The present study aimed at: (1) investigating the types of grammatical errors committed by the second semester students of English Education Department of STKIP Agama Hindu Singaraja in writing descriptive text and (2) explaining the causes of grammatical errors committed by the second semester students of English Education Department of STKIP Agama Hindu Singaraja in writing descriptive text. The data were collected by using documentation, questionnaire and interview. The study was descriptive study. The instruments were writing instruction, self assessment, questionnaire, interview guide and tape recorder. The study revealed that there were four kinds of errors found in their writing text, such as: verb errors, preposition errors, article errors and pronoun errors. Total of errors that the students committed was 538 errors. The most frequent errors were in the use of verb as many as 285 errors or 52.97%. There were 189 errors in the use of article or 35.13%. In the use of pronoun was found as many as 39 errors or 7.24%. Meanwhile, there were 25 errors in the use of preposition or 4.64%. There were four causes of errors committed by the students namely: the interference of the learners’ mother tongue, context of learning, overgeneralization, ignorance of rule restrictions. The result from interview showed that the students’ grammatical errors were mostly caused by intralingual factor which is grammar and structure.
本研究旨在:(1)调查STKIP Agama Hindu Singaraja英语教育系第二学期学生在撰写描述性文本中出现的语法错误类型;(2)解释STKIP Agama Hindu Singaraja英语教育系第二学期学生在撰写描述性文本中出现语法错误的原因。采用文献法、问卷法和访谈法收集资料。本研究为描述性研究。测试工具为写作指导、自我评估、问卷调查、访谈指南和录音机。研究发现,他们的写作文本中存在四种错误,即动词错误、介词错误、冠词错误和代词错误。学生犯的错误总数为538个。最常见的错误是动词的使用,有285个错误,占52.97%。冠词使用错误189次,占35.13%。在代词使用中发现的错误多达39个,占7.24%。介词使用错误25个,占4.64%。学生犯错的原因主要有四个方面:母语干扰、学习语境、过度概括、忽视规则约束。访谈结果表明,学生的语法错误主要是由语内因素引起的,即语法和结构。
{"title":"ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERROR IN DESCRIPTIVE WRITING AMONG STUDENTS OF ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT OF STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2020/2021","authors":"Ni Wayan Monik Rismadewi","doi":"10.37637/dw.v8i5.911","DOIUrl":"https://doi.org/10.37637/dw.v8i5.911","url":null,"abstract":"The present study aimed at: (1) investigating the types of grammatical errors committed by the second semester students of English Education Department of STKIP Agama Hindu Singaraja in writing descriptive text and (2) explaining the causes of grammatical errors committed by the second semester students of English Education Department of STKIP Agama Hindu Singaraja in writing descriptive text. The data were collected by using documentation, questionnaire and interview. The study was descriptive study. The instruments were writing instruction, self assessment, questionnaire, interview guide and tape recorder. The study revealed that there were four kinds of errors found in their writing text, such as: verb errors, preposition errors, article errors and pronoun errors. Total of errors that the students committed was 538 errors. The most frequent errors were in the use of verb as many as 285 errors or 52.97%. There were 189 errors in the use of article or 35.13%. In the use of pronoun was found as many as 39 errors or 7.24%. Meanwhile, there were 25 errors in the use of preposition or 4.64%. There were four causes of errors committed by the students namely: the interference of the learners’ mother tongue, context of learning, overgeneralization, ignorance of rule restrictions. The result from interview showed that the students’ grammatical errors were mostly caused by intralingual factor which is grammar and structure.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121876546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020 melalui Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok dalam Pembelajaran Geografi. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020 pada semester genap yang berjumlah 31 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok. Obyek penelitian berupa peningkatan hasil belajar siswa. Untuk mengukur hasil belajar siswa digunakan pedoman penilaian portofolio dan tes hasil belajar yang diberikan pada akhir tiap siklus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Penerapan strategi pembelajaran investigasi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020. Hasil ini dapat diketahui dari rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 80,1 dengan ketuntasan klasikal 77,4% meningkat ke siklus II menjadi 86,6 dengan ketuntasan klasikal 100%. Hasil ini menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 8,2% dengan menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok.
{"title":"PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 TABANAN PADA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020","authors":"Ni Made Yudani","doi":"10.37637/dw.v8i5.914","DOIUrl":"https://doi.org/10.37637/dw.v8i5.914","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020 melalui Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok dalam Pembelajaran Geografi. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020 pada semester genap yang berjumlah 31 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok. Obyek penelitian berupa peningkatan hasil belajar siswa. Untuk mengukur hasil belajar siswa digunakan pedoman penilaian portofolio dan tes hasil belajar yang diberikan pada akhir tiap siklus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Penerapan strategi pembelajaran investigasi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020. Hasil ini dapat diketahui dari rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 80,1 dengan ketuntasan klasikal 77,4% meningkat ke siklus II menjadi 86,6 dengan ketuntasan klasikal 100%. Hasil ini menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 8,2% dengan menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133641596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemajuan dan pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menghasilkan kualitas sumberdaya manusia yang unggul dan berdaya saing. Proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan efektif apabila ditunjang dengan sarana prasarana. Salah satu sarana prasarana yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah tersedianya bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang bisa diterapkan yaitu bahan ajar elektronik (e-modul). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan e-modul yang layak dan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris menggunakan Kvisoft Flipbook. Jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan berpedoman pada model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Proses pengembangan meliputi produksi e-modul, validasi ahli materi dan ahli media, uji coba produk, dan revisi produk. Desain uji coba produk terdiri dari uji coba tahap awal kepada 5 siswa, uji coba lapangan skala kecil kepada 10 siswa, dan uji coba lapangan skala besar dengan melakukan praeksperimental kepada 35 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala analisis kebutuhan, skala kelayakan e-modul oleh para ahli, skala motivasi belajar, dan skala respons pengguna. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-modul yang dihasilkan pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris sangat layak dan efektif digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMA pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
{"title":"PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS E-BOOK MENGGUNAKAN KHISOVT FLIPBOOK","authors":"L. P. A. S. Tjahyanti, Kadek Yati Fitria Dewi","doi":"10.37637/dw.v8i5.908","DOIUrl":"https://doi.org/10.37637/dw.v8i5.908","url":null,"abstract":"Kemajuan dan pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menghasilkan kualitas sumberdaya manusia yang unggul dan berdaya saing. Proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan efektif apabila ditunjang dengan sarana prasarana. Salah satu sarana prasarana yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah tersedianya bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang bisa diterapkan yaitu bahan ajar elektronik (e-modul). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan e-modul yang layak dan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris menggunakan Kvisoft Flipbook. Jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan berpedoman pada model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Proses pengembangan meliputi produksi e-modul, validasi ahli materi dan ahli media, uji coba produk, dan revisi produk. Desain uji coba produk terdiri dari uji coba tahap awal kepada 5 siswa, uji coba lapangan skala kecil kepada 10 siswa, dan uji coba lapangan skala besar dengan melakukan praeksperimental kepada 35 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala analisis kebutuhan, skala kelayakan e-modul oleh para ahli, skala motivasi belajar, dan skala respons pengguna. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-modul yang dihasilkan pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris sangat layak dan efektif digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMA pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131483455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus karena penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dengan mempertahankan keutuhan subjek penelitian sebagai satu kesatuan yakni Best Practice Baja Petir Sebagai Pengembangan Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kompetensi Lulusan Siswa SMAN 1 Bebandem. Studi kasus menurut Sukmadinata (2012,. 64) merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem baik berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Penelitian ini melibatkan semua pserta ektrakurikule Pertanian yang terdiri dari semua kelas X-XII sebanyak 702 orang. Hasil dari penelitian ini menemukan cara meningkatkan kompetensi lulusan siswa SMAN 1 Bebandem dengan ekstrakurikuler Pertanian “Bangga Menjadi Petani Gumitir” sebagai Pengembangan Kewirausahaan dilakukan dengan 12 langkah mulai dari 1) Menjalin kerja-sama dengan dunia usaha Baja Tani Tirta Gangga yang bergerak dalam bidang pertanian sampai yang ke 12) Pengambilan nilai dari siswa mulai dari proses sampai kepada hasil dari guru pembimbing ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler Pertanian “Baja Petir dapat meningkatkan kompetensi siswa : 1) dari keterampilan proses siswa fokus dan antusias mengikuti pembelajaran Proses kegiatan belajar siswa terlihat bermakna dan bermutu. kekuatan AMBAK (apa manfaat bagiku) terlihat jelas dari gambaran antusias siswa mengikuti keiatan pembelajaran. Dari aspek kognitif dari 18 kelas kelas yang diambil nilainya diperoleh rata-rata sebesar 80,43 (94,44%, dengan 17 kelas yang di atas indikator keberhasilan dan 1 kelas yang berada di bawah indikator keberhasilan yaitu kelas XI IPS2. Dari segi kewirausahaan hasil panen yang cukup menggembirakan dimana nilai jual hasil panen jauh lebih tinggi dibndingkan dengan penghabisan alat dan bahan.
{"title":"BAJA PETIR SEBAGAI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUSAN SISWA SMA NEGERI 1 BEBANDEM","authors":"I. K. M. Ariana","doi":"10.37637/dw.v8i5.913","DOIUrl":"https://doi.org/10.37637/dw.v8i5.913","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggunakan metode studi kasus karena penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dengan mempertahankan keutuhan subjek penelitian sebagai satu kesatuan yakni Best Practice Baja Petir Sebagai Pengembangan Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kompetensi Lulusan Siswa SMAN 1 Bebandem. Studi kasus menurut Sukmadinata (2012,. 64) merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem baik berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Penelitian ini melibatkan semua pserta ektrakurikule Pertanian yang terdiri dari semua kelas X-XII sebanyak 702 orang. Hasil dari penelitian ini menemukan cara meningkatkan kompetensi lulusan siswa SMAN 1 Bebandem dengan ekstrakurikuler Pertanian “Bangga Menjadi Petani Gumitir” sebagai Pengembangan Kewirausahaan dilakukan dengan 12 langkah mulai dari 1) Menjalin kerja-sama dengan dunia usaha Baja Tani Tirta Gangga yang bergerak dalam bidang pertanian sampai yang ke 12) Pengambilan nilai dari siswa mulai dari proses sampai kepada hasil dari guru pembimbing ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler Pertanian “Baja Petir dapat meningkatkan kompetensi siswa : 1) dari keterampilan proses siswa fokus dan antusias mengikuti pembelajaran Proses kegiatan belajar siswa terlihat bermakna dan bermutu. kekuatan AMBAK (apa manfaat bagiku) terlihat jelas dari gambaran antusias siswa mengikuti keiatan pembelajaran. Dari aspek kognitif dari 18 kelas kelas yang diambil nilainya diperoleh rata-rata sebesar 80,43 (94,44%, dengan 17 kelas yang di atas indikator keberhasilan dan 1 kelas yang berada di bawah indikator keberhasilan yaitu kelas XI IPS2. Dari segi kewirausahaan hasil panen yang cukup menggembirakan dimana nilai jual hasil panen jauh lebih tinggi dibndingkan dengan penghabisan alat dan bahan.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"190 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116532337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan minat belajar siswa kelas XII MIPA 2 SMA 3 Amlapura tahun pelajaran 2019/2020 melalui penerapan model siklus belajar 7E. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan pada siswa kelas XII MIPA 2 di SMA 3 Amlapura yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus belajar 7E. Obyek penelitian berupa hasil belajar kognitif dan minat belajar biologi siswa. Untuk mengukur hasil belajar kognitif digunakan tes tes hasil belajar yang berbentuk objektif. Data minat belajar dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berjumlah 20 butir. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan kriteria keberhasilan tindakan sesuai penilaian pembelajaran yang berlaku di SMA 3 Amlapura. Penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari siklus I ke siklus II dan mencapai ketuntasan minimal memiliki rata-rata skor 72 dan minat belajar siswa dari siklus I ke sikus II dan mencapai ketuntasan minimal dengan predikat tinggi. Hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) penerapan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan hasil belajar kognitf siswa kelas XII MIPA 2 SMA 3 Amlapura Tahun Pelajaran 2019/2020. Hasil ini terlihat dari siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 71 meningkat sebesar 22% menjadi 87 pada siklus II; dan (2) penerapan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan minat belajar biologi siswa kelas XII MIPA 2 SMA 3 Amlapura. Rata-rata minat belajar siswa pada siklus I sebesar 72 dengan kualifikasi sedang, dan pada siklus II meningkat sebesar menjadi 87 dengan kualifikasi tinggi. Hasil ini mengindikasikan terjadi peningkatan minat belajar siswa sebesar 21%.
本研究旨在通过采用学习周期模型7E的应用,增加十二年级MIPA 2高中3年级Amlapura年的认知学习和学习兴趣。为了实现这一目标,在Amlapura高中(SMA 3)的12班MIPA 2班的学生身上进行了行动研究,共有29名学生。这项研究是在两个学习周期中进行的。本研究采用的学习模式是7E学习周期模型。学生学习认知和对生物学习兴趣的研究对象。用来衡量认知学习结果使用客观的学习测试。用一份20项的问卷收集研究兴趣数据。数据是通过描述性分析来分析的,通过通过符合高中3 Amlapura的有效学习评估的行动成功标准来分析的。本研究据说成功地提高了学生的认知学习成绩,从I循环提高到II循环,达到最低排分数72,学生从I循环到sikus II学习的兴趣从I和sikus II达到最低等等。数据分析的结果是:(1)采用学习模式7E学习周期可以提高学生认知能力XII MIPA 2 SMA 3 Amlapura 2017年度am19/2020课的学生。从I循环中可以看到,学生平均学习成绩为71,在II周期中增加了22%到87;(2)采用学习周期7E模式可以提高学生学习生物学的兴趣,XII MIPA 2 SMA 3 Amlapura。学生对I循环的平均学习兴趣为72个中等条件,而在II周期中,学生的学习兴趣增加到87个,高条件。结果显示,学生的学习兴趣增加了21%。
{"title":"PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITF DAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XII MIPA 2 SMA NEGERI 3 AMLAPURA TAHUN PELAJARAN 2019/2020","authors":"I. Ngurah","doi":"10.37637/dw.v8i5.912","DOIUrl":"https://doi.org/10.37637/dw.v8i5.912","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan minat belajar siswa kelas XII MIPA 2 SMA 3 Amlapura tahun pelajaran 2019/2020 melalui penerapan model siklus belajar 7E. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan pada siswa kelas XII MIPA 2 di SMA 3 Amlapura yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus belajar 7E. Obyek penelitian berupa hasil belajar kognitif dan minat belajar biologi siswa. Untuk mengukur hasil belajar kognitif digunakan tes tes hasil belajar yang berbentuk objektif. Data minat belajar dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berjumlah 20 butir. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan kriteria keberhasilan tindakan sesuai penilaian pembelajaran yang berlaku di SMA 3 Amlapura. Penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari siklus I ke siklus II dan mencapai ketuntasan minimal memiliki rata-rata skor 72 dan minat belajar siswa dari siklus I ke sikus II dan mencapai ketuntasan minimal dengan predikat tinggi. Hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) penerapan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan hasil belajar kognitf siswa kelas XII MIPA 2 SMA 3 Amlapura Tahun Pelajaran 2019/2020. Hasil ini terlihat dari siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 71 meningkat sebesar 22% menjadi 87 pada siklus II; dan (2) penerapan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan minat belajar biologi siswa kelas XII MIPA 2 SMA 3 Amlapura. Rata-rata minat belajar siswa pada siklus I sebesar 72 dengan kualifikasi sedang, dan pada siklus II meningkat sebesar menjadi 87 dengan kualifikasi tinggi. Hasil ini mengindikasikan terjadi peningkatan minat belajar siswa sebesar 21%.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127012851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan minat belajar siswa kelas XII MIPA 2 SMA 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020 melalui penerapan model siklus belajar 7E. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan pada siswa kelas XII MIPA 2 di SMA 2 Tabanan yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus belajar 7E. Obyek penelitian berupa hasil belajar kognitif dan minat belajar biologi siswa. Untuk mengukur hasil belajar kognitif digunakan tes tes hasil belajar yang berbentuk objektif. Data minat belajar dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berjumlah 20 butir. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan kriteria keberhasilan tindakan sesuai penilaian pembelajaran yang berlaku di SMA 2 Tabanan. Penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari siklus I ke siklus II dan mencapai ketuntasan minimal memiliki rata-rata skor 72 dan minat belajar siswa dari siklus I ke sikus II dan mencapai ketuntasan minimal dengan predikat tinggi. Hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) penerapan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan hasil belajar kognitf siswa kelas XII MIPA 2 SMA 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020. Hasil ini terlihat dari siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 71 meningkat sebesar 22% menjadi 87 pada siklus II; dan (2) penerapan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan minat belajar biologi siswa kelas XII MIPA 2 SMA 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020. Rata-rata minat belajar siswa pada siklus I sebesar 72 dengan kualifikasi sedang, dan pada siklus II meningkat sebesar menjadi 87 dengan kualifikasi tinggi. Hasil ini mengindikasikan terjadi peningkatan minat belajar siswa sebesar 21%.
本研究旨在通过采用学习周期模型7E的应用,提高十二班MIPA 2 SMA 2 Tabanan年度学生的认知学习成绩和学习兴趣。为了实现这一目标,在12班的MIPA 2班的29名高中生上进行了行动研究。这项研究是在两个学习周期中进行的。本研究采用的学习模式是7E学习周期模型。学生学习认知和对生物学习兴趣的研究对象。用来衡量认知学习结果使用客观的学习测试。用一份20项的问卷收集研究兴趣数据。数据是通过描述性分析来分析的,通过使用符合SMA 2 Tabanan标准的行动成功标准来分析的。本研究据说成功地提高了学生的认知学习成绩,从I循环提高到II循环,达到最低排分数72,学生从I循环到sikus II学习的兴趣从I和sikus II达到最低等等。数据分析的结果是:(1)学习周期模型7E的应用可以提高学生学习认识的结果XII MIPA 2 SMA 2 Tabanan学年2019/2020年。从I循环中可以看到,学生平均学习成绩为71,在II周期中增加了22%到87;(2)采用学习周期7E模式可以提高十二年级MIPA 2高中二年级Tabanan学生在2019/2020年课程的学习兴趣。学生对I循环的平均学习兴趣为72个中等条件,而在II周期中,学生的学习兴趣增加到87个,高条件。结果显示,学生的学习兴趣增加了21%。
{"title":"PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITF DAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XII MIPA 2 SMA NEGERI 2 TABANAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020","authors":"Ni Putu Trisna Padmawati","doi":"10.37637/dw.v8i5.916","DOIUrl":"https://doi.org/10.37637/dw.v8i5.916","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan minat belajar siswa kelas XII MIPA 2 SMA 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020 melalui penerapan model siklus belajar 7E. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan pada siswa kelas XII MIPA 2 di SMA 2 Tabanan yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus belajar 7E. Obyek penelitian berupa hasil belajar kognitif dan minat belajar biologi siswa. Untuk mengukur hasil belajar kognitif digunakan tes tes hasil belajar yang berbentuk objektif. Data minat belajar dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berjumlah 20 butir. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan kriteria keberhasilan tindakan sesuai penilaian pembelajaran yang berlaku di SMA 2 Tabanan. Penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari siklus I ke siklus II dan mencapai ketuntasan minimal memiliki rata-rata skor 72 dan minat belajar siswa dari siklus I ke sikus II dan mencapai ketuntasan minimal dengan predikat tinggi. Hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) penerapan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan hasil belajar kognitf siswa kelas XII MIPA 2 SMA 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020. Hasil ini terlihat dari siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 71 meningkat sebesar 22% menjadi 87 pada siklus II; dan (2) penerapan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan minat belajar biologi siswa kelas XII MIPA 2 SMA 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020. Rata-rata minat belajar siswa pada siklus I sebesar 72 dengan kualifikasi sedang, dan pada siklus II meningkat sebesar menjadi 87 dengan kualifikasi tinggi. Hasil ini mengindikasikan terjadi peningkatan minat belajar siswa sebesar 21%.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132540798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi masih kurangnya pemahaman guru tentang pembelajaran kooperatif, khususnya Jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam mengimplementasikan pembelajaran Jigsaw melalui pendampingan guru pada semester I tahun pelajaran 2019/2020. Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data awal kompetensi guru-guru dalam mengimplementasikan pembelajaran Jigsaw dengan nilai rata-rata 64,33 terkategori Cukup. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bintan, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan dengan subjek penelitian guru-guru di SMP Negeri 8 Bintan sebanyak 12 orang. Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan sekolah dengan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, kompetensi guru-guru dalam mengimplementasikan pembelajaran Jigsaw telah meningkat yang memperoleh nilai rata-rata 78,17 terkategori Baik. Pada siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan sehingga kompetensi guru-guru lebih meningkat yang memroleh nilai rata-rata 92,27 terkategori Amat Baik. Simpulan yang diperoleh dari kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah kompetensi guru-guru SMP Negeri 8 Bintan dalam mengimplementasikan pembelajaran Jigsaw dapat ditingkatkan melalui pendampingan guru.
这项研究的背景是教师对合作学习尤其缺乏理解。本研究旨在提高教师在2017年第一个学期的教师指导下实施拼图学习方面的能力。根据观察,教师在实施具有64.33个可行性的拼图学习方面获得了初步数据。这项研究是在班坦区(Sebong bay street)的国立8班坦(sbong bay)进行的,该地区的教师研究对象是国中8班12班的教师。一种研究形式是由两个周期的学校行为进行研究,每个周期由计划、实施、观察和反思的阶段组成。研究结果表明,在第一轮中,教师实施拼图研究的能力增加了,平均成绩为78.17分。第二周期进行了改进,教师的平均成绩提高了92.27分。这所学校行动研究活动的结论是国家初中教师在实施拼图教学方面的能力可以通过教师辅导来提高。
{"title":"MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PEMBELAJARAN JIGSAW MELALUI PENDAMPINGAN GURU","authors":"Abdul Rahman","doi":"10.37637/dw.v8i3.829","DOIUrl":"https://doi.org/10.37637/dw.v8i3.829","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi masih kurangnya pemahaman guru tentang pembelajaran kooperatif, khususnya Jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam mengimplementasikan pembelajaran Jigsaw melalui pendampingan guru pada semester I tahun pelajaran 2019/2020. Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data awal kompetensi guru-guru dalam mengimplementasikan pembelajaran Jigsaw dengan nilai rata-rata 64,33 terkategori Cukup. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bintan, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan dengan subjek penelitian guru-guru di SMP Negeri 8 Bintan sebanyak 12 orang. Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan sekolah dengan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, kompetensi guru-guru dalam mengimplementasikan pembelajaran Jigsaw telah meningkat yang memperoleh nilai rata-rata 78,17 terkategori Baik. Pada siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan sehingga kompetensi guru-guru lebih meningkat yang memroleh nilai rata-rata 92,27 terkategori Amat Baik. Simpulan yang diperoleh dari kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah kompetensi guru-guru SMP Negeri 8 Bintan dalam mengimplementasikan pembelajaran Jigsaw dapat ditingkatkan melalui pendampingan guru.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125656728","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bintan pada siswa kelas VIIIC semester I tahun pelajaran 2019/2020 yang nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajarnya masih belum mencapai kriteria ketuntasan belajar IPA yang ditentukan sekolah. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dan metode eksperimen dalam proses pembelajaran akan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan memberikan tes hasil belajar kepada siswa subjek penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terbukti dari hasil yang diperoleh nilai rata-rata siswa yang pada saat observasi awal hanya mencapai 62,06 persentase ketuntasan belajar 36%, pada siklus I meningkat menjadi 68,12 persentase ketuntasan belajar 48% dan pada Siklus II meningkat menjadi 77,00 persentase ketuntasan belajar 94%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VIIIC SMP Negeri 17 Bintan.
{"title":"MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN METODE EKSPERIMEN","authors":"Titin Kartina","doi":"10.37637/dw.v8i3.830","DOIUrl":"https://doi.org/10.37637/dw.v8i3.830","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bintan pada siswa kelas VIIIC semester I tahun pelajaran 2019/2020 yang nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajarnya masih belum mencapai kriteria ketuntasan belajar IPA yang ditentukan sekolah. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dan metode eksperimen dalam proses pembelajaran akan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan memberikan tes hasil belajar kepada siswa subjek penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terbukti dari hasil yang diperoleh nilai rata-rata siswa yang pada saat observasi awal hanya mencapai 62,06 persentase ketuntasan belajar 36%, pada siklus I meningkat menjadi 68,12 persentase ketuntasan belajar 48% dan pada Siklus II meningkat menjadi 77,00 persentase ketuntasan belajar 94%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VIIIC SMP Negeri 17 Bintan.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115073721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Seiring dengan perubahan yang terjadi pada kurikulum yang berlaku, beberapa hal juga turut mengalami perubahan, seperti langkah-langkah proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 001 Mantang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Mantang semester I tahun pelajaran 2018/2019 dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik dapat ditingkatkan melalui focus group discussion. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Metode analisis datanya adalah deskriptif untuk data kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa kemampuan guru-guru dalam implementasi pendekatan saintifik dapat ditingkatkan melalui focus group discussion. Hal ini terlihat dari rata-rata kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik pada prasiklus sebesar 73,75, setelah tindakan pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 89,00 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 96,25. Kesimpulan penelitian ini adalah kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Mantang semester I tahun pelajaran 2018/2019 dalam implementasi pendekatan saintifik dapat ditingkatkan melalui focus group discussion.
{"title":"PENERAPAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN PENDEKATAN SAINTIFIK","authors":"Idris Idris","doi":"10.37637/dw.v8i3.826","DOIUrl":"https://doi.org/10.37637/dw.v8i3.826","url":null,"abstract":"Seiring dengan perubahan yang terjadi pada kurikulum yang berlaku, beberapa hal juga turut mengalami perubahan, seperti langkah-langkah proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 001 Mantang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Mantang semester I tahun pelajaran 2018/2019 dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik dapat ditingkatkan melalui focus group discussion. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Metode analisis datanya adalah deskriptif untuk data kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa kemampuan guru-guru dalam implementasi pendekatan saintifik dapat ditingkatkan melalui focus group discussion. Hal ini terlihat dari rata-rata kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik pada prasiklus sebesar 73,75, setelah tindakan pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 89,00 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 96,25. Kesimpulan penelitian ini adalah kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Mantang semester I tahun pelajaran 2018/2019 dalam implementasi pendekatan saintifik dapat ditingkatkan melalui focus group discussion.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"78 1-2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123604530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media sosial merupakan media komunikasi berbasis online yang memungkinkan penggunanya dapat saling berbagi informasi baik dalam bentuk gambar, foto maupun video. Perkembangan media sosial membuat kinerja menjadi lebih cepat, tepat, akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Salah satu pengguna media sosial sekarang adalah pelajar, karena dengan menggunakan media sosial pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak jauh tanpa harus bertatap muka atau bertemu. Media sosial bagi para pelajar merupakan hal yang penting tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup. Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang sebuah teori klasik mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek belajarnya (Bandura, 2001). Dalam dunia pendidikan media mempunyai peranan penting terhadap prestasi belajar siswa. Dengan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran, siswa dimudahkan dalam belajarnya sehingga dapat menerima pelajaran dengan baik. Media juga mampu membuat siswa menjadi semakin termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
{"title":"ANALISIS PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN","authors":"L. P. A. S. Tjahyanti","doi":"10.37637/dw.v8i3.821","DOIUrl":"https://doi.org/10.37637/dw.v8i3.821","url":null,"abstract":"Media sosial merupakan media komunikasi berbasis online yang memungkinkan penggunanya dapat saling berbagi informasi baik dalam bentuk gambar, foto maupun video. Perkembangan media sosial membuat kinerja menjadi lebih cepat, tepat, akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Salah satu pengguna media sosial sekarang adalah pelajar, karena dengan menggunakan media sosial pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak jauh tanpa harus bertatap muka atau bertemu. Media sosial bagi para pelajar merupakan hal yang penting tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup. Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang sebuah teori klasik mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek belajarnya (Bandura, 2001). Dalam dunia pendidikan media mempunyai peranan penting terhadap prestasi belajar siswa. Dengan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran, siswa dimudahkan dalam belajarnya sehingga dapat menerima pelajaran dengan baik. Media juga mampu membuat siswa menjadi semakin termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124062173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}