Using a descriptive and verification approach, the present study looks at employee loyalty and how it affects work productivity. 76 out 324 employees at a garment company in Garut, Indonesia, selected using Slovin’s formula. Data analysis was performed using simple linear regression analysis. The results t-Test revealed that employee loyalty had a significant positive effect on work productivity with an observed value of 2.796, higher than the critical t of 1.67. This finding leads to a conclusion that the more loyal an employee is, the more productive he is.
{"title":"Analisis Loyalitas Karyawan terhadap Produktivitas Kerja","authors":"H. Hanifah","doi":"10.35899/biej.v1i2.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.35899/biej.v1i2.54","url":null,"abstract":"Using a descriptive and verification approach, the present study looks at employee loyalty and how it affects work productivity. 76 out 324 employees at a garment company in Garut, Indonesia, selected using Slovin’s formula. Data analysis was performed using simple linear regression analysis. The results t-Test revealed that employee loyalty had a significant positive effect on work productivity with an observed value of 2.796, higher than the critical t of 1.67. This finding leads to a conclusion that the more loyal an employee is, the more productive he is.","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127560804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agus Supriyatna, Erwin Yulianto, Nizar Alam Hamdani, Galih Abdul Fatah Maulani
Kinerja merupakan suatu proses manajemen yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan korporasi dapat bertemu. Ukuran dari kinerja perusahaan sangatlah bermacam-macam dan berbeda-beda dari satu industri ke industri lainnya tergantung pada aktivitas pokok perusahaan seperti produksi, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, jasa dan banyak lagi kegiatan usaha lainnya. Pada penelitian ini, jenis industri yang akan diteliti bergerak di bidang jasa perbankan. Kinerja keuangan adalah salah satu tolak ukur dalam menilai suatu bank dan kondisi keuangan yang bagus cenderung menarik perhatian investor. Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja bank karena dapat menunjukkan posisi keuangan dan juga indikator kinerja. Berdasarkan data kinerja dan rasio keuangan perbankan nasional pada tahun 2013 – 2017, dapat dilihat bahwa tren kinerja perbankan cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Salah satu penyebab turunnya kinerja dan rasio keuangan adalah penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang kurang baik. Permasalahan mengenai kinerja perbankan selaras dengan data statistik GCG yang dikeluarkan oleh LPPI pada tahun 2018, dimana rata-rata peringkat GCG untuk Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) 1 dan 2 berada di atas standar standar industri perbankan. Selama ini, penerapan GCG dilakukan pada tingkat corporate dan kurang optimalnya implementasi GCG yang dilakukan di tingkat unit bisnis maupun tingkat operasional / fungsional. Pemodelan dari kerangka penelitian dirancang dengan menggunakan model persamaan struktural atau Structural Equation Model (SEM) yang merupakan pendekatan terintegrasi antara Analisis Faktor, Model Struktural dan Path Analysis. Berdasarkan fenomena yang terjadi pada industri perbankan di Indonesia, maka kerangka pemikiran penelitian yang akan ditelaah adalah mengetahui gambaran keberlanjutan kinerja pada industri perbankan di Indonesia yang merupakan dampak dari penerapan GCG yang didukung oleh budaya perusahaan.
{"title":"Budaya Perusahaan: Penerapan Good Corporare Governance Serta Implikasinya Terhadap Keberlanjutan Kinerja Bank","authors":"Agus Supriyatna, Erwin Yulianto, Nizar Alam Hamdani, Galih Abdul Fatah Maulani","doi":"10.35899/BIEJ.V1I1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.35899/BIEJ.V1I1.9","url":null,"abstract":"Kinerja merupakan suatu proses manajemen yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan korporasi dapat bertemu. Ukuran dari kinerja perusahaan sangatlah bermacam-macam dan berbeda-beda dari satu industri ke industri lainnya tergantung pada aktivitas pokok perusahaan seperti produksi, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, jasa dan banyak lagi kegiatan usaha lainnya. Pada penelitian ini, jenis industri yang akan diteliti bergerak di bidang jasa perbankan. Kinerja keuangan adalah salah satu tolak ukur dalam menilai suatu bank dan kondisi keuangan yang bagus cenderung menarik perhatian investor. Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja bank karena dapat menunjukkan posisi keuangan dan juga indikator kinerja. Berdasarkan data kinerja dan rasio keuangan perbankan nasional pada tahun 2013 – 2017, dapat dilihat bahwa tren kinerja perbankan cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Salah satu penyebab turunnya kinerja dan rasio keuangan adalah penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang kurang baik. Permasalahan mengenai kinerja perbankan selaras dengan data statistik GCG yang dikeluarkan oleh LPPI pada tahun 2018, dimana rata-rata peringkat GCG untuk Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) 1 dan 2 berada di atas standar standar industri perbankan. Selama ini, penerapan GCG dilakukan pada tingkat corporate dan kurang optimalnya implementasi GCG yang dilakukan di tingkat unit bisnis maupun tingkat operasional / fungsional. Pemodelan dari kerangka penelitian dirancang dengan menggunakan model persamaan struktural atau Structural Equation Model (SEM) yang merupakan pendekatan terintegrasi antara Analisis Faktor, Model Struktural dan Path Analysis. Berdasarkan fenomena yang terjadi pada industri perbankan di Indonesia, maka kerangka pemikiran penelitian yang akan ditelaah adalah mengetahui gambaran keberlanjutan kinerja pada industri perbankan di Indonesia yang merupakan dampak dari penerapan GCG yang didukung oleh budaya perusahaan.","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125372896","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga/tarif masuk, pendapatan konsumen, fasilitas wisata dan selera konsumen, terhadap permintaan jasa pariwisata pemandian air panas se-Kabupaten Garut. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu konsumen (pengunjung) di pemandian air panas se-Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatory survey. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu systematic sampling. Penelitian ini menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik analisis data menggunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan konsumen, persepsi fasilitas wisata dan selera konsumen mempunyai pengaruh positif terhadap permintaan jasa pariwisata pemandian air panas, sedangkan persepsi harga tarif masuk mempunyai pengaruh negatif terhadap permintaan jasa pariwisata pemandian air panas.
{"title":"Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Pariwisata Pemandian Air Panas","authors":"Rahyuniati Setiawan","doi":"10.35899/BIEJ.V1I1.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.35899/BIEJ.V1I1.2","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga/tarif masuk, pendapatan konsumen, fasilitas wisata dan selera konsumen, terhadap permintaan jasa pariwisata pemandian air panas se-Kabupaten Garut. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu konsumen (pengunjung) di pemandian air panas se-Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatory survey. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu systematic sampling. Penelitian ini menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik analisis data menggunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan konsumen, persepsi fasilitas wisata dan selera konsumen mempunyai pengaruh positif terhadap permintaan jasa pariwisata pemandian air panas, sedangkan persepsi harga tarif masuk mempunyai pengaruh negatif terhadap permintaan jasa pariwisata pemandian air panas.","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123389754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis layanan purna jual pada produk otomotif. Desain penelitian ini adalah cross sectional, menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode explanatory survei. Unit analisis konsumen sebanyak 51 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif, didapatkan hasil bahwa layanan purna jual berkatagori baik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada variabel independen, yaitu layanan purna jual pada produk otomotif, serta menggunakan teori atau referensi yang berbeda dengan peneliti sebelumnya.
{"title":"Layanan Purna Jual pada Produk Otomotif","authors":"Asri Solihat","doi":"10.35899/BIEJ.V1I1.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.35899/BIEJ.V1I1.5","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis layanan purna jual pada produk otomotif. Desain penelitian ini adalah cross sectional, menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode explanatory survei. Unit analisis konsumen sebanyak 51 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif, didapatkan hasil bahwa layanan purna jual berkatagori baik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada variabel independen, yaitu layanan purna jual pada produk otomotif, serta menggunakan teori atau referensi yang berbeda dengan peneliti sebelumnya.","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125135323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan yang ada di dalam organisasi akan mengahambat tujuan organisasi, maka organisasi perlu menciptakan strategi untuk meningkatkan perilaku kewargaan organisasi dengan upaya memperbaiki dan meningkatkan kecerdasan emosional dan perilaku kewarganegaraan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Objek yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah Badan Kepegawaian Daerah. Variabel dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan kepuasan kerja. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik sampel yaitu sampel tidak jenuh dengan jumlah sampel 103 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi berganda dengan alat bantu software komputer Statistical Product for Service Solutions (SPSS). Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kecerdasan emosional dalam kategori baik, gambaran kepuasan kerja dalam kategori tinggi.
{"title":"Kecerdasan Emosional dan Perilaku Kewarganegaraan Organisasi pada Pegawai Badan Kepegawaian Daerah","authors":"Sukma Nugraha","doi":"10.35899/BIEJ.V1I1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.35899/BIEJ.V1I1.3","url":null,"abstract":"Permasalahan yang ada di dalam organisasi akan mengahambat tujuan organisasi, maka organisasi perlu menciptakan strategi untuk meningkatkan perilaku kewargaan organisasi dengan upaya memperbaiki dan meningkatkan kecerdasan emosional dan perilaku kewarganegaraan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Objek yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah Badan Kepegawaian Daerah. Variabel dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan kepuasan kerja. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik sampel yaitu sampel tidak jenuh dengan jumlah sampel 103 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi berganda dengan alat bantu software komputer Statistical Product for Service Solutions (SPSS). Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kecerdasan emosional dalam kategori baik, gambaran kepuasan kerja dalam kategori tinggi.","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"38 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131592602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Marketing Plan digunakan untuk membantu pihak manajemen untuk menjalankan pemasarannya. Hasil kerja tahun lalu tergolong berhasil namun belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini terjadi karena ketatnya persaingan dan kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan Oleh Politeknik Pos Indonesia, sehingga hal tersebut akan menjadi peluang bagi pesaing untuk mengambil bagian pasar yang tersedia. Jika hal ini terus berlanjut maka Politeknik Pos Indonesia dapat berkurang jumlah mahasiswa. Didukung oleh sarana dan prasarana kampus yang lengkap seperti : lapangan tenis dan badminton, internet yang memadai dan gratis dengan mendaftarkan user pada tehnisi, untuk menunjang dan memperluas jangkauan belajar dan waktu belajar dan sarana informasi yang dibutuhkan mahasiswa. Strategi yang dilakukan Politeknik Pos Indonesia dengan melihat Kekuatan, kelemahan, Peluang dan Ancaman yang ada, sebagai berikut : Langkah yang dilakukan Politeknik Pos Indonesia untuk menerapkan strategi, anggaran pemasaran, Pengawasan dilakukan oleh Direktur Politeknik Pos Indonesia dibantu oleh Wakil Direktur dengan schedule yang telah direncanakan. Pengawasan dilaukan dengan membaca dan mempelajari laporan tertulis dari pelaksanaan. Kegiatan pengawasan adalah mengukur atau menilai pelaksaanaan atau hasil pekerjaan dengan standar yang telah ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
市场计划被用来帮助管理人员进行营销。去年的结果被认为是成功的,但还没有达到预期的目标。这是因为竞争激烈,缺乏由印度尼西亚波斯特尼克(Politeknik post Indonesia)发起的促销活动,使得竞争对手有机会分享现有市场。如果这种情况继续下去,印尼的Politeknik帖子可能会减少学生人数。由完整的校园设施和基础设施支持,如网球场和羽毛球,足够和免费的互联网通过注册技术注册用户,支持和扩大学生的学习和学习时间和所需的信息。Politeknik通过评估现有的优势、弱点、机会和威胁来实施的战略,如下:Politeknik Pos机构实施战略、营销预算、监督由印尼邮政副主任协助制定计划。监督是通过阅读和研究执行报告来提高的。监督活动是按照一致规定的标准来衡量或评估职能。
{"title":"Marketing Plan sebagai Upaya Pencapaian Strategi Pemasaran Perguruan Tinggi Swasta","authors":"Angga Dewi Anggraeni","doi":"10.35899/BIEJ.V1I1.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.35899/BIEJ.V1I1.14","url":null,"abstract":"Marketing Plan digunakan untuk membantu pihak manajemen untuk menjalankan pemasarannya. Hasil kerja tahun lalu tergolong berhasil namun belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini terjadi karena ketatnya persaingan dan kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan Oleh Politeknik Pos Indonesia, sehingga hal tersebut akan menjadi peluang bagi pesaing untuk mengambil bagian pasar yang tersedia. Jika hal ini terus berlanjut maka Politeknik Pos Indonesia dapat berkurang jumlah mahasiswa. Didukung oleh sarana dan prasarana kampus yang lengkap seperti : lapangan tenis dan badminton, internet yang memadai dan gratis dengan mendaftarkan user pada tehnisi, untuk menunjang dan memperluas jangkauan belajar dan waktu belajar dan sarana informasi yang dibutuhkan mahasiswa. Strategi yang dilakukan Politeknik Pos Indonesia dengan melihat Kekuatan, kelemahan, Peluang dan Ancaman yang ada, sebagai berikut : Langkah yang dilakukan Politeknik Pos Indonesia untuk menerapkan strategi, anggaran pemasaran, Pengawasan dilakukan oleh Direktur Politeknik Pos Indonesia dibantu oleh Wakil Direktur dengan schedule yang telah direncanakan. Pengawasan dilaukan dengan membaca dan mempelajari laporan tertulis dari pelaksanaan. Kegiatan pengawasan adalah mengukur atau menilai pelaksaanaan atau hasil pekerjaan dengan standar yang telah ditetapkan berdasarkan kesepakatan.","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129147210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Setiap perusahaan harus menentukan penentuan anggaran pemasaran yang tepat agar pemasaran berjalan dengan baik. Perusahaan harus menerapkan manajemen pemasaran yang baik, memilih strategi pemasaran yang tepat, mampu memilih pasar yang sesuai dan menentukan anggaran biaya pemasaran yang sesuai. Untuk itu perlu melaksanakan sistem akuntansi manajemen yang baik dengan membuat sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban (activity-based responsibility accounting system), melalui pusat–pusat pertanggungjawaban. Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan yang terdapat di PT. Pos dan Giro Ciamis yaitu; 1) Anggaran yang dilakukan relatif masih rendah. Hal ini terlihat dari kegiatan yang akan dilaksanakan pada perusahaan tidak mencakup berbagai kegiatan yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. 2) Penerapan informasi akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pos dan Giro Ciamis belum cukup memadai. Hal ini terlihat bahwa perusahaan belum menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban diantaranya struktur organisasi, penyusunan dan penentuan anggaran; pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali; dan sistem pelaporan biaya. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Penerapan akuntansi pertanggungjawaban di Kantor Pos Ciamissudah sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi, penggolongan biaya, sistem pelaporan dan penyusunan anggaran. Strutur organisasi pada perusahaan ini telah menunjukan adanya pendelegasian tugas. Wewenang dan tanggungjawab pada setiap unit organisasi dan telah terlihat adanya uraian tugas dan tanggungjawab dari masing-masing pusat pertangungjawaban. 2) Penetuan anggaran baiya pemasaran di Kantor Pos Ciamissudah cukup baik. Hal ini tercermin dengan perencanaan mengenai perincian biaya, adanya alokasi, pengendalian dan prosedur dari anggota biaya oemasaran. 3) Pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban yang ditempatkan oleh Kantor Pos Ciamis berimplikasi terhadap penentuan anggaran biaya pemasaran di Kantor Pos Ciamis.
{"title":"Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Penentuan Anggaran Biaya Pemasaran","authors":"Tetep Tetep, Ade Suherman","doi":"10.35899/BIEJ.V1I1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.35899/BIEJ.V1I1.6","url":null,"abstract":"Setiap perusahaan harus menentukan penentuan anggaran pemasaran yang tepat agar pemasaran berjalan dengan baik. Perusahaan harus menerapkan manajemen pemasaran yang baik, memilih strategi pemasaran yang tepat, mampu memilih pasar yang sesuai dan menentukan anggaran biaya pemasaran yang sesuai. Untuk itu perlu melaksanakan sistem akuntansi manajemen yang baik dengan membuat sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban (activity-based responsibility accounting system), melalui pusat–pusat pertanggungjawaban. Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan yang terdapat di PT. Pos dan Giro Ciamis yaitu; 1) Anggaran yang dilakukan relatif masih rendah. Hal ini terlihat dari kegiatan yang akan dilaksanakan pada perusahaan tidak mencakup berbagai kegiatan yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. 2) Penerapan informasi akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pos dan Giro Ciamis belum cukup memadai. Hal ini terlihat bahwa perusahaan belum menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban diantaranya struktur organisasi, penyusunan dan penentuan anggaran; pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali; dan sistem pelaporan biaya. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Penerapan akuntansi pertanggungjawaban di Kantor Pos Ciamissudah sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi, penggolongan biaya, sistem pelaporan dan penyusunan anggaran. Strutur organisasi pada perusahaan ini telah menunjukan adanya pendelegasian tugas. Wewenang dan tanggungjawab pada setiap unit organisasi dan telah terlihat adanya uraian tugas dan tanggungjawab dari masing-masing pusat pertangungjawaban. 2) Penetuan anggaran baiya pemasaran di Kantor Pos Ciamissudah cukup baik. Hal ini tercermin dengan perencanaan mengenai perincian biaya, adanya alokasi, pengendalian dan prosedur dari anggota biaya oemasaran. 3) Pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban yang ditempatkan oleh Kantor Pos Ciamis berimplikasi terhadap penentuan anggaran biaya pemasaran di Kantor Pos Ciamis.","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134403402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bisnis industri pariwisata memang menjadi primadona dan semakin menjanjikan. Bertambahnya minat wisatawan asing dan dalam negeri untuk travelling ke Indonesia. Beberapa faktor selain dikarenakan keindahan destinasinya yang menawarkan keindahan panorama alam, tak lain karena kemudahan pembelian tiket transportasi, hotel hingga paket wisata. Peluang besar ini banyak dimanfaatkan sebagai ajang bisnis pada sektor pariwisata. Terlebih juga bisa meningkatkan perekonomian di daerah. Namun demikian, membangun pariwisata mengharuskan banyak aktivitas yang dapat membawa dampak negatif pada lingkungan. Karena itu, untuk meminimalisir resiko dampak negatif dari pembangunan industri pariwisata adalah dengan mengimplementasikan pembangunan bisnis ecotourism atau sustainable tourism development dalam bentuk ekowisata. Penerapan pembangunan pariwisata yang ramah lingkungan yang disesuaikan dengan kearifan lokal dan kecerdasan spatial setempat dapat diukur keberhasilannya melalui siklus sumberdaya alam dan lingkungan di mana proses ekonomi dapat memberikan keuntungan secara berkelanjutan. Apabila pendekatan ekowisata diterapkan dengan baik maka industri pariwisata berpotensi untuk memberikan keuntungan secara berkelanjutan. Jika pendekatan ekowisata diterapkan dengan baik maka industri pariwisata berpotensi untuk memberikan dampak positif yang menguntungkan bagi lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui upaya-upaya perlindungan dan konservasi lingkungan di mana pariwisata dapat menjadi sumber untuk perlindungan sumberdaya lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi. Selain itu, perlindungan terhadap sumberdaya lingkungan dapat bermanfaat pada pemberdayaan dalam bidang sosial dan budaya pada masyarakat yang ada di sekitarnya.
{"title":"Upaya Pemberdayaan Ekonomi, Sosial dan Budaya pada Masyarakat Melalui Pengembangan Bisnis Ekowisata","authors":"Eldi Mulyana","doi":"10.35899/BIEJ.V1I1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.35899/BIEJ.V1I1.12","url":null,"abstract":"Bisnis industri pariwisata memang menjadi primadona dan semakin menjanjikan. Bertambahnya minat wisatawan asing dan dalam negeri untuk travelling ke Indonesia. Beberapa faktor selain dikarenakan keindahan destinasinya yang menawarkan keindahan panorama alam, tak lain karena kemudahan pembelian tiket transportasi, hotel hingga paket wisata. Peluang besar ini banyak dimanfaatkan sebagai ajang bisnis pada sektor pariwisata. Terlebih juga bisa meningkatkan perekonomian di daerah. Namun demikian, membangun pariwisata mengharuskan banyak aktivitas yang dapat membawa dampak negatif pada lingkungan. Karena itu, untuk meminimalisir resiko dampak negatif dari pembangunan industri pariwisata adalah dengan mengimplementasikan pembangunan bisnis ecotourism atau sustainable tourism development dalam bentuk ekowisata. Penerapan pembangunan pariwisata yang ramah lingkungan yang disesuaikan dengan kearifan lokal dan kecerdasan spatial setempat dapat diukur keberhasilannya melalui siklus sumberdaya alam dan lingkungan di mana proses ekonomi dapat memberikan keuntungan secara berkelanjutan. Apabila pendekatan ekowisata diterapkan dengan baik maka industri pariwisata berpotensi untuk memberikan keuntungan secara berkelanjutan. Jika pendekatan ekowisata diterapkan dengan baik maka industri pariwisata berpotensi untuk memberikan dampak positif yang menguntungkan bagi lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui upaya-upaya perlindungan dan konservasi lingkungan di mana pariwisata dapat menjadi sumber untuk perlindungan sumberdaya lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi. Selain itu, perlindungan terhadap sumberdaya lingkungan dapat bermanfaat pada pemberdayaan dalam bidang sosial dan budaya pada masyarakat yang ada di sekitarnya.","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133102789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis customer switching behavior dalam membeli batik dari UKM . Desain penelitian ini adalah cross sectional, menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode explanatory survei. Unit analisis konsumen sebanyak 106 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif, didapatkan hasil bahwa customer switching behavior berkatagori baik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada variabel independen, yaitu layanan purna jual pada produk otomotif, serta menggunakan teori atau referensi yang berbeda dengan peneliti sebelumnya.
{"title":"Customer Switching Behavior dalam Membeli Batik dari UKM","authors":"I. Permana","doi":"10.35899/BIEJ.V1I1.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.35899/BIEJ.V1I1.4","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis customer switching behavior dalam membeli batik dari UKM . Desain penelitian ini adalah cross sectional, menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode explanatory survei. Unit analisis konsumen sebanyak 106 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif, didapatkan hasil bahwa customer switching behavior berkatagori baik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada variabel independen, yaitu layanan purna jual pada produk otomotif, serta menggunakan teori atau referensi yang berbeda dengan peneliti sebelumnya.","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115781225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Konflik adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok (dalam suatu organisasi atau perusahaan) yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai, atau persepsi. Konflik dapat terjadi dimanapun termasuk dalam sebuah perusahaan, konflik terjadi karena masing-masing pihak atau salah satu pihak merasa dirugikan. Konflik dapat berakibat negatif tetapi dapat pula berakibat positif. Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yaitu di PT YKT Gear Indonesia, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana konflik dapat berpengaruh terhadap karyawan PT YKT Gear Indonesia, apakah pengaruh konflik dapat menurunkan kinerja karyawan PT YKT Gear Indonesia atau dapat menaikkan kinerja karyawan PT YKT Gear Indonesia. Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi sederhana, konflik memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 0,344. Artinya kenaikan satu poin pada Konflik, maka akan mengakibatkan naiknya Kinerja Karyawan pada PT YKT Gear Indonesia sebesar 0,344 dan sebaliknya, jika terjadi penurunan satu poin pada Konflik, maka akan diikuti pula oleh penurunan Kinerja Karyawan sebesar 0,344 pada PT YKT Gear Indonesia. Sedangkan berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana pengaruh konflik terhadap kinerja adalah positif sedang karena nilai r yang dihasilkan sebesar 0,434. Berdasarkan koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa konflik memiliki kontribusi sebesar 18,81% terhadap kinerja karyawan PT YKT Gear Indonesia, sisanya sebesar 81,91% dipengaruhi oleh factor lain
{"title":"Pengaruh Konflik terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. YKT Gear Indonesia","authors":"A. Dwianto, Pupung Purnamasari, Yodi Pirmansyah","doi":"10.35899/BIEJ.V1I1.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.35899/BIEJ.V1I1.13","url":null,"abstract":"Konflik adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok (dalam suatu organisasi atau perusahaan) yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai, atau persepsi. Konflik dapat terjadi dimanapun termasuk dalam sebuah perusahaan, konflik terjadi karena masing-masing pihak atau salah satu pihak merasa dirugikan. Konflik dapat berakibat negatif tetapi dapat pula berakibat positif. Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yaitu di PT YKT Gear Indonesia, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana konflik dapat berpengaruh terhadap karyawan PT YKT Gear Indonesia, apakah pengaruh konflik dapat menurunkan kinerja karyawan PT YKT Gear Indonesia atau dapat menaikkan kinerja karyawan PT YKT Gear Indonesia. Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi sederhana, konflik memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 0,344. Artinya kenaikan satu poin pada Konflik, maka akan mengakibatkan naiknya Kinerja Karyawan pada PT YKT Gear Indonesia sebesar 0,344 dan sebaliknya, jika terjadi penurunan satu poin pada Konflik, maka akan diikuti pula oleh penurunan Kinerja Karyawan sebesar 0,344 pada PT YKT Gear Indonesia. Sedangkan berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana pengaruh konflik terhadap kinerja adalah positif sedang karena nilai r yang dihasilkan sebesar 0,434. Berdasarkan koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa konflik memiliki kontribusi sebesar 18,81% terhadap kinerja karyawan PT YKT Gear Indonesia, sisanya sebesar 81,91% dipengaruhi oleh factor lain","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122240468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}