A. Pratiwi, Erna Agustin Sukmandari, Triyono Rakhmadi
Pesatnya perkembangan industri jasa konstruksi memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Kecelakaan kerja secara umum disebabkan oleh dua hal yaitu perilaku tidak aman (unsafe act) dan kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition). Teori determinan perilaku manusia menurut Green, menerangkan bahwa perilaku manusia dibentuk dari pengetahuan, persepsi, sikap, keinginan, kehendak, motivasi dan niat pelakunya. Sedangkan hal tersebut didasari oleh pengalaman, keyakinan, fasilitas dan faktor sosio-budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengalaman kerja, pengetahuan K3, sikap K3 terhadap perilaku tidak aman pada pekerja konstruksi di institusi X Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sebagai subjek penelitian adalah pekerja konstruksi dengan jumlah 30 orang. Analisis instrumen dengan menggunakan uji korelasi product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil analisis data tidak ada hubungan yang negatif dan signifikan antara pengalaman kerja t perilaku tidak aman (nilai signifikansi (p)=0,4599; p> 0,000; nilai korelasi (r)= -0,1402). Analisis hubungan antara pengetahuan K3 dengan perilaku tidak aman diperoleh nilai p sebesar 0,0000 <0,000, dengan nilai r sebesar –0,8190 yang berarti terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara pengetahuan K3 dengan perilaku tidak aman, semakin baik pengetahuan K3 maka perilaku tidak aman semakin berkurang. Pada analisis hubungan antara sikap K3 dengan perilaku tidak aman diperoleh nilai p sebesar 0,0000 <0,000, dengan nilai r sebesar –0,8312 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara sikap K3 dengan perilaku tidak aman, semakin baik sikap K3 maka perilaku tidak aman semakin menurun.
{"title":"HUBUNGAN PENGALAMAN KERJA, PENGETAHUAN K3, SIKAP K3 TERHADAP PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA KONTRUKSI DI INSTITUSI X KABUPATEN TEGAL","authors":"A. Pratiwi, Erna Agustin Sukmandari, Triyono Rakhmadi","doi":"10.36308/JIK.V10I2.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/JIK.V10I2.157","url":null,"abstract":"Pesatnya perkembangan industri jasa konstruksi memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Kecelakaan kerja secara umum disebabkan oleh dua hal yaitu perilaku tidak aman (unsafe act) dan kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition). Teori determinan perilaku manusia menurut Green, menerangkan bahwa perilaku manusia dibentuk dari pengetahuan, persepsi, sikap, keinginan, kehendak, motivasi dan niat pelakunya. Sedangkan hal tersebut didasari oleh pengalaman, keyakinan, fasilitas dan faktor sosio-budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengalaman kerja, pengetahuan K3, sikap K3 terhadap perilaku tidak aman pada pekerja konstruksi di institusi X Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sebagai subjek penelitian adalah pekerja konstruksi dengan jumlah 30 orang. Analisis instrumen dengan menggunakan uji korelasi product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil analisis data tidak ada hubungan yang negatif dan signifikan antara pengalaman kerja t perilaku tidak aman (nilai signifikansi (p)=0,4599; p> 0,000; nilai korelasi (r)= -0,1402). Analisis hubungan antara pengetahuan K3 dengan perilaku tidak aman diperoleh nilai p sebesar 0,0000 <0,000, dengan nilai r sebesar –0,8190 yang berarti terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara pengetahuan K3 dengan perilaku tidak aman, semakin baik pengetahuan K3 maka perilaku tidak aman semakin berkurang. Pada analisis hubungan antara sikap K3 dengan perilaku tidak aman diperoleh nilai p sebesar 0,0000 <0,000, dengan nilai r sebesar –0,8312 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara sikap K3 dengan perilaku tidak aman, semakin baik sikap K3 maka perilaku tidak aman semakin menurun.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116867718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pesatnya perkembangan teknologi memberikan dampak yang positif dalam kesehatan salah satunya terkait upaya kehamilan. Inseminasi Intra Uterin merupakan teknik buatan yang paling sederhana dan banyak diminati oleh masyarakat. Metode ini memiliki angka keberhasilan yang cukup kecil, yaitu 10 – 15 %. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor keberhasilan dan kegagalan inseminasi Intra Uterin berdasarkan perilaku pasien. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian ini diambil adalah partisipan yang sudah mengikuti inseminasi buatan. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan snowballing yaitu pengambilan sampel dilakukan hingga data bersifat jenuh. Penelitian ini menggunakan human instrumen melalui wawancara mendalam baik secara langsung maupun melalui whats app. Data selanjutnya diolah melalui tahapan reduksi, penyajian data hingga pengambilan kesimpulan. Data tersebut selanjutnya dilakukan analisis menggunakan triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukkan faktor keberhasilan dan kegagalan inseminasi dilihat dari faktor pasien cenderung dipengaruhi dari kondisi psikologi pasien dimana semakin stress maka semakin kecil kemungkinan terjadinya pembuahan dan untuk meningkatkan keberhasilan inseminasi pasangan suami istri perlu merubah pola hidup menjadi lebih sehat, baik dari pola makan, istirahat dan tidur sebagai upaya lain pendukung selama program inseminasi.
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN INSEMINASI BUATAN METODE INSEMINASI INTRAUTERINE (IUI) DI RSIA KASIH IBU KOTA TEGAL","authors":"Seventina nurul Hidayah, Ratih Sakti Prastiwi","doi":"10.36308/JIK.V10I2.159","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/JIK.V10I2.159","url":null,"abstract":"Pesatnya perkembangan teknologi memberikan dampak yang positif dalam kesehatan salah satunya terkait upaya kehamilan. Inseminasi Intra Uterin merupakan teknik buatan yang paling sederhana dan banyak diminati oleh masyarakat. Metode ini memiliki angka keberhasilan yang cukup kecil, yaitu 10 – 15 %. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor keberhasilan dan kegagalan inseminasi Intra Uterin berdasarkan perilaku pasien. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian ini diambil adalah partisipan yang sudah mengikuti inseminasi buatan. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan snowballing yaitu pengambilan sampel dilakukan hingga data bersifat jenuh. Penelitian ini menggunakan human instrumen melalui wawancara mendalam baik secara langsung maupun melalui whats app. Data selanjutnya diolah melalui tahapan reduksi, penyajian data hingga pengambilan kesimpulan. Data tersebut selanjutnya dilakukan analisis menggunakan triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukkan faktor keberhasilan dan kegagalan inseminasi dilihat dari faktor pasien cenderung dipengaruhi dari kondisi psikologi pasien dimana semakin stress maka semakin kecil kemungkinan terjadinya pembuahan dan untuk meningkatkan keberhasilan inseminasi pasangan suami istri perlu merubah pola hidup menjadi lebih sehat, baik dari pola makan, istirahat dan tidur sebagai upaya lain pendukung selama program inseminasi.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117337646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kepercayaan diri pada anak tunagrahita cenderung kurang baik dimana anak takut tampil didepan kelas sehingga model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu metode permainan My Confident Book. Tujuan penelitian menganalisis efek permainan My Confident Book terhadap kepercayaan diri anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang.Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan quasi eksperimental dengan bentuk Pretest-posttest with kontrol group design. Sampel yang digunakan anak SLB kelas 4,5,dan 6 yang mengalami tunagrahita ringan 30 baik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Intervensi My Confident Book dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan dengan waktu pelaksanaan 1 jam, dimana kelompok intervensi dibagi menjadi 2 kelompok, diakhir pertemuan dilakukan evaluasi proses untuk mengukur sejauh mana kemampuan anak tunagrahita dalam melakukan permainan. Instrument penilaian menggunakan observasi Lauster dan dianalisa menggunakan Wilcoxon Signed Rank dan Mann-Whitney U.Hasil penelitian dari 30 anak tunagrahita kelompok intervensi sebelum diberikan permainan menunjukkan 16 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 2.13, sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan 18 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 1.73. Setelah diberikan permainan pada kelompok intervensi menunjukkan 14 anak mengalami percaya diri dengan rata rata 3.20 sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan 17 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 1.70. Terjadi peningkatan rata-rata kepercayaan diri anak tunagrahita sebelum dan sesudah diberikan permainan dengan rata-rata 2.13 sebelum dilakukan intervensi dan 3.20 setelah diberikan intervensi pada kelompok intervensi. Kesimpulan adanya pengaruh pemberian permainan My Confident Book terhadap kepercayaan diri anak tunagrahita dan adanya perbedaan yang signifikan p-value 0.00 < (α=0.05). Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian tentang efikasi diri dengan menggunakan media pembelajaran My Confident Book.
对无家可归儿童的信心往往不如孩子们在课堂上害怕的地方,这样他们就可以利用这种方法来玩我的自信手册。研究的目的是分析我的自信手册对三宝垄无家可归儿童信心的影响。定量研究方法采用采用前期设计和控制组设计的试验性设计设计。6年级SLB儿童和6年级儿童的样本比较轻,其中30人适用于干预小组和控制组。我的秘密手册进行了12次会议,其中干预小组被分成两组,最后进行了评估进程,以评估无家可归儿童在游戏中的能力。评估工具使用了Lauster的观察结果,并分析了Wilcoxon Signed Rank和Mann-Whitney U.测试结果显示,在进行游戏之前,有16名儿童平均对2.13名儿童缺乏信心,而控制小组则显示18名儿童平均表现为1.73岁。在干预小组的比赛中,14名儿童平均表现为3.20岁,而控制小组表现为17名儿童平均表现为1.70岁。在干预之前和之后,无家可归儿童的平均自信心增加了2。13在干预之前,3。20在干预小组之后。结论给予我自信》游戏的影响对孩子自信心的tunagrahita以及显著的区别p-value 0.00 <(α= 0。05)。其他研究人员希望利用我自信的学习媒介对自我正确性进行研究。
{"title":"EFEK PERMAINAN “MY CONFIDENT BOOK” TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNAGRAHITA","authors":"Y. Widodo, Meidiana Dwidiyanti, Elis Hartati","doi":"10.36308/JIK.V11I1.208","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/JIK.V11I1.208","url":null,"abstract":"Kepercayaan diri pada anak tunagrahita cenderung kurang baik dimana anak takut tampil didepan kelas sehingga model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu metode permainan My Confident Book. Tujuan penelitian menganalisis efek permainan My Confident Book terhadap kepercayaan diri anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang.Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan quasi eksperimental dengan bentuk Pretest-posttest with kontrol group design. Sampel yang digunakan anak SLB kelas 4,5,dan 6 yang mengalami tunagrahita ringan 30 baik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Intervensi My Confident Book dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan dengan waktu pelaksanaan 1 jam, dimana kelompok intervensi dibagi menjadi 2 kelompok, diakhir pertemuan dilakukan evaluasi proses untuk mengukur sejauh mana kemampuan anak tunagrahita dalam melakukan permainan. Instrument penilaian menggunakan observasi Lauster dan dianalisa menggunakan Wilcoxon Signed Rank dan Mann-Whitney U.Hasil penelitian dari 30 anak tunagrahita kelompok intervensi sebelum diberikan permainan menunjukkan 16 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 2.13, sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan 18 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 1.73. Setelah diberikan permainan pada kelompok intervensi menunjukkan 14 anak mengalami percaya diri dengan rata rata 3.20 sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan 17 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 1.70. Terjadi peningkatan rata-rata kepercayaan diri anak tunagrahita sebelum dan sesudah diberikan permainan dengan rata-rata 2.13 sebelum dilakukan intervensi dan 3.20 setelah diberikan intervensi pada kelompok intervensi. Kesimpulan adanya pengaruh pemberian permainan My Confident Book terhadap kepercayaan diri anak tunagrahita dan adanya perbedaan yang signifikan p-value 0.00 < (α=0.05). Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian tentang efikasi diri dengan menggunakan media pembelajaran My Confident Book.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130422693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Pemberian ASI Esklusif selama 6 bulan pertama dapat meningkatkan pertumbuhandan perkembangan anak secara optimal, akan tetapi kadang masih sulit untuk diterapkan denganberbagai latar belakang adat kebiasaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh cakupan ASIEsklusif terhadap berat badan bayi di Desa Tempuran, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analytic comparative observasional danpendekatan cross sectional. Pengumpulan data dengan kuesioner dan lembar observasi. Jumlahresponden sebanyak 156 bayi dengan usia 7-36 bulan dengan teknik purposive sampling. Analisisyang digunakan adalah Mann Whitney U–test. Hasil: Responden (bayi) dengan ASI Esklusifmemiliki rata- rata berat badan 6,89 sedangkan rata-rata berat badan bayi yang diberikan ASI tidakeksklusif yaitu 7,403 kg. Analisis bivariate menunjukkan p-value sebesar 0,000. Simpulan: ratarata berat badan bayi yang diberikan ASI tidak eksklusif lebih besar dari rata-rata berat badan bayi yang diberikan ASI eksklusif. Hal ini disebabkan karena bayi mendapatkan sumber nutrisi dari berbagai makanan yang diberikan selain pemberian ASI.
{"title":"PENGARUH CAKUPAN ASI ESKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI DI DESA TEMPURAN KECAMATAN DEMAK KABUPATEN DEMAK","authors":"Isna Hudaya, H. Susanto","doi":"10.36308/jik.v10i1.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v10i1.132","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pemberian ASI Esklusif selama 6 bulan pertama dapat meningkatkan pertumbuhandan perkembangan anak secara optimal, akan tetapi kadang masih sulit untuk diterapkan denganberbagai latar belakang adat kebiasaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh cakupan ASIEsklusif terhadap berat badan bayi di Desa Tempuran, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analytic comparative observasional danpendekatan cross sectional. Pengumpulan data dengan kuesioner dan lembar observasi. Jumlahresponden sebanyak 156 bayi dengan usia 7-36 bulan dengan teknik purposive sampling. Analisisyang digunakan adalah Mann Whitney U–test. Hasil: Responden (bayi) dengan ASI Esklusifmemiliki rata- rata berat badan 6,89 sedangkan rata-rata berat badan bayi yang diberikan ASI tidakeksklusif yaitu 7,403 kg. Analisis bivariate menunjukkan p-value sebesar 0,000. \u0000Simpulan: ratarata berat badan bayi yang diberikan ASI tidak eksklusif lebih besar dari rata-rata berat badan bayi yang diberikan ASI eksklusif. Hal ini disebabkan karena bayi mendapatkan sumber nutrisi dari berbagai makanan yang diberikan selain pemberian ASI.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116045189","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kista ovarium adalah suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium,cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh selaput yang terbentuk dari lapisan terluar ovariumKista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Kista ovarium merupakansalah satu bentuk penyakit reproduksi yang menyerang wanita. Terjadinya kista atau tumorkarena adanya pertumbuan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walupun demikiantidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker Beberapa faktor yangdapat meningkatkan risiko kejadian kista ovarium diantaranya faktor genetik, paritas, statusekonomi, status gizi dan anemis serta penggunaan bahan kimia. Tujuan penelitian untukmengidentifikasi faktor risiko kejadian kista ovarium pada wanita usia reproduksi di RSIAKasih Ibu Tegal.Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian survey desktiptif dengan pendekatan crosssectional. Pengambilan sampel secara keseluruhan (sampling jenuh). Pengumpulan datapenelitian dengan dokumentasi data rekam medik ruamah sakit. Analisis data secara univariatberdasarkan nilai frekuensi dan peresentase variabel penelitian.Hasil penelitian diketahuifaktor risiko ibu dengan frekeunsi dominan pada kejadian kista ovarium yaitu multipara, usia20-45 tahun, anemia ringan sebesar 11 ibu (42,3%); dan berat badan < 50 kg sebesar 7(26,9%).
{"title":"Faktor Risiko Kejadian Kista Ovarium Pada Wanita Usia Reproduksi di RSKIA Kasih Ibu Kota Tegal","authors":"Natiqotul Fatkhiyah","doi":"10.36308/jik.v10i1.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v10i1.131","url":null,"abstract":"Kista ovarium adalah suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium,cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh selaput yang terbentuk dari lapisan terluar ovariumKista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Kista ovarium merupakansalah satu bentuk penyakit reproduksi yang menyerang wanita. Terjadinya kista atau tumorkarena adanya pertumbuan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walupun demikiantidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker Beberapa faktor yangdapat meningkatkan risiko kejadian kista ovarium diantaranya faktor genetik, paritas, statusekonomi, status gizi dan anemis serta penggunaan bahan kimia. Tujuan penelitian untukmengidentifikasi faktor risiko kejadian kista ovarium pada wanita usia reproduksi di RSIAKasih Ibu Tegal.Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian survey desktiptif dengan pendekatan crosssectional. Pengambilan sampel secara keseluruhan (sampling jenuh). Pengumpulan datapenelitian dengan dokumentasi data rekam medik ruamah sakit. Analisis data secara univariatberdasarkan nilai frekuensi dan peresentase variabel penelitian.Hasil penelitian diketahuifaktor risiko ibu dengan frekeunsi dominan pada kejadian kista ovarium yaitu multipara, usia20-45 tahun, anemia ringan sebesar 11 ibu (42,3%); dan berat badan < 50 kg sebesar 7(26,9%).","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121725031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Peningkatan populasi lansia di Indonesia dapat menimbulkan berbagai permasalahanterkait aspek medis, psikologis, ekonomi, dan sosial. Seiring dengan permasalahan yang dialami lansia,juga berdampak terhadap penurunan kualitas hidup lansia. Berbagai hal dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, salah satunya dengan menggunakan musik karawitan jawa sebagaialternatif teknik terapi.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian musik karawitan jawa terhadap kualitas hidup lansia di DesaKagok Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.Metode: Merupakan penelitian quasi eksperimental dengan rancangan One Group Pre-Post test Design.Penentuan sampel menggunakan analisis kategorik berpasangan dengan jumlah sampel 16 lansia. Lansiadiminta untuk mengisi kuesioner tentang kualitas hidup kemudian selama 3 hari berturut-turutdiperdengarkan musik karawitan jawa kutut manggung selama 30 menit. Setelah 3 hari dilakukanpengisian kuesioner kembali. Analisis data menggunakan wilcoxon test karena data tidak terdistribusinormal.Hasil: Menunjukkan perubahan skor kualitas hidup sebelum dan sesudah diberikan musik karawitan jawayaitu dari 1,38 menjadi 2,00 dengan p value 0,002 (p value < 0,005). Hasil uji statistik menunjukanadanya perbedaan kualitas hidup lansia sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.Kesimpulan: Musik karawitan jawa mampu meningkatkan kualitas hidup lansia. Pemberian musikkarawitan jawa dapat menjadi landasan pengembangan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhankeperawatan gerontik yaitu sebagai intervensi mandiri dalam mengatasi masalah yang terjadi pada lansia.
背景:印度尼西亚老年人人口的增加可能会带来与医疗、心理、经济和社会相关的问题。随着老年人面临的问题,这也导致老年人生活质量的下降。各种各样的事情,怎样做才能提高老年人的生活质量,使用爪哇音乐karawitan sebagaialternatif治疗技术的其中一种。爪哇音乐karawitan礼物目的:了解影响老年人的生活质量DesaKagok街道Slawi县面了。方法:是一组测试前设计的实验quasi研究。测定样品使用kategorik分析与年长16样本数量。Lansiadiminta填补关于生活质量的调查问卷,然后三天berturut-turutdiperdengarkan karawitan kutut爪哇音乐演出30分钟。3天后dilakukanpengisian问卷回来。使用wilcoxon测试,因为数据不terdistribusinormal分析。结果:显示变化前后的生活质量分数给音乐karawitan jawayaitu 1,38成为2的p value 0,002 (p value < 0.005)。menunjukanadanya统计测试之前和之后的不同老年人的生活质量得到了待遇。结论:karawitan爪哇音乐能够提高老年人的生活质量。爪哇musikkarawitan礼物可以成为基础护理学的发展在给asuhankeperawatan gerontik即作为解决问题的独立的干预发生在老年人身上。
{"title":"MUSIK KARAWITAN JAWA MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI KELURAHAN KAGOK KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL","authors":"Annisa Oktawati, Arif Rakhman, K. Khodijah","doi":"10.36308/jik.v10i1.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v10i1.113","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Peningkatan populasi lansia di Indonesia dapat menimbulkan berbagai permasalahanterkait aspek medis, psikologis, ekonomi, dan sosial. Seiring dengan permasalahan yang dialami lansia,juga berdampak terhadap penurunan kualitas hidup lansia. Berbagai hal dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, salah satunya dengan menggunakan musik karawitan jawa sebagaialternatif teknik terapi.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian musik karawitan jawa terhadap kualitas hidup lansia di DesaKagok Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.Metode: Merupakan penelitian quasi eksperimental dengan rancangan One Group Pre-Post test Design.Penentuan sampel menggunakan analisis kategorik berpasangan dengan jumlah sampel 16 lansia. Lansiadiminta untuk mengisi kuesioner tentang kualitas hidup kemudian selama 3 hari berturut-turutdiperdengarkan musik karawitan jawa kutut manggung selama 30 menit. Setelah 3 hari dilakukanpengisian kuesioner kembali. Analisis data menggunakan wilcoxon test karena data tidak terdistribusinormal.Hasil: Menunjukkan perubahan skor kualitas hidup sebelum dan sesudah diberikan musik karawitan jawayaitu dari 1,38 menjadi 2,00 dengan p value 0,002 (p value < 0,005). Hasil uji statistik menunjukanadanya perbedaan kualitas hidup lansia sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.Kesimpulan: Musik karawitan jawa mampu meningkatkan kualitas hidup lansia. Pemberian musikkarawitan jawa dapat menjadi landasan pengembangan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhankeperawatan gerontik yaitu sebagai intervensi mandiri dalam mengatasi masalah yang terjadi pada lansia. \u0000 ","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126708279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Di Kabupaten Tegal pada tahun 2017 terjadi 171 kematian neonatal dan puskesmasyang paling rendah cakupan kunjungan neonatus lengkapnya adalah puskesmas Lebaksiu,dimana tahun 2015 kunjungan neonatus lengkap 96,7%, di tahun 2016 kunjungan neonatuslengkap 96,2% dan pada tahun 2017 terjadi angka penurunan kunjungan neonatus lengkapyaitu 77,7% dimana target dari kunjungan neonatus lengkap yaitu 88% (Dinkes KabTegal,2017). Di Puskesmas Lebaksiu jumlah kader kesehatan seluruhnya ada 285 orang tetapiyang aktif hanya 243 orang (85%) dan terdapat satu desa dengan keaktifan kader paling rendahadalah desa Timbangreja dengan 67%, dimana kader terbilang aktif jika memenuhi target 80%sehingga hasil tersebut belum mencapai cakupan keaktifan kader.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Peran Aktif Kader KesehatanTerhadap Kunjungan Neonatus Lengkap Di Posyandu Desa Timbangreja Wilayah KerjaPuskesmas Lebaksiu Kabupaten Tegal Tahun 2018. Desain penelitian: penelitian kuantitatifdengan metode survey, dan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah30 orang, yaitu kader kesehatan yang bertugas di desa Timbangreja wilayah kerja PuskesmasLebaksiu. Penelitian ini mengunakan total samplimg, sehingga seluruh populasi merupakansampel penelitian. Data yang digunakan adalah data sekunder jumlah kehadiran kaderkesehatan dan jumlah kunjungan neonatus dalam setahun.Berdasarkan perhitungan Kendall’stau dengan α = 0,05 diperoleh nilai p sebesar 0,04,koefisiensi korelasi 0,536; artinyaHubungan peran aktif kader dengan kunjungan neonatuslengkap adalah signifikan, kuat dan searah. Hasil uji statistik pengaruh dengan RegresiLogistik, diperoleh nilai Sig. 0,007, hal tersebut berarti ada pengaruh peran aktif kaderkesehatan terhadap kunjungan neonatus lengkap di Posyandu Desa Timbangreja wilayah kerjaPuskesmas Lebaksiu Kabupaten Tegal tahun 2018, dan kedua varibel tersebut salingmempengaruhi, dengan nilai B sebesar 12,6 yang berarti bahwa kader yang aktif akanberpengaruh 12,6 kali lebih besar terhadap kelengkapan kunjungan neonatus.
{"title":"Pengaruh Peran Aktif Kader Kesehatan Terhadap Kunjungan Neonatus Lengkap Di Posyandu Desa Timbangreja Wilayah Kerja Puskesmas Lebaksiu Kabupaten Tegal","authors":"Ike Putri Setyatama","doi":"10.36308/jik.v10i1.116","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v10i1.116","url":null,"abstract":"Di Kabupaten Tegal pada tahun 2017 terjadi 171 kematian neonatal dan puskesmasyang paling rendah cakupan kunjungan neonatus lengkapnya adalah puskesmas Lebaksiu,dimana tahun 2015 kunjungan neonatus lengkap 96,7%, di tahun 2016 kunjungan neonatuslengkap 96,2% dan pada tahun 2017 terjadi angka penurunan kunjungan neonatus lengkapyaitu 77,7% dimana target dari kunjungan neonatus lengkap yaitu 88% (Dinkes KabTegal,2017). Di Puskesmas Lebaksiu jumlah kader kesehatan seluruhnya ada 285 orang tetapiyang aktif hanya 243 orang (85%) dan terdapat satu desa dengan keaktifan kader paling rendahadalah desa Timbangreja dengan 67%, dimana kader terbilang aktif jika memenuhi target 80%sehingga hasil tersebut belum mencapai cakupan keaktifan kader.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Peran Aktif Kader KesehatanTerhadap Kunjungan Neonatus Lengkap Di Posyandu Desa Timbangreja Wilayah KerjaPuskesmas Lebaksiu Kabupaten Tegal Tahun 2018. Desain penelitian: penelitian kuantitatifdengan metode survey, dan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah30 orang, yaitu kader kesehatan yang bertugas di desa Timbangreja wilayah kerja PuskesmasLebaksiu. Penelitian ini mengunakan total samplimg, sehingga seluruh populasi merupakansampel penelitian. Data yang digunakan adalah data sekunder jumlah kehadiran kaderkesehatan dan jumlah kunjungan neonatus dalam setahun.Berdasarkan perhitungan Kendall’stau dengan α = 0,05 diperoleh nilai p sebesar 0,04,koefisiensi korelasi 0,536; artinyaHubungan peran aktif kader dengan kunjungan neonatuslengkap adalah signifikan, kuat dan searah. Hasil uji statistik pengaruh dengan RegresiLogistik, diperoleh nilai Sig. 0,007, hal tersebut berarti ada pengaruh peran aktif kaderkesehatan terhadap kunjungan neonatus lengkap di Posyandu Desa Timbangreja wilayah kerjaPuskesmas Lebaksiu Kabupaten Tegal tahun 2018, dan kedua varibel tersebut salingmempengaruhi, dengan nilai B sebesar 12,6 yang berarti bahwa kader yang aktif akanberpengaruh 12,6 kali lebih besar terhadap kelengkapan kunjungan neonatus. \u0000 ","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114392770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Kebugaran jasmani bermanfaat bagi anak sekolah untuk menunjang gerak fisik dan daya tahan jantung paru, yang salah satunya dipengaruhi oleh indeks massa tubuh. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling terhadap 77 anak usia 10-12 tahun terdiri dari laki laki 44 dan 33 perempuan MIN 9 Hulu Sungai Tengah tahun 2018. Penilaian Tingkat Kebugaran Jasmani menggunakan metode rockpot/single test. Dilakukan pengukuran antropometri untuk indeks massa tubuh. Analisis menggunakakan uji korelasi spearman.. Hasil: Berdasarkan uji korelasi spearman pada subjek keseluruhan didapatkan hubungan korelasi negatif yang lemah antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani, didapatkan nilai p < 0,005 (p=0,009) sangat bermakna pada interval kepercayaan 95% dan nilai koefisien korelasi r = -0,297 menunjukkan bahwa semakin tinggi IMT semakin rendah TKJ. Diskusi: Indeks Massa Tubuh (IMT) mempengaruhi pengukuran terhadap tingkat kebugaran jasmani. Disarankan kepada anak usia 10-12 meningkatkan pengeluaran energi dengan aktifitas fisik.
{"title":"HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK USIA 10-12 TAHUN","authors":"Yuni Sunarni, Eka Santi, K. Rachmawati","doi":"10.36308/jik.v10i1.124","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v10i1.124","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kebugaran jasmani bermanfaat bagi anak sekolah untuk menunjang gerak fisik dan daya tahan jantung paru, yang salah satunya dipengaruhi oleh indeks massa tubuh. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling terhadap 77 anak usia 10-12 tahun terdiri dari laki laki 44 dan 33 perempuan MIN 9 Hulu Sungai Tengah tahun 2018. Penilaian Tingkat Kebugaran Jasmani menggunakan metode rockpot/single test. Dilakukan pengukuran antropometri untuk indeks massa tubuh. Analisis menggunakakan uji korelasi spearman.. Hasil: Berdasarkan uji korelasi spearman pada subjek keseluruhan didapatkan hubungan korelasi negatif yang lemah antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani, didapatkan nilai p < 0,005 (p=0,009) sangat bermakna pada interval kepercayaan 95% dan nilai koefisien korelasi r = -0,297 menunjukkan bahwa semakin tinggi IMT semakin rendah TKJ. Diskusi: Indeks Massa Tubuh (IMT) mempengaruhi pengukuran terhadap tingkat kebugaran jasmani. Disarankan kepada anak usia 10-12 meningkatkan pengeluaran energi dengan aktifitas fisik.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"171 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132199093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agung Nur Cahyanta, Endang Istriningsih, Dinar Anggia Zen, Tomy Sugiarto Gautama
Rasa percaya diri seseorang akan meningkat bila badannya berbau harum dan segar. Kebersihan dan bau badan merupakan hal penting dalam higienitas dan penampilan seseorang. Bau badan sangat berhubungan dengan sekresi keringat seseorang dan adanya pertumbuhan mikroorganisme. Deodorant stick merupakan kosmetika yang diformulasikan khusus untuk mengatasi bau badan, yang berfungsi untuk mengurangi keringat karena mengandung zat astringen dan antimikroba yang berguna mencegah pertumbuhan mikroba pada keringat. Salah satu tanaman yang berkhasiat obat dikenal dan digunakan oleh masyarakat ialah tanaman Teh (Camellia sinensis L) yang mengandung Tanin. Menurut Hara (1993) mengemukakan bahwa tanin dapat dipakai sebagai antimikroba, juga berkhasiat sebagai astringen. Ekstrak adalah suatu produk hasil pengambilan zat aktif dari tanaman menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian pelarutnya diuapkan kembali sehingga zat aktif ekstrak menjadi pekat. Sifat fisik dan karekteristik deodorant stick sangat dipengaruhi oleh komposisi penyusunnya, faktor formulasi sangat berpengaruh terhadap kualitas deodorant yang dihasilkan, salah satu penyusun dalam formulasi deodoran stick adalah ekstrak daun Teh sebagai zat aktif. Variasi konsentrasi ekstrak daun Teh 5% (formula X1), 10% (formula X2) dan 15% (formula X3) berpengaruh terhadap sifat fisik deodorant stick yang dihasilkan, pada uji organoleptis diperoleh warna dan kepadatan yang berbeda untuk tiap formula. Analisis data uji waktu leleh menggunakan One Way ANOVA diperoleh nilai signifikan 0,019 < 0,05, dapat disimpulkan bahwa pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan ada pengaruh yang nyata perbedaan konsentasi ekstrak daun Teh terhadap waktu leleh deodorant stick, dengan waktu leleh tercepat pada formula X1 sebesar 64,66 menit. Pada analisis data uji titik lebur menggunakan One Way ANOVA diperoleh nilai signifikan 0,019 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa pada taraf kepercayaan 95%, ada pengaruh yang nyata perbedaan konsentrasi ekstrak daun Teh terhadap titik lebur deodorant stick, dengan titik leleh terendah adalah pada formula X1 dengan suhu 44oC. Pengujian keamanan deodorant stick dengan uji iritasi akut dermal diperoleh bahwa pada ketiga formula nilai indeks iritasi menunjukkan kriteria iritan sangat ringan (rentang 0,0–0,4).
{"title":"PENGARUH VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK DAUN TEH (Camellia sinensis L) TERHADAP SIFAT FISIK DEODORANT STICK","authors":"Agung Nur Cahyanta, Endang Istriningsih, Dinar Anggia Zen, Tomy Sugiarto Gautama","doi":"10.36308/JIK.V10I1.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/JIK.V10I1.128","url":null,"abstract":"Rasa percaya diri seseorang akan meningkat bila badannya berbau harum dan segar. Kebersihan dan bau badan merupakan hal penting dalam higienitas dan penampilan seseorang. Bau badan sangat berhubungan dengan sekresi keringat seseorang dan adanya pertumbuhan mikroorganisme. Deodorant stick merupakan kosmetika yang diformulasikan khusus untuk mengatasi bau badan, yang berfungsi untuk mengurangi keringat karena mengandung zat astringen dan antimikroba yang berguna mencegah pertumbuhan mikroba pada keringat. Salah satu tanaman yang berkhasiat obat dikenal dan digunakan oleh masyarakat ialah tanaman Teh (Camellia sinensis L) yang mengandung Tanin. Menurut Hara (1993) mengemukakan bahwa tanin dapat dipakai sebagai antimikroba, juga berkhasiat sebagai astringen. Ekstrak adalah suatu produk hasil pengambilan zat aktif dari tanaman menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian pelarutnya diuapkan kembali sehingga zat aktif ekstrak menjadi pekat. Sifat fisik dan karekteristik deodorant stick sangat dipengaruhi oleh komposisi penyusunnya, faktor formulasi sangat berpengaruh terhadap kualitas deodorant yang dihasilkan, salah satu penyusun dalam formulasi deodoran stick adalah ekstrak daun Teh sebagai zat aktif. Variasi konsentrasi ekstrak daun Teh 5% (formula X1), 10% (formula X2) dan 15% (formula X3) berpengaruh terhadap sifat fisik deodorant stick yang dihasilkan, pada uji organoleptis diperoleh warna dan kepadatan yang berbeda untuk tiap formula. Analisis data uji waktu leleh menggunakan One Way ANOVA diperoleh nilai signifikan 0,019 < 0,05, dapat disimpulkan bahwa pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan ada pengaruh yang nyata perbedaan konsentasi ekstrak daun Teh terhadap waktu leleh deodorant stick, dengan waktu leleh tercepat pada formula X1 sebesar 64,66 menit. Pada analisis data uji titik lebur menggunakan One Way ANOVA diperoleh nilai signifikan 0,019 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa pada taraf kepercayaan 95%, ada pengaruh yang nyata perbedaan konsentrasi ekstrak daun Teh terhadap titik lebur deodorant stick, dengan titik leleh terendah adalah pada formula X1 dengan suhu 44oC. Pengujian keamanan deodorant stick dengan uji iritasi akut dermal diperoleh bahwa pada ketiga formula nilai indeks iritasi menunjukkan kriteria iritan sangat ringan (rentang 0,0–0,4).","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128893115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Erniyati Berkah Pamuji, Y. Fitriani, Masturoh
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari. Prosesini dimulai setelah selesainya persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksikembali seperti keadaan sebelum hamil/tidak hamil. Selama waktu tersebut padaseorang ibu nifas seringkali terjadi masalah tanda-tanda bahaya masa nifas diantaranyaperdarahan post partum, lochea yang berbau busuk, subinvolusi uterus, nyeri pada perutdan pelvis, pusing yang berlebihan, suhu tubuh ibu >38˚C, mastitis, baby blues dandepresi postpartum. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, angka kematian ibu diKabupaten Tegal pada tahun 2015 sebanyak 33 orang, 5 orang (15,15%) meninggalpada masa hamil, 10 orang (30,30%) meninggal pada saat persalinan dan 18 orang (54,55%) meninggal pada masa nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuifaktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahayanifas di Puskesmas Pangkah Kabupaten Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor umur,pendidikan, pengalaman melahiran dan keterpaparan informasi terhadap pengetahuanibu nifas tentang tanda bahaya nifas. Faktor pendidikan memiliki hubungan yang eratdengan pengetahuan ibu nifas, sedangkan faktor pengalaman melahirkan, keterpaparaninformasi memiliki hubungan yang sedang dengan pengetahuan ibu nifas. Faktorpekerjaan hampir tidak berhubungan dengan pengetahuan ibu nifas. Diharapkan ibunifas meningkatkan pengetahuan dalam perawatan masa nifas, meningkatkankemampuan dalam melakukan deteksi dini tanda bahaya nifas dan faktor resikonya sertasegera melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan bila menemukan tanda bahayasehingga tidak terlambat dalam penatalaksanaannya.
nifas是6周或40天后出生的。这个过程在生产结束后开始,在生殖工具恢复后结束,就像怀孕/没有怀孕一样。时间期间padaseorang妈妈nifas经常发生问题的危险迹象,nifas diantaranyaperdarahan post partum, lochea perutdan发臭,subinvolusi子宫疼痛的骨盆,过度的头晕,妈妈的体温> 38˚C,产后乳腺炎,宝贝dandepresi蓝调。特加尔县医疗数据显示,特加尔县的妇女死亡率为33人,5人(15.15人)在怀孕期间死亡,10人(3030%)在分娩时死亡,18人(54.55%)在nifas期间死亡。本研究的目的是了解nifas母亲对Tegal地区的bahayanifas标志的认识。研究表明,年龄、教育、生育经验和对nifas母亲的知识了解与nifas的警告有关联。教育因素与nifas母亲的知识密切相关,而分娩经验因素与nifas母亲的知识密切相关。传真作业与nifas母亲的知识无关。预计矶法将增加对矶法治疗的认识,提高其及早发现矶法的危险迹象和风险因素的能力,并在发现危险迹象时立即对卫生保健人员进行检查,以免为时已晚。
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PANGKAH KABUPATEN TEGAL","authors":"Siti Erniyati Berkah Pamuji, Y. Fitriani, Masturoh","doi":"10.36308/jik.v10i1.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v10i1.119","url":null,"abstract":"Masa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari. Prosesini dimulai setelah selesainya persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksikembali seperti keadaan sebelum hamil/tidak hamil. Selama waktu tersebut padaseorang ibu nifas seringkali terjadi masalah tanda-tanda bahaya masa nifas diantaranyaperdarahan post partum, lochea yang berbau busuk, subinvolusi uterus, nyeri pada perutdan pelvis, pusing yang berlebihan, suhu tubuh ibu >38˚C, mastitis, baby blues dandepresi postpartum. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, angka kematian ibu diKabupaten Tegal pada tahun 2015 sebanyak 33 orang, 5 orang (15,15%) meninggalpada masa hamil, 10 orang (30,30%) meninggal pada saat persalinan dan 18 orang (54,55%) meninggal pada masa nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuifaktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahayanifas di Puskesmas Pangkah Kabupaten Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor umur,pendidikan, pengalaman melahiran dan keterpaparan informasi terhadap pengetahuanibu nifas tentang tanda bahaya nifas. Faktor pendidikan memiliki hubungan yang eratdengan pengetahuan ibu nifas, sedangkan faktor pengalaman melahirkan, keterpaparaninformasi memiliki hubungan yang sedang dengan pengetahuan ibu nifas. Faktorpekerjaan hampir tidak berhubungan dengan pengetahuan ibu nifas. Diharapkan ibunifas meningkatkan pengetahuan dalam perawatan masa nifas, meningkatkankemampuan dalam melakukan deteksi dini tanda bahaya nifas dan faktor resikonya sertasegera melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan bila menemukan tanda bahayasehingga tidak terlambat dalam penatalaksanaannya. \u0000 ","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123568920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}