Pub Date : 2022-03-22DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.1045
Dody Chandrahadinata, Wakim Nurdiana
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk Identifikasi faktor-faktor penyebab penyimpangan Kualitas dan memberikan usulan perbaikan produk CPO (Crude Palm Oil) pada PT Condong Garut. Metode penelitian ini menggunakan metode seven tools, FMEA dan Kaizen di untuk mengetahui bahwa penyimpangan kualitas produk terbesar terdapat pada kadar kotoran (55,56%) dan kadar air yang tinggi (38,27%). Faktor penyebab terjadinya kerusakan minyak kelapa sawit ini adalah faktor bahan baku, manusia, mesin dan metode kerja. Faktor kerusakan CPO yang paling berpengaruh diperoleh dengan melakukan analisis FMEA. Tiga RPN tertinggi yaitu pada penyebab kegagalan pada faktor mesin yaitu material serta ukuran ayakan (mesh) vibrating screen yang tidak sesuai dengan nilai 393, lalu diikuti oleh penyebab kegagalan terdapat kerusakan pada gear drive hydraulic transmission pada vacuum dryer dan tidak adanya prosedur untuk mengoperasikan mesin vibrating screen dengan nilai RPN masing-masing sebesar 343 dan 240.Usulan perbaikan pada penelitian ini diberikan berdasarkan hasil cause and effect diagram dan RPN dengan menggunakan konsep kaizen berupa siklus PDCA (Plan Do Check Action) dan standarisasi.
{"title":"Analisis Pengendalian Kualitas Pada Crude Palm Oil untuk Meningkatkan Kualitas di PT. Condong Garut","authors":"Dody Chandrahadinata, Wakim Nurdiana","doi":"10.33364/kalibrasi/v.19-1.1045","DOIUrl":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.19-1.1045","url":null,"abstract":"Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk Identifikasi faktor-faktor penyebab penyimpangan Kualitas dan memberikan usulan perbaikan produk CPO (Crude Palm Oil) pada PT Condong Garut. Metode penelitian ini menggunakan metode seven tools, FMEA dan Kaizen di untuk mengetahui bahwa penyimpangan kualitas produk terbesar terdapat pada kadar kotoran (55,56%) dan kadar air yang tinggi (38,27%). Faktor penyebab terjadinya kerusakan minyak kelapa sawit ini adalah faktor bahan baku, manusia, mesin dan metode kerja. Faktor kerusakan CPO yang paling berpengaruh diperoleh dengan melakukan analisis FMEA. Tiga RPN tertinggi yaitu pada penyebab kegagalan pada faktor mesin yaitu material serta ukuran ayakan (mesh) vibrating screen yang tidak sesuai dengan nilai 393, lalu diikuti oleh penyebab kegagalan terdapat kerusakan pada gear drive hydraulic transmission pada vacuum dryer dan tidak adanya prosedur untuk mengoperasikan mesin vibrating screen dengan nilai RPN masing-masing sebesar 343 dan 240.Usulan perbaikan pada penelitian ini diberikan berdasarkan hasil cause and effect diagram dan RPN dengan menggunakan konsep kaizen berupa siklus PDCA (Plan Do Check Action) dan standarisasi.","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123580232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-22DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.1039
Ujang Cahyadi, Jayan Abdul Manaf
Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk menentukan suatu rute pendistribusian produk yang baik dan optimal, selain itu untuk mengetahui besarnya penghematan biaya proses distribusi. Pengolahan pada penelitian ini menggunakan metode saving matrik. Data yang diolah merupakan data yang berkenaan dengan perusahaan di megarasa dorokdok yang terdapat dalam data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan berdasarkan observasi langsung di Megarasa Dorokdok dan melakukan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan untuk mendapatkan data pasar rute pendistribusian kerupuk kulit, data biaya pengiriman, dan data permintaan tiap konsumen. sedangkan data sekunder dari peneltian ini yaitu data jarak tiap lokasi yang didapatkan berdasarkan hasil pengukuran dari Google Maps. Dorokdok Megarasa melakukan pendistribusian 6 kali dalam semninggu yang didistribusikan ke 12 pasar yang ada di kabupaten Garut dengan jarak 431,4 Km, dan dari rute pendistribusian saat ini perusahaan harus mengeluarkan biaya distribusi sebesar Rp. 1. 527.519/ minggu. Hasil pada metode saving matrix ini menunjukan jumlah rute pendistribusian dapat di minimalkan dari semula 6 kali pendistribusian dalam seminggu menjadi 3 kali pendistribusian dalam seminggu. Dengan hal ini jarak tempuh yang semula 431,4 km dapat dipersingkat menjadi 375,3 km. Dengan adanya penurunan rute menghasilkan biaya pendistribusian minimal dari semula Rp. 1. 527.519/ minggu menjadi Rp. 886.904. Dengan hal tersebut dapat menghemat biaya pendistribusian sebesar Rp.640.615. Hasil pada metode saving matrix ini menunjukan jumlah rute pendistribusian dapat di minimalkan dari semula 6 kali pendistribusian dalam seminggu menjadi 3 kali pendistribusian dalam seminggu. Dengan hal ini jarak tempuh yang semula 431,4 km dapat dipersingkat menjadi 375,3 km. Dengan adanya penurunan rute menghasilkan biaya pendistribusian minimal dari semula Rp. 1. 527.519/ minggu menjadi Rp. 886.904. Dengan hal tersebut dapat menghemat biaya pendistribusian sebesar Rp.640.615
{"title":"Perbaikan Rute Distribusi Kerupuk Kulit yang Efisien dengan Metode Saving Matrix","authors":"Ujang Cahyadi, Jayan Abdul Manaf","doi":"10.33364/kalibrasi/v.19-1.1039","DOIUrl":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.19-1.1039","url":null,"abstract":"Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk menentukan suatu rute pendistribusian produk yang baik dan optimal, selain itu untuk mengetahui besarnya penghematan biaya proses distribusi. Pengolahan pada penelitian ini menggunakan metode saving matrik. Data yang diolah merupakan data yang berkenaan dengan perusahaan di megarasa dorokdok yang terdapat dalam data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan berdasarkan observasi langsung di Megarasa Dorokdok dan melakukan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan untuk mendapatkan data pasar rute pendistribusian kerupuk kulit, data biaya pengiriman, dan data permintaan tiap konsumen. sedangkan data sekunder dari peneltian ini yaitu data jarak tiap lokasi yang didapatkan berdasarkan hasil pengukuran dari Google Maps. Dorokdok Megarasa melakukan pendistribusian 6 kali dalam semninggu yang didistribusikan ke 12 pasar yang ada di kabupaten Garut dengan jarak 431,4 Km, dan dari rute pendistribusian saat ini perusahaan harus mengeluarkan biaya distribusi sebesar Rp. 1. 527.519/ minggu. Hasil pada metode saving matrix ini menunjukan jumlah rute pendistribusian dapat di minimalkan dari semula 6 kali pendistribusian dalam seminggu menjadi 3 kali pendistribusian dalam seminggu. Dengan hal ini jarak tempuh yang semula 431,4 km dapat dipersingkat menjadi 375,3 km. Dengan adanya penurunan rute menghasilkan biaya pendistribusian minimal dari semula Rp. 1. 527.519/ minggu menjadi Rp. 886.904. Dengan hal tersebut dapat menghemat biaya pendistribusian sebesar Rp.640.615. Hasil pada metode saving matrix ini menunjukan jumlah rute pendistribusian dapat di minimalkan dari semula 6 kali pendistribusian dalam seminggu menjadi 3 kali pendistribusian dalam seminggu. Dengan hal ini jarak tempuh yang semula 431,4 km dapat dipersingkat menjadi 375,3 km. Dengan adanya penurunan rute menghasilkan biaya pendistribusian minimal dari semula Rp. 1. 527.519/ minggu menjadi Rp. 886.904. Dengan hal tersebut dapat menghemat biaya pendistribusian sebesar Rp.640.615","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123762215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-20DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.942
Yeni Pertiwi, Kamal Mahmudi, Rino Ferdian Surakusumah, Nur Hadziqoh, Icha Fatwasauri
Penjaminan mutu merupakan hal terpenting dalam pengujian dan atau kalibrasi, khususnya pada berbagai alat kesehatan. Semua lembaga pengujian dan atau kalibrasi alat kesehatan harus memiliki referensi yang sama agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Acuan yang digunakan di Indonesia untuk menjamin sistem manajemen mutu laboratorium adalah SNI ISO 17025: 2017. Oleh karena itu, setiap personil yang bekerja di laboratorium harus memahami dan menerapkan persyaratan yang diatur pada SNI tersebut. PT. XYZ merupakan lembaga pengujian dan atau kalibrasi alat kesehatan yang baru beroperasi dan akan mengadopsi sistem SNI ISO 17025 sebagai kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kualitas hasil laboratoriumnya. Semua Personel PT. XYZ pernah mendapatkan sosialisasi tentang persyaratan standar tersebut yang dilakukan oleh manajer mutu dengan menggunakan metode ceramah, namun terdapat beberapa keluhan dari beberapa personel yang tidak memahami standar tersebut. Sehingga penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman personel PT XYZ terhadap persyaratan SNI ISO 17025: 2017 dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif JIGSAW. Penilaian peningkatan pemahaman personeldilakukan dengan analisis uji-t dan uji skala likert. Hasil studi awal menunjukkan bahwa penerapan metode JIGSAW dalam meningkatkan pemahaman personil memberikan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan personel. Peningkatan pemahaman personel setelah pelatihan dengan metode ini meningkat sebesar 35%. Uji skala likert juga menunjukkan bahwa penilaian peserta pelatihan terhadap pelatih berada pada kategori Baik dan penilaian peserta terhadap pelaksanaan kegiatan sangat sesuai sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan interpretasi pemahaman personel SNI ISO 17025: 2017 menggunakan metode JIGSAW efektif.
质量保证在测试和校准中是最重要的,尤其是在各种医疗器械上。所有测试和校准设备的机构都必须具有相同的参考资料,以便对结果进行解释。印度尼西亚用来确保实验室质量管理系统的参考文献是SNI ISO 17025: 2017年。因此,每个在实验室工作的人员都必须了解并应用SNI上的既定要求。PT. XYZ是一个新运营的测试和保健机构,并将采用ISO SNI体系17025作为该公司提高实验室质量的政策。所有的PT. XYZ人员都曾通过演讲方式为质量管理人员社会化过标准要求,但一些不了解这些标准的人员提出了一些抱怨。因此,本研究旨在通过实施JIGSAW合作学习方法,增加PT XYZ人员对SNI ISO 17025要求的理解。通过uj -t分析和likert量表测试,人员理解能力的增加评估正在进行。早期的研究表明,采用JIGSAW的方法增加人员理解的方法,对增加人员的方法产生了显著的不同。在培训后,人员的理解增加了35%。likert量表测试还表明,学员对培训的评估属于好的类别,参与者对活动的评估非常恰当,可以得出结论,SNI ISO 17025人员理解培训是有效的拼图法。
{"title":"Studi Awal Penggunaan Metode JIGSAW Dalam Peningkatan Pemahaman Personil Institusi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Terhadap SNI 17025:2017","authors":"Yeni Pertiwi, Kamal Mahmudi, Rino Ferdian Surakusumah, Nur Hadziqoh, Icha Fatwasauri","doi":"10.33364/kalibrasi/v.19-1.942","DOIUrl":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.19-1.942","url":null,"abstract":"Penjaminan mutu merupakan hal terpenting dalam pengujian dan atau kalibrasi, khususnya pada berbagai alat kesehatan. Semua lembaga pengujian dan atau kalibrasi alat kesehatan harus memiliki referensi yang sama agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Acuan yang digunakan di Indonesia untuk menjamin sistem manajemen mutu laboratorium adalah SNI ISO 17025: 2017. Oleh karena itu, setiap personil yang bekerja di laboratorium harus memahami dan menerapkan persyaratan yang diatur pada SNI tersebut. PT. XYZ merupakan lembaga pengujian dan atau kalibrasi alat kesehatan yang baru beroperasi dan akan mengadopsi sistem SNI ISO 17025 sebagai kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kualitas hasil laboratoriumnya. Semua Personel PT. XYZ pernah mendapatkan sosialisasi tentang persyaratan standar tersebut yang dilakukan oleh manajer mutu dengan menggunakan metode ceramah, namun terdapat beberapa keluhan dari beberapa personel yang tidak memahami standar tersebut. Sehingga penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman personel PT XYZ terhadap persyaratan SNI ISO 17025: 2017 dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif JIGSAW. Penilaian peningkatan pemahaman personeldilakukan dengan analisis uji-t dan uji skala likert. Hasil studi awal menunjukkan bahwa penerapan metode JIGSAW dalam meningkatkan pemahaman personil memberikan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan personel. Peningkatan pemahaman personel setelah pelatihan dengan metode ini meningkat sebesar 35%. Uji skala likert juga menunjukkan bahwa penilaian peserta pelatihan terhadap pelatih berada pada kategori Baik dan penilaian peserta terhadap pelaksanaan kegiatan sangat sesuai sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan interpretasi pemahaman personel SNI ISO 17025: 2017 menggunakan metode JIGSAW efektif.","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114369201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-17DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.1037
Dody Chandrahadinata, A. Sugiarto
Dorokdok Mega Rasa adalah perusahaan yang berproduksi dibidang kuliner yaitu kerupuk kulit. Dalam menghadapi persaingan menuntut perusahaan untuk dapat memaksimalkan kinerjanya agar dapat bersaing dan bertahan. Dalam mewujudkan itu perusahaan mendapat sedikit kendala yang dialami seperti tingkat kinerja yang kurang optimal yang mengakibatkan naik dan turunya hasil produksi yang berujung terjadinya fluktuasi profitabilitas perusahaan. Tujuan penelitian yaitu memberikan usulan sekaligus perencanaan dalam meningkatkan produktivitas yang mengharapkan diikuti dengan kenaikan profitabilitas. Model yang digunakan yaitu American Productivity Center untuk menilai produktivitas, profitabilitas, dan perbaikan harga yang meliputi energi, material, tenaga kerja input dan output. Dan Fault Tree Analysis digunakan untuk mengetahui penyebab dasar kesalahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kenaikan produktivitas tertinggi pada input tenaga kerja periode Januari sebesar 3.24% yang diikuti profitabilitas sebesar 2.12%, penurunan produktivitas paling rendah pada input tenaga kerja periode Desember yaitu sebesar 0.21% yang diikuti dengan profitabilitas sebesar 0.19%, Dan indeks perbaikan harga rata-rata pada setiap periodenya 99.5%. Penyebab dasarnya diakibatkan biaya input yang tidak stabil, kurangnya pemanfaat sumber daya yang ada. Usulan yang harus dilakukan yaitu pembuatan standar operasional prosedur dalam peningkatan kinerja tenaga kerja, memaksimalkan sumber daya, mengontrol biaya input dan memanfaatkan bahan penunjang semaksimal mungkin.
Dorokdok Mega taste是一家烹饪公司,专门生产皮革饼干。面对竞争,公司需要最大化业绩才能竞争和生存。在这一点上,该公司遇到了一些最不理想的表现障碍,这些障碍导致了企业盈利能力的波动。研究的目的是提出建议和计划,以提高生产率和盈利能力。美国生产中心(American production Center)用来评估包括能源、材料、输入劳动力和产出在内的生产力、盈利能力和价格改善。错误树分析是用来确定错误发生的根本原因的。研究结果显示,1月劳动输入的生产力增长为2.12%,12月劳动输入的生产力最低为0.21%,盈利能力为0.19%,平均每个周期的价格改善指数为99.5%。基本原因是输入成本不稳定,资源使用不足。建议制定标准操作程序,提高劳动力绩效,最大限度地控制输入成本,最大限度地利用配新品。
{"title":"Analisis Produktivitas pada Produksi Dorokdok Mega Rasa dengan Metode American Productivity Center","authors":"Dody Chandrahadinata, A. Sugiarto","doi":"10.33364/kalibrasi/v.19-1.1037","DOIUrl":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.19-1.1037","url":null,"abstract":"Dorokdok Mega Rasa adalah perusahaan yang berproduksi dibidang kuliner yaitu kerupuk kulit. Dalam menghadapi persaingan menuntut perusahaan untuk dapat memaksimalkan kinerjanya agar dapat bersaing dan bertahan. Dalam mewujudkan itu perusahaan mendapat sedikit kendala yang dialami seperti tingkat kinerja yang kurang optimal yang mengakibatkan naik dan turunya hasil produksi yang berujung terjadinya fluktuasi profitabilitas perusahaan. Tujuan penelitian yaitu memberikan usulan sekaligus perencanaan dalam meningkatkan produktivitas yang mengharapkan diikuti dengan kenaikan profitabilitas. Model yang digunakan yaitu American Productivity Center untuk menilai produktivitas, profitabilitas, dan perbaikan harga yang meliputi energi, material, tenaga kerja input dan output. Dan Fault Tree Analysis digunakan untuk mengetahui penyebab dasar kesalahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kenaikan produktivitas tertinggi pada input tenaga kerja periode Januari sebesar 3.24% yang diikuti profitabilitas sebesar 2.12%, penurunan produktivitas paling rendah pada input tenaga kerja periode Desember yaitu sebesar 0.21% yang diikuti dengan profitabilitas sebesar 0.19%, Dan indeks perbaikan harga rata-rata pada setiap periodenya 99.5%. Penyebab dasarnya diakibatkan biaya input yang tidak stabil, kurangnya pemanfaat sumber daya yang ada. Usulan yang harus dilakukan yaitu pembuatan standar operasional prosedur dalam peningkatan kinerja tenaga kerja, memaksimalkan sumber daya, mengontrol biaya input dan memanfaatkan bahan penunjang semaksimal mungkin.","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128256227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Meningkatnya permintaan sepatu kulit di Fajar Shoes pada saat ini membuat para supplier mengalami peningkatan karena bahan baku utamanya yaitu kulit. Dengan adanya komitmen kerjasama anatara pemilik Fajar Shoes dengan supplier untuk memberikan kualitas kulit yang bagus dengan harga terjangkau, sehingga Fajar Shoes dan supplier saling menguntungkan. Dengan tujuan pelenitian ini yaitu untuk menganalisis efisiensi usaha. Penelitian ini menggunakan metode R/C ratio. NVP, BEP kelayakan usaha dan hayami untuk menentukan nilai tambah. Hasil penelitian ini yaitu Fajar Shoes dengan jumlah tenaga kerja 6 orang dengan nilai tambah yang didapatkan dari produksi sepatu kulit sebesar Rp. 2.523.346, Ratio 74% sebesar Rp. 2.306.000 bisa dikategorikan sebagai npv lalu nilai BEP berdasarkan rupiah sebesar Rp. 26.137.557 dan berdasarkan unit 105 penjualan sepatu kulit selama satu bulan. Maka usaha sepatu kulit ini sudah efisien dan penelitian ini bertujuan untuk memilih dan menentukan supplier yang terbaik dan sesuai kebutuhan perusahaan, metode yang digunakan untuk memilih supplier yaitu metode analyrical network process. Dimana metode anp ini digunakan untuk menentukan hasil dari setiap kriteria dan merangking alternatif yang terpilih. Penelitian ini dilakukan di Fajar Shoes. Sumber data analisis ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuisioner pada responden, responden ini terdiri dari pemilik perusahaan dan dapat hasil penelitian pertama menunjukan dalam pemilihan supplier ada empat kriteria diantaranya ada kualitas, harga, kuantitas, pengiriman, tujuh subkriteria dan tiga supplier digunakan diantaranya bongsor leather, abadi leather dan perkasa leather. Pada tahapan pertama yang dilakukan peneliti ini adalah mentukan hasil dari setiap kriteria. Dengan anp terpilih kriteria pertama ialah kriteria kualitas, kriteria kedua yaitu kriteria harga, ketiga kriteria kuantitas dan ke empat kriteria pengiriman, selanjutnya perhitungan menggunakan anp untuk alternatif supplier yang terpilih yaitu bongsor leather. Kemudian melakukan perhitungan menggunakan metode nilai tambah (hayami) untuk menganalisis keuntung UMKM Fajar Shoes.
{"title":"Pemilihan Supplier Kulit dan Kelayakan Efesiensi Usaha di Fajar Shoes Menggunakan Analytical Network Proces (ANP) dan Nilai Tambah Hayami","authors":"Ujang Cahyadi, Encep Jianul Hayat, Moch Dicky Riswandi","doi":"10.33364/kalibrasi/v.19-1.1038","DOIUrl":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.19-1.1038","url":null,"abstract":"Meningkatnya permintaan sepatu kulit di Fajar Shoes pada saat ini membuat para supplier mengalami peningkatan karena bahan baku utamanya yaitu kulit. Dengan adanya komitmen kerjasama anatara pemilik Fajar Shoes dengan supplier untuk memberikan kualitas kulit yang bagus dengan harga terjangkau, sehingga Fajar Shoes dan supplier saling menguntungkan. Dengan tujuan pelenitian ini yaitu untuk menganalisis efisiensi usaha. Penelitian ini menggunakan metode R/C ratio. NVP, BEP kelayakan usaha dan hayami untuk menentukan nilai tambah. Hasil penelitian ini yaitu Fajar Shoes dengan jumlah tenaga kerja 6 orang dengan nilai tambah yang didapatkan dari produksi sepatu kulit sebesar Rp. 2.523.346, Ratio 74% sebesar Rp. 2.306.000 bisa dikategorikan sebagai npv lalu nilai BEP berdasarkan rupiah sebesar Rp. 26.137.557 dan berdasarkan unit 105 penjualan sepatu kulit selama satu bulan. Maka usaha sepatu kulit ini sudah efisien dan penelitian ini bertujuan untuk memilih dan menentukan supplier yang terbaik dan sesuai kebutuhan perusahaan, metode yang digunakan untuk memilih supplier yaitu metode analyrical network process. Dimana metode anp ini digunakan untuk menentukan hasil dari setiap kriteria dan merangking alternatif yang terpilih. Penelitian ini dilakukan di Fajar Shoes. Sumber data analisis ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuisioner pada responden, responden ini terdiri dari pemilik perusahaan dan dapat hasil penelitian pertama menunjukan dalam pemilihan supplier ada empat kriteria diantaranya ada kualitas, harga, kuantitas, pengiriman, tujuh subkriteria dan tiga supplier digunakan diantaranya bongsor leather, abadi leather dan perkasa leather. Pada tahapan pertama yang dilakukan peneliti ini adalah mentukan hasil dari setiap kriteria. Dengan anp terpilih kriteria pertama ialah kriteria kualitas, kriteria kedua yaitu kriteria harga, ketiga kriteria kuantitas dan ke empat kriteria pengiriman, selanjutnya perhitungan menggunakan anp untuk alternatif supplier yang terpilih yaitu bongsor leather. Kemudian melakukan perhitungan menggunakan metode nilai tambah (hayami) untuk menganalisis keuntung UMKM Fajar Shoes.","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116195894","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-23DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.1002
Dedi Sa’dudin Taptajani
Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan suatu permasalahan yang berkaitan dengan bagaimana menentukan rute yang dianggap optimal dan melibatkan lebih dari satu alat angkut demi memperhatikan beberapa kendala dalam melayani sejumlah tempat layanan sesuai dengan permintaan. Salah satu varian dari VRP adalah capacitated vehicle routing problem with time window (CVRPTW) varian ini menambahkan kendala kapasitas alat angkut sebagai salah satu pertimbangan didalam mengangkut ke masing masing tujuan dan kemudian memberikan jendela waktu didalam proses pengangkutannya. Tujuan dari penulisan ini adalah menjelaskan pembentukan model dari CVRPTW untuk permasalahan rute pengangkutan sampah dari tiap rumah Sampai Ke Tempat Pembuangan Akhir, dengan pertimbangan waktu yang tersedia dan kapasitas angkut alat angkut yang tersedia, Sedangkan Penyelesaiannya yaitu dengan menggunakan pendekatan algoritma sweep. Algoritma Ini merupakan algoritma yang terdiri dari dua tahap, pada tahapan pertama yaitu clustering dari masing masing rumah dan tahap selanjurtnya yaitu membentuk rute pengiriman untuk masing-masing cluster dengan metode Nearest Neighbour, kemudian dilanjutkan dengan menentukan kapasitas alat angkut terhadap waktu yang diperlukan untuk menentukan kapan sampah ini akan di angkut ke tempat pembuangan akhir. Studi ini sangat penting dilakukan dalam rangka menerapkan dasar untuk memahami kemungkinan meningkatkan tingkat layanan pada proses pengangkutan sampah di tingkat desa.
{"title":"Implementasi Capacitated Vehicle Routing Problem with Time Windows dengan Pendekatan Algoritma Sweep untuk Distribusi Pengangkutan Sampah","authors":"Dedi Sa’dudin Taptajani","doi":"10.33364/kalibrasi/v.19-1.1002","DOIUrl":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.19-1.1002","url":null,"abstract":"Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan suatu permasalahan yang berkaitan dengan bagaimana menentukan rute yang dianggap optimal dan melibatkan lebih dari satu alat angkut demi memperhatikan beberapa kendala dalam melayani sejumlah tempat layanan sesuai dengan permintaan. Salah satu varian dari VRP adalah capacitated vehicle routing problem with time window (CVRPTW) varian ini menambahkan kendala kapasitas alat angkut sebagai salah satu pertimbangan didalam mengangkut ke masing masing tujuan dan kemudian memberikan jendela waktu didalam proses pengangkutannya. Tujuan dari penulisan ini adalah menjelaskan pembentukan model dari CVRPTW untuk permasalahan rute pengangkutan sampah dari tiap rumah Sampai Ke Tempat Pembuangan Akhir, dengan pertimbangan waktu yang tersedia dan kapasitas angkut alat angkut yang tersedia, Sedangkan Penyelesaiannya yaitu dengan menggunakan pendekatan algoritma sweep. Algoritma Ini merupakan algoritma yang terdiri dari dua tahap, pada tahapan pertama yaitu clustering dari masing masing rumah dan tahap selanjurtnya yaitu membentuk rute pengiriman untuk masing-masing cluster dengan metode Nearest Neighbour, kemudian dilanjutkan dengan menentukan kapasitas alat angkut terhadap waktu yang diperlukan untuk menentukan kapan sampah ini akan di angkut ke tempat pembuangan akhir. Studi ini sangat penting dilakukan dalam rangka menerapkan dasar untuk memahami kemungkinan meningkatkan tingkat layanan pada proses pengangkutan sampah di tingkat desa.","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129674294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-24DOI: 10.33364/kalibrasi/v.18-1.722
Ujang Cahyadi, Fahad Fauzan Firdaus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah dan strategi pengembangan usaha petani kentang dengan mengolahnya menjadi kerupuk kentang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2019, sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer yang diambil melalui observasi dan wawancara langsung kepada petani kentang di Kecamatan Pasirwangi. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis pendapatan dan nilai tambah, analisis kelayakan bisnis dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan dari pengolahan kentang menjadi kerupuk kentang memberikan nilai tambah sebesar Rp. 4.548,09/ Kg, sedangkan dari pengolahan kerupuk kentang dari hasil panen kentang semi/sedang (PL/DN) dan kentang kecil (Ares) pada saat harga kentang naik memberikan nilai tambah sebesar Rp. 7.991,85/ Kg, sedangkan dari pengolahan kerupuk kentang dari hasil panen kentang semi/sedang (PL/DN) dan kentang kecil (Ares) pada saat harga kentang turun memberikan nilai tambah sebesar Rp. 4.200,19/ Kg. Proses pengolahan kerupuk kentang layak dan menguntungkan untuk didirikan. Strategi pengembangan usaha petani kentang ialah melakukan pengolahan kerupuk kentang dengan bahan baku yang dimiliki dengan memasarkannya ke pasar-pasar yang ada disekitar Kabupaten Garut dengan didukung dengan penggunaan media online dan dengan terus meningkatkan inovasi baik itu rasa maupun kemasan agar produk kerupuk kentang ini berbeda dengan produk-produk pesainganya.
{"title":"Strategi Pengembangan Usaha Petani Kentang Berbasis Agroindustri dalam Upaya Meningkatkan Nilai Tambah","authors":"Ujang Cahyadi, Fahad Fauzan Firdaus","doi":"10.33364/kalibrasi/v.18-1.722","DOIUrl":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.18-1.722","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah dan strategi pengembangan usaha petani kentang dengan mengolahnya menjadi kerupuk kentang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2019, sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer yang diambil melalui observasi dan wawancara langsung kepada petani kentang di Kecamatan Pasirwangi. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis pendapatan dan nilai tambah, analisis kelayakan bisnis dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan dari pengolahan kentang menjadi kerupuk kentang memberikan nilai tambah sebesar Rp. 4.548,09/ Kg, sedangkan dari pengolahan kerupuk kentang dari hasil panen kentang semi/sedang (PL/DN) dan kentang kecil (Ares) pada saat harga kentang naik memberikan nilai tambah sebesar Rp. 7.991,85/ Kg, sedangkan dari pengolahan kerupuk kentang dari hasil panen kentang semi/sedang (PL/DN) dan kentang kecil (Ares) pada saat harga kentang turun memberikan nilai tambah sebesar Rp. 4.200,19/ Kg. Proses pengolahan kerupuk kentang layak dan menguntungkan untuk didirikan. Strategi pengembangan usaha petani kentang ialah melakukan pengolahan kerupuk kentang dengan bahan baku yang dimiliki dengan memasarkannya ke pasar-pasar yang ada disekitar Kabupaten Garut dengan didukung dengan penggunaan media online dan dengan terus meningkatkan inovasi baik itu rasa maupun kemasan agar produk kerupuk kentang ini berbeda dengan produk-produk pesainganya.","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"86 13","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132802256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.33364/kalibrasi/v.18-2.736
Yusuf Mauluddin, Iis Masitoh
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dominan yang menyebabkan turunnya produktivitas pada proses produksi Busana Muslim Rabbani Line 4A di CV. Y. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode OMAX (Objective Matrix), FTA (Failure Tree Analysis) untuk mengidentifikasi faktor dominan yang meyebabkan turunnya produktivitas karena adanya pergantian desain produk, dan perbaikannya dengan metode SMED (Single Minute Exchange Of Die). Hasil dari penelitian ini didapatkan faktor dominan penyebab turunnya produktivitas yaitu faktor jam kerja, dimana karena adanya pergantian desain menyebabkan semua mesin harus ada proses set-up. Berdasarkan metode SMED sebagai metode untuk perbaikan diketahui waktu set-up setiap mesin pembuatan busana muslim mengalami penurunan sebesar 7 menit/mesin dengan memisahkan internal set-up (kegiatan yang hanya dilakukan pada saat mesin berhenti) dan eksternal set-up (kegiatan set-up yang dapat dilakukan saat mesin berjalan), waktu set-up sebelum penerapan SMED sebesar 551 menit/line (19 mesin), sedangkan waktu set-up sesudah penerapan SMED dapat diturunkan sebesar 133 menit/line, maka penurunan waktu set-up sebesar 24% setiap ada proses set-up mesin.
本研究旨在确定导致拉巴尼4A伊斯兰服装生产过程生产力下降的主导因素。本研究使用的方法是OMAX方法,FTA (Failure Tree Analysis),确定导致生产率下降的主要因素,通过SMED方法进行修复。这项研究的结果是,生产力下降的主导因素是工作时间因素,这是由于设计的变化,所有的机器都必须有一个设置过程。根据SMED方法作为改进方法已知时间接下来每台机器制造伊斯兰时尚大7分钟下降-机器的内部分离阴谋活动(仅限于引擎停止时)和外部阴谋(在接下来的活动可以做机器走路时),之前在接下来应用SMED 551万分钟- line(19),而在接下来的时间机器之后SMED可以归结为133万分钟- line应用,然后设置时间减少24%的机器设置过程。
{"title":"Rancangan Perbaikan Produktivitas Terhadap Perubahan Design di Departemen Produksi Sewing","authors":"Yusuf Mauluddin, Iis Masitoh","doi":"10.33364/kalibrasi/v.18-2.736","DOIUrl":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.18-2.736","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dominan yang menyebabkan turunnya produktivitas pada proses produksi Busana Muslim Rabbani Line 4A di CV. Y. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode OMAX (Objective Matrix), FTA (Failure Tree Analysis) untuk mengidentifikasi faktor dominan yang meyebabkan turunnya produktivitas karena adanya pergantian desain produk, dan perbaikannya dengan metode SMED (Single Minute Exchange Of Die). Hasil dari penelitian ini didapatkan faktor dominan penyebab turunnya produktivitas yaitu faktor jam kerja, dimana karena adanya pergantian desain menyebabkan semua mesin harus ada proses set-up. Berdasarkan metode SMED sebagai metode untuk perbaikan diketahui waktu set-up setiap mesin pembuatan busana muslim mengalami penurunan sebesar 7 menit/mesin dengan memisahkan internal set-up (kegiatan yang hanya dilakukan pada saat mesin berhenti) dan eksternal set-up (kegiatan set-up yang dapat dilakukan saat mesin berjalan), waktu set-up sebelum penerapan SMED sebesar 551 menit/line (19 mesin), sedangkan waktu set-up sesudah penerapan SMED dapat diturunkan sebesar 133 menit/line, maka penurunan waktu set-up sebesar 24% setiap ada proses set-up mesin.","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128830459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.33364/kalibrasi/v.18-2.730
Ujang Cahyadi, M. Rosidin
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang terjadi pada pengolahan limbah kulit di sukaregang kab garut, agar perusahaan tersebut memiliki standar operasional prosedur dalam proses produksinya. Metode yang akan digunakan untuk mengidentifikasi bahaya tersebut dengan menggunakan metode HAZOP (Hazard and Operability Study). Hasil yang didapatkan pada metode HAZOP menunjukan bahwa risiko bahaya bahaya (ekstrim) adalah faktor pencemaran lingkungan pengolahan limbah kulit, faktor tersebut meliputi perendaman (soaking), pengapuran (liming), pembuangan kapur (deliming), pengasaman (pickling), penyamakan (tanning), dan penyamakan (retanning). Alternatif perbaikan untuk perbaikan untuk keenam bahaya limbah tersebut menggunakan analisis pengendalian risiko yang meliputi eliminasi, substitusi, perancangan, administrasi, dan Alat Pelindung Diri (APD). Berdasarkan hasil pengendalian risiko terdapat beberapa alternatif solusi dan kemudian dilakukan analisis dengan metode Risk Assesment untuk terjadinya frekuensi kemungkinan terjadinya bahaya dan metode Risk Matrix untuk dievaluasi berdasarkan seberapa besarnya atau seberapa tingginya tingkat risiko. Sedangkan untuk implementasi keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan dengan pembuatan prosedur kerja yang aman dalam menunjang aktivitas pengolahan kulit.
{"title":"Rancangan Perbaikan Prosedur Pengelolaan Limbah Kulit di Sukaregang Kab. Garut","authors":"Ujang Cahyadi, M. Rosidin","doi":"10.33364/kalibrasi/v.18-2.730","DOIUrl":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.18-2.730","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang terjadi pada pengolahan limbah kulit di sukaregang kab garut, agar perusahaan tersebut memiliki standar operasional prosedur dalam proses produksinya. Metode yang akan digunakan untuk mengidentifikasi bahaya tersebut dengan menggunakan metode HAZOP (Hazard and Operability Study). Hasil yang didapatkan pada metode HAZOP menunjukan bahwa risiko bahaya bahaya (ekstrim) adalah faktor pencemaran lingkungan pengolahan limbah kulit, faktor tersebut meliputi perendaman (soaking), pengapuran (liming), pembuangan kapur (deliming), pengasaman (pickling), penyamakan (tanning), dan penyamakan (retanning). Alternatif perbaikan untuk perbaikan untuk keenam bahaya limbah tersebut menggunakan analisis pengendalian risiko yang meliputi eliminasi, substitusi, perancangan, administrasi, dan Alat Pelindung Diri (APD). Berdasarkan hasil pengendalian risiko terdapat beberapa alternatif solusi dan kemudian dilakukan analisis dengan metode Risk Assesment untuk terjadinya frekuensi kemungkinan terjadinya bahaya dan metode Risk Matrix untuk dievaluasi berdasarkan seberapa besarnya atau seberapa tingginya tingkat risiko. Sedangkan untuk implementasi keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan dengan pembuatan prosedur kerja yang aman dalam menunjang aktivitas pengolahan kulit.","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"250 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114802710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.33364/kalibrasi/v.18-2.729
Ujang Cahyadi, Ilham Maulana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas layanan hotel X telah memenuhiiharapanipelanggan, mengetahui atribut-atributiyang perlu di tingkatkan agar memenuhi harapan pelanggan dan mengetahui usulan peningkatan untuk atribut-atribut kualitas layanan yang seharusnya untuk meningkatkan kualitas layanan hotel X. Metodeiyangidigunakan adalahimetodeiServqual (ServiceiQuality) dan Importance Performance Analysis. Hasiliyang didapatiadalahidiketahuinyaikualitas layanan yangidiberikan pihakihotel selama ini belumimemenuhi harapanipelanggan karena nilaiikualitas (Q) yang dihitung ≤i1. Hasilidari analisisimetodeiImportanceiPerformanceiAnalysisididapat atribut pelayanan yangimenjadi prioritasipeningkatan adalah petugas hotel menggunakan alat bantu dalamimemberikan pelayanan, petugasihotel cermat dalamimemberikan pelayanan, petugas dapat diandalkan dalam menangani masalah pelayanan, dan petugas melakukan pelayanan dengan cepat. Adapun usulan peningkatan untuk atribut yang menjadi prioritas peningkatan adalah menyediakan alat bantu untuk para petugas dan petugas harus selalu menggunakan alat bantu tersebut, petugas harus teliti, tidak asal-asalan dan selalu berhati-hati dalam dalam memberikan pelayanan, memberi petugas hotel pelatihan khusus cara memberikan pelayanan, selalu memberi arahan kepada petugas, dan memberi petugas tanggung jawab supaya petugas hotel lebih propesional dan dapat diandalkan dalam menangani masalah pelayanan, serta melatih petugas pelayanan untuk bertindak cepat dan tidak berleha-leha dalam melayani pelanggan.
{"title":"Usulan Peningkatan Kualitas Layanan di Hotel X Menggunakan Metode Servqual dan IPA","authors":"Ujang Cahyadi, Ilham Maulana","doi":"10.33364/kalibrasi/v.18-2.729","DOIUrl":"https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.18-2.729","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas layanan hotel X telah memenuhiiharapanipelanggan, mengetahui atribut-atributiyang perlu di tingkatkan agar memenuhi harapan pelanggan dan mengetahui usulan peningkatan untuk atribut-atribut kualitas layanan yang seharusnya untuk meningkatkan kualitas layanan hotel X. Metodeiyangidigunakan adalahimetodeiServqual (ServiceiQuality) dan Importance Performance Analysis. Hasiliyang didapatiadalahidiketahuinyaikualitas layanan yangidiberikan pihakihotel selama ini belumimemenuhi harapanipelanggan karena nilaiikualitas (Q) yang dihitung ≤i1. Hasilidari analisisimetodeiImportanceiPerformanceiAnalysisididapat atribut pelayanan yangimenjadi prioritasipeningkatan adalah petugas hotel menggunakan alat bantu dalamimemberikan pelayanan, petugasihotel cermat dalamimemberikan pelayanan, petugas dapat diandalkan dalam menangani masalah pelayanan, dan petugas melakukan pelayanan dengan cepat. Adapun usulan peningkatan untuk atribut yang menjadi prioritas peningkatan adalah menyediakan alat bantu untuk para petugas dan petugas harus selalu menggunakan alat bantu tersebut, petugas harus teliti, tidak asal-asalan dan selalu berhati-hati dalam dalam memberikan pelayanan, memberi petugas hotel pelatihan khusus cara memberikan pelayanan, selalu memberi arahan kepada petugas, dan memberi petugas tanggung jawab supaya petugas hotel lebih propesional dan dapat diandalkan dalam menangani masalah pelayanan, serta melatih petugas pelayanan untuk bertindak cepat dan tidak berleha-leha dalam melayani pelanggan.","PeriodicalId":282570,"journal":{"name":"Jurnal Kalibrasi","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122935145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}