Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.21779
Tika Rahmayani, M. Y. Wardhana, Agustina Arida
Abstrak Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang unggul dalam perekonomian di Indonesia. Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi di pulau Sumatera yang menunjukkan bahwa budidaya tanaman pangan merupakan salah satu sektor terpenting. Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu kabupaten yang masyarakatnya melakukan usahatani padi. Yang terjadi di Kecamatan Pante Ceureumen adalah karena banyaknya penduduk petani padi dan pekerjaan lain, maka lembaga pertanian tidak dapat bekerja secara normal. Perbedaan anggota kelompok tani di Kecamatan Pante Ceureumen menyebabkan perbedaan harga beli input produksi seperti benih, pupuk, pestisida dan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi usahatani padi dan perbandingan tingkat efisiensi usatani padi petani anggota dan non anggota kelompok tani. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode purposive sebanyak tiga desa yaitu Desa Pante Cermin, Desa Lango, dan Desa Pulo Teungeh. Masing-masing desa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok anggota kelompok tani dan non anggota kelompok tani. Metode pengolahan data dilakukan dengan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis Efisiensi Produksi. Hasil dari peneitian ini menunjukkan (1) variabel luas lahan, benih, pupuk kompos, pupuk urea, tenaga kerja pria dalam keluarga dan tenaga kerja wanita luar keluarga berpengaruh terhadap produksi usahatani padi petani anggota dan non anggota kelompok tani di Kecamatan Pante Ceureumen. (2) penggunaan faktor produksi pada usahatani padi di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat belum mencapai kondisi efisiensi secara ekonomi (input optimal).Rice Farming Efficiency (Comparative Between Members And Non Members of Farmer Groups) in Pante Ceureumen District, West Aceh RegencyAbstract The agricultural sector is one of the leading sectors in the Indonesian economy. Aceh Province is one of the provinces on the island of Sumatra which shows that food crop cultivation is one of the most important sectors. Pante Ceureumen District, West Aceh Regency is one of the districts where the people do rice farming. What happened in Pante Ceureumen District was that because of the large population of rice farmers and other occupations, agricultural institutions could not work normally. Differences in the members of farmer groups in Pante Ceureumen District cause differences in the purchase price of production inputs such as seeds, fertilizers, pesticides and others. The purpose of this study was to determine what factors affect rice farming and the comparison of the level of efficiency of rice farming between members and non-members of farmer groups. The data collection technique was carried out through a purposive method in three villages, namely Pante Cermin Village, Lango Village, and Pulo Teungeh Village. Each village is grouped into two groups, namely farmer group members and non farmer group members. The data processi
{"title":"Efisiensi Usahatani Padi (Komparatif Antara Anggota Dan Non Anggota Kelompok Tani) Di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat","authors":"Tika Rahmayani, M. Y. Wardhana, Agustina Arida","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.21779","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.21779","url":null,"abstract":"Abstrak Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang unggul dalam perekonomian di Indonesia. Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi di pulau Sumatera yang menunjukkan bahwa budidaya tanaman pangan merupakan salah satu sektor terpenting. Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu kabupaten yang masyarakatnya melakukan usahatani padi. Yang terjadi di Kecamatan Pante Ceureumen adalah karena banyaknya penduduk petani padi dan pekerjaan lain, maka lembaga pertanian tidak dapat bekerja secara normal. Perbedaan anggota kelompok tani di Kecamatan Pante Ceureumen menyebabkan perbedaan harga beli input produksi seperti benih, pupuk, pestisida dan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi usahatani padi dan perbandingan tingkat efisiensi usatani padi petani anggota dan non anggota kelompok tani. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode purposive sebanyak tiga desa yaitu Desa Pante Cermin, Desa Lango, dan Desa Pulo Teungeh. Masing-masing desa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok anggota kelompok tani dan non anggota kelompok tani. Metode pengolahan data dilakukan dengan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis Efisiensi Produksi. Hasil dari peneitian ini menunjukkan (1) variabel luas lahan, benih, pupuk kompos, pupuk urea, tenaga kerja pria dalam keluarga dan tenaga kerja wanita luar keluarga berpengaruh terhadap produksi usahatani padi petani anggota dan non anggota kelompok tani di Kecamatan Pante Ceureumen. (2) penggunaan faktor produksi pada usahatani padi di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat belum mencapai kondisi efisiensi secara ekonomi (input optimal).Rice Farming Efficiency (Comparative Between Members And Non Members of Farmer Groups) in Pante Ceureumen District, West Aceh RegencyAbstract The agricultural sector is one of the leading sectors in the Indonesian economy. Aceh Province is one of the provinces on the island of Sumatra which shows that food crop cultivation is one of the most important sectors. Pante Ceureumen District, West Aceh Regency is one of the districts where the people do rice farming. What happened in Pante Ceureumen District was that because of the large population of rice farmers and other occupations, agricultural institutions could not work normally. Differences in the members of farmer groups in Pante Ceureumen District cause differences in the purchase price of production inputs such as seeds, fertilizers, pesticides and others. The purpose of this study was to determine what factors affect rice farming and the comparison of the level of efficiency of rice farming between members and non-members of farmer groups. The data collection technique was carried out through a purposive method in three villages, namely Pante Cermin Village, Lango Village, and Pulo Teungeh Village. Each village is grouped into two groups, namely farmer group members and non farmer group members. The data processi","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81451497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22126
Suci Fazilah, T. S. Bahri, T. Fauzi
Abstrak. Peran komoditas kopi dalam perekonomian Indonesia sangatlah penting, diantaranya sebagai sumber pendapatan petani kopi, sumber devisa negara, penghasil bahan baku industri serta perdagangan ekspor impor. Adanya permintaan kopi dari dalam negeri maupun luar negeri yang semakin tinggi, membuat peluang bisnis kopi memiliki daya tarik bagi para entrepreneur. Salah satu peluang bisnis kopi yang memiliki prospek yang tinggi yaitu coffee shop. Bisnis coffee shop atau kedai kopi modern merupakan salah satu usaha pemasaran agribisnis yang sedang berkembang cukup pesat seiring meningkatnya konsumsi kopi serta adanya peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat. Namun sejak ditemukannya virus covid-19, membuat UMKM makanan dan minuman menjadi salah satu industri yang memperoleh imbas yang cukup tinggi sebagai pengaruh dari kondisi pandemi yang berkelanjutan di sepanjang tahun 2019. Kopi Bara adalah salah satu coffee shop yang tetap bertahan masa pandemi. Covid-19 memberikan dampak terhadap penurunan omset penjualan karena berkurangnya jumlah konsumen yang disebabkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah, serta terhambatnya distribusi. Oleh karenanya, Kopi Bara harus mengadopsi strategi pemasaran dan pengembangan usaha yang tepat untuk mencapai target penjualan dan produktivitas yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran pada Bara coffee shop masa covid-19. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis SWOT. Hasil dari analisis SWOT didapatkan Kopi Bara berada pada Kuadran I yaitu strategi agresif. Sehingga Bara Coffee Shop dapat memanfaatkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.Identification of Internal and External Factors of the Bara Coffee Shop Business During The Covid-19 PeriodAbstract. The role of coffee commodities in the Indonesian economy is very important, including as a source of income for coffee farmers, a source of foreign exchange, a producer of industrial raw materials and export-import trade. The increasing demand for coffee from domestic and abroad has made the coffee business opportunity attractive for entrepreneurs. One of the coffee business opportunities that have high prospects is a coffee shop. The coffee shop business or modern coffee shop is one of the agribusiness marketing efforts that is growing quite rapidly along with the increase in coffee consumption and an increase in people's living standards and lifestyles. However, since the discovery of the covid-19 virus, food and beverage MSMEs have become one of the industries that have received a fairly high impact as a result of the ongoing pandemic conditions throughout 2019. Kopi Bara is one of the coffee shops that has survived the pandemic. Covid-19 has had an impact on the declin
{"title":"Identifikasi Faktor Faktor Internal dan Eksternal Bisnis Bara Coffee Shop Masa Covid-19","authors":"Suci Fazilah, T. S. Bahri, T. Fauzi","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22126","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22126","url":null,"abstract":"Abstrak. Peran komoditas kopi dalam perekonomian Indonesia sangatlah penting, diantaranya sebagai sumber pendapatan petani kopi, sumber devisa negara, penghasil bahan baku industri serta perdagangan ekspor impor. Adanya permintaan kopi dari dalam negeri maupun luar negeri yang semakin tinggi, membuat peluang bisnis kopi memiliki daya tarik bagi para entrepreneur. Salah satu peluang bisnis kopi yang memiliki prospek yang tinggi yaitu coffee shop. Bisnis coffee shop atau kedai kopi modern merupakan salah satu usaha pemasaran agribisnis yang sedang berkembang cukup pesat seiring meningkatnya konsumsi kopi serta adanya peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat. Namun sejak ditemukannya virus covid-19, membuat UMKM makanan dan minuman menjadi salah satu industri yang memperoleh imbas yang cukup tinggi sebagai pengaruh dari kondisi pandemi yang berkelanjutan di sepanjang tahun 2019. Kopi Bara adalah salah satu coffee shop yang tetap bertahan masa pandemi. Covid-19 memberikan dampak terhadap penurunan omset penjualan karena berkurangnya jumlah konsumen yang disebabkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah, serta terhambatnya distribusi. Oleh karenanya, Kopi Bara harus mengadopsi strategi pemasaran dan pengembangan usaha yang tepat untuk mencapai target penjualan dan produktivitas yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran pada Bara coffee shop masa covid-19. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis SWOT. Hasil dari analisis SWOT didapatkan Kopi Bara berada pada Kuadran I yaitu strategi agresif. Sehingga Bara Coffee Shop dapat memanfaatkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.Identification of Internal and External Factors of the Bara Coffee Shop Business During The Covid-19 PeriodAbstract. The role of coffee commodities in the Indonesian economy is very important, including as a source of income for coffee farmers, a source of foreign exchange, a producer of industrial raw materials and export-import trade. The increasing demand for coffee from domestic and abroad has made the coffee business opportunity attractive for entrepreneurs. One of the coffee business opportunities that have high prospects is a coffee shop. The coffee shop business or modern coffee shop is one of the agribusiness marketing efforts that is growing quite rapidly along with the increase in coffee consumption and an increase in people's living standards and lifestyles. However, since the discovery of the covid-19 virus, food and beverage MSMEs have become one of the industries that have received a fairly high impact as a result of the ongoing pandemic conditions throughout 2019. Kopi Bara is one of the coffee shops that has survived the pandemic. Covid-19 has had an impact on the declin","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87854021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22014
Raisah Raisah, Anwar Deli, F. Fajri
Abstrak. Perikanan memiliki peranan yang sangat penting, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perikanan yang ditujukan agar meningkatnya pendapatan dan taraf hidup para nelayan. Perikanan budidaya terbagi dalam beberapa jenis salah satunya adalah keramba jaring apung atau bisa disebut dengan KJA yang merupakan tempat pemeliharaan ikan secara kurungan dan dibiarkan mengapung diatas permukaan air dengan melalui proses pembuatannya yang cukup lama dan memakai bahan yang berkualitas agar keramba mampu bertahan dalam jangka waktu lama. Kondisi laut di Aceh dinilai sangat cocok diadakan pembukaan keramba ini karena kondisi laut yang tenang., namun kesadaran masyarakat dalam memulainya masih rendah. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan usaha Budidaya ikan Kuwe, Kerapu dan Lobster dengan Keramba Jaring Apung Pada Kelompok Tani Jasa La’ot di Ulee Lheue dari segi aspek teknis dengan kriteria suhu, kedalaman, kecerahan air, dan kecepatan arus. Hasil dari analisis kelayakan usaha pada aspek teknis usaha budidaya ikan Kuwe, Kerapu dan Lobster layak dilanjutkan dilihat dari syarat tersebuat sesuai dengan kondisi dilapangan.Perikanan, Keramba Jaring Apung, Aspek teknis. Abstract. Fisheries have a very important role, especially in efforts to improve the quality and quantity of fishery production aimed at increasing the income and standard of living of fishermen. Aquaculture is divided into several types, one of which is floating net cages or KJA which is a place for keeping fish in confinement and allowed to float on the surface of the water by going through a long manufacturing process and using quality materials so that the cages can survive for a long time. . The sea conditions in Aceh are considered very suitable for the opening of these cages because the sea conditions are calm, but public awareness in starting this is still low. The purpose of this study was to determine the feasibility of aquaculture Kuwe, Grouper and Lobster with Floating Net Cages at the Jasa La'ot Farmers Group in Ulee Lheue from a technical aspect with the criteria of temperature, depth, water brightness. The results of the business feasibility analysis on the technical aspects of the Kuwe, Grouper and Lobster fish farming business are feasible to be continued in terms of the conditions in accordance with the conditions in the field.Waters, Floating net cages, Technical aspects.
抽象。渔业在提高渔业收入和生活水平方面发挥着至关重要的作用。渔业被分成几种类型,其中一种是浮网,另一种是KJA,它是圈养鱼类的养鱼场,通过长时间的生产和使用高质量的材料让它们浮在水面上。由于天气温和,亚齐的海水条件非常适合开这片水域。然而,公众对创业的认识仍然很低。这项研究的目的是确定Kuwe、石斑鱼和龙虾的生产价值,以及Ulee Lheue农业集团的浮网。在对Kuwe、石斑鱼和有价值龙虾养殖技术方面进行的商业价值分析的结果,从符合现场条件的条款来看,是可行的。渔业,扭曲的渔网,技术方面。抽象。渔民有一个非常重要的角色,尤其是为了增加渔民生活的收入和标准而设计的理想。Aquaculture is divided进好几个笼子types,哪种是浮动的一号网或KJA,这是为了让鱼在一个地方刚刚禁闭和地面》允许到漂水偏要用优质材料,所以无论是a long manufacturing的过程和那个笼子里可以生存for a long time)。。这些条件被认为是合理的,因为海洋的条件是平静的,但公众的意识仍然很低。这项研究的目的是确定水文化的重要性在Kuwe、Grouper和龙虾养鱼场的技术评估中,商业利益的结果是可以继续下去的。水,浮动网络套件,技术aspects。
{"title":"Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan dengan Keramba Jaring Apung (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Jasa La’ot di Ulee Lheue)","authors":"Raisah Raisah, Anwar Deli, F. Fajri","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22014","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22014","url":null,"abstract":"Abstrak. Perikanan memiliki peranan yang sangat penting, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perikanan yang ditujukan agar meningkatnya pendapatan dan taraf hidup para nelayan. Perikanan budidaya terbagi dalam beberapa jenis salah satunya adalah keramba jaring apung atau bisa disebut dengan KJA yang merupakan tempat pemeliharaan ikan secara kurungan dan dibiarkan mengapung diatas permukaan air dengan melalui proses pembuatannya yang cukup lama dan memakai bahan yang berkualitas agar keramba mampu bertahan dalam jangka waktu lama. Kondisi laut di Aceh dinilai sangat cocok diadakan pembukaan keramba ini karena kondisi laut yang tenang., namun kesadaran masyarakat dalam memulainya masih rendah. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan usaha Budidaya ikan Kuwe, Kerapu dan Lobster dengan Keramba Jaring Apung Pada Kelompok Tani Jasa La’ot di Ulee Lheue dari segi aspek teknis dengan kriteria suhu, kedalaman, kecerahan air, dan kecepatan arus. Hasil dari analisis kelayakan usaha pada aspek teknis usaha budidaya ikan Kuwe, Kerapu dan Lobster layak dilanjutkan dilihat dari syarat tersebuat sesuai dengan kondisi dilapangan.Perikanan, Keramba Jaring Apung, Aspek teknis. Abstract. Fisheries have a very important role, especially in efforts to improve the quality and quantity of fishery production aimed at increasing the income and standard of living of fishermen. Aquaculture is divided into several types, one of which is floating net cages or KJA which is a place for keeping fish in confinement and allowed to float on the surface of the water by going through a long manufacturing process and using quality materials so that the cages can survive for a long time. . The sea conditions in Aceh are considered very suitable for the opening of these cages because the sea conditions are calm, but public awareness in starting this is still low. The purpose of this study was to determine the feasibility of aquaculture Kuwe, Grouper and Lobster with Floating Net Cages at the Jasa La'ot Farmers Group in Ulee Lheue from a technical aspect with the criteria of temperature, depth, water brightness. The results of the business feasibility analysis on the technical aspects of the Kuwe, Grouper and Lobster fish farming business are feasible to be continued in terms of the conditions in accordance with the conditions in the field.Waters, Floating net cages, Technical aspects.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"79 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91472709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22145
Gusti Niawati, A. H. Hamid, Irfan Zikri
{"title":"Peran Modal Sosial Terhadap Eksistensi Kelompok Tani Dalam Program Perkarangan Pangan Lestari (P2l) (Studi Kasus Kwt Mon Crueng Gampong Meunasah Baro, Lamlhom Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar)","authors":"Gusti Niawati, A. H. Hamid, Irfan Zikri","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22145","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22145","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74102683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22180
Fahrul Fajri, Anwar Deli, Edy Marsudi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani kangkung di kecamatan Darussalam kecamatan aceh besar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober dan November tahun 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dan penyebaran kuisioner kepada petani kangkung di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Data sekunder dikumpulkan dan diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan instansi lainnya. Metode pengambilan sampel dilaksanakan dengan menggunakan metode sensus dengan mengambil seluruh populasi petani kangkung yang menanam kangkung di Kecamatan Darussalam pada desa Tungkop, Lam reh, Lambiheu Sieum, Lambiheu Lambaro Angan, dan Lambada Peukan. Jumlah petani yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 48 petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor luas lahan dan faktor benih berpengaruh terhadap produksi kangkung sedangkan variabel pupuk dan tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap produksi kangkung. Sedangkan faktor-faktor produksi belum berada pada kondisi yang efisien, dimana variabel luas lahan nilainya 1,66 yang artinya belum efisien sedangkan variabel benih dengan nilai 0,21 yang artinya tidak efisien. Pada elastisitas penggunaan faktor-faktor produksi kangkung bahwa semua variabel penggunaan faktor-faktor produksi kangkung berada pada kondisi inelastic karna E1. Factors that influence production Kale farming in Darussalam District Aceh Besar Regency This study aims to determine the factors that influence the production of kale farming in Darussalam sub-district, Aceh Besar district. This research was conducted in October and November 2021. The data used in this study were primary data and secondary data. Primary data were obtained from direct interview and distributing questionnaires to kale farmers in Darussalam District, Aceh Besar District. Secondary data is Collected and obtained from the central Statistics Agency and other agencies. The sampling method was carried out using the census method by taking the entire population of kale farmers who grow kale in Darussalam District in the villages of Tungkop, Lam Reh, Lambiheu Sieum, Lambiheu Lambaro Angan, and Lambada Peukan. The number of farmers used in this study were 48 farmers. The results showed that the land area and seed factors had an effect on the production of kale, while the fertilizer and labor variables had no effect on the production of kale. While the production factors are not yet in an efficient condition, where the land area variable is 1.66 which means it is not efficient while the seed variable has a value of 0.21 which means it is not efficient. In the elasticity of the use of kale production factors, all variables using the kale production factors are in inelastic conditions because E1.
{"title":"Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kangkung Di kecamatan Darussalam Kecamatan Aceh Besar","authors":"Fahrul Fajri, Anwar Deli, Edy Marsudi","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22180","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22180","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani kangkung di kecamatan Darussalam kecamatan aceh besar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober dan November tahun 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dan penyebaran kuisioner kepada petani kangkung di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Data sekunder dikumpulkan dan diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan instansi lainnya. Metode pengambilan sampel dilaksanakan dengan menggunakan metode sensus dengan mengambil seluruh populasi petani kangkung yang menanam kangkung di Kecamatan Darussalam pada desa Tungkop, Lam reh, Lambiheu Sieum, Lambiheu Lambaro Angan, dan Lambada Peukan. Jumlah petani yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 48 petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor luas lahan dan faktor benih berpengaruh terhadap produksi kangkung sedangkan variabel pupuk dan tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap produksi kangkung. Sedangkan faktor-faktor produksi belum berada pada kondisi yang efisien, dimana variabel luas lahan nilainya 1,66 yang artinya belum efisien sedangkan variabel benih dengan nilai 0,21 yang artinya tidak efisien. Pada elastisitas penggunaan faktor-faktor produksi kangkung bahwa semua variabel penggunaan faktor-faktor produksi kangkung berada pada kondisi inelastic karna E1. Factors that influence production Kale farming in Darussalam District Aceh Besar Regency This study aims to determine the factors that influence the production of kale farming in Darussalam sub-district, Aceh Besar district. This research was conducted in October and November 2021. The data used in this study were primary data and secondary data. Primary data were obtained from direct interview and distributing questionnaires to kale farmers in Darussalam District, Aceh Besar District. Secondary data is Collected and obtained from the central Statistics Agency and other agencies. The sampling method was carried out using the census method by taking the entire population of kale farmers who grow kale in Darussalam District in the villages of Tungkop, Lam Reh, Lambiheu Sieum, Lambiheu Lambaro Angan, and Lambada Peukan. The number of farmers used in this study were 48 farmers. The results showed that the land area and seed factors had an effect on the production of kale, while the fertilizer and labor variables had no effect on the production of kale. While the production factors are not yet in an efficient condition, where the land area variable is 1.66 which means it is not efficient while the seed variable has a value of 0.21 which means it is not efficient. In the elasticity of the use of kale production factors, all variables using the kale production factors are in inelastic conditions because E1.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89131856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22368
Johar Ardiansyah, Akhmad Baihaqi, Lukman Hakim
Abstrak. Kecamatan Simpang Tiga merupakan salah satu sentral penghasil Bawang Merah di Kabupaten Pidie. Pemasaran hasil panen Bawang Merah selama ini masih dilakukan di tingkat lokal yaitu di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Tujuun penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya margin dan tingkat efisiensi pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Objek pada penelitian ini adalah petani bawang merah dan pedagang perantara bawang merah yang terdapat pada daerah penelitian. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada analisis margin pemasaran dan efisiensi pemasaran bawang merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey melalui teknik wawancara dan kuesioner serta pengambilan sampel petani bawang merah dilakukan dengan cara penentuan sampel acak sederhana (perposive sampling) dan Snowball Sampling untuk pengambilan sampel pedagang perantara. Jumlah sampel yang diambil adalah 67 orang petani dan 26 pedagang perantara yaitu 6 pedagang pengumpul dan 20 pedagang pengecer. Terdapat dua jenis saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie, dari hasil penelitian diketahui margin pemasaran pada saluran I lebih kecil dibandingkan dengan margin pemasaran saluran II, pada saluran I margin pemasaran bawang merah adalah Rp. 11.000,- /Kg. Sedangkan pada saluran II margin pemasaran bawang merah merah adalah Rp. 12.000,- /Kg. Hal ini disebabkan karena panjangnya saluran pemasaran dan besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang perantara yang terlibat. Pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie sudah efesien, karena nilai efisiensi pamasaran dari saluran pemasaran I dan II adalah 31,4% dan 34,3% lebih kecil dari 50%.Marketing Analysis of Shallot (Allium ascalonicum L.) in Simpang Tiga District, Pidie RegencyAbstract. Simpang Tiga District is one of the central producers of shallots in Pidie Regency. Marketing of Shallots harvest is still carried out at the local level, namely in Simpang Tiga District, Pidie Regency. The purpose of this study was to determine the margin and level of marketing efficiency in each shallot marketing channel in Simpang Tiga District, Pidie Regency. The object of this research are shallot farmers and shallot intermediary traders in the research area. The scope of this research is limited to the analysis of marketing margins and marketing efficiency of shallots. The method used in this research is a survey method through interview and questionnaire techniques and the sampling of shallot farmers is done by determining a simple random sample (perposive sampling) and Snowball Sampling for sampling intermediary traders. The number of samples taken were 67 farmers and 26 intermediary traders, namely 6 collectors and 20 retailers. There are two types of shallot marketing channels in Simpang Tiga District, Pidie Regency, from the results of the study it is known that the marketing margin in channel
{"title":"Analisis Pemasaran Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie","authors":"Johar Ardiansyah, Akhmad Baihaqi, Lukman Hakim","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22368","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22368","url":null,"abstract":"Abstrak. Kecamatan Simpang Tiga merupakan salah satu sentral penghasil Bawang Merah di Kabupaten Pidie. Pemasaran hasil panen Bawang Merah selama ini masih dilakukan di tingkat lokal yaitu di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Tujuun penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya margin dan tingkat efisiensi pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Objek pada penelitian ini adalah petani bawang merah dan pedagang perantara bawang merah yang terdapat pada daerah penelitian. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada analisis margin pemasaran dan efisiensi pemasaran bawang merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey melalui teknik wawancara dan kuesioner serta pengambilan sampel petani bawang merah dilakukan dengan cara penentuan sampel acak sederhana (perposive sampling) dan Snowball Sampling untuk pengambilan sampel pedagang perantara. Jumlah sampel yang diambil adalah 67 orang petani dan 26 pedagang perantara yaitu 6 pedagang pengumpul dan 20 pedagang pengecer. Terdapat dua jenis saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie, dari hasil penelitian diketahui margin pemasaran pada saluran I lebih kecil dibandingkan dengan margin pemasaran saluran II, pada saluran I margin pemasaran bawang merah adalah Rp. 11.000,- /Kg. Sedangkan pada saluran II margin pemasaran bawang merah merah adalah Rp. 12.000,- /Kg. Hal ini disebabkan karena panjangnya saluran pemasaran dan besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang perantara yang terlibat. Pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie sudah efesien, karena nilai efisiensi pamasaran dari saluran pemasaran I dan II adalah 31,4% dan 34,3% lebih kecil dari 50%.Marketing Analysis of Shallot (Allium ascalonicum L.) in Simpang Tiga District, Pidie RegencyAbstract. Simpang Tiga District is one of the central producers of shallots in Pidie Regency. Marketing of Shallots harvest is still carried out at the local level, namely in Simpang Tiga District, Pidie Regency. The purpose of this study was to determine the margin and level of marketing efficiency in each shallot marketing channel in Simpang Tiga District, Pidie Regency. The object of this research are shallot farmers and shallot intermediary traders in the research area. The scope of this research is limited to the analysis of marketing margins and marketing efficiency of shallots. The method used in this research is a survey method through interview and questionnaire techniques and the sampling of shallot farmers is done by determining a simple random sample (perposive sampling) and Snowball Sampling for sampling intermediary traders. The number of samples taken were 67 farmers and 26 intermediary traders, namely 6 collectors and 20 retailers. There are two types of shallot marketing channels in Simpang Tiga District, Pidie Regency, from the results of the study it is known that the marketing margin in channel","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79850869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22028
Salma Armina Rianti Lubis, Romano Romano, T. S. Bahri
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik industri pengolahan kelapa di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November tahun 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer Data primer diperoleh dari pemilik industri pengolahan yang diwawancara langsung menggunakan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan dan diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan instansi lainnya. Metode pengambilan sampel dilaksanakan dengan menggunakan metode purposive sampling (secara sengaja) yaitu semua industri pengolahan di Kabupaten Aceh Utara atau sebesar 2 sampel dan 5 industri pengolahan di Kabupaten Bireuen. Pengambilan data sampel di Kabupaten Bireuen dipilih yang terletak di Kecamatan Jangka dan Jeumpa dan di Kabupaten Aceh Utara dipilih yang terletak di Kecamatan Seunuddon dan Tanah Luas dengan pertimbangan kecamatan-kecamatan ini merupakan kecamatan dengan produksi tertinggi di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha industri pengolahan kelapa di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara adalah industri rumah tangga (Home Industry) yang jumlah tenaga kerjanya berjumlah 2-5 orang dan sebahagian besar merupakan anggota dalam keluarga dari pemilik industri. Industri ini dikatakan Home Industry juga karena lama berdiri nya industri yang sudah lama dan dilakukan secara turun-menurun.Characteristics of Coconut Processing Industry (Cocos nucifera. L) in Bireuen and North Aceh RegenciesThis study aims to determine the characteristics of the coconut processing industry in Bireuen Regency and North Aceh. This research was conducted in November 2021. The data used in this study were primary data and secondary data. Primary data Primary data were obtained from processing industry owners who were interviewed directly using a questionnaire. Secondary data is collected and obtained from the Central Statistics Agency and other agencies. The sampling method was carried out using a purposive sampling method (deliberately) namely all processing industries in North Aceh Regency or 2 samples and 5 processing industries in Bireuen Regency. The sampling of data in Bireuen Regency was selected which was located in the Districts of Jangka and Jeumpa and in Aceh Utara District was selected which was located in the Districts of Seunuddon and Tanah Luas with the consideration that these sub-districts were the sub-districts with the highest production in the Districts of Bireuen and North Aceh. The results showed that the coconut processing industry in Bireuen and North Aceh is a home industry with a workforce of 2-5 people and most of them are members of the family of the industrial owners. This industry is said to be Home Industry also because of the long standing of the industry which has been around for a long time and has been carried out from generation to generation.
{"title":"Karakteristik Industri Pengolahan Kelapa (Cocos nucifera L.) di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara","authors":"Salma Armina Rianti Lubis, Romano Romano, T. S. Bahri","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22028","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22028","url":null,"abstract":"Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik industri pengolahan kelapa di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November tahun 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer Data primer diperoleh dari pemilik industri pengolahan yang diwawancara langsung menggunakan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan dan diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan instansi lainnya. Metode pengambilan sampel dilaksanakan dengan menggunakan metode purposive sampling (secara sengaja) yaitu semua industri pengolahan di Kabupaten Aceh Utara atau sebesar 2 sampel dan 5 industri pengolahan di Kabupaten Bireuen. Pengambilan data sampel di Kabupaten Bireuen dipilih yang terletak di Kecamatan Jangka dan Jeumpa dan di Kabupaten Aceh Utara dipilih yang terletak di Kecamatan Seunuddon dan Tanah Luas dengan pertimbangan kecamatan-kecamatan ini merupakan kecamatan dengan produksi tertinggi di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha industri pengolahan kelapa di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara adalah industri rumah tangga (Home Industry) yang jumlah tenaga kerjanya berjumlah 2-5 orang dan sebahagian besar merupakan anggota dalam keluarga dari pemilik industri. Industri ini dikatakan Home Industry juga karena lama berdiri nya industri yang sudah lama dan dilakukan secara turun-menurun.Characteristics of Coconut Processing Industry (Cocos nucifera. L) in Bireuen and North Aceh RegenciesThis study aims to determine the characteristics of the coconut processing industry in Bireuen Regency and North Aceh. This research was conducted in November 2021. The data used in this study were primary data and secondary data. Primary data Primary data were obtained from processing industry owners who were interviewed directly using a questionnaire. Secondary data is collected and obtained from the Central Statistics Agency and other agencies. The sampling method was carried out using a purposive sampling method (deliberately) namely all processing industries in North Aceh Regency or 2 samples and 5 processing industries in Bireuen Regency. The sampling of data in Bireuen Regency was selected which was located in the Districts of Jangka and Jeumpa and in Aceh Utara District was selected which was located in the Districts of Seunuddon and Tanah Luas with the consideration that these sub-districts were the sub-districts with the highest production in the Districts of Bireuen and North Aceh. The results showed that the coconut processing industry in Bireuen and North Aceh is a home industry with a workforce of 2-5 people and most of them are members of the family of the industrial owners. This industry is said to be Home Industry also because of the long standing of the industry which has been around for a long time and has been carried out from generation to generation.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78967247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22001
Muhammad Juwanda, Irfan Zikri, Agussabti Agussabti
Abstrak. Sektor pertanian merupakan sumber pendapatan utama bagi sebagian besar penduduk. Kabupaten Bener Meriah adalah salah satu daerah utama pengembangan kentang di Aceh. Namun meskipun demikian, hingga saat ini kentang di Bener Meriah masih tidak dapat memenuhi permintaan kentang di Aceh. Maka dari itu petani kentang di Bener Meriah perlu adanya upaya untuk terus meningkatkan produksi kentang, seperti melibatkan teknologi yang sedang berkembang saat ini, smart farming adalah pengelolaan pertanian yang inovatif dan berbasis teknologi yang menggunakan mesin dan peralatan pertanian serta teknologi digital pada sektor pertanian dalam berusahatani untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, daya saing, kompetitif dan juga dapat menguntungkan secara berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian awal, dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persepsi petani dan penyuluh terhadap teknologi smart farming kentang di Kabupaten Bener Meriah, karena yang terjadi saat ini di Bener Meriah yaitu masih kurangnya pengetahuan dan juga masih jauhnya jangkauan penerapan dari teknologi smart farming. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, analisis Statistik Mean, Varian dan Standar Deviasi. Penelitian ini menggunakan 70 sampel petani dan 13 sampel penyuluh, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap teknologi smart farming dengan nilai mean tertinggi yaitu berguna untuk petani, dan persepsi petani dengan nilai mean terendah yaitu dapat mengurangi biaya input. Sedangkan menurut penyuluh persepsi terhadap teknologi smart farming dengan nilai mean tertinggi yaitu dapat meningkatkan kenyamanan kerja, dan persepsi penyuluh dengan nilai mean terendah yaitu dapat meningkatkan dampak positif terhadap alam, dan petani kentang di Kabupaten Bener Meriah menilai bahwa tantangan utama dalam penerapan teknologi smart farming yaitu kurangnya akses demonstrasi penggunaan teknologi smart farming dan juga biaya investasi yang tinggi menjadi tantangan dengan nilai persentase tertinggi, sedangkan nilai tambah yang tidak jelas menjadi tantangan bagi petani dalam penerapan teknologi smart farming dengan nilai rata-rata terendah.Perception Of Farmers And Extenders On Potato Smart Farming Technology In Bener Meriah DistrictAbstrak. The agricultural sector is the main source of income for the majority of the population. Bener Meriah Regency is one of the main potato development areas in Aceh. But even so, until now the potatoes in Bener Meriah still cannot meet the demand for potatoes in Aceh. Therefore, potato farmers in Bener Meriah need efforts to continue to increase potato production, such as involving technology that is currently developing, smart farming is an innovative and technology-based agricultural management that uses agricultural machinery and equipment as well as digital technology in the agricultural sector in farming. to increase pro
抽象。农业部门是大多数人口的主要收入来源。热闹地区是亚齐最重要的马铃薯开发区之一。然而,直到今天,节日里的土豆仍然不能满足亚齐土豆的需求。那么在布达佩斯节日需要农民土豆这样的努力不断提高生产土豆的人,就像smart养殖场涉及目前正在发展的技术,是基于技术的创新的农业管理和使用机器和农具,以及数字技术在农业部门、berusahatani生产率提高附加值、竞争力可持续的竞争力也可以赚钱。这项研究是早期的研究,这项研究的目的是观察Bener地区的农民和种植土豆的人对智能农场技术的看法,因为今天在Bener地区发生的事情是缺乏知识,以及智能农场技术的实际应用还有很长的路要走。本研究采用定性描述性分析、均值统计分析、变体和偏差标准分析的方法。这项研究使用70个农民样本和13个推广样本样本,采用简单的随机抽样技术提取技术。研究结果表明,农民对智能农场技术的感知具有最高的平均价值,这对农民的感知价值最低,可以降低输入成本。然而,智能农场技术的知觉敏感度最高,即提高工作舒适性,而营养师的智力敏感度最低,即增加对自然的积极影响。县和土豆的农民在热闹认为正确应用智能技术养殖场中主要的挑战就是缺乏使用智能技术示范养殖场挑战也会高昂的投资成本的比例最高,而增值价值模糊构成挑战农民应用智能技术中平均成绩最低的养殖场。在Smart Farming技术上,Farmers和扩展技术的ception And Extenders On Smart Farming Technology是一个振奋人心的分布。农业部门是主要的收入来源。美好的未来是亚齐主要土豆发展领域之一。但即便如此,直到现在,国内的土豆仍然无法满足亚齐的需求。因此,农业资源技术的创新和技术就像农业技术在farming地区的数字技术一样增加产品价值,增强型,竞争性,竞争性,还可以在可持续的社会中保持盈利。这个研究是一份初步研究,《知觉》这个研究的目的是想看到农民与分机smart养殖场技术工人在土豆》对光明的节日,因为什么是目前发生在布达佩斯节日是知识的缺乏和smart养殖场技术还远射程的应用程序》。。这项研究描述了几种方法分析的可行性分析、均值和标准偏差的统计分析。这项研究使用了70种样本的farmers和13种样本的extension workers,样本技术是一个简单的随机抽样。研究表明,farmers对最先进的farmers技术的感知对较低的人来说是有用的,而farmers对较西方的人的感知意味着减少输入的价值。Meanwhile,弥足知觉》《教师》,smart养殖场technology with the最高价值均值是它可以增加工作舒适,和人类知觉》with the lowest价值均值这能增加的积极影响在《自然》(nature)摄政,喜庆和土豆的农民真的认为那玩挑战赛》implementing smart养殖场technology)是:缺乏使用智能farming技术及其高度投资技术的访问证明是一个挑战,其最终回报是一个挑战,要求较低的farmers实现智能farming技术与较低的平均价值。
{"title":"Persepsi Petani Dan Penyuluh Terhadap Teknologi Smart Farming Kentang Di Kabupaten Bener Meriah","authors":"Muhammad Juwanda, Irfan Zikri, Agussabti Agussabti","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22001","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22001","url":null,"abstract":"Abstrak. Sektor pertanian merupakan sumber pendapatan utama bagi sebagian besar penduduk. Kabupaten Bener Meriah adalah salah satu daerah utama pengembangan kentang di Aceh. Namun meskipun demikian, hingga saat ini kentang di Bener Meriah masih tidak dapat memenuhi permintaan kentang di Aceh. Maka dari itu petani kentang di Bener Meriah perlu adanya upaya untuk terus meningkatkan produksi kentang, seperti melibatkan teknologi yang sedang berkembang saat ini, smart farming adalah pengelolaan pertanian yang inovatif dan berbasis teknologi yang menggunakan mesin dan peralatan pertanian serta teknologi digital pada sektor pertanian dalam berusahatani untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, daya saing, kompetitif dan juga dapat menguntungkan secara berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian awal, dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persepsi petani dan penyuluh terhadap teknologi smart farming kentang di Kabupaten Bener Meriah, karena yang terjadi saat ini di Bener Meriah yaitu masih kurangnya pengetahuan dan juga masih jauhnya jangkauan penerapan dari teknologi smart farming. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, analisis Statistik Mean, Varian dan Standar Deviasi. Penelitian ini menggunakan 70 sampel petani dan 13 sampel penyuluh, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap teknologi smart farming dengan nilai mean tertinggi yaitu berguna untuk petani, dan persepsi petani dengan nilai mean terendah yaitu dapat mengurangi biaya input. Sedangkan menurut penyuluh persepsi terhadap teknologi smart farming dengan nilai mean tertinggi yaitu dapat meningkatkan kenyamanan kerja, dan persepsi penyuluh dengan nilai mean terendah yaitu dapat meningkatkan dampak positif terhadap alam, dan petani kentang di Kabupaten Bener Meriah menilai bahwa tantangan utama dalam penerapan teknologi smart farming yaitu kurangnya akses demonstrasi penggunaan teknologi smart farming dan juga biaya investasi yang tinggi menjadi tantangan dengan nilai persentase tertinggi, sedangkan nilai tambah yang tidak jelas menjadi tantangan bagi petani dalam penerapan teknologi smart farming dengan nilai rata-rata terendah.Perception Of Farmers And Extenders On Potato Smart Farming Technology In Bener Meriah DistrictAbstrak. The agricultural sector is the main source of income for the majority of the population. Bener Meriah Regency is one of the main potato development areas in Aceh. But even so, until now the potatoes in Bener Meriah still cannot meet the demand for potatoes in Aceh. Therefore, potato farmers in Bener Meriah need efforts to continue to increase potato production, such as involving technology that is currently developing, smart farming is an innovative and technology-based agricultural management that uses agricultural machinery and equipment as well as digital technology in the agricultural sector in farming. to increase pro","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"265 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79580941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22069
S. Suparman, Widyawati Widyawati, Lukman Hakim
Abstrak. Indonesia adalah negara agraris di mana masyarakatnya banyak menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Salah satu hasil pertanian yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah kopi. Jenis kopi yang dikenal di Indonesia sendiri antara lain Arabika, Robusta, Liberika, dan Ekselsa. Kabupaten Aceh Tengah adalah salah satu daerah yang sejak lama sudah di kenal sebagai penghasil kopi. Kopi arabika merupakan varietas kopi yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Aceh Tengah dan di kenal dengan sebutan kopi Gayo. Dalam bidang pertanian, pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting dan merupakan tujuan akhir dalam kegiatan pertanian. Biaya pemasaran yang ada dan harus di bayarkan oleh lembaga pemasaran pada masing - masing saluran pemasaran menyebabkan harga komoditi pertanian menjadi mahal, hal ini yang menyebabkan margin pemasaran menjadi besar. Hal ini tentunya sangat berdampak besar pada efisiensi pemasaran, sementara efisiensi pemasaran pertanian harus diusahakan agar petani mendapatkan keuntungan yang maksimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yang juga didukung dengan metode kuantitatif. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran yang ditemukan di daerah penelitian. Saluran pemasaran pertama yaitu saluran pemasaran 1 tingkat dengan mengunakan 1 perantara (petani - pedagang kecil - pedagang besar - konsumen). Sedangkan saluran pemasaran kedua yaitu saluran pemasaran 0 tingkat yang tidak menggunakan perantara dalam proses pemasaran kopi arabika ( petani - pedagang besar - konsumen). Nilai margin pemasaran untuk saluran pemasaran pertama adalah sebesar Rp 56,200/Kg dan nilai margin pada saluran pemasaran yang kedua adalah sebesar Rp 50,800/Kg. Adapun nilai Farmer Share pada saluran pemasaran yang pertama yaitu sebesar 50%, sedangkan nilai Farmer Share pada saluran pemasaran yang kedua yaitu sebesar 52,72%. Kedua saluran pemasaran di daerah penelitian sudah efisien dimana pada saluran pemasaran pertama memiliki tingkat efisiensi sebesar 14% dan pada saluran pemasaran yang kedua memiliki tingkat efesiensi sebesar 12%. Dari kedua saluran pemasaran tersebuft, saluran pemasaran yang kedua adalah saluran pemasaran yang paling efisien karena semakin kecil nilai efisiensi suatu saluran pemasaran, maka akan semakin efisien pula saluran pemasaran tersebut.Analysys Of Arabica Coffee (coffea arabica) Marketing Effeciency In Merah Mege Village, Atu Lintang District, Central Aceh RegencyAbstract. Indonesia is an agrarian country where many people depend on agriculture for livehood. One of the agriculture products that are widely cultivated by Indonesian people is coffe. Types of coffe known in indonesia it self include Arabica, Robusta, Liberika, and Ekselsa. Central Aceh Regency is an area that has long been known as a coffe producer. Arabica coffe is a variety that is widely cultivated in Central Aceh Regency and is kn
抽象。印度尼西亚是一个农业国家,人们在农业部门中以大部分人为生计。印度人民最耕种的农业之一是咖啡。在印度尼西亚,已知的咖啡种类包括阿拉比卡、罗布斯塔、利贝里卡和埃克森。亚齐地区是世界上最古老的咖啡种植区之一。阿拉比卡咖啡是亚齐地区广泛种植的一种咖啡品种,被称为加约咖啡。在农业领域,市场营销是一项非常重要的活动,也是农业活动的最终目标。市场营销的成本和必须由市场机构在每个市场渠道支付,导致农业商品价格变得昂贵,这导致市场利润率上升。这无疑对市场效率产生了巨大的影响,而农业营销效率应该是为农民获得最大利润所必需的。本研究使用的方法是定性方法,也支持定量方法。而所使用的数据类型是原始和次要数据。研究表明,在研究领域发现了两种营销渠道。第一个营销渠道是1级营销渠道,使用1个中间商。而第二个营销渠道是0级营销渠道,在阿拉伯咖啡营销过程中不需要中间商。第一个市场渠道的市场利润率是56,200/公斤,第二个市场渠道的市场利润率是50.800 /Kg。至于第一个市场渠道的农民份额为50%,而第二个市场渠道的农民份额为52。72%。研究领域的两种营销渠道都是有效的,第一种营销渠道的效率为14%,第二种营销渠道的效率为12%。在这两种营销渠道中,第二种营销渠道是最有效的营销渠道,因为一个营销渠道的效率越低,它的效率就越高。阿拉伯咖啡分析。印度尼西亚是一个农业国家,许多人在那里依靠农业生活。印尼人的咖啡所生产的农业产品之一。在印度尼西亚,它包括阿拉伯语、罗布斯塔语、利贝里卡语和埃克塞尔萨语。据知,中央电视台是一个久经信赖的咖啡制作人。阿拉比卡咖啡是一种常见的文化,在中日的文化中,它被称为“加约咖啡”。在农业中,市场营销是一个非常重要的活动,也是从事农业活动的最终目标。因为商品市场价格昂贵,这是因为市场规模大。这肯定有一个大的重要营销上新版新版营销,而农业必须找到那农民得到最大利润。《研究这个方法以前是qqe是一种方法,这是也supported by quantitative方法。虽然所使用的数据主要是数据和间接数据。最近在研究区域发现了两种不同的市场。第一种营销渠道是使用一种零售渠道。虽然第二种营销渠道是一个0级的营销渠道,在阿拉伯语处理程序中没有使用中介。第一个市场市场价值为56,200公斤,第二个市场价值为50.800公斤。首先市场价值为50%,而农民在第二市场价值为52.72%。研究区域的市场都很幸运,第一市场的市场等级为14%,第二市场的市场等级为12%。两种销售渠道中,第二种是最宝贵的营销渠道,因为smaller的effienvy是一个营销渠道,更多的营销将会是。
{"title":"Analisis Efisiensi Pemasaran Kopi Arabika (Coffea Arabica) Di Desa Merah Mege Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah","authors":"S. Suparman, Widyawati Widyawati, Lukman Hakim","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22069","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22069","url":null,"abstract":"Abstrak. Indonesia adalah negara agraris di mana masyarakatnya banyak menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Salah satu hasil pertanian yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah kopi. Jenis kopi yang dikenal di Indonesia sendiri antara lain Arabika, Robusta, Liberika, dan Ekselsa. Kabupaten Aceh Tengah adalah salah satu daerah yang sejak lama sudah di kenal sebagai penghasil kopi. Kopi arabika merupakan varietas kopi yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Aceh Tengah dan di kenal dengan sebutan kopi Gayo. Dalam bidang pertanian, pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting dan merupakan tujuan akhir dalam kegiatan pertanian. Biaya pemasaran yang ada dan harus di bayarkan oleh lembaga pemasaran pada masing - masing saluran pemasaran menyebabkan harga komoditi pertanian menjadi mahal, hal ini yang menyebabkan margin pemasaran menjadi besar. Hal ini tentunya sangat berdampak besar pada efisiensi pemasaran, sementara efisiensi pemasaran pertanian harus diusahakan agar petani mendapatkan keuntungan yang maksimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yang juga didukung dengan metode kuantitatif. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran yang ditemukan di daerah penelitian. Saluran pemasaran pertama yaitu saluran pemasaran 1 tingkat dengan mengunakan 1 perantara (petani - pedagang kecil - pedagang besar - konsumen). Sedangkan saluran pemasaran kedua yaitu saluran pemasaran 0 tingkat yang tidak menggunakan perantara dalam proses pemasaran kopi arabika ( petani - pedagang besar - konsumen). Nilai margin pemasaran untuk saluran pemasaran pertama adalah sebesar Rp 56,200/Kg dan nilai margin pada saluran pemasaran yang kedua adalah sebesar Rp 50,800/Kg. Adapun nilai Farmer Share pada saluran pemasaran yang pertama yaitu sebesar 50%, sedangkan nilai Farmer Share pada saluran pemasaran yang kedua yaitu sebesar 52,72%. Kedua saluran pemasaran di daerah penelitian sudah efisien dimana pada saluran pemasaran pertama memiliki tingkat efisiensi sebesar 14% dan pada saluran pemasaran yang kedua memiliki tingkat efesiensi sebesar 12%. Dari kedua saluran pemasaran tersebuft, saluran pemasaran yang kedua adalah saluran pemasaran yang paling efisien karena semakin kecil nilai efisiensi suatu saluran pemasaran, maka akan semakin efisien pula saluran pemasaran tersebut.Analysys Of Arabica Coffee (coffea arabica) Marketing Effeciency In Merah Mege Village, Atu Lintang District, Central Aceh RegencyAbstract. Indonesia is an agrarian country where many people depend on agriculture for livehood. One of the agriculture products that are widely cultivated by Indonesian people is coffe. Types of coffe known in indonesia it self include Arabica, Robusta, Liberika, and Ekselsa. Central Aceh Regency is an area that has long been known as a coffe producer. Arabica coffe is a variety that is widely cultivated in Central Aceh Regency and is kn","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90179097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.21883
Angela Putri Edika, Agustina Arida, Romano Romano
Abstrak. Provinsi Aceh merupakan wilayah yang memiliki produksi kelapa dengan produksi rata-rata pada tahun 2015-2019 sebesar 63.3116 ton (BPS, 2016-2021). Sebagai salah satu wilayah Provinsi Aceh, Kabupaten Bireuen menempati urutan pertama produksi kelapa terbanyak dari 23 kabupaten / kota yang ada di Provinsi Aceh dengan jumlah produksi sebesar 15.411 ton/tahun (BPS, 2021). Pangsa pasar ekspor sangat terbuka untuk semua produk kelapa, khususnya produk ikutan seperti bungkil, arang batok, sabut kelapa, dan air kelapa. . Usaha arang batok kelapa merupakan prospek bisnis yang cukup baik. Produk yang tergolong baru ini, sangat membutuhkan desain jaringan manajemen rantai pasok. Permasalahan rantai pasok terjadi dikarenakan persaingan yang semakin kompetitif, mengharuskan industri arang batok kelapa untuk meningkatkan kinerja. Cara meningkatkannya yaitu dengan prinsip efisiensi dan efektivitas dengan penerapan evaluasi kinerja rantai pasok yang diukur dengan beberapa indikator yaitu, reliability, responsiveness, agility, dan cost. Tujuam penelitian ini adalah untuk menganalisa kinerja rantai pasok yang diterapkan IKM Pante Baro di Kabupaten Bireuen.Supply Chain Performance of Coconut Shell Charcoal for Small and Medium Industries (IKM) Pante Baro in Bireuen RegencyAbstract. Aceh Province is an area that has coconut production with an average production in 2015-2019 of 63,3116 tons (BPS, 2016-2021). As one of the regions of Aceh Province, Bireuen Regency ranks first for the most coconut production out of 23 regencies/cities in Aceh Province with a total production of 15,411 tons/year (BPS, 2021). The export market share is very open for all coconut products, especially by-products such as cake, shell charcoal, coconut fiber, and coconut water. . Coconut shell charcoal business is a pretty good business prospect. This relatively new product is in dire need of a supply chain management network design. Supply chain problems occur due to increasingly competitive competition, requiring the coconut shell charcoal industry to improve performance. The way to improve it is with the principles of efficiency and effectiveness by implementing supply chain performance evaluation as measured by several indicators, namely, reliability, responsiveness, agility, and cost. The purpose of this research is to analyze the supply chain performance applied by IKM Pante Baro in Bireuen Regency.
{"title":"Kinerja Rantai Pasok Arang Batok Kelapa Industri Kecil Menengah (IKM) Pante Baro di Kabupaten Bireuen","authors":"Angela Putri Edika, Agustina Arida, Romano Romano","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.21883","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.21883","url":null,"abstract":"Abstrak. Provinsi Aceh merupakan wilayah yang memiliki produksi kelapa dengan produksi rata-rata pada tahun 2015-2019 sebesar 63.3116 ton (BPS, 2016-2021). Sebagai salah satu wilayah Provinsi Aceh, Kabupaten Bireuen menempati urutan pertama produksi kelapa terbanyak dari 23 kabupaten / kota yang ada di Provinsi Aceh dengan jumlah produksi sebesar 15.411 ton/tahun (BPS, 2021). Pangsa pasar ekspor sangat terbuka untuk semua produk kelapa, khususnya produk ikutan seperti bungkil, arang batok, sabut kelapa, dan air kelapa. . Usaha arang batok kelapa merupakan prospek bisnis yang cukup baik. Produk yang tergolong baru ini, sangat membutuhkan desain jaringan manajemen rantai pasok. Permasalahan rantai pasok terjadi dikarenakan persaingan yang semakin kompetitif, mengharuskan industri arang batok kelapa untuk meningkatkan kinerja. Cara meningkatkannya yaitu dengan prinsip efisiensi dan efektivitas dengan penerapan evaluasi kinerja rantai pasok yang diukur dengan beberapa indikator yaitu, reliability, responsiveness, agility, dan cost. Tujuam penelitian ini adalah untuk menganalisa kinerja rantai pasok yang diterapkan IKM Pante Baro di Kabupaten Bireuen.Supply Chain Performance of Coconut Shell Charcoal for Small and Medium Industries (IKM) Pante Baro in Bireuen RegencyAbstract. Aceh Province is an area that has coconut production with an average production in 2015-2019 of 63,3116 tons (BPS, 2016-2021). As one of the regions of Aceh Province, Bireuen Regency ranks first for the most coconut production out of 23 regencies/cities in Aceh Province with a total production of 15,411 tons/year (BPS, 2021). The export market share is very open for all coconut products, especially by-products such as cake, shell charcoal, coconut fiber, and coconut water. . Coconut shell charcoal business is a pretty good business prospect. This relatively new product is in dire need of a supply chain management network design. Supply chain problems occur due to increasingly competitive competition, requiring the coconut shell charcoal industry to improve performance. The way to improve it is with the principles of efficiency and effectiveness by implementing supply chain performance evaluation as measured by several indicators, namely, reliability, responsiveness, agility, and cost. The purpose of this research is to analyze the supply chain performance applied by IKM Pante Baro in Bireuen Regency.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82473161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}