Sari Wahyuni, D. Setiawati, Elga Mardani, S. Hindun, Nia Clarasari Mahalia Putri
Backgroud: Family planning is an effort to increase awareness and participation in realizing a happy and prosperous small family. The efforts by the National Population and Family Planning Agency to reduce Maternal Mortality Ratio in Indonesia are by increasing family planning participation and use the Long-Term Contraception Method through fertility regulation in family planning policies implemented to assist married couple on decision making, the shared decision-making is one of model that can be used by health care providers for helping patients make a health decision. Purpose: Known the influence of shared decision-making model on decision making of long- term contraception method at the BPM and RB in Palembang City in 2020. Methods: The study uses a pre experimental design with a static group comparison design. The samples were took by accidental sampling technique, which 80 respondents were divided into 40 respondent in the control group and 40 other respondents in the experiment group. Results: Based on univariat results in the control group it was found that the majority of mothers (72,5%) chose to continue using current contraception and in experiment group there were 12 mothers (30%) who chose and had used long-term contraception. The results of statistic analysis using the Chi-Square test with a significance level of 5% obtained the results of Pearson Chi-Square p = 0,002 which means the shared decision-making model has influence on decision making of long-term contraception method at the BPM and RB in Palembang City. Conclusion: There is a significant the influence of shared decision-making model on decision making of long-term contraception method at the BPM and RB in Palembang City in 2020
{"title":"SHARED DECISION-MAKING MODEL: DECISION MAKING OF LONG-TERM CONTRACEPTION METHOD","authors":"Sari Wahyuni, D. Setiawati, Elga Mardani, S. Hindun, Nia Clarasari Mahalia Putri","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1479","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1479","url":null,"abstract":"Backgroud: Family planning is an effort to increase awareness and participation in realizing a happy and prosperous small family. The efforts by the National Population and Family Planning Agency to reduce Maternal Mortality Ratio in Indonesia are by increasing family planning participation and use the Long-Term Contraception Method through fertility regulation in family planning policies implemented to assist married couple on decision making, the shared decision-making is one of model that can be used by health care providers for helping patients make a health decision. \u0000Purpose: Known the influence of shared decision-making model on decision making of long- term contraception method at the BPM and RB in Palembang City in 2020. \u0000Methods: The study uses a pre experimental design with a static group comparison design. The samples were took by accidental sampling technique, which 80 respondents were divided into 40 respondent in the control group and 40 other respondents in the experiment group. \u0000Results: Based on univariat results in the control group it was found that the majority of mothers (72,5%) chose to continue using current contraception and in experiment group there were 12 mothers (30%) who chose and had used long-term contraception. The results of statistic analysis using the Chi-Square test with a significance level of 5% obtained the results of Pearson Chi-Square p = 0,002 which means the shared decision-making model has influence on decision making of long-term contraception method at the BPM and RB in Palembang City. \u0000Conclusion: There is a significant the influence of shared decision-making model on decision making of long-term contraception method at the BPM and RB in Palembang City in 2020","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131412516","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mega Wati, Ramlan Ramlan, Fitriani Umar, Haniarti Haniarti
Latar Belakang: Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada usia dewasa merupakan masalah penting yang dapat memberikan resiko penyakit. Status gizi dapat dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah konsumsi kopi dan screen-time. Konsumsi kopi dan waktu screen-time dapat berperaruh terhadap lama tidur seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi kopi dan screen-time terhadap lama tidur dan status gizi pada masyarakat usia 20-45 tahun di Desa Buttu Sawe Kabupaten Pinrang. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian observational dengan pendekatan Cross Sectional Study. Sampel adalah seluruh masyarakat dewasa usia 20-45 tahun yang ada di Desa Buttu Kabupaten Pinrang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purpossive sampling sebanyak 100 orang. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi pearson. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan konsumsi kopi (r = 0,150, p = 0,136) dan status gizi (r = -0,087, p = 0,388), tidak ada hubungan screen-time dengan lama tidur (r = -0,020, p = 0,847) serta ada hubungan screen-time dengan status gizi (r = -0,434, p = 0,000). Artikel ini diretraksi sesuai permohonan dari Author pertanggal 15 Januari 2023 karena sudah dipublish di Jurnal AL GIZZAI PUBLIC HELATH NUTRITION dengan link https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/algizzai/article/view/32954.
背景:成人营养不良是导致疾病风险的重要问题。营养状况可能会受到几个因素的影响,其中一个因素是咖啡和时间的摄入。喝咖啡和看电视的时间可能会影响一个人的睡眠时间。这项研究的目的是确定平朗村20-45岁人群的咖啡摄取量和营养状况之间的关系。方法:研究类型为交叉学习方法的观测研究。样本是Pinrang Buttu village的一个20-45岁成人社区。采样技术是用100个采样方法进行的。双变量分析使用皮尔森相关测试。结果:结果表明咖啡摄入量(r = 150, p = 136)和营养状况(r = - 087, p = 388),没有截断时间与长期睡眠(r = - 020, p = 0,847),以及截断时间与营养状况(r = - 434, p = 0)。这篇文章是根据2023年1月15日Author perdeion的请求撰写的,该请求已在《AL - gizai PUBLIC HELATH . ac.id/index.php/algizzai/artiw/view/32954中登载。
{"title":"(EXTRACTION) KONSUMSI KOPI DAN SCREEN-TIME DENGAN LAMA TIDUR DAN STATUS GIZI PADA MASYARAKAT USIA 20-45 TAHUN","authors":"Mega Wati, Ramlan Ramlan, Fitriani Umar, Haniarti Haniarti","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1349","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1349","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada usia dewasa merupakan masalah penting yang dapat memberikan resiko penyakit. Status gizi dapat dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah konsumsi kopi dan screen-time. Konsumsi kopi dan waktu screen-time dapat berperaruh terhadap lama tidur seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi kopi dan screen-time terhadap lama tidur dan status gizi pada masyarakat usia 20-45 tahun di Desa Buttu Sawe Kabupaten Pinrang. \u0000Metode: Jenis penelitian adalah penelitian observational dengan pendekatan Cross Sectional Study. Sampel adalah seluruh masyarakat dewasa usia 20-45 tahun yang ada di Desa Buttu Kabupaten Pinrang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purpossive sampling sebanyak 100 orang. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi pearson. \u0000Hasil: Hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan konsumsi kopi (r = 0,150, p = 0,136) dan status gizi (r = -0,087, p = 0,388), tidak ada hubungan screen-time dengan lama tidur (r = -0,020, p = 0,847) serta ada hubungan screen-time dengan status gizi (r = -0,434, p = 0,000). \u0000Artikel ini diretraksi sesuai permohonan dari Author pertanggal 15 Januari 2023 karena sudah dipublish di Jurnal AL GIZZAI PUBLIC HELATH NUTRITION dengan link https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/algizzai/article/view/32954. ","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115117236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Tuberkulosis paru yaitu penyakit yang menular akibat kuman mycobacterium tuberculosis dan dapat mengenai paru-paru serta menyebar ke organ tubuh lainnya. Berdasarkan data dari Puskesmas Mojo, kasus tuberkulosis paru tahun 2019-2020 mengalami penurunan (15%) dan tahun 2020-2021 mengalami peningkatan (17%). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan determinan perilaku penderita tuberkulosis paru terhadap kejadian tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Mojo Surabaya. Metode: Desain penelitian ini yaitu case control. Besar sampel yang digunakan sebanyak 39 kasus dan 39 kontrol menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data yang digunakan yaitu pengisisan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat melalui uji mantel haenszel. Hasil: Mayoritas reponden mempunyai determinan perilaku baik mencakup persepsi kerentanan (52,6%), persepsi keseriusan (55,1%), persepsi manfaat (57,7%), persepsi hambatan (61,5%), persepsi isyarat dalam bertindak (57,7%), dan persepsi efikasi diri (53,8%). Determinan perilaku kurang baik yang berisiko terhadap tuberkulosis paru yaitu persepsi kerentanan berisiko 1,36 kali, persepsi keseriusan berisiko 4,07 kali, persepsi manfaat berisiko 1,11 kali, persepsi hambatan berisiko 1,24 kali, persepsi isyarat dalam bertindak 1,37 kali, dan yang bukan berisiko terhadap tuberkulosis paru yaitu persepsi efikasi diri. Kesimpulan: bahwa sebagian besar mempunyai determinan perilaku baik (53,87%) dan determinan perilaku kurang baik berisiko 2,31 kali lebih besar mengalami kejadian tuberkulosis paru.
{"title":"DETERMINAN PERILAKU SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH PUSKESMAS MOJO SURABAYA (Studi Pendekatan Teori Health Belief Model)","authors":"Laila Fauziah Ramadhani, Setiawan Setiawan, Hadi Suryono, Marlik Marlik, Rusmiati Rusmiati","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1344","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1344","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Tuberkulosis paru yaitu penyakit yang menular akibat kuman mycobacterium tuberculosis dan dapat mengenai paru-paru serta menyebar ke organ tubuh lainnya. Berdasarkan data dari Puskesmas Mojo, kasus tuberkulosis paru tahun 2019-2020 mengalami penurunan (15%) dan tahun 2020-2021 mengalami peningkatan (17%). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan determinan perilaku penderita tuberkulosis paru terhadap kejadian tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Mojo Surabaya. \u0000Metode: Desain penelitian ini yaitu case control. Besar sampel yang digunakan sebanyak 39 kasus dan 39 kontrol menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data yang digunakan yaitu pengisisan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat melalui uji mantel haenszel. \u0000Hasil: Mayoritas reponden mempunyai determinan perilaku baik mencakup persepsi kerentanan (52,6%), persepsi keseriusan (55,1%), persepsi manfaat (57,7%), persepsi hambatan (61,5%), persepsi isyarat dalam bertindak (57,7%), dan persepsi efikasi diri (53,8%). Determinan perilaku kurang baik yang berisiko terhadap tuberkulosis paru yaitu persepsi kerentanan berisiko 1,36 kali, persepsi keseriusan berisiko 4,07 kali, persepsi manfaat berisiko 1,11 kali, persepsi hambatan berisiko 1,24 kali, persepsi isyarat dalam bertindak 1,37 kali, dan yang bukan berisiko terhadap tuberkulosis paru yaitu persepsi efikasi diri. \u0000Kesimpulan: bahwa sebagian besar mempunyai determinan perilaku baik (53,87%) dan determinan perilaku kurang baik berisiko 2,31 kali lebih besar mengalami kejadian tuberkulosis paru.","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124841096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Undernutrition is still a major nutritional problem in Indonesia. Babies are one of the vulnerable groups experiencing nutritional problems. The direct cause of the occurrence of malnutrition is one of which is influenced by the intake of nutrients. Low energy, protein and fat intake causes optimal utilization of nutrients and susceptible to infectious diseases (Diniyyah, 2017). Therefore, with the provision of morphalus instant porridge that is high in energy and protein can help increase weight. Method: This research is a quasi-eskperimen study with a pre-test research design and post test with control group design. The study was conducted from January-March 2022. The sample number of 20 treatment respondents and 20 comparison respondents were carried out by purposive sampling. Results: Based on statistical tests in the treatment group and comparison group obtained the value of the baby's weight before and after the intervention with a p-value (<0.05) Conclusion: Morphalus instant porridge has an effect on increasing the weight of malnourished infants aged 6-11 months in the Working Area of the Taman Bacaan Palembang Health Center Keywords: Undernutrition, Complementary food
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN BUBUR INSTAN MORPHALUS (TEPUNG DAUN KELOR, TEPUNG KACANG MERAH, TEPUNG IKAN GABUS) TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI GIZI KURANG USIA 6-11 BULAN DI PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG","authors":"Podojoyo Podojoyo, Afriyana Siregar, D. Martini","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1331","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1331","url":null,"abstract":"Background: Undernutrition is still a major nutritional problem in Indonesia. Babies are one of the vulnerable groups experiencing nutritional problems. The direct cause of the occurrence of malnutrition is one of which is influenced by the intake of nutrients. Low energy, protein and fat intake causes optimal utilization of nutrients and susceptible to infectious diseases (Diniyyah, 2017). Therefore, with the provision of morphalus instant porridge that is high in energy and protein can help increase weight. \u0000Method: This research is a quasi-eskperimen study with a pre-test research design and post test with control group design. The study was conducted from January-March 2022. The sample number of 20 treatment respondents and 20 comparison respondents were carried out by purposive sampling. \u0000Results: Based on statistical tests in the treatment group and comparison group obtained the value of the baby's weight before and after the intervention with a p-value (<0.05) \u0000Conclusion: Morphalus instant porridge has an effect on increasing the weight of malnourished infants aged 6-11 months in the Working Area of the Taman Bacaan Palembang Health Center \u0000Keywords: Undernutrition, Complementary food \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116424863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Venti Agustina, Nining Puji Astuti, Hana Febi Naranti
Background: Diabetes mellitus is a chronic disease that requires a lifelong treatment to maintain the quality of life of the patient. Treatment that can be done by Type II DM patients is self care for the aim of blood sugar control. Research Purposes: Describe the relationship between self-care activities and fasting blood glucose levels in Type II DM patients at Kelet Regional Hospital, Central Java Province. Method: This research uses an analytic descriptive method with a cross sectional approach at Kelet Regional Hospital, Central Java Province. Sampling techniques using purposive sampling techniques and obtained the number of research samples 120 respondents based on inclusion and exclusion criteria. The research instrument uses the DSMQ (Diabetes Self-Management Questionnaire) questionnaire and the measurement of fasting blood glucose. Data analysis was carried out by univariate and bivariate analysis which was then analyzed using the Spearman-Rank test. Results: The results showed that 88.3% of respondents had enough self care activities with 96.6% of respondents had GDP results > 100 mg/dl. In addition, all components of self care activities are in a sufficient category with 85%blood sugar monitor details, eating patterns 74.2%, physical activity 64.2%, treatment 89.2%. The Spearman-Rank test results showed the relationship between self care activities and fasting blood glucose with the value of P=0.036. The self care component associated with fasting blood glucose is the regulation of diet (P=0.028) and physical activity (P=0.036). Conclusion: There is a relationship between self-care activities and fasting blood glucose levels in type II DM patients at Kelet Hospital, Central Java Province. The self care component associated with GDP is the arrangement of diet and physical activity. Keyword: DM type II, DSMQ, GDP, self-care
{"title":"HUBUNGAN SELF CARE ACTIVITIES TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PASIEN DIABETES MELLITUS (DM) TIPE II DI RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH","authors":"Venti Agustina, Nining Puji Astuti, Hana Febi Naranti","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1364","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1364","url":null,"abstract":"Background: Diabetes mellitus is a chronic disease that requires a lifelong treatment to maintain the quality of life of the patient. Treatment that can be done by Type II DM patients is self care for the aim of blood sugar control. Research Purposes: Describe the relationship between self-care activities and fasting blood glucose levels in Type II DM patients at Kelet Regional Hospital, Central Java Province. Method: This research uses an analytic descriptive method with a cross sectional approach at Kelet Regional Hospital, Central Java Province. Sampling techniques using purposive sampling techniques and obtained the number of research samples 120 respondents based on inclusion and exclusion criteria. The research instrument uses the DSMQ (Diabetes Self-Management Questionnaire) questionnaire and the measurement of fasting blood glucose. Data analysis was carried out by univariate and bivariate analysis which was then analyzed using the Spearman-Rank test. Results: The results showed that 88.3% of respondents had enough self care activities with 96.6% of respondents had GDP results > 100 mg/dl. In addition, all components of self care activities are in a sufficient category with 85%blood sugar monitor details, eating patterns 74.2%, physical activity 64.2%, treatment 89.2%. The Spearman-Rank test results showed the relationship between self care activities and fasting blood glucose with the value of P=0.036. The self care component associated with fasting blood glucose is the regulation of diet (P=0.028) and physical activity (P=0.036). Conclusion: There is a relationship between self-care activities and fasting blood glucose levels in type II DM patients at Kelet Hospital, Central Java Province. The self care component associated with GDP is the arrangement of diet and physical activity. \u0000 \u0000Keyword: DM type II, DSMQ, GDP, self-care","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121460373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Stunting yaitu kondisi tinggi badan (TB) seorang anak yang tak sesuai terhadap umurnya, dan pengukurannya dijalankan dengan memperhitungkan Z score indeks TB berdasarkan TB/U. Anak dinyatakan stunting apabila Z score indeks TB/U = < -2 SD. Kondisi stunting mengambarkan status gizi dimasa lampau tidak baik, juga menunjukkan terdapat masalah perkembangan linier kepada anak. Riset ini memiliki tujuan dalam mencari tahu Hubungan Riwayat Pemberian IMD Dan ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Anak Balita Umur 12-59 Bulan di Desa Napal Melintang Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas. Metode: Jenis pendekatan yang dipakai pada riset ini yaitu deskriptif kuantitatif yang menggunakan rancangan cross sectional, Sampelnya sebanyak 74 anak balita yang berumur 12-59 bulan. Analisis yang dipergunakan yaitu univariat dan bivariat terhadap pengujian chisquare. Hasil: Terdapat keterkaitan dalam memberikan IMD dan ASI eksklusif terhadap stunting anak balita di Desa Napal Melintang Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas dengan p -Value 0.003 dan 0.004. Kesimpulan: Tidak memberi IMD dan ASI eksklusif bisa menjadikan balita berpotensi menjadi stunting. Kata kunci : Stunting, IMD, ASI Eksklusif.
{"title":"HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING ANAK BALITA 12-59 BULAN DIDESA NAPAL MELINTANG","authors":"Sella Putri Cahyani, Tetes Wahyu Witradharma, Yenni Okfrianti","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1301","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1301","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting yaitu kondisi tinggi badan (TB) seorang anak yang tak sesuai terhadap umurnya, dan pengukurannya dijalankan dengan memperhitungkan Z score indeks TB berdasarkan TB/U. Anak dinyatakan stunting apabila Z score indeks TB/U = < -2 SD. Kondisi stunting mengambarkan status gizi dimasa lampau tidak baik, juga menunjukkan terdapat masalah perkembangan linier kepada anak. Riset ini memiliki tujuan dalam mencari tahu Hubungan Riwayat Pemberian IMD Dan ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Anak Balita Umur 12-59 Bulan di Desa Napal Melintang Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas. \u0000Metode: Jenis pendekatan yang dipakai pada riset ini yaitu deskriptif kuantitatif yang menggunakan rancangan cross sectional, Sampelnya sebanyak 74 anak balita yang berumur 12-59 bulan. Analisis yang dipergunakan yaitu univariat dan bivariat terhadap pengujian chisquare. \u0000Hasil: Terdapat keterkaitan dalam memberikan IMD dan ASI eksklusif terhadap stunting anak balita di Desa Napal Melintang Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas dengan p -Value 0.003 dan 0.004. \u0000Kesimpulan: Tidak memberi IMD dan ASI eksklusif bisa menjadikan balita berpotensi menjadi stunting. \u0000Kata kunci : Stunting, IMD, ASI Eksklusif.","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125443134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: The aging process is a natural process accompanied by a decrease in physical, psychological and social conditions that interact with each other. Anxiety disorders are one of the decline in psychological conditions, anxiety disorders. The increase in stressors was exacerbated by the Covid-19 pandemic. One of the interventions that can affect anxiety is physical exercise and yoga. Objective: This study aims to determine the effect of yoga practice on anxiety levels in the elderly. Research Methods: This study uses a quasi-experimental approach with a pre-post group design without control approach. The number of samples with purposive sampling as many as 22 people. The data obtained were tested with the Wilcoxon Test. Research Results: The test results obtained a value of p = 0.000 p < (0.05), meaning that H0 is rejected, which means that there is an effect of physical exercise and yoga on anxiety in the elderly during the Covid-19 pandemic at the Tresna Werdha Nirwana Puri Samasinda Home. Conclusion: There is an effect of yoga practice on decreasing anxiety scores in the elderly.
背景:衰老过程是一个自然过程,伴随着身体、心理和社会条件的下降,三者相互作用。焦虑障碍是一种衰退的心理状态,焦虑障碍。Covid-19大流行加剧了压力因素的增加。可以影响焦虑的干预措施之一是体育锻炼和瑜伽。目的:本研究旨在确定瑜伽练习对老年人焦虑水平的影响。研究方法:本研究采用准实验方法,采用不加对照的前-后组设计。有目的抽样的样本人数多达22人。所得数据用Wilcoxon检验进行检验。研究结果:测试结果p = 0.000 p <(0.05),即H0被拒绝,这意味着在treresna Werdha Nirwana Puri Samasinda之家,体育锻炼和瑜伽对Covid-19大流行期间老年人的焦虑有影响。结论:瑜伽练习有降低老年人焦虑得分的作用。
{"title":"EFEKTIFITAS LATIHAN FISIK DAN YOGA DENGAN KECEMASAN LANSIA DI SAMARINDA","authors":"B. Lubis","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1382","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1382","url":null,"abstract":"Background: The aging process is a natural process accompanied by a decrease in physical, psychological and social conditions that interact with each other. Anxiety disorders are one of the decline in psychological conditions, anxiety disorders. The increase in stressors was exacerbated by the Covid-19 pandemic. One of the interventions that can affect anxiety is physical exercise and yoga. Objective: This study aims to determine the effect of yoga practice on anxiety levels in the elderly. Research Methods: This study uses a quasi-experimental approach with a pre-post group design without control approach. The number of samples with purposive sampling as many as 22 people. The data obtained were tested with the Wilcoxon Test. Research Results: The test results obtained a value of p = 0.000 p < (0.05), meaning that H0 is rejected, which means that there is an effect of physical exercise and yoga on anxiety in the elderly during the Covid-19 pandemic at the Tresna Werdha Nirwana Puri Samasinda Home. Conclusion: There is an effect of yoga practice on decreasing anxiety scores in the elderly.","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123525487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anastasia Chrissanti, Dwi Novitasari, Noor Yunida Triana
Latar Belakang: Diabetes melittus atau DM tipe 2 merupakan penyakit yang timbul karena adanya gangguan sekresi insulin pada sel beta pankreas atau resistensi hormon insulin. Tatalaksana diabetes mellitus yang kurang tepat akan menyebabkan kadar glukosa pasien tidak terkontrol sehingga menyebabkan komplikasi seperti neuropati diabetikum serta kondisi anemia yang merupakan masalah yang sering didapatkan penderita diabetes mellitus. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional, dengan jumlah sampel 126 rekam medis pasien DM yang dilakukan pemeriksaan HbA1c, Hb, dan serum kreatinin, serta dihitung nilai laju filtrasi glomerulus di Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara. Metode: Pemeriksaan kadar HbA1c menggunakan metode Metode NGSP(National Glycohaemoglobin Standardization Program) yang diambil dari rekam medis pasien, nilai Hb dan serum kreatinin menggunakan metode enzimatik dan laju fitrasi glomerulus dihitung menggunakan rumus Kockcroft-Gault. Hasil: Hasil riset ini menghasilkan korelasi negatif yang signifikan antara HbA1c dengan hemoglobin ( r = - 0,810; p = 0,000) terdapat korelasi negatif yang signifikan antara HbA1c dan LFG (r = -0,591; p = 0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai kadar HbA1c bertambah tinggi maka nilai hemoglobin dan nilai LFG akan semakin rendah. Kesimpulan: Adanya hubungan bermakna antara HbA1c dengan Hb dan LFG pada penderita diabetes tipe 2 dengan gagal ginjal di Banjarnegara. Kata kunci: HbA1c, hemoglobin, LFG, diabetes mellitus, gagal ginjal kronik ABSTRACT Background: Diabetes mellitus or DM is a disease that arises due to impaired insulin secretion in pancreatic beta cells or insulin hormone resistance. Improper management of diabetes mellitus will cause the patient's glucose levels to be uncontrolled, causing complications such as diabetic neuropathy and anemia, which are the most common problems in people with diabetes mellitus. This research is a quantitative research with a descriptive correlation method, with a sample of 126 medical records of DM patients who were examined for HbA1c, Hb, and serum creatinine, and calculated the value of the glomerular filtration rate at Emanuel Hospital Banjarnegara.Methods: Examination of HbA1c levels using the NGSP (National Glycohaemoglobin Standardization Program) method taken from the patient's medical record, Hb and serum creatinine values using the enzymatic method and the glomerular filtration rate calculated using the Kockcroft-Gault formula.Results: The results of this study showed a significant negative correlation between HbA1c and hemoglobin (r = - 0.810; p = 0.000) there was a significant negative correlation between HbA1c and GFR (r = -0.591; p = 0.000), so it can be concluded that the The higher the HbA1c level, the lower the hemoglobin and GFR values. Conclusion: There is a significant relationship between HbA1c and Hb and GFR in type 2 diabetes patients with kidney failure in Banjarnegara.Keywords: HbA1c, hemog
{"title":"KORELASI HbA1c DENGAN HEMOGLOBIN DAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 KOMPLIKASI GAGAL GINJAL KRONIK DI BANJARNEGARA","authors":"Anastasia Chrissanti, Dwi Novitasari, Noor Yunida Triana","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1379","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1379","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Diabetes melittus atau DM tipe 2 merupakan penyakit yang timbul karena adanya gangguan sekresi insulin pada sel beta pankreas atau resistensi hormon insulin. Tatalaksana diabetes mellitus yang kurang tepat akan menyebabkan kadar glukosa pasien tidak terkontrol sehingga menyebabkan komplikasi seperti neuropati diabetikum serta kondisi anemia yang merupakan masalah yang sering didapatkan penderita diabetes mellitus. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional, dengan jumlah sampel 126 rekam medis pasien DM yang dilakukan pemeriksaan HbA1c, Hb, dan serum kreatinin, serta dihitung nilai laju filtrasi glomerulus di Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara. \u0000Metode: Pemeriksaan kadar HbA1c menggunakan metode Metode NGSP(National Glycohaemoglobin Standardization Program) yang diambil dari rekam medis pasien, nilai Hb dan serum kreatinin menggunakan metode enzimatik dan laju fitrasi glomerulus dihitung menggunakan rumus Kockcroft-Gault. \u0000Hasil: Hasil riset ini menghasilkan korelasi negatif yang signifikan antara HbA1c dengan hemoglobin ( r = - 0,810; p = 0,000) terdapat korelasi negatif yang signifikan antara HbA1c dan LFG (r = -0,591; p = 0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai kadar HbA1c bertambah tinggi maka nilai hemoglobin dan nilai LFG akan semakin rendah. Kesimpulan: Adanya hubungan bermakna antara HbA1c dengan Hb dan LFG pada penderita diabetes tipe 2 dengan gagal ginjal di Banjarnegara. Kata kunci: HbA1c, hemoglobin, LFG, diabetes mellitus, gagal ginjal kronik \u0000 \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000 \u0000Background: Diabetes mellitus or DM is a disease that arises due to impaired insulin secretion in pancreatic beta cells or insulin hormone resistance. Improper management of diabetes mellitus will cause the patient's glucose levels to be uncontrolled, causing complications such as diabetic neuropathy and anemia, which are the most common problems in people with diabetes mellitus. This research is a quantitative research with a descriptive correlation method, with a sample of 126 medical records of DM patients who were examined for HbA1c, Hb, and serum creatinine, and calculated the value of the glomerular filtration rate at Emanuel Hospital Banjarnegara.Methods: Examination of HbA1c levels using the NGSP (National Glycohaemoglobin Standardization Program) method taken from the patient's medical record, Hb and serum creatinine values using the enzymatic method and the glomerular filtration rate calculated using the Kockcroft-Gault formula.Results: The results of this study showed a significant negative correlation between HbA1c and hemoglobin (r = - 0.810; p = 0.000) there was a significant negative correlation between HbA1c and GFR (r = -0.591; p = 0.000), so it can be concluded that the The higher the HbA1c level, the lower the hemoglobin and GFR values. Conclusion: There is a significant relationship between HbA1c and Hb and GFR in type 2 diabetes patients with kidney failure in Banjarnegara.Keywords: HbA1c, hemog","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123578514","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang. Kerokan adalah suatu metoda pengobatan dengan cara menekan dan menggeserkan benda tumpul (biasanya uang logam) secara berulang-ulang di permukaan kulit sampai terjadi bilur-bilur berwarna merah. Secara fisiologi efek kerokan terhadap tubuh adalah menyebabkan terjadinya ekspresi gen yang memproduksi enzim heme oxygenase-1 (HO-1) di organ tubuh setelah perlakuan dan beberapa hari setelah perlakuan. HO-1 adalah suatu enzim yang memiliki peran sebagai antioksidan dan antiinflamasi dan berperan terhadap pengaturan tekanan darah. Berdasarkan pernyataan diatas, penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut: apakah terdapat pengaruh kerokan terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuasi eksperimen dengan One-group pretest-posttest design, yaitu desain penelitian yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan, dengan besar sampel adalah 35 sampel. Sebelum perlakuan, 35 pasien hipertensi dilakukan pengukuran tekanan darah, kemudian diberi perlakuan kerokan, setelah 15 menit dilakukan perlakuan kerokan, dilakukan pengukuran tekanan darah kembali. Hasil. Hasil uji beda rerata nilai mean arterial pressure (MAP) sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata nilai mean arterial pressure (MAP) sebelum dan sesudah perlakuan (p=0,000) dengan penurunan sebesar 5,37 mmHg, hasil uji beda rerata nilai sistole sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata nilai sistole sebelum dan sesudah perlakuan (p=0,000) dengan penurunan sebesar 8,94 mmHg, Kesimpulan : hasil uji beda rerata nilai diastole sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata nilai diastole sebelum dan sesudah perlakuan (p=0,009) dengan penurunan sebesar 3,57 mmHg
{"title":"PENGARUH KEROKAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI","authors":"Rahmad Aswin Juliansyah, Syokumawena Syokumawena","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1390","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1390","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Kerokan adalah suatu metoda pengobatan dengan cara menekan dan menggeserkan benda tumpul (biasanya uang logam) secara berulang-ulang di permukaan kulit sampai terjadi bilur-bilur berwarna merah. Secara fisiologi efek kerokan terhadap tubuh adalah menyebabkan terjadinya ekspresi gen yang memproduksi enzim heme oxygenase-1 (HO-1) di organ tubuh setelah perlakuan dan beberapa hari setelah perlakuan. HO-1 adalah suatu enzim yang memiliki peran sebagai antioksidan dan antiinflamasi dan berperan terhadap pengaturan tekanan darah. Berdasarkan pernyataan diatas, penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut: apakah terdapat pengaruh kerokan terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuasi eksperimen dengan One-group pretest-posttest design, yaitu desain penelitian yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan, dengan besar sampel adalah 35 sampel. Sebelum perlakuan, 35 pasien hipertensi dilakukan pengukuran tekanan darah, kemudian diberi perlakuan kerokan, setelah 15 menit dilakukan perlakuan kerokan, dilakukan pengukuran tekanan darah kembali. Hasil. Hasil uji beda rerata nilai mean arterial pressure (MAP) sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata nilai mean arterial pressure (MAP) sebelum dan sesudah perlakuan (p=0,000) dengan penurunan sebesar 5,37 mmHg, hasil uji beda rerata nilai sistole sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata nilai sistole sebelum dan sesudah perlakuan (p=0,000) dengan penurunan sebesar 8,94 mmHg, Kesimpulan : hasil uji beda rerata nilai diastole sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata nilai diastole sebelum dan sesudah perlakuan (p=0,009) dengan penurunan sebesar 3,57 mmHg","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129196507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syokumawena Syokumawena, Marta Pastari, Meilina Meilina
Latar Belakang: Hipertensi adalah penyakit degeneratif dipengaruhi oleh faktor bertambahnya usia dan dikenal sebagai silent killer. Berdasarkan data dari WHO dan International Society of Hypertension (ISH) ada 600.000.000 orang yang menderita penyakit hipertensi di dunia, sebanyak 3.000.000 jiwa yang meninggal setiap tahunnya, sedangkan sebagian besar penderita tidak mendapatkan penanganan yang memadai. Hipertensi bisa menyerang organ penting dan dapat mengakibatkan stroke, jantung koroner, penyakit ginjal serta kebutaan. Gejala penyakit hipertensi hamper tidak dirasakan oleh sebagian besar orang. Hipertensi bisa ditangani dengan terapi farmakologis, merubah gaya hidup serta terapi non farmakologi (komplementer). Akupunktur merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan dalam pengobatan hipertensi. Metode penelitian ini menggunakan Quasy-experimental dengan desain pretest-posttest dengan jumlah sampel 60 responden(1 kelompok perlakuan) dengan mengunakan teknik insidental sampling. Data ditabulasi dengan menggunakan distribusi frekuensi dan diuji menggunakan uji Paired T Test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil: Terjadi penurunan tekanan darah pada kelompok perlakuan. Kesimpulan: Ada pengaruh terapi akupunktur terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Terapi akupunktur ini bisa dijadikan rekomendasi dalam mengatasi masalah hipertensi.
{"title":"PENGARUH AKUPUNTUR TERHADAP TEKANAN DARAH DARAH","authors":"Syokumawena Syokumawena, Marta Pastari, Meilina Meilina","doi":"10.36086/jpp.v17i2.1388","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2.1388","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Hipertensi adalah penyakit degeneratif dipengaruhi oleh faktor bertambahnya usia dan dikenal sebagai silent killer. Berdasarkan data dari WHO dan International Society of Hypertension (ISH) ada 600.000.000 orang yang menderita penyakit hipertensi di dunia, sebanyak 3.000.000 jiwa yang meninggal setiap tahunnya, sedangkan sebagian besar penderita tidak mendapatkan penanganan yang memadai. Hipertensi bisa menyerang organ penting dan dapat mengakibatkan stroke, jantung koroner, penyakit ginjal serta kebutaan. Gejala penyakit hipertensi hamper tidak dirasakan oleh sebagian besar orang. Hipertensi bisa ditangani dengan terapi farmakologis, merubah gaya hidup serta terapi non farmakologi (komplementer). Akupunktur merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan dalam pengobatan hipertensi. Metode penelitian ini menggunakan Quasy-experimental dengan desain pretest-posttest dengan jumlah sampel 60 responden(1 kelompok perlakuan) dengan mengunakan teknik insidental sampling. Data ditabulasi dengan menggunakan distribusi frekuensi dan diuji menggunakan uji Paired T Test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil: Terjadi penurunan tekanan darah pada kelompok perlakuan. Kesimpulan: Ada pengaruh terapi akupunktur terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Terapi akupunktur ini bisa dijadikan rekomendasi dalam mengatasi masalah hipertensi. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":120817,"journal":{"name":"JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126766664","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}