The waste problem is a classic problem that is quite difficult to solve. This article aims to discuss the role of the bank sampah Bumi Inspirasi as an effort to empower the community in supporting the KANG PISMAN policy. This research method uses a qualitative descriptive approach using a logical analysis model. The findings show that the community empowerment carried out by the bank sampah Bumi Inspirasi has been carried out in a sustainable manner and with sufficiently optimal results, but is still constrained by several obstacles such as a lack of infrastructure and support from the government and the private companies. The implication of this finding is that the bank sampah is one of the institutions that will strongly support government programs in realizing less waste city if the cooperation between stakeholders is well established.Keywords: Community Empowerment, Bank Sampah, Waste Management
浪费问题是一个很难解决的经典问题。本文旨在讨论sampah Bumi Inspirasi银行在支持KANG PISMAN政策中赋予社区权力的作用。本研究方法采用逻辑分析模型的定性描述方法。调查结果表明,sampah Bumi Inspirasi银行开展的社区赋权以可持续的方式开展,并取得了充分的最佳结果,但仍受到一些障碍的制约,如缺乏基础设施和政府和私营公司的支持。这一发现的含义是,如果利益相关者之间的合作建立良好,银行sampah将是大力支持政府实现少废城市计划的机构之一。关键词:社区赋权,银行Sampah,废物管理
{"title":"PERAN BANK SAMPAH BUMI INSPIRASI SEBAGAI UPAYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN KANG PISMAN","authors":"Andika Pratama, Nunu Heryanto, Joni Rahmat Pramudia","doi":"10.36706/jppm.v8i1.14047","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jppm.v8i1.14047","url":null,"abstract":"The waste problem is a classic problem that is quite difficult to solve. This article aims to discuss the role of the bank sampah Bumi Inspirasi as an effort to empower the community in supporting the KANG PISMAN policy. This research method uses a qualitative descriptive approach using a logical analysis model. The findings show that the community empowerment carried out by the bank sampah Bumi Inspirasi has been carried out in a sustainable manner and with sufficiently optimal results, but is still constrained by several obstacles such as a lack of infrastructure and support from the government and the private companies. The implication of this finding is that the bank sampah is one of the institutions that will strongly support government programs in realizing less waste city if the cooperation between stakeholders is well established.Keywords: Community Empowerment, Bank Sampah, Waste Management","PeriodicalId":17754,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM)","volume":"266 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76993550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.36706/jppm.v8i1.12948
M.Fardani Dzulhijja Arba
Kegiatan pariwisata merupakan kegiatan yang strategis untuk dikembangkan di desa Pulau Semambu, dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu potensi pariwisata yang di miliki desa Pulau Semambu adalah agrowisata yang dikelola oleh masyarakat tersebut secara tradisional serta memanfaatkan bahan-bahan bekas misalnya, botol minum pelastik, dan ban bekas yang sudah tidak terpakai. Dengan adanya potensi dan permasalahan yang ada, maka dari itu dilakukan inovasi untuk mengembangkan agro wisata tersebut dengan cara mempercantik kawasan-kawasan wisata tersebut. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat ini menggunakan metode Partcipatory Learning And Action (PLA) atau proses belajar serta praktik secara partisipatif.. Berdasarkan hasil pemberdayaan didapat bahwa: desa Pulau Semambu mempunyai potensi untuk mengembangkan agrowisata di wilayah tersebut dikarenakan desa Pulau Semambu mempunyai beberapa karekteristik untuk mendukung pengembangan agrowisata yaitu: kesadaran pemuda dan masyarakat sana akan potensi yang ada yaitu dimana mata pencaharian masyarakat adalah petani karet, buah dan sayur, tempat yang strategis sehingga mudah untuk ditempuh, tersedianya lahan yang sesuai dan produktif sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk membuat lahan hijau, namun sarana dan prasarana yang belum memadai sehingga menjadikan masyarakat kesulitan untuk mewujudkan keinginannya membuat lahan hijau.Kata Kunci : Pemberdayaan, agrowisata, strategi, pengembangan.
{"title":"STRATEGI INOVASI AGRO WISATA DI DESA PULAU SEMAMBU","authors":"M.Fardani Dzulhijja Arba","doi":"10.36706/jppm.v8i1.12948","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jppm.v8i1.12948","url":null,"abstract":"Kegiatan pariwisata merupakan kegiatan yang strategis untuk dikembangkan di desa Pulau Semambu, dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu potensi pariwisata yang di miliki desa Pulau Semambu adalah agrowisata yang dikelola oleh masyarakat tersebut secara tradisional serta memanfaatkan bahan-bahan bekas misalnya, botol minum pelastik, dan ban bekas yang sudah tidak terpakai. Dengan adanya potensi dan permasalahan yang ada, maka dari itu dilakukan inovasi untuk mengembangkan agro wisata tersebut dengan cara mempercantik kawasan-kawasan wisata tersebut. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat ini menggunakan metode Partcipatory Learning And Action (PLA) atau proses belajar serta praktik secara partisipatif.. Berdasarkan hasil pemberdayaan didapat bahwa: desa Pulau Semambu mempunyai potensi untuk mengembangkan agrowisata di wilayah tersebut dikarenakan desa Pulau Semambu mempunyai beberapa karekteristik untuk mendukung pengembangan agrowisata yaitu: kesadaran pemuda dan masyarakat sana akan potensi yang ada yaitu dimana mata pencaharian masyarakat adalah petani karet, buah dan sayur, tempat yang strategis sehingga mudah untuk ditempuh, tersedianya lahan yang sesuai dan produktif sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk membuat lahan hijau, namun sarana dan prasarana yang belum memadai sehingga menjadikan masyarakat kesulitan untuk mewujudkan keinginannya membuat lahan hijau.Kata Kunci : Pemberdayaan, agrowisata, strategi, pengembangan.","PeriodicalId":17754,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM)","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81767980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.36706/jppm.v8i1.13860
Ika rizqi Meilya, Herlina Siregar, A. Fauzi
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Gambaran Kemandirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Serang. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian terdiri dari pengelola dan tutor PKBM. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian lembaga PKBM Kota Serang dilihat dari aspek partisipasi masyarakat antusias ikut serta dalam setiap proses kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. PKBM Kota Serang sudah mampu dalam memenuhi kebutuhan lembaganya tanpa adanya sikap ketergantungan dari pihak pemerintah yang dihasilkan dari pendapatan usaha yang dikelola oleh PKBM.
{"title":"PROFIL KEMANDIRIAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) DI KOTA SERANG BANTEN","authors":"Ika rizqi Meilya, Herlina Siregar, A. Fauzi","doi":"10.36706/jppm.v8i1.13860","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jppm.v8i1.13860","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Gambaran Kemandirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Serang. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian terdiri dari pengelola dan tutor PKBM. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian lembaga PKBM Kota Serang dilihat dari aspek partisipasi masyarakat antusias ikut serta dalam setiap proses kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. PKBM Kota Serang sudah mampu dalam memenuhi kebutuhan lembaganya tanpa adanya sikap ketergantungan dari pihak pemerintah yang dihasilkan dari pendapatan usaha yang dikelola oleh PKBM.","PeriodicalId":17754,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM)","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75551968","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.36706/jppm.v8i1.13544
Fahyumi Rahman
The curriculum transformation started from before independence, where its existence was still under the Dutch of colonial authority. The design and implementation of education were only to oriented to the interests of colonial colonialism. When Indonesia's independence was proclaimed in 1945, the entire system in Indonesian was reconstructed, including in the field of the education. The change in the curriculum was caused by several factors, including irrelevance for the national goals, government of policies, and the projections of future human resource needs. The aims of paper is to retrospect on the curriculum development in order to answer or reconstruct of educational curriculum in the future. That is important in to seeing to influence of the curriculum on the direction of national development. This paper uses literature study by exploring library sources and packaged in descriptive analysis. The results obtained from this paper are that the Leerplan curriculum is the beginning of the education curriculum in Indonesia, which is still simple in shape. The development of the New Order government to the old order, curriculum changes experienced a significant increase, especially to carry out the ideals of the Constitution and Pancasila. And then, the curriculum in the reform era, the uniqueness of the curriculum at this time, is starting to explore the skills that are input on the educational foundation, refined again in the competency-based curriculum phase, KTSP and then K13.
{"title":"METAMORFOSA WAJAH KURIKULUM: Sejarah Perkembangan Acuan Pendidikan di Indonesia","authors":"Fahyumi Rahman","doi":"10.36706/jppm.v8i1.13544","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jppm.v8i1.13544","url":null,"abstract":"The curriculum transformation started from before independence, where its existence was still under the Dutch of colonial authority. The design and implementation of education were only to oriented to the interests of colonial colonialism. When Indonesia's independence was proclaimed in 1945, the entire system in Indonesian was reconstructed, including in the field of the education. The change in the curriculum was caused by several factors, including irrelevance for the national goals, government of policies, and the projections of future human resource needs. The aims of paper is to retrospect on the curriculum development in order to answer or reconstruct of educational curriculum in the future. That is important in to seeing to influence of the curriculum on the direction of national development. This paper uses literature study by exploring library sources and packaged in descriptive analysis. The results obtained from this paper are that the Leerplan curriculum is the beginning of the education curriculum in Indonesia, which is still simple in shape. The development of the New Order government to the old order, curriculum changes experienced a significant increase, especially to carry out the ideals of the Constitution and Pancasila. And then, the curriculum in the reform era, the uniqueness of the curriculum at this time, is starting to explore the skills that are input on the educational foundation, refined again in the competency-based curriculum phase, KTSP and then K13.","PeriodicalId":17754,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM)","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91539409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-20DOI: 10.36706/jppm.v7i2.10531
Amanda Triyansih Oktavia, Maria Elisabeth Uli farida
AbstrakPendidikan karakter adalah suatu hal yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Pendidikan dapat membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar, atau membantu mereka menjadi manusia yang baik. Menjadikan manusia cerdas dan pintar, bisa jadi mudah dilakukan, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang baik dan bijak, mungkin jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Oleh karenanya pendidikan karakter sangat dibutuhkan untuk diterapkan dalam mendukung terwujudnya generasi penerus bangsa yang berkualitas Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Pendidikan karakter juga diperlukan untuk menumbuhkan watak bangsa yang bisa dikenali secara jelas, yang membedakan diri dengan bangsa lainnya, dan ini diperlukan untuk menghadapi situasi zaman yang terus berkembang. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang berada dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan. Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, dan budaya bangsa, tujuan penerapan pendidikan karakter guna untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yang menjadi faktor input dominan dalam pembangunan, Sumber daya manusia merupakan faktor fundamental yang penting dan merupakan investasi jangka panjang yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi sebagai aktor penggerak yang memiliki inisiatif atau ide, mengorganisasi, memproses, dan memimpin semua faktor produksi (Sumiati, 2019). Kebijakan diterapkannya pendidikan karakter sangat penting bagi Negara Indonesia, mengingat kualitas generasi muda saat ini yang kian hari melemahkan nilai moral yang dimilikinya, demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik tentu perlu upaya yang baik pula dari pemerintah terhadap dunia pendidikan yaitu salah satunya dengan menciptakan penguatan pendidikan karakter yang akan berakibat positif bagi generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta unggul dalam memepertahankan kedaulatan Indonesia dan membangun Indonesia
{"title":"PENTINGNYA KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA","authors":"Amanda Triyansih Oktavia, Maria Elisabeth Uli farida","doi":"10.36706/jppm.v7i2.10531","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jppm.v7i2.10531","url":null,"abstract":"AbstrakPendidikan karakter adalah suatu hal yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Pendidikan dapat membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar, atau membantu mereka menjadi manusia yang baik. Menjadikan manusia cerdas dan pintar, bisa jadi mudah dilakukan, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang baik dan bijak, mungkin jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Oleh karenanya pendidikan karakter sangat dibutuhkan untuk diterapkan dalam mendukung terwujudnya generasi penerus bangsa yang berkualitas Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Pendidikan karakter juga diperlukan untuk menumbuhkan watak bangsa yang bisa dikenali secara jelas, yang membedakan diri dengan bangsa lainnya, dan ini diperlukan untuk menghadapi situasi zaman yang terus berkembang. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang berada dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan. Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, dan budaya bangsa, tujuan penerapan pendidikan karakter guna untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yang menjadi faktor input dominan dalam pembangunan, Sumber daya manusia merupakan faktor fundamental yang penting dan merupakan investasi jangka panjang yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi sebagai aktor penggerak yang memiliki inisiatif atau ide, mengorganisasi, memproses, dan memimpin semua faktor produksi (Sumiati, 2019). Kebijakan diterapkannya pendidikan karakter sangat penting bagi Negara Indonesia, mengingat kualitas generasi muda saat ini yang kian hari melemahkan nilai moral yang dimilikinya, demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik tentu perlu upaya yang baik pula dari pemerintah terhadap dunia pendidikan yaitu salah satunya dengan menciptakan penguatan pendidikan karakter yang akan berakibat positif bagi generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta unggul dalam memepertahankan kedaulatan Indonesia dan membangun Indonesia","PeriodicalId":17754,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM)","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89344718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemberdayaan bukan hanya proses sosial dan politik secara kolektif, tetapi juga merupakan proses sosial dan politik secara individual. Pemberdayaan perempuan bukan hanya suatu proses tetapi juga merupakan hasil. Pelatihan pembuatan keripik singkong aneka rasa merupakan salah satu upaya memberdayakan perempuan khususnya ibu-ibu rumah tangga di desa Pulau Semambu Ogan Ilir. Proses pendampingan keterampilan berwirausaha akan menggunakan metode pembelajaran secara variatif, seperti ceramah, tanya jawab, dan praktik (demonstrasi) dengan payung utama metode pembelajaran partisipatif. Target capaian pemberdayaan perempuan ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: (1). jumlah WB yang mengikuti pendampingan berwirausaha yang mengikuti kegiatan, diharapkan minimal 75% dapat menerapkan rangkaian pendampingan; (2) tingkat kompetensi yang dikuasai WB, seluruh warga belajar dapat menguasai seluruh materi pendampingan yang disampaikan; (3) WB mampu berwirausaha , program pendampingan wirausaha ini berorientasi pada pengembangan kemandirian warga belajar dalam menerapkan hasil belajarnya. Karena itu, setelah program ini selesai diharapkan sebagian besar (70%) WB dapat berusaha sendiri baik secara individu maupun berkelompok.
{"title":"PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK SINGKONG ANEKA RASA DI DESA PULAU SEMAMBU OGAN ILIR","authors":"Mega Nurrizalia, Evy Ratna Kartika Waty, Azizah Husin, Yanti Karmila Nengsih, Shomedran Shomedran","doi":"10.36706/JPPM.V7I2.10197","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/JPPM.V7I2.10197","url":null,"abstract":"Pemberdayaan bukan hanya proses sosial dan politik secara kolektif, tetapi juga merupakan proses sosial dan politik secara individual. Pemberdayaan perempuan bukan hanya suatu proses tetapi juga merupakan hasil. Pelatihan pembuatan keripik singkong aneka rasa merupakan salah satu upaya memberdayakan perempuan khususnya ibu-ibu rumah tangga di desa Pulau Semambu Ogan Ilir. Proses pendampingan keterampilan berwirausaha akan menggunakan metode pembelajaran secara variatif, seperti ceramah, tanya jawab, dan praktik (demonstrasi) dengan payung utama metode pembelajaran partisipatif. Target capaian pemberdayaan perempuan ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: (1). jumlah WB yang mengikuti pendampingan berwirausaha yang mengikuti kegiatan, diharapkan minimal 75% dapat menerapkan rangkaian pendampingan; (2) tingkat kompetensi yang dikuasai WB, seluruh warga belajar dapat menguasai seluruh materi pendampingan yang disampaikan; (3) WB mampu berwirausaha , program pendampingan wirausaha ini berorientasi pada pengembangan kemandirian warga belajar dalam menerapkan hasil belajarnya. Karena itu, setelah program ini selesai diharapkan sebagian besar (70%) WB dapat berusaha sendiri baik secara individu maupun berkelompok.","PeriodicalId":17754,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM)","volume":"84 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88107850","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-05DOI: 10.21831/JPPM.V8I1.35220
Febry Maghfirah, Yuliani Nurani, N. Nurjannah
Abstrak: Persepsi orang tua mempengaruhi kesiapan bersekolah anak khususnya pada kemampuan pengendalian diri, perkembangan diri dan sosial, perkembangan bahasa dan literasi serta perkembangan matematika. Penelitian Ex-Post Facto ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kesiapan bersekolah anak TK Usia 5-6 tahun yang memiliki orang tua dengan persepsi tinggi dan persepsi rendah di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Kalimantan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat ex-post facto dengan desain faktorial 2x3. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Stratified random sampling dengan cara mengelompokkan TK menjadi 3 karakteristik yaitu TK Negeri, TK Swasta Reguler, dan TK Swasta berbasis agama, dan dari masing-masing kelompok karakteristik tersebut, terpilihlah 1 TK Negeri, 4 TK Swasta Reguler, dan 7 TK Swasta berbasis agama. Teknik pengumpulan data dilakukan melaui penyebaran 134 kuesioner kepada orang tua untuk data persepsi dan kepada guru untuk kesiapan bersekolah sebanyak 134 kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kesiapan bersekolah anak usia 5-6 tahun antara anak dengan persepsi orang tua tinggi dan anak dengan persepsi orang tua rendah. Peneliti selanjutnya dapat mengadakan penelitian lanjutan tentang variabel lain yang dapat mempengaruhi kesiapan bersekolah anak, contohnya pendidikan orang tua dan gender anak.The Influence of Parents' Perceptions on School Readiness for Children aged 5-6 Years in SamarindaAbstract: Parental perceptions affect children's school readiness, especially in self regulation ability, self and social development, languange and literacy development and mathematical development. This Ex-Post Facto study aims to determine the differences of school readiness for children aged 5-6 years old who have parents with high perceptions and low perceptions in Samarinda Ulu District, Samarinda City, East Kalimantan. The method used in this study is ex-post facto with a 2x3 facto design.The sampling technique in this study was stratified random sampling by grouping TK into 3 characteristics, namely State Kindergarten, Regular Private Kindergarten, and Religion-based Private Kindergarten, and from each group of these characteristics, 1 state kindergarten, 4 regular private kindergartens, and 7 religious-based private kindergartens were selected. The data collection technique was carried out by distributing 134 questionnaires to parents for perception data and 134 questionnaires to teachers for school readiness data. The results showed that there were differences in school readiness for children aged 5-6 years between children with high parental perceptions and children with low parental perceptions. The next researcher can conduct further research on other variables that can affect children's school readiness, for example parental education and children's gender.
{"title":"Pengaruh Persepsi Orang Tua terhadap Kesiapan Bersekolah Anak Usia 5-6 Tahun di Samarinda","authors":"Febry Maghfirah, Yuliani Nurani, N. Nurjannah","doi":"10.21831/JPPM.V8I1.35220","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/JPPM.V8I1.35220","url":null,"abstract":"Abstrak: Persepsi orang tua mempengaruhi kesiapan bersekolah anak khususnya pada kemampuan pengendalian diri, perkembangan diri dan sosial, perkembangan bahasa dan literasi serta perkembangan matematika. Penelitian Ex-Post Facto ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kesiapan bersekolah anak TK Usia 5-6 tahun yang memiliki orang tua dengan persepsi tinggi dan persepsi rendah di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Kalimantan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat ex-post facto dengan desain faktorial 2x3. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Stratified random sampling dengan cara mengelompokkan TK menjadi 3 karakteristik yaitu TK Negeri, TK Swasta Reguler, dan TK Swasta berbasis agama, dan dari masing-masing kelompok karakteristik tersebut, terpilihlah 1 TK Negeri, 4 TK Swasta Reguler, dan 7 TK Swasta berbasis agama. Teknik pengumpulan data dilakukan melaui penyebaran 134 kuesioner kepada orang tua untuk data persepsi dan kepada guru untuk kesiapan bersekolah sebanyak 134 kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kesiapan bersekolah anak usia 5-6 tahun antara anak dengan persepsi orang tua tinggi dan anak dengan persepsi orang tua rendah. Peneliti selanjutnya dapat mengadakan penelitian lanjutan tentang variabel lain yang dapat mempengaruhi kesiapan bersekolah anak, contohnya pendidikan orang tua dan gender anak.The Influence of Parents' Perceptions on School Readiness for Children aged 5-6 Years in SamarindaAbstract: Parental perceptions affect children's school readiness, especially in self regulation ability, self and social development, languange and literacy development and mathematical development. This Ex-Post Facto study aims to determine the differences of school readiness for children aged 5-6 years old who have parents with high perceptions and low perceptions in Samarinda Ulu District, Samarinda City, East Kalimantan. The method used in this study is ex-post facto with a 2x3 facto design.The sampling technique in this study was stratified random sampling by grouping TK into 3 characteristics, namely State Kindergarten, Regular Private Kindergarten, and Religion-based Private Kindergarten, and from each group of these characteristics, 1 state kindergarten, 4 regular private kindergartens, and 7 religious-based private kindergartens were selected. The data collection technique was carried out by distributing 134 questionnaires to parents for perception data and 134 questionnaires to teachers for school readiness data. The results showed that there were differences in school readiness for children aged 5-6 years between children with high parental perceptions and children with low parental perceptions. The next researcher can conduct further research on other variables that can affect children's school readiness, for example parental education and children's gender.","PeriodicalId":17754,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM)","volume":"495 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79030167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Media merupakan salah satu komponen komunikasi yang mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari. Pada masyarakat yang cenderung aktif, mereka bisa menyeleksi informasi yang ingin dikonsumsi. Namun realitanya, terdapat kondisi perempuan yang harus bekerja di wilayah domestik dengan keterbatasan kemampuan dalam mengakses informasi. Berdasar realita ini, dibutuhkan sebuah program pendampingan literasi media untuk perempuan. Program pendampingan yang dirancang mengombinasikan isu kesehatan reproduksi dan isu pemanfaatan media. Program kegiatan yang dilaksanakan oleh tim meliputi (1) Pengenalan media komunikasi; (2) Pemanfaatan media sebagai sumber informasi dan literasi media; (3) Keterkaitan media dengan kesehatan reproduksi dan pendampingan kesehatan reproduksi remaja. Simpulan dari kegiatan pendampingan ini adalah (a) Melalui kegiatan pengabdian ini, tim melihat bahwa terdapat peningkatan pemahaman dan pengetahuan keberadaan jenis-jenis media sosial dan fungsinya; (b) Kelompok sasaran mengakses informasi media sosial yang relevan dengan kebutuhan mereka sehari-hari dalam rangka mendampingi anak; (c) Kelompok sasaran dapat memanfaatkan akses informasi mengenai kesehatan reproduksi; (d) Kemampuan menyaring berita yang tidak benar (hoaks) yang tersebar melalui media sosial yang mereka miliki. Using Media to Increase Awareness of Women’s Reproductive Health Abstract: Communication media is one component of communication that affects human life. For active communities, they can select the information they want to consume. However, there are conditions for women who have to work in domestic areas with limited ability to access information. From this reality, it takes a media literacy program for women. The mentoring program designed combines reproductive health issues and issues of media use. The program activities carried out by the team include (1) Introduction of communication media; (2) Use of the media as a source of information and media literacy; (3) The concept of reproductive health and assisting reproductive health for teenagers. The conclusions from this mentoring activities are (a) Through this service activities, the team see there is an increase in understanding of social media’s variations and their functions;(b) Target groups access social media that is relevant to their daily needs in order to assist their children; (c) Target groups can use access to information on reproductive health; (d) The ability to filter hoax news spread through social media they have.
抽象:媒体是影响日常生活的沟通的一个组成部分。在积极进取的社会中,他们可以选择自己想要消费的信息。但事实上,有条件的女性应该在国内地区工作中获取信息能力的局限性。根据这一现实,妇女需要一个打击媒体的计划。旨在结合生殖健康问题和媒体利用问题的精简计划。团队执行的活动计划包括(1)媒体通信识别;(2)利用媒体作为信息来源和媒体素养;(3)媒体联系青少年生殖健康和生殖健康庇护所。庇护所是活动的结(a)通过这个活动奉献,团队发现有增加理解和知识类型的社交媒体的存在和功能;(b)目标群体获取信息与他们的日常需求相关的社交媒体,以陪伴孩子;(c)关于生殖健康目标群体可以利用资讯;(d)不正确的筛选信息的能力(hoaks)通过社交媒体传播他们所拥有的。利用媒体来增加Awareness of Women ' s Reproductive Health)媒体抽象:Communication .影响人类生活的一号通信的组件。一起的有源communities,他们可以选择他们想consume资讯网。但是,有些条件for women who必须工作在家庭地区和有限的不在乎去获取信息。从这个现实,这需要项目a media literacy for women。《辅导程序设计combines reproductive health问题和媒体用的问题。《活动carried out by The team include程序(1)《of communication媒体;(2)用《美国媒体资讯网和媒体literacy的源代码;(3)《理念of reproductive health and assisting reproductive health)为青少年。conclusions从这个辅导活动是(a)通过这个服务活动,看到那里是一个增加团队》《社交媒体的variations与他们的functions; (b)目标集团访问社交媒体就是相关的每日需要在他们的订单向助攻的儿童;(c)目标集团可以利用access to资讯网在reproductive health;(d)《不在乎去恶作剧新闻传播通过社交媒体,他们有过滤器。
{"title":"Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Kesadaran Perempuan terhadap Kesehatan Reproduksi","authors":"Dhyah Ayu Retno Widyastuti, Irene Santika Vidiadari","doi":"10.21831/JPPM.V8I1.27263","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/JPPM.V8I1.27263","url":null,"abstract":"Abstrak: Media merupakan salah satu komponen komunikasi yang mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari. Pada masyarakat yang cenderung aktif, mereka bisa menyeleksi informasi yang ingin dikonsumsi. Namun realitanya, terdapat kondisi perempuan yang harus bekerja di wilayah domestik dengan keterbatasan kemampuan dalam mengakses informasi. Berdasar realita ini, dibutuhkan sebuah program pendampingan literasi media untuk perempuan. Program pendampingan yang dirancang mengombinasikan isu kesehatan reproduksi dan isu pemanfaatan media. Program kegiatan yang dilaksanakan oleh tim meliputi (1) Pengenalan media komunikasi; (2) Pemanfaatan media sebagai sumber informasi dan literasi media; (3) Keterkaitan media dengan kesehatan reproduksi dan pendampingan kesehatan reproduksi remaja. Simpulan dari kegiatan pendampingan ini adalah (a) Melalui kegiatan pengabdian ini, tim melihat bahwa terdapat peningkatan pemahaman dan pengetahuan keberadaan jenis-jenis media sosial dan fungsinya; (b) Kelompok sasaran mengakses informasi media sosial yang relevan dengan kebutuhan mereka sehari-hari dalam rangka mendampingi anak; (c) Kelompok sasaran dapat memanfaatkan akses informasi mengenai kesehatan reproduksi; (d) Kemampuan menyaring berita yang tidak benar (hoaks) yang tersebar melalui media sosial yang mereka miliki. Using Media to Increase Awareness of Women’s Reproductive Health Abstract: Communication media is one component of communication that affects human life. For active communities, they can select the information they want to consume. However, there are conditions for women who have to work in domestic areas with limited ability to access information. From this reality, it takes a media literacy program for women. The mentoring program designed combines reproductive health issues and issues of media use. The program activities carried out by the team include (1) Introduction of communication media; (2) Use of the media as a source of information and media literacy; (3) The concept of reproductive health and assisting reproductive health for teenagers. The conclusions from this mentoring activities are (a) Through this service activities, the team see there is an increase in understanding of social media’s variations and their functions;(b) Target groups access social media that is relevant to their daily needs in order to assist their children; (c) Target groups can use access to information on reproductive health; (d) The ability to filter hoax news spread through social media they have.","PeriodicalId":17754,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM)","volume":"83 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88065056","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-05DOI: 10.21831/JPPM.V8I1.35211
Eka Aryani
Abstract: This study uses qualitative research, with data collection methods using interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques using the Speadley model. The data validity technique uses triangulation. This research focuses on parental communication in building self-confidence in early childhood during the co-19 pandemic. Communication is an important requirement for children, especially to increase the confidence of early childhood. Based on research in Margorejo Village, Tempel Subdistrict, from 20 samples obtained a comparison data of 69% of parents applying democratic communication patterns, 31% of parents applying permissive communication patterns, and 29% of parents applying authoritarian communication patterns. Early childhood who have high self confidence comes from parents who implement democratic communication.Komunikasi Orang Tua dan Anak Usia Dini Membangun Keyakinan di tengah Pandemi Covid-19Abstrak: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Speadley. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Penelitian ini berfokus pada komunikasi orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak usia dini di masa pandemi covid-19. Komunikasi merupakan kebutuhan penting bagi anak, terutama untuk meningkatkan kepercayaan diri anak usia dini. Berdasarkan penelitian di Desa Margorejo Kecamatan Tempel, dari 20 sampel diperoleh data perbandingan 69% orang tua menerapkan pola komunikasi demokratis, 31% orang tua menerapkan pola komunikasi permisif, dan 29% orang tua menerapkan pola komunikasi otoriter. Anak usia dini yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi berasal dari orang tua yang menerapkan komunikasi demokratis.
摘要:本研究采用定性研究方法,采用访谈、观察、文献等方法收集数据。使用spadley模型的数据分析技术。数据有效性技术采用三角测量。本研究的重点是在covid -19大流行期间父母沟通在儿童早期建立自信方面的作用。沟通是对孩子的重要要求,尤其是增加幼儿期的自信心。基于对Tempel街道Margorejo村的研究,从20个样本中获得了69%的父母采用民主沟通方式、31%的父母采用宽容沟通方式和29%的父母采用专制沟通方式的比较数据。幼儿的高自信来自于实施民主沟通的父母。摘要:Penelitian ini mongunakan Penelitian quality, dengan methods, pengpulan data, mongunakan wawanca, observasi, dandokumentasi。Teknik分析数据孟古纳坎模型。Teknik keabsahan数据蒙古纳坎三角。Penelitian说:“我认为这是一种传染病,我认为这是一种传染病,我认为这是一种传染病。”Komunikasi merupakan kebutuhan penting bagi anak, terutama untuk meningkatkan keperayaan diri anak usia dini。Berdasarkan penelitian di Desa Margorejo Kecamatan Tempel,在20个样本中,有69%的人认为民主,31%的人认为民主,29%的人认为民主。“民主共同体”是指“民主共同体”,而“民主共同体”是指“民主共同体”。
{"title":"Communication of Parents and Early Childhood to Build Confidence in The Pandemic Covid-19","authors":"Eka Aryani","doi":"10.21831/JPPM.V8I1.35211","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/JPPM.V8I1.35211","url":null,"abstract":"Abstract: This study uses qualitative research, with data collection methods using interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques using the Speadley model. The data validity technique uses triangulation. This research focuses on parental communication in building self-confidence in early childhood during the co-19 pandemic. Communication is an important requirement for children, especially to increase the confidence of early childhood. Based on research in Margorejo Village, Tempel Subdistrict, from 20 samples obtained a comparison data of 69% of parents applying democratic communication patterns, 31% of parents applying permissive communication patterns, and 29% of parents applying authoritarian communication patterns. Early childhood who have high self confidence comes from parents who implement democratic communication.Komunikasi Orang Tua dan Anak Usia Dini Membangun Keyakinan di tengah Pandemi Covid-19Abstrak: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Speadley. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Penelitian ini berfokus pada komunikasi orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak usia dini di masa pandemi covid-19. Komunikasi merupakan kebutuhan penting bagi anak, terutama untuk meningkatkan kepercayaan diri anak usia dini. Berdasarkan penelitian di Desa Margorejo Kecamatan Tempel, dari 20 sampel diperoleh data perbandingan 69% orang tua menerapkan pola komunikasi demokratis, 31% orang tua menerapkan pola komunikasi permisif, dan 29% orang tua menerapkan pola komunikasi otoriter. Anak usia dini yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi berasal dari orang tua yang menerapkan komunikasi demokratis.","PeriodicalId":17754,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM)","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83543433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-05DOI: 10.21831/JPPM.V8I1.35212
Lely Masruroh, E. Munastiwi
Abstract: The COVID-19 pandemic has affected significant aspects of our society. In addition to degrading the economic system and human health throughout the world, it disrupts educational activities running in general. With the government's policy of having to stay home, education is diversion through online learning. Online learning is applied to school institutions throughout Indonesia, both in the village and in the city. Network access and facilities in urban areas are better than in rural areas. This research is essential to be conducted as input to equalize online learning support facilities in the ponorogo area of east Java. The method in this study uses qualitative with library studies and at the same time research in the field. Data retrieval using interview and journal analysis techniques after related books. The results of the study suggest that online learning conducted in the city tends to be more effective because of the ease of easy-to-diakse facilities and the full support of parents. Meanwhile, in the village online learning is less effective due to the lack of adequate facilities and lack of support from parents.Analisis Potret Pendidikan Anak Usia Dini di Kota dan Desa: Era Pandemi COVID-19Abstrak: Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi aspek-aspek penting dari masyarakat kita. Selain merusak sistem ekonomi dan kesehatan manusia di seluruh dunia, mengganggu kegiatan pendidikan yang berjalan secara umum. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah, pendidikan menjadi pengalihan melalui pembelajaran online. Pembelajaran online diterapkan pada institusi sekolah di seluruh Indonesia, baik di desa maupun di kota. Akses jaringan dan fasilitas di perkotaan lebih baik daripada di pedesaan. Penelitian ini penting dilakukan sebagai masukan untuk pemerataan fasilitas penunjang pembelajaran online di wilayah ponorogo Jawa Timur. Metode dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan studi kepustakaan dan sekaligus penelitian di lapangan. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara dan analisis jurnal setelah buku terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran online yang dilakukan di kota cenderung lebih efektif karena kemudahan fasilitas yang mudah diakse dan dukungan penuh dari orang tua. Sedangkan di desa pembelajaran online kurang efektif karena fasilitas yang kurang memadai dan kurangnya dukungan dari orang tua.
摘要:2019冠状病毒病(COVID-19)大流行对我们社会的方方面面产生了重大影响。除了使全世界的经济制度和人类健康退化之外,它还扰乱了一般的教育活动。由于政府的政策,人们不得不呆在家里,教育是通过在线学习转移的。在线学习应用于印尼全国的学校机构,无论是在农村还是在城市。城市地区的网络接入和设施优于农村地区。这项研究必须作为投入进行,以平衡东爪哇波诺罗戈地区的在线学习支持设施。本研究方法采用定性与图书馆研究相结合的方法,同时进行实地研究。数据检索使用采访和日志分析技术后,相关书籍。研究结果表明,在城市进行的在线学习往往更有效,因为易于使用的设施和家长的全力支持。与此同时,在农村,由于缺乏足够的设施和缺乏家长的支持,在线学习的效果较差。摘要:2019冠状病毒病(COVID-19)大流行是一种流行疾病。系统经济学家、经济学家、经济学家、经济学家、经济学家、经济学家。Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah, pendidikan menjadi pengalihan melalui penbelajan在线。penbelajaran online diterapkan pada institutei sekolah di seluruh印度尼西亚,baik di desa maupun di kota。Akses jaringan和dan fasilitas di perkotaan lebih baik daripada di pedesaan。penpentitian ini penpenting dilakukan sebagai masukan untuk perataan and fasilitas penunjang penbelajaran online di wilayah ponorogo爪哇铁木尔。方法dalam penelitian ini menggunakan的质量研究,kepusstakaan和sekaligus penelitian di lapangan。彭甘比兰数据,孟古那肯技术与分析,中华科学杂志。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penbelajaran online yang dilakukan di kota cenderung lebih efekif karena kemudahan fasilitas yang mudah diakakan dandukungan penuh dari orang tua。Sedangkan di desa pembelajaran online kurang efektif karena fasilitas yang kurang memadai dan kurangnya dukungan dari orang tua。
{"title":"Portrait Analysis of Early Childhood Education in Cities and Villages: The COVID-19 Pandemic Era","authors":"Lely Masruroh, E. Munastiwi","doi":"10.21831/JPPM.V8I1.35212","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/JPPM.V8I1.35212","url":null,"abstract":"Abstract: The COVID-19 pandemic has affected significant aspects of our society. In addition to degrading the economic system and human health throughout the world, it disrupts educational activities running in general. With the government's policy of having to stay home, education is diversion through online learning. Online learning is applied to school institutions throughout Indonesia, both in the village and in the city. Network access and facilities in urban areas are better than in rural areas. This research is essential to be conducted as input to equalize online learning support facilities in the ponorogo area of east Java. The method in this study uses qualitative with library studies and at the same time research in the field. Data retrieval using interview and journal analysis techniques after related books. The results of the study suggest that online learning conducted in the city tends to be more effective because of the ease of easy-to-diakse facilities and the full support of parents. Meanwhile, in the village online learning is less effective due to the lack of adequate facilities and lack of support from parents.Analisis Potret Pendidikan Anak Usia Dini di Kota dan Desa: Era Pandemi COVID-19Abstrak: Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi aspek-aspek penting dari masyarakat kita. Selain merusak sistem ekonomi dan kesehatan manusia di seluruh dunia, mengganggu kegiatan pendidikan yang berjalan secara umum. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah, pendidikan menjadi pengalihan melalui pembelajaran online. Pembelajaran online diterapkan pada institusi sekolah di seluruh Indonesia, baik di desa maupun di kota. Akses jaringan dan fasilitas di perkotaan lebih baik daripada di pedesaan. Penelitian ini penting dilakukan sebagai masukan untuk pemerataan fasilitas penunjang pembelajaran online di wilayah ponorogo Jawa Timur. Metode dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan studi kepustakaan dan sekaligus penelitian di lapangan. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara dan analisis jurnal setelah buku terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran online yang dilakukan di kota cenderung lebih efektif karena kemudahan fasilitas yang mudah diakse dan dukungan penuh dari orang tua. Sedangkan di desa pembelajaran online kurang efektif karena fasilitas yang kurang memadai dan kurangnya dukungan dari orang tua.","PeriodicalId":17754,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM)","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77100204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}