Pub Date : 2021-06-21DOI: 10.31544/jtera.v6.i1.2021.25-30
Haolia Rahman, Devi Handaya
Konsumsi energi listrik oleh mesin pendingin ruangan individual atau air conditoner (AC) split memiliki rata-rata proporsi terbesar dibanding dengan peralatan elektronik rumah tangga lainnya. Namun demikian, pengguna AC tidak menyadari akan hal ini sehingga kerap kali penggunaanya tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, pada penelitian ini protot y pe sistem monitoring energi listrik AC dibuat agar konsumsi energi listrik dapat dimonitor oleh pengguna melalui smartphone . Protot y pe alat ukur ini dibuat terpisah dengan unit AC dimana perangkatnya yang mudah untuk dipasang diantara koneksi listrik unit AC dengan sumber listrik. Perangkat sistem monitoring ini mempunyai komunikasi Wi-Fi sehingga monitoring energi AC dapat diakses melalui smartphone dengan sistem operasi Android. Komponen protot y pe sistem monitoring ini meliputi microcontroller NodeMCU, sensor arus, catu daya, dan casing . Pengujian prototype dilakukan pada AC 0,5 PK di lokasi ruang tidur. Hasil pengukuran sistem monitoring energi ini berupa data arus dan daya yang terukur secara real-time .
{"title":"Prototype Sistem Monitoring Energi Listrik untuk AC Split Berbasis NodeMCU dan Internet of Things","authors":"Haolia Rahman, Devi Handaya","doi":"10.31544/jtera.v6.i1.2021.25-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.31544/jtera.v6.i1.2021.25-30","url":null,"abstract":"Konsumsi energi listrik oleh mesin pendingin ruangan individual atau air conditoner (AC) split memiliki rata-rata proporsi terbesar dibanding dengan peralatan elektronik rumah tangga lainnya. Namun demikian, pengguna AC tidak menyadari akan hal ini sehingga kerap kali penggunaanya tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, pada penelitian ini protot y pe sistem monitoring energi listrik AC dibuat agar konsumsi energi listrik dapat dimonitor oleh pengguna melalui smartphone . Protot y pe alat ukur ini dibuat terpisah dengan unit AC dimana perangkatnya yang mudah untuk dipasang diantara koneksi listrik unit AC dengan sumber listrik. Perangkat sistem monitoring ini mempunyai komunikasi Wi-Fi sehingga monitoring energi AC dapat diakses melalui smartphone dengan sistem operasi Android. Komponen protot y pe sistem monitoring ini meliputi microcontroller NodeMCU, sensor arus, catu daya, dan casing . Pengujian prototype dilakukan pada AC 0,5 PK di lokasi ruang tidur. Hasil pengukuran sistem monitoring energi ini berupa data arus dan daya yang terukur secara real-time .","PeriodicalId":17680,"journal":{"name":"JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89825600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.185-190
Hanny Madiawati, Dedi Nono Suharno
Electrical energy is a very vital need for everyone. This has triggered the development of technology in the field of electric power generation that has high and low power. Low power plants usually use diesel, micro hydro, and wind sources. The generation system generally uses a three or one phase AC induction generator. The induction generator has many advantages but also some disadvantages. One of the drawbacks is that the resulting output voltage changes with its loading value. In order for the generator output voltage to be constant even though the load changes, a voltage control system is needed. In this research, Arduino-based induction generator output voltage control system has been designed. This control system utilizes dummy load as an additional load so that the load power supplied by the generator remains even though the main load changes so that the generator output voltage can be constant. With this voltage control system, it can suppress the change in output voltage to be less than ± 5% of the nominal voltage value.
{"title":"Perancangan Load Controller 1300 Watt Sebagai Pengendali Tegangan Generator Induksi Tiga Fasa","authors":"Hanny Madiawati, Dedi Nono Suharno","doi":"10.31544/jtera.v5.i2.2020.185-190","DOIUrl":"https://doi.org/10.31544/jtera.v5.i2.2020.185-190","url":null,"abstract":"Electrical energy is a very vital need for everyone. This has triggered the development of technology in the field of electric power generation that has high and low power. Low power plants usually use diesel, micro hydro, and wind sources. The generation system generally uses a three or one phase AC induction generator. The induction generator has many advantages but also some disadvantages. One of the drawbacks is that the resulting output voltage changes with its loading value. In order for the generator output voltage to be constant even though the load changes, a voltage control system is needed. In this research, Arduino-based induction generator output voltage control system has been designed. This control system utilizes dummy load as an additional load so that the load power supplied by the generator remains even though the main load changes so that the generator output voltage can be constant. With this voltage control system, it can suppress the change in output voltage to be less than ± 5% of the nominal voltage value.","PeriodicalId":17680,"journal":{"name":"JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82342958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.231-236
Arif Sumardiono, Saepul Rahmat, Erna Alimudin, Novita Asma Ilahi
Kadar oksigen dan suhu dalam air budidaya harus diperhatikan dengan baik. Jika kadar oksigen dan suhu tidak diperhatikan maka akan berakibat fatal pada metabolisme tubuh ikan sehingga energi pada ikan untuk bergerak, berkembang, dan bereproduksi akan terganggu. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kematian pada ikan. Penelitian ini bertujuan merancang sistem dengan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memonitoring kadar oksigen dan suhu pada air kolam budidaya ikan lele. Metode yang digunakan adalah merancang sebuah sistem kontrol monitoring oksigen dan suhu pada air kolam budidaya terintegrasi ke internet menggunakan Arduino WiFi serta sensor Disolved Oxygen (DO) dan sensor suhu DS18B20 untuk pengambilan data. Pengambilan data dilakukan secara realtime. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan hasil kadar oksigen dan suhu dapat dimonitoring melalui pengiriman data ke dalam database dan ditampilkan pada website serta mobile phone.
{"title":"Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar Oksigen pada Kolam Budidaya Ikan Lele","authors":"Arif Sumardiono, Saepul Rahmat, Erna Alimudin, Novita Asma Ilahi","doi":"10.31544/jtera.v5.i2.2020.231-236","DOIUrl":"https://doi.org/10.31544/jtera.v5.i2.2020.231-236","url":null,"abstract":"Kadar oksigen dan suhu dalam air budidaya harus diperhatikan dengan baik. Jika kadar oksigen dan suhu tidak diperhatikan maka akan berakibat fatal pada metabolisme tubuh ikan sehingga energi pada ikan untuk bergerak, berkembang, dan bereproduksi akan terganggu. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kematian pada ikan. Penelitian ini bertujuan merancang sistem dengan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memonitoring kadar oksigen dan suhu pada air kolam budidaya ikan lele. Metode yang digunakan adalah merancang sebuah sistem kontrol monitoring oksigen dan suhu pada air kolam budidaya terintegrasi ke internet menggunakan Arduino WiFi serta sensor Disolved Oxygen (DO) dan sensor suhu DS18B20 untuk pengambilan data. Pengambilan data dilakukan secara realtime. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan hasil kadar oksigen dan suhu dapat dimonitoring melalui pengiriman data ke dalam database dan ditampilkan pada website serta mobile phone.","PeriodicalId":17680,"journal":{"name":"JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76119476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.257-266
D. Andini, Y. B. G. Sugiarta, Eksanata Prawira Sidiq Zaelani
Dalam mengidentifikasi citra wajah, diperlukan perangkat tambahan yang bernama basis data wajah digunakan sebagai acuan untuk pengelan wajah, yang berisikan kumpulan citra wajah latih yang dapat mempengaruhi pengenalan wajah. Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi citra wajah adalah Filter Gabor. Penelitian ini mengimplementasikan pengenalan citra wajah dengan metode Filter Gabor sebagai praproses, ekstraksi fitur, dan identifikasi citra wajah. Citra wajah dengan menggunakan Filter Gabor menghasilkan ukuran data yang lebih kecil namun tidak mengurangi ciri dari wajah tersebut. Sistem mampu mengenali citra wajah dengan mengidentifikasi secara otomatis dan real time dan menghasilkan output suara salam berdasarkan waktu dan nama dari citra wajah yang teridentifikasi. Dengan variabel jika pengguna tidak teridentifikasi, maka output untuk wajah yang belum terdaftar tidak akan menghasilkan suara salam diperlukan proses registrasi terlebih dahulu. Proses registrasi berfungsi untuk menambahkan pengguna, meliputi pembuatan dan penyimpanan citra wajah latih pada internal komputer serta menyimpan informasi pengguna pada basis data. Keunggulan dari sistem adalah bekerja secara otomatis dan real time dengan tahapan registrasi untuk lingkungan pengguna di sekitar laboratorium kampus. Sistem yang dirancang berhasil mengucapkan salam dengan uji sistem sebanyak 100 kali percobaan dengan rata-rata waktu sebesar 2,65 detik.
{"title":"Pendeteksian dan Pengenalan Citra Wajah dengan Ekstraksi Fitur Menggunakan Filter Gabor","authors":"D. Andini, Y. B. G. Sugiarta, Eksanata Prawira Sidiq Zaelani","doi":"10.31544/jtera.v5.i2.2020.257-266","DOIUrl":"https://doi.org/10.31544/jtera.v5.i2.2020.257-266","url":null,"abstract":"Dalam mengidentifikasi citra wajah, diperlukan perangkat tambahan yang bernama basis data wajah digunakan sebagai acuan untuk pengelan wajah, yang berisikan kumpulan citra wajah latih yang dapat mempengaruhi pengenalan wajah. Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi citra wajah adalah Filter Gabor. Penelitian ini mengimplementasikan pengenalan citra wajah dengan metode Filter Gabor sebagai praproses, ekstraksi fitur, dan identifikasi citra wajah. Citra wajah dengan menggunakan Filter Gabor menghasilkan ukuran data yang lebih kecil namun tidak mengurangi ciri dari wajah tersebut. Sistem mampu mengenali citra wajah dengan mengidentifikasi secara otomatis dan real time dan menghasilkan output suara salam berdasarkan waktu dan nama dari citra wajah yang teridentifikasi. Dengan variabel jika pengguna tidak teridentifikasi, maka output untuk wajah yang belum terdaftar tidak akan menghasilkan suara salam diperlukan proses registrasi terlebih dahulu. Proses registrasi berfungsi untuk menambahkan pengguna, meliputi pembuatan dan penyimpanan citra wajah latih pada internal komputer serta menyimpan informasi pengguna pada basis data. Keunggulan dari sistem adalah bekerja secara otomatis dan real time dengan tahapan registrasi untuk lingkungan pengguna di sekitar laboratorium kampus. Sistem yang dirancang berhasil mengucapkan salam dengan uji sistem sebanyak 100 kali percobaan dengan rata-rata waktu sebesar 2,65 detik.","PeriodicalId":17680,"journal":{"name":"JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78276727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.267-274
Sarah Astiti, Nanda Iryani
Pandemic and New Normal are two new things that have an impact on the education sector, one of which is in higher education. It is clear that the face-to-face learning system changes to an online system. The Language Center of Telkom Institute of Technology Purwokerto has also reformed the method of procuring the TOEFL test, namely by developing an English Competency Test (ECT) application. This study aims to measure the Quality of Service (QoS) of the network during the online test process and to analyze it with measurement parameters such as throughput, delay, and packet loss. The object of research is to take the user's network condition in real time with general problems such as the unstable network that causes disruption during the online test. The goal is that we know how much bandwidth usage, the number of packets lost and the waiting time in the data exchange process on the network. Students take the exam with a time span of 115 minutes with a composition of 3 parts consisting of listening, structure and reading. Retrieval of data takes the network conditions used by users in various places directly totaling 150 users and 1 admin in the implementation of the ECT application. The results obtained are that the use of performance from the user / student side is greater than when measured from the admin side with the greatest bandwidth of 7968 bps throughput, 1665.5 ms delay, and 7.3% packet loss. The results are all very good according to the ITU-T G.1010 standard, but the category is medium for throughput from the user side.
{"title":"Implementasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi English Competency Test","authors":"Sarah Astiti, Nanda Iryani","doi":"10.31544/jtera.v5.i2.2020.267-274","DOIUrl":"https://doi.org/10.31544/jtera.v5.i2.2020.267-274","url":null,"abstract":"Pandemic and New Normal are two new things that have an impact on the education sector, one of which is in higher education. It is clear that the face-to-face learning system changes to an online system. The Language Center of Telkom Institute of Technology Purwokerto has also reformed the method of procuring the TOEFL test, namely by developing an English Competency Test (ECT) application. This study aims to measure the Quality of Service (QoS) of the network during the online test process and to analyze it with measurement parameters such as throughput, delay, and packet loss. The object of research is to take the user's network condition in real time with general problems such as the unstable network that causes disruption during the online test. The goal is that we know how much bandwidth usage, the number of packets lost and the waiting time in the data exchange process on the network. Students take the exam with a time span of 115 minutes with a composition of 3 parts consisting of listening, structure and reading. Retrieval of data takes the network conditions used by users in various places directly totaling 150 users and 1 admin in the implementation of the ECT application. The results obtained are that the use of performance from the user / student side is greater than when measured from the admin side with the greatest bandwidth of 7968 bps throughput, 1665.5 ms delay, and 7.3% packet loss. The results are all very good according to the ITU-T G.1010 standard, but the category is medium for throughput from the user side.","PeriodicalId":17680,"journal":{"name":"JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77185040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.247-256
Rahmawati Hasanah, N. Nafila
Watermarking reversibel merupakan sistem watermarking yang bertujuan untuk mendapatkan watermark ataupun menghapus watermark dari media yang disisipi watermark tanpa merusak kualitas media tersebut. Salah satu metode yang digunakan pada watermarking reversibel adalah metode Orthogonal Frequency Division Multiplexing-Code Division Multiple Access (OFDM-CDMA). Pada metode ini watermark bentuk serial dikonversi menjadi paralel, kemudian dimultipleks untuk mengefisiensikan bandwidth . Deretan watermark paralel ini kemudian dikalikan dengan kode spreading untuk memperkuat sifat orthogonalitas tiap deretan, sehingga meminimalisir error pada saat ekstraksi. Metode ini dapat menampung watermark dengan kapasitas yang tinggi, namun pada beberapa nilai kapasitas yang diberikan, terdapat beberapa nilai kapasitas yang menyebabkan nilai Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) menurun dan nilai Bit Error Rate (BER) meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya kapasitas watermark adalah nilai power watermark (α). Pada penelitian ini, dilakukan analisis mengenai hubungan besarnya kapasitas watermark dengan besarnya nilai power watermark (α) yang digunakan agar tetap menghasilkan nilai BER yang kecil. Penelitian ini menggunakan beberapa jenis skema modulasi yang berbeda yaitu Binary Phase Shift Keying (BPSK), Quadrature Phase Shift Keying (QPSK), dan Quadrature Amplitude Modulation (QAM). Hasil yang didapat yaitu, untuk mempertahankan nilai BER yang kecil, besarnya nilai kapasitas watermark yang digunakan berbanding terbalik dengan besar nilai power watermark .
{"title":"Analisa Kapasitas Watermark pada Sistem Watermarking Reversibel Berbasis OFDM-CDMA","authors":"Rahmawati Hasanah, N. Nafila","doi":"10.31544/jtera.v5.i2.2020.247-256","DOIUrl":"https://doi.org/10.31544/jtera.v5.i2.2020.247-256","url":null,"abstract":"Watermarking reversibel merupakan sistem watermarking yang bertujuan untuk mendapatkan watermark ataupun menghapus watermark dari media yang disisipi watermark tanpa merusak kualitas media tersebut. Salah satu metode yang digunakan pada watermarking reversibel adalah metode Orthogonal Frequency Division Multiplexing-Code Division Multiple Access (OFDM-CDMA). Pada metode ini watermark bentuk serial dikonversi menjadi paralel, kemudian dimultipleks untuk mengefisiensikan bandwidth . Deretan watermark paralel ini kemudian dikalikan dengan kode spreading untuk memperkuat sifat orthogonalitas tiap deretan, sehingga meminimalisir error pada saat ekstraksi. Metode ini dapat menampung watermark dengan kapasitas yang tinggi, namun pada beberapa nilai kapasitas yang diberikan, terdapat beberapa nilai kapasitas yang menyebabkan nilai Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) menurun dan nilai Bit Error Rate (BER) meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya kapasitas watermark adalah nilai power watermark (α). Pada penelitian ini, dilakukan analisis mengenai hubungan besarnya kapasitas watermark dengan besarnya nilai power watermark (α) yang digunakan agar tetap menghasilkan nilai BER yang kecil. Penelitian ini menggunakan beberapa jenis skema modulasi yang berbeda yaitu Binary Phase Shift Keying (BPSK), Quadrature Phase Shift Keying (QPSK), dan Quadrature Amplitude Modulation (QAM). Hasil yang didapat yaitu, untuk mempertahankan nilai BER yang kecil, besarnya nilai kapasitas watermark yang digunakan berbanding terbalik dengan besar nilai power watermark .","PeriodicalId":17680,"journal":{"name":"JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85889269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.221-230
Heri Suripto, S. Anwar
Inovasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) terus dikembangkan mengingat kebutuhan akan energi listrik terus meningkat. Hal ini perlu didukung adanya media pembelajaran untuk mencari solusi alternatif permasalahan dalam mengatasi kebutuhan energi tersebut. Penelitian ini mendesain dan mengembangkan pembuatan PLTMH dengan back flow water system. Implementasi sistem berupa prototipe yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran mahasiswa dan alat uji energi alternatif hidro. Metode perancangan dan manufaktur menggunakan metode Pahl & Beitz dan pengujian menggunakan metode eksperimen dengan cara pengamatan dan pencatatan data-data yang ditunjukkan pada alat ukur. Pengujian dilakukan dua tahap, pengujian pertama pada putaran kincir dan transmisi, pengujian kedua pada putaran dinamo dan voltase. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem yang dirancang memiliki unjuk kerja yang baik.
{"title":"Desain dan Pengembangan Prototipe Alat Uji Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dengan Back Flow Water System","authors":"Heri Suripto, S. Anwar","doi":"10.31544/jtera.v5.i2.2020.221-230","DOIUrl":"https://doi.org/10.31544/jtera.v5.i2.2020.221-230","url":null,"abstract":"Inovasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) terus dikembangkan mengingat kebutuhan akan energi listrik terus meningkat. Hal ini perlu didukung adanya media pembelajaran untuk mencari solusi alternatif permasalahan dalam mengatasi kebutuhan energi tersebut. Penelitian ini mendesain dan mengembangkan pembuatan PLTMH dengan back flow water system. Implementasi sistem berupa prototipe yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran mahasiswa dan alat uji energi alternatif hidro. Metode perancangan dan manufaktur menggunakan metode Pahl & Beitz dan pengujian menggunakan metode eksperimen dengan cara pengamatan dan pencatatan data-data yang ditunjukkan pada alat ukur. Pengujian dilakukan dua tahap, pengujian pertama pada putaran kincir dan transmisi, pengujian kedua pada putaran dinamo dan voltase. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem yang dirancang memiliki unjuk kerja yang baik.","PeriodicalId":17680,"journal":{"name":"JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84018185","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.237-246
Sarjono Wahyu Jadmiko, Sofian Yahya, S. Sudrajat, Fahira Azizah
Sistem kendali Proporsional Integral Derivatif (PID) dan fuzzy logic dapat menghasilkan respon pengendali yang baik dan handal untuk mengendalikan plant-plant di berbagai industri dan masih banyak digunakan hingga saat ini. Dalam penelitian ini, akan diteliti perbandingan indikator kinerja kendali PID dan kendali logika fuzzy berbasis Programmable Logic Control (PLC) pada simulator plant orde dua. Karakteristik yang dibandingkan yaitu persentase nilai error steady state (Ess), overshoot (Mp), dan settling time (Ts). Penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan beberapa sample plant orde dua yang tersedia pada modul Simulated Control Sysytem pabrikan Laybold. Dari hasil penelitian, diperoleh Ess = 0 untuk kendali PID maupun kendali logika fuzzy. Kendali fuzzy memiliki Mp yang cukup tinggi dan membutuhkan waktu yang cepat untuk mencapai kestabilan dengan Mp = 0,44% dan Ts = 5,68 detik, sedangkan kendali PID menghasilkan output respon dengan Mp yang rendah dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai kestabilan dengan Mp = 0,2% dan Ts = 8,18 detik. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kendali PID, menujukkan kinerja yang lebih baik, dibandingkan kendali logika fuzzy pada plant orde dua yang memiliki nilai time constant yang kecil. Pada kendali logika fuzzy, menunjukkan hasil kinerja yang cukup baik, apabila diterapkan pada plant orde dua yang memiliki nilai time constant yang besar.
{"title":"Komparasi Kinerja Kendali PID dan Logika Fuzzy pada Simulator Plant Orde Dua","authors":"Sarjono Wahyu Jadmiko, Sofian Yahya, S. Sudrajat, Fahira Azizah","doi":"10.31544/jtera.v5.i2.2020.237-246","DOIUrl":"https://doi.org/10.31544/jtera.v5.i2.2020.237-246","url":null,"abstract":"Sistem kendali Proporsional Integral Derivatif (PID) dan fuzzy logic dapat menghasilkan respon pengendali yang baik dan handal untuk mengendalikan plant-plant di berbagai industri dan masih banyak digunakan hingga saat ini. Dalam penelitian ini, akan diteliti perbandingan indikator kinerja kendali PID dan kendali logika fuzzy berbasis Programmable Logic Control (PLC) pada simulator plant orde dua. Karakteristik yang dibandingkan yaitu persentase nilai error steady state (Ess), overshoot (Mp), dan settling time (Ts). Penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan beberapa sample plant orde dua yang tersedia pada modul Simulated Control Sysytem pabrikan Laybold. Dari hasil penelitian, diperoleh Ess = 0 untuk kendali PID maupun kendali logika fuzzy. Kendali fuzzy memiliki Mp yang cukup tinggi dan membutuhkan waktu yang cepat untuk mencapai kestabilan dengan Mp = 0,44% dan Ts = 5,68 detik, sedangkan kendali PID menghasilkan output respon dengan Mp yang rendah dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai kestabilan dengan Mp = 0,2% dan Ts = 8,18 detik. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kendali PID, menujukkan kinerja yang lebih baik, dibandingkan kendali logika fuzzy pada plant orde dua yang memiliki nilai time constant yang kecil. Pada kendali logika fuzzy, menunjukkan hasil kinerja yang cukup baik, apabila diterapkan pada plant orde dua yang memiliki nilai time constant yang besar.","PeriodicalId":17680,"journal":{"name":"JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74022476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.275-286
T. P. Soemardi, Muhamad Lutvi, Agri Suwandi, A. Ibrahim
Prostesis sendi pinggul adalah komponen buatan pengganti sendi pinggul. Penggantian sendi pinggul dilakukan akibat penyakit yang disebut dengan artritis atau karena kecelakaan sendi pada pinggul. Kegagalan pada prostesis, tidak hanya dari faktor pasien maupun proses operasi, tetapi juga dapat terjadi karena faktor material komponen. Salah satu kegagalan faktor material disebabkan karena kurangnya data pengujian mekanis. Pengujian mekanis berfungsi untuk menguji ketahanan material terhadap pembebanan dinamis. Dalam penelitian ini, membahas tentang mesin uji mekanis, yaitu keausan yang disebabkan oleh gesekan komponen yang bergerak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang konsep mesin uji keausan komponen prostesis sendi pinggul. Mesin uji digunakan untuk menganalisis keausan yang terjadi akibat gesekan komponen femoral head dan acetabular liner . Konsep rancangan mesin uji mengadopsi standard pengujian keausan ISO 14242-1. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Quality Function Deployment (QFD) dengan luaran acuan rancangan berupa rumah kualitas atau House of Quality (HOQ) untuk mendapatkan persyaratan rancangan konsep mesin uji keausan. Konsep mesin uji keausan yang dihasilkan memiliki 6 stasiun uji dengan dengan gerakan 2 sumbu, yaitu x dan y. Dengan adanya konsep mesin ini diharapkan dapat membantu pengembangan rancangan mesin uji keausan untuk memperoleh hasil prostesis sendi pinggul yang memenuhi standar medis.
{"title":"Perancangan Konsep Mesin Uji Keausan Komponen Prostesis Sendi Pinggul","authors":"T. P. Soemardi, Muhamad Lutvi, Agri Suwandi, A. Ibrahim","doi":"10.31544/jtera.v5.i2.2020.275-286","DOIUrl":"https://doi.org/10.31544/jtera.v5.i2.2020.275-286","url":null,"abstract":"Prostesis sendi pinggul adalah komponen buatan pengganti sendi pinggul. Penggantian sendi pinggul dilakukan akibat penyakit yang disebut dengan artritis atau karena kecelakaan sendi pada pinggul. Kegagalan pada prostesis, tidak hanya dari faktor pasien maupun proses operasi, tetapi juga dapat terjadi karena faktor material komponen. Salah satu kegagalan faktor material disebabkan karena kurangnya data pengujian mekanis. Pengujian mekanis berfungsi untuk menguji ketahanan material terhadap pembebanan dinamis. Dalam penelitian ini, membahas tentang mesin uji mekanis, yaitu keausan yang disebabkan oleh gesekan komponen yang bergerak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang konsep mesin uji keausan komponen prostesis sendi pinggul. Mesin uji digunakan untuk menganalisis keausan yang terjadi akibat gesekan komponen femoral head dan acetabular liner . Konsep rancangan mesin uji mengadopsi standard pengujian keausan ISO 14242-1. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Quality Function Deployment (QFD) dengan luaran acuan rancangan berupa rumah kualitas atau House of Quality (HOQ) untuk mendapatkan persyaratan rancangan konsep mesin uji keausan. Konsep mesin uji keausan yang dihasilkan memiliki 6 stasiun uji dengan dengan gerakan 2 sumbu, yaitu x dan y. Dengan adanya konsep mesin ini diharapkan dapat membantu pengembangan rancangan mesin uji keausan untuk memperoleh hasil prostesis sendi pinggul yang memenuhi standar medis.","PeriodicalId":17680,"journal":{"name":"JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72611323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-26DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.215-220
Enceng Sulaeman, A. Ashari, Griffani Megiyanto Rahmatullah, Rifa Hanifatunnisa
Topik mata kuliah yang berkaitan dengan konsep dasar transmisi dan modulasi sinyal pada sistem komunikasi penekanannya terdapat pada PCM ( Pulse Code Modulation ). Salah satu pemahaman mengenai sistem komunikasi umumnya dengan menggunakan instrumen secara hands on . Namun, kegiatan praktik menjadi kurang maksimal dikarenakan performa yang menurun dari instrumen yang digunakan tidak memadai. Penelitian ini membahas mengenai perancangan dan implementasi simulasi teknik PCM menggunakan prosesor pengolahan sinyal digital OMAP-L138. Untuk mendemonstrasikan alat tersebut, diagram blok PCM dibangun dan disimulasikan dengan bahasa pemrograman C dengan tiga langkah utama proses PCM yaitu sampling , quantizing , dan encoding . Pengujian dilakukan dengan memberikan sinyal input tegangan 5 V dan periode 1 rad/s untuk dimodulasikan sistem PCM yang telah dirancang. Sinyal pencuplik yang digunakan memiliki nilai ratio 50:50 antara positif dan negatif. Hasil proses pencuplikan berhasil dilakukan dengan menghasilkan 16 sinyal yang memiliki nilai dalam 1 periode. Proses berikutnya adalah melakukan kuantisasi dan dapat dilakukan dengan menghasilkan 32 level kuantisasi positif dan 32 level kuantisasi negatif. Berikutnya adalah pengkodean sehingga luaran sinyal menjadi deretan biner dengan panjang 7 bit untuk setiap nilai dan ditambahkan bit penanda positif atau negatif pada bit ke 8. Simpulan yang didapatkan yaitu setiap blok berhasil diimplementasikan secara berurutan dan hasilnya menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori dasar PCM.
{"title":"Pembangkitan Sinyal Pulse Code Modulation Berbasis OMAP-L318","authors":"Enceng Sulaeman, A. Ashari, Griffani Megiyanto Rahmatullah, Rifa Hanifatunnisa","doi":"10.31544/jtera.v5.i2.2020.215-220","DOIUrl":"https://doi.org/10.31544/jtera.v5.i2.2020.215-220","url":null,"abstract":"Topik mata kuliah yang berkaitan dengan konsep dasar transmisi dan modulasi sinyal pada sistem komunikasi penekanannya terdapat pada PCM ( Pulse Code Modulation ). Salah satu pemahaman mengenai sistem komunikasi umumnya dengan menggunakan instrumen secara hands on . Namun, kegiatan praktik menjadi kurang maksimal dikarenakan performa yang menurun dari instrumen yang digunakan tidak memadai. Penelitian ini membahas mengenai perancangan dan implementasi simulasi teknik PCM menggunakan prosesor pengolahan sinyal digital OMAP-L138. Untuk mendemonstrasikan alat tersebut, diagram blok PCM dibangun dan disimulasikan dengan bahasa pemrograman C dengan tiga langkah utama proses PCM yaitu sampling , quantizing , dan encoding . Pengujian dilakukan dengan memberikan sinyal input tegangan 5 V dan periode 1 rad/s untuk dimodulasikan sistem PCM yang telah dirancang. Sinyal pencuplik yang digunakan memiliki nilai ratio 50:50 antara positif dan negatif. Hasil proses pencuplikan berhasil dilakukan dengan menghasilkan 16 sinyal yang memiliki nilai dalam 1 periode. Proses berikutnya adalah melakukan kuantisasi dan dapat dilakukan dengan menghasilkan 32 level kuantisasi positif dan 32 level kuantisasi negatif. Berikutnya adalah pengkodean sehingga luaran sinyal menjadi deretan biner dengan panjang 7 bit untuk setiap nilai dan ditambahkan bit penanda positif atau negatif pada bit ke 8. Simpulan yang didapatkan yaitu setiap blok berhasil diimplementasikan secara berurutan dan hasilnya menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori dasar PCM.","PeriodicalId":17680,"journal":{"name":"JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73431870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}