Pub Date : 2020-07-15DOI: 10.21082/LITTRI.V8N2.2002.49-54
D. Rusmin, Sukarman, Melati, Maharani Hasanah
Ketersediaan air pada fasc pembibitan, merupakan salah satu faktor pembatas dalam pertumbuhan bibit jambu mente. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan nomor harapan jambu mente (Anacardium occidentale I..) yang toleran terhadap cekaman air, khususnya pada fase pembibitan Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan dan Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, dari bulan Mei-Agustus 2001. Rancangan faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan disusun dalam rancangan acak kelompok. Faktor pertama adalah empat nomor harapan jambu mente yaitu : F2-8, III 4/2, P 293 dan B 02, dan sebagai faktor kedua adalah enam tingkat cekaman air yaitu : 50%, 55%, 60%, 65% 70% dan 75% kapasitas lapang (KL) Parameter yang diamati meliputi: pertumbuhan bibit (tinggi, jumlah daun, luas daun), bobot kering bibit (batang, daun dan akar), seta analisis kandungan prolin bebas. Hasil percobaan menunjukkan bahwa intcraksi nomor harapan dengan perlakuan cekaman air berbeda nyata terhadap kandungan prolin bebas. Kandungan prolin bebas tertinggi terdapat pada nomor B 0-2 pada cekaman air 50% KL, tetapi tidak berbeda nyata dengan F2-8, sedangkan kandungan prolin terendah didapatkan pada nomor III 4/2 dengan cekaman air 75% KL. Faktor tunggal nomor harapan berbeda nyata terhadap pertumbuhan bibit dan bobot keing bibit jambu mente. Dari empat nomor harapan yang diuji didapatkan bahwa nomor F2-8 mempunyai pertumbuhan bibit (tinggi, jumlah daun) dan bobot keing bibit yang paling tinggi dibandingkan nomor lainnya, sedangkan nomor B 0-2 mempunyai petumbuhan bibit (tinggi dan jumlah daun) dan bobot keing bibit yang paling rendah. Faktor tunggal tingkat cekaman air berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan bobot keing bibit. Dai enam tingkat cekaman air didapatkan bahwa sampai cekaman air 70% KL pertumbuhan bibit (tinggi, jumlah daun, luas daun) tidak berbeda nyata, akan tetapi pada cekaman air 65% KL pertumbuhan dan bobot keing bibil berbeda nyata Berdasarkan petumbuhan bibit dan kandungan prolin bebas, dapat dikemukakan bahwa nomor F2-8. lebih toleran terhadap cekaman air dibandingkan dengan nomor lainnya.Kata kunci: Anacardium occidentale L, cekaman air, petumbuhan, fase bibit ABSTRACT Effect of water stress on the growth offour cashew line seedlings Water shortage during the seedling growth stage cashew is one of the limiting factors. Water available, has impotance rule on the growth of cashew seedling Anacardium occidentale L., especially when cashew is cultivated in the dry climate regions. Therefore, the evaluation of some promising lines to water stress was conducted. The main goal of this study was to ind out the promising cashew lines which tolerant to water stress: especially at seedling stages. The experiment was conducted in the green house of the Research Institute for Food Crop Biotechnology, and the laboratory of Research Institute for Spice and Medicinal Crops, Bogor from Mei to Agustus 2001. Factorial expeiment with
{"title":"PENGARUH CEKAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT EMPAT NOMOR JAMBU MENTE (Anacardium occidentale. L.)","authors":"D. Rusmin, Sukarman, Melati, Maharani Hasanah","doi":"10.21082/LITTRI.V8N2.2002.49-54","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V8N2.2002.49-54","url":null,"abstract":"Ketersediaan air pada fasc pembibitan, merupakan salah satu faktor pembatas dalam pertumbuhan bibit jambu mente. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan nomor harapan jambu mente (Anacardium occidentale I..) yang toleran terhadap cekaman air, khususnya pada fase pembibitan Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan dan Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, dari bulan Mei-Agustus 2001. Rancangan faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan disusun dalam rancangan acak kelompok. Faktor pertama adalah empat nomor harapan jambu mente yaitu : F2-8, III 4/2, P 293 dan B 02, dan sebagai faktor kedua adalah enam tingkat cekaman air yaitu : 50%, 55%, 60%, 65% 70% dan 75% kapasitas lapang (KL) Parameter yang diamati meliputi: pertumbuhan bibit (tinggi, jumlah daun, luas daun), bobot kering bibit (batang, daun dan akar), seta analisis kandungan prolin bebas. Hasil percobaan menunjukkan bahwa intcraksi nomor harapan dengan perlakuan cekaman air berbeda nyata terhadap kandungan prolin bebas. Kandungan prolin bebas tertinggi terdapat pada nomor B 0-2 pada cekaman air 50% KL, tetapi tidak berbeda nyata dengan F2-8, sedangkan kandungan prolin terendah didapatkan pada nomor III 4/2 dengan cekaman air 75% KL. Faktor tunggal nomor harapan berbeda nyata terhadap pertumbuhan bibit dan bobot keing bibit jambu mente. Dari empat nomor harapan yang diuji didapatkan bahwa nomor F2-8 mempunyai pertumbuhan bibit (tinggi, jumlah daun) dan bobot keing bibit yang paling tinggi dibandingkan nomor lainnya, sedangkan nomor B 0-2 mempunyai petumbuhan bibit (tinggi dan jumlah daun) dan bobot keing bibit yang paling rendah. Faktor tunggal tingkat cekaman air berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan bobot keing bibit. Dai enam tingkat cekaman air didapatkan bahwa sampai cekaman air 70% KL pertumbuhan bibit (tinggi, jumlah daun, luas daun) tidak berbeda nyata, akan tetapi pada cekaman air 65% KL pertumbuhan dan bobot keing bibil berbeda nyata Berdasarkan petumbuhan bibit dan kandungan prolin bebas, dapat dikemukakan bahwa nomor F2-8. lebih toleran terhadap cekaman air dibandingkan dengan nomor lainnya.Kata kunci: Anacardium occidentale L, cekaman air, petumbuhan, fase bibit ABSTRACT Effect of water stress on the growth offour cashew line seedlings Water shortage during the seedling growth stage cashew is one of the limiting factors. Water available, has impotance rule on the growth of cashew seedling Anacardium occidentale L., especially when cashew is cultivated in the dry climate regions. Therefore, the evaluation of some promising lines to water stress was conducted. The main goal of this study was to ind out the promising cashew lines which tolerant to water stress: especially at seedling stages. The experiment was conducted in the green house of the Research Institute for Food Crop Biotechnology, and the laboratory of Research Institute for Spice and Medicinal Crops, Bogor from Mei to Agustus 2001. Factorial expeiment with ","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84615640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-15DOI: 10.21082/LITTRI.V9N3.2003.98-103
Abdul Rachman, Suwarso
Percobaan dilakukan di dua tempat dengan perbedaan tipe lahan di Kabupaten Sumencp, P. Madura, unluk mempclajari pengaruh populasi tanam terhadap sifat agronomis dan kimia dari dua varietas tembakau madura Percobaan dilakukan pada tahun 1990 (Mei s/d September), dengan cara panen salu kali, di Desa Guluk-guluk mewakili lahan gunung dengan clevasi 235 m, dan di Desa Kambingan Barat mewakili lahan legal (lahan kering) dengan clevasi 15 m. Sifat tanah dari lahan gunung adalah betcksiur liat, dengan 55% liat, 29% debu, 16% pasir, 0 62% C-organik, 0.11% N, dan pi I 7.5; dan di lahan tcgal adalah betckstur lempung berliat, dengan 34% liat 38% debu, 28% pasir, 0.55% C-organik, 0.09% N, dan pH 6.9. Perlakuan terdiri atas dua variclas tembakau madura (Prancak dan Berbedih) dan tiga taraf populasi tanaman (25 000, 33 000, dan 41 000 tanaman per ha). Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial, dengan empat ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada lahan gunung variclas Prancak memberikan hasil krosok dan kadar Cl daun yang lebih tinggi dan pada varietas Berbedih. telapi variclas Berbedih memberikan jumlah daun dan kadar nikotin yang lebih tinggi dari pada varietas Prancak. Sifat lain dari kedua varietas tersebut adalah sama. Peningkatan populasi tanam meningkatkan hasil daun rajangan dan krosok. telapi menurunkan ukuran lebar daun Sebagian besar sifat-sifat tembakau tidak terpengaruh oleh kenaikan populasi. Populasi tanam yang sesuai untuk lahan gunung adalah 41 000 tanaman/ha, atau dengan jarak tanam (90 cm x 45 cm)/2 x 45 cm. Pada lahan legal varietas Prancak memberikan hasil krosok yang lebih linggi dari pada varietas Berbedih, tetapi varietas Prancak lebih rendah dalam hal jumlah daun, kadar nikotin dan gula dari pada varietas Berbedih Sifal yang lainnya dari kedua varietas tersebut adalah sama. Peningkatan populasi lanam di lahan legal meningkatkan ukuran tinggi tanaman dan hasil krosok Sebagian besar sifat tembakau tidak terpengaruh oleh peningkatan populasi. Populasi yang sesuai untuk lahan tcgal adalah 33 000 tanaman/ha, atau dengan jarak lanam (90 cm x 45 cm)/2 x 40 cm.Kata kunci: Nicotiana tabacum, tembakau madura, populasi lanam, varietas, tipe lahan ABSTRACT Study on optimal plant population of madura tobacco in one harvesting methodThe experiment was conducted in two locations with different type of land, in Sumenep Regency, Madura Island, to study the effect of plant populations on agronomic and chemical characteristics of two madura tobacco varieties. This experiment was conducted in 1990 (May to September) on madura tobacco in one harvesting method, in Guluk-guluk Village represented hilly land lypc at the elevation of 235 m, and in Kambingan Barat Village represented upland type at the elevation of 15 m The soil characteristics of hilly land is clay texture with 55% clay, 29% silt, 28% sand, 0.62% organic-C. 0.11% N, and pll 7.5; and the soil characteristics of upland is clay loam texture with 34% clay, 38% silt, 28% sa
在两个不同的地方用不同类型的土地做实验Sumencp, P。马杜罗县,unluk mempclajari人口影响种植烟草对两个品种的农学家和化学性质的马杜罗5 1990年做实验(s - d),收获方式salu 9次,在Guluk-guluk代表村土地clevasi 235米,和村里山Kambingan西方代表合法土地和clevasi 15米(陆地)。山地土壤的性质是土质为55%的黏土,29%的尘埃,16%的沙子,0.62%的c有机,0.11n和tcgal的土壤中有34%的黏土,28%的沙子,0.55%的c有机,0.09%的N和pH 6.9。这种治疗包括两种不同的马杜拉烟草(普兰克和凝血)和三种植物的数量(每英亩2.5万、33万、41万株植物)。治疗安排在一个随机派别的设计中,有四次重复。试验结果表明,在普兰克山的土地上,品种呈氯化色,含盐量高,叶藻含量高。蛋白酶柏树突提供的叶数和尼古丁含量比Prancak品种高。这两个品种的另一个性质是一样的。生长人口的增加增加了ratak和krosok叶的产量。对烟草的广度进行研究,其很大程度上不受人口增长的影响。适合山地种植的农民有41000种植物/ha,或其距离(90厘米乘45厘米/2厘米乘45厘米)。在合法的土地上,普兰克品种比柏树种更呈扇形,但普兰克品种的叶子数量、尼古丁和糖含量比这两种林木品种的任何其他品种都要低。合法土地上种植的数量的增加增加了作物的规模和烟草的大部分属性不受人口增长的影响。tcgal土地上适合的人口是33000株,或lanam距离(90厘米×45厘米)/2×40厘米。关键词:Nicotiana tabacum马杜罗,人口lanam烟草品种,土地类型抽象Study on最佳马杜拉普兰特的人口烟草在一号harvesting methodThe conducted在两只locations实验与不同类型的土地,在Sumenep丽晶,马杜罗岛效应》,to Study马杜拉普兰特在agronomic and chemical characteristics of populations二号烟草varieties。这个实验是conducted马杜拉在1990年(五月到九月)在烟草在一号harvesting方法,在Guluk-guluk村出现丘陵海拔》土地lypc at 235 m型,和在西方Kambingan村出现高地在《土地characteristics of丘陵海拔15米的土地是克莱克莱纹理和55%,29%的silt, 62%的organic-C 28%的沙,0。0.11% N和pll 7.5;upland的土壤特点是粘土丢失的34%粘土,38%的土壤,28%的沙子,0.55%的有机c, 0.06%的N,和pH 6.9。马杜拉烟草两种不同品种的治疗中心和三种植物的人口分布(25000、33000和41000种植物/哈)。treatments are arranged in The factorment of randomimized block with four replications进行了一系列的分层设计在希尔利的土地上,普兰克家的人给的落叶比泰国人多,叶子的含量也比泰国人少,但普兰克人给的叶子和叶子的含量比其他品种的特点少。增加植物人口的减少和干燥的叶子,但减去了叶子寡妇。大多数烟草特许经营都不受增长植物人口的影响。森林烟草的走近植物有41000种植物/ha或有plant spats的(90厘米×45厘米)/2×40厘米。在upland, Prancak给了更干的叶子yield更多的叔叔,但是Prancak给了更少的叶子、尼古丁和糖的含量。这两个品种的其他特征也类似。增加植物种群增加了植物高度和干叶暴露。大多数烟草特许经营都不受增长植物人口的影响。对upland烟草的有利环境是33000种植物/ha或有plant spats(90厘米×45厘米)/2×45厘米。关键字:Nicotiana tabacum, madura烟草,植物人口,品种,土地类型
{"title":"STUDI POPULASI OPTIMAL PADA TEMBAKAU MADURA DENGAN CARA PANEN SATU KALI","authors":"Abdul Rachman, Suwarso","doi":"10.21082/LITTRI.V9N3.2003.98-103","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V9N3.2003.98-103","url":null,"abstract":"Percobaan dilakukan di dua tempat dengan perbedaan tipe lahan di Kabupaten Sumencp, P. Madura, unluk mempclajari pengaruh populasi tanam terhadap sifat agronomis dan kimia dari dua varietas tembakau madura Percobaan dilakukan pada tahun 1990 (Mei s/d September), dengan cara panen salu kali, di Desa Guluk-guluk mewakili lahan gunung dengan clevasi 235 m, dan di Desa Kambingan Barat mewakili lahan legal (lahan kering) dengan clevasi 15 m. Sifat tanah dari lahan gunung adalah betcksiur liat, dengan 55% liat, 29% debu, 16% pasir, 0 62% C-organik, 0.11% N, dan pi I 7.5; dan di lahan tcgal adalah betckstur lempung berliat, dengan 34% liat 38% debu, 28% pasir, 0.55% C-organik, 0.09% N, dan pH 6.9. Perlakuan terdiri atas dua variclas tembakau madura (Prancak dan Berbedih) dan tiga taraf populasi tanaman (25 000, 33 000, dan 41 000 tanaman per ha). Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial, dengan empat ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada lahan gunung variclas Prancak memberikan hasil krosok dan kadar Cl daun yang lebih tinggi dan pada varietas Berbedih. telapi variclas Berbedih memberikan jumlah daun dan kadar nikotin yang lebih tinggi dari pada varietas Prancak. Sifat lain dari kedua varietas tersebut adalah sama. Peningkatan populasi tanam meningkatkan hasil daun rajangan dan krosok. telapi menurunkan ukuran lebar daun Sebagian besar sifat-sifat tembakau tidak terpengaruh oleh kenaikan populasi. Populasi tanam yang sesuai untuk lahan gunung adalah 41 000 tanaman/ha, atau dengan jarak tanam (90 cm x 45 cm)/2 x 45 cm. Pada lahan legal varietas Prancak memberikan hasil krosok yang lebih linggi dari pada varietas Berbedih, tetapi varietas Prancak lebih rendah dalam hal jumlah daun, kadar nikotin dan gula dari pada varietas Berbedih Sifal yang lainnya dari kedua varietas tersebut adalah sama. Peningkatan populasi lanam di lahan legal meningkatkan ukuran tinggi tanaman dan hasil krosok Sebagian besar sifat tembakau tidak terpengaruh oleh peningkatan populasi. Populasi yang sesuai untuk lahan tcgal adalah 33 000 tanaman/ha, atau dengan jarak lanam (90 cm x 45 cm)/2 x 40 cm.Kata kunci: Nicotiana tabacum, tembakau madura, populasi lanam, varietas, tipe lahan ABSTRACT Study on optimal plant population of madura tobacco in one harvesting methodThe experiment was conducted in two locations with different type of land, in Sumenep Regency, Madura Island, to study the effect of plant populations on agronomic and chemical characteristics of two madura tobacco varieties. This experiment was conducted in 1990 (May to September) on madura tobacco in one harvesting method, in Guluk-guluk Village represented hilly land lypc at the elevation of 235 m, and in Kambingan Barat Village represented upland type at the elevation of 15 m The soil characteristics of hilly land is clay texture with 55% clay, 29% silt, 28% sand, 0.62% organic-C. 0.11% N, and pll 7.5; and the soil characteristics of upland is clay loam texture with 34% clay, 38% silt, 28% sa","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"184 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83434476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-15DOI: 10.21082/LITTRI.V8N1.2002.27-31
S. Suwarso, A. Herwati, Fatkhur Rochman, S. Slamet, B. Supriyadi, B. Yasin
Four hybrids resulted from the first generation of the crossing of madura and oiental tobaccos and Prancak-95 aa a standard vaiety were tested at several locations from 1997 to 2000 randomized block design. The experiments aimed at obtaining promising hybid varieties of the madura tobacco. The yield potency, quality and stability of the hybrids were tested by using the method of yau and HAMBLIN (1994), which was based on lite highest average and the loweat standard deviation. Two promising hybrids, i.e. PIS and PXA had quality and crop indexes higher and had lower content of nicotine compared to that of Prancak 95, and they were more adaptive compared with Prancak-95. The quality indexes of PIS, PXA and Prancak-95 were respectively 79.30 ; 75.65 and 65.02.
{"title":"VARIETAS HIBRIDA HARAPAN TEMBAKAU MADURA","authors":"S. Suwarso, A. Herwati, Fatkhur Rochman, S. Slamet, B. Supriyadi, B. Yasin","doi":"10.21082/LITTRI.V8N1.2002.27-31","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V8N1.2002.27-31","url":null,"abstract":"Four hybrids resulted from the first generation of the crossing of madura and oiental tobaccos and Prancak-95 aa a standard vaiety were tested at several locations from 1997 to 2000 randomized block design. The experiments aimed at obtaining promising hybid varieties of the madura tobacco. The yield potency, quality and stability of the hybrids were tested by using the method of yau and HAMBLIN (1994), which was based on lite highest average and the loweat standard deviation. Two promising hybrids, i.e. PIS and PXA had quality and crop indexes higher and had lower content of nicotine compared to that of Prancak 95, and they were more adaptive compared with Prancak-95. The quality indexes of PIS, PXA and Prancak-95 were respectively 79.30 ; 75.65 and 65.02.","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78927218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-15DOI: 10.21082/LITTRI.V8N4.2002.109-116
D. D. Tarigans, Sumanto
Penelitian dilaksanakan dari Januari 2000 s/d Desember 2001 pada kebun kelapa hibrida rakyat pasca konvcrsi, pescta Proyck Perkebunan Inti Rakyat PTP XIII (sekarang PTP Nusantara VIII) di Desa Sindang Sari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat. Bahan penelitian adalah hamparan kelapa hibrida PB 121 monokultur dan produktif dengan tahun tanam 1984/1985 seluas 5 ha. Jarak tanam 9 m x 9 m dengan sistem tanam segitiga sama sisi. Areal petanaman berada pada kctinggian 47 m diatas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 3 450 mm/tahun dan jenis tanah podsolik merah kuning dengan pH 6.0. Kegiatan studi dilakukan melalui dua tahapan. Petama dilakukan studi PRA untuk melakukan idcntifikasi daerah penelitian, keadaan sosial ekonomi petani dan tanaman sela yang prospektif unluk dijadikan sebagai tanaman sela. Kedua dari hasil studi PRA ditctapkan lima pola usaha tani berbasis kelapa untuk diuji dalam penelitian ini yaitu (1) pola usaha tani kelapa (monokultur, tradisional), (2) pola usaha tani kelapa + kelapa disadap (pola rakyat, tradisional), (3) pola usaha lani kelapa + disadap 30 pohon/ha - tanaman sela pisang satu baris, (4) pola usaha lani kelapa + disadap 30 pohon/ha - tanaman sela pisang dua baris dan (5) pola usaha tani kelapa + disadap 60 pohon/ha + tanaman sela pisang satu baris Masing- masing pola seluas satu hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola usaha tani kelapa (monokultur) dan pola usaha tani kelapa + disadap (pola pctani) tidak layak unluk diusahakan karena secara ckonomis tidak mengunlungkan. Hasil analisis kelayakan usaha tani diperoleh bahwa dari lima pola usaha tani berbasis kelapa yang diuji menunjukkan bahwa dua pola usaha lani yang mengunlungkan dan layak unluk diusahakan yailu petama pola usaha tani kelapa + disadap 30 pohon kelapa per hektar - tanaman sela pisang satu bais dengan nilai B/C ratio 1.23, NPV sebesar Rp. 3 319 690 dan IRR 42.24%. Kedua adalah pola usaha tani kelapa + disadap 60 pohon kelapa per hektar + lanaman sela pisang satu bais dengan nilai B/C ratio 1.44, NPV sebesar Rp. 9 096 815 dan IRR 69.36%. Kedua pola usaha tani berbasis kelapa ini, dapal dianjurkan untuk dikembangkan sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan kemampuan petani pasca konvcrsi untuk membayar kembali kidit investasi yang telah dikeluarkan pemerintah.Kata kunci: Kelapa hibrida, usaha tani, Ciamis, Jawa Barat ABSTRACTHybrid coconut basedfarming systems in CimerakThis research was conducted from January 2000 to December 2001 at the farmer's hybid coconut plantation Sindang Sari Villages, Cimerak, Ciamis District, West Java Province. The farmers used to be the members of nucleus estate project PTP XIII (now PTP Nusantara VIII). The object of die research was monoculture coconut hybrid PB-121 plantation of 5 ha planted in 1984/1985. The plant spacing was 9 m x 9 m triangle. The elevation was 47 m above sea level, the average rainfalls was 3 450 mm/year, the soil was yellow red podzolic, and the pH was 6.0. The resea
研究2001年12月从2000年1月执行s - d konvcrsi椰林杂交的人民后,pescta Proyck种植园ele十三(人民现在ele群岛VIII)核心Sindang纱丽,村里街道Cimerak Ciamis县,西爪哇省省。研究材料是一块椰子种植杂交PB 121年单一和生产性1984/1985约5公顷。距离9×9 m种植生长系统的等边三角形。面积petanaman在公元47 kctinggian海平面以下和3 450毫米/年平均降雨量和红黄土壤podsolik pH值6。0。通过两个阶段进行研究活动。第一个做的预研究做idcntifikasi研究领域,未来的社会经济环境和植物的农民一直unluk作为植物停顿”。第二预ditctapkan五模式经营农场的研究结果基于这项研究的椰子检验(1)椰子(单一,传统模式经营农场农场),(2)商业模式+椰子椰子窃听人民,传统模式),(3)+商业模式lani椰子窃听30 -哈昔拉香蕉植物树一行,(4)商业模式lani椰子+窃听30 -哈-香蕉植物停顿两排树和椰子(5)模式经营农场植物树窃听60 -哈+香蕉一行每人模式之间一英亩的土地上。研究结果表明,农业企业模式(单一)椰子和椰子+窃听(pctani模式)模式经营农场不值得unluk努力因为ckonomis地mengunlungkan。农业企业价值分析结果,从基于五模式经营农场的测试表明,两种企业模式的椰子lani mengunlungkan和农场模式第一个值得unluk努力yailu努力每英亩椰子树椰子+窃听30 -香蕉植物间隙与B / C ratio bais 1。23,NPV总计24% 3 319 690和60% 42。其次是农业商业模式每英亩椰子树椰子截获+ 60 + lanaman停顿香蕉ratio bais与B / C 1 . 44, NPV总计9 096 815和60% 69 . 36%。基于这个椰子的第二模式经营农场,我们鼓励dapal konvcrsi作为农民增加收入的努力和能力开发后偿还kidit已经使用政府发放的投资。关键词:椰子杂交,经营农场Ciamis,西爪哇省ABSTRACTHybrid椰子仁CimerakThis research was conducted basedfarming系统从2000年1月到2001年12月在《农夫hybid椰子种植园Sindang Villages纱丽,Java Cimerak Ciamis区,西部省。《members of The nucleus农民习惯成为房地产项目ele十三(现在ele群岛VIII)。《die研究对象是monoculture椰子混血儿PB-121 5英亩的种植园,随时在1984/1985。普兰特spacing是9×9 m三角区。头顶的海拔是公元47海,平均rainfalls是3级450毫米/年,《土地是黄红色podzolic,与pH是0。6研究活动是carried out》两个phases。Firstly, to study was conducted透露死前研究位置,socioeconomic雾和prospective intercrops。Secondly,从预研究艾夫范宁系统之论点是selected for the study,神盾局(i y传统monoculture椰子椰子养殖场系统,(2)传统养殖场- tapped椰子,椰子(3)养殖场♦lapped椰子30棕榈-哈<一号row的香蕉植物名称,(4)椰子养殖场tapped椰子30棕榈-哈+ 2 rows香蕉的植物,和(5)椰子养殖场tapped椰子60棕榈,哈+一号row的香蕉植物。每hectare养殖场系统是一号。results》研究那里的那个《第一与第二个养殖场系统是不祝因为Uiey是不economically proitable。养殖场》系统那是祝和proitable是《第三与ifth养殖场系统,神盾局椰子faming tapped椰子30棕榈-哈+一号row椰子的植物与B / C ratio 1 . 23, NPV Rp 3 319 690, 60% 42。24%和椰子养殖场tapped椰子椰子+ 60棕榈-哈一号row的植物wiUi B / C 44, NPV Rp ratio 1。9 096 815,36%和60% 69。那些两个养殖场系统可以成为recommended到《conversion Ihe椰子农民特的收入增长,所以那Ihcy电弧能干你付钱给《govenment信用是赐予由泰国。关键字;椰子,养殖场intercrops Ciamis区,西Java系统
{"title":"PENELITIAN POLA USAHA TANI BERBASIS KELAPA HIBRIDA DI CIMERAK","authors":"D. D. Tarigans, Sumanto","doi":"10.21082/LITTRI.V8N4.2002.109-116","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V8N4.2002.109-116","url":null,"abstract":"Penelitian dilaksanakan dari Januari 2000 s/d Desember 2001 pada kebun kelapa hibrida rakyat pasca konvcrsi, pescta Proyck Perkebunan Inti Rakyat PTP XIII (sekarang PTP Nusantara VIII) di Desa Sindang Sari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat. Bahan penelitian adalah hamparan kelapa hibrida PB 121 monokultur dan produktif dengan tahun tanam 1984/1985 seluas 5 ha. Jarak tanam 9 m x 9 m dengan sistem tanam segitiga sama sisi. Areal petanaman berada pada kctinggian 47 m diatas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 3 450 mm/tahun dan jenis tanah podsolik merah kuning dengan pH 6.0. Kegiatan studi dilakukan melalui dua tahapan. Petama dilakukan studi PRA untuk melakukan idcntifikasi daerah penelitian, keadaan sosial ekonomi petani dan tanaman sela yang prospektif unluk dijadikan sebagai tanaman sela. Kedua dari hasil studi PRA ditctapkan lima pola usaha tani berbasis kelapa untuk diuji dalam penelitian ini yaitu (1) pola usaha tani kelapa (monokultur, tradisional), (2) pola usaha tani kelapa + kelapa disadap (pola rakyat, tradisional), (3) pola usaha lani kelapa + disadap 30 pohon/ha - tanaman sela pisang satu baris, (4) pola usaha lani kelapa + disadap 30 pohon/ha - tanaman sela pisang dua baris dan (5) pola usaha tani kelapa + disadap 60 pohon/ha + tanaman sela pisang satu baris Masing- masing pola seluas satu hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola usaha tani kelapa (monokultur) dan pola usaha tani kelapa + disadap (pola pctani) tidak layak unluk diusahakan karena secara ckonomis tidak mengunlungkan. Hasil analisis kelayakan usaha tani diperoleh bahwa dari lima pola usaha tani berbasis kelapa yang diuji menunjukkan bahwa dua pola usaha lani yang mengunlungkan dan layak unluk diusahakan yailu petama pola usaha tani kelapa + disadap 30 pohon kelapa per hektar - tanaman sela pisang satu bais dengan nilai B/C ratio 1.23, NPV sebesar Rp. 3 319 690 dan IRR 42.24%. Kedua adalah pola usaha tani kelapa + disadap 60 pohon kelapa per hektar + lanaman sela pisang satu bais dengan nilai B/C ratio 1.44, NPV sebesar Rp. 9 096 815 dan IRR 69.36%. Kedua pola usaha tani berbasis kelapa ini, dapal dianjurkan untuk dikembangkan sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan kemampuan petani pasca konvcrsi untuk membayar kembali kidit investasi yang telah dikeluarkan pemerintah.Kata kunci: Kelapa hibrida, usaha tani, Ciamis, Jawa Barat ABSTRACTHybrid coconut basedfarming systems in CimerakThis research was conducted from January 2000 to December 2001 at the farmer's hybid coconut plantation Sindang Sari Villages, Cimerak, Ciamis District, West Java Province. The farmers used to be the members of nucleus estate project PTP XIII (now PTP Nusantara VIII). The object of die research was monoculture coconut hybrid PB-121 plantation of 5 ha planted in 1984/1985. The plant spacing was 9 m x 9 m triangle. The elevation was 47 m above sea level, the average rainfalls was 3 450 mm/year, the soil was yellow red podzolic, and the pH was 6.0. The resea","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73920071","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-15DOI: 10.21082/LITTRI.V7N2.2001.54-59
Tatang Hidayat, R. Risfaheri, Nanan Nurdjannah
Design of axialflow thresherfor pepperThe pepper threshing practice has been carried out using traditional method in which the pepper berries are usually trampled. This method is neither efficient nor higienic, and it also causes high losses of the berries. To overcome those problems, an experiment was carried out to make an axial flow thresher. The experiment was conducted at Research Institute for Spice and Medicinal Crops from April to December 1999. The experiment consisted of three steps, namely designing, constructing and testing. The objective of testing was to determine the optimum operation condition of the thresher. The testing was designed as a completely randomized complete design with three replications. The raw material for testing was pepper berries (Lampung Daun Lebar variety) of 8 - 9 month old. The result showed that the optimum condition for threshing process was 300 rpm cylinder rotation, with the spike separation process using 7.5° sieve angle. The performance of pepper thresher on that condition was : threshing eficiency 98.55%, spikes separation eficiency 89.22%, berries on spikes outlet 5.20% and berries damage 6.30%. The capacity of thresher was 260.56 kg raw material/hour. The operational cost was Rp 27.28/kg raw material, lower than that of the traditional threshing method (Rp 50/kg raw material).
辣椒轴流脱粒机的设计采用传统的碾压辣椒果实的方法进行了辣椒脱粒作业。这种方法既不高效也不卫生,而且还会导致浆果的高损失。为了克服这些问题,进行了轴流脱粒机的研制试验。实验于1999年4 - 12月在香料和药用作物研究所进行。实验分为设计、构建和测试三个步骤。试验的目的是确定脱粒机的最佳操作条件。试验设计为完全随机完全设计,有3个重复。试验原料为8 ~ 9个月龄的辣椒浆果(楠榜道恩利巴品种)。结果表明,脱粒工艺的最佳条件为滚筒旋转300转/分,脱粒工艺采用7.5°筛角。在该条件下,辣椒脱粒机的脱粒率为98.55%,穗分离率为89.22%,穗上脱粒率为5.20%,果实破损率为6.30%。脱粒机生产能力为260.56 kg /h。运行成本为27.28 Rp /kg原料,低于传统脱粒方法(50 Rp /kg原料)。
{"title":"RANCANG BANGUN ALAT PERONTOK LADA MODEL AKSIAL","authors":"Tatang Hidayat, R. Risfaheri, Nanan Nurdjannah","doi":"10.21082/LITTRI.V7N2.2001.54-59","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V7N2.2001.54-59","url":null,"abstract":"Design of axialflow thresherfor pepperThe pepper threshing practice has been carried out using traditional method in which the pepper berries are usually trampled. This method is neither efficient nor higienic, and it also causes high losses of the berries. To overcome those problems, an experiment was carried out to make an axial flow thresher. The experiment was conducted at Research Institute for Spice and Medicinal Crops from April to December 1999. The experiment consisted of three steps, namely designing, constructing and testing. The objective of testing was to determine the optimum operation condition of the thresher. The testing was designed as a completely randomized complete design with three replications. The raw material for testing was pepper berries (Lampung Daun Lebar variety) of 8 - 9 month old. The result showed that the optimum condition for threshing process was 300 rpm cylinder rotation, with the spike separation process using 7.5° sieve angle. The performance of pepper thresher on that condition was : threshing eficiency 98.55%, spikes separation eficiency 89.22%, berries on spikes outlet 5.20% and berries damage 6.30%. The capacity of thresher was 260.56 kg raw material/hour. The operational cost was Rp 27.28/kg raw material, lower than that of the traditional threshing method (Rp 50/kg raw material).","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"275 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72690709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-15DOI: 10.21082/LITTRI.V9N1.2003.1-3
I. G. N. Purnayasa
Penelitian lenlang pcranan parasitoid Aphanomerus sp. (Platygasleridac. Hymenoplera) terhadap telur wcreng pucuk jambu mente Sanurus indecora Jacobi telah dilaksanakan di Desa I.ckok Rangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tcnggara Barat, pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktobcr 2001. Tujuan penelitian adalah untuk mcngidenliikasi parasitoid yang keluar dari telur ,S' indecora. evaluasi pcranan parasitoid tersebut terhadap kelompok telur S indecora di lapangan dan terhadap telur yang belum tcrparasit di laboratorium Lima contoh lanaman dipilih untuk mengumpulkan kelompok telur. masing-masing 60 kelompok telur liap tanaman, sedangkan untuk parasilasinya di laboratorium digunakan 10 kelompok telur 2 ulangan dengan total telur setiap ulangan sebanyak 704 butir dan 876 butir Hasil pengamatan menunjukkan bahwa parasitoid tersebut berasal dari genus Aphanomerus dan tingkat parasitasi Aphanomerus sp terhadap kelompok S. indecora di lapangan rata-rata 93.2%, sedangkan terhadap telumya di laboratorium mencapai 83% dan 77.2%.Kata kunci : Sanurus indecora. Aphanomerus sp.. Anacardium occidentale. parasitoid lelur ABSTRACTParasitoid of Aphonomcrus sp. on the insect pest of cashew leaves Sanurus indecora JacobiShoot sucking insect research on the parasitoid of Aphanomerus sp. (Platygastcridae, Hymenoplera) on Ihe eggs of insect pesl of cashew plant Sanurus indecora Jacobi was conducted in Lekok Rangan Village, Kayangan Subdistrict, lombok Barat Distict, West Nusa Tcnggara Province, in August lo October 2001 Ihe objective of the research were to identity (he parxsitoid mat came ou( from the eggs of S. indecora, to evaluate he role of Ore parasitoid on the eggs mass of S. indecora in the field and on (he eggs in (he lab (hat had not been parasitized. Five sample plants chosen to collect the eggs mass each plant 60 eggs mass While for the parasitized in (he lab used 10 eggs mass wi(h (he (o(al 704 eggs and 876 eggs. The results of (he research mdicaled (hat the parasitoid came from genus Aphanomerus, and the level of parasitized of Aphanomerus sp. on Sanurus indecora was 93 2% al the average, while on its eggs in the lab was 83% and 77 2%.Keywords Sanurus indecora, Aphanomerus sp. Anacardium occidentale. egg parasitoid
研究pcranan拟寄生物Aphanomerus sp。截至2001年8月至10月10日,西龙目岛西域龙目岛西域天宫第一村兰根根村。研究的目的是将拟寄生物从卵中分离出来,进行索引。pcranan拟寄生物对实地产蛋组的寄生虫和实验室里不存在的蛋类植物进行评估每人60组liap植物蛋,至于parasilasinya实验室使用10组鸡蛋2申命记鸡蛋每个申命记总值704粒和876粒这些观察结果表明,拟寄生物来自Aphanomerus和parasitasi水平属Aphanomerus sp在球场上对S . indecora群体的平均93卡路里。2%,而在实验室对telumya达到83%和77 2%。关键词:Sanurus indecora。Aphanomerus sp。Anacardium occidentale。拟寄生物lelur ABSTRACTParasitoid of Aphonomcrus sp《昆虫。佩斯of cashew树叶Sanurus indecora JacobiShoot sucking昆虫research on Aphanomerus sp的拟寄生物。(Platygastcridae, Hymenoplera) on Ihe鸡蛋of insec pesl of cashew普兰Sanurus雅各布斯indecora was conducted in Lekok Rangan村、天宫Subdistrict龙目岛西部各种区域、西部Tcnggara努沙登加拉省在2001年八月你十月Ihe之客观研究是为了身份(他parxsitoid欧太侵入鸡蛋》(从S。indecora, to evaluate鸡蛋弥撒》他矿拟寄生物的角色在《陆军和S . indecora(他鸡蛋在他实验室(帽子上有被parasitized音符。五种选定的植物收集鸡蛋团60个鸡蛋团,在此期间使用10个鸡蛋团。研究结果来自于Aphanomerus属,Aphanomerus Aphanomerus值为92%,而在实验室的鸡蛋是83%到72%。内科拉语,Aphanomerus sp,碘酒occidentale。蛋拟寄生物
{"title":"PARASITASI Aphanomerus sp. PADA WERENG PUCUK JAMBU MENTE Sanurus indecora JACOBI","authors":"I. G. N. Purnayasa","doi":"10.21082/LITTRI.V9N1.2003.1-3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V9N1.2003.1-3","url":null,"abstract":"Penelitian lenlang pcranan parasitoid Aphanomerus sp. (Platygasleridac. Hymenoplera) terhadap telur wcreng pucuk jambu mente Sanurus indecora Jacobi telah dilaksanakan di Desa I.ckok Rangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tcnggara Barat, pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktobcr 2001. Tujuan penelitian adalah untuk mcngidenliikasi parasitoid yang keluar dari telur ,S' indecora. evaluasi pcranan parasitoid tersebut terhadap kelompok telur S indecora di lapangan dan terhadap telur yang belum tcrparasit di laboratorium Lima contoh lanaman dipilih untuk mengumpulkan kelompok telur. masing-masing 60 kelompok telur liap tanaman, sedangkan untuk parasilasinya di laboratorium digunakan 10 kelompok telur 2 ulangan dengan total telur setiap ulangan sebanyak 704 butir dan 876 butir Hasil pengamatan menunjukkan bahwa parasitoid tersebut berasal dari genus Aphanomerus dan tingkat parasitasi Aphanomerus sp terhadap kelompok S. indecora di lapangan rata-rata 93.2%, sedangkan terhadap telumya di laboratorium mencapai 83% dan 77.2%.Kata kunci : Sanurus indecora. Aphanomerus sp.. Anacardium occidentale. parasitoid lelur ABSTRACTParasitoid of Aphonomcrus sp. on the insect pest of cashew leaves Sanurus indecora JacobiShoot sucking insect research on the parasitoid of Aphanomerus sp. (Platygastcridae, Hymenoplera) on Ihe eggs of insect pesl of cashew plant Sanurus indecora Jacobi was conducted in Lekok Rangan Village, Kayangan Subdistrict, lombok Barat Distict, West Nusa Tcnggara Province, in August lo October 2001 Ihe objective of the research were to identity (he parxsitoid mat came ou( from the eggs of S. indecora, to evaluate he role of Ore parasitoid on the eggs mass of S. indecora in the field and on (he eggs in (he lab (hat had not been parasitized. Five sample plants chosen to collect the eggs mass each plant 60 eggs mass While for the parasitized in (he lab used 10 eggs mass wi(h (he (o(al 704 eggs and 876 eggs. The results of (he research mdicaled (hat the parasitoid came from genus Aphanomerus, and the level of parasitized of Aphanomerus sp. on Sanurus indecora was 93 2% al the average, while on its eggs in the lab was 83% and 77 2%.Keywords Sanurus indecora, Aphanomerus sp. Anacardium occidentale. egg parasitoid","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"93 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78677019","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-15DOI: 10.21082/LITTRI.V10N4.2004.166-172
N. Bermawie
Genetic variability of black pepper germplasm in Indonesia is low. To broaden genetic variability, newly growth shoot tips from in vitro culture of black pepper var. LDL were y irradiated with doses 0, 0.3 0.6, 0.9, 1.2 and 1.5 krad. The treatments were designed in a complete block with five replications. The irradiaed plantlets were grown on MS medium. Response of the variety is described by recording an increase in leaves, shoots and node, numbers, plantlet height, and morphological abnormality in the irst vegetative mutation generation (MVI) and the second vegetative mutation generation (MV2). Ater 6 weeks, the plantlets were sub cultured and the leaves of MV2 were used for RAPD analysis. Six random primers were used for the study, i.e. OPC-01 (TTCGAGC- CAG), OPC-02 (GTGAGGCGTC), OPC-04 (CCGCATCTAC), OPC-05 (GATGACCGCC), OPC-06 (GAACGGACTC) and Abi 117.17 (GCTC- GTCAAC). The results showed that the lowest averages value on the increase of leaves, shoots, nodes and plantlets height al MVI are resulted at dose 1.5 krad, whereas dose 0.3 krad increases averages value on shoots and plantlet height. The highest percentage of abnormal leaves is resulted at dose 1.2 krad. Ater subculture, the MV2 plantlets showed higher averages value for almost all parameters observed than the untreated plantlets. The number of score able bands varied from 2-5 bands with molecular weight 0.4-12 kb. Thirty three bands were detected from the six primers, with OPC-01, OPC-04 and OPC-06 showed polymorphisms with 8 (24%) polymorphic bands. In OPC-01 one band with DNA size 1 -1.5 kb was absence rom the treated plants at dose 0.9-1.5 krad, while with OPC- 04, one band size 1 5 kb present only at 1.2 krad and with OPC-06 one band size 12 kb absence from 0.6 and 0.9 krad, and 3-5 bands size 1.5, 1.8 and bands with size 3-12 kb disappeared at dose 1.2 and 1.5 krad. The appearance and disappearance of bands may be related to the genetic changes due to y irradiation, and further exploration may be needed to ind how much genetic variation induced by irradiation in ield and the relationships with the changes in plant characters.Key words: Piper nigrum L., mutation, irradiation, RAPD, genetic variation ABSTRAK Peningkatan keragaman genetik tanaman lada (Piper nigrum L.) dengan iradiasi sinar gammaKeragaman genetik plasma nutfah lada sempit, untuk meningkatkan keragaman genetik, mata tunas yang tumbuh dari biakan lada varietas LDL diradiasi dengan sinar y dengan dosis 0, 0.3 0.6, 0.9, 1.2, dan 1.5 krad. Perlakuan menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima ulangan. Tunas hasil radiasi ditanam pada media MS. Respon tanaman terhadap perlakuan iradiasi dilakukan dengan mengamati peningkatan jumlah daun, tunas, buku, tinggi tanaman dan morfologi pada planlet hasil perbanyakan vegetatif generasi pertama (MVI) dan kedua setelah iradiasi (MV2). Tunas hasil perbanyakan sub-kultur setelah iradiasi (MV2) dianaltsa keragaman genetiknya dengan RAPD (Randomly Ampliied Polymorphic DNA) menggu
印度尼西亚黑胡椒种质资源的遗传变异性较低。为了扩大遗传变异,将黑胡椒品种LDL离体培养的新梢尖分别以0、0.3、0.6、0.9、1.2和1.5 krad进行辐照处理。处理被设计成一个完整的块,有5个重复。辐照后的植株在MS培养基上生长。该品种通过记录第一代营养突变代(MVI)和第二代营养突变代(MV2)的叶、芽、节、数量、株高和形态异常来描述响应。6周后继代培养,用MV2叶片进行RAPD分析。随机选取6条引物,分别为OPC-01 (TTCGAGC- CAG)、OPC-02 (GTGAGGCGTC)、OPC-04 (CCGCATCTAC)、OPC-05 (GATGACCGCC)、OPC-06 (GAACGGACTC)和Abi 117.17 (GCTC- GTCAAC)。结果表明,1.5 krad剂量对叶片、芽、节和苗高的平均增加值最低,0.3 krad剂量对茎高和苗高的平均增加值最高。当剂量为1.2 kad时,异常叶片比例最高。继代培养后,MV2植株几乎所有参数的平均值均高于未处理植株。可评分条带数为2 ~ 5条,分子量为0.4 ~ 12 kb。6条引物共检测到33条多态性条带,其中OPC-01、OPC-04和OPC-06有8条(24%)多态性条带。在OPC-01中,在0.9-1.5 krad剂量下,1 -1.5 kb的条带在处理植株中缺失,而OPC- 04在1.2和0.9 krad剂量下只存在1 -5 kb的条带,OPC-06在0.6和0.9 krad剂量下只存在1 -12 kb的条带,在1.2和1.5 krad剂量下,3-5 kb的条带在1.5、1.8和3-12 kb的条带消失。条带的出现和消失可能与辐照引起的遗传变化有关,田间辐照诱导的遗传变异程度及其与植株性状变化的关系有待进一步研究。摘要Peningkatan keragaman genetik tanaman lada (Piper nigrum L.) dengan radiassinar gammaKeragaman genetik血浆nutfah lada sempit, untuk meningkatkan keragaman genetik, mata tunas yang tumbuh dari biakan lada变种LDL diradiasdengansinar y dengandosis 0, 0.3, 0.6, 0.9, 1.2, dan 1.5 krad。玉兰干,玉兰干,玉兰干,玉兰干。Tunas tanaman terhadap perlakuan iradiasi dilakukan dengan mengamati peningkatan jumlah daun, Tunas buku, tinggi tanaman dan morfologi pada planlet hasil perbanyakan vegeatigenerasi pertama (MVI) dan kedua setelah iradiasi (MV2)。tunasil perbanyakan亚种setelah adiasi (MV2) dianaltsa keragaman genetiknya dengan RAPD(随机扩增多态性DNA) menggunakan enam引物acak, yitu OPC-01 (TTCGAGCCAG), OPC-02 (GTGAGGCGTC), OPC-04 (CCGCATCTAC), OPC-05 (GATGACCGCC), OPC-06 (GAACGGACTC)和Abi 117.17 (GCTCGTCAAC)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa adiasi menyebabkan perubahan yang nyata pada planlet generasi perama setelah perbanyakan vegeatif (MVI) terutama pada jumlah buku dan tinggi tanaman。Tetapi tidak berbeda nyata untuk penambahan jumlah daun dan166条金枪鱼。Nilai rata-rata penambahan jumlah daun, tunas, buku dan tinggi planlet terendah ditunjukkan oleh perlakuan adiasi paddosis 1.5 kad, sedangkan padadiasi 0.3 kad meningkatkan Nilai rata-rata jumlah tunas dantinggi planlet。目前发现异常双渗层厚度达1.2克拉。Setelah亚种,planlet generasi kedua Setelah perbanyakan vegeatif (MV2) yang tumbuh menunjukkan nilai rata-rata yang lebih tinggi dari normal pada semua参数。分别为MVI、MV2、MV2和MV2。Jumlah pita DNA yang terampliikasi berkisar antara 2-5 dengan berat分子0.4-12 kb。Tiga puluh Tiga pita tcrdetcksi, 8 (24%) pita diantaranya polpolorfik,阳鼻达引物OPC-01, OPC-04和OPC-06。Pada OPC-01 satu pita dengan ukuran 1-1.5 kb hilang dengan perlakan 0.9-1.5 kad, sementara Pada OPC-04, satu pita dengan ukuran 1.5 kad, satu pita dengan ukuran 1.5 kad, satu pita dengan 1.5 kad, satu pita 1.5 kb hilang dengan perlakan 0-6 kad, 3-5 pita dengan ukuran 1.5 kb, 1.8 kb丹antara 3-12 kb hilang dengan perlakan 1.2丹1.5 kad。【翻译】Hilang dan munculnya pita kemungkinan berhubungan dunan perubahan genetik akibat radiasi sinar, danpenelitian lanjut perjuk untuk menge, tingkat keragaman yang ditimbulkan akibat radiasi lapang danhubungannya dunan perubahan sifat terutama sifat yang mengunlungkanKara kunci: Piper nigrum L '
{"title":"INDUCING GENETIC VARIABILITY OF BLACK PEPPER (Piper nigrum L.) by IRRADIATION","authors":"N. Bermawie","doi":"10.21082/LITTRI.V10N4.2004.166-172","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V10N4.2004.166-172","url":null,"abstract":"Genetic variability of black pepper germplasm in Indonesia is low. To broaden genetic variability, newly growth shoot tips from in vitro culture of black pepper var. LDL were y irradiated with doses 0, 0.3 0.6, 0.9, 1.2 and 1.5 krad. The treatments were designed in a complete block with five replications. The irradiaed plantlets were grown on MS medium. Response of the variety is described by recording an increase in leaves, shoots and node, numbers, plantlet height, and morphological abnormality in the irst vegetative mutation generation (MVI) and the second vegetative mutation generation (MV2). Ater 6 weeks, the plantlets were sub cultured and the leaves of MV2 were used for RAPD analysis. Six random primers were used for the study, i.e. OPC-01 (TTCGAGC- CAG), OPC-02 (GTGAGGCGTC), OPC-04 (CCGCATCTAC), OPC-05 (GATGACCGCC), OPC-06 (GAACGGACTC) and Abi 117.17 (GCTC- GTCAAC). The results showed that the lowest averages value on the increase of leaves, shoots, nodes and plantlets height al MVI are resulted at dose 1.5 krad, whereas dose 0.3 krad increases averages value on shoots and plantlet height. The highest percentage of abnormal leaves is resulted at dose 1.2 krad. Ater subculture, the MV2 plantlets showed higher averages value for almost all parameters observed than the untreated plantlets. The number of score able bands varied from 2-5 bands with molecular weight 0.4-12 kb. Thirty three bands were detected from the six primers, with OPC-01, OPC-04 and OPC-06 showed polymorphisms with 8 (24%) polymorphic bands. In OPC-01 one band with DNA size 1 -1.5 kb was absence rom the treated plants at dose 0.9-1.5 krad, while with OPC- 04, one band size 1 5 kb present only at 1.2 krad and with OPC-06 one band size 12 kb absence from 0.6 and 0.9 krad, and 3-5 bands size 1.5, 1.8 and bands with size 3-12 kb disappeared at dose 1.2 and 1.5 krad. The appearance and disappearance of bands may be related to the genetic changes due to y irradiation, and further exploration may be needed to ind how much genetic variation induced by irradiation in ield and the relationships with the changes in plant characters.Key words: Piper nigrum L., mutation, irradiation, RAPD, genetic variation ABSTRAK Peningkatan keragaman genetik tanaman lada (Piper nigrum L.) dengan iradiasi sinar gammaKeragaman genetik plasma nutfah lada sempit, untuk meningkatkan keragaman genetik, mata tunas yang tumbuh dari biakan lada varietas LDL diradiasi dengan sinar y dengan dosis 0, 0.3 0.6, 0.9, 1.2, dan 1.5 krad. Perlakuan menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima ulangan. Tunas hasil radiasi ditanam pada media MS. Respon tanaman terhadap perlakuan iradiasi dilakukan dengan mengamati peningkatan jumlah daun, tunas, buku, tinggi tanaman dan morfologi pada planlet hasil perbanyakan vegetatif generasi pertama (MVI) dan kedua setelah iradiasi (MV2). Tunas hasil perbanyakan sub-kultur setelah iradiasi (MV2) dianaltsa keragaman genetiknya dengan RAPD (Randomly Ampliied Polymorphic DNA) menggu","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"588 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77017207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-15DOI: 10.21082/LITTRI.V8N2.2002.55-60
R. Zaubin, R. Suryadi
Rendahnya produktivitas perkebunan jambu mente di Indonesia, yaitu rata-rata hanya 350 kg gclondongha, disebabkan antara lain karena pohon- pohonnya berasal dari bibit (seedling) yang mutunya kurang baik. Untuk meningkatkan potensi produksinya, pertanaman jambu mente yang ada sebaiknya disambung dengan batang atas (entres) unggul.Teknik penyam- bungan dirumah atap sudah tersedia dengan hasil 90% - 95% sambungan hidup, sedangkan untuk penyambungan di lapangan baru dilakukan dengan metode sambung samping dengan keberhasilan 40%. Suatu penelitian telah dilakukan di Instalasi Penelitian Cikampek mulai Januari 2000 sampai dengan Januai 2001, dengan tujuan untuk menguji perlakuan topping, jumlah daun batang bawah dan waktu penyambungan yang terbaik untuk meningkatkan keberhasilan penyambungan jambu mente di lapangan Rancangannya adalah petak tcrpisah dengan 2 ulangan dan 32 sambungan/ perlakuan. Perlakuan yang diuji adalah (1) lopping (pembuangan pucuk batang bawah), sebagai petak utama, terdii atas (al) tanpa topping, dan (a2) topping; (2) jumlah daun pada batang bawah dan waktu penyambungan, sebagai anak petak, terdiri atas : (bl) 2 daun, disambungpukul 08.00-11.00, (b2) 2 daun, disambung pukul 1 1.00-13 00, (b3) 2 daun, disambung pukul 13.00-15.00, (M) 4 daun, disambung pukul 08.00-11.00, (b5) 4 daun, disambung pukul 11.00-13.00, (b6) 4 daun, disambung, pukul 13.00-15.00. Topping dilakukan 7 hai sebelum penyambungan. Sebagai batang bawah digunakan tunas-tunas yang tumbuh dai pangkal batang mente jenis Pecangaan yang ditebang pada tinggi I m. Batang atas diambil dai pohon unggul jenis Balakrisnan-02. Parameter yang diamati adalah jumlah sambungan yang hidup, pertumbuhan tunas, dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang nyata dari perlakuan terhadap semua parameter. Interaksi terbaik diperoleh pada topping dengan 4 helai daun pada batang bawah dan waktu penyambungan pukul 08.00 - 11.00, dengan jumlah sambungan hidup, pertumbuhan tunas dan jumlah daun tetinggi, masing-masing 86.36% ; 27 cm ; dan 14 daun, sedangkan hasil terendah ditunjukkan oleh interaksi tanpa topping dengan 2 helai daun pada batang bawah dan waktu penyambungan pukul 1 3 00-15.00, dengan 10% sambungan hidup, petumbuhan tunas 12 cm, dan 5 helai daun.Kata kunci: Anacardium occidentale L, topping, teknik penyambungan, produktivitas ABSTRACTEffect of topping, number of leaves and time of grafting on the success of cashew grafting at ield conditionsThe low productivity of cashew plantation in Indonesia, average 350 kg pods/ha, is among others caused by low quality of the cashew plants developed from seedlings. To increase the productivity, the existing trees should be grated with scions taken from high yielding vaieties. The grating technique of cashew at lath-house conditions is available with a success of 90-95%, however, grating technique for ield conditions using (he side grat succeded only 40%. The experiment was conducted at Cikampek Research Installation - B
印度尼西亚番石榴种植园平均低350公斤(350公斤)gclondongha,这是因为这些树的质量不好(seedling)。为了提高其生产潜力,现存的番石榴树苗最好与顶端的树苗连接起来。屋顶屋顶的修补技术提供了90%到95%的实时连接,新的现场连接方法采用了一种边缘连接方法,成功达到40%。从2000年1月到2001年1月,在Cikampek的一个研究机构进行了一项研究,目的是测试胃的治疗方法、茎下的叶子数量和分枝的最佳时间,以提高番石榴在这个设计领域的成功分配与2个申命记和32个重来/治疗。测试过的治疗方法是(1)裁减(缩减),作为主要的网格,上端(al)不加配料,(a2)配料;(2)的树干上的叶子的数量和时间下网格,作为孩子,拼接组成:(bl) 2叶子、disambungpukul 08 00-11点(b2) 2叶子、拼接点1点1 . 00-13 (b3) 2叶子、拼接13 . 00-15点4 (M)叶子、拼接点08 00-11点(b5) 4叶子、拼接00-13点11点(b6) 4叶子、拼接13 . 00-15点。斩首前完成了7件事。作为一根茎的底部,生长着一种根茎,这种根茎长在高海拔地区,这种树的上部被砍倒了。所观察到的参数是活的联系的数量、芽的生长和叶子的数量。研究结果表明,所有参数的相互作用是明显的。在顶部,最好的互动是在底部的4片叶子和8点到11点的合并时间,生命联系的数量,芽生长和端叶的数量,分别是86.36%;27厘米;14片叶子,而最低的结果是在不加顶的情况下,茎下有2片叶子,在1 3到3点15分分枝,10%的活期,12厘米的芽,5片叶子。关键词:Anacardium occidentale L,配料,配料的拼接技术,生产力ABSTRACTEffect,树叶grafting时代的著作百科全书》当家on the success of cashew grafting at ield conditionsThe low productivity of cashew种植园在印尼,平均350公斤豆荚-哈,是》其他枪舌战之低质量cashew植物developed from seedlings。为了增加产品的规模,存在的树应该用科学来装饰,而不是用高贵的荣誉来装饰。在最后一所房子里,花园技术可以获得90-95%的成功,however,吸收技术上的应用(他一边成功只有40%。实验是由Cikampek研究的基础——Balittro,从2000年1月到2001年1月,lo studs最有效的概括,叶在rootstock上的叶的数量,以及在市场上的耕作条件的成功的雕刻品。这个设计有一个分裂的情节,有两个复制因子和32分接受。rootstock treatments是(1)配料》玩阴谋,consisted》,美国没有配料(al), (a2)配料,和(2)树叶之书》《rootstock当家》和拉彭期,美国吃派,consisted》(bl) 2树叶at The rootstock - grated at 8点- 1点,(b2) 2树叶at The rootstock - graded at 11点00-13。《rootstock,树叶(b3) 2 al - gratcd at 13 00-15点,(b4)四叶at The rootstock - gratcd at 8点- 11点,(b5) 4叶at The rootstock / grafted at 11点00-13。,(b6) 4从13点到15点之间离开rootstock/gratcd。顶部拍摄是在从pe注意类型的树干上长出的7天前,经过高强度的切割,当rootstock Scions从high yielding vailakisnan 02型时使用的。帕拉默特人依靠的是数湖和结结的果实,考虑到接穗和树叶的数量。游行的结果表明,游行者的所有游行都有重要的相互作用。最佳interaction是展示由配料4叶at The rootstock和grated at 8点00-11。哪种resulted in a 86。3%的“需要”,27厘米的长度正好和14页,而The lowest scion results是展示:没有配料2树叶at The rootstock和grated at 13点- 15点和10%的“需要”。12厘米的刀刃上有5根树叶。【法语】【法语
{"title":"PENGARUH TOPPING, JUMLAH DAUN, DAN WAKTU PENYAMBUNGAN TERHADAP KEBERHASILAN PENYAMBUNGAN JAMBU MENTE DI LAPANGAN","authors":"R. Zaubin, R. Suryadi","doi":"10.21082/LITTRI.V8N2.2002.55-60","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V8N2.2002.55-60","url":null,"abstract":"Rendahnya produktivitas perkebunan jambu mente di Indonesia, yaitu rata-rata hanya 350 kg gclondongha, disebabkan antara lain karena pohon- pohonnya berasal dari bibit (seedling) yang mutunya kurang baik. Untuk meningkatkan potensi produksinya, pertanaman jambu mente yang ada sebaiknya disambung dengan batang atas (entres) unggul.Teknik penyam- bungan dirumah atap sudah tersedia dengan hasil 90% - 95% sambungan hidup, sedangkan untuk penyambungan di lapangan baru dilakukan dengan metode sambung samping dengan keberhasilan 40%. Suatu penelitian telah dilakukan di Instalasi Penelitian Cikampek mulai Januari 2000 sampai dengan Januai 2001, dengan tujuan untuk menguji perlakuan topping, jumlah daun batang bawah dan waktu penyambungan yang terbaik untuk meningkatkan keberhasilan penyambungan jambu mente di lapangan Rancangannya adalah petak tcrpisah dengan 2 ulangan dan 32 sambungan/ perlakuan. Perlakuan yang diuji adalah (1) lopping (pembuangan pucuk batang bawah), sebagai petak utama, terdii atas (al) tanpa topping, dan (a2) topping; (2) jumlah daun pada batang bawah dan waktu penyambungan, sebagai anak petak, terdiri atas : (bl) 2 daun, disambungpukul 08.00-11.00, (b2) 2 daun, disambung pukul 1 1.00-13 00, (b3) 2 daun, disambung pukul 13.00-15.00, (M) 4 daun, disambung pukul 08.00-11.00, (b5) 4 daun, disambung pukul 11.00-13.00, (b6) 4 daun, disambung, pukul 13.00-15.00. Topping dilakukan 7 hai sebelum penyambungan. Sebagai batang bawah digunakan tunas-tunas yang tumbuh dai pangkal batang mente jenis Pecangaan yang ditebang pada tinggi I m. Batang atas diambil dai pohon unggul jenis Balakrisnan-02. Parameter yang diamati adalah jumlah sambungan yang hidup, pertumbuhan tunas, dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang nyata dari perlakuan terhadap semua parameter. Interaksi terbaik diperoleh pada topping dengan 4 helai daun pada batang bawah dan waktu penyambungan pukul 08.00 - 11.00, dengan jumlah sambungan hidup, pertumbuhan tunas dan jumlah daun tetinggi, masing-masing 86.36% ; 27 cm ; dan 14 daun, sedangkan hasil terendah ditunjukkan oleh interaksi tanpa topping dengan 2 helai daun pada batang bawah dan waktu penyambungan pukul 1 3 00-15.00, dengan 10% sambungan hidup, petumbuhan tunas 12 cm, dan 5 helai daun.Kata kunci: Anacardium occidentale L, topping, teknik penyambungan, produktivitas ABSTRACTEffect of topping, number of leaves and time of grafting on the success of cashew grafting at ield conditionsThe low productivity of cashew plantation in Indonesia, average 350 kg pods/ha, is among others caused by low quality of the cashew plants developed from seedlings. To increase the productivity, the existing trees should be grated with scions taken from high yielding vaieties. The grating technique of cashew at lath-house conditions is available with a success of 90-95%, however, grating technique for ield conditions using (he side grat succeded only 40%. The experiment was conducted at Cikampek Research Installation - B","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77362369","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-15DOI: 10.21082/JLITTRI.V9N3.2003.91-97
B. Santoso, Adji Sastrosupadi
Tingkat kesuburan tanah dapat diperbaiki melalui pemberian bahan organik, hijauan tanaman ke dalam tanah atau diadakan rotasi tanaman. Kenaf merupakan tanaman semusim berumur 120 hari yang sesuai dirolasi dengan padi dan jagung. Penelitian rotasi kenaf dengan padi dan jagung dilaksanakan di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri pada musim tanam 1992/1993 sampai dengan 1994/1995 pada tanah regosol cokelat keabuan Tinggi tempat 70 meter di atas permukaan air laut dengan tipe iklim C3 menurut sistem klasiikasi Oldeman Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rotasi tanaman kenaf dengan tanaman padi dan jagung terhadap peningkatan hasil padi dan jagung setelah lanaman kenaf seta perubahan ciri-ciri tanah tetentu sepeti kandungan C, N dan KTK di lahan irigasi Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok yang diulang sebanyak tiga kali. Seluruh perlakuan ada 12 macam rotasi. Ukuran petak 14 m x 10 m. Padi yang ditanam varietas IR-64, jagung varietas CPI dan kenaf He. G4. Jarak tanam padi, jagung dan kenaf beturut-turut 20 cm x 20 cm; 75 cm x 30 cm dan 20 cm x 15 cm Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penanaman kenaf dapat meningkatkan kesuburan tanah yang meliputi C-organik. N-total dan KTK tanah, baik pada tahun petama maupun pada tahun petama dan kedua. Hasil padi pada tahun petama tanpa kenaf, satu dan dua kali tanam kenaf sebelum padi masing-masing sebesar 5.19, 5.25, dan 6.24 ton/ha. Pada tahun petama dan kedua tanpa tanam kenaf dua dan liga kali tanam kenaf sebelum padi, masing-masing sebesar 4 68, 4.98, dan 5.23 ton/ha. Hasil jagung pada tahun petama tanpa kenaf dan satu kali tanam kenaf sebelum jagung, masing-masing sebesar 3.70 dan 4 47 ton/ha.Kata kunci: Kenaf, rotasi tanaman, padi, jagung, irigasi, kesuburan tanah ABSTRACTEffect of kenaf rotation on paddy and corn yieldThe fetility status of soil could be improved through the application of organic matter, fresh green plant or crop rotation practices. An experiment on kenaf-paddy-com rotalion was conducted ai Canggu Village, Pare Sub District, Kediri District from 1992/1993 to 1994/1995 on grey brown regosol. The altitude was 70 m above sea level, and the climate type was C3 according to Oldeman classiication. The purpose of the study was to know the effect of kenaf rotation on paddy and com yields and some soil characteristic change ater kenaf planting in irrigalcd land. The cxperimenl was arranged in a randomized block design with three replications. All treatments consisted of 12 kinds of rotations. Plot size was 14 m x 10 m. The variety of paddy, com, and kenaf used in this experiment were IR-64, CPI and He G4 respectively. The plant spacing were 20 cm x 20 cm; 75 cm x 30 cm and 20 cm x 15 cm respectively. The result indicated that the frequency of growing kenaf enhanced C- organic, Total-N and CEC status. Paddy yield in the irst year of growing none, once and two times of kenaf before paddy obtained 5.19; 5.25 and 6.24 ton/ha respectively. Paddy yield in the irst
{"title":"PENGARUH ROTASI KENAF TERHADAP PRODUKSI PADI DAN JAGUNG","authors":"B. Santoso, Adji Sastrosupadi","doi":"10.21082/JLITTRI.V9N3.2003.91-97","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JLITTRI.V9N3.2003.91-97","url":null,"abstract":"Tingkat kesuburan tanah dapat diperbaiki melalui pemberian bahan organik, hijauan tanaman ke dalam tanah atau diadakan rotasi tanaman. Kenaf merupakan tanaman semusim berumur 120 hari yang sesuai dirolasi dengan padi dan jagung. Penelitian rotasi kenaf dengan padi dan jagung dilaksanakan di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri pada musim tanam 1992/1993 sampai dengan 1994/1995 pada tanah regosol cokelat keabuan Tinggi tempat 70 meter di atas permukaan air laut dengan tipe iklim C3 menurut sistem klasiikasi Oldeman Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rotasi tanaman kenaf dengan tanaman padi dan jagung terhadap peningkatan hasil padi dan jagung setelah lanaman kenaf seta perubahan ciri-ciri tanah tetentu sepeti kandungan C, N dan KTK di lahan irigasi Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok yang diulang sebanyak tiga kali. Seluruh perlakuan ada 12 macam rotasi. Ukuran petak 14 m x 10 m. Padi yang ditanam varietas IR-64, jagung varietas CPI dan kenaf He. G4. Jarak tanam padi, jagung dan kenaf beturut-turut 20 cm x 20 cm; 75 cm x 30 cm dan 20 cm x 15 cm Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penanaman kenaf dapat meningkatkan kesuburan tanah yang meliputi C-organik. N-total dan KTK tanah, baik pada tahun petama maupun pada tahun petama dan kedua. Hasil padi pada tahun petama tanpa kenaf, satu dan dua kali tanam kenaf sebelum padi masing-masing sebesar 5.19, 5.25, dan 6.24 ton/ha. Pada tahun petama dan kedua tanpa tanam kenaf dua dan liga kali tanam kenaf sebelum padi, masing-masing sebesar 4 68, 4.98, dan 5.23 ton/ha. Hasil jagung pada tahun petama tanpa kenaf dan satu kali tanam kenaf sebelum jagung, masing-masing sebesar 3.70 dan 4 47 ton/ha.Kata kunci: Kenaf, rotasi tanaman, padi, jagung, irigasi, kesuburan tanah ABSTRACTEffect of kenaf rotation on paddy and corn yieldThe fetility status of soil could be improved through the application of organic matter, fresh green plant or crop rotation practices. An experiment on kenaf-paddy-com rotalion was conducted ai Canggu Village, Pare Sub District, Kediri District from 1992/1993 to 1994/1995 on grey brown regosol. The altitude was 70 m above sea level, and the climate type was C3 according to Oldeman classiication. The purpose of the study was to know the effect of kenaf rotation on paddy and com yields and some soil characteristic change ater kenaf planting in irrigalcd land. The cxperimenl was arranged in a randomized block design with three replications. All treatments consisted of 12 kinds of rotations. Plot size was 14 m x 10 m. The variety of paddy, com, and kenaf used in this experiment were IR-64, CPI and He G4 respectively. The plant spacing were 20 cm x 20 cm; 75 cm x 30 cm and 20 cm x 15 cm respectively. The result indicated that the frequency of growing kenaf enhanced C- organic, Total-N and CEC status. Paddy yield in the irst year of growing none, once and two times of kenaf before paddy obtained 5.19; 5.25 and 6.24 ton/ha respectively. Paddy yield in the irst ","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"94 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83896195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-15DOI: 10.21082/LITTRI.V10N4.2004.127-130
Suprijono, Rusim Mardjono, Hadi Sudarmo
Penelitian dilaksanakan pada musim tanam 2003 di 4 lokasi yaitu, Kabupaten Lumajang, Bojonegoro, Nganjuk dan Sragen. Penelitian ini betujuan untuk memperoleh galur-galur unggul yang dapat beradaptasi dengan lingkungan pengembangan wijen dengan produktivitas tinggi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Perlakuan tcrdiri dari 12 galur harapan yaitu SI.14, SI.16, SI.18, SI 20, SI.21, SI.24, SI.25, SI.26, S1.28, SI.31, SI.13, SI.40, dan sebagai pembanding digunakan 2 varietas komersial yaitu Sumberrejo 1 dan Sumberrejo 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 galur unggul yaitu galur SI.14, SI.16, SI.18, SI.24 potensi hasil sama dengan varietas Sbr. I mempunyai adaptasi luas (galur stabil). Empat galur lainnya dapat bcrproduksi tinggi apabila ditanam pada kondisi lingkungan sesuai (spesifik lokasi). Galur SI. 21 dan SI 25 sesuai untuk daerah Nganjuk dan Sragen, galur SI 20 untuk daerah Bojonegoro dan Nganjuk, dan SI 28 untuk daerah Lumajang.Kata kunci : Wijen, Sesamum indicum L., galur, hasil, spesifik lokasi ABSTRACT Yield Stabibity of Sesame LinesThe experiment was conducted at four locations of sesame development area, viz. Lumajang, Bojonegoro, Nganjuk and Sragen districts, in 2003 planting seasons. The aim of this experiment was to find out the sesame lines having high productictivity and suitable for the development areas. Twelve promising lines, namely SI.14, SI.16, SI.18, SI.20, SI.21, SI.24, SI.25, SI.26, SI.28, SI.3I, SI.13, SI.40, and two control varieties (Sumberrejo 1 and Sumbenejo 2) were evaluated in randomized block design with three replications. The result of this experimental found out 4 superior lines (SI 14, SI 16, SI 18, and SI 24) that have the same potential as Sbr I variety, gave broad adaption to all locations (stable lines). Nevertheless the other four lines evaluated showed as the specific location lines. Those lines arc SI 21 and SI 25 that are appropriate for nganjuk and Sragen; SI 20 that is appropriate for Bojonegoro and Nganjuk, and SI 28 that is appropriate for Lumajang.Key words : Sesame, Sesamum indicum L., line, yield, specific location
{"title":"STABILITAS HASIL BEBERAPA GALUR WIJEN","authors":"Suprijono, Rusim Mardjono, Hadi Sudarmo","doi":"10.21082/LITTRI.V10N4.2004.127-130","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V10N4.2004.127-130","url":null,"abstract":"Penelitian dilaksanakan pada musim tanam 2003 di 4 lokasi yaitu, Kabupaten Lumajang, Bojonegoro, Nganjuk dan Sragen. Penelitian ini betujuan untuk memperoleh galur-galur unggul yang dapat beradaptasi dengan lingkungan pengembangan wijen dengan produktivitas tinggi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Perlakuan tcrdiri dari 12 galur harapan yaitu SI.14, SI.16, SI.18, SI 20, SI.21, SI.24, SI.25, SI.26, S1.28, SI.31, SI.13, SI.40, dan sebagai pembanding digunakan 2 varietas komersial yaitu Sumberrejo 1 dan Sumberrejo 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 galur unggul yaitu galur SI.14, SI.16, SI.18, SI.24 potensi hasil sama dengan varietas Sbr. I mempunyai adaptasi luas (galur stabil). Empat galur lainnya dapat bcrproduksi tinggi apabila ditanam pada kondisi lingkungan sesuai (spesifik lokasi). Galur SI. 21 dan SI 25 sesuai untuk daerah Nganjuk dan Sragen, galur SI 20 untuk daerah Bojonegoro dan Nganjuk, dan SI 28 untuk daerah Lumajang.Kata kunci : Wijen, Sesamum indicum L., galur, hasil, spesifik lokasi ABSTRACT Yield Stabibity of Sesame LinesThe experiment was conducted at four locations of sesame development area, viz. Lumajang, Bojonegoro, Nganjuk and Sragen districts, in 2003 planting seasons. The aim of this experiment was to find out the sesame lines having high productictivity and suitable for the development areas. Twelve promising lines, namely SI.14, SI.16, SI.18, SI.20, SI.21, SI.24, SI.25, SI.26, SI.28, SI.3I, SI.13, SI.40, and two control varieties (Sumberrejo 1 and Sumbenejo 2) were evaluated in randomized block design with three replications. The result of this experimental found out 4 superior lines (SI 14, SI 16, SI 18, and SI 24) that have the same potential as Sbr I variety, gave broad adaption to all locations (stable lines). Nevertheless the other four lines evaluated showed as the specific location lines. Those lines arc SI 21 and SI 25 that are appropriate for nganjuk and Sragen; SI 20 that is appropriate for Bojonegoro and Nganjuk, and SI 28 that is appropriate for Lumajang.Key words : Sesame, Sesamum indicum L., line, yield, specific location","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85263928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}