Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1683
A. Amin, Juniartin Juniartin, M. Matdoan
The ability to carry out classroom action research is one of the abilities that must be possessed by professional teachers. The general objective of Community Service (PkM) is to provide understanding and training related to writing action research-based scientific articles for MA/Mts biology teachers in Tidore, Islands, North Maluku. Participants in the training activities were biology teachers at the MA/MTs level in the Tidore Islands, North Maluku, totaling 30 people. The methods used are the lecture method, question and answer, presentation, and drill. The results of PkM activities show (1) there is an increase in understanding and motivation of activity participants in writing Action Research-based scientific articles with an average response value of 98.33%; (2) activity participants have been able to identify problems in the learning process in class for the basis of conducting research and writing scientific articles based on Action Research; (3) OJS Al-Nafis Journal, Tadris Biology IAIN Ternate have been socialized to PkM participants. Even so, PkM activities still need to be continued in the form of continuous intensive assistance.
{"title":"Pelatihan Penulisan Artikel Berbasis Action Research pada Guru Biologi MA/Mts di Tidore Kepulauan","authors":"A. Amin, Juniartin Juniartin, M. Matdoan","doi":"10.35914/tomaega.v6i2.1683","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i2.1683","url":null,"abstract":"The ability to carry out classroom action research is one of the abilities that must be possessed by professional teachers. The general objective of Community Service (PkM) is to provide understanding and training related to writing action research-based scientific articles for MA/Mts biology teachers in Tidore, Islands, North Maluku. Participants in the training activities were biology teachers at the MA/MTs level in the Tidore Islands, North Maluku, totaling 30 people. The methods used are the lecture method, question and answer, presentation, and drill. The results of PkM activities show (1) there is an increase in understanding and motivation of activity participants in writing Action Research-based scientific articles with an average response value of 98.33%; (2) activity participants have been able to identify problems in the learning process in class for the basis of conducting research and writing scientific articles based on Action Research; (3) OJS Al-Nafis Journal, Tadris Biology IAIN Ternate have been socialized to PkM participants. Even so, PkM activities still need to be continued in the form of continuous intensive assistance. ","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"151 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116359691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1720
Hasma Hasma, Wayan Wariata, F. Fahrullah, Sukarne Sukarne, Mery Hariratuljannah
Pondok Pesantren Mannilingi Bulo-Bulo merupakan salah satu ponpes di Jeneponto yang selalu mengukir prestasi dalam pengembangan pendidikan, potensi anak didiknya memiliki semangat kewirausaan yang tinggi sehingga pengembangan salah satu olahan feses yang menjadi sumber limbah diharapkan dapat diolah menjadi pupuk organik yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan bermanfaat bagi kesuburan tanah pertanian disekitarnya. Tujuan program pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan informasi dan keterampilan bagi siswa, guru dan masyarakat sekitar dalam pemanfaatan limbah feses kambing menjadi pupuk organik padat yang dapat meningkatkan produksi tanaman, kesuburan tanah dengan kandungan humusnya yang dimiliki serta bernilai ekonomi. Metode yang digunakan adalah Difusi Ipteks, dimana kegiatan pelatihan pengolahan feses kambing menghasilkan pupuk organik padat yang dapat dimanfaatkan untuk penyuburkan tanaman pertanian. Berdasarkan hasil kegiatan terhadap pelatihan pembuatan pupuk organik padat pada ponpes Manniligi Bulo-Bulo Kabupaten Jeneponto bahwa penelitian ini sangatlah dibuthkan oleh petani untuk perbaikan tanah dan tamanan pertanian. Kesimpulan bahwa pupuk organik padat sangat dibutuhkan oleh para petani dalam memperbaiki struktur tanah. Demikian pula pembuatan pupuk organik ini salangatlah mudah dibuat oleh siswa ponpes Mannilingi Bulo-Bulo sehingga dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik padat bagi perani, meningkatkan keterampilan siswa dan memiliki nilai ekonomi.
{"title":"Pembuatan Pupuk Organik Padat Berbahan Feses Kambing di Pondok Pesantren Mannilingi Bulo-Bulo","authors":"Hasma Hasma, Wayan Wariata, F. Fahrullah, Sukarne Sukarne, Mery Hariratuljannah","doi":"10.35914/tomaega.v6i2.1720","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i2.1720","url":null,"abstract":"Pondok Pesantren Mannilingi Bulo-Bulo merupakan salah satu ponpes di Jeneponto yang selalu mengukir prestasi dalam pengembangan pendidikan, potensi anak didiknya memiliki semangat kewirausaan yang tinggi sehingga pengembangan salah satu olahan feses yang menjadi sumber limbah diharapkan dapat diolah menjadi pupuk organik yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan bermanfaat bagi kesuburan tanah pertanian disekitarnya. Tujuan program pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan informasi dan keterampilan bagi siswa, guru dan masyarakat sekitar dalam pemanfaatan limbah feses kambing menjadi pupuk organik padat yang dapat meningkatkan produksi tanaman, kesuburan tanah dengan kandungan humusnya yang dimiliki serta bernilai ekonomi. Metode yang digunakan adalah Difusi Ipteks, dimana kegiatan pelatihan pengolahan feses kambing menghasilkan pupuk organik padat yang dapat dimanfaatkan untuk penyuburkan tanaman pertanian. Berdasarkan hasil kegiatan terhadap pelatihan pembuatan pupuk organik padat pada ponpes Manniligi Bulo-Bulo Kabupaten Jeneponto bahwa penelitian ini sangatlah dibuthkan oleh petani untuk perbaikan tanah dan tamanan pertanian. Kesimpulan bahwa pupuk organik padat sangat dibutuhkan oleh para petani dalam memperbaiki struktur tanah. Demikian pula pembuatan pupuk organik ini salangatlah mudah dibuat oleh siswa ponpes Mannilingi Bulo-Bulo sehingga dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik padat bagi perani, meningkatkan keterampilan siswa dan memiliki nilai ekonomi. ","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123863387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1702
Baithesda Suba, Tinny Akay, Autry Alvian Mandagi
Transisi ke Panti Sosial Tresna Werdha adalah periode kritis bagi lansia, dimana lansia dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal ini berdampak pada perubahan respons, emosional komunikasi yang terbatas, isolasi, perubahan dukungan sosial dan pola hidup. Selain itu, lansia dapat mengalami kehilangan otonomi, stres, dan ketidakpastian di awal relokasi. Ketidaksesuaian dengan situasi baru dapat membahayakan kualitas hidup dan status kesehatan lansia. Musik dapat menjadi intervensi berbiaya rendah dan efektif untuk meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan peran staf dan penghuni dalam penerapan intervensi terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) untuk menangani gangguan psikososial pada lansia, dengan metode pelatihan (ceramah, tutorial, dan simulasi) TAKS menggunakan media musik. Yang menjadi target sasaran adalah 2 staf dan penghuni panti (lansia berusia di atas 60 tahun), berjumlah 40 orang. TAKS dilaksanakan dalam 4 sesi, durasi 30-45 menit. Lagu yang dipilih adalah lagu rohani Kristen dengan intensitas nada rendah. Tahap akhir adalah evaluasi perilaku lansia pada bulan ke-3 dan rencana tindak lanjut. Evaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa semua lansia mengalami perubahan psikososial menjadi lebih baikDapat disimpulkan bahwa TAKS terapi musik berpengaruh terhadap perubahan perilaku psikososial pada lansia lansia di Panti.
{"title":"Terapi Aktivitas Kelompok Sosilisasi Menggunakan Musik di Panti Tresna Werdha Remboken","authors":"Baithesda Suba, Tinny Akay, Autry Alvian Mandagi","doi":"10.35914/tomaega.v6i2.1702","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i2.1702","url":null,"abstract":"Transisi ke Panti Sosial Tresna Werdha adalah periode kritis bagi lansia, dimana lansia dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal ini berdampak pada perubahan respons, emosional komunikasi yang terbatas, isolasi, perubahan dukungan sosial dan pola hidup. Selain itu, lansia dapat mengalami kehilangan otonomi, stres, dan ketidakpastian di awal relokasi. Ketidaksesuaian dengan situasi baru dapat membahayakan kualitas hidup dan status kesehatan lansia. Musik dapat menjadi intervensi berbiaya rendah dan efektif untuk meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan peran staf dan penghuni dalam penerapan intervensi terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) untuk menangani gangguan psikososial pada lansia, dengan metode pelatihan (ceramah, tutorial, dan simulasi) TAKS menggunakan media musik. Yang menjadi target sasaran adalah 2 staf dan penghuni panti (lansia berusia di atas 60 tahun), berjumlah 40 orang. TAKS dilaksanakan dalam 4 sesi, durasi 30-45 menit. Lagu yang dipilih adalah lagu rohani Kristen dengan intensitas nada rendah. Tahap akhir adalah evaluasi perilaku lansia pada bulan ke-3 dan rencana tindak lanjut. Evaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa semua lansia mengalami perubahan psikososial menjadi lebih baikDapat disimpulkan bahwa TAKS terapi musik berpengaruh terhadap perubahan perilaku psikososial pada lansia lansia di Panti.","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128796989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1671
N. Handayani, Izzatusholekha Izzatusholekha, Bambang Irawan, I. Setyaningrum, Marsha Adinda Wardhani
Masyarakat Desa Mekarjaya yang menetap di Desa hanya menjadi petani atau ibu rumah tangga, dan umumnya hanya berpendidikan sampai sekolah menengah pertama (SMP). Sarana prasarana membaca di Desa Mekarjaya juga cukup rendah sehingga mengurangi minat baca yang menyebabkan rendahnya tingkat literasi. Berdasarkan masalah tersebut, Desa Mekarjaya harus berupaya untuk meningkatkan potensi-potensi sumber daya manusianya untuk menjadikan Desa Cerdas. Berdasarkan hasil survei, Desa Mekarjaya dapat menjadi Desa cerdas dengan adanya program pojok literasi melalui pengembangan sarana Pendidikan yang ada di Desa seperti PAUD, TPA dan tempat lainnya yang dapat dijadikan sarana belajar masyarakat khususnya anak-anak. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pengadaan sumber-sumber referensi. Hasil kegiatan bahwa telah dilaksanakan berbagai aktivitas peningkatan pengetahuan kepada mitra yaitu masyarakat Desa Mekarjaya yang terdiri dari Ibu-ibu dan anak-anak PAUD. Tahapan kegiatan dimulai dengan sosialisasi dan edukasi mitra dalam mencari dan memanfaatkan literasi untuk menambah pengetahuan dan informasi, selanjutnya simulasi pemanfaatan literasi melalui dongeng atau melalui metode cerita bagi anak-anak. Kegiatan pengmas juga dilakukan dengan pengadaan sarana prasarana berupa rak buku, buku-buku, puzzle. Untuk melihat hasil kegiatan pengmas, dilakukan juga evaluasi dan pemantauan pasca kegiatan, hasilnya pojok literasi dapat dimanfaatkan dengan baik, memotivasi dan metode belajar menjadi lebih menyenangkan.
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pojok Literasi Dalam Mewujudkan Desa Cerdas di Mekarjaya, Bogor","authors":"N. Handayani, Izzatusholekha Izzatusholekha, Bambang Irawan, I. Setyaningrum, Marsha Adinda Wardhani","doi":"10.35914/tomaega.v6i2.1671","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i2.1671","url":null,"abstract":"Masyarakat Desa Mekarjaya yang menetap di Desa hanya menjadi petani atau ibu rumah tangga, dan umumnya hanya berpendidikan sampai sekolah menengah pertama (SMP). Sarana prasarana membaca di Desa Mekarjaya juga cukup rendah sehingga mengurangi minat baca yang menyebabkan rendahnya tingkat literasi. Berdasarkan masalah tersebut, Desa Mekarjaya harus berupaya untuk meningkatkan potensi-potensi sumber daya manusianya untuk menjadikan Desa Cerdas. Berdasarkan hasil survei, Desa Mekarjaya dapat menjadi Desa cerdas dengan adanya program pojok literasi melalui pengembangan sarana Pendidikan yang ada di Desa seperti PAUD, TPA dan tempat lainnya yang dapat dijadikan sarana belajar masyarakat khususnya anak-anak. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pengadaan sumber-sumber referensi. Hasil kegiatan bahwa telah dilaksanakan berbagai aktivitas peningkatan pengetahuan kepada mitra yaitu masyarakat Desa Mekarjaya yang terdiri dari Ibu-ibu dan anak-anak PAUD. Tahapan kegiatan dimulai dengan sosialisasi dan edukasi mitra dalam mencari dan memanfaatkan literasi untuk menambah pengetahuan dan informasi, selanjutnya simulasi pemanfaatan literasi melalui dongeng atau melalui metode cerita bagi anak-anak. Kegiatan pengmas juga dilakukan dengan pengadaan sarana prasarana berupa rak buku, buku-buku, puzzle. Untuk melihat hasil kegiatan pengmas, dilakukan juga evaluasi dan pemantauan pasca kegiatan, hasilnya pojok literasi dapat dimanfaatkan dengan baik, memotivasi dan metode belajar menjadi lebih menyenangkan. ","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126839042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1655
Darwance Darwance, Rafiqa Sari, Aruna Asits
Sebagai daerah bercorak kepulauan, Kepulauan Bangka Belitung memiliki banyak sumber daya alam yang di antaranya berpotensi didaftarkan sebagai indikasi geografis, salah satunya adalah Nanas Bikang yang ada di Desa Bikang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Hanya saja, Nanas Bikang belum terdaftar sebagai indikasi geografis sampai saat ini. Nanas Bikang baru terdaftar sebagai varietas lokal, bukan indikasi geografis. Nanas Bikang terdaftar dengan Tanda Daftar Varietas Tanaman Nomor: 1557/PVL/2020 yang dikeluarkan oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia tanggal 26 Oktober 2020. Oleh sebab itu, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai upaya penguatan reputasi Nanas Bikang sebagai indikasi geografis. Dari kegiatan yang dilaksanakan, diketahui bahwa pada dasarnya Nanas Bikang memiliki karakter khas yang berpotensi diidaftarkan sebagai indikasi geografis. Oleh sebab itu, sejumlah langkah konkrit harus dilakukan, termasuk menjaga reputasi yang ada sekarang.
{"title":"Pelaksanaan Focus Group Discussion Sebagai Upaya Penguatan Reputasi Nanas Bikang Sebagai Indikasi Geografis","authors":"Darwance Darwance, Rafiqa Sari, Aruna Asits","doi":"10.35914/tomaega.v6i2.1655","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i2.1655","url":null,"abstract":"Sebagai daerah bercorak kepulauan, Kepulauan Bangka Belitung memiliki banyak sumber daya alam yang di antaranya berpotensi didaftarkan sebagai indikasi geografis, salah satunya adalah Nanas Bikang yang ada di Desa Bikang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Hanya saja, Nanas Bikang belum terdaftar sebagai indikasi geografis sampai saat ini. Nanas Bikang baru terdaftar sebagai varietas lokal, bukan indikasi geografis. Nanas Bikang terdaftar dengan Tanda Daftar Varietas Tanaman Nomor: 1557/PVL/2020 yang dikeluarkan oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia tanggal 26 Oktober 2020. Oleh sebab itu, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai upaya penguatan reputasi Nanas Bikang sebagai indikasi geografis. Dari kegiatan yang dilaksanakan, diketahui bahwa pada dasarnya Nanas Bikang memiliki karakter khas yang berpotensi diidaftarkan sebagai indikasi geografis. Oleh sebab itu, sejumlah langkah konkrit harus dilakukan, termasuk menjaga reputasi yang ada sekarang.","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129235875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1666
Muhammad Rendana, Y. Yandriani, S. N. Jati, P. K. Wardhani, M. I. Fattullah, Rizqy M. Kusuma, Alifian A. A. Sonianto
The community development program is a prominent activity to identify and overcome local issues within community. The training and assistance program for solar cell technology application is useful to improve knowledge of community in Ujan Mas village, Muara Enim Regency, South Sumatra. The objective of this activity is to transfer knowledge of solar cell technology starting from construction to application process. The tehnique used in this community service program is the locality development approach. This activity conducted for two days (3-4 September 2022). This activity resulted in enhancing the community’s knowledge of implementing solar cell technology with a 92% understanding rate, and also reducing electrical bill of community. In addition, this activity is one of a way to support the Indonesian government program to build an eletrical independent village or city. For future community development activities, we suggest to give a training program for other green energies such as biogas which used domestic and agricultural wastes to produce eletricity.
社区发展计划是一项突出的活动,以确定和克服社区内的地方问题。太阳能电池技术应用培训和援助项目有助于提高南苏门答腊岛Muara Enim Regency Ujan Mas村社区的知识。本次活动的目的是将太阳能电池技术从建造到应用的知识传递给学生。在这个社区服务项目中使用的技术是地方发展方法。本次活动为期两天(2022年9月3日至4日)。通过此次活动,提高了社区对太阳能电池技术实施的认识,知晓率达到92%,同时也减少了社区的电费支出。此外,这项活动是支持印尼政府计划建立一个电力独立的村庄或城市的一种方式。在未来的社区发展活动中,我们建议提供其他绿色能源的培训项目,例如利用家庭和农业废物发电的沼气。
{"title":"Training and Assistance in Construction of Solar Cell Technology to Develop Community’s Knowledge about Renewable Energy in Ujan Mas Village, Muara Enim, South Sumatra","authors":"Muhammad Rendana, Y. Yandriani, S. N. Jati, P. K. Wardhani, M. I. Fattullah, Rizqy M. Kusuma, Alifian A. A. Sonianto","doi":"10.35914/tomaega.v6i2.1666","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i2.1666","url":null,"abstract":"The community development program is a prominent activity to identify and overcome local issues within community. The training and assistance program for solar cell technology application is useful to improve knowledge of community in Ujan Mas village, Muara Enim Regency, South Sumatra. The objective of this activity is to transfer knowledge of solar cell technology starting from construction to application process. The tehnique used in this community service program is the locality development approach. This activity conducted for two days (3-4 September 2022). This activity resulted in enhancing the community’s knowledge of implementing solar cell technology with a 92% understanding rate, and also reducing electrical bill of community. In addition, this activity is one of a way to support the Indonesian government program to build an eletrical independent village or city. For future community development activities, we suggest to give a training program for other green energies such as biogas which used domestic and agricultural wastes to produce eletricity.","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132968527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1696
S. Rauf, Marice Benga Olla
Adiksi internet merupakan masalah kesehatan mental di era digital yang perlu mendapat perhatian serius. Prevalensi adiksi internet makin meningkat di masa pandemi Covid-19 dan paling banyak diderita oleh remaja. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dan guru tentang cara cerdas menggunakan internet untuk mengatasi adiksi internet pada siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Kota Masohi. Kegiatan PKM ini dilakuan pada dua MTS di Kota Masohi yaitu MTS Negeri 2 Maluku Tengah dan MTS Nurul Falah Masohi. Kegiatan PKM ini dilakukan melalui beberapa metode yaitu identifikasi tingkat adiksi internet siswa, sosialisasi adiksi internet pada guru, dan pelatihan cerdas berinternet. Hasil identifikasi ditemukan sebanyak 34% siswa terdiagnosis mengalami adiksi internet. Kegiatan sosialisasi adiksi pada guru berhasil meningkatkan pengetahuan guru tentang adiksi internet sebesar 11,3%. Pelatihan cerdas berinternet meningkatkan pengetahuan siswa sebesar 11% dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test. Setelah kegiatan pelatihan, sebanyak 30% siswa melaporkan penurunan durasi waktu penggunaan internet hingga kurang dari 20 jam/pekan. Di masa mendatang, kegiatan serupa perlu dilakukan dengan melibatkan orang tua siswa dan dilakukan juga pada MTS atau SMP lainnya di Kabupaten Maluku Tengah.
{"title":"Pelatihan Cerdas Berinternet untuk Mengurangi Adiksi Internet pada Siswa Madrasah Tsanawiyah","authors":"S. Rauf, Marice Benga Olla","doi":"10.35914/tomaega.v6i2.1696","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i2.1696","url":null,"abstract":"Adiksi internet merupakan masalah kesehatan mental di era digital yang perlu mendapat perhatian serius. Prevalensi adiksi internet makin meningkat di masa pandemi Covid-19 dan paling banyak diderita oleh remaja. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dan guru tentang cara cerdas menggunakan internet untuk mengatasi adiksi internet pada siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Kota Masohi. Kegiatan PKM ini dilakuan pada dua MTS di Kota Masohi yaitu MTS Negeri 2 Maluku Tengah dan MTS Nurul Falah Masohi. Kegiatan PKM ini dilakukan melalui beberapa metode yaitu identifikasi tingkat adiksi internet siswa, sosialisasi adiksi internet pada guru, dan pelatihan cerdas berinternet. Hasil identifikasi ditemukan sebanyak 34% siswa terdiagnosis mengalami adiksi internet. Kegiatan sosialisasi adiksi pada guru berhasil meningkatkan pengetahuan guru tentang adiksi internet sebesar 11,3%. Pelatihan cerdas berinternet meningkatkan pengetahuan siswa sebesar 11% dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test. Setelah kegiatan pelatihan, sebanyak 30% siswa melaporkan penurunan durasi waktu penggunaan internet hingga kurang dari 20 jam/pekan. Di masa mendatang, kegiatan serupa perlu dilakukan dengan melibatkan orang tua siswa dan dilakukan juga pada MTS atau SMP lainnya di Kabupaten Maluku Tengah.","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134392444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1636
Okkita Rizan, Laurentinus Laurentinus, H. Hamidah, Sarwindah . Sarwindah
Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan awal yang penting untuk membentuk dan membangun karakter anak-anak, sehingga sekolah PAUD perlu diperkenalkan secara luas ke masyarakat. Salah satu cara memperkenalkan sekolah PAUD ini dapat dilakukan melalui promosi menggunakan media internet. Cara promosi seperti ini dikenal dengan digital branding. Permasalahannya adalah setiap sekolah belum memiliki kemampuan untuk mempromosikan sekolahnya menggunakan digital branding ini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu membentuk branding sekolah dan mempromosikan sekolah PAUD dengan memanfaatkan media digital. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini dimulai dari memperkenalkan konsep digital branding, proses pengumpulan data, desain, evaluasi dan launching. Dari sisi proses pengenalan konsep digital branding menunjukkan 74,5% PAUD tidak mengenal konsep ini dan 27,8 % paham dengan konsep ini. Dari proses launching digital branding, 82,4% PAUD menyatakan puas dari hasil yang diperoleh dari kegiatan ini dan 17,6% menyatakan kurang puas dari hasil yang diperoleh dari kegiatan ini. Adapun hasil dari digital branding ini berupa poster digital dan video interaktif yang dapat disaksikan di aplikasi media sosial Facebook ataupun Tik Tok.
{"title":"Pembuatan Media Promosi Alternatif Melalui Digital Branding Pada Sekolah PAUD","authors":"Okkita Rizan, Laurentinus Laurentinus, H. Hamidah, Sarwindah . Sarwindah","doi":"10.35914/tomaega.v6i2.1636","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i2.1636","url":null,"abstract":"Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan awal yang penting untuk membentuk dan membangun karakter anak-anak, sehingga sekolah PAUD perlu diperkenalkan secara luas ke masyarakat. Salah satu cara memperkenalkan sekolah PAUD ini dapat dilakukan melalui promosi menggunakan media internet. Cara promosi seperti ini dikenal dengan digital branding. Permasalahannya adalah setiap sekolah belum memiliki kemampuan untuk mempromosikan sekolahnya menggunakan digital branding ini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu membentuk branding sekolah dan mempromosikan sekolah PAUD dengan memanfaatkan media digital. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini dimulai dari memperkenalkan konsep digital branding, proses pengumpulan data, desain, evaluasi dan launching. Dari sisi proses pengenalan konsep digital branding menunjukkan 74,5% PAUD tidak mengenal konsep ini dan 27,8 % paham dengan konsep ini. Dari proses launching digital branding, 82,4% PAUD menyatakan puas dari hasil yang diperoleh dari kegiatan ini dan 17,6% menyatakan kurang puas dari hasil yang diperoleh dari kegiatan ini. Adapun hasil dari digital branding ini berupa poster digital dan video interaktif yang dapat disaksikan di aplikasi media sosial Facebook ataupun Tik Tok.","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130995570","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1606
P. Titisari, Elfis Elfis, Sepita Ferazona, Elisabet Elisabet
Paludikultur merupakan alternatif pengelolaan lahan gambut yang bertanggungjawab, menjaga kelestarian jasa ekosistem dan dapat menyediakan akumulasi karbon. Produk-produk paludikultur dapat menyediakan komoditas yang meliputi pangan, pakan, serat dan bahan bakar, serta bahan baku industri. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pembuatanpenyekatan saluran serta pembuatan demplot pengkayaan keanekaragaman jenis tanaman paludikultur endemik lokal. Komunitasmasyarakat yang dilibatkan adalah Kelompok Tani Tunas Jaya, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Hasil kegiatan berupa Pembuatan titik penyekatan saluran dan demplot applied nucleation dikerjakan oleh anggota Kelompok Tani Tunas Jaya. Jenis tanaman paludikultur endemik lokal yang ditanam adalah Pulai (Alstonia pneumatophora), Jelutung (Dyera polyphylla), Pinang (Areca vestiaria) dan Pisang Kepok (Musa accuminata). Berdasarkan monitoring dan evaluasi kegiatan, anggota Kelompok TaniTunas Jaya merasa sangat puas dengan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.
{"title":"Penerapan Teknologi Tepat Guna Paludikultur pada Perkebun Sawit dan Karet Rakyat","authors":"P. Titisari, Elfis Elfis, Sepita Ferazona, Elisabet Elisabet","doi":"10.35914/tomaega.v6i2.1606","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i2.1606","url":null,"abstract":"Paludikultur merupakan alternatif pengelolaan lahan gambut yang bertanggungjawab, menjaga kelestarian jasa ekosistem dan dapat menyediakan akumulasi karbon. Produk-produk paludikultur dapat menyediakan komoditas yang meliputi pangan, pakan, serat dan bahan bakar, serta bahan baku industri. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pembuatanpenyekatan saluran serta pembuatan demplot pengkayaan keanekaragaman jenis tanaman paludikultur endemik lokal. Komunitasmasyarakat yang dilibatkan adalah Kelompok Tani Tunas Jaya, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Hasil kegiatan berupa Pembuatan titik penyekatan saluran dan demplot applied nucleation dikerjakan oleh anggota Kelompok Tani Tunas Jaya. Jenis tanaman paludikultur endemik lokal yang ditanam adalah Pulai (Alstonia pneumatophora), Jelutung (Dyera polyphylla), Pinang (Areca vestiaria) dan Pisang Kepok (Musa accuminata). Berdasarkan monitoring dan evaluasi kegiatan, anggota Kelompok TaniTunas Jaya merasa sangat puas dengan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. ","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122815564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1596
D. Winarsih, Boris Ramadhika, Suwito Singgih
Transformasi pembelajaran dari daring ke luring menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah kesiapan guru. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mempersiapkan kompetensi guru pada transformasi pembelajaran daring-luring dengan berbasis pada Problem Based Learning (PBL). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah observasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan di dua mitra, yaitu MTs Ma’arif dan SMP Alqodiriyah yang berada di desa Windusari, Magelang, Jawa Tengah yang berlangsung dari bulan Juni-September 2022. Hasil dari kegiatan ini berupa kegiatan dalam rangka memfasilitasi kesiapan guru akan perubahan pembelajaran ke luring, dengan tidak menghilangkan apa yang sudah dipelajari terkait dengan pembelajaran daring, yaitu E-learning readiness. Pengaplikasian teknologi dengan memanfaatkan aplikasi seperti Quizziz, Google Classroom, dan Filmorago menjadi solusi dari masalah yang ada di kedua mitra tersebut. Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan terbukti mampu memberikan peningkatan terhadap guru dalam menghadapi transformasi pembelajaran daring-luring. Kedepannya, guru diharapkan mampu secara mandiri mengembangkan materi-materi lain guna menunjang pembelajaran yang lebih maju. Kata Kunci: E-learning readiness, PBL, Pelatihan, Pendampingan
{"title":"Pelatihan dan Pendampingan E-Learning Readiness pada Transformasi Pembelajaran Daring-Luring Berbasis PBL Untuk Guru SMP dan MTS","authors":"D. Winarsih, Boris Ramadhika, Suwito Singgih","doi":"10.35914/tomaega.v6i2.1596","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i2.1596","url":null,"abstract":"Transformasi pembelajaran dari daring ke luring menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah kesiapan guru. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mempersiapkan kompetensi guru pada transformasi pembelajaran daring-luring dengan berbasis pada Problem Based Learning (PBL). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah observasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan di dua mitra, yaitu MTs Ma’arif dan SMP Alqodiriyah yang berada di desa Windusari, Magelang, Jawa Tengah yang berlangsung dari bulan Juni-September 2022. Hasil dari kegiatan ini berupa kegiatan dalam rangka memfasilitasi kesiapan guru akan perubahan pembelajaran ke luring, dengan tidak menghilangkan apa yang sudah dipelajari terkait dengan pembelajaran daring, yaitu E-learning readiness. Pengaplikasian teknologi dengan memanfaatkan aplikasi seperti Quizziz, Google Classroom, dan Filmorago menjadi solusi dari masalah yang ada di kedua mitra tersebut. Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan terbukti mampu memberikan peningkatan terhadap guru dalam menghadapi transformasi pembelajaran daring-luring. Kedepannya, guru diharapkan mampu secara mandiri mengembangkan materi-materi lain guna menunjang pembelajaran yang lebih maju. Kata Kunci: E-learning readiness, PBL, Pelatihan, Pendampingan","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116045646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}