Dinda Kartika Sari, D. Lestariningsih, Yohana Nursruwening
ABSTRACT (ABSTRAK) The cultural diversity possessed by each region in Indonesia is the main capital in tourism in Indonesia, culture with its uniqueness has several potentials that deserve to be raised in the wider community as a cultural tourism destination. These cultural potentials include the daily lives of residents, crafts and performances, as well as the beauty of the environment and architecture. This cultural tourism area is a place for cultural diversity, the utilization of cultural heritage potential, as a tourist attraction in line with the purpose of cultural development, namely cultural tourism. The planning of this cultural tourism area uses a neovernacular architectural approach that brings back traditional elements (local forms) into new buildings with more modern technology. Neo-vernacular architecture does not apply any of the principles of vernacular architecture or modern architecture but rather applies cultural elements and vernacular architectural traditions with technology in modern architecture into new works but emphasizes the visual appearance of buildings. Key words : Banjarnegara, Culture, Neo-Vernakuler, Tourism ABSTRAK Keragaman budaya yang dimiliki setiap daerah di Tanah Air Indonesia menjadi modal utama dalam kepariwisataan di Indonesia, budaya dengan keunikannya memiliki beberapa potensi yang layak untuk diangkat pada masyarakat luas sebagai destinasi wisata budaya. Potensi budaya tersebut antara lain keseharian warga, kerajinan dan pertunjukan, serta keasrian lingkungan dan arsitekturnya. Kawasan wisata budaya ini sebagai wadah dari keaneka ragaman budaya, pemanfaatan potensi warisan budaya, sebagai daya tarik wisata sejalan dengan tujuan pengembangan kebudayaan yaitu kepariwisataan budaya. Perencanaan kawasan wisata budaya ini menggunakan pendekatan arsitektur neo-vernakuler yang membawa kembali unsur tradisional (bentuk lokal) ke dalam bangunan baru dengan teknologi yang lebih modern. Arsitektur neo-vernakular tidak menerapkan salah satu prinsip arsitektur vernakular maupun arsitektur modern melainkan menerapkan unsur kebudayaan dan tradisi arsitektur vernakular dengan teknologi pada arsitektur modern ke dalam karya baru namun lebih ditekankan pada penampilan visual bangunan. Kata Kunci : Banjarnegara, Budaya, Neo-Vernakuler, Wisata
摘要(摘要)印度尼西亚各地区所拥有的文化多样性是印度尼西亚旅游业的主要资本,文化以其独特性具有多种潜力,值得在更广泛的社区中作为文化旅游目的地提出。这些文化潜力包括居民的日常生活、手工艺和表演,以及环境和建筑之美。这种文化旅游区是一个地方对文化多样性、文化遗产潜力的利用,作为符合文化发展目的的旅游景点,即文化旅游。这个文化旅游区的规划采用了一种新颖的建筑方法,将传统元素(当地形式)融入到更现代技术的新建筑中。新乡土建筑不采用乡土建筑或现代建筑的任何原则,而是将文化元素和乡土建筑传统与现代建筑的技术结合到新的作品中,但强调建筑的视觉外观。摘要:印尼航空公司印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司。Potensi budaya tersebut antara lain kesharian warga, kerajinan dan pertunjukan, serta keasrian lingkungan dan arsitekturya。Kawasan wisata budaya ini sebagai wadah dari keaneka ragaman budaya, pmanfaatan potenisi warisan budaya, sebagai daya tarik wisisata sejalan dengan pengembangan kebudayaan yiti kepariwisatan budaya。perencanan kawasan wisata budaya ini menggunakan pendekatan arsitektur neo-vernakuler yang membawa kembali unsur传统(本图克地方)ke dalam bangunan baru dengan technologii yang lebih现代。Arsitektur new -vernakular tidak menerapkan salah satu prinsip Arsitektur vernakular maupun Arsitektur modern melainkan menerapkan unsur kebudayaan dantradisi Arsitektur vernakular dengan technologi parda Arsitektur modern ke dalam karya baru namun lebih ditekankan pada penampilan visual bangunan。Kata Kunci: Banjarnegara, Budaya, Neo-Vernakuler, Wisata
{"title":"PERENCANAAN KAWASAN WISATA BUDAYA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNACULAR DI BANJARNEGARA","authors":"Dinda Kartika Sari, D. Lestariningsih, Yohana Nursruwening","doi":"10.53810/jt.v22i1.394","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.394","url":null,"abstract":"ABSTRACT (ABSTRAK) \u0000The cultural diversity possessed by each region in Indonesia is the main capital in tourism in Indonesia, \u0000culture with its uniqueness has several potentials that deserve to be raised in the wider community as a cultural \u0000tourism destination. These cultural potentials include the daily lives of residents, crafts and performances, \u0000as well as the beauty of the environment and architecture. This cultural tourism area is a place for cultural \u0000diversity, the utilization of cultural heritage potential, as a tourist attraction in line with the purpose of \u0000cultural development, namely cultural tourism. The planning of this cultural tourism area uses a neovernacular architectural approach that brings back traditional elements (local forms) into new buildings with \u0000more modern technology. Neo-vernacular architecture does not apply any of the principles of vernacular \u0000architecture or modern architecture but rather applies cultural elements and vernacular architectural \u0000traditions with technology in modern architecture into new works but emphasizes the visual appearance of \u0000buildings. \u0000Key words : Banjarnegara, Culture, Neo-Vernakuler, Tourism \u0000ABSTRAK \u0000Keragaman budaya yang dimiliki setiap daerah di Tanah Air Indonesia menjadi modal utama dalam \u0000kepariwisataan di Indonesia, budaya dengan keunikannya memiliki beberapa potensi yang layak untuk diangkat \u0000pada masyarakat luas sebagai destinasi wisata budaya. Potensi budaya tersebut antara lain keseharian warga, \u0000kerajinan dan pertunjukan, serta keasrian lingkungan dan arsitekturnya. Kawasan wisata budaya ini sebagai \u0000wadah dari keaneka ragaman budaya, pemanfaatan potensi warisan budaya, sebagai daya tarik wisata sejalan \u0000dengan tujuan pengembangan kebudayaan yaitu kepariwisataan budaya. Perencanaan kawasan wisata budaya \u0000ini menggunakan pendekatan arsitektur neo-vernakuler yang membawa kembali unsur tradisional (bentuk \u0000lokal) ke dalam bangunan baru dengan teknologi yang lebih modern. Arsitektur neo-vernakular tidak menerapkan \u0000salah satu prinsip arsitektur vernakular maupun arsitektur modern melainkan menerapkan unsur kebudayaan dan \u0000tradisi arsitektur vernakular dengan teknologi pada arsitektur modern ke dalam karya baru namun lebih \u0000ditekankan pada penampilan visual bangunan. \u0000Kata Kunci : Banjarnegara, Budaya, Neo-Vernakuler, Wisata","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123012670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesuksesan penerapan Sistem Informasi Akademik dengan memadukan model Delone Mclean dan Technology Acceptance Model (TAM). Populasi penelitian ini adalah Dosen, Karyawan dan mahasiswa yang berjumlah 359 responden, metode sampling menggunakan purposive sampling, sedangkan sampel yang memenuhi kriteria berjumlah 139 responden. Kuesioner diuji dengan uji reliabilitas dan uji validitas, selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan pemodelan Struktural Equation Model (SEM) dengan software SPSS Amos 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna menerima dengan baik untuk penggunaan Sistem Informasi Akademik yang dapat dilihat bahwa hampir semua variabel (Kualitas sistem, kualitas layanan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemanfaatan, niat perilaku penggunaan dan kepuasan pengguna) berpengaruh secara signifikan. Dengan demikian penggunaan Sistem Informasi Akademik dapat diterima untuk proses kegiatan belajar mengajar. Kata kunci : Kesuksesan Sistem Informasi, Sistem Informasi Akademik ABSTRACT This study aims to analyze the success of the application of the Academic Information System by combining the Delone Mclean model and the Technology Acceptance Model (TAM). The population of this study were 359 lecturers, employees and students, the sampling method used purposive sampling, while the sample that met the criteria was 139 respondents. The questionnaire was tested with reliability and validity tests, then tested using the Structural Equation Model (SEM) modeling with SPSS Amos 22 software. service quality, perceived ease of use, perceived usefulness, intended use behavior and user satisfaction) have a significant effect. Thus the use of Academic Information Systems can be accepted for the process of teaching and learning activities. Keywords: Information Systems Success, Academic Information Systems
{"title":"ANALISIS KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL DELONE-MCLEAN DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)","authors":"Eko Sudaryanto, Dody Wahjudi","doi":"10.53810/jt.v22i1.397","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.397","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesuksesan penerapan Sistem Informasi Akademik dengan \u0000memadukan model Delone Mclean dan Technology Acceptance Model (TAM). Populasi penelitian ini \u0000adalah Dosen, Karyawan dan mahasiswa yang berjumlah 359 responden, metode sampling menggunakan \u0000purposive sampling, sedangkan sampel yang memenuhi kriteria berjumlah 139 responden. Kuesioner diuji \u0000dengan uji reliabilitas dan uji validitas, selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan pemodelan \u0000Struktural Equation Model (SEM) dengan software SPSS Amos 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa \u0000pengguna menerima dengan baik untuk penggunaan Sistem Informasi Akademik yang dapat dilihat bahwa \u0000hampir semua variabel (Kualitas sistem, kualitas layanan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi \u0000kemanfaatan, niat perilaku penggunaan dan kepuasan pengguna) berpengaruh secara signifikan. Dengan \u0000demikian penggunaan Sistem Informasi Akademik dapat diterima untuk proses kegiatan belajar mengajar. \u0000Kata kunci : Kesuksesan Sistem Informasi, Sistem Informasi Akademik \u0000ABSTRACT \u0000This study aims to analyze the success of the application of the Academic Information System by combining \u0000the Delone Mclean model and the Technology Acceptance Model (TAM). The population of this study were \u0000359 lecturers, employees and students, the sampling method used purposive sampling, while the sample that \u0000met the criteria was 139 respondents. The questionnaire was tested with reliability and validity tests, then \u0000tested using the Structural Equation Model (SEM) modeling with SPSS Amos 22 software. service quality, \u0000perceived ease of use, perceived usefulness, intended use behavior and user satisfaction) have a significant \u0000effect. Thus the use of Academic Information Systems can be accepted for the process of teaching and \u0000learning activities. \u0000Keywords: Information Systems Success, Academic Information Systems","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121668227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang bermata air di Wonogiri dan bermuara hingga ke laut Jawa ini memiliki panjang kurang lebih 600 km dan memiliki 2200 anak sungai yang mengalir ke berbagai daerah baik di sebagian Provinsi Jawa Tengah hingga ke sebagian Provinsi Jawa Timur. Dalam sejarahnya daerah aliran sungai merupakan lokasi yang vital bagi arus transpotasi menuju ke daerah – daerah pedalaman, mengingat pada jaman dahulu transportasi air merupakan sarana transportasi utama dari hulu sungai menuju hilir sungai, pun juga sebaliknya. Hal ini menyebabkan daerah yang memiliki komoditi lokal, mempersiapkan sebuah fasilitas berupa dermaga (bandar) guna menunjang proses bongkar muat atau jual-beli komoditi di daerah tersebut. Dermaga-dermaga inilah yang kemudian menjadi embrio sebuah perkembangan kota baik dari segi perekonomian, sosial, dan kultural di daerah-daerah tersebut, khususnya kota Surakarta. Surakarta yang merupakan daerah hulu dan mempunyai kerajaan pada saat itu, menjadi obyek vital dalam proses ekspedisi daerah aliran sungai bengawan solo. Hal ini mempengaruhi perkembangan kota Surakarta menjadi kota yang lebih variatif dari segi kultural dan lebih maju dari segi ekonomi jika dibandingkan dengan daerah-daerah sekitarnya. Kata kunci: daerah aliran sungai; bengawan solo,; sejarah,; perkembangan kota
{"title":"PENGARUH SUNGAI BENGAWAN SOLO TERHADAP SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA SURAKARTA","authors":"W. Prabowo, Rully Rully","doi":"10.53810/jt.v21i2.371","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.371","url":null,"abstract":"Abstrak Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang bermata air di Wonogiri dan bermuara hingga ke laut Jawa ini memiliki panjang kurang lebih 600 km dan memiliki 2200 anak sungai yang mengalir ke berbagai daerah baik di sebagian Provinsi Jawa Tengah hingga ke sebagian Provinsi Jawa Timur. Dalam sejarahnya daerah aliran sungai merupakan lokasi yang vital bagi arus transpotasi menuju ke daerah – daerah pedalaman, mengingat pada jaman dahulu transportasi air merupakan sarana transportasi utama dari hulu sungai menuju hilir sungai, pun juga sebaliknya. Hal ini menyebabkan daerah yang memiliki komoditi lokal, mempersiapkan sebuah fasilitas berupa dermaga (bandar) guna menunjang proses bongkar muat atau jual-beli komoditi di daerah tersebut. Dermaga-dermaga inilah yang kemudian menjadi embrio sebuah perkembangan kota baik dari segi perekonomian, sosial, dan kultural di daerah-daerah tersebut, khususnya kota Surakarta. Surakarta yang merupakan daerah hulu dan mempunyai kerajaan pada saat itu, menjadi obyek vital dalam proses ekspedisi daerah aliran sungai bengawan solo. Hal ini mempengaruhi perkembangan kota Surakarta menjadi kota yang lebih variatif dari segi kultural dan lebih maju dari segi ekonomi jika dibandingkan dengan daerah-daerah sekitarnya. Kata kunci: daerah aliran sungai; bengawan solo,; sejarah,; perkembangan kota","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121690017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Kecamatan Teluk Mutiara merupakan salah satu kecamatan yang terletak ditengah pusat kota Kalabahi. Kecamatan ini terdiri atas 11 kelurahan/desa , tersebar pusat pemerintahan maupun pergerakan ekonomi kabupaten. Dikarenakan termasuk dalam jangkauan pengaruh aktifitas benturan lempeng Indoaustralia dan lempeng Eurasia sehingga kota Kalabahi beserta wilayah-wilayah lainnya di pulau Alor sangat rentan dengan bencana gempa bumi. Salah satu mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat bangunan tahan gempa serta stabilisasi – stabilisai tanah lainnya. Langkah awalnya adalah dengan mengetahui karakteristik tanah pada wilayah setempat. Hasil penelitian melalui pengujian laboratorium terhadap karakateristik fisik tanah diperoleh tanah di desa Fanating maupun Wetabua berupa tanah pasir berlempung sedangkan di desa Watatuku berupa tanah pasir berlanau dengan plastisitas rendah. Berat spesifik tanah berada pada rentang 2.63-2.69 dengan koefisien permeabilitas dalam rentang 10-4 – 10-6 cm/det. Untuk karakteristik mekanis dilakukan pengujian Geser Langsung diperoleh parameter kuat geser tanah yaitu nilai kohesi dalam rentang 0 –0.2 kg/cm2 serta  sudut gesek dalam tanah pada rentang 16o -24o. Untuk uji pemadatan diperolehhasil berat volume kering maksimum rata-rata 1.35 gr/cm3 pada kadar air optimum w = 23.32 %.         Kata kunci : karakteristik, tanah, plastisitas, kohesi, kuat dukung
珍珠湾省是卡拉巴希市中心的一个街道。该地区由11个村庄组成,分布在政府和地区经济运动中心。由于印多澳大利亚和欧亚板块碰撞活动的影响范围,卡拉巴希和阿洛岛的其他地区非常容易发生地震。能做的就是赚足够的减排之一建筑抗震以及其他稳定a€“stabilisai土地。第一步是了解当地土壤的特性。对具有物理特征的土壤进行实验室测试的研究发现,在Fanating村和Wetabua村都有粘土,而在我的watau村则有低可塑性的沙沙沙。具体重量范围在2 63-2。69地渗透性系数范围内10 a€“10-6厘米/秒。机械的特点做牢固地滑动测试参数直接获得土地滑动即内凝聚力0 a€a 0。2公斤/ cm2和土壤中滑动角度范围16o -24o。为压实试验,平均干量为1.35克/cm3。A A A A A A A关键词:特征、土壤、可塑性、凝聚力、有力支持
{"title":"STUDI KARAKTERISTIK PROPETIS TANAH DI KECAMATAN TELUK MUTIARA KABUPATEN ALOR","authors":"Tri M. W. Sir, Dantje A. T. Sina, Jusuf J. S. Pah","doi":"10.53810/jt.v21i2.377","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.377","url":null,"abstract":"Abstrak Kecamatan Teluk Mutiara merupakan salah satu kecamatan yang terletak ditengah pusat kota Kalabahi. Kecamatan ini terdiri atas 11 kelurahan/desa , tersebar pusat pemerintahan maupun pergerakan ekonomi kabupaten. Dikarenakan termasuk dalam jangkauan pengaruh aktifitas benturan lempeng Indoaustralia dan lempeng Eurasia sehingga kota Kalabahi beserta wilayah-wilayah lainnya di pulau Alor sangat rentan dengan bencana gempa bumi. Salah satu mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat bangunan tahan gempa serta stabilisasi – stabilisai tanah lainnya. Langkah awalnya adalah dengan mengetahui karakteristik tanah pada wilayah setempat. Hasil penelitian melalui pengujian laboratorium terhadap karakateristik fisik tanah diperoleh tanah di desa Fanating maupun Wetabua berupa tanah pasir berlempung sedangkan di desa Watatuku berupa tanah pasir berlanau dengan plastisitas rendah. Berat spesifik tanah berada pada rentang 2.63-2.69 dengan koefisien permeabilitas dalam rentang 10-4 – 10-6 cm/det. Untuk karakteristik mekanis dilakukan pengujian Geser Langsung diperoleh parameter kuat geser tanah yaitu nilai kohesi dalam rentang 0 –0.2 kg/cm2 serta  sudut gesek dalam tanah pada rentang 16o -24o. Untuk uji pemadatan diperolehhasil berat volume kering maksimum rata-rata 1.35 gr/cm3 pada kadar air optimum w = 23.32 %.         Kata kunci : karakteristik, tanah, plastisitas, kohesi, kuat dukung","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133151863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTKejadian tidak berfungsinya sistem pengereman akan mengakibatkan kecelakaan., faktor yang menjadi penyebab adalah karena brake fade. Brake fade merupakan  feeding temperatur dan over loading, oleh karena itu perlu upaya untuk mengurangi gegagalan dalam fungsi pengereman sistem rem tromol. Dalam upaya meminimalkan resiko  fungsi pengereman pada sistem rem tromol tahap awal yaitu melakukan eksperimen pengaruh temperatur tromol dan beban muatan terhadap efisiensi pengereman kendaraan. Hasil dari eksperimen ini berupa data batas aman temperatur rem tromol dan beban muatan maksimal yang digunakan peneliti sebagai dasar pembuatan alat smart sistem anti rem blong pada sistem rem tromol berbasis raspbarry pi. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu LM35 dan sensor beban Load cell, hasil pembacaannya akan di proses oleh raspberry pi untuk di tampilkan pada layar LCD 16x2 dan menyalakan indikator lampu LED, alarm buzzer sebagai tanda peringatan serta mengaktifkan relay yang berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan selenoid lock. Pengujian sistem secara keseluruhan, menunjukan bahwa sistem telah berjalan dengan baik, Hasil pembacaan sensor suhu LM35 dan sensor beban load cell dapat ditampilkan pada layar LCD dengan Tingkat error pada sensor suhu LM35 adalah 1,3% sedangkan tingkat error pada sensor beban load cell adalah 0,7%. Hasil output atau keluaran juga berfungsi dengan baik sesuai dengan program yang dimasukan pada alat. Kata kunci : Brake fade, Raspberry pi, Sensor suhu LM35, Sensor beban load cell.
{"title":"SMART SISTEM ANTI REM BLONG PADA SISTEM REM TROMOL BERBASIS RASBERRY PI","authors":"Teguh Priyanto, Dody Wahjudi, Priyono Yulianto","doi":"10.53810/jt.v21i2.375","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.375","url":null,"abstract":"ABSTRACTKejadian tidak berfungsinya sistem pengereman akan mengakibatkan kecelakaan., faktor yang menjadi penyebab adalah karena brake fade. Brake fade merupakan  feeding temperatur dan over loading, oleh karena itu perlu upaya untuk mengurangi gegagalan dalam fungsi pengereman sistem rem tromol. Dalam upaya meminimalkan resiko  fungsi pengereman pada sistem rem tromol tahap awal yaitu melakukan eksperimen pengaruh temperatur tromol dan beban muatan terhadap efisiensi pengereman kendaraan. Hasil dari eksperimen ini berupa data batas aman temperatur rem tromol dan beban muatan maksimal yang digunakan peneliti sebagai dasar pembuatan alat smart sistem anti rem blong pada sistem rem tromol berbasis raspbarry pi. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu LM35 dan sensor beban Load cell, hasil pembacaannya akan di proses oleh raspberry pi untuk di tampilkan pada layar LCD 16x2 dan menyalakan indikator lampu LED, alarm buzzer sebagai tanda peringatan serta mengaktifkan relay yang berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan selenoid lock. Pengujian sistem secara keseluruhan, menunjukan bahwa sistem telah berjalan dengan baik, Hasil pembacaan sensor suhu LM35 dan sensor beban load cell dapat ditampilkan pada layar LCD dengan Tingkat error pada sensor suhu LM35 adalah 1,3% sedangkan tingkat error pada sensor beban load cell adalah 0,7%. Hasil output atau keluaran juga berfungsi dengan baik sesuai dengan program yang dimasukan pada alat. Kata kunci : Brake fade, Raspberry pi, Sensor suhu LM35, Sensor beban load cell.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129371700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPada kegiatan belajar mengajar diadakan presensi. Presensi ini digunakan selain pihak pelajar juga digunakan oleh instanasi yang mengadakan kegiatan belajar mengajar. Dalam mengikuti perkuliahan kehadiran mahasiswa akan dicatat dalam presensi kehadiran.Algoritma Principal Component Analysis (PCA) yaitu salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengolah citra wajah seseorang sehingga secara otomatis sistem akan mengenali wajah seseorang melalui ciri-ciri utamanya seperti mata, hidung, bibir, alis sebagai identitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem presensi pengenalan wajah dengan menggunakan metode PCA dan mengetahui tingkat akurasi dari sistem presensi pengenalan wajah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode waterfall. Hasil penelitian iniberhasil merancang aplikasi presensi mahasiswa berbasis pengenalan wajah dengan menerapkan Algoritma Principal Component Analysis (PCA). Tingkat keberhasilan pengenalan wajah dengan rata-rata nilai mencapai 88%. Untuk nilai keberhasilan pengenalan wajah tertinggi yaitu 90% sedangkan terendah yaitu 75%.Kata Kunci : presensi, pengenalan wajah, algoritma PCA. ABSTRACTIn teaching and learning activities, attendance is held. This presence is used in addition to the students as well as by institutions that hold teaching and learning activities. In attending lectures, student attendance will be recorded in attendance. Principal Component Analysis (PCA) algorithm is a method that can be used to process a person's face image so that the system will automatically recognize a person's face through its main characteristics such as eyes, nose, lips, eyebrows as identity. The purpose of this study was to design a facial recognition presence system using the PCA method and to determine the accuracy level of the facial recognition presence system. The research method used is the waterfall method. The results of this study succeeded in designing a face recognition-based student presence application by applying the Principal Component Analysis (PCA) Algorithm. The success rate of face recognition with an average score of 88%. The highest success rate for facial recognition is 90% while the lowest is 75%.Keywords: presence, face recognition, PCA algorithm.
{"title":"SISTEM PRESENSI PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)","authors":"Eko Sudaryanto, Asep Suryanto","doi":"10.53810/jt.v21i2.378","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.378","url":null,"abstract":"ABSTRAKPada kegiatan belajar mengajar diadakan presensi. Presensi ini digunakan selain pihak pelajar juga digunakan oleh instanasi yang mengadakan kegiatan belajar mengajar. Dalam mengikuti perkuliahan kehadiran mahasiswa akan dicatat dalam presensi kehadiran.Algoritma Principal Component Analysis (PCA) yaitu salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengolah citra wajah seseorang sehingga secara otomatis sistem akan mengenali wajah seseorang melalui ciri-ciri utamanya seperti mata, hidung, bibir, alis sebagai identitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem presensi pengenalan wajah dengan menggunakan metode PCA dan mengetahui tingkat akurasi dari sistem presensi pengenalan wajah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode waterfall. Hasil penelitian iniberhasil merancang aplikasi presensi mahasiswa berbasis pengenalan wajah dengan menerapkan Algoritma Principal Component Analysis (PCA). Tingkat keberhasilan pengenalan wajah dengan rata-rata nilai mencapai 88%. Untuk nilai keberhasilan pengenalan wajah tertinggi yaitu 90% sedangkan terendah yaitu 75%.Kata Kunci : presensi, pengenalan wajah, algoritma PCA. ABSTRACTIn teaching and learning activities, attendance is held. This presence is used in addition to the students as well as by institutions that hold teaching and learning activities. In attending lectures, student attendance will be recorded in attendance. Principal Component Analysis (PCA) algorithm is a method that can be used to process a person's face image so that the system will automatically recognize a person's face through its main characteristics such as eyes, nose, lips, eyebrows as identity. The purpose of this study was to design a facial recognition presence system using the PCA method and to determine the accuracy level of the facial recognition presence system. The research method used is the waterfall method. The results of this study succeeded in designing a face recognition-based student presence application by applying the Principal Component Analysis (PCA) Algorithm. The success rate of face recognition with an average score of 88%. The highest success rate for facial recognition is 90% while the lowest is 75%.Keywords: presence, face recognition, PCA algorithm.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131834337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT Cilongok Market as one of the traditional markets in Banyumas Regency has an important role in the surrounding economic trade.Environmental impact analysis in the development of a market is indispensable as a means of overcoming the negative impacts of the surrounding environment. Physical and chemical analysis provides information on the feasibility of a building.With good planning, it aims to reduce environmental disturbances around the development of the market.            Key words: physics, chemistry, cilongok market ABSTRAKPasar Cilongok sebagai salah satu pasar tradisional di Kabupaten Banyumas mempunyai peranan penting dalam perdagangan ekonomi sekitarnya.Analisa dampak lingkungan dalam pembangunan sebuah pasar sangat diperlukan sebagai sarana untuk menanggulangi dampak negatif lingkungan sekitarnya. Analalisa secara fisika dan kimia memberikan informasi kelayakan suatu bangunan.Dengan adanya percencanaan yang baik bertujuan mengurangi gangguan lingkungan disekitar pembangunan pasar tersebut.Kata-kata Kunci : fisika, kimia, pasar cilongok
{"title":"DAMPAK SOSIAL FISIK DAN KIMIA PEMBANGUNAN PASAR CILONGOK","authors":"Susatyo Adhi Pramono, Priyono Yulianto, Dody Wahjudi","doi":"10.53810/jt.v21i2.376","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.376","url":null,"abstract":"ABSTRACT Cilongok Market as one of the traditional markets in Banyumas Regency has an important role in the surrounding economic trade.Environmental impact analysis in the development of a market is indispensable as a means of overcoming the negative impacts of the surrounding environment. Physical and chemical analysis provides information on the feasibility of a building.With good planning, it aims to reduce environmental disturbances around the development of the market.            Key words: physics, chemistry, cilongok market ABSTRAKPasar Cilongok sebagai salah satu pasar tradisional di Kabupaten Banyumas mempunyai peranan penting dalam perdagangan ekonomi sekitarnya.Analisa dampak lingkungan dalam pembangunan sebuah pasar sangat diperlukan sebagai sarana untuk menanggulangi dampak negatif lingkungan sekitarnya. Analalisa secara fisika dan kimia memberikan informasi kelayakan suatu bangunan.Dengan adanya percencanaan yang baik bertujuan mengurangi gangguan lingkungan disekitar pembangunan pasar tersebut.Kata-kata Kunci : fisika, kimia, pasar cilongok","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133364251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakBatubara merupakan bahan galian strategis yang menjadi salah satu sumberdaya energi nasional bernilai ekonomis. Informasi mengenai sumberdaya serta besar cadangannya menjadi tujuan yang mendasar dalam merencanakan kebijaksanaan dibidang energi nasional, Oleh karena itu penyelidikan pendahuluan sangat penting dilakukan. Kegiatan Penyelidikan Pendahuluan Batubara ini dilaksanakan di area seluas 4.633 ha dan dimaksudkan untuk mengetahui dan memastikan ada tidaknya endapan batubara di daerah tersebut. Dari penyelidikan didapatkan hasil sebagai berikut : Pencapaian daerah untuk survey relatif mudah,secara fisik kualitas cukup baik yaitu warna coklat kehitaman - hitam, britel, agak keras-keras, gores hitam, cleat agak rapat, kilap kaca-kusam, pecahan sub konkoidal, pengotor oksida besi, pirit ukuran halus, lempung dan sulfur. Dari 7 singkapan batubara yang dijumpai, yang diambil sebagai sampel untuk uji laboratorium adalah sebanyak 5 sampel. Berdasarkan hasil uji laboratorium diperoleh nilai kalori SGH-02 dan SGH-03 (seam B) yaitu 6759 - 7007 cal/g,SGH-05 dan SGH-06 (seam A) yaitu 4119 - 4319 cal/g, SGH-07 (seam C) yaitu 7482 cal/g. Terdapat 3 seam batubara yang signifikan dengan tebal masing–masing seam berkisar 0.55 m hingga 1.15 m. Seam A ketebalan 0.65 – 0.97 meter (lignit), Seam B ketebalan 0.55 – 1.15 meter (sub bituminous), Seam C ketebalan 0.70 meter (sub bituminous). Kata kunci : Penyelidikan, Batubara, Seam    AbstractCoal is a strategic mineral that is one of the national energy resources with economic value. Information regarding resources and the size of their reserves is a fundamental objective in planning policies in the national energy sector, therefore a preliminary investigation is very important. This Preliminary Coal Investigation Activity was carried out in an area of 4,633 ha and was intended to determine and confirm the presence or absence of coal deposits in the area. From the investigation, the following results were obtained: The achievement of the area for the survey is relatively easy, physically the quality is quite good, namely blackish brown color - black, british, a little hard, black scratches, the cleat is rather tight, the glossy-glass is dull, sub-concoidal fragments, impurities iron oxide, fine pyrite, clay and sulfur. Of the 7 coal outcrops found, 5 samples were taken for laboratory test. Based on the results of laboratory test, the caloric values of SGH-02 and SGH-03 (seam B), namely 6759 - 7007 cal / g,SGH-05 and SGH-06 (seam A) were 4119 - 4319 cal / g, SGH-07 (seam C) namely 7482 cal / g. There are 3 significant coal seams, each with a thickness ranging from 0.55 m to 1.15 m. Seam A with a thickness of 0.65 - 0.97 meters (lignite), Seam B with a thickness of 0.55 - 1.15 meters (sub bituminous), Seam C with a thickness of 0.70 meters (sub bituminous). Keywords: Investigation, Coal, SeamÂ
{"title":"STUDI PENDAHULUAN BATUBARA DI DESA GUNUNGSARI KECAMATAN SEGAH KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR","authors":"Ary Sismiani","doi":"10.53810/jt.v21i2.367","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.367","url":null,"abstract":"AbstrakBatubara merupakan bahan galian strategis yang menjadi salah satu sumberdaya energi nasional bernilai ekonomis. Informasi mengenai sumberdaya serta besar cadangannya menjadi tujuan yang mendasar dalam merencanakan kebijaksanaan dibidang energi nasional, Oleh karena itu penyelidikan pendahuluan sangat penting dilakukan. Kegiatan Penyelidikan Pendahuluan Batubara ini dilaksanakan di area seluas 4.633 ha dan dimaksudkan untuk mengetahui dan memastikan ada tidaknya endapan batubara di daerah tersebut. Dari penyelidikan didapatkan hasil sebagai berikut : Pencapaian daerah untuk survey relatif mudah,secara fisik kualitas cukup baik yaitu warna coklat kehitaman - hitam, britel, agak keras-keras, gores hitam, cleat agak rapat, kilap kaca-kusam, pecahan sub konkoidal, pengotor oksida besi, pirit ukuran halus, lempung dan sulfur. Dari 7 singkapan batubara yang dijumpai, yang diambil sebagai sampel untuk uji laboratorium adalah sebanyak 5 sampel. Berdasarkan hasil uji laboratorium diperoleh nilai kalori SGH-02 dan SGH-03 (seam B) yaitu 6759 - 7007 cal/g,SGH-05 dan SGH-06 (seam A) yaitu 4119 - 4319 cal/g, SGH-07 (seam C) yaitu 7482 cal/g. Terdapat 3 seam batubara yang signifikan dengan tebal masing–masing seam berkisar 0.55 m hingga 1.15 m. Seam A ketebalan 0.65 – 0.97 meter (lignit), Seam B ketebalan 0.55 – 1.15 meter (sub bituminous), Seam C ketebalan 0.70 meter (sub bituminous). Kata kunci : Penyelidikan, Batubara, Seam    AbstractCoal is a strategic mineral that is one of the national energy resources with economic value. Information regarding resources and the size of their reserves is a fundamental objective in planning policies in the national energy sector, therefore a preliminary investigation is very important. This Preliminary Coal Investigation Activity was carried out in an area of 4,633 ha and was intended to determine and confirm the presence or absence of coal deposits in the area. From the investigation, the following results were obtained: The achievement of the area for the survey is relatively easy, physically the quality is quite good, namely blackish brown color - black, british, a little hard, black scratches, the cleat is rather tight, the glossy-glass is dull, sub-concoidal fragments, impurities iron oxide, fine pyrite, clay and sulfur. Of the 7 coal outcrops found, 5 samples were taken for laboratory test. Based on the results of laboratory test, the caloric values of SGH-02 and SGH-03 (seam B), namely 6759 - 7007 cal / g,SGH-05 and SGH-06 (seam A) were 4119 - 4319 cal / g, SGH-07 (seam C) namely 7482 cal / g. There are 3 significant coal seams, each with a thickness ranging from 0.55 m to 1.15 m. Seam A with a thickness of 0.65 - 0.97 meters (lignite), Seam B with a thickness of 0.55 - 1.15 meters (sub bituminous), Seam C with a thickness of 0.70 meters (sub bituminous). Keywords: Investigation, Coal, Seam ","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128556434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Remigildus Cornelis, A. H. Rizal, Wilhelmus Bunganaen, E. Hangge
 AbstrakPenggunaan sistim struktur bangunan gedung berlantai banyak (highrise building) dan langsing menyebakan sistem struktur berperilaku lebih fleksibel walaupun redaman internalnya relatif kecil. Potensi kegagalan dapat terjadi ketika goncangan besar disebabkan oleh gempa atau angin. Untuk itu diperlukan pemahaman perilaku getar struktur baik sistem SDOF atau MDOF. Penelitian ini bertujuan menganalisa secara numerik respon struktur SDOF terhadap input getaran horizontal harmonik. Informasi perilaku respon struktur ini selanjutnya sebagai informasi awal perancangan sistem peredam pada bangunan.Dalam penelitian ini, model struktur SDOF memiliki dimensi real yaitu ukuran balok 30 x 40, ukuran kolom 20 x 30, Modulus Elastisitas adalah 2,2 x 105 cm4, tinggi struktur adalah 3 m, rasio redaman yaitu 5% dan beban merata adalah 2,5 t/m. Beban input dinamik harmonik berupa beban sinusoidal bekerja pada pondasi. Untuk mengetahui respon struktur maka dilakukan variasi terhadap kekakuan yaitu (1) kekakuan struktur SDOF dikalikan 0.5 kekakuan acuan, (2) kekakuan struktur SDOF dua kali kekakuan acuan, variasi terhadap massa yaitu (3) massa struktur SDOF dikalikan 0.5 kekakuan acuan, (4) massa struktur SDOF dua kali massa acuan. Parameter yang dikaji adalah respons struktur yaitu defleksi, kecepatan dan percepatan lantai.Hasil penelitian menunjukkan bahwa defleksi lantai semakin besar ketika massa struktur semakin besar berbanding terbalik dengan peningkatan kekakuan struktur. Defleksi yang terjadi ketika kekakuan struktur semakin kecil (langsing) atau massa struktur diperbesar menunjukkan pola bergelombang pada puncak defleksi menyebabkan trend peningkatan defleksi mengikuti pola eksponensial atau tidak linier. Hal ini karena efek inersia dari massa struktur yang semakin besar menambah defkleksi pada struktur. Respon kecepatan dan percepatan juga menunjukan pola yang sama dan memiliki nilai negatif atau berlawanan dengan arah datangnya beban getar. Luaran dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para perancangan struktur tahan gempa terutama didaerah NTT.Kata Kunci: Respon dinamik, SDOF, Getaran Horisontal
{"title":"STUDY PERILAKU RESPON STRUKTUR SDOF AKIBAT BEBAN INPUT GETAR HARMONIK HORISONTAL","authors":"Remigildus Cornelis, A. H. Rizal, Wilhelmus Bunganaen, E. Hangge","doi":"10.53810/jt.v21i2.366","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.366","url":null,"abstract":" AbstrakPenggunaan sistim struktur bangunan gedung berlantai banyak (highrise building) dan langsing menyebakan sistem struktur berperilaku lebih fleksibel walaupun redaman internalnya relatif kecil. Potensi kegagalan dapat terjadi ketika goncangan besar disebabkan oleh gempa atau angin. Untuk itu diperlukan pemahaman perilaku getar struktur baik sistem SDOF atau MDOF. Penelitian ini bertujuan menganalisa secara numerik respon struktur SDOF terhadap input getaran horizontal harmonik. Informasi perilaku respon struktur ini selanjutnya sebagai informasi awal perancangan sistem peredam pada bangunan.Dalam penelitian ini, model struktur SDOF memiliki dimensi real yaitu ukuran balok 30 x 40, ukuran kolom 20 x 30, Modulus Elastisitas adalah 2,2 x 105 cm4, tinggi struktur adalah 3 m, rasio redaman yaitu 5% dan beban merata adalah 2,5 t/m. Beban input dinamik harmonik berupa beban sinusoidal bekerja pada pondasi. Untuk mengetahui respon struktur maka dilakukan variasi terhadap kekakuan yaitu (1) kekakuan struktur SDOF dikalikan 0.5 kekakuan acuan, (2) kekakuan struktur SDOF dua kali kekakuan acuan, variasi terhadap massa yaitu (3) massa struktur SDOF dikalikan 0.5 kekakuan acuan, (4) massa struktur SDOF dua kali massa acuan. Parameter yang dikaji adalah respons struktur yaitu defleksi, kecepatan dan percepatan lantai.Hasil penelitian menunjukkan bahwa defleksi lantai semakin besar ketika massa struktur semakin besar berbanding terbalik dengan peningkatan kekakuan struktur. Defleksi yang terjadi ketika kekakuan struktur semakin kecil (langsing) atau massa struktur diperbesar menunjukkan pola bergelombang pada puncak defleksi menyebabkan trend peningkatan defleksi mengikuti pola eksponensial atau tidak linier. Hal ini karena efek inersia dari massa struktur yang semakin besar menambah defkleksi pada struktur. Respon kecepatan dan percepatan juga menunjukan pola yang sama dan memiliki nilai negatif atau berlawanan dengan arah datangnya beban getar. Luaran dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para perancangan struktur tahan gempa terutama didaerah NTT.Kata Kunci: Respon dinamik, SDOF, Getaran Horisontal","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133697311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTThe sidewalk area functions to accommodate all pedestrian activities and sidewalk furniture paths. The pedestrian in question is everyone crossing the road, in this case the sidewalk, a sidewalk lane with furniture lanes sharing space with the pedestrian path. Street furniture path as a place to place various elements of street furniture. Both are needed by pedestrians to move comfortably. The fact is that the use of sidewalks is not optimal, or in other words, the public's interest in walking on the sidewalk is still low. This fact encourages researchers to make further studies on sidewalks that aim to find people's perceptions of the priority of the physical needs of sidewalks that are desired by the community. The results of the analysis and discussion are grouped into 3 (three), namely the main priority desired by the footpath is the physical condition of the sidewalk wide enough to intersect, namely 1.5 m. roads and equipped with shade trees. The third priority is neat and clean sidewalks and not obstructed by electricity poles, telephone and billboard poles. The author hopes that future sidewalk planning will be prioritized according to our research results, so that the sidewalk is more comfortable for walking. Keywords: Priority, sidewalks, pedestriansABSTRAKArea trotoar berfungsi menampung segala aktivitas pejalan kaki dan jalur perabot trotoar. Pejalan kaki yang dimaksud adalah semua orang yang melintas di lintasan jalan dalam hal ini adalah trotoar Jalur trotoar dengan jalur perabot berbagi tempat dengan jalur pejalan kaki. Jalur perabot jalan sebagai tempat untuk meletakkan berbagai elemen perabot jalan, seperti tempat duduk, rambu-rambu lalu lintas. Keduanya dibutuhkan oleh pejalan kaki agar beraktivitas dengan nyaman. Fakta yang terjadi adalah pemanfaatan trotoar belum maksimal, atau dengan kata lain minat masyarakat untuk berjalan kaki di trotoar masih rendah. Kenyataan tersebut mendorong peneliti untuk membuat kajian lanjutan tentang trotoar yang bertujuan mencari persepsi masyarakat terhadap prioritas kebutuhan fisik trotoar yang diingnkan oleh masyarakat. Hasil dari analisa dan pembahasan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu adalah prioritas utama yang dikehendaki oleh pejalan kaki adalah kondisi fisik trotoar yang lebarnya cukup untuk bersimpangan yaitu 1,5 m. Prioritas kedua adalah kondisi trotoar yang rata, tidak licin dan memiliki batas yang jelas dengan jalan serta dilengkapi pohon peneduh. Prioritas ketiga adalah trotoar rapi dan bersih serta tidak terhalang oleh tiang-tiang listrik, telpon dan tiang papan reklame. Penulis berharap perencanaan trotoar yang akan datang diprioritaskan sesuai hasil penelitian kami, sehingga trotoar lebih nyaman untuk berjalan kaki. Kata kunci : Prioritas, trotoar, pejalan kaki
【摘要】人行道区域的功能是容纳所有行人活动和人行道家具路径。这里的行人指的是所有过马路的人,这里指的是人行道,有家具的人行道和人行道共用空间。街道家具路径作为放置各种街道家具元素的场所。这两者都是行人舒适移动所必需的。事实是,人行道的使用并不是最理想的,换句话说,公众对在人行道上行走的兴趣仍然很低。这一事实鼓励研究人员对人行道进行进一步的研究,旨在发现人们对社区所期望的人行道物理需求的优先级的看法。分析和讨论的结果分为3(3),即人行道的主要优先要求是人行道的物理条件足够宽,可以相交,即1.5 m的道路,并配备遮荫树。第三个优先事项是整洁干净的人行道,不被电线杆、电话和广告牌阻挡。作者希望未来的人行道规划能够根据我们的研究成果进行优先排序,使人行道更适合步行。关键词:优先级,人行道,行人,区域旋转器,区域旋转器,区域旋转器,区域旋转器,区域旋转器。Pejalan kaki yang dimaksud adalah semua orang yang melintas di lintasan jalan dalam hal ini adalah trotoar Jalur trotoar dengan Jalur perababi tempat dengan Jalur Pejalan kaki。Jalur perabot jalan sebagai tempat untuk meletakkan berbagai elements perabot jalan, seperti tempat duduk, rambu-rambu lalu lintas。Keduanya dibutuhkan oleh pejalan kaki agar beraktivitas dengan nyaman。Fakta yang terjadi adalah pmanfaatan trotoar belum maksimal, atau dengan kata lain minat masyarakat untuk berjalan kaki di trotoar masih rendah。肯尼亚的teresbut mendorong peneliti untuk成员kajian lanjutan tentenang trotoan menjutan persepsi masyarakat terhadap优先考虑kebutuhan fisik trotoan yang diingnkan oleh masyarakat。Hasil dari analisa dan pembahasan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yitu adalah prioritas utama yang dikehendaki oleh pejalan kaki adalah kondisi fisik trotoar yang lebarnya cuup untuk bersimpangan yitu 1,5米。优先考虑的问题是,要有良好的生活习惯,要有良好的生活习惯,要有良好的生活习惯。优先考虑的问题是,如果你想让你的工作变得更好,那么你的工作就会变得更好。Penulis berharap perencananantrotoar yang akan datang dipriitaskan sesuai hasil penelitian kami, sehinga trotoar lebih nyaman untuk berjalan kaki。Â Kata kunci:优先,trotoar, pejalan kaki
{"title":"PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PRIORITAS KEBUTUHAN FISIK TROTOAR DI KOTA PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS","authors":"Dwi Istiningsih, Eddy Poerwodihardjo","doi":"10.53810/jt.v21i2.369","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v21i2.369","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe sidewalk area functions to accommodate all pedestrian activities and sidewalk furniture paths. The pedestrian in question is everyone crossing the road, in this case the sidewalk, a sidewalk lane with furniture lanes sharing space with the pedestrian path. Street furniture path as a place to place various elements of street furniture. Both are needed by pedestrians to move comfortably. The fact is that the use of sidewalks is not optimal, or in other words, the public's interest in walking on the sidewalk is still low. This fact encourages researchers to make further studies on sidewalks that aim to find people's perceptions of the priority of the physical needs of sidewalks that are desired by the community. The results of the analysis and discussion are grouped into 3 (three), namely the main priority desired by the footpath is the physical condition of the sidewalk wide enough to intersect, namely 1.5 m. roads and equipped with shade trees. The third priority is neat and clean sidewalks and not obstructed by electricity poles, telephone and billboard poles. The author hopes that future sidewalk planning will be prioritized according to our research results, so that the sidewalk is more comfortable for walking. Keywords: Priority, sidewalks, pedestriansABSTRAKArea trotoar berfungsi menampung segala aktivitas pejalan kaki dan jalur perabot trotoar. Pejalan kaki yang dimaksud adalah semua orang yang melintas di lintasan jalan dalam hal ini adalah trotoar Jalur trotoar dengan jalur perabot berbagi tempat dengan jalur pejalan kaki. Jalur perabot jalan sebagai tempat untuk meletakkan berbagai elemen perabot jalan, seperti tempat duduk, rambu-rambu lalu lintas. Keduanya dibutuhkan oleh pejalan kaki agar beraktivitas dengan nyaman. Fakta yang terjadi adalah pemanfaatan trotoar belum maksimal, atau dengan kata lain minat masyarakat untuk berjalan kaki di trotoar masih rendah. Kenyataan tersebut mendorong peneliti untuk membuat kajian lanjutan tentang trotoar yang bertujuan mencari persepsi masyarakat terhadap prioritas kebutuhan fisik trotoar yang diingnkan oleh masyarakat. Hasil dari analisa dan pembahasan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu adalah prioritas utama yang dikehendaki oleh pejalan kaki adalah kondisi fisik trotoar yang lebarnya cukup untuk bersimpangan yaitu 1,5 m. Prioritas kedua adalah kondisi trotoar yang rata, tidak licin dan memiliki batas yang jelas dengan jalan serta dilengkapi pohon peneduh. Prioritas ketiga adalah trotoar rapi dan bersih serta tidak terhalang oleh tiang-tiang listrik, telpon dan tiang papan reklame. Penulis berharap perencanaan trotoar yang akan datang diprioritaskan sesuai hasil penelitian kami, sehingga trotoar lebih nyaman untuk berjalan kaki. Kata kunci : Prioritas, trotoar, pejalan kaki","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129685668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}