Pub Date : 2019-07-01DOI: 10.36456/abadimas.v3.i1.a1929
Intan Ayu Puspita Sari, Salim Nabhan
Sambal pecel merupakan sambal yang terbuat dari campuran cabai, gula merah, dan kacang tanah sebagai bahan utamanya. Pecel merupakan makanan yang di kombinasikan dengan bumbu sambal kacang, sebagai bahan utamanya dan dicampur dengan aneka jenis sayuran dan dihidangkan dengan alas yang berbeda-beda sesuai dengan kota asal pecel, misalnya piring lidi yang disebut ingke, pincuk, atau tampah bambu. Kebanyakan para pedagang bumbu pecel mengeluhkan saat proses penggorengan yang membutuhkan waktu yang lama hingga benar-benar matang merata, sehingga menyita banyak waktu saat proses pembuatannya. Sebagai respon dari situasi tersebut, mahasiswa kegiatan pengabdian pada masyarakat Universitas PGRI Adi Buana Surabayamemperkenalkan produk olahan berupa pecel sangrai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan dan pengelolaan pecel sangrai yang meliputi analisis kelayakan usaha menggunakan metode Break Event Point, penyusunan, laporan keuangan, teknik kendali, mutu produk, mendesain kemasan supaya lebih menarik, serta pelatihan operasional pembuatan pecel sangrai sekaligus cara produksi secara berkelanjutan. Metode yang digunakan kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan, penyuluhan dan pendampingan. Sasaran program ini adalah masyarakat Desa Tulangan Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian berlangsung, diperoleh beberapa hasil positif darikegiatan pengabdian ini: 1). Masyarakat menunjukkan minat dan ketertarikan yang cukup tinggi terhadap produk olahan pecel sangrai, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk kegiatan bisnis 2). Masyarakat aktif menyampaikan pertanyaan-pertanyaan terhadap hal-hal yang ditemukan ketika mengaplikasikan produk olahan pecel sangrai 3). Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang alternatif pengolahan produk pecel sangrai 4). Pengembangan varietas produk olahan makanan dalam program pengabdian ini mampu meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan 5) Meningkatnya kesadaran dan budaya konsumsi makanan sehat alami hasil olahan sendiri dari produk pecel sangrai.
辣椒酱是由辣椒、红糖和花生的混合物制成的辣椒酱。Pecel是一种结合了少许坚果酱的食物,作为它的主要成分,并与各种蔬菜混合,并根据Pecel的家乡,如被称为ingke, pincuk,或竹制的lidi。大多数pecel的香料商人抱怨煎锅的加工需要很长时间才能完全成熟,因此在生产过程中花费了大量的时间。作为对这种情况的回应,PGRI Adi Buana surabayabayashi大学社区奉献活动的学生介绍了pecel sangrai的加工产品。该活动的目的是为公众提供关于pecel乐观方法的生产和管理的培训,其中包括使用“破事件点”方法、编制、财务报表、控制工程、产品质量、设计让包装更有吸引力的包装,以及pecel - sangrai生产和可持续方式的运营培训。这种奉献活动的方法是培训、教育和辅导。该项目的目标是图兰甘村公民西多拉霍区。根据在奉献活动期间的观察,从这些奉献活动中获得了一些积极的结果:公众对pecel sangrai加工产品表现出相当大的兴趣和兴趣,适合自己消费和商业活动2)。公众积极传达应用时意外发现的问题对事情一包包烤山核桃加工产品替代3)。越来越多的社会知识4)出炉的山核桃。品种开发产品加工食品加工项目中奉献这能够提高社会经济情况,(5)个人使用pecel sangrai产品生产的天然、可加工食品的认识和文化提高了。
{"title":"PRODUK OLAHAN SEHAT PECEL SANGRAI DESA TULANGAN","authors":"Intan Ayu Puspita Sari, Salim Nabhan","doi":"10.36456/abadimas.v3.i1.a1929","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v3.i1.a1929","url":null,"abstract":"Sambal pecel merupakan sambal yang terbuat dari campuran cabai, gula merah, dan kacang tanah sebagai bahan utamanya. Pecel merupakan makanan yang di kombinasikan dengan bumbu sambal kacang, sebagai bahan utamanya dan dicampur dengan aneka jenis sayuran dan dihidangkan dengan alas yang berbeda-beda sesuai dengan kota asal pecel, misalnya piring lidi yang disebut ingke, pincuk, atau tampah bambu. Kebanyakan para pedagang bumbu pecel mengeluhkan saat proses penggorengan yang membutuhkan waktu yang lama hingga benar-benar matang merata, sehingga menyita banyak waktu saat proses pembuatannya. Sebagai respon dari situasi tersebut, mahasiswa kegiatan pengabdian pada masyarakat Universitas PGRI Adi Buana Surabayamemperkenalkan produk olahan berupa pecel sangrai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan dan pengelolaan pecel sangrai yang meliputi analisis kelayakan usaha menggunakan metode Break Event Point, penyusunan, laporan keuangan, teknik kendali, mutu produk, mendesain kemasan supaya lebih menarik, serta pelatihan operasional pembuatan pecel sangrai sekaligus cara produksi secara berkelanjutan. Metode yang digunakan kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan, penyuluhan dan pendampingan. Sasaran program ini adalah masyarakat Desa Tulangan Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian berlangsung, diperoleh beberapa hasil positif darikegiatan pengabdian ini: 1). Masyarakat menunjukkan minat dan ketertarikan yang cukup tinggi terhadap produk olahan pecel sangrai, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk kegiatan bisnis 2). Masyarakat aktif menyampaikan pertanyaan-pertanyaan terhadap hal-hal yang ditemukan ketika mengaplikasikan produk olahan pecel sangrai 3). Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang alternatif pengolahan produk pecel sangrai 4). Pengembangan varietas produk olahan makanan dalam program pengabdian ini mampu meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan 5) Meningkatnya kesadaran dan budaya konsumsi makanan sehat alami hasil olahan sendiri dari produk pecel sangrai. ","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"312 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132842396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-01DOI: 10.36456/abadimas.v3.i1.a1921
Arie Purwa Kusuma
Tujuan Melaksanakan kegiatan Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi salah satu tuntutan kompetensi, pada saat ini penelitian menjadi masalah yang sulit dilaksanakan oleh para guru. Kesulitan utama mereka karena guru-guru kurang mengetahui dan memahami mengenai PTK, sehingga hal tersebut mengakibatkan kurangnya motivasi untuk melakukan penelitian. Pelatihan ini dilaksanakan di SMP N 2Candimulyo, pada kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mendampingi guru dalam penulisan proposal PTK, kegiatan tersebut merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang di laksanakan oleh STKIP Kusuma Negara, dalam pelaksanaannya menggunakan metode pemamparan materi secara teori, diskusi dan latihan pembuatan proposal penelitian. Teknis pelaksanaanya adalah penyusunan proposal yang meliputi klinis penyusunan proposal, menyampaikan beberapa model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian, pendampingan pelaksanaan penelitian dan penyusunan akhir laporan. Hasil yang dicapai dalamkegiatan ini, para guru bertambah pemahamannya pada PTK sehingga ilu yang di dapatkan oleh para guru dapat digunakan sebagai proses perbaikan pebelajaran di kelas.
{"title":"PELATIHAN PENULISAN PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS","authors":"Arie Purwa Kusuma","doi":"10.36456/abadimas.v3.i1.a1921","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v3.i1.a1921","url":null,"abstract":"Tujuan Melaksanakan kegiatan Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi salah satu tuntutan kompetensi, pada saat ini penelitian menjadi masalah yang sulit dilaksanakan oleh para guru. Kesulitan utama mereka karena guru-guru kurang mengetahui dan memahami mengenai PTK, sehingga hal tersebut mengakibatkan kurangnya motivasi untuk melakukan penelitian. Pelatihan ini dilaksanakan di SMP N 2Candimulyo, pada kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mendampingi guru dalam penulisan proposal PTK, kegiatan tersebut merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang di laksanakan oleh STKIP Kusuma Negara, dalam pelaksanaannya menggunakan metode pemamparan materi secara teori, diskusi dan latihan pembuatan proposal penelitian. Teknis pelaksanaanya adalah penyusunan proposal yang meliputi klinis penyusunan proposal, menyampaikan beberapa model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian, pendampingan pelaksanaan penelitian dan penyusunan akhir laporan. Hasil yang dicapai dalamkegiatan ini, para guru bertambah pemahamannya pada PTK sehingga ilu yang di dapatkan oleh para guru dapat digunakan sebagai proses perbaikan pebelajaran di kelas.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125767363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-01DOI: 10.36456/abadimas.v3.i1.a1924
Galuh Ratmana Hanum
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Secara umum, banyak orang menangani Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menyemprotkan bahan kimia untuk mengurangi efek yang ditimbulkan. Pengabdian masyarakat ini diperkenalkan obat penolak nyamuk berbahan dari daun sawo. Daun sapodilla (Manilkara zapota) adalah salah satu tanaman yang mengandung fungsinya sebagai larvacides alami karena mengandung komposisi kimia yaitu flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan minyak atsiri. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjelaskan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan memberikan pelatihan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menggunakan solusi bahan-bahan alami yang berasal dari daun sawo. Hasil dari kegiatan ini adalah para remaja memahami tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan dapat membuat solusi yang berasal dari daun sawo sebagai pemberantasan sarang nyamuk menggunakan bahan-bahan alami.
{"title":"PENYULUHAN DAN PRAKTIK PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGAN BAHAN ALAMI PADA KARANG TARUNA DESA KETEGAN","authors":"Galuh Ratmana Hanum","doi":"10.36456/abadimas.v3.i1.a1924","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v3.i1.a1924","url":null,"abstract":"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Secara umum, banyak orang menangani Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menyemprotkan bahan kimia untuk mengurangi efek yang ditimbulkan. Pengabdian masyarakat ini diperkenalkan obat penolak nyamuk berbahan dari daun sawo. Daun sapodilla (Manilkara zapota) adalah salah satu tanaman yang mengandung fungsinya sebagai larvacides alami karena mengandung komposisi kimia yaitu flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan minyak atsiri. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjelaskan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan memberikan pelatihan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menggunakan solusi bahan-bahan alami yang berasal dari daun sawo. Hasil dari kegiatan ini adalah para remaja memahami tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan dapat membuat solusi yang berasal dari daun sawo sebagai pemberantasan sarang nyamuk menggunakan bahan-bahan alami.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125893994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-01DOI: 10.36456/abadimas.v3.i1.a1944
Purwani Puji Utami
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi dalam sebuah negara, di Indonesia UMKM menjadi salah satu tulang punggung bagi beberapa masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan mereka, terbukti sektor UMKM dapat bertahan dalam situasi krisis ekonomi. Pulau Kelapa dan Pulau Harapan menyimpan sejuta potensi yang sayang untuk tidak dibudayakan, tetapi industri kerajinan berbahan baku limbah hasil laut tidak menjadi minat masyarakat untuk dikembangkan, sehingga sangat minim cinderamata. Padahal hasil kerajinan tangan dengan sentuhan inovasi dapat memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi seperti kerajinan kulit kerang, pasir putih, dll. Pengoptimalan usaha mikro kerajinan tangan unik laut melalui pemberdayaan perempuan dilakukan dengan menggunakan jejaring organisasi ibu-ibu PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga). Pelatihan kerajinan tangan yang diberikanmenggunakan lem tembak dan bahan resin yang dicampur katalisator dengan perbandingan 10:1. Pelatihan kewirausahaan ini memiliki tujuan sosial, oleh sebab itu diberikan pula pelatihan motivasi kewirausahaan, ketrampilan manajerial kewirausahaan, dan manajemen pemasaran. Kegiatan ini dalam rangka mendukung upaya pengentasan kemiskinan di pulau kelapa dan pulau harapan di kepulauan seribu melalui pendekatan pemberdayaan dan gender, yakni pemberdayaan perempuan melalui ibu-ibu PKK dengan menumbuhkembangkan usaha mikro pada organisasi dan kegiatan PKK.
{"title":"PKM KELOMPOK UMKM KERAJINAN TANGAN UNIK LAUT","authors":"Purwani Puji Utami","doi":"10.36456/abadimas.v3.i1.a1944","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v3.i1.a1944","url":null,"abstract":"Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi dalam sebuah negara, di Indonesia UMKM menjadi salah satu tulang punggung bagi beberapa masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan mereka, terbukti sektor UMKM dapat bertahan dalam situasi krisis ekonomi. Pulau Kelapa dan Pulau Harapan menyimpan sejuta potensi yang sayang untuk tidak dibudayakan, tetapi industri kerajinan berbahan baku limbah hasil laut tidak menjadi minat masyarakat untuk dikembangkan, sehingga sangat minim cinderamata. Padahal hasil kerajinan tangan dengan sentuhan inovasi dapat memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi seperti kerajinan kulit kerang, pasir putih, dll. Pengoptimalan usaha mikro kerajinan tangan unik laut melalui pemberdayaan perempuan dilakukan dengan menggunakan jejaring organisasi ibu-ibu PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga). Pelatihan kerajinan tangan yang diberikanmenggunakan lem tembak dan bahan resin yang dicampur katalisator dengan perbandingan 10:1. Pelatihan kewirausahaan ini memiliki tujuan sosial, oleh sebab itu diberikan pula pelatihan motivasi kewirausahaan, ketrampilan manajerial kewirausahaan, dan manajemen pemasaran. Kegiatan ini dalam rangka mendukung upaya pengentasan kemiskinan di pulau kelapa dan pulau harapan di kepulauan seribu melalui pendekatan pemberdayaan dan gender, yakni pemberdayaan perempuan melalui ibu-ibu PKK dengan menumbuhkembangkan usaha mikro pada organisasi dan kegiatan PKK.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121737087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-01DOI: 10.36456/abadimas.v3.i1.a1927
Maghfirotul Lathifah
Kearifan budaya lokal merupakan bagian dari kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun. Kearifan budaya lokal merupakan sumber kekayaan yang harus dilestarikan dan dijaga agar tidak tergerus dan terkikis oleh zaman yang modern. Salah satu kearifan budayalokal yang harus dijaga ialah pelestarian batik jumput. Batik jumput merupakan kekayaan yang harus dijaga dan diperkenalkan pada para siswa, agar para siswa mengetahui indahnya aneka ragam batik Indonesia.
{"title":"MEMPERKENALKAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL MELALUI PRAKTIK MEMBUAT BATIK JUMPUT","authors":"Maghfirotul Lathifah","doi":"10.36456/abadimas.v3.i1.a1927","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v3.i1.a1927","url":null,"abstract":"Kearifan budaya lokal merupakan bagian dari kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun. Kearifan budaya lokal merupakan sumber kekayaan yang harus dilestarikan dan dijaga agar tidak tergerus dan terkikis oleh zaman yang modern. Salah satu kearifan budayalokal yang harus dijaga ialah pelestarian batik jumput. Batik jumput merupakan kekayaan yang harus dijaga dan diperkenalkan pada para siswa, agar para siswa mengetahui indahnya aneka ragam batik Indonesia.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130319057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-01DOI: 10.36456/abadimas.v3.i1.a1922
Fenny Fitriani
Salah satu bentuk budidaya yang dilakukan oleh warga di Desa Gelang adalah budidaya lele dengan jenis lele yang dibudidayakan adalah lele dumbo. Seluruh hasil dari budidaya terebut hanya dijual secara langsung kepada pemesan tanpa adanya pengolahan. Untuk dapat meningkatkan penghasilan warga dengan menggunakan bahan baku hasil budidaya maka dilaksanakan program pengabdian masyarakat dengan sasaran warga desa Gelang Tulangan. Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan adalah dengan memberikan pelatihan pengolahan nugget lele bagi warga desa Gelang. Hasil dari pengabdian di desa Gelang adalah adanya peningkatan pengkonsumsian ikan lele pada anak-anak dan meningkatnya penghasilan warga dengan hasil penjualan olahan ikan lele berupa nugget.
{"title":"PELATIHAN PENGOLAHAN NUGGET LELE BAGI MASYARAKAT DESA GELANG SIDOARJO","authors":"Fenny Fitriani","doi":"10.36456/abadimas.v3.i1.a1922","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v3.i1.a1922","url":null,"abstract":"Salah satu bentuk budidaya yang dilakukan oleh warga di Desa Gelang adalah budidaya lele dengan jenis lele yang dibudidayakan adalah lele dumbo. Seluruh hasil dari budidaya terebut hanya dijual secara langsung kepada pemesan tanpa adanya pengolahan. Untuk dapat meningkatkan penghasilan warga dengan menggunakan bahan baku hasil budidaya maka dilaksanakan program pengabdian masyarakat dengan sasaran warga desa Gelang Tulangan. Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan adalah dengan memberikan pelatihan pengolahan nugget lele bagi warga desa Gelang. Hasil dari pengabdian di desa Gelang adalah adanya peningkatan pengkonsumsian ikan lele pada anak-anak dan meningkatnya penghasilan warga dengan hasil penjualan olahan ikan lele berupa nugget.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132007804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-28DOI: 10.36456/abadimas.v2.i2.a1763
Rhenny Ratnawati, I. Nurhayati, Muhammad Al Kholif, Mochammad Shofwan
The purpose of the KKN-PPM activity is to make people aware of the importance of environmental conservation through groundwater conservation and empowering the people of Kalanganyar Village to build rainwater infiltration wells to help optimize water absorption. The output targets of the products produced in this program are: 1. Establishment of environmental cadres in the division of groundwater conservation as an effort to sustain the program, 2. Establishment of infiltration wells, and 3. Skills in maintaining infiltration wells. The method of implementation carried out is the preparation, debriefing and departure of KKN-PPM students, the development of appropriate technology (TTG), the implementation phase, and the assistance of environmentalcadres in the division of groundwater conservation. Conclusions from the KKN-PPM activities on groundwater conservation using infiltration wells in Kalanganyar Village, Sedati District, Sidoarjo Regency, East Java Province are: 1. The people of Kalanganyar Village have not used rainwater in the rainy season which caused rainwater runoff to flood and have limited water during the dry season, 2. Increasing knowledge of the people of Kalanganyar Village about environmental preservation and groundwater conservation using infiltration wells, 3. KKN-PPM Kalanganyar Village Sedati District Sidoarjo Regency provides a pilot in the form of infiltration wells in Kalanganyar Village to be used as a pilot for groundwater conservation in the village Kalanganyar.
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN TEKNOLOGI SUMUR RESAPAN GUNA MENINGKATKAN KETERSEDIAAN AIR TANAH","authors":"Rhenny Ratnawati, I. Nurhayati, Muhammad Al Kholif, Mochammad Shofwan","doi":"10.36456/abadimas.v2.i2.a1763","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v2.i2.a1763","url":null,"abstract":"The purpose of the KKN-PPM activity is to make people aware of the importance of environmental conservation through groundwater conservation and empowering the people of Kalanganyar Village to build rainwater infiltration wells to help optimize water absorption. The output targets of the products produced in this program are: 1. Establishment of environmental cadres in the division of groundwater conservation as an effort to sustain the program, 2. Establishment of infiltration wells, and 3. Skills in maintaining infiltration wells. The method of implementation carried out is the preparation, debriefing and departure of KKN-PPM students, the development of appropriate technology (TTG), the implementation phase, and the assistance of environmentalcadres in the division of groundwater conservation. Conclusions from the KKN-PPM activities on groundwater conservation using infiltration wells in Kalanganyar Village, Sedati District, Sidoarjo Regency, East Java Province are: 1. The people of Kalanganyar Village have not used rainwater in the rainy season which caused rainwater runoff to flood and have limited water during the dry season, 2. Increasing knowledge of the people of Kalanganyar Village about environmental preservation and groundwater conservation using infiltration wells, 3. KKN-PPM Kalanganyar Village Sedati District Sidoarjo Regency provides a pilot in the form of infiltration wells in Kalanganyar Village to be used as a pilot for groundwater conservation in the village Kalanganyar.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114836480","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-20DOI: 10.36456/abadimas.v2.i2.a1757
Sagung Alit Widyastuty, Abdul Haqqi Adnan, Nurul Arijah Atrabina
Waste is a problem that must be faced by residential communities both in urban and rural settlements, so it needs to be systematically structured and sustainable. Conventional waste handling that has been implemented by the community cannot produce an appropriate solution, this is evident that there is still a large volume of waste that has not been managed properly. The purpose of implementing community service activities in the village of Sedapurklagen in Benjeng Gresik is to utilize household waste through compoter and biopori as well as the application of Biopori to treat household waste that can also reduce waterlogging during rain. The implementation method is used so that the purpose of this service activity is to empower the community about managing household waste to be composted through composter, as well as training on composting from composter and biopori. The target of this activity is the mothers of family welfare coaching (PKK) in the village of Sedapurklagen, Benjeng Gresik. The result of this service is that the community has begun to process organic waste to make compost and million biopori pipes around the Posapur, Sedapurklagen Gresik to reduce the presence of standing water during the rainy season.
{"title":"PENGOLAHAN SAMPAH MELALUI KOMPOSTER DAN BIOPORI DI DESA SEDAPURKLAGEN BENJENG GRESIK","authors":"Sagung Alit Widyastuty, Abdul Haqqi Adnan, Nurul Arijah Atrabina","doi":"10.36456/abadimas.v2.i2.a1757","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v2.i2.a1757","url":null,"abstract":"Waste is a problem that must be faced by residential communities both in urban and rural settlements, so it needs to be systematically structured and sustainable. Conventional waste handling that has been implemented by the community cannot produce an appropriate solution, this is evident that there is still a large volume of waste that has not been managed properly. The purpose of implementing community service activities in the village of Sedapurklagen in Benjeng Gresik is to utilize household waste through compoter and biopori as well as the application of Biopori to treat household waste that can also reduce waterlogging during rain. The implementation method is used so that the purpose of this service activity is to empower the community about managing household waste to be composted through composter, as well as training on composting from composter and biopori. The target of this activity is the mothers of family welfare coaching (PKK) in the village of Sedapurklagen, Benjeng Gresik. The result of this service is that the community has begun to process organic waste to make compost and million biopori pipes around the Posapur, Sedapurklagen Gresik to reduce the presence of standing water during the rainy season. ","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114821718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-20DOI: 10.36456/abadimas.v2.i2.a1762
Dwi Muryanto, I. W. Nuada, Bachrul Amiq
Rong Dalem Village in Omben District, Sampang is a Government that implements community service programs in solving social and environmental problems in its area. Important issues in the village are lack of awareness of education, lack of health facilities and infrastructure, lack of initiative and creativity of the community in utilizing the potential of the village and its environment, and knowledge in finding solutions to meet the needs of clean water. For the problemof education, there are still many people who only go to education only to the level of elementary school. Even though they have the financial capacity, the community is more oriented to education in Islamic boarding schools and looking for work than schools. For health problems, the public does not understand the conditions of personal and family health and the lack of health facilities and infrastructure. For the problem of creativity, people are still unable to process and develop existing crops such as peanuts, siwalan trees, tubers and others. The community is only more interested in expanding the potential of tobacco plants alone. As for the problem of meeting clean water needs, during the dry season water resources are difficult, but in the rainy season the water is not absorbed by the soil. The purpose of this activity is: to give insight to the community to be aware of education, be aware of their potential and environment so that they are motivated to build, develop, and empower society and the environment. The method of implementing this activity is by conducting counseling and training. The results of this activity are that the community of Rong Dalem are aware of and understand the importance of education, the development of their potential and environment, and are able to manage water resources by practicing the way of making drainage channels and water tanks.
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA RONGDALEM KECAMATAN OMBEN KABUPATEN SAMPANG SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN DESA BERKUALITAS","authors":"Dwi Muryanto, I. W. Nuada, Bachrul Amiq","doi":"10.36456/abadimas.v2.i2.a1762","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v2.i2.a1762","url":null,"abstract":"Rong Dalem Village in Omben District, Sampang is a Government that implements community service programs in solving social and environmental problems in its area. Important issues in the village are lack of awareness of education, lack of health facilities and infrastructure, lack of initiative and creativity of the community in utilizing the potential of the village and its environment, and knowledge in finding solutions to meet the needs of clean water. For the problemof education, there are still many people who only go to education only to the level of elementary school. Even though they have the financial capacity, the community is more oriented to education in Islamic boarding schools and looking for work than schools. For health problems, the public does not understand the conditions of personal and family health and the lack of health facilities and infrastructure. For the problem of creativity, people are still unable to process and develop existing crops such as peanuts, siwalan trees, tubers and others. The community is only more interested in expanding the potential of tobacco plants alone. As for the problem of meeting clean water needs, during the dry season water resources are difficult, but in the rainy season the water is not absorbed by the soil. The purpose of this activity is: to give insight to the community to be aware of education, be aware of their potential and environment so that they are motivated to build, develop, and empower society and the environment. The method of implementing this activity is by conducting counseling and training. The results of this activity are that the community of Rong Dalem are aware of and understand the importance of education, the development of their potential and environment, and are able to manage water resources by practicing the way of making drainage channels and water tanks.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124960463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Waste has become a problem that is really worrying everywhere. If you pay close attention, there are indeed a number of factors that cause waste problems to become serious. First, population growth. Second, more and more instant food with plastic packaging. Third, the habit of littering, the habit of consuming instant food in packaging, to the habit of throwing garbage without sorting between organic and non-organic waste will damage the ecosystem. The same problem is also experienced by Berbek Village in Sidoarjo Regency, the problem of waste and flooding that is always faced by the city cannot only be the responsibility of the government, but the community as one of the producers of household waste should always help reduce the amount of waste. Thisneeds to provide an understanding to the community of environmental concerns, especially regarding household waste management and water conservation for the future based on water conservation. The results achieved from this activity are that the village community is aware of and understands the importance of a clean environment, there is no garbage scattered, puddles or floods can be reduced, and are able to practice independent waste management methods.
{"title":"PENANGGULANGAN MASALAH BANJIR DAN PENGOLAHAN SAMPAH MANDIRI DENGAN METODE TAKAKURA (DESA BERBEK KECAMATAN WARU SIDOARJO)","authors":"Safrin Zuraidah, Bambang Sujatmiko, Maulidya Octaviani","doi":"10.36456/abadimas.v2.i2.a1754","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v2.i2.a1754","url":null,"abstract":"Waste has become a problem that is really worrying everywhere. If you pay close attention, there are indeed a number of factors that cause waste problems to become serious. First, population growth. Second, more and more instant food with plastic packaging. Third, the habit of littering, the habit of consuming instant food in packaging, to the habit of throwing garbage without sorting between organic and non-organic waste will damage the ecosystem. The same problem is also experienced by Berbek Village in Sidoarjo Regency, the problem of waste and flooding that is always faced by the city cannot only be the responsibility of the government, but the community as one of the producers of household waste should always help reduce the amount of waste. Thisneeds to provide an understanding to the community of environmental concerns, especially regarding household waste management and water conservation for the future based on water conservation. The results achieved from this activity are that the village community is aware of and understands the importance of a clean environment, there is no garbage scattered, puddles or floods can be reduced, and are able to practice independent waste management methods.","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117198348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}