Abstrak Dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan praktikum, laboratorium banyak digunakan oleh mahasiswa. Alat-alat elektronika banyak digunakan sebagai pendukung dalam kegiatan praktikum.Untuk menjaga agar peralatan elektronik tersebut tidak rusak maka diperlukan pengaturan suhu dan kelembapan udara. Suhu ruang sebaiknya diatur pada suhu antara 18oC –28oC dan kelembapan ruang berkisar antara 40% - 60%.Tujuan penelitian ini adalah menerapkan sistem pemantauan kelembapan dan suhu laboratorium dengan metode Constrained Application Protocol (CoAP). Metode penelitian yang digunakan adalah metode waterfall yang terdiri dari analisis kebutuhan, design dan implementasi. Pada penelitian ini dirancang peralatan berbasis Internet of Things (IoT) dengan mikrokontroller NodeMCU ESP-8266 V3 dan sensor DHT11. Dari penelitian ini dihasilkan sistem pemantauan kelembapan dan suhu laboratorium menggunakan protocol CoAP. Kata Kunci : CoAP, Kelembapan, Suhu
{"title":"PENERAPAN SISTEM PEMANTAUAN KELEMBAPAN DAN SUHU LABORATORIUM DENGAN METODE CONSTRAINED APPLICATION PROTOCOL (CoAP)","authors":"Eko Sudaryanto, Asep Suryanto, Susatyo Adhi Pramono","doi":"10.53810/jt.v23i1.439","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v23i1.439","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan praktikum, laboratorium banyak digunakan oleh mahasiswa. Alat-alat elektronika banyak digunakan sebagai pendukung dalam kegiatan praktikum.Untuk menjaga agar peralatan elektronik tersebut tidak rusak maka diperlukan pengaturan suhu dan kelembapan udara. Suhu ruang sebaiknya diatur pada suhu antara 18oC –28oC dan kelembapan ruang berkisar antara 40% - 60%.Tujuan penelitian ini adalah menerapkan sistem pemantauan kelembapan dan suhu laboratorium dengan metode Constrained Application Protocol (CoAP). Metode penelitian yang digunakan adalah metode waterfall yang terdiri dari analisis kebutuhan, design dan implementasi. Pada penelitian ini dirancang peralatan berbasis Internet of Things (IoT) dengan mikrokontroller NodeMCU ESP-8266 V3 dan sensor DHT11. Dari penelitian ini dihasilkan sistem pemantauan kelembapan dan suhu laboratorium menggunakan protocol CoAP. \u0000 \u0000Kata Kunci : CoAP, Kelembapan, Suhu","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123341593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Kebocoran gas memiliki resiko yang cukup tinggi karena jenis bahan bakar gas tidak memiliki warna serta jenis gas mudah terbakar. Sehingga dengan menggunakan dua sensor MQ-2 akan diletakan pada suatu tempat dekat dengan sumber gas LPG, nantinya akan terhubung ke NodeMCU, akan di deteksi dengan menggunakan sensor MQ-2 ke satu dan dua. Jika terdeteksi gas bocor maka buzzer akan berbunyi dan kadar kebocoran gas dapat dilihat melalui Antares. Nilai didapatkan dalam penelitian dengan menggunakan percobaan satu sensor MQ-2 dengan nilai tertinggi didapat 657, hasil terendah 356. Dua sensor MQ-2 dengan adanya gas mendeteksi kadar tertinggi dengan nilai 696 dan nilai terendah 408. Dalam percobaan menggunakan satu sensor dan dua sensor MQ-2 telah diperoleh nilai simpangan baku dari masing-masing percobaan. Dengan satu sensor MQ-2 mendapatkan nilai 0,99 dan hasil dua sensor dengan nilai 1,38. Pada percobaan tersebut telah dilakukan pengukuran sensor menggunakan jarak, dari 1cm hingga jarak 30cm. Nilai tertingi pada jarak 1cm sebesar 762ppm dan nilai terendah pada jarak 30cm dengan nilai 350. Batas nilai terdeteksi pada perangkat yaitu nilai 500, jika nilai yang terdeteksi mulai dari 500 hingga kurang dari 500 maka buzzer tidak berbunyi, jika nilai lebih dari 500 maka buzzer akan berbunyi dan mengirimkan data menuju Antares. Kata kunci: Buzzer, Kebocoran Gas, Mikrokontroler, Sensor MQ-2.
{"title":"RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI KEBOCORAN GAS LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG) MENGGUNAKAN METODE DUA SENSOR MQ-2","authors":"Fanur Hayati, Gunawan Wibisono, Slamet Indriyanto","doi":"10.53810/jt.v23i1.436","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v23i1.436","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Kebocoran gas memiliki resiko yang cukup tinggi karena jenis bahan bakar gas tidak memiliki warna serta jenis gas mudah terbakar. Sehingga dengan menggunakan dua sensor MQ-2 akan diletakan pada suatu tempat dekat dengan sumber gas LPG, nantinya akan terhubung ke NodeMCU, akan di deteksi dengan menggunakan sensor MQ-2 ke satu dan dua. Jika terdeteksi gas bocor maka buzzer akan berbunyi dan kadar kebocoran gas dapat dilihat melalui Antares. Nilai didapatkan dalam penelitian dengan menggunakan percobaan satu sensor MQ-2 dengan nilai tertinggi didapat 657, hasil terendah 356. Dua sensor MQ-2 dengan adanya gas mendeteksi kadar tertinggi dengan nilai 696 dan nilai terendah 408. Dalam percobaan menggunakan satu sensor dan dua sensor MQ-2 telah diperoleh nilai simpangan baku dari masing-masing percobaan. Dengan satu sensor MQ-2 mendapatkan nilai 0,99 dan hasil dua sensor dengan nilai 1,38. Pada percobaan tersebut telah dilakukan pengukuran sensor menggunakan jarak, dari 1cm hingga jarak 30cm. Nilai tertingi pada jarak 1cm sebesar 762ppm dan nilai terendah pada jarak 30cm dengan nilai 350. Batas nilai terdeteksi pada perangkat yaitu nilai 500, jika nilai yang terdeteksi mulai dari 500 hingga kurang dari 500 maka buzzer tidak berbunyi, jika nilai lebih dari 500 maka buzzer akan berbunyi dan mengirimkan data menuju Antares. \u0000Kata kunci: Buzzer, Kebocoran Gas, Mikrokontroler, Sensor MQ-2.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121151484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Dunia arsitektur dalam kalangan akademisi maupun praktisi telah berkembang sangat cepat. Arsitektur digital merupakan istilah singkat untuk menggambarkan pemakaian teknologi komunikasi dan informasi dalam proses perencanaan dan perancangan arsitektur secara total. Arsitektur digital telah mewarnai Pendidikan Arsitektur di seluruh dunia karena dapat menjadi sarana mendekatkan kesenjangan kualitas antara Pendidikan Arsitektur di negara maju dengan di negara berkembang. Di Indonesia, sejak awal arsitektur digital telah menuai perdebatan antara yang setuju (pro) dan yang tidak setuju (kontra). Dan hingga saat ini sebagian besar masih berkeyakinan bahwa bagi seorang arsitek, komputer hanyalah sekedar alat baru layaknya alat gambar. Namun demikian perkembangan saat ini banyak program-program modeling komputer yang dapat dipakai sebagai pendukung dalam perancangan arsitektur, dengan demikian kondisi bangunan dapat terlihat sebelum dibangun. Sehingga mulailah bahwa konteks modeling bangunan secara digital sudah menjadi hal umum di konsultan dan institusi Pendidikan (dosen dan mahasiswa) serta modeling perkotaan (fisik dan non fisik) yang sudah mulai banyak juga dilakukan. Oleh karena itu akan dapat dipahami pengaruh teknologi informasi dalam perkembangan dunia arsitektur yang akan semakin mengandalkan program-program digital dalam mendukung perancangan bangunan. Kata kunci: Perancangan, digital, arsitektur, modeling.
{"title":"MODELING DIGITAL DALAM MENDUKUNG PERANCANGAN BANGUNAN","authors":"Muafani Muafani, LMF. Purwanto","doi":"10.53810/jt.v23i1.435","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v23i1.435","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Dunia arsitektur dalam kalangan akademisi maupun praktisi telah berkembang sangat cepat. Arsitektur digital merupakan istilah singkat untuk menggambarkan pemakaian teknologi komunikasi dan informasi dalam proses perencanaan dan perancangan arsitektur secara total. Arsitektur digital telah mewarnai Pendidikan Arsitektur di seluruh dunia karena dapat menjadi sarana mendekatkan kesenjangan kualitas antara Pendidikan Arsitektur di negara maju dengan di negara berkembang. Di Indonesia, sejak awal arsitektur digital telah menuai perdebatan antara yang setuju (pro) dan yang tidak setuju (kontra). Dan hingga saat ini sebagian besar masih berkeyakinan bahwa bagi seorang arsitek, komputer hanyalah sekedar alat baru layaknya alat gambar. Namun demikian perkembangan saat ini banyak program-program modeling komputer yang dapat dipakai sebagai pendukung dalam perancangan arsitektur, dengan demikian kondisi bangunan dapat terlihat sebelum dibangun. Sehingga mulailah bahwa konteks modeling bangunan secara digital sudah menjadi hal umum di konsultan dan institusi Pendidikan (dosen dan mahasiswa) serta modeling perkotaan (fisik dan non fisik) yang sudah mulai banyak juga dilakukan. Oleh karena itu akan dapat dipahami pengaruh teknologi informasi dalam perkembangan dunia arsitektur yang akan semakin mengandalkan program-program digital dalam mendukung perancangan bangunan. \u0000Kata kunci: Perancangan, digital, arsitektur, modeling.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124946488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Musik di Indonesia berkembang cukup pesat di Kota Purwokerto. Ada 34 pertunjukan kesenian dan musik pada tahun 2020 dengan jumlah kenaikan pertunjukan kesenian dari tahun 2016-2020 sebesar 230%. Hal ini menunjukkan bahwa animo masyarakat yang besar akan pertunjukan kesenian dan musik. Pertunjukkan kesenian dan musik selama ini biasanya diadakan di ballroom, mall, resto, GOR, bahkan juga di alun-alun yang tidak dirancang secara spesifik sebagai concert hall. Adapun gedung kesenian yang tersedia di Kota Purwokerto adalah Gedung Kesenian Soetedja yang masih sangat jauh dari segi kapasitas dan fungsinya sebagai concert hall. Untuk itu dibutuhkan suatu fasilitas yang mampu menghadapi tantangan tersebut, yaitu concert hall. Konsep desain yang diterapkan adalah arsitektur futuristik yang memvisualkan masa depan, selaras dengan perkembangan Kota Purwokerto yang menuju kota modern. Pengumpulan data dilakukan dengan 2 metode, yaitu kualitastif dan kuantitatif. Data yang diperoleh lalu dianalisa dan kemudian menjadi konsep dalam perencanaan dan perancangan concert hall di Purwokerto. Perancangan Gedung Concert Hall di Kota Purwokerto didesain dengan menggunakan pendekatan arsitektur futuristik, dimana konsep tersebut diterapkan pada bentuk massa bangunan, penampilan fisik bangunan, jenis material bangunan, serta struktur dan teknologi yang digunakan. Kata Kunci : Concert Hall, Futuristik, Seni Musik
{"title":"PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR FUTURISTIK PADA PERANCANGAN GEDUNG CONCERT HALL DI PURWOKERTO","authors":"Wahyu Ashari, Yohana Nursruwening, Wita Widyandini","doi":"10.53810/jt.v23i1.437","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v23i1.437","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Musik di Indonesia berkembang cukup pesat di Kota Purwokerto. Ada 34 pertunjukan kesenian dan musik pada tahun 2020 dengan jumlah kenaikan pertunjukan kesenian dari tahun 2016-2020 sebesar 230%. Hal ini menunjukkan bahwa animo masyarakat yang besar akan pertunjukan kesenian dan musik. Pertunjukkan kesenian dan musik selama ini biasanya diadakan di ballroom, mall, resto, GOR, bahkan juga di alun-alun yang tidak dirancang secara spesifik sebagai concert hall. Adapun gedung kesenian yang tersedia di Kota Purwokerto adalah Gedung Kesenian Soetedja yang masih sangat jauh dari segi kapasitas dan fungsinya sebagai concert hall. Untuk itu dibutuhkan suatu fasilitas yang mampu menghadapi tantangan tersebut, yaitu concert hall. Konsep desain yang diterapkan adalah arsitektur futuristik yang memvisualkan masa depan, selaras dengan perkembangan Kota Purwokerto yang menuju kota modern. \u0000Pengumpulan data dilakukan dengan 2 metode, yaitu kualitastif dan kuantitatif. Data yang diperoleh lalu dianalisa dan kemudian menjadi konsep dalam perencanaan dan perancangan concert hall di Purwokerto. Perancangan Gedung Concert Hall di Kota Purwokerto didesain dengan menggunakan pendekatan arsitektur futuristik, dimana konsep tersebut diterapkan pada bentuk massa bangunan, penampilan fisik bangunan, jenis material bangunan, serta struktur dan teknologi yang digunakan. \u0000 \u0000Kata Kunci : Concert Hall, Futuristik, Seni Musik","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114153710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Pada sistem kelistrikan, peramalan energi listrik akan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar konsumsi energi listrik atau daya yang dibutuhkan untuk melayani beban dan kebutuhan energi dalam distribusi energi listrik. Dalam peramalan konsumsi energi, nilai konsumsi energi akan semakin efisien apabila angka hasil dalam perhitungan intensitas energi semakin rendah. Pada penelitian ini, saya melakukan perkiraan kebutuhan tenaga listrik di Kabupaten Banyumas pada Tahun 2021 (Tahun awal proyeksi) sampai Tahun 2031 (Tahun akhir proyeksi) menggunakan software LEAP (Long Energy Alternative Planning) dengan metode yang digunakan yaitu skenario DKL (Daftar Kebutuhan Listrik) dan skenario BAU (Base As Usual). Hasil dari proyeksi ini yaitu menghasilkan rata-rata pertumbuhan proyeksi jumlah intensitas energi listrik untuk sektor rumah tangga, sosial, bisnis, industri, dan publik mengunakan skenario BAU setiap tahunnya adalah 0.5%, -0.3%, -0.3%, 22.9%, dan -6.2%. dengan hasil pertumbuhan intensitas energi listrik paling baik ada pada sektor sosial dengan hasil proyeksi pada Tahun 2021 sebanyak 3624.27KWH/pelanggan dan menurun menjadi 1579.58 KWH/pelanggan pada Tahun 2031. Sedangakan hasil proyeksi mengunakan skenario DKL, Rata-rata pertumbuhan proyeksi jumlah intensitas energi listrik untuk sektor rumah tangga, sosial, bisnis, industri, dan publik setiap tahunnya adalah 4,7%, -8,0%, -7,7%, -4,1%, dan -7,4%. Dengan hasil pertumbuhan intensitas energi listrik paling baik ada pada sektor sosial dengan hasil proyeksi pada Tahun 2021 sebanyak 3624.27KWH/pelanggan dan menurun menjadi 1579.58 KWH/pelanggan pada Tahun 2031. Kata kunci: Proyeksi, intensitas energi, konsumsi energi, software LEAP
{"title":"ANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK TAHUN 2021-2031 DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN SOFTWARE LEAP","authors":"Ervin Yulianto, Kholistianingsih ., Dody Wahjudi","doi":"10.53810/jt.v23i1.443","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v23i1.443","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pada sistem kelistrikan, peramalan energi listrik akan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar konsumsi energi listrik atau daya yang dibutuhkan untuk melayani beban dan kebutuhan energi dalam distribusi energi listrik. Dalam peramalan konsumsi energi, nilai konsumsi energi akan semakin efisien apabila angka hasil dalam perhitungan intensitas energi semakin rendah. Pada penelitian ini, saya melakukan perkiraan kebutuhan tenaga listrik di Kabupaten Banyumas pada Tahun 2021 (Tahun awal proyeksi) sampai Tahun 2031 (Tahun akhir proyeksi) menggunakan software LEAP (Long Energy Alternative Planning) dengan metode yang digunakan yaitu skenario DKL (Daftar Kebutuhan Listrik) dan skenario BAU (Base As Usual). Hasil dari proyeksi ini yaitu menghasilkan rata-rata pertumbuhan proyeksi jumlah intensitas energi listrik untuk sektor rumah tangga, sosial, bisnis, industri, dan publik mengunakan skenario BAU setiap tahunnya adalah 0.5%, -0.3%, -0.3%, 22.9%, dan -6.2%. dengan hasil pertumbuhan intensitas energi listrik paling baik ada pada sektor sosial dengan hasil proyeksi pada Tahun 2021 sebanyak 3624.27KWH/pelanggan dan menurun menjadi 1579.58 KWH/pelanggan pada Tahun 2031. Sedangakan hasil proyeksi mengunakan skenario DKL, Rata-rata pertumbuhan proyeksi jumlah intensitas energi listrik untuk sektor rumah tangga, sosial, bisnis, industri, dan publik setiap tahunnya adalah 4,7%, -8,0%, -7,7%, -4,1%, dan -7,4%. Dengan hasil pertumbuhan intensitas energi listrik paling baik ada pada sektor sosial dengan hasil proyeksi pada Tahun 2021 sebanyak 3624.27KWH/pelanggan dan menurun menjadi 1579.58 KWH/pelanggan pada Tahun 2031. \u0000Kata kunci: Proyeksi, intensitas energi, konsumsi energi, software LEAP","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114629852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Kendaraan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam dunia transportasi. Dengan menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat manusia dapat bepergian dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang relatif lebih singkat dibandingkan dengan berjalan kaki. Mobil dan motor sebagai salah satu kendaraan yang menjadi favorit alat berkendaraan. Purwokerto adalah ibu kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kota ini memiliki potensi yang besar dalam bidang pariwisata dan masyarakat yang memiliki antusias yang tinggi terhadap dunia otomotif, terbukti dengan banyaknya komunitas pecinta otomotif dan seringnya diadakan event yang bertema otomotif di Purwokerto Penerapan arsitektur modern tersebut akan ditekankan pada aspek visual bangunan modern yang cenderung lebih memlih sesuatu yang praktis dan ekomonis. Bangunan tersebut diharapkan dapat mewadahi kebutuhan aktifitas dan mampu menerapkan berbagai hal seperti efisiensi biaya, efisiensi waktu dan aspek free maintenance baik pada bangunan maupun isi dari otomotif center tersebut. Kata Kunci: Otomotif Center, Purwokerto, Arsitektur Modern.
{"title":"PERENCANAAN OTOMOTIF CENTER DI PURWOKERTO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN","authors":"Yohanes Wahyu Dwi Yudono, Dwi Istiningsih, Gesang Gesang","doi":"10.53810/jt.v23i1.440","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v23i1.440","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Kendaraan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam dunia transportasi. Dengan menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat manusia dapat bepergian dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang relatif lebih singkat dibandingkan dengan berjalan kaki. Mobil dan motor sebagai salah satu kendaraan yang menjadi favorit alat berkendaraan. \u0000Purwokerto adalah ibu kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kota ini memiliki potensi yang besar dalam bidang pariwisata dan masyarakat yang memiliki antusias yang tinggi terhadap dunia otomotif, terbukti dengan banyaknya komunitas pecinta otomotif dan seringnya diadakan event yang bertema otomotif di Purwokerto \u0000Penerapan arsitektur modern tersebut akan ditekankan pada aspek visual bangunan modern yang cenderung lebih memlih sesuatu yang praktis dan ekomonis. Bangunan tersebut diharapkan dapat mewadahi kebutuhan aktifitas dan mampu menerapkan berbagai hal seperti efisiensi biaya, efisiensi waktu dan aspek free maintenance baik pada bangunan maupun isi dari otomotif center tersebut. \u0000 \u0000Kata Kunci: Otomotif Center, Purwokerto, Arsitektur Modern.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123504601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Indonesia mempunyai tingkat resiko gempa yang cukup tinggi, karena terletak di antara empat sistem lempeng tektonik yang aktif, akan tetapi banyak bangunan di Indonesia tidak dirancang sebagai bangunan tahan gempa terutama untuk bangunan beton bertulang dua lantai. Selain itu pengerjaan konstruksi beton bertulang tidak memenuhi standar sehingga menjadi titik lemah pada waktu terjadi gempa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi awal secara visual kerusakan struktur beton bertulang akibat gempa dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan usulan untuk hal-hal yang perlu diperhatikan pada struktur dan pengerjaan konstruksi sehingga dapat berfungsi secara baik dalam keadaan gempa. Pendekatan penelitan adalah kualitatif dengan menganalisis data dan gambar yang didapat pada beberapa kejadian gempa di beberapa lokasi di Indonesia. Hasil akan dirumuskan dalam bentuk tabel yang mudah dibaca dan berguna bagi arsitek maupun pelaksanan pembangunan gedung, khususnya gedung dua lantai. Kata kunci: Gempa, bangunan tahan gempa, struktur beton bertulang.
{"title":"IDENTIFIKASI AWAL SECARA VISUAL KERUSAKAN STRUKTUR BETON BERTULANG AKIBAT BEBAN GEMPA","authors":"Budijanto Chandra, Hermawan Tjan, LMF. Purwanto","doi":"10.53810/jt.v23i1.434","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v23i1.434","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Indonesia mempunyai tingkat resiko gempa yang cukup tinggi, karena terletak di antara empat sistem lempeng tektonik yang aktif, akan tetapi banyak bangunan di Indonesia tidak dirancang sebagai bangunan tahan gempa terutama untuk bangunan beton bertulang dua lantai. Selain itu pengerjaan konstruksi beton bertulang tidak memenuhi standar sehingga menjadi titik lemah pada waktu terjadi gempa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi awal secara visual kerusakan struktur beton bertulang akibat gempa dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan usulan untuk hal-hal yang perlu diperhatikan pada struktur dan pengerjaan konstruksi sehingga dapat berfungsi secara baik dalam keadaan gempa. Pendekatan penelitan adalah kualitatif dengan menganalisis data dan gambar yang didapat pada beberapa kejadian gempa di beberapa lokasi di Indonesia. Hasil akan dirumuskan dalam bentuk tabel yang mudah dibaca dan berguna bagi arsitek maupun pelaksanan pembangunan gedung, khususnya gedung dua lantai. \u0000Kata kunci: Gempa, bangunan tahan gempa, struktur beton bertulang.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128861108","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penggunaan plastik di Indonesia meningkat secara signifikan mengikuti bertambahnya kebutuhan hidup manusia dan limbah plastik menjadi masalah yang sangat kompleks di daerah kota maupun desa. Modifikasi aspal dengan penambahan bahan lain perlu dicoba untuk menaikkan kandungan zat polimer sintetis/alami, meningkatkan kekakuan aspal, serta meningkatkan ketahanan aspal pada suhu dan cuaca ekstrim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh campuran aspal penetrasi 60/70 yang dicampur limbah plastik HDPE, PP dan LATEKS, dan untuk mengetahui berapa persentase campuran optimum dengan membandingkan hasil uji aspal normal. Pengujian yang dilakukan meliputi uji PENETRASI, DAKTILITAS, TITIK LEMBEK, BERAT JENIS, dan VISKOSITAS Aspal. Persentase limbah plastik HDPE, limbah plastik PP dan LATEKS yang digunakan sebagai campuran aspal sebesar 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6%. Hasil penelitian aspal menggunakan limbah plastik HDPE, limbah plastik PP dan LATEKS diperoleh hasil OPTIMUM pada aspal dengan campuran limbah plastik HDPE sebesar 3%, dengan hasil uji Penetrasi 64,33 mm, uji Titik lembek 54 oC, uji Daktilitas 115,1 cm, uji Berat jenis 1,0364 gr / cm3, dan uji Viskositas 489,14 Cst. Aspal modifikasi campuran limbah plastik dapat digunakan sebagai campuran perkerasan lentur (Flexible Pavement). Kata kunci: ASPAL, Limbah Plastik HDPE, PP, LATEKS
{"title":"PERBANDINGAN PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK HDPE, LIMBAH PLASTIK PP DAN LATEKS TERHADAP ASPAL PENETRASI 60/70","authors":"F. E. Poerwodihardjo, Fajar Setiabudi","doi":"10.53810/jt.v23i1.442","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v23i1.442","url":null,"abstract":"Abstrak Penggunaan plastik di Indonesia meningkat secara signifikan mengikuti bertambahnya kebutuhan hidup manusia dan limbah plastik menjadi masalah yang sangat kompleks di daerah kota maupun desa. Modifikasi aspal dengan penambahan bahan lain perlu dicoba untuk menaikkan kandungan zat polimer sintetis/alami, meningkatkan kekakuan aspal, serta meningkatkan ketahanan aspal pada suhu dan cuaca ekstrim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh campuran aspal penetrasi 60/70 yang dicampur limbah plastik HDPE, PP dan LATEKS, dan untuk mengetahui berapa persentase campuran optimum dengan membandingkan hasil uji aspal normal. Pengujian yang dilakukan meliputi uji PENETRASI, DAKTILITAS, TITIK LEMBEK, BERAT JENIS, dan VISKOSITAS Aspal. Persentase limbah plastik HDPE, limbah plastik PP dan LATEKS yang digunakan sebagai campuran aspal sebesar 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6%. Hasil penelitian aspal menggunakan limbah plastik HDPE, limbah plastik PP dan LATEKS diperoleh hasil OPTIMUM pada aspal dengan campuran limbah plastik HDPE sebesar 3%, dengan hasil uji Penetrasi 64,33 mm, uji Titik lembek 54 oC, uji Daktilitas 115,1 cm, uji Berat jenis 1,0364 gr / cm3, dan uji Viskositas 489,14 Cst. Aspal modifikasi campuran limbah plastik dapat digunakan sebagai campuran perkerasan lentur (Flexible Pavement). Kata kunci: ASPAL, Limbah Plastik HDPE, PP, LATEKS","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123904068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Permasalahan perawatan suatu tanaman tidak boleh dianggap sepele. Karena kondisi kelembaban tanah dan pemupukan berpengaruh pada hasil budidaya tanaman. Untuk mencegah hal tersebut maka perlu adanya solusi bagaimana penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan secara praktis dan efisien. Salah satu solusi alternatif dengan merancang alat pengendali pengendali penyiraman dan pemupukan, yang dapat mengendalikan penggunaan air dan pupuk secara otomatis dan lebih efisien. Maka dibuatlah sistem pengendali berbasis NodeMCU ESP8266 dengan memanfaatkan input dari sensor Kelembaban Tanah (Capacitive Soil Moisture Sensor) dengan mendeteksi tingkat kelembaban dalam tanah. RTC untuk memberikan jadwal kapan tanaman harus disirami dengan air dan pupuk cair kemudian sensor Ultrasonik untuk mengetahui ketinggian air dan pupuk pada wadah penampungan, serta menggunakan metode IoT sehingga sistem dapat dipantau dan dikendalikan melalui aplikasi blynk pada smartphone menggunakan koneksi internet. sehingga dapat bekerja secara otomatis untuk dapat mengendalikan penyiraman dan pemupukan sesuai yang dibutuhkan. Saat mendeteksi tanah kering NodeMCU ESP8266 akan mengaktifkan relay sebagai saklar untuk menyalakan pompa. Pengujian sistem secara keseluruhan telah berjalan dengan baik, Sensor Kelembaban Tanah dapat mendeteksi tingkat kelembaban dan memberikan masukan pada NodeMCU ESP8266. Nilai sensor juga dapat dilihat pada tampilkan pada layar LCD 16x2. Hasil keluaran juga berfungsi dengan baik sesuai dengan program yang dimasukan pada alat. Kata kunci : NodeMCU ESP8266, Capacitice Soil Moisture Sensor, RTC, Ultrasonic, Smart Garden
{"title":"PERANCANGAN SISTEM PENYIRAMAN DAN PEMUPUKAN OTOMATIS (SMART GARDEN) BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS) MENGGUNAKAN NODEMCU ESP8266","authors":"M. Firly, Dody Wahjudi, Priyono Yulianto","doi":"10.53810/jt.v23i1.444","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v23i1.444","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Permasalahan perawatan suatu tanaman tidak boleh dianggap sepele. Karena kondisi kelembaban tanah dan pemupukan berpengaruh pada hasil budidaya tanaman. Untuk mencegah hal tersebut maka perlu adanya solusi bagaimana penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan secara praktis dan efisien. Salah satu solusi alternatif dengan merancang alat pengendali pengendali penyiraman dan pemupukan, yang dapat mengendalikan penggunaan air dan pupuk secara otomatis dan lebih efisien. Maka dibuatlah sistem pengendali berbasis NodeMCU ESP8266 dengan memanfaatkan input dari sensor Kelembaban Tanah (Capacitive Soil Moisture Sensor) dengan mendeteksi tingkat kelembaban dalam tanah. RTC untuk memberikan jadwal kapan tanaman harus disirami dengan air dan pupuk cair kemudian sensor Ultrasonik untuk mengetahui ketinggian air dan pupuk pada wadah penampungan, serta menggunakan metode IoT sehingga sistem dapat dipantau dan dikendalikan melalui aplikasi blynk pada smartphone menggunakan koneksi internet. sehingga dapat bekerja secara otomatis untuk dapat mengendalikan penyiraman dan pemupukan sesuai yang dibutuhkan. Saat mendeteksi tanah kering NodeMCU ESP8266 akan mengaktifkan relay sebagai saklar untuk menyalakan pompa. Pengujian sistem secara keseluruhan telah berjalan dengan baik, Sensor Kelembaban Tanah dapat mendeteksi tingkat kelembaban dan memberikan masukan pada NodeMCU ESP8266. Nilai sensor juga dapat dilihat pada tampilkan pada layar LCD 16x2. Hasil keluaran juga berfungsi dengan baik sesuai dengan program yang dimasukan pada alat. \u0000 \u0000Kata kunci : NodeMCU ESP8266, Capacitice Soil Moisture Sensor, RTC, Ultrasonic, Smart Garden","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122101857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dita Puji Puspitasari, Novi Andhi Setyo Purwono, F. E. Poerwodihardjo
Abstrak Proyek konstruksi yaitu salah satu kegiatan yang berlangsung dalam durasi yang terbatas, dengan menggunakan sumber daya tertentu, untuk mencapai hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Proyek konstruksi dikerjakan dengan perencanaan yang matang agar proyek dapat selesai dengan tepat waktu. Kegagalan suatu proyek konstruksi disebabkan kurang efektifnya pengendalian waktu pengerjaan. Penjadwalan proyek konstruksi merupakan suatu bentuk perencanaan proyek yang dibuat dengan tujuan agar proyek dapat selesai tepat waktu. Critical Path Method (CPM), Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan Kurva S merupakan tiga dari beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk membuat penjadwalan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui durasi penjadwalan proyek apabila menggunakan metode CPM, dan metode PERT dengan perbandingan menggunakan metode Kurva-S yang berasal dari proyek Peningkatan Jalan Menganti – Kesugihan. Penelitian ini menghasilkan informasi bahwa penjadwalan proyek dengan menggunakan metode CPM (Critical Path Methode) ditemukan durasi 208 hari. Artinya proyek dikerjakan lebih cepat 2 hari dari durasi yang telah direalisasikan yaitu 210 hari kerja dengan menggunakan metode Kurva-S. Kemudian dengan menggunakan metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) didapat durasi 209 hari dengan kemungkinan dicapai 50,80%. Kata kunci: Penjadwalan, Critical Path Method, Program Evaluation and Review Technique, Kurva S
{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE CPM, PERT, KURVA-S (Studi Kasus Peningkatan Jalan Menganti Kesugihan)","authors":"Dita Puji Puspitasari, Novi Andhi Setyo Purwono, F. E. Poerwodihardjo","doi":"10.53810/jt.v23i1.441","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v23i1.441","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Proyek konstruksi yaitu salah satu kegiatan yang berlangsung dalam durasi yang terbatas, dengan menggunakan sumber daya tertentu, untuk mencapai hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Proyek konstruksi dikerjakan dengan perencanaan yang matang agar proyek dapat selesai dengan tepat waktu. Kegagalan suatu proyek konstruksi disebabkan kurang efektifnya pengendalian waktu pengerjaan. Penjadwalan proyek konstruksi merupakan suatu bentuk perencanaan proyek yang dibuat dengan tujuan agar proyek dapat selesai tepat waktu. Critical Path Method (CPM), Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan Kurva S merupakan tiga dari beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk membuat penjadwalan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui durasi penjadwalan proyek apabila menggunakan metode CPM, dan metode PERT dengan perbandingan menggunakan metode Kurva-S yang berasal dari proyek Peningkatan Jalan Menganti – Kesugihan. Penelitian ini menghasilkan informasi bahwa penjadwalan proyek dengan menggunakan metode CPM (Critical Path Methode) ditemukan durasi 208 hari. Artinya proyek dikerjakan lebih cepat 2 hari dari durasi yang telah direalisasikan yaitu 210 hari kerja dengan menggunakan metode Kurva-S. Kemudian dengan menggunakan metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) didapat durasi 209 hari dengan kemungkinan dicapai 50,80%. \u0000Kata kunci: Penjadwalan, Critical Path Method, Program Evaluation and Review Technique, Kurva S","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132927762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}