Ghitza Darisa Rizkia Ramadani, S. Mintarsih, Anik Enikmawati
Pendahuluan: Penyakit asam urat atau yang dikenal juga dengan sebutan gout merupakan suatu penyakit karena kelainan metabolisme purin (hiperurisemia). Pada keadaan ini dapat terjadi oversekresi asam urat atau penurunann fungsi ginjal yang mengakibatkan penurunan fungsi ekresi asam urat atau kombinasi keduanya. Penatalaksanaan peningkatan asam urat prinsipnya adalah menurunkan asam urat dan mengatasi nyeri yang timbul. Salah satu terapi non farmkologi yaitu dengan mengkonsumsi rebusan daun salam. Daun salam merupakan salah satu terapi herbal yang berkhasiat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rebusan daun salam dalam menurunkan kadar asam urat. Metode: Metode penelitian yang dipakai dalam metode ini adalah one grup pretest maupun posttest sehinga hail yang di harapkan leebih akurat. Teknik analisa data yang di gunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji persyaratan mengunakan uji Shapiro-wilk dngan hasil distribusi normal mengunakan uji t-test paired. Hasil: Uji statistic paired t-test menunjukkan nilai rata-rata kadar asam urat sebelum diberikan rebusan daun salam adalah 7.070, sedangkan nilai rata-rata kadar asam urat sesudah diberikan rebusan daun salam adalah 4.930. Dari hasil mean sebelum dan sesudah didapatkan selisih nilai 2,14 dari jumlah 20 responden. P-value= 0.000<0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti ada perbedaan kadar asam urat yang signifikan pada penurunan kadar asam urat sebelum dan sesudah diberikan rebusan daun salam. Kesimpulan: Ada perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah dilakukan pemberian rebusan daun salam dapat brpengaruh terhadap kadar asam urat responden.
{"title":"PENGARUH REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP KADAR ASAM URAT","authors":"Ghitza Darisa Rizkia Ramadani, S. Mintarsih, Anik Enikmawati","doi":"10.47522/jmk.v4i1.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v4i1.100","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penyakit asam urat atau yang dikenal juga dengan sebutan gout merupakan suatu penyakit karena kelainan metabolisme purin (hiperurisemia). Pada keadaan ini dapat terjadi oversekresi asam urat atau penurunann fungsi ginjal yang mengakibatkan penurunan fungsi ekresi asam urat atau kombinasi keduanya. Penatalaksanaan peningkatan asam urat prinsipnya adalah menurunkan asam urat dan mengatasi nyeri yang timbul. Salah satu terapi non farmkologi yaitu dengan mengkonsumsi rebusan daun salam. Daun salam merupakan salah satu terapi herbal yang berkhasiat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rebusan daun salam dalam menurunkan kadar asam urat. \u0000Metode: Metode penelitian yang dipakai dalam metode ini adalah one grup pretest maupun posttest sehinga hail yang di harapkan leebih akurat. Teknik analisa data yang di gunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji persyaratan mengunakan uji Shapiro-wilk dngan hasil distribusi normal mengunakan uji t-test paired. \u0000Hasil: Uji statistic paired t-test menunjukkan nilai rata-rata kadar asam urat sebelum diberikan rebusan daun salam adalah 7.070, sedangkan nilai rata-rata kadar asam urat sesudah diberikan rebusan daun salam adalah 4.930. Dari hasil mean sebelum dan sesudah didapatkan selisih nilai 2,14 dari jumlah 20 responden. P-value= 0.000<0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti ada perbedaan kadar asam urat yang signifikan pada penurunan kadar asam urat sebelum dan sesudah diberikan rebusan daun salam. \u0000Kesimpulan: Ada perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah dilakukan pemberian rebusan daun salam dapat brpengaruh terhadap kadar asam urat responden.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"72 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90242000","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Tanaman jeruk nipis merupakan salah satu tanaman endemik indonesia yang telah banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Diketahui bahwa kandungan metabolit sekunder yang dimiliki tanaman jeruk nipis salah satunya adalah flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar flavonoid pada ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle). Metode: Ekstraksi kulit jeruk nipis (Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle) menggunakan metode maserasi dengan pelarut etil asetat. Penentuan kadar flavonoid dalam ekstrak etil asetat kulit jeruk nipis menggunakan metode kolorimetri dengan pereaksi AlCl3 dan menggunakan kuersetin sebagai standar pembanding pada panjang gelombang maksimum 430 nm dengan waktu operasi 50 menit. Hasil: Rata-rata kandungan total flavonoid dalam ekstrak etil asetat kulit jeruk nipis adalah 0,64% (b/b) dengan nilai SD 0,0133 dan RSD 0,029%. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar flavonoid total dari ekstrak kulit Jeruk Limau (Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle) yang diekstraksi dengan menggunakan pelarut Etil Asetat sebesar 0,64% (b/b).
引言:柠檬是一种被广泛用作药用植物的印尼地方病之一。一种酸橙植物的次级代谢物质包括类黄酮。这项研究的目的是确定柠檬皮提取物中黄酮的含量。史荣高弟兄)。方法:提取石灰皮(柑橘皮)。使用丙烯酸溶剂的方法。用AlCl3分解法测定酸橙皮中的黄酮含量,并使用kuersen作为最大波长430 nm的标尺,手术时间为50分钟。结果:nipi橙子醋酸盐提取物中黄酮的总含量为0.64% (b/b),值为0.0133和RSD 0.029%。结论:根据已经进行的研究,可以得出结论,黄酮的总含量是由柠檬皮提取物(Citrus x aurantiifolia, chris)提取的。Swingle)这是用0.64%的醋酸溶剂(b/b)提取的。
{"title":"PENETAPAN KADAR FLAVONOID PADA EKSTRAK ETIL ASETAT KULIT JERUK LIMAU (Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle)","authors":"Intan Kurnia Putri, N. Nastiti","doi":"10.47522/jmk.v4i1.102","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v4i1.102","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Tanaman jeruk nipis merupakan salah satu tanaman endemik indonesia yang telah banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Diketahui bahwa kandungan metabolit sekunder yang dimiliki tanaman jeruk nipis salah satunya adalah flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar flavonoid pada ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle). \u0000Metode: Ekstraksi kulit jeruk nipis (Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle) menggunakan metode maserasi dengan pelarut etil asetat. Penentuan kadar flavonoid dalam ekstrak etil asetat kulit jeruk nipis menggunakan metode kolorimetri dengan pereaksi AlCl3 dan menggunakan kuersetin sebagai standar pembanding pada panjang gelombang maksimum 430 nm dengan waktu operasi 50 menit. \u0000Hasil: Rata-rata kandungan total flavonoid dalam ekstrak etil asetat kulit jeruk nipis adalah 0,64% (b/b) dengan nilai SD 0,0133 dan RSD 0,029%. \u0000Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar flavonoid total dari ekstrak kulit Jeruk Limau (Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle) yang diekstraksi dengan menggunakan pelarut Etil Asetat sebesar 0,64% (b/b).","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"136 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76397928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Gangguan mental emosional yang bermanifestasi sebagai gangguan kecemasan dan depresi sehingga dapat mempengaruhi pasien dalam menjalani proses penyembuhan, relaksasi autogenik diketahui menjadi salah satu dari terapi komplementer yang dapat memberikan efek positif terhadap kondisi kecemasan yang dialami oleh pasien. Metode: Penulis melakukan studi literatur dengan pendekatan sederhana terhadap 10 artikel tentang efektifitas pemberian terapi relaksasi autogenik atau autogenic training.Metode yang digunakan dalam penumpulan artikel pada databasegoogle scholar. Sumber referensi dipilih menggunakan metode Problem, Intervention, Comparison, Outcomes (PICO) dengan batasan artikel yang diterbitkan dari tahun 2016-2021. Hasil: Hasil yang didapatkan adalah pemberian terapi relaksasi autogenik cukup efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien dalam berbagai kondisi Kesimpulan: Kesimpulan dari penulisan ini adalah mengingat relaksasi autogenik adalah salah satu terapi yang membutuhkan keahlian khusus dalam pelaksanaannya kepada pasien, maka tenaga kesehatan perlu mempertimbangkan untuk menguasai metode relaksasi autogenik agar dapat membawa hasil yang signifikan bagi pasien.
{"title":"EFEKTIVITAS RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP KECEMASAN PASIEN","authors":"Noviyana Prasasti, Welmi Solihat, Rani Waily, Ruth Alferina, Diana Solla, Anung Ahadi Pradana","doi":"10.47522/jmk.v4i1.103","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v4i1.103","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Gangguan mental emosional yang bermanifestasi sebagai gangguan kecemasan dan depresi sehingga dapat mempengaruhi pasien dalam menjalani proses penyembuhan, relaksasi autogenik diketahui menjadi salah satu dari terapi komplementer yang dapat memberikan efek positif terhadap kondisi kecemasan yang dialami oleh pasien. \u0000Metode: Penulis melakukan studi literatur dengan pendekatan sederhana terhadap 10 artikel tentang efektifitas pemberian terapi relaksasi autogenik atau autogenic training.Metode yang digunakan dalam penumpulan artikel pada databasegoogle scholar. Sumber referensi dipilih menggunakan metode Problem, Intervention, Comparison, Outcomes (PICO) dengan batasan artikel yang diterbitkan dari tahun 2016-2021. \u0000Hasil: Hasil yang didapatkan adalah pemberian terapi relaksasi autogenik cukup efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien dalam berbagai kondisi \u0000Kesimpulan: Kesimpulan dari penulisan ini adalah mengingat relaksasi autogenik adalah salah satu terapi yang membutuhkan keahlian khusus dalam pelaksanaannya kepada pasien, maka tenaga kesehatan perlu mempertimbangkan untuk menguasai metode relaksasi autogenik agar dapat membawa hasil yang signifikan bagi pasien.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77742118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Atik Purwanti, Aulia Yoli Saputri, Edita Astuti Panjaitan
Pendahuluan: Preeklamsia berat adalah penyakit vasospastik yang ditemukan setelah usia kehamilan 20 minggu atau postpartum dini yang ditandai dengan proteinuria. Komplikasi preeklamsia merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu prenatal. Penatalaksanaan preeklampsia sejauh ini belum menghasilkan perubahan yang signifikan dalam hasil. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi antara teori, kasus, dan penerapan asuhan pada ibu preeklamsia. Metode: Studi kasus ini melibatkan seorang wanita preeklamsia dengan usia kehamilan 37 minggu dengan subyek studi kasus. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan format penilaian dan pemeriksaan penunjang protein urin. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil: Hasil penelitian adalah riwayat ibu mengalami preeklamsia berat pada kehamilan pertama kedua (indikasi sectio caesarea) saat diagnosis. Ada sejarah antara teori dan kasus, diagnosis yaitu risiko ketidakstabilan tingkat darah terkait. Selanjutnya, implementasi intervensi yang ditentukan dalam diagnosis dapat diperhatikan. Tindak lanjut temuan dalam perawatan kasus pada kasus preeklamsia berat harus dioptimalkan dengan mengacu pada praktik dan intervensi berbasis bukti. Kesimpulan: Sebagai upaya promotor, diharapkan petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan untuk mengontrol tekanan darah secara teratur selama kehamilan.
{"title":"ASUHAN KEPERAWATAN SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI PRE-EKLAMSIA BERAT","authors":"Atik Purwanti, Aulia Yoli Saputri, Edita Astuti Panjaitan","doi":"10.47522/jmk.v4i1.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v4i1.96","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Preeklamsia berat adalah penyakit vasospastik yang ditemukan setelah usia kehamilan 20 minggu atau postpartum dini yang ditandai dengan proteinuria. Komplikasi preeklamsia merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu prenatal. Penatalaksanaan preeklampsia sejauh ini belum menghasilkan perubahan yang signifikan dalam hasil. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi antara teori, kasus, dan penerapan asuhan pada ibu preeklamsia. \u0000Metode: Studi kasus ini melibatkan seorang wanita preeklamsia dengan usia kehamilan 37 minggu dengan subyek studi kasus. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan format penilaian dan pemeriksaan penunjang protein urin. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif. \u0000Hasil: Hasil penelitian adalah riwayat ibu mengalami preeklamsia berat pada kehamilan pertama kedua (indikasi sectio caesarea) saat diagnosis. Ada sejarah antara teori dan kasus, diagnosis yaitu risiko ketidakstabilan tingkat darah terkait. Selanjutnya, implementasi intervensi yang ditentukan dalam diagnosis dapat diperhatikan. Tindak lanjut temuan dalam perawatan kasus pada kasus preeklamsia berat harus dioptimalkan dengan mengacu pada praktik dan intervensi berbasis bukti. \u0000Kesimpulan: Sebagai upaya promotor, diharapkan petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan untuk mengontrol tekanan darah secara teratur selama kehamilan.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79140144","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Noor Andryan Ilsan, Siti Nurfajriah, Maulin Inggraini
Pendahuluan: Penyakit infeksi pernafasan karena bakteri merupakan penyakit yang memiliki kasus tinggi di Indonesia. Penyakit pernafasan karena infeksi bakteri juga bersifat nosokomial dan dapat menyebar di komunitas. Bakteri yang menyebabkan infeksi pernafasan ini sangat beragam baik dari jenis bakterinya, tingkat resistensinya, maupun tingkat virulensinya. Tingkat virulensi bakteri mempengaruhi konsekuensi penyakitnya pada pasien. Metode: Dalam menentukan virulensi bakteri secara in vivo, beberapa hewan dapat digunakan sebagai model infeksi pernafasan karena bakteri seperti tikus, ikan zebra (Danio rerio), ngengat lilin (Galleria mellonella), nematoda Caenorhabditis elegans. Hasil: Dari sudut pandang author, jika menilik biaya dan kemudahan sebagai prioritas, ulat G. mellonella memiliki beberapa keunggulan dibandingkan hewan lain seperti biaya produksi murah, tidak membutuhkan perizinan etik, dapat diinkubasi pada suhu 37° C, juga sudah banyak publikasi yang menggunakan ulat ini dalam uji virulensi bakteri. Kesimpulan: Review artikel ini akan menjelaskan perbandingan kelebihan dan kekurangan hewan model tersebut dalam model in vivo bakteri infeksi pernafasan.
{"title":"HEWAN SEBAGAI MODEL PENYAKIT INFEKSI PERNAFASAN YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI","authors":"Noor Andryan Ilsan, Siti Nurfajriah, Maulin Inggraini","doi":"10.47522/jmk.v4i1.104","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v4i1.104","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penyakit infeksi pernafasan karena bakteri merupakan penyakit yang memiliki kasus tinggi di Indonesia. Penyakit pernafasan karena infeksi bakteri juga bersifat nosokomial dan dapat menyebar di komunitas. Bakteri yang menyebabkan infeksi pernafasan ini sangat beragam baik dari jenis bakterinya, tingkat resistensinya, maupun tingkat virulensinya. Tingkat virulensi bakteri mempengaruhi konsekuensi penyakitnya pada pasien. \u0000Metode: Dalam menentukan virulensi bakteri secara in vivo, beberapa hewan dapat digunakan sebagai model infeksi pernafasan karena bakteri seperti tikus, ikan zebra (Danio rerio), ngengat lilin (Galleria mellonella), nematoda Caenorhabditis elegans. \u0000Hasil: Dari sudut pandang author, jika menilik biaya dan kemudahan sebagai prioritas, ulat G. mellonella memiliki beberapa keunggulan dibandingkan hewan lain seperti biaya produksi murah, tidak membutuhkan perizinan etik, dapat diinkubasi pada suhu 37° C, juga sudah banyak publikasi yang menggunakan ulat ini dalam uji virulensi bakteri. \u0000Kesimpulan: Review artikel ini akan menjelaskan perbandingan kelebihan dan kekurangan hewan model tersebut dalam model in vivo bakteri infeksi pernafasan.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84155789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Tidur merupakan salah satu proses fisiologis penting pada manusia yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan melanjutkan fungsi biologis, psikologis, sosial dan budaya. Kualitas tidur merupakan suatu kondisi yang dapat dilihat dari kemampuan individu untuk mempertahankan gerakan mata cepat dan gerakan mata non cepat tidur. Kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa akan berdampak pada kesehatan fisik, psikis dan penurunan prestasi akademik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa keperawatan sarjana keperawatan fakultas keperawatan universitas muhammadiyah jakarta. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel responden menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Hasil: Hasil penelitian menggunakan analisis uji statistik Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada mahasiswa adalah jenis kelamin, aktivitas fisik, stres psikologis dan stres akademik. Kesimpulan: Ada hubungan antara jenis kelamin, aktivitas fisik, stres psikologis, dan stres akademik terhadap kualitas tidur mahasiswa.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS TIDUR MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN 2021","authors":"Naryati Naryati, Ramdhaniyah Ramdhaniyah","doi":"10.47522/jmk.v4i1.97","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v4i1.97","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Tidur merupakan salah satu proses fisiologis penting pada manusia yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan melanjutkan fungsi biologis, psikologis, sosial dan budaya. Kualitas tidur merupakan suatu kondisi yang dapat dilihat dari kemampuan individu untuk mempertahankan gerakan mata cepat dan gerakan mata non cepat tidur. Kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa akan berdampak pada kesehatan fisik, psikis dan penurunan prestasi akademik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa keperawatan sarjana keperawatan fakultas keperawatan universitas muhammadiyah jakarta. \u0000Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel responden menggunakan teknik proportional stratified random sampling. \u0000Hasil: Hasil penelitian menggunakan analisis uji statistik Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada mahasiswa adalah jenis kelamin, aktivitas fisik, stres psikologis dan stres akademik. \u0000Kesimpulan: Ada hubungan antara jenis kelamin, aktivitas fisik, stres psikologis, dan stres akademik terhadap kualitas tidur mahasiswa.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73003168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Overweight adalah kondisi seseorang dimana terjadi ketidakseimbangan antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Jakarta Pusat merupakan salah satu kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta dengan prevalensi overweight anak usia 5-12 tahun tertinggi sebesar 16,02%. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya overweight pada anak adalah asupan zat gizi makro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi makro dengan kejadian overweight pada siswa SD N Kenari 01 Jakarta Pusat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan design cross sectional dilakukan pada bulan Juni-Juli 2020. Subyek penelitian siswa SD kelas 4 dan 5 berjumlah 106 siswa yang ditentukan dengan metode Simple Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner via daring kemudian dilakukan analisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Terdapat hubungan asupan energi (p=0,012), karbohidrat (p=0,040) dengan kejadian overweight dan tidak terdapat hubungan asupan protein (p=0,096), lemak (p=0,204) dengan kejadian overweight. Kesimpulan: Asupan energi dan karbohidrat berhubungan dengan kejadian overweight pada siswa SD N Kenari 01 Jakarta Pusat. Sedangkan asupan protein dan lemak tidak berhubungan dengan kejadian overweight pada siswa SD N Kenari 01 Jakarta Pusat.
{"title":"PENGARUH ASUPAN GIZI MAKRO TERHADAP KEJADIAN OVERWEIGHT PADA SISWA JAKARTA PUSAT","authors":"M. Aslam, Lusiana Octavira","doi":"10.47522/jmk.v4i1.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v4i1.105","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Overweight adalah kondisi seseorang dimana terjadi ketidakseimbangan antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Jakarta Pusat merupakan salah satu kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta dengan prevalensi overweight anak usia 5-12 tahun tertinggi sebesar 16,02%. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya overweight pada anak adalah asupan zat gizi makro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi makro dengan kejadian overweight pada siswa SD N Kenari 01 Jakarta Pusat. \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan design cross sectional dilakukan pada bulan Juni-Juli 2020. Subyek penelitian siswa SD kelas 4 dan 5 berjumlah 106 siswa yang ditentukan dengan metode Simple Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner via daring kemudian dilakukan analisis menggunakan uji chi-square. \u0000Hasil: Terdapat hubungan asupan energi (p=0,012), karbohidrat (p=0,040) dengan kejadian overweight dan tidak terdapat hubungan asupan protein (p=0,096), lemak (p=0,204) dengan kejadian overweight. \u0000Kesimpulan: Asupan energi dan karbohidrat berhubungan dengan kejadian overweight pada siswa SD N Kenari 01 Jakarta Pusat. Sedangkan asupan protein dan lemak tidak berhubungan dengan kejadian overweight pada siswa SD N Kenari 01 Jakarta Pusat.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"155 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73729424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi dan indeks prestasi mahasiswa STIKes Raflesia Depok. Prestasi akademik pada mahasiswa dipengaruhi oleh faktor yang bersumber dari internal dan eksternal setiap individu. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi adalah status gizi. Gizi yang baik sangat penting untuk perkembangan mental, produktivitas serta prestasi akademik. Namun, peranan masing-masing faktor penentu tidak selalu sama dan tetap. Metode: Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif cross sectional dengan jumlah sampel 140 orang mahasiswa. Pengambilan data primer dilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, dan pengisian kuesioner secara mandiri (self-administering questionnaire) sesuai pedoman pengisian kuesioner. Kuesioner 2x24-hour of food recall digunakan untuk mengetahui asupan gizi mahasiswa. Data sekunder didapatkan berupa indeks prestasi mahasiswa. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan indeks prestasi mahasiswa. Dalam penelitian ini terdapat faktor lain yang lebih kuat sebagai penentu kesuksesan indeks prestasi mahasiswa. Kesimpulan: Asupan Fe memiliki hubungan secara signifikan dengan indeks prestasi mahasiswa D3 Keperawatan STIKes Raflesia Depok.
{"title":"HUBUNGAN STATUS GIZI DAN INDEKS PRESTASI DENGAN ASUPAN GIZI SEBAGAI FAKTOR RESIKO","authors":"Rahmi Nurmadinisia, Yulia Anggraeni Hidayat","doi":"10.47522/jmk.v3i2.82","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v3i2.82","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi dan indeks prestasi mahasiswa STIKes Raflesia Depok. Prestasi akademik pada mahasiswa dipengaruhi oleh faktor yang bersumber dari internal dan eksternal setiap individu. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi adalah status gizi. Gizi yang baik sangat penting untuk perkembangan mental, produktivitas serta prestasi akademik. Namun, peranan masing-masing faktor penentu tidak selalu sama dan tetap.\u0000Metode: Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif cross sectional dengan jumlah sampel 140 orang mahasiswa. Pengambilan data primer dilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, dan pengisian kuesioner secara mandiri (self-administering questionnaire) sesuai pedoman pengisian kuesioner. Kuesioner 2x24-hour of food recall digunakan untuk mengetahui asupan gizi mahasiswa. Data sekunder didapatkan berupa indeks prestasi mahasiswa. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan regresi logistik.\u0000Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan indeks prestasi mahasiswa. Dalam penelitian ini terdapat faktor lain yang lebih kuat sebagai penentu kesuksesan indeks prestasi mahasiswa.\u0000Kesimpulan: Asupan Fe memiliki hubungan secara signifikan dengan indeks prestasi mahasiswa D3 Keperawatan STIKes Raflesia Depok.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80398385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Keadaan remaja yang mudah dipengaruhi lingkungan sekitar dapat berpengaruh terhadap sikap serta perilaku giziya termasuk dalam hal kebiasaan makannya, dan bila tidak disadari secara dini akan berdampak pada kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan sikap dan perilaku gizi seimbang pada remaja di SMA Korpri Bekasi. Metode: Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X-XI sebanyak 130 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang sudah ditetapkan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilakukan secara daring dengan google form. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan di SMA Korpri Bekasi. Hasil: Hasil analisis univariat, siswa yang memiliki pengetahuan yang baik sebesar 53,1% dan pengetahuan yang kurang baik sebesar 46,9% sedangkan yang memiliki sikap yang positif 56,9% dan yang memiliki sikap negatif 43,1%. Hasil bivariate dengan uji chi-square didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan sikap gizi p-value = 0,514 (p>0,05) dan terdapat hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang p-value = 0,032 (p<0,05), dengan nilai OR = 0,466. Kesimpulan: Diharapkan melalui seminar dan bimbingan dari pihak sekolah dapat menambah pengetahuan dan memperbaiki sikap serta perilaku siswa terkait gizi seimbang.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN SIKAP DAN PERILAKU GIZI SEIMBANG PADA SISWA SMA KORPRI BEKASI DI MASA PANDEMIC COVID-19","authors":"Yolandita Aura, Noerfitri Noerfitri","doi":"10.47522/jmk.v3i2.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v3i2.83","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Keadaan remaja yang mudah dipengaruhi lingkungan sekitar dapat berpengaruh terhadap sikap serta perilaku giziya termasuk dalam hal kebiasaan makannya, dan bila tidak disadari secara dini akan berdampak pada kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan sikap dan perilaku gizi seimbang pada remaja di SMA Korpri Bekasi.\u0000Metode: Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X-XI sebanyak 130 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang sudah ditetapkan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilakukan secara daring dengan google form. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan di SMA Korpri Bekasi.\u0000Hasil: Hasil analisis univariat, siswa yang memiliki pengetahuan yang baik sebesar 53,1% dan pengetahuan yang kurang baik sebesar 46,9% sedangkan yang memiliki sikap yang positif 56,9% dan yang memiliki sikap negatif 43,1%. Hasil bivariate dengan uji chi-square didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan sikap gizi p-value = 0,514 (p>0,05) dan terdapat hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang p-value = 0,032 (p<0,05), dengan nilai OR = 0,466.\u0000Kesimpulan: Diharapkan melalui seminar dan bimbingan dari pihak sekolah dapat menambah pengetahuan dan memperbaiki sikap serta perilaku siswa terkait gizi seimbang.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"120 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87497680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Inosensia Yesika, Tuti Asrianti Utami, E. Ernawati
Pendahuluan: Pengalaman puting lecet dialami oleh semua ibu menyusui terutama pada saat melahirkan anak pertama karena merupakan pengalaman pertama yang dilakukan oleh ibu menyusui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengalaman ibu menyusui. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan fenomenologi deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini adalah 7 orang dengan perjuangan 22 sampai 35 tahun dengan bola salju. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan teknik teknik analisis data Colaizzi. Hasil: Penelitian ini menghasilkan 3 tema yaitu pengalaman ibu menyusui, manajemen dalam mengatasi masalah, dan kegiatan yang menghasilkan ibu menyusui. Kesimpulan: Peneliti menginginkan agar ibu bersalin khususnya puting lecet tidak berhenti memberikan ASI kepada bayinya, begitu juga sebaliknya ibu memahami manajemen dalam penanganan masalah yang dapat tercapai secara optimal. Penelitian ini juga dapat dikembangkan.
{"title":"PENGALAMAN IBU DENGAN PUTING LECET TERHADAP KEBERLANJUTAN MENYUSUI","authors":"Inosensia Yesika, Tuti Asrianti Utami, E. Ernawati","doi":"10.47522/jmk.v3i2.87","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v3i2.87","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pengalaman puting lecet dialami oleh semua ibu menyusui terutama pada saat melahirkan anak pertama karena merupakan pengalaman pertama yang dilakukan oleh ibu menyusui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengalaman ibu menyusui.\u0000Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan fenomenologi deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini adalah 7 orang dengan perjuangan 22 sampai 35 tahun dengan bola salju. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan teknik teknik analisis data Colaizzi.\u0000Hasil: Penelitian ini menghasilkan 3 tema yaitu pengalaman ibu menyusui, manajemen dalam mengatasi masalah, dan kegiatan yang menghasilkan ibu menyusui.\u0000Kesimpulan: Peneliti menginginkan agar ibu bersalin khususnya puting lecet tidak berhenti memberikan ASI kepada bayinya, begitu juga sebaliknya ibu memahami manajemen dalam penanganan masalah yang dapat tercapai secara optimal. Penelitian ini juga dapat dikembangkan.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"56 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83958909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}