Pub Date : 2022-09-06DOI: 10.26618/equilibrium.v10i3.8287
Atika Dyah Perwita
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui penerapan topik-topik mata kuliah yang diterapkan secara praktik dengan metode Entrepreneurship Online Class Activity; 2) Mengetahui efektivitas penerapan Entrepreneurship Online class activity terhadap Minat Berwirausaha; 3) Mengetahui solusi yang diperlukan dalam mengatasi kendala yang dihadapi mahasiswa saat pelaksanaan Entrepreneurship Online Class Activity pada pembelajaran kewirausahaan. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatifmelalui indepth interview terhadap informan yang telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan dengan penerapan Enterpreneurship Online Class Activity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kewirausahaan dengan penerapan Entrepreneurship Online Class Activity terbilang cukup baik dan efektif. Hal ini dapat mendeskripsikan bahwa pada umunya penerapan EOCA menjadi kegiatan praktek kewirausahaan yang dapat dilakukan secara online (daring) dan sesuai dengan tujuan guna meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Indikator yang menentukan efektifitas penerapan Entrepreneurship Online Class Activity dalam meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa adalah motivasi mahasiswa, kompetensi mahasiswa, pengalaman dosen, gaya komunikasi dosen, kemutakhiran materi dan sarana prasarana.
{"title":"The Effectiveness of Entrepreneur Online Class Activities in Fostering Student Entrepreneurship Interest","authors":"Atika Dyah Perwita","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.8287","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.8287","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui penerapan topik-topik mata kuliah yang diterapkan secara praktik dengan metode Entrepreneurship Online Class Activity; 2) Mengetahui efektivitas penerapan Entrepreneurship Online class activity terhadap Minat Berwirausaha; 3) Mengetahui solusi yang diperlukan dalam mengatasi kendala yang dihadapi mahasiswa saat pelaksanaan Entrepreneurship Online Class Activity pada pembelajaran kewirausahaan. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatifmelalui indepth interview terhadap informan yang telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan dengan penerapan Enterpreneurship Online Class Activity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kewirausahaan dengan penerapan Entrepreneurship Online Class Activity terbilang cukup baik dan efektif. Hal ini dapat mendeskripsikan bahwa pada umunya penerapan EOCA menjadi kegiatan praktek kewirausahaan yang dapat dilakukan secara online (daring) dan sesuai dengan tujuan guna meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Indikator yang menentukan efektifitas penerapan Entrepreneurship Online Class Activity dalam meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa adalah motivasi mahasiswa, kompetensi mahasiswa, pengalaman dosen, gaya komunikasi dosen, kemutakhiran materi dan sarana prasarana.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121675106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-06DOI: 10.26618/equilibrium.v10i3.8093
Muhammad Fasli, Gusti Ketut Alit Suputra, Ida Nur'aeni
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah bentuk tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rektorat Universitas Tadulako, dan bagaimanakah fungsi tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rektorat Universitas Tadulako”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rekorat Universitas Tadulako dan untuk mendeskripsikan fungsi tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rekorat Universitas Tadulako. Metode penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Metode pendekatan kualitatif mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur antara tenaga kependidikan dan mahasiswa di rektorat Universitas Tadulako. Data pada penelitian ini adalah berupa hasil rekaman tuturan antara tenaga kependidikan dan mahasiswa di rektorat Universitas Tadulako pada saat terjadi interaksi langsung. Sumber data yang menjadi subjek penelitian ini adalah tenaga kependidikan dan mahasiswa Universitas Tadulako. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan metode analisis data, yakni mendeskripsikan tuturan tersebut kemudian memberikan kesimpulan tentang data yang dianalisis. Berdasarkan analisis data yang dilakukan , maka peneliti menemukan hasil penelitian tentang tindak tutur lokusioner, ilokosi, perlokusi tenaga kependidikan dan mahasiswa yang berupa lokusioner pada bagian representatif,direktif, asertif, komisif. Pada bagian tindak tutur ilokusi di peneliti menemukan ilokusi pada bagian eksersitif, behabitif, ekspositif. Untuk tindak perlokusi peneliti menemukan bagian Convicial. Selanjutnya peneliti juga menemukan tuturan langsung yang meliputi kalimat berita dan kalimat tanya dan tuturan tidak langsung yang berupa kalimat berita. Kepada para peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti tidan tutur lokusioner, ilokusi, perlokusi pada konteks yang berbeda.
这项研究探讨的问题是“Tadulako大学(university of Tadulako)教育劳动和学生行为准则的形式是什么?”本研究的目的是描述塔杜拉科大学(Tadulako university)成绩优异的教育力量与学生改革形式,并描述塔杜拉克大学(Tadulako university)成绩优异的学生和学生改革功能。本研究方法是一种定性方法。定性方法描述了Tadulako大学校长和学生之间的教育力量和语言功能。本研究的数据是塔杜拉科大学教育工作者和学生之间实时互动的记录。本研究的数据来源是教育工作者和大学生Tadulako。然后用数据分析方法分析数据,描述语言,然后根据分析数据得出结论。根据所提供的数据分析,研究人员发现调查人员对代表、指令、断言、漫画进行了调查。在研究人员的回文中,研究人员在不及物、行为和表现中发现回文。对于后续调查,调查人员发现了一个化合物。此外,研究人员还发明了直接语态,包括新闻句、提问句和间接语态。研究人员进一步被建议在不同的背景下研究词性、语境、语境。
{"title":"Tuturan Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa di Rektorat Universitas Tadulako","authors":"Muhammad Fasli, Gusti Ketut Alit Suputra, Ida Nur'aeni","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.8093","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.8093","url":null,"abstract":"Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah bentuk tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rektorat Universitas Tadulako, dan bagaimanakah fungsi tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rektorat Universitas Tadulako”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rekorat Universitas Tadulako dan untuk mendeskripsikan fungsi tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rekorat Universitas Tadulako. Metode penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Metode pendekatan kualitatif mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur antara tenaga kependidikan dan mahasiswa di rektorat Universitas Tadulako. Data pada penelitian ini adalah berupa hasil rekaman tuturan antara tenaga kependidikan dan mahasiswa di rektorat Universitas Tadulako pada saat terjadi interaksi langsung. Sumber data yang menjadi subjek penelitian ini adalah tenaga kependidikan dan mahasiswa Universitas Tadulako. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan metode analisis data, yakni mendeskripsikan tuturan tersebut kemudian memberikan kesimpulan tentang data yang dianalisis. Berdasarkan analisis data yang dilakukan , maka peneliti menemukan hasil penelitian tentang tindak tutur lokusioner, ilokosi, perlokusi tenaga kependidikan dan mahasiswa yang berupa lokusioner pada bagian representatif,direktif, asertif, komisif. Pada bagian tindak tutur ilokusi di peneliti menemukan ilokusi pada bagian eksersitif, behabitif, ekspositif. Untuk tindak perlokusi peneliti menemukan bagian Convicial. Selanjutnya peneliti juga menemukan tuturan langsung yang meliputi kalimat berita dan kalimat tanya dan tuturan tidak langsung yang berupa kalimat berita. Kepada para peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti tidan tutur lokusioner, ilokusi, perlokusi pada konteks yang berbeda. ","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124036693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-06DOI: 10.26618/equilibrium.v10i3.7709
Ari Widiyawati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi perempuan bekerja sebagai buruh tani pada pengusaha tanaman cabai besar dan tomat di Desa Yosomulyo, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan prosedur purposive yaitu orang yang terlibat langsung dalam penelitian, dalam hal ini adalah buruh tani perempuan yang bekerja pada pengusaha tanaman cabai besar dan tomat. Hasil penelitian menunjukan motivasi para perempuan menjadi buruh tani karena tiga motif yaitu motif intrinsik, motif ekstrinsik, dan motif religiusitas. Motif intrinsic yaitu karena masalah ekonomi, Pendidikan yang rendah, dan usia yang tidak lagi muda. Motif ekstrinsik karena lingkungan dan kenyamanan dalam bekerja yang terdiri dari gaji, kebijakan, hubungan kerja, dan pengawasan. Selanjutnya motif religiusitas disebabkan bekerja untuk mendapatkan pahala dan memperoleh ridha dari Allah.
{"title":"Motivasi Perempuan Bekerja Sebagai Buruh Tani (Studi Buruh Tani Pada Pengusaha Tanaman Cabai Besar dan tomat di Desa Yosomulyo, Kabupaten Banyuwangi)","authors":"Ari Widiyawati","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.7709","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.7709","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi perempuan bekerja sebagai buruh tani pada pengusaha tanaman cabai besar dan tomat di Desa Yosomulyo, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan prosedur purposive yaitu orang yang terlibat langsung dalam penelitian, dalam hal ini adalah buruh tani perempuan yang bekerja pada pengusaha tanaman cabai besar dan tomat. Hasil penelitian menunjukan motivasi para perempuan menjadi buruh tani karena tiga motif yaitu motif intrinsik, motif ekstrinsik, dan motif religiusitas. Motif intrinsic yaitu karena masalah ekonomi, Pendidikan yang rendah, dan usia yang tidak lagi muda. Motif ekstrinsik karena lingkungan dan kenyamanan dalam bekerja yang terdiri dari gaji, kebijakan, hubungan kerja, dan pengawasan. Selanjutnya motif religiusitas disebabkan bekerja untuk mendapatkan pahala dan memperoleh ridha dari Allah.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121332625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-06DOI: 10.26618/equilibrium.v10i3.6649
Samsi Awal, Sudarwin Kamur, Dewi Novitasari
Abstract. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon siswa geografi kelas X IPS SMA Negeri 1 Wundulako di masa pandemi covid-19 merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan Kuisioner. Teknik pengambilan sampel secara random dengan jumlah sampel 73 responden yang terdiri dari siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Wundulako tahun ajaran 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon siswa geografi kelas X IPS SMA Negeri 1 Wundulako terhadap penerapan model pembelajaran blended learning dengan menggunakan platform google classroom di masa pandemi covid-19 ditinjau dari aspek atensi/ketertarikan, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan secara keseluruhan mendapat persentase berkategori positif. Ditinjau dari aspek atensi berkategori sangat positif dengan jumlah persentase 80,05%, aspek relevansi berkategori positif dengan jumlah persentase 68,15%, aspek kepercayaan diri berkategori positif dengan jumlah persentase 66,70%, dan aspek kepuasan berkategori positif dengan jumlah persentase 65,16 %. Dapat disimpulkan secara keseluruhan siswa SMA Negeri 1 Wundulako memberikan respon yang positif.
抽象。本研究旨在了解学生在covid-19大流行期间X IPS SMA SMA 1 Wundulako对地理的反应。样本采集技术:学生人数为73人,其中有一名xips SMA SMA 1 Wundulako,学年2020/2021。研究结果表明,学生在covid-19大流行期间使用谷歌教室平台对混合学习模式的应用的反应,从总体上的注意力、吸引力、相关性、信心和满意度得到了积极的百分比。在论文保留方面是积极的,百分比是80,05%,论文相关性是正的,百分比是68.15%,百分比是正的自信,百分比是66.70%,百分比是正的满意度是65.16 %。可以得出结论,全国高中生1 Wundulako的反应是积极的。
{"title":"Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Blended Learning Berbasis Google Classroom di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Samsi Awal, Sudarwin Kamur, Dewi Novitasari","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.6649","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.6649","url":null,"abstract":"Abstract. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon siswa geografi kelas X IPS SMA Negeri 1 Wundulako di masa pandemi covid-19 merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan Kuisioner. Teknik pengambilan sampel secara random dengan jumlah sampel 73 responden yang terdiri dari siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Wundulako tahun ajaran 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon siswa geografi kelas X IPS SMA Negeri 1 Wundulako terhadap penerapan model pembelajaran blended learning dengan menggunakan platform google classroom di masa pandemi covid-19 ditinjau dari aspek atensi/ketertarikan, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan secara keseluruhan mendapat persentase berkategori positif. Ditinjau dari aspek atensi berkategori sangat positif dengan jumlah persentase 80,05%, aspek relevansi berkategori positif dengan jumlah persentase 68,15%, aspek kepercayaan diri berkategori positif dengan jumlah persentase 66,70%, dan aspek kepuasan berkategori positif dengan jumlah persentase 65,16 %. Dapat disimpulkan secara keseluruhan siswa SMA Negeri 1 Wundulako memberikan respon yang positif.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126096710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-06DOI: 10.26618/equilibrium.v10i3.8411
Rinaldi Rinaldi, Achmad Hufad, Siti Komariah, Muhammad Masdar
Artikel ini bertujuan untuk memahami makna uang panai sebagai harga diri perempuan suku Bugis Bone baik dari segi tradisi maupun dari segi gengsi, uang panai secara tradisi merupakan sesuatu yang harus dipenuhi pihak laki-laki sebelum menikahi perempuan suku Bugis, pemberian uang panai terkadang dipengaruhi gengsi sehingga jumlah uang panai yang diminta keluarga perempuan sangatlah besar. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan melihat tradisi pemberian uang panai kepada perempuan suku Bugis Bone yang kemudian dipengaruhi oleh gengsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Pemberian uang panai secara tradisi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi pihak laki-laki, tanpa uang panai maka tidak ada pernikahan. 2). Tradisi uang panai menjadi gengsi dalam masyarakat suku Bugis Bone sehingga jumlah uang panai sangat tinggi. 3) Ketika ingin melihat status sosial perempuan lihatlah berapa jumlah uang panai yang diberikan pihak laki-laki kepada pihak perempuan, semakin tinggi uang panai yang diberikan maka semakin tinggi status sosial perempuan.
{"title":"Uang Panai Sebagai Harga Diri Perempuan Suku Bugis Bone (Antara Tradisi dan Gengsi)","authors":"Rinaldi Rinaldi, Achmad Hufad, Siti Komariah, Muhammad Masdar","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.8411","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.8411","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk memahami makna uang panai sebagai harga diri perempuan suku Bugis Bone baik dari segi tradisi maupun dari segi gengsi, uang panai secara tradisi merupakan sesuatu yang harus dipenuhi pihak laki-laki sebelum menikahi perempuan suku Bugis, pemberian uang panai terkadang dipengaruhi gengsi sehingga jumlah uang panai yang diminta keluarga perempuan sangatlah besar. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan melihat tradisi pemberian uang panai kepada perempuan suku Bugis Bone yang kemudian dipengaruhi oleh gengsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Pemberian uang panai secara tradisi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi pihak laki-laki, tanpa uang panai maka tidak ada pernikahan. 2). Tradisi uang panai menjadi gengsi dalam masyarakat suku Bugis Bone sehingga jumlah uang panai sangat tinggi. 3) Ketika ingin melihat status sosial perempuan lihatlah berapa jumlah uang panai yang diberikan pihak laki-laki kepada pihak perempuan, semakin tinggi uang panai yang diberikan maka semakin tinggi status sosial perempuan.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132909828","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-17DOI: 10.26618/equilibrium.v10i2.7692
Muhammad Masdar, Harifuddin Harifuddin, M. Nawir
Artikel ini menyajikan relevansi peran komponen utama pengajaran di kelas, yaitu guru, media pengajaran, dan partisipasi kelas. Tujuan pengajaran adalah untuk menciptakan kondisi yang merangsang keterlibatan siswa di dalam kelas. Untuk mencapai hal tersebut, di sinilah perlunya penggunaan media ajar sebagai properti yang dapat menarik minat siswa untuk berpartisipasi di dalam kelas. Pada saat yang sama, guru harus memiliki keterampilan dalam menggunakan media pengajaran. Untuk itu dilakukan penelitian dengan cara survey dengan pendekatan ex-post facto pada mahasiswa PKn semester 5 FKIP UPRI Makassar pada mata kuliah Sosiologi Pendidikan. Jumlah mahasiswa semester 5 berjumlah 30 orang ditetapkan sebagai responden dengan teknik Total Sampling. Kepada responden disebarkan angket tentang aktivitas guru, fungsi media, dan tingkat keterlibatan mereka di dalam kelas. Hasil kuesioner dianalisis menggunakan tabulasi frekuensi. Berdasarkan hal tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (1) guru memiliki peran vital dalam menciptakan kondisi yang dapat memotivasi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. (2) jenis media pembelajaran memiliki daya tarik motivasional siswa. (3) tingkat partisipasi kelas muncul dari perpaduan kualitas guru dan penggunaan media pembelajaran. Kesimpulan yang diperoleh adalah kualitas guru menentukan pemilihan dan penggunaan media ajar yang dapat meningkatkan partisipasi siswa di kelas.
{"title":"Strategy of Lecturer to Implement the Drawing Media in the Indonesian Society Studies","authors":"Muhammad Masdar, Harifuddin Harifuddin, M. Nawir","doi":"10.26618/equilibrium.v10i2.7692","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i2.7692","url":null,"abstract":"Artikel ini menyajikan relevansi peran komponen utama pengajaran di kelas, yaitu guru, media pengajaran, dan partisipasi kelas. Tujuan pengajaran adalah untuk menciptakan kondisi yang merangsang keterlibatan siswa di dalam kelas. Untuk mencapai hal tersebut, di sinilah perlunya penggunaan media ajar sebagai properti yang dapat menarik minat siswa untuk berpartisipasi di dalam kelas. Pada saat yang sama, guru harus memiliki keterampilan dalam menggunakan media pengajaran. Untuk itu dilakukan penelitian dengan cara survey dengan pendekatan ex-post facto pada mahasiswa PKn semester 5 FKIP UPRI Makassar pada mata kuliah Sosiologi Pendidikan. Jumlah mahasiswa semester 5 berjumlah 30 orang ditetapkan sebagai responden dengan teknik Total Sampling. Kepada responden disebarkan angket tentang aktivitas guru, fungsi media, dan tingkat keterlibatan mereka di dalam kelas. Hasil kuesioner dianalisis menggunakan tabulasi frekuensi. Berdasarkan hal tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (1) guru memiliki peran vital dalam menciptakan kondisi yang dapat memotivasi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. (2) jenis media pembelajaran memiliki daya tarik motivasional siswa. (3) tingkat partisipasi kelas muncul dari perpaduan kualitas guru dan penggunaan media pembelajaran. Kesimpulan yang diperoleh adalah kualitas guru menentukan pemilihan dan penggunaan media ajar yang dapat meningkatkan partisipasi siswa di kelas.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122600793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-08DOI: 10.26618/equilibrium.v10i2.7659
Risfaisal Risfaisal, N. Saiful, Hania Hania, Khairun Nisa
Sistem Penyelesaian Kasus merupakan cara untuk menyelesaikan perkara yang terjadi pada suatu daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk penyelesaian kasus masyarakat adat Kajang Ammatoa dan peranan Ammatoa selaku Ketua Adat dalam menyelesaikan kasus yang terjadi di dalam kawasan adat Kajang Ammatoa. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan metode penelitian Study Kasus dan menggunakan 8 informan. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). Bentuk Penyelesaian Kasus Masyarakat Adat Kajang Ammatoa di Kabupaten Bulukumba mempunyai tiga sanksi yaitu Pokok Babbala (pelanggaran berat), Tangnga Babbala (pelanggaran sedang) dan Cappa Babbala (pelanggaran ringan) (2). Peranan Ammatoa Sebagai Pemimpin Adat Dalam Menyelesaikan Kasus Masyarakat Adat Kajang Ammatoa di Kabupaten Bulukumba yaitu Ammatoa selaku Ketua Adat akan bertindak tegas bagi pelaku pelanggaran dan tidak ada pilih kasih walaupun keluarganya yang melakukan pelanggaran akan tetap diberi sanksi.
{"title":"Sistem Penyelesaian Kasus Pada Masyarakat Adat Kajang Ammatoa Kabupaten Bulukumba","authors":"Risfaisal Risfaisal, N. Saiful, Hania Hania, Khairun Nisa","doi":"10.26618/equilibrium.v10i2.7659","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i2.7659","url":null,"abstract":"Sistem Penyelesaian Kasus merupakan cara untuk menyelesaikan perkara yang terjadi pada suatu daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk penyelesaian kasus masyarakat adat Kajang Ammatoa dan peranan Ammatoa selaku Ketua Adat dalam menyelesaikan kasus yang terjadi di dalam kawasan adat Kajang Ammatoa. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan metode penelitian Study Kasus dan menggunakan 8 informan. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). Bentuk Penyelesaian Kasus Masyarakat Adat Kajang Ammatoa di Kabupaten Bulukumba mempunyai tiga sanksi yaitu Pokok Babbala (pelanggaran berat), Tangnga Babbala (pelanggaran sedang) dan Cappa Babbala (pelanggaran ringan) (2). Peranan Ammatoa Sebagai Pemimpin Adat Dalam Menyelesaikan Kasus Masyarakat Adat Kajang Ammatoa di Kabupaten Bulukumba yaitu Ammatoa selaku Ketua Adat akan bertindak tegas bagi pelaku pelanggaran dan tidak ada pilih kasih walaupun keluarganya yang melakukan pelanggaran akan tetap diberi sanksi.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126991824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-07DOI: 10.26618/equilibrium.v10i2.7262
Primanita Solihah Rosmana, S. Iskandar, Nur Annisa, A. Nurfadilah, Cantika Maharani
To determine the readiness of principals and teachers for the prototype curriculum, to find out the responses of principals and teachers to the prototype curriculum. This study adheres to the data source which was carried out by purposive sampling. In this study, the research procedure carried out was divided into three stages, namely the pre-field stage, the working stage, and the data analysis stage. Based on the results of the survey, the principals and teachers from several schools we surveyed, said that if the official prototype curriculum was used as the newest curriculum, they were ready because in the Education unit there must be periodic changes and revisions to the curriculum according to technological developments and the needs of developmental conditions and conditions. the progress of education today and also because the curriculum is a component of the guideline of educational goals that must be owned by every educational unit because education must continue to develop at all times so that there are the latest innovations in learning.
{"title":"Kesiapan Sekolah Dasar Dalam Menerapkan Kurikulum Prototipe Untuk Menciptakan Generasi Yang Kreatif dan Inovatif","authors":"Primanita Solihah Rosmana, S. Iskandar, Nur Annisa, A. Nurfadilah, Cantika Maharani","doi":"10.26618/equilibrium.v10i2.7262","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i2.7262","url":null,"abstract":"To determine the readiness of principals and teachers for the prototype curriculum, to find out the responses of principals and teachers to the prototype curriculum. This study adheres to the data source which was carried out by purposive sampling. In this study, the research procedure carried out was divided into three stages, namely the pre-field stage, the working stage, and the data analysis stage. Based on the results of the survey, the principals and teachers from several schools we surveyed, said that if the official prototype curriculum was used as the newest curriculum, they were ready because in the Education unit there must be periodic changes and revisions to the curriculum according to technological developments and the needs of developmental conditions and conditions. the progress of education today and also because the curriculum is a component of the guideline of educational goals that must be owned by every educational unit because education must continue to develop at all times so that there are the latest innovations in learning.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121993611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-07DOI: 10.26618/equilibrium.v10i2.7349
Zaenol Fajri, Atik Hikmatuz Zakiyah
Early childhood is the "golden era" because children's physical, motor, emotional, intellectual, and moral qualities develop rapidly. Coaching is carried out through education levels from birth to the age of six years to optimize the growth and development of early childhood, one of which is religious character education as a provision for a better life as the nation's next generation. Religious characters are crucial to cultivating because they have a better absorption capacity and have not been corrupted by harmful cultural influences that are not in line with the nation's character. Using storytelling activities on the stories of the prophets, particularly about the prophet Ayub AS, is one technique to inculcate religious character. This study aimed to identify the elements that supported and inhibited the formation of religious characters in children during the golden age era through tale-telling activities about the Prophet Ayub AS at RA Dewi Masyithoh. This study is a sort of qualitative study that employs observation, interviews, and documentation as tools. The preparation, implementation, and evaluation stages of the research on the formation of religious characters through storytelling activities for the story of the prophet Ayub AS include the preparation, implementation, and evaluation stages; the supporting factors for this research are teachers in general already know adequate learning strategies to carry out learning; early childhood likes to listen to stories, especially the story of the prophet; the inhibiting factor is not all teachers have knowledge about storytelling effective learning strategies to carry out learning; and the inhibiting factor is not all teachers know about adequate education.
幼儿期是“黄金时代”,因为儿童的身体、运动、情感、智力和道德素质发展迅速。从出生到6岁,通过教育层次进行辅导,优化幼儿的成长和发展,其中之一就是宗教品格教育,为国家下一代提供更好的生活。宗教品格是培养的关键,因为宗教品格具有更好的吸收能力,没有被不符合民族性格的有害文化影响所腐蚀。用讲故事的活动来讲述先知的故事,特别是关于先知阿尤布的故事,是灌输宗教特征的一种技巧。本研究旨在通过在RA Dewi Masyithoh讲先知Ayub AS的故事活动,确定黄金时代儿童宗教性格形成的支持和抑制因素。本研究是一种定性研究,采用观察、访谈和文献为工具。先知阿尤布故事讲故事活动形成宗教人物研究的准备、实施和评价阶段包括准备、实施和评价阶段;本研究的支持因素是:教师一般已经知道足够的学习策略来进行学习;幼儿时期喜欢听故事,尤其是先知的故事;制约因素是并非所有教师都具备讲故事的有效学习策略知识来开展学习;制约因素是并非所有教师都了解适当的教育。
{"title":"Storytelling Activities of the Story of Prophet Ayub AS at RA Dewi Masyithoh for the Formation of Children's Religious Characters in the Golden Age Phase","authors":"Zaenol Fajri, Atik Hikmatuz Zakiyah","doi":"10.26618/equilibrium.v10i2.7349","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i2.7349","url":null,"abstract":"Early childhood is the \"golden era\" because children's physical, motor, emotional, intellectual, and moral qualities develop rapidly. Coaching is carried out through education levels from birth to the age of six years to optimize the growth and development of early childhood, one of which is religious character education as a provision for a better life as the nation's next generation. Religious characters are crucial to cultivating because they have a better absorption capacity and have not been corrupted by harmful cultural influences that are not in line with the nation's character. Using storytelling activities on the stories of the prophets, particularly about the prophet Ayub AS, is one technique to inculcate religious character. This study aimed to identify the elements that supported and inhibited the formation of religious characters in children during the golden age era through tale-telling activities about the Prophet Ayub AS at RA Dewi Masyithoh. This study is a sort of qualitative study that employs observation, interviews, and documentation as tools. The preparation, implementation, and evaluation stages of the research on the formation of religious characters through storytelling activities for the story of the prophet Ayub AS include the preparation, implementation, and evaluation stages; the supporting factors for this research are teachers in general already know adequate learning strategies to carry out learning; early childhood likes to listen to stories, especially the story of the prophet; the inhibiting factor is not all teachers have knowledge about storytelling effective learning strategies to carry out learning; and the inhibiting factor is not all teachers know about adequate education.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127225093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-07DOI: 10.26618/equilibrium.v10i2.7431
Supardi U. S. Supardi, Sukron Azhari, Lalu Muhamad Hanafi
This research is a qualitative research that discusses the Hiziban tradition as a routine ritual of the community in the village of Barabali, West Nusa Tenggara. Qualitative research is research that produces descriptive data in the form of written or spoken words consisting of observable behaviors. The focus of this research is how the implementation of Hiziban activities in the community in the village of Barabali, what factors influence the continuation of the tradition and how the hiziban tradition affects the religious behavior of the community. From this research it was found that Hiziban Hiziban is a tradition of reading prayers in groups whose prayers are selected prayers compiled by the founder of Nahdlatul Wathan, namely, TGH. Zainuddin Abdul Madjid. Hiziban has become an inherent routine in the Barabali village community. By carrying out the Hiziban tradition, namely, remembrance and prayer, they will reassure their hearts, bring blessings in life and are believed to also benefit everyone who is carrying out hiziban.
本研究是一项质性研究,探讨西努沙登加拉巴拉巴里村的Hiziban传统作为社区的例行仪式。定性研究是一种以书面或口头形式产生描述性数据的研究,这些数据由可观察到的行为组成。本研究的重点是如何在Barabali村的社区中实施Hiziban活动,哪些因素影响传统的延续,以及Hiziban传统如何影响社区的宗教行为。通过本研究发现Hiziban Hiziban是一种集体诵读祈祷文的传统,这些祈祷文是由Nahdlatul Wathan的创始人TGH编辑的精选祈祷文。Zainuddin Abdul Madjid。Hiziban已经成为Barabali村社区的固有惯例。通过执行Hiziban传统,即纪念和祈祷,他们将安抚他们的心,给生活带来祝福,并且相信也会使每个执行Hiziban的人受益。
{"title":"Eksistensi Tradisi Hiziban Nahdatul Wathan Pada Masyarakat Barabali, Lombok Tengah, NTB","authors":"Supardi U. S. Supardi, Sukron Azhari, Lalu Muhamad Hanafi","doi":"10.26618/equilibrium.v10i2.7431","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i2.7431","url":null,"abstract":"This research is a qualitative research that discusses the Hiziban tradition as a routine ritual of the community in the village of Barabali, West Nusa Tenggara. Qualitative research is research that produces descriptive data in the form of written or spoken words consisting of observable behaviors. The focus of this research is how the implementation of Hiziban activities in the community in the village of Barabali, what factors influence the continuation of the tradition and how the hiziban tradition affects the religious behavior of the community. From this research it was found that Hiziban Hiziban is a tradition of reading prayers in groups whose prayers are selected prayers compiled by the founder of Nahdlatul Wathan, namely, TGH. Zainuddin Abdul Madjid. Hiziban has become an inherent routine in the Barabali village community. By carrying out the Hiziban tradition, namely, remembrance and prayer, they will reassure their hearts, bring blessings in life and are believed to also benefit everyone who is carrying out hiziban. ","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133414449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}