Pub Date : 2023-07-15DOI: 10.36456/abadimas.v7.i01.a7454
M. Hidayat, Akhmad Syarwani, A. Muhammad, M. Zulkarnain
Indeks Tata Kelola Kepolisian (ITK) adalah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja tata kelola kepolisian di tingkat Mabes, Polda, dan Polres dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. ITK telah dilakukan sejak tahun 2015 dengan tujuan mewujudkan profesionalisme Polri yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pengukuran ini didasarkan pada prinsip-prinsip tata kelola Polri yang meliputi kompetensi, daya tanggap, perilaku transparan, keadilan, efektivitas, dan akuntabilitas. Dalam konteks Polresta Banjarmasin, pengukuran ITK-O dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelayanan dalam hal permohonan SIM, SKCK, BPKB, tilang, sidik jari, dan pengaduan masyarakat. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat, mengidentifikasi potensi pungutan liar, serta mengungkap adanya praktik KKN dalam proses administrasi. Sebanyak 101 responden, terdiri dari 51 responden internal dan 50 responden eksternal, dilibatkan dalam survei ini. Pengukuran ITK-O Polresta Banjarmasin dilakukan secara serentak di Aula Endra Dharma Polresta Banjarmasin pada tanggal 13 Maret 2023. Seluruh responden mengisi survei secara online melalui perangkat smartphone dan laptop masing-masing. Dalam pelaksanaan pengukuran ITK-O, beberapa kendala teknis dihadapi. Salah satu kendala adalah keterbatasan aplikasi ITK-O yang belum sepenuhnya ramah pengguna mobile, yang menyebabkan keterbacaan teks menjadi kurang optimal. Selain itu, sistem juga tidak dapat menyimpan hasil jawaban secara otomatis untuk setiap pertanyaan yang dijawab. Sebagai akibatnya, beberapa responden terpaksa harus mengulang proses pengisian survei dari awal jika terjadi kesalahan saat mengunggah identitas mereka.
{"title":"PELATIHAN APLIKASI INDEK TATA KELOLA ONLINE (ITK-O) KEPADA PERSONIL POLRESTA BANJARMASIN","authors":"M. Hidayat, Akhmad Syarwani, A. Muhammad, M. Zulkarnain","doi":"10.36456/abadimas.v7.i01.a7454","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v7.i01.a7454","url":null,"abstract":"Indeks Tata Kelola Kepolisian (ITK) adalah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja tata kelola kepolisian di tingkat Mabes, Polda, dan Polres dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. ITK telah dilakukan sejak tahun 2015 dengan tujuan mewujudkan profesionalisme Polri yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pengukuran ini didasarkan pada prinsip-prinsip tata kelola Polri yang meliputi kompetensi, daya tanggap, perilaku transparan, keadilan, efektivitas, dan akuntabilitas. Dalam konteks Polresta Banjarmasin, pengukuran ITK-O dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelayanan dalam hal permohonan SIM, SKCK, BPKB, tilang, sidik jari, dan pengaduan masyarakat. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat, mengidentifikasi potensi pungutan liar, serta mengungkap adanya praktik KKN dalam proses administrasi. Sebanyak 101 responden, terdiri dari 51 responden internal dan 50 responden eksternal, dilibatkan dalam survei ini. Pengukuran ITK-O Polresta Banjarmasin dilakukan secara serentak di Aula Endra Dharma Polresta Banjarmasin pada tanggal 13 Maret 2023. Seluruh responden mengisi survei secara online melalui perangkat smartphone dan laptop masing-masing. Dalam pelaksanaan pengukuran ITK-O, beberapa kendala teknis dihadapi. Salah satu kendala adalah keterbatasan aplikasi ITK-O yang belum sepenuhnya ramah pengguna mobile, yang menyebabkan keterbacaan teks menjadi kurang optimal. Selain itu, sistem juga tidak dapat menyimpan hasil jawaban secara otomatis untuk setiap pertanyaan yang dijawab. Sebagai akibatnya, beberapa responden terpaksa harus mengulang proses pengisian survei dari awal jika terjadi kesalahan saat mengunggah identitas mereka.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-15DOI: 10.36456/abadimas.v7.i01.a6833
A. Lapenangga, Yuliana Nona, Tessa Neves, Aprianus Haru, Norberius Kehi
Pendidikan yang layak merupakan hak semua anak bangsa, sehingga perlu didukung sarana prasarana yang baik serta kesiapan guru yang cakap dalam mengajar, namun pada kenyataannya masih banyak anak-anak usia sekolah dasar yang rendah kemampuan baca, tulis dan hitung. Pelajar di Sekolah Dasar Negeri Nait, Kabupaten Kupang juga memiliki sejumlah anak-anak yang belum bisa baca, tulis dan hitung sekalipun sudah berusia kelas besar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di SDN Nait selama ini untuk meningkatkan kemampuan anak dalam membaca, menulis dan berhitung. Metode yang digunakan pada pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah pengajaran intens, pendampingan belajar anak dan lomba untuk mengukur kemampuan anak setelah menerima pengejaran dan pendampingan selama satu bulan. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini antara lain: persiapan perangkat mengajar (soal-soal latihan, rancangan pelajaran), sosialisasi kegiatan PKM, kegiatan pembelajaran, lomba dan evaluasi. Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukan perubahan yang sangat signifikan bagi kemampuan anak dalam membaca, menulis dan berhitung. Anak-anak yang sebelumnya berkemampuan rendah bisa menunjukan peningkatan kemampuan dan secara keseluruhan anak-anak juga belajar berkompetisi untuk menunjukan prestasi maupun semangat untuk belajar. Dari kegiatan ini, beberapa hal yang perlu diperbaiki: perlu adanya alat evaluasi yang diterapkan pada setiap pertemuan dan waktu belajar mengajar dapat diperpanjang
{"title":"PENGAJARAN BACA TULIS HITUNG PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN OENESU KABUPATEN KUPANG","authors":"A. Lapenangga, Yuliana Nona, Tessa Neves, Aprianus Haru, Norberius Kehi","doi":"10.36456/abadimas.v7.i01.a6833","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v7.i01.a6833","url":null,"abstract":"Pendidikan yang layak merupakan hak semua anak bangsa, sehingga perlu didukung sarana prasarana yang baik serta kesiapan guru yang cakap dalam mengajar, namun pada kenyataannya masih banyak anak-anak usia sekolah dasar yang rendah kemampuan baca, tulis dan hitung. Pelajar di Sekolah Dasar Negeri Nait, Kabupaten Kupang juga memiliki sejumlah anak-anak yang belum bisa baca, tulis dan hitung sekalipun sudah berusia kelas besar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di SDN Nait selama ini untuk meningkatkan kemampuan anak dalam membaca, menulis dan berhitung. Metode yang digunakan pada pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah pengajaran intens, pendampingan belajar anak dan lomba untuk mengukur kemampuan anak setelah menerima pengejaran dan pendampingan selama satu bulan. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini antara lain: persiapan perangkat mengajar (soal-soal latihan, rancangan pelajaran), sosialisasi kegiatan PKM, kegiatan pembelajaran, lomba dan evaluasi. Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukan perubahan yang sangat signifikan bagi kemampuan anak dalam membaca, menulis dan berhitung. Anak-anak yang sebelumnya berkemampuan rendah bisa menunjukan peningkatan kemampuan dan secara keseluruhan anak-anak juga belajar berkompetisi untuk menunjukan prestasi maupun semangat untuk belajar. Dari kegiatan ini, beberapa hal yang perlu diperbaiki: perlu adanya alat evaluasi yang diterapkan pada setiap pertemuan dan waktu belajar mengajar dapat diperpanjang","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-15DOI: 10.36456/abadimas.v7.i01.a7236
B. Purwono, Wahyudi Henky Soeparto, Grace Citra Dewi, TommyChristian Efrata
Hidroponik merupakan suatu metode budi daya tanaman perdu yang tidak perlu menggunakan tanah. Luas lahan di pemukiman relatif tidak luas, sehingga perlu solusi untuk budi daya tanaman, juga persentase Ruang terbuka Hijau (RTH) masih sempit di bawah 30%. Jumlah bangunan di Perumahan Dirgantara Permai adalah 750 unit dengan luas lahan adalah 135, 180, dan 225 m2 dan luas bangunan adalah 45 m2 dan 54 m2. Fasilitas umum dan lapangan terbuka relatif masih sempit. Ada pun tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan peralatan hidroponik untuk menanam yang bermanfaat di dalam kebutuhan sehari-hari. Peralatan hidroponik dengan ukuran 2,5 m x 2 m dengan bahan baku pipa PVC, dan profil aluminium. Pipa PVC dengan diameter 3, 3,5, dan 4 inci dan panjang 2 m dan bertingkat. Secara paralel atau secara horisontal ada 4 batang dan secara vertikal ada 4 tingkat. Jarak antar lubang bibit tanaman adalah 15, 20, dan 25 cm dan tiap pot ada 5 biji benih tanaman kangkung. Hasil adalah sayuran tanaman kangkung untuk kebutuhan sehari-hari dan bisa dipanen sampai 5 kali setelah berumur antara 24 sampai 30 hari. Daun kangkung memiliki rasa manis dan serat daun kangkung yang lunak.
{"title":"INTRODUKSI PEMANFAATAN HIDROPONIK UNTUK BUDI DAYA TANAMAN KANGKUNG","authors":"B. Purwono, Wahyudi Henky Soeparto, Grace Citra Dewi, TommyChristian Efrata","doi":"10.36456/abadimas.v7.i01.a7236","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v7.i01.a7236","url":null,"abstract":"Hidroponik merupakan suatu metode budi daya tanaman perdu yang tidak perlu menggunakan tanah. Luas lahan di pemukiman relatif tidak luas, sehingga perlu solusi untuk budi daya tanaman, juga persentase Ruang terbuka Hijau (RTH) masih sempit di bawah 30%. Jumlah bangunan di Perumahan Dirgantara Permai adalah 750 unit dengan luas lahan adalah 135, 180, dan 225 m2 dan luas bangunan adalah 45 m2 dan 54 m2. Fasilitas umum dan lapangan terbuka relatif masih sempit. Ada pun tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan peralatan hidroponik untuk menanam yang bermanfaat di dalam kebutuhan sehari-hari. Peralatan hidroponik dengan ukuran 2,5 m x 2 m dengan bahan baku pipa PVC, dan profil aluminium. Pipa PVC dengan diameter 3, 3,5, dan 4 inci dan panjang 2 m dan bertingkat. Secara paralel atau secara horisontal ada 4 batang dan secara vertikal ada 4 tingkat. Jarak antar lubang bibit tanaman adalah 15, 20, dan 25 cm dan tiap pot ada 5 biji benih tanaman kangkung. Hasil adalah sayuran tanaman kangkung untuk kebutuhan sehari-hari dan bisa dipanen sampai 5 kali setelah berumur antara 24 sampai 30 hari. Daun kangkung memiliki rasa manis dan serat daun kangkung yang lunak.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-15DOI: 10.36456/abadimas.v7.i01.a6470
Arief Rahmatulloh, Mutia Devi Hidayati
Desa Argotirto merupakan daerah di wilayah Kabupaten Malang dengan 30% masyarakatnya masih berada pada kondisi ekonomi pra sejahtera dan banyak warganya yang belum memiliki pekerjaan tetap. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Desa Argotirto untuk diberikan pelatihan keterampilan skill agar lebih mandiri dan percaya diri serta mendapatkan pekerjaan juga penghidupan yang layak. Salah satu bentuk pelatihan keterampilan yang dapat diberikan kepada masyarakat adalah cara pembuatan sabun cuan (cuci pakaian) cair ramah lingkungan. Bahan aktif yang akan digunakan dalam pembuatan sabun cuan cair berupa MES (metil ester sulfonat) yang berasal dari minyak sawit sehingga ramah lingkungan. Selain itu, dalam pelatihan ini akan digunakan konsep zero waste living melalui pemanfaatan botol reuse sebagai pengganti plastik kemasan yang nantinya dapat diisikan melalui refill station sabun cuan cair. Pengabdian dilaksanakan pada tanggal 4 September 2022 dengan peserta sebanyak 14 peserta. Berdasarkan hasil kuisioner dapat diketahui bahwa nilai mean mencapai angka 3.90 dan nilai modus dari masing-masing pertanyaan adalah 4.0. Hasil uji kuisioner tersebut menyimpulkan bahwa peserta pelatihan rata-rata memahami, puas dan merasakan manfaat dari pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan. Peserta pelatihan juga mendapatkan bahan dan alat refill station sabun cuan cair dari tim pengabdian. Sebaiknya peserta pelatihan dapat secara rutin untuk membuat sabun cuan cair secara mandiri agar peserta semakin mahir dalam proses pembuatan sabun cuan cair dan dapat membuka lapangan kerja baru bagi peserta yaitu berdagang sabun cuan cair produksi sendiri
{"title":"Pembuatan Sabun Cuan (Cuci Pakaian) Cair Ramah Lingkungan Sesuai Konsep Zero Waste Living di Desa Argotirto, Sumbermanjing Wetan","authors":"Arief Rahmatulloh, Mutia Devi Hidayati","doi":"10.36456/abadimas.v7.i01.a6470","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v7.i01.a6470","url":null,"abstract":"Desa Argotirto merupakan daerah di wilayah Kabupaten Malang dengan 30% masyarakatnya masih berada pada kondisi ekonomi pra sejahtera dan banyak warganya yang belum memiliki pekerjaan tetap. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Desa Argotirto untuk diberikan pelatihan keterampilan skill agar lebih mandiri dan percaya diri serta mendapatkan pekerjaan juga penghidupan yang layak. Salah satu bentuk pelatihan keterampilan yang dapat diberikan kepada masyarakat adalah cara pembuatan sabun cuan (cuci pakaian) cair ramah lingkungan. Bahan aktif yang akan digunakan dalam pembuatan sabun cuan cair berupa MES (metil ester sulfonat) yang berasal dari minyak sawit sehingga ramah lingkungan. Selain itu, dalam pelatihan ini akan digunakan konsep zero waste living melalui pemanfaatan botol reuse sebagai pengganti plastik kemasan yang nantinya dapat diisikan melalui refill station sabun cuan cair. Pengabdian dilaksanakan pada tanggal 4 September 2022 dengan peserta sebanyak 14 peserta. Berdasarkan hasil kuisioner dapat diketahui bahwa nilai mean mencapai angka 3.90 dan nilai modus dari masing-masing pertanyaan adalah 4.0. Hasil uji kuisioner tersebut menyimpulkan bahwa peserta pelatihan rata-rata memahami, puas dan merasakan manfaat dari pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan. Peserta pelatihan juga mendapatkan bahan dan alat refill station sabun cuan cair dari tim pengabdian. Sebaiknya peserta pelatihan dapat secara rutin untuk membuat sabun cuan cair secara mandiri agar peserta semakin mahir dalam proses pembuatan sabun cuan cair dan dapat membuka lapangan kerja baru bagi peserta yaitu berdagang sabun cuan cair produksi sendiri","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ujian nasional (UN) telah diganti menjadi asesmen nasional (AN) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Asesmen nasional itu terdapat tiga instrumen, yakni asesmen kompetensi minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Guru-guru Matematika SMP di Kabupaten Madiun ingin meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam menyusun soal berbasis AKM, terutama terkait literasi numerik. Dengan adanya pelatihan penyusunan soal berbasis AKM ini, diharapkan mereka dapat mengembangkan di sekolahnya masing-masing dan dilatihkan cara penyelesaian soal tersebut pada para siswanya. Hasil kegiatan pelatihan pengembangan soal-soal setara AKM Numerik yang sudah dilakukan peserta sebagai berikut: Soal yang dikembangkan sudah meliputi semua konten yang ada meliputi konten bilangan, geometri dan pengukuran, konten data dan ketidakpastian, dan konten aljabar. Sedangkan konteks sebagai stimulus yang menyertai soal meliputi konteks personal, saintifik dan sosial budaya. Selanjutnya peserta berhasil menyusun soal-soal yang terdiri dari soal pemahaman, soal penerapan, dan soal penalaran, sedangkan untuk bentuk soal terdiri dari soal berbentuk Benar-Salah, soal berbentuk pilihan ganda, soal berbentuk pilihan ganda kompleks, soal berbentuk jawaban singkat, dan soal berbentuk uraian.
{"title":"MENILAI KUALITAS SOAL SETARA AKM KOMPONEN LITERASI NUMERIK BUATAN GURU SMP DI KABUPATEN MADIUN BERDASARKAN KONTEN, KONTEKS, LEVEL KOGNITIF, DAN VARIASI SOAL","authors":"Mega Teguh Budiarto, Pradnyo Wijayanti, Susanah, Asesmen Kompetensi Minimal, Literasi Numerik","doi":"10.36456/abadimas.v7.i01.a5407","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v7.i01.a5407","url":null,"abstract":"Ujian nasional (UN) telah diganti menjadi asesmen nasional (AN) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Asesmen nasional itu terdapat tiga instrumen, yakni asesmen kompetensi minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Guru-guru Matematika SMP di Kabupaten Madiun ingin meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam menyusun soal berbasis AKM, terutama terkait literasi numerik. Dengan adanya pelatihan penyusunan soal berbasis AKM ini, diharapkan mereka dapat mengembangkan di sekolahnya masing-masing dan dilatihkan cara penyelesaian soal tersebut pada para siswanya. Hasil kegiatan pelatihan pengembangan soal-soal setara AKM Numerik yang sudah dilakukan peserta sebagai berikut: Soal yang dikembangkan sudah meliputi semua konten yang ada meliputi konten bilangan, geometri dan pengukuran, konten data dan ketidakpastian, dan konten aljabar. Sedangkan konteks sebagai stimulus yang menyertai soal meliputi konteks personal, saintifik dan sosial budaya. Selanjutnya peserta berhasil menyusun soal-soal yang terdiri dari soal pemahaman, soal penerapan, dan soal penalaran, sedangkan untuk bentuk soal terdiri dari soal berbentuk Benar-Salah, soal berbentuk pilihan ganda, soal berbentuk pilihan ganda kompleks, soal berbentuk jawaban singkat, dan soal berbentuk uraian.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-15DOI: 10.36456/abadimas.v7.i01.a7287
Denok Julianingsih, Indri Dwi Isnaini, Mira Pradipta Ariyanti
Metode ABA merupakan sebuah terapi dengan pendekatan untuk memahami dan mengubah perilaku seseorang. Metode ABA didesain khusus untuk anak yang mengalami kecenderungan autisme. Tujuan dari pemberian metode ABA bagi Guu-Guru TK adalah agar Guru dapat memberikan penanganan yang tepat kepada anak didik yang mempunyai kecenderungan autisme. Untuk itu akan diberikan sosialisasi Metode Applied Behaviour Analysis (ABA) bagi Anak Autis di Sekolah Inklusi. Metode yang digunakan pada pengabdian ini menggunakan 3 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan yaitu tim pengabdian melakukan pertemuan dengan tim mitra untuk diskusi terkait permasalahan yang ada di KB maupun TK. Tahap pelaksanaan yaitu tim pengabdian memberikan sosialisasi terkait metode ABA. Tahap Evaluasi yaitu pada akhir kegiatan, tim pengabdian membagikan angket kuisioner kepada seluruh peserta kegiatan untuk melihat respon peserta terkait pelaksanaan kegiatan sosialisasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan respon positif dari peserta kegiatan. Sebanyak 13 orang atau sebesar 87% sangat setuju bahwa kegiatan sosialisasi ini bermanfaat bagi Guru untuk dapat dipraktekkan di kelas.
ABA 方法是一种理解和改变行为的治疗方法。ABA 方法是专门为有自闭症倾向的儿童设计的。为幼儿园教师提供 ABA 方法的目的是让教师能够为有自闭症倾向的学生提供适当的治疗。为此,包容性学校自闭症儿童应用行为分析(ABA)方法将被社会化。这项服务所采用的方法分为三个阶段,即准备、实施和评估。准备阶段,即服务团队与合作伙伴团队举行会议,讨论在 KB 和 TK 中存在的问题。实施阶段是服务团队提供与 ABA 方法相关的社会化服务。评估阶段是在活动结束时,服务团队向所有活动参与者发放调查问卷,了解参与者对社会化活动实施情况的反应。本次服务活动的结果显示,活动参与者的反应积极。共有 13 人(87%)非常同意这项社会化活动有助于教师在课堂上进行实践。
{"title":"SOSIALISASI METODE APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS (ABA) BAGI ANAK AUTIS DI SEKOLAH INKLUSI","authors":"Denok Julianingsih, Indri Dwi Isnaini, Mira Pradipta Ariyanti","doi":"10.36456/abadimas.v7.i01.a7287","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v7.i01.a7287","url":null,"abstract":"Metode ABA merupakan sebuah terapi dengan pendekatan untuk memahami dan mengubah perilaku seseorang. Metode ABA didesain khusus untuk anak yang mengalami kecenderungan autisme. Tujuan dari pemberian metode ABA bagi Guu-Guru TK adalah agar Guru dapat memberikan penanganan yang tepat kepada anak didik yang mempunyai kecenderungan autisme. Untuk itu akan diberikan sosialisasi Metode Applied Behaviour Analysis (ABA) bagi Anak Autis di Sekolah Inklusi. Metode yang digunakan pada pengabdian ini menggunakan 3 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan yaitu tim pengabdian melakukan pertemuan dengan tim mitra untuk diskusi terkait permasalahan yang ada di KB maupun TK. Tahap pelaksanaan yaitu tim pengabdian memberikan sosialisasi terkait metode ABA. Tahap Evaluasi yaitu pada akhir kegiatan, tim pengabdian membagikan angket kuisioner kepada seluruh peserta kegiatan untuk melihat respon peserta terkait pelaksanaan kegiatan sosialisasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan respon positif dari peserta kegiatan. Sebanyak 13 orang atau sebesar 87% sangat setuju bahwa kegiatan sosialisasi ini bermanfaat bagi Guru untuk dapat dipraktekkan di kelas.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"214 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-15DOI: 10.36456/abadimas.v7.i01.a6435
Hari Minantyo, Baswara Yua Kristama, Rafael Juan Chesna Tjoanda, Aurelia Devina Sanjaya, Melvern, Yedida Esther, Giovanni Purnomo
Kreasi pembuatan makanan berbahan dasar kepiting merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena dengan mengkreasikan olahan kepiting dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di desa tersebut dan juga dapat menambah nilai jual dari produk olahan kepiting. Pelatihan ini juga dapat membantu memaksimalkan hasil panen pada tambak atau laut di desa tersebut. Desa Gisik Cemandi merupakan salah satu desa yang banyak menghasilkan Ikan Bandeng, Ikan Kuro, Ikan Bawal Putih, Udang, Kerang dan juga Kepiting. Kendala yang dialami saat ini adalah kurangnya kreasi dan inovasi makanan, serta strategi yang harus dilakukan untuk mengembangkan dan memaksimalkan produk supaya memiliki nilai jual yang tinggi. Olahan kepiting yang biasa dibuat oleh masyarakat di Desa Gisik Cemandi hanya seperti olahan masakan rumahan, contohnya Kepiting Saus Asam Manis dan Kepiting Bumbu Kari atau Bumbu Kuning. Pelatihan yang diberikan bertujuan untuk membantu menjawab permasalahan dari masyarakat desa tersebut. Pada saat pendampingan yang diberikan adalah pengetahuan, ide, dan pelatihan mengenai kreasi dan inovasi pengembangan produk dan pengolahan produk berbahan dasar kepiting. Pelatihan ini menggunakan metode FGD (focused group discussions) untuk mengetahui permasalahan masyarakat desa tersebut, yang dilanjutkan pendampingan serta pelatihan dengan menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisa informasi yang sudah terkumpul. Hasil dari pelatihan mendapatkan respon yang sangat baik.
{"title":"Pelatihan Kreasi Pembuatan Makanan Berbahan Dasar Kepiting Untuk Memacu Kreativitas Masyarakat Desa Gisik Cemandi","authors":"Hari Minantyo, Baswara Yua Kristama, Rafael Juan Chesna Tjoanda, Aurelia Devina Sanjaya, Melvern, Yedida Esther, Giovanni Purnomo","doi":"10.36456/abadimas.v7.i01.a6435","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v7.i01.a6435","url":null,"abstract":"Kreasi pembuatan makanan berbahan dasar kepiting merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena dengan mengkreasikan olahan kepiting dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di desa tersebut dan juga dapat menambah nilai jual dari produk olahan kepiting. Pelatihan ini juga dapat membantu memaksimalkan hasil panen pada tambak atau laut di desa tersebut. Desa Gisik Cemandi merupakan salah satu desa yang banyak menghasilkan Ikan Bandeng, Ikan Kuro, Ikan Bawal Putih, Udang, Kerang dan juga Kepiting. Kendala yang dialami saat ini adalah kurangnya kreasi dan inovasi makanan, serta strategi yang harus dilakukan untuk mengembangkan dan memaksimalkan produk supaya memiliki nilai jual yang tinggi. Olahan kepiting yang biasa dibuat oleh masyarakat di Desa Gisik Cemandi hanya seperti olahan masakan rumahan, contohnya Kepiting Saus Asam Manis dan Kepiting Bumbu Kari atau Bumbu Kuning. Pelatihan yang diberikan bertujuan untuk membantu menjawab permasalahan dari masyarakat desa tersebut. Pada saat pendampingan yang diberikan adalah pengetahuan, ide, dan pelatihan mengenai kreasi dan inovasi pengembangan produk dan pengolahan produk berbahan dasar kepiting. Pelatihan ini menggunakan metode FGD (focused group discussions) untuk mengetahui permasalahan masyarakat desa tersebut, yang dilanjutkan pendampingan serta pelatihan dengan menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisa informasi yang sudah terkumpul. Hasil dari pelatihan mendapatkan respon yang sangat baik.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"74 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-15DOI: 10.36456/abadimas.v7.i01.a6956
A. Oktavia, Feri Tirtoni, Supriyadi, Istikomah, Aditya Fathurrahman
Seminar dan pendampingan parenting adalah salah satu program dari kelompok 50 KKN-P 2023 Umsida yang dilaksanakan di TK Pertiwi di Desa Wonosari. Parenting dalam periode Golden Age (masa keemasan) memiliki artian bahwasannya kewajiban orang tua untuk mendidik anaknya mengenai sikap, tingkah laku dan menanamkan kebiasaan yang baik pada anak. Selain itu, hal-hal yang harus dilakukan orang tua adalah agar dapat merangsang motorik, mengasah kecerdasaan dan kreativitas anak. Terdapat 4 tahapan dalam pelaksanaan program ini yaitu Tahap Survei Lokasi, Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Monitoring dan Evaluasi. Seminar dan pendampingan parenting yang dilakukan mendapatkan respon positif dari peserta yang hadir. Hasil yang dapat dilihat berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa KKN menunjukkan bahwasannya terdapat perubahan standar pola asuh yang dilakukan oleh orang tua, terutama ketika menyangkut pertukaran kata-kata penyemangat antara orang tua dengan anaknya. Selain itu, pendidikan tidak hanya diberikan kepada anak di lingkup sekolah atau perguruan tinggi saja, akan tetapi orangtua juga berhak mendapat pendampingan dan pendidikan dalam melakukan pola asuh kepada anak mereka di usia dini karena sangat mempengaruhi masa tumbuh anak terutama di Golden Age anak tersebut.
{"title":"OPTIMALISASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI MASA KEEMASAN MELALUI PROGRAM PARENTING DESA WONOSARI","authors":"A. Oktavia, Feri Tirtoni, Supriyadi, Istikomah, Aditya Fathurrahman","doi":"10.36456/abadimas.v7.i01.a6956","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v7.i01.a6956","url":null,"abstract":"Seminar dan pendampingan parenting adalah salah satu program dari kelompok 50 KKN-P 2023 Umsida yang dilaksanakan di TK Pertiwi di Desa Wonosari. Parenting dalam periode Golden Age (masa keemasan) memiliki artian bahwasannya kewajiban orang tua untuk mendidik anaknya mengenai sikap, tingkah laku dan menanamkan kebiasaan yang baik pada anak. Selain itu, hal-hal yang harus dilakukan orang tua adalah agar dapat merangsang motorik, mengasah kecerdasaan dan kreativitas anak. Terdapat 4 tahapan dalam pelaksanaan program ini yaitu Tahap Survei Lokasi, Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Monitoring dan Evaluasi. Seminar dan pendampingan parenting yang dilakukan mendapatkan respon positif dari peserta yang hadir. Hasil yang dapat dilihat berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa KKN menunjukkan bahwasannya terdapat perubahan standar pola asuh yang dilakukan oleh orang tua, terutama ketika menyangkut pertukaran kata-kata penyemangat antara orang tua dengan anaknya. Selain itu, pendidikan tidak hanya diberikan kepada anak di lingkup sekolah atau perguruan tinggi saja, akan tetapi orangtua juga berhak mendapat pendampingan dan pendidikan dalam melakukan pola asuh kepada anak mereka di usia dini karena sangat mempengaruhi masa tumbuh anak terutama di Golden Age anak tersebut.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-15DOI: 10.36456/abadimas.v7.i01.a7344
M. Tiyas, DK Maheni, Nabilah Fajrina, Susilawati, Rachmadita Dwi Pramesti
Persaingan global yang semakin ketat di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menuntut kemandirian UMKM untuk mampu bertahan di tengah daya saing global yang samakin kuat. Tantangan UMKM semakin besar sehingga UMKM harus memiliki visual branding yang mampu menjadi pembeda dengan brand lainnya. Para pelaku UMKM perlu memiliki identitas baik produk maupun usaha yang mencirikan citra brand yaitu dengan membuat identitas visual. Saat ini masih banyak UMKM yang belum memiliki identitas visual yang representatif. Oleh karena itu, kelompok dosen Prodi Desain Grafis PNJ pada kelompok bidang keahlian (KBK) melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui “Pembuatan Desain Identitas Visual sebagai Salah Satu Kekuatan Brand untuk Mendukung Daya Saing Produk pada Komunitas Sahabat UMKM”. Solusi yang ditawarkan berupa desain identitas visual UMKM yang dapat mencirikan brand-nya. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid melalui pendampingan pembuatan desain identitas visual dengan melibatkan 6 (enam) UMKM yang tergabung dalam Komunitas Sahabat UMKM. Hasil dari kegiatan ini, peserta mendapatkan desain identitas visual yang baru berupa logo, kartu nama, sticker, dan banner yang dapat merepresentasikan citra brand. Peserta pun lebih memahami akan pentingnya identitas visual untuk sebuah brand. Kegiatan berlangsung baik dan saran yang diberikan adalah agar kegiatan seperti ini rutin dilakukan dan dapat menjangkau lebih banyak UMKM.
{"title":"Pembuatan Desain Identitas Visual Sebagai Salah Satu Kekuatan Brand Untuk Mendukung Daya Saing Produk Pada Komunitas Sahabat UMKM","authors":"M. Tiyas, DK Maheni, Nabilah Fajrina, Susilawati, Rachmadita Dwi Pramesti","doi":"10.36456/abadimas.v7.i01.a7344","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v7.i01.a7344","url":null,"abstract":"Persaingan global yang semakin ketat di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menuntut kemandirian UMKM untuk mampu bertahan di tengah daya saing global yang samakin kuat. Tantangan UMKM semakin besar sehingga UMKM harus memiliki visual branding yang mampu menjadi pembeda dengan brand lainnya. Para pelaku UMKM perlu memiliki identitas baik produk maupun usaha yang mencirikan citra brand yaitu dengan membuat identitas visual. Saat ini masih banyak UMKM yang belum memiliki identitas visual yang representatif. Oleh karena itu, kelompok dosen Prodi Desain Grafis PNJ pada kelompok bidang keahlian (KBK) melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui “Pembuatan Desain Identitas Visual sebagai Salah Satu Kekuatan Brand untuk Mendukung Daya Saing Produk pada Komunitas Sahabat UMKM”. Solusi yang ditawarkan berupa desain identitas visual UMKM yang dapat mencirikan brand-nya. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid melalui pendampingan pembuatan desain identitas visual dengan melibatkan 6 (enam) UMKM yang tergabung dalam Komunitas Sahabat UMKM. Hasil dari kegiatan ini, peserta mendapatkan desain identitas visual yang baru berupa logo, kartu nama, sticker, dan banner yang dapat merepresentasikan citra brand. Peserta pun lebih memahami akan pentingnya identitas visual untuk sebuah brand. Kegiatan berlangsung baik dan saran yang diberikan adalah agar kegiatan seperti ini rutin dilakukan dan dapat menjangkau lebih banyak UMKM.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359263","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini akan berfokus pada satu home industri yang ada di Semampir Tengah, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Mak Indra adalah salah satu contoh home industry atau pelaku bisnis di bidang kuliner yang berdiri sejak tahun 2017. Dalam perjalanannya hampir lima tahun ini, Mak Indra memproduksi beberapa snack atau maknan ringan seperti sempol, tahu bakso, tahu walik, kue matahari, dan opak jepit. Aktifitas pemasaran home industry “ Mak Indra” hanya mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut dan pemasaran melalui social media instagram namun secara pasif, sehingga konsumen tidak mendapat informasi yang akurat dan terbaru mengenai varian snack dan harga. Update informasi mengenai produk terbaru dilakukan secara parsial. Masalah lainnya adalah tidak ada alat bantu untuk mengorganisir pesanan dari konsumen secara otomatis, sehingga konsumen tidak bisa mengetahui barang yang berstatus pre order, ready stock, dan tidak dapat diakses oleh pelanggan dimanapun dan kapanpun. Aktifitas penjualan home industry “Mak Indra” selama ini mengharuskan konsumen yang ingin memesan atau membeli produk untuk datang langsung ke lokasi atau memesan lewat WhatsApp. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan pembahuruan melalui bisnis digital dengan beberapa kegiatan yaitu Memberikan Materi Pentingnya Design Kemasan, Mengoptimalkan Penggunaan Media Sosial, Memberikan arahan dan pendampingan dalam menentukan strategi pemasaran. Hasil dari kegiatan tersebut yakni desain kemasan produk menjadi lebih menarik dan seragam, mitra mempunyai WA Bisnis untuk memasarkan dan mengelola pembelian produk dan mitra mempunyai platform media sosial sebagai pemasaran dan branding produk. Dari kegiatan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan yang diberikan mempunyai dampak positif bagi mitra karena materi-materi bisnis digital yang diberikan telah mengubah cara mitra dalam memasarkan produknya. Setelahnya mitra dapat mempelajari cara pengelolaan keuangan untuk kelangsungan aktivitas penjualan produknya.
本次社区服务活动将重点关注泗水市苏柯里罗区 Semampir Tengah 的一个家庭产业。Mak Indra 是一个成立于 2017 年的烹饪领域的家庭产业或企业行为者的例子。在近五年的发展历程中,Mak Indra 生产了多种小吃或轻食,如 sempol、豆腐肉丸、豆腐 walik、太阳饼和 opak jepit。Mak Indra "家庭产业的营销活动仅依赖于口碑营销和通过社交媒体 Instagram 进行营销,但这是被动的,因此消费者无法获得有关小吃种类和价格的准确、最新信息。关于最新产品的信息更新只是部分完成。另一个问题是,没有自动组织消费者订单的工具,因此消费者无法了解哪些商品是预购商品、现货商品,顾客也无法随时随地访问。迄今为止,"Mak Indra "家居行业的销售活动需要消费者直接到现场或通过 WhatsApp 下单订购或购买产品。在此基础上,"Mak Indra "开展了多项活动,通过数字化业务进行改进,这些活动包括:提供有关包装设计重要性的材料、优化社交媒体的使用、为确定营销战略提供指导和帮助。这些活动的结果是,产品包装设计变得更加美观和统一,合作伙伴拥有了一个 WA Business 来营销和管理产品采购,合作伙伴拥有了一个作为营销和产品品牌的社交媒体平台。从这些活动中得出的结论是,所提供的活动对合作伙伴产生了积极影响,因为所提供的数字商业材料改变了合作伙伴推销产品的方式。之后,合作伙伴可以学习如何管理财务,以持续开展产品销售活动。
{"title":"OPTIMALISASI BISNIS DIGITAL GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS DAN DAYA SAING PADA UMKM DAPUR MAK INDRA","authors":"Achmad Saiful Ulum, Bisyri Moch. Bisyri Effendi, Laras Larasati Ayu Sekarsari, Gaguk Gaguk Suprianto, Mellyza Mellyza Silvy","doi":"10.36456/abadimas.v7.i01.a6681","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v7.i01.a6681","url":null,"abstract":"Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini akan berfokus pada satu home industri yang ada di Semampir Tengah, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Mak Indra adalah salah satu contoh home industry atau pelaku bisnis di bidang kuliner yang berdiri sejak tahun 2017. Dalam perjalanannya hampir lima tahun ini, Mak Indra memproduksi beberapa snack atau maknan ringan seperti sempol, tahu bakso, tahu walik, kue matahari, dan opak jepit. Aktifitas pemasaran home industry “ Mak Indra” hanya mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut dan pemasaran melalui social media instagram namun secara pasif, sehingga konsumen tidak mendapat informasi yang akurat dan terbaru mengenai varian snack dan harga. Update informasi mengenai produk terbaru dilakukan secara parsial. Masalah lainnya adalah tidak ada alat bantu untuk mengorganisir pesanan dari konsumen secara otomatis, sehingga konsumen tidak bisa mengetahui barang yang berstatus pre order, ready stock, dan tidak dapat diakses oleh pelanggan dimanapun dan kapanpun. Aktifitas penjualan home industry “Mak Indra” selama ini mengharuskan konsumen yang ingin memesan atau membeli produk untuk datang langsung ke lokasi atau memesan lewat WhatsApp. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan pembahuruan melalui bisnis digital dengan beberapa kegiatan yaitu Memberikan Materi Pentingnya Design Kemasan, Mengoptimalkan Penggunaan Media Sosial, Memberikan arahan dan pendampingan dalam menentukan strategi pemasaran. Hasil dari kegiatan tersebut yakni desain kemasan produk menjadi lebih menarik dan seragam, mitra mempunyai WA Bisnis untuk memasarkan dan mengelola pembelian produk dan mitra mempunyai platform media sosial sebagai pemasaran dan branding produk. Dari kegiatan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan yang diberikan mempunyai dampak positif bagi mitra karena materi-materi bisnis digital yang diberikan telah mengubah cara mitra dalam memasarkan produknya. Setelahnya mitra dapat mempelajari cara pengelolaan keuangan untuk kelangsungan aktivitas penjualan produknya.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}