemble didapatkan akurasi terbaik pada k-fold 6 percobaan ke-4 dengan akurasi sebesar 83,33%, dimana nilai positif gangguan interaksi sosial memiliki hasil 80%, nilai positif pada gangguan komunikasi sebesar 100%, dan pada nilai positif gangguan memiliki perilaku presisi 100%. Kemudian dilakukan perhitungan dengan 15 kali percobaan sesudah menggunakan teknik Ensemble Random Forest didapatkan akurasi terbaik pada k-fold 4 percobaan ke-3 dengan akurasi sebesar 88,89%. Nilai positif gangguan interaksi sosial memiliki hasil 80,00%, nilai positif pada gangguan komunikasi sebesar 100%, dan pada nilai positif gangguan memiliki perilaku presisi 100%. Dengan demikian pada penelitian yang telah dilakukan mendapatkan peningkatan akurasi sebesar 5,56%.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114572304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}