Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.2360
M. Zaim
AbstractRenewal of Islamic education today is faced two major issues. First, problems in education which are not able to created progressive outcome and Islamic behavior. Second, the influence of the Western education concepts that tends to be rational and empirical. Islamic education so that the world currently affected western very rational and empirical began to lose value and ethics. One of the thinkers of Islamic education that focuses on values and ethics are az-Zarnuji. Therefore, this article will reveal how to reconstruct the modern educational-ethical-based Sufi begins by reviewing az-Zarnuji’s educational epistemology. Methods of this study used literature review by tracking the primary source of Ta’lim al-Muta’allim Thariqah al-Ta’allum and other secondary sources. The results of this research education epistimologi az-Zarnuji designed and built on a foundation and framework sufistik-ethical values. The concept of education that starts from the object to the evaluation should be worth sufistik. always make God the backrest through morals, and ethics. always puts the character, morals, decency value with fellow humans or other creatures above intellectual. This was then used to reconstruct the world of modern education today by entering epistimologi az-Zarnuji educational thought in modern education. AbstrakPembaharuan pendidikan Islam saat ini di hadapkan dengan dua isu besar.Pertama, permasalahan dalam pendidikan yang belum mampu mencetakoutput yang berfikiran maju dan berprilaku Islami.Kedua, permasalahan pengaruh konsep pendidikan Barat yang cenderung rasional dan empiris semata.Sehingga dunia pendidikan Islam saat ini terpengaruh barat yang sangat rasional dan empiris sehinnga mulai kehilangan nilai dan etikanya.Adapun salah satu pemikiran tokoh pendidikan Islam yang sangat mengedapankan nilai dan etika adalah az-Zarnuji.Oleh karena itu, Artikel ini akanmengungkap bagaimana merekontruksi pendidikan modern berbasis sufistik-etik diawalidengan mengupas epistemologi pendidikan az-Zarnuji. Metode penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan cara menelusuri sumber primerkitab Ta’lim al-Muta’allim Thariqah al-Ta’allum dan sumber sekunder lainnya. Hasil penelitian ini Secara epistimologi pemikiran pendidikan az-Zarnuji dibentuk dan dibangun melalui pondasi kerangka nilai sufistik-etik.Konsep pendidikan dari tujuan, sampai evaluasi harus bernilai sufistik yakni selalu menjadikan Allah sebagai sandaran melalui akhlak hati, dan etik yakni selalu mengedepankan akhlak, moral, nilai kesusilaan baik dengan sesama manusia ataupun dengan makhluk lainnya diatas intelektual.Ini lah yang kemudian digunakan untuk merekontruksi dunia pendidikan modern saat ini dengan memasukkan epistimologi pemikiran pendidikan az-Zarnuji dalam pendidikan modern.
摘要当今伊斯兰教育的更新面临着两大问题。首先,教育方面的问题,不能创造进步的结果和伊斯兰行为。二是受西方教育观念的影响,西方教育观念趋向理性和经验性。伊斯兰教的教育使目前西方所影响的世界非常理性和经验性,开始失去价值和伦理。扎努吉是关注价值观和伦理的伊斯兰教育思想家之一。因此,本文将从考察扎努吉的教育认识论入手,揭示如何重构以教育伦理为基础的现代苏菲派。本研究方法采用文献回顾法,追踪Ta 'lim al-Muta 'allim Thariqah al-Ta 'allum的一手资料来源和其他二手资料来源。这一研究的结果,教育认识论的az-Zarnuji设计和建立在一个基础和框架的自恋伦理价值观。从对象到评价的教育理念应该是值得创新的。要用道德和伦理让上帝做靠背。总是把人类或其他生物的品格、道德、体面的价值放在智力之上。然后通过进入认识论-扎努吉的现代教育思想来重建今天的现代教育世界。[摘要]彭巴哈兰·彭迪迪肯·伊斯兰教(伊斯兰教)是一种宗教信仰。Pertama, permasalahan dalam pendidikan yang belum mampu mencetakoutput yang berfikiran maju dan berprilaku Islami。[5] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [2]【翻译】:伊斯兰教,伊斯兰教,宗教信仰,宗教信仰,宗教信仰,宗教信仰,宗教信仰,宗教信仰。阿达普恩·萨拉,阿达蓬·萨拉,阿达蓬·萨拉,阿达蓬·萨拉,阿达蓬·萨拉,阿达蓬·萨拉Oleh karena itu, Artikel ini akanmengungkap bagaimana merekontruksi pendidikan现代基础sufistik-etik diawalidengan mengupas认识论pendidikan az-Zarnuji。Metode penelitian ini menggunakan Metode kajian pustaka dengan cara menelusuri sumerprimerkitab Ta 'lim al-Muta 'allim Thariqah al-Ta 'allum和sumersekunder lainnya。Hasil penelitian ini Secara认识论,pemikiran pendidikan az-Zarnuji dibentuk dan dibangun melalui pondasi kerangka nilai sufistik-etik。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”
{"title":"PEMIKIRAN PENDIDIKAN AL-ZARNUJI (Rekontruksi Epistimologi Pendidikan Modern Berbasis Sufistik-Etik)","authors":"M. Zaim","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i2.2360","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i2.2360","url":null,"abstract":"AbstractRenewal of Islamic education today is faced two major issues. First, problems in education which are not able to created progressive outcome and Islamic behavior. Second, the influence of the Western education concepts that tends to be rational and empirical. Islamic education so that the world currently affected western very rational and empirical began to lose value and ethics. One of the thinkers of Islamic education that focuses on values and ethics are az-Zarnuji. Therefore, this article will reveal how to reconstruct the modern educational-ethical-based Sufi begins by reviewing az-Zarnuji’s educational epistemology. Methods of this study used literature review by tracking the primary source of Ta’lim al-Muta’allim Thariqah al-Ta’allum and other secondary sources. The results of this research education epistimologi az-Zarnuji designed and built on a foundation and framework sufistik-ethical values. The concept of education that starts from the object to the evaluation should be worth sufistik. always make God the backrest through morals, and ethics. always puts the character, morals, decency value with fellow humans or other creatures above intellectual. This was then used to reconstruct the world of modern education today by entering epistimologi az-Zarnuji educational thought in modern education. AbstrakPembaharuan pendidikan Islam saat ini di hadapkan dengan dua isu besar.Pertama, permasalahan dalam pendidikan yang belum mampu mencetakoutput yang berfikiran maju dan berprilaku Islami.Kedua, permasalahan pengaruh konsep pendidikan Barat yang cenderung rasional dan empiris semata.Sehingga dunia pendidikan Islam saat ini terpengaruh barat yang sangat rasional dan empiris sehinnga mulai kehilangan nilai dan etikanya.Adapun salah satu pemikiran tokoh pendidikan Islam yang sangat mengedapankan nilai dan etika adalah az-Zarnuji.Oleh karena itu, Artikel ini akanmengungkap bagaimana merekontruksi pendidikan modern berbasis sufistik-etik diawalidengan mengupas epistemologi pendidikan az-Zarnuji. Metode penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan cara menelusuri sumber primerkitab Ta’lim al-Muta’allim Thariqah al-Ta’allum dan sumber sekunder lainnya. Hasil penelitian ini Secara epistimologi pemikiran pendidikan az-Zarnuji dibentuk dan dibangun melalui pondasi kerangka nilai sufistik-etik.Konsep pendidikan dari tujuan, sampai evaluasi harus bernilai sufistik yakni selalu menjadikan Allah sebagai sandaran melalui akhlak hati, dan etik yakni selalu mengedepankan akhlak, moral, nilai kesusilaan baik dengan sesama manusia ataupun dengan makhluk lainnya diatas intelektual.Ini lah yang kemudian digunakan untuk merekontruksi dunia pendidikan modern saat ini dengan memasukkan epistimologi pemikiran pendidikan az-Zarnuji dalam pendidikan modern.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128336517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.1957
Ach. Maimun
AbstractVarious models of ideas on the relationship between religion (Islam) and science reappear recently when some UIN (Universitas Islam Negeri/State Islamic University) have been established. The thoughts of the relationship between Islam and science not only turn into integrative concept, but also seem to be more various. Apparently, the root of the variations could be retraced through previous Islamic thoughts in the history of Islam. There has been interconnected practical problem within historical context i.e. Islam had a military defeat against the West and the consciousness of being backward in sciences and technology. Furthermore, it then brings “a syndrome of catching up” which is translated as endeavours based on the relational thoughts of Islam and science. The preliminary endeavours are emphasized on practical and artificial aspect as the colonialized country. However, the next development shows that a more comprehensive endeavour appears in the form of philosophical thoughts and followed by the way how to implement them practically. In this case, there are three school of thoughts: instrumentalist, restorationist and constructionist. The last school creates four trends: bucailist, fundamentalist, adaptationist and metaphysic, while the last trendcreates three more streams: philosophic-sufistic, traditionalist and accommodationist. Each thought has its specificities and similarities. The development of all variants is influenced by different experiences, knowledges and perspectives belong to each thinker, although every thinker probably has the same socio-historical background. All of them are the valuable richness that have been appreciated by theconceptualisers of UIN. AbstrakBerbagai model gagasan tentang relasi agama (Islam) dan sains mengemuka kembali dengan lahirnya berbagai Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia. Gagasan relasi Islam dan sains terarah pada konsep integrasi yang juga memperlihatkan keragamannya. Rupanya, berbagai konsep yang beragam tersebut telah memiliki cikal bakalnya pada pemikiran Islam sebelumnya dalam sejarah Islam. Hal itu tak bisa dilepaskan dari konteks historis berupa berupa problem praktis, yaitu kekalahan militer Islam dari Barat dan kesadaran akan ketertinggalan karena ketertinggalan di bidang sains dan teknologi. Inilah yang melahirkan “sindrom pengejaran ketertinggalan” (catching up syndrom) yang diterjemahkan dalam upaya-upaya yang didasarkan pada pemikiran tentang relasi Islam dan sains. Upaya-upaya awal tersebut menekankan pada aspek kepraktisan dan artifisial sebagai negara terjajah. Hanya dalam perkembangannya, muncul upaya-upaya yang lebih mendalam dalam bentuk pemikiran filosofis dan dilanjutkan dengan penerapan praktisnya. Dalam hal ini muncul tiga madzhab pemikiran: instrumentalis, restorasionis dan konstruksionis. Madzhab terakhir terbagi menjadi empat aliran: bucailis, fundamentalis, adaptasionis dan metafisik. Aliran terakhir terbagi lagi menjadi tiga kubu: filosofis-sufistik,
摘要近年来,随着一些伊斯兰国立大学的建立,各种宗教(伊斯兰教)与科学关系的思想模式重新出现。伊斯兰教与科学的关系思想既呈现出一体化的概念,又呈现出更加多样化的面貌。显然,这些变化的根源可以追溯到伊斯兰教历史上以前的伊斯兰思想。在历史背景下,存在着相互关联的实际问题,即伊斯兰教对西方的军事失败和科学技术落后的意识。此外,它还带来了“追赶综合症”,这被翻译为基于伊斯兰教和科学的关系思想的努力。初期的努力着重于作为殖民国家的实际和人为方面。然而,接下来的发展表明,以哲学思想的形式出现了更全面的努力,随后是如何在实践中实施它们。在这种情况下,有三种思想流派:工具主义,恢复主义和建构主义。最后一种流派创造了四种趋势:建筑主义、原教旨主义、适应主义和形而上学,而最后一种趋势又创造了三种流派:哲学唯物主义、传统主义和适应主义。每种思想都有其特殊性和相似性。所有变体的发展都受到每个思想家不同的经验、知识和观点的影响,尽管每个思想家可能都有相同的社会历史背景。这些都是联合国的概念制定者所欣赏的宝贵财富。[摘要]印尼伊斯兰大学(UIN)的berbagai模型gagasan tentang relasi agama(伊斯兰),但仍在研究中。Gagasan relasi伊斯兰教dan sains terarah pas konsep integrasi yang juga memperlihatkan keragamannya。Rupanya, berbagai konsep yang beragam tersebut telah memiliki cikal bakalnya padpadpemikiran Islam sebelumnya dalam sejarah Islam。Hal itu take bisa dilepaskan dari konteks历史是berupa berupa问题praktis, yitu kekalahan军事家Islam dari Barat dan kesadaran akan ketertinggalan karena ketertinggalan di bidang sains dan teknology。Inilah yang melahirkan " sindrom pengejaran ketertinggalan "(追赶综合征)yang diiterjemahkan dalam upaya-upaya yang didasarkan padpadpemikiran tentang relasi Islam dan sains。Upaya-upaya是一种非常简洁的语言,但是menekankan pakada会说kepakan an an artificial sebagai negara terjajah。汉雅·达兰·巴肯·巴肯雅,文·巴肯雅,文·巴肯雅,文·巴肯雅,文·巴肯雅,文·巴肯雅Dalam hal ini muncul tiga madzhab pemikiran:工具性,恢复性和解构性。Madzhab terakhir terbagi menjadi empat aliran: buailis, fundamentalis, adaptivis and metafisik。阿里兰·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基·特拉基Masing-masing pemikiran memoriliki speifikasinya sendiri-sendiri di samping ada kesamaan-kesamaannya。Walaupun dilatari oleh konteks社会史是yang hampir sama, perbedaan和gagasan是muncul disebabkan oleh pengalaman, pengetahuan dan perspektif yang berbeda pada masing-masing pemikir。Semuanya adalah kekayaan khazanah yang telah diapresiasoleh para konseptor udi Indonesia。
{"title":"RELASI AGAMA DAN SAINS DALAM ISLAM (Pemetaan Konteks Awal dan Varian Pemikiran Sains Islam)","authors":"Ach. Maimun","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i2.1957","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i2.1957","url":null,"abstract":"AbstractVarious models of ideas on the relationship between religion (Islam) and science reappear recently when some UIN (Universitas Islam Negeri/State Islamic University) have been established. The thoughts of the relationship between Islam and science not only turn into integrative concept, but also seem to be more various. Apparently, the root of the variations could be retraced through previous Islamic thoughts in the history of Islam. There has been interconnected practical problem within historical context i.e. Islam had a military defeat against the West and the consciousness of being backward in sciences and technology. Furthermore, it then brings “a syndrome of catching up” which is translated as endeavours based on the relational thoughts of Islam and science. The preliminary endeavours are emphasized on practical and artificial aspect as the colonialized country. However, the next development shows that a more comprehensive endeavour appears in the form of philosophical thoughts and followed by the way how to implement them practically. In this case, there are three school of thoughts: instrumentalist, restorationist and constructionist. The last school creates four trends: bucailist, fundamentalist, adaptationist and metaphysic, while the last trendcreates three more streams: philosophic-sufistic, traditionalist and accommodationist. Each thought has its specificities and similarities. The development of all variants is influenced by different experiences, knowledges and perspectives belong to each thinker, although every thinker probably has the same socio-historical background. All of them are the valuable richness that have been appreciated by theconceptualisers of UIN. AbstrakBerbagai model gagasan tentang relasi agama (Islam) dan sains mengemuka kembali dengan lahirnya berbagai Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia. Gagasan relasi Islam dan sains terarah pada konsep integrasi yang juga memperlihatkan keragamannya. Rupanya, berbagai konsep yang beragam tersebut telah memiliki cikal bakalnya pada pemikiran Islam sebelumnya dalam sejarah Islam. Hal itu tak bisa dilepaskan dari konteks historis berupa berupa problem praktis, yaitu kekalahan militer Islam dari Barat dan kesadaran akan ketertinggalan karena ketertinggalan di bidang sains dan teknologi. Inilah yang melahirkan “sindrom pengejaran ketertinggalan” (catching up syndrom) yang diterjemahkan dalam upaya-upaya yang didasarkan pada pemikiran tentang relasi Islam dan sains. Upaya-upaya awal tersebut menekankan pada aspek kepraktisan dan artifisial sebagai negara terjajah. Hanya dalam perkembangannya, muncul upaya-upaya yang lebih mendalam dalam bentuk pemikiran filosofis dan dilanjutkan dengan penerapan praktisnya. Dalam hal ini muncul tiga madzhab pemikiran: instrumentalis, restorasionis dan konstruksionis. Madzhab terakhir terbagi menjadi empat aliran: bucailis, fundamentalis, adaptasionis dan metafisik. Aliran terakhir terbagi lagi menjadi tiga kubu: filosofis-sufistik,","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123307986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.2240
A. Hakim
AbstractThe development of textbooks becomes something important to accompany and complete the learning resources of students. The development of educational technology textbooks for Faculty of Tarbiyah and Teacher Training of IAIN Ponorogo students is also very important. In addition, there are two main reasons why the development of educational technology textbooks is important. The first is the need of aplicable material for Instructional Technology, and the second is the need of a handbook for students that in line with the curriculum, so students will more easily attend lectures in Educational Technology courses. This research is a development research. The design model used in this research is ADDIE model (Analiyze, Design, Development, Implimentation, Evaluation). There are two techniques used for collecting data, which are questionnaire and test. The results showed that the validity of textbooks in Educational Technology perspective of Benjamin Samuel Bloom's cognitive process was good with validation of media experts got an average score of 3.36 with very good criteria, and validation of material experts got an average score of 3.25 with good criteria. with the result of both judgement from the expert, it is declared that the product is valid and worthy for use as a complement of the learning resources of students. And the effectiveness of the development of textbooks of Educational Technology courses in the perspective of cognitive processes Benjamin Samuel Bloom obtained an average N-Gain of 0.40, which means that the textboox is good and efective as a resourse of learning for educational technology material. AbstrakPengembangan buku ajar Teknologi Pendidikan menjadi sebuah keharusan bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam sebagai pendamping dan pelengkap sumber belajar mahasiswanya. Selain itu, ada dua alasan utama mengapa pengembangan buku ajar mata kuliah Teknologi Pendidikan ini menjadi penting, pertama adalah perlunya materi Teknologi Pendidikan yang sifatnya aplikatif sesuai dengan kondisi riil pembelajaran , dan yang kedua adalah perlunya buku pegangan bagi mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah Teknologi Pendidikan yang sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan sehingga mahasiswa akan lebih mudah mengikuti perkuliahan. Penelitian ini merupakan penelitian R&D, dengan menggunakan model ADDIE. Ada dua teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu angket dan tes. Adapun teknik analisa datanya adalah menggunakan passing grade (skor rerata) untuk data hasil penilaian ahli dan mahasiswa dan menggunakan persamaan Maltzer normalized gain (N-gain) untuk data hasil tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas buku ajar mata kuliah Teknologi Pendidikan perspektif proses kognitif Benjamin Samuel Bloom adalah baik, dimana validasi dari ahli media mendapatkan rata-rata skor 3.36 dengan kriteria sangat baik, dan validasi dari ahli materi mendapatkan skor rata-rata sebesar 3.25 dengan kriteria baik dan dari kedua penilaian ters
摘要教材的发展成为陪伴和完善学生学习资源的重要内容。Tarbiyah学院的教育技术教材的开发和IAIN Ponorogo学生的教师培训也非常重要。此外,教育技术教科书的开发之所以重要,主要有两个原因。首先是需要适用于教学技术的材料,其次是需要一本符合课程的学生手册,这样学生就更容易参加教育技术课程的讲座。本研究属于发展性研究。本研究采用的设计模型为ADDIE模型(analysis, design, Development, implementation, Evaluation)。收集数据有两种方法,即问卷调查和测试。结果表明:教育技术视角下本杰明·塞缪尔·布鲁姆认知过程教材的效度较好,媒体专家的效度平均为3.36分,标准很好;材料专家的效度平均为3.25分,标准很好。根据专家的判断结果,该产品是有效的,值得作为学生学习资源的补充使用。而Benjamin Samuel Bloom在认知过程视角下的教育技术课教材开发有效性的平均N-Gain为0.40,说明教材作为教育技术课教材的学习资源是好的、有效的。[摘要]penembangan buku ajar teologi Pendidikan menjadi sebuah keharusan bagi perguran Tinggi Keagamaan Islam sebagai pendamping dan pelengkap sump belajar mahasiswanya。中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:Penelitian ini merupakan Penelitian研发,登安menggunakan模型ADDIE。Ada dua teknik yang digunakan untuk mengumpulkan数据,yitu angket dantes。自适应技术分析的数据是通过等级(skor rerata),数据是通过等级(skor rerata),数据是通过等级(skor rerata),数据是通过等级(skor rerata),数据是通过等级(skor rerata)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas buku ajar mata kuliah Teknologi Pendidikan perspekproprogif . Benjamin Samuel Bloom adalah baik, dimana validasi dari ahli media mendapatkan rata-rata skor 3.36 dengan kriteria sangat baik, dan validasi dari ahli materi mendapatkan skor rata-rata sebesar 3.25 dengan kriteria baik dandari kedua pendidiakan valid dan layak untuk digunakan。Selanjutnya efektifitas pengembangan buku ajar mata kulia Teknologi Pendidikan perperoleh rata-rata N-Gain sebesar 0.40, dan berdasarkan pedoman penatian yang digunakan, termasuk dalam kategori baik atauefektif。
{"title":"PENGGUNAAN PROSES KOGNITIF BENJAMIN SAMUEL BLOOM SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN BUKU AJAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM","authors":"A. Hakim","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i2.2240","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i2.2240","url":null,"abstract":"AbstractThe development of textbooks becomes something important to accompany and complete the learning resources of students. The development of educational technology textbooks for Faculty of Tarbiyah and Teacher Training of IAIN Ponorogo students is also very important. In addition, there are two main reasons why the development of educational technology textbooks is important. The first is the need of aplicable material for Instructional Technology, and the second is the need of a handbook for students that in line with the curriculum, so students will more easily attend lectures in Educational Technology courses. This research is a development research. The design model used in this research is ADDIE model (Analiyze, Design, Development, Implimentation, Evaluation). There are two techniques used for collecting data, which are questionnaire and test. The results showed that the validity of textbooks in Educational Technology perspective of Benjamin Samuel Bloom's cognitive process was good with validation of media experts got an average score of 3.36 with very good criteria, and validation of material experts got an average score of 3.25 with good criteria. with the result of both judgement from the expert, it is declared that the product is valid and worthy for use as a complement of the learning resources of students. And the effectiveness of the development of textbooks of Educational Technology courses in the perspective of cognitive processes Benjamin Samuel Bloom obtained an average N-Gain of 0.40, which means that the textboox is good and efective as a resourse of learning for educational technology material. AbstrakPengembangan buku ajar Teknologi Pendidikan menjadi sebuah keharusan bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam sebagai pendamping dan pelengkap sumber belajar mahasiswanya. Selain itu, ada dua alasan utama mengapa pengembangan buku ajar mata kuliah Teknologi Pendidikan ini menjadi penting, pertama adalah perlunya materi Teknologi Pendidikan yang sifatnya aplikatif sesuai dengan kondisi riil pembelajaran , dan yang kedua adalah perlunya buku pegangan bagi mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah Teknologi Pendidikan yang sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan sehingga mahasiswa akan lebih mudah mengikuti perkuliahan. Penelitian ini merupakan penelitian R&D, dengan menggunakan model ADDIE. Ada dua teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu angket dan tes. Adapun teknik analisa datanya adalah menggunakan passing grade (skor rerata) untuk data hasil penilaian ahli dan mahasiswa dan menggunakan persamaan Maltzer normalized gain (N-gain) untuk data hasil tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas buku ajar mata kuliah Teknologi Pendidikan perspektif proses kognitif Benjamin Samuel Bloom adalah baik, dimana validasi dari ahli media mendapatkan rata-rata skor 3.36 dengan kriteria sangat baik, dan validasi dari ahli materi mendapatkan skor rata-rata sebesar 3.25 dengan kriteria baik dan dari kedua penilaian ters","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129659645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.2301
A. Awaluddin
AbstractAqidah ahlu sunah wal jama'ah in Islam is a very vital understanding, especially in our country. Because its existence is embraced by the majority of Indonesian Muslims. Ahlu Sunnah Wal Jama'ah An-Nahdliyah which was coined by KH. Hasyim Asy'ari became a milestone in the struggle for independence for the Unitary Republic of Indonesia since before the proclamation of independence. Nowadays, groups have emerged that also claim to practice ahlu sunah wal jama'ah, but in fact they have divided the unity among Muslims. What is the nature of the understanding of ahlu sunah wal jamaah and why is the understanding of ahlu sunah waljama'ahan-Nadhliyah useful for the Indonesian people ?. This research is based on literature, data analysis using content analysis and hermeneutical methods. The result of this research is that aqidah ahlu sunnah wal jamaah appears to answer the problems of many Islamic religious traditions, Ahlu sunnah wal jamaah an-nahdliyah is the most appropriate aqidah for national education now and in the future. AbstrakAqidah ahlu sunah wal jama’ah dalam Islam menjadi faham yang sangat vital khususnya di negeri kita.Sebab keberadaannya dianut oleh sebagian besar umat Islam Indonesia.Ahlu Sunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari menjadi tonggak perlawanan perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak sebelum proklamasi kemerdekaan. Dewasa ini bermunculan kelompok yang juga mengaku beraqidah ahlu sunah wal jama’ah namun justru memecah belah persatuan diantara umat Islam. Bagaimanakah hakikat faham ahlu sunah wal jamaah dan mengapa faham ahlu sunah waljama’ahan-Nadhliyahbermanfaat untuk bangsa Indonesia?.Penelitian ini berbasis kepustakaan, analisis data menggunakan metode analisis isi dan hermeunetika. Hasil penelitian ini adalah aqidah ahlu sunnah wal jamaah muncul menjawab problematika banyaknya aliran keagamaan Islam, Ahlu sunnah wal jamaah an-nahdliyah adalah aqidah yang paling sesuai untuk pendidikan kebangsaan sekarang dan masa yang akan datang.
【摘要】伊斯兰教中“求主求主”是一个非常重要的认识,在我国尤其如此。因为它的存在为大多数印尼穆斯林所接受。Ahlu Sunnah Wal Jama'ah An-Nahdliyah是由KH创造的。自从宣布独立以来,哈希姆·阿什阿里成为印度尼西亚统一共和国争取独立斗争中的一个里程碑。现在,出现了一些团体,他们也声称实践ahlu sunah waljama 'ah,但实际上他们分裂了穆斯林之间的团结。理解ahlu sunah wal jamaah的本质是什么?为什么理解ahlu sunah waljama'ahan-Nadhliyah对印度尼西亚人民有用?本研究以文献资料为基础,运用内容分析法和解释学方法进行数据分析。这项研究的结果是,aqidah ahlu sunnah wal jamaah似乎回答了许多伊斯兰宗教传统的问题,ahlu sunnah wal jamaah an-nahdliyah是现在和将来最适合国民教育的aqidah。[摘要]aqidah ahlu sunah waljama 'ah dalam Islam menjadi faham yang sangat vital khususnya di negeri kita。Sebab keberadaannya dianut oleh sebagian besar umat Islam印度尼西亚Ahlu Sunnah Wal Jama 'ah An-Nahdliyah yang dicetuskan oleh KH。Hasyim Asy 'ari menjadi tonggak perlawanan perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan republic印度尼西亚Dewasa ini bermunculan kelompok yang juga mengaku beraqidah ahlu sunah waljama 'ah namun justru memecah belah peratan diantara umat Islam。Bagaimanakah hakikat faham ahlu sunah wal jamaah dan mengapa faham ahlu sunah waljama 'ahan-Nadhliyahbermanfaat untuk bangsa Indonesia?Penelitian ini基于kepustakan,分析数据基于menggunakan方法分析。在伊斯兰教中,我们用英语来表达我们对伊斯兰教的理解,我们用英语来表达我们对伊斯兰教的理解和理解。
{"title":"URGENSI AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH DAN PENDIDIKAN KEBANGSAAN (Tinjauan atas Qonun Assasy Ahlu Sunnah Wal Jama’ah karya Rois Akbar Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy’ari)","authors":"A. Awaluddin","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i2.2301","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i2.2301","url":null,"abstract":"AbstractAqidah ahlu sunah wal jama'ah in Islam is a very vital understanding, especially in our country. Because its existence is embraced by the majority of Indonesian Muslims. Ahlu Sunnah Wal Jama'ah An-Nahdliyah which was coined by KH. Hasyim Asy'ari became a milestone in the struggle for independence for the Unitary Republic of Indonesia since before the proclamation of independence. Nowadays, groups have emerged that also claim to practice ahlu sunah wal jama'ah, but in fact they have divided the unity among Muslims. What is the nature of the understanding of ahlu sunah wal jamaah and why is the understanding of ahlu sunah waljama'ahan-Nadhliyah useful for the Indonesian people ?. This research is based on literature, data analysis using content analysis and hermeneutical methods. The result of this research is that aqidah ahlu sunnah wal jamaah appears to answer the problems of many Islamic religious traditions, Ahlu sunnah wal jamaah an-nahdliyah is the most appropriate aqidah for national education now and in the future. AbstrakAqidah ahlu sunah wal jama’ah dalam Islam menjadi faham yang sangat vital khususnya di negeri kita.Sebab keberadaannya dianut oleh sebagian besar umat Islam Indonesia.Ahlu Sunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari menjadi tonggak perlawanan perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak sebelum proklamasi kemerdekaan. Dewasa ini bermunculan kelompok yang juga mengaku beraqidah ahlu sunah wal jama’ah namun justru memecah belah persatuan diantara umat Islam. Bagaimanakah hakikat faham ahlu sunah wal jamaah dan mengapa faham ahlu sunah waljama’ahan-Nadhliyahbermanfaat untuk bangsa Indonesia?.Penelitian ini berbasis kepustakaan, analisis data menggunakan metode analisis isi dan hermeunetika. Hasil penelitian ini adalah aqidah ahlu sunnah wal jamaah muncul menjawab problematika banyaknya aliran keagamaan Islam, Ahlu sunnah wal jamaah an-nahdliyah adalah aqidah yang paling sesuai untuk pendidikan kebangsaan sekarang dan masa yang akan datang.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"371 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134021937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.2362
Bustanul Arifien Rusydi
AbstractImposing court decisions in verstek are regulated in Article 125 HIR paragraph (1) or Article 149 RBg paragraph (1). The main requirement is that the plaintiff fulfills the summons to the trial, while the defendant has never attended the trial at all until the verdict is passed. The various types of decisions passed on the grounds of the party's presence also have an impact on legal remedies that can be taken by the party objecting to the decision. This study aims to determine the interpretation and implementation of judges on the provisions of the decision making verstek. The type of research used is juridical normative, namely the statutory approach and legal theory on cases that are the object of research. The results found, that in practice at the Bandung Religious Court there are judges who have other interpretations of the terms of the requirements for the imposition of verstek decisions. The defendant who was never present during the examination of the case but was present at the reading of the verdict, the judge can still issue a verdict in verstek. The presence of the defendant at the reading of the decision is equivalent to the notification of the contents of the decision. In addition, on the verstek decision that was appealed, there was a high judge who accepted and granted the legal remedy. Even though the legal action against the Verstek decision was by verzet, not filing an appeal. AbstrakPenjatuhan putusan pengadilan secara verstek diatur dalam Pasal 125 HIR ayat (1) atau Pasal 149 RBg ayat (1). Syarat utamanya yaitu penggugat memenuhi panggilan persidangan, sedangkan tergugat sama sekali tidak pernah menghadiri persidangan sampai dengan putusan dijatuhkan. Beragamnya jenis putusan yang dijatuhkan atas alasan kehadiran pihak maka berdampak pula pada upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pihak yang keberatan atas putusan itu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran dan implementasi hakim terhadap ketentuan penjatuhan putusan verstek. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu pendekatan perundang-undangan dan teori hukum terhadap kasus yang dijadikan objek penelitian. Hasil yang ditemukan, bahwa pada praktiknya pada Pengadilan Agama Bandung terdapat hakim yang memiliki penafsiran lain terhadap ketentuan syarat penjatuhan putusan verstek. Tergugat yang tidak pernah hadir selama pemeriksaan perkara tetapi hadir pada saat pembacaan putusan, hakim tetap dapat menjatuhkan putusan verstek. Kehadiran tergugat pada saat pembacaan putusan disetarakan dengan pemberitahuan isi putusan. Selain itu, atas putusan verstek yang diajukan banding terdapat hakim tinggi yang menerima dan mengabulkan upaya hukum tersebut. Padahal upaya hukum terhadap putusan verstek adalah dengan verzet, bukan mengajukan banding.
[摘要]《中华人民共和国民法典》第125条第(1)款和《中华人民共和国民法典》第149条第(1)款规定了对法院判决的回避,其主要要求是原告履行出庭传唤,而被告在判决通过前从未出庭。以当事人在场为理由作出的各种决定也对反对该决定的当事人可以采取的法律补救办法产生影响。本研究旨在确定法官对《决策规则》条款的解释与执行。所使用的研究类型是司法规范,即对作为研究对象的案件的成文法方法和法律理论。结果发现,在万隆宗教法院的实践中,有些法官对实施verstek判决的要求条款有其他解释。被告人在审理案件时没有到场,但在宣读判决书时到场的,法官仍然可以以不记名的方式作出判决。被告出席宣读裁决书,相当于通知裁决书内容。此外,在上诉的verstek判决中,有一位高级法官接受并批准了法律救济。尽管针对Verstek决定的法律行动是由verzet提出的,而不是提出上诉。[摘要]penjatuhan putusan pengadilan secara verstek diatur dalam Pasal 125 HIR ayat (1); atau Pasal 149 RBg ayat (1). Syarat utamanya yitu penggugat memenuhi panggilan persidangan, sedangkan tergugat sama sekali tidak pernah menghadii persidangan sampai dengan putusan dijatuhkan。我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你。penpentitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsian实施,hakim terhadap penjatuhan putusan verstek。Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatiatiyitu pendekatan perundang-undangan danteori hukum terhadap kasus yang dijadikan object penelitian。Hasil yang ditemukan, bawa pada praktiknya pada Pengadilan Agama Bandung terdapat hakim yang memiliki penafsiran ran terhadap ketentuan syarat penjatuhan putusan verstek。Tergugat yang tidak pernah hadir selama peremeriksaan perkara tetapi hadir paat pembacaan putusan, hakim tetap dapat menjatuhkan putusan verstek。Kehadiran tergugat pada saat pembacaan putusan disetarakan dengan pemberitahuan is putusan。Selain itu, atas putusan verstek yang diajukan and banding terdhakim tinggi yang menerima dan mengabulkan upaya hukum tertbut。Padahal upaya hukum terhadap putusan verstek adalah dengan verzet, bukan mengajukan band。
{"title":"PROBLEM KEHADIRAN DAN UPAYA HUKUM TERGUGAT DALAM PUTUSAN VERSTEK PERKARA PERCERAIAN PADA PENGADILAN AGAMA BANDUNG","authors":"Bustanul Arifien Rusydi","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i2.2362","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i2.2362","url":null,"abstract":"AbstractImposing court decisions in verstek are regulated in Article 125 HIR paragraph (1) or Article 149 RBg paragraph (1). The main requirement is that the plaintiff fulfills the summons to the trial, while the defendant has never attended the trial at all until the verdict is passed. The various types of decisions passed on the grounds of the party's presence also have an impact on legal remedies that can be taken by the party objecting to the decision. This study aims to determine the interpretation and implementation of judges on the provisions of the decision making verstek. The type of research used is juridical normative, namely the statutory approach and legal theory on cases that are the object of research. The results found, that in practice at the Bandung Religious Court there are judges who have other interpretations of the terms of the requirements for the imposition of verstek decisions. The defendant who was never present during the examination of the case but was present at the reading of the verdict, the judge can still issue a verdict in verstek. The presence of the defendant at the reading of the decision is equivalent to the notification of the contents of the decision. In addition, on the verstek decision that was appealed, there was a high judge who accepted and granted the legal remedy. Even though the legal action against the Verstek decision was by verzet, not filing an appeal. AbstrakPenjatuhan putusan pengadilan secara verstek diatur dalam Pasal 125 HIR ayat (1) atau Pasal 149 RBg ayat (1). Syarat utamanya yaitu penggugat memenuhi panggilan persidangan, sedangkan tergugat sama sekali tidak pernah menghadiri persidangan sampai dengan putusan dijatuhkan. Beragamnya jenis putusan yang dijatuhkan atas alasan kehadiran pihak maka berdampak pula pada upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pihak yang keberatan atas putusan itu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran dan implementasi hakim terhadap ketentuan penjatuhan putusan verstek. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu pendekatan perundang-undangan dan teori hukum terhadap kasus yang dijadikan objek penelitian. Hasil yang ditemukan, bahwa pada praktiknya pada Pengadilan Agama Bandung terdapat hakim yang memiliki penafsiran lain terhadap ketentuan syarat penjatuhan putusan verstek. Tergugat yang tidak pernah hadir selama pemeriksaan perkara tetapi hadir pada saat pembacaan putusan, hakim tetap dapat menjatuhkan putusan verstek. Kehadiran tergugat pada saat pembacaan putusan disetarakan dengan pemberitahuan isi putusan. Selain itu, atas putusan verstek yang diajukan banding terdapat hakim tinggi yang menerima dan mengabulkan upaya hukum tersebut. Padahal upaya hukum terhadap putusan verstek adalah dengan verzet, bukan mengajukan banding.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132828635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.2361
Akhsanul Fuadi
AbstractThis research explores management patterns as the strategy of the SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo School (SMAIT ABBS KP) in realizing to become superior schools, SMAIT ABBS KP has challenges in making it happen. This School applies the principle of collective leadership with a continuous improvement strategy to realize new schools that have excellence predicate in accreditation and are leading in the achievements, where management is based on local excellence namely the power of human resources to create new schools that excel in accreditation.This research is a qualitative study that describes in detail and in depth all conditions in a context, about something that happens in the field. The results showed that the SMAIT ABBS KP implements collective leadership with a continual improvement strategy to create a superior school, so that even though it was only established in 2017, a lot of achievements were achievedby SMAIT ABBS KP. Some of them are: (1) schools with a predicate with an accred itation score of 94 (A) (2) getting various kinds of championships, both in academic, religious and other non-academic fields, (3) the realization of a compact and harmonious work team as provision to achieve progressive achievements AbstrakPenelitian ini menggali pola managemen sebagai strategi SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo (SMAIT ABBS KP) dalam mewujudkan sekolah yang unggul, karena sebagai sekolah baru, SMAIT BBS KP mempunyai tantangan dalam mewujudkannya. SMAIT ABBS KP menerapkan prinsip kepemimpinan kolektif dengan strategi continual improvement untuk mewujudkan sekolah baru yang berpredikat unggul dalam akreditasi dan terdepan dalam prestasi, di mana manajemen tersebut dilandaskan pada keunggulan lokal yaitu kekuatan SDM untuk mewujudkan sekolah baru yang unggul dalam akreditasi dan terdepan dalam prestasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mendeskripsikan secara rinci dan mendalam segala potret kondisi dalam suatu konteks, tentang sesuatu yang terjadi di lapangan.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa SMAIT ABBS KP menerapkan kepemimpinan kolektif dengan strategi continual improvement untuk mewujudkan sekolah yang unggul, sehingga walaupun baru berdiri tahun 2017 banyak prestasi yang sangat mengembirakan dan membanggakan di raih oleh SMAIT ABBS KP, karena sebagai sekolah yang baru 3 (tiga) tahun, telah berhasil meraih prestasi. Beberapa di antaranya adalah: (1) sekolah berpredikat unggul dalam akreditasi dengan meraih nilai 94 (A) (2) memperoleh berbagai macam kejuaraan, baik dalam bidang akademik, keagamaan dan non akademik lainnya, (3) terwujudnya tim kerja yang kompak dan harmonis sebagai bekal untuk melejitkan prestasi yang progressive.
摘要本研究探讨了SMAIT Abu Bakar寄宿学校Kulon Progo学校(SMAIT ABBS KP)在实现成为一流学校的战略,SMAIT ABBS KP在实现这一目标的过程中面临着挑战。学院采用集体领导的原则和持续改进的策略,实现在认证方面具有卓越谓词和成就领先的新学院,其管理基于本地卓越,即人力资源的力量,以创建在认证方面表现出色的新学院。这项研究是一项定性研究,详细而深入地描述了一个背景下的所有条件,关于在该领域发生的事情。结果表明,SMAIT ABBS KP实施了集体领导和持续改进的战略,创建了一个卓越的学校,因此,尽管SMAIT ABBS KP成立于2017年,但它取得了很多成就。其中一些是:(2)在学术、宗教和其他非学术领域获得各种各样的冠军;(3)以实现一个紧凑和谐的工作团队为规定,实现进步的成就。KP mempunyai tantangan dalam mewujudkannya。SMAIT ABBS KP menerapkan原则保持一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致,一致Penelitian ini adalah Penelitian quality of yang mendeskripsikan secara rinci danmendalam segala potret kondisi dalam suatu konteks, tentangsesuatu yang terjadi di lapangan。Hasil Penelitian menunjukkan bahwa SMAIT ABBS KP meneraptian menunjukkan bahwa SMAIT ABBS KP menerapkan kememimpan kolektian战略持续改进untuk mewujudkan sekolah yang unggul, seingga walaupun baru berdiri tahun 2017 banyak prestasi yang sangat mengbirakan dan mmait ABBS KP, karena sebagai sekolah yang baru 3 (tiga) tahun, telah berhasil meraih prestasi。(A) (2) memperoleh berbagai macam kejuaraan, baik dalam bidang akademik, keagamaan dan non akademik lainnya, (3) terwujudnya tim kerja yang kompak dan harmonis sebagai bekal untuk melejitkan prestasi yang progressive。
{"title":"KEPEMIMPINAN KOLEKTIF BERBASIS CONTINUAL IMPROVEMENT DI SMAIT ABU BAKAR BOARDING SCHOOL KULON PROGO","authors":"Akhsanul Fuadi","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i2.2361","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i2.2361","url":null,"abstract":"AbstractThis research explores management patterns as the strategy of the SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo School (SMAIT ABBS KP) in realizing to become superior schools, SMAIT ABBS KP has challenges in making it happen. This School applies the principle of collective leadership with a continuous improvement strategy to realize new schools that have excellence predicate in accreditation and are leading in the achievements, where management is based on local excellence namely the power of human resources to create new schools that excel in accreditation.This research is a qualitative study that describes in detail and in depth all conditions in a context, about something that happens in the field. The results showed that the SMAIT ABBS KP implements collective leadership with a continual improvement strategy to create a superior school, so that even though it was only established in 2017, a lot of achievements were achievedby SMAIT ABBS KP. Some of them are: (1) schools with a predicate with an accred itation score of 94 (A) (2) getting various kinds of championships, both in academic, religious and other non-academic fields, (3) the realization of a compact and harmonious work team as provision to achieve progressive achievements AbstrakPenelitian ini menggali pola managemen sebagai strategi SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo (SMAIT ABBS KP) dalam mewujudkan sekolah yang unggul, karena sebagai sekolah baru, SMAIT BBS KP mempunyai tantangan dalam mewujudkannya. SMAIT ABBS KP menerapkan prinsip kepemimpinan kolektif dengan strategi continual improvement untuk mewujudkan sekolah baru yang berpredikat unggul dalam akreditasi dan terdepan dalam prestasi, di mana manajemen tersebut dilandaskan pada keunggulan lokal yaitu kekuatan SDM untuk mewujudkan sekolah baru yang unggul dalam akreditasi dan terdepan dalam prestasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mendeskripsikan secara rinci dan mendalam segala potret kondisi dalam suatu konteks, tentang sesuatu yang terjadi di lapangan.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa SMAIT ABBS KP menerapkan kepemimpinan kolektif dengan strategi continual improvement untuk mewujudkan sekolah yang unggul, sehingga walaupun baru berdiri tahun 2017 banyak prestasi yang sangat mengembirakan dan membanggakan di raih oleh SMAIT ABBS KP, karena sebagai sekolah yang baru 3 (tiga) tahun, telah berhasil meraih prestasi. Beberapa di antaranya adalah: (1) sekolah berpredikat unggul dalam akreditasi dengan meraih nilai 94 (A) (2) memperoleh berbagai macam kejuaraan, baik dalam bidang akademik, keagamaan dan non akademik lainnya, (3) terwujudnya tim kerja yang kompak dan harmonis sebagai bekal untuk melejitkan prestasi yang progressive. ","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117134890","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.2343
Firman Mansir
AbstractThis research explains that in 21st century, education is faces by some quite complex challenges. In this 21st century, advances in science and technology in all fields are increasingly narrowing the world. Compared to the previous century, in this century, professional teachers must have a wider range of competences. Teacher in 21st century must be able to improve personal skills, technical skills, social skills and pedagogical skills. Islamic Education teachers in 21st century are also expected to develop positive relationships with students and the school community using technology as a tool to raise teaching standards. Especially in learning Islamic religious education, in fiqh, an ideal or professional teacher is needed to form the skills of a teacher in building the enthusiasm of students in science, religion and technology. The ideal PAI teacher has the ability to develop and combine various learning strategies and methods to spur students' enthusiasm for learning because students nowadays know information very easily. AbstrakPenelitian ini menjelaskan bahwa pada abad 21 ini pendidikan dihadapkan dengan berbagai tantangan yang cukup kompleks. Pada abad 21 ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di semua bidang semakin mempersempit dunia. Dibandingkan dengan abad yang sebelumnya, pada abad ini guru yang profesional harus mempunyai kompetensi yang lebih luas. Guru abad 21 ini harus mampu meningkatkan keterampilan pribadi, keterampilan teknis, keterampilan sosial dan keterampilan pedagogik. Guru PAI abad 21 juga diharapkan dapat mengembangkan hubungan positif dengan peserta didik dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan standar pengajaran. Terutama dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, dalam fiqih guru yang ideal atau profesional sangat dibutuhkan untuk membentuk kecakapan seorang guru dalam membangun semangat peserta didik dalam hal sains, ilmu agama dan teknologi. Guru PAI yang ideal memiliki kemampuan untuk mengembangakan dan memadukan berbagai strategi dan metode belajar untuk memacu semangat belajar peserta didik, karena pada zaman saat ini peserta didik mengetahui infomasi-informasi dengan sangat mudah.
摘要本研究说明了21世纪的教育面临着一些相当复杂的挑战。进入21世纪,各领域科技进步使世界日益缩小。与上个世纪相比,本世纪的专业教师必须具备更广泛的能力。21世纪的教师必须能够提高个人技能、技术技能、社交技能和教学技能。21世纪的伊斯兰教育教师还被期望与学生和学校社区建立积极的关系,利用技术作为提高教学水平的工具。特别是在学习伊斯兰宗教教育中,在伊斯兰教中,需要一个理想的或专业的教师来形成教师在培养学生对科学、宗教和技术的热情方面的技能。理想的PAI教师有能力开发和结合各种学习策略和方法来激发学生的学习热情,因为现在的学生很容易了解信息。[摘要]penelitian ini menjelaskan bahwa pada abad 21 . ini pendidikan dihadapkan dengan berbagai tantangan yang cucuup kompleks。巴巴多尼亚21日表示,巴巴多尼亚将在巴巴多尼亚和巴巴多尼亚之间建立技术合作伙伴关系。Dibandingkan dengan abad yang sebelumnya, padadabad ini guru yang专业harus mempunyai kompetensi yang lebih luas。Guru abad 21 ini harus mampu meningkatkan keterampilan pribadi, keterampilan teknis, keterampilan社会和keterampilan教育学。大师PAI abad 21 juga diharapkan dapat mengembangkan hubungan阳性dengan peserta didik dan komunitas sekolah, menggunakan技术,sebagai alat untuk meningkatkan标准,pengajaran。Terutama dalam pembelajaran pendididikan agama Islam, dalam fiqih guru yang理想的职业sangat dibutuhkan untukmembentuk kecakapan seorang guru dalam membangun semangat pererta didik dalam hal sains, ilmu agama dan technologii。大师派扬理想的记忆,如:kemampuan, untuk, menembangakan, menadukan, berbagai,策略,方法,belajar, untuk, menacu, menacar, belajar, peserta, didik, mengetahui, infomasi, dengan, sangat mudah。
{"title":"IDENTITAS GURU PAI ABAD 21 YANG IDEAL PADA PEMBELAJARAN FIQH DI SEKOLAH DAN MADRASAH","authors":"Firman Mansir","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i2.2343","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i2.2343","url":null,"abstract":"AbstractThis research explains that in 21st century, education is faces by some quite complex challenges. In this 21st century, advances in science and technology in all fields are increasingly narrowing the world. Compared to the previous century, in this century, professional teachers must have a wider range of competences. Teacher in 21st century must be able to improve personal skills, technical skills, social skills and pedagogical skills. Islamic Education teachers in 21st century are also expected to develop positive relationships with students and the school community using technology as a tool to raise teaching standards. Especially in learning Islamic religious education, in fiqh, an ideal or professional teacher is needed to form the skills of a teacher in building the enthusiasm of students in science, religion and technology. The ideal PAI teacher has the ability to develop and combine various learning strategies and methods to spur students' enthusiasm for learning because students nowadays know information very easily. AbstrakPenelitian ini menjelaskan bahwa pada abad 21 ini pendidikan dihadapkan dengan berbagai tantangan yang cukup kompleks. Pada abad 21 ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di semua bidang semakin mempersempit dunia. Dibandingkan dengan abad yang sebelumnya, pada abad ini guru yang profesional harus mempunyai kompetensi yang lebih luas. Guru abad 21 ini harus mampu meningkatkan keterampilan pribadi, keterampilan teknis, keterampilan sosial dan keterampilan pedagogik. Guru PAI abad 21 juga diharapkan dapat mengembangkan hubungan positif dengan peserta didik dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan standar pengajaran. Terutama dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, dalam fiqih guru yang ideal atau profesional sangat dibutuhkan untuk membentuk kecakapan seorang guru dalam membangun semangat peserta didik dalam hal sains, ilmu agama dan teknologi. Guru PAI yang ideal memiliki kemampuan untuk mengembangakan dan memadukan berbagai strategi dan metode belajar untuk memacu semangat belajar peserta didik, karena pada zaman saat ini peserta didik mengetahui infomasi-informasi dengan sangat mudah.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127441092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.2342
Devi Nilam Sari
AbstractIn Islam the punishment for the perpetrators of murder and persecution is called qisas, namely giving the same treatment to the perpetrators. The existence of qisas is not a cruel act but it is an alternative for the creation of life and life according to Divine provisions. Unfair legal practices are reconstructed by the Qur'an, so that the objectives of a just law and the peace of life of the people can be realized. This research will be discussed regarding the law of qisas the word of Allah SWT in al-Qur’an letter al-Baqarah: 178-179 as forms and purpose of law in acts of murder. This research is a literature study, with the nature of descriptive implementation of the qisas punishment as a legal objective in the al-Qur’an specifically in surah al-Baqarah: 178-179 research analysis to describe and explain systematically about the research findings. o find out the 9 which deals with the punishment for the violation of murder. The results show that Qisas is the law of origin, which is enforced from the beginning, while diyat is the second law, and forgiveness is the most commendable thing from the sentence in QS al-baqarah: 179 confirms the basic purpose of the implementation of qisas law to maintain human survival. The fuqaha 'formulate the level of murder as well as the sentence as the implementation of the qisas penalty which contains the value of restorative justice with a civil settlement, but in positive law emphasizes more on pure criminal law because of the principle of legal certainty. AbstrakDalam Islam hukuman terhadap pelaku pembunuhan dan penganiayaan disebut qisas, yaitu memberikan perlakuan yang sama kepada pelaku. Adanya qisas bukan sebagai tindakan yang sadis namun ini sebuah alternatif demi terciptanya hidup dan kehidupan sesuai ketentuan Ilahi. Praktik hukum yang tidak adil direkontruksi oleh al-Qur’an, agar tujuan hukum yang adil dan kedamaian hidup masyarakat dapat terwujud. Penelitian ini akan dibahas mengenai hukum qisas sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat al-Baqarah: 178-179 sebagai bentuk-bentuk dan tujuan hukum pada tindakan pembunuhan. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan, dengan sifat penelitian deskriptif analisis untuk menggambarkan dan menjelaskan secara sistematis mengenai hasil temuan penelitian. Untuk mengetahui implementasi hukuman qisas sebagai tujuan hukum dalam al-Qur’an terkhusus dalam surat al-Baqarah: 178-179 yang membahas mengenai hukuman bagi pelanggaran pembunuhan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Qisas merupakan hukum asal, yaitu diberlakukan sejak semula, sedangkan diyat adalah hukum kedua, dan memaafkan adalah hal paling terpuji dari hukuman tersebut. dalam QS al-baqarah: 179 menegaskan tujuan dasar diberlakukannya hukum qisas untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Para fuqaha’ merumuskan tingkatan pembunuhan sekalligus hukumannya sebagai implementasi hukuman qisas yang mengandung nilai keadilan restoratif dengan penyelesaian secara perdata, namun dalam hukum positif
在伊斯兰教中,对杀人者和迫害者的惩罚被称为qisas,即给予杀人者同样的待遇。qisas的存在并不是一种残忍的行为,但它是根据神的规定创造生命和生命的一种选择。《古兰经》重构了不公正的法律实践,从而实现了法律公正和人民生活安宁的目标。本研究将讨论关于qisas的法律——《古兰经》书信al-Baqarah: 178-179中安拉的话语SWT——作为谋杀行为中法律的形式和目的。本研究是一项文献研究,具有描述性的性质,将qisas惩罚作为法律目标在古兰经中实施,特别是在baqarah: 178-179研究分析中,对研究结果进行系统的描述和解释。找出关于违反杀人罪的处罚的9条。从QS al-baqarah: 179这句话可以看出,Qisas是起源法,从一开始就被强制执行,而diyat是第二定律,而宽恕是最值得称道的事情,这印证了Qisas法实施的基本目的是维持人类的生存。“福卡哈”作为“qisas刑”的执行,规定了谋杀的级别和量刑,其中包含了民事和解的恢复性司法的价值,但在实在法中,由于法律确定性的原则,更强调纯粹的刑法。【摘要】新疆维吾尔自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区。Adanya qisas bukan sebagai tindakan yang说的是namun ini sebuah的替代方案。《古兰经》,《古兰经》,《古兰经》,《古兰经》。Penelitian ini akan dibahas mengenai hukum qisas sebagaimana firman Allah SWT dalam al-古兰经surat al-Baqarah: 178-179 sebagai bentuk-bentuk dan tujuan hukum pada tindakan pembunuhan。Penelitian ini merupakan study kepustakan, denan sifat penelian deskrif analysis untuk menggambarkan dan menjelakan secara sistematis mengenai hasil temumanpenelian。Untuk mengetahui implementasi hukuman qisas sebagai tujuan hukum dalam al-古兰经terkhusus dalam surat al-Baqarah: 178-179 yang membahas mengenai hukuman bagi pelanggaran pembunuhan。Hasil penelitian menunjukkan bahwa Qisas merupakan hukum asal, yitu diberlakukan sejak semula, sedangkan diyat adalah hukum kedua, dan memaafkan adalah hal paling terpuji dari hukuman tersebut。[qh] [qh] [qh] [qh] [qh] [qh]Para fuqaha ' merumuskan tingkatan pembunuhan sekalius hukumannya sebagai implementasi hukuman qisas yang mengandung nilai keadilan restoratiatian penyelesaian secara perdata, namun dalam hukum positif lebih menekankan pada hukum pidana murni karena adanya as kepastian hukum。
{"title":"IMPLEMENTASI HUKUMAN QISAS SEBAGAI TUJUAN HUKUM DALAM AL-QUR’AN","authors":"Devi Nilam Sari","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i2.2342","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i2.2342","url":null,"abstract":"AbstractIn Islam the punishment for the perpetrators of murder and persecution is called qisas, namely giving the same treatment to the perpetrators. The existence of qisas is not a cruel act but it is an alternative for the creation of life and life according to Divine provisions. Unfair legal practices are reconstructed by the Qur'an, so that the objectives of a just law and the peace of life of the people can be realized. This research will be discussed regarding the law of qisas the word of Allah SWT in al-Qur’an letter al-Baqarah: 178-179 as forms and purpose of law in acts of murder. This research is a literature study, with the nature of descriptive implementation of the qisas punishment as a legal objective in the al-Qur’an specifically in surah al-Baqarah: 178-179 research analysis to describe and explain systematically about the research findings. o find out the 9 which deals with the punishment for the violation of murder. The results show that Qisas is the law of origin, which is enforced from the beginning, while diyat is the second law, and forgiveness is the most commendable thing from the sentence in QS al-baqarah: 179 confirms the basic purpose of the implementation of qisas law to maintain human survival. The fuqaha 'formulate the level of murder as well as the sentence as the implementation of the qisas penalty which contains the value of restorative justice with a civil settlement, but in positive law emphasizes more on pure criminal law because of the principle of legal certainty. AbstrakDalam Islam hukuman terhadap pelaku pembunuhan dan penganiayaan disebut qisas, yaitu memberikan perlakuan yang sama kepada pelaku. Adanya qisas bukan sebagai tindakan yang sadis namun ini sebuah alternatif demi terciptanya hidup dan kehidupan sesuai ketentuan Ilahi. Praktik hukum yang tidak adil direkontruksi oleh al-Qur’an, agar tujuan hukum yang adil dan kedamaian hidup masyarakat dapat terwujud. Penelitian ini akan dibahas mengenai hukum qisas sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat al-Baqarah: 178-179 sebagai bentuk-bentuk dan tujuan hukum pada tindakan pembunuhan. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan, dengan sifat penelitian deskriptif analisis untuk menggambarkan dan menjelaskan secara sistematis mengenai hasil temuan penelitian. Untuk mengetahui implementasi hukuman qisas sebagai tujuan hukum dalam al-Qur’an terkhusus dalam surat al-Baqarah: 178-179 yang membahas mengenai hukuman bagi pelanggaran pembunuhan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Qisas merupakan hukum asal, yaitu diberlakukan sejak semula, sedangkan diyat adalah hukum kedua, dan memaafkan adalah hal paling terpuji dari hukuman tersebut. dalam QS al-baqarah: 179 menegaskan tujuan dasar diberlakukannya hukum qisas untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Para fuqaha’ merumuskan tingkatan pembunuhan sekalligus hukumannya sebagai implementasi hukuman qisas yang mengandung nilai keadilan restoratif dengan penyelesaian secara perdata, namun dalam hukum positif ","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131336741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-06DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i1.1961
Sulasih Sulasih
Boston Consulting Group adalah sebuah konsultan terkemuka yang mengembangkan dan mempopulerkan matrik pangsa pasar pertumbuhan. Metode ini merupakan alat analisis untuk mengetahui posisi bersaing perusahaan. Metode ini dapat menentukan pangsa pasar yang dapat dikembangkan, dipertahankan untuk kepentingan bisnis perusahaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah manajemen dari usaha UD. Putra Bangun Furniture Production. Data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa UD. Putra Bangun Furniture Production dengan menggunakan matrik Boston Consulting Group (BCG) maka didapat posisi kuadran dalam matrik BCG berada di kuadran I dimana memiliki arti bahwa UD. Putra Bangun Furniture memiliki posisi market share atau pangsa pasar yang relatif rendah yaitu 1.17% dan berkompetisi di dalam industri yang tingkat pertumbuhan pasarnya tinggi yaitu 16.67%. Posisi UD. Putra Bangun Furniture diantara 4 kuadran diantaranya star, cash cow dan dogs maka posisinya berada dalam kuadran 1 ini disebut question mark atau tanda tanya. Strategi yang dapat digunakan didalam kuadran 1 adalah perusahaan harus memperkuat divisinya dan menjalankan strateginya seperti penetrasi pasar, pengembangan produk atau tetap akan menjual produknya
{"title":"Metode Boston Consulting Group (BCG) Sebagai Dasar Menentukan Strategi Pemasaran pada UD. Putra Bangun Furniture Production","authors":"Sulasih Sulasih","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i1.1961","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i1.1961","url":null,"abstract":"Boston Consulting Group adalah sebuah konsultan terkemuka yang mengembangkan dan mempopulerkan matrik pangsa pasar pertumbuhan. Metode ini merupakan alat analisis untuk mengetahui posisi bersaing perusahaan. Metode ini dapat menentukan pangsa pasar yang dapat dikembangkan, dipertahankan untuk kepentingan bisnis perusahaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah manajemen dari usaha UD. Putra Bangun Furniture Production. Data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa UD. Putra Bangun Furniture Production dengan menggunakan matrik Boston Consulting Group (BCG) maka didapat posisi kuadran dalam matrik BCG berada di kuadran I dimana memiliki arti bahwa UD. Putra Bangun Furniture memiliki posisi market share atau pangsa pasar yang relatif rendah yaitu 1.17% dan berkompetisi di dalam industri yang tingkat pertumbuhan pasarnya tinggi yaitu 16.67%. Posisi UD. Putra Bangun Furniture diantara 4 kuadran diantaranya star, cash cow dan dogs maka posisinya berada dalam kuadran 1 ini disebut question mark atau tanda tanya. Strategi yang dapat digunakan didalam kuadran 1 adalah perusahaan harus memperkuat divisinya dan menjalankan strateginya seperti penetrasi pasar, pengembangan produk atau tetap akan menjual produknya","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127465367","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-06DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i1.2072
Neng Eri Sofiana
Permasalahan pelik dalam kehamilan pra nikah adalah enggannya pihak laki-laki bertanggungjawab atas perbuatannya, hal ini berlaku jika sama-sama mengetahui pihak laki-laki tersebut, namun lain halnya jika pihak perempuan melakukan hubungan seksual dengan banyak lelaki. Hal semacam ini banyak terjadi di Kecamatan Parang Kabupaten Magetan, tetapi wilayah ini mempunyai jalan keluar tersendiri. Pernikahan lotre sebagai sebuah jenis penentuan calon suami di masyarakat Kecamatan Parang Kabupaten Magetan bagi wanita yang hamil di luar pernikahan yang sah dan melakukan hubungan seksual pra nikah tanpa ada laki-laki yang ingin bertanggung jawab dengan cara melotre calon suami. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pernikahan lotre ini boleh dilakukan, walau pada dasarnya terdapat perbedaan pendapat para fuqaha terkait kebolehan wanita hamil untuk menikah. Adapun status anak hasil hubungan pra nikah dalam pernikahan lotre ini hanya mendapatkan nasab pada ibunya saja, sehingga jika ia perempuan dan hendak menikah hanya mendapat perwalian dari wali hakim saja.
{"title":"Kawin Hamil dalam Pernikahan Lotre","authors":"Neng Eri Sofiana","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i1.2072","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i1.2072","url":null,"abstract":"Permasalahan pelik dalam kehamilan pra nikah adalah enggannya pihak laki-laki bertanggungjawab atas perbuatannya, hal ini berlaku jika sama-sama mengetahui pihak laki-laki tersebut, namun lain halnya jika pihak perempuan melakukan hubungan seksual dengan banyak lelaki. Hal semacam ini banyak terjadi di Kecamatan Parang Kabupaten Magetan, tetapi wilayah ini mempunyai jalan keluar tersendiri. Pernikahan lotre sebagai sebuah jenis penentuan calon suami di masyarakat Kecamatan Parang Kabupaten Magetan bagi wanita yang hamil di luar pernikahan yang sah dan melakukan hubungan seksual pra nikah tanpa ada laki-laki yang ingin bertanggung jawab dengan cara melotre calon suami. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pernikahan lotre ini boleh dilakukan, walau pada dasarnya terdapat perbedaan pendapat para fuqaha terkait kebolehan wanita hamil untuk menikah. Adapun status anak hasil hubungan pra nikah dalam pernikahan lotre ini hanya mendapatkan nasab pada ibunya saja, sehingga jika ia perempuan dan hendak menikah hanya mendapat perwalian dari wali hakim saja.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131020210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}