Abstrak Tanah Lempung kelanauan anorganik dengan klasifikasi CL adalah tanah lempung yang ada di desa Cirahab. Sebagai desa dengan kondisi rawan gerakan tanah, maka perlu dikaji tentang kemungkinan terjadinya longsor. Penyebab utama longsor atau keruntuhan lereng adalah menurunnya kuat geser pada bidang longsor atau meningkatnya tegangan geser. Metode Fellenius adalah metode yang dipakai utntuk menganalisis kestabilan lereng yaitu untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di desa Cirahab didapat nilai Faktor Keamanan yang bervariasi dengan tiga kondisi kadar air yaitu Fk = 1.3 ; Fk = 1,19 dan Fk = 0,95 . Pada kondisi ketiga, nilai faktor keamanan berada dalam ambang batas aman, sehingga kondisi lereng yang aman tersebut harus dipertahankan. Kata kunci : Tanah Lempung Kelanauan, Metode Felenius, Faktor Aman
{"title":"PENERAPAN METODE FELLENIUS PADA TANAH LEMPUNG KELANAUAN ANORGANIK (Studi Kasus di Desa Cirahab)","authors":"Ary Sismiani, Iwan Rustendi","doi":"10.53810/jt.v22i2.423","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i2.423","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tanah Lempung kelanauan anorganik dengan klasifikasi CL adalah tanah lempung yang ada di desa Cirahab. Sebagai desa dengan kondisi rawan gerakan tanah, maka perlu dikaji tentang kemungkinan terjadinya longsor. Penyebab utama longsor atau keruntuhan lereng adalah menurunnya kuat geser pada bidang longsor atau meningkatnya tegangan geser. \u0000Metode Fellenius adalah metode yang dipakai utntuk menganalisis kestabilan lereng yaitu untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial. \u0000Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di desa Cirahab didapat nilai Faktor Keamanan yang bervariasi dengan tiga kondisi kadar air yaitu Fk = 1.3 ; Fk = 1,19 dan Fk = 0,95 . Pada kondisi ketiga, nilai faktor keamanan berada dalam ambang batas aman, sehingga kondisi lereng yang aman tersebut harus dipertahankan. \u0000 \u0000Kata kunci : Tanah Lempung Kelanauan, Metode Felenius, Faktor Aman","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123756080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT Currently in Kober Village in West Purwokerto District, Banyumas Regency has a village park called Taman Kober. However, there are concerns over the facilities being poorly maintained and not being technologically efficient. The garden design tends to be the same as other village park, as in they don’t display the uniqueness of the region. For this reason, it is necessary to do a unique theme with a new approach. The new plan should represent a special, distinctive, intelligent plan that is able to accommodate the community’s need for an adequate public space, namely a village park. This study delves into the background for the re-design in Taman Kober, the goal is to produce research in a qualitative and accurate manner. Data collection is done in the following ways: field observations, interviews, and documentation. Afterwards, the data was analyzed using qualitative analysis and comparative analysis. Both used for the purpose of determining the ideal conditions for the village park. The conclusion drawn from the results is that re-designing Taman Kobe is a necessity. Improvements have to be implemented. Several facilities such as: a traditional children's play area, a cultural area, an educational area, and a socializing space should be prioritized. Key Words : Cultural, Taman Kober, Village Park ABSTRAK Saat ini di Kelurahan Kober di Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas telah memiliki taman desa yang bernama Taman Kober. Namun kondisinya cukup memprihatinkan dimana fasilitas yang ada tidak dipelihara dengan baik dan terkesan seadanya saja. Selain itu juga desain taman yang cenderung sama dengan taman desa lainnya, kurang menampilkan citra atau kekhasan yang dimiliki oleh Taman Kober. Untuk itu perlu dilakukan suatu desain ulang dengan menampilkan tema yang khusus dengan pendekatan atau konsep tertentu, sehingga dihasilkan suatu desain baru yang unik dan khas, serta mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat akan adanya suatu public space, yaitu taman desa. Penelitian ini membahas tentang fenomena yang menjadi latar belakang dilakukannya re-desain di Taman Kober, sehingga metode penelitian yang kami gunakan adalah metode kualitatif. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara : observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis perbandingan, yang digunakan untuk mengetahui kondisi ideal dari taman desa. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis adalah perlu dilakukannya re-desain Taman Kober, dengan perbaikan terhadap beberapa fasilitas di dalam Taman Kober serta penambahan beberapa fasilitas lainnya seperti : area permaianan tradisional anak, area kebudayaan, area edukasi, dan ruang untuk bersosialisasi. Kata-kata Kunci : Budaya, Taman Desa, Taman Kober.
Banyumas Regency位于西普沃克尔托区(West Purwokerto)的Kober村,这里有一个名为Taman Kober的乡村公园。然而,有人担心这些设施维护不善,技术效率不高。花园的设计倾向于与其他乡村公园相同,因为它们无法展示该地区的独特性。因此,有必要用新的方法做一个独特的主题。新规划应该是一个特殊的、独特的、智能的规划,能够满足社区对一个足够的公共空间的需求,即一个乡村公园。本研究深入探讨了Taman Kober重新设计的背景,目的是进行定性和准确的研究。数据收集是通过以下方式完成的:实地观察,访谈和文件。随后,对数据进行定性分析和对比分析。两者都用于确定乡村公园的理想条件。从结果中得出的结论是,重新设计神户是必要的。改进必须付诸实施。几个设施,如:一个传统的儿童游乐区,一个文化区,一个教育区,和一个社交空间应该优先考虑。【关键词】Taman Kober,乡村公园(Village Park);Namun kondisinya cuup memprihatinkan dimana fasilitas yang ada tidak dipelihara dengan baik danterkesan seadanya saja。Selain itga juga desain taman yang cenderung sama dengan taman desa lainnya, kurang menampilkan citra, kekhasan yang dimiliki oleh taman Kober。untutu perlu dilakukan suatu desain ulang dengan menampilkan tema yang khusus dengan pendekatan atau konsep tertenu, sehinga dihasilkan suatu desain baru yang unik dankhas, serta mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat akan adanya suatu公共空间,yitu taman desa。Penelitian ini membahas tentang现象yang menjadi latar belakang dilakukannya re-desain di Taman Kober, sehinga mede Penelitian yang kami gunakan adalah mealah定性。Untuk pengpulan数据dilakukan dengan cara: observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi。数据杨didapat kemudian dianalysis登登门古纳坎分析定性分析登登门古纳坎分析定性分析登登门古纳坎,登登门古纳坎分析登登门古纳坎理想达曼曼desi。kespulpan yang didapat dari hasil analysis adalah perlu dilakukannya re-desain Taman Kober, dengan perbaikan terhadap beberapa fasilitas di dalam Taman Kober serta penambahan beberapa fasilitas lainnya seperti: area permainan传统anak, area kebudayaan, area edukasi, dan ruang untuk bersosialissi。Kata-kata Kunci: Budaya, Taman Desa, Taman Kober。
{"title":"RE-DESAIN TAMAN KOBER DI PURWOKERTO MENJADI TAMAN DESA DENGAN PENDEKATAN BUDAYA","authors":"Dinda Kartika Sari, Khoirur Roziqin, Wita Widyandini","doi":"10.53810/jt.v22i1.400","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.400","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Currently in Kober Village in West Purwokerto District, Banyumas Regency has a village park called \u0000Taman Kober. However, there are concerns over the facilities being poorly maintained and not being \u0000technologically efficient. The garden design tends to be the same as other village park, as in they don’t \u0000display the uniqueness of the region. For this reason, it is necessary to do a unique theme with a new \u0000approach. The new plan should represent a special, distinctive, intelligent plan that is able to \u0000accommodate the community’s need for an adequate public space, namely a village park. \u0000This study delves into the background for the re-design in Taman Kober, the goal is to produce research \u0000in a qualitative and accurate manner. Data collection is done in the following ways: field observations, \u0000interviews, and documentation. Afterwards, the data was analyzed using qualitative analysis \u0000and comparative analysis. Both used for the purpose of determining the ideal conditions for the \u0000village park. \u0000The conclusion drawn from the results is that re-designing Taman Kobe is a necessity. Improvements \u0000have to be implemented. Several facilities such as: a traditional children's play area, a cultural area, \u0000an educational area, and a socializing space should be prioritized. \u0000Key Words : Cultural, Taman Kober, Village Park \u0000ABSTRAK \u0000Saat ini di Kelurahan Kober di Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas telah memiliki taman \u0000desa yang bernama Taman Kober. Namun kondisinya cukup memprihatinkan dimana fasilitas yang ada \u0000tidak dipelihara dengan baik dan terkesan seadanya saja. Selain itu juga desain taman yang cenderung \u0000sama dengan taman desa lainnya, kurang menampilkan citra atau kekhasan yang dimiliki oleh Taman \u0000Kober. Untuk itu perlu dilakukan suatu desain ulang dengan menampilkan tema yang khusus dengan \u0000pendekatan atau konsep tertentu, sehingga dihasilkan suatu desain baru yang unik dan khas, serta mampu \u0000mengakomodir kebutuhan masyarakat akan adanya suatu public space, yaitu taman desa. \u0000Penelitian ini membahas tentang fenomena yang menjadi latar belakang dilakukannya re-desain di \u0000Taman Kober, sehingga metode penelitian yang kami gunakan adalah metode kualitatif. Untuk \u0000pengumpulan data dilakukan dengan cara : observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Data yang \u0000didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis perbandingan, yang \u0000digunakan untuk mengetahui kondisi ideal dari taman desa. \u0000Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis adalah perlu dilakukannya re-desain Taman Kober, dengan \u0000perbaikan terhadap beberapa fasilitas di dalam Taman Kober serta penambahan beberapa fasilitas lainnya \u0000seperti : area permaianan tradisional anak, area kebudayaan, area edukasi, dan ruang untuk bersosialisasi. \u0000Kata-kata Kunci : Budaya, Taman Desa, Taman Kober.","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130780598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT BPU closed house system cages are closed cages that ensure the safety of livestock in contact with other organisms, with good ventilation arrangements available air and a conducive climate for livestock so as to minimize stress levels. In order to support the planning for the construction of the chicken coop, a geological engineering investigation is needed. Technical Feasibility of Closed House Chicken Coop Development at BPU Jenderal Soedirman University aims to identify soil and rock types, analyze soil strength, potential for soil movement, analyze soil physical and mechanical properties as a result of sondir testing, engineering geological drilling at the location of the development plan as well as recommendations for the right type of foundation. The results of the investigation obtained that the geomorphology of the planned location was included in the Denudational Ridge/Sloping Hills unit, the slope angle was 8-13%, the height difference was 20 meters. Rock types consist of claystone and sandstone as inserts, interludes. Soil strength is included in the very stiff-stiff category (UCS Classification), but still has a fairly good bearing capacity, there is a lot of hard and dry soil. Hard soil layers from the results of the six CPT test points (sondir) were found to vary at a depth of 5.40-9.60 meters. The results of the N-SPT test at two engineering geological drilling points show the depth of the hard soil layer at intervals of 5-6 meters. The results of laboratory tests on the physical and mechanical properties of the soil at a depth of 3 meters resulted in the shear angle numbers: 26.05o (point B1) and 26.79o (point B2); cohesion: 0.2499 kg/cm2 (point B1) and 0.2387 kg/cm2 (point B2), the type of soil that can be interpreted is sandy soil with dense conditions. Recommended depth of foundation to be adapted to the design and analysis of building capacity. The depth of the foundation is 5-6 meters, the result of N-SPT >30 can be constructed with a maximum bearing capacity of 20 tf/m2. The recommended types of foundations that can be proposed are river stone foundations and foot plate foundations. Key words : Technical Feasibility, geomorphology, engineering geology,
{"title":"FEASIBILITY TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG AYAM CLOSED HOUSE BPU","authors":"Reni Sulityawati, Yohanes Wahyu Dwi Yudono","doi":"10.53810/jt.v22i1.402","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.402","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000BPU closed house system cages are closed cages that ensure the safety of livestock in contact with other organisms, \u0000with good ventilation arrangements available air and a conducive climate for livestock so as to minimize stress \u0000levels. In order to support the planning for the construction of the chicken coop, a geological engineering \u0000investigation is needed. \u0000Technical Feasibility of Closed House Chicken Coop Development at BPU Jenderal Soedirman University aims to \u0000identify soil and rock types, analyze soil strength, potential for soil movement, analyze soil physical and mechanical \u0000properties as a result of sondir testing, engineering geological drilling at the location of the development plan as \u0000well as recommendations for the right type of foundation. \u0000The results of the investigation obtained that the geomorphology of the planned location was included in the \u0000Denudational Ridge/Sloping Hills unit, the slope angle was 8-13%, the height difference was 20 meters. Rock types \u0000consist of claystone and sandstone as inserts, interludes. Soil strength is included in the very stiff-stiff category (UCS \u0000Classification), but still has a fairly good bearing capacity, there is a lot of hard and dry soil. Hard soil layers from \u0000the results of the six CPT test points (sondir) were found to vary at a depth of 5.40-9.60 meters. The results of the \u0000N-SPT test at two engineering geological drilling points show the depth of the hard soil layer at intervals of 5-6 \u0000meters. The results of laboratory tests on the physical and mechanical properties of the soil at a depth of 3 meters \u0000resulted in the shear angle numbers: 26.05o (point B1) and 26.79o (point B2); cohesion: 0.2499 kg/cm2 (point B1) \u0000and 0.2387 kg/cm2 (point B2), the type of soil that can be interpreted is sandy soil with dense conditions. \u0000Recommended depth of foundation to be adapted to the design and analysis of building capacity. The depth of the \u0000foundation is 5-6 meters, the result of N-SPT >30 can be constructed with a maximum bearing capacity of 20 tf/m2. \u0000The recommended types of foundations that can be proposed are river stone foundations and foot plate foundations. \u0000Key words : Technical Feasibility, geomorphology, engineering geology,","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133103199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT Lighting is one of the factors of the physical environment in the hospital. Purwokerto Islamic Hospital is a public health service facility and infrastructure located in the Purwokerto area, Banyumas Regency. This hospital is a type C hospital. The aim of the study was to determine the intensity of the lighting in the inpatient room of the Purwokerto Islamic Hospital in 2020. Data were collected by means of observation, interviews, and measurements. The results of data collection were processed by quantitative metshods. The data were analyzed univariately by analyzing the data in the table. The results of this study were that there were 3 inpatient rooms that were measured, namely: As Salam Room, As Sakinah Room, and Ar Rahman Room. The measurement results are adjusted to PERMENKES No. 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. After the measurement of lighting intensity was carried out, it was found that 11 types of rooms in 3 inpatient rooms did not meet the standard of lux / lighting strength, including because of the lack of light intensity levels produced by the lights to illuminate each area of the room. Measurement of lighting intensity in 3 inpatient rooms at the Islamic Hospital of Purwokerto has a building area of 1598.65 m2 found 50.3% of the building area, namely 802.69 m2 which did not meet the standards. Suggestions that can be done should increase the amount of lamp power or increase the number of lamps by calculating the lighting intensity formula which results in an increase in power consumption by 68%, namely 1884 W(watt) from 2780 W to 4664 W to produce lighting intensity in accordance with the PERMENKES No. 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Keywords: Light intensity, Lamp, dan Lux. ABSTRAK Pencahayaan merupakan salah satu faktor lingkungan fisik yang ada di rumah sakit. Rumah Sakit Islam Purwokerto merupakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat yang berada di wilayah Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Rumah sakit ini termasuk rumah sakit tipe C. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui intensitas pencahayaan di ruangan rawat inap Rumah Sakit Islam Purwokerto tahun 2020. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan pengukuran. Hasil pengumpulan data diolah dengan metode kuantitatif. Data dianalisis secara univariat dengan cara menganalisis data dalam tabel. Penelitian ini didapatkan hasil yaitu ada 3 ruangan rawat inap yang dilakukan pengukuran, yaitu : Ruangan As Salam, Ruangan As Sakinah, dan Ruangan Ar Rahman. Hasil pengukuran disesuaikan dengan PERMENKES No. 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Setelah dilaksanakan pengukuran intensitas pencahayaan ditemukan 11 jenis ruangan di 3 ruangan ruangan rawat inap yang tidak memenuhi standar lux/ kuat pencahayaan, diantaranya karena kurangnya tingkat intensitas cahaya yang dihasilkan lampu untuk menerangi di setiap luas ruangan. Pengukuran intensitas pencahayaan pada 3
照明是影响医院物理环境的因素之一。Purwokerto伊斯兰医院是一家公共卫生服务设施和基础设施,位于Banyumas reggency的Purwokerto地区。这家医院是丙类医院。该研究的目的是确定2020年普沃克尔托伊斯兰医院住院病房的照明强度。通过观察、访谈和测量等方法收集数据。对数据采集结果进行定量处理。通过对表中的数据进行分析,对数据进行单因素分析。本研究的结果是测量了3个住院病房,分别是:As Salam Room, As Sakinah Room和Ar Rahman Room。测量结果调整为PERMENKES No. 7 Tahun 2019 tenang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit。在进行照明强度测量后,发现3个住院病房中有11种类型的房间不符合lux /照明强度标准,其中包括由于灯所产生的光强度水平不足以照亮房间的每个区域。Purwokerto伊斯兰医院建筑面积为1598.65 m2,对3个病房的照明强度进行测量,发现50.3%的建筑面积,即802.69 m2不符合标准。根据PERMENKES No. 7 Tahun 2019 tenang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit,可以通过计算照明强度公式来增加灯具功率或增加灯具数量,从而使耗电量增加68%,即1884 W(瓦)从2780 W增加到4664 W,以产生照明强度。关键词:光强,灯,丹勒克斯。[摘要][摘要][摘要][footnodidi1] [footnodi1] [footnodi1] [footnodi1]。Rumah Sakit Islam Purwokerto merupakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat yang berada di wilayah Purwokerto Kabupaten Banyumas。Rumah sakit ini termasuk Rumah sakit tipe C. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui intensitas pencahayaan di runangan rawat inap Rumah sakit Islam Purwokerto tahun 2020。数据来源:dengan cara observasi, wawancara, danpengukuran。用登根法定量分析了哈西尔企鹅种群数据。数据分析是单变量数据分析和单变量数据分析。Penelitian ini didapatkan hasil yitu ada 3 ruangan rawat inap yang dilakukan企鹅,yitu: ruangan As Salam, ruangan As Sakinah, dan ruangan Ar Rahman。Hasil pengukuran disesuaikan dengan PERMENKES No. 7 Tahun 2019 tenang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit。11 jenis runangangan 3 runangan awat inap yang tidak memenuhi standar lux/ kuat pencahayaan karena kurangnya tingkat intensitas cahaya yang dihasilkan lampu untuk menerangi di setiap luas ruangan。企鹅的强度为pencahayaan paada 3 ruangan rawat inap di Rumah Sakit Islam Purwokerto memiliki luas bangunan 1598,65 m2 ditemukan 50,3% luas bangunan yaitu 802,69 m2 yang tidak memenuhi标准。Saran yang dapat dilakukan sebaikgan menambah jumlah lampu atau menambah jumlah lampu dengan penghitungan rumus intensitas pencahayaan yang menghasilkan intensitas pencahayaan yang sesuai dengan标准PERMENKES No.7 Tahun 2019 tenang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit。Kata kunci: Intensitas pencahayaan, Lampu, dan Lux。
{"title":"ANALISIS INTENSITAS PENCAHAYAAN RUANGAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM PURWOKERTO","authors":"Hanggita Permana, Dody Wahjudi, Priyono Yulianto","doi":"10.53810/jt.v22i1.398","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.398","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Lighting is one of the factors of the physical environment in the hospital. Purwokerto Islamic Hospital is a public \u0000health service facility and infrastructure located in the Purwokerto area, Banyumas Regency. This hospital is a type C \u0000hospital. The aim of the study was to determine the intensity of the lighting in the inpatient room of the Purwokerto \u0000Islamic Hospital in 2020. Data were collected by means of observation, interviews, and measurements. The results of \u0000data collection were processed by quantitative metshods. The data were analyzed univariately by analyzing the data in the \u0000table. The results of this study were that there were 3 inpatient rooms that were measured, namely: As Salam Room, As \u0000Sakinah Room, and Ar Rahman Room. The measurement results are adjusted to PERMENKES No. 7 Tahun 2019 Tentang \u0000Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. After the measurement of lighting intensity was carried out, it was found that 11 \u0000types of rooms in 3 inpatient rooms did not meet the standard of lux / lighting strength, including because of the lack of \u0000light intensity levels produced by the lights to illuminate each area of the room. Measurement of lighting intensity in 3 \u0000inpatient rooms at the Islamic Hospital of Purwokerto has a building area of 1598.65 m2 \u0000 found 50.3% of the \u0000building area, namely 802.69 m2 \u0000 which did not meet the standards. Suggestions that can be done should increase the \u0000amount of lamp power or increase the number of lamps by calculating the lighting intensity formula which results in an \u0000increase in power consumption by 68%, namely 1884 W(watt) from 2780 W to 4664 W to produce lighting intensity in \u0000accordance with the PERMENKES No. 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. \u0000Keywords: Light intensity, Lamp, dan Lux. \u0000ABSTRAK \u0000Pencahayaan merupakan salah satu faktor lingkungan fisik yang ada di rumah sakit. Rumah Sakit Islam \u0000Purwokerto merupakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat yang berada di wilayah Purwokerto, \u0000Kabupaten Banyumas. Rumah sakit ini termasuk rumah sakit tipe C. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui intensitas \u0000pencahayaan di ruangan rawat inap Rumah Sakit Islam Purwokerto tahun 2020. Data dikumpulkan dengan cara \u0000observasi, wawancara, dan pengukuran. Hasil pengumpulan data diolah dengan metode kuantitatif. Data dianalisis secara \u0000univariat dengan cara menganalisis data dalam tabel. Penelitian ini didapatkan hasil yaitu ada 3 ruangan rawat inap \u0000yang dilakukan pengukuran, yaitu : Ruangan As Salam, Ruangan As Sakinah, dan Ruangan Ar Rahman. Hasil \u0000pengukuran disesuaikan dengan PERMENKES No. 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Setelah \u0000dilaksanakan pengukuran intensitas pencahayaan ditemukan 11 jenis ruangan di 3 ruangan ruangan rawat inap yang tidak \u0000memenuhi standar lux/ kuat pencahayaan, diantaranya karena kurangnya tingkat intensitas cahaya yang dihasilkan lampu \u0000untuk menerangi di setiap luas ruangan. Pengukuran intensitas pencahayaan pada 3","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"148 7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130106391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT Concrete is one of the construction needs of modern society. In Indonesia, almost all building constructions use concrete as a building material, such as in the construction of buildings, bridges, roads and others. In this study, the addition of rice husk ash and superplasticizer (Consol SS-8) was carried out. To determine the compressive strength of fc '45 MPa concrete at the age of 14 days and 28 days with variations in the addition of rice husk ash (ASP) 0%, 5%, 10%. , 15% and the addition of a superplasticizer (Consol SS-8). The research process was carried out at the Structural Engineering Laboratory of the Civil Engineering Study Program, Faculty of Engineering, Wijayakusuma University of Purwokerto, the test object used was a cylinder, the quality of the concrete planned for fc '45 MPa which was tested at the age of 14 and 28 days with treatment before testing. This study tested the concrete with a cylindrical specimen for the compression test (diameter 15 x 30 cm) as many as 40 samples consisting of 4 variations and each variation of 5 samples. From this study, the results of the 28-day-old concrete compressive strength sample test were the highest in 5% rice husk ash variant concrete (ASP) with an average compressive strength value of fc '39.19 MPa and the lowest was in the concrete variant of rice husk ash (ASP) 0% with an average compressive strength value of 33.30 MPa. Keywords : high quality concrete, rice husk, superplasticizer ABSTRAK Beton merupakan salah satu kebutuhan konstruksi untuk masyarakat modern. Di Indonesia hampir seluruh konstruksi bangunan menggunakan beton sebagai bahan bangunan, seperti pada konstruksi bangunan gedung, jembatan, jalan dan lainnya. Penelitian ini dilakukan penambahan abu sekam padi dan superplasticizer (Consol SS-8) bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton fc’ 45 MPa pada umur 14 hari dan 28 hari dengan variasi penambahan abu sekam padi (ASP) 0%, 5%, 10%, 15% dan penambahan superplasticizer (Consol SS-8). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Struktur Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder, mutu beton yang direncanakan fc’ 45 MPa yang diuji pada umur 14 dan 28 hari dengan terlebih dahulu dilakukan perawatan sebelum pengujian. Penelitian ini menguji beton dengan benda uji selinder untuk uji tekan (diameter 15 x 30 cm) sebanyak 40 sampel terdiri dari 4 variasi dan masing-masing variasi sebanyak 5 sampel. Hasil dari penelitian ini yaitu uji sampel kuat tekan beton umur 28 hari tertinggi pada beton varian abu sekam padi (ASP) 5% dengan nilai kuat tekan rata-rata sebesar fc’ 39,19 MPa dan terendah pada beton varian abu sekam padi (ASP) 0% dengan nilai kuat tekan rata-rata sebesar 33,30 MPa. Kata kunci : beton mutu tinggi, abu sekam padi, superplasticizer
混凝土是现代社会的建筑需求之一。在印度尼西亚,几乎所有的建筑都使用混凝土作为建筑材料,例如在建筑,桥梁,道路和其他建筑中。以稻壳灰和高效减水剂(Consol SS-8)为研究对象,进行了稻壳灰和高效减水剂的添加。测定稻壳灰分(ASP)掺量为0%、5%、10%时fc '45 MPa混凝土龄期14天和28天的抗压强度变化。, 15%,并添加高效减水剂(Consol SS-8)。研究过程在普沃克托Wijayakusuma大学工程学院土木工程研究项目结构工程实验室进行,测试对象为圆柱体,混凝土质量计划为fc '45 MPa,在14岁和28天进行测试,并在测试前进行处理。本研究采用直径为15 × 30 cm的圆柱形试样对混凝土进行压缩试验,共40个试样,包括4个变化,每个变化5个试样。从本研究可以看出,28日龄期混凝土抗压强度试样试验结果显示,5%稻壳灰掺量混凝土(ASP)的抗压强度最高,平均抗压强度值为fc’39.19 MPa; 0%稻壳灰掺量混凝土(ASP)的抗压强度最低,平均抗压强度值为33.30 MPa。关键词:优质混凝土,稻壳,高效减水剂。Di Indonesia hampir seluruh konstruksi bangunan menggunakan beton sebagai bahan bangunan, seperti padas konstruksi bangunan gedung, jembatan, jalan dan lainnya。Penelitian ini dilakukan penambahan abu sekam - padi高效减水剂(Consol SS-8) bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton fc€™45 MPa paada umur 14 hari dan 28 hari dengan variasi penambahan abu sekam - padi (ASP) 0%、5%、10%、15% dan penambahan高效减水剂(Consol SS-8)。Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa结构程序研究技术Sipil, Fakultas技术,Universitas Wijayakusuma Purwokerto。Benda uji yang digunakan berbentuk silinder, mutu beton yang direncanakan f_ (15) MPa yendi dengan terlebih dahulu dilakukan perawatan sebelum企鹅Penelitian ini menguji beton dengan benda uji selinder untuk uji tekan(直径15 x 30 cm) sebanyak 40样品terdiri dari 4 variasi dan masing- masasi variasi sebanyak 5样品。Hasil dari penelitian ini yitu uji sampel kuat tekan beton umur 28 hari tertinggi paada beton varian abusekam padi (ASP) 5% dengan nilai kuat tekan rata-rata sebesar f (ASP) 39,19 MPa dendah paada beton varian abusekam padi (ASP) 0% dengan nilai kuat tekan rata-rata sebesar 33,30 MPa。Kata kunci: beton mutu tinggi, about sekam padi,高效减水剂
{"title":"ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN SUPERPLASTICIZER (CONSOL SS-8) TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI","authors":"Eddy Poerwodihardjo, Iwan Rustendi","doi":"10.53810/jt.v22i1.393","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.393","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Concrete is one of the construction needs of modern society. In Indonesia, almost all building \u0000constructions use concrete as a building material, such as in the construction of buildings, bridges, roads and \u0000others. In this study, the addition of rice husk ash and superplasticizer (Consol SS-8) was carried out. To determine \u0000the compressive strength of fc '45 MPa concrete at the age of 14 days and 28 days with variations in the addition \u0000of rice husk ash (ASP) 0%, 5%, 10%. , 15% and the addition of a superplasticizer (Consol SS-8). \u0000The research process was carried out at the Structural Engineering Laboratory of the Civil Engineering \u0000Study Program, Faculty of Engineering, Wijayakusuma University of Purwokerto, the test object used was a \u0000cylinder, the quality of the concrete planned for fc '45 MPa which was tested at the age of 14 and 28 days with \u0000treatment before testing. This study tested the concrete with a cylindrical specimen for the compression test \u0000(diameter 15 x 30 cm) as many as 40 samples consisting of 4 variations and each variation of 5 samples. \u0000From this study, the results of the 28-day-old concrete compressive strength sample test were the \u0000highest in 5% rice husk ash variant concrete (ASP) with an average compressive strength value of fc '39.19 MPa \u0000and the lowest was in the concrete variant of rice husk ash (ASP) 0% with an average compressive strength value \u0000of 33.30 MPa. \u0000Keywords : high quality concrete, rice husk, superplasticizer \u0000ABSTRAK \u0000Beton merupakan salah satu kebutuhan konstruksi untuk masyarakat modern. Di Indonesia hampir \u0000seluruh konstruksi bangunan menggunakan beton sebagai bahan bangunan, seperti pada konstruksi bangunan \u0000gedung, jembatan, jalan dan lainnya. Penelitian ini dilakukan penambahan abu sekam padi dan superplasticizer \u0000(Consol SS-8) bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton fc’ 45 MPa pada umur 14 hari dan 28 hari dengan \u0000variasi penambahan abu sekam padi (ASP) 0%, 5%, 10%, 15% dan penambahan superplasticizer (Consol SS-8). \u0000Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Struktur Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, \u0000Universitas Wijayakusuma Purwokerto. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder, mutu beton yang \u0000direncanakan fc’ 45 MPa yang diuji pada umur 14 dan 28 hari dengan terlebih dahulu dilakukan perawatan \u0000sebelum pengujian. Penelitian ini menguji beton dengan benda uji selinder untuk uji tekan (diameter 15 x 30 cm) \u0000sebanyak 40 sampel terdiri dari 4 variasi dan masing-masing variasi sebanyak 5 sampel. \u0000Hasil dari penelitian ini yaitu uji sampel kuat tekan beton umur 28 hari tertinggi pada beton varian abu sekam padi \u0000(ASP) 5% dengan nilai kuat tekan rata-rata sebesar fc’ 39,19 MPa dan terendah pada beton varian abu sekam padi \u0000(ASP) 0% dengan nilai kuat tekan rata-rata sebesar 33,30 MPa. \u0000Kata kunci : beton mutu tinggi, abu sekam padi, superplasticizer","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134175111","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT Pangandaran, with the support of infrastructure, accommodation, promotional activities, and development of tourist areas, has made the economic area around the Pangandaran area increase. However, Pangandaran Beach tourism objects have not been packed properly with the absence of adequate accommodation facilities in the area. Then the increase in accommodation facilities will be developed properly in order to increase the number of tourists staying. The concept of tropical architecture is an architectural concept that is currently being developed by using modern materials such as industrial steel and glass to define interior spaces to create an architecture with a structural framework that is balanced with the freedom of free flowing open space. The desired design is able to apply the concept of climate response to sites and buildings through building orientation, openings, lighting and ventilation. Keywords: Pangandaran; Resort; Tropical Architecture ABSTRAK Pangandaran dengan dukungan infrastruktur, akomodasi, kegiatan promosi, dan pengembangan kawasan wisata menjadikan kawasan ekonomi di sekitar kawasan Pangandaran meningkat. Akan tetapi obyek wisata Pantai Pangandaran ini belum di kemas dengan baik dengan tidak adanya sarana akomodasi yang memadai di kawasan tersebut. Maka peningkatan sarana akomodasi akan di kembangkan dengan baik guna lebih memperbanyak jumlah wisatawan yang menginap. Konsep arsitektur tropis merupakan konsep arsitektural yang sedang berkembang pada saat ini dengan menggunakan material modern seperti baja industri dan kaca untuk menentukan ruang interior sehingga menciptakan arsitektur dengan kerangka struktur yang di seimbangkan dengan kebebasan ruang terbuka yang mengalir bebas. Desain yang di harapakan yaitu mampu menerapakan konsep respon terhadap iklim pada tapak dan bangunan melalui orientasi bangunan, bukaan, pencahayaan dan penghawaan. Kata kunci : Pangandaran; Resort; Arsitektur Tropis
在基础设施、住宿、促销活动和旅游区开发的支持下,庞干达兰地区周边的经济面积增加了。然而,由于该地区缺乏足够的住宿设施,Pangandaran海滩的旅游景点并没有得到适当的安排。然后,住宿设施的增加将得到适当的发展,以增加游客的数量。热带建筑的概念是目前正在发展的一种建筑概念,通过使用工业钢和玻璃等现代材料来定义室内空间,以创造具有结构框架的建筑,与自由流动的开放空间的自由相平衡。期望的设计能够通过建筑朝向、开口、照明和通风将气候响应概念应用于场地和建筑物。关键词:庞岸达兰;度假胜地;Pangandaran dengan dukungan基础设施,akomodasi, kegiatan promosi, dan pengembangan kawasan wisata menjadikan kawasan ekonomi di sekitar kawasan Pangandaran meningkatAkan tetapi obyek wisata Pantai Pangandaran ini belum di kemas dengan baik dengan datak adanya sarana akomodasi yang memadai di kawasan tersebut。Maka peningkatan sarana akomodasi akan di kembangkan dengan baik guna lebih memperbanyak jumlah wisatawan yang menginap。Konsep arsitektur tropis merupakan Konsep arsitektur berkembang paada saat ini dengan menggunakan材料现代分离baja工业dan kaca untuk menentukan ruang室内装饰,menciptakan arsitektur dengan kerangka结构,yang di seimbangkan dengan kebebasan ruang terbuka yang mengalir bebas。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Kata kunci: Pangandaran;度假胜地;Arsitektur Tropis
{"title":"PERENCANAAN RESORT DENGAN ARSITEKTUR TROPIS DI NEW KAWASAN PANGANDARAN","authors":"Faryd Achmad Maulana, Dwi Jati Lestariningsih, Yohana Nursruwening","doi":"10.53810/jt.v22i1.395","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.395","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Pangandaran, with the support of infrastructure, accommodation, promotional activities, and development of \u0000tourist areas, has made the economic area around the Pangandaran area increase. However, \u0000Pangandaran Beach tourism objects have not been packed properly with the absence of adequate \u0000accommodation facilities in the area. Then the increase in accommodation facilities will be developed properly \u0000in order to increase the number of tourists staying. The concept of tropical architecture is an architectural \u0000concept that is currently being developed by using modern materials such as industrial steel and glass to define \u0000interior spaces to create an architecture with a structural framework that is balanced with the freedom of free \u0000flowing open space. The desired design is able to apply the concept of climate response to sites and buildings \u0000through building orientation, openings, lighting and ventilation. \u0000Keywords: Pangandaran; Resort; Tropical Architecture \u0000ABSTRAK \u0000Pangandaran dengan dukungan infrastruktur, akomodasi, kegiatan promosi, dan pengembangan kawasan \u0000wisata menjadikan kawasan ekonomi di sekitar kawasan Pangandaran meningkat. Akan tetapi obyek wisata Pantai \u0000Pangandaran ini belum di kemas dengan baik dengan tidak adanya sarana akomodasi yang memadai di kawasan \u0000tersebut. Maka peningkatan sarana akomodasi akan di kembangkan dengan baik guna lebih memperbanyak \u0000jumlah wisatawan yang menginap. Konsep arsitektur tropis merupakan konsep arsitektural yang sedang \u0000berkembang pada saat ini dengan menggunakan material modern seperti baja industri dan kaca untuk menentukan \u0000ruang interior sehingga menciptakan arsitektur dengan kerangka struktur yang di seimbangkan dengan \u0000kebebasan ruang terbuka yang mengalir bebas. Desain yang di harapakan yaitu mampu menerapakan konsep \u0000respon terhadap iklim pada tapak dan bangunan melalui orientasi bangunan, bukaan, pencahayaan dan \u0000penghawaan. \u0000Kata kunci : Pangandaran; Resort; Arsitektur Tropis","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122941296","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Novi Andhi Setyo Purwono, Citra Pradipta Hudoyo, Pingit Broto Atmadji
ABSTRACT Agats Seaport is a port located in Asmet Regency, Papua Province. This port has a pier with a length of 137 m, which is used for loading and unloading of goods and transportation to and from surrounding cities. The results of the orientation in the field indicate that the port suffered heavy damage in the trestle area and a thorough assessment of the existing port facilities requires a thorough evaluation of the structural strength and preparation of detailed designs to rehabilitate the damaged marine facilities To support the evaluation of these damages, it is necessary to have an analysis related to hydrooceanography which is quite influential on these activities, one of which is the analysis of wave events in harbor waters or the open sea The results of the Windrose analysis showed that the wind coming from the south dominated the wind speed with an average frequency distribution of 4.38 m/s during observations. The significant wave height (Hs) for 10 years was 3.59 m and a significant wave period (Ts) by 10 seconds. Based on the calculation of the return period waves with a return period of 50 years, the result is a wave height (Hsr) of 5.56 m (fisher tippet type 1) method. Keywords: Wave Forecast, Wind rose wave rose, Port Agats Pelabuhan INTISARI Pelabuhan Laut Agats merupakan pelabuhan yang berlokasi di Kabupaten Asmet, Provinsi Papua. Pelabuhan ini memiliki dermaga dengan panjang 137 m, yang digunakan untuk kegiatan bongkar muat barang dan transportasi dari dan ke kota-kota sekitar. Hasil orientasi di lapangan menunjukkan bahwa pelabuhan tersebut mengalami kerusakan berat pada area trestel dan diperlukan asesmen menyeluruh pada fasilitas pelabuhan yang ada sehingga memerlukan evaluasi kekuatan struktur secara menyeluruh dan menyiapkan detail desain untuk merehabilitasi fasilitas laut yang mengalami kerusakan. Untuk mendukung evaluasi tentang kerusakan-kerusakan tersebut perlu adanya analisa terkait hidrooseanografi yang cukup berpengaruh terhadap kegiatan tersebut, salah satunya adalah analisa kejadian gelombang pada perairan pelabuhan ataupun laut terbuka. Hasil analisis Windrose didapatkan bahwa angin yang berasal dari arah Selatan lebih mendominasi kecepatan angin ata-rata distribusi frekuensi sebesar 4,38 m/s selama pengamatan dilakukan Hasil tinggi gelombang signifikan (Hs) selama 10 tahun sebesar 3,59 m dan periode gelombang signifikan (Ts) sebesar 10 detik. Berdasarkan perhitungan gelombang kala ulang dengan kala ulang 50 tahun didapatkan hasil tinggi gelombang (Hsr) sebesar 5,56 m (metode fisher tippet type 1). Kata Kunci: Peramalan Gelombang, Wind rose wave rose, Pelabuhan Agats
阿加茨海港是位于巴布亚省阿斯梅特县的一个港口。该港口有一个长度为137米的码头,用于装卸货物和与周边城市的运输。实地定向的结果表明,港口在栈桥区域遭受了严重的破坏,对现有港口设施进行彻底的评估需要对结构强度进行彻底的评估,并准备详细的设计,以恢复受损的海洋设施。为了支持这些损害的评估,有必要进行与水文海洋学相关的分析,这对这些活动有很大的影响。winrose分析结果表明,观测期间南风主导风速,平均频率分布为4.38 m/s。10年显著波高Hs为3.59 m,显著波周期Ts为10 s。通过对50年回归周期波浪的计算,得到波高(Hsr)为5.56 m (fisher tippet type 1)法。关键词:海浪预报,风玫瑰浪升,港口Agats Pelabuhan INTISARI Pelabuhan Laut Agats merupakan Pelabuhan yang berlokasi di Kabupaten Asmet,省巴布亚Pelabuhan ini memiliki dermaga dengan panjang 137 m, yang digunakan untuk kegiatan bongkar muat barang dan transportasi dari danke kota-kota sekitar。Hasil orientasi di lapangan menunjukkan bahwa pelabuhan teresbut mengalami kerusakan berada area trestel and diperlukan评估,menyeluruh pakada fasilitas pelabuhan yang ada sehinga memerlukan评估,kekuatan结构,secara menyeluruh和menyiapkan细节设计,untuk merehabilitasi fasilitas laut yang mengalami kerusakan。Untuk mendukung evaluasi tentang kerusakan-kerusakan terseka,但perlu adanya分析,terkait hidrooseanogri yang cuup berpengaru, terhap kegiatan terseka, salah satunya adalah分析,kejadian gelombang, perairan pelaupun laut terbuka。Hasil分析winrose didapatkan bahwa angin yang berasal dari arah Selatan lebih mendominasi keepatan angin数据-数据分布,frekuensi sebesar 4,38 m/s selama pengamatan dilakukan Hasil tinggi gelombang signikan (Hs) selama 10 tahun sebesar 3,59 m,但周期gelombang signikan (Ts) sebesar 10 detik。Berdasarkan perhitungan gelombang kala ulang dengan kala ulang 50 tahun didapatkan hasil tinggi gelombang (Hsr) sebesar 5,56 m (mede fisher tippet type 1). Kata Kunci: Peramalan gelombang,风玫瑰浪升,Pelabuhan Agats
{"title":"ANALISIS PROBABILITAS KEJADIAN GELOMBANG PADA ALUR PELAYARAN PELABUHAN AGATS PAPUA DENGAN PERHITUNGAN FETCH DAN DATA ANGIN","authors":"Novi Andhi Setyo Purwono, Citra Pradipta Hudoyo, Pingit Broto Atmadji","doi":"10.53810/jt.v22i1.392","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.392","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000 \u0000Agats Seaport is a port located in Asmet Regency, Papua Province. This port has a pier with a length of 137 m, which is used for loading and unloading of goods and transportation to and from surrounding cities. The results of the orientation in the field indicate that the port suffered heavy damage in the trestle area and a thorough assessment of the existing port facilities requires a thorough evaluation of the structural strength and preparation of detailed designs to rehabilitate the damaged marine facilities \u0000To support the evaluation of these damages, it is necessary to have an analysis related to hydrooceanography which is quite influential on these activities, one of which is the analysis of wave events in harbor waters or the open sea \u0000The results of the Windrose analysis showed that the wind coming from the south dominated the wind speed with an average frequency distribution of 4.38 m/s during observations. The significant wave height (Hs) for 10 years was 3.59 m and a significant wave period (Ts) by 10 seconds. Based on the calculation of the return period waves with a return period of 50 years, the result is a wave height (Hsr) of 5.56 m (fisher tippet type 1) method. \u0000 \u0000Keywords: Wave Forecast, Wind rose wave rose, Port Agats Pelabuhan \u0000 \u0000 \u0000INTISARI \u0000 \u0000Pelabuhan Laut Agats merupakan pelabuhan yang berlokasi di Kabupaten Asmet, Provinsi Papua. Pelabuhan ini memiliki dermaga dengan panjang 137 m, yang digunakan untuk kegiatan bongkar muat barang dan transportasi dari dan ke kota-kota sekitar. Hasil orientasi di lapangan menunjukkan bahwa pelabuhan tersebut mengalami kerusakan berat pada area trestel dan diperlukan asesmen menyeluruh pada fasilitas pelabuhan yang ada sehingga memerlukan evaluasi kekuatan struktur secara menyeluruh dan menyiapkan detail desain untuk merehabilitasi fasilitas laut yang mengalami kerusakan. \u0000Untuk mendukung evaluasi tentang kerusakan-kerusakan tersebut perlu adanya analisa terkait hidrooseanografi yang cukup berpengaruh terhadap kegiatan tersebut, salah satunya adalah analisa kejadian gelombang pada perairan pelabuhan ataupun laut terbuka. \u0000Hasil analisis Windrose didapatkan bahwa angin yang berasal dari arah Selatan lebih mendominasi kecepatan angin ata-rata distribusi frekuensi sebesar 4,38 m/s selama pengamatan dilakukan Hasil tinggi gelombang signifikan (Hs) selama 10 tahun sebesar 3,59 m dan periode gelombang signifikan (Ts) sebesar 10 detik. Berdasarkan perhitungan gelombang kala ulang dengan kala ulang 50 tahun didapatkan hasil tinggi gelombang (Hsr) sebesar 5,56 m (metode fisher tippet type 1). \u0000 \u0000Kata Kunci: Peramalan Gelombang, Wind rose wave rose, Pelabuhan Agats","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126541782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
L. Puspita, Yohanes Wahyu Dwi Yudono, D. Lestariningsih
ABSTRACT The three priority Creative Economy sub-sectors will be worked on in Banyumas to be precise in the city of Purwokerto, such as Craft, Culinary, and Fashion. The people of Banyumas, especially the productive young generation, still need added value based on ideas born from creativity and social interaction to face the challenges of the Creative Economy and increase the potential of themselves and the community related to passion in the world of fashion. It is planned that the Creative Space for the public will be in the form of Green Open Space. The characteristics of green open space are adjusted to specific functions that support social and economic conditions such as a place to create, study rest areas, and/or play areas. Key Words: Purwokerto, creative space, passion mode, Green Open Space ABSTRAK Ada tiga subsektor Ekonomi Kreatif yang akan dikerjakan di Banyumas tepatnya di kota Purwokerto yaitu Kriya, Kuliner, dan Fashion/ Mode yang menjadi prioritas. Masyarakat Banyumas tepatnya di kota Purwokerto terutama generasi muda produktif masih membutuhkan nilai tambah berdasar ide yang lahir dari kreativitas dan interaksi sosial demi menghadapi tantangan Ekonomi Kreatif dan meningkatkan potensi diri maupun komunitas terkait passion dalam dunia mode. Rencananya Ruang Kreatif untuk publik yang akan menjadi wadah generasi muda produktif di kota Purwokerto akan berbentuk RTH (Ruang Terbuka Hijau). Karakteristik RTH disesuaikan dengan fungsi spesifik yang mendukung sosial dan ekonomi seperti tempat berkreasi, area belajar istirahat, dan area bermain, Kata Kunci : Purwokerto,ruang kreatif, passion mode, Ruang Terbuka Hijau
Banyumas将重点发展三个创意经济子行业,确切地说,是在普沃克托市,分别是工艺、烹饪和时尚。Banyumas的人们,特别是富有生产力的年轻一代,仍然需要基于创意和社会互动产生的想法的附加值,以面对创意经济的挑战,并增加他们自己和社区的潜力,与时尚世界的激情有关。公众创意空间将以绿色开放空间的形式呈现。绿色开放空间的特征被调整为支持社会和经济条件的特定功能,例如创建,学习休息区域和/或游乐区的地方。关键词:purokerto,创意空间,激情模式,绿色开放空间abstract: Ada tiga subsetor Ekonomi Kreatif yang akan dikerjakan di Banyumas tepatnya di kota purokerto yitu Kriya, Kuliner, dan Fashion/ mode yang menjadi优先权。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。人缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘。Karakteristik RTH疾病、登革热、真菌、社会、经济、区域、地域、地域、地域、地域、地域、地域、地域、地域、地域、地域、地域、地域、地域、地域、地域
{"title":"PERANCANGAN RUANG KREATIF DENGAN PASSION MODE DI KOTA PURWOKERTO","authors":"L. Puspita, Yohanes Wahyu Dwi Yudono, D. Lestariningsih","doi":"10.53810/jt.v22i1.396","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.396","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The three priority Creative Economy sub-sectors will be worked on in Banyumas to be precise in the city of \u0000Purwokerto, such as Craft, Culinary, and Fashion. The people of Banyumas, especially the productive young \u0000generation, still need added value based on ideas born from creativity and social interaction to face the \u0000challenges of the Creative Economy and increase the potential of themselves and the community related to \u0000passion in the world of fashion. It is planned that the Creative Space for the public will be in the form of \u0000Green Open Space. The characteristics of green open space are adjusted to specific functions that support \u0000social and economic conditions such as a place to create, study rest areas, and/or play areas. \u0000Key Words: Purwokerto, creative space, passion mode, Green Open Space \u0000ABSTRAK \u0000Ada tiga subsektor Ekonomi Kreatif yang akan dikerjakan di Banyumas tepatnya di kota Purwokerto yaitu \u0000Kriya, Kuliner, dan Fashion/ Mode yang menjadi prioritas. Masyarakat Banyumas tepatnya di kota \u0000Purwokerto terutama generasi muda produktif masih membutuhkan nilai tambah berdasar ide yang lahir dari \u0000kreativitas dan interaksi sosial demi menghadapi tantangan Ekonomi Kreatif dan meningkatkan potensi diri \u0000maupun komunitas terkait passion dalam dunia mode. Rencananya Ruang Kreatif untuk publik yang akan \u0000menjadi wadah generasi muda produktif di kota Purwokerto akan berbentuk RTH (Ruang Terbuka Hijau). \u0000Karakteristik RTH disesuaikan dengan fungsi spesifik yang mendukung sosial dan ekonomi seperti tempat \u0000berkreasi, area belajar istirahat, dan area bermain, \u0000Kata Kunci : Purwokerto,ruang kreatif, passion mode, Ruang Terbuka Hijau","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116918247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT (ABSTRAK) Data collection on solid waste, volume, characteristics and means of transporting waste in all areas of Banyumas Regency, is absolutely necessary as the first step in determining waste management policies. This study aims to measure waste generation in Banyumas district. Measurements were carried out in 27 subdistricts in Banyumas district. Waste is grouped into 2 categories, namely organic waste and inorganic waste. From the results of this study, it can also be calculated the amount of waste generated that has not been transported to the TPA. Keywords: Garbage, Banyumas Pendataan mengenai persampahan, volume, karakteristik dan sarana pengangkut sampah di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas, mutlak diperlukan sebagai langkah awal penentuan kebijakan pengolahan sampah Penelitian ini bertujuan mengukur timbulan sampah di kabupaten Banyumas. Pengukuran dilakukan di 27 kecamatan yang berada di kabupaten Banyumas. Sampah dikelompokkan dalam 2 katagori, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Dari hasil penelitian tersebut juga dapat dihitung jumlah timbulan sampah yang belum teragkut ke TPA. Kata kunci: Sampah, Banyumas
{"title":"KAJIAN TENTANG SEBARAN SAMPAH KABUPATEN BANYUMAS","authors":"Susatyo Adhi Pramono, Basuki Basuki","doi":"10.53810/jt.v22i1.401","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.401","url":null,"abstract":"ABSTRACT (ABSTRAK) \u0000Data collection on solid waste, volume, characteristics and means of transporting waste in all areas of \u0000Banyumas Regency, is absolutely necessary as the first step in determining waste management policies. \u0000This study aims to measure waste generation in Banyumas district. Measurements were carried out in 27 subdistricts in Banyumas district. Waste is grouped into 2 categories, namely organic waste and inorganic waste. \u0000From the results of this study, it can also be calculated the amount of waste generated that has not been \u0000transported to the TPA. \u0000Keywords: Garbage, Banyumas \u0000Pendataan mengenai persampahan, volume, karakteristik dan sarana pengangkut sampah di seluruh wilayah \u0000Kabupaten Banyumas, mutlak diperlukan sebagai langkah awal penentuan kebijakan pengolahan sampah \u0000Penelitian ini bertujuan mengukur timbulan sampah di kabupaten Banyumas. Pengukuran dilakukan di 27 \u0000kecamatan yang berada di kabupaten Banyumas. Sampah dikelompokkan dalam 2 katagori, yaitu sampah \u0000organik dan sampah anorganik. \u0000Dari hasil penelitian tersebut juga dapat dihitung jumlah timbulan sampah yang belum teragkut ke TPA. \u0000Kata kunci: Sampah, Banyumas","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115406472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rian Arif Setiawan, Kholistianingsih Kholistianingsih, I. Darmawan
ABSTRACT Public Street Lighting (LPJU) is one of the needs of the community. With the LPJU, it is expected to increase the sense of security, increase the safety of road users and environmental lighting. There are two ways to calculate electricity bills for LPJUs, First using a KWH meter, Second using a subscription system, according to Presidential Decree No. 89 of 2002 dated December 21, 2002, by counting the number of light points without counting whether the lights are on or not. The total electricity bill for the metering system for 19 months is Rp 44,210,594, while if you use the subscription system it is Rp 73,180,590. Savings of IDR 28,969.996. The Regional Government of Banyumas Regency is right to use the metering system for the General Sudirman Underpass Street Lighting which is proven to be more efficient than the subscription system. The percentage of savings for 19 months is 39.58%. Keywords: public street lighting, saving, efficient ABSTRAK Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) merupakan salah satu kebutuhan masyarakat. Dengan adanya LPJU diharapkan meningkatkan rasa aman, meningkatkan keamanan pengguna jalan maupun penerangan lingkungan. Perhitungan tagihan listrik untuk LPJU ada dua cara, Pertama menggunakan KWH meter, Kedua dengan sistem langganan, sesuai Keppres No. 89 tahun 2002 tanggal 21 Desember 2002, yaitu dengan menghitung jumlah titik lampu tanpa menghitung melihat apakah lampu menyala atau tidak. Total tagihan listrik sistem meterisasi selama 19 bulan adalah Rp 44.210.594, sedangkan jika menggunakan sistem abonemen Rp 73.180.590. Penghematan sebesar Rp 28.969.996. Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas sudah tepat menggunakan sistem meterisasi untuk Lampu Penerangan Jalan Umum Underpass Jendral Sudirman yang terbukti lebih Efisien dibanding sistem abonemen. Persentase penghematan selama 19 bulan adalah 39,58 %. Kata kunci: lampu penerangan jalan umum, penghematan, efisien
公共街道照明(LPJU)是社区的需求之一。有了LPJU,预计将增加安全感,增加道路使用者的安全性和环境照明。根据2002年12月21日颁布的2002年第89号总统令,电费的计算方法有两种,一种是使用电度表,另一种是使用订阅制。该总统令规定,在不计算灯是否亮的情况下,只计算点灯数。计量系统19个月的总电费为44,210,594卢比,而如果您使用订阅系统,则为73,180,590卢比。节省28,969.996印尼盾。Banyumas reggency地区政府在苏迪曼地下通道街道照明中使用计量系统是正确的,它被证明比订阅系统更有效。19个月的存款比例为39.58%。关键词:公共街道照明,节能,高效Dengan adanya LPJU diharapkan脑膜炎katkan rasa aman,脑膜炎katkan keamanan pengguna jalan maupun penerangan lingkungan。Perhitungan tagihan listrik untuk LPJU ada dua cara, pertamama menggunakan KWH meter, Kedua dengan系统langganan, sesuai Keppres No. 89 2002年12月21日,yitu dengan menghitung jumlah titik lampu tanpa menghitung melihat apakah lampu menyala atau tidak。总塔吉汉名单系统的米特拉玛19布兰阿达拉Rp 44.210.594,塞当坎吉卡蒙古纳坎系统的阿巴拉曼Rp 73.180.590。pengheman sebesar Rp 28.969.996。Penerangan Jalan Umum地下通道Jendral Sudirman yang terbukti lebih Efisien dibanding system abonemen。代表彭希曼selama 19, bulan adalah 39, 58%。Kata kunci: lampu penerangan jalan umum, penghematan, efisien
{"title":"ANALISIS EFISIENSI SISTEM METERISASI LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM UNDERPASS PURWOKERTO","authors":"Rian Arif Setiawan, Kholistianingsih Kholistianingsih, I. Darmawan","doi":"10.53810/jt.v22i1.399","DOIUrl":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.399","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Public Street Lighting (LPJU) is one of the needs of the community. With the LPJU, it is expected to increase the sense of \u0000security, increase the safety of road users and environmental lighting. There are two ways to calculate electricity bills for \u0000LPJUs, First using a KWH meter, Second using a subscription system, according to Presidential Decree No. 89 of 2002 \u0000dated December 21, 2002, by counting the number of light points without counting whether the lights are on or not. The \u0000total electricity bill for the metering system for 19 months is Rp 44,210,594, while if you use the subscription system it is \u0000Rp 73,180,590. Savings of IDR 28,969.996. The Regional Government of Banyumas Regency is right to use the metering \u0000system for the General Sudirman Underpass Street Lighting which is proven to be more efficient than the subscription \u0000system. The percentage of savings for 19 months is 39.58%. \u0000Keywords: public street lighting, saving, efficient \u0000ABSTRAK \u0000Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) merupakan salah satu kebutuhan masyarakat. Dengan adanya LPJU diharapkan \u0000meningkatkan rasa aman, meningkatkan keamanan pengguna jalan maupun penerangan lingkungan. Perhitungan tagihan \u0000listrik untuk LPJU ada dua cara, Pertama menggunakan KWH meter, Kedua dengan sistem langganan, sesuai Keppres No. \u000089 tahun 2002 tanggal 21 Desember 2002, yaitu dengan menghitung jumlah titik lampu tanpa menghitung melihat apakah \u0000lampu menyala atau tidak. Total tagihan listrik sistem meterisasi selama 19 bulan adalah Rp 44.210.594, sedangkan jika \u0000menggunakan sistem abonemen Rp 73.180.590. Penghematan sebesar Rp 28.969.996. Pemerintah Daerah Kabupaten \u0000Banyumas sudah tepat menggunakan sistem meterisasi untuk Lampu Penerangan Jalan Umum Underpass Jendral Sudirman \u0000yang terbukti lebih Efisien dibanding sistem abonemen. Persentase penghematan selama 19 bulan adalah 39,58 %. \u0000Kata kunci: lampu penerangan jalan umum, penghematan, efisien","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133525015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}