首页 > 最新文献

Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science最新文献

英文 中文
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perempuan Usia Reproduksi dalam Mencari Bantuan Penanganan Inkontinensia Urin di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung 影响妇女生殖年龄的因素,在哈桑萨德金万隆医院寻求帮助的尿液失禁治疗
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.24198/OBGYNIA.V2N1.81
I. Gazali, Benny Hasan Purwara, Edwin Armawan, J. Effendi, Budi Handono, Hadi Susiarno
Abstrak Tujuan : Inkontinensia urin merupakan kondisi yang sering dialami wanita. Meskipun demikian, hanya kurang dari setengah wanita dengan gejala tersebut yang berkonsultasi ke dokter mengenai inkontinensia, dan faktor penentu dalam pengobatan tidak dipahami dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah faktor pengetahuan, budaya, pendidikan, dan penghasilan memengaruhi pasien inkontinensia urin tidak berobat ke rumah sakit, serta mengetahui faktor yang paling dominan dan alasan-alasan pasien inkontinensia urin tidak berobat ke rumah sakit. Metode : Jenis penelitian ini adalah metode kombinasi (mixed methods) dengan desain penelitian cross sectional atau potong lintang. Sampel pada penelitian ini berjumlah sebanyak 70 pasien menderita inkontinensia urin. Adapun pasien yang diwawancarai adalah sebanyak 10 orang pasien atau informan. Hasil : Penelitian kuantitatif pada variabel faktor pendidikan dan faktor penghasilan, hasil analisis Kolmogorov test terlihat nilai P>0.05. Pada variabel faktor pengetahuan dan faktor budaya, hasil analisis Kolmogorov test terlihat nilai P 0,05. The knowledge and cultural factors result with P <0,05. Conclusion : There is correlation between knowledge and eastern culture with urinary incontinence patient not treatment at polyclinic RS Hasan Sadikin Bandung, the most dominant factor influencing is the culture factor, as well as the reasons patients with urinary incontinence do not go to the hospital is due to not knowing that urinary incontinence is a disease and a shame. Key words : Urinary incontinence, knowledge factor, cultural factor, educational factor, income factor
抽象目的:尿液失禁是一种女性常见的情况。然而,只有不到一半有症状的女性咨询过医生,而药物的决定因素并不清楚。本研究的目的是确定和分析知识、文化、教育和收入因素是否影响尿液不去医院的病人,以及确定尿液不去医院的主要因素和原因。方法:这种研究方法是一种结合方法(混合方法)与横向或横向研究设计的结合方法。这项研究的样本中有70名患者患有尿液失禁症。至于接受采访的病人,多达10个病人或告密者。结果:教育和收入因素变量的定量研究,Kolmogorov测试的分析结果显示P>0.05的值。在知识和文化因素的变量方面,Kolmogorov检测结果显示值P . 05。知识和文化因素导致P < 0.05。历史性:#相关知识和东方文化之间with urinary incontinence病人不是治疗at polyclinic RS哈桑Sadikin万隆,《头号dominant因子influencing是《理由文化因子,as well as病人和urinary incontinence不要去医院》是到期不知道那urinary incontinence是一个疾病和遗憾。关键字:尿液的分解,知识的因素,文化因素,教育因素,收入因素
{"title":"Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perempuan Usia Reproduksi dalam Mencari Bantuan Penanganan Inkontinensia Urin di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung","authors":"I. Gazali, Benny Hasan Purwara, Edwin Armawan, J. Effendi, Budi Handono, Hadi Susiarno","doi":"10.24198/OBGYNIA.V2N1.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA.V2N1.81","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan : Inkontinensia urin merupakan kondisi yang sering dialami wanita. Meskipun demikian, hanya kurang dari setengah wanita dengan gejala tersebut yang berkonsultasi ke dokter mengenai inkontinensia, dan faktor penentu dalam pengobatan tidak dipahami dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah faktor pengetahuan, budaya, pendidikan, dan penghasilan memengaruhi pasien inkontinensia urin tidak berobat ke rumah sakit, serta mengetahui faktor yang paling dominan dan alasan-alasan pasien inkontinensia urin tidak berobat ke rumah sakit. Metode : Jenis penelitian ini adalah metode kombinasi (mixed methods) dengan desain penelitian cross sectional atau potong lintang. Sampel pada penelitian ini berjumlah sebanyak 70 pasien menderita inkontinensia urin. Adapun pasien yang diwawancarai adalah sebanyak 10 orang pasien atau informan. Hasil : Penelitian kuantitatif pada variabel faktor pendidikan dan faktor penghasilan, hasil analisis Kolmogorov test terlihat nilai P>0.05. Pada variabel faktor pengetahuan dan faktor budaya, hasil analisis Kolmogorov test terlihat nilai P 0,05. The knowledge and cultural factors result with P <0,05. Conclusion : There is correlation between knowledge and eastern culture with urinary incontinence patient not treatment at polyclinic RS Hasan Sadikin Bandung, the most dominant factor influencing is the culture factor, as well as the reasons patients with urinary incontinence do not go to the hospital is due to not knowing that urinary incontinence is a disease and a shame. Key words : Urinary incontinence, knowledge factor, cultural factor, educational factor, income factor","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126869631","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perbedaan Kadar Vitamin D pada Wanita Usia Reproduksi Tidak Hamil dan Wanita Hamil Trimester Pertama 生殖年龄妇女和怀孕前三个月的维生素D水平不佳
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.24198/OBGYNIA.V2N1.83
M. R. A. Sukarsa, Radiastomo Samekta Budi, Benny Hasan Purwara, Hanom Husni Syam, J. C. Mose, Yudi Mulyana Hidayat, R. M. S. Sasotya
Abstrak Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin D pada wanita usia reproduksi tidak hamil dan wanita hamil trimester pertama. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode rancangan Comparative Cross Sectional yaitu membandingkan kadar vitamin D pada dua kelompok yaitu wanita usia reproduksi tidak hamil dan wanita hamil trimester pertama. Subjek penelitian yaitu wanita usia reproduksi (18-35 tahun) tidak hamil dan bertempat tinggal di kota Bandung dengan wanita dengan usia kehamilan trimester pertama yang memenuhi kriteria inklusi penelitian (n=60). Pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan kadar vitamin D kemudian diperiksa dengan metode Electro-chemiluminescence immunoassay (ECLIA). Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Februari-April 2018. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan kadar vitamin D rata-rata pada kelompok wanita usia reproduksi tidak hamil adalah 18,73 (6,93) ng/mL, sementara pada kelompok wanita hamil trimester pertama yaitu 13,87 (4,04) ng/mL. Perbedaan kadar rata-rata vitamin D pada kedua kelompok tersebut bermakna dengan nilai p<0,001 Simpulan : Kadar vitamin D pada kelompok wanita hamil trimester pertama lebih rendah dibandingkan dengan kelompok usia reproduksi tidak hamil Kata kunci : Vitamin D, wanita usia reproduksi tidak hamil, wanita hamil trimester pertama Abstract Objective : This research aims to compare differences in vitamin D levels in the group of non pregnant women of reproductive age and group of first trimester pregnant women. Method : This type of research is an observational analytic study with Comparative Cross Sectional design method that is comparing vitamin D levels in two groups: non pregnant women of reproductive age and first trimester pregnant women. Subjects of the study were women of reproductive age (18-35 years) who were not pregnant and lived in Bandung with women with first trimester gestational age who fulfilled the inclusion criteria (n=60). In both groups examined vitamin D levels and then examined by Electro-chemiluminescence immunoassay (ECLIA) method. This research was conducted at Hasan Sadikin Hospital Bandung in February-April 2018 Results : The results showed that the average vitamin D level in the non pregnant women of reproductive age group was 18.73 (6.93) ng/mL, while in the first trimester pregnant women group was 13.87 (4.04) ng/mL. The difference in mean vitamin D levels in both groups was significant with p <0.001 Conclusion : Levels of vitamin D in the group of first trimester pregnant women are lower than the group of non pregnant women of reproductive Keywords : Vitamin D, women of reproductive age not pregnant, first trimester pregnant women
摘要目的:本研究旨在确定未生育年龄妇女和怀孕前三个月的维生素D水平的差异。方法:这项研究是一项分析观察研究,采用分段交叉对比法,将未怀孕产妇和怀孕前怀孕妇女的维生素D水平进行比较。受访对象为生殖年龄(18-35岁)的女性,未怀孕,住在万隆市。两组进行维生素D检测,然后进行电化学发光(ECLIA)。该研究于2018年4月至4月在哈桑·萨德金·万隆的RSUP博士进行。结果:研究表明,未生育年龄妇女的平均维生素D水平为18.73 (6.93)ng/mL,而怀孕前怀孕妇女的平均水平为13.87 (4.04)ng/mL。这两组人的维生素D的平均差意味着p< 001分,第一组孕妇的维生素D水平低于生殖年龄群体的关键字:维生素D,未怀孕的生育年龄女性,第一个抽象目标的怀孕女性:这项研究用维生素D来比较生殖年龄和怀孕前三个月的妇女的维生素D水平。方法:这一种研究是一种观察分析研究,具有交叉对位设计的方法,将维生素D分解成两组:非产前妇女、生殖年龄和怀孕前三个月。研究对象是生殖年龄(18-35年),她不怀孕,和怀孕前三个月的妇女住在万隆。两种都含有维生素D水平,然后被电化学发光的方法激活。这项研究是由哈桑萨德金万隆医院于2018年4月推荐的:再生妇女平均水平为18.73 (6.93)ng/mL,而怀孕前怀孕妇女平均年龄为13.87 (4.04)ng/mL。画》是中都集团很浓厚,与维生素D水平:p <冰河世纪历史性水平维生素D在《第一集团怀孕的怀孕妇女比非怀孕之集团是下城women of reproductive安装:维生素D第一of women of reproductive时代不是怀孕,怀孕妇女
{"title":"Perbedaan Kadar Vitamin D pada Wanita Usia Reproduksi Tidak Hamil dan Wanita Hamil Trimester Pertama","authors":"M. R. A. Sukarsa, Radiastomo Samekta Budi, Benny Hasan Purwara, Hanom Husni Syam, J. C. Mose, Yudi Mulyana Hidayat, R. M. S. Sasotya","doi":"10.24198/OBGYNIA.V2N1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA.V2N1.83","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin D pada wanita usia reproduksi tidak hamil dan wanita hamil trimester pertama. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode rancangan Comparative Cross Sectional yaitu membandingkan kadar vitamin D pada dua kelompok yaitu wanita usia reproduksi tidak hamil dan wanita hamil trimester pertama. Subjek penelitian yaitu wanita usia reproduksi (18-35 tahun) tidak hamil dan bertempat tinggal di kota Bandung dengan wanita dengan usia kehamilan trimester pertama yang memenuhi kriteria inklusi penelitian (n=60). Pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan kadar vitamin D kemudian diperiksa dengan metode Electro-chemiluminescence immunoassay (ECLIA). Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Februari-April 2018. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan kadar vitamin D rata-rata pada kelompok wanita usia reproduksi tidak hamil adalah 18,73 (6,93) ng/mL, sementara pada kelompok wanita hamil trimester pertama yaitu 13,87 (4,04) ng/mL. Perbedaan kadar rata-rata vitamin D pada kedua kelompok tersebut bermakna dengan nilai p<0,001 Simpulan : Kadar vitamin D pada kelompok wanita hamil trimester pertama lebih rendah dibandingkan dengan kelompok usia reproduksi tidak hamil Kata kunci : Vitamin D, wanita usia reproduksi tidak hamil, wanita hamil trimester pertama Abstract Objective : This research aims to compare differences in vitamin D levels in the group of non pregnant women of reproductive age and group of first trimester pregnant women. Method : This type of research is an observational analytic study with Comparative Cross Sectional design method that is comparing vitamin D levels in two groups: non pregnant women of reproductive age and first trimester pregnant women. Subjects of the study were women of reproductive age (18-35 years) who were not pregnant and lived in Bandung with women with first trimester gestational age who fulfilled the inclusion criteria (n=60). In both groups examined vitamin D levels and then examined by Electro-chemiluminescence immunoassay (ECLIA) method. This research was conducted at Hasan Sadikin Hospital Bandung in February-April 2018 Results : The results showed that the average vitamin D level in the non pregnant women of reproductive age group was 18.73 (6.93) ng/mL, while in the first trimester pregnant women group was 13.87 (4.04) ng/mL. The difference in mean vitamin D levels in both groups was significant with p <0.001 Conclusion : Levels of vitamin D in the group of first trimester pregnant women are lower than the group of non pregnant women of reproductive Keywords : Vitamin D, women of reproductive age not pregnant, first trimester pregnant women","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"474 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132022864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Kinesio Taping terhadap Intensitas Low Back Pain pada Kehamilan Trimester Tiga 在怀孕第三个月,Kinesio Taping对低背疼痛的影响
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.24198/OBGYNIA.V2N1.86
Mira Dyani Dewi, A. D. Anwar, R. M. S. Sasotya, Rachmat Zulkarnain, Sofie Rifayani Krisnadi, Benny Hasan Purwara, Hadi Susiarno
Abstrak Tujuan : Penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik pasien Low Back Pain (LBP), menganalisis perbedaan penurunan intensitas LBP dan keterbatasan aktivitas pada kelompok yang diberikan kinesio taping dan parasetamol dengan kelompok yang diberikan parasetamol Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimental dengan melakukan uji klinis  metode Pretest-Posttest Control Group Design yang dilakukan dengan menilai sebelum dan setelah perlakukan pada kelompok kontrol dan intervensi. Hasil : Penelitian didapatkan perbedaan penurunan intensitas nyeri  Numeric Rating Scale (NRS) yang bermakna pada kelompok kontrol dan intervensi sebesar 33,3% dan 60% dengan nilai p<0,001  dan perbedaan penurunan keterbatasan aktivitas Rolland Morris Disability Questionaire (RMDQ) yang bermakna pada kelompok kontrol dan intervensi sebesar 25,0% dan 55,6% dengan nilai p<0,001. Kesimpulan : Terdapat perbedaan penurunan intensitas LBP dan  keterbatasan aktivitas yang bermakna pada kelompok yang mendapatkan intervensi kinesio taping dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan kinesio taping Kata kunci : kinesio taping, low back pain dalam kehamilan, keterbatasan aktivitas, numerical rating scale (NRS), Rolland Morris Disability Questionnaire (RMDQ) Abstract Objective : This research aims to analyze the characteristics patient who suffer LBP and to analyze the differences in LBP intensity and activity limitations in the groups that given kinesio taping and paracetamol with groups that given paracetamol only. Method: This research is quantitative research by conducting clinical test of Pretest-Posttest Control Group Design method which is done by assessing before and after treatment in control and intervention group. Result : The results showed significant difference in pain intensity Numeric Rating Scale (NRS) in control and intervention group by 33.3% and 60% with p <0.001 and significant difference in activity limitation Rolland Morris Disability Questionaire (RMDQ) in control and intervention group by 25.0% and 55.6% with p value <0.001. Conclusion : This research conclusion there was a significant differences in decreasing LBP intensity activity limitations in the group receiving the kinesio taping intervention compared with the control group who did not receive kinesio taping Key words : kinesio taping, low back pain in pregnancy, activity limitation, numerical rating scale (NRS), Rolland Morris Disability Questionnaire (RMDQ)
摘要目的:本研究旨在分析低刺痛患者(LBP)的特征,分析LBP的强度下降和活性限制,即邻苯二甲基苯丙胺ta平和扑热息痛方法:本研究是一种实验设计的定量研究,采用了前期测试控制组的设计方法。结果:研究发现,Numeric额度Scale (NRS)的发病率和干预组有3.3.3%和60%的平均下降,罗伦·莫里斯的活动限制下降的幅度为250%和55.6%,得分为p . 0.001。结论:有LBP强度下降和局限性的区别意义的组织的活动得到了干预kinesio taping的对照组相比,没有得到kinesio taping关键词:kinesio taping low back pain怀孕、限制活动中,莫里斯numerical评级罗兰德规模(NRS),请访问Questionnaire (RMDQ)抽象客观:这一研究允许分析LBP坚持并分析LBP强度和行为限制在groesio taping和paracetamol的不同。方法:这项研究是通过前端控制控制组设计方法进行的量化研究。Result: results在疼痛强度上的严重差异在控制和干预组以33.3%和60%的p <0.001和有效差异在行动小组由25.0%和55.6%的p比0.001。历史性:这是个浓厚,有分歧都在研究历史性decreasing LBP强度活动局限性在《kinesio集团receiving taping干预compared with the控制了世卫组织集团不是我们kinesio taping Key words: kinesio taping low back pain in怀孕活动limitation,莫里斯numerical评级罗兰德规模(NRS),请访问Questionnaire (RMDQ)
{"title":"Pengaruh Kinesio Taping terhadap Intensitas Low Back Pain pada Kehamilan Trimester Tiga","authors":"Mira Dyani Dewi, A. D. Anwar, R. M. S. Sasotya, Rachmat Zulkarnain, Sofie Rifayani Krisnadi, Benny Hasan Purwara, Hadi Susiarno","doi":"10.24198/OBGYNIA.V2N1.86","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA.V2N1.86","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan : Penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik pasien Low Back Pain (LBP), menganalisis perbedaan penurunan intensitas LBP dan keterbatasan aktivitas pada kelompok yang diberikan kinesio taping dan parasetamol dengan kelompok yang diberikan parasetamol Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimental dengan melakukan uji klinis  metode Pretest-Posttest Control Group Design yang dilakukan dengan menilai sebelum dan setelah perlakukan pada kelompok kontrol dan intervensi. Hasil : Penelitian didapatkan perbedaan penurunan intensitas nyeri  Numeric Rating Scale (NRS) yang bermakna pada kelompok kontrol dan intervensi sebesar 33,3% dan 60% dengan nilai p<0,001  dan perbedaan penurunan keterbatasan aktivitas Rolland Morris Disability Questionaire (RMDQ) yang bermakna pada kelompok kontrol dan intervensi sebesar 25,0% dan 55,6% dengan nilai p<0,001. Kesimpulan : Terdapat perbedaan penurunan intensitas LBP dan  keterbatasan aktivitas yang bermakna pada kelompok yang mendapatkan intervensi kinesio taping dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan kinesio taping Kata kunci : kinesio taping, low back pain dalam kehamilan, keterbatasan aktivitas, numerical rating scale (NRS), Rolland Morris Disability Questionnaire (RMDQ) Abstract Objective : This research aims to analyze the characteristics patient who suffer LBP and to analyze the differences in LBP intensity and activity limitations in the groups that given kinesio taping and paracetamol with groups that given paracetamol only. Method: This research is quantitative research by conducting clinical test of Pretest-Posttest Control Group Design method which is done by assessing before and after treatment in control and intervention group. Result : The results showed significant difference in pain intensity Numeric Rating Scale (NRS) in control and intervention group by 33.3% and 60% with p <0.001 and significant difference in activity limitation Rolland Morris Disability Questionaire (RMDQ) in control and intervention group by 25.0% and 55.6% with p value <0.001. Conclusion : This research conclusion there was a significant differences in decreasing LBP intensity activity limitations in the group receiving the kinesio taping intervention compared with the control group who did not receive kinesio taping Key words : kinesio taping, low back pain in pregnancy, activity limitation, numerical rating scale (NRS), Rolland Morris Disability Questionnaire (RMDQ)","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"2012 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125891669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Rasio Low Density Lipoprotein dan High Density Lipoprotein pada Preeklamsi Berat dibandingkan dengan Kehamilan Normal di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung 重量前的低密度脂蛋白和高密度脂蛋白比哈桑·萨德金医院的正常怀孕
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.24198/OBGYNIA.V2N1.79
Amran Amrullah, Budi Handono, Akhmad Yogi Pramatirta
Abstract Objective : This study aims to distinguish level of  (LDL/HDL)  and Low Density Lipoprotein/High Density Lipoprotein  ratio in severe preeclampsia patient compared to normal pregnancy. Method :  The study design was comparative cross-sectional study with consecutive sampling method that compared the laboratory results of LDL, HDL and ratio LDL/HDL that met the inclusion criteria. Subjects of this study were severe preeclampsia and normal pregnancy patient that fulfilled the inclusion criteria (n=60) in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung during August-September 2017. Result : It is revealed that the differences in level of LDL and LDL/HDL ratios in both groups were significant with p value ≤ 0,05. But there were no differences in HDL level. Increased level of LDL/HDL ratio in pregnancy was related to increased risk of preeclampsia with cut-off point> 2,632. If the increased level of LDL/HDL above cut-off point then the insident of severe preeclampsia increased 21,36 times. Conclusion : It was concluded that level of LDL and LDL/HDL ratios in severe preeclampsia were higher than in normal pregnancy. The increased LDL/HDL ratio of > 2.632 increased the risk of severe preeclampsia by 21.36 times. Perbandingan Rasio Low Density Lipoprotein/High Density Lipoprotein antara Preeklamsi Berat dan Kehamilan Normal di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Abstrak Tujuan : Penelitian ini adalah untuk mencari perbedaan rasio Low Density Lipoprotein/High Density Lipoprotein (LDL/HDL) pada preeklamsi berat dibandingkan dengan kehamilan normal sebagai faktor risiko timbulnya preeklamsi. Metode : Rancangan penelitian kasus kontrol membandingkan LDL, HDL, dan rasio LDL/HDL penderita preeklamsi berat dan kehamilan normal (n=60) bulan Agustus-September 2017 di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hasil : Hasil penelitian didapatkan perbedaan kadar LDL dan rasio LDL/HDL pada kedua kelompok secara bermakna dengan nilai p ≤0,05. Namun tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada kadar HDL. Peningkatan kadar LDL dan rasio LDL/HDL berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya preeklamsi dengan nilai cut-off > 2,632. Bila terjadi peningkatan rasio LDL/HDL diatas nilai cut-off maka risiko tejadinya preeklamsi berat sebesar 21,36 kali. Simpulan : Kadar LDL yang tinggi dan nilai cut-off rasio LDL/HDL >2,632 meningkatkan risiko terjadinya preeklamsi berat 21,36 kali Kata kunci : Preeklamsi, LDL, HDL, Rasio LDL/HDL
摘要目的:本研究旨在区分重度子痫前期患者与正常妊娠患者的(LDL/HDL)水平及低密度脂蛋白/高密度脂蛋白比值。方法:采用连续抽样的比较横断面研究方法,比较符合纳入标准的LDL、HDL及LDL/HDL比值的实验室结果。本研究的对象为2017年8 - 9月万隆哈桑·萨迪金综合医院符合纳入标准的重度先兆子痫和正常妊娠患者(n=60)。结果:两组患者LDL水平及LDL/HDL比值差异均有统计学意义,p值≤0.05。但HDL水平无显著差异。妊娠期LDL/HDL比值升高与子痫前期风险增加相关,临界值> 2632。若LDL/HDL升高高于临界值,则重度子痫前期的发生率增加21,36倍。结论:重度子痫前期患者LDL水平及LDL/HDL比值均高于正常妊娠。LDL/HDL比值大于2.632时,发生严重子痫前期的风险增加21.36倍。低密度脂蛋白/高密度脂蛋白(LDL/HDL):低密度脂蛋白/高密度脂蛋白(LDL/HDL):低密度脂蛋白/高密度脂蛋白(LDL/HDL):低密度脂蛋白/高密度脂蛋白(LDL/HDL):低密度脂蛋白/高密度脂蛋白(LDL/HDL):低密度脂蛋白/高密度脂蛋白(LDL/HDL):Metode: Rancangan penelitian kasus kontrol membandingkan低密度脂蛋白,高密度脂蛋白,丹rasio LDL / HDL penderita preeklamsi培拉特丹kehamilan正常(n = 60) bulan Agustus-September哈桑博士2017年迪大Sakit Sadikin万隆。Hasil: Hasil penelitian didapatkan perbedaan kadar LDL/HDL LDL/HDL pada kedua kelompok secara bermakna dengan nilai p≤0.05。Namun tidak didapatkan perbedaan yang bermakna padada kadar HDL。低密度脂蛋白/高密度脂蛋白水平临界值> 2632。低密度脂蛋白/高密度脂蛋白(LDL/HDL)数据的研究进展[j], [j], [j]。Simpulan: Kadar LDL yang tinggi dan nilai cut-off rasio LDL/HDL >2,632 meningkatkan risiko terjadinya preeklamsi berat 21,36 kali Kata kunci: preeklamsi, LDL, HDL, rasio LDL/HDL
{"title":"Rasio Low Density Lipoprotein dan High Density Lipoprotein pada Preeklamsi Berat dibandingkan dengan Kehamilan Normal di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung","authors":"Amran Amrullah, Budi Handono, Akhmad Yogi Pramatirta","doi":"10.24198/OBGYNIA.V2N1.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA.V2N1.79","url":null,"abstract":"Abstract Objective : This study aims to distinguish level of  (LDL/HDL)  and Low Density Lipoprotein/High Density Lipoprotein  ratio in severe preeclampsia patient compared to normal pregnancy. Method :  The study design was comparative cross-sectional study with consecutive sampling method that compared the laboratory results of LDL, HDL and ratio LDL/HDL that met the inclusion criteria. Subjects of this study were severe preeclampsia and normal pregnancy patient that fulfilled the inclusion criteria (n=60) in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung during August-September 2017. Result : It is revealed that the differences in level of LDL and LDL/HDL ratios in both groups were significant with p value ≤ 0,05. But there were no differences in HDL level. Increased level of LDL/HDL ratio in pregnancy was related to increased risk of preeclampsia with cut-off point> 2,632. If the increased level of LDL/HDL above cut-off point then the insident of severe preeclampsia increased 21,36 times. Conclusion : It was concluded that level of LDL and LDL/HDL ratios in severe preeclampsia were higher than in normal pregnancy. The increased LDL/HDL ratio of > 2.632 increased the risk of severe preeclampsia by 21.36 times. Perbandingan Rasio Low Density Lipoprotein/High Density Lipoprotein antara Preeklamsi Berat dan Kehamilan Normal di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Abstrak Tujuan : Penelitian ini adalah untuk mencari perbedaan rasio Low Density Lipoprotein/High Density Lipoprotein (LDL/HDL) pada preeklamsi berat dibandingkan dengan kehamilan normal sebagai faktor risiko timbulnya preeklamsi. Metode : Rancangan penelitian kasus kontrol membandingkan LDL, HDL, dan rasio LDL/HDL penderita preeklamsi berat dan kehamilan normal (n=60) bulan Agustus-September 2017 di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hasil : Hasil penelitian didapatkan perbedaan kadar LDL dan rasio LDL/HDL pada kedua kelompok secara bermakna dengan nilai p ≤0,05. Namun tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada kadar HDL. Peningkatan kadar LDL dan rasio LDL/HDL berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya preeklamsi dengan nilai cut-off > 2,632. Bila terjadi peningkatan rasio LDL/HDL diatas nilai cut-off maka risiko tejadinya preeklamsi berat sebesar 21,36 kali. Simpulan : Kadar LDL yang tinggi dan nilai cut-off rasio LDL/HDL >2,632 meningkatkan risiko terjadinya preeklamsi berat 21,36 kali Kata kunci : Preeklamsi, LDL, HDL, Rasio LDL/HDL","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123517200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Evaluasi Program Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode See and Treat di Kabupaten Karawang 在卡拉旺地区观察和治疗方法对宫颈癌的早期检测计划进行评估
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.24198/OBGYNIA.V2N1.77
Berland Budiman, Yudi Mulyana Hidayat, Ali Budi Harsono
Abstrak Tujuan : Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak nomor dua di kalangan perempuan di Indonesia setelah kanker payudara. Kanker serviks dikenal dengan “silent killer” karena perkembangannya yang sulit dideteksi. Metode see and treat dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan tindakan segera jika ditemukan IVA positif menggunakan krioterapi merupakan upaya untuk menurunkan angka kejadian dan mortalitas yang disebabkan kanker serviks. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program deteksi dini kanker serviks di Kabupaten Karawang dari dimulainya pelaksanaan program pilot project dari tahun 2007 hingga sekarang.   Metode : Desain penelitian menggunakan metode mixed method. Rancangan penelitian kuantitatif dengan metode potong lintang dan rancangan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara dengan panduan open-ended question. Hasil : Dari hasil penelitian variabel yang paling berpengaruh terhadap komponen input adalah sumber daya manusia dan dukungan pemerintah berupa pendanaan, pada komponen proses adalah variabel pelaksanaan dan monitoring evaluasi, sedangkan pada variabel output sasaran target program masih jauh dari yang diharapkan. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa program deteksi dini  kanker serviks dengan metode see and treat di Kabupaten karawang masih kurang optimal. Dibutuhkan sumber daya manusia yang baik secara kualitas dan kuantitas, ketersediaan sarana dan prasarana, dukungan pemerintah yang optimal, dan sosialisasi masyarakat untuk menunjang keberhasilan program. Kata kunci : Evaluasi program, Kanker serviks, see and treat Abstract Objective : Cervical cancer is the second most common cancer among women in Indonesia after breast cancer. Cervical cancer is known as the “silent killer” because its development is difficult to detect. The see and treat method with IVA examination and immediate action if a positive IVA was found using cryotherapy is an attempt to reduce the incidence and mortality caused by cervical cancer. The purpose of this research is to explore the implementation of early detection program of cervical cancer in Kabupaten Karawang from the beginning of pilot project implementation from year 2007 until now. Method : The research design used mixed method. The design of quantitative research with cross sectional method and qualitative research design by conducting an interview with open-ended question guide. Result : From the results of research, the most influential variables on the input components are human resources and government support in the form of funding, the component of the process is the implementation and evaluation variables evaluation, while the target output variable target program is still far from expected. Conclusion : It can be concluded that early detection program of cervical cancer with see and treat method in Karawang district is not optimal. Good human resources needed in quality and quantity, availability of facilities and infrastr
摘要目的:宫颈癌是除乳腺癌后印尼妇女中仅次于宫颈癌的第二种癌症。子宫颈癌被称为“沉默的杀手”,因为它的发展很难发现。用醋酸(IVA)进行目视检查,如果发现IVA使用氯化治疗为阳性,立即观察和治疗的方法是降低宫颈癌的发病率和死亡率。本研究的目的是对卡拉旺地区宫颈癌早期检测项目的实施进行评估,从2007年开始,一直到现在。方法:运用混合方法进行研究设计。定量研究设计,采用横切面分解法和定性研究设计,采用开放入题指南。结果:从20世纪最有影响力的研究结果变量输入成分是人力资源和资金、政府支持的组件是变量执行和监测评估的过程,而在目标项目的目标还远没有预期的输出变量。结论:可以得出结论,卡拉旺地区的观察和治疗方法早期宫颈癌检测计划仍然不太理想。需要良好的人力资源的质量和数量,工具和基础设施的可用性、最佳的政府支持和社会社会化维持项目的成功。关键词:项目评估、宫颈癌、看到和款待抽象客观:Cervical巨蟹座是第二个最常见的巨蟹座》women》之后的印尼胸脯巨蟹座。美国Cervical巨蟹座是知道“沉默的杀手”,因为它的发展是很难买到检测。《看到和款待和IVA方法来晚和即时动作如果a阳性IVA是用cryotherapy发现是一个试图减少之作《incidence与不朽枪舌战cervical巨蟹座。《这个研究的目的是为了探索implementation of早期项目detection of cervical巨蟹座在卡拉旺县从《飞行员implementation计划从2007年开始,直到现在。方法:《研究过去综合设计方法。设计》是qqe quantitative research横截面方法和研究设计:conducting和一张面试问题的指南。论点:从《results of research),和《头号influential variables on the components是人力资源部和政府支持输入接口》in the form of funding,过程是《implementation和调查员variables调查员,而《目标一点可变项目还是远离目标输出。结论:这可能会导致卡拉旺地区视力和治疗方法的早期发现是不理想的。良好的人力资源要求高质量和质量,可用性和基础设施,最佳政府支持,社会社会支持该项目的成功。治疗癌症,评估,观察和治疗计划
{"title":"Evaluasi Program Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode See and Treat di Kabupaten Karawang","authors":"Berland Budiman, Yudi Mulyana Hidayat, Ali Budi Harsono","doi":"10.24198/OBGYNIA.V2N1.77","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA.V2N1.77","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan : Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak nomor dua di kalangan perempuan di Indonesia setelah kanker payudara. Kanker serviks dikenal dengan “silent killer” karena perkembangannya yang sulit dideteksi. Metode see and treat dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan tindakan segera jika ditemukan IVA positif menggunakan krioterapi merupakan upaya untuk menurunkan angka kejadian dan mortalitas yang disebabkan kanker serviks. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program deteksi dini kanker serviks di Kabupaten Karawang dari dimulainya pelaksanaan program pilot project dari tahun 2007 hingga sekarang.   Metode : Desain penelitian menggunakan metode mixed method. Rancangan penelitian kuantitatif dengan metode potong lintang dan rancangan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara dengan panduan open-ended question. Hasil : Dari hasil penelitian variabel yang paling berpengaruh terhadap komponen input adalah sumber daya manusia dan dukungan pemerintah berupa pendanaan, pada komponen proses adalah variabel pelaksanaan dan monitoring evaluasi, sedangkan pada variabel output sasaran target program masih jauh dari yang diharapkan. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa program deteksi dini  kanker serviks dengan metode see and treat di Kabupaten karawang masih kurang optimal. Dibutuhkan sumber daya manusia yang baik secara kualitas dan kuantitas, ketersediaan sarana dan prasarana, dukungan pemerintah yang optimal, dan sosialisasi masyarakat untuk menunjang keberhasilan program. Kata kunci : Evaluasi program, Kanker serviks, see and treat Abstract Objective : Cervical cancer is the second most common cancer among women in Indonesia after breast cancer. Cervical cancer is known as the “silent killer” because its development is difficult to detect. The see and treat method with IVA examination and immediate action if a positive IVA was found using cryotherapy is an attempt to reduce the incidence and mortality caused by cervical cancer. The purpose of this research is to explore the implementation of early detection program of cervical cancer in Kabupaten Karawang from the beginning of pilot project implementation from year 2007 until now. Method : The research design used mixed method. The design of quantitative research with cross sectional method and qualitative research design by conducting an interview with open-ended question guide. Result : From the results of research, the most influential variables on the input components are human resources and government support in the form of funding, the component of the process is the implementation and evaluation variables evaluation, while the target output variable target program is still far from expected. Conclusion : It can be concluded that early detection program of cervical cancer with see and treat method in Karawang district is not optimal. Good human resources needed in quality and quantity, availability of facilities and infrastr","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114712858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Characteristics of Postpartum Hemorrhage Patients in Raja Tombolotutu General Hospital, Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Indonesia 印度尼西亚苏拉威西岛,登加,Parigi Moutong Raja Tombolotutu综合医院产后出血患者的特点
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.24198/OBGYNIA.V2N1.104
Arnova Reswari, Willy Akbar, E. Achmad
Abstract Objective : This study aimed to identify the characteristics of postpartum hemorrhage patients in Raja Tombolotutu General Hospital, Parigi Moutong Sulawesi Tengah Indonesia. Method: A retrospective-descriptive study was conducted using a cross-sectional method and secondary data with total sampling technique from medical record of obstetric patients with postpartum hemorrhage in Raja Tombolotutu General Hospital, from May 2017 to April 2018. Result : From 72 cases of postpartum hemorrhage, patients’ characteristics were age 20−35 years old (56.95%), multipara (45.84%), gestational age 37−42 weeks (69.45%), underwent vaginal delivery (93.05%), junior high school graduated (41.67%), housewife (59.72%), delivered in Primary Health Care (59.72%) and covered by Universal Health Coverage (58.33%). About 54.17% patients of postpartum hemorrhage have done 1−4 times for antenatal care visits. Majority etiology of the postpartum hemorrhage was retained placenta (61.11%). Conclusion : The major characteristics of postpartum hemorrhage patients are 20−35 years old, multipara, at term pregnancy, underwent vaginal delivery, junior high school graduated, and housewife. Most of them delivered in Primary Health Care and covered by Universal Health Coverage. Retained placenta is the main cause of postpartum hemorrhage. More than half of postpartum hemorrhage patients have done 1−4 times antenatal care visits. Key words : postpartum hemorrhage, maternal mortality, retained placenta  Abstrak Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik pasien perdarahan postpartum di RSUD Raja Tombolotutu, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah Indonesia. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yang menggunakan metode potong lintang dan data sekunder dengan teknik total sampling dari rekam medis pasien dengan diagnosis perdarahan postpartum di RSUD Raja Tombolotutu, mulai Mei 2017 sampai April 2018. Hasil : Dari 72 kasus perdarahan postpartum, karakteristik pasien antara lain: usia 20-35 tahun (56,95%), multipara (45,84%), usia kehamilan 37-42 minggu (69,45%), persalinan pervaginam (93,05%), lulusan sekolah menengah pertama (41,67%), ibu rumah tangga (59,72%), bersalin di puskesmas (59,72%) dan pembiayaan ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (58,33%). Etiologi perdarahan postpartum terbanyak adalah retensio plasenta (61,11%). Sebanyak 54,17% pasien perdarahan postpartum pernah melakukan 1-4 kali kunjungan antenatal. Kesimpulan : Karakteristik pasien perdarahan postpartum yang tertinggi adalah pasien dengan usia 20-35 tahun, multipara, kehamilan aterm, persalinan pervaginam, lulusan sekolah menengah pertama, dan ibu rumah tangga. Sebagian besar pasien bersalin di puskesmas dan pembiayaan ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional. Retensio plasenta merupakan penyebab utama perdarahan postpartum. Sebanyak lebih dari setengah pasien perdarahan postpartum pernah melakukan 1-4 kali kunjungan antenatal. Kata kunci : per
摘要目的:本研究旨在了解印度尼西亚苏拉威西省木桐市拉贾综合医院产后出血患者的特点。方法:对2017年5月至2018年4月Raja Tombolotutu总医院产科产后出血患者的病历资料,采用横断面法和全抽样辅助资料进行回顾性描述研究。结果:72例产后出血患者中,年龄20 ~ 35岁(56.95%)、多产妇(45.84%)、胎龄37 ~ 42周(69.45%)、阴道分娩(93.05%)、初中毕业(41.67%)、家庭主妇(59.72%)、在初级卫生保健机构分娩(59.72%)、参加全民健康保险(58.33%)。约54.17%的产后出血患者接受过1 ~ 4次产前保健检查。产后出血的病因以胎盘潴留为主(61.11%)。结论:20 ~ 35岁、多胞胎、足月妊娠、阴道分娩、初中毕业、家庭主妇为产后出血患者的主要特征。其中大多数是在初级卫生保健中提供的,并由全民健康保险覆盖。残留胎盘是产后出血的主要原因。一半以上的产后出血患者做过1 ~ 4次产前检查。【关键词】产后出血,产妇死亡率,保留胎盘【摘要】图胡安:Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik pasien perdarahan产后胎盘】Raja Tombolotutu, Kabupaten Parigi Moutong,印度尼西亚,苏拉威西,登加。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian deskkriki回顾性分析杨梦姑那坎方法,波通临塘丹数据采集,在登干技术总采样下,达瑞康媒体,产妇登干诊断perdarahan产后di RSUD Raja tombollotutu, mulai Mei 2017 3月2018。Hasil: Dari 72 kasus perdarahan产后,karakteristik pasien antara lain: usia 20-35 tahun (56,95%), multipara (45,84%), usia kehamilan 37-42 minggu (69,45%), persalinan pervaginam (93,05%), lulusan sekolah menengah pertama (41,67%), ibu rumah tangga (59,72%), bersalin di puskesmas (59,72%) dan pembiayaan ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional(58,33%)。病因:产后子宫内膜保留(61,11%)。Sebanyak 54,17%产妇产后pernah melakukan 1-4 kali kunjungan产前。产后:Karakteristik pasen perdarahan产后yang tertinggi adalah pasen dengan usia 20-35 tahun, multipara, kehamilan term, persalinan pervaginam, lulusan sekolah menengah pertama, dan ibu rumah tangga。塞巴吉亚纳州的州长说:“我希望他能在全国范围内取得成功。”产后子宫内膜保留。产后pernah melakukan 1-4 kali kunjungan产前。Kata kunci:产后腹胀,腹胀,腹胀
{"title":"Characteristics of Postpartum Hemorrhage Patients in Raja Tombolotutu General Hospital, Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Indonesia","authors":"Arnova Reswari, Willy Akbar, E. Achmad","doi":"10.24198/OBGYNIA.V2N1.104","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA.V2N1.104","url":null,"abstract":"Abstract Objective : This study aimed to identify the characteristics of postpartum hemorrhage patients in Raja Tombolotutu General Hospital, Parigi Moutong Sulawesi Tengah Indonesia. Method: A retrospective-descriptive study was conducted using a cross-sectional method and secondary data with total sampling technique from medical record of obstetric patients with postpartum hemorrhage in Raja Tombolotutu General Hospital, from May 2017 to April 2018. Result : From 72 cases of postpartum hemorrhage, patients’ characteristics were age 20−35 years old (56.95%), multipara (45.84%), gestational age 37−42 weeks (69.45%), underwent vaginal delivery (93.05%), junior high school graduated (41.67%), housewife (59.72%), delivered in Primary Health Care (59.72%) and covered by Universal Health Coverage (58.33%). About 54.17% patients of postpartum hemorrhage have done 1−4 times for antenatal care visits. Majority etiology of the postpartum hemorrhage was retained placenta (61.11%). Conclusion : The major characteristics of postpartum hemorrhage patients are 20−35 years old, multipara, at term pregnancy, underwent vaginal delivery, junior high school graduated, and housewife. Most of them delivered in Primary Health Care and covered by Universal Health Coverage. Retained placenta is the main cause of postpartum hemorrhage. More than half of postpartum hemorrhage patients have done 1−4 times antenatal care visits. Key words : postpartum hemorrhage, maternal mortality, retained placenta  Abstrak Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik pasien perdarahan postpartum di RSUD Raja Tombolotutu, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah Indonesia. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yang menggunakan metode potong lintang dan data sekunder dengan teknik total sampling dari rekam medis pasien dengan diagnosis perdarahan postpartum di RSUD Raja Tombolotutu, mulai Mei 2017 sampai April 2018. Hasil : Dari 72 kasus perdarahan postpartum, karakteristik pasien antara lain: usia 20-35 tahun (56,95%), multipara (45,84%), usia kehamilan 37-42 minggu (69,45%), persalinan pervaginam (93,05%), lulusan sekolah menengah pertama (41,67%), ibu rumah tangga (59,72%), bersalin di puskesmas (59,72%) dan pembiayaan ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (58,33%). Etiologi perdarahan postpartum terbanyak adalah retensio plasenta (61,11%). Sebanyak 54,17% pasien perdarahan postpartum pernah melakukan 1-4 kali kunjungan antenatal. Kesimpulan : Karakteristik pasien perdarahan postpartum yang tertinggi adalah pasien dengan usia 20-35 tahun, multipara, kehamilan aterm, persalinan pervaginam, lulusan sekolah menengah pertama, dan ibu rumah tangga. Sebagian besar pasien bersalin di puskesmas dan pembiayaan ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional. Retensio plasenta merupakan penyebab utama perdarahan postpartum. Sebanyak lebih dari setengah pasien perdarahan postpartum pernah melakukan 1-4 kali kunjungan antenatal. Kata kunci : per","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121702274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perbandingan Kadar 25-(OH)-Vitamin D3 pada Serum Kelompok Mioma Uteri dan Non-Mioma Uteri
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.24198/OBGYNIA.V2N1.65
Aria Prasetya Masoem, Tono Djuwantono, M. A. Ritonga, J. Effendi, Wiryawan Permadi, Tita Husnitawati Madjid
Abstrak Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perbedaan kadar 25-hidroksi-vitamin D3 pada serum kelompok mioma uteri dan non-mioma uteri. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan komparatif cross sectional. Subjek penelitian adalah wanita usia reproduksi yang menjalani prosedur laparatomi/laparaskopi yang memenuhi kriteria inklusi penelitian (n=42). Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok mioma uteri (n=21) dan non-mioma uteri (n=21). Pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan kadar serum 25-hidroksi-vitamin D3 kemudian diperiksa dengan metode Electro-chemiluminescence Immunoassay (ECLIA). Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Juni−Agustus 2017. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan kadar 25-hidroksi-vitamin D3 rata-rata pada kelompok mioma uteri adalah 6,70 (3,29) ng/ml, sementara pada kelompok non-mioma uteri 10,34 (2,79) ng/ml. Perbedaan kadar rata-rata 25-hidroksi-vitamin D3 pada kedua kelompok tersebut bermakna dengan nilai p<0,001. Namun, tidak didapatkan korelasi antara kadar 25-hidroksi-vitamin D3 dengan berat massa mioma uteri. Kesimpulan : Kadar 25-hidroksi-vitamin D3 pada kelompok mioma uteri lebih rendah dibandingkan dengan kelompok non-mioma uteri. Key words : Mioma uteri, vitamin D,  25-hidroksi-vitamin D3 Abstract Objective : The aim of this study was to determine if there is any significant difference between serum levels of 25-hydroxy-vitamin D3 of uterine fibroid group and non-uterine fibroid group. Method : This was an observational analytic study with comparative cross-sectional method. Subjects were women in reproductive age who underwent laparotomy / laparoscopy procedures who met the study criteria (n=42). The subjects were divided into two groups, uterine fibroid group (n=21) and non-uterine fibroid (n=21). Measurement of serum 25-hydroxy-vitamin D3 was performed using Electro-chemiluminescence Immunoassay (ECLIA) method. The study was conducted at Dr. Hasan Sadikin hospital in June−August 2017. Result : The results showed the mean level 25-hydroxy-vitamin D3 on uterine fibroid group was 6.70 (3.29) ng / ml and non-uterine fibroid group 10.34 (2.79) ng/ml. There was significant difference between serum level of 25-hydroxy-vitamin D3 in uterine fibroid group and non-uterine fibroid with p value <0.001. But, there was no correlation between serum level of 25-hydroxy-vitamin D3 content and the weight of uterine fibroid mass. Conclusions : Serum level of 25-hydroxy-vitamin D3 is lower in uterine fibroid group than non-uterine fibroid group. Key words : Uterine fibroid, vitamin D, 25-hydroxy-vitamin D3
摘要目的:本研究旨在比较尿道外和非尿道外血清中25-羟基-维生素D3的差异。方法:本研究是一项具有对联交叉设计的分析研究。研究对象是生殖年龄的妇女,她们接受了符合研究纳入标准的拉皮切除术/腹腔镜检查(n=42)。研究对象分为两组,即uteri miom组(n=21)和非uteri类(n=21)。两组进行血清25-维生素D3检测,然后进行电化学发光(ECLIA)。这个研究万隆RSUP哈桑Sadikin博士在2017年8月−6月。结果:研究表明,子宫内的平均D3次维生素d - 3浓度为6.70 (3.29)ng/ml,而非子宫色素瘤群体为10.34 (2.79)ng/ml。这两组中25-羟基-维生素D3的平均水平分别为p . < 001。然而,25-水文D3与中微子质量之间的相关性并不存在。结论:子宫内麻黄素组中的25-营养素D3含量低于非子宫微生物组。关键词:子宫外肌、维生素D、25-维生素D3 Abstract对象:这项研究的目标是确定25-水-维生素D3中uterine fibroid group和非uterine fibroid group之间的影响是否有明显的差异。方法:这是一种观察分析研究,具有跨界综合方法。研究对象是在失业后进行腹腔镜/腹腔镜检查的妇女(n=42)。研究对象被分为两个groups, uterine fibroid group (n=21)和非uterine fibroid (n=21)。血清25-氢-维生素D3的测量是通过电化学发光(ECLIA)方法进行检测。at The study was conducted哈桑博士在琼−Sadikin医院2017年八月。再生:再生组织在uterine肌broid小组中呈现出平均水平为6.70 (3.29)ng/ml和非uterine纤维化小组10.34 (2.79)ng/ml。在uterine纤维组和非uterine纤维组,p值小于0.001的血清之间存在显著的不同。但是,在一种血清中没有相关性。结论:血清的水平是25-羟基维生素D3的uterine纤维化小组,而不是非uterine纤维化小组。关键词:Uterine fibroid,维生素D, 25-羟基维生素D3
{"title":"Perbandingan Kadar 25-(OH)-Vitamin D3 pada Serum Kelompok Mioma Uteri dan Non-Mioma Uteri","authors":"Aria Prasetya Masoem, Tono Djuwantono, M. A. Ritonga, J. Effendi, Wiryawan Permadi, Tita Husnitawati Madjid","doi":"10.24198/OBGYNIA.V2N1.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA.V2N1.65","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perbedaan kadar 25-hidroksi-vitamin D3 pada serum kelompok mioma uteri dan non-mioma uteri. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan komparatif cross sectional. Subjek penelitian adalah wanita usia reproduksi yang menjalani prosedur laparatomi/laparaskopi yang memenuhi kriteria inklusi penelitian (n=42). Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok mioma uteri (n=21) dan non-mioma uteri (n=21). Pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan kadar serum 25-hidroksi-vitamin D3 kemudian diperiksa dengan metode Electro-chemiluminescence Immunoassay (ECLIA). Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Juni−Agustus 2017. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan kadar 25-hidroksi-vitamin D3 rata-rata pada kelompok mioma uteri adalah 6,70 (3,29) ng/ml, sementara pada kelompok non-mioma uteri 10,34 (2,79) ng/ml. Perbedaan kadar rata-rata 25-hidroksi-vitamin D3 pada kedua kelompok tersebut bermakna dengan nilai p<0,001. Namun, tidak didapatkan korelasi antara kadar 25-hidroksi-vitamin D3 dengan berat massa mioma uteri. Kesimpulan : Kadar 25-hidroksi-vitamin D3 pada kelompok mioma uteri lebih rendah dibandingkan dengan kelompok non-mioma uteri. Key words : Mioma uteri, vitamin D,  25-hidroksi-vitamin D3 Abstract Objective : The aim of this study was to determine if there is any significant difference between serum levels of 25-hydroxy-vitamin D3 of uterine fibroid group and non-uterine fibroid group. Method : This was an observational analytic study with comparative cross-sectional method. Subjects were women in reproductive age who underwent laparotomy / laparoscopy procedures who met the study criteria (n=42). The subjects were divided into two groups, uterine fibroid group (n=21) and non-uterine fibroid (n=21). Measurement of serum 25-hydroxy-vitamin D3 was performed using Electro-chemiluminescence Immunoassay (ECLIA) method. The study was conducted at Dr. Hasan Sadikin hospital in June−August 2017. Result : The results showed the mean level 25-hydroxy-vitamin D3 on uterine fibroid group was 6.70 (3.29) ng / ml and non-uterine fibroid group 10.34 (2.79) ng/ml. There was significant difference between serum level of 25-hydroxy-vitamin D3 in uterine fibroid group and non-uterine fibroid with p value <0.001. But, there was no correlation between serum level of 25-hydroxy-vitamin D3 content and the weight of uterine fibroid mass. Conclusions : Serum level of 25-hydroxy-vitamin D3 is lower in uterine fibroid group than non-uterine fibroid group. Key words : Uterine fibroid, vitamin D, 25-hydroxy-vitamin D3","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126370077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Ginekologi Kosmetik dari Paradigma Uroginekologi-Rekonstruksi urogineganggi重建范型妇科化妆品
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.24198/OBGYNIA.V2N1.113
Benny Hasan Purwara
Sebagai spesialis uroginekologi, kami adalah spesialis yang menangani perubahan fungsional dan anatomi dasar panggul perempan sebagai akibat proses persalinan, penuaan, dan faktor lainnya. Banyak dari pasien kami yang ditemui setiap hari, juga mengeluhkan perubahan fungsi seksual dan penampilan estetika genital. Oleh karena itu kami  sebagai spesialis dasar panggul berkewajiban untuk memahami masalah ini dan mengatasinya atau merujuknya ke spesialis bedah yang berkualifikasi terbaik. Ginekologi Kosmetik telah menjadi salah satu subspesialisasi bedah uroginekologi elektif dengan pertumbuhan tercepat untuk perempuan dan termasuk spesialis kedalam bidang ginekologi, urologi, dan bedah plastik. Bidang minat khusus ini mencakup prosedur kosmetik untuk meningkatkan penampilan estetika daerah vulvo/vagina, serta perbaikan fungsional vagina dalam upaya  untuk meningkatkan atau membantu memulihkan fungsi seksual setelah perubahan yang mungkin terjadi setelah melahirkan dan/atau penuaan.
作为泌尿科专家,我们的专业是处理分娩、衰老和其他因素导致的功能和再生骨盆的基本解剖。我们每天见到的许多病人也抱怨生殖器功能的改变和生殖器美学的外观。因此,我们这些基本的骨盆专家有义务了解这个问题并加以解决,或将其提交给最有资格的外科专家。妇科化妆品已成为妇女再生最快的妇产科专科,包括妇产科、泌物学和整形外科专家。这些特殊利益领域包括化妆品程序,以改善阴户区域的审美外观,以及改善阴道功能,试图在分娩和/或衰老后可能发生的变化后增加或帮助恢复性功能。
{"title":"Ginekologi Kosmetik dari Paradigma Uroginekologi-Rekonstruksi","authors":"Benny Hasan Purwara","doi":"10.24198/OBGYNIA.V2N1.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA.V2N1.113","url":null,"abstract":"Sebagai spesialis uroginekologi, kami adalah spesialis yang menangani perubahan fungsional dan anatomi dasar panggul perempan sebagai akibat proses persalinan, penuaan, dan faktor lainnya. Banyak dari pasien kami yang ditemui setiap hari, juga mengeluhkan perubahan fungsi seksual dan penampilan estetika genital. Oleh karena itu kami  sebagai spesialis dasar panggul berkewajiban untuk memahami masalah ini dan mengatasinya atau merujuknya ke spesialis bedah yang berkualifikasi terbaik. Ginekologi Kosmetik telah menjadi salah satu subspesialisasi bedah uroginekologi elektif dengan pertumbuhan tercepat untuk perempuan dan termasuk spesialis kedalam bidang ginekologi, urologi, dan bedah plastik. Bidang minat khusus ini mencakup prosedur kosmetik untuk meningkatkan penampilan estetika daerah vulvo/vagina, serta perbaikan fungsional vagina dalam upaya  untuk meningkatkan atau membantu memulihkan fungsi seksual setelah perubahan yang mungkin terjadi setelah melahirkan dan/atau penuaan.","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133934691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perbedaan antara Jenis dan Derajat Kelainan Jantung serta Jenis Persalinan terhadap Outcome Ibu dan Bayi pada Kehamilan dengan Penyakit Jantung 不同类型的不同程度的心脏疾病和分娩的不同程度的不同母亲和婴儿的产前心脏病
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.24198/OBGYNIA.V2N1.87
C. Nirmala, J. C. Mose, M. A. Aziz, J. Effendi, Benny Hasan Purwara, Adhi Pribadi
Abstrak Tujuan : Penelitian ini dilakukan upaya untuk menilai karakteristik dan outcome kehamilan dengan kelainan jantung baik pada ibu dan bayi di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dari tahun 2015 sampai 2017. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik (cross-sectional). Subjek penelitian adalah semua ibu hamil dengan kelainan jantung yang menjalani persalinan di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dari tahun 2015 − 2017 dengan menggunakan data sekunder. Hasil : Selama periode penelitian sebanyak 76 sampel penelitian yang diperoleh. Pada penelitian ini usia rata-rata ibu adalah 30 tahun, paling banyak pada paritas 1 dan 3 yaitu sebesar 31,6%. Usia kehamilan saat terjadi persalinan  > 37 minggu sebanyak 53,9%. Lama perawatan pasien rata-rata 7 sampai 8 hari dengan ruang rawat yang paling banyak adalah ICU sebanyak 32,9%, dan ruang rawat biasa sebesar 39.5%. Jenis kelainan jantung yang paling sering adalah kardiomiopati peripartum dan hipertensi, yaitu sebesar 42,1%. Jenis persalinan yang banyak dilakukan adalah seksio sesarea yaitu sebesar 64,5%. Penelitian ini memperoleh bahwa ibu dengan kelainan jantung yang hidup sebesar 88,2% dan meninggal sebesar 11,8% setelah menjalani persalinan. Kesimpulan : Ada perbedaan antara derajat kelainan jantung berdasarkan NYHA (New York Heart Association) dengan outcome ibu dan bayi pada kehamilan dengan kelainan jantung. Kata kunci : Jenis dan Derajat Kelainan Jantung, Jenis Persalinan, Outcome Ibu dan Bayi Abstract Objective : through this research conducted efforts to assess the characteristics and outcome of pregnancy with cardiac disease both in mother and infant in dr dr. Hasan Sadikin Bandung from year 2015 to 2017. Method : an observational analytic (cross-sectional) research with subjects were all pregnant women with cardiac abnormalities who underwent delivery at dr. Hasan Sadikin Bandung from 2015 to 2017 using secondary data. Results :During the research period as many as 76 samples obtained. In this study the average age of the mother is 30 years, most at parity 1 and 3 that is equal to 31.6%, age of pregnancy during labor> 37 weeks by 53.9%. The average length of patient care was 7 to 8 days with the most hospital room was ICU of 32.9% and the regular room was 39.5%. The most common types of heart disorders are peripartum cardiomyopathy and hypertensive heart disease, which is 42.1%. Type of delivery mostly by cesarean section that is equal to 64.5%. The study found that mothers with heart abnormalities were 88.2% alive and died of 11.8% after going through labor. Conclusion : There is a difference between the degree of cardiac abnormalities based on NYHA (New York Heart Association)  classification with maternal and infant outcomes in pregnancy with cardiac abnormalities. Key words : Type and Degree of Heart Abnormality, Type of Birth, Outcome of Mother and Infant
摘要目的:本研究旨在评估2015年至2017年哈桑·萨德金·万隆母亲和婴儿心脏疾病的特征和结果。方法:这项研究是交叉观察研究。研究对象都是心脏异常的孕妇分娩的万隆RSUP哈桑Sadikin博士从2017 2015年−用次要数据。结果:在76个样本的研究期间获得。在这项研究中,母亲的平均年龄是30岁,最多是31岁6%。妊娠期间的年龄> 37周,共53.9%。重症监护室的病人平均护理时间为7 - 8天,重症监护室的规模为32.9%,普通病房为39.5%。最常见的心脏疾病是心包淀粉和高血压,占42.1%。大多数类型的分娩是sesarea seksio,占64.5%。这项研究发现,患有活心脏疾病的母亲88.2%,分娩后11.8%死亡。结论:基于NYHA(纽约心脏协会)的心脏异常程度与妊娠结果与心脏病异常的产前结果是有区别的。关键词:种度心脏异常,母亲和婴儿分娩,结果抽象客观:通过这个研究conducted efforts to之characteristics和成果评估和心脏疾病都在怀孕母亲和婴儿在哈桑Sadikin万隆博士博士从2015年到2017年。方法:一项分析研究的研究对象都是由哈桑·萨德金·万隆(Hasan Sadikin万隆)2015年至2017年运送给secondary数据的怀孕妇女。参考:在研究期间,共有76个独立样本。在这项研究中,母亲的平均年龄是30年,相当于31岁和3岁之间的平均年龄是31.6%,在实验室期间怀孕的年龄是37周/ 33.9%。病人护理的平均年龄是7到8天,大多数病房是32.9%的重症监护室,正常病房是39.5%。最常见的心脏疾病是心包性和高血压性疾病,即42.1%。塞萨尔的交付类型基本上等于64.5%。研究发现,患有心脏异常异常的母亲有88.2%的生命,在通过实验室后死亡11.8%。结论:在NYHA的基础上,cardiac的缺陷与母亲和婴儿在妊娠期以碳异常为基础的分类是有区别的。关键字:心脏异常、出生模式、母亲和婴儿结果
{"title":"Perbedaan antara Jenis dan Derajat Kelainan Jantung serta Jenis Persalinan terhadap Outcome Ibu dan Bayi pada Kehamilan dengan Penyakit Jantung","authors":"C. Nirmala, J. C. Mose, M. A. Aziz, J. Effendi, Benny Hasan Purwara, Adhi Pribadi","doi":"10.24198/OBGYNIA.V2N1.87","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA.V2N1.87","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan : Penelitian ini dilakukan upaya untuk menilai karakteristik dan outcome kehamilan dengan kelainan jantung baik pada ibu dan bayi di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dari tahun 2015 sampai 2017. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik (cross-sectional). Subjek penelitian adalah semua ibu hamil dengan kelainan jantung yang menjalani persalinan di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dari tahun 2015 − 2017 dengan menggunakan data sekunder. Hasil : Selama periode penelitian sebanyak 76 sampel penelitian yang diperoleh. Pada penelitian ini usia rata-rata ibu adalah 30 tahun, paling banyak pada paritas 1 dan 3 yaitu sebesar 31,6%. Usia kehamilan saat terjadi persalinan  > 37 minggu sebanyak 53,9%. Lama perawatan pasien rata-rata 7 sampai 8 hari dengan ruang rawat yang paling banyak adalah ICU sebanyak 32,9%, dan ruang rawat biasa sebesar 39.5%. Jenis kelainan jantung yang paling sering adalah kardiomiopati peripartum dan hipertensi, yaitu sebesar 42,1%. Jenis persalinan yang banyak dilakukan adalah seksio sesarea yaitu sebesar 64,5%. Penelitian ini memperoleh bahwa ibu dengan kelainan jantung yang hidup sebesar 88,2% dan meninggal sebesar 11,8% setelah menjalani persalinan. Kesimpulan : Ada perbedaan antara derajat kelainan jantung berdasarkan NYHA (New York Heart Association) dengan outcome ibu dan bayi pada kehamilan dengan kelainan jantung. Kata kunci : Jenis dan Derajat Kelainan Jantung, Jenis Persalinan, Outcome Ibu dan Bayi Abstract Objective : through this research conducted efforts to assess the characteristics and outcome of pregnancy with cardiac disease both in mother and infant in dr dr. Hasan Sadikin Bandung from year 2015 to 2017. Method : an observational analytic (cross-sectional) research with subjects were all pregnant women with cardiac abnormalities who underwent delivery at dr. Hasan Sadikin Bandung from 2015 to 2017 using secondary data. Results :During the research period as many as 76 samples obtained. In this study the average age of the mother is 30 years, most at parity 1 and 3 that is equal to 31.6%, age of pregnancy during labor> 37 weeks by 53.9%. The average length of patient care was 7 to 8 days with the most hospital room was ICU of 32.9% and the regular room was 39.5%. The most common types of heart disorders are peripartum cardiomyopathy and hypertensive heart disease, which is 42.1%. Type of delivery mostly by cesarean section that is equal to 64.5%. The study found that mothers with heart abnormalities were 88.2% alive and died of 11.8% after going through labor. Conclusion : There is a difference between the degree of cardiac abnormalities based on NYHA (New York Heart Association)  classification with maternal and infant outcomes in pregnancy with cardiac abnormalities. Key words : Type and Degree of Heart Abnormality, Type of Birth, Outcome of Mother and Infant","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133614475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Personalized Medicine dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi 生殖健康服务中的个性化药物
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.24198/OBGYNIA.V2N1.108
Djamhoer Martaadisoebrata
Abstrak Tujuan : Untuk mencoba mencari kejelasan kelemahan dan keunggulan berbagai paradigma dan mencoba membuktikan bahwa Personalized Medicine itu adalah paradigma yang terbaik, sampai saat ini. Metode : Studi Pustaka Hasil : Dengan seiring waktu Clinical Medicine juga mendapatkan tambahan pengembangan dari Evidence Based Medicine dan Genome Medicine. Personalized Medicine lebih mengembangkan ilmu  kedokteran sesuai dengan individu masing-masing sehingga menjadi lebih baik. Kesimpulan : Walaupun  terbukti bahwa Clinical Medicine, Evidence Based Medicine dan Genome Medicine mempunyai kelemahan di samping keunggulannya masing-masing, tetapi ketiga paradigma tersebut masih bisa digunakan, pada kondisi dan dan situasi tertentu. Personalized Medicine, sampai saat ini, masih yang terbaik, karena dalam pelaksanaannya terungkap sifat yang Holistik, Humanistik dan penuh Empati. Dengan perkataan lain, dokter yang melaksanakan pelayanan ini telah menjalankan kewajibannya dengan baik, berupa CURE dan CARE secara proporsional, suatu sifat yang bisa membuktikan keprofesionalannya. Kata kunci : Personalized medicine, pelayanan kesehatan dan kesehatan reproduksi. Abstracts Objectives : To look for any weakness and superiority for each of those paradigms and try to prove that Personalized Medicine is the best method in health service, until today. Method : Literature review Result : Developing clinical medicine also followed by Evidence Based Medicine and Genome Medicine other wise personalize medicine developing medical practice individuality to be better. Conclusion : Although we know Clinical Medicine, Evidence Based Medicine and Genome Medicine have some weaknesses, we also believe that those paradigms still can be used in certain conditions and situations. Mean while Personalized Medicine, until present time, is still the best method, because during its implementation, it describes its characteristic of Holistic, Humanism and full of Empathy. In other words, a physician who acts this way, is performing his obligation in the form of  CURE and CARE, proportionally, an effort that can be considered as a sign of his professionalism. Key word : Personalized Medicine, health service and reproductive health.
抽象目的:试图找出不同范例的弱点和卓越,并证明个性化医学是迄今为止最好的范例。方法:结果库研究:随着时间的推移,临床医学还从基础医学和基因组医学的证据中获得了额外的发展。个性化的医学越来越适合每个人的医学,因此变得更好。结论:尽管证据表明,临床医学、基础证据和基因组医学除了其优势外,还有弱点,但这三种模式在特定的条件和情况下仍然有效。到目前为止,个性化药物仍然是最好的,因为它的作用揭示了整体、人性化和同理心的性质。换句话说,执行这种服务的医生在治疗和护理方面表现得很好,这是一种可以证明其专业的品质。关键词:个性化药物、保健和生殖健康服务。拖延目标:寻找每一种范式,并努力证明人格化药物是健康服务中最有效的方法,直到今天。方法:识字评论:开发临床医学还采用基于医学和其他更有效的个性化医学开发实践的证据。结论:虽然我们知道临床医学、基础医学和基因组医学的证据有一些不足之处,但我们也相信,这种框架仍然可以在确定的条件和情况下发挥作用。就像个性化医学,直到现在,仍然是最好的方法,因为在它的实施过程中,它描述了它纯粹的、人道主义和充满爱心的特点。换句话说,一个医生以这种方式行事,是在一种治疗和关怀的形式表现出他的义务,以一种相称的、能被认为是他职业的标志的努力。关键字:个性化药物、医疗服务和生殖健康。
{"title":"Personalized Medicine dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi","authors":"Djamhoer Martaadisoebrata","doi":"10.24198/OBGYNIA.V2N1.108","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA.V2N1.108","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan : Untuk mencoba mencari kejelasan kelemahan dan keunggulan berbagai paradigma dan mencoba membuktikan bahwa Personalized Medicine itu adalah paradigma yang terbaik, sampai saat ini. Metode : Studi Pustaka Hasil : Dengan seiring waktu Clinical Medicine juga mendapatkan tambahan pengembangan dari Evidence Based Medicine dan Genome Medicine. Personalized Medicine lebih mengembangkan ilmu  kedokteran sesuai dengan individu masing-masing sehingga menjadi lebih baik. Kesimpulan : Walaupun  terbukti bahwa Clinical Medicine, Evidence Based Medicine dan Genome Medicine mempunyai kelemahan di samping keunggulannya masing-masing, tetapi ketiga paradigma tersebut masih bisa digunakan, pada kondisi dan dan situasi tertentu. Personalized Medicine, sampai saat ini, masih yang terbaik, karena dalam pelaksanaannya terungkap sifat yang Holistik, Humanistik dan penuh Empati. Dengan perkataan lain, dokter yang melaksanakan pelayanan ini telah menjalankan kewajibannya dengan baik, berupa CURE dan CARE secara proporsional, suatu sifat yang bisa membuktikan keprofesionalannya. Kata kunci : Personalized medicine, pelayanan kesehatan dan kesehatan reproduksi. Abstracts Objectives : To look for any weakness and superiority for each of those paradigms and try to prove that Personalized Medicine is the best method in health service, until today. Method : Literature review Result : Developing clinical medicine also followed by Evidence Based Medicine and Genome Medicine other wise personalize medicine developing medical practice individuality to be better. Conclusion : Although we know Clinical Medicine, Evidence Based Medicine and Genome Medicine have some weaknesses, we also believe that those paradigms still can be used in certain conditions and situations. Mean while Personalized Medicine, until present time, is still the best method, because during its implementation, it describes its characteristic of Holistic, Humanism and full of Empathy. In other words, a physician who acts this way, is performing his obligation in the form of  CURE and CARE, proportionally, an effort that can be considered as a sign of his professionalism. Key word : Personalized Medicine, health service and reproductive health.","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115594190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1