Nunik Tri Rahayu, Ai Sri Nurhasanah, Alfi Rumidatul, Feldha Fadhila, Yayan Maryana
Pendahuluan: Pohon Sengon (Falcataria moluccana) memiliki senyawa metabolit sekunder yaitu terpenoid, steroid, flavonoid, fenolik, tanin, saponin yang berfungsi sebagai antibakteri. Antibakteri bersumber dari alam menjadi alternatif untuk pengobatan penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kulit ranting Sengon dengan pelarut n-heksana dan metanol terhadap Shigella dysentriae, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus mirabilis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Kirby Bauer dengan konsentrasi ekstrak 9%, 9,5%, 10%, 10,5% dan 11%. Hasil: Hasil ekstrak kulit ranting Sengon menunjukkan adanya zona bening dengan konsentrasi efektif yaitu 11% terhadap Shigella dysentriae (4 mm), Escherichia coli (1,7 mm), Salmonella typhi (3,3 mm). Sedangkan ekstrak kulit ranting Sengon dengan pelarut n-heksana terhadap Proteus mirabillis (2,7 mm). Kesimpulan: Ekstrak kulit ranting Sengon dengan pelarut metanol dan n-heksana memiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella dysentriae, Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Proteus mirabilis.
{"title":"PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT RANTING SENGON (Falcataria moluccana) DENGAN PELARUT METANOL DAN N-HEKSANA","authors":"Nunik Tri Rahayu, Ai Sri Nurhasanah, Alfi Rumidatul, Feldha Fadhila, Yayan Maryana","doi":"10.47522/jmk.v3i1.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v3i1.44","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pohon Sengon (Falcataria moluccana) memiliki senyawa metabolit sekunder yaitu terpenoid, steroid, flavonoid, fenolik, tanin, saponin yang berfungsi sebagai antibakteri. Antibakteri bersumber dari alam menjadi alternatif untuk pengobatan penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kulit ranting Sengon dengan pelarut n-heksana dan metanol terhadap Shigella dysentriae, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus mirabilis.\u0000Metode: Penelitian ini menggunakan metode Kirby Bauer dengan konsentrasi ekstrak 9%, 9,5%, 10%, 10,5% dan 11%.\u0000Hasil: Hasil ekstrak kulit ranting Sengon menunjukkan adanya zona bening dengan konsentrasi efektif yaitu 11% terhadap Shigella dysentriae (4 mm), Escherichia coli (1,7 mm), Salmonella typhi (3,3 mm). Sedangkan ekstrak kulit ranting Sengon dengan pelarut n-heksana terhadap Proteus mirabillis (2,7 mm).\u0000Kesimpulan: Ekstrak kulit ranting Sengon dengan pelarut metanol dan n-heksana memiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella dysentriae, Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Proteus mirabilis.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79547838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut data World Health Organisastion Tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 17.5 juta orang meninggal dunia akibat penyakit jantung koroner. Berbagai faktor risiko yang menyebabkan terjadinya Penyakit Jantung Koroner. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko yang menyebabkan penyakit jantung koroner di RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta. Metode yang digunakan adalah desain cross-sectional dengan menggunakan kuesioner kepada 95 pasien yang kontrol rawat jalan di poli Jantung RSAL. Dr Mintohardjo Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar berusia ≥ 55 tahun sebanyak 65 orang, berjenis kelamin laki-laki sebanyak 53 orang dan tidak memiliki riwayat merokok sebanyak 52 orang. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi pada penderita penyakit jantung koroner adalah perokok pasif sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia ≥ 55 tahun dan jenis kelamin laki-laki. Penelitian ini menjadi dasar untuk penelitian berikutnya dan diharapkan mengindentifikasi factor risiko lainnya dalam jumlah sampel yang lebih besar.
根据2012年世界卫生组织(World Health organization)的数据,多达1700万人死于冠心病。导致冠心病的各种风险因素。本研究的目的是确定在雅加达明托哈德霍医生的RSAL中引起冠心病的风险因素。使用的方法是对95名控制RSAL心脏门路的患者进行交叉设计。Mintohardjo雅加达博士。研究结果表明,大部分≥55岁多达65人,男性性别多达53人,也有抽烟史共有52人。这项研究的结论是可以修改的冠心病患者的风险因素是被动吸烟而不可修改的风险因素是男人≥55岁的年龄和性别。本研究为下一项研究奠定了基础,并预计将在更大的样本数量中确定其他风险因素。
{"title":"GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLI JANTUNG RSAL dr. MINTOHARJO","authors":"Devi Susanti, Lastri Yanti","doi":"10.47522/JMK.V2I2.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/JMK.V2I2.36","url":null,"abstract":"Menurut data World Health Organisastion Tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 17.5 juta orang meninggal dunia akibat penyakit jantung koroner. Berbagai faktor risiko yang menyebabkan terjadinya Penyakit Jantung Koroner. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko yang menyebabkan penyakit jantung koroner di RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta. Metode yang digunakan adalah desain cross-sectional dengan menggunakan kuesioner kepada 95 pasien yang kontrol rawat jalan di poli Jantung RSAL. Dr Mintohardjo Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar berusia ≥ 55 tahun sebanyak 65 orang, berjenis kelamin laki-laki sebanyak 53 orang dan tidak memiliki riwayat merokok sebanyak 52 orang. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi pada penderita penyakit jantung koroner adalah perokok pasif sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia ≥ 55 tahun dan jenis kelamin laki-laki. Penelitian ini menjadi dasar untuk penelitian berikutnya dan diharapkan mengindentifikasi factor risiko lainnya dalam jumlah sampel yang lebih besar.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76506542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi merupakan jenis penyakit tidak menular (PTM) yang sering di jumpai di Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah systole lebih 140 mmHg dan tekanan darah diastole lebih dari 90 mmHg. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi. Faktor tersebut ada yang dapat dimodifikasi dan ada faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Beberapa faktor yang tidak dapat dimodifikasi ini termasuk dalam karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, lama mengalami hipertensi dan Pendidikan sementara karakteristik resoponden yang dapat di modifikasi meliputi indeks massa tubuh, Indeks Massa Tubuh. Tujuan penelitian ini dilakukan agar dapat melihat gambaran karakteristik responden hipertensi. Metode penelitian ini yaitu deskriptif cross-sectional. Teknik pengambilan sampling dengan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 66 orang. Hasil penelitian menunjukan rerata usia responden yaitu 55 tahun, jenis kelamin mayoritas perempuan sebesar 68.2%, lama menderita rerata 7 tahun, rerata IMT 28,89 termasuk dalam obesitas derajat 1 dan Pendidikan mayoritas SMA sebesar 48,5%. Karakteristik responden dalam penelitian termasuk dalam golongan beresiko mengalami hipertensi.
{"title":"Deskripsi Karakteristik Klien Hipertensi","authors":"Lisbeth Pardede, Renta Sianturi, Aprillia Veranita","doi":"10.47522/10.47522/VOL3ISS2PP1","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/10.47522/VOL3ISS2PP1","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan jenis penyakit tidak menular (PTM) yang sering di jumpai di Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah systole lebih 140 mmHg dan tekanan darah diastole lebih dari 90 mmHg. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi. Faktor tersebut ada yang dapat dimodifikasi dan ada faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Beberapa faktor yang tidak dapat dimodifikasi ini termasuk dalam karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, lama mengalami hipertensi dan Pendidikan sementara karakteristik resoponden yang dapat di modifikasi meliputi indeks massa tubuh, Indeks Massa Tubuh. Tujuan penelitian ini dilakukan agar dapat melihat gambaran karakteristik responden hipertensi. Metode penelitian ini yaitu deskriptif cross-sectional. Teknik pengambilan sampling dengan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 66 orang. Hasil penelitian menunjukan rerata usia responden yaitu 55 tahun, jenis kelamin mayoritas perempuan sebesar 68.2%, lama menderita rerata 7 tahun, rerata IMT 28,89 termasuk dalam obesitas derajat 1 dan Pendidikan mayoritas SMA sebesar 48,5%. Karakteristik responden dalam penelitian termasuk dalam golongan beresiko mengalami hipertensi.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88968735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling umum yang dapat mempengaruhi wanita selama kehamilan. Pelayanan kesehatan antenatal dengan pendekatan m-health melalui aplikasi telepon pintar dapat memfasilitasi pemantauan perkembangan penyakit dan respon pengobatan, serta membantu memastikan bahwa masalah-masalah penting tidak diabaikan oleh penyedia pelayanan kesehatan terutama terkait gejala depresi pada ibu hamil. Selama periode prenatal ini, ibu hamil membutuhkan pelayanan teratur dan panduan. Diharapkan dengan berkembangnya m-health ini mampu memberikan informasi kesehatan di masa awal kehamilan yang akan meningkatkan kepercayaan diri ibu dan mengurangi kecemasan . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, yaitu suatu studi yang dilakukan untuk menganalisis literatur-literatur yang telah dipilih dari berbagai sumber hingga menjadi sebuah satu kesimpulan ide baru. Tinjauan literatur awal menghasilkan 15 (lima belas) jurnal. Setelah kriteria inklusi dan eksklusi digunakan 10 (sepuluh) studi memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk ulasan ini. Hasil pencarian didapatkan sebanyak 10 jurnal yang dianggap sesuai dan tepat dengan tujuan penelitian kemudian setelah itu dijadikan satu, kemudian dilakukan skrining apakah judul pada jurnal-jurnal tersebut memiliki persamaan atau perbedaannya. Melalui skrining didapatkan 10 jurnal yang memenuhi kriteria yang ditetapkan juga berdasarkan eligibility sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Kesimpulan Beberapa keuntungan yang didapatkan dalam pendekatan m-health yaitu menawarkan cara yang mudah diakses dan murah untuk mengumpulkan gejala pada pasien dalam waktu nyata, menerima saran untuk mendiskusikan hasil mereka dengan para professional perawatan, serta meningkatkan kualitas tindak lanjut perawatan prenatal terkait depresi perinatal.
{"title":"PENGGUNAAN M-HEALTH DALAM MELAKUKAN IMPLEMENTASI SKRINING GEJALA DEPRESI IBU HAMIL PADA KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC): A LITERATURE REVIEW","authors":"Elfrida Simamora, L. Rahman","doi":"10.47522/JMK.V2I2.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/JMK.V2I2.37","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling umum yang dapat mempengaruhi wanita selama kehamilan. Pelayanan kesehatan antenatal dengan pendekatan m-health melalui aplikasi telepon pintar dapat memfasilitasi pemantauan perkembangan penyakit dan respon pengobatan, serta membantu memastikan bahwa masalah-masalah penting tidak diabaikan oleh penyedia pelayanan kesehatan terutama terkait gejala depresi pada ibu hamil. Selama periode prenatal ini, ibu hamil membutuhkan pelayanan teratur dan panduan. Diharapkan dengan berkembangnya m-health ini mampu memberikan informasi kesehatan di masa awal kehamilan yang akan meningkatkan kepercayaan diri ibu dan mengurangi kecemasan . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, yaitu suatu studi yang dilakukan untuk menganalisis literatur-literatur yang telah dipilih dari berbagai sumber hingga menjadi sebuah satu kesimpulan ide baru. Tinjauan literatur awal menghasilkan 15 (lima belas) jurnal. Setelah kriteria inklusi dan eksklusi digunakan 10 (sepuluh) studi memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk ulasan ini. Hasil pencarian didapatkan sebanyak 10 jurnal yang dianggap sesuai dan tepat dengan tujuan penelitian kemudian setelah itu dijadikan satu, kemudian dilakukan skrining apakah judul pada jurnal-jurnal tersebut memiliki persamaan atau perbedaannya. Melalui skrining didapatkan 10 jurnal yang memenuhi kriteria yang ditetapkan juga berdasarkan eligibility sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Kesimpulan Beberapa keuntungan yang didapatkan dalam pendekatan m-health yaitu menawarkan cara yang mudah diakses dan murah untuk mengumpulkan gejala pada pasien dalam waktu nyata, menerima saran untuk mendiskusikan hasil mereka dengan para professional perawatan, serta meningkatkan kualitas tindak lanjut perawatan prenatal terkait depresi perinatal.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83246603","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Perilaku merokok berdampak yang buruk terhadap kesehatan. Salah satu zat berbahaya dalam asap rokok yaitu karbon monoksida. Karbon monoksida yang sangat mudah berikatan dengan hemoglobin dibandingkan dengan oksigen maupun karbondioksida. Ikatan karbon monoksida dengan hemoglobin dapat beresiko terjadinya kondisi hipoksia. Jika kondisi ini dibiarkan maka dapat menyebabkan kematian sel. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran kadar hemoglobin pada perokok aktif di Terminal Kayuringin Kota Bekasi. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah responden sebanyak 31 perokok aktif yang diperoleh melalui wawancara dan kadar hemoglobin diperiksa dengan menggunakan alat hematology analyzer ABX Micros 60. Hasil: Hasil penelitian kadar hemoglobin pada 31 responden perokok aktif diperoleh nilai rata-rata sebesar 14,5 g/dL, dengan standar deviasi 1,0942 g/dL, nilai tertinggi 16,9 g/dL dan nilai terendah 12,3 g/dL. Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin pada 31 responden perokok aktif masih dalam kadar normal. Kadar hemoglobin normal pada perokok aktif diduga sebagai respon tubuh untuk memenuhi oksigen dan menjaga homeostatis agar metabolisme tubuh berjalan normal.
{"title":"GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PEROKOK AKTIF DI TERMINAL KAYURINGIN KOTA BEKASI","authors":"Moudy Ramadhanti, Ria Amelia, Danny Luhulima","doi":"10.47522/jmk.v2i1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v2i1.30","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Perilaku merokok berdampak yang buruk terhadap kesehatan. Salah satu zat berbahaya dalam asap rokok yaitu karbon monoksida. Karbon monoksida yang sangat mudah berikatan dengan hemoglobin dibandingkan dengan oksigen maupun karbondioksida. Ikatan karbon monoksida dengan hemoglobin dapat beresiko terjadinya kondisi hipoksia. Jika kondisi ini dibiarkan maka dapat menyebabkan kematian sel. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran kadar hemoglobin pada perokok aktif di Terminal Kayuringin Kota Bekasi.\u0000Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah responden sebanyak 31 perokok aktif yang diperoleh melalui wawancara dan kadar hemoglobin diperiksa dengan menggunakan alat hematology analyzer ABX Micros 60.\u0000Hasil: Hasil penelitian kadar hemoglobin pada 31 responden perokok aktif diperoleh nilai rata-rata sebesar 14,5 g/dL, dengan standar deviasi 1,0942 g/dL, nilai tertinggi 16,9 g/dL dan nilai terendah 12,3 g/dL.\u0000Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin pada 31 responden perokok aktif masih dalam kadar normal. Kadar hemoglobin normal pada perokok aktif diduga sebagai respon tubuh untuk memenuhi oksigen dan menjaga homeostatis agar metabolisme tubuh berjalan normal.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"265 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75774102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Pestisida merupakan semua zat kimia serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk membunuh, mencegah, dan mengusir hama. Pestisida juga digunakan untuk merangsang, mengatur, serta mengendalikan tumbuhan. Pestisida dapat memberikan efek buruk menyangkut kesehatan manusia yaitu peristiwa keracunan akut maupun kronik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kadar cholinesterase darah petani penyemprot pestisida di Desa Bolang Kabupaten Karawang Jawa Barat. Metode: Penelitian dilakukan pada bulan April 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Hasil: Hasil data uji deskriptif diperoleh kadar cholinesterase darah petani di Desa Bolang mempunyai kadar cholinesterase normal sebanyak 29 orang (100,0%). Nilai rata-rata kadar cholinesterase darah petani di Desa Bolang yaitu 7.515,86 U/L Kesimpulan: Bahwa petani penyemprot pestisida di Desa Bolang Kabupaten Karawang Jawa Barat tahun 2018 tidak ada yang masuk dalam kategori keracunan pestisida.
{"title":"GAMBARAN KADAR CHOLINESTERASE DARAH PETANI PENYEMPROT PESTISIDA DI DESA BOLANG KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT","authors":"Siska Ayu Lestari, Melania Perwitasari, Siti Nurjafriah","doi":"10.47522/jmk.v2i1.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v2i1.27","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pestisida merupakan semua zat kimia serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk membunuh, mencegah, dan mengusir hama. Pestisida juga digunakan untuk merangsang, mengatur, serta mengendalikan tumbuhan. Pestisida dapat memberikan efek buruk menyangkut kesehatan manusia yaitu peristiwa keracunan akut maupun kronik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kadar cholinesterase darah petani penyemprot pestisida di Desa Bolang Kabupaten Karawang Jawa Barat.\u0000Metode: Penelitian dilakukan pada bulan April 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional.\u0000Hasil: Hasil data uji deskriptif diperoleh kadar cholinesterase darah petani di Desa Bolang mempunyai kadar cholinesterase normal sebanyak 29 orang (100,0%). Nilai rata-rata kadar cholinesterase darah petani di Desa Bolang yaitu 7.515,86 U/L\u0000Kesimpulan: Bahwa petani penyemprot pestisida di Desa Bolang Kabupaten Karawang Jawa Barat tahun 2018 tidak ada yang masuk dalam kategori keracunan pestisida.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76429028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Tubektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan karena bersifat permanen dan memiliki tingkat efektifitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang metode kontrasepsi Tubektomi. Metode: Metode penelitian ini menggunakan deskriptif survei. Jumlah sampel 91 responden dengan tekhnik Proposional Stratified Random Sampling. Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner secara langsung kepada pasangan usia subur di Desa Nagrak Kabupaten Cianjur. Hasil: Hasil analisa data didapatkan tingkat pengetahuan PUS tentang Tubektomi dengan kategori baik sebanyak 7 responden (8%), cukup sebanyak 46 responden (51%), dan pengetahuan kurang sebanyak 38 responden (41%). Kesimpulan: Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan pasangan usia subur tentang MOW/Tubektomi termasuk pada kategori cukup. Oleh karena itu diharapkan kepada para instansi terkait untuk lebih meningkatkan kinerja dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan motivasi pasangan usia subur (PUS) dan masyarakat tentang Tubektomi.
{"title":"METODE KONTRASEPSI TUBEKTOMI MENURUT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR","authors":"Linda Amalia","doi":"10.47522/jmk.v2i1.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v2i1.31","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Tubektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan karena bersifat permanen dan memiliki tingkat efektifitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang metode kontrasepsi Tubektomi.\u0000Metode: Metode penelitian ini menggunakan deskriptif survei. Jumlah sampel 91 responden dengan tekhnik Proposional Stratified Random Sampling. Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner secara langsung kepada pasangan usia subur di Desa Nagrak Kabupaten Cianjur.\u0000Hasil: Hasil analisa data didapatkan tingkat pengetahuan PUS tentang Tubektomi dengan kategori baik sebanyak 7 responden (8%), cukup sebanyak 46 responden (51%), dan pengetahuan kurang sebanyak 38 responden (41%).\u0000Kesimpulan: Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan pasangan usia subur tentang MOW/Tubektomi termasuk pada kategori cukup. Oleh karena itu diharapkan kepada para instansi terkait untuk lebih meningkatkan kinerja dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan motivasi pasangan usia subur (PUS) dan masyarakat tentang Tubektomi.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85621901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit “silent killer” yang menyebabkan kematian mendadak. Penderita PJK akan mengalami serangan berulang dan akan menimbulkan dampak re -hospitalisasi bagi aspek fisik, psikologis, sosial dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap manajemen diri penderita PJK di RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta. Metode: Metode yang digunakan studi korelasi yaitu menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan manajemen diri penderita PJK dengan rancangan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran data variabel independen dan dependen. Subjek adalah pasien PJK di poli jantung RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta dengan teknik non probability sampling jenis consecutive sampling dengan 95 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner data karakteristik, pengetahuan dan manajemen diri. Hasil: Hasil penelitian bivariat bahwa 35,8% penderita PJK memiliki pengetahuan baik dan manajemen diri yang baik pula. Uji korelasi menggunakan Chi square dengan nilai p value 0,551. Nilai p > a 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan manajemen diri penderita PJK. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah walaupun secara statistik tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan manajemen diri, data pengamatan menunjukkan terdapat peningkatan manajemen diri ketika berpengetahuan baik dimana mungkin ada faktor lain yang lebih berpengaruh.
初步:冠心病是一种无声杀手的疾病,会导致猝死。PJK患者将遭受多次攻击,并将对身体、心理、社会和经济方面产生重新教育效果。本研究的目的是了解雅加达明托哈德霍医生rjk自我管理的知识关系。方法:一种研究相关的方法,用来分析PJK与自我管理之间的知识水平关系,其交叉设计的研究类型,强调时间测量独立和依赖的变量数据。受试者是雅加达Mintohardjo医生rsar的PJK患者,拥有一种可能性的、有针对性的、有95名受访者的采样技术。测量工具使用特征、知识和自我管理数据调查问卷。结果:bivariat的研究发现,358%的PJK患者也有良好的知识和自我管理能力。用值为p . 551的Chi square进行关联测试。p > a . 05的值表示,同患有冠心病的人之间没有明显的联系。结论:这项研究的结论是,尽管从统计学上讲,知识与自我管理之间没有联系,但观察数据显示,在知识良好的情况下,自我管理可能会有所改善,因为可能还有其他更有影响力的因素。
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP MANAJEMEN DIRI PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER","authors":"Devi Susanti, Lastriyanti Lastriyanti, Sugeng Haryono","doi":"10.47522/jmk.v2i1.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v2i1.29","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit “silent killer” yang menyebabkan kematian mendadak. Penderita PJK akan mengalami serangan berulang dan akan menimbulkan dampak re -hospitalisasi bagi aspek fisik, psikologis, sosial dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap manajemen diri penderita PJK di RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta.\u0000Metode: Metode yang digunakan studi korelasi yaitu menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan manajemen diri penderita PJK dengan rancangan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran data variabel independen dan dependen. Subjek adalah pasien PJK di poli jantung RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta dengan teknik non probability sampling jenis consecutive sampling dengan 95 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner data karakteristik, pengetahuan dan manajemen diri.\u0000Hasil: Hasil penelitian bivariat bahwa 35,8% penderita PJK memiliki pengetahuan baik dan manajemen diri yang baik pula. Uji korelasi menggunakan Chi square dengan nilai p value 0,551. Nilai p > a 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan manajemen diri penderita PJK.\u0000Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah walaupun secara statistik tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan manajemen diri, data pengamatan menunjukkan terdapat peningkatan manajemen diri ketika berpengetahuan baik dimana mungkin ada faktor lain yang lebih berpengaruh.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82286765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ika Nurfitrianti, Maulin Inggraini, Noor Andryan Ilsan
Pendahuluan: Yayasan Tunas Mulia, Bantar Gerbang merupakan sekolah alam yang terdapat di daerah Bantar Gebang. Siswa Yayasan Tunas Mulia tinggal didaerah TPST Bantar Gebang sehingga banyak ditemukan lalat di sekitar tempat tinggal mereka. Kelompok lalat yang sering kita temui di lingkungan yaitu lalat rumah, lalat hijau dan lalat daging. Lalat dapat menularkan berbagai macam penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh jamur. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengidentifikasi jamur pada lalat di Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang. Metode: Metode penelitian ini secara Cross Sectional yaitu mencuplikan seekor sampel lalat dalam satu waktu. Objek penelitian adalah Lalat yang ditangkap di Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang. Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah didapatkan dua jenis spesies lalat yaitu Musca domestica dan Chrysomya megachepala. Jamur yang di dapatkan pada permukaan tubuh lalat Musca domestica yaitu Aspergillus niger, Aspergillus flavus, Fusarium oxysporum, dan pada permukaan tubuh lalat Chrysomya megachepala yaitu Aspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus Kesimpulan: Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh jamur dari penyebaran lalat dilingkungan masyarakat.
{"title":"IDENTIFIKASI JAMUR PADA LALAT DI YAYASAN TUNAS MULIA BANTAR GEBANG","authors":"Ika Nurfitrianti, Maulin Inggraini, Noor Andryan Ilsan","doi":"10.47522/jmk.v2i1.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v2i1.22","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Yayasan Tunas Mulia, Bantar Gerbang merupakan sekolah alam yang terdapat di daerah Bantar Gebang. Siswa Yayasan Tunas Mulia tinggal didaerah TPST Bantar Gebang sehingga banyak ditemukan lalat di sekitar tempat tinggal mereka. Kelompok lalat yang sering kita temui di lingkungan yaitu lalat rumah, lalat hijau dan lalat daging. Lalat dapat menularkan berbagai macam penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh jamur. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengidentifikasi jamur pada lalat di Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang.\u0000Metode: Metode penelitian ini secara Cross Sectional yaitu mencuplikan seekor sampel lalat dalam satu waktu. Objek penelitian adalah Lalat yang ditangkap di Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang.\u0000Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah didapatkan dua jenis spesies lalat yaitu Musca domestica dan Chrysomya megachepala. Jamur yang di dapatkan pada permukaan tubuh lalat Musca domestica yaitu Aspergillus niger, Aspergillus flavus, Fusarium oxysporum, dan pada permukaan tubuh lalat Chrysomya megachepala yaitu Aspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus\u0000Kesimpulan: Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh jamur dari penyebaran lalat dilingkungan masyarakat.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75102201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Pola asuh anak berupa pengetahuan sikap dan perilaku ibu dalam kedekatannya dengan anak, seperti: pola pemberikan makanan sehat, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan, serta perawatan balita sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan sebelum dan setelah penyuluhan pola asuh (pola pemberian makanan sehat, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan, perawatan balita sakit) dan status gizi balita. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre dan post tes dengan uji paired t-test dan uji bivariate correlatian. Hasil: Hasil dari penelitian ini didapat sebelum penyuluhan pola asuh, pola pemberian makanan sehat memiliki poin sebesar 52.4, praktek kebersihan dan sanitai lingkungan memiliki poin sebesar 62.73, serta perawatan balita sakit memiliki poin sebesar 55.27. Nilai Z-skor BB/TB adalah 1.30. Setelah diberikan penyuluhan pola asuh selama 3 bulan terjadi peningkatan dalam pola pemberian makanan sehat menjadi 89.8 poin, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan menjadi 85.42 poin, serta perawatan balita sakit menjadi 82.84 poin. Nilai Z-skor BB/TB adalah 0.43 poin. Kesimpulan: Penyuluhan pola asuh dalam pola pemberian makanan sehat, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan, serta perawatan balita sakit memiliki hubungan positif dengan status gizi balita.
{"title":"PERBEDAAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK BALITA SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN POLA ASUH","authors":"Tri Marta Fadhilah","doi":"10.47522/jmk.v2i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.47522/jmk.v2i1.25","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pola asuh anak berupa pengetahuan sikap dan perilaku ibu dalam kedekatannya dengan anak, seperti: pola pemberikan makanan sehat, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan, serta perawatan balita sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan sebelum dan setelah penyuluhan pola asuh (pola pemberian makanan sehat, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan, perawatan balita sakit) dan status gizi balita.\u0000Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre dan post tes dengan uji paired t-test dan uji bivariate correlatian.\u0000Hasil: Hasil dari penelitian ini didapat sebelum penyuluhan pola asuh, pola pemberian makanan sehat memiliki poin sebesar 52.4, praktek kebersihan dan sanitai lingkungan memiliki poin sebesar 62.73, serta perawatan balita sakit memiliki poin sebesar 55.27. Nilai Z-skor BB/TB adalah 1.30. Setelah diberikan penyuluhan pola asuh selama 3 bulan terjadi peningkatan dalam pola pemberian makanan sehat menjadi 89.8 poin, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan menjadi 85.42 poin, serta perawatan balita sakit menjadi 82.84 poin. Nilai Z-skor BB/TB adalah 0.43 poin.\u0000Kesimpulan: Penyuluhan pola asuh dalam pola pemberian makanan sehat, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan, serta perawatan balita sakit memiliki hubungan positif dengan status gizi balita.","PeriodicalId":17802,"journal":{"name":"Jurnal Mitra Kesehatan","volume":"356 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76496591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}