Coronavirus Disease 19 (COVID-19) telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret 2020. Kasus COVID-19 di Indonesia hingga 27 September 2022 berjumlah 6.429.767 total konfirmasi positif, dan 158.057 meninggal dunia. Salah satu upaya pemutusan rantai penularan COVID-19 adalah dengan melalui kegiatan Tes, Lacak, dan Isolasi (TLI) ) secara cepat, disiplin dan berkesinambungan. Tujuan monitoring ini adalah untuk meninjau kapasitas daerah dalam pelaksanaan tes dan lacak COVID-19 di Provinsi Jambi, terutama dalam hal pelacakan dan input di aplikasi SILACAK, tes dan input di aplikasi NAR antigen berdasarkan target pemeriksaan, pelacakan, karantina dan isolasi serta kriteria epidemiologi. Merupakan kajian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Objek yang diteliti adalah data Tes, Lacak dan Isolasi (TLI) COVID-19 dalam satu bulan terakhir pada aplikasi SILACAK dan melakukan indepth interview pada pihak yang terlibat. Hasil menunjukan bahwa indikator testing di Provinsi Jambi dan Kabupaten Batanghari belum dapat dicapai, namun Kota Jambi sudah mencapai sekitar 50%. Indikator pelacakan di Provinsi Jambi dan Kabupaten Batanghari belum dapat dicapai, namun Kota Jambi sudah mencapai sekitar 35%. Indikator karantina dan isolasi di Provinsi Jambi sudah mencapai 30% dan Kabupaten Batanghari sudah dapat dicapai (diatas 80%), namun Kota Jambi sudah mencapai sekitar 300%. Indikator kriteria epidemiologi dapat di capai diatas 50% di Provinsi Jambi dan Kota Jambi, dan di Kabupaten Batanghari tidak tercapai dikarenakan sudah tidak ada kasus. Perlu dipertimbangkan penyusunan Standar Operasional Prosedur untuk pelayanan rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewajibkan pemeriksaan/skrining COVID-19 pada pasien dengan diagnosa ISPA, ILI dan Suspek COVID-19 untuk dilaporkan ke aplikasi lainnya. Memaksimalkan peran lintas sector dan pemerintah pada kegiatan penanganan COVID-19
{"title":"MONITORING TES, LACAK, ISOLASI (TLI) COVID-19 DI PROVINSI JAMBI TAHUN 2022","authors":"Yeni Suryamah","doi":"10.38037/jsm.v17i2.430","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i2.430","url":null,"abstract":"Coronavirus Disease 19 (COVID-19) telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret 2020. Kasus COVID-19 di Indonesia hingga 27 September 2022 berjumlah 6.429.767 total konfirmasi positif, dan 158.057 meninggal dunia. Salah satu upaya pemutusan rantai penularan COVID-19 adalah dengan melalui kegiatan Tes, Lacak, dan Isolasi (TLI) ) secara cepat, disiplin dan berkesinambungan. Tujuan monitoring ini adalah untuk meninjau kapasitas daerah dalam pelaksanaan tes dan lacak COVID-19 di Provinsi Jambi, terutama dalam hal pelacakan dan input di aplikasi SILACAK, tes dan input di aplikasi NAR antigen berdasarkan target pemeriksaan, pelacakan, karantina dan isolasi serta kriteria epidemiologi. Merupakan kajian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Objek yang diteliti adalah data Tes, Lacak dan Isolasi (TLI) COVID-19 dalam satu bulan terakhir pada aplikasi SILACAK dan melakukan indepth interview pada pihak yang terlibat. Hasil menunjukan bahwa indikator testing di Provinsi Jambi dan Kabupaten Batanghari belum dapat dicapai, namun Kota Jambi sudah mencapai sekitar 50%. Indikator pelacakan di Provinsi Jambi dan Kabupaten Batanghari belum dapat dicapai, namun Kota Jambi sudah mencapai sekitar 35%. Indikator karantina dan isolasi di Provinsi Jambi sudah mencapai 30% dan Kabupaten Batanghari sudah dapat dicapai (diatas 80%), namun Kota Jambi sudah mencapai sekitar 300%. Indikator kriteria epidemiologi dapat di capai diatas 50% di Provinsi Jambi dan Kota Jambi, dan di Kabupaten Batanghari tidak tercapai dikarenakan sudah tidak ada kasus. Perlu dipertimbangkan penyusunan Standar Operasional Prosedur untuk pelayanan rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewajibkan pemeriksaan/skrining COVID-19 pada pasien dengan diagnosa ISPA, ILI dan Suspek COVID-19 untuk dilaporkan ke aplikasi lainnya. Memaksimalkan peran lintas sector dan pemerintah pada kegiatan penanganan COVID-19","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139356844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maya Indriati, Yanti Herawati, Rosa Sonia Rahmawati
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat interaksi antara asupan energy dan protein. Serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan kesehataan tubuh. Status gizi adalah kondisi tubuh sebagai akibat penyerapan zat-zat gizi esensial. Status gizi merupakan ekspresi dari keseimbangan zat gizi dengan kebutuhan tubuh, yang diwujudkan dalam bentuk variable tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil status gizi pada balita di posyandu melati PMB W kabupaten sumedan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional, subjek 54 orang dengan menggunakan strategi total sampling. Analisa data dilakukan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan berat badan kategori normal yaitu sebanyak 48 Balita (88%), kurus terdapat 2 balita (4%), sangat kurus terdapat 2 balita (4%), dan gemuk terdapat 2 balita (4%). Berdasarkan usia kategori baduta sebanyak 21 orang (40%), batita sebanyak 12 orang (20%) dan pra sekolah sebanyak 21 orang (40%). Berdasarkan status gizi BB/U kategori gizi baik yaitu sebanyak 43 orang (80%), gizi kurang terdapat 7 orang (12%), gizi buruk terdapat 2 orang (4%) dan gizi lebih terdapat 2 orang (4%). Disarankan untuk posyandu melati PMB W kabupaten Sumedang agar memberikan edukasi gizi kepada ibu balita supaya anak balita dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
{"title":"PROFIL STATUS GIZI PADA BALITA DI POSYANDU MELATI PMB W KABUPATEN SUMEDANG","authors":"Maya Indriati, Yanti Herawati, Rosa Sonia Rahmawati","doi":"10.38037/jsm.v17i2.427","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i2.427","url":null,"abstract":"Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat interaksi antara asupan energy dan protein. Serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan kesehataan tubuh. Status gizi adalah kondisi tubuh sebagai akibat penyerapan zat-zat gizi esensial. Status gizi merupakan ekspresi dari keseimbangan zat gizi dengan kebutuhan tubuh, yang diwujudkan dalam bentuk variable tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil status gizi pada balita di posyandu melati PMB W kabupaten sumedan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional, subjek 54 orang dengan menggunakan strategi total sampling. Analisa data dilakukan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan berat badan kategori normal yaitu sebanyak 48 Balita (88%), kurus terdapat 2 balita (4%), sangat kurus terdapat 2 balita (4%), dan gemuk terdapat 2 balita (4%). Berdasarkan usia kategori baduta sebanyak 21 orang (40%), batita sebanyak 12 orang (20%) dan pra sekolah sebanyak 21 orang (40%). Berdasarkan status gizi BB/U kategori gizi baik yaitu sebanyak 43 orang (80%), gizi kurang terdapat 7 orang (12%), gizi buruk terdapat 2 orang (4%) dan gizi lebih terdapat 2 orang (4%). Disarankan untuk posyandu melati PMB W kabupaten Sumedang agar memberikan edukasi gizi kepada ibu balita supaya anak balita dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"195 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139360683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Preeklamsia adalah penyakit kehamilan yang disebabkan yang spesifik pada manusia. Kondisi yang terjadi dan akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dan proteinuria pada ibu hamil pada kehamilan 20 minggu. Plasentasi yang baik memerlukan invasi trofoblas ekstravilus sempurna ke dalam arteri spiralis uterus ibu Perubahan arteri spiralis dari pembuluh darah yang berkapasitas rendah dengan resistensi tinggi menjadi berkapasitas tinggi dengan resistensi rendah memungkinkan transportasi sejumlah besar darah ke ruangan intervilus. Pada usia kehamilan 8 – 12 minggu, sumbatan trofoblas yang berakumulasi pada arteri spiralis dilepaskan sehingga merusak sel endotel selanjutnya terjadi apoptosis, invasi dan modifikasi lapisan tunika muskularis media. Perfusi tiba-tiba vilus plasenta saat awal sirkulasi maternal-plasental berhubungan dengan timbulnya stres oksidatif. Asam folat mempunyai aktivitas antioksidan lokal pada sel endotel dan secara langsung mampu menangkap radikal bebas dan meningkatkan bioavailabilitas nitrat oksida. Masalah yang kerap terjadi di RSUD subang yaitu preeklamsia pada ibu hamil. Sekitar 30% ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di poli kandungan RSUD Subang mengalami preeklamsia. 0-2 % kematian terjadi pada ibu hamil yang disebabkan oleh preeklamisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi asam folat dengan ibu hami di RSUD Subang. Jenis penelitian yang digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan populasi sebanyak 40 orang, dan sampel yang didapat 35 sampel dengan menggunakan uji korelasi chi square. Instrumen yang digunakan 35 rekam medis ibu hamil dengan preeklamsia dan menggunakan teks wawancara. Preeklamsia berat cenderung terjadi pada ibu hamil yang kurang mengonsumsi asam folat, hal ini terlihat pada hasil penelitian di peroleh hasil 20 responden (57,1%) Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat melakukan pemberian sumber informasi atau pendidikan pada ibu hamil tentang bahayanya kejadian preeklamsia pada ibu hami dan pentingnya mengonsumsi asam folat.
{"title":"Hubungan Konsumsi Asam Folat dengan Preeklamsia di RSUD Subang Tahun 2022","authors":"Silvia Sandra Gunawan, Dyah Triwidiyantari, Haidir Syafrullah","doi":"10.38037/jsm.v17i1.408","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i1.408","url":null,"abstract":"Preeklamsia adalah penyakit kehamilan yang disebabkan yang spesifik pada manusia. Kondisi yang terjadi dan akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dan proteinuria pada ibu hamil pada kehamilan 20 minggu. Plasentasi yang baik memerlukan invasi trofoblas ekstravilus sempurna ke dalam arteri spiralis uterus ibu Perubahan arteri spiralis dari pembuluh darah yang berkapasitas rendah dengan resistensi tinggi menjadi berkapasitas tinggi dengan resistensi rendah memungkinkan transportasi sejumlah besar darah ke ruangan intervilus. Pada usia kehamilan 8 – 12 minggu, sumbatan trofoblas yang berakumulasi pada arteri spiralis dilepaskan sehingga merusak sel endotel selanjutnya terjadi apoptosis, invasi dan modifikasi lapisan tunika muskularis media. Perfusi tiba-tiba vilus plasenta saat awal sirkulasi maternal-plasental berhubungan dengan timbulnya stres oksidatif. Asam folat mempunyai aktivitas antioksidan lokal pada sel endotel dan secara langsung mampu menangkap radikal bebas dan meningkatkan bioavailabilitas nitrat oksida. Masalah yang kerap terjadi di RSUD subang yaitu preeklamsia pada ibu hamil. Sekitar 30% ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di poli kandungan RSUD Subang mengalami preeklamsia. 0-2 % kematian terjadi pada ibu hamil yang disebabkan oleh preeklamisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi asam folat dengan ibu hami di RSUD Subang. Jenis penelitian yang digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan populasi sebanyak 40 orang, dan sampel yang didapat 35 sampel dengan menggunakan uji korelasi chi square. Instrumen yang digunakan 35 rekam medis ibu hamil dengan preeklamsia dan menggunakan teks wawancara. Preeklamsia berat cenderung terjadi pada ibu hamil yang kurang mengonsumsi asam folat, hal ini terlihat pada hasil penelitian di peroleh hasil 20 responden (57,1%) Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat melakukan pemberian sumber informasi atau pendidikan pada ibu hamil tentang bahayanya kejadian preeklamsia pada ibu hami dan pentingnya mengonsumsi asam folat.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77167923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Baby blues merupakan perasaan hipersensitif yang wajar terjadi pada ibu setelah melahirkan, tetapi yang perlu diwaspadai, hal ini dapat bertambah serius dan bertahan lama yang biasanya disebut dengan postpartum depression. Pengetahuan seseorang dapat diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu pengetahuan baik : 76 % - 100 , pengetahuan cukup : 60 % - 75 %, pengetahuan kurang : < 60 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas mengenai baby blues meliputi pengetahuan baby blues secara umum, pengertian baby blues, tanda gejala baby blues, penyebab baby blues, dan pencegahan baby blues. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan populasi 30 orang ibu nifas Instrument penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden ibu nifas yang dirawat di ruang rawat inap RSUD Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan ibu nifas secara umum mengenai baby blues sudah baik 63%, pengetahuan ibu nifas mengenai pengertian baby blues sudah baik 73%, pengetahuan ibu nifas mengenai tanda gejala baby blues sudah baik 63%, pengetahuan ibu nifas mengenai penyebab baby blues sudah baik 83%, pengetahuan ibu nifas mengenai pencegahan baby blues sudah baik 53%.
{"title":"Pengetahuan Ibu Nifas Mengenai Baby Blues di Ruangan Rawat Inap Nifas RSUD Kota Bandung","authors":"Maya Indriati, Naili Rahmawati, Astriani Astriani","doi":"10.38037/jsm.v17i1.407","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i1.407","url":null,"abstract":"Baby blues merupakan perasaan hipersensitif yang wajar terjadi pada ibu setelah melahirkan, tetapi yang perlu diwaspadai, hal ini dapat bertambah serius dan bertahan lama yang biasanya disebut dengan postpartum depression. Pengetahuan seseorang dapat diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu pengetahuan baik : 76 % - 100 , pengetahuan cukup : 60 % - 75 %, pengetahuan kurang : < 60 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas mengenai baby blues meliputi pengetahuan baby blues secara umum, pengertian baby blues, tanda gejala baby blues, penyebab baby blues, dan pencegahan baby blues. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan populasi 30 orang ibu nifas Instrument penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden ibu nifas yang dirawat di ruang rawat inap RSUD Kota Bandung. \u0000Hasil penelitian menunjukan pengetahuan ibu nifas secara umum mengenai baby blues sudah baik 63%, pengetahuan ibu nifas mengenai pengertian baby blues sudah baik 73%, pengetahuan ibu nifas mengenai tanda gejala baby blues sudah baik 63%, pengetahuan ibu nifas mengenai penyebab baby blues sudah baik 83%, pengetahuan ibu nifas mengenai pencegahan baby blues sudah baik 53%.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91548553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pertambahan penduduk dan gaya hidup penyebab bertambahnya timbulan sampah, perlu dilakukannya pengelolaan sampah dengan benar agar tidak menimbulkan dampak pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan sampah domestik melalui bank sampah dalam mengurangi risiko kesehatan masyarakat di RW. 14 Tamansari Atas Kota Bandung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik pendekatan kualitatif, informan berjumlah 6 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengetahui tentang pengurangan dan penanganan sampah, dan mereka menyetujui adanya bank sampah. Tetapi kurangnya lahan di rumah untuk menampung sampah dan faktor usia menjadi alasan untuk tidak berpartisipasi menjadi nasabah bank sampah, selain itu sebagian masyarakat belum terpapar sosialisasi mengenai Bank Sampah. Timbul juga berkurangnya semangat untuk menabung sampah anorganik, karena sudah malas, cape karena lokasi bank sampah jalanannya menanjak, dan karena kurang terbukanya pengurus bank sampah pada nasabah. Adanya Bank Sampah membuat perubahan kondisi lingkungan menjadi lebih sehat, bersih dan asri, selain itu kondisi kesehatan masyarakat menurut informan tidak pernah terkena ISPA, diare, penyakit kulit, tifus, dan cacingan. Untuk hasil yang lebih baik perlu dilakukannya sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah melalui bank sampah.
{"title":"Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah Untuk Penyehatan Lingkungan di RW 14 Tamansari Atas Kota Bandung","authors":"Nina Rosliana","doi":"10.38037/jsm.v17i1.413","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i1.413","url":null,"abstract":"Pertambahan penduduk dan gaya hidup penyebab bertambahnya timbulan sampah, perlu dilakukannya pengelolaan sampah dengan benar agar tidak menimbulkan dampak pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan sampah domestik melalui bank sampah dalam mengurangi risiko kesehatan masyarakat di RW. 14 Tamansari Atas Kota Bandung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik pendekatan kualitatif, informan berjumlah 6 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengetahui tentang pengurangan dan penanganan sampah, dan mereka menyetujui adanya bank sampah. Tetapi kurangnya lahan di rumah untuk menampung sampah dan faktor usia menjadi alasan untuk tidak berpartisipasi menjadi nasabah bank sampah, selain itu sebagian masyarakat belum terpapar sosialisasi mengenai Bank Sampah. Timbul juga berkurangnya semangat untuk menabung sampah anorganik, karena sudah malas, cape karena lokasi bank sampah jalanannya menanjak, dan karena kurang terbukanya pengurus bank sampah pada nasabah. Adanya Bank Sampah membuat perubahan kondisi lingkungan menjadi lebih sehat, bersih dan asri, selain itu kondisi kesehatan masyarakat menurut informan tidak pernah terkena ISPA, diare, penyakit kulit, tifus, dan cacingan. Untuk hasil yang lebih baik perlu dilakukannya sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah melalui bank sampah.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74304782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alfid Tri Afandi, Nur Hasanatil Fauziah, Nurfika Asmaningrum, Sujarwanto Sujarwanto
Pre conference dan post conference merupakan bagian dari pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit untuk meminimalkan kelalaian maupun kesalahan dalam melakukan praktik keperawatan. Pre conference dan post conference merupakan kegiatan ketua tim dan anggota tim perawat dalam melakukan komunikasi terkait asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien selama pergantian shift. Dalam pre conference dan post conference, perawat penanggung jawab asuhan memiliki tugas untuk merencanakan kegiatan harian kepada pasien mulai dari masuk hingga keluar rumah sakit. Namun, pelaksanaan pre conference dan post conference masih belum optimal. Hal ini dapat berpengaruh pada asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat. Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan kegiatan pre conference dan post conference saat pandemic COVID-19 yang dilakukan mahasiswa di ruang rawat inap. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian pelaksanaan pre conference dalam kategorik baik, sedangkan hasil post conference kurang baik. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan pelaksanaan pre conference dan post conference, perawat perlu meningkatkan kualitas sebagai Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA).
{"title":"Pre Conference Dan Post Conference Pada Pasien Dengan Close Fraktur Clavicula Dextra + Close Fraktur Metacarpal I Sinistra + Cedera Otak Ringan Saat Pandemi COVID-19","authors":"Alfid Tri Afandi, Nur Hasanatil Fauziah, Nurfika Asmaningrum, Sujarwanto Sujarwanto","doi":"10.38037/jsm.v17i1.405","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i1.405","url":null,"abstract":"Pre conference dan post conference merupakan bagian dari pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit untuk meminimalkan kelalaian maupun kesalahan dalam melakukan praktik keperawatan. Pre conference dan post conference merupakan kegiatan ketua tim dan anggota tim perawat dalam melakukan komunikasi terkait asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien selama pergantian shift. Dalam pre conference dan post conference, perawat penanggung jawab asuhan memiliki tugas untuk merencanakan kegiatan harian kepada pasien mulai dari masuk hingga keluar rumah sakit. Namun, pelaksanaan pre conference dan post conference masih belum optimal. Hal ini dapat berpengaruh pada asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat. Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan kegiatan pre conference dan post conference saat pandemic COVID-19 yang dilakukan mahasiswa di ruang rawat inap. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian pelaksanaan pre conference dalam kategorik baik, sedangkan hasil post conference kurang baik. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan pelaksanaan pre conference dan post conference, perawat perlu meningkatkan kualitas sebagai Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA).","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"467 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79887449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
L. Linda, Cornelia Dede Yoshima Nekada, Santi Damayanti
Nyeri tulang belakang merupakan gangguan tulang belakang yang paling sering terjadi. Faktor risiko kejadian nyeri tulang belakang meliputi posisi duduk, lama duduk, rutinitas olahraga, merokok, aktivitas berat dan kelebihan berat badan. Aktivitas mahasiswa saat pembelajaran daring sering dilakukan dalam postur tubuh yang tidak ergonomis secara terus menerus sehinggs berisiko mengalami nyeri tulang belakang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab nyeri tulang belakang pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta. Penelitian kuantitatif yang menggunakan studi deskriptif analitik dengan desain Cross-sectional terhadap 96 sampel menggunakan kuesioner secara online. Pengambilan sampel menggunakan Cluster random sampling. Uji statistik menggunakan Chi-square. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (82,3%) dengan rentang usia 18-34 tahun. Posisi duduk yang baik berjumlah 49 orang dan yang mengalami nyeri tulang belakang sebanyak 93,8%. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara posisi duduk (p-value 1,000), lama duduk (p-value 0,373), rutinitas olahraga (p-value 0,339), merokok (p-value 0,493), aktivitas berat (p-value 0,384), kelebihan berat badan (p-value 0,866) dengan kejadian nyeri tulang belakang. Tidak ada hubungan antara posisi duduk, lama duduk, rutinitas olahraga, merokok, aktivitas berat, kelebihan berat badan dengan kejadian nyeri tulang belakang pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta.
{"title":"Identifikasi Faktor Penyebab Nyeri Tulang Belakang Pada Mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta","authors":"L. Linda, Cornelia Dede Yoshima Nekada, Santi Damayanti","doi":"10.38037/jsm.v17i1.406","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i1.406","url":null,"abstract":"Nyeri tulang belakang merupakan gangguan tulang belakang yang paling sering terjadi. Faktor risiko kejadian nyeri tulang belakang meliputi posisi duduk, lama duduk, rutinitas olahraga, merokok, aktivitas berat dan kelebihan berat badan. Aktivitas mahasiswa saat pembelajaran daring sering dilakukan dalam postur tubuh yang tidak ergonomis secara terus menerus sehinggs berisiko mengalami nyeri tulang belakang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab nyeri tulang belakang pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta. Penelitian kuantitatif yang menggunakan studi deskriptif analitik dengan desain Cross-sectional terhadap 96 sampel menggunakan kuesioner secara online. Pengambilan sampel menggunakan Cluster random sampling. Uji statistik menggunakan Chi-square. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (82,3%) dengan rentang usia 18-34 tahun. Posisi duduk yang baik berjumlah 49 orang dan yang mengalami nyeri tulang belakang sebanyak 93,8%. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara posisi duduk (p-value 1,000), lama duduk (p-value 0,373), rutinitas olahraga (p-value 0,339), merokok (p-value 0,493), aktivitas berat (p-value 0,384), kelebihan berat badan (p-value 0,866) dengan kejadian nyeri tulang belakang. Tidak ada hubungan antara posisi duduk, lama duduk, rutinitas olahraga, merokok, aktivitas berat, kelebihan berat badan dengan kejadian nyeri tulang belakang pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82316746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Fenomena sindrom pasca COVID-19 masih banyak yang tidak terlaporkan di Indonesia. Sindrom pasca COVID-19 itu sendiri belum banyak diteliti sehingga kurangnya promotif dan preventif bagi penderita yang mengalami sindrom pasca COVID-19. Tujuan: Untuk mengetahui sindrom yang dialami oleh penyintas COVID-19 dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya sindrom pasca COVID-19. Metode: Pencarian literatur menggunakan databese Google Scholar dan Pubmed dengan rentang tahun 2019-2023. Dengan kata kunci “Adult” and “Elderly” and “Long COVID-19” or ”Syndrome COVID-19” or ”Long haulers” or ”Post COVID-19” and ”Brain fog” or ”Fatigue” or ”Dyspnea” or ”Breathlessness”. Diskusi: Sebanyak 10 studi diikutsertakan. Sindrom yang paling banyak dilaporkan yaitu kelelahan serta faktor risiko yang paling banyak dilaporkan mempengaruhi kejadian sindrom pasca COVID-19 adalah jenis kelamin perempuan. Kesimpulan: Sindrom pasca COVID-19 merupakan kondisi yang kompleks dengan sindrom yang beragam serta berkepanjangan. Efek sindrom pasca COVID-19 sangat besar untuk kesehatan.
{"title":"SINDROM PASCA COVID-19","authors":"Aprilia Sari, Yeni Mahwati","doi":"10.38037/jsm.v17i1.418","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i1.418","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Fenomena sindrom pasca COVID-19 masih banyak yang tidak terlaporkan di Indonesia. Sindrom pasca COVID-19 itu sendiri belum banyak diteliti sehingga kurangnya promotif dan preventif bagi penderita yang mengalami sindrom pasca COVID-19. Tujuan: Untuk mengetahui sindrom yang dialami oleh penyintas COVID-19 dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya sindrom pasca COVID-19. Metode: Pencarian literatur menggunakan databese Google Scholar dan Pubmed dengan rentang tahun 2019-2023. Dengan kata kunci “Adult” and “Elderly” and “Long COVID-19” or ”Syndrome COVID-19” or ”Long haulers” or ”Post COVID-19” and ”Brain fog” or ”Fatigue” or ”Dyspnea” or ”Breathlessness”. Diskusi: Sebanyak 10 studi diikutsertakan. Sindrom yang paling banyak dilaporkan yaitu kelelahan serta faktor risiko yang paling banyak dilaporkan mempengaruhi kejadian sindrom pasca COVID-19 adalah jenis kelamin perempuan. Kesimpulan: Sindrom pasca COVID-19 merupakan kondisi yang kompleks dengan sindrom yang beragam serta berkepanjangan. Efek sindrom pasca COVID-19 sangat besar untuk kesehatan.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75711236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angka kejadian luka setiap tahun semakin meningkat, baik luka akut maupun luka kronis, maka dari itu perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka dengan yang dimulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis (Agustina, 2009 dalam Sinaga, 2011). Pengetahuan perawat di ruang rawat inap bedah RS. Immanuel mengenai modern dressing masih sangat terbatas karena minim terpaparnya mengenai modern dressing serta jarang melakukan atau mengaplikasikan modern dressing. Hasil observasi juga ada beberapa perawat ruangan salah dalam mengaplikasikan modern dressing. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil Penelitian didapatkan bahwa setengahnya dari responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang aplikasi modern dressing sebanyak 15 orang (50%), sebagian besar dari responden berada pada sikap mendukung tentang aplikasi modern dressing yaitu sebanyak 17 responden (56,67 %). Hasil analisis data hubungan pengetahuan dengan sikap perawat secara statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil 2 cells (33,3%) dengan expected count < 5 dan nilai pearson chi-square p = 0.021 diperoleh nilai p < ɑ (0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan yang signifikan antara Pengetahuan dengan sikap perawat tentang aplikasi modern dressing di ruang rawat inap bedah RS. Immanuel Bandung. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang aplikasi modern dressing dengan mengadakan program pelatihan woundcare umumnya dan tentang aplikasi modern dressing khususnya kepada perawatnya.
{"title":"Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Perawat tentang Aplikasi Modern Dressing di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Immanuel Bandung","authors":"A. Sutisna, S. Manan, Liliek Fauziah","doi":"10.38037/jsm.v17i1.410","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i1.410","url":null,"abstract":"Angka kejadian luka setiap tahun semakin meningkat, baik luka akut maupun luka kronis, maka dari itu perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka dengan yang dimulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis (Agustina, 2009 dalam Sinaga, 2011). Pengetahuan perawat di ruang rawat inap bedah RS. Immanuel mengenai modern dressing masih sangat terbatas karena minim terpaparnya mengenai modern dressing serta jarang melakukan atau mengaplikasikan modern dressing. Hasil observasi juga ada beberapa perawat ruangan salah dalam mengaplikasikan modern dressing. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil Penelitian didapatkan bahwa setengahnya dari responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang aplikasi modern dressing sebanyak 15 orang (50%), sebagian besar dari responden berada pada sikap mendukung tentang aplikasi modern dressing yaitu sebanyak 17 responden (56,67 %). Hasil analisis data hubungan pengetahuan dengan sikap perawat secara statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil 2 cells (33,3%) dengan expected count < 5 dan nilai pearson chi-square p = 0.021 diperoleh nilai p < ɑ (0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan yang signifikan antara Pengetahuan dengan sikap perawat tentang aplikasi modern dressing di ruang rawat inap bedah RS. Immanuel Bandung. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang aplikasi modern dressing dengan mengadakan program pelatihan woundcare umumnya dan tentang aplikasi modern dressing khususnya kepada perawatnya.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"118 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90827496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret 2020. Kasus COVID-19 di Indonesia hingga 27 September 2022 berjumlah 6.429.767 total konfirmasi positif, dan 158.057 meninggal dunia. Salah satu Upaya pemutusan rantai penularan COVID-19 adalah dengan melalui kegiatan Tes, Lacak, dan Isolasi (TLI) ) secara cepat, disiplin dan berkesinambungan. Tujuan monitoring ini adalah untuk meninjau kapasitas daerah dalam pelaksanaan tes dan lacak COVID-19 di Provinsi Kalimantan Utara, terutama dalam hal pelacakan dan input di aplikasi SILACAK, tes dan input di aplikasi NAR antigen berdasarkan target pemeriksaan, pelacakan, karantina dan isolasi serta kriteria epidemiologi. Merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Objek yang diteliti adalah data Tes, Lacak dan Isolasi (TLI) COVID-19 dalam satu bulan terakhir pada aplikasi SILACAK dan melakukan indepth interview pada pihak yang terlibat. Hasil menunjukan bahwa indikator testing di Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan belum dapat dicapai, namun Kota Tarakan sudah mencapai sekitar 50%. Indikator pelacakan di Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan belum dapat dicapai, namun Kota Tarakan sudah mencapai sekitar 35%. Indikator karantina dan isolasi di Provinsi Kalimantan Utara sudah mencapai 25% dan Kabupaten Bulungan belum dapat dicapai, namun Kota Tarakan sudah mencapai sekitar 95%. Indikator kriteria epidemiologi dapat di capai sekitar 50% di Provinsi Kalimantan Utara dan Kota Tarakan, namun di Kabupaten Bulungan sekitar 80%. Perlu dipertimbangkan penyusunan Standar Operasional Prosedur untuk pelayanan rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewajibkan pemeriksaan/skrining COVID-19 pada pasien dengan diagnosa ISPA, ILI dan Suspek COVID-19 untuk dilaporkan ke aplikasi lainnya. Memaksimalkan peran lintas sector dan pemerintah pada kegiatan penanganan COVID-19
{"title":"Monitoring Tes, Lacak, Isolasi (TLI) COVID-19 di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2022","authors":"Yeni Suryamah","doi":"10.38037/jsm.v17i1.412","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i1.412","url":null,"abstract":"Coronavirus Disease 19 (COVID-19) telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret 2020. Kasus COVID-19 di Indonesia hingga 27 September 2022 berjumlah 6.429.767 total konfirmasi positif, dan 158.057 meninggal dunia. Salah satu Upaya pemutusan rantai penularan COVID-19 adalah dengan melalui kegiatan Tes, Lacak, dan Isolasi (TLI) ) secara cepat, disiplin dan berkesinambungan. Tujuan monitoring ini adalah untuk meninjau kapasitas daerah dalam pelaksanaan tes dan lacak COVID-19 di Provinsi Kalimantan Utara, terutama dalam hal pelacakan dan input di aplikasi SILACAK, tes dan input di aplikasi NAR antigen berdasarkan target pemeriksaan, pelacakan, karantina dan isolasi serta kriteria epidemiologi. Merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Objek yang diteliti adalah data Tes, Lacak dan Isolasi (TLI) COVID-19 dalam satu bulan terakhir pada aplikasi SILACAK dan melakukan indepth interview pada pihak yang terlibat. Hasil menunjukan bahwa indikator testing di Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan belum dapat dicapai, namun Kota Tarakan sudah mencapai sekitar 50%. Indikator pelacakan di Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan belum dapat dicapai, namun Kota Tarakan sudah mencapai sekitar 35%. Indikator karantina dan isolasi di Provinsi Kalimantan Utara sudah mencapai 25% dan Kabupaten Bulungan belum dapat dicapai, namun Kota Tarakan sudah mencapai sekitar 95%. Indikator kriteria epidemiologi dapat di capai sekitar 50% di Provinsi Kalimantan Utara dan Kota Tarakan, namun di Kabupaten Bulungan sekitar 80%. Perlu dipertimbangkan penyusunan Standar Operasional Prosedur untuk pelayanan rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewajibkan pemeriksaan/skrining COVID-19 pada pasien dengan diagnosa ISPA, ILI dan Suspek COVID-19 untuk dilaporkan ke aplikasi lainnya. Memaksimalkan peran lintas sector dan pemerintah pada kegiatan penanganan COVID-19","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"94 7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73637128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}