Pub Date : 2020-12-07DOI: 10.30656/intech.v6i2.2442
Farah Fadhila Mulyadi, Christanto Triwibisono, Ima Normalia Kusmayanti
Telkom University merupakan perguruan tinggi swasta dibawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom. Menjadi perguruan tinggi swasta terbaik tidak terlepas dari peranan karyawan Telkom University, termasuk dosen. Kondisi aktual saat ini diketahui bahwa di Telkom University sebelumnya tidak pernah melakukan pengukuran terkait dengan employee engagement. Semangat, antusiasme dan usaha yang tinggi yang ditunjukkan karyawan, merupakan bagian dari dampak employee engagement yang ditunjukkan karyawan. Untuk itu perlu dilakukan analisis dan pengukuran terkait dengan tingkat employee engagement dengan menggunakan 5 dimensi yang dikembangkan Triwibisono. Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah 5 dimensi employee engagement yang dikembangkan oleh Triwibisono dan rancangan program dengan menggunakan metode ADDIE dengan respondennya adalah Dosen Tetap yang ada di Telkom University. Dari hasil pengukuran terhadap 70 responden, yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan kategori dosen tetap di Telkom University, diketahui bahwa tingkat engagement di Telkom University adalah sebesar 34% untuk kategori engaged, 66% untuk kategori not engaged dan 0% untuk kategori actively disengaged. Perancangan dipilih berdasarkan dimensi yang memiliki nilai terendah, yaitu Basic need, Spirit dan meaningfulness. Dimensi basic need dengan membuat survei kebutuhan dan pembuatan format standar untuk identifikasi kebutuhan. Pada dimensi spirit dengan memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi bagi dosen yang bekerja dalam waktu yang lama. Dimensi meaningfulness dengan memberikan pelatihan terkait value openness yang sudah ada di Telkom University.
{"title":"Strategi Peningkatan Program Employee Engagement di Telkom University dengan Menggunakan Metode ADDIE","authors":"Farah Fadhila Mulyadi, Christanto Triwibisono, Ima Normalia Kusmayanti","doi":"10.30656/intech.v6i2.2442","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/intech.v6i2.2442","url":null,"abstract":"Telkom University merupakan perguruan tinggi swasta dibawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom. Menjadi perguruan tinggi swasta terbaik tidak terlepas dari peranan karyawan Telkom University, termasuk dosen. Kondisi aktual saat ini diketahui bahwa di Telkom University sebelumnya tidak pernah melakukan pengukuran terkait dengan employee engagement. Semangat, antusiasme dan usaha yang tinggi yang ditunjukkan karyawan, merupakan bagian dari dampak employee engagement yang ditunjukkan karyawan. Untuk itu perlu dilakukan analisis dan pengukuran terkait dengan tingkat employee engagement dengan menggunakan 5 dimensi yang dikembangkan Triwibisono. Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah 5 dimensi employee engagement yang dikembangkan oleh Triwibisono dan rancangan program dengan menggunakan metode ADDIE dengan respondennya adalah Dosen Tetap yang ada di Telkom University. Dari hasil pengukuran terhadap 70 responden, yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan kategori dosen tetap di Telkom University, diketahui bahwa tingkat engagement di Telkom University adalah sebesar 34% untuk kategori engaged, 66% untuk kategori not engaged dan 0% untuk kategori actively disengaged. Perancangan dipilih berdasarkan dimensi yang memiliki nilai terendah, yaitu Basic need, Spirit dan meaningfulness. Dimensi basic need dengan membuat survei kebutuhan dan pembuatan format standar untuk identifikasi kebutuhan. Pada dimensi spirit dengan memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi bagi dosen yang bekerja dalam waktu yang lama. Dimensi meaningfulness dengan memberikan pelatihan terkait value openness yang sudah ada di Telkom University.","PeriodicalId":13714,"journal":{"name":"Intech","volume":"15 1","pages":"163-169"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80968479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-07DOI: 10.30656/intech.v6i2.2543
Fuad Dwi Hanggara, Ramadhani Eka Putra
Kepuasan pelanggan sangat dipengaruhi oleh kualitas layanan yang disediakan oleh perusahaan. Jumlah permintaan yang melebihi kemampuan kapasitas yang ada dapat menyebabkan terbentuknya antrian. Sehingga dilakukan pengamatan pada SPBU 14.294.739 yang berlokasi di Jl. Raja H. Fisabilillah, Kota Batam, yang memfokuskan pengamatan pada kendaraan roda dua dan pengisian bahan bakar jenis premium dan pertalite dengan durasi pengamatan adalah 2 jam selama 1 minggu. Jumlah antrian, waktu antrian, dan nilai utilitas adalah ukuran performa yang dinilai. Data pengamatan yang telah diperoleh, kemudian diolah dengan software arena, dimana hasil yang didapatkan adalah tidak terjadinya antrian pada sistem namun nilai utilitas yang dimiliki server ialah bernilai satu, yang artinya terlalu sibuk bekerja. Perancangan usulan model perbaikan diperlukan dalam rangka mengefisiensikan utilitas SPBU, yaitu dengan menambahkan jumlah server pada masing-masing jalur pengisian bahan bakar serta penambahan jumlah operator pada masing-masing server, sehingga nilai utilitas mengalami penurunan yang cukup signifikan dimana bernilai dibawah angka satu. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepuasaan pelayanan konsumen ketika terdapat langkah perbaikan pada bagian server dan operator untuk menanggulangi antrian yang terjadi.
{"title":"Analisis Sistem Antrian Pelanggan SPBU Dengan Pendekatan Simulasi Arena","authors":"Fuad Dwi Hanggara, Ramadhani Eka Putra","doi":"10.30656/intech.v6i2.2543","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/intech.v6i2.2543","url":null,"abstract":"Kepuasan pelanggan sangat dipengaruhi oleh kualitas layanan yang disediakan oleh perusahaan. Jumlah permintaan yang melebihi kemampuan kapasitas yang ada dapat menyebabkan terbentuknya antrian. Sehingga dilakukan pengamatan pada SPBU 14.294.739 yang berlokasi di Jl. Raja H. Fisabilillah, Kota Batam, yang memfokuskan pengamatan pada kendaraan roda dua dan pengisian bahan bakar jenis premium dan pertalite dengan durasi pengamatan adalah 2 jam selama 1 minggu. Jumlah antrian, waktu antrian, dan nilai utilitas adalah ukuran performa yang dinilai. Data pengamatan yang telah diperoleh, kemudian diolah dengan software arena, dimana hasil yang didapatkan adalah tidak terjadinya antrian pada sistem namun nilai utilitas yang dimiliki server ialah bernilai satu, yang artinya terlalu sibuk bekerja. Perancangan usulan model perbaikan diperlukan dalam rangka mengefisiensikan utilitas SPBU, yaitu dengan menambahkan jumlah server pada masing-masing jalur pengisian bahan bakar serta penambahan jumlah operator pada masing-masing server, sehingga nilai utilitas mengalami penurunan yang cukup signifikan dimana bernilai dibawah angka satu. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepuasaan pelayanan konsumen ketika terdapat langkah perbaikan pada bagian server dan operator untuk menanggulangi antrian yang terjadi.","PeriodicalId":13714,"journal":{"name":"Intech","volume":"18 1","pages":"155-162"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73898931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-06DOI: 10.30656/intech.v6i2.2519
Juliani Juliani, Catharina Badra Nawangpalupi
Pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis merupakan salah satu pelayanan publik. Pelayanan ini belum mencapai sasaran mutu yang ditetapkan dan masih terdapat pemborosan. Penelitian ini membahas penerapan Lean Six Sigma pada pelayanan publik terutama pada pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis. Tools yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Value Stream Mapping (VSM) dari Lean digabungkan dengan Diagram Fishbone dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dari Six Sigma. Penelitian ini menggunakan data primer (dengan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan) dan data sekunder (dengan mengambil data kinerja dan data pengaduan pelanggan tahun 2018-2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Lean Six Sigma mampu mengidentifikasi penyebab keterlambatan, pemborosan dan menghasilkan berbagai rekomendasi perbaikan. Dua rekomendasi yang dapat diterapkan pada tahun 2019, yaitu penambahan 1 orang pegawai di Laboratorium Panjang dan map order beserta Standar/alat masuk laboratorium max H+1 telah mampu meningkatkan level sigma pada kinerja laboratorium yang merupakan salah satu bagian dari kinerja pelayanan. Dari perbaikan saat ini, dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut yaitu menggabungkan data identifikasi pemborosan dari VSM dan Diagram Fishbone ke dalam FMEA untuk perbaikan dan analisis yang lebih komprehensif.
标准尺寸验证服务和技术麦德龙计量器校准是一种公共服务。这项服务尚未达到既定的质量目标,仍然是浪费。本研究讨论了Lean Six Sigma对公共服务的应用,特别是对标准尺寸验证服务和技术计量设备的校准。本研究使用的工具包括Lean的价值流指数(VSM),以及鱼骨图和图形分析(FMEA),来自Six Sigma。该研究使用原始数据(现场采访和直接观察)和次要数据(检索性能数据和2018-2019年客户抱怨数据)。研究结果表明,精益Six Sigma的实施能够确定延迟、浪费和提出各种改进建议。到2019年可以应用的两项建议是,增加一名员工在长实验室和标准文件夹与标准/实验室入职工具,使西格玛水平提高,这是服务绩效的一部分。从目前的改进来看,可能会有进一步的发展,即将VSM的损益表和鱼骨图合并到f米亚进行进一步的改进和分析。
{"title":"Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Bidang Verifikasi Standar Ukuran dan Kalibrasi Alat Ukur Metrologi Teknis dengan Pendekatan Lean Six Sigma","authors":"Juliani Juliani, Catharina Badra Nawangpalupi","doi":"10.30656/intech.v6i2.2519","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/intech.v6i2.2519","url":null,"abstract":"Pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis merupakan salah satu pelayanan publik. Pelayanan ini belum mencapai sasaran mutu yang ditetapkan dan masih terdapat pemborosan. Penelitian ini membahas penerapan Lean Six Sigma pada pelayanan publik terutama pada pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis. Tools yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Value Stream Mapping (VSM) dari Lean digabungkan dengan Diagram Fishbone dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dari Six Sigma. Penelitian ini menggunakan data primer (dengan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan) dan data sekunder (dengan mengambil data kinerja dan data pengaduan pelanggan tahun 2018-2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Lean Six Sigma mampu mengidentifikasi penyebab keterlambatan, pemborosan dan menghasilkan berbagai rekomendasi perbaikan. Dua rekomendasi yang dapat diterapkan pada tahun 2019, yaitu penambahan 1 orang pegawai di Laboratorium Panjang dan map order beserta Standar/alat masuk laboratorium max H+1 telah mampu meningkatkan level sigma pada kinerja laboratorium yang merupakan salah satu bagian dari kinerja pelayanan. Dari perbaikan saat ini, dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut yaitu menggabungkan data identifikasi pemborosan dari VSM dan Diagram Fishbone ke dalam FMEA untuk perbaikan dan analisis yang lebih komprehensif.","PeriodicalId":13714,"journal":{"name":"Intech","volume":"25 1","pages":"141-154"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90372326","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-06DOI: 10.30656/intech.v6i2.2417
E. Priyana
Dalam menghadapi persaingan bisnis yang tak menentu, sudah bukan rahasia lagi jika semua pelaku bisnis menyajikan yang terbaik untuk kebutuhan customernya. Hal tersebut juga berlaku dalam bisnis perguruan tinggi. Pelaku bisnis perguruan tinggi akan lebih mengutamakan pelayanan dan pengembangan prodi, agar lebih dipercaya oleh masyarakat. Semakin banyak prodi yang dibuka maka akan semakin banyak juga pilihan untuk calon mahasiswa. Sayangnya tidak semua prodi yang dibuka ternyata memiliki prospek pekerjaan yang baik. Penelitian ini akan menyajikan analisa tentang inkubator bisnis pendidikan di daerah Gresik. Dinamakan inkubator karena disini calon mahasiswa sebagai input, kampus sebagai proses dan output adalah perusahaan sendiri diasumsikan semua terjadi di Gresik, tidak ada output yang keluar. Konsep dari penelitian ini adalah adanya integrasi antara minat calon mahasiswa memilih program studi dan kebutuhan akan pasar atau perusahaan sendiri. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 responden yang dipilih dari kalangan siswa-siswi Gresik yang diminta untuk merating prodi yang paling diminati dan tidak yang didapat dari seluruh prodi yang berada di Universitas di Gresik dan ditambah beberapa prodi di beberapa Fakultas, sehingga disini tidak ada prodi yang sama sekali tidak diminati. Data kedua adalah tentang kebutuhan akan lowongan kerja, prodi apa saja yang mereka butuhkan. Beberapa analisa statistik digunakan untuk support asumsi penyesuaian data. Sedangkan Analytical Hierarchy Process digunakan untuk menghitung rating bobot kebutuhan lulusan akan pekerjaan kemudian akan diintegrasikan akan minat masuk mahasiswa. Hasilnya adalah rank prodi paling diminati calon mahasiswa dan penyerapan tenaga kerja adalah Prodi Farmasi, Pendidikan Dokter dan Ilmu Gizi yang keseluruhan berada pada cluster Ilmu Kesehatan.
{"title":"Analisis Kelayakan Pembukaan Prodi Baru Terintegrasi Kebutuhan Pasar di Lingkungan Gresik dengan Pendekatan Statistik","authors":"E. Priyana","doi":"10.30656/intech.v6i2.2417","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/intech.v6i2.2417","url":null,"abstract":"Dalam menghadapi persaingan bisnis yang tak menentu, sudah bukan rahasia lagi jika semua pelaku bisnis menyajikan yang terbaik untuk kebutuhan customernya. Hal tersebut juga berlaku dalam bisnis perguruan tinggi. Pelaku bisnis perguruan tinggi akan lebih mengutamakan pelayanan dan pengembangan prodi, agar lebih dipercaya oleh masyarakat. Semakin banyak prodi yang dibuka maka akan semakin banyak juga pilihan untuk calon mahasiswa. Sayangnya tidak semua prodi yang dibuka ternyata memiliki prospek pekerjaan yang baik. Penelitian ini akan menyajikan analisa tentang inkubator bisnis pendidikan di daerah Gresik. Dinamakan inkubator karena disini calon mahasiswa sebagai input, kampus sebagai proses dan output adalah perusahaan sendiri diasumsikan semua terjadi di Gresik, tidak ada output yang keluar. Konsep dari penelitian ini adalah adanya integrasi antara minat calon mahasiswa memilih program studi dan kebutuhan akan pasar atau perusahaan sendiri. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 responden yang dipilih dari kalangan siswa-siswi Gresik yang diminta untuk merating prodi yang paling diminati dan tidak yang didapat dari seluruh prodi yang berada di Universitas di Gresik dan ditambah beberapa prodi di beberapa Fakultas, sehingga disini tidak ada prodi yang sama sekali tidak diminati. Data kedua adalah tentang kebutuhan akan lowongan kerja, prodi apa saja yang mereka butuhkan. Beberapa analisa statistik digunakan untuk support asumsi penyesuaian data. Sedangkan Analytical Hierarchy Process digunakan untuk menghitung rating bobot kebutuhan lulusan akan pekerjaan kemudian akan diintegrasikan akan minat masuk mahasiswa. Hasilnya adalah rank prodi paling diminati calon mahasiswa dan penyerapan tenaga kerja adalah Prodi Farmasi, Pendidikan Dokter dan Ilmu Gizi yang keseluruhan berada pada cluster Ilmu Kesehatan.","PeriodicalId":13714,"journal":{"name":"Intech","volume":"10 1","pages":"132-140"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83465409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-05DOI: 10.30656/intech.v6i2.2420
Anisa Rosyidasari, Irwan Iftadi
As a company engaged in cooking oil processing agribusiness, PT XYZ is experiencing problems in the production of Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), namely the failure to fulfill product specifications. This study aims to identify the main factors causing the occurrence of products that do not meet specifications and recommend alternative proposals to reduce these problems. Based on the calculation, the RBDPO results did not meet the specifications in the iodine value and color parameters with an average Cpk of 0.7355 and a sigma of 3.7065. This value is still not good because it has not reached the target, namely 6-Sigma. Improvement efforts to increase the sigma value include selecting raw materials, supervising operator performance, performing periodic machine maintenance, recording process treatments, interim results, and checking storage tanks. Keywords: DMAIC; Quality; RBDPO; Six Sigma PENDAHULUAN Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan dan ekspor Indonesia yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2017). Sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia pada tahun 2019 mampu memproduksi 51,828 juta ton minyak sawit dimana 47,18 ton yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan 4,648 ton yaitu Palm Kernel Oil (PKO) (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, 2020). Seiring bertambahnya jumlah populasi yang ada di dunia, maka kebutuhan konsumsi mengenai berbagai macam produk cenderung meningkat. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada permintaan minyak sawit sebagai bahan baku pembuatan produk pangan. Sehingga perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan daya saing agar mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan preferensi konsumen. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang yang bergerak dalam industri agribisnis. Produk-produk yang dihasilkan yaitu minyak goreng dan margarin yang sekarang ini sudah tersebar di seluruh Indonesia hingga luar negeri. Produk minyak goreng PT XYZ menggunakan bahan baku utama Crude Palm Oil (CPO) yang berasal dari kelapa sawit. Proses produksi dan Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 6 No 1 Juni 2020, 113-122 p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655 114 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v6i2.2420 minyak goreng PT XYZ adalah sistem kontinyu dan dilakukan dalam beberapa tahapan proses yaitu proses degumming (penghilangan getah), bleaching (pemucatan), dan deodorizing (penghilangan bau) yang menghasilkan produk setengah jadi yaitu Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO). RBDPO kemudian dipisahkan menjadi RBDPO Olein untuk produk minyak goreng dan RBDPO Stearin untuk margarin melalui proses fraksinasi (Ulfah, 2012). Sebagai perusahaan yang berfokus pada produk konsumen berbasis kelapa sawit, kualitas produksi menjadi hal penting bagi PT XYZ. Suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila mampu menunjang kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang dispesifikasi (Gaspersz, 2005). Akan tetapi pada proses pr
{"title":"Implementasi Six Sigma dalam Pengendalian Kualitas Produk Refined Bleached Deodorized Palm Oil","authors":"Anisa Rosyidasari, Irwan Iftadi","doi":"10.30656/intech.v6i2.2420","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/intech.v6i2.2420","url":null,"abstract":"As a company engaged in cooking oil processing agribusiness, PT XYZ is experiencing problems in the production of Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), namely the failure to fulfill product specifications. This study aims to identify the main factors causing the occurrence of products that do not meet specifications and recommend alternative proposals to reduce these problems. Based on the calculation, the RBDPO results did not meet the specifications in the iodine value and color parameters with an average Cpk of 0.7355 and a sigma of 3.7065. This value is still not good because it has not reached the target, namely 6-Sigma. Improvement efforts to increase the sigma value include selecting raw materials, supervising operator performance, performing periodic machine maintenance, recording process treatments, interim results, and checking storage tanks. Keywords: DMAIC; Quality; RBDPO; Six Sigma PENDAHULUAN Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan dan ekspor Indonesia yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2017). Sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia pada tahun 2019 mampu memproduksi 51,828 juta ton minyak sawit dimana 47,18 ton yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan 4,648 ton yaitu Palm Kernel Oil (PKO) (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, 2020). Seiring bertambahnya jumlah populasi yang ada di dunia, maka kebutuhan konsumsi mengenai berbagai macam produk cenderung meningkat. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada permintaan minyak sawit sebagai bahan baku pembuatan produk pangan. Sehingga perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan daya saing agar mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan preferensi konsumen. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang yang bergerak dalam industri agribisnis. Produk-produk yang dihasilkan yaitu minyak goreng dan margarin yang sekarang ini sudah tersebar di seluruh Indonesia hingga luar negeri. Produk minyak goreng PT XYZ menggunakan bahan baku utama Crude Palm Oil (CPO) yang berasal dari kelapa sawit. Proses produksi dan Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 6 No 1 Juni 2020, 113-122 p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655 114 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v6i2.2420 minyak goreng PT XYZ adalah sistem kontinyu dan dilakukan dalam beberapa tahapan proses yaitu proses degumming (penghilangan getah), bleaching (pemucatan), dan deodorizing (penghilangan bau) yang menghasilkan produk setengah jadi yaitu Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO). RBDPO kemudian dipisahkan menjadi RBDPO Olein untuk produk minyak goreng dan RBDPO Stearin untuk margarin melalui proses fraksinasi (Ulfah, 2012). Sebagai perusahaan yang berfokus pada produk konsumen berbasis kelapa sawit, kualitas produksi menjadi hal penting bagi PT XYZ. Suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila mampu menunjang kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang dispesifikasi (Gaspersz, 2005). Akan tetapi pada proses pr","PeriodicalId":13714,"journal":{"name":"Intech","volume":"37 1","pages":"113-122"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77114067","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This art project examines non-binary and transgender identity through training machines to generate art based on Greek and Roman statuary. The statuary is binary in nature and appeals to the concept of pinnacles of masculinity and femininity but what of those of us who fall between, what of transgender bodies, gender non-conforming and non-binary bodies and intersex bodies? Image recognition algorithms have a difficult time classifying people who fall outside the binary, those who don’t pass as cisgender and those who present in neutral or subversive ways. As image recognition becomes more prevalent, we need to have a past and a future for everyone who doesn’t fit neatly into one of the only two boxes on offer. We need to open up the categories, allow people to self-identify or to scrap the concept of gendering people mechanically all together. As a spatial installation, Hidden Worlds also explores the embodiment of interactive augmented reality bodies in the space between physical and digital worlds. I have worked with a classifier and some deliberately abstract figure works, generated by machine, to explore where gender is assigned in the process and what it looks like when you aren’t neatly classified, and the disconnect that is felt when misgendered. The generated captions have flipped around gender and as the figure resolves and each section is submitted to the narrative writer you see a different set of pronouns, a disconnection between what you see and what you hear. I will explore the assumptions we make about classical art; the way it can inform how we represent gender minorities going forward and how art can illustrate the gaps that exist in the training of these important machine learning systems.
{"title":"Hidden Worlds","authors":"J. Rosenbaum","doi":"10.2307/j.ctv39x8cr.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.2307/j.ctv39x8cr.5","url":null,"abstract":"This art project examines non-binary and transgender identity through training machines to generate art based on Greek and Roman statuary. The statuary is binary in nature and appeals to the concept of pinnacles of masculinity and femininity but what of those of us who fall between, what of transgender bodies, gender non-conforming and non-binary bodies and intersex bodies? \u0000Image recognition algorithms have a difficult time classifying people who fall outside the binary, those who don’t pass as cisgender and those who present in neutral or subversive ways. As image recognition becomes more prevalent, we need to have a past and a future for everyone who doesn’t fit neatly into one of the only two boxes on offer. We need to open up the categories, allow people to self-identify or to scrap the concept of gendering people mechanically all together.\u0000As a spatial installation, Hidden Worlds also explores the embodiment of interactive augmented reality bodies in the space between physical and digital worlds. I have worked with a classifier and some deliberately abstract figure works, generated by machine, to explore where gender is assigned in the process and what it looks like when you aren’t neatly classified, and the disconnect that is felt when misgendered. The generated captions have flipped around gender and as the figure resolves and each section is submitted to the narrative writer you see a different set of pronouns, a disconnection between what you see and what you hear. I will explore the assumptions we make about classical art; the way it can inform how we represent gender minorities going forward and how art can illustrate the gaps that exist in the training of these important machine learning systems.","PeriodicalId":13714,"journal":{"name":"Intech","volume":"273 1","pages":"352-353"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73248868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-01DOI: 10.30656/intech.v6i2.2418
Jeehad Muhammad, D. Rahmanasari, Joshua Vicky, Wahyu Ani Maulidiyah, W. Sutopo, Y. Yuniaristanto
Perusahaan perlu mengevaluasi kinerja supplier untuk mendapatkan supplier masuk sesuai dengan kriteria perusahaan. Permasalahan pada PT. Wonorejo Makmur Abadi adalah belum adanya kriteria dan standar yang tepat untuk ditetapkan dalam pemilihan supplier sehingga perusahaan tidak adanya evaluasi kinerja supplier. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bobot nilai dari setiap kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif supplier terbaik di PT “Wonorejo Makmur Abadi”. Kriteria yang digunakan ada tujuh, antara lain: Harga pembelian, kualitas, waktu tenggang pembayaran, ketepatan pengiriman, kemampuan pemenuhan terhadap jumlah pemesanan, jarak supplier, dan pelayanan. Untuk mendapatkan data yang lengkap, peneliti menggunakan metode berupa wawancara dan pengisian kuesioner. Metode yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini yaitu metode AHP dan TOPSIS. Berdasarkan pengolahan data menggunakan metode AHP dihasilkan bobot dengan kriteria tertinggi yaitu pada harga pembelian, dilanjutkan secara berturut-turut yaitu kriteria kualitas, waktu tenggang pembayar, ketepatan pengiriman, kemampuan pemenuhan terhadap jumlah pemesanan, jarak supplier, dan pelayanan. Kemudian untuk pengolahan data menggunakan TOPSIS dapat diketahui bahwa supplier Surabaya merupakan supplier yang paling potensial. Prioritas alternative selanjutnya berdasarkan rangking secara berturut-turut yaitu, Supplier Semarang, Supplier Solo, dan Supplier Bandung.
{"title":"Pemilihan Supplier Biji Plastik dengan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)","authors":"Jeehad Muhammad, D. Rahmanasari, Joshua Vicky, Wahyu Ani Maulidiyah, W. Sutopo, Y. Yuniaristanto","doi":"10.30656/intech.v6i2.2418","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/intech.v6i2.2418","url":null,"abstract":"Perusahaan perlu mengevaluasi kinerja supplier untuk mendapatkan supplier masuk sesuai dengan kriteria perusahaan. Permasalahan pada PT. Wonorejo Makmur Abadi adalah belum adanya kriteria dan standar yang tepat untuk ditetapkan dalam pemilihan supplier sehingga perusahaan tidak adanya evaluasi kinerja supplier. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bobot nilai dari setiap kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif supplier terbaik di PT “Wonorejo Makmur Abadi”. Kriteria yang digunakan ada tujuh, antara lain: Harga pembelian, kualitas, waktu tenggang pembayaran, ketepatan pengiriman, kemampuan pemenuhan terhadap jumlah pemesanan, jarak supplier, dan pelayanan. Untuk mendapatkan data yang lengkap, peneliti menggunakan metode berupa wawancara dan pengisian kuesioner. Metode yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini yaitu metode AHP dan TOPSIS. Berdasarkan pengolahan data menggunakan metode AHP dihasilkan bobot dengan kriteria tertinggi yaitu pada harga pembelian, dilanjutkan secara berturut-turut yaitu kriteria kualitas, waktu tenggang pembayar, ketepatan pengiriman, kemampuan pemenuhan terhadap jumlah pemesanan, jarak supplier, dan pelayanan. Kemudian untuk pengolahan data menggunakan TOPSIS dapat diketahui bahwa supplier Surabaya merupakan supplier yang paling potensial. Prioritas alternative selanjutnya berdasarkan rangking secara berturut-turut yaitu, Supplier Semarang, Supplier Solo, dan Supplier Bandung.","PeriodicalId":13714,"journal":{"name":"Intech","volume":"41 1","pages":"99-106"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87353511","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-01DOI: 10.30656/intech.v6i2.2315
Erni Krisnaningsih, Saleh Dwiyatno
Dalam kondisi ketidakpastian pelaku industri berusaha untuk menggunakan metode yang optimal untuk memperkecil tingkat resiko kerugian, Pada penelitian ini metode Fuzzy Mamdani diterapkan pada penentuan Jumlah produksi dengan mempertimbangkan variabel input berupa tingkat permintaan dengan variabel output persediaan. Metode Fuzzy Mamdani dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan sehingga pelaku industri sepatu dapat memprediksi jumlah produksi sepatu Type BOOTS 350 V2, Penerapan dari metode ini melalui beberapa tahapan proses yaitu pembentukan himpunan fuzzy, penentuan fungsi keanggotaan, penentuan aturan fungsi fuzzy dan penegasan. Pada proses pengujian ini di masukkan nilai variabel permintaan sebanyak 2.756 pasang dan variabel persediaan sebanyak 300 pasang, Berdasarkan nilai variabel masukan Tingkat permintaan dan persediaan tersebut maka didapatkan nilai keluaran jumlah produksi sebesar 4.400 pasang. Penerapan metode fuzzy mamdani merupakan solusi yang optimal dalam menentukan jumlah suatu produksi.
{"title":"Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Produksi Sepatu Type Boots 350 V2 dengan Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani","authors":"Erni Krisnaningsih, Saleh Dwiyatno","doi":"10.30656/intech.v6i2.2315","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/intech.v6i2.2315","url":null,"abstract":"Dalam kondisi ketidakpastian pelaku industri berusaha untuk menggunakan metode yang optimal untuk memperkecil tingkat resiko kerugian, Pada penelitian ini metode Fuzzy Mamdani diterapkan pada penentuan Jumlah produksi dengan mempertimbangkan variabel input berupa tingkat permintaan dengan variabel output persediaan. Metode Fuzzy Mamdani dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan sehingga pelaku industri sepatu dapat memprediksi jumlah produksi sepatu Type BOOTS 350 V2, Penerapan dari metode ini melalui beberapa tahapan proses yaitu pembentukan himpunan fuzzy, penentuan fungsi keanggotaan, penentuan aturan fungsi fuzzy dan penegasan. Pada proses pengujian ini di masukkan nilai variabel permintaan sebanyak 2.756 pasang dan variabel persediaan sebanyak 300 pasang, Berdasarkan nilai variabel masukan Tingkat permintaan dan persediaan tersebut maka didapatkan nilai keluaran jumlah produksi sebesar 4.400 pasang. Penerapan metode fuzzy mamdani merupakan solusi yang optimal dalam menentukan jumlah suatu produksi.","PeriodicalId":13714,"journal":{"name":"Intech","volume":"184 1","pages":"107-112"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73938946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}