Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dan penyakit multifaktorial yang muncul oleh karena interaksi berbagai faktor, diantaranya faktor usia yang menyebabkan perubahan fisiologis. Hipertensi memerlukan penatalaksanaan yang intensif baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan yaitu senam lansia, yang pelaksanaannya membutuhkan dukungan keluarga. Adanya dukungan dari keluarga akan memberikan semangat bagi para lansia untuk patuh terhadap penatalaksanaan hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan melakukan senam lansia di kelompok lanjut usia Puskesmas Tegal Selatan. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini 84 lansia hipertensi dengan jumlah sampel 46 yang diambil dengan cara purposive sampling. Hasil analisis chi square diperoleh p value 0,002 < 0,05, disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia melakukan senam lansia. Disarankan agar petugas kesehatan lebih aktif dalam memberikan dukungan dan edukasi agar lansia semangat dalam mengikuti kegiatan senam lansia.
{"title":"HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN SENAM LANSIA DI KELOMPOK LANJUT USIA PUSKESMAS TEGAL SELATAN","authors":"K. Khodijah, Yessy Pramita Widodo","doi":"10.36308/jik.v11i2.241","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v11i2.241","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dan penyakit multifaktorial yang muncul oleh karena interaksi berbagai faktor, diantaranya faktor usia yang menyebabkan perubahan fisiologis. Hipertensi memerlukan penatalaksanaan yang intensif baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan yaitu senam lansia, yang pelaksanaannya membutuhkan dukungan keluarga. Adanya dukungan dari keluarga akan memberikan semangat bagi para lansia untuk patuh terhadap penatalaksanaan hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan melakukan senam lansia di kelompok lanjut usia Puskesmas Tegal Selatan. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini 84 lansia hipertensi dengan jumlah sampel 46 yang diambil dengan cara purposive sampling. Hasil analisis chi square diperoleh p value 0,002 < 0,05, disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia melakukan senam lansia. Disarankan agar petugas kesehatan lebih aktif dalam memberikan dukungan dan edukasi agar lansia semangat dalam mengikuti kegiatan senam lansia.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"310 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134066890","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tinah Purwaningsih, Novi Panca Wardani, Umi Salamah
Perilaku merokok terbesar dimulai pada masa remaja dan menjadi perokok tetap meningkat dalam beberapa tahun. Salah satu kandungan dalam rokok adalah nikotin, berpengaruh pada otak diantaranya menyebabkan ketergantungan dan toksisitas pada fungsi kognitif yang dapat mempengaruhi penurunan fungsi kognitif akan berdampak pada proses pembelajaran dan perolehan hasil akhir atau prestasi akademik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan prestasi akademik mahasiswa keperawatan Prodi D 3 Keperawatan Tegal Poltekes Kemenkes Semarang. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif dengan cross sectional, populasi yaitu seluruh mahasiswa keperawatan yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel penelitian 42 responden diperoleh teknik proporsional sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket perilaku merokok dan lembar observasi merupakan hasil belajar siswa. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square dengan nilai p 0,00. Dimana nilai p <0,05. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan antara perilaku merokok dengan prestasi akademik mahasiswa keperawatan Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang, hal ini disebabkan responden yang merokok hanya 26 responden dari total responden 42 responden. Prodi D 3 Keperawatan Tegal Poltekes Kemenkes Semarang. Sebagai lembaga pendidikan tentunya harus membekali siswanya dengan pengetahuan tentang rokok. Saran bagi para pendidik agar lebih mengawasi dan mencegah mahasiswa keperawatan yang berperilaku merokok dan selalu membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang merokok.
最严重的吸烟行为始于青少年时期,并持续了几年。香烟的含量之一是尼古丁,它与大脑的相互作用会导致对认知功能的依赖和毒性,而这种依赖会影响认知功能的下降,从而影响学习过程和最终结果或学术成就。研究的目的是确定吸烟行为与Prodi D 3特殊护理学生的学业成绩的关系。研究设计是一种与交叉相关的描述性描述,一种与所有符合特征的护理学生相匹配的描述。研究样本42名受访者获得了比例抽样技术。使用的工具是吸烟行为量表和观察表是学生学习的结果。使用Chi Square测试值为p . 00的统计结果。p <0 . 05的值在哪里?这表明,吸烟行为与Prodi D3扫视学学生的学术界成绩之间的联系,该学区是由吸烟的受访者中,只有26名受访者,共42人。Prodi D 3护理Tegal Poltekes三宝垄。作为一所教育机构,学生必须向他们的学生提供有关香烟的知识。教育工作者建议,多观察和防止护理学生吸烟,并总是为学生提供有关吸烟的知识。
{"title":"HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PRODI D3 KEPERAWATAN","authors":"Tinah Purwaningsih, Novi Panca Wardani, Umi Salamah","doi":"10.36308/jik.v11i2.237","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v11i2.237","url":null,"abstract":"Perilaku merokok terbesar dimulai pada masa remaja dan menjadi perokok tetap meningkat dalam beberapa tahun. Salah satu kandungan dalam rokok adalah nikotin, berpengaruh pada otak diantaranya menyebabkan ketergantungan dan toksisitas pada fungsi kognitif yang dapat mempengaruhi penurunan fungsi kognitif akan berdampak pada proses pembelajaran dan perolehan hasil akhir atau prestasi akademik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan prestasi akademik mahasiswa keperawatan Prodi D 3 Keperawatan Tegal Poltekes Kemenkes Semarang. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif dengan cross sectional, populasi yaitu seluruh mahasiswa keperawatan yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel penelitian 42 responden diperoleh teknik proporsional sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket perilaku merokok dan lembar observasi merupakan hasil belajar siswa. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square dengan nilai p 0,00. Dimana nilai p <0,05. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan antara perilaku merokok dengan prestasi akademik mahasiswa keperawatan Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang, hal ini disebabkan responden yang merokok hanya 26 responden dari total responden 42 responden. Prodi D 3 Keperawatan Tegal Poltekes Kemenkes Semarang. Sebagai lembaga pendidikan tentunya harus membekali siswanya dengan pengetahuan tentang rokok. Saran bagi para pendidik agar lebih mengawasi dan mencegah mahasiswa keperawatan yang berperilaku merokok dan selalu membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang merokok.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133167956","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menyusui merupakan cara pemberian makanan ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Air Susu Ibu merupakan nutrisi alami bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal pada bayi. Begitu pentingnya ASI telah diketahui oleh beberapa ibu pasca melahirkan, namun tidak semua ibu mau menyusui bayinya oleh karena berbagai alasan, diantaranya kesibukan pekerjaan, ASI kurang lancar, ASI tidak keluar atau keluar sedikit, dan pengeluaran ASI terlambat. Masalah dalam proses menyusui seperti ASI keluar sedikit dapat diatasi dengan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI di Desa Tambakromo Kec. Tambakaromo Kab. Pati. Jenis penelitian ini adalah observasi eksperimen dengan desain Quasi Experimental Design model Non-Equivalent Control Group Design dengan total sampling 30 ibu menyususi dimana terdiri dari dua kelompok yaitu 15 ibu menyusui yang melakukan pijat oksitosin dan 15 tidak melakukan pijat oksitosin. Berdasarkan uji Paired Sample T Test, Pair 1 diperoleh Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, Pair 2 Sig.(2-tailed) sebesar 0,003< 0,05, maka ada perbedaan rata-rata hasil kelancaran ASI eksperimen dan kontrol. Dan hasil mean pada eksperimen 5.47 menjadi 8.47, sedangkan pada kontrol 6.07 menjadi 6.05 sehingga ibu menyusui yang melakukan pijat oksitosin lebih naik signifikan dibandingkan dengan yang tidak melakukan pijat oksitosin. Berdasarkan uji Independent Sample Test, Sig.(2-tailed) sebesar 0,002<0,05, maka ada perbedaan hasil kelancaran ASI antara ibu menyusui yang melakukan pijat oksitosin dengan yang tidak melakukan pijat oksitosin. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Indrasari (2019) bahwa ada perbedaan rata-rata kelancaran ASI antara yang diberikan perlakuan pijat oksitosin & breastcare dengan kelompok yang hanya diberi perlakuan breast care saja. Kesimpulannya ada pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI.
母乳喂养是为婴儿的成长和发育提供理想的喂养方式。母乳是婴儿最适合最佳生长的营养来源。一些产妇都知道母乳喂养的重要性,但并不是所有的母亲都因为各种各样的原因而选择母乳喂养,其中包括忙碌的工作、母乳喂养不佳、母乳喂养不出来或很少出来,而且母乳喂养的时间很晚。母乳喂养等母乳的问题可以通过催产素按摩来解决。这项研究的目的是确定催产素按摩对Kec Tambakromo村母乳顺利生产的影响。Tambakaromo Kab。淀粉。这类研究是一种实验观察实验实验。非equivalent Design设计型非equivalent Control Group的设计,30名母亲的样本总共缩小,其中包括15名哺乳母亲,她们进行了催产素按摩,15名母亲没有进行催产素按摩。根据测试结果的复合T测试,成对1获得了Sig。实验的平均结果是5.47到8.47,而在控制6.07到6.05,进行催产素按摩的哺乳母亲比不做催产素按摩的母亲更有优势。根据独立样本测试,Sig (2- tai2)为0.002 < 0.05,将进行催产素按摩的哺乳母亲和不进行催产素按摩的哺乳儿童的流畅结果进行了对比。这与脱水研究(2019年)的结果是一致的,催产素和布列塔尼护理按摩与只有母乳喂养治疗的人群之间的平均普及率是不同的。结论是,催产素按摩对母乳生产的流畅性有影响。
{"title":"PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA TAMBAKROMO KEC. TAMBAKROMO KAB. PATI","authors":"Ana Rofika, S. Sulistiyaningsih","doi":"10.36308/jik.v11i2.236","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v11i2.236","url":null,"abstract":"Menyusui merupakan cara pemberian makanan ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Air Susu Ibu merupakan nutrisi alami bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal pada bayi. Begitu pentingnya ASI telah diketahui oleh beberapa ibu pasca melahirkan, namun tidak semua ibu mau menyusui bayinya oleh karena berbagai alasan, diantaranya kesibukan pekerjaan, ASI kurang lancar, ASI tidak keluar atau keluar sedikit, dan pengeluaran ASI terlambat. Masalah dalam proses menyusui seperti ASI keluar sedikit dapat diatasi dengan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI di Desa Tambakromo Kec. Tambakaromo Kab. Pati. Jenis penelitian ini adalah observasi eksperimen dengan desain Quasi Experimental Design model Non-Equivalent Control Group Design dengan total sampling 30 ibu menyususi dimana terdiri dari dua kelompok yaitu 15 ibu menyusui yang melakukan pijat oksitosin dan 15 tidak melakukan pijat oksitosin. Berdasarkan uji Paired Sample T Test, Pair 1 diperoleh Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, Pair 2 Sig.(2-tailed) sebesar 0,003< 0,05, maka ada perbedaan rata-rata hasil kelancaran ASI eksperimen dan kontrol. Dan hasil mean pada eksperimen 5.47 menjadi 8.47, sedangkan pada kontrol 6.07 menjadi 6.05 sehingga ibu menyusui yang melakukan pijat oksitosin lebih naik signifikan dibandingkan dengan yang tidak melakukan pijat oksitosin. Berdasarkan uji Independent Sample Test, Sig.(2-tailed) sebesar 0,002<0,05, maka ada perbedaan hasil kelancaran ASI antara ibu menyusui yang melakukan pijat oksitosin dengan yang tidak melakukan pijat oksitosin. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Indrasari (2019) bahwa ada perbedaan rata-rata kelancaran ASI antara yang diberikan perlakuan pijat oksitosin & breastcare dengan kelompok yang hanya diberi perlakuan breast care saja. Kesimpulannya ada pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128782920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ika Esti Anggraeni, Ike Putri Setyatama, S. Siswati
Upaya pemerintah dalam penurunan AKB dan AKN sejalan dengan tujuan SDG’s yaitu masalah kesehatan, dimana menyusui dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Presentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan Kab.Tegal merupakan urutan 8 terendah dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Cakupan ASI eksklusif Kab.Tegal tahun 2018 sebesar 51,45% dan cakupan terendah di Puskesmas Kaladawa sebesar 0,06% sedangkan target nasional yang ditetapkan adalah 80%. Berdasarkan penelitian faktor dominan yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif di Desa Pacul Kecamatan Kaladawa Kab.Tegal. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode survei. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas dengan bayi usia 0-6 bulan sejumlah 40 responden. Dukungan keluarga dalam penelitian ini adalah dari suami, orang tua dan mertua. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan uji statistik Chi Square. Sebagian besar responden memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya hingga bayi berusia 6 bulan dan keluarga responden mendukung dalam pemberian ASI Eksklusif. Bentuk dukungan keluarga yang diberikan berupa dukungan informasi, penilaian, instrumental dan emosional, dan bentuk dukungan terbesar berupa dukungan instrumental. Berdasarkan perhitungan Chi Square dengan p value 0,110 disimpulkan bahwa tidak ada hubungan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif di Desa Pacul Kecamatan Kaladawa Kab.Tegal.
{"title":"HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI","authors":"Ika Esti Anggraeni, Ike Putri Setyatama, S. Siswati","doi":"10.36308/jik.v11i2.238","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v11i2.238","url":null,"abstract":"Upaya pemerintah dalam penurunan AKB dan AKN sejalan dengan tujuan SDG’s yaitu masalah kesehatan, dimana menyusui dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Presentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan Kab.Tegal merupakan urutan 8 terendah dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Cakupan ASI eksklusif Kab.Tegal tahun 2018 sebesar 51,45% dan cakupan terendah di Puskesmas Kaladawa sebesar 0,06% sedangkan target nasional yang ditetapkan adalah 80%. Berdasarkan penelitian faktor dominan yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif di Desa Pacul Kecamatan Kaladawa Kab.Tegal. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode survei. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas dengan bayi usia 0-6 bulan sejumlah 40 responden. Dukungan keluarga dalam penelitian ini adalah dari suami, orang tua dan mertua. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan uji statistik Chi Square. Sebagian besar responden memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya hingga bayi berusia 6 bulan dan keluarga responden mendukung dalam pemberian ASI Eksklusif. Bentuk dukungan keluarga yang diberikan berupa dukungan informasi, penilaian, instrumental dan emosional, dan bentuk dukungan terbesar berupa dukungan instrumental. Berdasarkan perhitungan Chi Square dengan p value 0,110 disimpulkan bahwa tidak ada hubungan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif di Desa Pacul Kecamatan Kaladawa Kab.Tegal.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131110315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perilaku pencegahan diabetes merupakan salah satu hal penting dalam mencegah maupun menunda perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2. Untuk mengevaluasi perilaku pencegahan diabetes dan mengembangkan intervensi efektif pada penyandang prediabetes diperlukan informasi mengenai perilaku kesehatan dan keyakinan kesehatan seseorang yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk mengubah gaya hidup. Penelitian bertujuan mendapatkan gambaran perilaku pencegahan diabetes dan keyakinan kesehatan individu penyandang prediabetes di Kota Tegal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Total sampling dilakukan pada penyandang prediabetes (2016) di Kota Tegal sebanyak 25 orang. Pengambilan data melalui kuesioner. Data kuantitatif berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan perilaku pencegahan diabetes penyandang prediabetes: gaya hidup sedenter <6 jam (48%), latihan fisik ≥ 3 kali/minggu (5%), diet tawar/ hambar (16%), tidak merokok (96%), tidak penah mengkonsumsi alkohol (100%), pemeriksaan kesehatan ≥ 1 kali/tahun (56%), memperhatikan diet (72%), diet sehat setiap hari (60%). Sebagian besar responden memiliki keyakinan kerentanan penyakit positif (52%), keyakinan keparahan penyakit negatif (52%), keyakinan manfaat positif (64%), keyakinan hambatan kuat (52%), efikasi diri diet sehat rendah (52%), efikasi diri latihan fisik rendah (60%). Kesimpulan hanya sebagian kecil penyandang prediabetes yang memiliki gaya hidup sedenter < 6 jam, latihan fisik ≥ 3 kali/minggu, dan diet tawar, serta rendahnya efikasi diri dalam latihan fisik dan diet. Disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan mengembangkan model intervensi yang dapat meningkatkan perilaku pencegahan diabetes pada penyandang prediabetes.
{"title":"PERILAKU PENCEGAHAN DIABETES DAN KEYAKINAN KESEHATAN PENYANDANG PREDIABETES DI KOTA TEGAL","authors":"Dwi Uswatun Khasanah, Anny Fauziyah, Deddy Utomo","doi":"10.36308/jik.v11i2.240","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v11i2.240","url":null,"abstract":"Perilaku pencegahan diabetes merupakan salah satu hal penting dalam mencegah maupun menunda perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2. Untuk mengevaluasi perilaku pencegahan diabetes dan mengembangkan intervensi efektif pada penyandang prediabetes diperlukan informasi mengenai perilaku kesehatan dan keyakinan kesehatan seseorang yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk mengubah gaya hidup. Penelitian bertujuan mendapatkan gambaran perilaku pencegahan diabetes dan keyakinan kesehatan individu penyandang prediabetes di Kota Tegal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Total sampling dilakukan pada penyandang prediabetes (2016) di Kota Tegal sebanyak 25 orang. Pengambilan data melalui kuesioner. Data kuantitatif berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan perilaku pencegahan diabetes penyandang prediabetes: gaya hidup sedenter <6 jam (48%), latihan fisik ≥ 3 kali/minggu (5%), diet tawar/ hambar (16%), tidak merokok (96%), tidak penah mengkonsumsi alkohol (100%), pemeriksaan kesehatan ≥ 1 kali/tahun (56%), memperhatikan diet (72%), diet sehat setiap hari (60%). Sebagian besar responden memiliki keyakinan kerentanan penyakit positif (52%), keyakinan keparahan penyakit negatif (52%), keyakinan manfaat positif (64%), keyakinan hambatan kuat (52%), efikasi diri diet sehat rendah (52%), efikasi diri latihan fisik rendah (60%). Kesimpulan hanya sebagian kecil penyandang prediabetes yang memiliki gaya hidup sedenter < 6 jam, latihan fisik ≥ 3 kali/minggu, dan diet tawar, serta rendahnya efikasi diri dalam latihan fisik dan diet. Disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan mengembangkan model intervensi yang dapat meningkatkan perilaku pencegahan diabetes pada penyandang prediabetes.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129270552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anisa Oktiawati, Yessy Pramita Widodo, Nok Istianah
Usia prasekolah yaitu sekitar 4-6 tahun dimana ditandai dengan adanya peningkatan perkembangan kognitif, bahasa, psikososial, motorik dan emosi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kesehatan balita di Jawa Tengah pada tahun 2015 gangguan sosial dan emosional pada anak menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah gizi pada balita yang mencapai >35%. Salah satu stimulasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kecerdasan emosional yaitu dengan memberikan pembelajaran melalui metode storytelling media boneka jari kain flanel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh storytelling media jari kain flanel terhadap kecerdasan emosional anak prasekolah di TK N Pembina Kedungbungkus Kecamatan Tarub. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif., dengan metode pre test and post test one group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 30 responden. Hasil analisis menggunakan Wilcoxon di dapatkan p-value 0,000 < 0,05. Hasil rata-rata kecerdasan emosional sebelum diberikan storytelling media boneka jari kain flanel adalah 7,9% dan setelah diberikan storytelling media jari kain flanel rata-rata meningkat menjadi 11,06% sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh storytelling media boneka jari kain flanel terhadap kecerdasan emsoional anak prasekolah di TK N Pembina Kedungbungkus Kecamatan Tarub. Diharapkan orang di sekitar anak memberikan rangsangan yang terarah dan teratur dalam menunjang perkembangan emosi anak
{"title":"STORYTELLING MEDIA BONEKA JARI KAIN FLANEL MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH","authors":"Anisa Oktiawati, Yessy Pramita Widodo, Nok Istianah","doi":"10.36308/jik.v11i2.235","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v11i2.235","url":null,"abstract":"Usia prasekolah yaitu sekitar 4-6 tahun dimana ditandai dengan adanya peningkatan perkembangan kognitif, bahasa, psikososial, motorik dan emosi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kesehatan balita di Jawa Tengah pada tahun 2015 gangguan sosial dan emosional pada anak menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah gizi pada balita yang mencapai >35%. Salah satu stimulasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kecerdasan emosional yaitu dengan memberikan pembelajaran melalui metode storytelling media boneka jari kain flanel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh storytelling media jari kain flanel terhadap kecerdasan emosional anak prasekolah di TK N Pembina Kedungbungkus Kecamatan Tarub. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif., dengan metode pre test and post test one group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 30 responden. Hasil analisis menggunakan Wilcoxon di dapatkan p-value 0,000 < 0,05. Hasil rata-rata kecerdasan emosional sebelum diberikan storytelling media boneka jari kain flanel adalah 7,9% dan setelah diberikan storytelling media jari kain flanel rata-rata meningkat menjadi 11,06% sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh storytelling media boneka jari kain flanel terhadap kecerdasan emsoional anak prasekolah di TK N Pembina Kedungbungkus Kecamatan Tarub. Diharapkan orang di sekitar anak memberikan rangsangan yang terarah dan teratur dalam menunjang perkembangan emosi anak","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125069285","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keluarga dengan gangguan jiwa dapat dipastikan merasakan beban. Hal ini menjadi dasar pentingnya keluarga mendapatkan family psychoeducation therapy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh family psychoeducationtherapy terhadap beban keluargadengan gangguan jiwa di desa Slawi Wetan Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimen menggunakan pendekatan pre and post test without control. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dan besar sampel yang diambil adalah 17 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner baku ZBI (Zarit Burden Interview). Hasil analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon Test menunjukan P value 0,001 < 0,05 yang menandakan bahwa terdapat pengaruh family psychoeducation therapy terhadap beban keluarga dengan gangguan jiwa di Desa Slawi Wetan Kabupaten Tegal. Bagi pelayanan kesehatan hendaknya menjadikan family psychoeducation therapy sebagai kegiatan rutin yang diberikan kepada keluarga dengan gangguan jiwa.
{"title":"PENGARUH FAMILY PSYCHOEDUCATION THERAPY TERHADAP BEBAN KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA","authors":"R. Wigati, Firman Hidayat, K. Khodijah","doi":"10.36308/JIK.V11I1.203","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/JIK.V11I1.203","url":null,"abstract":"Keluarga dengan gangguan jiwa dapat dipastikan merasakan beban. Hal ini menjadi dasar pentingnya keluarga mendapatkan family psychoeducation therapy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh family psychoeducationtherapy terhadap beban keluargadengan gangguan jiwa di desa Slawi Wetan Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimen menggunakan pendekatan pre and post test without control. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dan besar sampel yang diambil adalah 17 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner baku ZBI (Zarit Burden Interview). Hasil analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon Test menunjukan P value 0,001 < 0,05 yang menandakan bahwa terdapat pengaruh family psychoeducation therapy terhadap beban keluarga dengan gangguan jiwa di Desa Slawi Wetan Kabupaten Tegal. Bagi pelayanan kesehatan hendaknya menjadikan family psychoeducation therapy sebagai kegiatan rutin yang diberikan kepada keluarga dengan gangguan jiwa.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123869515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Untuk mencapai tujuannya dalam memperoleh profit, perusahaan harus bisa mengelola semua elemen yang dimilikinya dengan baik. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu elemen yang cukup penting pada suatu organisasi bisnis. SDM merupakan unsur manajemen yang tidak boleh diabaikan. Hal penting yang berkaitan dengan SDM adalah Produktivitas. Dengan produktivitas SDM yang baik, maka dalam mencapai tujuan dapat dicapai dengan baik. Salah satu permasalahan yang dapat menghambat produktivitas SDM adalah keselamatan dan kesehatan dalam mejalankan pekerjaannya. Penerapan program keselamatan dan kesehatann kerja di lingkungan perusahaan merupakan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja di PT X terhadap ‘produktivitas kerja’ karyawannya. Metode yang digunakan dalam penellitian ini adalah kuantitf, dilakukan pada bagian produksi, dengan jumlah responden 66 orang. Analisis data menggunakan metode SEM PLS, dengan program komputer SmartPLS 3.28. Hasil penelitian menunjukan adanya berpengaruh yang cukup signifikan variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
{"title":"ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA","authors":"T. Pramono, Dwi Atmoko, A. Subekti","doi":"10.36308/JIK.V11I1.206","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/JIK.V11I1.206","url":null,"abstract":"Untuk mencapai tujuannya dalam memperoleh profit, perusahaan harus bisa mengelola semua elemen yang dimilikinya dengan baik. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu elemen yang cukup penting pada suatu organisasi bisnis. SDM merupakan unsur manajemen yang tidak boleh diabaikan. Hal penting yang berkaitan dengan SDM adalah Produktivitas. Dengan produktivitas SDM yang baik, maka dalam mencapai tujuan dapat dicapai dengan baik. Salah satu permasalahan yang dapat menghambat produktivitas SDM adalah keselamatan dan kesehatan dalam mejalankan pekerjaannya. Penerapan program keselamatan dan kesehatann kerja di lingkungan perusahaan merupakan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja di PT X terhadap ‘produktivitas kerja’ karyawannya. Metode yang digunakan dalam penellitian ini adalah kuantitf, dilakukan pada bagian produksi, dengan jumlah responden 66 orang. Analisis data menggunakan metode SEM PLS, dengan program komputer SmartPLS 3.28. Hasil penelitian menunjukan adanya berpengaruh yang cukup signifikan variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122333725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Daun saga (Abrus precatorius Linn.) telah diketahui mengandung senyawa metabolit skunder berupa alkaloid, flavonoid dan saponin yang memiliki potensi sebagai antibakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi pasta gigi ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) yang memenuhi syarat sediaan yang paling baik dan mengetahui apakah formulasi sediaan pasta gigi ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) memiliki aktivitas sebagai antibakteri pada mulut. Ekstraksi yang dilakukan dengan cara remaserasi menggunakan pelarut metanol. Penelitian ini menggunakan 4 formulasi, F1 ekstrak konsentrasi 10%, F2 ekstrak konsentrasi 20%, F3 ekstrak dengan konsentrasi 30% dan F4 yaitu basis pasta (tanpa penambahan ekstrak) yang digunakan sebagai kontrol negatif. Sifat fisik yang diujikan meliputi: uji organoleptik, uji homogenitas dan uji pH. Hasil formulasi pasta gigi ekstrak daun saga berpengaruh terhadap sifat fisik warna dan pH, namun tidak berpengaruh terhadap bau, rasa, bentuk dan homogenitas. Pasta gigi ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) memiliki aktivitas sebagai antibakteri tertinggi pada konsentrasi ekstrak 30% dengan zona hambat rata-rata 12mm, kemudian 20% dan 10% dengan zona hambat berturut-turut 9,33mm dan 7,08mm. Daya hambat dianalisis menggunakan Kruskall-Wallis diperoleh signifikan sebesar 0,014 < 0,05 yang berarti Ho ditolak atau ada pengaruh yang signifikan dari keempat formulasi terhadap uji antibakteri tersebut. Hasil uji mann-whitney menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara formulasi I dengan II, formulasi I dengan III, formulasi II dengan formulasi III sehingga ada perbedaan yang bermakna antar kelompok. Pada formulasi I dengan IV, formulasi II dengan VI dan formulasi III dengan IV memiliki aktivitas antibakteri.
{"title":"AKTIVITAS ANTIBAKTERI PASTA GIGI EKSTRAK DAUN SAGA (Abrus precatorius Linn.) PADA Sterptococcus mutans","authors":"O. Pramiastuti, D. Rejeki, Siti Lailatul Karimah","doi":"10.36308/JIK.V11I1.207","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/JIK.V11I1.207","url":null,"abstract":"Daun saga (Abrus precatorius Linn.) telah diketahui mengandung senyawa metabolit skunder berupa alkaloid, flavonoid dan saponin yang memiliki potensi sebagai antibakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi pasta gigi ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) yang memenuhi syarat sediaan yang paling baik dan mengetahui apakah formulasi sediaan pasta gigi ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) memiliki aktivitas sebagai antibakteri pada mulut. Ekstraksi yang dilakukan dengan cara remaserasi menggunakan pelarut metanol. Penelitian ini menggunakan 4 formulasi, F1 ekstrak konsentrasi 10%, F2 ekstrak konsentrasi 20%, F3 ekstrak dengan konsentrasi 30% dan F4 yaitu basis pasta (tanpa penambahan ekstrak) yang digunakan sebagai kontrol negatif. Sifat fisik yang diujikan meliputi: uji organoleptik, uji homogenitas dan uji pH. Hasil formulasi pasta gigi ekstrak daun saga berpengaruh terhadap sifat fisik warna dan pH, namun tidak berpengaruh terhadap bau, rasa, bentuk dan homogenitas. Pasta gigi ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) memiliki aktivitas sebagai antibakteri tertinggi pada konsentrasi ekstrak 30% dengan zona hambat rata-rata 12mm, kemudian 20% dan 10% dengan zona hambat berturut-turut 9,33mm dan 7,08mm. Daya hambat dianalisis menggunakan Kruskall-Wallis diperoleh signifikan sebesar 0,014 < 0,05 yang berarti Ho ditolak atau ada pengaruh yang signifikan dari keempat formulasi terhadap uji antibakteri tersebut. Hasil uji mann-whitney menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara formulasi I dengan II, formulasi I dengan III, formulasi II dengan formulasi III sehingga ada perbedaan yang bermakna antar kelompok. Pada formulasi I dengan IV, formulasi II dengan VI dan formulasi III dengan IV memiliki aktivitas antibakteri.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124942924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bayi prematur adalah bayi lahir yang hidup sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur rentan oleh berbagai macam gangguan atau kelainan diantaranya hipotermi, sindrom gawat nafas, hipoglikemi, perdarahan intra kranial, dan rentan terhadap infeksi, khususnya infeksi neonatorum. Terjadinya infeksi pada bayi prematur melibatkan berbagai faktor-faktor perawatan diantaranya memandikan bayi, perawatan tali pusat, mengganti popok, memberi minum PASI dengan botol dot, dan pengambilan sampel darah. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui prosedur perawatan bayi yang berhubungan dengan kejadian infeksi neonatal pada bayi premature di RSUD Nganjuk.Desain yang digunakan adalah cross sectional Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah bayi prematur berumur 0 – 1 hari yang di rawat di ruang neonatologi RSUD Nganjuk didapatkan subyek penelitian sebanyak 15 bayi yang ditentukan dengan tehnik total sampling. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 1 Desember 2017 sampai 31 desember 2017. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi.Hasil Penelitian berdasarkan uji statistik Korelasi Spearman rank didapatkan kelima faktor mempunyai nilai korelasi Spearman lebih kecil dari nilai rho tabel dengan nilai p 0,000 < α 0,05,dapat disimpulkan bahwa prosedur perawatan bayi mempunyai hubungan terhadap kejadian infeksi neonatal pada bayi prematur di ruang neonatologi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Perlu diadakan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan untuk lebih meningkatkan asuhan keperawatan dalam bidang perinatalogi.
{"title":"HUBUNGAN PROSEDUR PERAWATAN BAYI DENGAN INFEKSI NEONATAL BAYI PREMATUR","authors":"Titin Ratnaningsih","doi":"10.36308/JIK.V11I1.205","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/JIK.V11I1.205","url":null,"abstract":"Bayi prematur adalah bayi lahir yang hidup sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur rentan oleh berbagai macam gangguan atau kelainan diantaranya hipotermi, sindrom gawat nafas, hipoglikemi, perdarahan intra kranial, dan rentan terhadap infeksi, khususnya infeksi neonatorum. Terjadinya infeksi pada bayi prematur melibatkan berbagai faktor-faktor perawatan diantaranya memandikan bayi, perawatan tali pusat, mengganti popok, memberi minum PASI dengan botol dot, dan pengambilan sampel darah. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui prosedur perawatan bayi yang berhubungan dengan kejadian infeksi neonatal pada bayi premature di RSUD Nganjuk.Desain yang digunakan adalah cross sectional Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah bayi prematur berumur 0 – 1 hari yang di rawat di ruang neonatologi RSUD Nganjuk didapatkan subyek penelitian sebanyak 15 bayi yang ditentukan dengan tehnik total sampling. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 1 Desember 2017 sampai 31 desember 2017. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi.Hasil Penelitian berdasarkan uji statistik Korelasi Spearman rank didapatkan kelima faktor mempunyai nilai korelasi Spearman lebih kecil dari nilai rho tabel dengan nilai p 0,000 < α 0,05,dapat disimpulkan bahwa prosedur perawatan bayi mempunyai hubungan terhadap kejadian infeksi neonatal pada bayi prematur di ruang neonatologi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Perlu diadakan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan untuk lebih meningkatkan asuhan keperawatan dalam bidang perinatalogi.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132050314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}