Pub Date : 2021-06-16DOI: 10.24114/paradikma.v14i1.24890
Randi Tampubolon, Bornok Sinaga, Mulyono Mulyono
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tingkat kevalidan perangkat pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, 2) tingkat keefektifan perangkat pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah , 3) tingkat kepraktisan perangkat pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, 4) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam penerapan perangkat pembelajaran berbasis masalah. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Dick and Carey dengan subjek kelas X SMA Negeri 17 Medan. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah RPP, LKPD, BPG, dan BS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan, dan test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid baik dalam validitas isi dengan rata-rata 4,38 dan validitas konstruk dengan uji reabilitas r11 sebesar 0,934 ; 2) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis dilihat dari respon guru siswa dan siswa menytakan praktis, keterlaksanaan perangkat 81,47% pada ujicoba I dan 89,13% pada ujicoba II ; 3) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria efektif dilihat dari ketuntasan klasikal 38,89% pada ujicoba I dan 91,67% pada ujicoba II, respon siswa 89,81% pada ujicoba I dan 93,33% pada ujicoba II ; 4) Terdapat peningkatan N-Gain kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan perangkat berbasis masalah yang dikembangkan pada ujicoba I sebesar 0,32 dalam kategori rendah meningkat pada ujicoba II sebesar 0,53 dalam kategori sedang.
{"title":"PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA NEGERI 17 MEDAN","authors":"Randi Tampubolon, Bornok Sinaga, Mulyono Mulyono","doi":"10.24114/paradikma.v14i1.24890","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/paradikma.v14i1.24890","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tingkat kevalidan perangkat pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, 2) tingkat keefektifan perangkat pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah , 3) tingkat kepraktisan perangkat pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, 4) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam penerapan perangkat pembelajaran berbasis masalah. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Dick and Carey dengan subjek kelas X SMA Negeri 17 Medan. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah RPP, LKPD, BPG, dan BS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan, dan test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid baik dalam validitas isi dengan rata-rata 4,38 dan validitas konstruk dengan uji reabilitas r11 sebesar 0,934 ; 2) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis dilihat dari respon guru siswa dan siswa menytakan praktis, keterlaksanaan perangkat 81,47% pada ujicoba I dan 89,13% pada ujicoba II ; 3) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria efektif dilihat dari ketuntasan klasikal 38,89% pada ujicoba I dan 91,67% pada ujicoba II, respon siswa 89,81% pada ujicoba I dan 93,33% pada ujicoba II ; 4) Terdapat peningkatan N-Gain kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan perangkat berbasis masalah yang dikembangkan pada ujicoba I sebesar 0,32 dalam kategori rendah meningkat pada ujicoba II sebesar 0,53 dalam kategori sedang.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124693498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-15DOI: 10.24114/PARADIKMA.V13I2.23715
Khairul Ramadhani Daulay, Mulyono Mulyono, M. Mariani
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi perbedaan kemandirian belajar siswa setelah menerapkan model blended learning berbasis masalah dan konvensional, 2) melihat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemandirian belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Swasta Imelda Medan dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP sebanyak 61 orang.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Instrumen penelitian ialah angket dan observasi aktivitas siswa selama pembelajaran.Data yang dikumpulkan tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur pada program SPSS. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) terdapat perbedaan yang signifikan antara model blended learning berbasis masalah dan pembelajaran konvensional terhadap kemandirian belajar siswa. 2) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemandirian belajar siswa.
{"title":"PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA ANTARA MODEL BLENDED LEARNING BERBASIS MASALAH DAN KONVENSIONAL DI SMP","authors":"Khairul Ramadhani Daulay, Mulyono Mulyono, M. Mariani","doi":"10.24114/PARADIKMA.V13I2.23715","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/PARADIKMA.V13I2.23715","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi perbedaan kemandirian belajar siswa setelah menerapkan model blended learning berbasis masalah dan konvensional, 2) melihat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemandirian belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Swasta Imelda Medan dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP sebanyak 61 orang.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Instrumen penelitian ialah angket dan observasi aktivitas siswa selama pembelajaran.Data yang dikumpulkan tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur pada program SPSS. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) terdapat perbedaan yang signifikan antara model blended learning berbasis masalah dan pembelajaran konvensional terhadap kemandirian belajar siswa. 2) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemandirian belajar siswa.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129617955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-15DOI: 10.24114/PARADIKMA.V13I2.23714
Fitri Mustika Arnis, Edi . Syahputra, Edy . Surya
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui hasil tes kemampuan spasial siswa yang diajar dengan Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik 2) mengetahui lintasan berpikir siswa SMP untuk menyelesaikan masalah spasial setelah Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Ali Imron Medan dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP sebanyak 31 orang. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian ialah, tes kemampuan spasial dalam menyelesaikan masalah geometri dan pedoman wawancara. Subjek untuk wawancara dipilih sebanyak 6 orang berdasarkan dengan tingkat kemampuan spasial matematisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tingkat kemampuan spasial matematis pada siswa berkemampuan rendah memiliki proporsi tertinggi yaitu sebanyak 12 siswa, diikuti pada siswa berkemampuan tinggi 10 siswa dan berkemampuan sedang sebanyak 9 siswa. Jadi, persentase tingkat kemampuan spasial matematis siswa dengan kemampuan ‘rendah’ sebanyak 38,7%, kemampuan ‘sedang’ sebanyak 29%, dan kemampuan ‘tinggi’ sebanyak 32,3%. 2) Tahapan proses berpikir kreatif yang dimiliki oleh peserta didik sebagaimana hasil dan temuan pada penelitian ini adalah orientation, preparation, incubation, illumination dan verification yang akan dilewati sebagai titik lintasan berpikir siswa.
本研究的目的是:1)以数学现实教育为基础的学生空间能力能力测试的结果2)了解中学生在现实数学教育学习后解决空间问题的思维轨迹。本研究的总体人口是所有SMP Ali Imron Medan的学生,本研究的样本是31名初中八年级的学生。本研究采用定性方法进行描述性研究。研究的工具是对几何学问题和面试指导的空间能力的测试。根据其空间数学能力水平,对面试对象进行了六次挑选。研究表明:1)较低学生的数学空间能力水平最高的是12名学生,其次是10名学生和9名中学生。因此,拥有“低”数学能力的学生空间能力的百分比为38.7%,“中”能力为29%,“高”能力为32.3%。2)本研究的结果和发现为学习者所具有的创造性思维过程的各个阶段是方向、准备、推论、照明和验证,这些阶段将作为学生的思维轨迹。
{"title":"ANALISIS LINTASAN BERPIKIR SISWA SMP UNTUKMENYELESAIKAN MASALAH SPASIAL SETELAH MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK","authors":"Fitri Mustika Arnis, Edi . Syahputra, Edy . Surya","doi":"10.24114/PARADIKMA.V13I2.23714","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/PARADIKMA.V13I2.23714","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui hasil tes kemampuan spasial siswa yang diajar dengan Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik 2) mengetahui lintasan berpikir siswa SMP untuk menyelesaikan masalah spasial setelah Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Ali Imron Medan dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP sebanyak 31 orang. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian ialah, tes kemampuan spasial dalam menyelesaikan masalah geometri dan pedoman wawancara. Subjek untuk wawancara dipilih sebanyak 6 orang berdasarkan dengan tingkat kemampuan spasial matematisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tingkat kemampuan spasial matematis pada siswa berkemampuan rendah memiliki proporsi tertinggi yaitu sebanyak 12 siswa, diikuti pada siswa berkemampuan tinggi 10 siswa dan berkemampuan sedang sebanyak 9 siswa. Jadi, persentase tingkat kemampuan spasial matematis siswa dengan kemampuan ‘rendah’ sebanyak 38,7%, kemampuan ‘sedang’ sebanyak 29%, dan kemampuan ‘tinggi’ sebanyak 32,3%. 2) Tahapan proses berpikir kreatif yang dimiliki oleh peserta didik sebagaimana hasil dan temuan pada penelitian ini adalah orientation, preparation, incubation, illumination dan verification yang akan dilewati sebagai titik lintasan berpikir siswa.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123519517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-01DOI: 10.24114/PARADIKMA.V13I3.22918
Adrina Fauza, E. Napitupulu, Nerli . Khairani
Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah: (1) perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, (2) perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, (3) interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dan (4) interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap motivasi belajar siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa MTsN Stabat. Sampel penelitian diambil secara acak sebanyak 2 kelas berjumlah 60 orang siswa. Analisis data dilakukan dengan Anakova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori, (2) terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori, (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap motivasi belajar siswa.
{"title":"PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI","authors":"Adrina Fauza, E. Napitupulu, Nerli . Khairani","doi":"10.24114/PARADIKMA.V13I3.22918","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/PARADIKMA.V13I3.22918","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah: (1) perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, (2) perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, (3) interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dan (4) interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap motivasi belajar siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa MTsN Stabat. Sampel penelitian diambil secara acak sebanyak 2 kelas berjumlah 60 orang siswa. Analisis data dilakukan dengan Anakova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori, (2) terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori, (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap motivasi belajar siswa.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134551298","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-01DOI: 10.24114/PARADIKMA.V13I3.22917
W. Lubis, Yulita Molliq, K. M. Fauzi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) efektivitas perangkat pembelajaran model PBL dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan Self Efficacy siswa SMA; 2) peningkatan kemampuan berpikir kritis dan Self Efficacy siswa SMA dengan menggunakan perangkat pembelajaran model PBL; Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan menggunakan model Dick and Carrey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kota Medan, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan sekolah yang dijadikan sebagai subjek untuk uji coba adalah SMA Sultan Iskandar Muda kelas XI- IPA 1. Dari hasil uji coba I dan uji coba II diperoleh: 1) perangkat pembelajaran memenuhi keefektifan, efektivitas ditinjau dari a) ketuntasan belajar siswa secara klasikal; b) ketercapaian tujuan pembelajaran; dan c) waktu pembelajaran; 2) peningkatan kemampuan berpikir kritis dan Self Efficacy siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran model PBL; Selanjutnya, disarankan agar guru dapat menggunakan perangkat pembelajaran model PBL sebagai alternatif pembelajaran, dengan bimbingan atau pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dapat terjangkau oleh siswa, sehingga siswa lebih mudah memahami masalah-masalah yang diberikan.
{"title":"PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SELF EFFICACY SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMA SULTAN ISKANDAR MUDA T.A 2017/2018","authors":"W. Lubis, Yulita Molliq, K. M. Fauzi","doi":"10.24114/PARADIKMA.V13I3.22917","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/PARADIKMA.V13I3.22917","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) efektivitas perangkat pembelajaran model PBL dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan Self Efficacy siswa SMA; 2) peningkatan kemampuan berpikir kritis dan Self Efficacy siswa SMA dengan menggunakan perangkat pembelajaran model PBL; Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan menggunakan model Dick and Carrey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kota Medan, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan sekolah yang dijadikan sebagai subjek untuk uji coba adalah SMA Sultan Iskandar Muda kelas XI- IPA 1. Dari hasil uji coba I dan uji coba II diperoleh: 1) perangkat pembelajaran memenuhi keefektifan, efektivitas ditinjau dari a) ketuntasan belajar siswa secara klasikal; b) ketercapaian tujuan pembelajaran; dan c) waktu pembelajaran; 2) peningkatan kemampuan berpikir kritis dan Self Efficacy siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran model PBL; Selanjutnya, disarankan agar guru dapat menggunakan perangkat pembelajaran model PBL sebagai alternatif pembelajaran, dengan bimbingan atau pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dapat terjangkau oleh siswa, sehingga siswa lebih mudah memahami masalah-masalah yang diberikan.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128234008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-01DOI: 10.24114/PARADIKMA.V13I3.22915
Doni Irawan Saragih, Ani Minarni, M. Mukhtar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (2) menganalisis perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (3) mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender siswa terhadap motivasi belajar siswa, (5) menganalisis proses penyelesaian jawaban tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kontekstual berbantuan software geogebra. Instrumen yang digunakan terdiri dari : (1) tes kemampuan pemecahan masalah matematis, (2) angket motivasi belajar. Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) dua jalur. Hasil penelitiaan menunjukkan : (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (2) terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender terhadap motivasi belajar siswa, (5) proses penyelesaian jawaban siswa kelas model pembelajaran kontekstual lebih baik dibandingkan kelas model pembelajaran kooperatif.
{"title":"PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR YANG DIAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA","authors":"Doni Irawan Saragih, Ani Minarni, M. Mukhtar","doi":"10.24114/PARADIKMA.V13I3.22915","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/PARADIKMA.V13I3.22915","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (2) menganalisis perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (3) mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender siswa terhadap motivasi belajar siswa, (5) menganalisis proses penyelesaian jawaban tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kontekstual berbantuan software geogebra. Instrumen yang digunakan terdiri dari : (1) tes kemampuan pemecahan masalah matematis, (2) angket motivasi belajar. Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) dua jalur. Hasil penelitiaan menunjukkan : (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (2) terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender terhadap motivasi belajar siswa, (5) proses penyelesaian jawaban siswa kelas model pembelajaran kontekstual lebih baik dibandingkan kelas model pembelajaran kooperatif.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127990266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-01DOI: 10.24114/PARADIKMA.V13I3.22913
Melisa Yunita, Edy . Surya, Edi . Syahputra
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana: 1) validitas, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran berbasis yang dikembangkan dan 2) peningkatan kemampuan visual thinking matematis dan self efficacy siswa terhadap matematika dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model Thiagarajan yang terdiri atas 4 tahapan. Penelitian ini menghasilkan produk yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajarn (RPP), Buku Guru (BG), Buku Siswa (BS), Lembar Aktivitas Siswa (LAS), Tes Kemampuan Visual Thinking Matematis dan angket self efficacy siswa terhadap matematika. Uji coba 1 dilakukan di kelas VII-1 dan uji coba 2 dilakukan di kelas VII-2 SMP Swasta RGM Besitang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) perangkat pembelajaran valid, baik dari validitas isi maupun validtas konstruk, 2) perangkat pembelajaran praktis digunakan, dilihat dari penilaian validator dan respon positif siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan, 3) perangkat pembelajaran efektif, dilihat dari ketuntasan belajar dan aktivitas siswa, 4) peningkatan kemampuan visual thinking siswa berada pada kategori sedang dan 5) adanya peningkatan kemampuan self efficacy siswa terhadap matematika dari uji coba 1 ke uji coba 2.
{"title":"PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK KEMAMPUAN VISUAL THINKING MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA KELAS VII SMP SWASTA RAJA GARUDA MAS BESITANG","authors":"Melisa Yunita, Edy . Surya, Edi . Syahputra","doi":"10.24114/PARADIKMA.V13I3.22913","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/PARADIKMA.V13I3.22913","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana: 1) validitas, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran berbasis yang dikembangkan dan 2) peningkatan kemampuan visual thinking matematis dan self efficacy siswa terhadap matematika dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model Thiagarajan yang terdiri atas 4 tahapan. Penelitian ini menghasilkan produk yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajarn (RPP), Buku Guru (BG), Buku Siswa (BS), Lembar Aktivitas Siswa (LAS), Tes Kemampuan Visual Thinking Matematis dan angket self efficacy siswa terhadap matematika. Uji coba 1 dilakukan di kelas VII-1 dan uji coba 2 dilakukan di kelas VII-2 SMP Swasta RGM Besitang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) perangkat pembelajaran valid, baik dari validitas isi maupun validtas konstruk, 2) perangkat pembelajaran praktis digunakan, dilihat dari penilaian validator dan respon positif siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan, 3) perangkat pembelajaran efektif, dilihat dari ketuntasan belajar dan aktivitas siswa, 4) peningkatan kemampuan visual thinking siswa berada pada kategori sedang dan 5) adanya peningkatan kemampuan self efficacy siswa terhadap matematika dari uji coba 1 ke uji coba 2.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114326438","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-01DOI: 10.24114/PARADIKMA.V13I3.22914
W. Siregar, Hasratuddin Siregar, Edi . Syahputra
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan berbasis pendekatan realistik dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran biasa; 2) Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan realistik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis; dan 3) Peningkatan self-confidence siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan realistik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4-D. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yakni tahap pertama validasi perangkat pembelajaran kepada 5 orang validator, dan tahap kedua mengujicobakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan realistik di kelas VIII-3 dan VIII-4 Mts. YAPNI Lubuk Pakam. Dari hasil uji coba I dan uji coba II diperoleh: (1) Terjadi peningkatan nilai rata-rata pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan berbasis pendekatan realistik dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran biasa, yaitu sebesar 13,89. (2) Perangkat pembelajaran berbasis pendekatan realistik efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis; dan (3) Terjadi peningkatan self-confidence siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan realistik.
{"title":"PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SELF-CONFIDENCE SISWA","authors":"W. Siregar, Hasratuddin Siregar, Edi . Syahputra","doi":"10.24114/PARADIKMA.V13I3.22914","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/PARADIKMA.V13I3.22914","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan berbasis pendekatan realistik dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran biasa; 2) Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan realistik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis; dan 3) Peningkatan self-confidence siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan realistik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4-D. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yakni tahap pertama validasi perangkat pembelajaran kepada 5 orang validator, dan tahap kedua mengujicobakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan realistik di kelas VIII-3 dan VIII-4 Mts. YAPNI Lubuk Pakam. Dari hasil uji coba I dan uji coba II diperoleh: (1) Terjadi peningkatan nilai rata-rata pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan berbasis pendekatan realistik dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran biasa, yaitu sebesar 13,89. (2) Perangkat pembelajaran berbasis pendekatan realistik efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis; dan (3) Terjadi peningkatan self-confidence siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan realistik.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122709289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-01DOI: 10.24114/PARADIKMA.V13I3.22912
Khairatun Nisa Rambe, Bornok Sinaga, Asmin Asmin
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan metakognisi dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajar siswapada pembelajaran berbasis masalah; (2) proses jawaban metakognisi siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran berbasis masalah;(3) kesulitan metakognisi yang dialami siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 1 Labuhanbatu Selatanyang berjumlah 34 orang. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat 7 orang (23,52%) siswa dengan gaya belajar pragmatis, siswa dengankemampuan tinggi, berada pada tingkat kemampuan metakognisi strategic use, siswa berkemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; Terdapat 13 orang (44,11%) siswa dengan gaya belajar reflektor, siswa dengan kemampuan tinggi berada pada tingkat metakognisi reflective use dan strategic use. Siswa berkemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; Terdapat 10 siswa (32,35%) dengan gaya belajar teoris, siswa dengan kemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; dan terdapat 4 orang siswa dengan gaya belajar aktivis.(2) Kesulitan siswa dengan gaya belajar pragmatis, siswa mengalami kesulitan pada aspek konsep, prinsip, dan prosedur. Kesulitan siwa dengan gaya belajar reflektor, siswa mengalamipada aspek prinsip, dan prosedur; Kesulitan siswa dengan gaya belajar teoris, siswa mengalami fakta, konsep dan prinsip; dan Kesulitan siswa dengan gaya belajar aktivis, siswa mengalami kesulitan fakta, konsep, dan prosedur.
{"title":"ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR","authors":"Khairatun Nisa Rambe, Bornok Sinaga, Asmin Asmin","doi":"10.24114/PARADIKMA.V13I3.22912","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/PARADIKMA.V13I3.22912","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan metakognisi dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajar siswapada pembelajaran berbasis masalah; (2) proses jawaban metakognisi siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran berbasis masalah;(3) kesulitan metakognisi yang dialami siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 1 Labuhanbatu Selatanyang berjumlah 34 orang. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat 7 orang (23,52%) siswa dengan gaya belajar pragmatis, siswa dengankemampuan tinggi, berada pada tingkat kemampuan metakognisi strategic use, siswa berkemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; Terdapat 13 orang (44,11%) siswa dengan gaya belajar reflektor, siswa dengan kemampuan tinggi berada pada tingkat metakognisi reflective use dan strategic use. Siswa berkemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; Terdapat 10 siswa (32,35%) dengan gaya belajar teoris, siswa dengan kemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; dan terdapat 4 orang siswa dengan gaya belajar aktivis.(2) Kesulitan siswa dengan gaya belajar pragmatis, siswa mengalami kesulitan pada aspek konsep, prinsip, dan prosedur. Kesulitan siwa dengan gaya belajar reflektor, siswa mengalamipada aspek prinsip, dan prosedur; Kesulitan siswa dengan gaya belajar teoris, siswa mengalami fakta, konsep dan prinsip; dan Kesulitan siswa dengan gaya belajar aktivis, siswa mengalami kesulitan fakta, konsep, dan prosedur.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131703202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.24114/PARADIKMA.V12I2.23723
Abdul Halim, Asmin Asmin, Faiz . Ahyaningsih
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika siswa, untuk mengetahui pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (KAM) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika siswa, serta ntuk mengetahui interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematika (KAM) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Data diperoleh melalui tes KAM, tes soal berpikir kreatif dan pemecahan masalah siswa. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Berdasarkan hasil analisis (ANAVA) diperoleh hasil penelitian dengan nilai signifikan (sig) α = 0,000 disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dan nilai signifikansi interaksinya yaitu 0,488 berarti tidak terdapat interaksi pendekatan pembelajaran dan KAM terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Selanjutnya untuk kemampuan pemecahan masalah nilai signifikan (sig) α = 0,000 bahwa terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan nilai signifikansi interaksi yaitu 0,337 karena nilai signifikansi lebih besar dari nilai taraf signifikan 0,05 jadi tidak cukup bukti untuk menolak Ho dengan kata lain Ho diterima, berarti tidak terdapat interaksi pendekatan pembelajaran dan KAM terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
{"title":"PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII","authors":"Abdul Halim, Asmin Asmin, Faiz . Ahyaningsih","doi":"10.24114/PARADIKMA.V12I2.23723","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/PARADIKMA.V12I2.23723","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika siswa, untuk mengetahui pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (KAM) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika siswa, serta ntuk mengetahui interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematika (KAM) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Data diperoleh melalui tes KAM, tes soal berpikir kreatif dan pemecahan masalah siswa. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Berdasarkan hasil analisis (ANAVA) diperoleh hasil penelitian dengan nilai signifikan (sig) α = 0,000 disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dan nilai signifikansi interaksinya yaitu 0,488 berarti tidak terdapat interaksi pendekatan pembelajaran dan KAM terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Selanjutnya untuk kemampuan pemecahan masalah nilai signifikan (sig) α = 0,000 bahwa terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan nilai signifikansi interaksi yaitu 0,337 karena nilai signifikansi lebih besar dari nilai taraf signifikan 0,05 jadi tidak cukup bukti untuk menolak Ho dengan kata lain Ho diterima, berarti tidak terdapat interaksi pendekatan pembelajaran dan KAM terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124900760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}