Latar Belakang: Pada tahun 2020 World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa COVID-19 dikategorikan sebagai pandemi. COVID-19 terus mengalami mutasi membentuk varian baru. Varian baru yang terdeteksi adalah varian Omicron. Vaksin merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID 19 adalah dengan melakukan vaksinasi. Pada Januari 2022 Indonesia sudah memulai program vaksin dosis ketiga atau booster. Program ini merupakan upaya lanjutan dari vaksinasi primer. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan Vaksinasi Booster COVID-19 pada Lansia di Desa Sukajaya Wilayah Kerja Puskesmas Cikondang Kabupaten Cianjur. Metode: Jenis penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Hasil: Hasil penelitian 36,7% memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang vaksinasi Booster COVID-19, 57,8% memiliki sikap positif terhadap vaksinasi Booster COVID-19 dan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan Vaksinasi booster COVID-19 dengan p Value 0,000. Kesimpulan: Pengetahuan Lansia tentang Vaksinasi Booster COVID-19 di Desa Sukajaya Wilayah Kerja Puskesmas Cikondang Kabupaten Cianjur Tahun 2022 menunjukkan 55 responden (61,1%) baik. Sikap lansia terhadap vaksinasi Booster COVID-19 menunjukkan 52 responden (57,8%) positif. Ada Hubungan Pengetahuan Dengan Vaksinasi Booster COVID-19 di Desa Sukajaya Wilayah Kerja Puskesmas Cikondang Kabupaten Cianjur dengan p. Nilai 0,000.
背景:2020年世界卫生组织(WHO)宣布COVID-19被列为流行病。COVID-19不断变异形成新的变种。发现的新变种是欧米克隆。疫苗是切断COVID 19传播链的唯一方法是接种疫苗。2022年1月,印尼已经开始第三剂或助推器疫苗计划。该计划是初级疫苗接种的后续努力。目的:本研究的目的是确定学生的知识水平和态度与普斯基马斯慈康摄政地区Sukajaya 19的老年人接种助推器疫苗之间的关系。方法:通过跨部门方法进行分析描述性研究。结果:研究发现36.7%的人对助推器疫苗COVID-19有很好的了解,57.8%的人对助推器疫苗COVID-19有积极的态度,而知识水平和态度态度与助推器疫苗COVID-19和p . p . 0000之间存在联系。结论:在Puskesmas cicondang地区的Sukajaya村,老年人接种助推器疫苗的知识表明,2022年有55名受访者(61.1%)。老年人对助推器疫苗接种的态度表明52名受访者(57.8%)是积极的。在Puskesmas cicondang地区的Sukajaya村,有一种促进接种的知识。
{"title":"Pengetahuan dan Sikap Lansia tentang Booster COVID-19 di Desa Sukajaya Wilayah Kerja Puskesmas Cikondang Kabupaten Cianjur","authors":"Lusinda Pebrian, Hery Prayitno, Oktarian Pratama","doi":"10.38037/jsm.v17i1.411","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v17i1.411","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pada tahun 2020 World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa COVID-19 dikategorikan sebagai pandemi. COVID-19 terus mengalami mutasi membentuk varian baru. Varian baru yang terdeteksi adalah varian Omicron. Vaksin merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID 19 adalah dengan melakukan vaksinasi. Pada Januari 2022 Indonesia sudah memulai program vaksin dosis ketiga atau booster. Program ini merupakan upaya lanjutan dari vaksinasi primer. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan Vaksinasi Booster COVID-19 pada Lansia di Desa Sukajaya Wilayah Kerja Puskesmas Cikondang Kabupaten Cianjur. Metode: Jenis penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Hasil: Hasil penelitian 36,7% memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang vaksinasi Booster COVID-19, 57,8% memiliki sikap positif terhadap vaksinasi Booster COVID-19 dan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan Vaksinasi booster COVID-19 dengan p Value 0,000. Kesimpulan: Pengetahuan Lansia tentang Vaksinasi Booster COVID-19 di Desa Sukajaya Wilayah Kerja Puskesmas Cikondang Kabupaten Cianjur Tahun 2022 menunjukkan 55 responden (61,1%) baik. Sikap lansia terhadap vaksinasi Booster COVID-19 menunjukkan 52 responden (57,8%) positif. Ada Hubungan Pengetahuan Dengan Vaksinasi Booster COVID-19 di Desa Sukajaya Wilayah Kerja Puskesmas Cikondang Kabupaten Cianjur dengan p. Nilai 0,000.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"148 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89980654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rahma Nur Azizah, Pipih Napisah, Laelasari Laelasari
Latar belakang : Menyusui sangat penting untuk kesehatan bayi dan ibu. Manfaat ASI untuk bayi, yaitu sebagai antibodi dan ASI merupakan makan terbaik untuk bayi, sehingga dapat mencegah dari berbagai penyakit, meningkatkan keterikatan antara bayi dan ibu, mencegah konstipasi, mengurangi resiko kegemukan dan obesitas. Sementara itu, manfaat menyusui untuk ibu postpartum, yaitu sebagai KB alami, mengurangi depresi, mencegah perdarahan, merangsang produksi ASI. Namun, menurut data WHO 2 dari 3 bayi tidak disusui secara eksklusif. Tujuan penelitian : untuk mengetahu gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pijat oksitosin di Desa Nanjungjaya Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut Kersamanah Kabupaten Garut. Metode penelitian : jenis penelitian adalah penelitian dekriptif. Populasi pada penelitian, yaitu semua ibu menyusui. Jumlah populasi sebanyak 223 orang. Tenik sampling, menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel, yaitu 69 orang. Instrumen menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan univariate. Penelitian dilakukan pada 20 Juni – 20 Juli 2021. Hasil penelitian : tingkat pengetahuan ibu tentang pijat oksitosin menunjukkan bahwa sebagian besar dikategorikan kurang sebanyak 16 orang (53,3%), manfaat sebanyak 19 responden (63,3%), tujuan sebanyak 19 responden (63,3%), dan cara melakukan pijat oksitosin sebanyak 21 responden (70%). Saran : ibu menyusui diharapkan dapat menjadikan pijat oksitosin sebagai salah satu tindakan untuk melancarkan dan meningkatkan produksi ASI.
{"title":"PENGETAHUAN PIJAT OKSITOSIN UNTUK KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI","authors":"Rahma Nur Azizah, Pipih Napisah, Laelasari Laelasari","doi":"10.38037/jsm.v16i2.363","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.363","url":null,"abstract":"Latar belakang : Menyusui sangat penting untuk kesehatan bayi dan ibu. Manfaat ASI untuk bayi, yaitu sebagai antibodi dan ASI merupakan makan terbaik untuk bayi, sehingga dapat mencegah dari berbagai penyakit, meningkatkan keterikatan antara bayi dan ibu, mencegah konstipasi, mengurangi resiko kegemukan dan obesitas. Sementara itu, manfaat menyusui untuk ibu postpartum, yaitu sebagai KB alami, mengurangi depresi, mencegah perdarahan, merangsang produksi ASI. Namun, menurut data WHO 2 dari 3 bayi tidak disusui secara eksklusif. Tujuan penelitian : untuk mengetahu gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pijat oksitosin di Desa Nanjungjaya Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut Kersamanah Kabupaten Garut. Metode penelitian : jenis penelitian adalah penelitian dekriptif. Populasi pada penelitian, yaitu semua ibu menyusui. Jumlah populasi sebanyak 223 orang. Tenik sampling, menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel, yaitu 69 orang. Instrumen menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan univariate. Penelitian dilakukan pada 20 Juni – 20 Juli 2021. Hasil penelitian : tingkat pengetahuan ibu tentang pijat oksitosin menunjukkan bahwa sebagian besar dikategorikan kurang sebanyak 16 orang (53,3%), manfaat sebanyak 19 responden (63,3%), tujuan sebanyak 19 responden (63,3%), dan cara melakukan pijat oksitosin sebanyak 21 responden (70%). Saran : ibu menyusui diharapkan dapat menjadikan pijat oksitosin sebagai salah satu tindakan untuk melancarkan dan meningkatkan produksi ASI.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87000133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anemia adalah suatu kondisi dimana sel darah merah berada di bawah kategori normal. Angka kejadian anemia remaja putri tahun 2012 di Indonesia sebesar 75,9%. Salah satu cara mengatasi kejadian anemia dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi dan zat gizi lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis makanan yang boleh dikonsumsi oleh remaja putri dalam rangka meningkatkan kadar Hb. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review. Artikel dicari menggunakan Google Scholar dan ResearchGate dengan kata kunci (“Peningkatan Hemoglobin” dan “Remaja Perempuan”). Sintesis hasil menggunakan matriks ringkasan artikel, identifikasi dan perbandingan tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh jenis makanan tertentu terhadap peningkatan kadar Hb yaitu dalam bentuk jus (jus kurlapa, SF+jus jambu merah, jus bit, jus kacang hijau) dan makanan lain (serpih beras+jaggery, kurma, telur, ragi laddu+ serbuk daun kelor + tablet Fe, serbuk daun kelor, batang kacang tolo). Jus kacang hijau paling efektif karena mengandung zat untuk pembentukan sel darah merah. Pemberian jus kacang hijau yang relatif murah dan mudah pembuatannya dapat diberikan secara luas kepada remaja putri.
{"title":"KAJIAN NARATIF: PRAKTIK KONSUMSI JENIS MAKANAN UNTUK PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI","authors":"Dwika Julian Zahara, Tuti Surtimanah","doi":"10.38037/jsm.v16i2.359","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.359","url":null,"abstract":"Anemia adalah suatu kondisi dimana sel darah merah berada di bawah kategori normal. Angka kejadian anemia remaja putri tahun 2012 di Indonesia sebesar 75,9%. Salah satu cara mengatasi kejadian anemia dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi dan zat gizi lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis makanan yang boleh dikonsumsi oleh remaja putri dalam rangka meningkatkan kadar Hb. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review. Artikel dicari menggunakan Google Scholar dan ResearchGate dengan kata kunci (“Peningkatan Hemoglobin” dan “Remaja Perempuan”). Sintesis hasil menggunakan matriks ringkasan artikel, identifikasi dan perbandingan tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh jenis makanan tertentu terhadap peningkatan kadar Hb yaitu dalam bentuk jus (jus kurlapa, SF+jus jambu merah, jus bit, jus kacang hijau) dan makanan lain (serpih beras+jaggery, kurma, telur, ragi laddu+ serbuk daun kelor + tablet Fe, serbuk daun kelor, batang kacang tolo). Jus kacang hijau paling efektif karena mengandung zat untuk pembentukan sel darah merah. Pemberian jus kacang hijau yang relatif murah dan mudah pembuatannya dapat diberikan secara luas kepada remaja putri.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91169004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Insomnia sering dijumpai pada kalangan remaja yang mengakses media sosial yang menyebabkan remaja mengalami kualitas dan kuantitas tidur yang buruk. Ketidakmampuan remaja dalam memanajemen waktu penggunaan media sosial akan berdampak pada ketidakaturan pola tidur sehingga terjadinya insomnia. Penggunaan internet mencapai 80% pada remaja berusia 15-19 tahun dan sebagian besar kualitas tidur pada remaja kurang terpenuhi sebanyak 63%. Tujuan: Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia remaja. Metode: Pencarian artikel menggunakan database online yaitu Google Scholar dan Pubmed dengan kata kunci “(“Durasi Media Sosial” dan “Insomnia Remaja”) dan (“Social Media” and “Adolescent Insomnia”)” terbit dalam lima tahun terakhir. Diskusi: Terdapat hubungan antara durasi penggunaan media sosial terhadap kejadian insomnia. Pengkategorian lama durasi penggunaan media sosial secara rasional yaitu 7jam/hari kategori sangat lama, 5-6jam/hari kategori lama, 3-4jam/hari kategori sedang, dan 1-2jam/hari kategori singkat. Kualitas tidur dikategorikan baik atau buruk. Kecanduan media sosial terjadi karena peningkatan hormon dopamin pada saat menggunakan media sosial, sehingga menciptakan tingkat kesenangan yang sama secara berulang. Penggunaan media sosial sebelum tidur bisa menyebabkan terganggunya pengaturan hormon melatonin sehingga mempengaruhi kualitas tidur. Kesimpulan: Frekuensi penggunaan media sosial pada remaja paling tinggi di Indonesia yaitu 3-9 jam/hari sedangkan di Luar Negeri 2-6jam/hari. Insomnia akibat penggunaan media sosial sudah sampai tingkat sedang dan berat. Disarankan untuk bisa dilakukan perbandingan antar dua kelompok remaja dengan dewasa, untuk melihat tingkat perbedaan durasi penggunaan media sosial lebih intens terhadap kejadian insomnia.
{"title":"KAJIAN NARATIF: HUBUNGAN DURASI MEDIA SOSIAL DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA REMAJA","authors":"Latifah Novithasari Effendi, Metha Dwi Tamara","doi":"10.38037/jsm.v16i2.367","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.367","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Insomnia sering dijumpai pada kalangan remaja yang mengakses media sosial yang menyebabkan remaja mengalami kualitas dan kuantitas tidur yang buruk. Ketidakmampuan remaja dalam memanajemen waktu penggunaan media sosial akan berdampak pada ketidakaturan pola tidur sehingga terjadinya insomnia. Penggunaan internet mencapai 80% pada remaja berusia 15-19 tahun dan sebagian besar kualitas tidur pada remaja kurang terpenuhi sebanyak 63%. \u0000Tujuan: Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia remaja. \u0000Metode: Pencarian artikel menggunakan database online yaitu Google Scholar dan Pubmed dengan kata kunci “(“Durasi Media Sosial” dan “Insomnia Remaja”) dan (“Social Media” and “Adolescent Insomnia”)” terbit dalam lima tahun terakhir. \u0000Diskusi: Terdapat hubungan antara durasi penggunaan media sosial terhadap kejadian insomnia. Pengkategorian lama durasi penggunaan media sosial secara rasional yaitu 7jam/hari kategori sangat lama, 5-6jam/hari kategori lama, 3-4jam/hari kategori sedang, dan 1-2jam/hari kategori singkat. Kualitas tidur dikategorikan baik atau buruk. Kecanduan media sosial terjadi karena peningkatan hormon dopamin pada saat menggunakan media sosial, sehingga menciptakan tingkat kesenangan yang sama secara berulang. Penggunaan media sosial sebelum tidur bisa menyebabkan terganggunya pengaturan hormon melatonin sehingga mempengaruhi kualitas tidur. \u0000Kesimpulan: Frekuensi penggunaan media sosial pada remaja paling tinggi di Indonesia yaitu 3-9 jam/hari sedangkan di Luar Negeri 2-6jam/hari. Insomnia akibat penggunaan media sosial sudah sampai tingkat sedang dan berat. Disarankan untuk bisa dilakukan perbandingan antar dua kelompok remaja dengan dewasa, untuk melihat tingkat perbedaan durasi penggunaan media sosial lebih intens terhadap kejadian insomnia.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83107397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Kanker payudara menjadi penyebab utama kejadian kanker global pada tahun 2020, diperkirakan 2,3 juta kasus baru dengan kematian 685.000. Data dari Global Burden of Cancer yang dirilis oleh WHO tahun 2020 bahwa kasus baru kanker payudara di Indonesia yaitu 65.858 kasus, sedangkan kasus kematian akibat kanker payudara yaitu 22.430 kasus. Salah satu faktor risiko kanker payudara adalah obesitas. Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang menimbulkan risiko bagi kesehatan. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan kejadian kanker payudara pada wanita. Metode: Pencarian literatur bersumber dari Google Scholar dan PubMed yang dipublikasi dari tahun 2016-2021. Kata kunci yang digunakan digunakan adalah “Obesitas”, “Kanker Payudara”, “IMT” “Wanita”, “Obesity”,“Breast Cancer”, “BMI”,“Woman”. Dalam kajian naratif ini yaitu ada 12 artikel yang akan dikaji. Diskusi: Wanita obesitas pascamenopause memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker payuda daripada wanita pramenopause. Pada wanita obesitas pascamenopause, kanker payudara dapat berisiko pada IMT ≥30 kg/m2, sedangkan pada wanita obesitas pramenopause, kanker payudara dapat berisiko pada IMT ≥25 kg/m2. Kesimpulan: Obesitas menjadi salah satu faktor risiko kanker payudara pada wanita pramenopause dan wanita pascamenopause dengan tingkat risiko yang berbeda. Penurunan berat badan disarankan untuk wanita pramenopause dan wanita pascamenopause untuk menjaga berat badan tetap normal agar tidak terjadi obesitas.
背景:到2020年,乳癌是全球癌症发病率的主要来源,估计有230万例新病例,死亡人数为68.5万人。根据世卫组织2020年发布的《全球癌症负担》数据,印度尼西亚的乳腺癌新病例为65858例,乳腺癌死亡率为22430例。乳腺癌的一个危险因素是肥胖。肥胖被定义为异常或过度肥胖的积累,这对健康构成了风险。目的:确定肥胖与女性乳腺癌发病率之间的关系。方法:在2011 -2021年出版的谷歌学区和公共出版刊物上搜寻文献。使用的关键词是“肥胖”、“乳腺癌”、“女性”、“肥胖”、“乳房巨蟹座”、“BMI”、“Woman”。在这个叙事性研究中,有12篇文章要研究。讨论:与绝经前妇女相比,绝经后肥胖妇女患payuda癌症的风险要高得多。pascamenopause肥胖女性,乳腺癌风险可以上体重指数≥30 kg / m2,而肥胖的女人pramenopause,乳腺癌风险可以在体重指数≥25 kg / m2。结论:肥胖是绝经前妇女和妇女不同风险的乳腺癌风险因素之一。绝经前妇女和绝经后妇女被建议减肥,以保持正常体重,以避免肥胖。
{"title":"KAJIAN NARATIF: HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA PADA WANITA","authors":"Nizkiya Wahdini, Yeni Suryamah","doi":"10.38037/jsm.v16i2.357","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.357","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kanker payudara menjadi penyebab utama kejadian kanker global pada tahun 2020, diperkirakan 2,3 juta kasus baru dengan kematian 685.000. Data dari Global Burden of Cancer yang dirilis oleh WHO tahun 2020 bahwa kasus baru kanker payudara di Indonesia yaitu 65.858 kasus, sedangkan kasus kematian akibat kanker payudara yaitu 22.430 kasus. Salah satu faktor risiko kanker payudara adalah obesitas. Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang menimbulkan risiko bagi kesehatan. \u0000Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan kejadian kanker payudara pada wanita. \u0000Metode: Pencarian literatur bersumber dari Google Scholar dan PubMed yang dipublikasi dari tahun 2016-2021. Kata kunci yang digunakan digunakan adalah “Obesitas”, “Kanker Payudara”, “IMT” “Wanita”, “Obesity”,“Breast Cancer”, “BMI”,“Woman”. Dalam kajian naratif ini yaitu ada 12 artikel yang akan dikaji. \u0000Diskusi: Wanita obesitas pascamenopause memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker payuda daripada wanita pramenopause. Pada wanita obesitas pascamenopause, kanker payudara dapat berisiko pada IMT ≥30 kg/m2, sedangkan pada wanita obesitas pramenopause, kanker payudara dapat berisiko pada IMT ≥25 kg/m2. \u0000Kesimpulan: Obesitas menjadi salah satu faktor risiko kanker payudara pada wanita pramenopause dan wanita pascamenopause dengan tingkat risiko yang berbeda. Penurunan berat badan disarankan untuk wanita pramenopause dan wanita pascamenopause untuk menjaga berat badan tetap normal agar tidak terjadi obesitas.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88167552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelayanan vaksinasi merupakan salah satu upaya preventif pada pandemi Covid-19. Berdasarkan studi pendahuluan, kualitas pelayanan vaksinasi Covid-19 di UPT Puskesmas Sekeloa Kota Bandung masih kurang yaitu tempat vaksinasi yang kurang luas, petugas bersikap acuh dalam memberikan pelayanan, dan waktu mulai pelayanan terlambat. Kualitas suatu pelayanan sangat penting dalam menentukan kepuasan pelanggan. Masyarakat yang puas terhadap kualitas pelayanan vaksinasi dapat menjadi ajakan bagi masyarakat yang lain dan meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19. Tujuan penelitian mengetahui hubungan persepsi kualitas pelayanan vaksinasi Covid-19 dengan kepuasan peserta vaksinasi di Puskesmas Sekeloa Kota Bandung Tahun 2021. Jenis penelitian kuantitatif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah 200, dengan besar sampel 130 peserta vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Sekeloa Kota Bandung Tahun 2021. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Terdapat hubungan antara persepsi kualitas pelayanan vaksinasi Covid-19 dengan kepuasan peserta vaksinasi dengan nilai p-value 0,000. Masing-masing dimensi kualitas yang berhubungan dengan kepuasan peserta vaksinasi Covid-19 adalah dimensi empathy, responsiveness, reliability, dan assurance. Sedangkan dimensi tangible tidak berhubungan dengan kepuasan peserta vaksinasi Covid-19 di UPT Puskesmas Sekeloa Kota Bandung Tahun 2021. Saran perlu dilakukan supervisi terhadap pelayanan vaksinasi dengan memprioritaskan semua aspek pelaksanaan sesuai dengan daftar tilik pelaksanaan pelayanan vaksinasi Covid-19.
{"title":"HUBUNGAN PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN VAKSINASI COVID-19 DENGAN KEPUASAN PESERTA VAKSINASI DI UPT PUSKESMAS SEKELOA KOTA BANDUNG TAHUN 2021","authors":"Gugum Pamungkas, Rezki Widia Utami","doi":"10.38037/jsm.v16i2.365","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.365","url":null,"abstract":"Pelayanan vaksinasi merupakan salah satu upaya preventif pada pandemi Covid-19. Berdasarkan studi pendahuluan, kualitas pelayanan vaksinasi Covid-19 di UPT Puskesmas Sekeloa Kota Bandung masih kurang yaitu tempat vaksinasi yang kurang luas, petugas bersikap acuh dalam memberikan pelayanan, dan waktu mulai pelayanan terlambat. Kualitas suatu pelayanan sangat penting dalam menentukan kepuasan pelanggan. Masyarakat yang puas terhadap kualitas pelayanan vaksinasi dapat menjadi ajakan bagi masyarakat yang lain dan meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19. Tujuan penelitian mengetahui hubungan persepsi kualitas pelayanan vaksinasi Covid-19 dengan kepuasan peserta vaksinasi di Puskesmas Sekeloa Kota Bandung Tahun 2021. Jenis penelitian kuantitatif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah 200, dengan besar sampel 130 peserta vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Sekeloa Kota Bandung Tahun 2021. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Terdapat hubungan antara persepsi kualitas pelayanan vaksinasi Covid-19 dengan kepuasan peserta vaksinasi dengan nilai p-value 0,000. Masing-masing dimensi kualitas yang berhubungan dengan kepuasan peserta vaksinasi Covid-19 adalah dimensi empathy, responsiveness, reliability, dan assurance. Sedangkan dimensi tangible tidak berhubungan dengan kepuasan peserta vaksinasi Covid-19 di UPT Puskesmas Sekeloa Kota Bandung Tahun 2021. Saran perlu dilakukan supervisi terhadap pelayanan vaksinasi dengan memprioritaskan semua aspek pelaksanaan sesuai dengan daftar tilik pelaksanaan pelayanan vaksinasi Covid-19.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75581923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berat bayi lahir sebagai salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Berat bayi lahir normal (usia gestasi 37 sampai 42 minggu) adalah 2.500 sampai 4.000 gram. Kadar Hb ibu hamil terjadi jika produksi sel darah merah meningkat, nilai normal hemoglobin (12 sampai 16 gr/dl) dan nilai normal hematokrit (37% sampai 47%) menurun secara mencolok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pertambahan berat badan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di PMB Bd. I Kota Bandung. Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ada 40 orang ibu hamil dan tercatat dalam rekam medik di PMB Bd. I Kota Bandung pada periode Januari - Maret 2022. sampel yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu 40 Ibu Hamil di PMB Bd. I Kota Bandung. Hasil penelitian diperoleh bahwa pertumbuhan berat badan pada ibu hamil trimester III di PMB Bd. I Kota Bandung lebih banyak pada kriteria tidak normal, yaitu dengan 22 responden (55,0%), kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di PMB Bd. I Kota Bandung lebih banyak ada pada kriteria anemia, yaitu dengan 25 responden (62,5%), hasil analisisis bivariat didapatkan ada hubungan antara pertumbuhan berat badan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III, secara statistik menunjukan bahwa (p<0,05; 0.010). Disarankan seluruh petugas kesehatan yang berada di PMB Bd. I Kota Bandung dapat menginformasikan kepada ibu hamil mengenai pentingnya pertambahan berat badan ideal bagi ibu hamil pada setiap trimester dan melakukan pemeriksaan rutin kadar hemoglobin pada ibu hamil, dan pentingnya kadar hemoglobin jika kurang dapat berdampak bagi calon bayi.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA PERTAMBAHAN BERAT BADAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PMB Bd. I KOTA BANDUNG","authors":"Berty Risyanti","doi":"10.38037/jsm.v16i2.362","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.362","url":null,"abstract":"Berat bayi lahir sebagai salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Berat bayi lahir normal (usia gestasi 37 sampai 42 minggu) adalah 2.500 sampai 4.000 gram. Kadar Hb ibu hamil terjadi jika produksi sel darah merah meningkat, nilai normal hemoglobin (12 sampai 16 gr/dl) dan nilai normal hematokrit (37% sampai 47%) menurun secara mencolok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pertambahan berat badan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di PMB Bd. I Kota Bandung. Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ada 40 orang ibu hamil dan tercatat dalam rekam medik di PMB Bd. I Kota Bandung pada periode Januari - Maret 2022. sampel yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu 40 Ibu Hamil di PMB Bd. I Kota Bandung. Hasil penelitian diperoleh bahwa pertumbuhan berat badan pada ibu hamil trimester III di PMB Bd. I Kota Bandung lebih banyak pada kriteria tidak normal, yaitu dengan 22 responden (55,0%), kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di PMB Bd. I Kota Bandung lebih banyak ada pada kriteria anemia, yaitu dengan 25 responden (62,5%), hasil analisisis bivariat didapatkan ada hubungan antara pertumbuhan berat badan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III, secara statistik menunjukan bahwa (p<0,05; 0.010). Disarankan seluruh petugas kesehatan yang berada di PMB Bd. I Kota Bandung dapat menginformasikan kepada ibu hamil mengenai pentingnya pertambahan berat badan ideal bagi ibu hamil pada setiap trimester dan melakukan pemeriksaan rutin kadar hemoglobin pada ibu hamil, dan pentingnya kadar hemoglobin jika kurang dapat berdampak bagi calon bayi.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91536984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Teknologi informasi dan komunikasi semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat serta semakin canggih. Penggunaan gawai pada anak dengan posisi layar gawai dekat dengan mata sering anak lakukan, kebiasaan menatap layar terlalu dekat memiliki andil yang sangat besar terhadap masalah mata pada anak. Orang tua beranggapan bahwa gawai dapat dijadikan media hiburan sebagai pengganti orang tua dalam menemani anak untuk bermain. Tujuan : Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan orangtua terhadap paparan gawai sejak dini. Metodelogi : Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu Cross Sectional. Instrumen penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan membagikan kuesioner kepada 75 responden. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan orangtua terhadap dampak negatif penggunaa gawai termasuk dalam kategori cukup sebesar 45.3%, untuk tingkat pengetahuan orangtua terhadap dampak positif penggunaan gawai termasuk dalam kategori kurang sebesar 65.3%, untuk tingkat pengetahuan orangtua terhadap penggunaan gawai termasuk dalam kategori cukup sebesar 44%.
{"title":"PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG PAPARAN GAWAI TERHADAP ANAK USIA DINI","authors":"Hana Denisa, Arief Witjaksono, Tri Subekti","doi":"10.38037/jsm.v16i2.366","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.366","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Teknologi informasi dan komunikasi semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat serta semakin canggih. Penggunaan gawai pada anak dengan posisi layar gawai dekat dengan mata sering anak lakukan, kebiasaan menatap layar terlalu dekat memiliki andil yang sangat besar terhadap masalah mata pada anak. Orang tua beranggapan bahwa gawai dapat dijadikan media hiburan sebagai pengganti orang tua dalam menemani anak untuk bermain. Tujuan : Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan orangtua terhadap paparan gawai sejak dini. \u0000Metodelogi : Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu Cross Sectional. Instrumen penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan membagikan kuesioner kepada 75 responden. \u0000Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan orangtua terhadap dampak negatif penggunaa gawai termasuk dalam kategori cukup sebesar 45.3%, untuk tingkat pengetahuan orangtua terhadap dampak positif penggunaan gawai termasuk dalam kategori kurang sebesar 65.3%, untuk tingkat pengetahuan orangtua terhadap penggunaan gawai termasuk dalam kategori cukup sebesar 44%.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90536813","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ibu hamil tercatat sebagai salah satu kelompok rentan terinfeksi covid-19 dikarenakan pada masa kehamilan terjadinya perubahan fisiologi yang mengakibatkan penurunan kekebalan parsial. Kunjungan pada saat kehamilan penting untuk mendeteksi dini komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care dengan frekuensi kunjungan antenatal ibu hamil di PMB Bd. E pada masa pandemi covid-19. Rancangan Penelitian ini menggunakan observasional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah 35 responden dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ibu yang melakukan kunjungan antenatal care di PMB Bd. E. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik tetang kunjungan antenatal care sebesar 77,1%. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan antental care dengan frekuensi kunjungan antenatal care (p Value = 0,000). Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan mampu meniingkatkan program edukasi terhadap ibu-ibu yang hamil untuk memeriksakan kehamilannya agar jika ada faktor-faktor risiko terhadap kehamilannya dapat dipantau secara dini.
{"title":"PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN","authors":"Ida Suryani, Ayu Febrianti","doi":"10.38037/jsm.v16i2.358","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.358","url":null,"abstract":"Ibu hamil tercatat sebagai salah satu kelompok rentan terinfeksi covid-19 dikarenakan pada masa kehamilan terjadinya perubahan fisiologi yang mengakibatkan penurunan kekebalan parsial. Kunjungan pada saat kehamilan penting untuk mendeteksi dini komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care dengan frekuensi kunjungan antenatal ibu hamil di PMB Bd. E pada masa pandemi covid-19. Rancangan Penelitian ini menggunakan observasional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah 35 responden dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ibu yang melakukan kunjungan antenatal care di PMB Bd. E. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik tetang kunjungan antenatal care sebesar 77,1%. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan antental care dengan frekuensi kunjungan antenatal care (p Value = 0,000). Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan mampu meniingkatkan program edukasi terhadap ibu-ibu yang hamil untuk memeriksakan kehamilannya agar jika ada faktor-faktor risiko terhadap kehamilannya dapat dipantau secara dini.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87890164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Terjadinya pandemi COVID-19 di Indonesia mengubah kebiasaan sehari – hari yang biasa dilakukan oleh remaja. Kebijakan pemerintah untuk memutuskan tali penyebaran virus ini salah satunya dengan menutup sementara sarana pendidikan, remaja saat ini melakukan pembelajaran secara online atau daring terhitung sejak Maret 2020 sampai sekarang. Adanya kebijakan pembelajaran secara daring dan pembatasan sosial membuat adanya perubahan baru yang harus dihadapi oleh remaja, kejadian ini menjadikan beban dan tekanan baru bagi remaja saat ini, yang dapat menyebabkan terjadinya kecemasan. Faktor penyebab remaja mengalami kecemasan karena adanya keluhan mengenai keterbatasan kuota internet yang digunakan, koneksi sinyal yang buruk sehingga menghambat proses pembelajaran, materi yang disampaikan kurang dipahami oleh remaja karena pembelajaran yang kurang efektif, para dosen banyak memberikan tugas yang dianggap memberatkan remaja dan mereka merasa khawatir jika nilai yang di dapatkan menurun. Penyebab ini dapat menimbulkan adanya kecemasan yang akan berdampak pada psikologis, yaitu insomnia dan masalah tidur lainnya, kesulitan untuk fokus, sering lupa, meningkatnya iritabilitas dan mudah marah dan dapat menghambat perkembangan reproduksi wanita yaitu adanya gangguan siklus menstruasi karena adanya kecemasan yang dialami oleh remaja. Metode penelitain yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang mahasiswi tingkat 3 dari 3 prodi yang berbeda. Hasil penelitian tingkat kecemasan menunjukkan (8.0%) tingkat kecemasan normal berjumlah 4 orang, (8.0%) responden memiliki tingkat kecemasan ringan berjumlah 4 orang, (30.0%) memiliki tingkat kecemasan sedang berjumlah 15 orang dan (54%) responden memiliki tingkat kecemasan berat berjumlah 27 orang. Siklus menstruasi didapatkan hasil (68%) siklus menstruasi tidak normal berjumlah 34 orang dan (32%) siklus menstruasi normal berjumlah 16 orang.
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI SAAT PEMBELAJARAN DARING SELAMA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Rosita Rosita, Jihan Nur Azizah","doi":"10.38037/jsm.v16i2.360","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.360","url":null,"abstract":"Terjadinya pandemi COVID-19 di Indonesia mengubah kebiasaan sehari – hari yang biasa dilakukan oleh remaja. Kebijakan pemerintah untuk memutuskan tali penyebaran virus ini salah satunya dengan menutup sementara sarana pendidikan, remaja saat ini melakukan pembelajaran secara online atau daring terhitung sejak Maret 2020 sampai sekarang. Adanya kebijakan pembelajaran secara daring dan pembatasan sosial membuat adanya perubahan baru yang harus dihadapi oleh remaja, kejadian ini menjadikan beban dan tekanan baru bagi remaja saat ini, yang dapat menyebabkan terjadinya kecemasan. Faktor penyebab remaja mengalami kecemasan karena adanya keluhan mengenai keterbatasan kuota internet yang digunakan, koneksi sinyal yang buruk sehingga menghambat proses pembelajaran, materi yang disampaikan kurang dipahami oleh remaja karena pembelajaran yang kurang efektif, para dosen banyak memberikan tugas yang dianggap memberatkan remaja dan mereka merasa khawatir jika nilai yang di dapatkan menurun. Penyebab ini dapat menimbulkan adanya kecemasan yang akan berdampak pada psikologis, yaitu insomnia dan masalah tidur lainnya, kesulitan untuk fokus, sering lupa, meningkatnya iritabilitas dan mudah marah dan dapat menghambat perkembangan reproduksi wanita yaitu adanya gangguan siklus menstruasi karena adanya kecemasan yang dialami oleh remaja. \u0000Metode penelitain yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang mahasiswi tingkat 3 dari 3 prodi yang berbeda. Hasil penelitian tingkat kecemasan menunjukkan (8.0%) tingkat kecemasan normal berjumlah 4 orang, (8.0%) responden memiliki tingkat kecemasan ringan berjumlah 4 orang, (30.0%) memiliki tingkat kecemasan sedang berjumlah 15 orang dan (54%) responden memiliki tingkat kecemasan berat berjumlah 27 orang. Siklus menstruasi didapatkan hasil (68%) siklus menstruasi tidak normal berjumlah 34 orang dan (32%) siklus menstruasi normal berjumlah 16 orang.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77828874","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}