ABSTRACT The nature of heat moves from a higher temperature to a lower temperature. This phenomenon is the theme of observation in this paper. Meanwhile, there is a standard that is felt to provide a sense of comfort, namely with a temperature limit ranging from 21 0C with a humidity of 40% to 70%. Thus, it is appropriate for every building design to pay attention to the elements of the building elements related to the properties of the heat / heat conductivity.The floor is a building element that can be treated as an insulating or protective material against hot and cold outside air. In this case the floor can be seen according to the laws of physics as well as the roof and wall materials. For this reason, in this paper, we try to explore more deeply the floor applied to the Catholic church in Purbalingga in terms of its heat conduction aspect. From the analysis based on existing data on the Catholic church in Purbalingga, the findings of the heat transfer coefficient on the church floor are 5.747 kcal / M2.jam0C. meaning that the value of the heat transfer coefficient (K) of floor construction is greater than the requirements, namely 1.75 kcal / M2.jam0C, thus the floor construction applied to the church does not meet the requirements for the benefit of heat resistance capacity.Key words: floor construction, conductivity, convection, emission, floor material heat conductivity ABSTRAKSifat dasar kalor berpindah dari suhu benda yang lebih tinggi menuju suhu benda yang lebih rendah. Fenomena inilah yang menjadi tema pengamatan pada tulisan ini. Sementara ada suatu standart yang dirasa memberi rasa nyaman yaitu dengan batasan suhu berkisar antara 21 0C dengan kelembaban 40% hingga 70%. Dengan demikian, selayaknya dalam setiap perancangan bangunan harus memperhatikan elemen elemen bangunan yang berhubungan dengan sifat daya penghantaran panas/kalor tersebut. Lantai salah satu elemen bangunan yang dapat diperlakukan sebagai material isolasi atau pelindung terhadap panas dan dingin udara luar. Dalam hal ini lantai dapat dilihat menurut hukum hukum fisika seperti halnya pada material atap dan dinding. Untuk itu, dalam tulisan ini mencoba untuk mengupas lebih dalam mengenai lantai yang diterapkan pada gereja Katholik di Purbalingga yang ditinjau dari aspek hantaran kalornya. Dari hasil analisa yang mendasarkan pada data yang ada pada gereja Katholik di Purbalingga diperoleh temuan nilai koefisien perpindahan kalor lantai gereja sebesar 5,747 kcal/M2.jam0C. artinya nilai koefisien perpindahan kalor (K) konstruksi lantai lebih besar dari persyaratan yaitu 1,75 kcal/M2.jam0C, dengan demikian konstruksi lantai yang diterapkan pada gereja tidak memenuhi persyaratan bagi kepentingan kemampuan tahanan kalor.Kata-kata Kunci : konstruksi lantai, hantaran, konveksi, pancaran, daya hantar panas material lantai
热的性质从较高的温度转移到较低的温度。这一现象是本文观察的主题。同时,有一个标准是为了提供舒适感,即温度限制在21℃,湿度为40%至70%。因此,对于每一个建筑设计来说,关注建筑元素中与热/导热性能相关的元素是合适的。地板是一种建筑构件,可以作为绝缘或保护材料,抵御外界的冷热空气。在这种情况下,可以根据物理定律看到地板以及屋顶和墙壁材料。因此,在本文中,我们试图从热传导方面更深入地探讨在Purbalingga天主教堂中使用的地板。通过对Purbalingga天主教教堂现有数据的分析,得出教堂地板传热系数为5.747 kcal / M2.jam0C。即楼板结构换热系数(K)值大于要求,即1.75 kcal / M2。jam0C,因此应用于教堂的地板结构不符合耐热能力效益的要求。关键词:地板施工,传导,对流,辐射,地板材料热conductivityÂ摘要:sifat dasar kalor berpindah dari suhu benda yang lebih tinggi menuju suhu benda yang lebih rendah。现象:阳门贾迪tema pengamatan patada tulisan ini。Sementara ada suatu标准yang diasa成员rasa nyaman yitu登干batasan suhu berkisar antara 21 0C登干kelembaban 40% hinga 70%。Dengan demikian, selayaknya dalam setiap perancangan bangunan harus成员perhatikan元素元素bangunan yang berhuhubungan Dengan sifat daya penghantaran panas/kalor tersebut。Lantai salah satu element bangunan yang dapat diperlakukan sebagai material isolasi atau pelindung terhadap panas dandingin udara luar。Dalam hal ini lantai dapat dililhat menurut hukum hukum fisika seperti halnya pada材料tap和dinding。不丹语,不丹语,不丹语,不丹语,不丹语,不丹语,不丹语,不丹语,不丹语,不丹语,不丹语,不丹语,不丹语。中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:57747 kcal/M2.jam0C。artinya nilai koefisien perpindahan kalor (K) konstruksi lantai lebih besar dari persyatatytu 1,75 kcal/M2。[3] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren]。]Kata-kata Kunci:Â konstruksi lantai, hantaran, konveksi, pancaran, daya hantar panas材料lantai
{"title":"PENERAPAN MATERIAL LANTAI BERPENGARUH TERHADAP KALOR RUANG GEREJA KATOLIK DI PURBALINGGA","authors":"Yohanes Wahyu Dwi Yudono, Reni Sulistyawati","doi":"10.53810/jt.v21i2.374","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.374","url":null,"abstract":"ABSTRACT The nature of heat moves from a higher temperature to a lower temperature. This phenomenon is the theme of observation in this paper. Meanwhile, there is a standard that is felt to provide a sense of comfort, namely with a temperature limit ranging from 21 0C with a humidity of 40% to 70%. Thus, it is appropriate for every building design to pay attention to the elements of the building elements related to the properties of the heat / heat conductivity.The floor is a building element that can be treated as an insulating or protective material against hot and cold outside air. In this case the floor can be seen according to the laws of physics as well as the roof and wall materials. For this reason, in this paper, we try to explore more deeply the floor applied to the Catholic church in Purbalingga in terms of its heat conduction aspect. From the analysis based on existing data on the Catholic church in Purbalingga, the findings of the heat transfer coefficient on the church floor are 5.747 kcal / M2.jam0C. meaning that the value of the heat transfer coefficient (K) of floor construction is greater than the requirements, namely 1.75 kcal / M2.jam0C, thus the floor construction applied to the church does not meet the requirements for the benefit of heat resistance capacity.Key words: floor construction, conductivity, convection, emission, floor material heat conductivity ABSTRAKSifat dasar kalor berpindah dari suhu benda yang lebih tinggi menuju suhu benda yang lebih rendah. Fenomena inilah yang menjadi tema pengamatan pada tulisan ini. Sementara ada suatu standart yang dirasa memberi rasa nyaman yaitu dengan batasan suhu berkisar antara 21 0C dengan kelembaban 40% hingga 70%. Dengan demikian, selayaknya dalam setiap perancangan bangunan harus memperhatikan elemen elemen bangunan yang berhubungan dengan sifat daya penghantaran panas/kalor tersebut. Lantai salah satu elemen bangunan yang dapat diperlakukan sebagai material isolasi atau pelindung terhadap panas dan dingin udara luar. Dalam hal ini lantai dapat dilihat menurut hukum hukum fisika seperti halnya pada material atap dan dinding. Untuk itu, dalam tulisan ini mencoba untuk mengupas lebih dalam mengenai lantai yang diterapkan pada gereja Katholik di Purbalingga yang ditinjau dari aspek hantaran kalornya. Dari hasil analisa yang mendasarkan pada data yang ada pada gereja Katholik di Purbalingga diperoleh temuan nilai koefisien perpindahan kalor lantai gereja sebesar 5,747 kcal/M2.jam0C. artinya nilai koefisien perpindahan kalor (K) konstruksi lantai lebih besar dari persyaratan yaitu 1,75 kcal/M2.jam0C, dengan demikian konstruksi lantai yang diterapkan pada gereja tidak memenuhi persyaratan bagi kepentingan kemampuan tahanan kalor.Kata-kata Kunci : konstruksi lantai, hantaran, konveksi, pancaran, daya hantar panas material lantai","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114861981","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPaper ini mengkaji beberapa penelitian yang berkaitan dengan durabilitas beton geopolimer berbasis fly ash. Durabilitas beton geopolimer yang dikaji adalah yang berkaitan dengan ketahanan terhadap lingkungan yang bersifat asam dan lingkungan yang sulfat serta air laut. Hal ini karena sebagian struktur beton berada pada lingkungan tersebut. Dengan mengetahui perilaku material tersebut, maka dapat diperoleh desain yang lebih aman dan ekonomis. Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa beton geopolimer memiliki kinerja yang lebih baik dibanding beton OPC dan mampu bertahan dalam lingkungan yang lebih agresif. ABSTRACTThis paper examines several studies related to the durability of fly ash-based geopolymer concrete .Geopolymer concrete durability is associated with resistance to acidic environments, sulfate environments and sea water. This is because most of the concrete structure to be in that environment. By knowing the behavior of the materials, it can be obtained design safer and economical. Some research revealed that geopolymer concrete has better performance than OPC concrete and able to survive in an eggressive environment.
{"title":"REVIEW DURABILITY BETON GEOPOLYMER BERBASIS FLY ASH","authors":"Remigildus Cornelis, Iwan Rustendi","doi":"10.53810/jt.v21i2.373","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.373","url":null,"abstract":"ABSTRAKPaper ini mengkaji beberapa penelitian yang berkaitan dengan durabilitas beton geopolimer berbasis fly ash. Durabilitas beton geopolimer yang dikaji adalah yang berkaitan dengan ketahanan terhadap lingkungan yang bersifat asam dan lingkungan yang sulfat serta air laut. Hal ini karena sebagian struktur beton berada pada lingkungan tersebut. Dengan mengetahui perilaku material tersebut, maka dapat diperoleh desain yang lebih aman dan ekonomis. Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa beton geopolimer memiliki kinerja yang lebih baik dibanding beton OPC dan mampu bertahan dalam lingkungan yang lebih agresif. ABSTRACTThis paper examines several studies related to the durability of fly ash-based geopolymer concrete .Geopolymer concrete durability is associated with resistance to acidic environments, sulfate environments and sea water. This is because most of the concrete structure to be in that environment. By knowing the behavior of the materials, it can be obtained design safer and economical. Some research revealed that geopolymer concrete has better performance than OPC concrete and able to survive in an eggressive environment.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128232642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT In a saturated state, clay soil is very cohesive. Meanwhile, in dry conditions, it will form a unified mass, which is hard and difficult to change, so that a force is needed to separate the microscopic grains. Due to these sensitive characteristics, road buildings that are located on clay soil are often damaged. This study aims to determine how much influence the number of passes on the fixed compaction effort by using a compactor Smooth Wheel Roller or Compact Vibro with a capacity of 10 tons on changes in water content to the bearing strength of the subgrade and to determine the optimum moisture content and maximum dry weight at a compaction process. In this experiment, the researchers conducted 4 (four) times testing, including 3 (three) tests in the laboratory and 1 (one) time in the field. From the research results, it was found that to achieve a sand cone value greater than 95%, the minimum number of presses for the compactor was 8 times. This is evident in the results of the sand cone experiment for soil sample 1 with 8 times of ground, the resulting value is 97.23%, for soil sample number 2 the number produced in the sand cone experiment for 8 times of ground is 98.59% while for soil sample No. 3 is 96.53%. From these three experiments it could be proven that for 8 times the value of all the sand cone yields was greater than 95%.Keyword : soil density, sand cone, ashpond ABSTRAKPada keadaan jenuh air (saturated), tanah lempung bersifat sangat kohesif. Sedangkan dalam kondisi kering akan membentuk massa yang bersatu, bersifat keras dan sukar untuk diubah-ubah sehingga diperlukan gaya untuk memisahkan butiran mikroskopisnya. Karena sifat-sifat yang sensitive tersebut maka bangunan jalan yang terletak di atas tanah lempung sering mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah lintasan terhadap usaha pemadatan tetap dengan menggunakan alat pemadat Smooth Wheel Roller atau Compact Vibro dengan kapasitas 10 Ton pada perubahan kandungan air terhadap kuat dukung tanah dasar dan untuk mengetahui kadar air optimum dan berat isi kering maksimum pada suatu proses pemadatan. Dalam percobaan ini peneliti melakukan 4 (empat) kali pengujian yang antara lain 3 (tiga) kali pengujian di laboratorium dan 1 (satu) kali pengujian di lapangan. Dari hasil penelitian didapat untuk mencapai nilai sand cone lebih besar dari 95% maka jumlah gilasan alat pemadat minimal adalah 8 kali gilasan. Hal ini terbukti pada hasil percobaan sand cone untuk tanah sampel 1 dengan jumlah gilasan 8 kali gilasan maka nilai yang dihasilkan adalah 97,23% , untuk sampel tanah no 2 angka yang dihasilkan pada percobaan sand cone untuk 8 kali gilasan adalah 98,59 % sedangkan untuk sampel tanah no 3 adalah 96,53% . dari ketiga percobaan ini bisa dibuktikan bahwa untuk 8 kali gilasan nilai semua hasil sand cone lebih besar dari 95 %.Kata-kata Kunci : kepadatan tanah, sand cone, ashpondÂ
黏土在饱和状态下具有很强的粘性。同时,在干燥的条件下,它会形成一个统一的质量,这种质量很难改变,因此需要一个力来分离微观颗粒。由于这些敏感的特性,位于粘土上的道路建筑经常受到破坏。本研究旨在确定通过使用10吨容量的压实机平滑滚轮或压实振动机对固定压实努力的影响程度,以及含水量变化对路基承载强度的影响程度,并确定压实过程中的最佳含水量和最大干重。在本次实验中,研究人员进行了4次测试,其中实验室测试3次,现场测试1次。从研究结果中发现,要达到大于95%的砂锥值,压实机的最小压机次数为8次。这一点在土样1 8倍土的砂锥试验结果中可以看出,结果值为97.23%,土样2 8倍土的砂锥试验结果值为98.59%,土样3为96.53%。从这三个试验可以证明,在8倍的数值下,所有砂锥的产量都大于95%。关键词:土壤密度,砂锥, ashpondÂ[关键词]土壤密度,砂锥, ashpondÂ[关键词]土壤密度,砂锥, ashpondÂSedangkan dalam kondisi kering akan membentuk massa yang bersatu, bersifat keras dan untuk diubah- ubinga diperlukan gaya untuk memisahkan butiran mikroskopisnya。Karena sitat -sifat yang敏感的terletak di ata,但maka bangunan jalan yang terletak di ata, tanah lempung服务于mengalami kerusakan。peneltitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah lintasan terhadap usha pemadan tetap dengan menggunakan alat pemadat光滑轮滚子atau Compact Vibro dengan kapasitas 10吨pada perubahan kandungan air terhadap kuat dukung tanah dasar danutuk mengetahui kadar air最优dan berat是kering maksimum pada suatu promeadatan。Dalam percobaan ini peneliti melakukan 4 (empat) kali pengujian yang antara lain 3 (tiga) kali pengujian di laboratorium dan 1 (satu) kali pengujian di lapangan。Dari hasil penelitian didapat untuk mencapai nilai sand cone lebih besar Dari 95% maka jumlah gilasan alat pemadat minimal adalah 8 kali gilasan。Hal ini terbukti pada hasil percobaan砂盆untuk tanah样品1 dengan jumlah gilasan 8 kali gilasan maka nilai yang dihasilkan adalah 97,23%, untuk样品tanah 2 angka yang dihasilkan pada percobaan砂盆untuk 8 kali gilasan adalah 98, 59%, sedangkan untuk样品tanah 3 adalah 96,53%。Dari ketiga percobaan ini bisa dibuktikan bahwa untuk 8 kali gilasan nilai semua hasil sand cone lebih besar Dari 95%。Kata-kata Kunci: kepadatan tanah,沙锥, ashpondÂ
{"title":"ANALISIS PENGARUH FREKUENSI GILASAN ALAT PEMADAT TERHADAP KEPADATAN LAPANGAN (STUDY KASUS PEMBANGUNAN KONSTRUKSI ASHPOND DI PLTU TANJUNG JATI B JEPARA)","authors":"Pingit Broto Atmadi, Iwan Rustendi, Eddy Purwodihardjo, Citra Pradipta Hudoyo","doi":"10.53810/jt.v21i2.379","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.379","url":null,"abstract":"ABSTRACT In a saturated state, clay soil is very cohesive. Meanwhile, in dry conditions, it will form a unified mass, which is hard and difficult to change, so that a force is needed to separate the microscopic grains. Due to these sensitive characteristics, road buildings that are located on clay soil are often damaged. This study aims to determine how much influence the number of passes on the fixed compaction effort by using a compactor Smooth Wheel Roller or Compact Vibro with a capacity of 10 tons on changes in water content to the bearing strength of the subgrade and to determine the optimum moisture content and maximum dry weight at a compaction process. In this experiment, the researchers conducted 4 (four) times testing, including 3 (three) tests in the laboratory and 1 (one) time in the field. From the research results, it was found that to achieve a sand cone value greater than 95%, the minimum number of presses for the compactor was 8 times. This is evident in the results of the sand cone experiment for soil sample 1 with 8 times of ground, the resulting value is 97.23%, for soil sample number 2 the number produced in the sand cone experiment for 8 times of ground is 98.59% while for soil sample No. 3 is 96.53%. From these three experiments it could be proven that for 8 times the value of all the sand cone yields was greater than 95%.Keyword : soil density, sand cone, ashpond ABSTRAKPada keadaan jenuh air (saturated), tanah lempung bersifat sangat kohesif. Sedangkan dalam kondisi kering akan membentuk massa yang bersatu, bersifat keras dan sukar untuk diubah-ubah sehingga diperlukan gaya untuk memisahkan butiran mikroskopisnya. Karena sifat-sifat yang sensitive tersebut maka bangunan jalan yang terletak di atas tanah lempung sering mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah lintasan terhadap usaha pemadatan tetap dengan menggunakan alat pemadat Smooth Wheel Roller atau Compact Vibro dengan kapasitas 10 Ton pada perubahan kandungan air terhadap kuat dukung tanah dasar dan untuk mengetahui kadar air optimum dan berat isi kering maksimum pada suatu proses pemadatan. Dalam percobaan ini peneliti melakukan 4 (empat) kali pengujian yang antara lain 3 (tiga) kali pengujian di laboratorium dan 1 (satu) kali pengujian di lapangan. Dari hasil penelitian didapat untuk mencapai nilai sand cone lebih besar dari 95% maka jumlah gilasan alat pemadat minimal adalah 8 kali gilasan. Hal ini terbukti pada hasil percobaan sand cone untuk tanah sampel 1 dengan jumlah gilasan 8 kali gilasan maka nilai yang dihasilkan adalah 97,23% , untuk sampel tanah no 2 angka yang dihasilkan pada percobaan sand cone untuk 8 kali gilasan adalah 98,59 % sedangkan untuk sampel tanah no 3 adalah 96,53% . dari ketiga percobaan ini bisa dibuktikan bahwa untuk 8 kali gilasan nilai semua hasil sand cone lebih besar dari 95 %.Kata-kata Kunci : kepadatan tanah, sand cone, ashpond ","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125951928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTHouse planning in the residential complex is done to support residential environment that meet the technical requirements of residential environment as stipulated in the PP No 14 year 2016. Consumers or users generally think the house unit that has been purchased becomes and is the right to be changed as desired and needs only. This research was conducted to know the impact of the change in home units made by the owner against the building and the public in the standard. The change of function outside space is recorded to be the most likely cause of changes in buildings. Changes are made along with the socio-economic level and the time of each unit of the house. The change in function of private outdoor space in each residential unit is the beginning of the unrulings seen building and the source of environmental loss. Planning according to consumer wishes and consumer awareness of existing regulations is key to the success of a residential complex spared from the impression of slum.Keywords: Row House, Visual, Slum ABSTRAKPerencanaan rumah pada kompleks perumahan deret dilakukan untuk mengasilkan lingkungan hunian yang memenuhi syarat teknis lingkungan hunian sebagaimana diatur pada PP no 14 tahun 2016. Konsumen atau pengguna pada umumnya menganggap unit rumah yang telah dibeli menjadi dan menjadi haknya dapat dirubah sesuai keinginan dan kebutuhanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak perubahan unit rumah yang dilakukan pemilik terhadap tampak bangunan dan kekumuhan secara umum sesuai standar. Perubahan fungsi ruang luar tercatat menjadi penyebab paling besar perubahan tampak bangunan. Perubahan dilakukan seiring dengan tingkat sosial ekonomi dan waktu huni tiap unit rumah. Perubahan fungsi ruang luar privat pada tiap unit hunian menjadi awal dari ketidak teraturan tampak bangunan dan sumber kekumuhan lingkungan. Perencanaan sesuai keinginan konsumen dan kesadaran konsumen terhadap peraturan yang ada menjadi kunci keberhasilan suatu komplek hunian terhindar dari kesan kumuh. Kata Kunci: Rumah Deret, Tampak, Kumuh
住宅小区的住宅规划是为了满足2016年PP No . 14规定的居住环境技术要求而进行的。消费者或使用者一般认为,已购买的房屋单元仅是按自己的意愿和需要进行更改的权利。这项研究是为了了解业主对房屋单位的改变对建筑和公众在标准中的影响。外部空间功能的变化被认为是建筑物变化的最可能原因。随着社会经济水平和房屋每个单元的时间变化而变化。每个住宅单元中私人户外空间功能的变化是建筑无序化的开始,也是环境损失的根源。根据消费者的意愿和消费者对现有法规的认识进行规划是住宅综合体成功摆脱贫民窟印象的关键。关键词:排屋,视觉,SlumÂ摘要:长年建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑,建筑Konsumen atau pengguna pada umumnya menganggap单位rumah yang telah dibeli menjadi dan menjadi haknya dapat dirubah sesuai keinginan dan kebutuhanya。Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui danpak perubahan单位rumah yang dilakukan pemilik terhadap tampak bangunan dan kekumuhan secara umumsuai标准。秘鲁语:秘鲁语:秘鲁语:秘鲁语:佩鲁巴汉·迪拉库坎·登甘·廷卡特社会经济学家丹·瓦克图·胡尼蒂普单位鲁玛。Perubahan funsi runluar私人padtiap单位湖南menjadi awal dari ketitak teraturan tampak bangunan dan sumber kekumuhan lingkungan。永续南南朝,永续南朝,永续南朝,永续南朝,永续南朝,永续南朝,永续南朝,永续南朝,永续南朝Kata Kunci: Rumah Deret, Tampak, Kumuh
{"title":"Housing. EVALUASI PERUBAHAN RUANG LUAR RUMAH TINGGAL DERET TERHADAP TAMPAK DANPOTENSI KUMUH PADA PERUMAHAN ANTHURIUM REGENCY PURWOKERTO","authors":"Basuki Basuki, D. Lestariningsih","doi":"10.53810/jt.v21i2.372","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.372","url":null,"abstract":"ABSTRACTHouse planning in the residential complex is done to support residential environment that meet the technical requirements of residential environment as stipulated in the PP No 14 year 2016. Consumers or users generally think the house unit that has been purchased becomes and is the right to be changed as desired and needs only. This research was conducted to know the impact of the change in home units made by the owner against the building and the public in the standard. The change of function outside space is recorded to be the most likely cause of changes in buildings. Changes are made along with the socio-economic level and the time of each unit of the house. The change in function of private outdoor space in each residential unit is the beginning of the unrulings seen building and the source of environmental loss. Planning according to consumer wishes and consumer awareness of existing regulations is key to the success of a residential complex spared from the impression of slum.Keywords: Row House, Visual, Slum ABSTRAKPerencanaan rumah pada kompleks perumahan deret dilakukan untuk mengasilkan lingkungan hunian yang memenuhi syarat teknis lingkungan hunian sebagaimana diatur pada PP no 14 tahun 2016. Konsumen atau pengguna pada umumnya menganggap unit rumah yang telah dibeli menjadi dan menjadi haknya dapat dirubah sesuai keinginan dan kebutuhanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak perubahan unit rumah yang dilakukan pemilik terhadap tampak bangunan dan kekumuhan secara umum sesuai standar. Perubahan fungsi ruang luar tercatat menjadi penyebab paling besar perubahan tampak bangunan. Perubahan dilakukan seiring dengan tingkat sosial ekonomi dan waktu huni tiap unit rumah. Perubahan fungsi ruang luar privat pada tiap unit hunian menjadi awal dari ketidak teraturan tampak bangunan dan sumber kekumuhan lingkungan. Perencanaan sesuai keinginan konsumen dan kesadaran konsumen terhadap peraturan yang ada menjadi kunci keberhasilan suatu komplek hunian terhindar dari kesan kumuh. Kata Kunci: Rumah Deret, Tampak, Kumuh","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115131901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstractThe city of Surakarta as a cultural city has several areas that are unique and have historical heritage requirements, one of these areas is Kampung Batik Laweyan, where there are still many ancient buildings and is one of the oldest batik-producing micro-industrial villages in Surakarta. The development of the batik tradition in Laweyan is supported by the existence of the Bengawan tributaries (Pelemwulung river and Jenes river), making it a source of water and water transportation infrastructure. Analysis of the potential of the Laweyan Batik Village area has been widely developed, but studies on the potential of the Laweyan river from the aspect of urban tourism are still minimal. The discussion guidelines that will be used in this research are: identifying the drainage system around the river, community activities around the river, Law no. 63 of 1993 regarding the benefits of river and river area boundaries, and the potential and tourism activities in urban areas. Recommendations for natural irrigation systems for area development activities should provide protection for river basins so that the riverbanks function optimally. Based on observations in the Kampung Batik Laweyan River Area, the development around the river, the function of the river as a natural irrigation system, was not responded optimally. From the analysis of this research, it is found that the Kampung Batik Laweyan area still has a natural river environment and is still suitable for use as a river border according to Law number 63 of 1993. So that the border area can be used as a tourism activity. Analysis of river potential is based on the concept of conservation and revitalization. An analytical presentation of the Laweyan river resources produces many alternative natural tourism activities. The response that should be done is to take strategic planning steps, pilot activities, monitor and assess through integrated activities with local communities, related agencies, academics and the city government.Keywords: Potential Laweyan river; City tourism AbstrakKota Surakarta sebagai kota budaya memiliki beberapa kawasan yang memiliki keunikan dan syarat akan peninggalan sejarah , salah satu kawasan tersebut adalah Kampung Batik Laweyan, di kampung tersebut  masih banyak terdapat bangunan kuno dan merupakan salah satu kampung industri mikro penghasil kerajinan batik tertua di Surakarta.    Berkembangnya komoditas tradisi batik di Laweyan didukung oleh keberadaan anak sungai Bengawan (sungai Pelemwulung dan sungai Jenes), menjadikannya sumber air dan prasarana transportasi air. Analisis mengenai potensi kawasan Kampung Batik Laweyan telah banyak dikembangkan, namun kajian mengenai potensi sungai Laweyan dari aspek parwisata kota masih minim diobservasi. Pedoman pembahasan yang akan dipakai pada penelitian ini adalah : mengidentifikasi sistem drainase di sekitar sungai, kegiatan masyarakat di sekitar sungai, Undang-undang No. 63 tahun 1993 tentang manfaat garis
【摘要】作为文化城市的泗水市有几个独特的地区,有历史遗产的要求,其中一个地区是甘邦蜡染拉维扬,那里仍然有许多古老的建筑,是泗水最古老的蜡染生产微工业村之一。拉韦扬蜡染传统的发展得到了班加班河支流(pelemulung河和Jenes河)的支持,使其成为水和水运基础设施的来源。对腊堰蜡染村地区潜力的分析已经广泛开展,但从城市旅游角度对腊堰河潜力的研究还很少。本研究将使用的讨论指南是:确定河流周围的排水系统,河流周围的社区活动,法律编号。关于河流和河流地区边界的好处以及城市地区的潜力和旅游活动的1993年第63号决议。关于地区发展活动的自然灌溉系统的建议应提供对流域的保护,使河岸发挥最佳功能。根据对甘蓬蜡染罗威延河地区的观察,河流周围的发展,河流作为自然灌溉系统的功能,并没有得到最佳的回应。从这项研究的分析中发现,甘蓬蜡染lawweyan地区仍然具有天然的河流环境,并且根据1993年第63号法律仍然适合作为河流边界使用。使边区可以作为旅游活动。对河流潜力的分析是基于保护和振兴的概念。通过对乐岩河资源的分析,可以得出许多可供选择的自然旅游活动。应对措施应该是采取战略规划步骤,开展试点活动,通过与当地社区、相关机构、学术界和市政府的综合活动进行监测和评估。关键词:潜在的洛岩河;城市tourismÂ摘要哥打泗水市sebagai kota budaya memiliki beberapa kawasan yang memiliki keunikan dan syarat akan peninggalan sejarahÂ, salah satu kawasan tersebut adalah Kampung染料,Laweyan, di Kampung tersebut  masih banyak terdapat bangunan kuno dan merupakan salah satu Kampung工业mikro penghasil kera济南染料tertua di Surakarta。   Berkembangnya komoditas tradisi batik di lawweyan didukung oleh keberadaan anak sungai Bengawan (sungai pelemulung dan sungai Jenes), menjadikannya sumber air和prasarana transportasi air。分析mengenai潜能kawasan Kampung Batik Laweyan telah banyak dikembangkan, namun kajian mengenai潜能sungai Laweyan dari, parwisata kota masih最小观测值。6 .四川四川盆地地质勘探与开发,四川盆地地质勘探与开发,四川盆地地质勘探与开发,四川盆地地质勘探与开发,四川盆地地质勘探与开发,四川盆地地质勘探与开发,四川盆地地质勘探与开发,四川盆地地质勘探与开发。Rekomendasi系统pengairan alami terhadap  aktifitas pembangunan kawasan sebaiknya成员proteksi terhadap daerah aliran sungai agar kawasan tepian sungai berfungsi优化。Berdasarkan observasi di Kawasan Sungai Kampung Batik lawweyan pembangunan  di sekitar Sungai tersebut真菌Sungai sebagai系统pengairan alami潮汐分布secara最优。Dari分析penelitian ini diperoleh teman kawasan Kampung Batik Laweyan masih memiliki lingkungan alami sungai dan masih layak digunakan sebagai semadan sungai sesuai undang undang 1993年11月63日。seingga di kawasan sempadan tersebut dapat di fungsikan sebagai kegiatan pariwisata。分析潜在的sungai didasarkan,即konsep konservasi和振兴。Pemaparan analyisa dari sumddaya sungai lawweyan menghasilkan banyak alternative  aktifitas wisata alarm。响应yang sebaikya dilakukan adalah melakukan langkah strategis perencanan, kegiatan percontohan, memantau danmenilai melalukan ketititis bersama masyarakat setempat, instanterkait, akademisi danperemerintah kota。Kata kunci: Potensi sungai lawweyan;Pariwisata哥打
{"title":"ANALISIS POTENSI SUNGAI KAMPUNG BATIK LAWEYAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA","authors":"Rully Rully, Bamban Yuuwono","doi":"10.53810/jt.v21i2.370","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.370","url":null,"abstract":"AbstractThe city of Surakarta as a cultural city has several areas that are unique and have historical heritage requirements, one of these areas is Kampung Batik Laweyan, where there are still many ancient buildings and is one of the oldest batik-producing micro-industrial villages in Surakarta. The development of the batik tradition in Laweyan is supported by the existence of the Bengawan tributaries (Pelemwulung river and Jenes river), making it a source of water and water transportation infrastructure. Analysis of the potential of the Laweyan Batik Village area has been widely developed, but studies on the potential of the Laweyan river from the aspect of urban tourism are still minimal. The discussion guidelines that will be used in this research are: identifying the drainage system around the river, community activities around the river, Law no. 63 of 1993 regarding the benefits of river and river area boundaries, and the potential and tourism activities in urban areas. Recommendations for natural irrigation systems for area development activities should provide protection for river basins so that the riverbanks function optimally. Based on observations in the Kampung Batik Laweyan River Area, the development around the river, the function of the river as a natural irrigation system, was not responded optimally. From the analysis of this research, it is found that the Kampung Batik Laweyan area still has a natural river environment and is still suitable for use as a river border according to Law number 63 of 1993. So that the border area can be used as a tourism activity. Analysis of river potential is based on the concept of conservation and revitalization. An analytical presentation of the Laweyan river resources produces many alternative natural tourism activities. The response that should be done is to take strategic planning steps, pilot activities, monitor and assess through integrated activities with local communities, related agencies, academics and the city government.Keywords: Potential Laweyan river; City tourism AbstrakKota Surakarta sebagai kota budaya memiliki beberapa kawasan yang memiliki keunikan dan syarat akan peninggalan sejarah , salah satu kawasan tersebut adalah Kampung Batik Laweyan, di kampung tersebut  masih banyak terdapat bangunan kuno dan merupakan salah satu kampung industri mikro penghasil kerajinan batik tertua di Surakarta.    Berkembangnya komoditas tradisi batik di Laweyan didukung oleh keberadaan anak sungai Bengawan (sungai Pelemwulung dan sungai Jenes), menjadikannya sumber air dan prasarana transportasi air. Analisis mengenai potensi kawasan Kampung Batik Laweyan telah banyak dikembangkan, namun kajian mengenai potensi sungai Laweyan dari aspek parwisata kota masih minim diobservasi. Pedoman pembahasan yang akan dipakai pada penelitian ini adalah : mengidentifikasi sistem drainase di sekitar sungai, kegiatan masyarakat di sekitar sungai, Undang-undang No. 63 tahun 1993 tentang manfaat garis ","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"295 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121377151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
 ABSTRACT PLTU Cilacap is the only power plant that operates on the southern part of Java Island and is interconnected with the Java-Bali system. Precisely located in the village of Karangkandri, Kesugihan district, Cilacap Regency, 20 kilometers from the city of Cilacap. The Cilacap power plant has a breakwater building that serves to dampen incoming waves and provide protection against damage to the area around the power plant where its effectiveness depends on the placement of the direction of the breakwater. The purpose of writing this Final Project is to analyze the characteristics of the wave transformation and evaluate the performance of breakwater in the PLTU Karangkandri Cilacap. The data used include: Bathymetric Data, Wind Data for 10 years, and Location Maps. The method used in the analysis of wind data for 10 years to calculate the return wave is the SMB method consisting of Weibull and Gumbel (Fisher-Tippet Type I), as well as the wave simulation using Sofware SMS 8.0 CG Wave models.From the results of wind data analysis for 10 years that the dominant wind direction comes from the Southeast with an average speed distribution of 3.73 m / s with the longest effective fetch of 160.41 km. The analysis of wave rose shows that August is the month where wave height reaches its highest point with a significant wave height for 10 years of 3.757 m. Based on the main point of view on the CG Wave simulation, the results obtained a large percentage of the wave height from the south, southeast and east after the breakwater is between 1.37% - 8.71% and the percentage of wave height without breakwater is between 98.63% - 117.28%. The greater the percentage of the wave height, the greater the wave height that occurs so that it can affect the effectiveness of the mouth of the Breakwater, so that the breakwater model is still effective and safe for driving the wave speed.Keywords: PLTU Cilacap Breakwater, Weibull Method, Gumbel Method (Fisher-Tippet Type I), CG WaveINTISARI PLTU Cilacap merupakan satu-satunya pembangkit yang beroperasi di pulau jawa bagian selatan dan terinterkoneksi dengan sistem jawa-bali. Tepatnya terletak di desa Karangkandri, kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, 20 kilometer dari kota Cilacap. PLTU Cilacap memiliki bangunan breakwater yang berfungsi untuk meredam gelombang yang datang dan memberikan perlindungan terhadap kerusakan wilayah disekitar PLTU dimana keefektifannya bergantung pada penempatan arah breakwater. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah menganalisis karakteristik transformasi gelombang dan mengevaluasi kinerja breakwater di PLTU Karangkandri Cilacap. Data yang digunakan antara lain : Data Batimetri, Data Angin selama 10 tahun, dan Peta Lokasi. Metode yang digunakan dalam analisis data angin selama 10 tahun untuk menghitung gelombang kala ulang adalah metode SMB yang terdiri dari Weibull dan Gumbel (Fisher-Tippet Type I), serta simulasi gelombangnya menggunakan Sofware SMS 8.0 model CG Wave.Dari ha
 ABSTRACT PLTU Cilacap是唯一一个在爪哇岛南部运行的发电厂,并与爪哇-巴厘岛系统相连。确切地说,位于卡兰坎德里村,凯苏吉汉区,奇拉恰普县,距离奇拉恰普市20公里。Cilacap发电厂有一个防波堤建筑,可以抑制来袭的海浪,并保护发电厂周围的区域免受破坏,其有效性取决于防波堤方向的放置。写这个Final Project的目的是分析PLTU Karangkandri Cilacap防波堤的波浪变换特征,并评估防波堤的性能。所使用的数据包括:测深数据、10年风数据和位置地图。在分析10年的风资料中,计算返回波的方法是Weibull和Gumbel (Fisher-Tippet Type I)组成的SMB方法,以及使用software SMS 8.0 CG波浪模型进行波浪模拟。从10年风资料分析结果看,主要风向为东南风,平均风速分布为3.73 m / s,最长有效航迹为160.41 km。浪高分析表明,8月是浪高达到最高点的月份,10年来显著浪高为3.757 m。基于CG波浪模拟的主要观点,结果表明,防波堤后的南、东南、东方向浪高占比较大,在1.37% ~ 8.71%之间,不设防波堤的浪高占比在98.63% ~ 117.28%之间。波高百分比越大,所发生的波高越大,从而影响防波堤口的有效性,使防波堤模型对驱动波速仍然有效和安全。关键词:PLTU Cilacap防波堤,Weibull法,Gumbel法(Fisher-Tippet Type I), CG WaveINTISARI PLTU Cilacap merupakan satu-satunya pembangkit yang beroperasi di pulau java bagian selatan and terinterkoneksi dengan system java -baliTepatnya terletak di desa Karangkandri, kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, 20公里达里kota Cilacap。中华人民共和国人民解放军防波堤中华人民共和国人民解放军防波堤中华人民共和国防波堤中华人民共和国防波堤Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah menganalisis karakteristik transformasi gelombang dan mengevaluaskinerja防波堤PLTU Karangkandri Cilacap。Data yang digunakan antara lain: Data Batimetri, Data Angin selama 10 tahun, dan Peta Lokasi。Metode yang digunakan dalam分析数据angin selama 10 tahun untuk menghitung gelombang kala ulang adalah Metode SMB yang terdiri dari Weibull dan Gumbel (Fisher-Tippet Type I),模拟gelombangnya menggunakan software SMS 8.0模型CG波浪。达哈西分析数据在selama 10 tahun bahwa arah angin dominan berasal arah Tenggara dengan keepatan rata-rata分布,frekuensi sebesar 3,73 m/s dengan获取效果,terpanjang sebesar 160,41 km。Hasil分析mawar gelombang (Waverose) didapatkan bahwa bulan Agustus merupakan bulan dimana tinggi gelombang menapai titik tertingginya dengan tinggi gelombang signifikan selama 10 tahun sebesar 3,757 m。Berdasarkan titik tinjauan utama pada simulasi CG Wave didapatkan hasil代表了abar terjadinya tinggi gelombang adanya防波堤adalah sebesar antara 1,37% - 8,71%代表了abara gelombang tanpa防波堤sebesar antara 98,63% - 117,28%。Semakin besar表示为tinggi gelombangnya maka Semakin besar tinggi gelombang yang terjadi sehinga dapat mempengaruhi keefektifan mulut防波堤,sehinga模型防波堤,但masih effktif dan untuk menghalau laju gelombang。Kata Kunci:防波堤PLTU Cilacap, Metode Weibull, Metode Gumbel (Fisher-Tippet Type I), CG波浪
{"title":"ANALISA TRANSFORMASI GELOMBANG PADA BREAKWATER DI PLTU KARANGKANDRI CILACAP","authors":"Indiarto Indiarto, Rifki Aji Ramadhan, Novi Andhi Setyo Purwono, Iwan Rustendi","doi":"10.53810/jt.v21i2.368","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.368","url":null,"abstract":"Â ABSTRACTÂ PLTU Cilacap is the only power plant that operates on the southern part of Java Island and is interconnected with the Java-Bali system. Precisely located in the village of Karangkandri, Kesugihan district, Cilacap Regency, 20 kilometers from the city of Cilacap. The Cilacap power plant has a breakwater building that serves to dampen incoming waves and provide protection against damage to the area around the power plant where its effectiveness depends on the placement of the direction of the breakwater. The purpose of writing this Final Project is to analyze the characteristics of the wave transformation and evaluate the performance of breakwater in the PLTU Karangkandri Cilacap. The data used include: Bathymetric Data, Wind Data for 10 years, and Location Maps. The method used in the analysis of wind data for 10 years to calculate the return wave is the SMB method consisting of Weibull and Gumbel (Fisher-Tippet Type I), as well as the wave simulation using Sofware SMS 8.0 CG Wave models.From the results of wind data analysis for 10 years that the dominant wind direction comes from the Southeast with an average speed distribution of 3.73 m / s with the longest effective fetch of 160.41 km. The analysis of wave rose shows that August is the month where wave height reaches its highest point with a significant wave height for 10 years of 3.757 m. Based on the main point of view on the CG Wave simulation, the results obtained a large percentage of the wave height from the south, southeast and east after the breakwater is between 1.37% - 8.71% and the percentage of wave height without breakwater is between 98.63% - 117.28%. The greater the percentage of the wave height, the greater the wave height that occurs so that it can affect the effectiveness of the mouth of the Breakwater, so that the breakwater model is still effective and safe for driving the wave speed.Keywords: PLTU Cilacap Breakwater, Weibull Method, Gumbel Method (Fisher-Tippet Type I), CG WaveINTISARIÂ PLTU Cilacap merupakan satu-satunya pembangkit yang beroperasi di pulau jawa bagian selatan dan terinterkoneksi dengan sistem jawa-bali. Tepatnya terletak di desa Karangkandri, kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, 20 kilometer dari kota Cilacap. PLTU Cilacap memiliki bangunan breakwater yang berfungsi untuk meredam gelombang yang datang dan memberikan perlindungan terhadap kerusakan wilayah disekitar PLTU dimana keefektifannya bergantung pada penempatan arah breakwater. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah menganalisis karakteristik transformasi gelombang dan mengevaluasi kinerja breakwater di PLTU Karangkandri Cilacap. Data yang digunakan antara lain : Data Batimetri, Data Angin selama 10 tahun, dan Peta Lokasi. Metode yang digunakan dalam analisis data angin selama 10 tahun untuk menghitung gelombang kala ulang adalah metode SMB yang terdiri dari Weibull dan Gumbel (Fisher-Tippet Type I), serta simulasi gelombangnya menggunakan Sofware SMS 8.0 model CG Wave.Dari ha","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126311099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}