首页 > 最新文献

Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan最新文献

英文 中文
Penguatan Kelembagaan Korporasi Pembudidaya Tambak Udang dan Ikan di Kawasan Pertambakan di Indonesia
Pub Date : 2023-06-29 DOI: 10.15578/jksekp.v13i1.11847
Nensyana Shafitri, Radityo Pramoda, Sumaryanto Sumaryanto, Saptana Saptana, Budi Wardono, Muhammad Pahlevi Yamani, Dadan Permana, Armen Zulham, Adhita Sri Prabakusuma, Dongqi Shi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lambatnya pembentukan korporasi pada kawasan pertambakan di Indonesia. Tujuan penelitian adalah: (i) melakukan pemetaan keragaman penguasaan luasan tambak di berbagai pulau dan provinsi dalam kaitannya dengan pengembangan korporasi; (ii) mengidentifikasi peran komponen kelembagaan korporasi pertambakan; (iii) menyusun strategi pengembangan kelembagaan korporasi tambak di Indonesia, yang dituangkan pada model generic korporasi petambak untuk kawasan tambak dengan luas minimal 100 hektar. Pendekatan metodologis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Data Sensus Pertanian 2013 (jumlah sampel 138.865 responden) dan data hasil survey tahun 2023 di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Indramayu (100 responden) digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan korporasi pembudidaya tambak dapat dibentuk pada beberapa lokasi di provinsi tertentu, dengan lima komponen korporasi walaupun belum berperan. Model generik korporasi pembudidaya tambak tersebut, menjadi basis untuk membangun bisnis on farm–off farm korporasi dengan memfungsikan lima komponen korporasi pembudidaya tambak melalui prinsip konsolidasi, kolaborasi dan integrasi. Implikasi kebijakan dari hasil penelitian ini adalah relevansi pemahaman bahwa: (i) identifikasi dan pemetaan sebaran petambak dan luas kawasan pertambakan harus ditempatkan sebagai langkah paling awal dalam pengembangan korporasi pada sektor kelautan dan perikanan, (ii) petambak mutlak harus diorganisasikan dalam Gapokkan sehingga dapat mengatasi masalah produksi dan pasar, dan (iii) komponen-komponen korporasi dari model generik merupakan hal yang vital di dalam upaya membangun korporasi pada satu kawasan pertambakan. Tittle: Strengthtening Institution of Shrimp and Fish Farmer Corporates in the Brackish Water Area in IndonesiaThis research is motivated by the slow formation of corporations in brackish water areas in Indonesia. The aims of the study were: (i) Mapping the diversity of pond control over various islands and provinces about corporate development; (ii) identifying the role of the institutional components of the aquaculture corporation; (iii) developing a strategy for developing pond corporation institutions in Indonesia, on the generic model of corporation farmers for pond areas with a minimum area of 100 hectares. The methodology of the study is a quantitative approach using descriptive statistical analysis. The answer research hypothesis used Agricultural Census data for 2013 (sample of 138,865 respondents) and survey data for 2023 in Brebes and Indramayu Regencies (100 respondents). The study highlights that pond cultivator corporations can be formed in several locations in certain provinces, with five corporate components, even though they have not played a role yet. The generic model of the pond cultivator corporation is the basis for building a corporate on farm – off fa
这项研究是基于印尼在采矿地区缓慢建立公司的背景。研究的目的是:(i)在不同的岛屿和省份对不同的渔业进行多样性测绘;(二)确定采矿公司体制成分的作用;(iii)为印度尼西亚的非营利机构制定战略,为至少100英亩(100公顷)的非营利企业的体制开发战略。本研究采用的方法方法是通过描述性统计分析的定量方法。2013年农业人口普查数据(样本总数为138,865名受访者),以及布雷比斯和茵拉马育区(100名受访者)2023年的调查数据,用于回答本研究的假设。研究表明,农民养殖场可以在该省的几个地点建立,其中五个还没有发挥作用。仿制养殖公司的模型成为了在农场建立业务的基础——在企业农场之外,通过整合、合作和整合原理为养殖业企业的五个组成部分提供了养殖场。本研究结果的政策含义与理解有关:(i)鉴定和petambak羽和测绘面积pertambakan必须作为最早的措施列入公司的发展海洋和渔业部门,(ii) petambak Gapokkan中绝对必须组织,以便克服生产和市场的问题,(iii)公司至关重要的一枚仿制型号成分在公司在努力建立一个pertambakan地区。Tittle:紧张的捕虾机构和鱼农民公司在印尼的bracturhis research是由印尼Brackish Water区的低强度合作推动的。研究的结论是:(i)开发不同部位的不同部位控制公司发展;(ii)认为水族企业的角色;(iii)在印度尼西亚开发开发规模公司的战略发展机构,在普通的100公顷的范围内发展。《methodology of The study is a quantitative进近用descriptive统计分析。答案研究农用农业中心2013年数据中心(样本138.865响应)和调查2013年Brebes和Indramayu Regencies(100回应)2023的数据。湖区文化工作者的研究亮点可以用几个地方、五个公司的伙伴来掩饰,即使他们还没有扮演一个角色。在巩固、合作与整合的原理下,旁的企业的基础是建立一个农场——由巩固、合作与整合的五种旁平台组成的企业。这项研究的结果的政策意义在于理解:(i)条identification and distribution of农民》和《区域图》一书brackish水一定是美国placed境earliest站在公司发展绝对Maritime and Fisheries, (ii)区农民一定organized进入Gapokkan所以他们可以overcome制作和市场问题,和(iii)公司components》《努力构建百万普通模特是重要公司in a brackish水区域。
{"title":"Penguatan Kelembagaan Korporasi Pembudidaya Tambak Udang dan Ikan di Kawasan Pertambakan di Indonesia","authors":"Nensyana Shafitri, Radityo Pramoda, Sumaryanto Sumaryanto, Saptana Saptana, Budi Wardono, Muhammad Pahlevi Yamani, Dadan Permana, Armen Zulham, Adhita Sri Prabakusuma, Dongqi Shi","doi":"10.15578/jksekp.v13i1.11847","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i1.11847","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lambatnya pembentukan korporasi pada kawasan pertambakan di Indonesia. Tujuan penelitian adalah: (i) melakukan pemetaan keragaman penguasaan luasan tambak di berbagai pulau dan provinsi dalam kaitannya dengan pengembangan korporasi; (ii) mengidentifikasi peran komponen kelembagaan korporasi pertambakan; (iii) menyusun strategi pengembangan kelembagaan korporasi tambak di Indonesia, yang dituangkan pada model generic korporasi petambak untuk kawasan tambak dengan luas minimal 100 hektar. Pendekatan metodologis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Data Sensus Pertanian 2013 (jumlah sampel 138.865 responden) dan data hasil survey tahun 2023 di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Indramayu (100 responden) digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan korporasi pembudidaya tambak dapat dibentuk pada beberapa lokasi di provinsi tertentu, dengan lima komponen korporasi walaupun belum berperan. Model generik korporasi pembudidaya tambak tersebut, menjadi basis untuk membangun bisnis on farm–off farm korporasi dengan memfungsikan lima komponen korporasi pembudidaya tambak melalui prinsip konsolidasi, kolaborasi dan integrasi. Implikasi kebijakan dari hasil penelitian ini adalah relevansi pemahaman bahwa: (i) identifikasi dan pemetaan sebaran petambak dan luas kawasan pertambakan harus ditempatkan sebagai langkah paling awal dalam pengembangan korporasi pada sektor kelautan dan perikanan, (ii) petambak mutlak harus diorganisasikan dalam Gapokkan sehingga dapat mengatasi masalah produksi dan pasar, dan (iii) komponen-komponen korporasi dari model generik merupakan hal yang vital di dalam upaya membangun korporasi pada satu kawasan pertambakan. Tittle: Strengthtening Institution of Shrimp and Fish Farmer Corporates in the Brackish Water Area in IndonesiaThis research is motivated by the slow formation of corporations in brackish water areas in Indonesia. The aims of the study were: (i) Mapping the diversity of pond control over various islands and provinces about corporate development; (ii) identifying the role of the institutional components of the aquaculture corporation; (iii) developing a strategy for developing pond corporation institutions in Indonesia, on the generic model of corporation farmers for pond areas with a minimum area of 100 hectares. The methodology of the study is a quantitative approach using descriptive statistical analysis. The answer research hypothesis used Agricultural Census data for 2013 (sample of 138,865 respondents) and survey data for 2023 in Brebes and Indramayu Regencies (100 respondents). The study highlights that pond cultivator corporations can be formed in several locations in certain provinces, with five corporate components, even though they have not played a role yet. The generic model of the pond cultivator corporation is the basis for building a corporate on farm – off fa","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"151 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120876261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Strategi Pemasaran Dalam Masa Pandemi: Pelajaran dari Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Hasil Perikanan di Kabupaten Banyumas
Pub Date : 2023-06-29 DOI: 10.15578/jksekp.v13i1.11379
Annisa Wening Maharani Putri, Muhammad Hanief Ihsanuddin, Kusdiarti Kusdiarti, Lies Emmawati, Endhay Kusnendar Kontara
Pandemi COVID-19, yang berdampak pada penurunan aktivitas sampai dengan kegagalan bisnis, memberi pelajaran berharga bagi keberhasilan pengembangan usaha Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar). Hasil Perikanan di Kabupaten Banyumas melalui penerapan strategi SO (Strenght-Opportunities). Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di Kecamatan Kedungbanteng, Kecamatan Kembaran, dan Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas pada bulan April sampai dengan Mei 2021. Tujuan penelitian untuk mengkonfirmasi validitas strategi keberhasilan poklahsar Banyumas dalam mengatasi dampak pandemi. Data utama diperoleh melalui konsultasi dengan pejabat Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Banyumas, dan wawancara dengan anggota poklahsar melalui teknik purposive sampling. Poklahsar diwakili oleh pengurus dan/atau anggota aktif yang pada umumnya adalah perempuan berusia usia 20–60 tahun, yang melakukan usaha pengolahan nila, lele, gurami, tuna, dan salmon. Dilakukan pengambilan sampel sebanyak 10 responden dari total 37 anggota dari lima poklahsar aktif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pokok analisis pertama adalah rekonstruksi strategi yang diterapkan oleh masyarakat pada masa pandemi Covid-19, melalui analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada hasil identifikasi aspek-aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang relevan dengan situasi. Analisis kedua adalah pengukuran kinerja dari strategi tersebut, melalui analisis usaha poklahsar terkait. Hasil menunjukkan bahwa: (i) strategi Strenght-Opportunities terbukti valid dan sesuai dengan analisis SWOT yang didasarkan pada pada aspek-aspek internal dan eksternal terkait, (ii) analisis usaha menunjukkan kinerja finansial positif, yang mengindikasikan berjalannya strategi yang diterapkan. Implikasi kebijakan dari kesimpulan ini adalah bahwa strategi tepat yang menyertakan pertimbangan segenap aspek relevan sangat penting untuk menunjang keberhasilan pelaku usaha untuk menghadapi situasi sulit seperti pandemi. Tittle: Marketing Strategy During a Pandemic: Lessons from Fishery Product Processors and Marketers Group (Poklahsar) in Banyumas RegencyThe impact of the COVID-19 pandemic on reducing activity to the point of business failure provided valuable lessons for the successful development of the Fishery Product Processing and Marketing Group (Poklahsar) business in Banyumas Regency through the implementation of the Strenght-Opportunities strategy. This research is a case study conducted in Kedungbanteng, Kembaran, and Sokaraja Districts, Banyumas Regency from April to May 2021. The aim is to confirm Poklahsars’ successful strategy to overcome the pandemic impact. The primary data was obtained through consultation with the Agriculture and Fisheries Agency (DPP) officials of Banyumas Regency, and interviews with Poklahsars’ members using a purposive sampling technique. Poklahsars were represented by the active members who are generally women aged 20–60 years, operating processing b
COVID-19大流行导致活动减少到商业失败,为处理集团和营销集团(Poklahsar)的成功发展提供了宝贵的教训。利用苏乌马斯地区的渔业成果。该研究是在4月至2021年5月至4月至5月期间在班尤马斯区的丹丹布尔、比萨拉比和索卡拉省进行的案例研究。这项研究的目的是确认poklahsar Banyumas成功应对大流行影响的策略的有效性。主要数据是通过与Banyumas区农业和渔业官员(DPP)协商获得的,以及通过采样技术对poklahsar成员的采访。Poklahsar由管理人员和/或活跃成员代表,他们通常是20 - 60岁的妇女,从事尼拉、鲶鱼、gurami、金枪鱼和鲑鱼的加工厂。根据规定的标准,五波哈拉萨共有37名成员进行了10次样本提取。第一个基本分析是通过SWOT分析,重建人们在Covid-19大流行时期应用的战略。SWOT分析的基础是确定与形势相关的优势、弱点、机会和威胁的某些方面。第二个分析是通过分析相关的波加拉萨努力来衡量战略的表现。结果表明:(i)条Strenght-Opportunities策略被证明是有效和符合基于SWOT分析的相关内部和外部方面,(ii)的分析显示了积极的经济绩效的努力,表明推移应用的策略。这一结论是正确战略的政策含义包括全方面考虑相关的维持者努力的成功至关重要和流行病一样面对严峻的考验。《Tittle个会During a流行营销:来自Fishery广告Processors与Marketers集团(Poklahsar)》Banyumas RegencyThe impact of the COVID-19流行在reducing商业活动to the point of failure provided成功发展》《价值为Fishery广告加工和营销集团(Poklahsar)商业模式在Banyumas丽晶穿过implementation of the Strenght-Opportunities个会。这个研究是a case study conducted in Kedungbanteng,双胞胎和Sokaraja Districts摄政,Banyumas梅从四月到2021年。em是为了确认Poklahsars的成功策略,以应对大流行冲击。主要的数据是通过Banyumas摄政机构(DPP)协调协调的农业和渔业,并通过采样技术对Poklahsars夫妇进行采访。Poklahsars是由20到60年的活跃女性所代表的,由tilapia、catfish、gourami、金枪鱼和鲑鱼等行业运营过程所代表。抽样是conducted从10 respondents从37 members从五有源Poklahsars弥足predetermined criteria。《流行期间社区通过之《strategy-implemented reconstruction a SWOT分析。SWOT分析是改编自《identification of strengths, weaknesses, opportunities and威胁》的战况。个会演出是measured无论是Poklahsars’商业模式分析。《Strength-Opportunities results秀那:(i)顺便说一下个会是proven成为有效内部SWOT分析》改编自和external aspects, (ii)《商业模式分析节目演出,哪种indicates The个会accomplishment金融积极。就是那把《policy-implication历史性an appropriate个会that includes所有相关的aspects of对价是essential to support businesses演员' s success》处理与《流行。
{"title":"Strategi Pemasaran Dalam Masa Pandemi: Pelajaran dari Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Hasil Perikanan di Kabupaten Banyumas","authors":"Annisa Wening Maharani Putri, Muhammad Hanief Ihsanuddin, Kusdiarti Kusdiarti, Lies Emmawati, Endhay Kusnendar Kontara","doi":"10.15578/jksekp.v13i1.11379","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i1.11379","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19, yang berdampak pada penurunan aktivitas sampai dengan kegagalan bisnis, memberi pelajaran berharga bagi keberhasilan pengembangan usaha Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar). Hasil Perikanan di Kabupaten Banyumas melalui penerapan strategi SO (Strenght-Opportunities). Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di Kecamatan Kedungbanteng, Kecamatan Kembaran, dan Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas pada bulan April sampai dengan Mei 2021. Tujuan penelitian untuk mengkonfirmasi validitas strategi keberhasilan poklahsar Banyumas dalam mengatasi dampak pandemi. Data utama diperoleh melalui konsultasi dengan pejabat Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Banyumas, dan wawancara dengan anggota poklahsar melalui teknik purposive sampling. Poklahsar diwakili oleh pengurus dan/atau anggota aktif yang pada umumnya adalah perempuan berusia usia 20–60 tahun, yang melakukan usaha pengolahan nila, lele, gurami, tuna, dan salmon. Dilakukan pengambilan sampel sebanyak 10 responden dari total 37 anggota dari lima poklahsar aktif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pokok analisis pertama adalah rekonstruksi strategi yang diterapkan oleh masyarakat pada masa pandemi Covid-19, melalui analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada hasil identifikasi aspek-aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang relevan dengan situasi. Analisis kedua adalah pengukuran kinerja dari strategi tersebut, melalui analisis usaha poklahsar terkait. Hasil menunjukkan bahwa: (i) strategi Strenght-Opportunities terbukti valid dan sesuai dengan analisis SWOT yang didasarkan pada pada aspek-aspek internal dan eksternal terkait, (ii) analisis usaha menunjukkan kinerja finansial positif, yang mengindikasikan berjalannya strategi yang diterapkan. Implikasi kebijakan dari kesimpulan ini adalah bahwa strategi tepat yang menyertakan pertimbangan segenap aspek relevan sangat penting untuk menunjang keberhasilan pelaku usaha untuk menghadapi situasi sulit seperti pandemi. Tittle: Marketing Strategy During a Pandemic: Lessons from Fishery Product Processors and Marketers Group (Poklahsar) in Banyumas RegencyThe impact of the COVID-19 pandemic on reducing activity to the point of business failure provided valuable lessons for the successful development of the Fishery Product Processing and Marketing Group (Poklahsar) business in Banyumas Regency through the implementation of the Strenght-Opportunities strategy. This research is a case study conducted in Kedungbanteng, Kembaran, and Sokaraja Districts, Banyumas Regency from April to May 2021. The aim is to confirm Poklahsars’ successful strategy to overcome the pandemic impact. The primary data was obtained through consultation with the Agriculture and Fisheries Agency (DPP) officials of Banyumas Regency, and interviews with Poklahsars’ members using a purposive sampling technique. Poklahsars were represented by the active members who are generally women aged 20–60 years, operating processing b","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133534429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Strategi Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Nelayan Banjang (Kasus KUB Mina Sero Laut, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi)
Pub Date : 2023-06-29 DOI: 10.15578/jksekp.v13i1.11552
Melisa Priskila Patrescia, Rokhani Rokhani
Pendapatan nelayan tergantung pada jumlah tangkapan, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti peredaran bulan, siklus musim, dan jenis alat tangkap. Nelayan Desa Wringinputih, Banyuwangi merupakan salah satu contohnya. Kondisi ini mendorong adanya upaya untuk mendapatkan pemasukan tambahan melalui optimalisasi keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mina Sero Laut. Keanggotaan KUB dibagi ke dalam dua golongan: (i) keluarga nelayan banjang penuh, (ii) keluarga nelayan banjang sambilan utama. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis pada penggolongan tersebut terutama sehubungan dengan perbedaan pengelolaan aset dan strategi nafkah. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, in-depth interview, dan dokumentasi, dengan  informan yang dipilih  secara purposive sampling. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, aset atau modal nelayan banjang sambilan utama termanfaatkan secara lebih optimal; ini terjadi karena mereka juga memanfaatkan keberadaan modal alam, sosial, ekonomi, fisik, dan manusia secara efektif. Disisi lain, nelayan banjang penuh hanya memanfaatkan dua modal saja, modal sosial dan fisik. Kedua, perbedaan pola pemanfaatan aset tersebut berimbas pada strategi nafkah yang diterapkan oleh nelayan. Nelayan banjang sambilan utama menerapkan tiga strategi nafkah: (i) intensifikasi, (ii) diversifikasi, dan (iii) migrasi. Sebaliknya, nelayan banjang penuh hanya menerapkan dua strategi: (i) intensifikasi dan (ii) migrasi. Ketiga pemenuhan kebutuhan keluarga, khususnya pada keluarga nelayan banjang penuh, masih dapat ditingkatkan. Implikasi utama dari hasil ini adalah perlunya kebijakan komplemen yang diarahkan pada dukungan terhadap upaya optimalisasi modal manusia khususnya keterampilan nelayan. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui pemberian fasilitas permodalan dan peningkatan keterampilan nelayan. Tittle: Strategy for Fulfilling the Needs of Banjang Fishermen’s Families (Case Study of KUB Mina Sero Laut, Wringinputih Village, Muncar District, Banyuwangi Regency) The lives of fishermen in general are highly influenced by the dynamic resources of the sea, with income uncertain depending on the amount of fish they catch. The amount of catch is determined by a number of factors, including the circulation of the moon, seasonal cycles, and traditional fishing gear. The fishermen of Wringinputih Village, Banyuwangi are a case in point; their fisheries do not provide a steady income. This uncertainty has prompted them to make efforts to obtain additional income by optimizing the existence of the Mina Sero Laut Joint Business Group (KUB). In this regard, the KUB membership is divided into two groups, namely: (i) members from full-time banjang fisher families and (ii) members from part-time banjang fisher families. This study aimed to analyze these categories, especially in relation to differences in asset management and livelihood strategies. This researc
渔民的收入取决于渔获量,这些渔获量受到月亮循环、季节周期和各种渔获因素的影响。wrwanna - white村的渔民板鱼鱼就是一个例子。这些情况促使人们通过乐观的联合企业(KUB) Mina Sero sea的存在来获得额外的收入。库巴的成员分为两类:(i)全职渔民家庭,(ii)全职渔民家庭。本研究的目的主要是分析资产管理和收入策略的差异。研究采用描述性质的分析方法进行。数据是通过观察技术、采访内部和文件收集的,通过采样选择的告密者。研究结果如下。首先,主要的兼职渔民资产或资本得到更好的利用;这是因为它们也有效地利用自然、社会、经济、物理和人类资本的存在。另一方面,全职渔民只能利用两大资本,社会和身体资本。其次,资产利用模式的不同影响了渔民的生活策略。主要的渔民采用三种谋生策略:(i)加强;(2)多样化;(iii)迁徙。相反,全职渔民只采用两种策略:(i)强化和(ii)迁移。这三种满足家庭需求的方法,尤其是在渔民的全岛家庭中,仍然可以得到改善。这一结果的主要含义是,对支持人力资本(尤其是渔民技能)优化努力的全面支持政策的必要性。这可以通过提供资本设施和提高渔民技能来实现。战略:解决渔民家庭的需求由许多因素决定的渔获量,包括月亮的循环和传统的捕蝇装置。白村的渔夫,板鱼王是一个案例;他们不需要稳定的收入。这是不确定的,它鼓励他们通过乐观的Mina Sero sea联合商务集团(KUB)的存在来增加收入。在本文中,成员库布被记录为两个群体,namely: (i)成员来自费舍尔的全职主席家庭,(i)成员来自费舍尔的全职主席家庭。这个研究表明,分析这些类别,特别是对资产管理和livelihood策略差异的影响。本研究采用了合理解释分析的方法。数据是通过观察员技术、内部审查和文件收集的;meanwhile。审讯信息的决心是采用采样方法进行的。研究结果显示遵循。首先,费希尔家族的资产或资本更加乐观;这是因为这个群体也利用了自然、社会、经济、物理和人类资本效应的存在。另一方面,完整的长钓鱼家庭只支付两个标题,namely社会和物理资本。第二,职业资产模式的不同影响了费曼采用的利政策略。兼职消防员优先应用加强战略,(ii)发振,(iii)迁移。虽然,全职香蕉fishers只实施了两种策略,namely:(i)加强并(ii)迁移。第三,费舍尔家庭的遗产需要,尤其是费舍尔家庭的完整需求,可能仍然受到影响。这可以通过人类资本的优化和渔民的技能来实现。政策植入需要优化人类和经济资本提供工具和渔民技能。
{"title":"Strategi Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Nelayan Banjang (Kasus KUB Mina Sero Laut, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi)","authors":"Melisa Priskila Patrescia, Rokhani Rokhani","doi":"10.15578/jksekp.v13i1.11552","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i1.11552","url":null,"abstract":"Pendapatan nelayan tergantung pada jumlah tangkapan, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti peredaran bulan, siklus musim, dan jenis alat tangkap. Nelayan Desa Wringinputih, Banyuwangi merupakan salah satu contohnya. Kondisi ini mendorong adanya upaya untuk mendapatkan pemasukan tambahan melalui optimalisasi keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mina Sero Laut. Keanggotaan KUB dibagi ke dalam dua golongan: (i) keluarga nelayan banjang penuh, (ii) keluarga nelayan banjang sambilan utama. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis pada penggolongan tersebut terutama sehubungan dengan perbedaan pengelolaan aset dan strategi nafkah. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, in-depth interview, dan dokumentasi, dengan  informan yang dipilih  secara purposive sampling. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, aset atau modal nelayan banjang sambilan utama termanfaatkan secara lebih optimal; ini terjadi karena mereka juga memanfaatkan keberadaan modal alam, sosial, ekonomi, fisik, dan manusia secara efektif. Disisi lain, nelayan banjang penuh hanya memanfaatkan dua modal saja, modal sosial dan fisik. Kedua, perbedaan pola pemanfaatan aset tersebut berimbas pada strategi nafkah yang diterapkan oleh nelayan. Nelayan banjang sambilan utama menerapkan tiga strategi nafkah: (i) intensifikasi, (ii) diversifikasi, dan (iii) migrasi. Sebaliknya, nelayan banjang penuh hanya menerapkan dua strategi: (i) intensifikasi dan (ii) migrasi. Ketiga pemenuhan kebutuhan keluarga, khususnya pada keluarga nelayan banjang penuh, masih dapat ditingkatkan. Implikasi utama dari hasil ini adalah perlunya kebijakan komplemen yang diarahkan pada dukungan terhadap upaya optimalisasi modal manusia khususnya keterampilan nelayan. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui pemberian fasilitas permodalan dan peningkatan keterampilan nelayan. Tittle: Strategy for Fulfilling the Needs of Banjang Fishermen’s Families (Case Study of KUB Mina Sero Laut, Wringinputih Village, Muncar District, Banyuwangi Regency) The lives of fishermen in general are highly influenced by the dynamic resources of the sea, with income uncertain depending on the amount of fish they catch. The amount of catch is determined by a number of factors, including the circulation of the moon, seasonal cycles, and traditional fishing gear. The fishermen of Wringinputih Village, Banyuwangi are a case in point; their fisheries do not provide a steady income. This uncertainty has prompted them to make efforts to obtain additional income by optimizing the existence of the Mina Sero Laut Joint Business Group (KUB). In this regard, the KUB membership is divided into two groups, namely: (i) members from full-time banjang fisher families and (ii) members from part-time banjang fisher families. This study aimed to analyze these categories, especially in relation to differences in asset management and livelihood strategies. This researc","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121992673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Persepsi Masyarakat Tentang Dampak Pengembangan Pariwisata Pada Kesejahteraan Masyarakat: Kasus Pantai Ammani, Pinrang 人们对旅游业发展对社会福利影响的看法:Pinrang阿曼尼海滩病例
Pub Date : 2023-06-29 DOI: 10.15578/jksekp.v13i1.11850
S. Wahyuni, Subari Yanto, Andi Alamsyah Rivai
Salah satu pemangku kepentingan yang paling berpotensi terdampak program pembangunan, termasuk program pengembangan pariwisata, adalah masyarakat sekitar. Karenanya, informasi mengenai dampak positif maupun negatif yang terjadi pada masyarakat, dan persepsi mereka tentang hal tersebut sangat krusial dalam pengembangan kebijakan terkait. Penelitian ini dilakukan pada kasus Pantai Ammani, Kabupaten Pinrang, dengan tujuan untuk: (i) mengukur tingkat kesejahteraan, yang didasarkan pada indikator Badan Pusat Statistik (BPS, dan (ii) menganalisis persepsi masyarakat terkait kesejahteraan dihubungkan dengan pengembangan wisata di wilayah mereka. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara menggunakan kuesioner. Penentuan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling. Uji Kruskal-wallis H digunakan untuk menganalisis perbedaan persepsi masyarakat mengenai tingkat kesejahteraan berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (i) Persepsi masyarakat terhadap pengembangan pariwisata Pantai Ammani adalah positif atau berdampak baik terhadap aspek kesejahteraan masyarakat, (ii) Tidak terdapat perbedaan signifikan dari persepsi masyarakat berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan (p>0,05), (iii) Berdasarkan indikator menurut BPS, tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar (Desa Mattiro Tasi), termasuk ke dalam kategori sejahtera dengan pendapatan rata-rata penduduk di atas Rp 3.000.000/bulan, tingkat pendidikan hingga jenjang SMA / sederajat, dan fasilitas tempat tinggal yang lengkap, (iv) Terdapat perbedaan signifikan untuk indikator pendapatan dan pengeluaran berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan (p < 0,05). Implikasi kebijakan penelitian ini adalah pentingnya penekanan aspek dampak kesejahteraan, baik yang terbaca melalui pengukuran objektif maupun terefleksikan dari persepsi masyarakat dalam pengembangan program pembangunan, termasuk pengembangan pariwisata. Untuk itu, kebijakan komplemen yang mengakomodasikan aspek ini merupakan hal yang sangat relevan. Tittle: Public Perceptions of The Impact of Tourism Development on Community Wellbeing: Lessond from the Case of Pinrang’s Ammani Beachne of the stakeholders that most potentially affected by development programs, including tourism development programs, is the community. Therefore, information about the positive and negative impacts that have occurred on the community, and their perceptions of this issue is crucial in the development of related policies. This research was conducted on the Ammani Beach, Pinrang Regency, with the aim of: (i) measuring the level of welfare, which is based on the indicators of the Central Statistics Agency (BPS), and (ii) analyzing people’s perceptions regarding welfare related to tourism development in their area. The data was collected using observation, documentation and interview techniques using questionnaires. The respondents were determined using a purposive
包括旅游发展计划在内的最具影响力的发展利益相关者之一是社区社区。因此,关于社会的积极和消极影响的信息,以及他们对这些影响的看法在相关政策发展中是至关重要的。这项研究是针对Pinrang区的Ammani海滩病例进行的,其目的是:(i)测量福利水平,这些福利水平是基于统计局(BPS)的指示,以及(ii)分析与该地区旅游发展有关的社会对福利的看法。数据收集是用观察、文件和访谈技术进行的,使用问卷调查。受访者的决定是用采样技术进行的。Kruskal-wallis H测试用来分析人们对性别和教育水平的不同看法。研究结果表明:海滩(i)感知社会对旅游业发展的路上是积极或对公共福利方面的影响,(ii)并没有出现显著差异的感知社会基于性别和教育水平(p > 0。05),(iii)根据指标根据BPS,社会福利水平大约Mattiro村(完),包括到繁荣的范畴与居民平均收入高于$ 300 /月,高中/同等程度的教育水平和完整的住房设施,(iv)对于性别和教育水平的收入和支出指标(p < 0.05)存在重大差异。本研究政策的含义是强调福利影响方面的重要性,这些方面的重要性是通过客观的衡量和反映社会对发展计划(包括旅游)发展计划发展的看法所体现的。对其来说,完全适应这一方面的政策是非常相关的。社区健康发展中Tourism发展影响:Pinrang的Ammani Beachne来自Pinrang项目,包括Tourism开发项目,是社区。例如,关于活动在社区中发生的积极和消极的影响的信息,以及他们对这个问题的看法是相关政策发展的关键。这项研究是针对阿玛尼海滩、摄政机构的目标(i)进行评估,其目标是:将福利水平设定为:(BPS),并(ii)分析人们对福利的看法是基于对该地区的审美发展的看法。数据通过提问收集观察、文档和技术面试。这些反应者采用了采样技术的决心。关键的沃利斯测试是用来分析人们接受的基于性别和教育水平的社会差异的。以下建议:社区的知觉》(i)条的路上海滩旅游开发是阳性或有a impact on aspects of社区福利好,(ii)在不浓厚,不同性别从公共的知觉改编自》和教育水平(p > 0 . 05), (iii)改编自indicators弥足BPS的福利水平》,surrounding Mattiro村社区(完),是included in完毕之prosperous类别的平均收入300万/月,卢比高中水平的教育水平/equivalent,以及完整的房屋设施,(iv)基于性别和教育水平的收入和支出指标(p <0.05),有很大的不同。这项研究的政策影响是强调福利资产的重要性,通过客观评估和对发展计划的公共感知,包括旅游发展。由于这个原因,这种涉及这些方面的完全政策是非常相关的。
{"title":"Persepsi Masyarakat Tentang Dampak Pengembangan Pariwisata Pada Kesejahteraan Masyarakat: Kasus Pantai Ammani, Pinrang","authors":"S. Wahyuni, Subari Yanto, Andi Alamsyah Rivai","doi":"10.15578/jksekp.v13i1.11850","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i1.11850","url":null,"abstract":"Salah satu pemangku kepentingan yang paling berpotensi terdampak program pembangunan, termasuk program pengembangan pariwisata, adalah masyarakat sekitar. Karenanya, informasi mengenai dampak positif maupun negatif yang terjadi pada masyarakat, dan persepsi mereka tentang hal tersebut sangat krusial dalam pengembangan kebijakan terkait. Penelitian ini dilakukan pada kasus Pantai Ammani, Kabupaten Pinrang, dengan tujuan untuk: (i) mengukur tingkat kesejahteraan, yang didasarkan pada indikator Badan Pusat Statistik (BPS, dan (ii) menganalisis persepsi masyarakat terkait kesejahteraan dihubungkan dengan pengembangan wisata di wilayah mereka. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara menggunakan kuesioner. Penentuan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling. Uji Kruskal-wallis H digunakan untuk menganalisis perbedaan persepsi masyarakat mengenai tingkat kesejahteraan berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (i) Persepsi masyarakat terhadap pengembangan pariwisata Pantai Ammani adalah positif atau berdampak baik terhadap aspek kesejahteraan masyarakat, (ii) Tidak terdapat perbedaan signifikan dari persepsi masyarakat berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan (p>0,05), (iii) Berdasarkan indikator menurut BPS, tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar (Desa Mattiro Tasi), termasuk ke dalam kategori sejahtera dengan pendapatan rata-rata penduduk di atas Rp 3.000.000/bulan, tingkat pendidikan hingga jenjang SMA / sederajat, dan fasilitas tempat tinggal yang lengkap, (iv) Terdapat perbedaan signifikan untuk indikator pendapatan dan pengeluaran berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan (p < 0,05). Implikasi kebijakan penelitian ini adalah pentingnya penekanan aspek dampak kesejahteraan, baik yang terbaca melalui pengukuran objektif maupun terefleksikan dari persepsi masyarakat dalam pengembangan program pembangunan, termasuk pengembangan pariwisata. Untuk itu, kebijakan komplemen yang mengakomodasikan aspek ini merupakan hal yang sangat relevan. Tittle: Public Perceptions of The Impact of Tourism Development on Community Wellbeing: Lessond from the Case of Pinrang’s Ammani Beachne of the stakeholders that most potentially affected by development programs, including tourism development programs, is the community. Therefore, information about the positive and negative impacts that have occurred on the community, and their perceptions of this issue is crucial in the development of related policies. This research was conducted on the Ammani Beach, Pinrang Regency, with the aim of: (i) measuring the level of welfare, which is based on the indicators of the Central Statistics Agency (BPS), and (ii) analyzing people’s perceptions regarding welfare related to tourism development in their area. The data was collected using observation, documentation and interview techniques using questionnaires. The respondents were determined using a purposive","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128819116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Silvofishery Ecopreneurship - Strategi Untuk Pengembangan Ekosistem Mangrove Sebagai Kawasan Budi Daya Berkelanjutan
Pub Date : 2023-06-29 DOI: 10.15578/jksekp.v13i1.12339
Amal Arfan, M. Muin, Hasriyanti Hasriyanti, M. Yusuf, Irwansyah Sukri
Areal hutan mangrove berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan kawasan budidaya pada ekosistem mangrove tanpa merusak fungsi ekologisnya. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan metodologis deksriptif kualitatif, dengan data-data primer yang diperoleh dari wawancara mendalam dengan responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling berdasarkan profesi responden. Data-data dari responden tersebut diverifikasi dengan observasi dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Lokasi penelitian adalah ekosistem hutan mangrove di Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar, di mana masyarakat melakukan kegiatan penangkapan dan budi daya ikan di kawasan sekitarnya. Hasil SWOT menunjukkan bahwa lokus strategi terbaik berada pada kuadran I (0,55; 0,68) (strategi agresif), yaitu memaksimalkan kekuatan serta peluang untuk meraih keuntungan berkelanjutan. Strategi tersebut mencakup tiga poin utama: (1) penerapan konsep silvofishery-ecopreneurship, yang memadukan budidaya dengan pelestarian ekosistem mangrove, dan (2) peningkatan peran lembaga masyarakat dalam pengelolaan kawasan mangrove. (3) pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan kemandirian dengan inovasi yang berbasis kegiatan budidaya berkelanjutan. Implikasi dari hasil ini adalah bahwa pendekatan ecofishery-ecopreneurship perlu dipertimbangkan dalam pengembangan kebijakan pengelolaan hutan mangrove di berbagai lokasi. Tittle: Silvofishery Ecopreneurship – A Strategy for Developing Mangrove Ecosystem as a Sustainable Aquaculture Area Mangrove forests are potential to be developed as sustainable cultivation areas to increase the income of coastal communities. This study aims to analyze the strategy for developing cultivation areas in mangrove ecosystems without destroying their ecological functions. A qualitative descriptive method was conducted in this study based on primary data obtained from in-depth interviews. Sampling using the purposive sampling technique based on the profession of the respondent. The data of respondents are verified by observation and documentation. The data were analyzed using SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). The research location is a mangrove forest ecosystem in Sanrobone District, Takalar Regency, where the community carries out fishing and fish farming activities in the surrounding area. The SWOT analysis results show that the best strategic locus is in quadrant I (0.55; 0.68) (aggressive strategy), namely maximizing strengths and opportunities to gain sustainable profits. The strategy includes three main points: (1) application of the silvofishery-ecopreneurship concept, which combines cultivation with the preservation of mangrove ecosystems, and (2) increasing the role of community institutions in managing mangrove areas. (3) community empowerm
mangrove森林区有潜力成为一个耕地,以增加沿海地区的人口收入。本研究旨在分析红树林生态系统养殖区域战略,不损害其生态功能。该研究采用定性方法论的方法进行研究,主要是对经调查技术选择的采样者进行深入采访。受访者的数据通过观察和记录得到证实。数据使用SWOT技术进行分析。研究地点是Takalar区的mangrove森林生态系统。SWOT结果显示,最佳战略位置在I象限(0.55;(进攻性策略),即最大限度地利用人力和机会获得可持续利润。该战略包括三个要点:(1)将silvoshery - ecoprenship概念应用于与mangrove生态系统保护相结合的概念,以及(2)社区机构在mangrove区域管理方面的作用。(3)允许社会通过以可持续增长活动为基础的创新创造自力更生。这一结果的含义是,在不同地点的红树林管理政策的发展中,必须考虑到ecofishery- ecoprenement的方法。战略:Silvofishery ecopreny——一个可持续发展的红树林生态系统这项研究旨在分析在红树林生态系统中发展的文化策略,而不破坏它们的生态功能。本研究方法是基于内部审讯的原始数据进行的研究。采用采样技术,基于专业法。天文台和验尸官核实了反应数据。数据是用SWOT分析分析的。研究地点是位于北湖区三野根地区的一种红树林生态系统,当地居民在那里钓鱼、捕鱼和捕鱼活动。SWOT分析结果显示,最佳策略轨迹在I象限中(0.55;0.68) (aggressive strategy), namely maximiing strenging和机会给更可持续的产品。策略包括三个主要的要点:(1)应用silvofishery- ecosystems的应用,与mangrove ecosystems的保护相关,(2)增加社区领导的红树林地区的角色。(3)社区开发,以可持续的文化活动为基础的创新促进独立。这些结果的结果是,批准森林管理政策的发展需要考虑到在不同地点进行的红树林管理。
{"title":"Silvofishery Ecopreneurship - Strategi Untuk Pengembangan Ekosistem Mangrove Sebagai Kawasan Budi Daya Berkelanjutan","authors":"Amal Arfan, M. Muin, Hasriyanti Hasriyanti, M. Yusuf, Irwansyah Sukri","doi":"10.15578/jksekp.v13i1.12339","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i1.12339","url":null,"abstract":"Areal hutan mangrove berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan kawasan budidaya pada ekosistem mangrove tanpa merusak fungsi ekologisnya. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan metodologis deksriptif kualitatif, dengan data-data primer yang diperoleh dari wawancara mendalam dengan responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling berdasarkan profesi responden. Data-data dari responden tersebut diverifikasi dengan observasi dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Lokasi penelitian adalah ekosistem hutan mangrove di Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar, di mana masyarakat melakukan kegiatan penangkapan dan budi daya ikan di kawasan sekitarnya. Hasil SWOT menunjukkan bahwa lokus strategi terbaik berada pada kuadran I (0,55; 0,68) (strategi agresif), yaitu memaksimalkan kekuatan serta peluang untuk meraih keuntungan berkelanjutan. Strategi tersebut mencakup tiga poin utama: (1) penerapan konsep silvofishery-ecopreneurship, yang memadukan budidaya dengan pelestarian ekosistem mangrove, dan (2) peningkatan peran lembaga masyarakat dalam pengelolaan kawasan mangrove. (3) pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan kemandirian dengan inovasi yang berbasis kegiatan budidaya berkelanjutan. Implikasi dari hasil ini adalah bahwa pendekatan ecofishery-ecopreneurship perlu dipertimbangkan dalam pengembangan kebijakan pengelolaan hutan mangrove di berbagai lokasi. Tittle: Silvofishery Ecopreneurship – A Strategy for Developing Mangrove Ecosystem as a Sustainable Aquaculture Area Mangrove forests are potential to be developed as sustainable cultivation areas to increase the income of coastal communities. This study aims to analyze the strategy for developing cultivation areas in mangrove ecosystems without destroying their ecological functions. A qualitative descriptive method was conducted in this study based on primary data obtained from in-depth interviews. Sampling using the purposive sampling technique based on the profession of the respondent. The data of respondents are verified by observation and documentation. The data were analyzed using SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). The research location is a mangrove forest ecosystem in Sanrobone District, Takalar Regency, where the community carries out fishing and fish farming activities in the surrounding area. The SWOT analysis results show that the best strategic locus is in quadrant I (0.55; 0.68) (aggressive strategy), namely maximizing strengths and opportunities to gain sustainable profits. The strategy includes three main points: (1) application of the silvofishery-ecopreneurship concept, which combines cultivation with the preservation of mangrove ecosystems, and (2) increasing the role of community institutions in managing mangrove areas. (3) community empowerm","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127902403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Persepsi Masyarakat Untuk Pengembangan Wisata Berkelanjutan di Pesisir Madura 人们对马都拉海岸可持续旅游发展的看法
Pub Date : 2023-06-27 DOI: 10.15578/jksekp.v13i1.12285
R. Nugroho, Mochammad Reza Adiyanto
Pemerintah Kabupaten Bangkalan menyusun rencana untuk mengoptimalkan potensi wilayah pesisir melalui pembangunan wisata berkelanjutan di Desa Tajungan. Dalam hal ini, pelibatan masyarakat dalam perumusan kebijakan terkait merupakan hal yang sangat relevan. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat, terutama mengenai dampak terkait, yang harus diprioritaskan penanganannya oleh pengambil kebijakan. Terdapat tiga kriteria dampak pengembangan pariwisata berkelanjutan, baik positif maupun negatif, yang dijadikan fokus perhatian dalam penelitian ini, yaitu dampak ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Pendekatan penelitian bersifat kuantitatif, dengan pemilihan responden secara purposive. Jumlah responden sebanyak 25 orang dari 8 kategori. Model yang diacu dalam penelitian ini adalah Analytic Hierarchy Process. Hasil menunjukkan bahwa dampak positif yang menjadi harapan masyarakat dan harus menjadi prioritas perhatian adalah dampak ekonomi berupa dorongan untuk perkembangan kewirausahaan, dampak sosial budaya terkait penambahan infrastruktur baru, dan dampak lingkungan peningkatan kesadaran lingkungan. Sementara itu, dampak negatif yang menjadi kekhawatiran utama masyarakat dan perlu menjadi fokus perhatian pengambil kebijakan adalah dampak ekonomi terkait ketergantungan terhadap pencaharian berbasis pariwisata, dampak sosial berupa tekanan infrastruktur dan kemacetan. Implikasi kebijakan dari hasil-hasil tersebut adalah: perlunya program-program untuk mendorong kewirausahaan, misalnya melalui penyelenggaraan pelatihan dan pembimbingan usaha, dan penguatan modal usaha. Sisi infrastruktur perlu didukung dengan alokasi anggaran khusus yang diarahkan pada perbaikan jalan dan infrastruktur desa. Untuk aspek lingkungan, hasil penelitian mengarah pada implikasi tentang perlunya upaya masif untuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang berbagai aspek lingkungan.Tittle: Community Perception for the Development of Sustainable Tourism on Coastal Madura The government of Bangkalan Regency has developed a plan to optimize the potential of the coastal area of Tajungan Village for sustainable tourism development. In this case, it is relevant to involve community in formulating related policies. The research aims to identify public perceptions, especially regarding the related impacts, that must be put in priority for by policymakers. There are three criteria of the impact of sustainable tourism development, both positive and negative, which are the focus in this study, namely economic, sociocultural, and environmental impacts. The research approach is quantitative, with a purposive selection of respondents. The number of respondents was 25 people from 8 categories. The study refer to the model of Analytic Hierarchy Process. The results of the study showed that the positive impacts, which are expected by the community and must be put in priority, are economic impacts in the form of encouragement for entrepreneurial development, sociocultur
邦卡兰县政府制定了计划,通过塔贡村的可持续旅游发展,充分发挥沿海地区的潜力。在这方面,公民在相关政策制定上的参与是非常相关的。这项研究的目的是确定人们的看法,特别是对相关影响的看法,这应该由政策制定者优先处理。可持续旅游发展影响的三个标准,无论是积极的还是消极的,已经成为这项研究的重点,包括经济、社会文化和环境影响。研究方法是定量的,选择有目的的受访者。被调查的人数是8个类别中的25个。本研究的模型是分析后分析过程。结果表明,积极的影响成为社会的希望,应该成为关注的首要目标,是对创业发展的鼓励、与新基础设施相关的社会文化影响,以及环境提高意识的影响。与此同时,政策制约者最关心的负面影响是依赖旅游业的经济影响、基础设施压力和交通堵塞的社会影响。这些结果的政策含义是:项目需要鼓励创业,例如通过培训和企业指导安排和加强企业资本。基础设施方面需要支持针对道路建设和农村基础设施的具体预算分配。在环境方面,研究结果导致了大规模努力提高公众对环境各个方面的认识的影响。Tittle:联合国开发的可持续旅游在马杜拉社区已经制定了一个计划,以优化watunvillage社区的潜在发展。在这种情况下,这与重新建立关系政策相关。这项研究旨在确定公众的看法,特别是考虑到相关的影响,这应该是警察小组优先考虑的。有三种可持续旅游发展影响因素,积极和消极,这两种研究都是集中的,在社会文化和环境冲突中。研究的结果是定量的,有选择性的责任感。负责任的号码是8个类别中的25个。分析程序模型的研究。《积极impacts results of The study那里那顺便说一下,这一点是社区和一定经济impacts放进优先,是为企业家发展,sociocultural in The form of encouragement impacts相关《新基础设施和环境的加法,impacts of The increasing环保意识。消极的影响,这是社区关注和需要成为policymakers的焦点,经济影响影响影响在基础上的livelihoods和社会影响。这些结果的政策影响是投资包括商业培训和指导、资本重组计划的必要条件。基础设施必须与金融支持合作,促进发展道路和农村基础设施。在环境调查中,各种各样的环境调查,包括巨大的努力增加公共意识的必要性。
{"title":"Persepsi Masyarakat Untuk Pengembangan Wisata Berkelanjutan di Pesisir Madura","authors":"R. Nugroho, Mochammad Reza Adiyanto","doi":"10.15578/jksekp.v13i1.12285","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i1.12285","url":null,"abstract":"Pemerintah Kabupaten Bangkalan menyusun rencana untuk mengoptimalkan potensi wilayah pesisir melalui pembangunan wisata berkelanjutan di Desa Tajungan. Dalam hal ini, pelibatan masyarakat dalam perumusan kebijakan terkait merupakan hal yang sangat relevan. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat, terutama mengenai dampak terkait, yang harus diprioritaskan penanganannya oleh pengambil kebijakan. Terdapat tiga kriteria dampak pengembangan pariwisata berkelanjutan, baik positif maupun negatif, yang dijadikan fokus perhatian dalam penelitian ini, yaitu dampak ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Pendekatan penelitian bersifat kuantitatif, dengan pemilihan responden secara purposive. Jumlah responden sebanyak 25 orang dari 8 kategori. Model yang diacu dalam penelitian ini adalah Analytic Hierarchy Process. Hasil menunjukkan bahwa dampak positif yang menjadi harapan masyarakat dan harus menjadi prioritas perhatian adalah dampak ekonomi berupa dorongan untuk perkembangan kewirausahaan, dampak sosial budaya terkait penambahan infrastruktur baru, dan dampak lingkungan peningkatan kesadaran lingkungan. Sementara itu, dampak negatif yang menjadi kekhawatiran utama masyarakat dan perlu menjadi fokus perhatian pengambil kebijakan adalah dampak ekonomi terkait ketergantungan terhadap pencaharian berbasis pariwisata, dampak sosial berupa tekanan infrastruktur dan kemacetan. Implikasi kebijakan dari hasil-hasil tersebut adalah: perlunya program-program untuk mendorong kewirausahaan, misalnya melalui penyelenggaraan pelatihan dan pembimbingan usaha, dan penguatan modal usaha. Sisi infrastruktur perlu didukung dengan alokasi anggaran khusus yang diarahkan pada perbaikan jalan dan infrastruktur desa. Untuk aspek lingkungan, hasil penelitian mengarah pada implikasi tentang perlunya upaya masif untuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang berbagai aspek lingkungan.Tittle: Community Perception for the Development of Sustainable Tourism on Coastal Madura The government of Bangkalan Regency has developed a plan to optimize the potential of the coastal area of Tajungan Village for sustainable tourism development. In this case, it is relevant to involve community in formulating related policies. The research aims to identify public perceptions, especially regarding the related impacts, that must be put in priority for by policymakers. There are three criteria of the impact of sustainable tourism development, both positive and negative, which are the focus in this study, namely economic, sociocultural, and environmental impacts. The research approach is quantitative, with a purposive selection of respondents. The number of respondents was 25 people from 8 categories. The study refer to the model of Analytic Hierarchy Process. The results of the study showed that the positive impacts, which are expected by the community and must be put in priority, are economic impacts in the form of encouragement for entrepreneurial development, sociocultur","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"275 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123720287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penyelesaian Konflik Nelayan Melalui Pembangunan Permukiman Bersama (Studi Kasus di Kota Cilacap) 通过联合定居点发展解决渔民冲突(西拉卡普市案例研究)
Pub Date : 2023-06-27 DOI: 10.15578/jksekp.v13i1.11093
Agus Darwanto, Lili Pujiastuti, Silvi Fatika Wulandari
Penerapan larangan penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau (trawl) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 39 Tahun 1980 telah menimbulkan konflik antara nelayan trawl dan nelayan lainnya. Hal itu terjadi juga di Cilacap, yang melibatkan nelayan Bonbaru versus nelayan Sidakaya Bakung yang terjadi pada tahun 1985, yang disebut perang perahu. Konflik yang diikuti tawuran antarpemuda dari kedua kampung itu menciptakan nuansa permusuhan hingga bertahun-tahun, dan baru benar-benar terhenti ketika pemerintah membuka kawasan perumahan nelayan dan pembagian kaveling di wilayah Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap (PPNC), penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik yang terjadi antara dua komunitas nelayan tersebut, dan mengukur tingkat efektivitas pembauran warga dari kedua daerah di Perumahan PPNC untuk melerai dampak konflik perang perahu. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method dengan memadukan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menyajikan data dalam bentuk numerik dan grafik. Hasil survei menunjukkan bahwa penyebab kerukunan warga dalam pembauran di Perumahan PPNC adalah kebutuhan untuk bersosialisasi. Selain itu, hasil survei menunjukkan bahwa 80% responden menyatakan bahwa pembauran di Perumahan PPNC efektif merukunkan para nelayan dari kedua daerah yang berkonflik, bahkan 13,3% menyatakan sangat efektif. Survei juga menunjukan bahwa 60% responden menyatakan bahwa pembauran di Perumahan PPNC efektif merukunkan remaja dari kedua daerah tersebut, bahkan 23,3% menyatakan sangat efektif. Dengan demikian, pembangunan perumahan PPNC terbukti efektif melerai permusuhan bertahun-tahun sebagai dampak dari perang perahu. Title: Resolving Fishermen Conflict through the Development of Co-settlement (Case Study in Cilacap City)The implementation of the ban on fishing using trawlers through Presidential Decree (Keppres) Number 39 of 1980 has created conflict between trawl fishermen and other fishermen. The conflict also happened in Cilacap, which involved a boat war involving Bonbaru fishermen versus Sidakaya Bakung fishermen that occurred in 1985, which was called a boat war. Then, the conflict was followed by brawls between youths from the two villages, creating an atmosphere of hostility that lasted for years. Was only recently that the dispute really stopped when the government opened a residential area for fishermen and distribution of plots in the Cilacap Archipelago Fishing Port (PPNC) area. The purpose of this study aims to describe the conflict that occurred between the two fishing communities, and this is to measure the level of effectiveness of assimilation of residents from the two areas in PPNC housing to break up the impact of boat war conflicts. The research method used is the mixed method by combining qualitative methods and quantitative methods. Data analysis used is descriptive analysis by presenting data in numerical and graphical forms. T
在 1980 年第 39 号总统令(Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 39 Tahun 1980)的推动下,槟榔屿的拖网捕捞业得到了发展。1985年,西达卡亚-巴孔(Sidakaya Bakung)渔场与西拉卡普(Cilacap)渔场发生冲突,双方互不相让。在该地区的一个村落中,反砍伐森林的活动使该地的森林覆盖率上升到了一个新的水平,而在西拉卡普省(PPNC)的一个村落中,森林覆盖率上升到了一个新的水平,而在该地的一个村落中,森林覆盖率上升到了一个新的水平、该项目旨在加强与当地社区的联系,并提高PPNC社区的战争效率,从而提高社区的凝聚力。研究采用的方法是混合法和权衡法。数据分析法是一种桌面分析法,可以从数字和图形中获取数据。调查结果表明,PPNC Perumahan 地区的战争人口数量已成为提高妇女地位的关键因素。因此,调查显示,80%的受访者认为 Perumahan PPNC 的垃圾处理设施能有效地处理当地的垃圾,13.3%的受访者认为垃圾处理设施能有效地处理当地的垃圾。调查还显示,有 60% 的受访者表示,PPNC 社区的妇女在社区中的地位得到了提高,有 23.3% 的受访者表示,社区的妇女在社区中的地位得到了提高。从数据上看,PPNC 的项目都很成功,因为它们都获得了当地居民的许可。标题:通过发展共同定居点解决渔民冲突(西拉卡普市案例研究)1980 年第 39 号总统令(Keppres)禁止使用拖网渔船捕鱼,这在拖网渔民和其他渔民之间造成了冲突。这种冲突也发生在西拉卡普市,1985 年,邦巴鲁(Bonbaru)渔民与西达卡亚-巴孔(Sidakaya Bakung)渔民之间发生了一场被称为 "渔船战争 "的渔船战争。冲突之后,两个村庄的年轻人又发生了斗殴,造成了持续多年的敌对气氛。直到最近,政府在西拉卡普群岛渔港(PPNC)地区开放了渔民居住区并分配了地块,争端才真正停止。本研究的目的是描述两个渔民社区之间发生的冲突,从而衡量两个地区的居民在 PPNC 住房中的同化程度,以消除船战冲突的影响。采用的研究方法是将定性方法和定量方法相结合的混合方法。数据分析采用描述性分析,以数字和图表形式呈现数据。一项有 30 名 PPNC 房屋居民参与的调查得出的数据结果显示,70% 的受访者认为,PPNC 房屋居民和谐相处的原因是社交的需要。此外,调查结果显示,80%的受访者表示,PPNC Housing 的同化在协调来自两个冲突地区的渔民方面是有效的,甚至有 13.3%的受访者表示非常有效。调查还显示,60%的受访者表示,PPNC 住房的同化在协调两个地区的青年方面很有效,甚至有 23.3%的受访者表示非常有效。因此,事实证明,PPNC 住房的建设有效地化解了船战造成的多年敌意。
{"title":"Penyelesaian Konflik Nelayan Melalui Pembangunan Permukiman Bersama (Studi Kasus di Kota Cilacap)","authors":"Agus Darwanto, Lili Pujiastuti, Silvi Fatika Wulandari","doi":"10.15578/jksekp.v13i1.11093","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i1.11093","url":null,"abstract":"Penerapan larangan penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau (trawl) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 39 Tahun 1980 telah menimbulkan konflik antara nelayan trawl dan nelayan lainnya. Hal itu terjadi juga di Cilacap, yang melibatkan nelayan Bonbaru versus nelayan Sidakaya Bakung yang terjadi pada tahun 1985, yang disebut perang perahu. Konflik yang diikuti tawuran antarpemuda dari kedua kampung itu menciptakan nuansa permusuhan hingga bertahun-tahun, dan baru benar-benar terhenti ketika pemerintah membuka kawasan perumahan nelayan dan pembagian kaveling di wilayah Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap (PPNC), penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik yang terjadi antara dua komunitas nelayan tersebut, dan mengukur tingkat efektivitas pembauran warga dari kedua daerah di Perumahan PPNC untuk melerai dampak konflik perang perahu. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method dengan memadukan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menyajikan data dalam bentuk numerik dan grafik. Hasil survei menunjukkan bahwa penyebab kerukunan warga dalam pembauran di Perumahan PPNC adalah kebutuhan untuk bersosialisasi. Selain itu, hasil survei menunjukkan bahwa 80% responden menyatakan bahwa pembauran di Perumahan PPNC efektif merukunkan para nelayan dari kedua daerah yang berkonflik, bahkan 13,3% menyatakan sangat efektif. Survei juga menunjukan bahwa 60% responden menyatakan bahwa pembauran di Perumahan PPNC efektif merukunkan remaja dari kedua daerah tersebut, bahkan 23,3% menyatakan sangat efektif. Dengan demikian, pembangunan perumahan PPNC terbukti efektif melerai permusuhan bertahun-tahun sebagai dampak dari perang perahu. Title: Resolving Fishermen Conflict through the Development of Co-settlement (Case Study in Cilacap City)The implementation of the ban on fishing using trawlers through Presidential Decree (Keppres) Number 39 of 1980 has created conflict between trawl fishermen and other fishermen. The conflict also happened in Cilacap, which involved a boat war involving Bonbaru fishermen versus Sidakaya Bakung fishermen that occurred in 1985, which was called a boat war. Then, the conflict was followed by brawls between youths from the two villages, creating an atmosphere of hostility that lasted for years. Was only recently that the dispute really stopped when the government opened a residential area for fishermen and distribution of plots in the Cilacap Archipelago Fishing Port (PPNC) area. The purpose of this study aims to describe the conflict that occurred between the two fishing communities, and this is to measure the level of effectiveness of assimilation of residents from the two areas in PPNC housing to break up the impact of boat war conflicts. The research method used is the mixed method by combining qualitative methods and quantitative methods. Data analysis used is descriptive analysis by presenting data in numerical and graphical forms. T","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139368343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Front and Back Matter 正面和背面
Pub Date : 2023-05-29 DOI: 10.15578/jksekp.v13i1.12948
Redaksi Pelaksana
{"title":"Front and Back Matter","authors":"Redaksi Pelaksana","doi":"10.15578/jksekp.v13i1.12948","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i1.12948","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122923060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pendekatan Kebijakan Keadilan Biru Untuk Pengelolaan Perikanan Skala Kecil di Kabupaten Natuna 在纳图纳地区管理小规模渔业的蓝色司法政策方法
Pub Date : 2022-12-28 DOI: 10.15578/jksekp.v12i2.11468
Radityo Pramoda, Tenny Apriliani, Armen Zulham, Riesti Triyanti, Nurlaili Nurlaili
Membangun keadilan biru terhadap pertumbuhan ekonomi laut yang berkelanjutan, merupakan salah satu kebijakan penting dalam rangka menyejahterakan nelayan skala kecil. Nelayan skala kecil di Kabupaten Natuna menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dengan dinamika kewilayahan maupun ekosistem sebagai media hidup sumber daya ikan. Kajian ini memiliki kebaruan pada materi pembahasan yang mengambil tema keadilan biru, karena pada skala nasional masih sangat jarang dijadikan sebagai topik penelitian. Berdasarkan hal itu, tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran secara komprehensif tentang kebijakan pemanfaatan potensi perikanan nelayan skala kecil di Kabupaten Natuna melalui 10 indikator pendekatan keadilan biru. Penelitian kualitatif ini dianalisis menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan studi kasus dan dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator keadilan biru yang perlu diperbaiki diantaranya: 1) perampasan, pemindahan, dan perebutan laut; 2) degradasi lingkungan dan pengurangan ketersediaan jasa ekosistem; 3) dampak mata pencaharian nelayan kecil; 4) marginalisasi perempuan. Implikasi kebijakan kajian ini memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk: 1) menambah jumlah personel pengawas dan armada kapalnya; 2) membentuk tim khusus yang mengawasi pasokan dan penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi kebutuhan operasional nelayan skala kecil; 3) melaksanakan pengawasan terpadu dan mengaktifkan kembali fungsi kelompok masyarakat pengawas; 4). melakukan pendekatan dan sosialisasi dalam rangka meningkatkan pendidikan formal kaum perempuan sebagai upaya menciptakan kesetaraan gender. Title: Blue Justice Policy Approach for Small-Scale Fishery Management in Natuna Regency Developing blue justice for sustainable marine economic growth is one of the important policies in the context of the welfare for small-scale fishers. Small-scale fishers in Natuna Regency becomes is become an inseparable unit with the regional dynamics and ecosystems as a fish resource living media. This study has novelty in the discussion material that takes the theme of blue justice, because on a national scale it is still very rarely used as a research topic. Based on that, this study aim examine the policy of exploiting the potential of small-scale fishers in the Natuna Regency through 10 blue justice approach indicators. This qualitative research analyzes by empirical juridical methods with a case study and descriptive approach. The results show that equity indicators need to be improved: 1) dispossession, displacement, and ocean grabbing; 2) environmental degradation and reduction of availability of ecosystem services; 3) livelihood impacts for small-scale fishers; 4) marginalization of women. The policy implications of this study provide recommendations to the central government and local governments to: 1) increase the number of supervisory personnel and their fleet of ships; 2) establish a specia
为海洋可持续经济增长建立蓝色正义,是促成小规模渔民繁荣的重要政策之一。纳图纳地区的小型渔民已经成为一个整体,作为鱼类资源的活媒体,渔业与自然和生态系统的动态是密集型的。这项研究对以“蓝色正义”为主题的讨论材料有所了解,因为在国家范围内,研究对象仍然很少。在此基础上,本研究的目标是通过10个指标来全面了解纳图纳地区可能的小规模渔业渔业政策。这种定性研究是通过案例研究方法和描述性描述来分析的。研究表明,蓝色正义需要纠正的指标有以下几点:2)环境退化和生态系统服务减少;3)小渔民生计的影响;4)女性边缘化。这项研究政策的含义是建议中央政府和地方政府:(1)增加监督人员和他们的舰队;2)成立特别小组监督低规模渔民运营需求的燃料供应和输送;3)进行协调监督,恢复监督群体的功能;4).为了促进妇女的正规教育而采用各种方法和社会化,以促进性别平等。标题:蓝色正义警察在na金枪鱼开发的绿色正义促进可持续的海洋经济增长是福利范围内最重要的警察之一。作为鱼资源资源共享的区域动态和生态系统,人类在Natuna rement的飞鱼变成了一个不可分离的单位。这项研究提出了质疑蓝色正义主题的材料,因为在国家的天平上,它仍然非常罕见地用作研究课题。基于此,这项研究揭示了10个蓝色正义卫士在命运紧急情况下严重泄露的潜在目标。这是一种有资格的研究分析,由经验判断的方法与案例研究和描述批准。代表需要被放大的指标显示:1)曝光、减值和海洋掠夺;2)生态系统服务环境退化与减少;生活对小费雪的影响。4)妇女的边缘化。这项研究提供给中央政府和当地政府的政策建议:1)增加他们的监督人员和舰队的编号;建立一个特别的团队,依靠补贴的燃料供应和分配来满足人们对小规模渔民的需求;(3)实施集成超愿景和社区集团的功能;4).寻求进步和社会社会主义,以努力创造性别平等为目标。
{"title":"Pendekatan Kebijakan Keadilan Biru Untuk Pengelolaan Perikanan Skala Kecil di Kabupaten Natuna","authors":"Radityo Pramoda, Tenny Apriliani, Armen Zulham, Riesti Triyanti, Nurlaili Nurlaili","doi":"10.15578/jksekp.v12i2.11468","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v12i2.11468","url":null,"abstract":"Membangun keadilan biru terhadap pertumbuhan ekonomi laut yang berkelanjutan, merupakan salah satu kebijakan penting dalam rangka menyejahterakan nelayan skala kecil. Nelayan skala kecil di Kabupaten Natuna menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dengan dinamika kewilayahan maupun ekosistem sebagai media hidup sumber daya ikan. Kajian ini memiliki kebaruan pada materi pembahasan yang mengambil tema keadilan biru, karena pada skala nasional masih sangat jarang dijadikan sebagai topik penelitian. Berdasarkan hal itu, tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran secara komprehensif tentang kebijakan pemanfaatan potensi perikanan nelayan skala kecil di Kabupaten Natuna melalui 10 indikator pendekatan keadilan biru. Penelitian kualitatif ini dianalisis menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan studi kasus dan dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator keadilan biru yang perlu diperbaiki diantaranya: 1) perampasan, pemindahan, dan perebutan laut; 2) degradasi lingkungan dan pengurangan ketersediaan jasa ekosistem; 3) dampak mata pencaharian nelayan kecil; 4) marginalisasi perempuan. Implikasi kebijakan kajian ini memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk: 1) menambah jumlah personel pengawas dan armada kapalnya; 2) membentuk tim khusus yang mengawasi pasokan dan penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi kebutuhan operasional nelayan skala kecil; 3) melaksanakan pengawasan terpadu dan mengaktifkan kembali fungsi kelompok masyarakat pengawas; 4). melakukan pendekatan dan sosialisasi dalam rangka meningkatkan pendidikan formal kaum perempuan sebagai upaya menciptakan kesetaraan gender. Title: Blue Justice Policy Approach for Small-Scale Fishery Management in Natuna Regency Developing blue justice for sustainable marine economic growth is one of the important policies in the context of the welfare for small-scale fishers. Small-scale fishers in Natuna Regency becomes is become an inseparable unit with the regional dynamics and ecosystems as a fish resource living media. This study has novelty in the discussion material that takes the theme of blue justice, because on a national scale it is still very rarely used as a research topic. Based on that, this study aim examine the policy of exploiting the potential of small-scale fishers in the Natuna Regency through 10 blue justice approach indicators. This qualitative research analyzes by empirical juridical methods with a case study and descriptive approach. The results show that equity indicators need to be improved: 1) dispossession, displacement, and ocean grabbing; 2) environmental degradation and reduction of availability of ecosystem services; 3) livelihood impacts for small-scale fishers; 4) marginalization of women. The policy implications of this study provide recommendations to the central government and local governments to: 1) increase the number of supervisory personnel and their fleet of ships; 2) establish a specia","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"132 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124270757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perspektif Sosiokultural Nelayan Kedung Cowek Terhadap Pandemi Covid-19 di Surabaya 渔民对泗水Covid-19大流行的社会文化观点
Pub Date : 2022-12-28 DOI: 10.15578/jksekp.v12i2.11038
P. Nuryananda, Probo Darono Yakti, Wulan Anggit Utami
Selepas periode puncak pandemi Covid-19, pemerintah menghimbau masyarakat untuk segera kembali pada kehidupan normal dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Himbauan dikeluarkan menyusul masa-masa sulit di mana selama 1,5 tahun pergerakan masyarakat terkendala oleh kebijakan pemerintah yang membatasi kegiatan ekonomi dan sosial. Dengan aktivitas sosial dan ekonomi yang sangat masif di masa normal dan karenanya mengalami tekanan yang signifikan pada masa pandemi, kasus komunitas nelayan Kedung Cowek di Kota Surabaya memberi pelajaran baik untuk penerapan kebijakan serupa di masa yang akan datang. Dengan latar belakang tersebut, penelitian bertujuan menganalisis situasi kehidupan sosial ekonomi masyarakat pesisir Kedung Cowek terkait dengan pandemi dilihat dari perpektif sosiokultural. Penelitian dilakukan pada tahun 2021 menggunakan metodologi kualitatif, yang menerapkan analisis data etnografi dan mengacu pada kerangka pemikiran trinitas strategi Carl von Clausewitz dan etnografi baru James Spradley. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat yang terdiri atas pejabat pemerintah kelurahan, komunitas nelayan, dan masyarakat umum di lokasi penelitian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) pandemi tidak mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat nelayan terkait ekonomi dan lingkungan; nelayan tetap melaut meskipun ada himbauan pembatasan, (2) terjadi fenomena resistensi masyarakat terhadap himbauan pembatasan kegiatan terkait pandemi Covid-19, dan (3) masyarakat nelayan memiliki resiliensi sosiokultural yang menyebabkan pandemi tidak terpengaruh secara fundamental. Implikasi kebijakan dari penelitian ini pentingnya memandang perpektif sosiokultural masyarakat sebagai sebuah aspek penting yang karenanya perlu diakomodasikan sebagai salah satu konsideran utama dalam penerapan kebijakan terkait kondisi kebencanaan seperti terjadi pada masa pandemi Covid-19. Tittle: Sociocultural Perspective of Fishermen Community in Kedung Cowek on Covid-19 Pandemic In Surabaya The COVID-19 pandemic has become a new challenge for businesses and communities around the world. In particular, the community is encouraged to resume their activities to support the post-pandemic economic recovery program. This advisory was issued after almost one and a half years the community was asked to limit many activities, especially economic and social activities. Kedung Cowek fishermen in Surabaya City are an example of a fishing community facing post-pandemic socioeconomic recovery. This study aims to 1) describe the economic activities of coastal communities during a pandemic and 2) their interactions with market traders during a pandemic. This study uses a qualitative methodology by analyzing ethnographic data taken from primary data sources through in-depth interviews with community leaders consisting of village government officials, fishing communities and the general public in Kedung Cowek Village. The analysis was carried out using
在Covid-19大流行的高峰期之后,政府敦促公众迅速恢复正常生活,以加速大流行后经济的恢复。在一段艰难的时期,长达一年的时间里,人民的行动受到政府限制经济和社会活动的政策的限制。在正常情况下,由于巨大的社会和经济活动,并因此在大流行中面临重大压力,泗水市的鸭塘渔人事件为今后的类似政策实施提供了良好的教育。在这种背景下,这项研究旨在分析与大流行有关的沿海社会经济环境。该研究于2021年采用定性方法论,采用人种志数据分析,参考三位一体思想的框架,卡尔·冯·克劳sewitz和詹姆斯·斯普德利的新人种志。数据是通过对政府官员、渔民社区和研究地点的公众人物进行深入采访获得的。本研究发现:(1)流行病不会改变渔民社会的经济和环境关系的观点和行为;渔民不顾限制继续出海,(2)对Covid-19大流行活动的抵抗性现象,(3)渔民社会具有社会文化缺陷,导致大流行不受基本影响。这项研究的政策含义是,将社会文化视角视为一个重要方面,因此需要接受为Covid-19大流行期间发生的与唯美相关政策实施中的一个关键因素。社交社区对泗水共赏19场共赏活动的影响已成为世界各地商业和公社的新挑战。在某些方面,社区正在努力恢复对后大萧条经济复苏计划的支持。这个建议是在将近一年半之后提出的,社区要求限制许多活动,尤其是经济和社会活动。泗水市的可待因是随后流行经济复苏的渔场社区表现。这项研究首先考虑的是,在大流行期间,人们对市场商人的兴趣。这项研究的结果是一种基于分析ethno图形的对等方法的研究结果,是通过国务院对村民政府考虑的社区领导、钓鱼公社和基东村的一般公众进行的调查。分析是通过卡尔·冯·克劳塞维茨和詹姆斯·斯普德利的新诗学研究得出的。这项研究于2021年在泗水市的杜威村举行,当时泗水市是钓鱼社区的中心。这项研究发现(1)大流行并没有改变渔村社区的行为和行为,as well as环境清洁,所以发展到这种他们场所去海尽管捕捞为restrictions呼唤》和社区(2)有一个现象是抵抗到restrictions on》的活动相关的通话COVID-19流行哪种是indicated by the characteristics of钓鱼communities谁有sociocultural)所以这不是fundamentally划破受到影响。这个案子的结果表明,COVID-19在泗水杜威村的社会行为上没有留下任何重要影响。
{"title":"Perspektif Sosiokultural Nelayan Kedung Cowek Terhadap Pandemi Covid-19 di Surabaya","authors":"P. Nuryananda, Probo Darono Yakti, Wulan Anggit Utami","doi":"10.15578/jksekp.v12i2.11038","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v12i2.11038","url":null,"abstract":"Selepas periode puncak pandemi Covid-19, pemerintah menghimbau masyarakat untuk segera kembali pada kehidupan normal dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Himbauan dikeluarkan menyusul masa-masa sulit di mana selama 1,5 tahun pergerakan masyarakat terkendala oleh kebijakan pemerintah yang membatasi kegiatan ekonomi dan sosial. Dengan aktivitas sosial dan ekonomi yang sangat masif di masa normal dan karenanya mengalami tekanan yang signifikan pada masa pandemi, kasus komunitas nelayan Kedung Cowek di Kota Surabaya memberi pelajaran baik untuk penerapan kebijakan serupa di masa yang akan datang. Dengan latar belakang tersebut, penelitian bertujuan menganalisis situasi kehidupan sosial ekonomi masyarakat pesisir Kedung Cowek terkait dengan pandemi dilihat dari perpektif sosiokultural. Penelitian dilakukan pada tahun 2021 menggunakan metodologi kualitatif, yang menerapkan analisis data etnografi dan mengacu pada kerangka pemikiran trinitas strategi Carl von Clausewitz dan etnografi baru James Spradley. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat yang terdiri atas pejabat pemerintah kelurahan, komunitas nelayan, dan masyarakat umum di lokasi penelitian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) pandemi tidak mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat nelayan terkait ekonomi dan lingkungan; nelayan tetap melaut meskipun ada himbauan pembatasan, (2) terjadi fenomena resistensi masyarakat terhadap himbauan pembatasan kegiatan terkait pandemi Covid-19, dan (3) masyarakat nelayan memiliki resiliensi sosiokultural yang menyebabkan pandemi tidak terpengaruh secara fundamental. Implikasi kebijakan dari penelitian ini pentingnya memandang perpektif sosiokultural masyarakat sebagai sebuah aspek penting yang karenanya perlu diakomodasikan sebagai salah satu konsideran utama dalam penerapan kebijakan terkait kondisi kebencanaan seperti terjadi pada masa pandemi Covid-19. Tittle: Sociocultural Perspective of Fishermen Community in Kedung Cowek on Covid-19 Pandemic In Surabaya The COVID-19 pandemic has become a new challenge for businesses and communities around the world. In particular, the community is encouraged to resume their activities to support the post-pandemic economic recovery program. This advisory was issued after almost one and a half years the community was asked to limit many activities, especially economic and social activities. Kedung Cowek fishermen in Surabaya City are an example of a fishing community facing post-pandemic socioeconomic recovery. This study aims to 1) describe the economic activities of coastal communities during a pandemic and 2) their interactions with market traders during a pandemic. This study uses a qualitative methodology by analyzing ethnographic data taken from primary data sources through in-depth interviews with community leaders consisting of village government officials, fishing communities and the general public in Kedung Cowek Village. The analysis was carried out using ","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124350995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1