Kebijakan pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan adalah program Satu Data Indonesia. Pemerintah daerah Provinsi Gorontalo menjalankan program ini yang juga dibantu oleh mahasiswa dan dosen melakukan pendataan menggunakan aplikasi digital yang disebut Gorontalo Satu Data (GSD). Dalam satu desa, GSD mendata empat dusun yaitu kepada sekitar 100 KK di Desa Pentadu Timur, Kabupaten Boalemo.Metode pendataan dilakukan dengan mengunjungi rumah warga dan melakukan wawancara dengan materi meliputi aspek penghasilan, kesehatan, pendidikan dan kemudian data tersebut diinput pada aplikasi GSD di smartphone anumerator. Dari pembaharuan data menunjukkan dua hal penting yaitu banyak masyarakat yang sudah berubah status penghasilan sehingga data terkait bantuan sosial perlu direvisi, dan dibidang kesehatan banyak masyarakat yang tidak mengetahui status asuransi BPJS yang mereka miliki. Ini menjadi catatan terkait dengan pemberian program bantuan yang tepat sasaran kepada yang berhak menerima dan perlunya sosialisasi berbagai program kepada masyarakat juga berada dipemukiman terpencil.
{"title":"PEMBAHARUAN TATA KELOLA DATA MELALUI SISTEM INFORMASI GORONTALO SATU DATA","authors":"Yayu Indriati Arifin, Waode Eti Hardiyanti","doi":"10.32529/tano.v6i1.2443","DOIUrl":"https://doi.org/10.32529/tano.v6i1.2443","url":null,"abstract":"Kebijakan pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan adalah program Satu Data Indonesia. Pemerintah daerah Provinsi Gorontalo menjalankan program ini yang juga dibantu oleh mahasiswa dan dosen melakukan pendataan menggunakan aplikasi digital yang disebut Gorontalo Satu Data (GSD). Dalam satu desa, GSD mendata empat dusun yaitu kepada sekitar 100 KK di Desa Pentadu Timur, Kabupaten Boalemo.Metode pendataan dilakukan dengan mengunjungi rumah warga dan melakukan wawancara dengan materi meliputi aspek penghasilan, kesehatan, pendidikan dan kemudian data tersebut diinput pada aplikasi GSD di smartphone anumerator. Dari pembaharuan data menunjukkan dua hal penting yaitu banyak masyarakat yang sudah berubah status penghasilan sehingga data terkait bantuan sosial perlu direvisi, dan dibidang kesehatan banyak masyarakat yang tidak mengetahui status asuransi BPJS yang mereka miliki. Ini menjadi catatan terkait dengan pemberian program bantuan yang tepat sasaran kepada yang berhak menerima dan perlunya sosialisasi berbagai program kepada masyarakat juga berada dipemukiman terpencil.","PeriodicalId":130399,"journal":{"name":"MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127711276","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
La Ode Akbar Rasydy, Arief Yuniarto, Sefi Megawati, Saru Noliqo Rangkuti, Ariadin Nurfi, Abdul Latif Junaedi
Kasus penyalahgunaan obat dari tahun ke tahun semakin meningkat. Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya) 97% dilakukan pada usia remaja yang sedang mengalami keadaan emosional yang labil dan mempunyai keinginan besar untuk mencoba serta mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang peranan Farmasis dan memberikan informasi mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA pada kalangan pelajar. Metode pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi 3 tahapan. Tahap 1 persiapan yang meliputi penentuan waktu, tempat pelaksanaan, penyiapan media dan alat penyuluhan serta pendataan siswa-siswi,. Tahap II pelaksanaan, meliputi pemberian materi penyuluhan, sesi tanya jawab dan post test. Tahap III evaluasi meliputi pengolahan data kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif melalui program SPSS 21 dengan taraf siginifikan (α) 0,05. Kegiatan ini dilaksanakan pada 17 Januari 2023 di Aula SMAN 1 Maja yang diikuti oleh 42 Siswa kelas XII. Hasil kegiatan diperoleh presentasi tingkat pemahaman dan bahaya penyalahgunaan NAPZA siswa dengan katagori baik sebesar 76,19% dan kurang sebesar 23,81%. Pemberian informasi melalui penyuluhan Farmasis dapat meningkatkan pemahaman Remaja mengenai bahaya penyalahgunaan obat sehingga pelajar lebih dapat menjauhi obat-obatan yang berbahaya dan dapat mengancam keselamatan masa depannya sehingga dapat terwujudnya generasi muda bangsa yang sehat, cerdas, dan kreatif.
{"title":"KONSELING DAN EDUKASI BAHAYA PENYALAHGUNAAN OBAT NAPZA DI KALANGAN REMAJA","authors":"La Ode Akbar Rasydy, Arief Yuniarto, Sefi Megawati, Saru Noliqo Rangkuti, Ariadin Nurfi, Abdul Latif Junaedi","doi":"10.32529/tano.v6i1.2433","DOIUrl":"https://doi.org/10.32529/tano.v6i1.2433","url":null,"abstract":"Kasus penyalahgunaan obat dari tahun ke tahun semakin meningkat. Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya) 97% dilakukan pada usia remaja yang sedang mengalami keadaan emosional yang labil dan mempunyai keinginan besar untuk mencoba serta mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang peranan Farmasis dan memberikan informasi mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA pada kalangan pelajar. Metode pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi 3 tahapan. Tahap 1 persiapan yang meliputi penentuan waktu, tempat pelaksanaan, penyiapan media dan alat penyuluhan serta pendataan siswa-siswi,. Tahap II pelaksanaan, meliputi pemberian materi penyuluhan, sesi tanya jawab dan post test. Tahap III evaluasi meliputi pengolahan data kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif melalui program SPSS 21 dengan taraf siginifikan (α) 0,05. Kegiatan ini dilaksanakan pada 17 Januari 2023 di Aula SMAN 1 Maja yang diikuti oleh 42 Siswa kelas XII. Hasil kegiatan diperoleh presentasi tingkat pemahaman dan bahaya penyalahgunaan NAPZA siswa dengan katagori baik sebesar 76,19% dan kurang sebesar 23,81%. Pemberian informasi melalui penyuluhan Farmasis dapat meningkatkan pemahaman Remaja mengenai bahaya penyalahgunaan obat sehingga pelajar lebih dapat menjauhi obat-obatan yang berbahaya dan dapat mengancam keselamatan masa depannya sehingga dapat terwujudnya generasi muda bangsa yang sehat, cerdas, dan kreatif.","PeriodicalId":130399,"journal":{"name":"MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125790037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sarmini Sarmini, Angga Putri, Cica Maria, Lisastri Syahrias, Ita Mustika
Kesehatan mental adalah sebuah kondisi seseorang terbebas dari gejala-gejala gangguan mental. Seseorang yang disebut sehat mental ialah yang dapat berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya, menyesuaikan diri agar dapat menghadapi masalah yang ada di sepanjang hidup dengan menggunakan kemampuan pengolahan stres. Kondisi kestabilan kesehatan mental dan fisik saling mempengaruhi. Di Indonesia, diketahui anak usia remaja (15-24 tahun) menunjukkan persentase depresi sebesar 6,2%. Depresi berat akan berpotensi untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga yang palimg parah adalah bunuh diri dan di Indonesia mencapai 10.000. Kegitan Pengabdian Masyarakat ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang Kesehatan Mental pada remaja dan cara penanganannya. Pelaksanaan pada Juni 2022, dengan metode penyuluhan terhadap siswa SMP Islam Nabilah, Batam. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan. Dan hasilnya bahwa dari 141 anak, sebanyak 21% remaja menyatakan pernah mengalami perselisihan dan 81% remaja menyatakan pernah mengalami konflik dengan teman sebayanya di sekolah, dan sudah cukup baik dalam penangannya.
{"title":"PENYULUHAN MENTAL HEALTH UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL REMAJA","authors":"Sarmini Sarmini, Angga Putri, Cica Maria, Lisastri Syahrias, Ita Mustika","doi":"10.32529/tano.v6i1.2400","DOIUrl":"https://doi.org/10.32529/tano.v6i1.2400","url":null,"abstract":"Kesehatan mental adalah sebuah kondisi seseorang terbebas dari gejala-gejala gangguan mental. Seseorang yang disebut sehat mental ialah yang dapat berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya, menyesuaikan diri agar dapat menghadapi masalah yang ada di sepanjang hidup dengan menggunakan kemampuan pengolahan stres. Kondisi kestabilan kesehatan mental dan fisik saling mempengaruhi. Di Indonesia, diketahui anak usia remaja (15-24 tahun) menunjukkan persentase depresi sebesar 6,2%. Depresi berat akan berpotensi untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga yang palimg parah adalah bunuh diri dan di Indonesia mencapai 10.000. Kegitan Pengabdian Masyarakat ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang Kesehatan Mental pada remaja dan cara penanganannya. Pelaksanaan pada Juni 2022, dengan metode penyuluhan terhadap siswa SMP Islam Nabilah, Batam. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan. Dan hasilnya bahwa dari 141 anak, sebanyak 21% remaja menyatakan pernah mengalami perselisihan dan 81% remaja menyatakan pernah mengalami konflik dengan teman sebayanya di sekolah, dan sudah cukup baik dalam penangannya.","PeriodicalId":130399,"journal":{"name":"MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125469214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Ferawati, M. Amar, F. Fatimah, Kurnia Rusli, Aminuddin Aminuddin, Afif Ishar, Ariana Asri, A. Awaluddin, Firmansyah Dahlan
Secara historis Lembaga kursus dan pelatihan (Lkp) Daradaeng Gymnastic telah menorehkan tinta emas berupa pencapaian prestasi olahraga untuk Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan. Potensi dan prestasi tersebut tidak sejalan dengan kondisi finansial dan kemampuan menjalankan usahanya, salah-satunya sistem pemasarannya yang masih sangat konvensional yakni dari mulut ke mulut sehingga dibutuhkan publikasi yang lebih massif. Untuk itu solusi yang diupayakan berupa pendampingan dan penerapan managemen marketing berbasis Digital Campaign yang terdiri dari penerapan influenser marketing dan Affiliate Marketing, Radio and Television Advertaising, Social Media Marketing (SMM), Email Marketing, Instant Messaging Marketing. Pendekatan yang ditawarkan untuk merealisasikan pengabdian ini melalui model pemberdayaan masyarakat. Hasil pengabdian dapat dilihat dari gambaran jumlah interaksi setiap postingan menggunakan Search Engine Optimization (SEO), bahwa managemen marketing berbasis Digital Campaign mampu menarik perhatian masyarakat pengguna media sosial dengan nilai jangkauan tertinggi mencapai 1.600 dan terendah 393 jangkauan untuk empat postingan terpopuler, adapun interaksi tertinggi mencapai 245 dan terendah 86 interaksi untuk empat postingan terpopuler yang di publikasikan sejak tanggal 13 Juni sampai dengan 21 September 2022, dan diharapkan akan terus-menerus meningkat. Publikasi yang massif tersebut diharapkan akan sejalan dengan penambahan jumlah member Lkp Daradaeng Gymnastic untuk kemudian mampu meningkatkan finansialnya
{"title":"PENDAMPINGAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN DARADAENG GYMNASTIC MAKASSAR MELALUI PENINGKATAN MANAGEMEN MARKETING BERBASIS DIGITAL CAMPAIGN","authors":"F. Ferawati, M. Amar, F. Fatimah, Kurnia Rusli, Aminuddin Aminuddin, Afif Ishar, Ariana Asri, A. Awaluddin, Firmansyah Dahlan","doi":"10.32529/tano.v6i1.2138","DOIUrl":"https://doi.org/10.32529/tano.v6i1.2138","url":null,"abstract":"Secara historis Lembaga kursus dan pelatihan (Lkp) Daradaeng Gymnastic telah menorehkan tinta emas berupa pencapaian prestasi olahraga untuk Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan. Potensi dan prestasi tersebut tidak sejalan dengan kondisi finansial dan kemampuan menjalankan usahanya, salah-satunya sistem pemasarannya yang masih sangat konvensional yakni dari mulut ke mulut sehingga dibutuhkan publikasi yang lebih massif. Untuk itu solusi yang diupayakan berupa pendampingan dan penerapan managemen marketing berbasis Digital Campaign yang terdiri dari penerapan influenser marketing dan Affiliate Marketing, Radio and Television Advertaising, Social Media Marketing (SMM), Email Marketing, Instant Messaging Marketing. Pendekatan yang ditawarkan untuk merealisasikan pengabdian ini melalui model pemberdayaan masyarakat. Hasil pengabdian dapat dilihat dari gambaran jumlah interaksi setiap postingan menggunakan Search Engine Optimization (SEO), bahwa managemen marketing berbasis Digital Campaign mampu menarik perhatian masyarakat pengguna media sosial dengan nilai jangkauan tertinggi mencapai 1.600 dan terendah 393 jangkauan untuk empat postingan terpopuler, adapun interaksi tertinggi mencapai 245 dan terendah 86 interaksi untuk empat postingan terpopuler yang di publikasikan sejak tanggal 13 Juni sampai dengan 21 September 2022, dan diharapkan akan terus-menerus meningkat. Publikasi yang massif tersebut diharapkan akan sejalan dengan penambahan jumlah member Lkp Daradaeng Gymnastic untuk kemudian mampu meningkatkan finansialnya","PeriodicalId":130399,"journal":{"name":"MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134385363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Faisal, M. Mukhlis, H. Basri, Muksalmina Muksalmina, Z. Abidin, Hadi Iskandar, Sophia Listriani
Salah satu bentuk datang orang asing ke Indonesia yakni pengungsi. Pengungsi merupakan orang asing yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dikarenakan oleh ketakutan akan terjadinya persekusi dari negara asalnya dengan alasan-alasan ras, suku, agama, kebangsaan, anggota kelompok sosial tertentu, perbedaan politik serta tidak mendapatkan perlindungan dari negara asalnya. Pengungsi merupakan bentuk datangnya orang asing yang mempunyai ciri berbeda dengan perpindahan penduduk, sehingga berpengaruh terhadap mekanisme perlindungan yang diterapkan. Realitas sosial saat ini, masyarakat Aceh dihadapkan dengan kedatangan pengungsi dari luar negeri. Yayasan geutanyoe mencatat kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh sejak Tahun 2009-2022 sebanyak 17 kali, yaitu Tahun 2009-2021 sebanyak 15 kali dan Tahun 2022 ada dua kali, Kedatangan pengungsi tersebut sebagai bagian dari tamu yang diperlakukan secara kemanusiaan dan adat setempat. Pemulia jame merupakan suatu tradisi yang melekat bagi masyarakat Aceh tanpa membedakan suku, bangsa yang harus dilayani secara baik dan sesuai dengan syari’at Islam. Perlindungan terhadap pengungsi pada dasarnya merupakan tanggung jawab setiap negara. Masalah perlindungan kepada pengungsi menjadi masalah internasional, namun sampai saat ini Aceh belum mempunyai peraturan khusus mengenai penanganan pengungsi dari luar negeri yang masuk ke dalam wilayah Aceh. Hal ini menjadi masalah karena Aceh salah satu tujuan yang didatangi pengungsi luar negeri sehingga tentunya perlu mendorong Pemerintah Aceh untuk membuat suatu peraturan pemerintah atau Qanun khusus untuk menangani pengungsi luar negeri yang masuk kedalam wilayah Aceh
{"title":"KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN QANUN PENANGANAN PENGUNGSI DARI LUAR NEGERI BERSAMA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DI LHOKSEUMAWE","authors":"F. Faisal, M. Mukhlis, H. Basri, Muksalmina Muksalmina, Z. Abidin, Hadi Iskandar, Sophia Listriani","doi":"10.32529/tano.v6i1.2353","DOIUrl":"https://doi.org/10.32529/tano.v6i1.2353","url":null,"abstract":"Salah satu bentuk datang orang asing ke Indonesia yakni pengungsi. Pengungsi merupakan orang asing yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dikarenakan oleh ketakutan akan terjadinya persekusi dari negara asalnya dengan alasan-alasan ras, suku, agama, kebangsaan, anggota kelompok sosial tertentu, perbedaan politik serta tidak mendapatkan perlindungan dari negara asalnya. Pengungsi merupakan bentuk datangnya orang asing yang mempunyai ciri berbeda dengan perpindahan penduduk, sehingga berpengaruh terhadap mekanisme perlindungan yang diterapkan. Realitas sosial saat ini, masyarakat Aceh dihadapkan dengan kedatangan pengungsi dari luar negeri. Yayasan geutanyoe mencatat kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh sejak Tahun 2009-2022 sebanyak 17 kali, yaitu Tahun 2009-2021 sebanyak 15 kali dan Tahun 2022 ada dua kali, Kedatangan pengungsi tersebut sebagai bagian dari tamu yang diperlakukan secara kemanusiaan dan adat setempat. Pemulia jame merupakan suatu tradisi yang melekat bagi masyarakat Aceh tanpa membedakan suku, bangsa yang harus dilayani secara baik dan sesuai dengan syari’at Islam. Perlindungan terhadap pengungsi pada dasarnya merupakan tanggung jawab setiap negara. Masalah perlindungan kepada pengungsi menjadi masalah internasional, namun sampai saat ini Aceh belum mempunyai peraturan khusus mengenai penanganan pengungsi dari luar negeri yang masuk ke dalam wilayah Aceh. Hal ini menjadi masalah karena Aceh salah satu tujuan yang didatangi pengungsi luar negeri sehingga tentunya perlu mendorong Pemerintah Aceh untuk membuat suatu peraturan pemerintah atau Qanun khusus untuk menangani pengungsi luar negeri yang masuk kedalam wilayah Aceh","PeriodicalId":130399,"journal":{"name":"MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115819318","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tingkat dan kesadaran literasi masyarakat Desa Sidorahayu terbilang sangat rendah. Belum adanya fasilitas yang bisa menunjang literasi di desa tersebut menjadi penyebab utama. Oleh karena itu, tim melakukan pengabdian agar tersedianya fasilitas literasi sebagai langkah awal peningkatan budaya literasi. Metode pengabdian dilaksanakan dalam beberapa tahap; persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan output pengabdian. Pengabdian dilakukan di Desa Sidorahayu dengan fokus pada PKK Desa Sidorahayu. Proses persiapan pembuatan pojok literasi dengan menyediakan buku-buku, poster, dan etalase. Kemudian pelaksanaan dilakukan dengan memberikan materi terkait literasi dan mendongeng. Selanjutnya praktik mendongeng oleh PKK Desa Sidorahayu kepada anak-anak. Tahapan akhir pengabdian yaitu evaluasi dan output. Evaluasi dilakukan dengan menganalisa berbagai kendala yang dialami dan output berupa pojok literasi Desa Sidorahayu. Output dari pengabdian ini adalah tingkat kesadaran literasi masyarakat dapat meningkat dengan adanya pojok literasi. Sebagai pembuktian, hasil pengabdian ini mampu mendorong PKK untuk melakukan budaya literasi membaca bagi anak usia dini setiap hari minggu
{"title":"PENDAMPINGAN PEMBUATAN POJOK LITERASI PADA PKK","authors":"Fisnia Pratami, Yopi Novanda, Nia Kurniati, Siska Siska, Muhammad Nanang Nurudin","doi":"10.32529/tano.v6i1.2286","DOIUrl":"https://doi.org/10.32529/tano.v6i1.2286","url":null,"abstract":"Tingkat dan kesadaran literasi masyarakat Desa Sidorahayu terbilang sangat rendah. Belum adanya fasilitas yang bisa menunjang literasi di desa tersebut menjadi penyebab utama. Oleh karena itu, tim melakukan pengabdian agar tersedianya fasilitas literasi sebagai langkah awal peningkatan budaya literasi. Metode pengabdian dilaksanakan dalam beberapa tahap; persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan output pengabdian. Pengabdian dilakukan di Desa Sidorahayu dengan fokus pada PKK Desa Sidorahayu. Proses persiapan pembuatan pojok literasi dengan menyediakan buku-buku, poster, dan etalase. Kemudian pelaksanaan dilakukan dengan memberikan materi terkait literasi dan mendongeng. Selanjutnya praktik mendongeng oleh PKK Desa Sidorahayu kepada anak-anak. Tahapan akhir pengabdian yaitu evaluasi dan output. Evaluasi dilakukan dengan menganalisa berbagai kendala yang dialami dan output berupa pojok literasi Desa Sidorahayu. Output dari pengabdian ini adalah tingkat kesadaran literasi masyarakat dapat meningkat dengan adanya pojok literasi. Sebagai pembuktian, hasil pengabdian ini mampu mendorong PKK untuk melakukan budaya literasi membaca bagi anak usia dini setiap hari minggu","PeriodicalId":130399,"journal":{"name":"MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128016211","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sherlyane Hendri, Ary Kiswanto Kenedi, Dea Stivani Suherman, F. Arini
Pelatihan ini dilandasi oleh rendahnya kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran berbasis teknologi dan pembelajaran berbasis STEM bagi siswa sekolah dasar. Tujuan pelatihan ini adalah untuk dapat meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran berbasis teknologi dan meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis STEM untuk siswa sekolah dasar. Kegiatan ini melibatkan 40 orang guru sekolah dasar di gugus 1 Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan pelatihan tentang proses pembelajaran berbasis teknologi dan pembelajaran berbasis STEM. Hasil kegiatan ini mendapatkan skor kemampuan guru menggunakan LMS sebesar 87,89, kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar digital sebesar 86,93, kemampuan guru dalam mengembangkan penilaian berbasis teknologi sebesar 83,49, kemampuan guru dalam merancang proses pembelajaran STEM sebesar 85,79, kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis STEM sebesar 87,98 dan kemampuan guru dalam melakukan penilaian pembelajaran berbasis STEM sebesar 88,98. Hal ini membuktikan bahwa guru telah mampu mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi dan pembelajaran berbasis STEM. Implikasi penelitian ini dapat dijadikan sebagi referensi dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan guru
{"title":"PELATIHAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SAINS TEKNOLOGI ENJINIRING DAN MATEMATIKA UNTUK GURU SEKOLAH DASAR","authors":"Sherlyane Hendri, Ary Kiswanto Kenedi, Dea Stivani Suherman, F. Arini","doi":"10.32529/tano.v6i1.2375","DOIUrl":"https://doi.org/10.32529/tano.v6i1.2375","url":null,"abstract":"Pelatihan ini dilandasi oleh rendahnya kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran berbasis teknologi dan pembelajaran berbasis STEM bagi siswa sekolah dasar. Tujuan pelatihan ini adalah untuk dapat meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran berbasis teknologi dan meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis STEM untuk siswa sekolah dasar. Kegiatan ini melibatkan 40 orang guru sekolah dasar di gugus 1 Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan pelatihan tentang proses pembelajaran berbasis teknologi dan pembelajaran berbasis STEM. Hasil kegiatan ini mendapatkan skor kemampuan guru menggunakan LMS sebesar 87,89, kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar digital sebesar 86,93, kemampuan guru dalam mengembangkan penilaian berbasis teknologi sebesar 83,49, kemampuan guru dalam merancang proses pembelajaran STEM sebesar 85,79, kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis STEM sebesar 87,98 dan kemampuan guru dalam melakukan penilaian pembelajaran berbasis STEM sebesar 88,98. Hal ini membuktikan bahwa guru telah mampu mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi dan pembelajaran berbasis STEM. Implikasi penelitian ini dapat dijadikan sebagi referensi dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan guru","PeriodicalId":130399,"journal":{"name":"MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116764868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anri Anri, I. G. A. H. Triandini, Y. Mulyani, Rahma Ziska, Cep Ahmad Muhtar
Kecelakaan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Prevalensi cedera tertinggi ditemukan pada siswa sekolah sebesar 13,0% dan berdasarkan kategori umur prevalensi cedera tertinggi adalah usia muda 15-24 tahun sebesar 12,2%. Dalam suatu peristiwa yang membutuhkan penanganan medis orang pertama yang akan memberikan pertolongan adalah mereka yang berada di tempat kejadian. Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan kesiapan menolong bagi para siswa diperlukannya edukasi dan pelatihan mengenai bantuan hidup dasar yang tepat pada kecelakaan. Metode dalam kegiatan ini adalah service learning. Teknik kegiatan ini adalah dimulai dengan pembagian kuesioner pre-test dan dilanjutkan dengan pemberian materi terkait (BHD) dan peragaan teknik evakuasi korban serta simulasi langsung oleh siswa. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan praktek terpimpin oleh narasumber kemudian praktek mandiri dengan pengawasan pelaksana. Selanjutnya sebagai evaluasi diberikan post-test. Pelaksanaan kegiatan dengan cara hybrid (online dan offline). Ada peningkatan pengetahuan siswa SMK Bhakti Kencana Majalaya (65%) dan siswa SMK Bhakti Kencana Bandung (26,25%) tentang bantuan hidup dasar setelah kegiatan edukasi bantuan hidup dasar.
{"title":"EDUKASI DAN PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR","authors":"Anri Anri, I. G. A. H. Triandini, Y. Mulyani, Rahma Ziska, Cep Ahmad Muhtar","doi":"10.32529/tano.v6i1.2313","DOIUrl":"https://doi.org/10.32529/tano.v6i1.2313","url":null,"abstract":"Kecelakaan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Prevalensi cedera tertinggi ditemukan pada siswa sekolah sebesar 13,0% dan berdasarkan kategori umur prevalensi cedera tertinggi adalah usia muda 15-24 tahun sebesar 12,2%. Dalam suatu peristiwa yang membutuhkan penanganan medis orang pertama yang akan memberikan pertolongan adalah mereka yang berada di tempat kejadian. Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan kesiapan menolong bagi para siswa diperlukannya edukasi dan pelatihan mengenai bantuan hidup dasar yang tepat pada kecelakaan. Metode dalam kegiatan ini adalah service learning. Teknik kegiatan ini adalah dimulai dengan pembagian kuesioner pre-test dan dilanjutkan dengan pemberian materi terkait (BHD) dan peragaan teknik evakuasi korban serta simulasi langsung oleh siswa. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan praktek terpimpin oleh narasumber kemudian praktek mandiri dengan pengawasan pelaksana. Selanjutnya sebagai evaluasi diberikan post-test. Pelaksanaan kegiatan dengan cara hybrid (online dan offline). Ada peningkatan pengetahuan siswa SMK Bhakti Kencana Majalaya (65%) dan siswa SMK Bhakti Kencana Bandung (26,25%) tentang bantuan hidup dasar setelah kegiatan edukasi bantuan hidup dasar.","PeriodicalId":130399,"journal":{"name":"MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121981453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam rangka menunjang program zona integritas di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNG, segenap civitas akademika harus memenuhi beberapa unsur salah satunya sisitem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus berjalan sebagaimana mestinya agar selaras. Tujuan yang ingin dicapai dalam Survey ini adalah tersedianya informasi serta sebagai acuan bagi pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, para dosen dan tenaga penunjang akademik dalam upaya peningkatan sumber daya manusia dalam hal pengupayaan K3 Universitas Negeri Gorontalo khususnya Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Survey ini menggunakan model survey yang digunakan adalah model survey menurut Groves yang terdiri dari bebarap tahapan yaitu Pada tahap pertama, peneliti membangun sebuah instrumen-sebuah pertanyaan survey atau daftar pertanyaan- yang akan digunakan peneliti untuk mengukur variabel-variabelnya. Survey yang telah dilaksanakan tentang zona integritas khususnya pada keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan, bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya berbicara tentang fisik semata namun, unit tempat bekerja harus memperhatikan kondisi mental si pekerja, sehingga kondisi mental yang baik akan mempengaruhi sistem bekerja yang baik yang nantinya akan menunjang prestasi akademik tentu hal ini harus didukung dengan sistem yang dibangun dengan baik berdasarkan survey kelemahan dan kelebihan yang telah dilaksanakan
为了支持教育学院(FIP)环境中的诚信地带计划,学术界的全部活力必须满足工作安全与健康系统(K3)其中的几个因素,即工作安全与健康系统必须正常运转。这项调查的目标是获得信息,并将其作为教师、系主任、讲师和学术支持的参考,以提高人力资源,特别是戈隆塔洛国立大学教育科学学院。该调查使用的是一种调查模型,根据格罗夫斯的第一个阶段,研究人员构建了测量问题或问题列表——研究人员将用这些变量来测量。在教育科学学院(school of eduture)的职系安全与健康方面进行了一项调查,调查人员的安全和健康不仅仅是谈论身体问题,而是工作单位应该关注员工的心理状态,因此,良好的精神状态将影响良好的工作系统,这将有助于支持学业成绩
{"title":"ZONA INTEGRITAS: MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI LINGKUNGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN","authors":"Yenti Juniarti, Pupung puspa Ardini","doi":"10.32529/tano.v6i1.2273","DOIUrl":"https://doi.org/10.32529/tano.v6i1.2273","url":null,"abstract":"Dalam rangka menunjang program zona integritas di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNG, segenap civitas akademika harus memenuhi beberapa unsur salah satunya sisitem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus berjalan sebagaimana mestinya agar selaras. Tujuan yang ingin dicapai dalam Survey ini adalah tersedianya informasi serta sebagai acuan bagi pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, para dosen dan tenaga penunjang akademik dalam upaya peningkatan sumber daya manusia dalam hal pengupayaan K3 Universitas Negeri Gorontalo khususnya Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Survey ini menggunakan model survey yang digunakan adalah model survey menurut Groves yang terdiri dari bebarap tahapan yaitu Pada tahap pertama, peneliti membangun sebuah instrumen-sebuah pertanyaan survey atau daftar pertanyaan- yang akan digunakan peneliti untuk mengukur variabel-variabelnya. Survey yang telah dilaksanakan tentang zona integritas khususnya pada keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan, bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya berbicara tentang fisik semata namun, unit tempat bekerja harus memperhatikan kondisi mental si pekerja, sehingga kondisi mental yang baik akan mempengaruhi sistem bekerja yang baik yang nantinya akan menunjang prestasi akademik tentu hal ini harus didukung dengan sistem yang dibangun dengan baik berdasarkan survey kelemahan dan kelebihan yang telah dilaksanakan","PeriodicalId":130399,"journal":{"name":"MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122934861","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Sukarno, F. E. Zulvia, Gita Kurnia, Nursechafia Nursechafia, Septianinda Purnamasari, Syafrizal Ambiya
Krupuk Mlarat merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari Kota Cirebon. Saat ini sebagian besar UMKM yang memproduksi Krupuk Mlarat masih menggunakan cara tradisional dan sangat sederhana, sehingg tidak pelaku usahanya tidak berkembang sesuai dengan harapan. Oleh akrena itu, dalam pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pendampingan terhadap UMKM Krupuk Mlarat di Desa Setu Kulon Cirebon. Metode yang dilakukan adalah pemetaan potensi, perbaikan proses produksi, perbaikan kualitas pengemasan dan pelatihan kewirausahaan dan pembukuan sederhana. Hasil kegiatan berupa pemetaan profil UMKM Krupuk Mlarat, memberikan usulan perbaikan tata letak proses produksi, memberikan usulan kemasan Krupuk Mlarat dan juga melaksanakan pelatihan kewirausahaan dan pembukuan sederhana. Terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi kepada pengusaha UMKM Krupuk Mlarat dalam mengelola usahanya
Mlarat是Cirebon市的一种典型食物。如今,生产Mlarat krukens的主要UMKM仍然使用传统的和非常简单的方法,所以商人们并没有按照预期的发展。由akrena在Cirebon Setu Kulon village的UMKM Mlarat村提供协助。其方法包括开发潜力、生产过程改进、包装质量改进、创业培训和简单的簿记。活动的结果包括绘制Mlarat krukenat概况,提出改进生产过程的建议,提出Mlarat包装建议,以及进行简单的创业培训和簿记。这项活动的开展预计将为UMKM Krupuk Mlarat的企业家们提供动力
{"title":"PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN UMKM “KRUPUK MLARAT”","authors":"I. Sukarno, F. E. Zulvia, Gita Kurnia, Nursechafia Nursechafia, Septianinda Purnamasari, Syafrizal Ambiya","doi":"10.32529/tano.v6i1.2107","DOIUrl":"https://doi.org/10.32529/tano.v6i1.2107","url":null,"abstract":"Krupuk Mlarat merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari Kota Cirebon. Saat ini sebagian besar UMKM yang memproduksi Krupuk Mlarat masih menggunakan cara tradisional dan sangat sederhana, sehingg tidak pelaku usahanya tidak berkembang sesuai dengan harapan. Oleh akrena itu, dalam pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pendampingan terhadap UMKM Krupuk Mlarat di Desa Setu Kulon Cirebon. Metode yang dilakukan adalah pemetaan potensi, perbaikan proses produksi, perbaikan kualitas pengemasan dan pelatihan kewirausahaan dan pembukuan sederhana. Hasil kegiatan berupa pemetaan profil UMKM Krupuk Mlarat, memberikan usulan perbaikan tata letak proses produksi, memberikan usulan kemasan Krupuk Mlarat dan juga melaksanakan pelatihan kewirausahaan dan pembukuan sederhana. Terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi kepada pengusaha UMKM Krupuk Mlarat dalam mengelola usahanya","PeriodicalId":130399,"journal":{"name":"MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"165 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123511303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}