Pub Date : 2023-01-12DOI: 10.26618/equilibrium.v11i1.9175
Gressy Gressy, Mertika Mertika, Dewi Mariana
Tujuan penelitian ini; Untuk mendeskripsikan bimbingan orang tua, prestasi belajar siswa, dan untuk mengetahui hubungan antara bimbingan orang tua dengan prestasi belajar siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bimbingan belajar orang tua yang dilambangkan dengan (X), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang dilambangkan dengan (Y). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian ex-post facto. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau angket dengan menggunakan skala likert dan lembar hasil prestasi belajar siswa yang diambil dari rapor siswa. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa; hubungan bimbingan belajar yang baik dari orang tua maka prestasi belajar yang diperoleh siswa juga akan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, dan semakin baik bimbingan orang tua terhadap siswa maka semakin baik pula prestasi belajar siswa tersebut. Sebaliknya jika bimbingan orang tua menurun maka prestasi belajar siswa juga akan menurun.
{"title":"Hubungan Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III SD Filadelfia Pemangkat","authors":"Gressy Gressy, Mertika Mertika, Dewi Mariana","doi":"10.26618/equilibrium.v11i1.9175","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v11i1.9175","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini; Untuk mendeskripsikan bimbingan orang tua, prestasi belajar siswa, dan untuk mengetahui hubungan antara bimbingan orang tua dengan prestasi belajar siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bimbingan belajar orang tua yang dilambangkan dengan (X), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang dilambangkan dengan (Y). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian ex-post facto. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau angket dengan menggunakan skala likert dan lembar hasil prestasi belajar siswa yang diambil dari rapor siswa. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa; hubungan bimbingan belajar yang baik dari orang tua maka prestasi belajar yang diperoleh siswa juga akan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, dan semakin baik bimbingan orang tua terhadap siswa maka semakin baik pula prestasi belajar siswa tersebut. Sebaliknya jika bimbingan orang tua menurun maka prestasi belajar siswa juga akan menurun. ","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121595724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The focus of this study is to explain the situational and transformational leadership models that exist in the Principal of SMAK Yos Sudarso Batu. The leadership models that can be observed from this school principal are situational leadership and transformational leadership. These two terms are quite foreign to the ears, because they are rarely mentioned in an organization or institution that are encountered on a daily basis. This leadership model is an expression of how Principal Yos Sudarso is in the organization or foundation he leads. This study aims to describe and analyze the basis, character, and pattern of situational and transformational leadership of school principals. The researcher uses descriptive qualitative method which produces data in the form of words and in writing or verbally from the people and observed behavior. The findings of this study are that a leader who lives a situational and transformational leadership model is a leader who is able to set clear, specific and measurable organizational goals. Cooperative, capable and militant leader. This leader also has a strong determination and commitment, is able to create synergies within the organization and is able to mobilize all member resources.
{"title":"Model Kepemimpinan Situasional dan Transformasional Kepala Sekolah SMAK Yos Sudarso Batu","authors":"Dismas Kwirinus, Archadius Mbabho Jando, Gregorius Avi, Melki Nino, Yulianus Hironi Ndua","doi":"10.26618/equilibrium.v11i1.9288","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v11i1.9288","url":null,"abstract":"The focus of this study is to explain the situational and transformational leadership models that exist in the Principal of SMAK Yos Sudarso Batu. The leadership models that can be observed from this school principal are situational leadership and transformational leadership. These two terms are quite foreign to the ears, because they are rarely mentioned in an organization or institution that are encountered on a daily basis. This leadership model is an expression of how Principal Yos Sudarso is in the organization or foundation he leads. This study aims to describe and analyze the basis, character, and pattern of situational and transformational leadership of school principals. The researcher uses descriptive qualitative method which produces data in the form of words and in writing or verbally from the people and observed behavior. The findings of this study are that a leader who lives a situational and transformational leadership model is a leader who is able to set clear, specific and measurable organizational goals. Cooperative, capable and militant leader. This leader also has a strong determination and commitment, is able to create synergies within the organization and is able to mobilize all member resources.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"391 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126744802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-12DOI: 10.26618/equilibrium.v11i1.9274
Khoirul Ulum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai kebijakan pendidikan agama Islam pasca reformasi, yang tentunya sebagai pijakan pengembangan pendidikan agama Islam dikemudian hari dalam membentuk generasi emas bangsa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu dengan memaparkan pokok bahasan secara sistematis, komprehensif, holistik, objektif, dan kritis. Sehingga ditemukan titik kekuatan dan kelemahannya untuk dikemukakan alternative pemecahannya. Hasil penelitian menemukan beberapa kebijakan pendidikan agama Islam pasca reformasi diantaranya kebijakan terhadap mutu pendidikan, terhadap pelayanan pendidikan, terhadap pendidikan karakter, dan link and mach. Serta kebijakan yang belum terselesaikan pasca reformasi ini yaitu, pembangunan penidikan yang menentang pancasila, dualism pendidikan, disparitas pembangunan pendidikan, sertifikasi guru, dan pesantren yang termaginalkan.
{"title":"Kebijakan Pendidikan Agama Islam di Indonesia Pasca Reformasi","authors":"Khoirul Ulum","doi":"10.26618/equilibrium.v11i1.9274","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v11i1.9274","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai kebijakan pendidikan agama Islam pasca reformasi, yang tentunya sebagai pijakan pengembangan pendidikan agama Islam dikemudian hari dalam membentuk generasi emas bangsa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu dengan memaparkan pokok bahasan secara sistematis, komprehensif, holistik, objektif, dan kritis. Sehingga ditemukan titik kekuatan dan kelemahannya untuk dikemukakan alternative pemecahannya. Hasil penelitian menemukan beberapa kebijakan pendidikan agama Islam pasca reformasi diantaranya kebijakan terhadap mutu pendidikan, terhadap pelayanan pendidikan, terhadap pendidikan karakter, dan link and mach. Serta kebijakan yang belum terselesaikan pasca reformasi ini yaitu, pembangunan penidikan yang menentang pancasila, dualism pendidikan, disparitas pembangunan pendidikan, sertifikasi guru, dan pesantren yang termaginalkan.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131389463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-12DOI: 10.26618/equilibrium.v11i1.9385
Willma Fauzzia, R. Handayani
Abstrak.Huruf Jepang yang pertama kali harus dikuasai adalah hiragana, tiap huruf memiliki tata cara urutan penulisannya tersendiri. Salah satu faktor penghambat penguasaan huruf Jepang di masa pandemi ini yaitu para peserta didik tidak bisa melihat langsung bagaimana tata cara penulisan huruf tersebut. Banyak peserta didik hanya sekedarnya dalam menuliskan huruf hiragana, tanpa memperhatikan tata cara penulisannya. Media yang digunakan dalam pembelajaran hiragana secara daring adalah fitur whiteboard yang terdapat dalam aplikasi zoom meeting. Fitur ini adalah sebuah papan tulis digital yang dapat dimanfaatkan untuk membuat coretan, tulisan hingga gambar. Dengan fitur ini pengajar dapat mencontohkan tata cara penulisan huruf hiragana dengan menuliskannya di whiteboard, lalu peserta didik pun bisa ikut mencoba menuliskan huruf tersebut. Hasil dari penelitian ini mendapatkan respon yang positif dari para mahasiswa. Dengan fitur ini mahasiswa dapat mengetahui tata cara dan urutan penulisan huruf hiragana secara langsung, selain itu mahasiswa juga dapat berlatih menulis huruf hiragana di fitur whiteboard lalu bila terdapat kesalahan dalam penulisan huruf hiragana, dosen bisa langsung mengoreksi karena antara mahasiswa dan dosen terjadi interaksi dua arah saat pembelajaran.
{"title":"Pemanfaatan Fitur Whiteboard pada Aplikasi Zoom Sebagai Sarana Pembelajaran Latihan Menulis Huruf Hiragana di Akpar BSI Bandung","authors":"Willma Fauzzia, R. Handayani","doi":"10.26618/equilibrium.v11i1.9385","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v11i1.9385","url":null,"abstract":"Abstrak.Huruf Jepang yang pertama kali harus dikuasai adalah hiragana, tiap huruf memiliki tata cara urutan penulisannya tersendiri. Salah satu faktor penghambat penguasaan huruf Jepang di masa pandemi ini yaitu para peserta didik tidak bisa melihat langsung bagaimana tata cara penulisan huruf tersebut. Banyak peserta didik hanya sekedarnya dalam menuliskan huruf hiragana, tanpa memperhatikan tata cara penulisannya. Media yang digunakan dalam pembelajaran hiragana secara daring adalah fitur whiteboard yang terdapat dalam aplikasi zoom meeting. Fitur ini adalah sebuah papan tulis digital yang dapat dimanfaatkan untuk membuat coretan, tulisan hingga gambar. Dengan fitur ini pengajar dapat mencontohkan tata cara penulisan huruf hiragana dengan menuliskannya di whiteboard, lalu peserta didik pun bisa ikut mencoba menuliskan huruf tersebut. Hasil dari penelitian ini mendapatkan respon yang positif dari para mahasiswa. Dengan fitur ini mahasiswa dapat mengetahui tata cara dan urutan penulisan huruf hiragana secara langsung, selain itu mahasiswa juga dapat berlatih menulis huruf hiragana di fitur whiteboard lalu bila terdapat kesalahan dalam penulisan huruf hiragana, dosen bisa langsung mengoreksi karena antara mahasiswa dan dosen terjadi interaksi dua arah saat pembelajaran.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124031200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-12DOI: 10.26618/equilibrium.v11i1.9426
Sri Utami Wulansari, Andi Agustang, Muhammad Syukur
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana proses interaksi sosial imigran asing dan dampak interaksi sosial imigran asing terhadap masyarakat lokal di Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk proses interaksi sosial imigran asing dan dampak interaksi sosial imigran asing terhadap masyarakat lokal di Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancaran dan dokumentasi.Hasil dari penelitian ini adalah imigran asing dalam melakukan proses interaksi sosial berupa kontak sosial dan komunikasi. Sedangkan dampak interaksi sosial imigran asing terhadap masyarakat yaitu dampak positif dan dampak negatif. Adapun dampak postif yaitu masyarakat mengetahui budaya baru, dapat berkomunikasi menggunakan bahasa verbal maupun non verbal, menghasilkan pernikahan. Sedangkan dampak negatif yaitu adanya motif perselingkuhan dan penipuan.
{"title":"Fenomena Imigran Asing di Kota Makassar","authors":"Sri Utami Wulansari, Andi Agustang, Muhammad Syukur","doi":"10.26618/equilibrium.v11i1.9426","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v11i1.9426","url":null,"abstract":"Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana proses interaksi sosial imigran asing dan dampak interaksi sosial imigran asing terhadap masyarakat lokal di Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk proses interaksi sosial imigran asing dan dampak interaksi sosial imigran asing terhadap masyarakat lokal di Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancaran dan dokumentasi.Hasil dari penelitian ini adalah imigran asing dalam melakukan proses interaksi sosial berupa kontak sosial dan komunikasi. Sedangkan dampak interaksi sosial imigran asing terhadap masyarakat yaitu dampak positif dan dampak negatif. Adapun dampak postif yaitu masyarakat mengetahui budaya baru, dapat berkomunikasi menggunakan bahasa verbal maupun non verbal, menghasilkan pernikahan. Sedangkan dampak negatif yaitu adanya motif perselingkuhan dan penipuan. ","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"310 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123356344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-28DOI: 10.26618/equilibrium.v10i3.9012
Ernawati Ernawati, Eri Theresina, Linda Pertiwi, M. Rahayu
Activities in people's lives during the COVID-19 pandemic have undergone many changes. One of the activities in the teaching and learning process. Different strategies in conducting learning assessments during the pandemic are urgently needed. This is because the conditions of students and teachers are different in carrying out the learning and teaching process. This study aims to (1) find out the learning assessment process carried out by Jubilee Middle School teachers during the pandemic, (2) find out what obstacles teachers experience in conducting learning assessments during the pandemic. This research is an exploratory descriptive study, which describes and reveals the implementation of learning assessments during the pandemic. The population in this study were teachers of Jubilee Junior High School, North Jakarta. Determination of the sample with a saturated sample, where all teachers at Jubilee Junior High School, North Jakarta were sampled, as many as 15 teachers. Data were collected using questionnaires and interviews. interviews were conducted with teachers of English, Chemistry, Sports and Mathematics. Based on the results of data analysis, it was found that during the pandemic, teachers paid more attention to student activities during the learning process. Student participation in discussions, student attendance, and student attitudes in responding to questions from the teacher in the classroom are the teacher's considerations in conducting affective learning assessments. As for cognitive assessments, the limited supervision of students when carrying out tasks makes the results obtained feel less accurate for the teacher. In addition, the reduced duration of each subject and the lack of opportunities for students to practice using equipment that meets the criteria are also obstacles faced by teachers during the pandemic.
{"title":"Asesmen Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Menengah Pertama Jubilee Jakarta Utara","authors":"Ernawati Ernawati, Eri Theresina, Linda Pertiwi, M. Rahayu","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.9012","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.9012","url":null,"abstract":"Activities in people's lives during the COVID-19 pandemic have undergone many changes. One of the activities in the teaching and learning process. Different strategies in conducting learning assessments during the pandemic are urgently needed. This is because the conditions of students and teachers are different in carrying out the learning and teaching process. This study aims to (1) find out the learning assessment process carried out by Jubilee Middle School teachers during the pandemic, (2) find out what obstacles teachers experience in conducting learning assessments during the pandemic. This research is an exploratory descriptive study, which describes and reveals the implementation of learning assessments during the pandemic. The population in this study were teachers of Jubilee Junior High School, North Jakarta. Determination of the sample with a saturated sample, where all teachers at Jubilee Junior High School, North Jakarta were sampled, as many as 15 teachers. Data were collected using questionnaires and interviews. interviews were conducted with teachers of English, Chemistry, Sports and Mathematics. Based on the results of data analysis, it was found that during the pandemic, teachers paid more attention to student activities during the learning process. Student participation in discussions, student attendance, and student attitudes in responding to questions from the teacher in the classroom are the teacher's considerations in conducting affective learning assessments. As for cognitive assessments, the limited supervision of students when carrying out tasks makes the results obtained feel less accurate for the teacher. In addition, the reduced duration of each subject and the lack of opportunities for students to practice using equipment that meets the criteria are also obstacles faced by teachers during the pandemic.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"45 32","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113958060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-21DOI: 10.26618/equilibrium.v10i3.8647
Mita Mita, Emi Sulistri, Mertika Mertika
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemandirian belajar siswa di kelas VI-B SDN 12 Singkawang. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 20 orang siswa kelas VI-B SDN 12 Singkawang. Objek dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VI SDN 12 Singkawang. Instrumen pengumpul data dalam penelitian ini berupa angket dan wawancara sesuai dengan indikator kemandirian belajar yang telah diujikan dengan validitas isi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sangat mandiri pada saat belajar pada mata pelajaran IPS dengan rata-rata 72,5. Adapun siswa percaya diri pada saat belajar mata pelajaran IPS mempunyai rata-rata 79 dengan kategori sangat mandiri, tanggung jawab pada saat belajar mata pelajaran IPS mempunyai rata-rata 81 dengan kategori sangat mandiri, displin pada saat belajar mata pelajaran IPS mempunyai rata-rata 85 dengan kategori sangat mandiri dan inisiatif pada saat belajar mata pelajaran IPS mempunyai rata-rata 64 dengan kategori mandiri.
本研究的目的是描述维- b SDN - 12 Singkawang课程中的学生自力更生。本研究方法是描述性质的研究。本研究的题目为20名vib级SDN 12 Singkawang学生。本研究的目标是ip类VI SDN 12 Singkawang的学生自力更生学习。本研究的数据收集工具与内容验证验证的研究自力更生指标相匹配。数据分析技术是通过数据还原、数据展示和结论推导来完成的。研究结果显示,学生在平均72.5的ip科目上学习时非常自立。至于学生自信时,学习科目IPS有79平均学习时要非常独立的类别,这样的责任IPS有平均81科目类别非常独立,当时被免职IPS学习科目有平均85时非常独立和主动性学习科目类别IPS有平均64独立类别。
{"title":"Analisis Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VI SDN 12 Singkawang","authors":"Mita Mita, Emi Sulistri, Mertika Mertika","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.8647","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.8647","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemandirian belajar siswa di kelas VI-B SDN 12 Singkawang. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 20 orang siswa kelas VI-B SDN 12 Singkawang. Objek dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VI SDN 12 Singkawang. Instrumen pengumpul data dalam penelitian ini berupa angket dan wawancara sesuai dengan indikator kemandirian belajar yang telah diujikan dengan validitas isi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sangat mandiri pada saat belajar pada mata pelajaran IPS dengan rata-rata 72,5. Adapun siswa percaya diri pada saat belajar mata pelajaran IPS mempunyai rata-rata 79 dengan kategori sangat mandiri, tanggung jawab pada saat belajar mata pelajaran IPS mempunyai rata-rata 81 dengan kategori sangat mandiri, displin pada saat belajar mata pelajaran IPS mempunyai rata-rata 85 dengan kategori sangat mandiri dan inisiatif pada saat belajar mata pelajaran IPS mempunyai rata-rata 64 dengan kategori mandiri. ","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116537761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA SMP Methodist – 9 Medan di era new normal pada tahun pelajaran 2022/2023. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survey. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) dalam bentuk skala likert. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII dan kelas VIII SMP Methodist – 9 Medan yang berjumlah 77 orang dan 1 guru bidang studi IPA. Hasil penelitian yang didapatkan dari enam butir pernyataan, yaitu pertama indikator cita – cita dan aspirasi peserta didik dengan nilai (73%) dan respon guru (90%) dikategorikan tinggi, indikator kemampuan belajar peserta didik (72%) dan respon guru (69%) dikategorikan tinggi, indikator kondisi peserta didik (67%) dikategorikan sedang dan respon guru (93%) dikategorikan tinggi, indikator upaya guru dalam pembelajaran pada peserta didik (80%) dan respon guru (84%) dikategorikan tinggi, Indikator kondisi lingkungan peserta didik (72%) dan respon guru (100% ) dikategorikan tinggi dan fasilitas peserta didik dikategorikan tinggi (71%) dan respon guru (95%). dikategorikan tinggi. Rata – rata respon peserta didik dan guru bidang studi IPA diambil sebesar 80% dan 20% sehingga nilai rata-rata dari keseluruhan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA SMP Methodist – 9 Medan di Era New Normal adalah sebesar 76% dikategorikan tinggi
{"title":"Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA SMP Methodist - 9 Medan di Era Normal","authors":"Hebron Pardede, Agnes Theresia Turnip, Andriono Manalu, Melani Dewi Nagur, Tulus Nababan","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.8920","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.8920","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA SMP Methodist – 9 Medan di era new normal pada tahun pelajaran 2022/2023. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survey. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) dalam bentuk skala likert. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII dan kelas VIII SMP Methodist – 9 Medan yang berjumlah 77 orang dan 1 guru bidang studi IPA. Hasil penelitian yang didapatkan dari enam butir pernyataan, yaitu pertama indikator cita – cita dan aspirasi peserta didik dengan nilai (73%) dan respon guru (90%) dikategorikan tinggi, indikator kemampuan belajar peserta didik (72%) dan respon guru (69%) dikategorikan tinggi, indikator kondisi peserta didik (67%) dikategorikan sedang dan respon guru (93%) dikategorikan tinggi, indikator upaya guru dalam pembelajaran pada peserta didik (80%) dan respon guru (84%) dikategorikan tinggi, Indikator kondisi lingkungan peserta didik (72%) dan respon guru (100% ) dikategorikan tinggi dan fasilitas peserta didik dikategorikan tinggi (71%) dan respon guru (95%). dikategorikan tinggi. Rata – rata respon peserta didik dan guru bidang studi IPA diambil sebesar 80% dan 20% sehingga nilai rata-rata dari keseluruhan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA SMP Methodist – 9 Medan di Era New Normal adalah sebesar 76% dikategorikan tinggi","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128979113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-09DOI: 10.26618/equilibrium.v10i3.7492
Nur Shabrina Reznani
Abstract. The purpose of this study was to determine student perceptions of online learning during the COVID-19 pandemic. The method used in this study is a quantitative approach using survey methods. Through this method, data is obtained based on the questionnaire documentation distributed through Google Forms. The subjects of this research are STIE Dwi Sakti Baturaja students who take Indonesian language courses, totaling 60 people. Subject selection using purposive sampling method. The results show that 50% of learning accesses easily, 25% of online learning provides high learning motivation, 51% of learning materials are complete and easily accessible, 35% of online learning helps me understand learning materials, 53% can do online learning independently during shopping. online, 60% of the ability to use technology increases during online learning, 50% of lecturers respond to questions and opinions that arise, 22% of interactions between lecturers and students are intimate, 32% of online learning makes students actively involved in asking questions and giving opinions during the process learning, 46% of online learning makes it easy to collaborate with fellow students (group work), 53% of online learning makes students believe their scores will increase, and 51% of online learning room facilities prepared by dictionaries are very helpful. As for this online learning barrier, namely the lack of motivation provided so that the learning atmosphere is not conducive. Not only that, the level of communication that exists between students and lecturers is considered poor because miscommunication often occurs.
{"title":"Student's Perception Of Online Learning In Bahasa Indonesia Courses During The Covid-19 Pandemic","authors":"Nur Shabrina Reznani","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.7492","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.7492","url":null,"abstract":"Abstract. The purpose of this study was to determine student perceptions of online learning during the COVID-19 pandemic. The method used in this study is a quantitative approach using survey methods. Through this method, data is obtained based on the questionnaire documentation distributed through Google Forms. The subjects of this research are STIE Dwi Sakti Baturaja students who take Indonesian language courses, totaling 60 people. Subject selection using purposive sampling method. The results show that 50% of learning accesses easily, 25% of online learning provides high learning motivation, 51% of learning materials are complete and easily accessible, 35% of online learning helps me understand learning materials, 53% can do online learning independently during shopping. online, 60% of the ability to use technology increases during online learning, 50% of lecturers respond to questions and opinions that arise, 22% of interactions between lecturers and students are intimate, 32% of online learning makes students actively involved in asking questions and giving opinions during the process learning, 46% of online learning makes it easy to collaborate with fellow students (group work), 53% of online learning makes students believe their scores will increase, and 51% of online learning room facilities prepared by dictionaries are very helpful. As for this online learning barrier, namely the lack of motivation provided so that the learning atmosphere is not conducive. Not only that, the level of communication that exists between students and lecturers is considered poor because miscommunication often occurs.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125133297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-09DOI: 10.26618/equilibrium.v10i3.8811
Desrian Effendi, Endri Bagus Prastiyo
Perumahan pelantar adalah masyarakat yang hidup disekitar laut dan bertempat tinggal di atas laut, di Kota Tanjungpinang sendiri sangat banyak rumah pelantar yang dapat kita jumpai. Semakin banyaknya rumah-rumah yang ada maka semakin banyak juga sampah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari masyarakatnya. Dari fenomena yang telah dijelaskan diatas tentunya menjadi sebuah permasalahan sosial yang menarik untuk dibahas, hal ini dikarenakan sebagai masyarakat kota yang tentu saja telah menagalmi kemajuan dari segi ilmu pengetahuan dan pembangunan akan tetapi pada kenyataannya perlikau masyarakatnya masih banyak yang membuang sampah ke laut. Berdasarkan gejala permasalahan di atas, dan adanya keinginan untuk melihat perilaku masyarakat Kelurahan Tanjungpinang Barat dalam membuang sampah di laut maka menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul faktor pendorong perilaku membuang sampah ke laut pada masyarakat perumahan pelantar Pada Masyarakat RT 02/RW 11 Kelurahan Tanjungpinang Barat. Dalam Penelitian jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tanjungpinang Barat tepatnya di lokasi perumahan pelantar RT 02/RW 11 Kelurahan Tanjungpinang Barat. Populasinya adalah masyarakat yang tinggal di perumahan pelantar RT 02/RW 11 Kelurahan Tanjungpinang Barat, Dalam penelitian penarikan sampel digunakan dengan cara aksidental sampling dengan total informan sebanyak 10 orang informan. Dengan teknik pengumpulan dana berupa observasi dan wawancara serta anlisis datanya menggunakan teknik anlisis data miles dan hubermans yaitu dengan cara mereduksi data hasil wawancara, menyajikan dan melakukan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian secara keseluruhan kecenderungan faktor yang mendorong masyarakat berperilaku membuang sampah ke laut dikarenakan adanya faktor penguat atau faktor yang berkaitan dengan keterbatasan aturan dan peran dari pemerintah . Kecenderungan ini terjadi karena dari 10 orang informan yang diwawancarai terdapat 4 orang informan yang mengaku bahwa keterbatasan akan aturan–aturan yang mengikat membuat masyarakat masih membuang sampah ke laut menjadi salah satu faktor yang dominan membuat mereka masih melakukan aktivitas membuang sampah langsung ke laut.
{"title":"Faktor Pendorong Perilaku Membuang Sampah Ke Laut Pada Masyarakat Perumahan Pelantar","authors":"Desrian Effendi, Endri Bagus Prastiyo","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.8811","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.8811","url":null,"abstract":"Perumahan pelantar adalah masyarakat yang hidup disekitar laut dan bertempat tinggal di atas laut, di Kota Tanjungpinang sendiri sangat banyak rumah pelantar yang dapat kita jumpai. Semakin banyaknya rumah-rumah yang ada maka semakin banyak juga sampah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari masyarakatnya. Dari fenomena yang telah dijelaskan diatas tentunya menjadi sebuah permasalahan sosial yang menarik untuk dibahas, hal ini dikarenakan sebagai masyarakat kota yang tentu saja telah menagalmi kemajuan dari segi ilmu pengetahuan dan pembangunan akan tetapi pada kenyataannya perlikau masyarakatnya masih banyak yang membuang sampah ke laut. Berdasarkan gejala permasalahan di atas, dan adanya keinginan untuk melihat perilaku masyarakat Kelurahan Tanjungpinang Barat dalam membuang sampah di laut maka menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul faktor pendorong perilaku membuang sampah ke laut pada masyarakat perumahan pelantar Pada Masyarakat RT 02/RW 11 Kelurahan Tanjungpinang Barat. Dalam Penelitian jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tanjungpinang Barat tepatnya di lokasi perumahan pelantar RT 02/RW 11 Kelurahan Tanjungpinang Barat. Populasinya adalah masyarakat yang tinggal di perumahan pelantar RT 02/RW 11 Kelurahan Tanjungpinang Barat, Dalam penelitian penarikan sampel digunakan dengan cara aksidental sampling dengan total informan sebanyak 10 orang informan. Dengan teknik pengumpulan dana berupa observasi dan wawancara serta anlisis datanya menggunakan teknik anlisis data miles dan hubermans yaitu dengan cara mereduksi data hasil wawancara, menyajikan dan melakukan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian secara keseluruhan kecenderungan faktor yang mendorong masyarakat berperilaku membuang sampah ke laut dikarenakan adanya faktor penguat atau faktor yang berkaitan dengan keterbatasan aturan dan peran dari pemerintah . Kecenderungan ini terjadi karena dari 10 orang informan yang diwawancarai terdapat 4 orang informan yang mengaku bahwa keterbatasan akan aturan–aturan yang mengikat membuat masyarakat masih membuang sampah ke laut menjadi salah satu faktor yang dominan membuat mereka masih melakukan aktivitas membuang sampah langsung ke laut.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126599140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}