首页 > 最新文献

Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan最新文献

英文 中文
DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR KEPITING/RAJUNGAN OLAHAN INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT: PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL 印度尼西亚加工产品到美国出口的保证:方法错误校正模型
Pub Date : 2020-12-29 DOI: 10.15578/jksekp.v10i2.9271
Estu Sri Luhur, A. Asnawi, Freshty Yulia Arthatiani, Siti hajar Suryawati
Kepiting/rajungan merupakan salah satu komoditas ekspor perikanan yang terus meningkat permintaannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis permintaan ekspor kepiting/rajungan olahan Indonesia ke Amerika Serikat sebagai pasar tujuan utama. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data harga ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat, volume produksi kepiting/rajungan di dalam negeri, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Data tersebut diperoleh dari UN-Comtrade, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Badan Pusat Statistik (BPS). Metode analisis data yang digunakan adalah ekonometrika dinamis dengan pendekatan Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh terhadap permintaan ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat pada jangka pendek adalah harga ekspor dan volume produksi di dalam negeri dengan nilai koefisien masing-masing sebesar -0.7818 dan 0.5270. Pada jangka panjang, variabel yang berpengaruh adalah harga ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat dengan nilai koefisien sebesar - 0.7938. Upaya peningkatan volume ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat dapat dilakukan dengan kebijakan melalui usaha nelayan dan perbaikan mekanisme rantai pasok (foodchains) yang berdampak menurunkan harga ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat dan perbaikan kualitas produksi kepiting/rajungan di Indonesia. Selain itu, seiring dengan meningkatnya permintaan kepiting/rajungan di Amerika Serikat dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor kepiting/rajungan ke Amerika Serikat.Title: Determinants of Demand for Indonesian Export of Processed Crabs to the United States: An Error Correction Model ApproachCrab is one of fishery export commodity that has continuing increase in demand. This study aimed to analyze demand for Indonesian processed crab exports to the United States as the main destination market. Data used are secondary data, namely data on export price of Indonesian crabs to the United States, the volume of domestic crab production, and exchange rate of the rupiah against the US dollar. Data was obtained from UN-Comtrade, Ministry of Marine Affairs and Fisheries (KKP), and Central Statistics Agency (BPS). Data were analyzed using dynamic econometrics method with the Error Correction Model (ECM) approach. Variables of the study are export price of Indonesian crab to the United States, production volume of crab in Indonesia, and exchange rate of rupiah against United States dollar. The results showed that export prices and domestic production volume are variables influencing demand for Indonesian crab exports to the United States in the short term with coefficient value of -0.7818 and 0.5270 respectively. In the long term, the influencing variables is domestic production volume with coefficient value of 0.7938. Export volume to the United States could be increased through policy on fishing effor
rajwan是一种继续增长需求的渔业出口商品。这项研究旨在分析印尼加工食品向美国出口蟹/rajungan作为主要目标市场的需求。所使用的数据是次要数据,即蟹/rajungan从印度尼西亚到美国的出口价格数据,国内的螃蟹/ rajwan产量,以及美元与美国美元的汇率。这些数据来自联合国贸易、海洋和渔业部(KKP)和统计局(BPS)。使用的数据分析方法是一个动态平衡性经济模型(ECM)。有影响的研究结果表明,该变量螃蟹- rajungan印尼出口到美国的要求是出口价格短期国内生产和音量大小的各自的系数值比0 5270 7818和0。从长远来看,影响最大的变量是螃蟹/rajungan印尼到美国的出口价格,其系数为- 0.7938。努力增加出口量螃蟹- rajungan印尼到美国可以通过通过渔民和维修企业链机制提供政策(foodchains)影响降低价格的螃蟹- rajungan印尼出口到美国生产和维修质量-印尼rajungan螃蟹。此外,随着美国对螃蟹/rajungan的需求日益增长,印尼可以提供一个机会将螃蟹/rajungan运往美国。片名:Determinants of要求为印尼出口of螃蟹Processed美国):一个错误》《ApproachCrab是fishery出口大宗商品的一个模型有continuing增加的要求。这个研究aimed to analyze要求印尼processed螃蟹exports来说《玩美国美国目的地市场。过去这是数据,数据namely螃蟹在印尼出口价格的美国》、《家庭螃蟹制作体积和交易所率卢比之人反对《美元。数据来自海军事务和渔业部(KKP)和中央统计机构(BPS)。数据是用错误校正模型(ECM)分析动态经济指标的方法。研究的变化是印尼蟹向美国出口价格,在印尼生产体积螃蟹,以美元交换美元。最近的民意调查显示,这些出口产品和国内生产量均有影响,印尼螃蟹在短时间内以低于0.7818和0.5270种尊重的价格向美国出口。长期以来,影响变量是家庭生产的卷量,价值0.7938美元。向美国发行的《出口贸易》体积可以通过政策增加,通过供应供应链的改进改进,这些改进是在出口prices的授权和改进的螃蟹的质量。另外,在美国,螃蟹的数量增加了印尼向美国出口的机会。
{"title":"DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR KEPITING/RAJUNGAN OLAHAN INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT: PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL","authors":"Estu Sri Luhur, A. Asnawi, Freshty Yulia Arthatiani, Siti hajar Suryawati","doi":"10.15578/jksekp.v10i2.9271","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v10i2.9271","url":null,"abstract":"Kepiting/rajungan merupakan salah satu komoditas ekspor perikanan yang terus meningkat permintaannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis permintaan ekspor kepiting/rajungan olahan Indonesia ke Amerika Serikat sebagai pasar tujuan utama. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data harga ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat, volume produksi kepiting/rajungan di dalam negeri, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Data tersebut diperoleh dari UN-Comtrade, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Badan Pusat Statistik (BPS). Metode analisis data yang digunakan adalah ekonometrika dinamis dengan pendekatan Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh terhadap permintaan ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat pada jangka pendek adalah harga ekspor dan volume produksi di dalam negeri dengan nilai koefisien masing-masing sebesar -0.7818 dan 0.5270. Pada jangka panjang, variabel yang berpengaruh adalah harga ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat dengan nilai koefisien sebesar - 0.7938. Upaya peningkatan volume ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat dapat dilakukan dengan kebijakan melalui usaha nelayan dan perbaikan mekanisme rantai pasok (foodchains) yang berdampak menurunkan harga ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat dan perbaikan kualitas produksi kepiting/rajungan di Indonesia. Selain itu, seiring dengan meningkatnya permintaan kepiting/rajungan di Amerika Serikat dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor kepiting/rajungan ke Amerika Serikat.Title: Determinants of Demand for Indonesian Export of Processed Crabs to the United States: An Error Correction Model ApproachCrab is one of fishery export commodity that has continuing increase in demand. This study aimed to analyze demand for Indonesian processed crab exports to the United States as the main destination market. Data used are secondary data, namely data on export price of Indonesian crabs to the United States, the volume of domestic crab production, and exchange rate of the rupiah against the US dollar. Data was obtained from UN-Comtrade, Ministry of Marine Affairs and Fisheries (KKP), and Central Statistics Agency (BPS). Data were analyzed using dynamic econometrics method with the Error Correction Model (ECM) approach. Variables of the study are export price of Indonesian crab to the United States, production volume of crab in Indonesia, and exchange rate of rupiah against United States dollar. The results showed that export prices and domestic production volume are variables influencing demand for Indonesian crab exports to the United States in the short term with coefficient value of -0.7818 and 0.5270 respectively. In the long term, the influencing variables is domestic production volume with coefficient value of 0.7938. Export volume to the United States could be increased through policy on fishing effor","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127282916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
PENGELOLAAN PERIKANAN SKALA KECIL DI PERAIRAN PESISIR KABUPATEN BANGKA DENGAN PENDEKATAN BIOEKONOMI 通过生物经济方法管理邦加摄政沿海水域的小规模渔业
Pub Date : 2020-12-29 DOI: 10.15578/jksekp.v10i2.9305
Yeyen Mardyani, Tahmat Kurnia, Luky Adrianto
Pengelolaan perikanan skala kecil di Kabupaten Bangka pada beberapa kurun waktu terakhir menunjukkan produktivitas yang semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan ruang laut yang tidak hanya dimanfaatkan sebagai daerah penangkapan ikan, tetapi juga sebagai wilayah eksploitasi penambangan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status pemanfaatan perikanan skala kecil di perairan Kabupaten Bangka. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder; analisis bioekonomi digunakan pada ketiga zona daerah penangkapan ikan (DPI) dengan memisahkan sumberdaya ikan pelagis dan demersal untuk melihat status pemanfaatan perikanan pada masing-masing zona. Ketiga zona daerah penangkapan ikan didasarkan pada kondisi eksisting menurut RZWP3K Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu: Zona A (DPI dengan IUP), Zona A1 (DPI dengan IUP tanpa kegiatan), dan Zona B (DPI tanpa IUP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan pelagis Zona A cenderung economical overfishing; sedangkan perikanan demersal sudah menunjukkan kondisi economical overfishing; Zona A1 berada pada kondisi underfishing; serta Zona B berada pada kondisi underfishing. Pemanfaatan perikanan Zona A dan A1 tidak mencapai 50% TAC; sedangkan pada Zona B hanya 15% TAC. Agar pemanfaatan perikanan baik pelagis ataupun demersal dapat berkelanjutan baik secara ekologi maupun ekonomi, pengelolaan perikanan skala kecil di perairan Kabupaten Bangka perlu dilakukan pengelolaan input pada upaya tangkap yang berbeda-beda pada tiap zona serta pengelolaan ekologi dan ekosistem.Title: Management of Small-Scale Fisheries in The Coastal Waters of Bangka Regency with Bioeconomic ApproachManagement of small-scale fisheries in Bangka Regency has recently shown decreased productivity. This is caused by the management of marine area which is not only used as a fishing ground, but also as an area of exploitation for off-shore mining. Based on these conditions, this study aims to determine the level of utilization of small-scale fisheries in the waters of Bangka Regency. This research uses primary and secondary data; bio-economic analysis was carried out in the three fishing ground zones by separating pelagic and demersal fish resources to see the utilization status of each zone. The three fishing ground zones are based on the existing fishing ground conditions according to RZWP3K Bangka Belitung Islands Province, namely: Zone A (fishing ground with IUP), Zone A1 (fishing ground with IUP without activities), and Zone B (fishing ground without IUP). The results showed that Pelagic Zone A fisheries tend to be economical, whereas demersal fisheries have shown economical overfishing; Zone A1 is under fishing; Zone B is under fishing. The utilization of fisheries in Zone A and A1 does not reach 50% TAC, while in Zone B it is only 15% TAC. For the utilization of pelagic and demersal fisheries to be sustainable both ecologically and economically, the management of small-scale fisheries in Bangka Reg
过去几年中,邦加摄政的小规模渔业管理显示,生产率在下降。这是由于海洋管理,它不仅被用作渔业,而且被用作海洋开采的开采区域。本研究旨在确定邦加摄政地区渔业规模较小的情况。研究采用初级和二级数据进行;生物经济分析被用于三个渔区,分离远鱼资源和渔业资源,以评估每个区域的渔业利用状况。根据邦加比里通省的rzwpac的说法,这三个渔区是基于存在条件的,即A区(DPI对IUP), A1区(DPI对IUP), B区(DPI对IUP)。研究结果表明,A区远洋渔业倾向于经济过度捕捞;而demersal渔业已经显示出过度捕捞的经济状况;A1区在捕鱼条件下;B区是禁鱼区。A和A1区渔业利用不足50%的TAC;B区只有15% TAC。为了使渔业在生态和经济上都能可持续发展,邦卡摄政水域的小规模渔业管理需要对每个区域的不同捕获努力以及生态和生态系统的管理进行管理。标题:以人类在海岸水域的微不足道的生物经济冲突中展开的家畜捕捞管理。这是由于海洋管理地区的情况,它不仅被用作钓鱼场,而且是一个用于外缘挖掘的爆炸区域。基于这些条件,这项研究旨在确定在古氏水域中游刃捕鱼的比率。这项研究的首要研究和secondary数据;生物经济分析结果在三个钓鱼地点都被分开的区域和半鱼类资源捕获,以查看每个区域的公用状况。三振出局的区域分布在正在下沉的区域区域,以rzwaid struck为基础,namely:区域A,区域A1 (fishing ground without activities),区域B (fishing ground without up)。结果表明,游泳区的养殖场倾向于经济学家,而渔民们则倾向于过度捕捞;A1区是在钓鱼;B区被封锁了。在A区和A1区fisheries的功能性并不是50%的TAC,而在B区只使用15%的TAC。对于pelagic和demersal fisheries在经济和经济上都是可行的,即在邦利马水域的女性捕捞需要以不同的生态和生态系统管理手段手段进行管理。
{"title":"PENGELOLAAN PERIKANAN SKALA KECIL DI PERAIRAN PESISIR KABUPATEN BANGKA DENGAN PENDEKATAN BIOEKONOMI","authors":"Yeyen Mardyani, Tahmat Kurnia, Luky Adrianto","doi":"10.15578/jksekp.v10i2.9305","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v10i2.9305","url":null,"abstract":"Pengelolaan perikanan skala kecil di Kabupaten Bangka pada beberapa kurun waktu terakhir menunjukkan produktivitas yang semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan ruang laut yang tidak hanya dimanfaatkan sebagai daerah penangkapan ikan, tetapi juga sebagai wilayah eksploitasi penambangan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status pemanfaatan perikanan skala kecil di perairan Kabupaten Bangka. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder; analisis bioekonomi digunakan pada ketiga zona daerah penangkapan ikan (DPI) dengan memisahkan sumberdaya ikan pelagis dan demersal untuk melihat status pemanfaatan perikanan pada masing-masing zona. Ketiga zona daerah penangkapan ikan didasarkan pada kondisi eksisting menurut RZWP3K Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu: Zona A (DPI dengan IUP), Zona A1 (DPI dengan IUP tanpa kegiatan), dan Zona B (DPI tanpa IUP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan pelagis Zona A cenderung economical overfishing; sedangkan perikanan demersal sudah menunjukkan kondisi economical overfishing; Zona A1 berada pada kondisi underfishing; serta Zona B berada pada kondisi underfishing. Pemanfaatan perikanan Zona A dan A1 tidak mencapai 50% TAC; sedangkan pada Zona B hanya 15% TAC. Agar pemanfaatan perikanan baik pelagis ataupun demersal dapat berkelanjutan baik secara ekologi maupun ekonomi, pengelolaan perikanan skala kecil di perairan Kabupaten Bangka perlu dilakukan pengelolaan input pada upaya tangkap yang berbeda-beda pada tiap zona serta pengelolaan ekologi dan ekosistem.Title: Management of Small-Scale Fisheries in The Coastal Waters of Bangka Regency with Bioeconomic ApproachManagement of small-scale fisheries in Bangka Regency has recently shown decreased productivity. This is caused by the management of marine area which is not only used as a fishing ground, but also as an area of exploitation for off-shore mining. Based on these conditions, this study aims to determine the level of utilization of small-scale fisheries in the waters of Bangka Regency. This research uses primary and secondary data; bio-economic analysis was carried out in the three fishing ground zones by separating pelagic and demersal fish resources to see the utilization status of each zone. The three fishing ground zones are based on the existing fishing ground conditions according to RZWP3K Bangka Belitung Islands Province, namely: Zone A (fishing ground with IUP), Zone A1 (fishing ground with IUP without activities), and Zone B (fishing ground without IUP). The results showed that Pelagic Zone A fisheries tend to be economical, whereas demersal fisheries have shown economical overfishing; Zone A1 is under fishing; Zone B is under fishing. The utilization of fisheries in Zone A and A1 does not reach 50% TAC, while in Zone B it is only 15% TAC. For the utilization of pelagic and demersal fisheries to be sustainable both ecologically and economically, the management of small-scale fisheries in Bangka Reg","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130535452","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN TANGKAP (Studi Kasus: Kota Kendari) 影响渔民家庭收入的社会经济因素描述性分析(案例研究:Kendari town)
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.15578/JKSEKP.V9I1.7440
Deshinta Vibriyanti
Sumber daya perikanan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan. Namun pada kenyataannya belum mampu membuat nelayan keluar dari jeratan kemiskinan. Pendapatan yang bersifat tidak pasti membuat keberlanjutan profesi sebagai nelayan tangkap menjadi terancam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan dan pengelolaan sumber daya perikanan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.  Pengumpulan data primer di lakukan pada bulan Mei tahun 2015 di desa Purirano dan Bungkutoko dengan mewawancarai 200 responden di tingkat rumah tangga. Data primer diperoleh juga melalui  Focus Group Discussion (FGD). Data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka.  Analisis data dilakukan dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan rumah tangga sampel perbulan di kedua lokasi Rp2.307.863. Pendapatan rata-rata  di Kelurahan Purirano Rp3.094.803 lebih tinggi dari pendapatan di Kelurahan Bungkutoko sebesar Rp1.981.209. Rata-rata pendapatan rumah tangga tertinggi diperoleh pada musim gelombang tenang (sekitar Rp3 juta), dan terendah pada musim panceklik (sekitar Rp1,6 juta). Faktor pembeda pendapatan nelayan yaitu (1) faktor internal (kepemilikan jenis armada dan alat tangkap dan besarnya biaya produksi), (2) faktor eksternal (musim, harga dan pemasaran, dan degradasi sumber daya laut). Title: Descriptive Analysis of Socio Economic Factors Influencing to Fishers’ Household Income (Case Study: Kendari City)Fisheries resources are potential to improve the living standard and welfare of fishers, however, its production has not able yet to lift fishers out of poverty. The uncertain level of income threaten the sustainability of the fishers livelihood. This study aims to determine factors that influence the income of fishers and fisheries resources management in Kendari City, Southeast Sulawesi. Primary data were collected from 200 household respondents in May 2015 through Focus Group Discussion (FGD) in Purirano and Bungkutoko villages. Secondary data were collected from literature. Data were analysed using SPSS program. The results showed that average household income per month in the two locations was IDR2,307,863.  The average income in Purirano Sub-district was IDR3,094,803. It was IDR1,981,209 higher than the income in Bungkutoko Sub-District.The highest average household income was obtained during the calm wave season (around IDR 3 million), and the lowest income was obtained in the strong wave season (around IDR 1.6 million). The fishers income differentiate factors are (1) internal factors (ownership of fleet type, fishing gear, and production costs), (2) external factors (season, prices and marketing, and degradation of marine resources). 
渔业资源可以用来改善渔民的生活和福祉。但实际上,渔民们并没有摆脱贫困。由于无法确定的收入,渔民职业的持续性受到了威胁。本研究旨在确定影响苏拉威西东南部肯德尔市渔民收入和渔业资源管理的因素。2015年5月,主要数据收集在普里拉诺村和本店采访了200名家庭受访者。主要数据还通过焦点小组讨论(FGD)获得。通过库的研究收集次要数据。使用SPSS程序进行的数据分析。研究结果显示,rp2,307,863每个月的家庭样本收入。Purirano rp3094,803的平均收入比rp1981209的礼品商店增长率高。在平静的波浪季节(约300万卢比)和在平静的季节(约160万卢比),家庭收入的平均最高。渔民收入的不同因素包括:(1)内部因素(拥有舰队的类型和捕捞工具及其生产成本),(2)外部因素(季节、价格和市场营销以及海洋资源的退化)。标题:描述社会经济分析因素影响的家庭资源可能会促进Fishers的生活标准和福利,however,其产品可能无法将菲舍尔从贫困中移除。不确定的是fishers的生存能力。这一研究将确定影响fishers和fisheres在苏拉威西东南部城市的资源管理的因素。2015年5月,由普里拉诺的焦点小组讨论(FGD)和弯房村民收集的原始数据。这两种数据都是根据文献收集的。数据是用SPSS程序分析。最近的建议是,在两个地点,每个月都有一个平均住房。普里拉诺次区的平均收入是idr3.094.803。它的价格比亚区礼品商店低13981.209。最重要的平均住房在平静的浪潮季节被封锁,而损失的收入被压缩在强大的浪潮季节。不同的因素因素包括内部因素(1)
{"title":"ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN TANGKAP (Studi Kasus: Kota Kendari)","authors":"Deshinta Vibriyanti","doi":"10.15578/JKSEKP.V9I1.7440","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JKSEKP.V9I1.7440","url":null,"abstract":"Sumber daya perikanan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan. Namun pada kenyataannya belum mampu membuat nelayan keluar dari jeratan kemiskinan. Pendapatan yang bersifat tidak pasti membuat keberlanjutan profesi sebagai nelayan tangkap menjadi terancam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan dan pengelolaan sumber daya perikanan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.  Pengumpulan data primer di lakukan pada bulan Mei tahun 2015 di desa Purirano dan Bungkutoko dengan mewawancarai 200 responden di tingkat rumah tangga. Data primer diperoleh juga melalui  Focus Group Discussion (FGD). Data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka.  Analisis data dilakukan dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan rumah tangga sampel perbulan di kedua lokasi Rp2.307.863. Pendapatan rata-rata  di Kelurahan Purirano Rp3.094.803 lebih tinggi dari pendapatan di Kelurahan Bungkutoko sebesar Rp1.981.209. Rata-rata pendapatan rumah tangga tertinggi diperoleh pada musim gelombang tenang (sekitar Rp3 juta), dan terendah pada musim panceklik (sekitar Rp1,6 juta). Faktor pembeda pendapatan nelayan yaitu (1) faktor internal (kepemilikan jenis armada dan alat tangkap dan besarnya biaya produksi), (2) faktor eksternal (musim, harga dan pemasaran, dan degradasi sumber daya laut). Title: Descriptive Analysis of Socio Economic Factors Influencing to Fishers’ Household Income (Case Study: Kendari City)Fisheries resources are potential to improve the living standard and welfare of fishers, however, its production has not able yet to lift fishers out of poverty. The uncertain level of income threaten the sustainability of the fishers livelihood. This study aims to determine factors that influence the income of fishers and fisheries resources management in Kendari City, Southeast Sulawesi. Primary data were collected from 200 household respondents in May 2015 through Focus Group Discussion (FGD) in Purirano and Bungkutoko villages. Secondary data were collected from literature. Data were analysed using SPSS program. The results showed that average household income per month in the two locations was IDR2,307,863.  The average income in Purirano Sub-district was IDR3,094,803. It was IDR1,981,209 higher than the income in Bungkutoko Sub-District.The highest average household income was obtained during the calm wave season (around IDR 3 million), and the lowest income was obtained in the strong wave season (around IDR 1.6 million). The fishers income differentiate factors are (1) internal factors (ownership of fleet type, fishing gear, and production costs), (2) external factors (season, prices and marketing, and degradation of marine resources). ","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124176539","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
PENGEMBANGAN KOMODITAS RUMPUT LAUT NUSA TENGGARA BARAT DENGAN MODEL HEXAGON UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL 西北努萨海带经济发展模型的发展
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.15578/JKSEKP.V9I1.7359
Alfian Hidayat, Purnami Safitri
Rumput laut sebagai komoditas unggulan daerah NTB belum secara maksimal dikelola dengan baik. Potensi yang besar serta didukung dengan kultur masyarakat pesisir seharusnya mampu menjadikan komoditas rumput laut NTB berdaya saing tinggi. Kondisi permasalahan mendasar diatas kemudian menarik untuk diteliti dengan model Pembangunan Ekonomi Lokal (PEL) sebagai metode dalam melihat permasalahan yang ada. Penelitian ini menggunakan PEL model Hexagon dengan melihat dalam 6 dimensi terkait yakni target group, locational factors, policy focus and synergy, sustainability, governance serta planning. Hasil penelitian menemukan bahwa pemerintah daerah Provinsi NTB sesungguhnya telah memulai program Pembangunan Ekonomi Lokal, namun belum optimal dalam beberapa program yang telah dilakukan mulai dari pemilihan kelompok target yang disesuaikan dengan kapasitas industrial daerah, penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang aktifitas ekonomi, keberhadiran kebijakan dan regulasi yang bersiat pro-environment dan pro-poor untuk mewujudkan prinsip pembangunan berkelanjutan, hingga pada upaya sinergisitas para stakeholders serta upaya monitoring dan evaluasi.Title: Development of Seaweed Commodities in West Nusa Tenggara Using the Hexagon Model for Local Economic DevelopmentSeaweed, one of the competitive commodities in West Nusa Tenggara (NTB), has not been well governed. High potential value and coastal community culture are supposed to improve the competitiveness of the seaweed. Those conditions are the background of this research using Local Economic Development (LED) approach to describe the problems. LED has six dimensions of analysis; targeting group, location factors, policy focus and synergy, sustainability, governance and planning. This study found that NTB government has actually begun to implement LED dimension. However, there should be more optimal efforts to implement this program including selection of targeting group, development of infrastructure, pro-environment and pro-poor policy and regulation to support sustainable development, collaboration among stakeholders and monitoring and evaluation.
海带作为一种本土商品,并没有得到最大的管理。海带文化的巨大潜力和支持应该使海带成为具有竞争力的具有竞争力的海带。上述根本问题的本质状况将从当地经济发展模式(拖把)作为一种看待问题的方法来研究。本研究采用六维相关拖把,针对针对群体目标、地方资源、政治焦点和系统、可持续、治理和策划进行调查。NTB省的研究结果发现,当地政府已经开始对当地经济建设计划,但还没有真正从选举所做的一些项目中最佳目标群体的适应能力的工业地区,提供工具和基础设施维持经济活动的监管政策,keberhadiran和bersiat pro-environment pro-poor来实现可持续发展的原则,到利益相关者的协同效应以及监督和评估的努力。标题:在西努萨东南部使用地段经济开发开发模型Hexagon开发Seaweed,是西努萨东南部参加比赛的公司之一,没有得到很好的管理。高潜在价值和社区文化应该促进海藻的驱动。这些条件是这项研究的背景,利用当地的经济发展(LED)接近描述问题。发光二极管有六种分析方法;锁定集团、位置因素、政策集中与系统、可持续、治理与计划。这项研究发现,NTB政府实际上已经开始实施尺寸LED。However,应该有更优的努力来实现这一计划,包括目标集团的选择、基础设施的发展、支持可持续发展、协调耐量、监督和评估等项目。
{"title":"PENGEMBANGAN KOMODITAS RUMPUT LAUT NUSA TENGGARA BARAT DENGAN MODEL HEXAGON UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL","authors":"Alfian Hidayat, Purnami Safitri","doi":"10.15578/JKSEKP.V9I1.7359","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JKSEKP.V9I1.7359","url":null,"abstract":"Rumput laut sebagai komoditas unggulan daerah NTB belum secara maksimal dikelola dengan baik. Potensi yang besar serta didukung dengan kultur masyarakat pesisir seharusnya mampu menjadikan komoditas rumput laut NTB berdaya saing tinggi. Kondisi permasalahan mendasar diatas kemudian menarik untuk diteliti dengan model Pembangunan Ekonomi Lokal (PEL) sebagai metode dalam melihat permasalahan yang ada. Penelitian ini menggunakan PEL model Hexagon dengan melihat dalam 6 dimensi terkait yakni target group, locational factors, policy focus and synergy, sustainability, governance serta planning. Hasil penelitian menemukan bahwa pemerintah daerah Provinsi NTB sesungguhnya telah memulai program Pembangunan Ekonomi Lokal, namun belum optimal dalam beberapa program yang telah dilakukan mulai dari pemilihan kelompok target yang disesuaikan dengan kapasitas industrial daerah, penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang aktifitas ekonomi, keberhadiran kebijakan dan regulasi yang bersiat pro-environment dan pro-poor untuk mewujudkan prinsip pembangunan berkelanjutan, hingga pada upaya sinergisitas para stakeholders serta upaya monitoring dan evaluasi.Title: Development of Seaweed Commodities in West Nusa Tenggara Using the Hexagon Model for Local Economic DevelopmentSeaweed, one of the competitive commodities in West Nusa Tenggara (NTB), has not been well governed. High potential value and coastal community culture are supposed to improve the competitiveness of the seaweed. Those conditions are the background of this research using Local Economic Development (LED) approach to describe the problems. LED has six dimensions of analysis; targeting group, location factors, policy focus and synergy, sustainability, governance and planning. This study found that NTB government has actually begun to implement LED dimension. However, there should be more optimal efforts to implement this program including selection of targeting group, development of infrastructure, pro-environment and pro-poor policy and regulation to support sustainable development, collaboration among stakeholders and monitoring and evaluation.","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133496452","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
EVALUASI HASIL PELATIHAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) UNTUK PEREMPUAN PESISIR: ANALISIS KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.15578/JKSEKP.V9I1.7238
Zuzy Anna, Rahmahwati Rosidah, Armida Alisjahbana, Robi Andoyo
Sektor perikanan tangkap adalah sektor yang memberikan kontibusi yang cukup besar bagi perikanan Indonesia. Sektor ini diharapkan bisa menjadi peranan strategis bagi pembangunan perikanan Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah peningkatan hasil perikanan tangkap. Indramayu merupakan daerah dengan hasil perikanan tangkap yang memberikan kontribusi sebesar 60% dari perikananan tangkap Jawa Barat, menjadikan Indramayu sebagai daerah dengan tingkat kontribusi produksi perikanan terbesar diantara daerah-daerah lainnya. Produksi dari aktivitas perikanan ini didapatkan rata-rata sebesar 2500 ton dengan nilai rata-rata 30 miliar perbulan. Nilai ini akan lebih meningkat dengan adanya aktivitas pengolahan menjadi suatu produk. Untuk mendapatkan hasil produk perikanan yang bernilai tinggi, diperlukan suatu upaya salah satunya adalah dengan praktik manufaktur yang baik atau good manufacturing practice (GMP). Universitas Padjadjaran melalui program  pelatihan GMP Eretan telah melakukan pelatihan GMP dari tahun 2013-2015. Sebagai evaluasi, analisis kesejahteraan dilakukan. Sejauh ini kesejahteraan dinilai secara objektif. Pada penelitian ini, kesejahteraan secara subjektif dianalisis untuk memberikan gambaran dari perspektiv individu responden dengan analisis kesejahteraan subjektif dan regresi logistik untuk mengetahui faktor lain yang berpengaruh. Hasilnya kesejahteraan subjektif di pesisir Indramayu bisa meningkat dengan adanya pelatihan GMP dimana responden yang mendapatkan pelatihan GMP meningkat kesejahteraan subjektifnya dibandingkan dengan sebelum adanya pelatihan. Title: Training Results Evaluation on Good Manufacturing Practices (GMP) for the Coastal Women: A Subjective Well-being AnalysisCapture fisheries give significant contribution to Indonesian fisheries. This sector is expected to be a strategic role in Indonesia fisheries development. One of the strategies is increasing capture fisheries products. Indramayu is an area with capture fisheries products which contributes 60% of West Java capture fisheries, therefore, Indramayu has the most significant contribution to fisheries production among other regions. Average production of this sector is 2500 tons with average value of 30 billion per month. This value will increase with the fisheries processing product actitivites. Good Manufacturing Practice (GMP) is one of effort to obtain high-value fishery products. Padjadjaran University has conducted GMP Eretan training from 2013 to 2015. There is an evaluation to analyzed the welfare of the community. So far, welfare has been assessed objectively. In this study, subjective welfare was analyzed to provide an overview of individual respondents’ perspectives with subjective welfare analysis and logistic regression to determine other influential factors. As a result, subjective welfare on the coastal area of Indramayu can be increased with GMP training. It means that respondents with GMP training have increased subjective welfare compared
渔业捕获部门为印尼渔业提供了很大的贡献。这一领域预计将成为印尼渔业发展的战略作用。一种方法是提高渔业捕捞的产量。印德拉马尤是一个渔场,捕鱼业占西爪哇省渔获量的60%,因此印德拉马育是西爪哇省渔业产量最大的地区。这些渔业活动的平均产量为2500吨,平均每月300亿美元。随着处理活动变成产品,这种值将会增加。为了获得高价值的渔业产品,我们需要做出努力,其中之一是良好的生产实践或良好的生产实践。通过GMP Eretan大学培训项目的Padjadjaran大学从2013-2015年开始接受GMP培训。作为评估,进行了福利分析。到目前为止,人们对福利的评价是客观的。在本研究中,通过主观福利分析和物流分析来对被调查者的个人评估进行评估,了解其他影响因素。Indramayu海岸的主观福利结果可能会随着GMP培训而增加,接受过GMP培训的受访者比接受培训前的更有主动性。标题:对儿童福利工作的培训评价(GMP):对候选人进行分析分析渔民对印尼消防员有意义的贡献。这个区域预计将成为印尼渔业发展的战略角色。其中一种策略是渐进式捕鱼产品。茵德拉马是一个区域,吞并了60%的西爪哇捕捞渔业,因此,茵德拉马乌对其他地区渔业的渔业有最重要的限制。这个区域的平均产量是2500吨,平均每月30亿。这将增加渔业生产工艺vites的价值。良好的制造工作是一种高价值的产品。Padjadjaran大学从2013年到2015年接受了GMP快速训练。分析社会福利的评估正在进行。到目前为止,惠福一直是客观的。在这项研究中,福利研究研究对象的评估是对个体福利分析和逻辑分析,以确定其他影响因素。正如所建议的,在印度表演区,接受GMP训练的过程中,对环境的追求是可以增加的。这意味着GMP培训的责任增加了主控福利的训练前。
{"title":"EVALUASI HASIL PELATIHAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) UNTUK PEREMPUAN PESISIR: ANALISIS KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF","authors":"Zuzy Anna, Rahmahwati Rosidah, Armida Alisjahbana, Robi Andoyo","doi":"10.15578/JKSEKP.V9I1.7238","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JKSEKP.V9I1.7238","url":null,"abstract":"Sektor perikanan tangkap adalah sektor yang memberikan kontibusi yang cukup besar bagi perikanan Indonesia. Sektor ini diharapkan bisa menjadi peranan strategis bagi pembangunan perikanan Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah peningkatan hasil perikanan tangkap. Indramayu merupakan daerah dengan hasil perikanan tangkap yang memberikan kontribusi sebesar 60% dari perikananan tangkap Jawa Barat, menjadikan Indramayu sebagai daerah dengan tingkat kontribusi produksi perikanan terbesar diantara daerah-daerah lainnya. Produksi dari aktivitas perikanan ini didapatkan rata-rata sebesar 2500 ton dengan nilai rata-rata 30 miliar perbulan. Nilai ini akan lebih meningkat dengan adanya aktivitas pengolahan menjadi suatu produk. Untuk mendapatkan hasil produk perikanan yang bernilai tinggi, diperlukan suatu upaya salah satunya adalah dengan praktik manufaktur yang baik atau good manufacturing practice (GMP). Universitas Padjadjaran melalui program  pelatihan GMP Eretan telah melakukan pelatihan GMP dari tahun 2013-2015. Sebagai evaluasi, analisis kesejahteraan dilakukan. Sejauh ini kesejahteraan dinilai secara objektif. Pada penelitian ini, kesejahteraan secara subjektif dianalisis untuk memberikan gambaran dari perspektiv individu responden dengan analisis kesejahteraan subjektif dan regresi logistik untuk mengetahui faktor lain yang berpengaruh. Hasilnya kesejahteraan subjektif di pesisir Indramayu bisa meningkat dengan adanya pelatihan GMP dimana responden yang mendapatkan pelatihan GMP meningkat kesejahteraan subjektifnya dibandingkan dengan sebelum adanya pelatihan. Title: Training Results Evaluation on Good Manufacturing Practices (GMP) for the Coastal Women: A Subjective Well-being AnalysisCapture fisheries give significant contribution to Indonesian fisheries. This sector is expected to be a strategic role in Indonesia fisheries development. One of the strategies is increasing capture fisheries products. Indramayu is an area with capture fisheries products which contributes 60% of West Java capture fisheries, therefore, Indramayu has the most significant contribution to fisheries production among other regions. Average production of this sector is 2500 tons with average value of 30 billion per month. This value will increase with the fisheries processing product actitivites. Good Manufacturing Practice (GMP) is one of effort to obtain high-value fishery products. Padjadjaran University has conducted GMP Eretan training from 2013 to 2015. There is an evaluation to analyzed the welfare of the community. So far, welfare has been assessed objectively. In this study, subjective welfare was analyzed to provide an overview of individual respondents’ perspectives with subjective welfare analysis and logistic regression to determine other influential factors. As a result, subjective welfare on the coastal area of Indramayu can be increased with GMP training. It means that respondents with GMP training have increased subjective welfare compared","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127422845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS POTENSI KEBERLANJUTAN MULTI USAHA SUB SEKTOR PERIKANAN DI KABUPATEN SIDOARJO 分析了SIDOARJO区多孔子渔业的潜在可持续性
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.15578/JKSEKP.V9I1.7343
Titis Istiqomah, M. Pudjihardjo, S. Sumarno, Bagyo Yanuwiadi
Permasalahan sektor perikanan saling terkait antar sub sektor perikanan tangkap, budidaya, serta olahan dan pemasaran hasil perikanan. Penelitian bertujuan menganalisis potensi keberlanjutan usaha multi sub sektor perikanan skala kecil - menengah oleh masyarakat di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian deskriptif dilaksanakan April 2015 s/d April 2018. Survey terestris dengan teknik rekam data tertutup dan terarah menggunakan alat bantu kuesioner. Data diberi bobot dan dianalisa menggunakan analisis shift share dan statistik untuk mengetahui keterkaitan antar sub sektor perikanan terhadap potensi keberlanjutannya. Hasil analisis keberlanjutan usaha tangkap (kode 01.T) bernilai terendah 2,3529 gap 6,0 dari nilai tertinggi 8,3529. Nilai regresi usaha penangkapan ikan Y = 0,005 + 0,961 X menunjukkan usaha penangkapan ikan belum mampu memberdayakan sektor lain. Tingkat signifikansi uji T tidak nyata 22,2%. Nilai R Square 0,005 dan Adjusted R Square -0,061 merepresentasikan tingkat kepercayaan usaha penangkapan ikan sangat rendah. Keberlanjutan usaha perikanan budidaya di tambak (simbol 02.Y) bernilai terendah 2,9783. Nilai regresi linier sebesar Y = 0,980 + 3,375 X menunjukkan usaha budidaya memberikan keberdayaan bagi sub sektor lain secara signifikan 97,8%*. Nilai R Square 0,225 dan Adjusted R Square 0,188 merepresentasikan keberlanjutan usaha budidaya kurang menjanjikan. Keberlanjutan olahan dan pemasaran hasil perikanan (kode 03.U) bernilai terendah 7,2600 dengan shift share gap positif 0,2600. Nilai regresi linier Y = 6,031 + 3,235 X signifikansi 100% menunjukkan usaha olahan dan pemasaran berpengaruh terhadap usaha lainnya, dengan nilai R Square 0,651 dan nilai Adjusted R Square 0,636. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sub sektor olahan dan pemasaran hasil perikanan berpeluang besar untuk ditumbuh-kembangkan.Title: Analysis of Potential Sustainability of Multi Fisheries Sub Sector Business in the Sidoarjo RegencyThe problems of fisheries sector are interrelated between the capture fisheries, cultivation, processing and marketing of fishery products. The research aims to analyze the potential sustainability of small and medium scale multi sub-sector fisheries businesses by people in Sidoarjo Regency. Descriptive research was conducted from April 2015 to April 2018. Terrestrial survey with closed data recording techniques and questionnaires were used in the study. Data were measured and analyzed using shift share matrix and statistics to find out the relation between fisheries sub-sectors to their potential sustainability. Results of the capture business sustainability analysis (code 01.T) have the lowest value of 2.3529 gap 6.0 from the highest value of 8.3529. The regression value of fishing business Y = 0.005 + 0.961 X indicates that fishing businesses have not been able to empower other sectors. The significance level of the T test is not real 22.2%. The R Square value of 0.005 and Adjusted R Square -0.061 represents the relatively low level of tr
渔业部门的问题相互关联,渔业捕获、养殖、渔业成果的加工和营销。该研究的目的是分析锡德霍地区人民在多子区(Sidoarjo区的一个社区)的中级多角渔业的潜在可持股潜力。描述性研究于2015年4月至2018年4月进行。基于闭环和定向数据记录技术的最新调查使用问卷调查工具。数据通过轮班共享分析和统计分析来确定不同渔场与潜在繁荣的关系。持续捕获努力分析的结果(代码01 T)最高成绩为2.3529分6.0。Y = 0.005 + 0.961倍的渔业回归值表明,渔业还没有能够授权其他行业。测试的重要性不是22.2%。R平方为0.005,Adjusted为-0 - 061,代表着低渔业信任水平。渔业在养殖场的持续努力(标志为02.Y)价值最低,2,9783。线性回归值为Y = 0 . 980 + 3,375 X表示成功的投资给其他子行业明显97.8% *。R Square 0 . 225和Adjusted R . 188的价值代表着一种不太可能实现的持续努力。渔业可持续性和营销成果(代码03.U)最低价值7.2600,轮班为0.2600。线性回归值= 6.031 + 3.235 X的意义100%表明,经销业务和营销价值对其他企业有影响,得分为R方0.651,得分为R方636。研究得出的结论是,渔业培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养培养成果标题:分析在Sidoarjo regents中可能存在多Fisheries次级商业分支机构的问题与捕获fishery产品的吸收、文化、加工和销售之间存在联系。研究人员分析了小量和多子区渔业中潜在的潜在弱点。描述性研究是从2015年4月到2018年4月进行的。调查封闭数据记录技术和问题被用于研究。数据是通过轮班共享矩阵和统计数据来发现fisheries和子集之间的关系以达到潜在的不可行性。捕获商业支持分析(代码01)的建议,从8.3529的highest值为2.3529的lo西值为6.0。钓鱼生意的反悔= 0005 + 0961倍,钓鱼业务不可能就业。测试的意义不是222%。061平方是信任钓鱼业务的相对较低的代表。池塘中水文化的可持续商业有2.9783的丢失。Y的线性回归值= - 0980 + 3,375 X对99.75的其他重要子段的影响。R广场价值225,建议广场188代表水资源文化的可持续发展是缺乏承诺的。fishery产品的加工和销售的问题(code 03.U)是小于7.2600的多位市场份额,0.2600的差距。线性回归值= 6031 + 3235 X 100%的重要因素,这是处理业务和销售其他业务的影响因素,从R平方0651的值到Adjusted R平方的值。其结果是,在fishery产品的加工和销售范围内,有一个巨大的发展机会。
{"title":"ANALISIS POTENSI KEBERLANJUTAN MULTI USAHA SUB SEKTOR PERIKANAN DI KABUPATEN SIDOARJO","authors":"Titis Istiqomah, M. Pudjihardjo, S. Sumarno, Bagyo Yanuwiadi","doi":"10.15578/JKSEKP.V9I1.7343","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JKSEKP.V9I1.7343","url":null,"abstract":"Permasalahan sektor perikanan saling terkait antar sub sektor perikanan tangkap, budidaya, serta olahan dan pemasaran hasil perikanan. Penelitian bertujuan menganalisis potensi keberlanjutan usaha multi sub sektor perikanan skala kecil - menengah oleh masyarakat di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian deskriptif dilaksanakan April 2015 s/d April 2018. Survey terestris dengan teknik rekam data tertutup dan terarah menggunakan alat bantu kuesioner. Data diberi bobot dan dianalisa menggunakan analisis shift share dan statistik untuk mengetahui keterkaitan antar sub sektor perikanan terhadap potensi keberlanjutannya. Hasil analisis keberlanjutan usaha tangkap (kode 01.T) bernilai terendah 2,3529 gap 6,0 dari nilai tertinggi 8,3529. Nilai regresi usaha penangkapan ikan Y = 0,005 + 0,961 X menunjukkan usaha penangkapan ikan belum mampu memberdayakan sektor lain. Tingkat signifikansi uji T tidak nyata 22,2%. Nilai R Square 0,005 dan Adjusted R Square -0,061 merepresentasikan tingkat kepercayaan usaha penangkapan ikan sangat rendah. Keberlanjutan usaha perikanan budidaya di tambak (simbol 02.Y) bernilai terendah 2,9783. Nilai regresi linier sebesar Y = 0,980 + 3,375 X menunjukkan usaha budidaya memberikan keberdayaan bagi sub sektor lain secara signifikan 97,8%*. Nilai R Square 0,225 dan Adjusted R Square 0,188 merepresentasikan keberlanjutan usaha budidaya kurang menjanjikan. Keberlanjutan olahan dan pemasaran hasil perikanan (kode 03.U) bernilai terendah 7,2600 dengan shift share gap positif 0,2600. Nilai regresi linier Y = 6,031 + 3,235 X signifikansi 100% menunjukkan usaha olahan dan pemasaran berpengaruh terhadap usaha lainnya, dengan nilai R Square 0,651 dan nilai Adjusted R Square 0,636. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sub sektor olahan dan pemasaran hasil perikanan berpeluang besar untuk ditumbuh-kembangkan.Title: Analysis of Potential Sustainability of Multi Fisheries Sub Sector Business in the Sidoarjo RegencyThe problems of fisheries sector are interrelated between the capture fisheries, cultivation, processing and marketing of fishery products. The research aims to analyze the potential sustainability of small and medium scale multi sub-sector fisheries businesses by people in Sidoarjo Regency. Descriptive research was conducted from April 2015 to April 2018. Terrestrial survey with closed data recording techniques and questionnaires were used in the study. Data were measured and analyzed using shift share matrix and statistics to find out the relation between fisheries sub-sectors to their potential sustainability. Results of the capture business sustainability analysis (code 01.T) have the lowest value of 2.3529 gap 6.0 from the highest value of 8.3529. The regression value of fishing business Y = 0.005 + 0.961 X indicates that fishing businesses have not been able to empower other sectors. The significance level of the T test is not real 22.2%. The R Square value of 0.005 and Adjusted R Square -0.061 represents the relatively low level of tr","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127002341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
MENCAPAI KEBERLANJUTAN EKOSISTEM LAUT MELALUI MARINE SPATIAL PLANNING (MSP): MUNGKINKAH? 通过海洋空间规划(MSP)实现海洋生态系统的可持续性:可行吗?
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.15578/JKSEKP.V9I1.7420
Andrian Ramadhan, Wilmar Salim
Pesisir dan laut telah sejak kala mengalami tekanan aktivitas manusia sehingga mengancam keberlanjutan fungsi-fungsi ekosistem di dalamnya. Seiring dengan berjalannya waktu, perhatian terhadap masalah ini menjadi semakin besar dan melahirkan konsep-konsep keberlanjutan pada wilayah pesisir dan laut seperti Marine Spatial Planning (MSP). Tulisan berikut mengeksplorasi konsepsi MSP dan hambatan yang dihadapi dalam tinjauan prosedur perencanaan. Metode yang digunakan adalah systematic review dalam rangka mengidentifikasi, mengevaluasi dan menginterpretasi berbagai literatur atau hasil kajian terkait. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya problematika empiris untuk diimplementasikan dalam tataran praktis. Idealisme MSP yang menggabungkan pendekatan komprehensif dan partisipatif akan menghadapi berbagai rintangan mulai dari ketiadaan data dan informasi, terbatasnya pengetahuan, keterikatan terhadap nilai dan budaya, sampai dengan isu dominasi kekuasaan atas suatu perencanaan yang bersifat kolaboratif. Penulis berargumentasi bahwa perencana perlu memberikan perhatian terhadap kekuasaan dan mampu mengontrol kekuasaan tersebut. Hal ini diperlukan agar kelemahan konsep MSP dapat tertutup dengan keberpihakan kekuasaan terhadap isuisu keberlanjutan. Title: Achieving Marine Ecosystem Sustainability Through Marine Spatial Planning (MSP): Is it possible?Since a long time ago, the coast and the sea have undergone hard pressure from human activities that threaten the sustainability of the ecosystem functions. As time goes by, the attention to this problem becomes greater and creates sustainability concepts in coastal and marine areas such as MSP. The following article explores MSP conceptions and its theoretical problems by reviewing the planning procedures. The method used in this study is a systematic review in order to identify, evaluate and interpret various literatures or results of related studies. The results indicate a theoretical weakness to be implemented. The idealism of MSP which combines a comprehensive and participatory approach will face various obstacles starting from the absence of data and information, limited knowledge, attachment to value   and culture, to the issue of domination of power over a collaborative plan. I argues that planners need to pay attention to power and take control of it. This is necessary so that the weakness of the MSP concept can be covered by the alignment of power towards sustainability issues. 
从那时起,沿海和海洋就一直受到人类活动的压力,威胁着其中生态系统的持续功能。随着时间的推移,对这些问题的关注越来越大,对沿海和海洋地区(如海洋海洋计划)的持续概念越来越多。下面的文章探讨了MSP的概念和在规划程序审查中面临的障碍。使用的方法是系统审查,以识别、评估和解释各种文献或相关研究的结果。所得的结果表明在实际情况下实施有经验问题。MSP理想主义的综合方法和参与将面临障碍,从数据和信息的缺乏、知识的有限、对价值和文化的依恋,到协作计划的权力支配问题。作者认为,策划者需要关注权力,并能够控制权力。这是必要的,MSP概念的缺陷可以与可持续发展的权力斗争相结合。题目:完成海洋生态系统可持续海洋计划(MSP):可能吗?早在一段时间前,海岸和海洋就面临着威胁生态系统功能的人类活动的严峻压力。随着时间的推移,这个问题的注意力转向海岸和美国MSP地区的大型生物奇观。以下文章的后续文章解释了MSP的概念及其计划有问题。这项研究使用的方法是一种系统审查,要求标识、评估和解释与相关文献的不同著作或结果。理由是缺乏实施的理由。MSP组合和参与的概念将从数据和信息的缺失、有限的知识、对价值和文化的依赖、对合作计划的控制问题开始面对形形色色的障碍。我认为,植物需要关注权力,控制权力。这是必要的,所以MSP的弱点可以被权力支持的问题掩盖。
{"title":"MENCAPAI KEBERLANJUTAN EKOSISTEM LAUT MELALUI MARINE SPATIAL PLANNING (MSP): MUNGKINKAH?","authors":"Andrian Ramadhan, Wilmar Salim","doi":"10.15578/JKSEKP.V9I1.7420","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JKSEKP.V9I1.7420","url":null,"abstract":"Pesisir dan laut telah sejak kala mengalami tekanan aktivitas manusia sehingga mengancam keberlanjutan fungsi-fungsi ekosistem di dalamnya. Seiring dengan berjalannya waktu, perhatian terhadap masalah ini menjadi semakin besar dan melahirkan konsep-konsep keberlanjutan pada wilayah pesisir dan laut seperti Marine Spatial Planning (MSP). Tulisan berikut mengeksplorasi konsepsi MSP dan hambatan yang dihadapi dalam tinjauan prosedur perencanaan. Metode yang digunakan adalah systematic review dalam rangka mengidentifikasi, mengevaluasi dan menginterpretasi berbagai literatur atau hasil kajian terkait. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya problematika empiris untuk diimplementasikan dalam tataran praktis. Idealisme MSP yang menggabungkan pendekatan komprehensif dan partisipatif akan menghadapi berbagai rintangan mulai dari ketiadaan data dan informasi, terbatasnya pengetahuan, keterikatan terhadap nilai dan budaya, sampai dengan isu dominasi kekuasaan atas suatu perencanaan yang bersifat kolaboratif. Penulis berargumentasi bahwa perencana perlu memberikan perhatian terhadap kekuasaan dan mampu mengontrol kekuasaan tersebut. Hal ini diperlukan agar kelemahan konsep MSP dapat tertutup dengan keberpihakan kekuasaan terhadap isuisu keberlanjutan. Title: Achieving Marine Ecosystem Sustainability Through Marine Spatial Planning (MSP): Is it possible?Since a long time ago, the coast and the sea have undergone hard pressure from human activities that threaten the sustainability of the ecosystem functions. As time goes by, the attention to this problem becomes greater and creates sustainability concepts in coastal and marine areas such as MSP. The following article explores MSP conceptions and its theoretical problems by reviewing the planning procedures. The method used in this study is a systematic review in order to identify, evaluate and interpret various literatures or results of related studies. The results indicate a theoretical weakness to be implemented. The idealism of MSP which combines a comprehensive and participatory approach will face various obstacles starting from the absence of data and information, limited knowledge, attachment to value   and culture, to the issue of domination of power over a collaborative plan. I argues that planners need to pay attention to power and take control of it. This is necessary so that the weakness of the MSP concept can be covered by the alignment of power towards sustainability issues. ","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134604160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERKELANJUTAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.15578/JKSEKP.V9I1.7324
Riesti Triyanti, I. Susilowati
Pengelolaan kawasan pesisir berkelanjutan memerlukan peran dan dukungan seluruh stakeholders. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran, kepentingan, dan pengaruh stakeholders dalam pengelolaan kawasan pesisir Gunungkidul, serta merumuskan strategi untuk pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan alat bantu kuesioner dan wawancara mendalam. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Juli 2018; sedangkan pengolahan data menggunakan software Mactor dan dianalisis menggunakan analisis stakeholders. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan pesisir Kabupaten Gunungkidul melibatkan tiga pemangku kepentingan kunci, enam pemangku kepentingan utama, dan tiga pemangku kepentingan pendukung, yang bertindak sebagai koordinator, fasilitator, dan pelaksana. Pemetaan stakeholders menunjukkan kategori pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan kawasan pesisir sebagai subyek, pemain, aktor, dan penonton. Strategi untuk mengoptimalkan pengaturan pemangku kepentingan dalam mewujudkan pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan diperlukan melalui peningkatan kolaborasi dan kerja sama antara subyek dan pemain yang memiliki tingkat kekuasaan dan kepentingan yang tinggi terhadap kebijakan pengelolaan kawasan pesisir. Hal ini dapat terwujud melalui peningkatan kerja sama dan kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat dalam perwujudan kebijakan pengelolaan kawasan pesisir berkelanjutan. Strategi pengelolaan kawasan pesisir berkelanjutan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat melindungi sumber daya alam dan jasa lingkungan, memperhatikan kualitas lingkungan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Title: Stakeholders Analysis of Sustainable Coastal Zone Management in the Gunungkidul RegencySustainable management of coastal area requires a role and support from all stakeholders. The aims of this study are to analyze the role, interest, and influence of stakeholders in the coastal zone management of Gunungkidul, as well as to formulate sustainable coastal management strategies. The research used quantitative and qualitative methods with questionnaires and in-depth interview. Data were collected from April to July 2018; processed by Mactor software and analysed using stakeholder analysis. The results showed that coastal management of Gunungkidul Regency involved three key stakeholders, six primary stakeholders, and three supporting stakeholders as a coordinator, facilitator, and implementer. Mapping stakeholders shows the categories of stakeholders involved in the management of coastal zones as subjects, players, actors, and spectator. Therefore, strategies are necessary to optimize stakeholder arrangements in realizing sustainable coastal area management through increasing collaboration and cooperation between subjects and players who have a level high of power and interest in coastal management policies. The sustainable co
可持续沿海地区管理需要所有利益相关者的参与和支持。本研究旨在分析利益相关者在Gunungkidul沿海管理中的作用、重要性和影响,并为可持续沿海地区制定战略。该研究采用定量和定性方法与问卷调查工具和深入访谈。数据收集发生在2018年4月- 7月;同时使用Mactor软件处理数据并利用利益相关者分析。研究结果表明,江山区沿海管理涉及三名关键利益相关者、六名主要利益相关者和三名支持利益相关者,他们是协调者、协调者和执行者。对利益相关者的地图指出,作为主题、演员、演员和观众,参与沿海管理的利益相关者类别。利用利益相关者在实现可持续沿海管理管理方面的协调和合作方面的战略是必要的,目标是增强对沿海管理政策具有高度权力和利益的参与者之间的合作与合作。这可以通过各国政府和社会在可持续沿海治理政策实施方面的有效合作与合作来实现。可持续沿海管理战略应包括所有利益相关者,以保护自然资源和服务,考虑环境质量,并提高沿海社区收入。标题:这项研究的后果是分析山区山区管理管理的角色、兴趣和后果。研究用的是数量和对应性的方法,有问题和面试深度。数据由2018年4月至7月收集;处理Mactor软件和分析使用stakeholder分析。最近的支持者宣布,山基基山的共同管理包括三个关键的利益相关者,六个主要的利益相关者,以及三个支持利益相关者作为一个协调者,一个导火者和一个执行者。放大的利益相关者表现为实验对象、球员、演员和旁观者的附属机构。因此,目前有必要乐观的战略,即通过实验对象和球员之间日益增长的权力与合作管理领域的合作来实现高强度的合作关系。政府与社区之间持续的合作关系可以通过有效的合作来实现。战略还必须与所有相关的各方保护自然资源和环境,关注环境质量,从而增加共同利益。
{"title":"ANALISIS PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERKELANJUTAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL","authors":"Riesti Triyanti, I. Susilowati","doi":"10.15578/JKSEKP.V9I1.7324","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JKSEKP.V9I1.7324","url":null,"abstract":"Pengelolaan kawasan pesisir berkelanjutan memerlukan peran dan dukungan seluruh stakeholders. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran, kepentingan, dan pengaruh stakeholders dalam pengelolaan kawasan pesisir Gunungkidul, serta merumuskan strategi untuk pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan alat bantu kuesioner dan wawancara mendalam. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Juli 2018; sedangkan pengolahan data menggunakan software Mactor dan dianalisis menggunakan analisis stakeholders. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan pesisir Kabupaten Gunungkidul melibatkan tiga pemangku kepentingan kunci, enam pemangku kepentingan utama, dan tiga pemangku kepentingan pendukung, yang bertindak sebagai koordinator, fasilitator, dan pelaksana. Pemetaan stakeholders menunjukkan kategori pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan kawasan pesisir sebagai subyek, pemain, aktor, dan penonton. Strategi untuk mengoptimalkan pengaturan pemangku kepentingan dalam mewujudkan pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan diperlukan melalui peningkatan kolaborasi dan kerja sama antara subyek dan pemain yang memiliki tingkat kekuasaan dan kepentingan yang tinggi terhadap kebijakan pengelolaan kawasan pesisir. Hal ini dapat terwujud melalui peningkatan kerja sama dan kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat dalam perwujudan kebijakan pengelolaan kawasan pesisir berkelanjutan. Strategi pengelolaan kawasan pesisir berkelanjutan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat melindungi sumber daya alam dan jasa lingkungan, memperhatikan kualitas lingkungan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Title: Stakeholders Analysis of Sustainable Coastal Zone Management in the Gunungkidul RegencySustainable management of coastal area requires a role and support from all stakeholders. The aims of this study are to analyze the role, interest, and influence of stakeholders in the coastal zone management of Gunungkidul, as well as to formulate sustainable coastal management strategies. The research used quantitative and qualitative methods with questionnaires and in-depth interview. Data were collected from April to July 2018; processed by Mactor software and analysed using stakeholder analysis. The results showed that coastal management of Gunungkidul Regency involved three key stakeholders, six primary stakeholders, and three supporting stakeholders as a coordinator, facilitator, and implementer. Mapping stakeholders shows the categories of stakeholders involved in the management of coastal zones as subjects, players, actors, and spectator. Therefore, strategies are necessary to optimize stakeholder arrangements in realizing sustainable coastal area management through increasing collaboration and cooperation between subjects and players who have a level high of power and interest in coastal management policies. The sustainable co","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131715594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
IMPLIKASI KEBIJAKAN RELOKASI KAPAL IZIN PUSAT TERHADAP NELAYAN LOKAL DI KEPULAUAN ARU 阿鲁群岛的地方渔民使用中央许可证政策的影响
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.15578/JKSEKP.V9I1.7267
Christina Yuliaty, Nendah Kurniasari, Rizky Muhartono, Fatriyandi NurNur Priyatna Priyatna
Kebijakan yang diambil Kementerian Kelautan Perikanan berupa relokasi wilayah tangkap  kapal berijin pusat ( > 30 GT) dari WPP 712 ke wilayah-wilayah yang dianggap masih mempunyai sumberdaya perikanan yang lebih moderat, di antaranya ke WPP 718 memberikan dampak bagi masyarakat di wilayah tujuan relokasi. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan implikasi nelayan pendatang terhadap relasi dan pola usaha nelayan lokal yang berada di Kepulauan Aru. Kajian ini dilakukan di Kota Dobo dan beberapa desa di Kepulauan Aru sebagai salah satu lokasi relokasi kapal berijin pusat. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini berupaya memberikan gambaran kondisi secara nasional, meskipun pendalaman dilakukan pada lokasi sampel yang terbatas. Hasil penelitian memperlihatkan jumlah kapal berijin pusat di Wilayah Pengelolaan Perikanan 718 mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu 293,2% selama periode 2015-Maret 2018 dan terdapat potensi konflik terkait perebutan ruang tangkapan dan perubahan terhadap potensi relasi produksi ilegal. Title: Policy Implications of Relocating Centralized Vessels Licensie to Local Fishers in the Aru IslandsThe policy of Ministry of Marine Affairs and Fisheries to relocate the capture areas of  in central licensed vessels (> 30 GT) from Fisheries Management Area (WPP) 712 to other more moderate fishery areas including to WPP 718 gives an impact on communities in the destination areas. This paper aims to describe the implications of migrant fishers on the relations and business patterns of local fishers in the Aru Islands. This study was conducted in Dobo City and several villages in the Aru Islands as one of destination fishing area. This is a descriptive qualitative reserach. This study gives an overview of national condition, even though more comprehensive analysis focused on limited sample location. The results showed a significant increase in the number of central licensed vessels in the WPP 718 Fisheries Management Region of 293.2% during 2015 to March 2018. This study also found potential conflicts related to struggle for fishing areas and changes to the potential of illegal production.
渔业海洋部的政策是从WPP 712到那些被认为拥有更温和的渔业资源的地区,从WPP 718到WPP 718对他们的搬迁目标区域的人民产生影响。这篇文章的目的是阐明外来渔民对阿鲁群岛的关系和当地渔民努力模式的影响。这项研究是在乌鲁群岛的多博市和几个村庄进行的,是移民中心的地点之一。本研究具有描述性质的性质。这项研究试图让我们了解全国的情况,尽管在有限的样本位置进行深度研究。研究表明,在2018年3月至3月期间,718艘中央浅滩船的数量显著增加了293.2%片名:政策后果的Relocating Centralized Vessels Licensie里的Local Fishers Aru IslandsThe Policy of月报》《海洋事务and Fisheries)到relocate捕获地区》在中央licensed Vessels (> 30 GT)从712 Fisheries管理区域(WPP)到其他更多的温和派都会fishery地区在内里的WPP 718给an impact on communities目的地地区。这篇文章提出了在阿鲁群岛对当地渔民的关系和商业模式的影响。这项研究是在多博市进行的,在阿鲁群岛的几个恶棍是目标钓鱼区之一。这是一个descriptive qualitative放弃。这个研究给了我们一个国家情况的回顾,尽管在有限样本位置上进行了更综合的分析。2015年3月至2018年3月,在WPP 718 Fisheries管理区域的293.2%中,出现了严重的增长。这项研究还发现了潜在的潜在的冲突,这些冲突将导致渔业和非法生产的变化。
{"title":"IMPLIKASI KEBIJAKAN RELOKASI KAPAL IZIN PUSAT TERHADAP NELAYAN LOKAL DI KEPULAUAN ARU","authors":"Christina Yuliaty, Nendah Kurniasari, Rizky Muhartono, Fatriyandi NurNur Priyatna Priyatna","doi":"10.15578/JKSEKP.V9I1.7267","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JKSEKP.V9I1.7267","url":null,"abstract":"Kebijakan yang diambil Kementerian Kelautan Perikanan berupa relokasi wilayah tangkap  kapal berijin pusat ( > 30 GT) dari WPP 712 ke wilayah-wilayah yang dianggap masih mempunyai sumberdaya perikanan yang lebih moderat, di antaranya ke WPP 718 memberikan dampak bagi masyarakat di wilayah tujuan relokasi. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan implikasi nelayan pendatang terhadap relasi dan pola usaha nelayan lokal yang berada di Kepulauan Aru. Kajian ini dilakukan di Kota Dobo dan beberapa desa di Kepulauan Aru sebagai salah satu lokasi relokasi kapal berijin pusat. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini berupaya memberikan gambaran kondisi secara nasional, meskipun pendalaman dilakukan pada lokasi sampel yang terbatas. Hasil penelitian memperlihatkan jumlah kapal berijin pusat di Wilayah Pengelolaan Perikanan 718 mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu 293,2% selama periode 2015-Maret 2018 dan terdapat potensi konflik terkait perebutan ruang tangkapan dan perubahan terhadap potensi relasi produksi ilegal. Title: Policy Implications of Relocating Centralized Vessels Licensie to Local Fishers in the Aru IslandsThe policy of Ministry of Marine Affairs and Fisheries to relocate the capture areas of  in central licensed vessels (> 30 GT) from Fisheries Management Area (WPP) 712 to other more moderate fishery areas including to WPP 718 gives an impact on communities in the destination areas. This paper aims to describe the implications of migrant fishers on the relations and business patterns of local fishers in the Aru Islands. This study was conducted in Dobo City and several villages in the Aru Islands as one of destination fishing area. This is a descriptive qualitative reserach. This study gives an overview of national condition, even though more comprehensive analysis focused on limited sample location. The results showed a significant increase in the number of central licensed vessels in the WPP 718 Fisheries Management Region of 293.2% during 2015 to March 2018. This study also found potential conflicts related to struggle for fishing areas and changes to the potential of illegal production.","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128926762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Front and Back Matter 正面和背面
Pub Date : 2019-06-24 DOI: 10.15578/JKSEKP.V10I2.9614
Redaksi Pelaksana
{"title":"Front and Back Matter","authors":"Redaksi Pelaksana","doi":"10.15578/JKSEKP.V10I2.9614","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JKSEKP.V10I2.9614","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"136 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131857428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1