Logam Pb sebagai gas buangan kendaraan bermotor dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Logam Pb yang dihirup oleh manusia setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian ditampung dalam darah. Efek paparan Logam Pb yang berlebihan dapat menimbulkan tekanan darah meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar timbal (Pb) dalam darah dengan tekanan darah pada operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) gombel Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan. Sampel penelitian sebanyak 18 responden yang memenuhi kriteria yang ditetapkan, pemeriksaan kadar timbal (Pb) dalam darah dengan menggunakan alat Agilent 7700 dikerjakan di Pusat Rujukan Nasional Laboratory Prodia Jakarta dan pemeriksaan tekanan darah yang dikerjakan oleh peneliti. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk didapatkan kadar Pb p = 0.017 dan tekanan darah p = 0.001 sehingga dapat diartikan bahwa distribusi data tidak normal. Uji korelasi Chi-Square tidak memiliki nilai karena kadar timbal bernilai sama yaitu normal semua pada seluruh responden. Uji korelasi antara kadar Pb (data numerik) dengan kategori tekanan darah yang terdiri normal, prehipertensi dan hipertensi (data kategorik) menggunakan korelasi Speraman rho diperoleh hasil tidak ada korelasi kadar Pb dengan tekanan darah dengan signifikansi 0.450 lebih besar 0,05. Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan kadar timbal (Pb) dalam darah dengan tekanan darah pada operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) gombel Semarang.
铅作为机动车排放的气体会危害健康,破坏环境。人类每天呼吸的Pb金属将被吸收,储存起来,然后储存在血液中。铅暴露过多会导致血压升高。这项研究的目的是查明血液中的铅含量与加油站工人的血压之间的联系。该研究是一种定量方法的分析研究,具有交叉研究设计的关系。一份由18名符合规定标准的研究样本,即使用雅加达数字实验室Agilent 7700工具对血液进行铅检测,并由研究人员进行血压检测。沙皮-威尔克规范测试结果为Pb - p = 017和血压- 0001提供了结果,这意味着数据分布异常。chi square相关性测试没有价值,因为铅水平在所有受访者中是正常的。用Pb级(数字数据)和正常的血压类别、前血压和高血压(分类数据)之间的相关性进行测试,使用Pb级和前高血压(分类数据),使用Pb级与血压没有关系,0.450大于0.05的意义。最后,这项研究得出的结论是,血液中没有铅,也没有汽油加油站操作员的血压。
{"title":"HUBUNGAN KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH DENGAN TEKANAN DARAH PADA OPERATOR STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) GOMBEL SEMARANG","authors":"Nururrokhmah Nururrokhmah, P. Purwati","doi":"10.36308/jik.v14i1.393","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v14i1.393","url":null,"abstract":" Logam Pb sebagai gas buangan kendaraan bermotor dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Logam Pb yang dihirup oleh manusia setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian ditampung dalam darah. Efek paparan Logam Pb yang berlebihan dapat menimbulkan tekanan darah meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar timbal (Pb) dalam darah dengan tekanan darah pada operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) gombel Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan. Sampel penelitian sebanyak 18 responden yang memenuhi kriteria yang ditetapkan, pemeriksaan kadar timbal (Pb) dalam darah dengan menggunakan alat Agilent 7700 dikerjakan di Pusat Rujukan Nasional Laboratory Prodia Jakarta dan pemeriksaan tekanan darah yang dikerjakan oleh peneliti. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk didapatkan kadar Pb p = 0.017 dan tekanan darah p = 0.001 sehingga dapat diartikan bahwa distribusi data tidak normal. Uji korelasi Chi-Square tidak memiliki nilai karena kadar timbal bernilai sama yaitu normal semua pada seluruh responden. Uji korelasi antara kadar Pb (data numerik) dengan kategori tekanan darah yang terdiri normal, prehipertensi dan hipertensi (data kategorik) menggunakan korelasi Speraman rho diperoleh hasil tidak ada korelasi kadar Pb dengan tekanan darah dengan signifikansi 0.450 lebih besar 0,05. Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan kadar timbal (Pb) dalam darah dengan tekanan darah pada operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) gombel Semarang.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117156680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rumah sakit sebagai suatu organisasi pelayanan kesehatan agar dapat tetap “survive” harus memiliki system manajemen pelayanan yang terbaik sesuai dengan tuntutan/kebutuhan dari masyarakat. Semua aktivitas rumah sakit berlangsung dengan baik apabila mendapat dukungan dari seluruh anggota organisasi. Motivasi kerja dari anggota organisasi merupakan aspek penting bagi setiap orang yang berkepentingan dengan keberhasilan organisasi (Zainun, 1994). RSUI Harapan Anda Tegal baru melaksanakan akreditasi KARS 2012 dan baru dioperasionalkannya gedung baru dimana masih banyak perawat yang direkrut rumah sakit. Rumah sakit juga baru merintis jenjang karir bagi perawat sehingga memungkinkan timbul ketidak pastian dalam mencapai motivasi kerja yang optimal. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor motivasi intrinsik (prestasi, pengakuan orang lain, tanggungjawab, peluang untuk kemajuan, kepuasan kerja) terhadap kinerja perawat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah perawat sejumlah 36 perawat di Ruang Rawat Inap RSUI HA Tegal. Analisis data menggunakan uji pearson product moment menunjukkan nilai p-value sebesar 0.004 < α (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan motivasi intrinsik perawat terhadap kinerja hasilnya cukup signifikan.
医院作为一个健康服务组织,为了维持“生存”,必须有最好的服务管理系统,以满足社区的需求。只要得到整个组织的支持,所有的医院活动都进行得很好。组织成员的工作动机是每个对组织成功感兴趣的人的重要方面(Zainun, 1994)。我们希望您的客户刚刚注册了2012年的KARS,并刚刚运营了一幢新大楼,那里仍有许多护士被医院录取。医院也只是护士的职业转变,从而使实现最佳工作动力的不确定性成为可能。这项研究的目的是分析护士表现的内在动机因素(成就、他人认可、责任、晋升机会、工作满意度)。本研究是一种具有横向交叉法的定量描述性研究。本研究的受试者是RSUI HA Tegal住院医院的36名护士。数据分析使用皮尔逊广告时刻试验显示p-value价值高达0.004 <α(0。05)。本研究的结果表明,护士在其工作表现方面的内在动机是相当重要的。
{"title":"ANALISIS FAKTOR MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP UNIT UMUM RSUI HARAPAN ANDA TEGAL","authors":"Arifin Dwi Atmaja, Agus Irfan","doi":"10.36308/jik.v14i1.459","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v14i1.459","url":null,"abstract":"Rumah sakit sebagai suatu organisasi pelayanan kesehatan agar dapat tetap “survive” harus memiliki system manajemen pelayanan yang terbaik sesuai dengan tuntutan/kebutuhan dari masyarakat. Semua aktivitas rumah sakit berlangsung dengan baik apabila mendapat dukungan dari seluruh anggota organisasi. Motivasi kerja dari anggota organisasi merupakan aspek penting bagi setiap orang yang berkepentingan dengan keberhasilan organisasi (Zainun, 1994). RSUI Harapan Anda Tegal baru melaksanakan akreditasi KARS 2012 dan baru dioperasionalkannya gedung baru dimana masih banyak perawat yang direkrut rumah sakit. Rumah sakit juga baru merintis jenjang karir bagi perawat sehingga memungkinkan timbul ketidak pastian dalam mencapai motivasi kerja yang optimal. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor motivasi intrinsik (prestasi, pengakuan orang lain, tanggungjawab, peluang untuk kemajuan, kepuasan kerja) terhadap kinerja perawat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah perawat sejumlah 36 perawat di Ruang Rawat Inap RSUI HA Tegal. Analisis data menggunakan uji pearson product moment menunjukkan nilai p-value sebesar 0.004 < α (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan motivasi intrinsik perawat terhadap kinerja hasilnya cukup signifikan.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127509750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arif Rakhman, Dwi Budi Prastiani, S. Putri, K. Khodijah
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit berbahaya yang disebabkan oleh infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Langkah penanggulangan DBD yaitu dengan melakukan 3M-Plus. Arti Plus dalam 3M-Plus yaitu salah satunya adalah menggunakan alat ovitrap sebagai perangkap jentik untuk memutuskan siklus perkembangan nyamuk Aedes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan ovitrap dengan atraktan air rendaman jerami sebagai perangkap jentik nyamuk demam berdarah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian quasy experiment melalui pendekatan Post-test only nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah-rumah di Desa Yamansari dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu sebanyak 34 rumah. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok control yang masing-masing berjumlah 17 rumah. Alat penelitian yang digunakan adalah ovitrap dengan atraktan air rendaman jerami pada kelompok intervensi dan ovitrap dengan atraktan air setempat pada kelompok control serta lembar observasi untuk menghitung jumlah jentik. Hasil analisis menggunakan uji Mann Whitney didapatkan hasil p-value 0,000 < 0,05 yang berarti ovitrap dengan atraktan air rendaman jerami lebih efektif menangkap jentik nyamuk dibandingkan dengan ovitrap dengan atraktan air setempat. Ovitrap dengan atraktan air rendaman jerami dapat digunakan sebagai perangkap jentik nyamuk dengan cara diletakkan di tempat-tempat yang dianggap sebagai sarang nyamuk sehingga keluarga terhindar dari penyakit DBD.
{"title":"EFEKTIFITAS OVITRAP DENGAN ATRAKTAN AIR RENDAMAN JERAMI SEBAGAI PERANGKAP JENTIK NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE","authors":"Arif Rakhman, Dwi Budi Prastiani, S. Putri, K. Khodijah","doi":"10.36308/jik.v14i1.484","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v14i1.484","url":null,"abstract":"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit berbahaya yang disebabkan oleh infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Langkah penanggulangan DBD yaitu dengan melakukan 3M-Plus. Arti Plus dalam 3M-Plus yaitu salah satunya adalah menggunakan alat ovitrap sebagai perangkap jentik untuk memutuskan siklus perkembangan nyamuk Aedes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan ovitrap dengan atraktan air rendaman jerami sebagai perangkap jentik nyamuk demam berdarah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian quasy experiment melalui pendekatan Post-test only nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah-rumah di Desa Yamansari dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu sebanyak 34 rumah. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok control yang masing-masing berjumlah 17 rumah. Alat penelitian yang digunakan adalah ovitrap dengan atraktan air rendaman jerami pada kelompok intervensi dan ovitrap dengan atraktan air setempat pada kelompok control serta lembar observasi untuk menghitung jumlah jentik. Hasil analisis menggunakan uji Mann Whitney didapatkan hasil p-value 0,000 < 0,05 yang berarti ovitrap dengan atraktan air rendaman jerami lebih efektif menangkap jentik nyamuk dibandingkan dengan ovitrap dengan atraktan air setempat. Ovitrap dengan atraktan air rendaman jerami dapat digunakan sebagai perangkap jentik nyamuk dengan cara diletakkan di tempat-tempat yang dianggap sebagai sarang nyamuk sehingga keluarga terhindar dari penyakit DBD.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124072681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut Dinkes Provinsi Jawa Tengah, pencapaian pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan di Kab Tegal 51,2%. Hasil wawancara dengan petugas kesehatan di RS Mitra Siaga Tegal bahwa proses menyusui pada ibu post SC tertunda karena kurangnya produksi ASI. Pijat oksitosin mampu mempengaruhi hormon prolaktin yang berfungsi sebagai stimulus produksi ASI pada ibu selama menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh terapi pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post SC. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan Pre Eksperimen dengan pendekatan static group comparation. Pengambilan sample menggunakan tehnik non probality sampling yaitu purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi, besar sample 44 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan standar oprasional prosedur (SOP). Hasil analisa data menggunakan Independent sample t test didapatkan p value 0,000 yang artinya p value <0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan pada produksi ASI antara kelompok yang diberikan pijat oksitosin dengan kelompok yang tidak diberikan pijat oksitosin pada ibu Post SC di RS Mitra Siaga Tegal.
据爪哇岛中部的丁克斯报道,在泰格尔51.2%的儿童中,0-6个月大的母乳喂养成就。对Mitra医院卫生官员的采访结果显示,由于母乳生产不足,后产妇的母乳喂养被推迟。催产素按摩能够影响哺乳期哺乳母亲以母乳为原料的分泌刺激激素。这项研究的目的是确定催产素按摩疗法对母乳产前干细胞生产的影响。取样技术采用了具有包容和排他性标准的非专利采样技术,最大的样本是44名受访者。研究仪器使用标准操作程序观察表。使用免费t样本测试获得的数据分析表明,催产素按摩群体与准备Tegal RS的Post Post Post团队之间的母乳生产存在显著差异。
{"title":"PENGARUH PIJAT OKSITOSIN DENGAN MINYAK TELON TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM SC DI RUMAH SAKIT MITRA SIAGA TEGAL","authors":"Carini Aryanti, Agus Budianto, I. Setyaningrum","doi":"10.36308/jik.v14i1.454","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v14i1.454","url":null,"abstract":"Menurut Dinkes Provinsi Jawa Tengah, pencapaian pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan di Kab Tegal 51,2%. Hasil wawancara dengan petugas kesehatan di RS Mitra Siaga Tegal bahwa proses menyusui pada ibu post SC tertunda karena kurangnya produksi ASI. Pijat oksitosin mampu mempengaruhi hormon prolaktin yang berfungsi sebagai stimulus produksi ASI pada ibu selama menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh terapi pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post SC. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan Pre Eksperimen dengan pendekatan static group comparation. Pengambilan sample menggunakan tehnik non probality sampling yaitu purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi, besar sample 44 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan standar oprasional prosedur (SOP). Hasil analisa data menggunakan Independent sample t test didapatkan p value 0,000 yang artinya p value <0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan pada produksi ASI antara kelompok yang diberikan pijat oksitosin dengan kelompok yang tidak diberikan pijat oksitosin pada ibu Post SC di RS Mitra Siaga Tegal.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"294 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132677376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada saat periode kritis dari proses tumbuh dan kembang mulai janin, dimana hasil pengukuran panjang/tinggi badan menurut umur (TB/U atau PB/U) menunjukkan < -2 SD s.d. < -3 SD dari standar WHO (Permenkes RI, 2020). Stunting pada anak merupakan masalah yang cukup serius karena berkaitan dengan risiko terjadinya kesakitan di masa yang akan datang serta sulitnya untuk mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Tujuan riset untuk mengidentifikasi kejadian stunting pada Balita di Desa Kalisapu Kec. Sawi Kab. Tegal. Metode riset yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Hasil riset jenis kelamin putri (62,06%), usia Balita (89,66%), riwayat berat bayi lahir lebih dari 2,5 kg (91,37%), tidak diberikan ASI Ekslusif (68,97%), ibu tidak bekerja (58,63%), pendidikan tinggi sebanyak 3 orang (5,3%), usia ibu 20-35 tahun sebanyak 39 orang (69,6%), riwayat usia ibu menikah pertama ≤20 tahun sebanyak 44 orang (78,7%), paritas 1-2 sebanyak 41 orang (73,2%) dan pendapatan orangtua
{"title":"STUDI DESKTIPTIF KEJADIAN STUNTING PADA BALITA","authors":"Risnanto Risnanto","doi":"10.36308/jik.v14i1.483","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v14i1.483","url":null,"abstract":"Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada saat periode kritis dari proses tumbuh dan kembang mulai janin, dimana hasil pengukuran panjang/tinggi badan menurut umur (TB/U atau PB/U) menunjukkan < -2 SD s.d. < -3 SD dari standar WHO (Permenkes RI, 2020). Stunting pada anak merupakan masalah yang cukup serius karena berkaitan dengan risiko terjadinya kesakitan di masa yang akan datang serta sulitnya untuk mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Tujuan riset untuk mengidentifikasi kejadian stunting pada Balita di Desa Kalisapu Kec. Sawi Kab. Tegal. Metode riset yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Hasil riset jenis kelamin putri (62,06%), usia Balita (89,66%), riwayat berat bayi lahir lebih dari 2,5 kg (91,37%), tidak diberikan ASI Ekslusif (68,97%), ibu tidak bekerja (58,63%), pendidikan tinggi sebanyak 3 orang (5,3%), usia ibu 20-35 tahun sebanyak 39 orang (69,6%), riwayat usia ibu menikah pertama ≤20 tahun sebanyak 44 orang (78,7%), paritas 1-2 sebanyak 41 orang (73,2%) dan pendapatan orangtua","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"1995 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131551566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes mellitus is the main cause of all diseases. The prevalence of diabetes mellitus cases inCentral Java Province in 2019 was 652,822 cases. Cases in Brebes Regency are quite high with18,724 patients. Diabetes mellitus increases constantly if it is not treated properly and will lead tocomplications. The most frequent complication is causing a decrease in kidney function which ischaracterized by albuminuria. Prolanis aims to prevent complications due to diabetes mellitus.Monitoring blood sugar and urine microalbumin levels is very important in order to control thepatient's condition. Sugar levels are measured using HbA1c examination, because it is more stableand a specific marker for complications of diabetes mellitus. The purpose of this study was todetermine the relationship between HbA1c levels in the blood and urine microalbumin levels inpatients with type 2 diabetes mellitus at the Prolanis Klinik Sehat Setia Brebes. The type of studywas an observational analytic with cross-sectional approach. The sampling technique used in thisstudy was purposive sampling. The subjects of the study were 52 type 2 diabetes mellitus patientsat Prolanis Klinik Sehat Setia Brebes who had met the criteria. The object of this research is thelevel of HbA1c (D-10) and urine microalbumin levels (Architect c8000).The results showed thatthe majority of HbA1c levels were abnormal (>7.0%), which were 38 patients or 73.1%, while themajority of urine microalbumin levels were normal (<30 ug/mg creatinine), which were 31 patientsor 59.6%. The results were analyzed using the Chi-Square test and met the requirements. Theresults were p value = 0.020 < 0.05, the conclusion was that there was a relationship betweenHbA1c and urine microalbumin in patients with type 2 diabetes mellitus at the Prolanis KlinikSehat Setia Brebes
{"title":"HUBUNGAN HBA1C DENGAN MIKROALBUMIN URIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PROLANIS KLINIK SEHAT SETIA BREBES","authors":"Muhammad Maksum Al-Rasyid, Endang Widhiyastuti","doi":"10.36308/jik.v14i1.397","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v14i1.397","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus is the main cause of all diseases. The prevalence of diabetes mellitus cases inCentral Java Province in 2019 was 652,822 cases. Cases in Brebes Regency are quite high with18,724 patients. Diabetes mellitus increases constantly if it is not treated properly and will lead tocomplications. The most frequent complication is causing a decrease in kidney function which ischaracterized by albuminuria. Prolanis aims to prevent complications due to diabetes mellitus.Monitoring blood sugar and urine microalbumin levels is very important in order to control thepatient's condition. Sugar levels are measured using HbA1c examination, because it is more stableand a specific marker for complications of diabetes mellitus. The purpose of this study was todetermine the relationship between HbA1c levels in the blood and urine microalbumin levels inpatients with type 2 diabetes mellitus at the Prolanis Klinik Sehat Setia Brebes. The type of studywas an observational analytic with cross-sectional approach. The sampling technique used in thisstudy was purposive sampling. The subjects of the study were 52 type 2 diabetes mellitus patientsat Prolanis Klinik Sehat Setia Brebes who had met the criteria. The object of this research is thelevel of HbA1c (D-10) and urine microalbumin levels (Architect c8000).The results showed thatthe majority of HbA1c levels were abnormal (>7.0%), which were 38 patients or 73.1%, while themajority of urine microalbumin levels were normal (<30 ug/mg creatinine), which were 31 patientsor 59.6%. The results were analyzed using the Chi-Square test and met the requirements. Theresults were p value = 0.020 < 0.05, the conclusion was that there was a relationship betweenHbA1c and urine microalbumin in patients with type 2 diabetes mellitus at the Prolanis KlinikSehat Setia Brebes","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130025914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurhakim Yudhi Wibowo, Susi Muryani, Ramadhan Putra Satria
Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi cenderung memiliki masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Mahasiswa merasakan takut dan khawatir sebelum bertemu dosen pembimbing, proses bimbingan skripsi juga membuat mahasiswa menjadi lebih sensitif dan gelisah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan intensitas bimbingan skripsi dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Universitas Bhamada Slawi. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 96 responden dengan menggunakan teknik total samping. Berdasarkan hasil uji Kendall’s Tau didapatkan p value 0,477>0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara intensitas bimbingan skripsi dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Universitas Bhamada Slawi. Hasil peneliian menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan bimbingan skripsi dengan intensitas sedang dan dengan tingkat kecemasan ringan. Hasil penelitian ini diharapkan apabila terjadi kecemasan pada mahasiswa saat menyusun skripsi, maka tidak hanya dipengaruhi oleh intensitas bimbingan yang rendah, namun perlu mengetahui faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kecemasan pada mahasiswa saat menyusun skripsi.
{"title":"HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN SKRIPSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI","authors":"Nurhakim Yudhi Wibowo, Susi Muryani, Ramadhan Putra Satria","doi":"10.36308/jik.v14i1.486","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v14i1.486","url":null,"abstract":"Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi cenderung memiliki masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Mahasiswa merasakan takut dan khawatir sebelum bertemu dosen pembimbing, proses bimbingan skripsi juga membuat mahasiswa menjadi lebih sensitif dan gelisah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan intensitas bimbingan skripsi dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Universitas Bhamada Slawi. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 96 responden dengan menggunakan teknik total samping. Berdasarkan hasil uji Kendall’s Tau didapatkan p value 0,477>0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara intensitas bimbingan skripsi dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Universitas Bhamada Slawi. Hasil peneliian menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan bimbingan skripsi dengan intensitas sedang dan dengan tingkat kecemasan ringan. Hasil penelitian ini diharapkan apabila terjadi kecemasan pada mahasiswa saat menyusun skripsi, maka tidak hanya dipengaruhi oleh intensitas bimbingan yang rendah, namun perlu mengetahui faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kecemasan pada mahasiswa saat menyusun skripsi.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130155661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Suparjo, Fatchurrozak Himawan, Dwi Uswatun Khasanah
Pasien Gagal Ginjal Kronis memiliki Ketergantungan pada terapi haemodialisis seumur hidupnya dan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada kemampuan untuk menjalani fungsi kehidupan sehari-hari. Dampak secara psikologis akan menimbulkan rasa khawatir dan bisa menjadi stres Sehingga pasien memerlukan mekanisme penyelesaian masalah atau koping yang adaptif untuk dapat mengurangi atau mengatasi stres. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendekatan edukasi spritual terhadap mekanisme koping pasien gagal ginjal. Desain penelitian quasi eksperimental pre test-post test with control group. Instrumen penelitian menggunakan Kuesioner koping untuk mengetahui mekanisme koping pada saat pre test dan post test intervensi. Jumlah sampel sebanyak 66 orang terdiri atas 33 orang pada kelompok intervensi yang mendapatkan pendekatan edukasi spritual dan 33 orang pada kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden adalah laki-laki sebanyak 37 (56,06%), pendidikan SD sebanyak 24 (36,36%), tidak bekerja sebanyak 30 (45,45%), lama haemodialisa terbanyak 13-36 bulan sebanyak 22 (33,33). Rata-rata usia responden 48,9 tahun dengan usia termuda 20 tahun dan usia tertua 72 tahun. Rata-rata mekanisme koping adalah 47,81 dengan skor minimal 28 dan skor tertinggi 70. Terdapat perbedaan yang bermakna mekanisme koping pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan edukasi spritual muslim (p value 0,048). Demikian pulapada kelompok kontrol terdapat perbedaan bermakna mekanisme koping sebelum dan sesudah (p value 0,035). Hasil uji Independen T-test didapatkan perbedaan yang bermakna peningkatan mekanisme koping pasien gagal ginjal antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p value 0,016). Jadi dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian edukasi spritual muslim terhadap mekanisme koping pasien gagal ginjal
{"title":"PENGARUH PENDEKATAN EDUKASI SPRITUAL MUSLIM TERHADAP MEKANISME KOPING PASIEN GAGAL GINJAL DIMASA PANDEMI COVID-19 DI RUANG HAEMODIALISA RSUD KOTA TEGAL","authors":"S. Suparjo, Fatchurrozak Himawan, Dwi Uswatun Khasanah","doi":"10.36308/jik.v14i1.431","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v14i1.431","url":null,"abstract":"Pasien Gagal Ginjal Kronis memiliki Ketergantungan pada terapi haemodialisis seumur hidupnya dan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada kemampuan untuk menjalani fungsi kehidupan sehari-hari. Dampak secara psikologis akan menimbulkan rasa khawatir dan bisa menjadi stres Sehingga pasien memerlukan mekanisme penyelesaian masalah atau koping yang adaptif untuk dapat mengurangi atau mengatasi stres. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendekatan edukasi spritual terhadap mekanisme koping pasien gagal ginjal. Desain penelitian quasi eksperimental pre test-post test with control group. Instrumen penelitian menggunakan Kuesioner koping untuk mengetahui mekanisme koping pada saat pre test dan post test intervensi. Jumlah sampel sebanyak 66 orang terdiri atas 33 orang pada kelompok intervensi yang mendapatkan pendekatan edukasi spritual dan 33 orang pada kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden adalah laki-laki sebanyak 37 (56,06%), pendidikan SD sebanyak 24 (36,36%), tidak bekerja sebanyak 30 (45,45%), lama haemodialisa terbanyak 13-36 bulan sebanyak 22 (33,33). Rata-rata usia responden 48,9 tahun dengan usia termuda 20 tahun dan usia tertua 72 tahun. Rata-rata mekanisme koping adalah 47,81 dengan skor minimal 28 dan skor tertinggi 70. Terdapat perbedaan yang bermakna mekanisme koping pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan edukasi spritual muslim (p value 0,048). Demikian pulapada kelompok kontrol terdapat perbedaan bermakna mekanisme koping sebelum dan sesudah (p value 0,035). Hasil uji Independen T-test didapatkan perbedaan yang bermakna peningkatan mekanisme koping pasien gagal ginjal antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p value 0,016). Jadi dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian edukasi spritual muslim terhadap mekanisme koping pasien gagal ginjal","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129589645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
O. Pramiastuti, Endang Istriningsih, Denis Parasdinata
Daun sirsak memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada formulasi sediaan sabun cair dari ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Ekstrak daun sirsak dengan variasi konsentrasi 10%, 15%, 30% dan kontrol negatif dengan tidak menggunakan ekstrak daun sirsak dan menguji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphyloccus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan sabun cair ekstrak daun sirsak dengan konsentrasi variasi 10%, 15%, 30% dan kontrol negatif memenuhi persyaratan mutu sabun mandi menurut SNI 06-332-1994. Sedangkan pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa konsentrasi 10% memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter rata-rata zona hambat sebesar 16,5 mm, pada konsentrasi 15% diameter rata-rata zona hambat sebesar 25 mm, pada konsentrasi 30% diameter rata-rata zona hambat sebesar 27,5 mm. Sedangkan pada kontrol negatif tidak mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
{"title":"FORMULASI SEDIAAN SABUN CAIR ANTIBAKTERI ESKTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn)","authors":"O. Pramiastuti, Endang Istriningsih, Denis Parasdinata","doi":"10.36308/jik.v14i1.401","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v14i1.401","url":null,"abstract":"Daun sirsak memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada formulasi sediaan sabun cair dari ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Ekstrak daun sirsak dengan variasi konsentrasi 10%, 15%, 30% dan kontrol negatif dengan tidak menggunakan ekstrak daun sirsak dan menguji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphyloccus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan sabun cair ekstrak daun sirsak dengan konsentrasi variasi 10%, 15%, 30% dan kontrol negatif memenuhi persyaratan mutu sabun mandi menurut SNI 06-332-1994. Sedangkan pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa konsentrasi 10% memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter rata-rata zona hambat sebesar 16,5 mm, pada konsentrasi 15% diameter rata-rata zona hambat sebesar 25 mm, pada konsentrasi 30% diameter rata-rata zona hambat sebesar 27,5 mm. Sedangkan pada kontrol negatif tidak mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114812556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cuciati Cuciati, Agus Mulyadi, Harry Abriyanto, Fatchurrozak Himawan
Thalasemia bukan salah satu dari penyakit menular tetapi angkanya terus meningkat, hal ini dikarenakan thalasemia merupakan penyakit keturunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi pengetahuan terhadap sikap mahasiswa terhadap pencegahan generasi thalasemia. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan studi korelasi. Penelitian ini dilakukan di kampus 9 DIII Keperawatan Prodi Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang. Teknik pengambilan sampling dengan menggunakan rums slovin dengan jumlah sampel 188 responden, mengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi karateristik respon, pengetahuan tentang thalasemia dan sikap dukungan dalam pencegahan generasi thalasemia. Analisis data menggunakan Chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahsiswa memiliki pengetahan baik sebanyak 92 orang (48,9%) dan memiliki sikap mendukung sebanyak 165 orang (87,76%), Hasil Uji Chi sqare didapatkan, dengan nilai Sym. Sig < 0,05 hal ini dapat disimpulkan bahwa ada korelasi pengetahuan terhadap sikap mahasiswa dalam pencegahan generasi thalasemia.
{"title":"STUDI KORELASI PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP MAHASISWA KEPERAWATAN DALAM PENCEGAHAN GENERASI THALASEMIA DI POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL","authors":"Cuciati Cuciati, Agus Mulyadi, Harry Abriyanto, Fatchurrozak Himawan","doi":"10.36308/jik.v14i1.438","DOIUrl":"https://doi.org/10.36308/jik.v14i1.438","url":null,"abstract":"Thalasemia bukan salah satu dari penyakit menular tetapi angkanya terus meningkat, hal ini dikarenakan thalasemia merupakan penyakit keturunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi pengetahuan terhadap sikap mahasiswa terhadap pencegahan generasi thalasemia. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan studi korelasi. Penelitian ini dilakukan di kampus 9 DIII Keperawatan Prodi Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang. Teknik pengambilan sampling dengan menggunakan rums slovin dengan jumlah sampel 188 responden, mengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi karateristik respon, pengetahuan tentang thalasemia dan sikap dukungan dalam pencegahan generasi thalasemia. Analisis data menggunakan Chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahsiswa memiliki pengetahan baik sebanyak 92 orang (48,9%) dan memiliki sikap mendukung sebanyak 165 orang (87,76%), Hasil Uji Chi sqare didapatkan, dengan nilai Sym. Sig < 0,05 hal ini dapat disimpulkan bahwa ada korelasi pengetahuan terhadap sikap mahasiswa dalam pencegahan generasi thalasemia.","PeriodicalId":246520,"journal":{"name":"Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124921177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}