Makalah ini menyorot fikrah hadith Muhammad Asad (1990-1992) dan kontribusinya dalam pemahaman hadith kontemporer. Ia membincangkan kefahaman asas tentang hadith yang dirumuskan dalam karya-karyanya seperti Sahih al-Bukhari The Early Years of Islam; Islam at The Crossroads (bab “Hadith and Sunnah” dan “The Spirit of the Sunnah”); This Law of Ours and Other Essays; The Road to Mecca dan The Message of the Qur’an. Pengaruh hadith ini turut ditinjau daripada artikelnya dalam jurnal Arafat dan makalahnya yang lain terkait tema-tema hadith dan sunnah dan pemahaman serta cabarannya di abad moden, seperti tulisannya “Social and Cultural Realities of the Sunnah”. Reka bentuk kajian adalah bersifat deskriptif, analitis, historis dan komparatif. Kajian cuba mengembangkan ide dan fikrah hadith yang dirumuskan Asad dari perspektifnya yang moden dan membandingkannya dengan pemikiran-pemikiran sejarah yang krusial terkait prinsip hadith yang dibawakan oleh pemikir Islam yang lain. Dapatan kajian menyimpulkan bahawa Muhammad Asad telah memberikan sumbangan yang penting dalam pemikiran hadith di abad moden dengan hasil penulisannya yang prolifik dan substantif, termasuk terjemahan dan syarahannya yang ekstensif terhadap Sahih al-Bukhari yang memuatkan komentar-komentar yang baru dan analisis sejarahnya yang mendalam terhadap kitab ini. Ia merumuskan pertentangan-pertentangan hukum dan istinbat-istinbat fuqaha dan muhaddith dalam tradisi syarah hadith yang kritis. Ia turut merespon pertikaian-pertikaian asas yang dibangkitkan oleh golongan orientalis dan intelektual yang skeptis terhadap riwayat-riwayat sejarah dalam tradisi hadith
{"title":"PERAN SOSIAL HADITH DAN SIGNIFIKASI SEJARAHNYA MENURUT MUHAMMAD ASAD","authors":"Ahmad Nabil amir","doi":"10.37859/jsi.v4i2.2846","DOIUrl":"https://doi.org/10.37859/jsi.v4i2.2846","url":null,"abstract":" \u0000Makalah ini menyorot fikrah hadith Muhammad Asad (1990-1992) dan kontribusinya dalam pemahaman hadith kontemporer. Ia membincangkan kefahaman asas tentang hadith yang dirumuskan dalam karya-karyanya seperti Sahih al-Bukhari The Early Years of Islam; Islam at The Crossroads (bab “Hadith and Sunnah” dan “The Spirit of the Sunnah”); This Law of Ours and Other Essays; The Road to Mecca dan The Message of the Qur’an. Pengaruh hadith ini turut ditinjau daripada artikelnya dalam jurnal Arafat dan makalahnya yang lain terkait tema-tema hadith dan sunnah dan pemahaman serta cabarannya di abad moden, seperti tulisannya “Social and Cultural Realities of the Sunnah”. Reka bentuk kajian adalah bersifat deskriptif, analitis, historis dan komparatif. Kajian cuba mengembangkan ide dan fikrah hadith yang dirumuskan Asad dari perspektifnya yang moden dan membandingkannya dengan pemikiran-pemikiran sejarah yang krusial terkait prinsip hadith yang dibawakan oleh pemikir Islam yang lain. Dapatan kajian menyimpulkan bahawa Muhammad Asad telah memberikan sumbangan yang penting dalam pemikiran hadith di abad moden dengan hasil penulisannya yang prolifik dan substantif, termasuk terjemahan dan syarahannya yang ekstensif terhadap Sahih al-Bukhari yang memuatkan komentar-komentar yang baru dan analisis sejarahnya yang mendalam terhadap kitab ini. Ia merumuskan pertentangan-pertentangan hukum dan istinbat-istinbat fuqaha dan muhaddith dalam tradisi syarah hadith yang kritis. Ia turut merespon pertikaian-pertikaian asas yang dibangkitkan oleh golongan orientalis dan intelektual yang skeptis terhadap riwayat-riwayat sejarah dalam tradisi hadith","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82211875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Building a religious culture is not easy, for school-based educational institutions have various challenges to civilize religion, because it cannot be denied that schools are not intended for certain religious groups, but all religions have the right to continue their education in each school. In line with the above problems, this study aims to reveal how the opportunities and challenges faced by principals in building religious culture. This research method is qualitatively descriptive, research data obtained through observation, interviews and documentation studies. Data sources are principals, teachers and learners who are selected purposively. The results of the study are first, the Implementation of Religious Culture in SMP Negeri 5 Padang has been going well and programmed and there are evaluations carried out, ranging from the implementation of congregational prayers, the habituation of dhuha prayer, Muslim dress, guidance of tahfidz qur'an, kultum Friday, tahsin and tilawah Alqur'an, the implementation of Rohis, and the construction of Tahsin Alqur'an to all teacher councils. Second, challenges and obstacles in building a religious culture certainly exist, but all of them are considered by the principal as whips and become a morale booster to work. Third, while the opportunities owned by the principal to build a religious culture are among the regulations are very important, support from a solid teacher council, support from parents, support from the committee and support from alumni coupled with the availability of budgets. Fourth, different policies and strategies in realizing the program and goals to be achieved. So the Head of State Junior High School 5 Padang approached from heart-to-heart both to the Council of teachers and to all parties.
{"title":"MEMBANGUN BUDAYA RELIGIOUS DI SEKOLAH","authors":"Harwan Kasri","doi":"10.37859/jsi.v4i2.2909","DOIUrl":"https://doi.org/10.37859/jsi.v4i2.2909","url":null,"abstract":"Building a religious culture is not easy, for school-based educational institutions have various challenges to civilize religion, because it cannot be denied that schools are not intended for certain religious groups, but all religions have the right to continue their education in each school. In line with the above problems, this study aims to reveal how the opportunities and challenges faced by principals in building religious culture. This research method is qualitatively descriptive, research data obtained through observation, interviews and documentation studies. Data sources are principals, teachers and learners who are selected purposively. The results of the study are first, the Implementation of Religious Culture in SMP Negeri 5 Padang has been going well and programmed and there are evaluations carried out, ranging from the implementation of congregational prayers, the habituation of dhuha prayer, Muslim dress, guidance of tahfidz qur'an, kultum Friday, tahsin and tilawah Alqur'an, the implementation of Rohis, and the construction of Tahsin Alqur'an to all teacher councils. Second, challenges and obstacles in building a religious culture certainly exist, but all of them are considered by the principal as whips and become a morale booster to work. Third, while the opportunities owned by the principal to build a religious culture are among the regulations are very important, support from a solid teacher council, support from parents, support from the committee and support from alumni coupled with the availability of budgets. Fourth, different policies and strategies in realizing the program and goals to be achieved. So the Head of State Junior High School 5 Padang approached from heart-to-heart both to the Council of teachers and to all parties.","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88410964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan guru di Madrasah Salafiyah Wustha Batu Madinding Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah, dan 5 orang guru sebagai sample dalam penelitian, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen, untuk menganalisis data digunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data (kesimpulan). Hasil penelitian mengungkapkan temuan bahwa perencanaan peningkatan mutu guru di Madrasah Salafiyah Wustha Batu Madinding dilaksanakan dengan rapat melibatkan seluruh komponen madrasah seperti kepala madrasah, wakil kepala madrasah, staf dan guru-guru.Seluruh komponen ini saling bekerjasama dalam merencanakan program kerja yang akan dilaksanakan guna meningkatkan mutu guru
{"title":"PERENCANAAN PENINGKATAN MUTU GURU MADRASAH SALAFIYAH WUSTHA DESA BATU MADINDING KECAMATAN BATANG NATAL KABUPATEN MANDAILING","authors":"Hawa Hawa","doi":"10.37859/jsi.v4i2.2706","DOIUrl":"https://doi.org/10.37859/jsi.v4i2.2706","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan guru di Madrasah Salafiyah Wustha Batu Madinding Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah, dan 5 orang guru sebagai sample dalam penelitian, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen, untuk menganalisis data digunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data (kesimpulan). Hasil penelitian mengungkapkan temuan bahwa perencanaan peningkatan mutu guru di Madrasah Salafiyah Wustha Batu Madinding dilaksanakan dengan rapat melibatkan seluruh komponen madrasah seperti kepala madrasah, wakil kepala madrasah, staf dan guru-guru.Seluruh komponen ini saling bekerjasama dalam merencanakan program kerja yang akan dilaksanakan guna meningkatkan mutu guru","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75665062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Instrumen penelitian merupakan faktor yang terpenting dalam sebuah penelitian. Pada Instrumen penelitian itulah letaknya sebuah kebenaran akan hasil yang diteliti sebelum di tarik sebuah kesimpulan, jika Instrumennya salah maka Instrumen tersebut tidak dapat mengukur apa yang sepatutnya di ukur. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan sampel ada 30 orang. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS Versi 23.00 for Windows untuk melihat konsistensi internal dengan menggunakan Cronbach Alpha. Hasil dari penelitian ini, semua item kuisioner valid dan reliabel dengan rata-rata nilai realibilitas Cronbach Alpha Manajerial Ketua Perguruan Tinggi adalah valid, karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel = 0,707. Hasil uji reliabilitas data menunjukkan semua butir pernyataan dari Kuesioner Manajerial Ketua Perguruan Tinggi adalah reliabel, karena nilai r 11 = 0,966 > 0,6. Hasil uji reliabilitas data menunjukkan semua butir pernyataan dari Kuesioner Komunikasi Ketua Perguruan Tinggi adalah reliabel, karena nilai r 11 = 0,973 > 0,6. Hasil uji reliabilitas data menunjukkan semua butir pernyataan dari Kuesioner Kinerja Dosen adalah reliabel, karena nilai r 11 = 0,97>0,6
{"title":"Pengembangan Pengembangan Instrumen Manajerial Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) Di Padangsidempuan","authors":"Melda Diana Nasution Assalamualaikum","doi":"10.37859/jsi.v4i2.3053","DOIUrl":"https://doi.org/10.37859/jsi.v4i2.3053","url":null,"abstract":"Instrumen penelitian merupakan faktor yang terpenting dalam sebuah penelitian. Pada Instrumen penelitian itulah letaknya sebuah kebenaran akan hasil yang diteliti sebelum di tarik sebuah kesimpulan, jika Instrumennya salah maka Instrumen tersebut tidak dapat mengukur apa yang sepatutnya di ukur. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan sampel ada 30 orang. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS Versi 23.00 for Windows untuk melihat konsistensi internal dengan menggunakan Cronbach Alpha. Hasil dari penelitian ini, semua item kuisioner valid dan reliabel dengan rata-rata nilai realibilitas Cronbach Alpha Manajerial Ketua Perguruan Tinggi adalah valid, karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel = 0,707. Hasil uji reliabilitas data menunjukkan semua butir pernyataan dari Kuesioner Manajerial Ketua Perguruan Tinggi adalah reliabel, karena nilai r 11 = 0,966 > 0,6. Hasil uji reliabilitas data menunjukkan semua butir pernyataan dari Kuesioner Komunikasi Ketua Perguruan Tinggi adalah reliabel, karena nilai r 11 = 0,973 > 0,6. Hasil uji reliabilitas data menunjukkan semua butir pernyataan dari Kuesioner Kinerja Dosen adalah reliabel, karena nilai r 11 = 0,97>0,6 \u0000 ","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74592985","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewasa ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan berbagai sarana pembayaran, mulai dari cara yang paling tradisional, sampai dengan cara yang paling modern sekalipun. Pada awal mula sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, setiap transaksi pembayaran dilakukan melalui cara barter. Perkembangan selanjutnya, ditemukan cara yang paling efisien dan efektif untuk melakukan transaksi pembayaran yaitu dengan menggunakan “uang”. Penggunaan uang juga mengalami berbagai hambatan, terutama jika penggunaannya dalam jumlah besar. Hambatannya yang pertama adalah resiko membawa uang tunai terutama dalam jumlah besar. Disamping resiko membutuhkan tempat, juga resiko keamanan. Pegawai wanita di PT Riau Mulia Mitra Medika rata-rata memiliki berbagai jenis kartu kredit syariah dari beberapa bank berbeda. Setiap kali melakukan kegiatan transaksi dimana saja kebiasaan menggunakan kartu kredit tidak pernah hilang, mulai dari berbelanja kebutuhan sehari-hari hingga barang mewah. Penelitian ini mengambil 3 faktor yang akan diteliti pengaruhnya terhadap penggunaan kartu kredit syariah yaitu faktor gaya hidup, budaya, kelompok referensi. Populasi yang digunakan pada penelitian sebanyak 70 pegawai wanita dan sampel diambil melalui PurposiveSampling yaitu 40 pegawai wanita. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap penggunaan kartu kredit syariah adalah faktor kelompok referensi.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN KARTU KREDIT SYARIAH PADA PEGAWAI WANITA PT. RIAU MULIA MITRA MEDIKA","authors":"D. Putri, Wahyi Busyro","doi":"10.37859/jsi.v1i1.667","DOIUrl":"https://doi.org/10.37859/jsi.v1i1.667","url":null,"abstract":"Dewasa ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan berbagai sarana pembayaran, mulai dari cara yang paling tradisional, sampai dengan cara yang paling modern sekalipun. Pada awal mula sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, setiap transaksi pembayaran dilakukan melalui cara barter. Perkembangan selanjutnya, ditemukan cara yang paling efisien dan efektif untuk melakukan transaksi pembayaran yaitu dengan menggunakan “uang”. Penggunaan uang juga mengalami berbagai hambatan, terutama jika penggunaannya dalam jumlah besar. Hambatannya yang pertama adalah resiko membawa uang tunai terutama dalam jumlah besar. Disamping resiko membutuhkan tempat, juga resiko keamanan. Pegawai wanita di PT Riau Mulia Mitra Medika rata-rata memiliki berbagai jenis kartu kredit syariah dari beberapa bank berbeda. Setiap kali melakukan kegiatan transaksi dimana saja kebiasaan menggunakan kartu kredit tidak pernah hilang, mulai dari berbelanja kebutuhan sehari-hari hingga barang mewah. Penelitian ini mengambil 3 faktor yang akan diteliti pengaruhnya terhadap penggunaan kartu kredit syariah yaitu faktor gaya hidup, budaya, kelompok referensi. Populasi yang digunakan pada penelitian sebanyak 70 pegawai wanita dan sampel diambil melalui PurposiveSampling yaitu 40 pegawai wanita. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap penggunaan kartu kredit syariah adalah faktor kelompok referensi.","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"83 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73905193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Lembaga pendidikan di Indonesia bernaung dan dikendalikan oleh dua kementrian dimana sekolah umum dikontrol oleh Kemendikbud sementra sekolah agama dalam hal ini madrasah dikontrol oleh Kemenag. Namun lembaga pendidikan ini akan selalu mendapat pengawasan dimana sekolah umum pengawasnya dari Kemendikbud kecuali guru PAI nya dan Madrasah pengawasnya dari Kemenag. Berjalan secara efektifnya suatu lembaga pendidikan baik itu pendidikan umum maupun pendidikan agama atau Madrasah tidak terlepas dari peran aktifnya seoorang pengawas, karena sesungguhnya pengawas akan selalu mengontrol jalannya pendidikan di lembaga sekolah atau madrasah dengan sacara seksama. Segala bentuk kepengawasan yang dilakukan bertujuan agar suatu pendidikan yang berlangsung di lembaga pendidiikak berjalan sesuai dengan arah dan tujuan kurikulum pendidikan baik secara local maupun secara kurikulum nasional. Segala aktivitas supervisi yang dilakukan oleh seorang pengawas Sekolah diharapkan semuanya menuju pada peningkatan mutu Sekolah dan pendidikan secara umum, dan secara spesifik supervisi yang ditujukan bagi peningkatan mutu Sekolah. Kata kunci: Supervisi, Pendidikan Islam, Melatih dan Membimbing.
{"title":"Supervisi Pendidikan Islam (Supervision of Islamic Education)","authors":"Deprizon Depri","doi":"10.37859/JSI.V4I1.2494","DOIUrl":"https://doi.org/10.37859/JSI.V4I1.2494","url":null,"abstract":"Abstrak: \u0000Lembaga pendidikan di Indonesia bernaung dan dikendalikan oleh dua kementrian dimana sekolah umum dikontrol oleh Kemendikbud sementra sekolah agama dalam hal ini madrasah dikontrol oleh Kemenag. Namun lembaga pendidikan ini akan selalu mendapat pengawasan dimana sekolah umum pengawasnya dari Kemendikbud kecuali guru PAI nya dan Madrasah pengawasnya dari Kemenag. \u0000Berjalan secara efektifnya suatu lembaga pendidikan baik itu pendidikan umum maupun pendidikan agama atau Madrasah tidak terlepas dari peran aktifnya seoorang pengawas, karena sesungguhnya pengawas akan selalu mengontrol jalannya pendidikan di lembaga sekolah atau madrasah dengan sacara seksama. \u0000Segala bentuk kepengawasan yang dilakukan bertujuan agar suatu pendidikan yang berlangsung di lembaga pendidiikak berjalan sesuai dengan arah dan tujuan kurikulum pendidikan baik secara local maupun secara kurikulum nasional. \u0000Segala aktivitas supervisi yang dilakukan oleh seorang pengawas Sekolah diharapkan semuanya menuju pada peningkatan mutu Sekolah dan pendidikan secara umum, dan secara spesifik supervisi yang ditujukan bagi peningkatan mutu Sekolah. \u0000Kata kunci: Supervisi, Pendidikan Islam, Melatih dan Membimbing.","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"1994 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82418181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelajaran fiqh muamalah di perlukan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan mahasiswa di bidang Hukum Ekonomi Syari’ah, sebagai landasan pokok untuk menetapkan hukum yang mengatur antara hubungan manusia dengan sesamanya, khususnya dalam masalah perekonomian. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai keprofesian dosen berupa pembuatan buku ajar Fiqh Muamalah dapat menjadi memecah masalah peningkatan pemahaman mahasiswa pada bidang Ilmu Hukum Ekonomi Islam agar menjadi lebih praktis dan efektif . Metode penelitian dengan pendekatan Deskriptif Kualitatif yakni membangun peningkatan capaian hasil pembelajaran fiqh muamalah dengan penerapan penggunaan buku ajar fiqh muamalah produk rancangan aktualisasi dalam proses belajar mahasiswa. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa 72% mampu mencapai nilai (>85); 16 % mampu mencapai nila (81-85); 4 % mampu mencapai nila (76-80); 4 % mampu mencapai nila (66-70); dan 4 % mampu mencapai nila (51-60). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan buku ajar Fiqh Muamalah hasil kegiatan Aktualisasi dap meningkatkan capaian hasil belajar yang sangat baik pada sebagian besar mahasiswa. Kata kunci: Buku Ajar, Fiqh Muamalah, Capaian Hasil Belajar
{"title":"IMPLEMENTASI BAHAN AJAR FIQIH IBADAH DALAM PENINGKATAN CAPAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA","authors":"Firdaus Firdaus","doi":"10.37859/JSI.V4I1.2134","DOIUrl":"https://doi.org/10.37859/JSI.V4I1.2134","url":null,"abstract":"Pembelajaran fiqh muamalah di perlukan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan mahasiswa di bidang Hukum Ekonomi Syari’ah, sebagai landasan pokok untuk menetapkan hukum yang mengatur antara hubungan manusia dengan sesamanya, khususnya dalam masalah perekonomian. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai keprofesian dosen berupa pembuatan buku ajar Fiqh Muamalah dapat menjadi memecah masalah peningkatan pemahaman mahasiswa pada bidang Ilmu Hukum Ekonomi Islam agar menjadi lebih praktis dan efektif . Metode penelitian dengan pendekatan Deskriptif Kualitatif yakni membangun peningkatan capaian hasil pembelajaran fiqh muamalah dengan penerapan penggunaan buku ajar fiqh muamalah produk rancangan aktualisasi dalam proses belajar mahasiswa. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa 72% mampu mencapai nilai (>85); 16 % mampu mencapai nila (81-85); 4 % mampu mencapai nila (76-80); 4 % mampu mencapai nila (66-70); dan 4 % mampu mencapai nila (51-60). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan buku ajar Fiqh Muamalah hasil kegiatan Aktualisasi dap meningkatkan capaian hasil belajar yang sangat baik pada sebagian besar mahasiswa. \u0000 \u0000Kata kunci: Buku Ajar, Fiqh Muamalah, Capaian Hasil Belajar \u0000 ","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88934519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu risiko yang dihadapi perbankan adalah kegagalan dalam membayar angsuran tepat waktu oleh nasabah pembiayaan. Namun, kegagalan tersebut ada yang disebabkan oleh force majeur maupun karena moral hazard. Pada BPRS Haji Miskin Pandai Sikek setiap nasabah pembiayaan yang gagal membayar angsuran tepat pada waktunya dikenakan denda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan denda terhadap nasabah pembiayaan yang mengalami non performing financing di BPRS Haji Miskin Pandai Sikek. Penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menunjukan bahwa penerapan denda terhadap nasabah pembiayaan yang mengalami non performing financing di BPRS Haji Miskin Pandai Sikek belum dapat terlaksana dengan baik sesuai ketentuan fatwa DSN- MUI No. 17/DSN-MUI/IX/2000. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan denda yang diberlakukan BPRS Haji Miskin terhadap nasabah pembiayaan diberlakukan kepada semua nasabahnya yang terlambat membayar angsuran. Namun, BPRS Haji Miskin selaku pihak yang memberikan pembiayaan dapat menangguhkan terlebih dahulu atau menghapuskan denda yang semulanya telah dibayarkan oleh nasabah yang tidak/belum mampu membayar angsuran. Namun, hal ini berlaku hanya kepada nasabah yang selalu berkomunikasi dengan pihak bank syariah terkait keadaan atau kondisi keuangannya, terbuka dengan permasalahan yang ia hadapi.
{"title":"PENERAPAN SANKSI DENDA TERHADAP NASABAH PEMBIAYAAN YANG MENGALAMI NON PERFORMING FINANCING (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Haji Miskin Pandai Sikek)","authors":"Elfadhli Fadli","doi":"10.37859/JSI.V4I1.2579","DOIUrl":"https://doi.org/10.37859/JSI.V4I1.2579","url":null,"abstract":"Salah satu risiko yang dihadapi perbankan adalah kegagalan dalam membayar angsuran tepat waktu oleh nasabah pembiayaan. Namun, kegagalan tersebut ada yang disebabkan oleh force majeur maupun karena moral hazard. Pada BPRS Haji Miskin Pandai Sikek setiap nasabah pembiayaan yang gagal membayar angsuran tepat pada waktunya dikenakan denda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan denda terhadap nasabah pembiayaan yang mengalami non performing financing di BPRS Haji Miskin Pandai Sikek. Penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menunjukan bahwa penerapan denda terhadap nasabah pembiayaan yang mengalami non performing financing di BPRS Haji Miskin Pandai Sikek belum dapat terlaksana dengan baik sesuai ketentuan fatwa DSN- MUI No. 17/DSN-MUI/IX/2000. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan denda yang diberlakukan BPRS Haji Miskin terhadap nasabah pembiayaan diberlakukan kepada semua nasabahnya yang terlambat membayar angsuran. Namun, BPRS Haji Miskin selaku pihak yang memberikan pembiayaan dapat menangguhkan terlebih dahulu atau menghapuskan denda yang semulanya telah dibayarkan oleh nasabah yang tidak/belum mampu membayar angsuran. Namun, hal ini berlaku hanya kepada nasabah yang selalu berkomunikasi dengan pihak bank syariah terkait keadaan atau kondisi keuangannya, terbuka dengan permasalahan yang ia hadapi.","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85347511","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemampuan guru secara terus menerus mesti ditingkatkan karena mereka adalah sebagai tolak ukur kualitas pendidikan, bentuk peningkatan guru pada lembaga pendidikan yang berbentuk negeri memiliki banyak bentuk variatif, hal ini berbeda dengan yang didapatkan lembaga pendidikan swasta seperti halnya MTs Swasta Istiqamah Talu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana supervisi klinis yang dilaksanakan di MTs Swasta Talu sebagai upaya peningkatan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam. Untuk ketercapaian tujuan tersebut, penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kualitatif, sementara sumber data penelitian ialah terdiri dari kepala madrasah, pengawas dan guru PAI, untuk mendapatkan data dari sumber yang telah ditetapkan peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi, data penelitian dianalisis secara deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan supervise klinik terhadap guru PAI dimulai dari tahap pendahuluan, pelaksanaan dan tahap umpan balik, kegiatan supervise klinik dapat meningkatkan kompetensi guru PAI khususnya kompetensi professional.
{"title":"SUPERVISI KLINIS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PAI","authors":"Ahmad Lahmi, Iza Arman, M. Mursal","doi":"10.37859/JSI.V4I1.2440","DOIUrl":"https://doi.org/10.37859/JSI.V4I1.2440","url":null,"abstract":"Kemampuan guru secara terus menerus mesti ditingkatkan karena mereka adalah sebagai tolak ukur kualitas pendidikan, bentuk peningkatan guru pada lembaga pendidikan yang berbentuk negeri memiliki banyak bentuk variatif, hal ini berbeda dengan yang didapatkan lembaga pendidikan swasta seperti halnya MTs Swasta Istiqamah Talu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana supervisi klinis yang dilaksanakan di MTs Swasta Talu sebagai upaya peningkatan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam. Untuk ketercapaian tujuan tersebut, penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kualitatif, sementara sumber data penelitian ialah terdiri dari kepala madrasah, pengawas dan guru PAI, untuk mendapatkan data dari sumber yang telah ditetapkan peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi, data penelitian dianalisis secara deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan supervise klinik terhadap guru PAI dimulai dari tahap pendahuluan, pelaksanaan dan tahap umpan balik, kegiatan supervise klinik dapat meningkatkan kompetensi guru PAI khususnya kompetensi professional.","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"93 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89085644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tulisan ini membahas secara deskriptif kebijakan fiskal umar bin khatab.Khalifah Umar bin khatab merupakan khalifah kedua pasca masa Khulafaur Rasyidin. kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan dalam mengelolah pendapatan dan pemasukan Negara. konsep kebijakan fiskal umar adalah konsep berdasarkan prinsiip syariah yang bertujuan untuk kemaslahatan umat. adapun kebijakan fiskal umar bin khattab adalah mendirikan lembaga baitul mal, mendirikan lembaga hisbah dan mendirikan lembaga-lembaga yang lain yang dapat menunjang perkonomian suatu Negara. Khalifah kedua ini sukses menerapkan kebijakan fiskal dalam menjalankan perekonomian dan bisa dijadikan acua dangan mengatur perekonomian Negara kita.
这篇文章详细阐述了奥马尔·本·卡塔布的财政政策。哈里发乌玛·本·哈塔布是胡夫·拉斯廷时代后的第二位哈里发。财政政策是管理国家收入和收入的政策。umar的财政政策概念是基于伊斯兰原则的一个旨在造福人民的概念。奥马尔•本•哈塔布(umar bin khattab)的财政政策是建立baitul mal (baitul mal)、建立hisbah (hisbah)和建立其他可以支持一个国家经济的机构。它成功地实施了经济运行中的财政政策,并可能成为管理我们国家经济的一种疏忽。
{"title":"KEBIJAKAN FISKAL UMAR BIN KHATTAB","authors":"Putri Jamilah","doi":"10.37859/JSI.V4I1.2506","DOIUrl":"https://doi.org/10.37859/JSI.V4I1.2506","url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas secara deskriptif kebijakan fiskal umar bin khatab.Khalifah Umar bin khatab merupakan khalifah kedua pasca masa Khulafaur Rasyidin. kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan dalam mengelolah pendapatan dan pemasukan Negara. konsep kebijakan fiskal umar adalah konsep berdasarkan prinsiip syariah yang bertujuan untuk kemaslahatan umat. adapun kebijakan fiskal umar bin khattab adalah mendirikan lembaga baitul mal, mendirikan lembaga hisbah dan mendirikan lembaga-lembaga yang lain yang dapat menunjang perkonomian suatu Negara. Khalifah kedua ini sukses menerapkan kebijakan fiskal dalam menjalankan perekonomian dan bisa dijadikan acua dangan mengatur perekonomian Negara kita.","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"96 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82778522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}