Kepatuhan ODHA dalam pengobatan ARV merupakan hal penting dimana kepatuhan yang tinggi diperlukan untuk mengontrol virologi, perbaikan kondisi kinis, menurunkan risiko transmisi HIV dan resistensi ARV. Kepatuhan ditentukan oleh konstelasi faktor yang kompleks, antara lain sosial ekonomi, faktor pasien, kondisi pasien, faktor terapi, dan pelayanan kesehatan. Dukungan sosial merupakan salah satu dari dimensi sosial ekonomi yang telah dikaji meningkatkan kesehatan juga kematian, pada berbagai penyakit dan kondisi kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan kepatuhan pengobatan ARV pada ODHA berdasarkan studi literatur. Metode yang digunakan adalah systematic review dengan menganalisa artikel yang valid dan relevan dengan tujuan penelitian. Studi ini menggunakan database Pubmed dengan kata kunci HIV atau “Acquired Immunodeficiency Syndrome, Treatment Adherence and Compliance, Social Support”. Hasil pencarian menemukan 7 artikel yang sesuai dengan kriteria penelitian. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan pengobatan dimana 6 artikel menyebutkan bahwa dukungan sosial dan kepatuhan pengobatan adalah dua hal yang saling berkaitan. ODHA yang memiliki dukungan sosial cenderung lebih patuh dalam menjalani pengobatan ARV. Dukungan sosial diberikan oleh keluarga, teman atau orang penting lainnya dalam bentuk nyata dan tidak nyata. Perlu diteliti lebih lanjut bentuk dan pemberi dukungan sosial yang dapat meningkatkan kepatuhan dalam pengobatan ARV.Kata Kunci: Dukungan sosial; kepatuhan pengobatan; Pengobatan ARV; ODHAAbstract PLWHA adherence to ARV treatment is critical in situations where high adherence is required to control virology, improve current condition, and reduce the risk of HIV transmission and ARV resistance. Compliance is determined by a complex constellation of factors, including socioeconomic, patient factors, patient conditions, therapeutic factors, and health services. Social support is one of the socio-economic dimensions that has been studied to increase health and mortality across various chronic diseases and conditions. This study aims to determine the relationship between social support and adherence to ARV treatment in PLWHA based on a literature study. The method used is a systematic review by analyzing articles that are valid and relevant to the research objectives. This study uses the Pubmed database with the keywords HIV or "Acquired Immunodeficiency Syndrome, Treatment Adherence and Compliance, Social Support." The search results found 7 articles that matched the research criteria. The results showed that there was a relationship between social support and medication adherence where 6 articles stated that social support and medication adherence were two interrelated things. PLWHA who have social support are more likely to comply with ARV treatment. Social support is provided by family, friends, or significant others in tangible and intang
{"title":"DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN ARV ODHA: SEBUAH SYSTEMATIC REVIEW","authors":"Wahyuning Nugraheni, Sholikhah Sholikhah, Sulistyawati Sulistyawati","doi":"10.38165/jk.v14i1.324","DOIUrl":"https://doi.org/10.38165/jk.v14i1.324","url":null,"abstract":"Kepatuhan ODHA dalam pengobatan ARV merupakan hal penting dimana kepatuhan yang tinggi diperlukan untuk mengontrol virologi, perbaikan kondisi kinis, menurunkan risiko transmisi HIV dan resistensi ARV. Kepatuhan ditentukan oleh konstelasi faktor yang kompleks, antara lain sosial ekonomi, faktor pasien, kondisi pasien, faktor terapi, dan pelayanan kesehatan. Dukungan sosial merupakan salah satu dari dimensi sosial ekonomi yang telah dikaji meningkatkan kesehatan juga kematian, pada berbagai penyakit dan kondisi kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan kepatuhan pengobatan ARV pada ODHA berdasarkan studi literatur. Metode yang digunakan adalah systematic review dengan menganalisa artikel yang valid dan relevan dengan tujuan penelitian. Studi ini menggunakan database Pubmed dengan kata kunci HIV atau “Acquired Immunodeficiency Syndrome, Treatment Adherence and Compliance, Social Support”. Hasil pencarian menemukan 7 artikel yang sesuai dengan kriteria penelitian. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan pengobatan dimana 6 artikel menyebutkan bahwa dukungan sosial dan kepatuhan pengobatan adalah dua hal yang saling berkaitan. ODHA yang memiliki dukungan sosial cenderung lebih patuh dalam menjalani pengobatan ARV. Dukungan sosial diberikan oleh keluarga, teman atau orang penting lainnya dalam bentuk nyata dan tidak nyata. Perlu diteliti lebih lanjut bentuk dan pemberi dukungan sosial yang dapat meningkatkan kepatuhan dalam pengobatan ARV.Kata Kunci: Dukungan sosial; kepatuhan pengobatan; Pengobatan ARV; ODHAAbstract PLWHA adherence to ARV treatment is critical in situations where high adherence is required to control virology, improve current condition, and reduce the risk of HIV transmission and ARV resistance. Compliance is determined by a complex constellation of factors, including socioeconomic, patient factors, patient conditions, therapeutic factors, and health services. Social support is one of the socio-economic dimensions that has been studied to increase health and mortality across various chronic diseases and conditions. This study aims to determine the relationship between social support and adherence to ARV treatment in PLWHA based on a literature study. The method used is a systematic review by analyzing articles that are valid and relevant to the research objectives. This study uses the Pubmed database with the keywords HIV or \"Acquired Immunodeficiency Syndrome, Treatment Adherence and Compliance, Social Support.\" The search results found 7 articles that matched the research criteria. The results showed that there was a relationship between social support and medication adherence where 6 articles stated that social support and medication adherence were two interrelated things. PLWHA who have social support are more likely to comply with ARV treatment. Social support is provided by family, friends, or significant others in tangible and intang","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"70224402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Wayan Kesari Dharmapatni, I. K. Swarjana, Kadek Buja Harditya
Berbagai upaya World Health Organisation (WHO) untuk menekan jumlah korban COVID-19 secara global telah dilakukan. Banyak peneliti yang berusaha mengembangkan vaksin dari virus ini, tetapi vaksin yang berhasil dibuat dinilai masih belum sepenuhnya dapat menghentikan pandemi ini. Upaya pemerintah Republik Indonesia yang telah dilakukan untuk mempercepat pemulihan kondisi pandemi menjadi endemi dimana vaksin COVID-19 telah didistribusikan hingga pelaksanaan vaksinasi dosis penguatan (booster). Namun dengan beredarnya berbagai berita negatif terkait vaksin COVID-19 dan perkembangan virus yang terus bermutasi ini mempengaruhi penerimaan dan kesediaan masyarakat dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, dukungan keluarga dan persepsi masyarakat tentang vaksinasi dosis penguatan terhadap varian COVID-19. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Metode pengambilan sampel menggunakan snowball sampling, dengan jumlah sebanyak 317 responden. Setelah dilakukan analisa data, diperoleh hasil bahwa masyarakat memiliki tingkat pengetahuan yang baik (78,5%), tingkat dukungan keluarga yang baik (94%) dalam melakukan vaksinasi dan memiliki persepsi positif (99,7%) terhadap vaksinasi dosis penguatan varian COVID-19. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan untuk mencapai keberhasilan dan tindak lanjut strategi pemulihan kondisi kearah yang lebih baik.
{"title":"Tingkat Pengetahuan, Dukungan Keluarga dan Persepsi Masyarakat Tentang Vaksinasi Dosis Penguatan Terhadap Varian COVID-19","authors":"Ni Wayan Kesari Dharmapatni, I. K. Swarjana, Kadek Buja Harditya","doi":"10.46815/jk.v12i1.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.135","url":null,"abstract":"Berbagai upaya World Health Organisation (WHO) untuk menekan jumlah korban COVID-19 secara global telah dilakukan. Banyak peneliti yang berusaha mengembangkan vaksin dari virus ini, tetapi vaksin yang berhasil dibuat dinilai masih belum sepenuhnya dapat menghentikan pandemi ini. Upaya pemerintah Republik Indonesia yang telah dilakukan untuk mempercepat pemulihan kondisi pandemi menjadi endemi dimana vaksin COVID-19 telah didistribusikan hingga pelaksanaan vaksinasi dosis penguatan (booster). Namun dengan beredarnya berbagai berita negatif terkait vaksin COVID-19 dan perkembangan virus yang terus bermutasi ini mempengaruhi penerimaan dan kesediaan masyarakat dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, dukungan keluarga dan persepsi masyarakat tentang vaksinasi dosis penguatan terhadap varian COVID-19. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Metode pengambilan sampel menggunakan snowball sampling, dengan jumlah sebanyak 317 responden. Setelah dilakukan analisa data, diperoleh hasil bahwa masyarakat memiliki tingkat pengetahuan yang baik (78,5%), tingkat dukungan keluarga yang baik (94%) dalam melakukan vaksinasi dan memiliki persepsi positif (99,7%) terhadap vaksinasi dosis penguatan varian COVID-19. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan untuk mencapai keberhasilan dan tindak lanjut strategi pemulihan kondisi kearah yang lebih baik.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43540271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Muslimin, Yosi Yusrotul Khasanah, Rokhmatul Hikmat, Ira Faridasari
Pengetahuan dan sikap merupakan hasil dari tahu melalui penginderaan terhadap suatu objek tertentu dan interaksi sosial sehingga terbentuknya tindakan seseorang. Patient safety merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (Patient Safety) di Ruang Rawat Inap Bedah. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pemilihan sampel dengan total sampling sebanyak 29 responden yang dilakukan pada tanggal 5 Mei – 4 Juni 2022. Data yang diperoleh dianalisis dengan program komputerisasi dengan menggunakan uji chi-square (x2, pada tingkat kemaknaaan 95% (α 0,05). Hasil dari analisis statistik menunjukan hasil bahwa ada hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (patient safety) di Ruang Rawat Inap Bedah, p = 0,004 (α0,05). Ada hubungan sikap perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (Patient Safety) di Ruang Rawat Inap Bedah, p=0,038 (α<0,05).Kata Kunci:. Pengetahuan; Sikap; Pelaksanaan Keselamatan PasienAbstract Knowledge and attitudes are the result of knowing through sensing a particular object and social interaction so that a person's actions are formed. Patient safety is a system where hospitals make patient care safer. The purpose of the study was to determine the relationship between knowledge and attitudes of nurses with the implementation of patient safety in the Surgical Room. The research method is quantitative research with cross sectional design. The sample selection with a total sampling of 29 respondents. The data obtained were analyzed by a computerized program using the chi-square test (x2), at a significance level of 95% (α 0.05). The results of statistical analysis showed that there was a relationship between nurses' knowledge and the implementation of patient safety in the Surgical Inpatient Room, p = 0.004 (α<0.05). There is a relationship between the attitude of nurses and the implementation of patient safety in the Surgical Inpatient Room, p=0.038 (α<0.05). Keywords: Knowledge; Attitude; Implementation of Patient Safety
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN KESELAMATAN PASIEN (PATIEN SAFETY) DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT","authors":"M. Muslimin, Yosi Yusrotul Khasanah, Rokhmatul Hikmat, Ira Faridasari","doi":"10.38165/jk.v14i1.334","DOIUrl":"https://doi.org/10.38165/jk.v14i1.334","url":null,"abstract":"Pengetahuan dan sikap merupakan hasil dari tahu melalui penginderaan terhadap suatu objek tertentu dan interaksi sosial sehingga terbentuknya tindakan seseorang. Patient safety merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (Patient Safety) di Ruang Rawat Inap Bedah. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pemilihan sampel dengan total sampling sebanyak 29 responden yang dilakukan pada tanggal 5 Mei – 4 Juni 2022. Data yang diperoleh dianalisis dengan program komputerisasi dengan menggunakan uji chi-square (x2, pada tingkat kemaknaaan 95% (α 0,05). Hasil dari analisis statistik menunjukan hasil bahwa ada hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (patient safety) di Ruang Rawat Inap Bedah, p = 0,004 (α0,05). Ada hubungan sikap perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (Patient Safety) di Ruang Rawat Inap Bedah, p=0,038 (α<0,05).Kata Kunci:. Pengetahuan; Sikap; Pelaksanaan Keselamatan PasienAbstract Knowledge and attitudes are the result of knowing through sensing a particular object and social interaction so that a person's actions are formed. Patient safety is a system where hospitals make patient care safer. The purpose of the study was to determine the relationship between knowledge and attitudes of nurses with the implementation of patient safety in the Surgical Room. The research method is quantitative research with cross sectional design. The sample selection with a total sampling of 29 respondents. The data obtained were analyzed by a computerized program using the chi-square test (x2), at a significance level of 95% (α 0.05). The results of statistical analysis showed that there was a relationship between nurses' knowledge and the implementation of patient safety in the Surgical Inpatient Room, p = 0.004 (α<0.05). There is a relationship between the attitude of nurses and the implementation of patient safety in the Surgical Inpatient Room, p=0.038 (α<0.05). Keywords: Knowledge; Attitude; Implementation of Patient Safety","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45964625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menarche1adalah menstruasi1yang terjadi1pertama1kali pada seorang perempuan. Menarche merupakan ciri biologis pada seorang perempuan mengalami kematangan seksual, biasanya terjadi pada usia 10-14 tahun. Literasi tentang gambaran menarche dapat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan reproduksi salah satunya adalah kesiapan mental dalam menghadapi menarche juga perilaku vulva hygiene mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi/gambaran mengenai literasi informasi tentang menarche pada para santriwati. Untuk desain dalam riset ini menggunakan metode deskriptife observasional secara cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah santriwati yang belum mengalami menstruasi sejumlah 59 santriwati dengan mengguankan teknik acak sederhana/simple random sampling. Data di ambil menggunakan kuesioner. Hasil penelitian di peroleh data usia responden paling banyak adalah usia 11 tahun sejumlah 47 responden (80%), berasal dari suku Madura sebesar 53 responden (90%). Sedangkan sumber informasi tentang menarche mereka dapatkan dari teman sebanyak 36 responden (66%), untuk gambaran literasi tentang menarche diperolah data sebesar 44 responden (75%) memiliki literasi kurang, sebesar 9 responden (15%) memiliki literasi menarche cukup dan sebesar 6 responden (10%) memiliki literasi menarche tinggi. Perlu ada peningkatan literasi informasi tentang menarche pada para santriwati dengan antara lain dengan pendidikan kesehatan, pembentukan peer counseling dan lainnya. Dengan peningkatan literasi ini santriwati akan lebih siap menghadapi menarche secara mental juga meningkatkan perilaku kesehatan reproduksi utamanya terkait dengan vulva hygiene
{"title":"Literasi Informasi tentang Menarche pada Santriwati","authors":"Kustin Uds","doi":"10.46815/jk.v12i1.140","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.140","url":null,"abstract":"Menarche1adalah menstruasi1yang terjadi1pertama1kali pada seorang perempuan. Menarche merupakan ciri biologis pada seorang perempuan mengalami kematangan seksual, biasanya terjadi pada usia 10-14 tahun. Literasi tentang gambaran menarche dapat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan reproduksi salah satunya adalah kesiapan mental dalam menghadapi menarche juga perilaku vulva hygiene mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi/gambaran mengenai literasi informasi tentang menarche pada para santriwati. Untuk desain dalam riset ini menggunakan metode deskriptife observasional secara cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah santriwati yang belum mengalami menstruasi sejumlah 59 santriwati dengan mengguankan teknik acak sederhana/simple random sampling. Data di ambil menggunakan kuesioner. Hasil penelitian di peroleh data usia responden paling banyak adalah usia 11 tahun sejumlah 47 responden (80%), berasal dari suku Madura sebesar 53 responden (90%). Sedangkan sumber informasi tentang menarche mereka dapatkan dari teman sebanyak 36 responden (66%), untuk gambaran literasi tentang menarche diperolah data sebesar 44 responden (75%) memiliki literasi kurang, sebesar 9 responden (15%) memiliki literasi menarche cukup dan sebesar 6 responden (10%) memiliki literasi menarche tinggi. Perlu ada peningkatan literasi informasi tentang menarche pada para santriwati dengan antara lain dengan pendidikan kesehatan, pembentukan peer counseling dan lainnya. Dengan peningkatan literasi ini santriwati akan lebih siap menghadapi menarche secara mental juga meningkatkan perilaku kesehatan reproduksi utamanya terkait dengan vulva hygiene","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42835537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecemasan adalah dimana seseorang mengalami perasaan gelisah, ketakutan, khawatir dan tidak tentram disertai keluhan fisik. Apabila cemas berlebihan, dampak yang dapat terjadi yaitu menghambat dilatasi serviks normal, sehingga mengakibatkan partus lama dan meningkatkan persepsi nyeri dan mengakibatkan perdarahan pada saat inpartu serta gawat janin karena ibu terlalu cemas dengan keadaannya. Pengetahuan mempunyai peranan penting akan terjadinya tingkat kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan di Ruang VK RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 50 pasien. Sampel penelitian ini sebanyak 41 pasien. Penelitian ini dilakukan di ruang VK RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, selama bulan September sampai dengan Oktober 2022. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan diperoleh nilai p-value=0,004. Kesimpulan: terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan di ruang VK RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Saran penelitian ini, diharapkan peran petugas khususnya Bidan atau perawat perlu memberikan informasi yang menyeluruh tentang persalinan yang akan dihadapi ibu hamil dan dampak kecemasan terhadap persalinan ibu.
{"title":"Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan di Ruang VK RSUD Sele Be Solu Kota Sorong","authors":"Merlis Simon, Rina, Wa ode Gita","doi":"10.46815/jk.v12i1.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.128","url":null,"abstract":"Kecemasan adalah dimana seseorang mengalami perasaan gelisah, ketakutan, khawatir dan tidak tentram disertai keluhan fisik. Apabila cemas berlebihan, dampak yang dapat terjadi yaitu menghambat dilatasi serviks normal, sehingga mengakibatkan partus lama dan meningkatkan persepsi nyeri dan mengakibatkan perdarahan pada saat inpartu serta gawat janin karena ibu terlalu cemas dengan keadaannya. Pengetahuan mempunyai peranan penting akan terjadinya tingkat kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan di Ruang VK RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 50 pasien. Sampel penelitian ini sebanyak 41 pasien. Penelitian ini dilakukan di ruang VK RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, selama bulan September sampai dengan Oktober 2022. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan diperoleh nilai p-value=0,004. Kesimpulan: terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan di ruang VK RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Saran penelitian ini, diharapkan peran petugas khususnya Bidan atau perawat perlu memberikan informasi yang menyeluruh tentang persalinan yang akan dihadapi ibu hamil dan dampak kecemasan terhadap persalinan ibu.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47613537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Herna Utami, A. Azizah, A. Maulana, Fani Susanto, Pradana Nur Oviyanti
Struktur anatomi orbita sangat kompleks sehingga memerlukan detail yang baik pada msct scan untuk melihat patologi orbita. Salah satu parameter pada msct scan orbita untuk mengetahui keakuratan struktur anatomi orbita adalah ketebalan irisan. menurut literatur ketebalan irisan untuk orbital <2mm. Sedangkan literatur lain mengatakan 3-5 mm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis informasi citra yang dihasilkan dengan variasi ketebalan irisan pada orbital ct scan.Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan studi eksperimen. Populasi dan sampel adalah 15 pasien dengan citra MSCT scan orbita dengan rekonstruksi ketebalan irisan media kontras potongan MPR aksial yaitu 1 mm, 2 mm dan 3 mm. Informasi citra yang dinilai adalah akurasi, kejelasan struktur dan jaringan pada citra ct scan orbita potongan MPR aksial meliputi anatomi tulang hidung, saraf optik, sinus etmoidalis, sinus sfenoid, tulang lakrimal, kornea, lensa, bola mata dan sklera. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi dan kuisioner kepada spesialis radiologi sebagai observer dan analisis data dilakukan dengan menggunakan SPPS uji Friedman test.Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan antara informasi citra pada variasi ketebalan irisan CT scan MPR aksial orbital dan ketebalan irisan yang dapat memberikan informasi anatomi yang optimal pada citra axial MSCT scan MPR orbital dengan media kontras yaitu 2 mm.Kata kunci : msct scan orbital; ketebalan irisanAbstract The anatomical structure of the orbit is so complex that it requires good detail on CT scan to see the pathology of the orbit. One of the parameters on the orbital ct scan to reveal the accuracy of the orbital anatomical structure is slice thickness. according to the slice thickness literature for orbital <2mm. Whereas other literature says 3-5 mm. the purpose of this study was to analyze the image information produced with slice thickness variations on ct scan orbitals. The method of this research is qualitative with a experiment study. Population and sample were 15 patients with orbital CT scan images with contrast media slice thickness reconstruction of axial MPR pieces that were 1 mm, 2 mm and 3 mm. Assessed image information is accuracy, clarity of structure and tissue on orbital ct scan images of axial MPR pieces including anatomy of nasal bone, optic nerve, ethmoidal sinus, sphenoid sinus, lacrimal bone, cornea, lens, globe and sclera.Data retrieval is done by observation radiologist and data analysis is carried out by SPSS Friedman test.The result of this research is there is a relationship between image information on slice thickness variations of axial MPR CT scans of orbital and slice thickness which can provide optimal anatomical image information on axial images of MPR CT scans of orbitals with contrast agent that is 2 mm.Keywords: orbital msct scan; slice thickness
{"title":"STUDI KUALITATIF: ANALISIS INFORMASI ANATOMI PADA VARIASI SLICE THICKNESS MSCT SCAN ORBITA DENGAN MEDIA KONTRAS POTONGAN AXIAL MPR","authors":"Herna Utami, A. Azizah, A. Maulana, Fani Susanto, Pradana Nur Oviyanti","doi":"10.38165/jk.v14i1.342","DOIUrl":"https://doi.org/10.38165/jk.v14i1.342","url":null,"abstract":"Struktur anatomi orbita sangat kompleks sehingga memerlukan detail yang baik pada msct scan untuk melihat patologi orbita. Salah satu parameter pada msct scan orbita untuk mengetahui keakuratan struktur anatomi orbita adalah ketebalan irisan. menurut literatur ketebalan irisan untuk orbital <2mm. Sedangkan literatur lain mengatakan 3-5 mm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis informasi citra yang dihasilkan dengan variasi ketebalan irisan pada orbital ct scan.Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan studi eksperimen. Populasi dan sampel adalah 15 pasien dengan citra MSCT scan orbita dengan rekonstruksi ketebalan irisan media kontras potongan MPR aksial yaitu 1 mm, 2 mm dan 3 mm. Informasi citra yang dinilai adalah akurasi, kejelasan struktur dan jaringan pada citra ct scan orbita potongan MPR aksial meliputi anatomi tulang hidung, saraf optik, sinus etmoidalis, sinus sfenoid, tulang lakrimal, kornea, lensa, bola mata dan sklera. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi dan kuisioner kepada spesialis radiologi sebagai observer dan analisis data dilakukan dengan menggunakan SPPS uji Friedman test.Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan antara informasi citra pada variasi ketebalan irisan CT scan MPR aksial orbital dan ketebalan irisan yang dapat memberikan informasi anatomi yang optimal pada citra axial MSCT scan MPR orbital dengan media kontras yaitu 2 mm.Kata kunci : msct scan orbital; ketebalan irisanAbstract The anatomical structure of the orbit is so complex that it requires good detail on CT scan to see the pathology of the orbit. One of the parameters on the orbital ct scan to reveal the accuracy of the orbital anatomical structure is slice thickness. according to the slice thickness literature for orbital <2mm. Whereas other literature says 3-5 mm. the purpose of this study was to analyze the image information produced with slice thickness variations on ct scan orbitals. The method of this research is qualitative with a experiment study. Population and sample were 15 patients with orbital CT scan images with contrast media slice thickness reconstruction of axial MPR pieces that were 1 mm, 2 mm and 3 mm. Assessed image information is accuracy, clarity of structure and tissue on orbital ct scan images of axial MPR pieces including anatomy of nasal bone, optic nerve, ethmoidal sinus, sphenoid sinus, lacrimal bone, cornea, lens, globe and sclera.Data retrieval is done by observation radiologist and data analysis is carried out by SPSS Friedman test.The result of this research is there is a relationship between image information on slice thickness variations of axial MPR CT scans of orbital and slice thickness which can provide optimal anatomical image information on axial images of MPR CT scans of orbitals with contrast agent that is 2 mm.Keywords: orbital msct scan; slice thickness","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43197514","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut hasil evaluasi kepuasan pasien yang dilakukan oleh Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon yang dilakukan setiap tiga bulan diperoleh adanya komentar yang diberikan oleh pasien mengenai perlunya perbaikan sarana dan prasarana, meningkatkan penanganan dan keramahan petugas. Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara lima dimensi kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed methods. Subjek penelitian ini adalah pasien rawat inap yang tercatat pada tahun 2021 dengan populasi 11.474 pasien dan menggunakan teknik sampling purpossive sampling dan diperoleh sampel 99 responden untuk penelitian kuantitatif dan 15 informan untuk penelitian kualitatif. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data kuantitatif dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji Rank Spearman sedangkan analisis data kualitatif menggunakan reduksi data, triangulasi dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian univariat bahwa dari 99 responden, hampir setengahnya (44,4%) responden menilai tidak puas dan sebagian besar (55,6%) responden menilai puas. Hasil penilitian bivariat menunjukan bahwa ada hubungan kehandalan (reability) (p=0,005), jaminan (assurance) (p=0,001), bukti fisik (tangibel) dengan kepuasan (p=0,000), empati (empathy) (0,000), daya tanggap (responsiveness) (0,003) dengan kepuasan pasien rawat inap. Variabel kehandalan (reability) adalah variabel yang paling dominan dengan p value 0,005. Terdapat 5 variabel yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap, dimana dimensi yang paling dominan adalah kehandalan (reability). Rumah sakit diharapkan agar melakukan penilaian, pembinaan dan evaluasi terhadap petugas. Pasien diharapkan untuk melakukan komunikasi jika mendapatkan pelayanan yang tidak baik dan mengisi kotak saran yang telah disediakan oleh rumah sakit.Kata Kunci: kehandalan; jaminan; bukti fisik; empati; daya tanggap; kepuasan pasien AbstractAccording to the results of the evaluation of patient satisfaction conducted by the Ciremai Hospital in Cirebon City which is carried out every three months, it was found that there were comments given by patients regarding the need to improve facilities and infrastructure, improve handling and friendliness of staff. The general objective of this study was to analyze the relationship between the five dimensions of health service quality and inpatient satisfaction at Ciremai Hospital, Cirebon City. The research method used is mixed methods research. The subjects of this study were inpatients who were registered in 2021 with a population of 11,474 patients and used a purposive sampling technique and obtained a sample of 99 respondents for quantitative research and 15 informants for qualitative research. The research instrument used questionnaires and interviews. Quantitative data analysis used univariate, bivariate, and multivariate analysis wi
根据Cirebon Cirebon hospital对患者满意度的评估,患者每三个月就会对维护设施和基础设施、改善服务和好客发表评论。这项研究的共同目标是分析五方面医疗保健质量与住院病人在西雷朋医院的满意度之间的关系。他们使用的研究方法是混合方法。该研究对象是2021年记录的住院病人,共有11474名患者,采用了采样技术,为定量研究获得了99名样本样本,为定性研究获得了15名信息员。研究工具使用问卷调查和访谈。定量数据分析使用单变量、双变量和多变量分析进行目标分析,而定性数据分析则使用数据还原、三角分析和推论。univariat的研究表明,在99名受访者中,近一半(44.4%)的受访者认为是不满的,而大多数受访者认为是不满的。两项调查显示,住院病人的满意度与住院病人的满意度(p= 0.005)、保证(安全)、身体证据(tangibel)令人满意(p= 001)、同理心(@ empathy)、敏感度(0.003)和住院病人的满意度(0.003)有关联。可靠性变量是p值0.005的最主导变量。有5个变量与住院病人的满意度有关,其中最占主导地位的维度是可靠性。医院应该对官员进行评估、辅导和评估。如果服务不佳,患者应进行沟通,并填写医院提供的建议箱。关键词:可靠性;保证;物证;同理心;动力反应;病人满意度AbstractAccording调查员》to the results of病人satisfaction conducted by《汶城,这是carried out Ciremai医院每三个月开始,是找到那个有些comments赐予由病人关于《需要improve facilities和基础设施,improve处理和friendliness的员工。这项研究的总体目标是分析五种健康服务质量和对客户满意度在Cirebon City Cirebon Hospital的五种关系。研究用的方法是混杂的方法研究。本研究的主题是不感兴趣的,该研究于2021年以11.474个病人的身份登记,使用了采样技术和查阅了99个对定量研究作出反应的样本和15个对数研究的回报。研究工具的问题和面试。可用数据分析、双变量、和多变量分析与Rank Spearman测试使用的数据分析使用减少数据、三角分析和drawing结论。研究结果表明,99个回答错误的人,几乎有一半(44.4%)的回答不足,大多数(55.6%)回答不足。两种研究的结果表明,可靠性、保证(p=0.005)、物理证据与满足(p=0.001)、同情(平衡性)、责任感(0.003)和满意度(判断力)之间有关系。可行性是最可靠的可变,具有0.005值。有5种不同的变量与满足感有关,在这些变量中,多数多数的维度是可信赖的。医院预计将提供评估、评估和官员。如果病人提供食宿,并向医院提供建议,他们预计会与客户联系。安装:reability;保障部;tangible;empathy;responsiveness;病人satisfaction
{"title":"ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LIMA DIMENSI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RS CIREMAI KOTA CIREBON","authors":"Nurul Arofah, Laili Nurjannah Yulistiyana","doi":"10.38165/jk.v14i1.371","DOIUrl":"https://doi.org/10.38165/jk.v14i1.371","url":null,"abstract":"Menurut hasil evaluasi kepuasan pasien yang dilakukan oleh Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon yang dilakukan setiap tiga bulan diperoleh adanya komentar yang diberikan oleh pasien mengenai perlunya perbaikan sarana dan prasarana, meningkatkan penanganan dan keramahan petugas. Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara lima dimensi kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed methods. Subjek penelitian ini adalah pasien rawat inap yang tercatat pada tahun 2021 dengan populasi 11.474 pasien dan menggunakan teknik sampling purpossive sampling dan diperoleh sampel 99 responden untuk penelitian kuantitatif dan 15 informan untuk penelitian kualitatif. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data kuantitatif dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji Rank Spearman sedangkan analisis data kualitatif menggunakan reduksi data, triangulasi dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian univariat bahwa dari 99 responden, hampir setengahnya (44,4%) responden menilai tidak puas dan sebagian besar (55,6%) responden menilai puas. Hasil penilitian bivariat menunjukan bahwa ada hubungan kehandalan (reability) (p=0,005), jaminan (assurance) (p=0,001), bukti fisik (tangibel) dengan kepuasan (p=0,000), empati (empathy) (0,000), daya tanggap (responsiveness) (0,003) dengan kepuasan pasien rawat inap. Variabel kehandalan (reability) adalah variabel yang paling dominan dengan p value 0,005. Terdapat 5 variabel yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap, dimana dimensi yang paling dominan adalah kehandalan (reability). Rumah sakit diharapkan agar melakukan penilaian, pembinaan dan evaluasi terhadap petugas. Pasien diharapkan untuk melakukan komunikasi jika mendapatkan pelayanan yang tidak baik dan mengisi kotak saran yang telah disediakan oleh rumah sakit.Kata Kunci: kehandalan; jaminan; bukti fisik; empati; daya tanggap; kepuasan pasien AbstractAccording to the results of the evaluation of patient satisfaction conducted by the Ciremai Hospital in Cirebon City which is carried out every three months, it was found that there were comments given by patients regarding the need to improve facilities and infrastructure, improve handling and friendliness of staff. The general objective of this study was to analyze the relationship between the five dimensions of health service quality and inpatient satisfaction at Ciremai Hospital, Cirebon City. The research method used is mixed methods research. The subjects of this study were inpatients who were registered in 2021 with a population of 11,474 patients and used a purposive sampling technique and obtained a sample of 99 respondents for quantitative research and 15 informants for qualitative research. The research instrument used questionnaires and interviews. Quantitative data analysis used univariate, bivariate, and multivariate analysis wi","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48013696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pereode kehamilan, persalinan dan nifas merupakan momen tak terlupakan yang membahagiakan sekaligus penuh tantangan bagi wanita. Dalam proses tersebut setiap wanita mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis sehingga perlu mempersiapkan diri, wanita yang kurang siap dapat mengalami berbagai gangguan psikologis. Hampir 70% ibu mengalami kesedihan atau syndrome baby blues/postpartum blues, dengan stategy coping yang tepat dan support system yang bagus baby blues syndrome dapat sembuh dengan sendirinya, namun pada beberapa kasus yang tidak tertangani dapat meningkat menjadi depresi lebih berat dan dapat berdampak fatal bagi ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara baby blues syndrome berdasarkan faktor demografi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, analisis data menggunakan chy square. Alat ukur Post Partum Blues menggunakan skala Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Hasil : Berdasarkan analisis data dengan metode cross sectional pada 379 responden diketahui bahwa sebanyak 35% mengalami baby blues syndrome, 23% mengalami baby blues syndrome berat / depresi postpartum dan 42% tidak mengalami baby blues syndrome (normal). Berdasarkan analisis data bivariat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian babyblouse syndrome. Terdapat hubungan antara adanya pembantu pengasuh ibu pasca melahirkan dengan kejadian babyblouse syndrome serta tidak terdapat hubungan suku bangsa dengan babyblouse syndrome.
{"title":"Pemanfaatan Instrumen EPDS untuk Mengetahui Kejadian Baby Blues Syndrome Berdasarkan Kondisi Sosial dan Demografi di Indonesia","authors":"Kurniasari Pratiwi","doi":"10.46815/jk.v12i1.124","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.124","url":null,"abstract":"Pereode kehamilan, persalinan dan nifas merupakan momen tak terlupakan yang membahagiakan sekaligus penuh tantangan bagi wanita. Dalam proses tersebut setiap wanita mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis sehingga perlu mempersiapkan diri, wanita yang kurang siap dapat mengalami berbagai gangguan psikologis. Hampir 70% ibu mengalami kesedihan atau syndrome baby blues/postpartum blues, dengan stategy coping yang tepat dan support system yang bagus baby blues syndrome dapat sembuh dengan sendirinya, namun pada beberapa kasus yang tidak tertangani dapat meningkat menjadi depresi lebih berat dan dapat berdampak fatal bagi ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara baby blues syndrome berdasarkan faktor demografi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, analisis data menggunakan chy square. Alat ukur Post Partum Blues menggunakan skala Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Hasil : Berdasarkan analisis data dengan metode cross sectional pada 379 responden diketahui bahwa sebanyak 35% mengalami baby blues syndrome, 23% mengalami baby blues syndrome berat / depresi postpartum dan 42% tidak mengalami baby blues syndrome (normal). Berdasarkan analisis data bivariat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian babyblouse syndrome. Terdapat hubungan antara adanya pembantu pengasuh ibu pasca melahirkan dengan kejadian babyblouse syndrome serta tidak terdapat hubungan suku bangsa dengan babyblouse syndrome.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"244 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136254775","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Florensa Florensa, Nurul Hidayah, L. Sari, Fajar Yousrihatin, Wulida Litaqia
Masa remaja merupakan masa dari anak-anak menuju dewasa. Hal ini berdampak pada berbagai masalah kesehatan jiwa pada remaja seperti masalah mental emosianal, masalah dengan orang tua dan teman, kecemasan dan depresi sehingga perlunya identifikasi masalah kesehatan jiwa remaja melalui deteksi dini. Penelitian bertujuan mengidentifikasi status kesehatan mental emosional remaja. Data dianalisis dengan analisis deskriptif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Pontianak yang berjumlah 478 orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Strength and Difficult Questionaire-SDQ. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja memiliki masalah perilaku normal (62,1%), masalah emosi normal (92,9 %), masalah teman sebaya normal (54,4%), dan kemampuan prososial normal (83,5%). Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan upaya kegiatan peningkatan dan pencegahan masalah kesehatan jiwa remaja.
{"title":"Gambaran Kesehatan Mental Emosional Remaja","authors":"Florensa Florensa, Nurul Hidayah, L. Sari, Fajar Yousrihatin, Wulida Litaqia","doi":"10.46815/jk.v12i1.125","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.125","url":null,"abstract":"Masa remaja merupakan masa dari anak-anak menuju dewasa. Hal ini berdampak pada berbagai masalah kesehatan jiwa pada remaja seperti masalah mental emosianal, masalah dengan orang tua dan teman, kecemasan dan depresi sehingga perlunya identifikasi masalah kesehatan jiwa remaja melalui deteksi dini. Penelitian bertujuan mengidentifikasi status kesehatan mental emosional remaja. Data dianalisis dengan analisis deskriptif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Pontianak yang berjumlah 478 orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Strength and Difficult Questionaire-SDQ. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja memiliki masalah perilaku normal (62,1%), masalah emosi normal (92,9 %), masalah teman sebaya normal (54,4%), dan kemampuan prososial normal (83,5%). Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan upaya kegiatan peningkatan dan pencegahan masalah kesehatan jiwa remaja.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42609648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hemodialisa adalah proses yang dilakukan untuk mengeluarkan zat sisa metabolism di dalam tubuh agar optimalnya fungsi ginjal pada pasien dengan kegagalan fungsi ginjal secara permanen. Pada pasien yang menjalani hemodialisa akan mengalami perubahan pada aspek fisik dan psikologisnya, sehingga hal itu memicu stressor pada pasien dan akibatnya pasien menjadi depresi. Maka dukungan keluarga sangatlah penting dalam hal ini agar pasien bisa menjalani hemodialisa dengan baik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui adanya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien yang menajalani terapi hemodialisa. Metode penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 60 responden dengan teknik total sampling. Pengumpulan data didapatkan melalui kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner Beck Depression Inventory- II ( BDI ). Uji analisa data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) yang artinya adanya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Ada hubungan signifikansi dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa di unit hemodialisa. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi profesi keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistik bio-psiko-sosial pada pasien gagal ginjal kronik dapat mengurangi depresi dan meningkatkan pelayanan berpusat kepada keluarga.
{"title":"Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Depresi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa","authors":"Riyadi, Ira Ocktavia Siagian, B. D. Saragih","doi":"10.46815/jk.v12i1.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.137","url":null,"abstract":"Hemodialisa adalah proses yang dilakukan untuk mengeluarkan zat sisa metabolism di dalam tubuh agar optimalnya fungsi ginjal pada pasien dengan kegagalan fungsi ginjal secara permanen. Pada pasien yang menjalani hemodialisa akan mengalami perubahan pada aspek fisik dan psikologisnya, sehingga hal itu memicu stressor pada pasien dan akibatnya pasien menjadi depresi. Maka dukungan keluarga sangatlah penting dalam hal ini agar pasien bisa menjalani hemodialisa dengan baik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui adanya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien yang menajalani terapi hemodialisa. Metode penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 60 responden dengan teknik total sampling. Pengumpulan data didapatkan melalui kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner Beck Depression Inventory- II ( BDI ). Uji analisa data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) yang artinya adanya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Ada hubungan signifikansi dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa di unit hemodialisa. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi profesi keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistik bio-psiko-sosial pada pasien gagal ginjal kronik dapat mengurangi depresi dan meningkatkan pelayanan berpusat kepada keluarga.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45653595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}