Yuliansah Yuliansah, Sutirman Sutirman, Muslikhah Dwihartanti, Isti Kistiananingsih
Pengelolaan arsip elektronik merupakan salah satu kompetensi utama lulusan SMK OTKP, oleh karena itu Guru SMK OTKP harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan arsip elekronik serta mampu menggunakan media pembelajaran yang tepat. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan 1) meningkatkan pengetahuan guru SMK OTKP dalam materi kearsipan elektronik, dan 2) meningkatkan keterampilan guru SMK OTKP dalam materi kearsipan elektronik. Metode kegiatan pengabdian menggunakan metode yaitu, ceramah, demonstrasi, diskusi dan praktik mandiri. Hasil kegiatan pengabdian yang telah dicapai adalah sebagai berikut 1) terjadi peningkatan pengetahuan guru SMK OTKP dalam materi kearsipan elektronik, dan 2) terjadi peningkatan keterampilan guru SMK OTKP dalam materi kearsipan elektronik. Semua guru SMK OTKP yang berpartisipasi dalam pelatihan telah memahami dan mempraktikkan proses kearsipan elektronik dengan baik.
{"title":"Pelatihan Penggunaan ERISE sebagai Media Pembelajaran Kearsipan Elektronik bagi Guru SMK Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Di Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Yuliansah Yuliansah, Sutirman Sutirman, Muslikhah Dwihartanti, Isti Kistiananingsih","doi":"10.29407/ja.v7i2.18641","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.18641","url":null,"abstract":"Pengelolaan arsip elektronik merupakan salah satu kompetensi utama lulusan SMK OTKP, oleh karena itu Guru SMK OTKP harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan arsip elekronik serta mampu menggunakan media pembelajaran yang tepat. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan 1) meningkatkan pengetahuan guru SMK OTKP dalam materi kearsipan elektronik, dan 2) meningkatkan keterampilan guru SMK OTKP dalam materi kearsipan elektronik. Metode kegiatan pengabdian menggunakan metode yaitu, ceramah, demonstrasi, diskusi dan praktik mandiri. Hasil kegiatan pengabdian yang telah dicapai adalah sebagai berikut 1) terjadi peningkatan pengetahuan guru SMK OTKP dalam materi kearsipan elektronik, dan 2) terjadi peningkatan keterampilan guru SMK OTKP dalam materi kearsipan elektronik. Semua guru SMK OTKP yang berpartisipasi dalam pelatihan telah memahami dan mempraktikkan proses kearsipan elektronik dengan baik.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122954958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Elizabeth Wianto, Miki Tjandra, B. Clara, Sharren Fiona
Perubahan kurikulum perguruan tinggi dengan berlakunya konsep Independent Learning, ditanggapi melalui berbagai pola belajar-mengajar yang baru oleh berbagai perguruan tinggi. Situasi ini perlu disikapi dengan pemahaman dari pihak institusi pendidikan bahwa model pembelajaran tatap muka di dalam kelas bukanlah satu-satunya cara terbaik. Mahasiswa perlu mendapatkan pengalaman belajar pada dunia kerja nyata agar pengembangan karakter, sikap, serta keterampilan yang dimiliki mampu terasah dengan baik. Sayangnya hal ini seringkali menjadi lebih kompleks, ketika peserta program mendapatkan penugasan proyek yang sama sekali lain dengan kompetensi siswa setelah lulus program sarjana, sehingga dilema pengajar untuk lebih memilih pembelajaran konvensional dengan kurikulum reguler tampak lebih bertanggungjawab. Untuk itu, perlu ditanamkan fleksibilitas dari seluruh stakeholder terutama dosen pembimbing serta mitra universitas untuk dapat mengoptimalkan kesediaan mahasiswa untuk terjun ke masyarakat sebagai kesempatan yang berguna baik bagi siswa maupun masyarakat terabdi.
{"title":"Fleksibilitas Kurikulum MBKM dalam Menanggapi Dinamika Proyek Kemanusiaan","authors":"Elizabeth Wianto, Miki Tjandra, B. Clara, Sharren Fiona","doi":"10.29407/ja.v7i2.19305","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.19305","url":null,"abstract":"Perubahan kurikulum perguruan tinggi dengan berlakunya konsep Independent Learning, ditanggapi melalui berbagai pola belajar-mengajar yang baru oleh berbagai perguruan tinggi. Situasi ini perlu disikapi dengan pemahaman dari pihak institusi pendidikan bahwa model pembelajaran tatap muka di dalam kelas bukanlah satu-satunya cara terbaik. Mahasiswa perlu mendapatkan pengalaman belajar pada dunia kerja nyata agar pengembangan karakter, sikap, serta keterampilan yang dimiliki mampu terasah dengan baik. Sayangnya hal ini seringkali menjadi lebih kompleks, ketika peserta program mendapatkan penugasan proyek yang sama sekali lain dengan kompetensi siswa setelah lulus program sarjana, sehingga dilema pengajar untuk lebih memilih pembelajaran konvensional dengan kurikulum reguler tampak lebih bertanggungjawab. Untuk itu, perlu ditanamkan fleksibilitas dari seluruh stakeholder terutama dosen pembimbing serta mitra universitas untuk dapat mengoptimalkan kesediaan mahasiswa untuk terjun ke masyarakat sebagai kesempatan yang berguna baik bagi siswa maupun masyarakat terabdi.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126745269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Era new normal adalah era baru yang muncul setelah pandemi covid-19. Dalam era new normal banyak usaha baru yang muncul sehingga terjadi persaingan yang cukup keta tantara usaha satu dengan usaha lain terutama dalam hal pemasaran berbasis digital terutama bagi UMKM. Sehingga UMKM dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan dalam hal pemasaran berbasis digital. Salah satu UMKM di desa Tambong yang masih sangat minim pengetahuan tentang cara melakukan marketing, membangun brand image, pengelolaan keuangan maupun pengetahuan tentang teknologi informasi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian diawali dengan kegiatan koordinasi awal dengan pihak desa Tambong, kunjungan ke beberapa UMKM dan selanjutnya adalah penyusunana dan pelaksanaan program kerja. Pelaksanaan meliputi sosialisai brand image, kemasan dan digital marketing, pelatihan kristalisasi jamu dan pelatihan pengelolaan keuangan untuk 2 UMKM percontohan yaitu UMKM yang memproduksi hijab dengan label kiya hijab dan UMKM jamu tradisonal. Pengabdian masyarakat yang dilakukan memberikan manfaat bagi mitra diantaranya sosialisai brand image dan kemasan yang diberikan membuat mitra termotivasi untuk bisa lebih berkembang dan memajukan usahanya serta mampu bersaing dengan produk sejenis lainnya. Pelatihan kristalisasi jamu memperluas pemasaran produk dan juga daya simpan produk akan lebih tahan lama dengan kemasan produk yang lebih menarik. Pelatihan pencatatan keuangan membuat mitra termotivasi untuk belajar mencatat dan mengelola keuangan meski masih dengan cara sederhana, yang sebelumnya mitra tidak pernah melakukan pencatatan keuangan.
{"title":"Pendampingan dan Penguatan UMKM Desa Tambong melalui Branding, Strategi Pemasaran dan Pencatatan Laporan Keuangan Sederhana dalam Menghadapi Era New Normal","authors":"N. Alfiyah, Indira Nuansa Ratri","doi":"10.29407/ja.v7i2.18783","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.18783","url":null,"abstract":"Era new normal adalah era baru yang muncul setelah pandemi covid-19. Dalam era new normal banyak usaha baru yang muncul sehingga terjadi persaingan yang cukup keta tantara usaha satu dengan usaha lain terutama dalam hal pemasaran berbasis digital terutama bagi UMKM. Sehingga UMKM dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan dalam hal pemasaran berbasis digital. Salah satu UMKM di desa Tambong yang masih sangat minim pengetahuan tentang cara melakukan marketing, membangun brand image, pengelolaan keuangan maupun pengetahuan tentang teknologi informasi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian diawali dengan kegiatan koordinasi awal dengan pihak desa Tambong, kunjungan ke beberapa UMKM dan selanjutnya adalah penyusunana dan pelaksanaan program kerja. Pelaksanaan meliputi sosialisai brand image, kemasan dan digital marketing, pelatihan kristalisasi jamu dan pelatihan pengelolaan keuangan untuk 2 UMKM percontohan yaitu UMKM yang memproduksi hijab dengan label kiya hijab dan UMKM jamu tradisonal. Pengabdian masyarakat yang dilakukan memberikan manfaat bagi mitra diantaranya sosialisai brand image dan kemasan yang diberikan membuat mitra termotivasi untuk bisa lebih berkembang dan memajukan usahanya serta mampu bersaing dengan produk sejenis lainnya. Pelatihan kristalisasi jamu memperluas pemasaran produk dan juga daya simpan produk akan lebih tahan lama dengan kemasan produk yang lebih menarik. Pelatihan pencatatan keuangan membuat mitra termotivasi untuk belajar mencatat dan mengelola keuangan meski masih dengan cara sederhana, yang sebelumnya mitra tidak pernah melakukan pencatatan keuangan.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123545006","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Winda Amilia, Rokhani Rokhani, I. B. Suryaningrat, Bertung Suryadharma
Desa Gadingan di Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo memiliki potensi wisata alam embung Gadingan Mas yang akan dikembangkan sebagai sentra wisata kuliner khas. Namun, Pemerintah Desa belum menemukan jenis kuliner khas yang akan ditawarkan. Tujuan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Gadingan adalah mengidentifikasi jenis kuliner khas dan mengemas produk kuliner sebagai competitive advantage desa wisata. Metode pelaksanaan kegiatan dengan pendekatan participatory rural appraisal (PRA). Hasil identifikasi makanan dan minuman yang biasa disajikan di rumah tangga setempat adalah ikan bakar, ikan asap, nasi sodu, dan kopi lamtoro. Penggunaan metode focus group discussion merumuskan nasi sodu dan kopi lamtoro merupakan kuliner khas desa Gadingan. Modifikasi kuliner khas menghasilkan penyajian nasi sodu dengan warna merah dan hijau yang bersumber dari penambahan sambal cengi pada sajian. Penambahan sambal cengi ini selain menambah nikmat citarasa nasi sodu, juga memberikan persepsi yang lebih baik bagi konsumen.
{"title":"Pendampingan Perancangan Sajian Khas pada Kawasan Wisata di Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo","authors":"Winda Amilia, Rokhani Rokhani, I. B. Suryaningrat, Bertung Suryadharma","doi":"10.29407/ja.v7i2.18559","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.18559","url":null,"abstract":"Desa Gadingan di Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo memiliki potensi wisata alam embung Gadingan Mas yang akan dikembangkan sebagai sentra wisata kuliner khas. Namun, Pemerintah Desa belum menemukan jenis kuliner khas yang akan ditawarkan. Tujuan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Gadingan adalah mengidentifikasi jenis kuliner khas dan mengemas produk kuliner sebagai competitive advantage desa wisata. Metode pelaksanaan kegiatan dengan pendekatan participatory rural appraisal (PRA). Hasil identifikasi makanan dan minuman yang biasa disajikan di rumah tangga setempat adalah ikan bakar, ikan asap, nasi sodu, dan kopi lamtoro. Penggunaan metode focus group discussion merumuskan nasi sodu dan kopi lamtoro merupakan kuliner khas desa Gadingan. Modifikasi kuliner khas menghasilkan penyajian nasi sodu dengan warna merah dan hijau yang bersumber dari penambahan sambal cengi pada sajian. Penambahan sambal cengi ini selain menambah nikmat citarasa nasi sodu, juga memberikan persepsi yang lebih baik bagi konsumen.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131378582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhamad Galang Isnawan, Samsuriadi Samsuriadi, Samsul Bahri, Evana Gina Shantika, Indrawati Indrawati, Lume Lume, B. Burhanudin
Sekolah Penggerak adalah sekolah yang diwajibkan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Salah satu kendala yang dialami Sekolah Penggerak dalam Implementasi Kurikulum Merdeka adalah rendahnya kompetensi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengolah hasil asesmen dan rapor. Workshop adalah salah satu cara yang cukup efektif dalam mengembangkan kompetensi kepala sekolah dan guru. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi kepala sekolah dan guru terkait asesmen dan rapor melalui kegiatan workshop. Workshop juga dipilih karena melibatkan interaksi langsung dengan peserta melalui pemanfaatan lembar kerja yang relevan. Peserta kegiatan workshop adalah 18 orang yang terdiri atas tiga orang kepala sekolah SMP, tiga orang kepala sekolah SMA, enam orang guru anggota komite pembelajaran SMP, dan enam orang guru anggota komite pembelajaran SMA. Kegiatan workshop dilaksanakan selama 8 JP dengan menggunakan lembar kerja yang berasal dari pemerintah. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan workshop berjalan dengan baik, khususnya pada kegiatan diskusi. Meskipun, alokasi waktu kegiatan cenderung menjadi lebih banyak. Secara umum, masing-masing sekolah sudah mampu menyusun asesmen dengan baik, meskipun masih terkendala dalam membuat kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, redaksi asesmen yang dirancang sekolah masih belum optimal karena masih ada sekolah yang menyusun rubrik penilaian pada bagian tersebut. Begitupun pada saat pengolahan hasil asesmen, masih ditemukan sekolah yang belum bisa menyusun formula untuk menentukan nilai siswa. Berbeda dengan hasil sebelumnya, pada saat peserta menyusun rapor, diperoleh informasi bahwa semua sekolah mampu menyusun rapor dengan baik, termasuk dalam menyusun deskripsi terkait capaian kompetensi yang diperoleh siswa.
{"title":"Pengolahan Hasil Asesmen dan Penyusunan Rapor untuk Sekolah Penggerak","authors":"Muhamad Galang Isnawan, Samsuriadi Samsuriadi, Samsul Bahri, Evana Gina Shantika, Indrawati Indrawati, Lume Lume, B. Burhanudin","doi":"10.29407/ja.v7i2.19082","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.19082","url":null,"abstract":"Sekolah Penggerak adalah sekolah yang diwajibkan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Salah satu kendala yang dialami Sekolah Penggerak dalam Implementasi Kurikulum Merdeka adalah rendahnya kompetensi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengolah hasil asesmen dan rapor. Workshop adalah salah satu cara yang cukup efektif dalam mengembangkan kompetensi kepala sekolah dan guru. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi kepala sekolah dan guru terkait asesmen dan rapor melalui kegiatan workshop. Workshop juga dipilih karena melibatkan interaksi langsung dengan peserta melalui pemanfaatan lembar kerja yang relevan. Peserta kegiatan workshop adalah 18 orang yang terdiri atas tiga orang kepala sekolah SMP, tiga orang kepala sekolah SMA, enam orang guru anggota komite pembelajaran SMP, dan enam orang guru anggota komite pembelajaran SMA. Kegiatan workshop dilaksanakan selama 8 JP dengan menggunakan lembar kerja yang berasal dari pemerintah. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan workshop berjalan dengan baik, khususnya pada kegiatan diskusi. Meskipun, alokasi waktu kegiatan cenderung menjadi lebih banyak. Secara umum, masing-masing sekolah sudah mampu menyusun asesmen dengan baik, meskipun masih terkendala dalam membuat kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, redaksi asesmen yang dirancang sekolah masih belum optimal karena masih ada sekolah yang menyusun rubrik penilaian pada bagian tersebut. Begitupun pada saat pengolahan hasil asesmen, masih ditemukan sekolah yang belum bisa menyusun formula untuk menentukan nilai siswa. Berbeda dengan hasil sebelumnya, pada saat peserta menyusun rapor, diperoleh informasi bahwa semua sekolah mampu menyusun rapor dengan baik, termasuk dalam menyusun deskripsi terkait capaian kompetensi yang diperoleh siswa.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130437654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jaurino Jaurino, A. Setiawan, Ricola Dewi Rawa, Anggra Hendharsa
The Coffee Shop business is quite promising in Pontianak City, this is shown by the mushrooming of people drinking Coffee in cafes. The policy of implementing PPKM during the Covid –19 Pandemic made the Coffee Shop business messy, this was because they lost a lot of their customers which could lead to bankruptcy. This PKM was implemented in a Coffee shop business in Pontianak City. The method used in implementing this PKM is direct assistance to partners. The result of this PKM implementation is that various strategies can be used to revive the Coffee Shop business. Managerial strategies that can be carried out include improving customer service by providing offers to prospective customers in groups. Offer Coffee drink products in gold to loyal customers because loyal customers have limited time to enjoy drinking Coffee at the café. On the other hand, Coffee Shop business people are educated to be able to prepare Coffee bean ingredients which are processed into Coffee powder in the framework of Product Diversification.
{"title":"Strategi Upaya Peningkatan Pendapatan Bisnis Coffee Shop Di Kota Pontianak Pasca PPKM Dimasa Covid-19","authors":"Jaurino Jaurino, A. Setiawan, Ricola Dewi Rawa, Anggra Hendharsa","doi":"10.29407/ja.v7i2.19055","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.19055","url":null,"abstract":"The Coffee Shop business is quite promising in Pontianak City, this is shown by the mushrooming of people drinking Coffee in cafes. The policy of implementing PPKM during the Covid –19 Pandemic made the Coffee Shop business messy, this was because they lost a lot of their customers which could lead to bankruptcy. This PKM was implemented in a Coffee shop business in Pontianak City. The method used in implementing this PKM is direct assistance to partners. The result of this PKM implementation is that various strategies can be used to revive the Coffee Shop business. Managerial strategies that can be carried out include improving customer service by providing offers to prospective customers in groups. Offer Coffee drink products in gold to loyal customers because loyal customers have limited time to enjoy drinking Coffee at the café. On the other hand, Coffee Shop business people are educated to be able to prepare Coffee bean ingredients which are processed into Coffee powder in the framework of Product Diversification.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"627 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131734954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Membiasakan aktivitas fisik yang rutin dan teratur sangat penting ditanamkan sejak dini untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan imunitas anak-anak. Namun, permasalahan pendemi covid-19 membuat pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan secara daring kurang efektif dalam membuat anak-anak senang melakukan aktivitas fisik secara teratur. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru PJOK dalam memanfaatkan aktivitas latihan plank sebagai aktivitas pembelajaran kebugaran jasmani secara efektif dan efisen di era pandemic covid-19 ini. Metode kegiatan ini adalah workshop dengan materi latihan plank, serta pendampingan cara pengaplikasiannya di sekolah. Hasil dari kegiatan ini didapat bahwa antusias peserta dalam mengikuti kegiatan workshop sangat baik sekali, banyak yang mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah menambah wawawasan pengetahuan baru bagi mereka dan sangat menarik untuk diterapkan di Sekolah. Pengetahuan dan keterampilan peserta tentang latihan plank juga sangat baik, hal itu diketahui dari antusias, motivasi, dan kepercayaan diri peserta yang tinggi dalam mengaplikasikannya pada siswa.
{"title":"Workshop Plank Exercise untuk Pembelajaran Kebugaran Jasmani bagi Guru PJOK Mi Se-Kecamatan Trowulan","authors":"B. Priadana, Hasan Saifuddin","doi":"10.29407/ja.v7i2.18414","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.18414","url":null,"abstract":"Membiasakan aktivitas fisik yang rutin dan teratur sangat penting ditanamkan sejak dini untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan imunitas anak-anak. Namun, permasalahan pendemi covid-19 membuat pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan secara daring kurang efektif dalam membuat anak-anak senang melakukan aktivitas fisik secara teratur. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru PJOK dalam memanfaatkan aktivitas latihan plank sebagai aktivitas pembelajaran kebugaran jasmani secara efektif dan efisen di era pandemic covid-19 ini. Metode kegiatan ini adalah workshop dengan materi latihan plank, serta pendampingan cara pengaplikasiannya di sekolah. Hasil dari kegiatan ini didapat bahwa antusias peserta dalam mengikuti kegiatan workshop sangat baik sekali, banyak yang mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah menambah wawawasan pengetahuan baru bagi mereka dan sangat menarik untuk diterapkan di Sekolah. Pengetahuan dan keterampilan peserta tentang latihan plank juga sangat baik, hal itu diketahui dari antusias, motivasi, dan kepercayaan diri peserta yang tinggi dalam mengaplikasikannya pada siswa.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"283 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134440472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rismawan Adi Yunanto, W. Wantiyah, Dewi Rokhmah, Baskoro Setioputro, Ruris Haristiani
Tujuan pelaksanan pengabdian ini adalah mewujudkan daerah pertanian ramah jantung di Desa Suci dengan hilirisasi hasil riset tim pengusul, meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan gapoktan tentang BHD, dan membentuk tim relawan BHD Gapoktan Tani Mulyo. Metode yang dilakukan adalah mulai dari identifikasi awal bersama mitra, perumusan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan desiminasi akhir. Hasil yang didapatkan adalah gapoktan Tani Mulyo telah berdaya untuk menjadi relawan BHD. Hasil pelaksanaan program kami evaluasi dengan pemberian kuesioner pretest dan posttest yang kami analisis dengan dependent t-test dengan hasil terjadi peningkatan yang signifikan pada variable pengetahuan (p=<0,001), sikap (p=0,003), dan keterampilan (p=<0,001) dari gapoktan Tani Mulyo. Dengan pelaksanaan pengabdian ini, gapoktan Tani Mulyo telah berdaya untuk menjadi relawan BHD demi mewujudkan daerah pertanian ramah jantung.
这项服务的目的是通过一个团队的研究成果的游离,增加BHD的知识、态度和技能,并成立BHD gapoktan志愿队Mulyo。方法是从合作伙伴的初步识别、活动、活动执行和最终决定开始。结果是gapoktan Tani Mulyo能够成为BHD的志愿者。我们的实施计划的结果是通过我们的实地测试前问卷和后测结果来评估的,我们对可变知识(p= 0.001)、态度(p= 0.003)和技能(p= 0.001)的可行性有显著增加。通过这种奉献精神,gapoktan Tani Mulyo能够成为BHD的志愿者,以实现更友好的心境。
{"title":"Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulyo Sebagai Relawan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dalam Mewujudkan Daerah Pertanian Ramah Jantung","authors":"Rismawan Adi Yunanto, W. Wantiyah, Dewi Rokhmah, Baskoro Setioputro, Ruris Haristiani","doi":"10.29407/ja.v7i2.18615","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.18615","url":null,"abstract":"Tujuan pelaksanan pengabdian ini adalah mewujudkan daerah pertanian ramah jantung di Desa Suci dengan hilirisasi hasil riset tim pengusul, meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan gapoktan tentang BHD, dan membentuk tim relawan BHD Gapoktan Tani Mulyo. Metode yang dilakukan adalah mulai dari identifikasi awal bersama mitra, perumusan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan desiminasi akhir. Hasil yang didapatkan adalah gapoktan Tani Mulyo telah berdaya untuk menjadi relawan BHD. Hasil pelaksanaan program kami evaluasi dengan pemberian kuesioner pretest dan posttest yang kami analisis dengan dependent t-test dengan hasil terjadi peningkatan yang signifikan pada variable pengetahuan (p=<0,001), sikap (p=0,003), dan keterampilan (p=<0,001) dari gapoktan Tani Mulyo. Dengan pelaksanaan pengabdian ini, gapoktan Tani Mulyo telah berdaya untuk menjadi relawan BHD demi mewujudkan daerah pertanian ramah jantung.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115366863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hepatika Zidny Ilmadina, Dyah Apriliani, A. Maulana
Teknologi informasi yang ada saat ini sudah diimplementasikan ke berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, sosial maupun budaya. Dewasa ini Smartphone dan sosial media menjadi jalan keluar dalam melakukan komunikasi, aktivitas menggali informasi, hingga transaksi jual beli. Pemanfaatan teknologi informasi juga sudah berkembang dengan pesat, tidak hanya pada perusahaan dan pelaku usaha, tetapi hampir semua masyarakat menggunakan dan memanfaatan teknologi informasi. Pemerintah Kota Tegal sendiri telah membuat wadah promosi berbasis sosial media, yaitu galeri UMKM yang dapat diakses para pelaku sektor UMKM untuk mempromosikan produknya. Akan tetapi dalam melakukan promosi tersebut, mereka memerlukan konten yang menarik agar dapat menarik pada pembeli. Para pelaku UMKM memerlukan kepiawaian dalam menyusun konsep serta melakukan editing gambar maupun video sebagai sarapan promosi. Sehingga sangatlah penting dilakukan sebuah upaya peningkatan videografi yang dapat dijadikan sarana pemasaran produk para pelaku bisnis, dalam hal ini adalah produk UMKM. Kegiatan ini dilakukan dengan dukungan aplikasi Canva dalam pembuatan konten promosi produk. Melalui kegiatan ini para pelaku UMKM diajak untuk berlatih mendesain serta membuat konten kreatif yang berhubungan dengan produk yang dijualnya. Hal ini perlu dilakukan dikarenakan tidak menutup kemungkinan adanya penjual dengan barang sserupa, sehingga para pelaku UMKM harus mampu bersaing dengan mempromosikan barang dagangannya dengan menarik dan tepat. Hasil dari kegiatan ini adalah konten kreatif yang dibuat oleh pelaku UMKM dalam mempromosikan produk mereka dan siap dipromosikan melalui sosial media.
{"title":"Peningkatan Pengetahuan Videografi sebagai Upaya Pendukung Promosi Produk UMKM","authors":"Hepatika Zidny Ilmadina, Dyah Apriliani, A. Maulana","doi":"10.29407/ja.v7i2.17613","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.17613","url":null,"abstract":"Teknologi informasi yang ada saat ini sudah diimplementasikan ke berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, sosial maupun budaya. Dewasa ini Smartphone dan sosial media menjadi jalan keluar dalam melakukan komunikasi, aktivitas menggali informasi, hingga transaksi jual beli. Pemanfaatan teknologi informasi juga sudah berkembang dengan pesat, tidak hanya pada perusahaan dan pelaku usaha, tetapi hampir semua masyarakat menggunakan dan memanfaatan teknologi informasi. Pemerintah Kota Tegal sendiri telah membuat wadah promosi berbasis sosial media, yaitu galeri UMKM yang dapat diakses para pelaku sektor UMKM untuk mempromosikan produknya. Akan tetapi dalam melakukan promosi tersebut, mereka memerlukan konten yang menarik agar dapat menarik pada pembeli. Para pelaku UMKM memerlukan kepiawaian dalam menyusun konsep serta melakukan editing gambar maupun video sebagai sarapan promosi. Sehingga sangatlah penting dilakukan sebuah upaya peningkatan videografi yang dapat dijadikan sarana pemasaran produk para pelaku bisnis, dalam hal ini adalah produk UMKM. Kegiatan ini dilakukan dengan dukungan aplikasi Canva dalam pembuatan konten promosi produk. Melalui kegiatan ini para pelaku UMKM diajak untuk berlatih mendesain serta membuat konten kreatif yang berhubungan dengan produk yang dijualnya. Hal ini perlu dilakukan dikarenakan tidak menutup kemungkinan adanya penjual dengan barang sserupa, sehingga para pelaku UMKM harus mampu bersaing dengan mempromosikan barang dagangannya dengan menarik dan tepat. Hasil dari kegiatan ini adalah konten kreatif yang dibuat oleh pelaku UMKM dalam mempromosikan produk mereka dan siap dipromosikan melalui sosial media.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128577377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adaninggar Septi Subekti, Mega Wati, Arida Susyetina, Lemmuela Alvita Kurniawati, Anesti Budi Ermerawati, Andreas Winardi
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan daring Bahasa Inggris dan pembuatan video perjalanan virtual bagi para pemandu wisata tersertifikasi dari berbagai daerah di Indonesia. Terpilih 25 pemandu wisata dari 180 pendaftar menjadi peserta pelatihan ini. Dengan Atourin sebagai mitra kegiatan, tujuan pelatihan adalah memfasilitasi para pemandu wisata supaya mampu membuat video perjalanan virtual berbahasa Inggris sebagai promosi wisata yang dapat dinikmati orang asing dari rumah mereka di masa pandemi Covid-19. Pelatihan dilaksanakan selama dua bulan dalam tujuh pertemuan daring melalui platform Zoom dengan masing-masing pertemuan berdurasi 120 menit. Di akhir kegiatan, peserta mampu membuat video perjalanan virtual mempromosikan daerah wisatanya masing-masing. Sebagai kesimpulan, kegiatan pelatihan sangat berhasil dilihat dari semangat belajar dan keaktifan para peserta di setiap pertemuan. Bagi para pemandu wisata peserta kegiatan, hasil kegiatan menjadi bahan penyegaran sekaligus meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris sebelum kembali terjun dalam industri pariwisata pasca pandemi. Evaluasi kegiatan dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas kegiatan serupa di masa depan, misalnya pelaksanaan kegiatan PkM secara hybrid pasca pandemi yang memberi keleluasaan kepada peserta untuk memilih metode pembelajaran yang lebih nyaman sesuai kondisi.
{"title":"Pelatihan Daring Pembuatan Video Perjalanan Virtual Berbahasa Inggris bagi Pemandu Wisata Tersertifikasi dari Berbagai Daerah di Indonesia","authors":"Adaninggar Septi Subekti, Mega Wati, Arida Susyetina, Lemmuela Alvita Kurniawati, Anesti Budi Ermerawati, Andreas Winardi","doi":"10.29407/ja.v7i1.17524","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i1.17524","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan daring Bahasa Inggris dan pembuatan video perjalanan virtual bagi para pemandu wisata tersertifikasi dari berbagai daerah di Indonesia. Terpilih 25 pemandu wisata dari 180 pendaftar menjadi peserta pelatihan ini. Dengan Atourin sebagai mitra kegiatan, tujuan pelatihan adalah memfasilitasi para pemandu wisata supaya mampu membuat video perjalanan virtual berbahasa Inggris sebagai promosi wisata yang dapat dinikmati orang asing dari rumah mereka di masa pandemi Covid-19. Pelatihan dilaksanakan selama dua bulan dalam tujuh pertemuan daring melalui platform Zoom dengan masing-masing pertemuan berdurasi 120 menit. Di akhir kegiatan, peserta mampu membuat video perjalanan virtual mempromosikan daerah wisatanya masing-masing. Sebagai kesimpulan, kegiatan pelatihan sangat berhasil dilihat dari semangat belajar dan keaktifan para peserta di setiap pertemuan. Bagi para pemandu wisata peserta kegiatan, hasil kegiatan menjadi bahan penyegaran sekaligus meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris sebelum kembali terjun dalam industri pariwisata pasca pandemi. Evaluasi kegiatan dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas kegiatan serupa di masa depan, misalnya pelaksanaan kegiatan PkM secara hybrid pasca pandemi yang memberi keleluasaan kepada peserta untuk memilih metode pembelajaran yang lebih nyaman sesuai kondisi.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"237 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130929076","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}