Pub Date : 2022-12-05DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14907
Amalia Husna, I. Indrawan, Isra Suryati
ABSTRAK Sampah rumah tangga adalah salah satu sumber penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) ke atmosfer yang dapat menyebabkan pemanasan global dan berdampak pada perubahan iklim. GRK yang dihasilkan dari sampah rumah tangga dua diantaranya adalah CH4 dan CO2. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah emisi GRK parameter CH4 dan CO2 dari sektor sampah rumah tangga pada Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Selayang, dan Kecamatan Medan Helvetia serta pemilihan skenario terhadap penurunan GRK. Terdapat 3 skenario yang dilakukan dalam menurunkan emisi GRK dari sektor sampah rumah tangga, diantaranya adalah skenario 1 dengan mengolah sampah di sumber, skenario 2 dengan adanya Bank Sampah, dan skenario 3 dengan adanya fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Perhitungan emisi GRK dilakukan dengan mengacu pada metode perhitungan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2006. Pada kondisi eksisting total GRK yang dihasilkan pada Kecamatan Medan Johor adalah 1.889,305 ton CO2e dan Kecamatan Medan Helvetia 1.848,375 ton CO2e. Skenario 1 menurunkan 23,25% emisi GRK pada Medan Johor dan 19,12% pada Medan Helvetia. Skenario 2 menurunkan 3,89% emisi GRK pada Medan Johor dan 2,75% pada Medan Helvetia. Skenario 3 menurunkan 40,53% emisi GRK pada Medan Johor dan 35,82% pada Medan Helvetia. Kata kunci: CH4, CO2, Gas Rumah Kaca, IPCC, Sampah Rumah Tangga ABSTRACT Household waste is one of the contributors to greenhouse gas (GHG) emissions into the atmosphere which can cause global warming and have an impact on climate change. GHG emissions generated from household waste are CH4 and CO2. This study aims to calculate the CH4 and CO2 GHG emissions from the household waste sector in Medan Johor District and Medan Helvetia District and to determine the scenario for reducing GHG emissions. There are 3 scenarios to reduce GHG emissions from the household waste sector, scenario 1 is the processing of waste at the source by composting, scenario 2 with the reduction of waste from Waste Bank community, and scenario 3 with the reduction of waste from the Integrated Waste Treatment Facility (TPST). The calculation of GHG emissions is carried out by referring to the calculation method by the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2006. In the existing condition, the total GHG emissions produced in Medan Johor District is 1.889,305 tons CO2e and 1.848,375 tons CO2e in Medan Helvetia district. Scenario 1 reduces 23,25% of GHG emissions in Medan Johor district and 19,12% in Medan Helvetia district. Scenario 2 reduces 3,89% of GHG emissions in Medan Johor district and 2,75% in Medan Helvetia district. Scenario 3 reduces 40,53% of GHG emissions in Medan Johor district and 35,82% in Medan Helvetia district. Keywords: CH4, CO2, Greenhouse Gas, Household Waste, IPCC
{"title":"KAJIAN INVENTARISASI EMISI GAS RUMAH KACA (CH4 DAN CO2) DARI SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN MEDAN JOHOR DAN KECAMATAN MEDAH HELVETIA","authors":"Amalia Husna, I. Indrawan, Isra Suryati","doi":"10.20527/jukung.v8i2.14907","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14907","url":null,"abstract":"ABSTRAK Sampah rumah tangga adalah salah satu sumber penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) ke atmosfer yang dapat menyebabkan pemanasan global dan berdampak pada perubahan iklim. GRK yang dihasilkan dari sampah rumah tangga dua diantaranya adalah CH4 dan CO2. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah emisi GRK parameter CH4 dan CO2 dari sektor sampah rumah tangga pada Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Selayang, dan Kecamatan Medan Helvetia serta pemilihan skenario terhadap penurunan GRK. Terdapat 3 skenario yang dilakukan dalam menurunkan emisi GRK dari sektor sampah rumah tangga, diantaranya adalah skenario 1 dengan mengolah sampah di sumber, skenario 2 dengan adanya Bank Sampah, dan skenario 3 dengan adanya fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Perhitungan emisi GRK dilakukan dengan mengacu pada metode perhitungan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2006. Pada kondisi eksisting total GRK yang dihasilkan pada Kecamatan Medan Johor adalah 1.889,305 ton CO2e dan Kecamatan Medan Helvetia 1.848,375 ton CO2e. Skenario 1 menurunkan 23,25% emisi GRK pada Medan Johor dan 19,12% pada Medan Helvetia. Skenario 2 menurunkan 3,89% emisi GRK pada Medan Johor dan 2,75% pada Medan Helvetia. Skenario 3 menurunkan 40,53% emisi GRK pada Medan Johor dan 35,82% pada Medan Helvetia. Kata kunci: CH4, CO2, Gas Rumah Kaca, IPCC, Sampah Rumah Tangga ABSTRACT Household waste is one of the contributors to greenhouse gas (GHG) emissions into the atmosphere which can cause global warming and have an impact on climate change. GHG emissions generated from household waste are CH4 and CO2. This study aims to calculate the CH4 and CO2 GHG emissions from the household waste sector in Medan Johor District and Medan Helvetia District and to determine the scenario for reducing GHG emissions. There are 3 scenarios to reduce GHG emissions from the household waste sector, scenario 1 is the processing of waste at the source by composting, scenario 2 with the reduction of waste from Waste Bank community, and scenario 3 with the reduction of waste from the Integrated Waste Treatment Facility (TPST). The calculation of GHG emissions is carried out by referring to the calculation method by the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2006. In the existing condition, the total GHG emissions produced in Medan Johor District is 1.889,305 tons CO2e and 1.848,375 tons CO2e in Medan Helvetia district. Scenario 1 reduces 23,25% of GHG emissions in Medan Johor district and 19,12% in Medan Helvetia district. Scenario 2 reduces 3,89% of GHG emissions in Medan Johor district and 2,75% in Medan Helvetia district. Scenario 3 reduces 40,53% of GHG emissions in Medan Johor district and 35,82% in Medan Helvetia district. Keywords: CH4, CO2, Greenhouse Gas, Household Waste, IPCC ","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116811347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-05DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14906
Azzam Fattahul Firdaus, Arqowi Pribadi, Sulistiya Nengse, Abdul Hakim, Teguh Taruna Utama
ABSTRAK Kota Surakarta merupakan salah satu Kota terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Luas Kota Surakarta yaitu 44,04 Km2, dengan luas penggunaan tanah untuk pemukiman penduduk 2889,83 ha. Jumlah penduduk di Kota Surakarta setiap tahun meningkat. Laju pertumbuhan penduduk di Kota Surakarta adalah 0,328%. Kondisi eksisting sambungan rumah di SPALD-T jalur Utara masih terpasang 57,25% dari kapasitas IPAL. sedangkan wilayah Tengah sekitar 11,38% SR dari kapasitas IPAL. Kondisi ini masih dapat dilakukan optimalisasi dengan melakukan penambahan sambungan rumah sehingga IPAL dapat berfungsi lebih efisien. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk menganalisis kondisi eksisting sistem penyaluran air limbah domestik terpusat Kota Surakarta, merencanakan pengembangan jaringan sistem penyaluran air limbah domestik terpusat Kota Surakarta wilayah pelayanan Utara dan Tengah, dan Menghitung Bill of Quantity (BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada perencanaan pengembangan SPALD-T jalur Utara dan Tengah Kota Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan sebagian survey dan data dari Perumda Air Minum Kota Surakarta. Data yang diperoleh kemudian dihitung jumlah debit air limbah, kemudian dimensi pipa dan kedalaman galian. Pada perencanaan ini direncanakan penambahan 223 SR baru dan 1,5567 Km jalur perpipaan lateral baru. Perencanaan ini membutuhkan biaya Rp1.911.100.000,00. Kata Kunci: Limbah Domestik, Sanitasi, Surakarta, Utara, Tengah. ABSTRACT Surakarta is one of the largest cities in Central Java Province. The area of Surakarta 44.04 km2, with an area of land use for residential areas of 2889.83 ha. The population in Surakarta is increasing every year. The population growth rate in Surakarta is 0.328%. The existing condition of the North Line SPALD-T is still installed with 57.25% of the WWTP capacity. while the Central region is around 11.38% of the WWTP capacity. This condition can still be optimized by adding house connections so that the WWTP can function more efficiently. The purpose of this development plan is to determine the existing condition of the domestic sewerage system in Surakarta City, plan the development of a domestic sewerage system network in the North and Central service areas of Surakarta City, and calculate the Bill of Quantity (BOQ) and the Budget Plan (RAB). Data collection was carried out by part of the survey and data from the PDAM Surakarta. The data obtained were then calculated the amount of wastewater discharge, then pipe dimensions and the depth of excavation. this plan, it is planned to add 223 new SRs and 1.5567 km of new lateral piping lines. This plan costs IDR 1,911,100,000.00. Keywords: Domestic wastewater, South, Sanitation, Surakarta, North.
摘要日惹是爪哇岛中部最大的城市之一。日惹占地44.04平方公里,人口2889.83公顷。日惹市的人口每年都在增加。日惹的人口增长率是0.328%。北航道SPALD-T的线路目前处于IPAL产能的57.25%。而中部地区约为11.38%的IPAL容量。这些条件仍然可以通过增加家庭联系来实现优化,从而提高IPAL的效率。这个计划的目的是分析现有条件废水灌溉系统,计划开发国内中心城市日惹市废水灌溉系统网络服务国内中心城市日惹地区北部和中部,计算数量的比尔(BOQ)和预算计划成本(RAB) SPALD-T发展规划上,北部和中部城市日惹市轨道。数据收集是从日惹的饮用水进行的调查和数据。然后收集的数据计算了废水的流量,然后是管道尺寸和挖掘深度。计划在这一计划中增加223 SR和1,5567公里的新横向管道。这项计划将花费rp1,91100000.00卢比。关键词:国内污水、卫生、日惹、北部、中部。日惹是爪哇省中最大的城市之一。Surakarta地区44.04平方公里,有一个地段用于2889.83公顷的居住区。日惹的人口每年都在增加。日惹人口增长速度是0.328%。目前情况,SPALD-T线目前仍持有世界自然基金会57.25%的股份。而中央区域大约在WWTP capacity的11.38%。这种情况可能仍然优化于家庭连接,以便WWTP可以更有效地发挥作用。这个发展计划之目的是要个重大existing雾》家庭sewerage系统在日惹市,计划The development of a家庭sewerage系统网络《北》和日惹市中央服务地区,和比尔》calculate数量(BOQ)和《时代的预算计划(RAB)。数据收集是由调查的一部分和来自日惹PDAM Surakarta的数据提出的。我们得到的数据是当时计算的浮水释放的上升量,然后是尺寸尺寸和海拔高度。这个计划是为了增加223个新的SRs和1.5567公里的新的警戒线。这个计划包括IDR 1110万美元。家庭水,南,卫生,日惹,北。
{"title":"PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DOMESTIK TERPUSAT (SPALD-T) KOTA SURAKARTA JALUR UTARA DAN TENGAH","authors":"Azzam Fattahul Firdaus, Arqowi Pribadi, Sulistiya Nengse, Abdul Hakim, Teguh Taruna Utama","doi":"10.20527/jukung.v8i2.14906","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14906","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kota Surakarta merupakan salah satu Kota terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Luas Kota Surakarta yaitu 44,04 Km2, dengan luas penggunaan tanah untuk pemukiman penduduk 2889,83 ha. Jumlah penduduk di Kota Surakarta setiap tahun meningkat. Laju pertumbuhan penduduk di Kota Surakarta adalah 0,328%. Kondisi eksisting sambungan rumah di SPALD-T jalur Utara masih terpasang 57,25% dari kapasitas IPAL. sedangkan wilayah Tengah sekitar 11,38% SR dari kapasitas IPAL. Kondisi ini masih dapat dilakukan optimalisasi dengan melakukan penambahan sambungan rumah sehingga IPAL dapat berfungsi lebih efisien. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk menganalisis kondisi eksisting sistem penyaluran air limbah domestik terpusat Kota Surakarta, merencanakan pengembangan jaringan sistem penyaluran air limbah domestik terpusat Kota Surakarta wilayah pelayanan Utara dan Tengah, dan Menghitung Bill of Quantity (BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada perencanaan pengembangan SPALD-T jalur Utara dan Tengah Kota Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan sebagian survey dan data dari Perumda Air Minum Kota Surakarta. Data yang diperoleh kemudian dihitung jumlah debit air limbah, kemudian dimensi pipa dan kedalaman galian. Pada perencanaan ini direncanakan penambahan 223 SR baru dan 1,5567 Km jalur perpipaan lateral baru. Perencanaan ini membutuhkan biaya Rp1.911.100.000,00. Kata Kunci: Limbah Domestik, Sanitasi, Surakarta, Utara, Tengah. ABSTRACT Surakarta is one of the largest cities in Central Java Province. The area of Surakarta 44.04 km2, with an area of land use for residential areas of 2889.83 ha. The population in Surakarta is increasing every year. The population growth rate in Surakarta is 0.328%. The existing condition of the North Line SPALD-T is still installed with 57.25% of the WWTP capacity. while the Central region is around 11.38% of the WWTP capacity. This condition can still be optimized by adding house connections so that the WWTP can function more efficiently. The purpose of this development plan is to determine the existing condition of the domestic sewerage system in Surakarta City, plan the development of a domestic sewerage system network in the North and Central service areas of Surakarta City, and calculate the Bill of Quantity (BOQ) and the Budget Plan (RAB). Data collection was carried out by part of the survey and data from the PDAM Surakarta. The data obtained were then calculated the amount of wastewater discharge, then pipe dimensions and the depth of excavation. this plan, it is planned to add 223 new SRs and 1.5567 km of new lateral piping lines. This plan costs IDR 1,911,100,000.00. Keywords: Domestic wastewater, South, Sanitation, Surakarta, North.","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127066427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-05DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14912
Andik Isdianto, Faradhillah Adibah, Muchamad Fairuz Haykal, Muhammad Javier Irsyad, Ilham Maulana Asyari, S. Supriyadi
ABSTRAKPantai Clungup merupakan kawasan konservasi dari hutan mangrove. Bentuk substrat di Pantai Clungup cukup beragam mulai pantai berpasir hingga bertebing. Kerentanan pesisir merupakan tingkatan suatu sistem yang mudah terdampak bencana atau tidak. Penelitian dilakukan menggunakan perhitungan indeks kerentanan pesisir (CVI) didukung dengan pembagian wilayah konsep sel sedimen. Konsep sel sedimen dilakukan dengan membagi 5 sel menurut bentuk geomorfologi pesisir. Variabel yang digunakan yaitu Geomorofologi pesisir, Nilai elevasi ketinggian, dan tinggi gelombang signifikan. Data geomorfologi merupakan hasil survei lapang, Data elevasi berupa data Tiff BIG, dan data tinggi gelombang dari European centre for medium-range weather forecasts (ECMWF). Berdasarkan penelitian Pantai Clungup memiliki indeks kerentanan yang berbeda pada setiap lokasi sel. Hasil nilai kerentanan pesisir pada sel 1 yaitu 1,83 dikategorikan rentan. Sel ini rentan karena berada di mulut teluk. Selanjutnya pada sel 2 senilai 2,89 dikategorikan cukup rentan. Sel 3 didapatkan hasil senilai 2,89 kategori yang dihasilkan yaitu cukup rentan. Pada sel 4 didapatkan nilai 1.73 yang berarti masuk kedalam kategori kurang rentan, hal ini di karenakan memiliki elevasi yang lebih tinggi. Kemudian sel 5 didapatkan nilai kerentanan senilai 3,16 sel ini dapat di kategorikan dalam golongan cukup rentan. Nilai kerentanan yang rendah menunjukkan indikator ketahanan ekosistem pada wilayah tersebut tinggi.Kata kunci: CVI, ECMWF, Nilai Kerentanan, Perhitungan Indeks, Sel Sedimen.ABSTRACT Clungup Beach is a conservation area. It has quite a variety of substrate forms ranging from sandy beaches to cliffs. Coastal vulnerability is the level of a system that is easily affected by disasters or not. The research was conducted using the calculation of the coastal vulnerability index supported by the concept of sediment cells. The concept of sediment cells is carried out by dividing 5 cells according to the form of coastal geomorphology. The variables used are coastal geomorophology, elevation values, and significant wave heights. Geomorphological data is the result of field surveys, elevation data in the form of Tiff BIG data, and wave height data from the European center for medium-range weather forecasts. The results of the Clungup Beach research have different vulnerability indexes. The value of coastal vulnerability in cell 1, namely 1.83, is categorized as vulnerable, because it is located at the mouth of the bay. Furthermore, in cell 2, the value of 2.89 is categorized as quite vulnerable. In cell 3, the resulting 2.89 categories were quite vulnerable. In cell 4, it is obtained 1.73, which means it is included in the less vulnerable category, this is because it has a higher elevation. Then cell 5 got the value of 3.16 these cells can be categorized as quite vulnerable. A low vulnerability value indicates a high indicator of ecosystem resilience in the area.Keywords: CVI, ECMWF, Index calculation, S
{"title":"INDEKS KERENTANAN PESISIR DITINJAU DARI GEOMORFOLOGI, ELEVASI, DAN ANCAMAN GELOMBANG UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN EKOSISTEM PESISIR","authors":"Andik Isdianto, Faradhillah Adibah, Muchamad Fairuz Haykal, Muhammad Javier Irsyad, Ilham Maulana Asyari, S. Supriyadi","doi":"10.20527/jukung.v8i2.14912","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14912","url":null,"abstract":"ABSTRAKPantai Clungup merupakan kawasan konservasi dari hutan mangrove. Bentuk substrat di Pantai Clungup cukup beragam mulai pantai berpasir hingga bertebing. Kerentanan pesisir merupakan tingkatan suatu sistem yang mudah terdampak bencana atau tidak. Penelitian dilakukan menggunakan perhitungan indeks kerentanan pesisir (CVI) didukung dengan pembagian wilayah konsep sel sedimen. Konsep sel sedimen dilakukan dengan membagi 5 sel menurut bentuk geomorfologi pesisir. Variabel yang digunakan yaitu Geomorofologi pesisir, Nilai elevasi ketinggian, dan tinggi gelombang signifikan. Data geomorfologi merupakan hasil survei lapang, Data elevasi berupa data Tiff BIG, dan data tinggi gelombang dari European centre for medium-range weather forecasts (ECMWF). Berdasarkan penelitian Pantai Clungup memiliki indeks kerentanan yang berbeda pada setiap lokasi sel. Hasil nilai kerentanan pesisir pada sel 1 yaitu 1,83 dikategorikan rentan. Sel ini rentan karena berada di mulut teluk. Selanjutnya pada sel 2 senilai 2,89 dikategorikan cukup rentan. Sel 3 didapatkan hasil senilai 2,89 kategori yang dihasilkan yaitu cukup rentan. Pada sel 4 didapatkan nilai 1.73 yang berarti masuk kedalam kategori kurang rentan, hal ini di karenakan memiliki elevasi yang lebih tinggi. Kemudian sel 5 didapatkan nilai kerentanan senilai 3,16 sel ini dapat di kategorikan dalam golongan cukup rentan. Nilai kerentanan yang rendah menunjukkan indikator ketahanan ekosistem pada wilayah tersebut tinggi.Kata kunci: CVI, ECMWF, Nilai Kerentanan, Perhitungan Indeks, Sel Sedimen.ABSTRACT Clungup Beach is a conservation area. It has quite a variety of substrate forms ranging from sandy beaches to cliffs. Coastal vulnerability is the level of a system that is easily affected by disasters or not. The research was conducted using the calculation of the coastal vulnerability index supported by the concept of sediment cells. The concept of sediment cells is carried out by dividing 5 cells according to the form of coastal geomorphology. The variables used are coastal geomorophology, elevation values, and significant wave heights. Geomorphological data is the result of field surveys, elevation data in the form of Tiff BIG data, and wave height data from the European center for medium-range weather forecasts. The results of the Clungup Beach research have different vulnerability indexes. The value of coastal vulnerability in cell 1, namely 1.83, is categorized as vulnerable, because it is located at the mouth of the bay. Furthermore, in cell 2, the value of 2.89 is categorized as quite vulnerable. In cell 3, the resulting 2.89 categories were quite vulnerable. In cell 4, it is obtained 1.73, which means it is included in the less vulnerable category, this is because it has a higher elevation. Then cell 5 got the value of 3.16 these cells can be categorized as quite vulnerable. A low vulnerability value indicates a high indicator of ecosystem resilience in the area.Keywords: CVI, ECMWF, Index calculation, S","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"22 11","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131541231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-05DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14914
Achmad Solichin, Painem Painem
ABSTRAKLaboratorium ICT Terpadu (LAB ICT) Universitas Budi Luhur (UBL) merupakan salah satu unit pendukung praktikum, perkuliahan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. LAB ICT Terpadu memiliki 14 ruang laboratorium komputer dengan total lebih dari 500 unit komputer. Lab ICT Terpadu dapat digunakan oleh seluruh sivitas akademika UBL, baik terjadwal maupun insidentil. Dengan banyaknya unit komputer dan tingginya tingkat penggunaan laboratorium, maka terdapat potensi bahaya atau potensi risiko (hazard), baik yang bersumber dari luar maupun dalam laboratorium. Potensi yang bersumber dari luar seperti kebakaran, gempa, hujan dan banjir. Banyaknya pengguna dan sumber bahaya yang ada di dalam Lab ICT Terpadu meningkatkan kemungkinan risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan risiko bahaya. Penelitian ini menggunakan metode Hazard Identification Risk, Risk Assesment, and Risk Control (HIRARC) yang memiliki tahapan: mengidentifikasi sumber-sumber bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan risiko bahaya tersebut. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa 11 (sebelas) potensi risiko atau hazard yang terjadi di Lab ICT Terpadu UBL. Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi dan saran perbaikan atas setiap risiko tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan ditindaklanjuti sebagai bentuk kesadaran atas pentingnya aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (K3L).Kata kunci: hazard, HIRARC, laboratorium, potensi risiko.ABSTRACTThe Integrated ICT Laboratory (LAB ICT) Universitas Budi Luhur (UBL) is one of the supporting units for practicum, lectures, research and community service. The Integrated ICT LAB has 14 computer laboratory rooms with a total of more than 500 computers. The Integrated ICT Lab can be used by all UBL academics, both scheduled and incidental. With the number of computer units and the high level of use of the laboratory, there is a potential hazard or potential risk (hazard), both originating from outside the laboratory and from outside the laboratory. Potential sources from outside such as earthquakes, rain and floods. The number of users and sources of danger in the Integrated ICT Lab increase the possibility of an accident or occupational disease occurring. Therefore, research is needed that identifies hazards, assesses risks, and controls hazard risks. This study uses the Hazard Identification Risk, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) method which has the following stages: identifying the sources of danger, assessing the risk, and controlling the risk of the hazard. This study produced findings in the form of 11 (eleven) potential risks or hazards that occurred in the UBL Integrated ICT Lab. This research also produces recommendations and suggestions for improvement for each of these risks. This research is expected to be useful and followed up as a form of awareness of the importance of aspects of Health, Safety, S
{"title":"IDENTIFIKASI POTENSI RISIKO PADA LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS BUDI LUHUR MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT AND RISK CONTROL (HIRARC)","authors":"Achmad Solichin, Painem Painem","doi":"10.20527/jukung.v8i2.14914","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14914","url":null,"abstract":"ABSTRAKLaboratorium ICT Terpadu (LAB ICT) Universitas Budi Luhur (UBL) merupakan salah satu unit pendukung praktikum, perkuliahan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. LAB ICT Terpadu memiliki 14 ruang laboratorium komputer dengan total lebih dari 500 unit komputer. Lab ICT Terpadu dapat digunakan oleh seluruh sivitas akademika UBL, baik terjadwal maupun insidentil. Dengan banyaknya unit komputer dan tingginya tingkat penggunaan laboratorium, maka terdapat potensi bahaya atau potensi risiko (hazard), baik yang bersumber dari luar maupun dalam laboratorium. Potensi yang bersumber dari luar seperti kebakaran, gempa, hujan dan banjir. Banyaknya pengguna dan sumber bahaya yang ada di dalam Lab ICT Terpadu meningkatkan kemungkinan risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan risiko bahaya. Penelitian ini menggunakan metode Hazard Identification Risk, Risk Assesment, and Risk Control (HIRARC) yang memiliki tahapan: mengidentifikasi sumber-sumber bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan risiko bahaya tersebut. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa 11 (sebelas) potensi risiko atau hazard yang terjadi di Lab ICT Terpadu UBL. Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi dan saran perbaikan atas setiap risiko tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan ditindaklanjuti sebagai bentuk kesadaran atas pentingnya aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (K3L).Kata kunci: hazard, HIRARC, laboratorium, potensi risiko.ABSTRACTThe Integrated ICT Laboratory (LAB ICT) Universitas Budi Luhur (UBL) is one of the supporting units for practicum, lectures, research and community service. The Integrated ICT LAB has 14 computer laboratory rooms with a total of more than 500 computers. The Integrated ICT Lab can be used by all UBL academics, both scheduled and incidental. With the number of computer units and the high level of use of the laboratory, there is a potential hazard or potential risk (hazard), both originating from outside the laboratory and from outside the laboratory. Potential sources from outside such as earthquakes, rain and floods. The number of users and sources of danger in the Integrated ICT Lab increase the possibility of an accident or occupational disease occurring. Therefore, research is needed that identifies hazards, assesses risks, and controls hazard risks. This study uses the Hazard Identification Risk, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) method which has the following stages: identifying the sources of danger, assessing the risk, and controlling the risk of the hazard. This study produced findings in the form of 11 (eleven) potential risks or hazards that occurred in the UBL Integrated ICT Lab. This research also produces recommendations and suggestions for improvement for each of these risks. This research is expected to be useful and followed up as a form of awareness of the importance of aspects of Health, Safety, S","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134346295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPT X merupakan salah satu industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang pada proses produksinya menghasilkan limbah B3. Berdasarkan karakteristik dan sifat limbah B3, maka limbah B3 memerlukan pengelolaan yang baik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan limbah B3, mengevaluasi pengelolaan limbah B3, menganalisis kinerja sistem pengelolaan limbah B3, dan memberikan rekomendasi perbaikan terhadap sistem pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Evaluasi dilakukan untuk membandingkan kondisi eksisting pengelolaan limbah B3 dengan metode skoring skala Guttman. Penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan format neraca limbah B3. Hasil evaluasi dengan skala Guttman menunjukan persentase kesesuain pengelolaan limbah B3 sebesar 34% dengan kategori “Buruk” dan penilaian pada neraca limbah B3 telah melaksaanakan ketaatan pengelolaan sebesar 93%. Berdasarkan penilaian tersebut, maka PT X harus melakukan upaya perbaikan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku.Kata Kunci: Evaluasi, Limbah B3, Neraca limbah B3, PT X, Skala Guttman. ABSTRACTPT X is a bottled drinking water (AMDK) industry which in its production process produces hazardous and toxic waste. Based on the characteristics and nature of hazardous and toxic waste, waste requires good management in accordance with applicable regulations. This study aims to determine the existing condition of hazardous and toxic waste management, evaluate hazardous and toxic waste management, analyze the performance of the hazardous and toxic waste management system, and provide recommendations for improvements to the hazardous and toxic waste management system in accordance with applicable regulations. The evaluation was conducted to compare the existing condition of hazardous and toxic waste management with the Guttman scale scoring method. hazardous and toxic waste management performance assessment is carried out based on the hazardous and toxic waste balance format. The results of the evaluation with the Guttman scale show the percentage of hazardous and toxic waste management compliance is 34% with the "poor" category and the assessment on the hazardous and toxic waste balance has implemented management compliance of 93%. Based on this assessment, PT X must make efforts to improve hazardous and toxic waste management in accordance with applicable regulations. Keywords: Balance, Guttman Scale, Hazardous and Toxic Waste, PT X.
抽象X是工业瓶装水(AMDK)之一,其生产过程产生B3废物。根据B3废物的性质和性质,B3废物需要根据现行规定进行适当的管理。本研究旨在确定B3废物管理的存在状态,评估B3废物管理,分析B3废物管理系统的性能,并根据现行规定对B3废物管理系统提出改进建议。进行评估,将B3废物管理的现有条件与Guttman计量方法进行比较。B3废物管理绩效评估是基于B3废物负债表的格式进行的。Guttman的评估结果显示,B3废物管理的兼容性为34%,属于“坏”类别,而B3废物负债表的评级则为93%。根据该评估,PT X应该根据现行规定进行B3废物管理改进。关键词:资产负债表,B3的废物,废物评估B3 PT X, Guttman规模 . ABSTRACTPT X是一种禁水饮料(AMDK),它的生产过程中产生了有害物质和有毒浪费。基于characteristics和有毒废物的本质,以及与应用规定相关的合理要求的良好管理。这个研究aims to个重大the existing condition of hazardous and有毒废弃物,evaluate hazardous演出》和有毒废弃物,analyze hazardous有毒废弃物系统,和。recommendations for improvements hazardous》和有毒废弃物系统in accordance with applicable regulations。评估被安排与Guttman的scale scoring method的存在作比较。hazar核和有毒物质浪费在有毒物质上,有毒物质浪费在平衡格式上。关于Guttman scale的评估结果显示,恐怖分子的腐败和有毒浪费管理程序的结果是34%,“贫穷”的预算和有毒浪费的资金得到了93%的管理。基于这些评估,PT X必须努力增加风险,在应用程序规定的基础上浪费有毒管理。平衡,Guttman Scale, hazar恶劣和有毒浪费,PT X。
{"title":"EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 PADA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI PT.X","authors":"Bagas Dwiky Hardiyanto, Audiananti Meganandi Kartini, Noven Pramitasari","doi":"10.20527/jukung.v8i2.14913","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14913","url":null,"abstract":"ABSTRAKPT X merupakan salah satu industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang pada proses produksinya menghasilkan limbah B3. Berdasarkan karakteristik dan sifat limbah B3, maka limbah B3 memerlukan pengelolaan yang baik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan limbah B3, mengevaluasi pengelolaan limbah B3, menganalisis kinerja sistem pengelolaan limbah B3, dan memberikan rekomendasi perbaikan terhadap sistem pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Evaluasi dilakukan untuk membandingkan kondisi eksisting pengelolaan limbah B3 dengan metode skoring skala Guttman. Penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan format neraca limbah B3. Hasil evaluasi dengan skala Guttman menunjukan persentase kesesuain pengelolaan limbah B3 sebesar 34% dengan kategori “Buruk” dan penilaian pada neraca limbah B3 telah melaksaanakan ketaatan pengelolaan sebesar 93%. Berdasarkan penilaian tersebut, maka PT X harus melakukan upaya perbaikan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku.Kata Kunci: Evaluasi, Limbah B3, Neraca limbah B3, PT X, Skala Guttman. ABSTRACTPT X is a bottled drinking water (AMDK) industry which in its production process produces hazardous and toxic waste. Based on the characteristics and nature of hazardous and toxic waste, waste requires good management in accordance with applicable regulations. This study aims to determine the existing condition of hazardous and toxic waste management, evaluate hazardous and toxic waste management, analyze the performance of the hazardous and toxic waste management system, and provide recommendations for improvements to the hazardous and toxic waste management system in accordance with applicable regulations. The evaluation was conducted to compare the existing condition of hazardous and toxic waste management with the Guttman scale scoring method. hazardous and toxic waste management performance assessment is carried out based on the hazardous and toxic waste balance format. The results of the evaluation with the Guttman scale show the percentage of hazardous and toxic waste management compliance is 34% with the \"poor\" category and the assessment on the hazardous and toxic waste balance has implemented management compliance of 93%. Based on this assessment, PT X must make efforts to improve hazardous and toxic waste management in accordance with applicable regulations. Keywords: Balance, Guttman Scale, Hazardous and Toxic Waste, PT X.","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117291247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-05DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14908
Andre Kadmaerubun, Presli Panusunan Simanjuntak
ABSTRAK Sorong, Papua Barat merupakan suatu wilayah di Indonesia bagian timur yang memiliki keindahan alam sangat indah dan potensial untuk dikelola sebagai daerah pariwisata serta perkebunan. Informasi prediksi curah hujan bulanan merupakan informasi penting yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan tanaman perkebunan diantaranya cengkeh dan kelapa dikota Sorong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana performa single predictor dan indeks gabungan precipitable water, komponen angin zonal serta meridional terhadap prediksi curah hujan di Sorong,Papua Barat. Penelitian ini menggunakan metode indeks gabungan precipitable water, komponen angin zonal dan meridional serta metode korelasi untuk menetukan lokasi prediktor terbaik, metode regresi linear sederhana untuk melakukan prediksi curah hujan, dan metode Root Mean Square Error untuk mengetahui metode terbaik yang dapat digunakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Indeks gabungan precipitable water dan komponen angin dapat digunakan sebagai prediktor curah hujan bulanan di Sorong Kata kunci: Angin Meridional, Angin Zonal, Curah Hujan, Precipitable Water, Regresi Linear Sederhana ABSTRACT Sorong, West Papua is an area in eastern Indonesia that has very beautiful natural beauty and has the potential to be managed as a tourism and plantation area. Monthly rainfall prediction information is important information that can be used as a reference in the development of plantation crops including clove and coconut in Sorong city. This study aims to find out how the performance of the single predictor and the combined index of precipitable water, zonal and meridional wind components to predict rainfall in Sorong, West Papua. This study uses the combined index method of precipitable water, zonal and meridional wind components and correlation methods to determine the best predictor location, simple linear regression method to predict rainfall, and the Root Mean Square Error method to find out the best method that can be used. The results showed that the combined precipitbale water index and wind component can be used as predictors of monthly rainfall in Sorong. Keywords: Linear Regression, Meridional Wind, Precipitable Water, Rainfall Zonal Wind.
{"title":"ANALISIS INDEKS PRECIPITABLE WATER, KOMPONEN ANGIN ZONAL DAN MERIDIONAL SEBAGAI PREDIKTOR CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA SORONG, PAPUA BARAT","authors":"Andre Kadmaerubun, Presli Panusunan Simanjuntak","doi":"10.20527/jukung.v8i2.14908","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14908","url":null,"abstract":"ABSTRAK Sorong, Papua Barat merupakan suatu wilayah di Indonesia bagian timur yang memiliki keindahan alam sangat indah dan potensial untuk dikelola sebagai daerah pariwisata serta perkebunan. Informasi prediksi curah hujan bulanan merupakan informasi penting yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan tanaman perkebunan diantaranya cengkeh dan kelapa dikota Sorong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana performa single predictor dan indeks gabungan precipitable water, komponen angin zonal serta meridional terhadap prediksi curah hujan di Sorong,Papua Barat. Penelitian ini menggunakan metode indeks gabungan precipitable water, komponen angin zonal dan meridional serta metode korelasi untuk menetukan lokasi prediktor terbaik, metode regresi linear sederhana untuk melakukan prediksi curah hujan, dan metode Root Mean Square Error untuk mengetahui metode terbaik yang dapat digunakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Indeks gabungan precipitable water dan komponen angin dapat digunakan sebagai prediktor curah hujan bulanan di Sorong Kata kunci: Angin Meridional, Angin Zonal, Curah Hujan, Precipitable Water, Regresi Linear Sederhana ABSTRACT Sorong, West Papua is an area in eastern Indonesia that has very beautiful natural beauty and has the potential to be managed as a tourism and plantation area. Monthly rainfall prediction information is important information that can be used as a reference in the development of plantation crops including clove and coconut in Sorong city. This study aims to find out how the performance of the single predictor and the combined index of precipitable water, zonal and meridional wind components to predict rainfall in Sorong, West Papua. This study uses the combined index method of precipitable water, zonal and meridional wind components and correlation methods to determine the best predictor location, simple linear regression method to predict rainfall, and the Root Mean Square Error method to find out the best method that can be used. The results showed that the combined precipitbale water index and wind component can be used as predictors of monthly rainfall in Sorong. Keywords: Linear Regression, Meridional Wind, Precipitable Water, Rainfall Zonal Wind. ","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125512281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-05DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14902
R. Khair, Rony Riduan, Gusti Ihda Mazaya, Lea Purnama, Vita Pramaningsih
ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang kaya akan batubara. Sangat mungkin pulau terbesar di Indonesia ini terletak di pulau Kalimantan, khususnya di Kalimantan Selatan. Salah satu akibat yang disayangkan dari sistem penambangan adalah usia limbah cair dari latihan penambangan, misalnya drainase tambang yang korosif. Tentu saja, peristiwa rembesan tambang yang korosif tidak dapat diabaikan karena sangat mempengaruhi pemeliharaan iklim dan lingkungan. wilayah lokal yang melingkupinya, baik secara langsung maupun tersirat. Salah satu upaya yang dilakukan asosiasi dalam menangani sampah adalah dengan penanganannya di danau pengendapan. Penelitian ini berencana untuk menentukan atribut jenis limbah cair dan dosis koagulan serta pengaruh pH terhadap penurunan padatan tersuspensi lengkap dengan menggunakan strategi reaksi permukaan. Strategi yang digunakan adalah penelitian yang benar-benar eksploratif. Untuk memecah penurunan semua padatan tersuspensi, tes kontainer selesai yang baru-baru ini mendapatkan 13 tes dengan rencana dasar menggunakan Central Composite Design (CCD). Dalam penelitian ini diketahui bahwa air tersebut tidak bersifat asam karena kandungan belerang dalam kotorannya rendah dengan variabel pH tidak menunjukkan hubungan lurus atau kuadrat dan porsi yang ideal adalah 15 ppm dengan pH 7 untuk mencapai penurunan kuat tersuspensi sempurna yang ideal.Kata Kunci: Air asam tambang, Koagulan, Total suspended solid. ABSTRACTCoal mining is far and wide in Indonesia. One of the biggest is situated on the island of Borneo,particularly South Kalimantan. One of the adverse consequences of the mining system is the age of fluid waste from mining exercises like corrosive mine seepage. The development of corrosive mine seepage surely can't be disregarded in light of the fact that it generally affects natural maintainability and for the encompassing local area, either straightforwardly or by implication. One of the endeavors is to oversee and deal with the loss in the settling lake. This study plans to decide the qualities of wastewater and coagulant measurements varieties as well as the impact of pH on the decrease of complete suspended solids utilizing the surface reaction strategy. The strategy utilized is truly trial research. To dissect the lessening altogether suspended solids, a container test was done which recently got 13 tests with the underlying plan utilizing the Central Composite Design (CCD). It is known in this examination that the water isn't acidic on the grounds that the sulfur content in the dirt is low with the pH variable not showing a direct or quadratic relationship and the ideal portion is 15 ppm with a pH of 7 to accomplish the ideal complete suspended strong decrease.Keywords: Acid mine water, Coagulants, Total suspended solids.
摘要印度尼西亚是一个煤炭丰富的国家。很有可能这个印尼最大的岛屿,位于婆罗洲加里曼丹岛,特别是在南方。采矿系统的一个不幸结果是采矿实践中废水的年代,比如腐蚀性矿井排水。当然,渗漏事件有腐蚀性的矿井不容忽视,因为维护气候和环境产生深远的影响。包含它的地方,无论是直接的还是隐含的。协会做的尝试之一在湖泊沉积是垃圾处理这个问题。这项研究打算确定属性类型的废液凝血剂剂量和pH对完整的悬浮固体表面用战略反应下降。使用的策略是真的探索性的研究。为了打破所有的悬浮固体下降,测试集装箱完成的事情最近得到13测试用中央Composite设计基本计划(CCD)。这种研究中发现水非酸因为粪便中的硫磺含量低pH值不变量表示直线的关系或²和分量是理想15 mtc的pH值7为了达到理想的完美强大悬浮下降。关键词:酸性矿井水,凝血剂,总共坚实suspended。ABSTRACTCoal矿业是遥远和宽在印尼。最大的是situated一号》《南加里曼丹岛的婆罗洲,特别。adverse后果》挖掘系统的一个时代》是使用浪费我从矿业练习像corrosive seepage。corrosive之发展的seepage一定不能成为disregarded in light of The事实上这generally .影响自然maintainability and for The implication偏encompassing local区域,要么straightforwardly。endeavors是需要oversee一号》和《丧失》和《settling湖一起交易。这个研究计划的决定wastewater之品质和凝结剂艾默生varieties as well as the impact of the pH在完整之decrease suspended solids utilizing《地面反应个会。个会utilized是真正考验的研究。dissect迎lessening altogether suspended solids, a货柜测试是做哪种最近有13和《中央Composite设计基础计划utilizing测试(CCD)。这知道这来晚的那个《地面上的水不是acidic那个硫磺内容》《泥土一起是低pH值可变显示a direct or quadratic关系和音符之理想portion是15 mtc with a pH值7 to accomplish《完整suspended坚强decrease理想。安装:酸的水,Coagulants,总共suspended solids。
{"title":"PENENTUAN DOSIS OPTIMUM FC SOLUTION 2911 UNTUK MENURUNKAN TOTAL SUSPENDED SOLID PADA AIR ASAM TAMBANG PT HASNUR RIUNG SINERGI SITE BRE","authors":"R. Khair, Rony Riduan, Gusti Ihda Mazaya, Lea Purnama, Vita Pramaningsih","doi":"10.20527/jukung.v8i2.14902","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14902","url":null,"abstract":"ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang kaya akan batubara. Sangat mungkin pulau terbesar di Indonesia ini terletak di pulau Kalimantan, khususnya di Kalimantan Selatan. Salah satu akibat yang disayangkan dari sistem penambangan adalah usia limbah cair dari latihan penambangan, misalnya drainase tambang yang korosif. Tentu saja, peristiwa rembesan tambang yang korosif tidak dapat diabaikan karena sangat mempengaruhi pemeliharaan iklim dan lingkungan. wilayah lokal yang melingkupinya, baik secara langsung maupun tersirat. Salah satu upaya yang dilakukan asosiasi dalam menangani sampah adalah dengan penanganannya di danau pengendapan. Penelitian ini berencana untuk menentukan atribut jenis limbah cair dan dosis koagulan serta pengaruh pH terhadap penurunan padatan tersuspensi lengkap dengan menggunakan strategi reaksi permukaan. Strategi yang digunakan adalah penelitian yang benar-benar eksploratif. Untuk memecah penurunan semua padatan tersuspensi, tes kontainer selesai yang baru-baru ini mendapatkan 13 tes dengan rencana dasar menggunakan Central Composite Design (CCD). Dalam penelitian ini diketahui bahwa air tersebut tidak bersifat asam karena kandungan belerang dalam kotorannya rendah dengan variabel pH tidak menunjukkan hubungan lurus atau kuadrat dan porsi yang ideal adalah 15 ppm dengan pH 7 untuk mencapai penurunan kuat tersuspensi sempurna yang ideal.Kata Kunci: Air asam tambang, Koagulan, Total suspended solid. ABSTRACTCoal mining is far and wide in Indonesia. One of the biggest is situated on the island of Borneo,particularly South Kalimantan. One of the adverse consequences of the mining system is the age of fluid waste from mining exercises like corrosive mine seepage. The development of corrosive mine seepage surely can't be disregarded in light of the fact that it generally affects natural maintainability and for the encompassing local area, either straightforwardly or by implication. One of the endeavors is to oversee and deal with the loss in the settling lake. This study plans to decide the qualities of wastewater and coagulant measurements varieties as well as the impact of pH on the decrease of complete suspended solids utilizing the surface reaction strategy. The strategy utilized is truly trial research. To dissect the lessening altogether suspended solids, a container test was done which recently got 13 tests with the underlying plan utilizing the Central Composite Design (CCD). It is known in this examination that the water isn't acidic on the grounds that the sulfur content in the dirt is low with the pH variable not showing a direct or quadratic relationship and the ideal portion is 15 ppm with a pH of 7 to accomplish the ideal complete suspended strong decrease.Keywords: Acid mine water, Coagulants, Total suspended solids.","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"212 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133462686","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-05DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14910
Muhammad Abrar Firdausy, Muhammad Aulia Urrahman, M. Firmansyah
ABSTRAKBatubara merupakan salah satu sumber daya energi yang dapat diandalkan sekaligus memainkan peran penting dalam kebutuhan energi dunia. batubara diproyeksikan akan tetap memenuhi sekitar 23% dari energi dunia sampai tahun 2035. Dibalik banyaknya keunggulan dari adanya batu bara, ada juga dampak negatif dibalik adanya industri pertambangan batu bara, salah satunya emisi yang dikeluarkan oleh mesin yang digunakan pada saat proses produksi batu bara. Seluruh kegiatan pertambangan menggunakan bahan bakar fosil sebagai penggerak mesin dimana pada tahapan awal yang dimulai dari pembersihan lahan hingga tahap pendistribusian batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai emisi gas gas rumah kaca (CO2, CH4, dan N2O) dan asidifikasi (SO2) dimulai dari tahapan land clearing hingga tahapan coal barging serta menganalisis kontribusi dampak lingkungan berupa GWP100 dan acidification potential dari proses produksi 1ton batu bara dengan menggunakan pendekatan life cycle assessment menggunakan software OpenLCA di PT. XYZ berdasarkan data pada tahun 2020. Hasil penelitian didapatkan nilai emisi Gas Rumah Kaca GRK dan asidifikasi yang dikeluarkan pada tahun 2020 sebesar 49.232,81 Ton CO2, 2,44 Ton CH4, 12,79 Ton N2O, dan 62,66 Ton SO2. Untuk proses produksi 1ton batu bara menghasilkan nilai kontribusi dampak lingkungan GWP100 sebesar 24,11 kg CO2 eq dan acidification potential sebesar 0,036 kg SO2 eq. Tahapan overburden removal yang menghasilkan kontribusi dampak lingkungan yang paling tinggi diantara tahapan lainnya karena menggunakan alat berat yang paling banyak sehingga menggunakan bahan bakar yang lebih banyak juga. Rekomendasi perbaikan agar dapat meminimalkan kontribusi dampak lingkungan yaitu dengan penerapan eco-driving.Kata Kunci: Asidifikasi, gas rumah kaca, life cycle assessment, openLCA, pertambangan.ABSTRACTCoal is a reliable energy resource and plays an important role in the world's energy needs. coal is projected to continue to meet around 23% of the world's energy until 2035. Behind the many advantages of coal, there are also negative impacts behind the coal mining industry, one of which is the emissions released by the machines used during the coal production process. All mining activities use fossil fuels as engine propulsion which is in the early stages starting from land clearing to the stage of distributing coal. This study aims to analyze the emission values of greenhouse gases (CO2, CH4, and N2O) and acidification (SO2) starting from the land clearing stage to the coal barging stage and analyze the environmental impact contribution in the form of GWP100 and acidification potential from the production process of 1 ton of coal. by using a life cycle assessment approach using OpenLCA software at PT. XYZ based on data in 2020. The results of the study showed that the value of GHG emissions and acidification released in 2020 was 49,232.81 Tons CO2, 2.44 Tons CH4, 12.79 Tons N2O, and 62.66 Tons SO2. For the production process
含煤是最可靠的能源资源之一,在世界能源需求中发挥着重要作用。预计煤炭将在2035年之前继续占世界能源的23%。在煤炭的许多优势背后,也存在着采煤行业所产生的负面影响,这是煤炭生产过程中使用的机器所产生的排放之一。所有的采矿活动都以化石燃料为发动机,从清理土地到煤炭分配的最初阶段。本研究旨在分析价值(温室气体排放CO2、CH4、N2O)和asidifikasi (SO2)启动阶段土地清至煤炭闯进阶段和环境影响分析的贡献包括GWP100 acidification 1ton煤炭生产过程的潜在的软件生命周期评估方法使用OpenLCA在PT . XYZ到2020年实现基于数据。这项研究发现,2020年排放的温室气体排放量为49,232.81吨二氧化碳、2.44吨CH4、1279吨N2O和62.66吨SO2。1ton煤炭生产过程产生的环境影响GWP100 24.11万公斤CO2 eq贡献价值和潜在的acidification 0.036万公斤SO2情商。除overburden阶段环境影响产生贡献的其他阶段之间最引人注目的,因为使用最多的重型设备也会消耗更多的燃料。修复建议,以减少对环境影响的贡献,即对生态驾驶的应用。关键词:稀释、温室气体、生命周期评估、openLCA、矿山。抽象煤炭是一种可靠的能源资源和在世界能源需求中扮演重要的角色。煤炭计划将在2035年之前继续与世界能量23%见面。在许多煤炭生产过程中,在煤炭开采过程中还存在着负面影响。所有的挖掘活动都用化石燃料作为引擎的推进,这些化石在从陆地到煤炭散布的舞台上开始。这层价值观》study aims to analyze温室gases (CO2、CH4、N2O)和acidification (SO2)开始从《land》的舞台清煤闯进舞台和analyze境环境冲击contribution form of GWP100 and acidification潜在的设备制作的过程》从1吨的煤。2020年,使用PT. XYZ软件OpenLCA的生命周期授权。研究结果表明,到2020年,GHG排放和消耗量的值为49.232 .81吨二氧化碳,2 .44吨CH4, 12.79吨N2O, 62.66吨SO2。制作的过程》为1我的煤炭,环境冲击GWP100 contribution价值》是《24 . 11公斤CO2 eq与acidification潜在的是0.036公斤SO2情商。《最高舞台overburden移除那produces contribution to环境冲击》的另一个阶段,因为它利用最沉重的设备,所以这美国利用更多燃油好。建议减少环境冲突的限制,减少生态驾驶的应用。重点词:acification, greenhouse gases,生命周期评估,挖掘,openLCA。
{"title":"LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) PRODUKSI BATU BARA DI PT. XYZ DI KALIMANTAN SELATAN DENGAN PENDEKATAN CRADLE-TO-GATE MENGGUNAKAN SOFTWARE OPENLCA","authors":"Muhammad Abrar Firdausy, Muhammad Aulia Urrahman, M. Firmansyah","doi":"10.20527/jukung.v8i2.14910","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14910","url":null,"abstract":"ABSTRAKBatubara merupakan salah satu sumber daya energi yang dapat diandalkan sekaligus memainkan peran penting dalam kebutuhan energi dunia. batubara diproyeksikan akan tetap memenuhi sekitar 23% dari energi dunia sampai tahun 2035. Dibalik banyaknya keunggulan dari adanya batu bara, ada juga dampak negatif dibalik adanya industri pertambangan batu bara, salah satunya emisi yang dikeluarkan oleh mesin yang digunakan pada saat proses produksi batu bara. Seluruh kegiatan pertambangan menggunakan bahan bakar fosil sebagai penggerak mesin dimana pada tahapan awal yang dimulai dari pembersihan lahan hingga tahap pendistribusian batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai emisi gas gas rumah kaca (CO2, CH4, dan N2O) dan asidifikasi (SO2) dimulai dari tahapan land clearing hingga tahapan coal barging serta menganalisis kontribusi dampak lingkungan berupa GWP100 dan acidification potential dari proses produksi 1ton batu bara dengan menggunakan pendekatan life cycle assessment menggunakan software OpenLCA di PT. XYZ berdasarkan data pada tahun 2020. Hasil penelitian didapatkan nilai emisi Gas Rumah Kaca GRK dan asidifikasi yang dikeluarkan pada tahun 2020 sebesar 49.232,81 Ton CO2, 2,44 Ton CH4, 12,79 Ton N2O, dan 62,66 Ton SO2. Untuk proses produksi 1ton batu bara menghasilkan nilai kontribusi dampak lingkungan GWP100 sebesar 24,11 kg CO2 eq dan acidification potential sebesar 0,036 kg SO2 eq. Tahapan overburden removal yang menghasilkan kontribusi dampak lingkungan yang paling tinggi diantara tahapan lainnya karena menggunakan alat berat yang paling banyak sehingga menggunakan bahan bakar yang lebih banyak juga. Rekomendasi perbaikan agar dapat meminimalkan kontribusi dampak lingkungan yaitu dengan penerapan eco-driving.Kata Kunci: Asidifikasi, gas rumah kaca, life cycle assessment, openLCA, pertambangan.ABSTRACTCoal is a reliable energy resource and plays an important role in the world's energy needs. coal is projected to continue to meet around 23% of the world's energy until 2035. Behind the many advantages of coal, there are also negative impacts behind the coal mining industry, one of which is the emissions released by the machines used during the coal production process. All mining activities use fossil fuels as engine propulsion which is in the early stages starting from land clearing to the stage of distributing coal. This study aims to analyze the emission values of greenhouse gases (CO2, CH4, and N2O) and acidification (SO2) starting from the land clearing stage to the coal barging stage and analyze the environmental impact contribution in the form of GWP100 and acidification potential from the production process of 1 ton of coal. by using a life cycle assessment approach using OpenLCA software at PT. XYZ based on data in 2020. The results of the study showed that the value of GHG emissions and acidification released in 2020 was 49,232.81 Tons CO2, 2.44 Tons CH4, 12.79 Tons N2O, and 62.66 Tons SO2. For the production process ","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122850014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-05DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14911
Muhammad Fithrah Aqbillah
ABSTRAKKesehatan kerja mutlak harus dilaksanakan di dunia kerja dan di dunia usaha oleh semua orang yang berada di tempat kerja baik pekerja maupun pemberi kerja, jajaran pelaksana, penyelia (supervisor) maupun manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada pengumpul sampah manual di TPA Batu Layang serta mengetahui upaya pengendalian risiko pada proses pekerjaan pengumpul sampah. Penelitian ini dilakukan di TPA Batu Layang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, observasi, dokumentasi, wawancara dan kuesioner serta di analisis menggunakan metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determening Control). HIRADC terdiri dari tiga langkah tahapan diantaranya, Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Pengendalian Risiko. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jumlah risiko bahaya dari empat tahapan pekerjaan sebanyak 16 risiko bahaya, serta pada pekerjaan di TPA Batu Layang yang memiliki risiko paling banyak yaitu pada aktivitas petugas titik bongkar. Kebijakan pihak TPA Batu Layang terhadap bahaya dan risiko yang ada hanya cukup untuk menangani pekerjaan berisiko rendah, sedangkan di TPA Batu Layang memiliki tingkat risiko dari rendah sampai tinggi. Pengendalian risiko tingkat rendah dapat dikendalikan dengan penyediaan APD, risiko tingkat sedang dikendalikan dengan memberikan safety talk serta penyediaan APD, dan risiko tingkat tinggi dikendalikan dengan menyediakan flagman, rambu, pengecekan SIO&SILO, dan penggunaan APD.Kata kunci: Identifikasi Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pengendalian Risiko, Penilaian Risiko.ABSTRACTOccupational health absolutely must be implemented in the world of work and in the business world by all people who are in the workplace, both workers and employers, executive ranks, supervisors and management. This study aims to determine the risks of occupational safety and health in manual waste collectors at TPA Batu Layang and to determine risk control efforts in the work process of garbage collectors. This research was conducted at the Batu Layang TPA. The method used in this research is literature study, observation, documentation, interviews and questionnaires and analyzed using the HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control) method. HIRADC consists of three stages including, Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control. The results of this study indicate the number of hazard risks from the four stages of work as many as 16 hazard risks, as well as in work at the Batu Layang TPA which has the most risk, namely the activities of the unloading point officers. TPA Batu Layang's policy towards the dangers and risks that exist is only sufficient to handle low-risk work, while in TPA Batu Layang it has a level of risk from low to high. Low-level risk control can be controlled by providing PPE, moderate-level risk is controlled by providing safety talk and providing PPE, and high-level r
{"title":"IDENTIFIKASI RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PENGUMPUL SAMPAH DI TPA BATU LAYANG KECAMATAN PONTIANAK UTARA","authors":"Muhammad Fithrah Aqbillah","doi":"10.20527/jukung.v8i2.14911","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14911","url":null,"abstract":"ABSTRAKKesehatan kerja mutlak harus dilaksanakan di dunia kerja dan di dunia usaha oleh semua orang yang berada di tempat kerja baik pekerja maupun pemberi kerja, jajaran pelaksana, penyelia (supervisor) maupun manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada pengumpul sampah manual di TPA Batu Layang serta mengetahui upaya pengendalian risiko pada proses pekerjaan pengumpul sampah. Penelitian ini dilakukan di TPA Batu Layang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, observasi, dokumentasi, wawancara dan kuesioner serta di analisis menggunakan metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determening Control). HIRADC terdiri dari tiga langkah tahapan diantaranya, Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Pengendalian Risiko. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jumlah risiko bahaya dari empat tahapan pekerjaan sebanyak 16 risiko bahaya, serta pada pekerjaan di TPA Batu Layang yang memiliki risiko paling banyak yaitu pada aktivitas petugas titik bongkar. Kebijakan pihak TPA Batu Layang terhadap bahaya dan risiko yang ada hanya cukup untuk menangani pekerjaan berisiko rendah, sedangkan di TPA Batu Layang memiliki tingkat risiko dari rendah sampai tinggi. Pengendalian risiko tingkat rendah dapat dikendalikan dengan penyediaan APD, risiko tingkat sedang dikendalikan dengan memberikan safety talk serta penyediaan APD, dan risiko tingkat tinggi dikendalikan dengan menyediakan flagman, rambu, pengecekan SIO&SILO, dan penggunaan APD.Kata kunci: Identifikasi Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pengendalian Risiko, Penilaian Risiko.ABSTRACTOccupational health absolutely must be implemented in the world of work and in the business world by all people who are in the workplace, both workers and employers, executive ranks, supervisors and management. This study aims to determine the risks of occupational safety and health in manual waste collectors at TPA Batu Layang and to determine risk control efforts in the work process of garbage collectors. This research was conducted at the Batu Layang TPA. The method used in this research is literature study, observation, documentation, interviews and questionnaires and analyzed using the HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control) method. HIRADC consists of three stages including, Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control. The results of this study indicate the number of hazard risks from the four stages of work as many as 16 hazard risks, as well as in work at the Batu Layang TPA which has the most risk, namely the activities of the unloading point officers. TPA Batu Layang's policy towards the dangers and risks that exist is only sufficient to handle low-risk work, while in TPA Batu Layang it has a level of risk from low to high. Low-level risk control can be controlled by providing PPE, moderate-level risk is controlled by providing safety talk and providing PPE, and high-level r","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"821 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125793197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-05DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14909
Muhammad Safrie, Chairul Abdi
ABSTRAKSungai sangatlah penting bagi masyarakat Kalimantan Selatan sehingga berkembang suatu aktivitas di sungai yang akan mempengaruhi kualitas air sungai. Aktivitas masyarakat seperti kegiatan industri domestik, dan kegiatan yang lainnya akan berakibat terhadap sumber daya, diantaranya mempengaruhi kualitas air. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode STORET. Penggunaan metode ini mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 113 Tahun 2003. Secara prinsip metode STORET adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air. Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan system nilai dari US-EPA (Environmental Protection Agency) dengan mengklasifikasikan status mutu air dalam empat kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi acuan untuk pengelolaan air sungai di Kota Banjarmasin. Status mutu air Sungai Martapura di Kota Banjarmasin dengan menggunakan metode STORET diketahui tercemar berat.Kata kunci: Air, Indeks Pencemaran, STORET, SungaiABSTRACTRivers are very important for the people of South Kalimantan so that an activity develops in the river that will affect the quality of river water. Community activities such as domestic industrial activities, and other activities will have an impact on resources, including affecting water quality. In this study, the method used is the STORET method. The use of this method refers to the Decree of the Minister of the Environment No. 113 of 2003. In principle, the STORET method is to compare water quality data with water quality standards that are adjusted to their designation in order to determine the status of water quality. The way to determine the status of water quality is to use the value system of the US-EPA (Environmental Protection Agency) by classifying the status of water quality into four classes. The purpose of this study is to provide reference information for river water management in Banjarmasin City. The water quality status of the Martapura River in Banjarmasin City using the STORET method is known to be heavily polluted.Keywords: Pollution Index, River, STORET, Water.
{"title":"PENENTUAN STATUS MUTU AIR SUNGAI MARTAPURA DI KOTA BANJARMASIN MENGGUNAKAN METODE STORET","authors":"Muhammad Safrie, Chairul Abdi","doi":"10.20527/jukung.v8i2.14909","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14909","url":null,"abstract":"ABSTRAKSungai sangatlah penting bagi masyarakat Kalimantan Selatan sehingga berkembang suatu aktivitas di sungai yang akan mempengaruhi kualitas air sungai. Aktivitas masyarakat seperti kegiatan industri domestik, dan kegiatan yang lainnya akan berakibat terhadap sumber daya, diantaranya mempengaruhi kualitas air. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode STORET. Penggunaan metode ini mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 113 Tahun 2003. Secara prinsip metode STORET adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air. Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan system nilai dari US-EPA (Environmental Protection Agency) dengan mengklasifikasikan status mutu air dalam empat kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi acuan untuk pengelolaan air sungai di Kota Banjarmasin. Status mutu air Sungai Martapura di Kota Banjarmasin dengan menggunakan metode STORET diketahui tercemar berat.Kata kunci: Air, Indeks Pencemaran, STORET, SungaiABSTRACTRivers are very important for the people of South Kalimantan so that an activity develops in the river that will affect the quality of river water. Community activities such as domestic industrial activities, and other activities will have an impact on resources, including affecting water quality. In this study, the method used is the STORET method. The use of this method refers to the Decree of the Minister of the Environment No. 113 of 2003. In principle, the STORET method is to compare water quality data with water quality standards that are adjusted to their designation in order to determine the status of water quality. The way to determine the status of water quality is to use the value system of the US-EPA (Environmental Protection Agency) by classifying the status of water quality into four classes. The purpose of this study is to provide reference information for river water management in Banjarmasin City. The water quality status of the Martapura River in Banjarmasin City using the STORET method is known to be heavily polluted.Keywords: Pollution Index, River, STORET, Water.","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131848350","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}