ABSTRAK Manusia mempunyai warna kulit yang berbeda akibat perbedaan jumlah melanin. Proses pembentukan melanin terjadi akibat sejumlah enzim, hormon, oksigen, mineral, serta sinar ultraviolet. Kelebihan jumlah melanin dapat menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang dapat merusak penampilan dari kulit. Penggunaaan bahan pencerah kulit sintetis dapat membahayakan kulit. Penelitian bahan-bahan pencerah kulit dari alam terus dilakukan karena efek samping bahan kimia yang berbahaya bagi kulit. Buah stroberi merupakan suatu antioksidan. Penelitian ini mencoba menguji aktivitas tabir surya dan inhibitor tirosinase secara in vitro dari ekstrak etanol buah stroberi segar dengan menggunakan metode spektrofotometer. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah stroberi mengandung metabolit sekunder flavonoid, senyawa fenolik dan saponin. Pada konsentrasi ekstrak 1mg/mL diperoleh kandungan senyawa fenolik total 1755 mg GAE/100 gram ekstrak dengan kapasitas antioksidan sebesar 6,23%. Pada konsentrasi ekstrak 0,6 mg/mL telah didapatkan nilai SPF lebih dari 15 yaitu 26,853. Aktivitas inhibisi tirosinase diperoleh nilai IC50 sebesar 662,096 μg/mL. Ekstrak etanol buah stroberi memiliki potensi sebagai tabir surya dan inhibitor tirosinase.. ABSTRACT Humans have different skin colors due to different amounts of melanin. The process of melanin formation occurs due to a number of enzymes, hormones, oxygen, minerals, and ultraviolet light. Excess amount of melanin can cause hyperpigmentation which can impair the appearance of the skin. Using synthetic leather brighteners can harm your skin. Research on skin lightening ingredients from nature continued because of the side effects of chemicals that are harmful to the skin. Strawberry fruit is an antioxidant. This study tried to test the activity of sunscreens and tyrosinase inhibitors in vitro from ethanol extracts of fresh strawberries. Research shows that ethanol extracts of strawberries contain secondary metabolites of flavonoids, phenolic compounds, and saponins. In the extract concentration of 1 mg/ml obtained a total phenolic compound of 1755 mg GAE/100 g extract and antioxidant capacity of 6.23%. SPF value of strawberry extract of more than 15 found at a concentration of 0.6 mg/ml extract was 26.853. The tyrosinase enzyme inhibitory activity of ethanol extract of strawberries obtained IC50 values of 662.096 μg/ml. Ethanol extract of strawberry fruit has the potential as a sunscreen and tyrosinase inhibitor.
由于黑色素的数量不同,抽象的人有不同的肤色。黑素的形成是由酶、激素、氧气、矿物质和紫外线引起的。过多的黑色素会导致色素紊乱,损害皮肤的外观。使用合成色素使皮肤变白可能对皮肤有害。由于对皮肤有害的化学物质的影响,对天然色素的研究继续进行。草莓果实是一种抗氧化剂。这项研究试图通过分光计测试新鲜草莓乙醇乙醇提取物的vitro和甲状腺素抑制剂。根据所进行的研究,草莓果乙醇提取物含有类黄醇、一种酚类化合物和一种苯酚。在1mg/mL提取物中,总表型化合物含量为1755毫克/100克,抗氧化剂容量为6.23%。在0.6 mg/mL的浓度下,SPF的值超过15,即26.853。螺旋藻的抑制活性蛋白质,获得价值高达662.096μg / mL。草莓果乙醇提取物具有防晒剂和酪氨酸抑制剂的潜力。不奴役人类有不同的肤色和不同的黑色素。酶形成的过程被归咎于酶、激素、氧、矿物和紫外线。除了黑色素之外,黑色素会引起无法穿透皮肤的色素沉着。使用合成的亮片可以伤害你的皮肤。皮肤研究揭示了从本质中提取的化学物质的副作用,因为这些化学物质对皮肤有害。草莓水果是抗氧化剂。这项研究尝试测试来自乙醇的新鲜草莓萃取体外的太阳切变和tyrosinase抑制剂。研究表明,浆果提取的乙醇能代谢亚麻、苯酚化合物和檀香。在extract concention of 1 mg/ml的排版中,总phenolic compound of 1755 mg GAE/100 extract and antioxicapacity of 6.23%。草莓extract的价值超过15分在0.6 mg/ml extract是26,853。《tyrosinase enzyme inhibitory活动of螺旋藻草莓获得了价值观的乙醇extract of 662096μg / ml。草莓果实的乙醇具有防晒剂和tyrosin酶抑制剂的潜力。
{"title":"EKSTRAK ETANOL BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa Duchesne ex Rozier) SEBAGAI INHIBITOR TYROSINASE","authors":"Widyastuti, Edo Primagara","doi":"10.33751/JF.V11I1.2418","DOIUrl":"https://doi.org/10.33751/JF.V11I1.2418","url":null,"abstract":"ABSTRAK Manusia mempunyai warna kulit yang berbeda akibat perbedaan jumlah melanin. Proses pembentukan melanin terjadi akibat sejumlah enzim, hormon, oksigen, mineral, serta sinar ultraviolet. Kelebihan jumlah melanin dapat menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang dapat merusak penampilan dari kulit. Penggunaaan bahan pencerah kulit sintetis dapat membahayakan kulit. Penelitian bahan-bahan pencerah kulit dari alam terus dilakukan karena efek samping bahan kimia yang berbahaya bagi kulit. Buah stroberi merupakan suatu antioksidan. Penelitian ini mencoba menguji aktivitas tabir surya dan inhibitor tirosinase secara in vitro dari ekstrak etanol buah stroberi segar dengan menggunakan metode spektrofotometer. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah stroberi mengandung metabolit sekunder flavonoid, senyawa fenolik dan saponin. Pada konsentrasi ekstrak 1mg/mL diperoleh kandungan senyawa fenolik total 1755 mg GAE/100 gram ekstrak dengan kapasitas antioksidan sebesar 6,23%. Pada konsentrasi ekstrak 0,6 mg/mL telah didapatkan nilai SPF lebih dari 15 yaitu 26,853. Aktivitas inhibisi tirosinase diperoleh nilai IC50 sebesar 662,096 μg/mL. Ekstrak etanol buah stroberi memiliki potensi sebagai tabir surya dan inhibitor tirosinase.. ABSTRACT Humans have different skin colors due to different amounts of melanin. The process of melanin formation occurs due to a number of enzymes, hormones, oxygen, minerals, and ultraviolet light. Excess amount of melanin can cause hyperpigmentation which can impair the appearance of the skin. Using synthetic leather brighteners can harm your skin. Research on skin lightening ingredients from nature continued because of the side effects of chemicals that are harmful to the skin. Strawberry fruit is an antioxidant. This study tried to test the activity of sunscreens and tyrosinase inhibitors in vitro from ethanol extracts of fresh strawberries. Research shows that ethanol extracts of strawberries contain secondary metabolites of flavonoids, phenolic compounds, and saponins. In the extract concentration of 1 mg/ml obtained a total phenolic compound of 1755 mg GAE/100 g extract and antioxidant capacity of 6.23%. SPF value of strawberry extract of more than 15 found at a concentration of 0.6 mg/ml extract was 26.853. The tyrosinase enzyme inhibitory activity of ethanol extract of strawberries obtained IC50 values of 662.096 μg/ml. Ethanol extract of strawberry fruit has the potential as a sunscreen and tyrosinase inhibitor. ","PeriodicalId":285665,"journal":{"name":"FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"185 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125775949","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Molecular Imprinted Polymer (MIP) merupakan teknik pembuatan polimer berongga yang berfungsi sebagai sorben dengan selektivitas dan afinitas yang tinggi. Keberhasilan teknik MIP dalam pengaplikasiannya dilihat dari seberapa tingginya nilai imprinting factor (IF) dan kapasitas adsorpsi (KA) dalam mengadsorpsi suatu analit target. Tingginya kedua parameter tersebut dapat dipengaruhi oleh penggunaan monomer dan crosslinkers pada saat sintesis polimerisasi MIP. Tujuan dilakukan studi ini untuk memberikan informasi berupa nilai parameter IF dan KA dari penerapan MIP pada senyawa obat anabolik androgenik steroid (AAS). Review Jurnal ini dilakukan dengan menelusuri dan mengkaji jurnal ilmiah nasional maupun internasional tentang MIP dan AAS yang diperoleh dari situs google.com, google scholar, NCBI, dan Science Direct. Berdasarkan hasil review untuk memperoleh nilai IF dan KA yang tinggi bagi analit testosteron jika monomer yang digunakan adalah trifluoromethacrylic acid (TFMAA) yang dikombinasikan dengan crosslinker divinylbenzene (DVB) dan androsterone dimethacrylate (AnDMA), untuk analit estrogen seperti β-estradiol memperoleh nilai IF dan KA yang tinggi jika monomer yang digunakan adalah methacrylic acid (MAA) yang dikombinasikan dengan crosslinker ethylene glycol dimethacrylate (EGDMA).
{"title":"REVIEW: KAJIAN SINTESIS MOLECULAR IMPRINTED POLYMER (MIP) UNTUK PENENTUAN ANABOLIK ANDROGENIK STEROID","authors":"Nensa Komalasari, Shendi Suryana, D. Soni","doi":"10.33751/JF.V11I1.2594","DOIUrl":"https://doi.org/10.33751/JF.V11I1.2594","url":null,"abstract":"Molecular Imprinted Polymer (MIP) merupakan teknik pembuatan polimer berongga yang berfungsi sebagai sorben dengan selektivitas dan afinitas yang tinggi. Keberhasilan teknik MIP dalam pengaplikasiannya dilihat dari seberapa tingginya nilai imprinting factor (IF) dan kapasitas adsorpsi (KA) dalam mengadsorpsi suatu analit target. Tingginya kedua parameter tersebut dapat dipengaruhi oleh penggunaan monomer dan crosslinkers pada saat sintesis polimerisasi MIP. Tujuan dilakukan studi ini untuk memberikan informasi berupa nilai parameter IF dan KA dari penerapan MIP pada senyawa obat anabolik androgenik steroid (AAS). Review Jurnal ini dilakukan dengan menelusuri dan mengkaji jurnal ilmiah nasional maupun internasional tentang MIP dan AAS yang diperoleh dari situs google.com, google scholar, NCBI, dan Science Direct. Berdasarkan hasil review untuk memperoleh nilai IF dan KA yang tinggi bagi analit testosteron jika monomer yang digunakan adalah trifluoromethacrylic acid (TFMAA) yang dikombinasikan dengan crosslinker divinylbenzene (DVB) dan androsterone dimethacrylate (AnDMA), untuk analit estrogen seperti β-estradiol memperoleh nilai IF dan KA yang tinggi jika monomer yang digunakan adalah methacrylic acid (MAA) yang dikombinasikan dengan crosslinker ethylene glycol dimethacrylate (EGDMA).","PeriodicalId":285665,"journal":{"name":"FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126910042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kulit buah nanas mengandung bromelain, flavonoid, tannin, dan saponin yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Perkembangan teknologi formulasi diperlukan untuk meningkatkan aktivitas antibakteri. Ekstrak kulit buah nanas memiliki sifat kurang larut dalam air sehingga efek farmakologinya terbatas. Formulasi SNEDDS diharapkan mampu meningkatkan aktivitas antibakteri agar dapat bekerja secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum SNEDDS ekstrak kulit buah nanas, karakterisasi nanoemulsi dan aktivitas antibakteri. Pengujian terhadap 14 formula dari Simplex Lattice Design menghasilkan formula optimal SNEDDS ekstrak kulit buah nanas dengan komposisi 1 (VCO) : 5 (surfaktan) : 1 (kosurfaktan) dengan desirability 0,995 dan uji drug loading 100 mg/5 mL. Uji karakterisasi berupa pengukuran droplet size dengan rata-rata 15,06 nm, potensial zeta -14,3 mV, transmitan 98,6%, emulsification time 24:93 detik, uji stabilitas fisik stabil. Uji antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Daya antibakteri SNEDDS ekstrak kulit buah nanas terhadap bakteri Streptococcus mutans tergolong kuat dengan ukuran zona bening 11,19 mm.
{"title":"FORMULASI, KARAKTERISASI DAN EVALUASI SELF-NANO EMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SNEDDS) EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NANAS SEBAGAI ANTIBAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS","authors":"Septiana Indratmoko, Suratmi, Elisa Issusilaningtyas","doi":"10.33751/JF.V11I1.2560","DOIUrl":"https://doi.org/10.33751/JF.V11I1.2560","url":null,"abstract":"Kulit buah nanas mengandung bromelain, flavonoid, tannin, dan saponin yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Perkembangan teknologi formulasi diperlukan untuk meningkatkan aktivitas antibakteri. Ekstrak kulit buah nanas memiliki sifat kurang larut dalam air sehingga efek farmakologinya terbatas. Formulasi SNEDDS diharapkan mampu meningkatkan aktivitas antibakteri agar dapat bekerja secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum SNEDDS ekstrak kulit buah nanas, karakterisasi nanoemulsi dan aktivitas antibakteri. Pengujian terhadap 14 formula dari Simplex Lattice Design menghasilkan formula optimal SNEDDS ekstrak kulit buah nanas dengan komposisi 1 (VCO) : 5 (surfaktan) : 1 (kosurfaktan) dengan desirability 0,995 dan uji drug loading 100 mg/5 mL. Uji karakterisasi berupa pengukuran droplet size dengan rata-rata 15,06 nm, potensial zeta -14,3 mV, transmitan 98,6%, emulsification time 24:93 detik, uji stabilitas fisik stabil. Uji antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Daya antibakteri SNEDDS ekstrak kulit buah nanas terhadap bakteri Streptococcus mutans tergolong kuat dengan ukuran zona bening 11,19 mm.","PeriodicalId":285665,"journal":{"name":"FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126746687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tomat merupakan buah yang mengandung beberapa senyawa antioksidan diantaranya licopen, fenolik, flavonoid, vitamin C dan vitamin E. Sari buah tomat dibuat sediaan serbuk minuman instan yang praktis dalam penyajian. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menentukan formula serbuk instan sari buah tomat yang disukai panelis sesuai dengan persyaratan mutu dan menentukan aktivitas antioksidan dari formula terbaik. Metode penelitian ini meliputi pembuatan serbuk tomat dengan metode freeze dry, formulasi serbuk instan, evaluasi sediaan mutu, uji hedonik, penetapan kadar vitamin C, penetapan β- karoten dan uji aktivitas antioksidan. Formula yang dibuat dengan perbedaan konsentrasi serbuk sari buah tomat yaitu F1 (2.5%), F2 (10%) dan F3 (20%). Hasil penelitian menunjukan bahwa F2 merupakan formula yang paling disukai panelis. Hasil penetapan kadar vitamin C serbuk sari buah tomat dan serbuk instan buah tomat masing – masing didapat nilai sebesar 9.62% dan 1.98%. Penetapan kadar β-karoten masing-masing untuk serbuk sari buah tomat dan serbuk instan sari buah tomat didapat 0.20 mg/kg dan 0.10 mg/kg dan untuk uji aktivitas antioksidan didapat nilai IC50 dari serbuk sari tomat 60.86 ppm (aktif) dan serbuk instan sari tomat 90.30 ppm (aktif).
{"title":"FORMULASI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SERBUK MINUMAN INSTAN SARI BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum)","authors":"C. Zaddana, Almasyhuri, Ulfa Meida","doi":"10.33751/JF.V11I1.2819","DOIUrl":"https://doi.org/10.33751/JF.V11I1.2819","url":null,"abstract":"Tomat merupakan buah yang mengandung beberapa senyawa antioksidan diantaranya licopen, fenolik, flavonoid, vitamin C dan vitamin E. Sari buah tomat dibuat sediaan serbuk minuman instan yang praktis dalam penyajian. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menentukan formula serbuk instan sari buah tomat yang disukai panelis sesuai dengan persyaratan mutu dan menentukan aktivitas antioksidan dari formula terbaik. Metode penelitian ini meliputi pembuatan serbuk tomat dengan metode freeze dry, formulasi serbuk instan, evaluasi sediaan mutu, uji hedonik, penetapan kadar vitamin C, penetapan β- karoten dan uji aktivitas antioksidan. Formula yang dibuat dengan perbedaan konsentrasi serbuk sari buah tomat yaitu F1 (2.5%), F2 (10%) dan F3 (20%). Hasil penelitian menunjukan bahwa F2 merupakan formula yang paling disukai panelis. Hasil penetapan kadar vitamin C serbuk sari buah tomat dan serbuk instan buah tomat masing – masing didapat nilai sebesar 9.62% dan 1.98%. Penetapan kadar β-karoten masing-masing untuk serbuk sari buah tomat dan serbuk instan sari buah tomat didapat 0.20 mg/kg dan 0.10 mg/kg dan untuk uji aktivitas antioksidan didapat nilai IC50 dari serbuk sari tomat 60.86 ppm (aktif) dan serbuk instan sari tomat 90.30 ppm (aktif).","PeriodicalId":285665,"journal":{"name":"FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121406405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. D. Indriatmoko, Nani Suryani, T. Rudiana, Mila Kurniah
Alpha Hydroxy Acid (AHA) adalah asam organik yang terdiri dari 2 (dua) rantai karbon atau lebih yang semakin panjang rantai karbonnya akan semakin besar berat molekulnya. AHA adalah kelas senyawa kimia yang sering digunakan dalam kosmetik dan dermatologi. Beberapa buah dilaporkan mengandung senyawa AHA yaitu, asam sitrat dalam buah jeruk dan nanas, asam glikolat dalam tebu, asam laktat dalam tomat, asam malat dalam apel dan anggur, dan asam tartrat dalam anggur. Penelitian ini dilakukan untuk menetapkan kadar AHA yang terkandung dalam buah ceremai (Phyllanthus acidus L.) dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Sari buah P.acidus dikeringkan dengan metode pengeringan beku. Kemudian senyawa AHA dalam ekstrak kering P.acidus yaitu asam glikolat dan asam sitrat dianalisis menggunakan KCKT dengan jenis kolom Capcell PAK C18 UG120S-5mm(4,6 X 250 mm); detektor UV Vis 210 nm; kecepatan alir 0,5 ml/menit; fase gerak asam fosfat dan asetonitril. Hasil penetapan kadar menunjukkan bahwa kadar asam glikolat dan asam sitrat masing-masing adalah 27,8 % dan 39,8 %.
氢氧Acid是一种有机酸,由2(2)或更多的碳链组成,碳链的长度越长,分子的重量就越大。啊哈是一种经常用于化妆品和皮肤科的化合物类。据报道,一些水果橘子中含有化合物啊哈即,柠檬酸和菠萝,甘蔗,乳酸中glikolat西红柿酸,酸中琥珀酸苹果和葡萄,tartrat酒。这个研究设定啊哈ceremai水果中包含的水平(Phyllanthus acidus L .)用高性能液体色谱方法(KCKT)。红斑菌精华经冰干燥干燥。然后是干燥P提取物中的化合物啊哈。acidus即glikolat酸和柠檬酸分析用KCKT Capcell先生C18柱类型UG120S-5mm(4.6×250毫米);紫外线探测器vi 210 nm;风速为0.5毫升/分钟;酸性磷酸,asetonitril运动阶段。坚信礼的结果表明glikolat酸度和柠檬酸含量分别是27,8 %和39.8 %。
{"title":"PENETAPAN ALPHA HYDROXY ACID SARI BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus L.) DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI","authors":"D. D. Indriatmoko, Nani Suryani, T. Rudiana, Mila Kurniah","doi":"10.33751/JF.V11I1.2663","DOIUrl":"https://doi.org/10.33751/JF.V11I1.2663","url":null,"abstract":"Alpha Hydroxy Acid (AHA) adalah asam organik yang terdiri dari 2 (dua) rantai karbon atau lebih yang semakin panjang rantai karbonnya akan semakin besar berat molekulnya. AHA adalah kelas senyawa kimia yang sering digunakan dalam kosmetik dan dermatologi. Beberapa buah dilaporkan mengandung senyawa AHA yaitu, asam sitrat dalam buah jeruk dan nanas, asam glikolat dalam tebu, asam laktat dalam tomat, asam malat dalam apel dan anggur, dan asam tartrat dalam anggur. Penelitian ini dilakukan untuk menetapkan kadar AHA yang terkandung dalam buah ceremai (Phyllanthus acidus L.) dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Sari buah P.acidus dikeringkan dengan metode pengeringan beku. Kemudian senyawa AHA dalam ekstrak kering P.acidus yaitu asam glikolat dan asam sitrat dianalisis menggunakan KCKT dengan jenis kolom Capcell PAK C18 UG120S-5mm(4,6 X 250 mm); detektor UV Vis 210 nm; kecepatan alir 0,5 ml/menit; fase gerak asam fosfat dan asetonitril. Hasil penetapan kadar menunjukkan bahwa kadar asam glikolat dan asam sitrat masing-masing adalah 27,8 % dan 39,8 %.","PeriodicalId":285665,"journal":{"name":"FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130641921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lusi Agus Setiani, Naufal Muharam Nurdin, Indriyana Adiesta Rakasiwi
Pill card merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai kartu pengingat minum obat untuk meningkatkan kepatuhan terutama untuk pasien yang memiliki regimen terapi yang kompleks seperti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh dalam pemberian pill card terhadap tingkat kepatuhan minum obat dan penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi untuk mencapai outcome terapi. Tingkat kepatuhan dinilai menggunakan kuesioner MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale) dan pemeriksaan tekanan darah untuk melihat outcome terapi pasien. Penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperimental dengan rancangan Pretest Posttest Control Group Design yang dilakukan secara prospektif. Subjek pada penelitian terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dengan pemberian pill card dan kelompok kontrol tanpa pemberian pill card dengan masing-masing sampel berjumlah 29 pasien. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian pill card dapat memberikan pengaruh secara signifikan (p0,05) terhadap tingkat kepatuhan minum obat dan tekanan darah.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PILL CARD TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI RS PMI KOTA BOGOR","authors":"Lusi Agus Setiani, Naufal Muharam Nurdin, Indriyana Adiesta Rakasiwi","doi":"10.33751/JF.V11I1.2436","DOIUrl":"https://doi.org/10.33751/JF.V11I1.2436","url":null,"abstract":"Pill card merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai kartu pengingat minum obat untuk meningkatkan kepatuhan terutama untuk pasien yang memiliki regimen terapi yang kompleks seperti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh dalam pemberian pill card terhadap tingkat kepatuhan minum obat dan penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi untuk mencapai outcome terapi. Tingkat kepatuhan dinilai menggunakan kuesioner MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale) dan pemeriksaan tekanan darah untuk melihat outcome terapi pasien. Penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperimental dengan rancangan Pretest Posttest Control Group Design yang dilakukan secara prospektif. Subjek pada penelitian terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dengan pemberian pill card dan kelompok kontrol tanpa pemberian pill card dengan masing-masing sampel berjumlah 29 pasien. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian pill card dapat memberikan pengaruh secara signifikan (p0,05) terhadap tingkat kepatuhan minum obat dan tekanan darah.","PeriodicalId":285665,"journal":{"name":"FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126845917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Malaria merupakan penyakit yang umum terjadi pada negara-negara tropis termasuk Indonesia. Penyakit malaria disebabkan oleh Plasmodium sp. yang ditandai dengan beberapa gejala seperti demam dan nyeri sendi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu sanitasi yang buruk, migrasi, tingkat kepadatan penduduk, faktor pekerjaan, dan resistensi Plasmodium sp. terhadap obat-obat. Pengobatan konvensional malaria saat ini yaitu Chloroquine (Chloroquine Phosphateâ), Mefloquine (Lariamâ), Quinine (Quinineâ), Primaquine (Primakuinâ), Pyrimethamine (Pirimetaminâ). Namun, beberapa etnik masyarakat wilayah di Indonesia masih mengonsumsi tanaman herbal yang sudah ada dan didapatkan secara turun temurun. Dari 44 tanaman pengobatan malaria berdasarkan etnofarmasi diketahui tanaman terbaik yaitu Caesalpinia crista (L.) dengan nilai IC50 0,09 µg/mL dan tanaman dengan efektifitas terbaik yaitu Tithonia diversifolia (Hemsl.) dengan nilai ED50 200 mg/Kg. Adanya kandungan diterpen dan sesquiterpen pada bagian tanaman tersebut memberikan ekstrak memiliki aktivitas antimalaria yang baik.
{"title":"Tanaman Berkhasiat untuk Pengobatan Malaria di Indonesia Berdasarkan Etnofarmasi","authors":"Farah Mufidah, Ade Zuhrotun","doi":"10.33751/jf.v10i2.2134","DOIUrl":"https://doi.org/10.33751/jf.v10i2.2134","url":null,"abstract":"Malaria merupakan penyakit yang umum terjadi pada negara-negara tropis termasuk Indonesia. Penyakit malaria disebabkan oleh Plasmodium sp. yang ditandai dengan beberapa gejala seperti demam dan nyeri sendi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu sanitasi yang buruk, migrasi, tingkat kepadatan penduduk, faktor pekerjaan, dan resistensi Plasmodium sp. terhadap obat-obat. Pengobatan konvensional malaria saat ini yaitu Chloroquine (Chloroquine Phosphateâ), Mefloquine (Lariamâ), Quinine (Quinineâ), Primaquine (Primakuinâ), Pyrimethamine (Pirimetaminâ). Namun, beberapa etnik masyarakat wilayah di Indonesia masih mengonsumsi tanaman herbal yang sudah ada dan didapatkan secara turun temurun. Dari 44 tanaman pengobatan malaria berdasarkan etnofarmasi diketahui tanaman terbaik yaitu Caesalpinia crista (L.) dengan nilai IC50 0,09 µg/mL dan tanaman dengan efektifitas terbaik yaitu Tithonia diversifolia (Hemsl.) dengan nilai ED50 200 mg/Kg. Adanya kandungan diterpen dan sesquiterpen pada bagian tanaman tersebut memberikan ekstrak memiliki aktivitas antimalaria yang baik. ","PeriodicalId":285665,"journal":{"name":"FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"132 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121289542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zaldy Rusli, Nina Herlina, B. L. Sari, Salma Hanunah Ulfa
Peningkatan produksi dan penggunaan bawang merah dimasyarakat tentunya menyebabkan peningkatan jumlah limbah dari kulit bawang merah yang jarang dimanfaatkan masyarakat. Kulit bawang merah memiliki banyak kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah kuersetin yang memiliki manfaat mengatasi hiperglikemia, anti-inflamasi, antioksidan bahkan sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimisasi proses ekstraksi kuersetin yang terkandung dalam kulit bawang merah. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan Microwave-Assisted Extraction (MAE) dengan parameter daya microwave, waktu ekstraksi dan konsentrasi etanol. Analisis kadar kuersetin dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Analisis data dilakukan menggunakan Response Surface Method (RSM) dengan menggunakan perangkat lunak Design Expert 12. Kondisi optimum metode MAE untuk mengekstraksi kuersetin dari kulit bawang merah adalah dengan menggunakan microwave dengan daya 450 watt selama 110,57 detik dan dengan menggunakan etanol 89,078%. Pada kondisi tersebut, diperoleh kuersetin dengan kadar 7,3933 mg/g serbuk simplisia kulit bawang merah. Dari data ini, dapat disimpulkan bahwa kulit bawang merah mengandung kuersetin yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat.
{"title":"Optimisasi Metode Microwave-Assisted Extraction Terhadap Kadar Kuersetin dari Limbah Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.)","authors":"Zaldy Rusli, Nina Herlina, B. L. Sari, Salma Hanunah Ulfa","doi":"10.33751/jf.v10i2.2154","DOIUrl":"https://doi.org/10.33751/jf.v10i2.2154","url":null,"abstract":"Peningkatan produksi dan penggunaan bawang merah dimasyarakat tentunya menyebabkan peningkatan jumlah limbah dari kulit bawang merah yang jarang dimanfaatkan masyarakat. Kulit bawang merah memiliki banyak kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah kuersetin yang memiliki manfaat mengatasi hiperglikemia, anti-inflamasi, antioksidan bahkan sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimisasi proses ekstraksi kuersetin yang terkandung dalam kulit bawang merah. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan Microwave-Assisted Extraction (MAE) dengan parameter daya microwave, waktu ekstraksi dan konsentrasi etanol. Analisis kadar kuersetin dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Analisis data dilakukan menggunakan Response Surface Method (RSM) dengan menggunakan perangkat lunak Design Expert 12. Kondisi optimum metode MAE untuk mengekstraksi kuersetin dari kulit bawang merah adalah dengan menggunakan microwave dengan daya 450 watt selama 110,57 detik dan dengan menggunakan etanol 89,078%. Pada kondisi tersebut, diperoleh kuersetin dengan kadar 7,3933 mg/g serbuk simplisia kulit bawang merah. Dari data ini, dapat disimpulkan bahwa kulit bawang merah mengandung kuersetin yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat.","PeriodicalId":285665,"journal":{"name":"FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127127820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Luka bakar adalah bentuk kerusakan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Gejalanya berupa sakit, bengkak, merah, melepuh karena permeabilitas pembuluh darah meningkat. Salah satu tanaman yang diduga berpotensi sebagai obat luka bakar adalah daun pucuk merah, yang mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, kalkon, tanin, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas gel ekstrak etanol daun pucuk merah pada luka bakar tikus putih jantan Sprague-Dawley. Kelompok perlakuan terdiri dari formula 1 (ekstrak daun pucuk merah 2%), formula 2 (ekstrak daun pucuk merah 4%), formula 3 (ekstrak daun pucuk merah 6%), Bioplacenton sebagai kontrol positif dan basis gel sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak daun pucuk merah memberikan efek sebagai obat luka bakar, dimana proses penyembuhan ditandai dengan penurunan diameter luka yang lebih cepat pada tikus. Formula 3 menunjukkan persentase penyembuhan luka bakar yang paling efektif yaitu 99,81% sembuh setelah 17 hari.
{"title":"Aktivitas Gel Ekstrak Etanol Daun Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Tikus Sprague-Dawley","authors":"Lusi Indriani, Almasyhuri Almasyhuri, Aldryan Racka Pratama","doi":"10.33751/jf.v10i2.2233","DOIUrl":"https://doi.org/10.33751/jf.v10i2.2233","url":null,"abstract":"Luka bakar adalah bentuk kerusakan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Gejalanya berupa sakit, bengkak, merah, melepuh karena permeabilitas pembuluh darah meningkat. Salah satu tanaman yang diduga berpotensi sebagai obat luka bakar adalah daun pucuk merah, yang mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, kalkon, tanin, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas gel ekstrak etanol daun pucuk merah pada luka bakar tikus putih jantan Sprague-Dawley. Kelompok perlakuan terdiri dari formula 1 (ekstrak daun pucuk merah 2%), formula 2 (ekstrak daun pucuk merah 4%), formula 3 (ekstrak daun pucuk merah 6%), Bioplacenton sebagai kontrol positif dan basis gel sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak daun pucuk merah memberikan efek sebagai obat luka bakar, dimana proses penyembuhan ditandai dengan penurunan diameter luka yang lebih cepat pada tikus. Formula 3 menunjukkan persentase penyembuhan luka bakar yang paling efektif yaitu 99,81% sembuh setelah 17 hari.","PeriodicalId":285665,"journal":{"name":"FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133060069","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Novia Fajar Utami, Florensia Ndole Mbete, E. Effendi
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu sindroma klinik yang ditandai dengan poliuri, polidipsi, dan polifagi, disertai peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia (glukosa puasa ≥ 126 mg/dL atau postprandial ≥ 200 mg/dL atau glukosa sewaktu ≥ 200 mg/dL). Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan memiliki penderita DM sebanyak 21,3 juta jiwa. Obat yang digunakan untuk masyarakat penderita DM saat ini adalah Meftormin terbukti memiliki efek samping yaitu flatulensi, mual, diare dan nyeri perut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dan menetapkan dosis efektif kombinasi ekstrak etanol 96% daun insulin dan daun sirsak sebagai antihiperglikemik pada mencit putih jantan yang diinduksi larutan glukosa. Metode penelitian menggunakan 8 kelompok perlakuan dengan masing masing 4 ulangan, yaitu kelompok kontrol positif metformin (1,3 mg/20 g BB), kontrol negatif (akuades), kontrol normal (pakan), Dosis 1 (ekstrak daun sirsak 2,24 mg/ 20 g BB), Dosis 2 (ekstrak daun insulin 0,7 mg/20 g BB), Dosis 3 ( daun insulin 0,7 mg/ 20 g BB dan sirsak 2,24 mg/20 g BB), Dosis 4 (daun insulin 0,7 mg/ 20 g BB dan 1,12 mg/ 20 g BB), Dosis 5 (daun insulin 0,35 mg/ 20 g BB dan 2,24 mg/20 g BB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian dosis kombinasi daun insulin 0,7 mg/ 20 g BB dan daun sirsak 2,24 mg/20 g BB terbukti efektif menurunkan kadar gula darah dengan rata rata 93,15 mg/dL. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dosis kombinasi daun insulin dan daun sirsak berpotensi menurunkan kadar gula darah.
{"title":"Efektivitas Kombinasi Ekstrak Etanol 96% Daun Insulin (Tithonia diversifolia) dan Daun Sirsak (Annona muricata) Sebagai Antihiperglikemik Pada Mencit Putih Jantan","authors":"Novia Fajar Utami, Florensia Ndole Mbete, E. Effendi","doi":"10.33751/jf.v10i2.2153","DOIUrl":"https://doi.org/10.33751/jf.v10i2.2153","url":null,"abstract":"Diabetes melitus (DM) merupakan suatu sindroma klinik yang ditandai dengan poliuri, polidipsi, dan polifagi, disertai peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia (glukosa puasa ≥ 126 mg/dL atau postprandial ≥ 200 mg/dL atau glukosa sewaktu ≥ 200 mg/dL). Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan memiliki penderita DM sebanyak 21,3 juta jiwa. Obat yang digunakan untuk masyarakat penderita DM saat ini adalah Meftormin terbukti memiliki efek samping yaitu flatulensi, mual, diare dan nyeri perut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dan menetapkan dosis efektif kombinasi ekstrak etanol 96% daun insulin dan daun sirsak sebagai antihiperglikemik pada mencit putih jantan yang diinduksi larutan glukosa. Metode penelitian menggunakan 8 kelompok perlakuan dengan masing masing 4 ulangan, yaitu kelompok kontrol positif metformin (1,3 mg/20 g BB), kontrol negatif (akuades), kontrol normal (pakan), Dosis 1 (ekstrak daun sirsak 2,24 mg/ 20 g BB), Dosis 2 (ekstrak daun insulin 0,7 mg/20 g BB), Dosis 3 ( daun insulin 0,7 mg/ 20 g BB dan sirsak 2,24 mg/20 g BB), Dosis 4 (daun insulin 0,7 mg/ 20 g BB dan 1,12 mg/ 20 g BB), Dosis 5 (daun insulin 0,35 mg/ 20 g BB dan 2,24 mg/20 g BB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian dosis kombinasi daun insulin 0,7 mg/ 20 g BB dan daun sirsak 2,24 mg/20 g BB terbukti efektif menurunkan kadar gula darah dengan rata rata 93,15 mg/dL. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dosis kombinasi daun insulin dan daun sirsak berpotensi menurunkan kadar gula darah.","PeriodicalId":285665,"journal":{"name":"FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133365658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}