Pub Date : 2022-01-05DOI: 10.26618/equilibrium.v10i1.6442
Aldina Eka Andriani, Sri Sulistyorini
Media sosial menjadi salah satu sarana yang digunakan dalam menujang proses perkuliahan di masa pandemi covid-19. Tujuan peneltian ini adalah mengetahui penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa selama perkuliahan daring. Penelitian ini dilakukan secara daring dengan menyebar kuesioner pada mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang semester 2, 4, dan 6 Tahun Akademik 2019/2020. Teknik sampel yang digunakan menggunakan rumus Slovin dengan toleransi 1% sehingga didapatkan sebanyak 851 mahasiswa dari 919 mahasiswa. Kuesioner yang dibuat dalam bentuk google form yang diberikan kepada sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan media sosial lebih dari 2 tahun (97,2%), jauh sebelum adanya pandemi. Whatsapp menjadi media sosial yang paling banyak digunakan yaitu sebesar 99,6% oleh mahasiswa, Instagram 98% dan Youtube 87,2%. Media sosial digunakan untuk menemukan berbagai informasi (91,4%), untuk berkomunikasi (64,6%), dan menghilangkan kejenuhan 62,1%.
{"title":"Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19","authors":"Aldina Eka Andriani, Sri Sulistyorini","doi":"10.26618/equilibrium.v10i1.6442","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i1.6442","url":null,"abstract":"Media sosial menjadi salah satu sarana yang digunakan dalam menujang proses perkuliahan di masa pandemi covid-19. Tujuan peneltian ini adalah mengetahui penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa selama perkuliahan daring. Penelitian ini dilakukan secara daring dengan menyebar kuesioner pada mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang semester 2, 4, dan 6 Tahun Akademik 2019/2020. Teknik sampel yang digunakan menggunakan rumus Slovin dengan toleransi 1% sehingga didapatkan sebanyak 851 mahasiswa dari 919 mahasiswa. Kuesioner yang dibuat dalam bentuk google form yang diberikan kepada sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan media sosial lebih dari 2 tahun (97,2%), jauh sebelum adanya pandemi. Whatsapp menjadi media sosial yang paling banyak digunakan yaitu sebesar 99,6% oleh mahasiswa, Instagram 98% dan Youtube 87,2%. Media sosial digunakan untuk menemukan berbagai informasi (91,4%), untuk berkomunikasi (64,6%), dan menghilangkan kejenuhan 62,1%.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126439336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-05DOI: 10.26618/equilibrium.v10i1.6200
B. Muhinat
The culture of chastity and purity is no longer promoted and encouraged among the youths, especially those who are out for school in tertiary institutions. This study, therefore, investigated the Causes and Consequences of Cohabitation among Students of Federal Polytechnic Offa, Kwara State, Nigeria. A descriptive survey was adopted for the study where 200 students from 0ND2 and HND2 were purposively chosen and then selected at random. A researcher designed a questionnaire in a Likert scale of Strongly Agree, Agree, Disagree and Strongly Disagree containing 16 items but divided into two halves into causes and consequences of cohabitation was the instrument used for the collection of data. The data was validated via experts and the test-retest method was used to arrive at a reliability index of 0.69. The data was analysed using descriptive statistics. Mean ratings of simple percentages were used to answer the research questions. Causes of cohabitation were seen to include among others insufficient on-campus accommodation, financial distress, fear of losing loved ones, moral and religious decadence while death, STDs, drop out of school poor academic performance and health or social issues were seen as some of the consequences of cohabitation. It was recommended among others that the school authority should try to provide sufficient on-campus accommodation for the students.
{"title":"Causes and Consequences of Cohabitation among Students of Federal Polytechnics Offa, Kwara State, Nigeria","authors":"B. Muhinat","doi":"10.26618/equilibrium.v10i1.6200","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i1.6200","url":null,"abstract":"The culture of chastity and purity is no longer promoted and encouraged among the youths, especially those who are out for school in tertiary institutions. This study, therefore, investigated the Causes and Consequences of Cohabitation among Students of Federal Polytechnic Offa, Kwara State, Nigeria. A descriptive survey was adopted for the study where 200 students from 0ND2 and HND2 were purposively chosen and then selected at random. A researcher designed a questionnaire in a Likert scale of Strongly Agree, Agree, Disagree and Strongly Disagree containing 16 items but divided into two halves into causes and consequences of cohabitation was the instrument used for the collection of data. The data was validated via experts and the test-retest method was used to arrive at a reliability index of 0.69. The data was analysed using descriptive statistics. Mean ratings of simple percentages were used to answer the research questions. Causes of cohabitation were seen to include among others insufficient on-campus accommodation, financial distress, fear of losing loved ones, moral and religious decadence while death, STDs, drop out of school poor academic performance and health or social issues were seen as some of the consequences of cohabitation. It was recommended among others that the school authority should try to provide sufficient on-campus accommodation for the students.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131289743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-05DOI: 10.26618/equilibrium.v10i1.6094
Novita Septiyani, Nidar Yusuf
Penelitian ini bertujuan untuk mengajarkan nasionalisme sejak dini, yang dirasa perlu sebagai pengembangan sistem pendidikan nasional yang dapat membedakan perbedaan, khususnya di Sekolah Indonesia Singapura, yang terletak di negara Singapura. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian adalah kepala sekolah, guru, serta siswa kelas V pada sekolah dasar di Sekolah Indonesia Singapura. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai nasionalisme di Sekolah Indonesia Singapura sudah dapat berjalan dengan baik. Siswa dapat mengimplementasikan nilai nasionalisme yang terdiri atas 1) nilai toleransi, (2) nilai tanggung jawab, (3) nilai gotong royong, (4) nilai sopan santun, (5) nilai rela berkorban pada saat melaksanakan pembelajaran di sekolah. Untuk memaksimalkan implementasinya, sekolah menyediakan pembelajaran yang bermanfaat dengan kewarganegaraan Indonesia, kemudian mengadakan program ekstrakurikuler, serta memiliki program 5i.
{"title":"Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Pada Siswa Sekolah Dasar di Sekolah Indonesia Singapura","authors":"Novita Septiyani, Nidar Yusuf","doi":"10.26618/equilibrium.v10i1.6094","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i1.6094","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengajarkan nasionalisme sejak dini, yang dirasa perlu sebagai pengembangan sistem pendidikan nasional yang dapat membedakan perbedaan, khususnya di Sekolah Indonesia Singapura, yang terletak di negara Singapura. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian adalah kepala sekolah, guru, serta siswa kelas V pada sekolah dasar di Sekolah Indonesia Singapura. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai nasionalisme di Sekolah Indonesia Singapura sudah dapat berjalan dengan baik. Siswa dapat mengimplementasikan nilai nasionalisme yang terdiri atas 1) nilai toleransi, (2) nilai tanggung jawab, (3) nilai gotong royong, (4) nilai sopan santun, (5) nilai rela berkorban pada saat melaksanakan pembelajaran di sekolah. Untuk memaksimalkan implementasinya, sekolah menyediakan pembelajaran yang bermanfaat dengan kewarganegaraan Indonesia, kemudian mengadakan program ekstrakurikuler, serta memiliki program 5i.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115936316","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas IV SDN 2 Lirboyo guru tidak menggunakan media dan hanya menggunakan metode ceramah, sehingga dilakukan penelitian pengembangan media interaktif subener di kelas IV materi sumber energi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kevalidan, keefektifan dan kepraktisan media subener. Model pada penelitian ini adalah model ADDIE. Instrumen pengumpulan data berupa angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif dengan subjek penelitian 22 siswa kelas IV SDN 2 Lirboyo. Hasil penelitian pengembangan media subener yaitu: 1) media subener dinyatakan sangat valid dan sangat baik digunakan dengan presetase dari validasi media 92% dan 90% validasi materi; 2) media subener dinyatakan efektif dengan presentase ketuntasan belajar klasikal 80% ; 3) media subener dinyatakan praktis dengan presentase respon guru 90% dan respon siswa 92%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran subener pada materi sumber energi dapat digunakan untuk pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar.
{"title":"Pengembangan Multimedia Interaktif Subener (Sumber Energi) Pada Materi Sumber Energi Kelas IV SD","authors":"Dita Ayu Wardyaning Siwi, Sutrisno Sahari, Ilmawati Fahmi Imron","doi":"10.26618/equilibrium.v10i1.6667","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i1.6667","url":null,"abstract":"Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas IV SDN 2 Lirboyo guru tidak menggunakan media dan hanya menggunakan metode ceramah, sehingga dilakukan penelitian pengembangan media interaktif subener di kelas IV materi sumber energi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kevalidan, keefektifan dan kepraktisan media subener. Model pada penelitian ini adalah model ADDIE. Instrumen pengumpulan data berupa angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif dengan subjek penelitian 22 siswa kelas IV SDN 2 Lirboyo. Hasil penelitian pengembangan media subener yaitu: 1) media subener dinyatakan sangat valid dan sangat baik digunakan dengan presetase dari validasi media 92% dan 90% validasi materi; 2) media subener dinyatakan efektif dengan presentase ketuntasan belajar klasikal 80% ; 3) media subener dinyatakan praktis dengan presentase respon guru 90% dan respon siswa 92%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran subener pada materi sumber energi dapat digunakan untuk pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133778581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-05DOI: 10.26618/equilibrium.v10i1.6501
Hendrik Gustiranda, S. Syamsuri, Shilmy Purnama
Tujuan dari riset ini untuk menemukan permasalahan mengenai implementasi pendidikan karakter dalam budaya sekolah di SMPN 8 Teluk Keramat. Dipilih penelitian kualitatif sebagai bentuk penelitian dan metode deskriptif sebagai metodenya. Sebagai Informan Penelitian dari warga sekolah yakni kepala sekolah, guru dan para peserta didik. Teknik dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter dalam budaya sekolah dilakukan melalui berbagai macam kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Kegiatan rutin berupa: jumat bersih, upacara bendera, membaca Al Quran sebelum belajar, salat dzuhur berjamaah di mushola sekolah, dan berdoa sebelum dan sesudah belajar. Bentuk kegiatan spontan: memberikan bantuan sumbangan terhadap warga sekolah yang membutuhkan, razia kerapian rambut, dan razia handphone. Kegiatan keteladanan berupa: kerapian pakaian tenaga pendidik, dan kedisiplinan tenaga pendidik. Kegiatan pengkondisian berupa: slogan-slogan, ruang kelas bersih dan rapi, lingkungan sekolah yang bersih dan hijau, toilet peseta didik yang bersih, tempat sampah yang tersedia diseluruh lingkungan sekolah, dan keran air yang tersedia disetiap kelas dan penjuru sekolah. Dari keseluruhan kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian maka akan memunculkan integritas, nasionalisme, karakter religius, jiwa gotong royong dan sikap mandiri.
{"title":"Implementasi Pendidikan Karakter dalam Budaya Sekolah di SMPN 8 Teluk Keramat Kabupaten Sambas","authors":"Hendrik Gustiranda, S. Syamsuri, Shilmy Purnama","doi":"10.26618/equilibrium.v10i1.6501","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i1.6501","url":null,"abstract":"Tujuan dari riset ini untuk menemukan permasalahan mengenai implementasi pendidikan karakter dalam budaya sekolah di SMPN 8 Teluk Keramat. Dipilih penelitian kualitatif sebagai bentuk penelitian dan metode deskriptif sebagai metodenya. Sebagai Informan Penelitian dari warga sekolah yakni kepala sekolah, guru dan para peserta didik. Teknik dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter dalam budaya sekolah dilakukan melalui berbagai macam kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Kegiatan rutin berupa: jumat bersih, upacara bendera, membaca Al Quran sebelum belajar, salat dzuhur berjamaah di mushola sekolah, dan berdoa sebelum dan sesudah belajar. Bentuk kegiatan spontan: memberikan bantuan sumbangan terhadap warga sekolah yang membutuhkan, razia kerapian rambut, dan razia handphone. Kegiatan keteladanan berupa: kerapian pakaian tenaga pendidik, dan kedisiplinan tenaga pendidik. Kegiatan pengkondisian berupa: slogan-slogan, ruang kelas bersih dan rapi, lingkungan sekolah yang bersih dan hijau, toilet peseta didik yang bersih, tempat sampah yang tersedia diseluruh lingkungan sekolah, dan keran air yang tersedia disetiap kelas dan penjuru sekolah. Dari keseluruhan kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian maka akan memunculkan integritas, nasionalisme, karakter religius, jiwa gotong royong dan sikap mandiri.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125169761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-05DOI: 10.26618/equilibrium.v10i1.6280
Saidang Saidang, Shermina Oruh, Andi Agustang
Pandemi covid-19 telah mengubah struktur dan fungsi masyarakat secara besar-besaran. Pembelajaran yang berlangsung di sekolah atau perguruan tinggi yang sudah terbiasa dengan pola pembelajaran tatap muka langsung. Penggunaan media online berbasis internet bahkan dicurigai membawa masalah, justru pada masa pandemi banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk resistensi mahasiswa terhadap pembelajaran pada masa pandemi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus daerah Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran online selama masa pandemi melahirkan sikap resisten di kalangan mahasiswa.Resistensi yang ditunjukkan dengan menunjukkan atau mengikuti kuliah online dengan mengajak lainnya untuk tidak mengikuti perkuliahan. Sedangkan resistensi tertutup dengan cara diam-diam yakni dengan tidak melibatkan orang lain mengikuti tindakannya yang menyimpang. Beberapa faktor yang mempengaruhi resistensi mahasiswa tersebut antara lain karena faktor ekonomi, faktor alam (geografi) dan faktor kemampuan mengakses jaringan internet.
{"title":"Resistensi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Online Pada Masa Pandemi","authors":"Saidang Saidang, Shermina Oruh, Andi Agustang","doi":"10.26618/equilibrium.v10i1.6280","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i1.6280","url":null,"abstract":"Pandemi covid-19 telah mengubah struktur dan fungsi masyarakat secara besar-besaran. Pembelajaran yang berlangsung di sekolah atau perguruan tinggi yang sudah terbiasa dengan pola pembelajaran tatap muka langsung. Penggunaan media online berbasis internet bahkan dicurigai membawa masalah, justru pada masa pandemi banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk resistensi mahasiswa terhadap pembelajaran pada masa pandemi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus daerah Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran online selama masa pandemi melahirkan sikap resisten di kalangan mahasiswa.Resistensi yang ditunjukkan dengan menunjukkan atau mengikuti kuliah online dengan mengajak lainnya untuk tidak mengikuti perkuliahan. Sedangkan resistensi tertutup dengan cara diam-diam yakni dengan tidak melibatkan orang lain mengikuti tindakannya yang menyimpang. Beberapa faktor yang mempengaruhi resistensi mahasiswa tersebut antara lain karena faktor ekonomi, faktor alam (geografi) dan faktor kemampuan mengakses jaringan internet.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122467138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-05DOI: 10.26618/equilibrium.v10i1.6618
Muhammad Alhada Fuadilah Habib, Wahyu Nita Kurrotaa'yun Nuriski, Rizal Zamzami
Sumber energi yang berasal dari fosil merupakan sumber energi yang tidak terbaharukan. Sementara itu sampai saat ini, sumber energi utama yang digunakan oleh masyarakat Indonesia berasal dari fosil. Saat ini Indonesia berada dalam krisis energi karena sangat bergantung pada bahan bakar fosil terutama minyak bumi yang memberatkan APBN dan menguras devisa negara. Hal ini dikarenakan cadangan minyak bumi di Indonesia kian menipis dan harus mengimpor kebutuhan minyak bumi dari luar negeri, oleh sebab itu, Indonesia harus memiliki kemampuan (knowledge and technology) yang dipadukan dengan kearifan local (wisdom) untuk mengatasi permasalahan energi ini. Dari beberapa pilihan sumber energi alternatif terbaharukan, salah satu yang paling potensial dikembangkan di Indonesia adalah dengan teknologi bioetanol. Pengembangan sumber energi bioetanol ini sangat cocok dilakukan mengingat sumber energi ini berasal dari bahan nabati yang merupakan sumber daya alam yang mudah diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Kabupaten Blitar merupakan sebuah kawasan di Provinsi Jawa Timur yang tanahnya tergolong subur dan sangat potensial digunakan sebagai penghasil bahan baku pembuatan bioetanol. Sampai saat ini sebagian besar masyarakat di Kabupaten Blitar bekerja di sektor pertanian dan masih cukup banyak yang masuk dalam kategori masyarakat miskin. Kondisi ini dikarenakan produk hasil pertanian dijual mentah (tanpa diolah) dan memiliki harga jual yang relatif rendah, sementara itu biaya untuk perawatan tanaman pertanian cukup mahal. Kondisi ini mendorong inovasi pemberdayaan masyarakat di bidang teknologi bioetanol untuk memecahkan persoalan kelangkaan sumber energi fosil sekaligus sebagai solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Blitar.
{"title":"Be Kepo (Bioetanol Ketela Pohon) Inovasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Solusi Sumber Energi Alternatif Terbaharukan","authors":"Muhammad Alhada Fuadilah Habib, Wahyu Nita Kurrotaa'yun Nuriski, Rizal Zamzami","doi":"10.26618/equilibrium.v10i1.6618","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i1.6618","url":null,"abstract":"Sumber energi yang berasal dari fosil merupakan sumber energi yang tidak terbaharukan. Sementara itu sampai saat ini, sumber energi utama yang digunakan oleh masyarakat Indonesia berasal dari fosil. Saat ini Indonesia berada dalam krisis energi karena sangat bergantung pada bahan bakar fosil terutama minyak bumi yang memberatkan APBN dan menguras devisa negara. Hal ini dikarenakan cadangan minyak bumi di Indonesia kian menipis dan harus mengimpor kebutuhan minyak bumi dari luar negeri, oleh sebab itu, Indonesia harus memiliki kemampuan (knowledge and technology) yang dipadukan dengan kearifan local (wisdom) untuk mengatasi permasalahan energi ini. Dari beberapa pilihan sumber energi alternatif terbaharukan, salah satu yang paling potensial dikembangkan di Indonesia adalah dengan teknologi bioetanol. Pengembangan sumber energi bioetanol ini sangat cocok dilakukan mengingat sumber energi ini berasal dari bahan nabati yang merupakan sumber daya alam yang mudah diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Kabupaten Blitar merupakan sebuah kawasan di Provinsi Jawa Timur yang tanahnya tergolong subur dan sangat potensial digunakan sebagai penghasil bahan baku pembuatan bioetanol. Sampai saat ini sebagian besar masyarakat di Kabupaten Blitar bekerja di sektor pertanian dan masih cukup banyak yang masuk dalam kategori masyarakat miskin. Kondisi ini dikarenakan produk hasil pertanian dijual mentah (tanpa diolah) dan memiliki harga jual yang relatif rendah, sementara itu biaya untuk perawatan tanaman pertanian cukup mahal. Kondisi ini mendorong inovasi pemberdayaan masyarakat di bidang teknologi bioetanol untuk memecahkan persoalan kelangkaan sumber energi fosil sekaligus sebagai solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Blitar.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125013080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-23DOI: 10.26618/EQUILIBRIUM.V9I3.6073
Yayu Anggraini H. Katili, Ansar Sahabi, I. K. Arsana, S. Sulasmi
Abstract. English has an important role in the sustainable tourism sector through communication media with the aim of promoting abroad, service, good communication between foreign tourists and tourism actors, and the surrounding community which ultimately relates to the development of local tourism progress in the sustainable tourism sector in the industrial era. 4.0. Tourist actors must master English, especially the surrounding community, namely simple conversation, mastery of language and basic conversation. This study aims to examine the Benefits of English-Speaking Culture in the Sustainable Tourism Sector in the Industrial Era 4.0 in Gorontalo Province. The analytical method used is descriptive qualitative analysis. This paper shows that English-speaking culture in the sustainable tourism sector in the industrial era 4.0 in Gorotalo Province is needed with the aim of increasing foreign tourist visitors, facilitating communication using English and also as a promotional event abroad about local tourist destinations in the Province. Gorontalo. English has an important role in the tourism sector as a basis for people around tourist destinations and those who work in the tourism industry to be able to communicate well using English.Abstrak. Bahasa Inggris memiliki peran penting dalam sektor pariwisata berkelanjutan melalui media komunikasi dengan tujuan sebagai promosi ke luar negeri, pelayanan, komunikasi yang baik wisatawan asing dengan pelaku wisata, dan masyarakat sekitar yang pada akhirnya berhubungan dengan pengembangan kemajuan wisata lokal pada sektor pariwisata berkelanjutan di era industri 4.0. Pelaku wisata harus mengusai Bahasa Inggris terutama masyarakat sekitar yakni percakapan sederhana, penguasaan bahasa dan percakapan dasar. Penelitian ini bertujuan mengkaji Kemanfaatan Budaya Berbahasa Inggris Pada Sektor Pariwisata Berkelanjutan di Era Industri 4.0 di Provinsi Gorontalo. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif. Tulisan ini menunjukkan bahwa budaya berbahasa Inggris pada sektor pariwisata berkelanjutan di era industri 4.0 di Provinsi Gorotalo sangat diperlukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengunjung wisatawan asing, memperlancar komunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris dan juga sebagai ajang promosi ke luar negeri tentang destinasi wisata lokal yang ada di Provinsi Gorontalo. Bahasa Inggris memiliki peranan penting dalam sektor pariwisata sebagai dasar bagi masyarakat sekitar destinasi wisata dan yang bekerja di industri pariwisata agar mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan Bahasa Inggris.
摘要英语在可持续旅游部门中发挥着重要作用,通过传播媒介,旨在促进国外,服务,外国游客和旅游行为者以及周围社区之间的良好沟通,最终关系到当地旅游业的发展,在工业时代的可持续旅游部门取得进展。4.0. 旅游演员必须掌握英语,特别是周边社区的英语,即简单的会话、语言的掌握和基本的会话。本研究旨在考察哥伦塔洛省工业4.0时代下英语文化在可持续旅游业中的效益。所采用的分析方法是描述性定性分析。本文表明,戈罗塔洛省工业4.0时代的可持续旅游部门需要英语文化,目的是增加外国游客,促进使用英语的交流,并作为该省当地旅游目的地的海外宣传活动。新人。英语在旅游业中扮演着重要的角色,作为旅游目的地周围的人以及在旅游业工作的人能够用英语进行良好沟通的基础。马来西亚首都雅加达是马来西亚的一个重要地区,马来西亚是马来西亚的一个重要地区,马来西亚是马来西亚的一个重要地区,马来西亚是马来西亚的一个重要地区,马来西亚是一个重要地区,马来西亚是一个重要地区,马来西亚是一个重要地区,马来西亚是一个重要地区,马来西亚是一个重要地区,马来西亚是一个重要地区,马来西亚是一个重要地区,马来西亚是一个重要地区,马来西亚是一个重要地区。【翻译】“企鹅”,“企鹅”,“企鹅”,“企鹅”,“企鹅”。政府部门,政府部门,Berkelanjutan,工业4.0,省,Gorontalo。方法分析杨迪纳坎,数据分析定性描述。设定ini menunjukkan bahwa budaya berbahasa Inggris篇上面pariwisata berkelanjutan di industri 4.0时代di Provinsi Gorotalo sangat diperlukan dengan tujuan为她meningkatkan pengunjung wisatawan利用,memperlancar komunikasi dengan menggunakan印尼语Inggris丹轭sebagai ajang promosi ke luar negeri tentang destinasi wisata lokal杨ada di Provinsi新人。印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语
{"title":"Analisis Kemanfaatan Budaya Berbahasa Inggris Pada Sektor Pariwisata Berkelanjutan dI Era Industri 4.0","authors":"Yayu Anggraini H. Katili, Ansar Sahabi, I. K. Arsana, S. Sulasmi","doi":"10.26618/EQUILIBRIUM.V9I3.6073","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/EQUILIBRIUM.V9I3.6073","url":null,"abstract":"Abstract. English has an important role in the sustainable tourism sector through communication media with the aim of promoting abroad, service, good communication between foreign tourists and tourism actors, and the surrounding community which ultimately relates to the development of local tourism progress in the sustainable tourism sector in the industrial era. 4.0. Tourist actors must master English, especially the surrounding community, namely simple conversation, mastery of language and basic conversation. This study aims to examine the Benefits of English-Speaking Culture in the Sustainable Tourism Sector in the Industrial Era 4.0 in Gorontalo Province. The analytical method used is descriptive qualitative analysis. This paper shows that English-speaking culture in the sustainable tourism sector in the industrial era 4.0 in Gorotalo Province is needed with the aim of increasing foreign tourist visitors, facilitating communication using English and also as a promotional event abroad about local tourist destinations in the Province. Gorontalo. English has an important role in the tourism sector as a basis for people around tourist destinations and those who work in the tourism industry to be able to communicate well using English.Abstrak. Bahasa Inggris memiliki peran penting dalam sektor pariwisata berkelanjutan melalui media komunikasi dengan tujuan sebagai promosi ke luar negeri, pelayanan, komunikasi yang baik wisatawan asing dengan pelaku wisata, dan masyarakat sekitar yang pada akhirnya berhubungan dengan pengembangan kemajuan wisata lokal pada sektor pariwisata berkelanjutan di era industri 4.0. Pelaku wisata harus mengusai Bahasa Inggris terutama masyarakat sekitar yakni percakapan sederhana, penguasaan bahasa dan percakapan dasar. Penelitian ini bertujuan mengkaji Kemanfaatan Budaya Berbahasa Inggris Pada Sektor Pariwisata Berkelanjutan di Era Industri 4.0 di Provinsi Gorontalo. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif. Tulisan ini menunjukkan bahwa budaya berbahasa Inggris pada sektor pariwisata berkelanjutan di era industri 4.0 di Provinsi Gorotalo sangat diperlukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengunjung wisatawan asing, memperlancar komunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris dan juga sebagai ajang promosi ke luar negeri tentang destinasi wisata lokal yang ada di Provinsi Gorontalo. Bahasa Inggris memiliki peranan penting dalam sektor pariwisata sebagai dasar bagi masyarakat sekitar destinasi wisata dan yang bekerja di industri pariwisata agar mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan Bahasa Inggris. ","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115424756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-17DOI: 10.26618/EQUILIBRIUM.V9I3.6059
F. Firdaus
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan eksistensi penggunaan alat tennung walida (gedogan) dalam proses pembuatan kain sutera di Desa Rumpia Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo. Adapun jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi Tennung Walida di Desa Rumpia masih tetap ada dan digunakan oleh beberapa masyarakat penenun dikarena kain yang di tenun menghasilkan kualitas serta harga jual yang tinggi serta masih ada masyarakat konsumen yang memesan kain yang di tenun menggunakan Tennung Walida. Adapun persepsi masyarakat tentang penggunaan Tennung Walida di era modernisasi di Desa Rumpia, masih dapat digunakan oleh masyarakat penenun karena sampai saat ini pengguna tennung walida tetap mewariskan pengetahuannya menggunakan Tennung Walida kepada anak-anaknya dan terus memelihara dan merawat agar masih dapat digunakan dan tetap menjadi bagian dari kehidupannya, meskipun saat ini Tennung Walida sudah mulai berkurang karena adanya alat tenun yang lebih Modern yang sudah banyak beredar saat ini serta adanya jenis usaha kekinian yang lebih diminati masyarakat.
{"title":"Eksistensi Tennung Walida (Gedogan) Kain Sutera Di Desa Rumpia Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo","authors":"F. Firdaus","doi":"10.26618/EQUILIBRIUM.V9I3.6059","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/EQUILIBRIUM.V9I3.6059","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengungkapkan eksistensi penggunaan alat tennung walida (gedogan) dalam proses pembuatan kain sutera di Desa Rumpia Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo. Adapun jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi Tennung Walida di Desa Rumpia masih tetap ada dan digunakan oleh beberapa masyarakat penenun dikarena kain yang di tenun menghasilkan kualitas serta harga jual yang tinggi serta masih ada masyarakat konsumen yang memesan kain yang di tenun menggunakan Tennung Walida. Adapun persepsi masyarakat tentang penggunaan Tennung Walida di era modernisasi di Desa Rumpia, masih dapat digunakan oleh masyarakat penenun karena sampai saat ini pengguna tennung walida tetap mewariskan pengetahuannya menggunakan Tennung Walida kepada anak-anaknya dan terus memelihara dan merawat agar masih dapat digunakan dan tetap menjadi bagian dari kehidupannya, meskipun saat ini Tennung Walida sudah mulai berkurang karena adanya alat tenun yang lebih Modern yang sudah banyak beredar saat ini serta adanya jenis usaha kekinian yang lebih diminati masyarakat.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123037961","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-14DOI: 10.26618/EQUILIBRIUM.V9I3.6015
Fitra Assyahra, Nurdin Nurdin, Lukman Ismail
Penelitian ini menggali tentang Konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler (studi pada kelompok ilmiah remaja di SMA Negeri 11 Luwu utara). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah Budaya Literasi yang terdapat dalam pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara, 2. Bagaimanakah konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler pada kelompok ilmiah remaja (KIR) di SMA Negeri 11 Luwu Utara, 3. Faktor apakah yang menghambat konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara. Skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan fenomenologi dimana dengan Studi fenomenologi mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan yang bertujuan untuk mengungkap Konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakuriuler pada kelompok ilmiah remaja yang ada di SMA Negeri 11 Luwu Utara. Informan secara keseluruhan dalam penelitian ini terdiri dari tiga belas orang, kepala sekolah, dua orang Pembina KIR, pengelola perpustakaan, guru matapelajaran dan delapan orang siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis purposive sampling yang dimulai dengan analisis data observasi, wawancara, dan dokumen.Hasil dari penelitian ini yaitu sekolah telah memberikan fasilitas yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran, teruntuk kegiatan budaya literasi yang di terapakan di SMA Negeri 11 Luwu Utara sekolah telah memfasilitasi berupa perpustakaan, taman baca serta ruang sudut baca yang di kelola olah perpustakaan bekerjasama dengan kelompok ilmiah remaja untuk mengelola perpustakaan, selain itu mereka juga mengajak siswa lain untuk membudayakan membaca di waktu isterahat, selain itu dari segi kegiatan ekstrakurikuler kelompok ilmiah remaja juga dibina oleh guru pembimbing untuk bisa berkarya melalui sebuah tulisan yaitu karya ilmiah sekolah juga mendukung penuh siswa yang bisa berprestasi melalui karya tulisnya. Adapulah yang menjadi faktor penghambat siswa untuk mau ikut membaca yaitu kurangnya minat baca siswa terhadap buku-buku pelajaran yang di akibatkan pergaulan yang semakin bebas, pengaruh yang kedua yaitu maraknya game online yang menambah siswa lebih memilih bermain game ketimbang membaca buku pelajaran di tambah lagi kurangnya pengawasan seorang guru terhadapa siswa diakibatkan dampak pandemik yang semakin marak di masyarakat, akibatnya semua siswa di rumahkan dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru melaui system pemmbelajaran daring dan ini yang menjadi faktor siswa juga untuk tidak mau belajar maupun membaca buku, tetapi pihak sekolah mengupayakan agar siswa dapat kesekolah seminggu sekali untuk mengambil buku pelajaran agar dapat di baca dan dipelajari di rumah.
该研究深入了解课外活动扫盲文化结构。本研究研究中的问题为:1。识字文化如何存在于北卢武11中学的课外学习中,2。3.卢武北11国高中学生课外学习的基础知识文化是如何形成的?是什么因素阻碍了北卢武11国高中课外学习的识字文化建设。这篇文章使用了定性的描述研究,其表现学方法,通过表现学研究,试图从生活经验中寻找意义,以揭示位于卢武11州高中(Luwu north school of high school)的青少年课外文学文化建构。这项研究的全部资料包括13人、校长、2名建筑工人、图书馆经理、八名眼科教师和8名学生组成了青年科学小组。本研究采用三种技术进行观察、采访和记录。同时使用从观察数据分析、采访和文档开始的抽样分析来进行研究中的数据分析。这项研究的结果就是给了学校的设施可以用来学习过程,亲爱的文化活动在全国高中11马利路terapakan素养促进图书馆、公园读过北学校和图书馆管理运动的拐角处读与非洲青年科学小组来管理图书馆合作,此外他们也邀请其他学生文明在时间isterahat阅读,此外,青年科学团体课外活动也由指导老师在一篇论文中培养出来,这所学校的科学工作也支持那些在学业上取得成就的学生。Adapulah变成因式分解的学生要参加阅读障碍就是缺乏阅读兴趣的学生对教科书的结果越来越自由的联想,第二个就是网络游戏不断增多的影响增加了学生更喜欢玩游戏,而不是在图书馆里读课本再缺乏监督老师正在对学生造成一场大流行越来越盛行的社会影响,因此所有学生在rumahkan由老师通过系统的学习和在线pemmbelajaran学生因素的,这也不愿意学习和读书,但校方寻求使学生上学一周一次把教科书,以便在阅读和研究在家里。
{"title":"Konstruksi Budaya Literasi Dalam Pembelajaran Ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara","authors":"Fitra Assyahra, Nurdin Nurdin, Lukman Ismail","doi":"10.26618/EQUILIBRIUM.V9I3.6015","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/EQUILIBRIUM.V9I3.6015","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggali tentang Konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler (studi pada kelompok ilmiah remaja di SMA Negeri 11 Luwu utara). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah Budaya Literasi yang terdapat dalam pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara, 2. Bagaimanakah konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler pada kelompok ilmiah remaja (KIR) di SMA Negeri 11 Luwu Utara, 3. Faktor apakah yang menghambat konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara. Skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan fenomenologi dimana dengan Studi fenomenologi mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan yang bertujuan untuk mengungkap Konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakuriuler pada kelompok ilmiah remaja yang ada di SMA Negeri 11 Luwu Utara. Informan secara keseluruhan dalam penelitian ini terdiri dari tiga belas orang, kepala sekolah, dua orang Pembina KIR, pengelola perpustakaan, guru matapelajaran dan delapan orang siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis purposive sampling yang dimulai dengan analisis data observasi, wawancara, dan dokumen.Hasil dari penelitian ini yaitu sekolah telah memberikan fasilitas yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran, teruntuk kegiatan budaya literasi yang di terapakan di SMA Negeri 11 Luwu Utara sekolah telah memfasilitasi berupa perpustakaan, taman baca serta ruang sudut baca yang di kelola olah perpustakaan bekerjasama dengan kelompok ilmiah remaja untuk mengelola perpustakaan, selain itu mereka juga mengajak siswa lain untuk membudayakan membaca di waktu isterahat, selain itu dari segi kegiatan ekstrakurikuler kelompok ilmiah remaja juga dibina oleh guru pembimbing untuk bisa berkarya melalui sebuah tulisan yaitu karya ilmiah sekolah juga mendukung penuh siswa yang bisa berprestasi melalui karya tulisnya. Adapulah yang menjadi faktor penghambat siswa untuk mau ikut membaca yaitu kurangnya minat baca siswa terhadap buku-buku pelajaran yang di akibatkan pergaulan yang semakin bebas, pengaruh yang kedua yaitu maraknya game online yang menambah siswa lebih memilih bermain game ketimbang membaca buku pelajaran di tambah lagi kurangnya pengawasan seorang guru terhadapa siswa diakibatkan dampak pandemik yang semakin marak di masyarakat, akibatnya semua siswa di rumahkan dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru melaui system pemmbelajaran daring dan ini yang menjadi faktor siswa juga untuk tidak mau belajar maupun membaca buku, tetapi pihak sekolah mengupayakan agar siswa dapat kesekolah seminggu sekali untuk mengambil buku pelajaran agar dapat di baca dan dipelajari di rumah. ","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126899898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}