Pub Date : 2023-08-28DOI: 10.24843/jfu.2023.v12.i01.p02
Ayu Istiqomah, W. Utami
Pemberian suplementasi dapat memainkan peran pendukung pada pasien COVID-19, salah satunya adalah pemberian suplementasi vitamin D. Penelitian ini bertujuan untuk membahas dan menelaah bukti-bukti yang telah ada mengenai pengaruh suplementasi vitamin D dalam mengurangi tingkat keparahan serta mencegah dan mengobati COVID-19. Metode yang digunakan berupa studi pustaka dari berbagai sumber pustaka yang dapat diakses menggunakan database PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci [(“Vitamin D” OR “Vitamin D2” OR “Vitamin D3”) AND (“COVID-19” OR “Coronavirus Disease 2019” OR “SARS CoV 2”)]. Enam puluh delapan studi memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga dimasukkan dalam kajian literatur ini. Penelitian ini memberikan hasil bahwa rendah kadar vitamin D dalam tubuh maka semakin tinggi tingkat keparahan COVID-19. Selain itu, penggunaan suplementasi vitamin D berpengaruh positif terhadap COVID-19 dengan mengurangi risiko terinfeksi COVID-19, mengurangi risiko kematian, serta mengurangi tingkat keparahan COVID-19. Hal ini dapat dikarenakan vitamin D dapat meningkatkan sistem kekebalan bawaan yang merupakan garis pertahanan pertama tubuh dalam melawan patogen dan mengatur sistem kekebalan adaptif untuk mengurangi badai sitokin, serta memiliki potensi peran protektif terhadap sindrom gangguan pernapasan akut dengan menghambat jalur renin-angiotensin system. Oleh karena itu, suplementasi vitamin D dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan pada COVID-19.
{"title":"Kajian Literatur: Suplementasi Vitamin D Mengurangi Tingkat Keparahan serta Mencegah dan Mengobati COVID-19","authors":"Ayu Istiqomah, W. Utami","doi":"10.24843/jfu.2023.v12.i01.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jfu.2023.v12.i01.p02","url":null,"abstract":"Pemberian suplementasi dapat memainkan peran pendukung pada pasien COVID-19, salah satunya adalah pemberian suplementasi vitamin D. Penelitian ini bertujuan untuk membahas dan menelaah bukti-bukti yang telah ada mengenai pengaruh suplementasi vitamin D dalam mengurangi tingkat keparahan serta mencegah dan mengobati COVID-19. Metode yang digunakan berupa studi pustaka dari berbagai sumber pustaka yang dapat diakses menggunakan database PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci [(“Vitamin D” OR “Vitamin D2” OR “Vitamin D3”) AND (“COVID-19” OR “Coronavirus Disease 2019” OR “SARS CoV 2”)]. Enam puluh delapan studi memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga dimasukkan dalam kajian literatur ini. Penelitian ini memberikan hasil bahwa rendah kadar vitamin D dalam tubuh maka semakin tinggi tingkat keparahan COVID-19. Selain itu, penggunaan suplementasi vitamin D berpengaruh positif terhadap COVID-19 dengan mengurangi risiko terinfeksi COVID-19, mengurangi risiko kematian, serta mengurangi tingkat keparahan COVID-19. Hal ini dapat dikarenakan vitamin D dapat meningkatkan sistem kekebalan bawaan yang merupakan garis pertahanan pertama tubuh dalam melawan patogen dan mengatur sistem kekebalan adaptif untuk mengurangi badai sitokin, serta memiliki potensi peran protektif terhadap sindrom gangguan pernapasan akut dengan menghambat jalur renin-angiotensin system. Oleh karena itu, suplementasi vitamin D dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan pada COVID-19.","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73610445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-28DOI: 10.24843/jfu.2023.v12.i01.p11
N. K. Warditiani
In 2017 the Ministry of Industry noted Indonesia’s cosmetics industry in the country out numbered to 760 companies. Further,95% of the industry is dominated by small to medium industrial sector, for this reason, in order to comply with international standards and certification bodies, it is necessary to guarantee the product quality. One of the product tested was a cream scrub containing coffee. Coffee has various chemical compounds that have antioxidant activity which plays a very important role in preventing premature aging. The product quality testing carried out is physical testing, microbiology and also the determination of antioxidant activity. From the prior tests, it was found that the pH of the preparation was 5.73 for the type of oil-in-water emulsion, the spreadability was 5.34 and 6.29 cm. Adhesion 11.10 seconds. The preparation meets all microbiological requirements and has an IC50% of 69.09 ppm.
{"title":"Uji Sifat Fisik dan Mikrobiologi Sediaan Lulur Krim yang Mengandung Serbuk Kopi serta Penentuan Aktivitas Antioksidannya","authors":"N. K. Warditiani","doi":"10.24843/jfu.2023.v12.i01.p11","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jfu.2023.v12.i01.p11","url":null,"abstract":"In 2017 the Ministry of Industry noted Indonesia’s cosmetics industry in the country out numbered to 760 companies. Further,95% of the industry is dominated by small to medium industrial sector, for this reason, in order to comply with international standards and certification bodies, it is necessary to guarantee the product quality. One of the product tested was a cream scrub containing coffee. Coffee has various chemical compounds that have antioxidant activity which plays a very important role in preventing premature aging. The product quality testing carried out is physical testing, microbiology and also the determination of antioxidant activity. From the prior tests, it was found that the pH of the preparation was 5.73 for the type of oil-in-water emulsion, the spreadability was 5.34 and 6.29 cm. Adhesion 11.10 seconds. The preparation meets all microbiological requirements and has an IC50% of 69.09 ppm. \u0000 ","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87093856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.24843/jfu.2022.v11.i02.p06
N. K. Warditiani, I. Wirasuta, I. K. Adnyana
Kesehatan adalah bidang program prioritas Pemprov Bali (2018-2023) dengan salah satu Pelayanan Pengobatan Tradisional Integrasi, dengan usaha mengangkat pengobatan usadha dapan berjalan seiring saling bahu membahu, isi mengisi dalam mewujudkan manusia Bali dengan Jana Kertih. Tujuan penulisan artikel ini adalah Pemprov Bali mengembangkan obat alami Bali berdasarkan kearifan lokal leluhur Bali yang bersumber pada referensi Lontar Usadha menjadi salah satu kekuatan ekonomi Bali dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi pariwisata. Caranya adalah dengan mencari, mentelaah dan merekap kebijakan yang sudah ada dan/atau yang sudah dijalankan oleh Kemenkes/Kementerian-kementerian dan pemerintah daerah Bali. Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan herbal di bali adalah Usadha referensi cara hidup sehat orang Bali, pengembangan industri obat herbal di bali, Percepatan Berjalannya Ekosistem, Standarisasi Obat Herbal, Kebijakan, Pengembangan Wisata Kebugaran Ala Bali “Balinesse Wellness“ Regulasi Pemprov Bali dalam pengembangan Obat Tradisional dan Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali
{"title":"PENGEMBANGAN OBAT ALAMI DI BALI SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN OBAT TRADISIONAL INDONESIA","authors":"N. K. Warditiani, I. Wirasuta, I. K. Adnyana","doi":"10.24843/jfu.2022.v11.i02.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jfu.2022.v11.i02.p06","url":null,"abstract":"Kesehatan adalah bidang program prioritas Pemprov Bali (2018-2023) dengan salah satu Pelayanan Pengobatan Tradisional Integrasi, dengan usaha mengangkat pengobatan usadha dapan berjalan seiring saling bahu membahu, isi mengisi dalam mewujudkan manusia Bali dengan Jana Kertih. Tujuan penulisan artikel ini adalah Pemprov Bali mengembangkan obat alami Bali berdasarkan kearifan lokal leluhur Bali yang bersumber pada referensi Lontar Usadha menjadi salah satu kekuatan ekonomi Bali dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi pariwisata. Caranya adalah dengan mencari, mentelaah dan merekap kebijakan yang sudah ada dan/atau yang sudah dijalankan oleh Kemenkes/Kementerian-kementerian dan pemerintah daerah Bali. Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan herbal di bali adalah Usadha referensi cara hidup sehat orang Bali, pengembangan industri obat herbal di bali, Percepatan Berjalannya Ekosistem, Standarisasi Obat Herbal, Kebijakan, Pengembangan Wisata Kebugaran Ala Bali “Balinesse Wellness“ Regulasi Pemprov Bali dalam pengembangan Obat Tradisional dan Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90985132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.24843/jfu.2022.v11.i02.p02
S. Candradewi, Wiwin Nopita Putri, Jannatu Yasmin Adiningsih
Virus Corona yang ditemukan di Wuhan memberikan tantangan dikalangan petugas kesehatan seperti apoteker yang bertanggung jawab memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya terhadap COVID 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan, persepsi dan sikap apoteker di apotek Kota Yogyakarta mengenai COVID-19. Desain penelitian adalah observasional analitik dengan populasi apoteker yang berpraktik di apotek Kota Yogyakarta dan sampel penelitian apoteker yang berpraktik di apotek minimal 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan apoteker di apotek kota Yogyakarta memiliki pengetahuan baik mengenai COVID-19 (60%) dan 40% apoteker memiliki pengetahuan yang cukup. Apoteker memiliki persepsi positif sebanyak 66% dan persepsi negatif sebanyak 34% Sikap apoteker menunjukkan 68% positif dan dan 32% negatif. Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan, persepsi dan sikap apoteker diperoleh nilai p berturut-turut 0.241, 0.806 dan 0.094, sedangkan hubungan lama pengalaman bekerja dengan pengetahuan, persepsi dan sikap apoteker diperoleh hasil p value berturut- turut 0.010, 0.352, dan 0.022. Kesimpulan penelitian ini adalah apoteker di apotek Kota Yogyakarta memiliki pengetahuan yang baik, persepsi dan sikap positif mengenai COVID-19 serta terdapat hubungan antara lama pengalaman bekerja dengan pengetahuan dan sikap (p<0,05).
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN, PERSEPSI DAN SIKAP APOTEKER DI APOTEK MENGENAI COVID-19 DI KOTA YOGYAKARTA","authors":"S. Candradewi, Wiwin Nopita Putri, Jannatu Yasmin Adiningsih","doi":"10.24843/jfu.2022.v11.i02.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jfu.2022.v11.i02.p02","url":null,"abstract":"Virus Corona yang ditemukan di Wuhan memberikan tantangan dikalangan petugas kesehatan seperti apoteker yang bertanggung jawab memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya terhadap COVID 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan, persepsi dan sikap apoteker di apotek Kota Yogyakarta mengenai COVID-19. Desain penelitian adalah observasional analitik dengan populasi apoteker yang berpraktik di apotek Kota Yogyakarta dan sampel penelitian apoteker yang berpraktik di apotek minimal 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan apoteker di apotek kota Yogyakarta memiliki pengetahuan baik mengenai COVID-19 (60%) dan 40% apoteker memiliki pengetahuan yang cukup. Apoteker memiliki persepsi positif sebanyak 66% dan persepsi negatif sebanyak 34% Sikap apoteker menunjukkan 68% positif dan dan 32% negatif. Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan, persepsi dan sikap apoteker diperoleh nilai p berturut-turut 0.241, 0.806 dan 0.094, sedangkan hubungan lama pengalaman bekerja dengan pengetahuan, persepsi dan sikap apoteker diperoleh hasil p value berturut- turut 0.010, 0.352, dan 0.022. Kesimpulan penelitian ini adalah apoteker di apotek Kota Yogyakarta memiliki pengetahuan yang baik, persepsi dan sikap positif mengenai COVID-19 serta terdapat hubungan antara lama pengalaman bekerja dengan pengetahuan dan sikap (p<0,05).","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83147730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kanker melanoma merupakan sebuah keganasan yang terjadi pada sel melanosit. Karakteristik dari kanker ini yaitu tonjolan dan warna yang tidak beraturan pada kulit. Pengobatan yang digunakan saat ini salah satunya adalah agen kemoterapi vemurafenib. Seperti yang telah diketahui, agen kemoterapi dapat menyebabkan berbagai efek samping pada tubuh. Oleh karena itu, dilakukan pencarian senyawa lain yang berpotensi dan menghasilkan efek samping lebih sedikit. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan in silico yaitu penambatan molekuler. Dilakukan juga prediksi terhadap profil farmakokinetik menggunakan aturan Lipinski dan PreADMET. Senyawa dari daun tanaman sirsak (Annona muricata L.) diketahui memiliki potensi untuk menghambat aktivitas pembelahan sel melalui interaksi dengan reseptor BRAF V600E. Reticuline diketahui memiliki nilai energi Gibbs sebesar -8,78; nilai konstanta inhibisi sebesar 395.39 nM; dan berikatan pada asam amino
{"title":"Studi In Silico Senyawa Daun Sirsak (Annona muricata L.) Sebagai Inhibitor BRAF V600E Pada Kanker Melanoma","authors":"Audry Rahma Dewayani, Salsabil Ghaliya, Natashya Parameswari, Alya Puteri Agustina Pribadi, Husna Muharram Ahadi, Diah Lia Aulifa, Angela Alysia Elaine, Bernap Dwi Putra Sitinjak","doi":"10.24843/jfu.2022.v11.i02.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jfu.2022.v11.i02.p07","url":null,"abstract":"Kanker melanoma merupakan sebuah keganasan yang terjadi pada sel melanosit. Karakteristik dari kanker ini yaitu tonjolan dan warna yang tidak beraturan pada kulit. Pengobatan yang digunakan saat ini salah satunya adalah agen kemoterapi vemurafenib. Seperti yang telah diketahui, agen kemoterapi dapat menyebabkan berbagai efek samping pada tubuh. Oleh karena itu, dilakukan pencarian senyawa lain yang berpotensi dan menghasilkan efek samping lebih sedikit. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan in silico yaitu penambatan molekuler. Dilakukan juga prediksi terhadap profil farmakokinetik menggunakan aturan Lipinski dan PreADMET. Senyawa dari daun tanaman sirsak (Annona muricata L.) diketahui memiliki potensi untuk menghambat aktivitas pembelahan sel melalui interaksi dengan reseptor BRAF V600E. Reticuline diketahui memiliki nilai energi Gibbs sebesar -8,78; nilai konstanta inhibisi sebesar 395.39 nM; dan berikatan pada asam amino \u0000 ","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73527873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.24843/jfu.2022.v11.i02.p05
Hasria Alang, Esterlina Ayu, St. Rahmadani
{"title":"INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL SEBAGAI UPAYA SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT SUKU TORAJA KABUPATEN TORAJA UTARA","authors":"Hasria Alang, Esterlina Ayu, St. Rahmadani","doi":"10.24843/jfu.2022.v11.i02.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jfu.2022.v11.i02.p05","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87634639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.24843/jfu.2022.v11.i02.p04
Gusnia Meilin Gholam, I. Artika
Candida albicans (C. albicans) merupakan jamur yang dapat hidup di saluran pencernaan, mulut, dan vagina. C. albicans menjadi penyebab utama Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) dengan persentase sekitar 80-90%. Selain itu, C. albicans juga menyebabkan kandidaisis sistemik, yaitu salah satu infeksi aliran darah yang paling umum pada pasien yang dirawat di rumah sakit di seluruh dunia dan dikaitkan dengan 40-70% tingkat kematian. Tujuan penelitian ini adalah melakukan investigasi potensi fitokimia alami sebagai inhibitor Sap 2 C. albicans, sehingga mengurangi faktor virulensinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Preparasi reseptor protein Sap 2, Preparasi ligan uji, validasi dan penambatan molekuler Sap 2, Analisis data dan visualisasi, Prediksi ADMET menggunakan pkCSM. Hasil penelitian ini yaitu Silibinin mempunyai energi ikatan paling mendekati ligan hasil kristalografi sebesar 8.658 kkal/mol dan berturut-turut Apigenin (7.608 kkal/mol), Catechin (7.469 kkal/mol), Resveratrol (6.329 kkal/mol), Gallic acid (5.245 kkal/mol). Reseptor-ligan membentuk van der waals, dan ikatan hidrogen, termasuk jarak ikatan hidrogen. Setiap ligan uji diperkirakan mengenai residu katalitik, kantong pengikat substrat S2, S3, dan S4 dari Sap 2. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat interaksi molekuler dari fitokimia untuk dapat menghambat Sap 2.
{"title":"Potensi Terbentuk Interaksi molekuler pada Fitokimia alami sebagai inhibitor Sap 2 dari Candida albicans: Pendekatan In silico","authors":"Gusnia Meilin Gholam, I. Artika","doi":"10.24843/jfu.2022.v11.i02.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jfu.2022.v11.i02.p04","url":null,"abstract":"Candida albicans (C. albicans) merupakan jamur yang dapat hidup di saluran pencernaan, mulut, dan vagina. C. albicans menjadi penyebab utama Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) dengan persentase sekitar 80-90%. Selain itu, C. albicans juga menyebabkan kandidaisis sistemik, yaitu salah satu infeksi aliran darah yang paling umum pada pasien yang dirawat di rumah sakit di seluruh dunia dan dikaitkan dengan 40-70% tingkat kematian. Tujuan penelitian ini adalah melakukan investigasi potensi fitokimia alami sebagai inhibitor Sap 2 C. albicans, sehingga mengurangi faktor virulensinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Preparasi reseptor protein Sap 2, Preparasi ligan uji, validasi dan penambatan molekuler Sap 2, Analisis data dan visualisasi, Prediksi ADMET menggunakan pkCSM. Hasil penelitian ini yaitu Silibinin mempunyai energi ikatan paling mendekati ligan hasil kristalografi sebesar 8.658 kkal/mol dan berturut-turut Apigenin (7.608 kkal/mol), Catechin (7.469 kkal/mol), Resveratrol (6.329 kkal/mol), Gallic acid (5.245 kkal/mol). Reseptor-ligan membentuk van der waals, dan ikatan hidrogen, termasuk jarak ikatan hidrogen. Setiap ligan uji diperkirakan mengenai residu katalitik, kantong pengikat substrat S2, S3, dan S4 dari Sap 2. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat interaksi molekuler dari fitokimia untuk dapat menghambat Sap 2.","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"131 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79252141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.24843/jfu.2022.v11.i02.p03
Inaratul Rhizky Hanifah, Ela Puspita Sari, Samuel Budi Harsono
Penyakit Diabetes Melitus tipe 2 merupakan penyakit degeneratif yang diderita oleh pasien seumur hidup. WHO memperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Pengontrolan gula darah yang buruk pada pasien DM berdampak pada penurunan kualitas hidup dan peningkatan biaya kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya terapi gliquidone dibandingkan dengan glimepiride dan kualitas hidup pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Surakarta pada tahun 2021. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini didapat melalui metode purposive sampling dengan pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis biaya dilakukan dengan cara menghitung biaya medik dan non medik langsung diikuti dengan menghitung nilai RUB untuk mengetahui terapi yang paling cost utility. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2021. Data biaya meliputi total biaya langsung dan biaya transportasi. Kualitas hidup dalam penelitian ini diukur menggunakan kuesioner DQOL. Hasil menunjukkan nilai RUB gliquidone Rp. 5.389.203; ?U = 0,749 sedangkan glimepiride Rp. 4.117.949; ?U = 0,754. Hasil uji sensitivitas menunjukkan biaya obat non ADO memiliki rentang yang paling panjang sehingga menjadi faktor yang paling berpengaruh. Penggunaan glimepirid lebih cost utility dibandingkan dengan gliquidone. Kata kunci: Antidiabetik oral, CUA, Diabetes Mellitus, Kualitas hidup
{"title":"ANALISIS BIAYA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE 2 DENGAN TERAPI GLIQUIDONE DIBANDINGKAN GLIMEPIRIDE DI RSUD SURAKARTA TAHUN 2021","authors":"Inaratul Rhizky Hanifah, Ela Puspita Sari, Samuel Budi Harsono","doi":"10.24843/jfu.2022.v11.i02.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jfu.2022.v11.i02.p03","url":null,"abstract":"Penyakit Diabetes Melitus tipe 2 merupakan penyakit degeneratif yang diderita oleh pasien seumur hidup. WHO memperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Pengontrolan gula darah yang buruk pada pasien DM berdampak pada penurunan kualitas hidup dan peningkatan biaya kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya terapi gliquidone dibandingkan dengan glimepiride dan kualitas hidup pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Surakarta pada tahun 2021. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini didapat melalui metode purposive sampling dengan pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis biaya dilakukan dengan cara menghitung biaya medik dan non medik langsung diikuti dengan menghitung nilai RUB untuk mengetahui terapi yang paling cost utility. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2021. Data biaya meliputi total biaya langsung dan biaya transportasi. Kualitas hidup dalam penelitian ini diukur menggunakan kuesioner DQOL. Hasil menunjukkan nilai RUB gliquidone Rp. 5.389.203; ?U = 0,749 sedangkan glimepiride Rp. 4.117.949; ?U = 0,754. Hasil uji sensitivitas menunjukkan biaya obat non ADO memiliki rentang yang paling panjang sehingga menjadi faktor yang paling berpengaruh. Penggunaan glimepirid lebih cost utility dibandingkan dengan gliquidone. \u0000Kata kunci: Antidiabetik oral, CUA, Diabetes Mellitus, Kualitas hidup","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87945040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.24843/jfu.2022.v11.i01.p05
Tarso Rudiana, Dimas Danang Indriatmoko, Neneng Rohimah, Farhan Riza Afandi
Herba ketumpang air (Peperomia pellucida L) mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan steroid yang diduga berkhasiat sebagai antihiperkolesterolemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak P. pellucida sebagai antihiperkolesterolemia secara in vitro dan mengkarakterisasi fraksi aktifnya. Ekstraksi menggunakan metode ultrasonikasi dengan pelarut organik secara bertingkat yaitu n-heksana, etil asetat, dan metanol. Fraksi n-heksana, etil asetat, dan metanol diuji aktivitas penurunan kolesterol secara in vitro dengan metode fotometri, kolesterol direaksikan dengan pereaksi Lieberman-Burchard kemudian dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Fraksi yang memiliki aktivitas terbaik dikarakterisasi dengan menggunakan Liquid Chromatography Mass Spectrometer (LCMS). Fraksi etil asetat memiliki aktivitas penurunan kadar kolesterol paling baik dengan nilai nilai EC50 sebesar 196,43 ppm. Berdasarkan uji fitokimia fraksi aktif etil asetat mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid. Hasil analisis LCMS fraksi etil asetat pada waktu retensi 4,97; 7,82; dan 10,80 diduga mengandung senyawa aktif golongan flavonoid yaitu velutin, casticin, dan dihidrocalkon.
{"title":"Profiling Senyawa Metabolit Sekunder Fraksi Aktif Antihiperkolesterolemia Dari Herba Ketumpang Air (Peperomia pellucida L)","authors":"Tarso Rudiana, Dimas Danang Indriatmoko, Neneng Rohimah, Farhan Riza Afandi","doi":"10.24843/jfu.2022.v11.i01.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jfu.2022.v11.i01.p05","url":null,"abstract":"Herba ketumpang air (Peperomia pellucida L) mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan steroid yang diduga berkhasiat sebagai antihiperkolesterolemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak P. pellucida sebagai antihiperkolesterolemia secara in vitro dan mengkarakterisasi fraksi aktifnya. Ekstraksi menggunakan metode ultrasonikasi dengan pelarut organik secara bertingkat yaitu n-heksana, etil asetat, dan metanol. Fraksi n-heksana, etil asetat, dan metanol diuji aktivitas penurunan kolesterol secara in vitro dengan metode fotometri, kolesterol direaksikan dengan pereaksi Lieberman-Burchard kemudian dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Fraksi yang memiliki aktivitas terbaik dikarakterisasi dengan menggunakan Liquid Chromatography Mass Spectrometer (LCMS). Fraksi etil asetat memiliki aktivitas penurunan kadar kolesterol paling baik dengan nilai nilai EC50 sebesar 196,43 ppm. Berdasarkan uji fitokimia fraksi aktif etil asetat mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid. Hasil analisis LCMS fraksi etil asetat pada waktu retensi 4,97; 7,82; dan 10,80 diduga mengandung senyawa aktif golongan flavonoid yaitu velutin, casticin, dan dihidrocalkon.","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78316444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}