Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu factor utama penentu keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi termasuk Rumah Sakit Bayangkara Tingkat III Kendari. SDM sangat erat kaitannya dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor pendidikan dan pelatihan, insentif dengan kualitas SDM. Penelitian ini merupakan penelitian analitik obervasional dengan desain cross sectional study yang dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2022 di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang terdiri dari anggota POLRI dan PNS POLRI serta pegawai kontrak yang berjumlah 215 orang. Sampel penelitian ini melibatkan 138 petugas kesehatan yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data penelitian dianalisis menggunakan uji chis-quare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas SDM paling dominan adalah kategori cukup sebanyak 124 responden (89,9%), dan kategori kurang sebanyak 14 responden (10,1%). Kualitas sumber daya manusia berhubungan dengan Pendidikan dan Pelatihan (P-value< 0,000), serta insentif (P-value< 0,000). Hasil uji regresi logistic menunjukkan bahwa variabel Pendidikan dan Pelatihan paling mempengaruhi kualitas SDM. Simpulan penelitian adalah dalam rangka mengembangkan kualitas SDM di rumah sakit maka perlu pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan yang berkesinambungan serta insentif yang memadai. Kata kunci: Kualitas, Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Pelatihan, Insentif.
{"title":"HUBUNGAN FAKTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, INSENTIF DENGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT III KENDARI","authors":"Azumaddin Azumaddin, Nani Yuniar, S. Suhadi","doi":"10.37887/epj.v7i2.35641","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v7i2.35641","url":null,"abstract":"Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu factor utama penentu keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi termasuk Rumah Sakit Bayangkara Tingkat III Kendari. SDM sangat erat kaitannya dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor pendidikan dan pelatihan, insentif dengan kualitas SDM. Penelitian ini merupakan penelitian analitik obervasional dengan desain cross sectional study yang dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2022 di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang terdiri dari anggota POLRI dan PNS POLRI serta pegawai kontrak yang berjumlah 215 orang. Sampel penelitian ini melibatkan 138 petugas kesehatan yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data penelitian dianalisis menggunakan uji chis-quare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas SDM paling dominan adalah kategori cukup sebanyak 124 responden (89,9%), dan kategori kurang sebanyak 14 responden (10,1%). Kualitas sumber daya manusia berhubungan dengan Pendidikan dan Pelatihan (P-value< 0,000), serta insentif (P-value< 0,000). Hasil uji regresi logistic menunjukkan bahwa variabel Pendidikan dan Pelatihan paling mempengaruhi kualitas SDM. Simpulan penelitian adalah dalam rangka mengembangkan kualitas SDM di rumah sakit maka perlu pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan yang berkesinambungan serta insentif yang memadai. Kata kunci: Kualitas, Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Pelatihan, Insentif.","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124591036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jefri Monoarfa, Hairil Akbar, Muhammad Asriadi, C. G. Tutu, Herlina Magdalena
Abstrak Kecelakaan kerja adalah hal krusial yang perlu mendapatkan perhatianoleh para pekerja agar dapat bekerja secara optimal sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan aman, nyaman, dan terjaga.Secara statistik global, jumlah kematian akibat kecelakaan kerja mencapai lebih dari 2,78 juta orang setiap tahunnya, dimana dua pertiga (2/3) terjadi di negara-negara Asia.Desa lobong merupakan salah satu yang mayoritas masyarakat bertani nenas terbanyak di Kabupaten Bolaang Mongondow dan berdasarkan hasil survei bahwa banyak petani di Desa lobong sering mengalami kecelakaan kerja baik yang luka ringan maupun yang berat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan perilaku dengan kecelakaan kerja pada petani di Desa Lobong Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Lobong Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang tinggal di Desa Lobong dan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil Uji Chi-Squaremenunjukkan bahwa pengetahuan (p value=0,004) dan sikap (p value=0,015) berhubungan dengan kecelakaan kerja pada petani. Diharapkan kepada pemerintah Desa Lobong agar dapat memberikan sosialisasi tentang kecelakaan kerja kepada petani agar petani dapat menambah pengetahuan mereka.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PETANI DI DESA LOBONG KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW","authors":"Jefri Monoarfa, Hairil Akbar, Muhammad Asriadi, C. G. Tutu, Herlina Magdalena","doi":"10.37887/epj.v7i2.36109","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v7i2.36109","url":null,"abstract":"Abstrak Kecelakaan kerja adalah hal krusial yang perlu mendapatkan perhatianoleh para pekerja agar dapat bekerja secara optimal sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan aman, nyaman, dan terjaga.Secara statistik global, jumlah kematian akibat kecelakaan kerja mencapai lebih dari 2,78 juta orang setiap tahunnya, dimana dua pertiga (2/3) terjadi di negara-negara Asia.Desa lobong merupakan salah satu yang mayoritas masyarakat bertani nenas terbanyak di Kabupaten Bolaang Mongondow dan berdasarkan hasil survei bahwa banyak petani di Desa lobong sering mengalami kecelakaan kerja baik yang luka ringan maupun yang berat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan perilaku dengan kecelakaan kerja pada petani di Desa Lobong Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Lobong Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang tinggal di Desa Lobong dan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil Uji Chi-Squaremenunjukkan bahwa pengetahuan (p value=0,004) dan sikap (p value=0,015) berhubungan dengan kecelakaan kerja pada petani. Diharapkan kepada pemerintah Desa Lobong agar dapat memberikan sosialisasi tentang kecelakaan kerja kepada petani agar petani dapat menambah pengetahuan mereka.","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131761105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fachry Rumaf, Hairil Akbar, Henny Kaseger, Muhammad Asriadi, Jaya Maulana, I. W. Suarjana
Meningkatnya penggunaan produk pestisida berdampak negatif terhadap tenaga kerja petani berupa pencemaran yang berujung pada keracunan pestisida. Salah satu langkah yang dapat dilakukan petani untuk mencegah keracunan pestisida adalah dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti masker, kaca mata, topi, baju khusus, sepatu khusus, dan sarung tangan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap penggunaan APD pada petani penyemprot pestisida di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross sectional study. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan November sampai Desember 2022 di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang berada di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow dan jumlah sampel sebanyak 32 petani. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan (p-value=0,038), sikap (p-value=0,012), dan tindakan (p-value=0,029) berhubungan terhadap penggunaan APD pada petani penyemprot pestisida di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Disarankan agar pemerintah kabupaten melaksanakan program pelatihan bagi petani tentang bahaya pestisida dan prosedur operasi standar penggunaan pestisida yang aman. Selain itu, edukasi tentang tanda bahaya dan pentingnya penggunaan APD saat menyemprot pestisida. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, APD, Petani, Pestisida
{"title":"PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI PENYEMPROT PESTISIDA DI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW","authors":"Fachry Rumaf, Hairil Akbar, Henny Kaseger, Muhammad Asriadi, Jaya Maulana, I. W. Suarjana","doi":"10.37887/epj.v7i2.35794","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v7i2.35794","url":null,"abstract":"Meningkatnya penggunaan produk pestisida berdampak negatif terhadap tenaga kerja petani berupa pencemaran yang berujung pada keracunan pestisida. Salah satu langkah yang dapat dilakukan petani untuk mencegah keracunan pestisida adalah dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti masker, kaca mata, topi, baju khusus, sepatu khusus, dan sarung tangan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap penggunaan APD pada petani penyemprot pestisida di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross sectional study. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan November sampai Desember 2022 di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang berada di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow dan jumlah sampel sebanyak 32 petani. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan (p-value=0,038), sikap (p-value=0,012), dan tindakan (p-value=0,029) berhubungan terhadap penggunaan APD pada petani penyemprot pestisida di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Disarankan agar pemerintah kabupaten melaksanakan program pelatihan bagi petani tentang bahaya pestisida dan prosedur operasi standar penggunaan pestisida yang aman. Selain itu, edukasi tentang tanda bahaya dan pentingnya penggunaan APD saat menyemprot pestisida. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, APD, Petani, Pestisida","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133994065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakInfeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyebab utama kematian yang terjadi pada balita. Sekitar 4 juta bayi meninggal setiap tahun karena infeksi saluran pernapasan akut, di mana 98% kematian tersebut disebabkan oleh pneumonia, bronkitis dan bronkiolitis. Sampai saat ini penyakit ISPA masih masuk dalam kategori 10 penyakit terbesar di fasilitas kesehatan dibandingkan masalah kesehatan lainnya seperti diare dan campak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita usia 12-59 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional dan desainnya cross sectional study. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan BBLR (ρ Value = 0. 000), Status imunisasi (ρ Value = 0. 000) dan riwayat pemberian ASI (ρ Value = 0. 000), namun tidak berhubungan antara jenis kelamin (ρ Value = 0. 663) dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna. Diharapkan kepada masyarakat agar aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu setiap bulannya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, diharapkan petugas kesehatan agar dapat memberikan informasi atau penyuluhan secara rutin disetiap kegiatan posyandu maupun non posyandu kepada masyarakat agar lebih memperhatikan faktor yang menjadi penyebab terjadinya ISPA pada balita. Kata kunci: ISPA, Balita, Jenis Kelamin, BBLR, Imunisasi, ASI
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMPO KABUPATEN MUNA","authors":"Widyawati Widyawati, W. Salma, Z. Hikmawati","doi":"10.37887/epj.v7i2.36108","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v7i2.36108","url":null,"abstract":"AbstrakInfeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyebab utama kematian yang terjadi pada balita. Sekitar 4 juta bayi meninggal setiap tahun karena infeksi saluran pernapasan akut, di mana 98% kematian tersebut disebabkan oleh pneumonia, bronkitis dan bronkiolitis. Sampai saat ini penyakit ISPA masih masuk dalam kategori 10 penyakit terbesar di fasilitas kesehatan dibandingkan masalah kesehatan lainnya seperti diare dan campak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita usia 12-59 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional dan desainnya cross sectional study. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan BBLR (ρ Value = 0. 000), Status imunisasi (ρ Value = 0. 000) dan riwayat pemberian ASI (ρ Value = 0. 000), namun tidak berhubungan antara jenis kelamin (ρ Value = 0. 663) dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna. Diharapkan kepada masyarakat agar aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu setiap bulannya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, diharapkan petugas kesehatan agar dapat memberikan informasi atau penyuluhan secara rutin disetiap kegiatan posyandu maupun non posyandu kepada masyarakat agar lebih memperhatikan faktor yang menjadi penyebab terjadinya ISPA pada balita. Kata kunci: ISPA, Balita, Jenis Kelamin, BBLR, Imunisasi, ASI","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130264957","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakMakanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan manusia agar dapat melangsungkan kehidupan sehari- hari. Masalah sanitasi makanan sangatlah penting, terutama di tempat-tempat umum yang erat kaitannya dengan banyaknya pelayanan salah satunya yaitu rumah makan yang merupakan tempat umum yang menyediakan makanan olahan yang ramai dikunjungi masyarakat sehingga higiene dan sanitasinya menjadi hal yang sangat pernting untuk diperhatikan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis penerapan Hazard Analysis Critical Control Point dan menganalisis faktor penyebab bahaya dalam penyelenggaraan makanan pada rumah makan siap saji di Kota Kendari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menggali atau memperoleh segala informasi yang rinci mengenai penerapan sistem analisis dan pengendalian titik kritis (HACCP). Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa Rumah Makan siap saji Kota Kendari. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh rumah makan siap saji yang tidak memiliki sertifikat laik sehat yang ada di Kota Kendari. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian rumah makan siap saji yang tidak memiliki sertifikat laik sehat berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kendari. Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner yang dilakukan, penerapan HACCP dalam penyelenggaraan makanan khususnya makanan siap saji di rumah-rumah makan masih belum efektif disebabkan rumah makan yang belum menerapkan prinsip HACCP sepenuhnya dan hasil jawaban kuesioner terdapat perbedaan jawaban. Faktor penyebab bahaya yang teridentifikasi bahaya lebih dominan pada pengolahan makanan siap saji di rumah-rumah makan di Kota Kendari adalah cemaran biologi yang diperkirakan adanya bakteri atau patogen yang melebihi baku mutu tetapi tidak menyebabkan perubahan pada warna, rasa dan bau pada makanan jadi. Kata kunci: HACCP, makanan, bahaya
{"title":"ANALISIS BAHAYA DAN PENGENDALIAN TITIK KRITIS (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) PADA RUMAH MAKAN DI KOTA KENDARI","authors":"Nurmaladewi Nurmaladewi, Febriana Muchtar, Agnes Mersatika Hartoyo","doi":"10.37887/epj.v7i1.28732","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v7i1.28732","url":null,"abstract":"AbstrakMakanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan manusia agar dapat melangsungkan kehidupan sehari- hari. Masalah sanitasi makanan sangatlah penting, terutama di tempat-tempat umum yang erat kaitannya dengan banyaknya pelayanan salah satunya yaitu rumah makan yang merupakan tempat umum yang menyediakan makanan olahan yang ramai dikunjungi masyarakat sehingga higiene dan sanitasinya menjadi hal yang sangat pernting untuk diperhatikan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis penerapan Hazard Analysis Critical Control Point dan menganalisis faktor penyebab bahaya dalam penyelenggaraan makanan pada rumah makan siap saji di Kota Kendari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menggali atau memperoleh segala informasi yang rinci mengenai penerapan sistem analisis dan pengendalian titik kritis (HACCP). Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa Rumah Makan siap saji Kota Kendari. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh rumah makan siap saji yang tidak memiliki sertifikat laik sehat yang ada di Kota Kendari. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian rumah makan siap saji yang tidak memiliki sertifikat laik sehat berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kendari. Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner yang dilakukan, penerapan HACCP dalam penyelenggaraan makanan khususnya makanan siap saji di rumah-rumah makan masih belum efektif disebabkan rumah makan yang belum menerapkan prinsip HACCP sepenuhnya dan hasil jawaban kuesioner terdapat perbedaan jawaban. Faktor penyebab bahaya yang teridentifikasi bahaya lebih dominan pada pengolahan makanan siap saji di rumah-rumah makan di Kota Kendari adalah cemaran biologi yang diperkirakan adanya bakteri atau patogen yang melebihi baku mutu tetapi tidak menyebabkan perubahan pada warna, rasa dan bau pada makanan jadi. Kata kunci: HACCP, makanan, bahaya","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129189134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syahrianti Syahrianti, Musdalifah Syamsul, St. Masithah, Fitri Wahyuni, Kurniaty Yusuf
AbstrakNugget merupakan salah satu produk yang banyak digemari oleh berbagai macam kalangan usia, terutama anak-anak. Nugget biasa dikenal oleh masyarakat sebagai makanan pendamping atau lauk, namun nugget telah mengalami pergeseran fungsi menjadi makanan jajanan atau snack. Nugget pada umumnya yaitu chicken nugget, namun makanan tersebut biasa dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas karena berbahan dasar daging hewani yang relatif mahal. Masyarakat menengah kebawah juga bisa menikmatinya degan mengganti bahan utamanya yaitu tempe. Tempe yaitu kacang kedelai yang merupakan sumber protein nabati yang tinggi, sehingga perlunya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kandungan protein dalam kedelai dan untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat dalam mengkonsumsi tempe. Tujuan Untuk mengetahui daya terima terhadap produk nugget tempe dengan penambahan bayam dan kandungan protein dan zat besi produk nugget tempe dengan penambahan bayam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui daya terima dan kandungan protein dan zat besi pada nugget. Berdasarkan hasil uji organoleptic bahwa sampel nugget tempe dengan penambahan bayam yang memiliki nilai tertinggi dari uji orgnoleptik adalah F2 dengan nilai total rata-rata 59,84 dibandingkan F4 dengan total rata-rata 59,45, F1 58,88 dan F3 58,43. Hasil analisis protein dan besi dari formula terbaik yaitu protein pada hasil rata-rata 11,38%. Analisis pada zat besi yaitu 5,123 mg. Nugget tempe dengan penambahan bayam yang paling banyak disukai yaitu pada sampel F2 dengan hasil analisis protein yaitu 11,38 gr dan analisis zat besi yaitu 5,123 mg. Kata Kunci : Nugget, Tempe, Bayam, Protein, Zat besi
{"title":"ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN DAN ZAT BESI PADA FORMULASI NUGGET TEMPE DENGAN PENAMBAHAN BAYAM","authors":"Syahrianti Syahrianti, Musdalifah Syamsul, St. Masithah, Fitri Wahyuni, Kurniaty Yusuf","doi":"10.37887/epj.v7i1.28789","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v7i1.28789","url":null,"abstract":"AbstrakNugget merupakan salah satu produk yang banyak digemari oleh berbagai macam kalangan usia, terutama anak-anak. Nugget biasa dikenal oleh masyarakat sebagai makanan pendamping atau lauk, namun nugget telah mengalami pergeseran fungsi menjadi makanan jajanan atau snack. Nugget pada umumnya yaitu chicken nugget, namun makanan tersebut biasa dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas karena berbahan dasar daging hewani yang relatif mahal. Masyarakat menengah kebawah juga bisa menikmatinya degan mengganti bahan utamanya yaitu tempe. Tempe yaitu kacang kedelai yang merupakan sumber protein nabati yang tinggi, sehingga perlunya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kandungan protein dalam kedelai dan untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat dalam mengkonsumsi tempe. Tujuan Untuk mengetahui daya terima terhadap produk nugget tempe dengan penambahan bayam dan kandungan protein dan zat besi produk nugget tempe dengan penambahan bayam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui daya terima dan kandungan protein dan zat besi pada nugget. Berdasarkan hasil uji organoleptic bahwa sampel nugget tempe dengan penambahan bayam yang memiliki nilai tertinggi dari uji orgnoleptik adalah F2 dengan nilai total rata-rata 59,84 dibandingkan F4 dengan total rata-rata 59,45, F1 58,88 dan F3 58,43. Hasil analisis protein dan besi dari formula terbaik yaitu protein pada hasil rata-rata 11,38%. Analisis pada zat besi yaitu 5,123 mg. Nugget tempe dengan penambahan bayam yang paling banyak disukai yaitu pada sampel F2 dengan hasil analisis protein yaitu 11,38 gr dan analisis zat besi yaitu 5,123 mg. Kata Kunci : Nugget, Tempe, Bayam, Protein, Zat besi","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116077650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakBahaya penggunaan yang salah terhadap produk plastik dan styrofoam sebagai kemasan makanan dan minuman yang dapat mengancam kesehatan seluruh aspek masyarakat terkhusus kalangan mahasiswa sebagai generasi masa depan bangsa.Penggunaan plastik dan styrofoam meningkat secara signifikan dan banyak digunakan sehingga menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa dalam menggunakan plastik dan styrofoam sebagai kemasan makanan di Lingkungan Universitas Halu Oleo tahun 2022. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus (case study), yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perwakilan beberapa mahasiswa dari klaster Fakultas di Universitas Halu Oleo, dalam hal ini klaster kesehatan, klaster sains, dan klaster filsafat program reguler yang aktif angkatan 2019-2020 dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa selaku informan kunci penelitian masih sangat dipengaruhi dengan apa yang mereka lihat, serta pengaruh orang lain. Informan juga hanya akan percaya dengan dampak apa yang mereka rasakan saat ini, jika saat ini tidak ada dampak yang dirasakan maka akan terus digunakan. Asumsi tersebut sering kali salah, namun karena merasa produk plastik dan Styrofoam sangat sesuai dengan jiwa mereka yang praktis, maka mereka akan selalu memilih menggunakan plastik dan Styrofoam sebagai kemasan makanan. Kata Kunci : Persepsi, Perilaku, Plastik, Styrofoam, Kemasan
{"title":"PERSEPSI MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN PLASTIK DAN STYROFOAM SEBAGAI KEMASAN MAKANAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS HALU OLEO TAHUN 2022","authors":"F. Fithria, H. Harleli, Jenny Yari M","doi":"10.37887/epj.v7i1.28731","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v7i1.28731","url":null,"abstract":"AbstrakBahaya penggunaan yang salah terhadap produk plastik dan styrofoam sebagai kemasan makanan dan minuman yang dapat mengancam kesehatan seluruh aspek masyarakat terkhusus kalangan mahasiswa sebagai generasi masa depan bangsa.Penggunaan plastik dan styrofoam meningkat secara signifikan dan banyak digunakan sehingga menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa dalam menggunakan plastik dan styrofoam sebagai kemasan makanan di Lingkungan Universitas Halu Oleo tahun 2022. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus (case study), yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perwakilan beberapa mahasiswa dari klaster Fakultas di Universitas Halu Oleo, dalam hal ini klaster kesehatan, klaster sains, dan klaster filsafat program reguler yang aktif angkatan 2019-2020 dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa selaku informan kunci penelitian masih sangat dipengaruhi dengan apa yang mereka lihat, serta pengaruh orang lain. Informan juga hanya akan percaya dengan dampak apa yang mereka rasakan saat ini, jika saat ini tidak ada dampak yang dirasakan maka akan terus digunakan. Asumsi tersebut sering kali salah, namun karena merasa produk plastik dan Styrofoam sangat sesuai dengan jiwa mereka yang praktis, maka mereka akan selalu memilih menggunakan plastik dan Styrofoam sebagai kemasan makanan. Kata Kunci : Persepsi, Perilaku, Plastik, Styrofoam, Kemasan","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132664394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakAngka kematian ibu (AKI) di Indonesia menduduki urutan pertama di Asia Tenggara yaitu sebesar 214 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepatuhan konsumsi tablet zat besi pada ibu hamil di Rumah sakit Umum Aliyah (RSUA) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari. Jenis penelitian adalah deskriptif observasional. Besar sampel adalah 100 responden. Sampel dipilih secara Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisi secara deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ibu yang mengkonsumsi tablet besi selama periode kehamilan hanya sebesar 40 %. Hanya terdapat 16 % ibu yang patuh mengkonsumsi tablet besi dalam jumlah yang direkomenadasikan. Secara keseluruhan kepatuhan konsumsi suplemen besi pada ibu yang melahirkan di dua rumah sakit yang kami teliti sangat rendah. Konseling gizi pada saat ibu melakukan kunjungan untuk pemeriksaan ANC perlu diperkuat melalui peningkatan kapasitas petugas. Kata Kunci: Anemia, ibu hamil, kepatuhan, tablet zat besi
{"title":"GAMBARAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET ZAT BESI PADA MASA KEHAMILAN PADA IBU MELAHIRKAN DI RUMAH SAKIT KOTA KENDARI TAHUN 2022","authors":"Asliani Sinski Mulia, Devi Savitri Effendy","doi":"10.37887/epj.v7i1.29202","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v7i1.29202","url":null,"abstract":"AbstrakAngka kematian ibu (AKI) di Indonesia menduduki urutan pertama di Asia Tenggara yaitu sebesar 214 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepatuhan konsumsi tablet zat besi pada ibu hamil di Rumah sakit Umum Aliyah (RSUA) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari. Jenis penelitian adalah deskriptif observasional. Besar sampel adalah 100 responden. Sampel dipilih secara Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisi secara deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ibu yang mengkonsumsi tablet besi selama periode kehamilan hanya sebesar 40 %. Hanya terdapat 16 % ibu yang patuh mengkonsumsi tablet besi dalam jumlah yang direkomenadasikan. Secara keseluruhan kepatuhan konsumsi suplemen besi pada ibu yang melahirkan di dua rumah sakit yang kami teliti sangat rendah. Konseling gizi pada saat ibu melakukan kunjungan untuk pemeriksaan ANC perlu diperkuat melalui peningkatan kapasitas petugas. Kata Kunci: Anemia, ibu hamil, kepatuhan, tablet zat besi","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"101 24","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131914340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lisnawaty Lisnawaty, Fikki Prasetya, Siti Rabbani Karimuna, Lymbran Tina
AbstrakMedia edukasi gizi perlu dikembangkan untuk memperluas pengetahuan gizi pada anak usia dini untuk membangun pola/kebiasaan makan yang sehat salah satunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh media edukasi gizi terhadap pengetahuan dan sikap melalui buku mewarnai yang telah dikembangkan, sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan gizi yang menarik dan mudah dipahapi oleh anak usia dini. Studi pre-eksperimental digunakan dalam penelitian ini dengan One Group Pretest-Posttest Design, melalui prosedur pengambilan sampel non acak menggunakan purposive sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariate (uji Wilcoxon). Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media edukasi gizi buku mewarnai terhadap pengetahuan siswa PAUD dengan nilai P-value=0,0000 dan nilai t = -6.137, dan terdapat pengaruh media edukasi gizi buku mewarnai terhadap sikap siswa PAUD dengan nilai P-value=0,0000 dan nilai t = -5.745. Penerimaan siswa terhadap buku mewarnai sebagai media edukasi juga sangat baik sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengetahui tentang gizi. Penelitian ini menunjukkan korelasi penting media edukasi gizi buku mewarnai terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa tentang gizi sehingga media edukasi gizi ini direkomendasikan agar untuk digunakan dalam mengedukasi gizi siswa PAUD. Kata Kunci: Media Edukasi Bergambar, Edukasi Gizi, Edukasi Anak Usia Dini
{"title":"PENGARUH EDUKASI MELALUI BUKU MEWARNAI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG GIZI PADA PESERTA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD ISLAM INSAN UNGGUL KENDARI","authors":"Lisnawaty Lisnawaty, Fikki Prasetya, Siti Rabbani Karimuna, Lymbran Tina","doi":"10.37887/epj.v7i1.29126","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v7i1.29126","url":null,"abstract":"AbstrakMedia edukasi gizi perlu dikembangkan untuk memperluas pengetahuan gizi pada anak usia dini untuk membangun pola/kebiasaan makan yang sehat salah satunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh media edukasi gizi terhadap pengetahuan dan sikap melalui buku mewarnai yang telah dikembangkan, sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan gizi yang menarik dan mudah dipahapi oleh anak usia dini. Studi pre-eksperimental digunakan dalam penelitian ini dengan One Group Pretest-Posttest Design, melalui prosedur pengambilan sampel non acak menggunakan purposive sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariate (uji Wilcoxon). Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media edukasi gizi buku mewarnai terhadap pengetahuan siswa PAUD dengan nilai P-value=0,0000 dan nilai t = -6.137, dan terdapat pengaruh media edukasi gizi buku mewarnai terhadap sikap siswa PAUD dengan nilai P-value=0,0000 dan nilai t = -5.745. Penerimaan siswa terhadap buku mewarnai sebagai media edukasi juga sangat baik sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengetahui tentang gizi. Penelitian ini menunjukkan korelasi penting media edukasi gizi buku mewarnai terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa tentang gizi sehingga media edukasi gizi ini direkomendasikan agar untuk digunakan dalam mengedukasi gizi siswa PAUD. Kata Kunci: Media Edukasi Bergambar, Edukasi Gizi, Edukasi Anak Usia Dini","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129627902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Juwita Fahmawati Usu, Fitri Wahyuni, St. Masithah, Icha Dian Nurcahyani
AbstrakPemberian makanan tambahan diutamakan bahan makanan lokal yaitu formula modifikasi berupa formula yang cukup padat energi dan protein, terdiri dari bahan yang mudah diperoleh di masyarakat dengan harga terjangkau yaitu memanfaatkan pangan daun kelor dan labu kuning menjadi produk pangan. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cookies dengan penambahan tepung daun kelor (moringa oliefera) dan tepung labu kuning (curcubita moshata) terhadap pertambahan berat badan balita usia 2-5 tahun dengan status gizi berat badan kurang di wilayah kerja Puskesmas Bontoa. Jenis Penelitian ini merupakan pre-Eksperimen dengan rancangan pre-post test one group design. Hasil: Berdasarkan hasil uji kesukaan yang paling banyak disukai adalah F2 dengan persentasi 64%. Hasil analisis kandungan protein pada F2 cookies dalam 100gr sampel, yaiu perlakuan satu 5,58 gr, perlakuan dua 5,23gr, perlakuan tiga 4,70 dan kandungan karbohidrat pada cookies perlakuan satu 40,59 gr, pelakuan dua 41,20 gr, perlakuan tiga 40,14 gr. Berdasarkan uji paired t-test di diperoleh sig (2-tailed) adalah 0,00<0,05 maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh pemberian cookies terhadap pertambahan berat badan pada anak balita yang mengalami balita berat badan kurang. Formula yang paling banyak disukai adalah F2 dengan kandungan tepung daun kelor 1,42 gr dan tepung labu kuning 1,24gr/40 gr cookies dengan persentase 64%. Ada pengaruh pemberian cookies F2 terhadap pertambahan berat badan balita usia 2-5 tahun. Kata Kunci: Cookies, Berat badan kurang, Balita usia 2-5 tahun.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN COOKIES DAUN KELOR (MORINGA OLIEFERA) DAN LABU KUNING (CURCUBITA MOSHATA) TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOA","authors":"Juwita Fahmawati Usu, Fitri Wahyuni, St. Masithah, Icha Dian Nurcahyani","doi":"10.37887/epj.v6i2.25704","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v6i2.25704","url":null,"abstract":"AbstrakPemberian makanan tambahan diutamakan bahan makanan lokal yaitu formula modifikasi berupa formula yang cukup padat energi dan protein, terdiri dari bahan yang mudah diperoleh di masyarakat dengan harga terjangkau yaitu memanfaatkan pangan daun kelor dan labu kuning menjadi produk pangan. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cookies dengan penambahan tepung daun kelor (moringa oliefera) dan tepung labu kuning (curcubita moshata) terhadap pertambahan berat badan balita usia 2-5 tahun dengan status gizi berat badan kurang di wilayah kerja Puskesmas Bontoa. Jenis Penelitian ini merupakan pre-Eksperimen dengan rancangan pre-post test one group design. Hasil: Berdasarkan hasil uji kesukaan yang paling banyak disukai adalah F2 dengan persentasi 64%. Hasil analisis kandungan protein pada F2 cookies dalam 100gr sampel, yaiu perlakuan satu 5,58 gr, perlakuan dua 5,23gr, perlakuan tiga 4,70 dan kandungan karbohidrat pada cookies perlakuan satu 40,59 gr, pelakuan dua 41,20 gr, perlakuan tiga 40,14 gr. Berdasarkan uji paired t-test di diperoleh sig (2-tailed) adalah 0,00<0,05 maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh pemberian cookies terhadap pertambahan berat badan pada anak balita yang mengalami balita berat badan kurang. Formula yang paling banyak disukai adalah F2 dengan kandungan tepung daun kelor 1,42 gr dan tepung labu kuning 1,24gr/40 gr cookies dengan persentase 64%. Ada pengaruh pemberian cookies F2 terhadap pertambahan berat badan balita usia 2-5 tahun. Kata Kunci: Cookies, Berat badan kurang, Balita usia 2-5 tahun.","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"12 11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122564048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}