Background Smoking has become one of the leading causes of death worldwide. The negative impact of smoking usually occurs after a few years when a person starts actively smoking can harm the body's organs and become a major risk factor for diseases with inflammatory components. Systemic inflammatory reactions are characterized by an increase in inflammatory cytokines, blood cell counts and blood viscosity. Examination CRP and ESR are the two most frequently measured laboratory tests in assessing the response of a systemic inflammatory process. This study aims to determine and analyze the correlation between ESR values and hs-CRP in active smokers at coffee shops, East Surabaya. Methods: The type of research used is correlation research with cross sectional. The sample used is 30 active smokers who meet the inclusion criteria. This research was carried out on February 21 – April 11, 2022. The examination of ESR values and hs-CRP levels was carried out at Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Results: It was found that 30 respondents had been actively smoking >5 years with a percentage of 100%. as many as 8 respondents consumed 1-10 cigarettes/day with a percentage of 27%, 19 respondents consumed 10-20 cigarettes per/with a percentage of 63%, and 3 respondents consumed >20 cigarettes/day with a percentage of 10%. The average value of ESR is 8.37 mm/Hr and The The average value of the of hs-CRP 1.11 mg/L. Conclusion: Based on statistical tests, There is no correlation between the value of ESR and hs-CRP in active smokers in a coffee shop in the East Surabaya area (p value = 0.099) with a sufficient relationship and a positive direction of relationship (r = 0.307).
{"title":"KORELASI NILAI LAJU ENDAP DARAH (LED) DENGAN HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (hs-CRP) PADA PEROKOK AKTIF DI WARUNG KOPI WILAYAH SURABAYA TIMUR","authors":"Rieke Dwi Ramadhany, Evy Diah Woelansari, Christ Kartika Rahayuningsih, Nadi Aprilyadi","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1297","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1297","url":null,"abstract":"Background Smoking has become one of the leading causes of death worldwide. The negative impact of smoking usually occurs after a few years when a person starts actively smoking can harm the body's organs and become a major risk factor for diseases with inflammatory components. Systemic inflammatory reactions are characterized by an increase in inflammatory cytokines, blood cell counts and blood viscosity. Examination CRP and ESR are the two most frequently measured laboratory tests in assessing the response of a systemic inflammatory process. This study aims to determine and analyze the correlation between ESR values and hs-CRP in active smokers at coffee shops, East Surabaya. \u0000Methods: The type of research used is correlation research with cross sectional. The sample used is 30 active smokers who meet the inclusion criteria. This research was carried out on February 21 – April 11, 2022. The examination of ESR values and hs-CRP levels was carried out at Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. \u0000Results: It was found that 30 respondents had been actively smoking >5 years with a percentage of 100%. as many as 8 respondents consumed 1-10 cigarettes/day with a percentage of 27%, 19 respondents consumed 10-20 cigarettes per/with a percentage of 63%, and 3 respondents consumed >20 cigarettes/day with a percentage of 10%. The average value of ESR is 8.37 mm/Hr and The The average value of the of hs-CRP 1.11 mg/L. \u0000Conclusion: Based on statistical tests, There is no correlation between the value of ESR and hs-CRP in active smokers in a coffee shop in the East Surabaya area (p value = 0.099) with a sufficient relationship and a positive direction of relationship (r = 0.307).","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"479 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116528245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan medis terus-menerus. Prevalensi pengidap diabetes melitus terus meningkat setiap tahunnya dan pada kondisi tertentu dimana pengobatan oral sudah kurang mencukupi, maka dokter akan meresepkan insulin injeksi. Hal ini akan menyebabkan peningkatkan biaya pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung perbedaan biaya terhadap outcome terapi penggunaan insulin kerja cepat jika dibandingkan dengan kombinasi insulin kerja cepat dengan insulin kerja panjang. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan deskriptif. Data diperoleh secara retrospektif melalui penelusuran data rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 selama tahun 2020 di sebuah rumah sakit di Kota Palembang, dengan penentuan sampel secara probability sampling, didapatkan 161 rekam medik. Dari penelitian ditemukan bahwa terapi kombinasi jenis insulin aspart yang kerjanya cepat dan insulin detemir yang kerjanya panjang, merupakan kombinasi terapi yang paling banyak diresepkan untuk pasien diabetes melitus tipe 2. Biayanya dengan menggunakan harga e-catalog adalah sebesar 7.170.110,- .Penggunaan kombinasi kedua jenis insulin ini tidak menunjukkan outcome yang lebih baik pada kadar gula darah pasien yang diberikan kan insulin aspart secara tunggal, dengan biaya sebesar 5.457.359,-. Nilai dari rata-rata biaya pengobatan langsung dibagi dengan outcome terapi dari penggunaan insulin adalah 5.664.000,- untuk kombinasi insulin aspart dengan insulin glulisin, kombinasi insulin aspart dan insulin glargine sebesar 8.955.000,- , insulin glulisin dan insulin detemir sebesar 7.517.376,- dan insulin aspart dan insulin detemir sebesar 7.170.110 dan terakhir adalah kombinasi insulin glulisin dan insulin glargine, yaitu sebesar 6.744.674,-. Terapi insulin yang paling cost-effective adalah insulin Aspart.
{"title":"TINJAUAN COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS PENGGUNAAN INSULIN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS","authors":"Samarlina Simamora, Sonlimar Mangunsong, Tiara Mayang Pratiwi","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1459","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1459","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan medis terus-menerus. Prevalensi pengidap diabetes melitus terus meningkat setiap tahunnya dan pada kondisi tertentu dimana pengobatan oral sudah kurang mencukupi, maka dokter akan meresepkan insulin injeksi. Hal ini akan menyebabkan peningkatkan biaya pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung perbedaan biaya terhadap outcome terapi penggunaan insulin kerja cepat jika dibandingkan dengan kombinasi insulin kerja cepat dengan insulin kerja panjang. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan deskriptif. Data diperoleh secara retrospektif melalui penelusuran data rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 selama tahun 2020 di sebuah rumah sakit di Kota Palembang, dengan penentuan sampel secara probability sampling, didapatkan 161 rekam medik. Dari penelitian ditemukan bahwa terapi kombinasi jenis insulin aspart yang kerjanya cepat dan insulin detemir yang kerjanya panjang, merupakan kombinasi terapi yang paling banyak diresepkan untuk pasien diabetes melitus tipe 2. Biayanya dengan menggunakan harga e-catalog adalah sebesar 7.170.110,- .Penggunaan kombinasi kedua jenis insulin ini tidak menunjukkan outcome yang lebih baik pada kadar gula darah pasien yang diberikan kan insulin aspart secara tunggal, dengan biaya sebesar 5.457.359,-. Nilai dari rata-rata biaya pengobatan langsung dibagi dengan outcome terapi dari penggunaan insulin adalah 5.664.000,- untuk kombinasi insulin aspart dengan insulin glulisin, kombinasi insulin aspart dan insulin glargine sebesar 8.955.000,- , insulin glulisin dan insulin detemir sebesar 7.517.376,- dan insulin aspart dan insulin detemir sebesar 7.170.110 dan terakhir adalah kombinasi insulin glulisin dan insulin glargine, yaitu sebesar 6.744.674,-. Terapi insulin yang paling cost-effective adalah insulin Aspart. \u0000 ","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121498244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ika Murniati, Imam Purnomo., M. K. Umam, M. Angkasa
ABSTRAK Latar belakang : Jenis game online saat ini semakin bertambah banyak dan mudah diakses oleh remaja usia sekolah hingga menimbulkan kecanduan. Efek dari kecanduan ini menimbulkan masalah terutama perilaku yang tidak sehat seperti pola makan yang kurang baik. Tujuan : Mengetahui hubungan kecanduan game online dengan pola makan pada siswa SMP N 1 Bodeh Kabupaten Pemalang. Metode : Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan stratified random sampling sebagai metode pengambilan sampel. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 269 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kecanduan game online dan kuesioner pola makan dengan hasil cronbach Alpha 0,876. Kemudian dianalisis menggunakan uji pearson product moment. Hasil : Mayoritas yang bermain game online pada kategori sedang yaitu 223 siswa (82,9%) dan memiliki pola makan pada kategori sedang sebanyak 147 siswa (54,6%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan game online dengan pola makan siswa di SMP N 1 Bodeh (p-value 0,000 < 0,005). Kesimpulan : Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk keluarga dan sekolah untuk membatasi siswa bermain game online. Kata Kunci : Kecanduan, game online, pola makan
{"title":"HUBUNGAN KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN POLA MAKAN PADA SISWA SMP N 1 BODEH KABUPATEN PEMALANG","authors":"Ika Murniati, Imam Purnomo., M. K. Umam, M. Angkasa","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1340","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1340","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar belakang : Jenis game online saat ini semakin bertambah banyak dan mudah diakses oleh remaja usia sekolah hingga menimbulkan kecanduan. Efek dari kecanduan ini menimbulkan masalah terutama perilaku yang tidak sehat seperti pola makan yang kurang baik. \u0000Tujuan : Mengetahui hubungan kecanduan game online dengan pola makan pada siswa SMP N 1 Bodeh Kabupaten Pemalang. \u0000Metode : Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan stratified random sampling sebagai metode pengambilan sampel. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 269 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kecanduan game online dan kuesioner pola makan dengan hasil cronbach Alpha 0,876. Kemudian dianalisis menggunakan uji pearson product moment. \u0000Hasil : Mayoritas yang bermain game online pada kategori sedang yaitu 223 siswa (82,9%) dan memiliki pola makan pada kategori sedang sebanyak 147 siswa (54,6%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan game online dengan pola makan siswa di SMP N 1 Bodeh (p-value 0,000 < 0,005). \u0000Kesimpulan : Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk keluarga dan sekolah untuk membatasi siswa bermain game online. \u0000 \u0000Kata Kunci : Kecanduan, game online, pola makan","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130921069","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Covid 19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Dampak dari covid 19 sangat signifikan bagi kehidupan masyarakat Indonesia yang terjadi hampir di semua bidang. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman https://www.kemkes.go.id/ per 18 November 2022, kasus penyebaran dan kasus terinfeksi oleh virus ini terus bertambah. Hal ini menjadi tantangan besar dalam menghadapi covid 19 terutama bagi pembuat kebijakan yang harus mengambil keputusan dari berbagai macam informasi yang masih belum sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kasus covid 19 di Indonesia sehingga para pembuat kebijakan dapat mengambil keputusan yang sesuai baik itu untuk pencegahan maupun untuk penyusunan strategi dalam menangani kasus covid 19. Metode: Dalam penelitian ini bahan yang digunakan untuk kemudian diolah dan menjadi acuan adalah dataset yang dikompilasi secara time series dari covid19.go.id, kemendagri.go.id, bps.go.id, dan bnpb-inacovid19.hub.arcgis.com berupa data kasus covid-19 di Indonesia yang diupdate dalam 2 bulan terakhir. Metode yang digunakan untuk melakukan prediksi menggunakan dataset yang telah disiapkan adalah Naïve Bayes. Hasil: Prediksi yang dilakukan dengan menggunakan metode Naïve Bayes memberikan hasil prediksi dengan mengklasifikasi kasus baru yang terjadi berdasarkan variabel independen yang telah ditentukan. Nilai akurasi yang dihasilkan yaitu sebesar 89%. Kesimpulan: Metode Naïve Bayes mampu memberikan hasil prediksi dengan tepat dengan tingkat akurasi yang dihasilkan sangat tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor banyaknya data yang disediakan dan juga banyaknya variabel yang digunakan untuk melakukan prediksi. Kata kunci : Covid 19, Prediksi, Keputusan
背景:Covid 19是一种攻击呼吸系统的病毒。科维德19号的影响对几乎所有领域的印尼人民的生活都是如此重要。根据卫生部(国务院)2013年11月18日至11月18日浏览https://www.kemkes.go.id/页面的数据,受该病毒感染的病例和病例继续增加。这对covid 19来说是一个巨大的挑战,尤其是对于政策制定者来说,他们必须从大量未经处理的信息中做出决定。本研究旨在预测印尼covid 19案件,以便决策者在处理covid 19案件时能够做出适当的预防和战略决定。方法:在本研究中,用于以后编译和参考的材料是covid19.go的时间系列数据集。身份证,内政部go。id, go bps。id和bnpb-inacovid19.hub.arcgis.com是过去两个月印尼covid-19病例数据的更新。使用准备的数据进行预测的方法是Naive Bayes。结果:使用Naive Bayes方法进行的预测通过根据指定的独立变量对新病例进行分类来提供预测结果。它产生的精确度是89%结论:天真的贝斯方法可以精确地给出预测结果,并产生惊人的准确性水平。它受到提供多少数据以及用于预测的变量的因素的影响。关键词:Covid 19,预测,决定
{"title":"PREDIKSI KASUS COVID 19 INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES","authors":"Dafid Dafid, Veratiwi Veratiwi","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1465","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1465","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Covid 19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Dampak dari covid 19 sangat signifikan bagi kehidupan masyarakat Indonesia yang terjadi hampir di semua bidang. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman https://www.kemkes.go.id/ per 18 November 2022, kasus penyebaran dan kasus terinfeksi oleh virus ini terus bertambah. Hal ini menjadi tantangan besar dalam menghadapi covid 19 terutama bagi pembuat kebijakan yang harus mengambil keputusan dari berbagai macam informasi yang masih belum sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kasus covid 19 di Indonesia sehingga para pembuat kebijakan dapat mengambil keputusan yang sesuai baik itu untuk pencegahan maupun untuk penyusunan strategi dalam menangani kasus covid 19. \u0000Metode: Dalam penelitian ini bahan yang digunakan untuk kemudian diolah dan menjadi acuan adalah dataset yang dikompilasi secara time series dari covid19.go.id, kemendagri.go.id, bps.go.id, dan bnpb-inacovid19.hub.arcgis.com berupa data kasus covid-19 di Indonesia yang diupdate dalam 2 bulan terakhir. Metode yang digunakan untuk melakukan prediksi menggunakan dataset yang telah disiapkan adalah Naïve Bayes. \u0000Hasil: Prediksi yang dilakukan dengan menggunakan metode Naïve Bayes memberikan hasil prediksi dengan mengklasifikasi kasus baru yang terjadi berdasarkan variabel independen yang telah ditentukan. Nilai akurasi yang dihasilkan yaitu sebesar 89%. \u0000Kesimpulan: Metode Naïve Bayes mampu memberikan hasil prediksi dengan tepat dengan tingkat akurasi yang dihasilkan sangat tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor banyaknya data yang disediakan dan juga banyaknya variabel yang digunakan untuk melakukan prediksi. \u0000Kata kunci : Covid 19, Prediksi, Keputusan","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130893196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ocktariyana Ocktariyana, D. Lestari, Asmarinah Asmarinah
Latar Belakang: Asam nukleat mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (ADN) dan Asam ribonukleat (ARN). Untuk mengeluarkan ARN dari dalam intisel maka diperlukan suatu teknik isolasi. Suatu ekstraksi asam nukleat dikatakan baik jika dari prosedur yang dilakukan bisa didapatkan asam nukleat yang murni dan utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kemurnian ekstrak asam nukleat dari sampel darah menstruasi menggunakan teknik isolasi asam nukleat. Metode: Sampel darah menstruasi dikumpulkan dengan cara ditampung pada kertas saring yang di desain khusus. Sampel akan diekstraksi menggunakan Quick-ARN Miniprep Plus Kit R1058 Zymo Research untuk isolasi ARN, selanjutnya diukur tingkat kemurnian dengan menggunakan alat nanodrop berdasarkan prinsip spektrofotometri. Data diolah secara statistic dengan menggunakan analisis deskripsi dalam disajikan dalam bentu distribusi frekuensi dan nilai rerata. Hasil: pada penelitian ini diperoleh bahwa rerata tangka kemurnian ARN sampel darah menstruasi yang ditampung pada kertas saring pada Panjang gelombang A260 / A280 adalah 2,07, dan Panjang gelombang A260 / A230 adalah 2,1. Kesimpulan: Isolasi ARN pada sampel darah menstruasi yang ditampung di kertas saring memiliki tingkat kemurnian yang optimal.
背景:核酸含有遗传物质,可以在细胞里控制生物的发展。最常见的核酸是脱氧核糖核酸(dna)和核糖核酸(ARN)。要把ARN从细胞核里取出来,需要一种隔离技术。提取核酸据说很好,因为从程序中可以得到纯的、完整的核酸。本研究旨在了解月经样本核酸提取物的纯度如何使用核酸分离技术。方法:经血样本被收集到一个特殊设计的滤光纸上。样本将使用Quick-ARN Plus Kit R1058 Zymo Research来隔离ARN,然后用基于光谱分析原理的纳米工具来测量纯度。数据通过对内部描述的分析在正常频率分布和值中进行统计统计。结果:这项研究发现,用A260 / A280波长过滤在纸上的清血样本是2.07,而A260 / A230波长是2.1。结论:用过滤纸截取的经血样本中的盐水分离具有最佳的纯度。
{"title":"ANALISIS KEMURNIAN EKSTRAKSI ASAM RIBONUKLEAT PADA SAMPEL DARAH MENSTRUASI","authors":"Ocktariyana Ocktariyana, D. Lestari, Asmarinah Asmarinah","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1392","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1392","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Asam nukleat mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (ADN) dan Asam ribonukleat (ARN). Untuk mengeluarkan ARN dari dalam intisel maka diperlukan suatu teknik isolasi. Suatu ekstraksi asam nukleat dikatakan baik jika dari prosedur yang dilakukan bisa didapatkan asam nukleat yang murni dan utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kemurnian ekstrak asam nukleat dari sampel darah menstruasi menggunakan teknik isolasi asam nukleat. \u0000Metode: Sampel darah menstruasi dikumpulkan dengan cara ditampung pada kertas saring yang di desain khusus. Sampel akan diekstraksi menggunakan Quick-ARN Miniprep Plus Kit R1058 Zymo Research untuk isolasi ARN, selanjutnya diukur tingkat kemurnian dengan menggunakan alat nanodrop berdasarkan prinsip spektrofotometri. Data diolah secara statistic dengan menggunakan analisis deskripsi dalam disajikan dalam bentu distribusi frekuensi dan nilai rerata. \u0000Hasil: pada penelitian ini diperoleh bahwa rerata tangka kemurnian ARN sampel darah menstruasi yang ditampung pada kertas saring pada Panjang gelombang A260 / A280 adalah 2,07, dan Panjang gelombang A260 / A230 adalah 2,1. \u0000Kesimpulan: Isolasi ARN pada sampel darah menstruasi yang ditampung di kertas saring memiliki tingkat kemurnian yang optimal.","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114500458","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Perkembangan media teknologi informasi dan komunikasi sekarang sangatlah pesat serta menujukan semakin banyak media komunikasi yang beredar di masyarakat. Salah satu contoh yang bisa di lihat masyarakat cenderung menggunakan gadget. Salah satu fitur pada gadget yang sering dikunjungi oleh masyarakat yaitu game. Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi game dapat berfungsi sebagai media promosi kesehatan gigi dan mulut. Metode game dirasa lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terutama pada anak dari pada metode konvensional. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan pengetahuan setelah penggunaan game caninuzzle. Metode: Penelitian ini berupa eksperimen dengan design pre dan post-test tanpa kelompok kontrol. Sampel sebanyak 40 orang yang terdiri dari siswa sekolah dasar dengan kategori umur 9-10 tahun. Instrument penelitian berupa kuesioner dan software caninuzzle. Setelah didapat, data dianalisa dengan Analisa Non Parametik yaitu uji Wilcoxon. Hasil penelitian: Jumlah nilai pretest siswa adalah 484 dengan rata-rata nilai 12,1 sedangkan pada post test setelah penggunaan game terjadi peningkatan nilai menjadi 1557 dengan rata-rata nilai 38,9. Kemudian hasil data distribusi menunjukan nilai signifikansi lebih rendah dari nilai probabilitas, yaitu 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan siswa mengenai kesehatan gigi setelah pengunaan game caninuzzle.
{"title":"SOFTWARE GAME EDUKASI “CANINUZZLE” DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI ANAK USIA 9-10 TAHUN","authors":"Saluna Deynilisa, Masayu Nurhayati, Melinia Azizah, Luthfiyah Ananda Adeila","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1325","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1325","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Perkembangan media teknologi informasi dan komunikasi sekarang sangatlah pesat serta menujukan semakin banyak media komunikasi yang beredar di masyarakat. Salah satu contoh yang bisa di lihat masyarakat cenderung menggunakan gadget. Salah satu fitur pada gadget yang sering dikunjungi oleh masyarakat yaitu game. Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi game dapat berfungsi sebagai media promosi kesehatan gigi dan mulut. Metode game dirasa lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terutama pada anak dari pada metode konvensional. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan pengetahuan setelah penggunaan game caninuzzle. \u0000Metode: Penelitian ini berupa eksperimen dengan design pre dan post-test tanpa kelompok kontrol. Sampel sebanyak 40 orang yang terdiri dari siswa sekolah dasar dengan kategori umur 9-10 tahun. Instrument penelitian berupa kuesioner dan software caninuzzle. Setelah didapat, data dianalisa dengan Analisa Non Parametik yaitu uji Wilcoxon. \u0000Hasil penelitian: Jumlah nilai pretest siswa adalah 484 dengan rata-rata nilai 12,1 sedangkan pada post test setelah penggunaan game terjadi peningkatan nilai menjadi 1557 dengan rata-rata nilai 38,9. Kemudian hasil data distribusi menunjukan nilai signifikansi lebih rendah dari nilai probabilitas, yaitu 0,000 < 0,05. \u0000Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan siswa mengenai kesehatan gigi setelah pengunaan game caninuzzle. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"146 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122611845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Kelainan jumlah trombosit (trombositosis atau trombositopenia) dapat terjadi selama kehamilan. Trombositosis pada kehamilan akan menyebabkan gangguan aliran darah sehingga bisa menyebabkan keguguran atau persalinan prematur sedangkan trombositopenia menyebabkan perdarahan maupun memperpanjang masa perdarahan pasca persalinan yang menyebabkan anemia bahkan menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah trombosit pada ibu hamil di RS Bhayangkara Kota Palembang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode pemeriksaan jumlah trombosit yang digunakan adalah metode otomatis. Besar sampel adalah 45 orang ibu hamil yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan rata-rata jumlah trombosit ibu hamil adalah 241.467/mm3 dengan jumlah trombosit terendah 122.000/mm3 dan jumlah trombosit tertinggi 642.000/mm3. Berdasarkan umur, 33 orang ibu hamil dengan kategori umur tidak berisiko terdapat 2 orang (6.1%) trombositopenia dan 1 orang (3.0%) trombositosis sedangkan 12 orang ibu hamil dengan kategori umur berisiko terdapat 1 orang (8.3%) trombositopenia dan 1 orang (8.3%) trombositosis. Berdasarkan usia kehamilan, 6 ibu hamil trimester I tidak terdapat jumlah trombosit abnormal, 10 orang ibu hamil trimester II terdapat 1 orang (10%) trombositopenia dan 1 orang (10%) trombositosis, sedangkan 29 orang ibu hamil pada trimester III terdapat 2 orang (6.9%) trombositopenia dan 1 orang (3.4%) trombositosis. Kesimpulan: Jumlah trombosit dari 45 ibu hamil didapatkan 3 orang (6.7%) trombositopenia, 40 orang (88.9%) jumlah trombosit normal dan 2 orang (4.4%) trombositosis. Dengan demikian, kepada masyarakat terutama ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan trombosit selama masa kehamilan untuk menjaga jumlah trombosit dalam batas normal.
{"title":"GAMBARAN JUMLAH TROMBOSIT PADA IBU HAMIL DI RS BHAYANGKARA KOTA PALEMBANG","authors":"Olivia Andini, Diah Navianti, Ardiya Garini","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1296","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1296","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kelainan jumlah trombosit (trombositosis atau trombositopenia) dapat terjadi selama kehamilan. Trombositosis pada kehamilan akan menyebabkan gangguan aliran darah sehingga bisa menyebabkan keguguran atau persalinan prematur sedangkan trombositopenia menyebabkan perdarahan maupun memperpanjang masa perdarahan pasca persalinan yang menyebabkan anemia bahkan menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah trombosit pada ibu hamil di RS Bhayangkara Kota Palembang. \u0000Metode: Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode pemeriksaan jumlah trombosit yang digunakan adalah metode otomatis. Besar sampel adalah 45 orang ibu hamil yang diambil dengan teknik purposive sampling. \u0000Hasil: Hasil penelitian didapatkan rata-rata jumlah trombosit ibu hamil adalah 241.467/mm3 dengan jumlah trombosit terendah 122.000/mm3 dan jumlah trombosit tertinggi 642.000/mm3. Berdasarkan umur, 33 orang ibu hamil dengan kategori umur tidak berisiko terdapat 2 orang (6.1%) trombositopenia dan 1 orang (3.0%) trombositosis sedangkan 12 orang ibu hamil dengan kategori umur berisiko terdapat 1 orang (8.3%) trombositopenia dan 1 orang (8.3%) trombositosis. Berdasarkan usia kehamilan, 6 ibu hamil trimester I tidak terdapat jumlah trombosit abnormal, 10 orang ibu hamil trimester II terdapat 1 orang (10%) trombositopenia dan 1 orang (10%) trombositosis, sedangkan 29 orang ibu hamil pada trimester III terdapat 2 orang (6.9%) trombositopenia dan 1 orang (3.4%) trombositosis. \u0000Kesimpulan: Jumlah trombosit dari 45 ibu hamil didapatkan 3 orang (6.7%) trombositopenia, 40 orang (88.9%) jumlah trombosit normal dan 2 orang (4.4%) trombositosis. Dengan demikian, kepada masyarakat terutama ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan trombosit selama masa kehamilan untuk menjaga jumlah trombosit dalam batas normal.","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122156065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Platelets are one of the components of blood that have a major function in blood clotting. When the platelet level is above the normal range (> 400,000/microliter of blood) it is called thrombocytosis. When the platelet level is below the normal range (<150,000/microliter) it is called thrombocytopenia. This study aims to analyze the number of platelets against active smokers and passive smokers in students of the Polytechnic Medica Farma Husada Mataram 2021. The sample of this study was the blood of students who smoked as active and passive smokers. The method used is the direct method (Rees Ecker) with units of thousand/mm3. The results showed an increase in platelet count in active smokers to 211,500/mm3 and a decrease in platelet count in passive smokers by 130,750/mm3. Thus, there is a quantitative difference in the number of platelets in active smokers and passive smokers in college students.
{"title":"ANALISIS KUANTITAS TROMBOSIT TERHADAP PEROKOK AKTIF DAN PEROKOK PASIF PADA MAHASISWA POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MATARAM","authors":"Musparlin Halid","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1294","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1294","url":null,"abstract":"Platelets are one of the components of blood that have a major function in blood clotting. When the platelet level is above the normal range (> 400,000/microliter of blood) it is called thrombocytosis. When the platelet level is below the normal range (<150,000/microliter) it is called thrombocytopenia. This study aims to analyze the number of platelets against active smokers and passive smokers in students of the Polytechnic Medica Farma Husada Mataram 2021. The sample of this study was the blood of students who smoked as active and passive smokers. The method used is the direct method (Rees Ecker) with units of thousand/mm3. The results showed an increase in platelet count in active smokers to 211,500/mm3 and a decrease in platelet count in passive smokers by 130,750/mm3. Thus, there is a quantitative difference in the number of platelets in active smokers and passive smokers in college students.","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132021401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan masalah vang perlu diperhatikan, hal ini disebabkan oleh penyakit gigi dan mulut yang merupakan penvakit yang banyak dikeluhkan olch masyarakat, terutama anak-anak sekolah dasar. Penelitian ini berjudul Performance treatment index (PTI) pada kejadian karies gigi anak SDN 106 Palembang. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan Populasi berjumlah 455 anak, sedangkan sampel berjumlah 400 anak, tekhnik pengambilan sample dengan cara Purposive Sampling. Dari hasil penelitian didapat PTI anak laki-laki 2,32%, anak perempuan 5,03%, PTI anak usia 7-9 tahun: 1,49% 400 anak, anak usia l0-12 Thn 2,9%, anak usia lebih dari 12 Thn : 15,78%. DMF-T anak SDN 106 didapat 375, D: 355, M: 8, F: 12. Rata-rata DMF-T anak SDN 106 berdasarkan jenis kelamin laki-laki 1,10, anak perempuan 0,68. DMF-T anak usia 7-9 Thn 0,29, usia 10-12 Thn 1,71, sedangkan anak usia lebih dari 12 Thn 1,18.
{"title":"PERFORMANCE TREATMENT INDEX (PTI) PADA KEJADIAN KARIES GIGI ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI 106 PALEMBANG","authors":"M. Nurhayati, Tri Syahniati, Saluna Deynilisa","doi":"10.36086/jpp.v11i1.1476","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v11i1.1476","url":null,"abstract":"Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan masalah vang perlu diperhatikan, hal ini disebabkan oleh penyakit gigi dan mulut yang merupakan penvakit yang banyak dikeluhkan olch masyarakat, terutama anak-anak sekolah dasar. Penelitian ini berjudul Performance treatment index (PTI) pada kejadian karies gigi anak SDN 106 Palembang. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan Populasi berjumlah 455 anak, sedangkan sampel berjumlah 400 anak, tekhnik pengambilan sample dengan cara Purposive Sampling. Dari hasil penelitian didapat PTI anak laki-laki 2,32%, anak perempuan 5,03%, PTI anak usia 7-9 tahun: 1,49% 400 anak, anak usia l0-12 Thn 2,9%, anak usia lebih dari 12 Thn : 15,78%. DMF-T anak SDN 106 didapat 375, D: 355, M: 8, F: 12. Rata-rata DMF-T anak SDN 106 berdasarkan jenis kelamin laki-laki 1,10, anak perempuan 0,68. DMF-T anak usia 7-9 Thn 0,29, usia 10-12 Thn 1,71, sedangkan anak usia lebih dari 12 Thn 1,18.","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"203 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129043564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gangguan mental yang banyak terjadi pada usia lanjut adalah penurunan fungsi kognitif. Standar baku diagnosis dimensia yang dikenal yaitu Mini Mental State Examination (MMSE Test) yang menilai 5 aspek kognitif berisi tindakan yang harus dilakukan oleh usila untuk mengukur kemampuan kognitifnya. Penelitian ini adalah penelitian analitik dalam bidang Keperawatan gerontik. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mengenai angka kejadian dimensia pada usia lanjut dan faktor yang mempengaruhinya di Posyandu Usia Lanjut Puskesmas kertapati Palembang Tahun 2012. Diagnosis Dimensia ditetapkan dengan menggunakan standar baku Mini Mental State Examination Test (MMSE Test). Test ini merupakan penilaian dari 5 aspek kognitif yang memiliki total skor sejumlah 30. Test ini berisi serangkaian test yang menuntut usia lanjut melakukan beberapa tindakan dengan tujuan untuk menilai kemampuan kognitifnya. Faktor risiko yang diduga berpengaruh terhadap dimensia yaitu umur, pendidikan, pasangan hidup, aktivitas sosial dan aktivitas mengasah otak. Analisis data dilakukan secara univariabel dan bivariabel. Pelaksanaan penelitian pada bulan Oktober 2012 di Posyandu Usila Kertapati Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian dimensia pada pada usia lanjut di Posyandu Usila Kertapati Palembang adalah sebesar 30%. Terdapat hubungan yang signifikan antara umur (Pvalue = 0,000), keberadaan pasangan hidup (Pvalue=0,008) dan aktivitas sosial (Pvalue=0,020) terhadap kejadian dimensia pada usia lanjut di Posyandu Usila Kertapati Palembang adalah sebesar 30% (CI= 95%). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dan aktivitas mengasah otak dengan kejadian dimensia pada usia lanjut di Posyandu Usila Kertapati Palembang adalah sebesar 30% (CI= 95%).
{"title":"Faktor Risiko Terjadinya Dimensia Pada Usia Lanjut Di Posyandu Usia Lanjut Puskesmas Kertapati Palembang Tahun 2012","authors":"Faiza Yuniati, A. Azhari, Yuvita Fitriana","doi":"10.36086/jpp.v1i12.1298","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v1i12.1298","url":null,"abstract":"Gangguan mental yang banyak terjadi pada usia lanjut adalah penurunan fungsi kognitif. Standar baku diagnosis dimensia yang dikenal yaitu Mini Mental State Examination (MMSE Test) yang menilai 5 aspek kognitif berisi tindakan yang harus dilakukan oleh usila untuk mengukur kemampuan kognitifnya. \u0000Penelitian ini adalah penelitian analitik dalam bidang Keperawatan gerontik. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mengenai angka kejadian dimensia pada usia lanjut dan faktor yang mempengaruhinya di Posyandu Usia Lanjut Puskesmas kertapati Palembang Tahun 2012. Diagnosis Dimensia ditetapkan dengan menggunakan standar baku Mini Mental State Examination Test (MMSE Test). Test ini merupakan penilaian dari 5 aspek kognitif yang memiliki total skor sejumlah 30. Test ini berisi serangkaian test yang menuntut usia lanjut melakukan beberapa tindakan dengan tujuan untuk menilai kemampuan kognitifnya. Faktor risiko yang diduga berpengaruh terhadap dimensia yaitu umur, pendidikan, pasangan hidup, aktivitas sosial dan aktivitas mengasah otak. Analisis data dilakukan secara univariabel dan bivariabel. Pelaksanaan penelitian pada bulan Oktober 2012 di Posyandu Usila Kertapati Palembang. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian dimensia pada pada usia lanjut di Posyandu Usila Kertapati Palembang adalah sebesar 30%. Terdapat hubungan yang signifikan antara umur (Pvalue = 0,000), keberadaan pasangan hidup (Pvalue=0,008) dan aktivitas sosial (Pvalue=0,020) terhadap kejadian dimensia pada usia lanjut di Posyandu Usila Kertapati Palembang adalah sebesar 30% (CI= 95%). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dan aktivitas mengasah otak dengan kejadian dimensia pada usia lanjut di Posyandu Usila Kertapati Palembang adalah sebesar 30% (CI= 95%).","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122504979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}