Abstrak Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak yang signifikan ke dalam berbagai bidang tidak hanya di bidang komputer tetapi juga bidang di luar ilmu komputer. Bidang yang juga tersentuh oleh teknologi komputer adalah bidang perkebunan. Kopi merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peranan yang penting bagi perekonomian di Indonesia.Adanya penyakit yang menyerang pada tanaman kopi mengakibatkan menurunnya kualitas dan rendahnya tingkat produktifitas pada tanaman kopi.Penanganan penyakit pada tanaman kopi tidak tertangani dengan baik karena kurangnya informasi yang diketahui petani tentang penyakit kopi. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis membuat aplikasi Sistem Pakar Penyakit Pada Tanaman Kopi Berbasis Android menggunakan Metode Forward Chaining. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah wawancara, studi pustaka dan observasi. Dari hasil penelitian berhasil dibuat aplikasi sistem pakar berbasis android dengan tujuan untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman kopi menggunakan metode forward chaining dan memberikan keluaran berupa penyakit tanaman kopi beserta cara penanganan penyakit tanaman kopi.Aplikasi sistem pakar dapat membantu para petani kopi dan orang awam dalam mendiagnosa penyakit tanaman kopi dan sebagai pengganti pakar dalam mendiagnosis penyakit pada tanaman kopi. Kata Kunci : Sistem Pakar, Penyakit, Tanaman Kopi, Forward Chaining, Android
{"title":"SISTEM PAKAR PENYAKIT PADA TANAMAN KOPI BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING","authors":"Eko Sudaryanto, Asep Suryanto, Tri Watiningsih","doi":"10.53810/jt.v22i2.422","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.422","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak yang signifikan ke dalam berbagai bidang tidak hanya di bidang komputer tetapi juga bidang di luar ilmu komputer. Bidang yang juga tersentuh oleh teknologi komputer adalah bidang perkebunan. Kopi merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peranan yang penting bagi perekonomian di Indonesia.Adanya penyakit yang menyerang pada tanaman kopi mengakibatkan menurunnya kualitas dan rendahnya tingkat produktifitas pada tanaman kopi.Penanganan penyakit pada tanaman kopi tidak tertangani dengan baik karena kurangnya informasi yang diketahui petani tentang penyakit kopi. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis membuat aplikasi Sistem Pakar Penyakit Pada Tanaman Kopi Berbasis Android menggunakan Metode Forward Chaining. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah wawancara, studi pustaka dan observasi. Dari hasil penelitian berhasil dibuat aplikasi sistem pakar berbasis android dengan tujuan untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman kopi menggunakan metode forward chaining dan memberikan keluaran berupa penyakit tanaman kopi beserta cara penanganan penyakit tanaman kopi.Aplikasi sistem pakar dapat membantu para petani kopi dan orang awam dalam mendiagnosa penyakit tanaman kopi dan sebagai pengganti pakar dalam mendiagnosis penyakit pada tanaman kopi. \u0000 \u0000Kata Kunci : Sistem Pakar, Penyakit, Tanaman Kopi, Forward Chaining, Android","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115284299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Wilayah RW.8 Langenharjo, Grogol, Sukoharjo merupakan area yang selalu tergenang banjir di setiap musim hujan tiba. Penyebab pasti terjadinya genangan belum diketahui karena belum pernah dilakukan penelitian secara ilmiah mengenai ini. Untuk itu perlu kiranya saat ini dilakukan langkah awal untuk mengetahui kondisi hidrologis yang terjadi di area ini. Permasalahannya adalah seberapa besar debit aliran maksimum yang ditimbulkan oleh hujan di area ini dan harus dibuang keluar? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besaran debit aliran maksimum oleh hujan dengan periode ulang 1,01 tahun dan periode ulang 2 tahun yang nantinya diharapkan bisa menjadi bekal untuk penyelidikan penyebab terjadinya genangan dan perencanaan penanggulangan banjir selanjutnya. Debit aliran maksimum periode ulang 1,01 tahun bisa digunakan untuk mengevaluasi kapasitas saluran yang ada dan debit aliran maksimum periode ulang 2 tahun bisa untuk merencanakan kapasitas pompa yang dibutuhkan apabila dilaksanakan pompanisasi. Metode penelitian menggunakan metode Rasional. Hasil penelitian menemukan besaran debit aliran maksimum untuk periode ulang 1,01 tahun (Q1,01) sebesar 0.68 m3/det dan untuk periode ulang 2 tahun (Q2) sebesar 0.95 m3/det. Kata kunci: Intensitas hujan, luas area tangkapan. debit aliran.
{"title":"DEBIT ALIRAN MAKSIMUM SALURAN DRAINASE DI WILAYAH PERMUKIMAN RW.8 DESA LANGENHARJO, SUKOHARJO","authors":"I. Ismadi, A. Yuuwono","doi":"10.53810/jt.v22i2.419","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.419","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Wilayah RW.8 Langenharjo, Grogol, Sukoharjo merupakan area yang selalu tergenang banjir di setiap musim hujan tiba. Penyebab pasti terjadinya genangan belum diketahui karena belum pernah dilakukan penelitian secara ilmiah mengenai ini. Untuk itu perlu kiranya saat ini dilakukan langkah awal untuk mengetahui kondisi hidrologis yang terjadi di area ini. Permasalahannya adalah seberapa besar debit aliran maksimum yang ditimbulkan oleh hujan di area ini dan harus dibuang keluar? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besaran debit aliran maksimum oleh hujan dengan periode ulang 1,01 tahun dan periode ulang 2 tahun yang nantinya diharapkan bisa menjadi bekal untuk penyelidikan penyebab terjadinya genangan dan perencanaan penanggulangan banjir selanjutnya. Debit aliran maksimum periode ulang 1,01 tahun bisa digunakan untuk mengevaluasi kapasitas saluran yang ada dan debit aliran maksimum periode ulang 2 tahun bisa untuk merencanakan kapasitas pompa yang dibutuhkan apabila dilaksanakan pompanisasi. Metode penelitian menggunakan metode Rasional. Hasil penelitian menemukan besaran debit aliran maksimum untuk periode ulang 1,01 tahun (Q1,01) sebesar 0.68 m3/det dan untuk periode ulang 2 tahun (Q2) sebesar 0.95 m3/det. \u0000Kata kunci: Intensitas hujan, luas area tangkapan. debit aliran.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126336223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Paper ini mengkaji durabilitas beton geopolimer berbasis fly ash. Durabilitas beton geopolimer yang dikaji adalah yang berkaitan dengan ketahanan terhadap lingkungan yang bersifat asam dan lingkungan yang sulfat. Hal ini karena sebagian struktur beton berada pada lingkungan tersebut. Dengan mengetahui perilaku material tersebut, maka dapat diperoleh desain yang lebih aman dan ekonomis. Dari hasil penelitian terungkap bahwa beton geopolimer memiliki kinerja yang lebih baik dibanding beton OPC dan mampu bertahan dalam lingkungan yang lebih agresif. Kata kunci: Durabilitas, Mortar, Beton, Geopolymer, Fly-Ash.
{"title":"STUDI KETAHANAN BETON GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH TERHADAP ASAM SULFAT","authors":"Remigildus Cornelis, Iwan Rustendi","doi":"10.53810/jt.v22i2.427","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.427","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Paper ini mengkaji durabilitas beton geopolimer berbasis fly ash. Durabilitas beton geopolimer yang dikaji adalah yang berkaitan dengan ketahanan terhadap lingkungan yang bersifat asam dan lingkungan yang sulfat. Hal ini karena sebagian struktur beton berada pada lingkungan tersebut. Dengan mengetahui perilaku material tersebut, maka dapat diperoleh desain yang lebih aman dan ekonomis. Dari hasil penelitian terungkap bahwa beton geopolimer memiliki kinerja yang lebih baik dibanding beton OPC dan mampu bertahan dalam lingkungan yang lebih agresif. \u0000Kata kunci: Durabilitas, Mortar, Beton, Geopolymer, Fly-Ash.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131868683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Ruas Jalan Menuju TPA Wlahar Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas berulang kali mengalami ambles dan longsor lereng pada beberapa titik. Ambles dan longsor menimbulkan masalah transportasi karena ruas jalan ini akan menjadi jalur utama menuju ke TPA yang sedang di bangun. Ambles dan longsor meliputi hampir seluruh lebar badan jalan dengan panjang longsoran lebih kurang 35meter. Tujuan penelitian adalah mengkaji karakteristik tanah dasar jalan dan stabilitas lereng Ruas Jalan Menuju TPA Wlahar tersebut. Kajian dilakukan untuk menemukan jawaban penyebab terjadinya longsor lereng dan ambles di ruas jalan tersebut. Karakteristik tanah dasar dianalisis dengan pendekatan parameter batas-batas Atterberg. Hasil analisis menunjukkan tanah dasar dibawah timbunan Ruas Jalan tersebut, endapan fluvial yang sangat mudah sekali longsor bila tidak dalam kondisi tertahan. Tanah jenis ini mempunyai karakteristik tanah yang kurang baik, karena sering menimbulkan penurunan yang berlebihan, gerakan dinding penahan tanah, keruntuhan lereng, dan lain-lain. Stabilitas lereng. Analisis daya dukung tanah pada Ruas Jalan tersebut menggunakan metode PCI dan perhitungan CBR laboratorium. Adapun data yang diperlukan dalam penelitain adalah data sekunder dan data primer yang didapat dari lokasi jalan tersebut. Dari hasil Analisa, didapatkan hasil sebagai berikut: Berat Jenis Tanah (2,354-2,411)gr/cm3, CBR Laboratorium untuk kepadatan 95% (0,860-3,300)% untuk kepadatan 100% (0,740-2,350)%, Tanah dasar (subbase) ruas jalan tersebut, mempunyai nilai Batas plastis antara 27,579– 0,808 dan indeks plastisitas antara 22,641–31,992. termasuk tanah yang mempunyai sifat plastisitas sedang. Batas Cair antara 53,392-62,800% . Kemudian, nilai batas susu tantara 6,762-41,436%. Kata-kata Kunci : Karakteristik tanah, Struktur Tanah, indeks plastisitas
{"title":"KAJIAN TANAH AMBLAS PADA RUAS JALAN MENUJU TPA WLAHAR KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMAS","authors":"Atiyah Barkah, Reni Sulistyawati","doi":"10.53810/jt.v22i2.420","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.420","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Ruas Jalan Menuju TPA Wlahar Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas berulang kali mengalami ambles dan longsor lereng pada beberapa titik. Ambles dan longsor menimbulkan masalah transportasi karena ruas jalan ini akan menjadi jalur utama menuju ke TPA yang sedang di bangun. Ambles dan longsor meliputi hampir seluruh lebar badan jalan dengan panjang longsoran lebih kurang 35meter. Tujuan penelitian adalah mengkaji karakteristik tanah dasar jalan dan stabilitas lereng Ruas Jalan Menuju TPA Wlahar tersebut. Kajian dilakukan untuk menemukan jawaban penyebab terjadinya longsor lereng dan ambles di ruas jalan tersebut. \u0000Karakteristik tanah dasar dianalisis dengan pendekatan parameter batas-batas Atterberg. Hasil analisis menunjukkan tanah dasar dibawah timbunan Ruas Jalan tersebut, endapan fluvial yang sangat mudah sekali longsor bila tidak dalam kondisi tertahan. Tanah jenis ini mempunyai karakteristik tanah yang kurang baik, karena sering menimbulkan penurunan yang berlebihan, gerakan dinding penahan tanah, keruntuhan lereng, dan lain-lain. Stabilitas lereng. \u0000Analisis daya dukung tanah pada Ruas Jalan tersebut menggunakan metode PCI dan perhitungan CBR laboratorium. Adapun data yang diperlukan dalam penelitain adalah data sekunder dan data primer yang didapat dari lokasi jalan tersebut. Dari hasil Analisa, didapatkan hasil sebagai berikut: Berat Jenis Tanah (2,354-2,411)gr/cm3, CBR Laboratorium untuk kepadatan 95% (0,860-3,300)% untuk kepadatan 100% (0,740-2,350)%, Tanah dasar (subbase) ruas jalan tersebut, mempunyai nilai Batas plastis antara 27,579– 0,808 dan indeks plastisitas antara 22,641–31,992. termasuk tanah yang mempunyai sifat plastisitas sedang. Batas Cair antara 53,392-62,800% . Kemudian, nilai batas susu tantara 6,762-41,436%. \u0000 \u0000Kata-kata Kunci : Karakteristik tanah, Struktur Tanah, indeks plastisitas","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128130116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Pertumbuhan penduduk yang cepat mengakibatkan penambahan jumlah penduduk dan juga, penambahan jumlah umat Katolik di Stasi Santo Albertus Patikraja. Pewartaan dan jawaban atas panggilan hidup menggereja dan pembaptisan dewasa yang terlaksana, serta perpindahan umat Katolik dari daerah lain ke wilayah Patikraja, turut menambah perkembangan umat Gereja stasi Santo Albertus Patikraja. Hal ini menyebabkan penambahan kebutuhan ruang ibadah segera. Gereja yang ada hanya mampu menampung maksimal 30 orang padahal umat yang ada saat ini ada 83 orang , maka direncanakan perluasan gereja. Masalah Kembali timbul karena lahan yang sangat terbatas dan Maka dibutuhkan Gereja tumbuh mengambil konsep pembangunan yang sama dengan rumah tumbuh. Gereja seringkali juga mempunyai permasalahan yang sama, yaitu kebutuhan ruang yang mendesak tetapi dana dan lahan yang sangat terbatas, yang tidak memungkinkan semua ruang dapat tercukupi. Maka dibutuhkan rancangan yang segera dapat direalisasi sesuai dengan dana dan luasan lahan yang ada tetapi memungkinkan adanya pengembangan di masa yang akan datang. Maka penulis berusaha membuat penyelesaian dengan desain gereja tumbuh. Desain gereja sesuai dengan kebutuhan stasi dan mempunyai alternatif tumbuh ke atas atau vertical dan atau alternatif tumbuh ke arah belakang atau horizontal. Rancangan atau gambar desain sebagai jawaban dari masalah tersebut dibuat dengan konsep sederhana tetapi tetap dapat mengaktualisasikan sebagai Gereja dalam gambar berupa denah, tampak dan perspektif . Kata kunci : Perkembangan umat, kebutuhan ruang, gereja tumbuh
{"title":"PERENCANAAN GEREJA TUMBUH STASI SANTO ALBERTUS PATIK RAJA BANYUMAS","authors":"Dwi Istiningsih, Eddy Poerwodihardjo","doi":"10.53810/jt.v22i2.421","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.421","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pertumbuhan penduduk yang cepat mengakibatkan penambahan jumlah penduduk dan juga, penambahan jumlah umat Katolik di Stasi Santo Albertus Patikraja. Pewartaan dan jawaban atas panggilan hidup menggereja dan pembaptisan dewasa yang terlaksana, serta perpindahan umat Katolik dari daerah lain ke wilayah Patikraja, turut menambah perkembangan umat Gereja stasi Santo Albertus Patikraja. Hal ini menyebabkan penambahan kebutuhan ruang ibadah segera. Gereja yang ada hanya mampu menampung maksimal 30 orang padahal umat yang ada saat ini ada 83 orang , maka direncanakan perluasan gereja. Masalah Kembali timbul karena lahan yang sangat terbatas dan Maka dibutuhkan Gereja tumbuh mengambil konsep pembangunan yang sama dengan rumah tumbuh. Gereja seringkali juga mempunyai permasalahan yang sama, yaitu kebutuhan ruang yang mendesak tetapi dana dan lahan yang sangat terbatas, yang tidak memungkinkan semua ruang dapat tercukupi. Maka dibutuhkan rancangan yang segera dapat direalisasi sesuai dengan dana dan luasan lahan yang ada tetapi memungkinkan adanya pengembangan di masa yang akan datang. Maka penulis berusaha membuat penyelesaian dengan desain gereja tumbuh. Desain gereja sesuai dengan kebutuhan stasi dan mempunyai alternatif tumbuh ke atas atau vertical dan atau alternatif tumbuh ke arah belakang atau horizontal. Rancangan atau gambar desain sebagai jawaban dari masalah tersebut dibuat dengan konsep sederhana tetapi tetap dapat mengaktualisasikan sebagai Gereja dalam gambar berupa denah, tampak dan perspektif . \u0000Kata kunci : Perkembangan umat, kebutuhan ruang, gereja tumbuh","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"2005 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127633460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Kebutuhan energi listrik berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan teknologi di indonesia. Kenaikan yang signifikan terjadi pada setiap tahunnya disebabkan oleh adanya factor ekonomi dan bertambahnya populasi penduduk. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan pemenuhan kebutuhan listrik dalam jangka waktu beberapa tahun kedepan untuk mengantisispasi tidak adanya ketersedian energi listrik. Tugas penelitian ini dibuat untuk mengetahui kebutuhan serta stok energi listrik yang terdapat pada tiga tahun terakhir yakni tahun 2015 sampai dengan 2017. Sebagai proses proyeksi penelitian ini perangkat lunak yang digunakan adalah LEAP (Long-range Energi Alternative Planning). Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode end use, metode end use adalah perhitungan secara rinci tenaga listrik untuk setiap pelanggan yang dihitung berdasarkan data dan analisa penggunaan akhir pada setiap sector pemakai energi listrik. Sasaran yang akan diproyeksikan adalah Jumlah pelanggan energi listrik, dan konsumsi (KWh) energi listrik di kota salatiga yang beberapa tahun terakhir ini mengalami kenaikan yang lumayan stabil. Pada tahun 2015 terdapat 67.938,00 pengguna energi listrik dengan jumlah 36.135.734,00 KWh cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan pada tahun 2016 dengan 107.822.461,00KWh dan 70.828,00 pengguna. Dan pada 2017 memiliki tingkat kenaikan yang tinggi dengan nilai pengguna baru sebanyak 73.969,00 dan KWh sebesar 126.934.190,00. Kata Kunci: kebutuhan, pengguna, listrik.
{"title":"PERENCANAAN DAN PEMENUHAN ENERGI LISTRIK DI KOTA SALATIGA","authors":"I. Darmawan, Kholistianingsih Kholistianingsih","doi":"10.53810/jt.v22i2.428","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.428","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Kebutuhan energi listrik berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan teknologi di indonesia. Kenaikan yang signifikan terjadi pada setiap tahunnya disebabkan oleh adanya factor ekonomi dan bertambahnya populasi penduduk. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan pemenuhan kebutuhan listrik dalam jangka waktu beberapa tahun kedepan untuk mengantisispasi tidak adanya ketersedian energi listrik. Tugas penelitian ini dibuat untuk mengetahui kebutuhan serta stok energi listrik yang terdapat pada tiga tahun terakhir yakni tahun 2015 sampai dengan 2017. Sebagai proses proyeksi penelitian ini perangkat lunak yang digunakan adalah LEAP (Long-range Energi Alternative Planning). Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode end use, metode end use adalah perhitungan secara rinci tenaga listrik untuk setiap pelanggan yang dihitung berdasarkan data dan analisa penggunaan akhir pada setiap sector pemakai energi listrik. Sasaran yang akan diproyeksikan adalah Jumlah pelanggan energi listrik, dan konsumsi (KWh) energi listrik di kota salatiga yang beberapa tahun terakhir ini mengalami kenaikan yang lumayan stabil. Pada tahun 2015 terdapat 67.938,00 pengguna energi listrik dengan jumlah 36.135.734,00 KWh cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan pada tahun 2016 dengan 107.822.461,00KWh dan 70.828,00 pengguna. Dan pada 2017 memiliki tingkat kenaikan yang tinggi dengan nilai pengguna baru sebanyak 73.969,00 dan KWh sebesar 126.934.190,00. \u0000Kata Kunci: kebutuhan, pengguna, listrik.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114728349","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Frans J. Likadja, Remigildus Cornelis, Partogi H. Simatupang
Abstrak Keberadaan tower transmisi sangat penting sebagai infrastruktur utama penyaluran tenaga listrik terutama di Nusa Tenggara Timur yang memiliki pusat pembangkit berjauhan dengan pusat beban. Akibat badai seroja, beberapa tapak tower mengalami kegagalan terutama karena sliding pada pondasinya. Karena itu, direncanakan reokasi tapak tower yang mengalami sliding tersebut. Untuk itu sngat diperlukan kajian terutama kestabilan tanah dasar pondasi sehingga desain pondasi lebih aman terhadap beban beban yang bekerja. Dalam penelitian ini telah dilakukan penyelidikan tanah yaitu pengujian sondir, boring, pengujian sampel UDS dan survey pemukaan tanah. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis tanahnya adalah lanau bercampur lempung bobonaro yang memiliki sifat ekspansive karena sifat kembang susut yang tinggi. Hal ini terkonfirmasi adanya retak permukaan yang luas. Berdasarkan hasi evauasi menunjukkan bahwa tekanan tanah berada pada kedalaman rata rata 16 m sehingga jenis pondasi disarankan mengunakan jnis pondasi dalam daya dukungnya memanfaatkan end bearing dan friksi. Hal ini karena nilai sudut kohesi dan sudut geser tanah sangat kecil Kata kunci: Stabilitas tanah, pondasi, Tower, Transmisi, Seroja.
{"title":"KAJIAN STABILITAS TANAH DAN PONDASI PADA RENCANA RELOKASI TAPAK TOWER JALUR TRANSMISI (SUTT 70 Kv) TIMOR DAMPAK BADAI SEROJA DI KUPANG","authors":"Frans J. Likadja, Remigildus Cornelis, Partogi H. Simatupang","doi":"10.53810/jt.v22i2.425","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.425","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Keberadaan tower transmisi sangat penting sebagai infrastruktur utama penyaluran tenaga listrik terutama di Nusa Tenggara Timur yang memiliki pusat pembangkit berjauhan dengan pusat beban. Akibat badai seroja, beberapa tapak tower mengalami kegagalan terutama karena sliding pada pondasinya. Karena itu, direncanakan reokasi tapak tower yang mengalami sliding tersebut. Untuk itu sngat diperlukan kajian terutama kestabilan tanah dasar pondasi sehingga desain pondasi lebih aman terhadap beban beban yang bekerja. Dalam penelitian ini telah dilakukan penyelidikan tanah yaitu pengujian sondir, boring, pengujian sampel UDS dan survey pemukaan tanah. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis tanahnya adalah lanau bercampur lempung bobonaro yang memiliki sifat ekspansive karena sifat kembang susut yang tinggi. Hal ini terkonfirmasi adanya retak permukaan yang luas. Berdasarkan hasi evauasi menunjukkan bahwa tekanan tanah berada pada kedalaman rata rata 16 m sehingga jenis pondasi disarankan mengunakan jnis pondasi dalam daya dukungnya memanfaatkan end bearing dan friksi. Hal ini karena nilai sudut kohesi dan sudut geser tanah sangat kecil \u0000Kata kunci: Stabilitas tanah, pondasi, Tower, Transmisi, Seroja.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130284079","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Transformator merupakan peralatan paling penting dalam penyaluran tenaga listrik, adapun fungsi dari trafo itu sendiri mengubah nilai tegangan (menaik turunkan) sesuai dengan kebutuhan penyaluran. Oleh karenanya, diperlukan perawatan atau pemeliharaan pada trafo untuk menjaga kehandalan kinerja trafo. Salah satu komponen penting dalam trafo yaitu isolasi trafo, isolasi trafo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu isolasi solid (kertas) dan isolasi dielektrik (minyak). Dalam hal ini, isolasi Dielektrik merupakan representasi dari kondisi trafo dan merupakan alarm awal pemburukan trafo, sehingga penting untuk melakukan monitoring hasil uji isolasi dielektrik trafo. Pengujian dielektrik trafo terkait dengan isolasi yaitu pengujian minyak yang berupa uji DGA (Dissolved Gas Analysis), Karakteristik Minyak, dan Uji Furan. Untuk mengetahui kondisi awal isolasi trafo didapatkan dari hasil Uji DGA dan Karaktersitik Minyak. Dengan adanya presentasi kondisi awal trafo, maka akan dapat diambil tindakan preventif untuk meminimalisir gangguan internal trafo sehingga kehandalan trafo tetap terjaga. Kata kunci: isolasi dielektrik, DGA, karakteristik minyak
{"title":"PENGARUH KONDISI ISOLASI DIELEKTRIK TERHADAP KEHANDALAN TRANSFORMATOR TENAGA","authors":"Rahmawaty Prihantiny, Dody Wahjudi, Priyono Yulianto","doi":"10.53810/jt.v22i2.426","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.426","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Transformator merupakan peralatan paling penting dalam penyaluran tenaga listrik, adapun fungsi dari trafo itu sendiri mengubah nilai tegangan (menaik turunkan) sesuai dengan kebutuhan penyaluran. Oleh karenanya, diperlukan perawatan atau pemeliharaan pada trafo untuk menjaga kehandalan kinerja trafo. Salah satu komponen penting dalam trafo yaitu isolasi trafo, isolasi trafo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu isolasi solid (kertas) dan isolasi dielektrik (minyak). Dalam hal ini, isolasi Dielektrik merupakan representasi dari kondisi trafo dan merupakan alarm awal pemburukan trafo, sehingga penting untuk melakukan monitoring hasil uji isolasi dielektrik trafo. Pengujian dielektrik trafo terkait dengan isolasi yaitu pengujian minyak yang berupa uji DGA (Dissolved Gas Analysis), Karakteristik Minyak, dan Uji Furan. Untuk mengetahui kondisi awal isolasi trafo didapatkan dari hasil Uji DGA dan Karaktersitik Minyak. Dengan adanya presentasi kondisi awal trafo, maka akan dapat diambil tindakan preventif untuk meminimalisir gangguan internal trafo sehingga kehandalan trafo tetap terjaga. \u0000Kata kunci: isolasi dielektrik, DGA, karakteristik minyak","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116293630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adrianus Atmawijaya, Yohanes Wahyu Dwi Yudono, D. Lestariningsih
Abstrak Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung dari acaman luar. Kebutuhan akan rumah atau hunian semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Purwokerto merupakan kota dengan perkembangan penduduk yang cukup tinggi hal ini berpengaruh terhadap jumlah kebutuhan hunian dan semakin sedikitnya lahan yang dapat dimanfaatkan. Untuk menjawab masalah ini, rumah susun dapat menjadi solusi dari minimnya lahan yang tersedia. Di Lain pihak, Rumah susun adalah bangunan gedung yang identik dengan kesan sangat privat dan bertolak belakang dengan pola pikir orang Jawa, terutama di Purwokerto dan sekitarnya, yang masih memiliki jiwa komunal yang tinggi. Diperlukan pengembangan konsep permukiman komunal yang konvensional dalam desain rumah susun. Tulisan ini diharapkan dapat sedikit mencocokkan jiwa komunal itu ke dalam sebuah gedung rumah susun. Kata kunci: Rumah susun, Purwokerto, Konvensional.
{"title":"MENERAPKAN KONSEP HUNIAN KONVENSIONAL PADA BANGUNAN APARTEMEN DI KOTA PURWOKERTO","authors":"Adrianus Atmawijaya, Yohanes Wahyu Dwi Yudono, D. Lestariningsih","doi":"10.53810/jt.v22i2.424","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.424","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung dari acaman luar. Kebutuhan akan rumah atau hunian semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Purwokerto merupakan kota dengan perkembangan penduduk yang cukup tinggi hal ini berpengaruh terhadap jumlah kebutuhan hunian dan semakin sedikitnya lahan yang dapat dimanfaatkan. Untuk menjawab masalah ini, rumah susun dapat menjadi solusi dari minimnya lahan yang tersedia. Di Lain pihak, Rumah susun adalah bangunan gedung yang identik dengan kesan sangat privat dan bertolak belakang dengan pola pikir orang Jawa, terutama di Purwokerto dan sekitarnya, yang masih memiliki jiwa komunal yang tinggi. Diperlukan pengembangan konsep permukiman komunal yang konvensional dalam desain rumah susun. Tulisan ini diharapkan dapat sedikit mencocokkan jiwa komunal itu ke dalam sebuah gedung rumah susun. \u0000 \u0000Kata kunci: Rumah susun, Purwokerto, Konvensional.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134309933","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Sampah adalah konsep protesis manusia, pada proses-proses alam nir terdapat sampah, yg terdapat hanya produk-produk yg tidak bergerak. Ada beberapa fase materi sampah berupa padat, cair, atau gas. Pelapasan pada fase kedua atau disebut terakhir, terutama gas, sampah bisa dikatakan menjadi emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi Didalam kehidupan manusia, sampah pada jumlah besar berdasarkan kegiatan industri (dikenal pula menggunakan sebutan limbah), contohnya pertambangan, manufaktur, & konsumsi. Hampir seluruh produk industri akan sebagai sampah dalam suatu waktu, menggunakan jumlah sampah yg kira-kira seperti menggunakan jumlah konsumsi. Cara pengendalian sampah yg paling sederhana merupakan menggunakan menumbuhkan pencerahan berdasarkan pada diri masing-masing individu juga forum buat nir menghambat lingkungan menggunakan sampah. Selain itu diharapkan pula kontrol sosial budaya warga membuat lebih menghargai lingkungan, walau kadang juga dihadapkan dalam mitos tertentu. Kata kunci: sampah , masyarakat , lingkungan
{"title":"UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH NON DOMESTIK DENGAN MENINGKATKAN FUNGSI KONTROL","authors":"Susatyo Adhi, Eddy Poerwodihardjo","doi":"10.53810/jt.v22i2.429","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.429","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Sampah adalah konsep protesis manusia, pada proses-proses alam nir terdapat sampah, yg terdapat hanya produk-produk yg tidak bergerak. Ada beberapa fase materi sampah berupa padat, cair, atau gas. Pelapasan pada fase kedua atau disebut terakhir, terutama gas, sampah bisa dikatakan menjadi emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi \u0000 Didalam kehidupan manusia, sampah pada jumlah besar berdasarkan kegiatan industri (dikenal pula menggunakan sebutan limbah), contohnya pertambangan, manufaktur, & konsumsi. Hampir seluruh produk industri akan sebagai sampah dalam suatu waktu, menggunakan jumlah sampah yg kira-kira seperti menggunakan jumlah konsumsi. \u0000 Cara pengendalian sampah yg paling sederhana merupakan menggunakan menumbuhkan pencerahan berdasarkan pada diri masing-masing individu juga forum buat nir menghambat lingkungan menggunakan sampah. Selain itu diharapkan pula kontrol sosial budaya warga membuat lebih menghargai lingkungan, walau kadang juga dihadapkan dalam mitos tertentu. \u0000Kata kunci: sampah , masyarakat , lingkungan","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125108374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}