Pub Date : 2018-05-13DOI: 10.19166/DEREMA.V13I1.768
Tuong-Minh Ly-Le
Despite the emergence of social media in many aspects of Vietnamese lives, including marketing and promotional activities, Vietnamese organizations have used little social media in their crisis communication efforts. The organizations are hesitant to adopt social media in crisis communication and prefer to use traditional media because of its controllability and professionalism. However, with the increasing number of organizational crises that started on social media in the past years, it is arguably that Vietnamese stakeholders use social media as one of their main communication channels during crises. Should the organizations use social media in response? Through a series of interviews to PR practitioners and stakeholders in Vietnam, this research aims to find out the similarities and gaps in the perception of social media use for crisis communication between these two groups, and to guide a crisis communication practice that is appreciated by stakeholders. Bahasa Indonesia Abstrak: Meskipun munculnya media sosial dalam banyak aspek kehidupan Vietnam, termasuk kegiatan pemasaran dan promosi, organisasi Vietnam telah menggunakan sedikit media sosial dalam upaya komunikasi krisis mereka. Organisasi ragu-ragu untuk mengadopsi media sosial dalam komunikasi krisis dan lebih suka menggunakan media tradisional karena pengendalian dan profesionalisme. Namun, dengan meningkatnya jumlah krisis organisasi yang dimulai di media sosial dalam beberapa tahun terakhir, dapat dibilang bahwa pemangku kepentingan Vietnam menggunakan media sosial sebagai salah satu saluran komunikasi utama mereka selama krisis. Haruskah organisasi menggunakan media sosial sebagai jawaban? Melalui serangkaian wawancara kepada praktisi PR dan pemangku kepentingan di Vietnam, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan kesenjangan dalam persepsi penggunaan media sosial untuk komunikasi krisis antara kedua kelompok ini, dan untuk memandu praktik komunikasi krisis yang dihargai oleh para pemangku kepentingan. .
{"title":"Gaps in Perception on Social Media Use in Crisis Communication Between Vietnamese Organizations and Stakeholders","authors":"Tuong-Minh Ly-Le","doi":"10.19166/DEREMA.V13I1.768","DOIUrl":"https://doi.org/10.19166/DEREMA.V13I1.768","url":null,"abstract":"Despite the emergence of social media in many aspects of Vietnamese lives, including marketing and promotional activities, Vietnamese organizations have used little social media in their crisis communication efforts. The organizations are hesitant to adopt social media in crisis communication and prefer to use traditional media because of its controllability and professionalism. However, with the increasing number of organizational crises that started on social media in the past years, it is arguably that Vietnamese stakeholders use social media as one of their main communication channels during crises. Should the organizations use social media in response? Through a series of interviews to PR practitioners and stakeholders in Vietnam, this research aims to find out the similarities and gaps in the perception of social media use for crisis communication between these two groups, and to guide a crisis communication practice that is appreciated by stakeholders. Bahasa Indonesia Abstrak: Meskipun munculnya media sosial dalam banyak aspek kehidupan Vietnam, termasuk kegiatan pemasaran dan promosi, organisasi Vietnam telah menggunakan sedikit media sosial dalam upaya komunikasi krisis mereka. Organisasi ragu-ragu untuk mengadopsi media sosial dalam komunikasi krisis dan lebih suka menggunakan media tradisional karena pengendalian dan profesionalisme. Namun, dengan meningkatnya jumlah krisis organisasi yang dimulai di media sosial dalam beberapa tahun terakhir, dapat dibilang bahwa pemangku kepentingan Vietnam menggunakan media sosial sebagai salah satu saluran komunikasi utama mereka selama krisis. Haruskah organisasi menggunakan media sosial sebagai jawaban? Melalui serangkaian wawancara kepada praktisi PR dan pemangku kepentingan di Vietnam, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan kesenjangan dalam persepsi penggunaan media sosial untuk komunikasi krisis antara kedua kelompok ini, dan untuk memandu praktik komunikasi krisis yang dihargai oleh para pemangku kepentingan. .","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41563799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-13DOI: 10.19166/DEREMA.V13I1.776
G. Vu
In this study, the relationship between high performance work system (HPWS) and organizational citizenship behavior (OCB) in multinational corporations (MNCs) in Vietnam, a fast-developing country with highly economic growth in Asia, was investigated. Besides, the underlying mechanism of this relationship was also explored. From the social exchange approach, an underlying mediated mechanism of career success in the relationship between HPWS and OCB was hypothesized. Data collected from individual employees working in multinational companies in Vietnam was used to test the hypotheses. The research findings supported the partial mediating role of career success in the positive relationship between HPWS and OCB. In addition, research implications as well as suggestions for future research were also presented. Bahasa Indonesia Abstrak: Dalam studi ini, hubungan antara high performance work system (HPWS) dan organizational citizenship behavior (OCB) di multinational corporations (MNC) di Vietnam, negara cepat berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi di Asia, ditelliti. Selain itu, mekanisme yang mendasari hubungan ini juga dieksplorasi. Dari pendekatan pertukaran sosial, mekanisme mediasi yang dimediasi dari kesuksesan karir dalam hubungan antara HPWS dan OCB dihipotesiskan. Data yang dikumpulkan dari masing-masing karyawan yang bekerja di perusahaan multinasional di Vietnam digunakan untuk menguji hipotesis. Temuan penelitian mendukung peran mediasi parsial dari kesuksesan karir dalam hubungan positif antara HPWS dan OCB. Selain itu, implikasi penelitian serta saran untuk penelitian masa depan juga disajikan.
{"title":"High Performance Work System and Organizational Citizenship Behavior in Multinational Companies in Vietnam: the Mediation Effect of Career Success","authors":"G. Vu","doi":"10.19166/DEREMA.V13I1.776","DOIUrl":"https://doi.org/10.19166/DEREMA.V13I1.776","url":null,"abstract":"In this study, the relationship between high performance work system (HPWS) and organizational citizenship behavior (OCB) in multinational corporations (MNCs) in Vietnam, a fast-developing country with highly economic growth in Asia, was investigated. Besides, the underlying mechanism of this relationship was also explored. From the social exchange approach, an underlying mediated mechanism of career success in the relationship between HPWS and OCB was hypothesized. Data collected from individual employees working in multinational companies in Vietnam was used to test the hypotheses. The research findings supported the partial mediating role of career success in the positive relationship between HPWS and OCB. In addition, research implications as well as suggestions for future research were also presented. Bahasa Indonesia Abstrak: Dalam studi ini, hubungan antara high performance work system (HPWS) dan organizational citizenship behavior (OCB) di multinational corporations (MNC) di Vietnam, negara cepat berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi di Asia, ditelliti. Selain itu, mekanisme yang mendasari hubungan ini juga dieksplorasi. Dari pendekatan pertukaran sosial, mekanisme mediasi yang dimediasi dari kesuksesan karir dalam hubungan antara HPWS dan OCB dihipotesiskan. Data yang dikumpulkan dari masing-masing karyawan yang bekerja di perusahaan multinasional di Vietnam digunakan untuk menguji hipotesis. Temuan penelitian mendukung peran mediasi parsial dari kesuksesan karir dalam hubungan positif antara HPWS dan OCB. Selain itu, implikasi penelitian serta saran untuk penelitian masa depan juga disajikan.","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49184426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-13DOI: 10.19166/DEREMA.V13I1.605
Riznaldi Akbar
This study analyzes optimal asset mix for Australian portfolios with the main investment objective for capital preservation. An alternative measure of risk of annual maximum drawdown has been used to reflect investor preference for capital preservation as opposed to conventional risk measure of standard deviation and variance. The contribution of the study is two folds. First, this study has put different perspective to look at portfolio risk in the view of capital preservation. Second, the optimal weight for asset class mix that minimizes annual maximum drawdown has been analyzed for the case of Australian market. The results suggest that for capital preservation, investors should expect lower returns and need to put a greater allocation on less risky assets such as cash or bond. To this end, cash and bond have provided stable long term annual returns along with contained level of annual maximum drawdowns. In contrast, when investors demand higher expected return, they should increase asset allocation into stocks (equities) market at the expense of higher maximum drawdowns. Bahasa Indonesia Abstrak : Studi ini menganalisis bauran aset optimal untuk portofolio Australia dengan tujuan investasi utama untuk pelestarian modal. Ukuran alternatif risiko penarikan maksimum tahunan telah digunakan untuk mencerminkan preferensi investor untuk pelestarian modal dibandingkan dengan ukuran risiko konvensional standar deviasi dan varians. Kontribusi dari penelitian ini adalah dua lipatan. Pertama, penelitian ini telah menempatkan perspektif yang berbeda untuk melihat risiko portofolio dalam pandangan pelestarian modal. Kedua, bobot optimal untuk campuran kelas aset yang meminimalkan penarikan maksimum tahunan telah dianalisis untuk kasus pasar Australia. Hasilnya menunjukkan bahwa untuk pelestarian modal, investor harus mengharapkan pengembalian yang lebih rendah dan perlu menempatkan alokasi yang lebih besar pada aset yang kurang berisiko seperti uang tunai atau obligasi. Untuk tujuan ini, uang tunai dan obligasi telah memberikan pengembalian tahunan jangka panjang yang stabil bersama dengan tingkat penarikan maksimum tahunan. Sebaliknya, ketika investor meminta pengembalian yang diharapkan lebih tinggi, mereka harus meningkatkan alokasi aset ke pasar saham (ekuitas) dengan mengorbankan penarikan maksimum yang lebih tinggi
{"title":"The Optimal Allocation for Capital Preservation: an Evidence Australian Portfolio","authors":"Riznaldi Akbar","doi":"10.19166/DEREMA.V13I1.605","DOIUrl":"https://doi.org/10.19166/DEREMA.V13I1.605","url":null,"abstract":"This study analyzes optimal asset mix for Australian portfolios with the main investment objective for capital preservation. An alternative measure of risk of annual maximum drawdown has been used to reflect investor preference for capital preservation as opposed to conventional risk measure of standard deviation and variance. The contribution of the study is two folds. First, this study has put different perspective to look at portfolio risk in the view of capital preservation. Second, the optimal weight for asset class mix that minimizes annual maximum drawdown has been analyzed for the case of Australian market. The results suggest that for capital preservation, investors should expect lower returns and need to put a greater allocation on less risky assets such as cash or bond. To this end, cash and bond have provided stable long term annual returns along with contained level of annual maximum drawdowns. In contrast, when investors demand higher expected return, they should increase asset allocation into stocks (equities) market at the expense of higher maximum drawdowns. Bahasa Indonesia Abstrak : Studi ini menganalisis bauran aset optimal untuk portofolio Australia dengan tujuan investasi utama untuk pelestarian modal. Ukuran alternatif risiko penarikan maksimum tahunan telah digunakan untuk mencerminkan preferensi investor untuk pelestarian modal dibandingkan dengan ukuran risiko konvensional standar deviasi dan varians. Kontribusi dari penelitian ini adalah dua lipatan. Pertama, penelitian ini telah menempatkan perspektif yang berbeda untuk melihat risiko portofolio dalam pandangan pelestarian modal. Kedua, bobot optimal untuk campuran kelas aset yang meminimalkan penarikan maksimum tahunan telah dianalisis untuk kasus pasar Australia. Hasilnya menunjukkan bahwa untuk pelestarian modal, investor harus mengharapkan pengembalian yang lebih rendah dan perlu menempatkan alokasi yang lebih besar pada aset yang kurang berisiko seperti uang tunai atau obligasi. Untuk tujuan ini, uang tunai dan obligasi telah memberikan pengembalian tahunan jangka panjang yang stabil bersama dengan tingkat penarikan maksimum tahunan. Sebaliknya, ketika investor meminta pengembalian yang diharapkan lebih tinggi, mereka harus meningkatkan alokasi aset ke pasar saham (ekuitas) dengan mengorbankan penarikan maksimum yang lebih tinggi","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41439751","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-13DOI: 10.19166/DEREMA.V13I1.797
Christina Ruth Elisabeth
The purpose of this study is to examine the determinants of tourism demands in ASEAN during the period of 2000-2015. This study uses Generalized Method of Moments (GMM) to measure the impact of tourism price, infrastructure, health, openness, government spending on education, risk of tourism and word of mouth effect to the number of tourist arrivals in ASEAN. The result shows that the significant determinants are physical investment, health, openness, risk of tourism and word of mouth effect. Meanwhile, tourism price and government expenditure on education do not significantly affect the number of tourist arrivals. This study recommends the need for ASEAN member countries to enhance cooperation in developing infrastructure, training on safety and health, trade negotiations and tourism promotion. Bahasa Indonesia Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deteminan dari permintaan turis masuk di ASEAN, sepanjang periode 2000-2015. Studi ini menggunakan model Generalized Method of Moments (GMM) untuk mengukur dampak dari harga pariwisata, infrastruktur, tingkat kesehatan, keterbukaan, pengeluaran pemerintah untuk pendidikan, resiko pariwisata dan efek word of mouth terhadap jumlah turis masuk ke ASEAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang signifikan mempengaruhi adalah investasi infrastruktur, tingkat kesehatan, keterbukaan, resiko pariwisata dan efek word of mouth. Sementara, harga pariwisata dan pengeluaran pemerintah untuk pendidikan tidak signifikan mempengaruhi jumlah turis masuk. Studi ini merekomendasikan pentingnya negara ASEAN untuk meningkatkan kerjasama dalam pengembangan infrastruktur, training keamanan dan kesehatan, meningkatkan negosiasi perdagangan dan promosi pariwisata.
{"title":"Determinan Permintaan Pariwisata di ASEAN (Analisis Data Panel Dinamis 2000-2015) [Tourism Demand Determinants in ASEAN (Dynamic Panel Data Analysis 2000-2015)]","authors":"Christina Ruth Elisabeth","doi":"10.19166/DEREMA.V13I1.797","DOIUrl":"https://doi.org/10.19166/DEREMA.V13I1.797","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to examine the determinants of tourism demands in ASEAN during the period of 2000-2015. This study uses Generalized Method of Moments (GMM) to measure the impact of tourism price, infrastructure, health, openness, government spending on education, risk of tourism and word of mouth effect to the number of tourist arrivals in ASEAN. The result shows that the significant determinants are physical investment, health, openness, risk of tourism and word of mouth effect. Meanwhile, tourism price and government expenditure on education do not significantly affect the number of tourist arrivals. This study recommends the need for ASEAN member countries to enhance cooperation in developing infrastructure, training on safety and health, trade negotiations and tourism promotion. Bahasa Indonesia Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deteminan dari permintaan turis masuk di ASEAN, sepanjang periode 2000-2015. Studi ini menggunakan model Generalized Method of Moments (GMM) untuk mengukur dampak dari harga pariwisata, infrastruktur, tingkat kesehatan, keterbukaan, pengeluaran pemerintah untuk pendidikan, resiko pariwisata dan efek word of mouth terhadap jumlah turis masuk ke ASEAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang signifikan mempengaruhi adalah investasi infrastruktur, tingkat kesehatan, keterbukaan, resiko pariwisata dan efek word of mouth. Sementara, harga pariwisata dan pengeluaran pemerintah untuk pendidikan tidak signifikan mempengaruhi jumlah turis masuk. Studi ini merekomendasikan pentingnya negara ASEAN untuk meningkatkan kerjasama dalam pengembangan infrastruktur, training keamanan dan kesehatan, meningkatkan negosiasi perdagangan dan promosi pariwisata.","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49085068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-13DOI: 10.19166/DEREMA.V13I1.790
Berto Mulia Wibawa, Geodita Woro Bramanti
The impact of globalization encourages many retailers from abroad with great capital to perform business activities especially in Indonesia. This also supported by the fashion industry which is currently growing. Unplanned purchases (or impulse buying) is an act of purchase made by consumers who previously had no plans to buy the product. This study examines how fashion involvement influences positive emotion, hedonic consumption tendency, and fashion-oriented impulse buying at the retail fashion at Galaxy Mall Surabaya. The method of this study is using conclusive descriptive design with a multiple cross-sectional and judgmental sampling type. The distribution of questionnaires was done by direct survey to 188 customers of Zara, Pull & Bear and Stradivarius aged 15-21 who made purchases in one of those three stores in the last 1 month. The results of this study showed that fashion involvement has a positive effect on positive emotion, hedonic consumption tendency, and fashion-oriented impulse buying. A hedonic consumption tendency has a positive effect on positive emotions and fashion-oriented impulse buying. Other findings show that positive emotions have no influence towards fashion-oriented impulse buying. The results also recommended that retail mix strategy can be applied by Zara, Pull & Bear and Stradivarius to maximize retail revenue from potential customers by using the advantage of impulse buying behavior. Bahasa Indonesia Abstrak: Dampak globalisasi mendorong banyak pengusaha ritel dari luar negeri dengan kemampuan kapital yang besar melakukan aktivitas bisnis di Indonesia. Hal ini didukung oleh fenomena industri fashion yang saat ini semakin berkembang di Indonesia. Pembelian tak terencana ( impulse buying ) merupakan tindakan pembelian yang dilakukan konsumen dimana sebelumnya belum ada rencana untuk membeli produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan fashion involvement, positive emotion, hedonic consumption tendency , dan fashion-oriented impulse buying pada ritel fashion di Galaxy Mall Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif konklusif dengan tipe multiple cross-sectional dan judgmental sampling . Penyebaran kuesioner telah dilakukan dengan cara survei langsung ke 188 pelanggan Zara, Pull&Bear, dan Stradivarius yang berusia 15-21 yang pernah melakukan aktivitas pembelian di salah satu dari ketiga ritel tersebut dalam 1 bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fashion involvement memiliki pengaruh positif terhadap positive emotion , hedonic consumption tendency , dan fashion-oriented impluse buying . kemudian hedonic consumption tendency memiliki pengaruh positif terhadap positif emotion dan fashion-oriented impulse buying , Temuan lainnya menunjukkan positive emotion tidak berpengaruh terhadap fashion-oriented impulse buying . Hasil penelitian ini juga merekomendasikan strategi retail mix dapat diterapkan oleh Zara, Pull&Bear, dan Stradivarius untuk memaksimalkan pend
全球化的影响促使许多拥有大量资本的国外零售商开展商业活动,特别是在印度尼西亚。这也得到了目前正在增长的时尚产业的支持。计划外购买(或冲动购买)是消费者在之前没有购买计划的情况下进行的购买行为。本研究旨在探讨时尚介入对泗水银河购物中心零售时尚的正面情绪、享乐消费倾向及时尚导向冲动购买的影响。本研究的方法是使用结论性描述性设计与多横截面和判断抽样类型。问卷的发放是通过直接调查的方式,对188名15-21岁的Zara, Pull & Bear和Stradivarius的顾客进行调查,这些顾客在过去一个月内在这三家店之一购物。本研究结果显示,时尚涉入对积极情绪、享乐消费倾向和时尚导向冲动购买有正向影响。享乐消费倾向对积极情绪和时尚导向的冲动购买有正向影响。其他研究结果表明,积极情绪对以时尚为导向的冲动购买没有影响。研究结果还建议Zara、Pull & Bear和Stradivarius可以采用零售组合策略,利用冲动购买行为的优势,最大限度地提高潜在客户的零售收入。摘要:丹帕克环球旅游(Dampak globalisasi mendorong banyak pengusaha ritel dari luar negeri dengan kemampuan)的首都,yang besar melakukan aktivitas bisnis di Indonesia。halini didukung oleh现象行业时尚杨说,这似乎是印度尼西亚的berkembang。penbelian tak terencana(冲动购买)merupakan tindakan penbelian yang dilakukan konsumen dimana sebelumnya belum and rencana untuk membeli product tersebut。Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan时尚介入,积极情绪,享乐消费倾向,但时尚导向的冲动购买。方法为:蒙古纳坎型多断面单判断抽样。Penyebaran kuesioner telah dilakukan dengan cara survei langsung ke 188 pelanggan Zara, Pull&Bear, dan Stradivarius yang berusia 15-21 yang pernah melakukan aktivitas pembelian di salah satu dari ketiga ritel terseam 1 bulan terakhir。时尚涉及积极情绪、享乐主义消费倾向、时尚导向的冲动性购买。kemudian的享乐消费倾向为积极情绪与时尚导向的冲动购买,kemudian的积极情绪与时尚导向的冲动购买。Zara、Pull&Bear、Stradivarius等品牌的零售组合是指冲动购买。
{"title":"Analisis Model Struktural Faktor-Faktor Pembentuk Fashion-Oriented Impulse Buying Produk Ritel Fashion Berdasarkan Sudut Pandang Konsumen Usia Remaja [Structural Model Analysis of Fashion-Oriented Impulse Buying of Retail Products Based on the Teenage Customer's Perspective]","authors":"Berto Mulia Wibawa, Geodita Woro Bramanti","doi":"10.19166/DEREMA.V13I1.790","DOIUrl":"https://doi.org/10.19166/DEREMA.V13I1.790","url":null,"abstract":"The impact of globalization encourages many retailers from abroad with great capital to perform business activities especially in Indonesia. This also supported by the fashion industry which is currently growing. Unplanned purchases (or impulse buying) is an act of purchase made by consumers who previously had no plans to buy the product. This study examines how fashion involvement influences positive emotion, hedonic consumption tendency, and fashion-oriented impulse buying at the retail fashion at Galaxy Mall Surabaya. The method of this study is using conclusive descriptive design with a multiple cross-sectional and judgmental sampling type. The distribution of questionnaires was done by direct survey to 188 customers of Zara, Pull & Bear and Stradivarius aged 15-21 who made purchases in one of those three stores in the last 1 month. The results of this study showed that fashion involvement has a positive effect on positive emotion, hedonic consumption tendency, and fashion-oriented impulse buying. A hedonic consumption tendency has a positive effect on positive emotions and fashion-oriented impulse buying. Other findings show that positive emotions have no influence towards fashion-oriented impulse buying. The results also recommended that retail mix strategy can be applied by Zara, Pull & Bear and Stradivarius to maximize retail revenue from potential customers by using the advantage of impulse buying behavior. Bahasa Indonesia Abstrak: Dampak globalisasi mendorong banyak pengusaha ritel dari luar negeri dengan kemampuan kapital yang besar melakukan aktivitas bisnis di Indonesia. Hal ini didukung oleh fenomena industri fashion yang saat ini semakin berkembang di Indonesia. Pembelian tak terencana ( impulse buying ) merupakan tindakan pembelian yang dilakukan konsumen dimana sebelumnya belum ada rencana untuk membeli produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan fashion involvement, positive emotion, hedonic consumption tendency , dan fashion-oriented impulse buying pada ritel fashion di Galaxy Mall Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif konklusif dengan tipe multiple cross-sectional dan judgmental sampling . Penyebaran kuesioner telah dilakukan dengan cara survei langsung ke 188 pelanggan Zara, Pull&Bear, dan Stradivarius yang berusia 15-21 yang pernah melakukan aktivitas pembelian di salah satu dari ketiga ritel tersebut dalam 1 bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fashion involvement memiliki pengaruh positif terhadap positive emotion , hedonic consumption tendency , dan fashion-oriented impluse buying . kemudian hedonic consumption tendency memiliki pengaruh positif terhadap positif emotion dan fashion-oriented impulse buying , Temuan lainnya menunjukkan positive emotion tidak berpengaruh terhadap fashion-oriented impulse buying . Hasil penelitian ini juga merekomendasikan strategi retail mix dapat diterapkan oleh Zara, Pull&Bear, dan Stradivarius untuk memaksimalkan pend","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43778700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-13DOI: 10.19166/DEREMA.V13I1.491
W. Winarto
Electronic human resource management (e-HRM) systems become more widely used by profit and non-profit organization. However, the field currently lacks sound theoretical frameworks that can be useful in addressing a key issue concerning the implementation of e-HRM systems, in particular to obtain a better understanding of the factors influencing the adoption of e-HRM systems. The objective of this paper is to provide a foundation towards the development of a theoretical framework for the implementation of e-HRM systems and develop a conceptual model that would reflect the nature of e-HRM systems’ adoption through systematic literature review. Adopting Crossan and Apaydin’s procedure of systematic review, this paper investigated 21 empirical papers of electronics human resources management, then categorized them into 4 characteristics which influence the adoption; System and technology characteristics; Organizational characteristics; User/individual characteristics, and Environmental and contextual characteristics. Finally, the e-HRM adoption research framework is drawn and based on the framework; avenues for future research are discussed. Bahasa Indonesia Abstrak : Manajemen sumber daya manusia elektronik (selanjutnya disebut dengan e-HRM) semakin banyak digunakan oleh organisasi profit dan nonprofit. Namun, bidang dan topik ini belum memiliki kerangka teori yang mapan, yang dapat digunakan untuk menganalisis isu-isu terkait penerapan e-HRM, terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi sistem e-HRM. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan landasan bagi pengembangan kerangka teoritis untuk implementasi sistem e-HRM dan mengembangkan model konseptual yang akan menggambarkan adopsi sistem e-HRM melalui tinjauan literatur sistematis. Mengadopsi prosedur dan metode Crossan dan Apaydin untuk melakukan telaah literatur secara sistematis, paper ini menyelidiki 21 publikasi empiris manajemen sumber daya manusia elektronik dari 2 database internasional; Business Source Premier dan Social Science Citation Index (SSCI), kemudian mengelompokkannya ke dalam 4 karakteristik yang mempengaruhi adopsi e-HRM; (1). Karakteristik sistem dan teknologi, (2). Karakteristik organisasi, (3). Karakteristik pengguna / individu, dan (4). Karakteristik lingkungan dan kontekstual. Paper ini juga menggambarkan kerangka penelitian adopsi e-HRM serta usulan-usulan untuk penelitian mendatang.
{"title":"Electronic Human Resources Management (e-HRM) Adoption Studies: Past and Future Research","authors":"W. Winarto","doi":"10.19166/DEREMA.V13I1.491","DOIUrl":"https://doi.org/10.19166/DEREMA.V13I1.491","url":null,"abstract":"Electronic human resource management (e-HRM) systems become more widely used by profit and non-profit organization. However, the field currently lacks sound theoretical frameworks that can be useful in addressing a key issue concerning the implementation of e-HRM systems, in particular to obtain a better understanding of the factors influencing the adoption of e-HRM systems. The objective of this paper is to provide a foundation towards the development of a theoretical framework for the implementation of e-HRM systems and develop a conceptual model that would reflect the nature of e-HRM systems’ adoption through systematic literature review. Adopting Crossan and Apaydin’s procedure of systematic review, this paper investigated 21 empirical papers of electronics human resources management, then categorized them into 4 characteristics which influence the adoption; System and technology characteristics; Organizational characteristics; User/individual characteristics, and Environmental and contextual characteristics. Finally, the e-HRM adoption research framework is drawn and based on the framework; avenues for future research are discussed. Bahasa Indonesia Abstrak : Manajemen sumber daya manusia elektronik (selanjutnya disebut dengan e-HRM) semakin banyak digunakan oleh organisasi profit dan nonprofit. Namun, bidang dan topik ini belum memiliki kerangka teori yang mapan, yang dapat digunakan untuk menganalisis isu-isu terkait penerapan e-HRM, terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi sistem e-HRM. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan landasan bagi pengembangan kerangka teoritis untuk implementasi sistem e-HRM dan mengembangkan model konseptual yang akan menggambarkan adopsi sistem e-HRM melalui tinjauan literatur sistematis. Mengadopsi prosedur dan metode Crossan dan Apaydin untuk melakukan telaah literatur secara sistematis, paper ini menyelidiki 21 publikasi empiris manajemen sumber daya manusia elektronik dari 2 database internasional; Business Source Premier dan Social Science Citation Index (SSCI), kemudian mengelompokkannya ke dalam 4 karakteristik yang mempengaruhi adopsi e-HRM; (1). Karakteristik sistem dan teknologi, (2). Karakteristik organisasi, (3). Karakteristik pengguna / individu, dan (4). Karakteristik lingkungan dan kontekstual. Paper ini juga menggambarkan kerangka penelitian adopsi e-HRM serta usulan-usulan untuk penelitian mendatang.","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48611161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-13DOI: 10.19166/DEREMA.V13I1.785
N. C. Mamuaya
The purpose of this research is to know and analyze the effect of sales promotion and store atmosphere on hedonic shopping motivation and impulsive buying of Hypermart consumers in Manado City. The method used in this research is explanatory survey method; with 175 consumers who shop at Hypermart in Manado City as sample with convenience sampling technique; primary data with data collecting technique using questionnaire instrument with Likert scale and structural equation modeling analysis technique with Lisrel 8.80 program. The result of this research shows that sales promotion has positive and significant effect on hedonic shopping motivation; store atmosphere has positive and significant effect on hedonic shopping motivation; sales promotion has positive and significant effect on impulsive buying; store atmosphere has positive and significant effect on impulsive buying; and hedonic shopping motivation has positive and significant effect on impulsive buying of Hypermart consumers in Manado City. Impulsive buying will be improved if Hypermart management in Manado City is able to increase hedonic shopping motivation with the most dominant indicator is “shopping for value”, where hedonic shopping motivation will be improved if Hypermart management in Manado City can increase sales promotion with the most dominant indicator is “sample giveaway program” and store atmosphere with the most dominant indicator is “in-store appearance”. Bahasa Indonesia Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi penjualan dan atmosfir toko terhadap motivasi belanja hedonik dan pembelian impulsif konsumen Hypermart di Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey; dengan sampel 175 orang konsumen yang berbelanja di Hypermart Kota Manado dengan teknik convenience sampling ; data primer dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dengan skala Likert dan teknik analisis structural equation modeling dengan program Lisrel 8. 8 0. Hasil penelitian menunjukkan promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belanja hedonik; atmosfir toko berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belanja hedonik; p romosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif ; a tmosfir toko berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif; dan m otivasi belanja hedonik berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif konsumen Hypermat di Kota Manado . Pembelian impulsif akan mampu ditingkatkan jika manajemen Hypermart di Kota Manado mampu meningkatkan motivasi belanja hedonik dengan indikator yang paling dominan adalah “ belanja untuk nilai” , di mana motivasi belanja hedonik akan mampu ditingkatkan jika manajemen Hypermart di Kota Manado mampu meningkatkan promosi penjualan dengan indikator yang paling dominan adalah “ program pemberian sampel ” dan atmosfir toko dengan indikator yang paling dominan adalah “interio
本研究的目的是了解和分析促销和店铺氛围对万纳多市Hypermart消费者享乐购物动机和冲动购买的影响。本研究采用的方法是解释性调查法;以在万鸦老市超级超市购物的175名消费者为样本,采用便利抽样法;原始数据采用问卷调查法,采用李克特量表进行数据收集,采用Lisrel 8.80程序进行结构方程建模分析。本研究结果显示,促销对享乐购物动机有正向显著影响;店铺氛围对享乐性购物动机有正向显著影响;促销对冲动购买有正向显著影响;店铺氛围对冲动购买有正向显著影响;享乐性购物动机对万鸦老市超级超市消费者的冲动性购买有正向显著影响。如果万纳多市的Hypermart管理层能够增加以“物有所值”为最主导指标的享乐购物动机,那么冲动购买将得到改善;如果万纳多市的Hypermart管理层能够增加以“赠品计划”为最主导指标的促销活动,以及以“店内外观”为最主导指标的店铺氛围,那么享乐购物动机将得到改善。摘要:Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui dan menganalis pengaruh promosi penjualan dan atmosstoko terhadap motivasi belanja hedonik dan pembelian impulse消费超级市场(Hypermart di Kota Manado)。Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah解释性调查;登干样品175橙消费阳berbelanja di Hypermart Kota Manado登干技术方便取样;数据primer dengan tekknik pengumpulan数据menggunakan仪器kusioner dengan skala Likert dan teknik分析结构方程建模dengan程序Lisrel 8。8 0。有一种积极的、有意义的、具有积极意义的、具有积极意义的、具有积极意义的、具有积极意义的、具有积极意义的、具有积极意义的、具有积极意义的、具有积极意义的、具有积极意义的;大气对空气质量的影响是积极的,对空气质量的影响是积极的。promosi penpenalan berpenpenarh阳性Dan显著性可以抑制penbelian冲动;一种具有积极意义的、具有积极意义的、具有消极意义的冲动;我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。Hypermart di Kota Manado mampu meningkatkan motivasi belanja hedonik dengan指标yang paling dominan adalah " program pemberian sample " dan大气toko dengan指标yang paling dominan adalah " interior toko "。
{"title":"The Effect of Sales Promotion and Store Atmosphere on Hedonic Shopping Motivation and Impulsive Buying Behavior in Hypermart Manado City","authors":"N. C. Mamuaya","doi":"10.19166/DEREMA.V13I1.785","DOIUrl":"https://doi.org/10.19166/DEREMA.V13I1.785","url":null,"abstract":"The purpose of this research is to know and analyze the effect of sales promotion and store atmosphere on hedonic shopping motivation and impulsive buying of Hypermart consumers in Manado City. The method used in this research is explanatory survey method; with 175 consumers who shop at Hypermart in Manado City as sample with convenience sampling technique; primary data with data collecting technique using questionnaire instrument with Likert scale and structural equation modeling analysis technique with Lisrel 8.80 program. The result of this research shows that sales promotion has positive and significant effect on hedonic shopping motivation; store atmosphere has positive and significant effect on hedonic shopping motivation; sales promotion has positive and significant effect on impulsive buying; store atmosphere has positive and significant effect on impulsive buying; and hedonic shopping motivation has positive and significant effect on impulsive buying of Hypermart consumers in Manado City. Impulsive buying will be improved if Hypermart management in Manado City is able to increase hedonic shopping motivation with the most dominant indicator is “shopping for value”, where hedonic shopping motivation will be improved if Hypermart management in Manado City can increase sales promotion with the most dominant indicator is “sample giveaway program” and store atmosphere with the most dominant indicator is “in-store appearance”. Bahasa Indonesia Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi penjualan dan atmosfir toko terhadap motivasi belanja hedonik dan pembelian impulsif konsumen Hypermart di Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey; dengan sampel 175 orang konsumen yang berbelanja di Hypermart Kota Manado dengan teknik convenience sampling ; data primer dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dengan skala Likert dan teknik analisis structural equation modeling dengan program Lisrel 8. 8 0. Hasil penelitian menunjukkan promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belanja hedonik; atmosfir toko berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belanja hedonik; p romosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif ; a tmosfir toko berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif; dan m otivasi belanja hedonik berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif konsumen Hypermat di Kota Manado . Pembelian impulsif akan mampu ditingkatkan jika manajemen Hypermart di Kota Manado mampu meningkatkan motivasi belanja hedonik dengan indikator yang paling dominan adalah “ belanja untuk nilai” , di mana motivasi belanja hedonik akan mampu ditingkatkan jika manajemen Hypermart di Kota Manado mampu meningkatkan promosi penjualan dengan indikator yang paling dominan adalah “ program pemberian sampel ” dan atmosfir toko dengan indikator yang paling dominan adalah “interio","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67830267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-13DOI: 10.19166/DEREMA.V13I1.706
Maria Bella, Maichal Maichal
This research aims to find out how significant the mindset, leadership, and family values influence the organizational culture of family firms. This research is a quantitative research which uses questionnaires as the data collection method. The population of this research is the students of University of Ciputra who attend the Family Business class in the odd semester of 2016 Entrepreneurship subject. There are 59 respondents’ data which fit as samples of this research and the data is processed by using the Partial Least Square (PLS) analysis method. The result of this research shows that (1) mindset significantly affects leadership, (2) leadership does not significantly affect the organizational culture of family firms, (3) mindset significantly affects family values, (4) family values significantly affect the organizational culture of family firms, (5) family values do not significantly affect leadership, (6) mindset does not significantly affect the organizational culture of family firms, and (7) the organizational culture of family firms can be formed by the leader’s mindset which are reflected through the family values believed and applied within the companies. Bahasa Indonesia Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa signifikan mindset, kepemimpinan, dan nilai keluarga berpengaruh terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Ciputra yang tergabung dalam kelas Family Business pada mata kuliah Entrepreneurship semester ganjil 2016. Terdapat 59 data responden yang dinyatakan layak untuk digunakan sebagai sampel penelitian dan data diolah dengan menggunakan metode analisis Partial Least Square (PLS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) mindset berpengaruh secara signifikan terhadap kepemimpinan, (2) kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga, (3) mindset berpengaruh secara signifikan terhadap nilai keluarga, (4) nilai keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga, (5) nilai keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepemimpinan, (6) mindset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga, (6) kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga, dan (7) budaya organisasi perusahaan keluarga dapat dibentuk oleh mindset pemimpin yang tercerminkan melalui nilai keluarga yang diyakini dan ditanamkan di dalam perusahaan.
{"title":"Pengaruh Mindset, Kepemimpinan, dan Nilai Keluarga terhadap Budaya Organisasi Perusahaan Keluarga [Influence of Mindset, Leadership, and Family Values on the Organizational Culture of Family Firms]","authors":"Maria Bella, Maichal Maichal","doi":"10.19166/DEREMA.V13I1.706","DOIUrl":"https://doi.org/10.19166/DEREMA.V13I1.706","url":null,"abstract":"This research aims to find out how significant the mindset, leadership, and family values influence the organizational culture of family firms. This research is a quantitative research which uses questionnaires as the data collection method. The population of this research is the students of University of Ciputra who attend the Family Business class in the odd semester of 2016 Entrepreneurship subject. There are 59 respondents’ data which fit as samples of this research and the data is processed by using the Partial Least Square (PLS) analysis method. The result of this research shows that (1) mindset significantly affects leadership, (2) leadership does not significantly affect the organizational culture of family firms, (3) mindset significantly affects family values, (4) family values significantly affect the organizational culture of family firms, (5) family values do not significantly affect leadership, (6) mindset does not significantly affect the organizational culture of family firms, and (7) the organizational culture of family firms can be formed by the leader’s mindset which are reflected through the family values believed and applied within the companies. Bahasa Indonesia Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa signifikan mindset, kepemimpinan, dan nilai keluarga berpengaruh terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Ciputra yang tergabung dalam kelas Family Business pada mata kuliah Entrepreneurship semester ganjil 2016. Terdapat 59 data responden yang dinyatakan layak untuk digunakan sebagai sampel penelitian dan data diolah dengan menggunakan metode analisis Partial Least Square (PLS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) mindset berpengaruh secara signifikan terhadap kepemimpinan, (2) kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga, (3) mindset berpengaruh secara signifikan terhadap nilai keluarga, (4) nilai keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga, (5) nilai keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepemimpinan, (6) mindset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga, (6) kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga, dan (7) budaya organisasi perusahaan keluarga dapat dibentuk oleh mindset pemimpin yang tercerminkan melalui nilai keluarga yang diyakini dan ditanamkan di dalam perusahaan.","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46243599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-12-25DOI: 10.19166/derema.v13i2.792
M. A. E. Yusendra, Niken Paramitasari
The objective of this study was to identify the factors affecting domestic tourist satisfaction of tourist destinations. The type of this study was a quantitative descriptive study using Cochran Q test and factor analysis of tourist satisfaction drivers factors. The result of this study showed that there were 38 attributes affecting domestic tourist satisfaction in Indonesia. The first rank was the beauty of natural attractions; the second rank was artificial tourism attractions; and, the third rank was the cost and cleanliness of facilities and environment of tourism destinations. Furthermore, all these attributes were clustered into several factors: attraction, amenities, accessibility, hospitality, and ancillary. The significance of this study is that the identified factors are beneficial for stakeholders as the indicators of customer satisfaction.Abstrak dalam Bahasa Indonesia : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan wisatawan domestik terhadap suatu destinasi wisata. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, menggunakan alat analisis Cochran Q test dan analisis faktor terhadap faktor-faktor pendorong kepuasaan wisatawan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 38 atribut yang mempengaruhi kepuasan wisatawan domestik di Indonesia. Lebih lanjut diperoleh ranking pertama ditempati oleh keindahan obyek wisata alam, ranking kedua ditempati oleh daya tarik wisata buatan dan ranking tiga ditempati oleh tingkat harga dan kebersihan fasilitas dan lingkungan destinasi wisata. Kegiatan penelitian kemudian dilanjutkan dengan pengelompokan atribut menjadi faktor-faktor, dimana ditemukan 5 faktor utama yaitu attraction, amenities, accessibility, hospitality dan ancillary. Pentingnya penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor yang teridentifikasi bermanfaat bagi para pemangku kepentingan sebagai indikator kepuasan pelanggan.
{"title":"Identifying Factors Affecting Domestic Tourist Satisfaction of Tourist Destinations in Indonesia","authors":"M. A. E. Yusendra, Niken Paramitasari","doi":"10.19166/derema.v13i2.792","DOIUrl":"https://doi.org/10.19166/derema.v13i2.792","url":null,"abstract":"The objective of this study was to identify the factors affecting domestic tourist satisfaction of tourist destinations. The type of this study was a quantitative descriptive study using Cochran Q test and factor analysis of tourist satisfaction drivers factors. The result of this study showed that there were 38 attributes affecting domestic tourist satisfaction in Indonesia. The first rank was the beauty of natural attractions; the second rank was artificial tourism attractions; and, the third rank was the cost and cleanliness of facilities and environment of tourism destinations. Furthermore, all these attributes were clustered into several factors: attraction, amenities, accessibility, hospitality, and ancillary. The significance of this study is that the identified factors are beneficial for stakeholders as the indicators of customer satisfaction.Abstrak dalam Bahasa Indonesia : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan wisatawan domestik terhadap suatu destinasi wisata. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, menggunakan alat analisis Cochran Q test dan analisis faktor terhadap faktor-faktor pendorong kepuasaan wisatawan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 38 atribut yang mempengaruhi kepuasan wisatawan domestik di Indonesia. Lebih lanjut diperoleh ranking pertama ditempati oleh keindahan obyek wisata alam, ranking kedua ditempati oleh daya tarik wisata buatan dan ranking tiga ditempati oleh tingkat harga dan kebersihan fasilitas dan lingkungan destinasi wisata. Kegiatan penelitian kemudian dilanjutkan dengan pengelompokan atribut menjadi faktor-faktor, dimana ditemukan 5 faktor utama yaitu attraction, amenities, accessibility, hospitality dan ancillary. Pentingnya penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor yang teridentifikasi bermanfaat bagi para pemangku kepentingan sebagai indikator kepuasan pelanggan.","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49194454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-09-29DOI: 10.19166/DEREMA.V12I2.478
H. Rahman
The study discusses process and implementation of knowledge sharing as the basis of learning in the innovation process that is undertaken in small and medium scale enterprises/SMEs with the contextual overview on the West Sumatran SMEs in Indonesia. As the context of the study, a specific SME in West Sumatra was taken as the case study. The study is an empirical-exploratory research where the qualitative method in terms of descriptive analysis was used as the main research approach. It also uses content analysis from the result of an in-depth interview as its main data analysis. A case study approach is used to collect data and information from the informants of the study. It can be inferred from the study that knowledge sharing has allowed an equal dissemination of information between people in the organisation of SME. Employees and owners spread information, knowledge as well as experience equally one to each other and this has led to the creation of a conducive environment in which learning processes can be smoothly undertaken. Such learning processes directly ease the innovation processes that is schemed and undertaken by the SME. Bahasa Indonesia Abstrak: Artikel ini membahas proses dan implementasi knowledge sharing sebagai sebuah dasar bagi pembelajaran dalam proses inovasi yang dterjadi pada usaha kecil dan menengah/UKM dengan konteks pada UKM di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Sebagai bagian dari konteks, maka dilakukan pemilihan UKM spesif i k yang dijadikan sebagai studi kasus. Studi ini merupakan penelitian empiris-exploratory yang menggunakan metode kualitatif dalam bentuk analisa deskriptif. Studi ini juga menggunakan analisa konten sebagai hasil dari in-depth interview untuk menganalisis data yang telah berhasil dikumpulkan. Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi dari informan penelitian. Studi ini menyimpulkan bahwa knowledge sharing akan memberikan dampak berupa adanya pembagian informasi yang merata antara sesama individu didalam UKM. Para karyawan dan pemilik UKM saling menyebarkan informasi, pengetahuan serta pengalaman secara merata pada sesamanya. Situasi ini lebih lanjut menciptakan lingkungan yang kondusif dimana proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Proses pembelajaran yang dilakukan tersebut secara langsung mempermudah proses inovasi yang direncanakan dan dilakukan oleh UKM.
本研究讨论了知识共享的过程和实施,作为中小型企业/中小企业在创新过程中学习的基础,并对印度尼西亚西苏门答腊中小企业进行了背景概述。作为研究的背景,以西苏门答腊的一家特定中小企业为案例研究。本研究是一项实证探索性研究,以描述性分析的定性方法为主要研究方法。它还使用深度访谈结果的内容分析作为主要数据分析。案例研究方法用于从研究的线人那里收集数据和信息。从研究中可以推断,知识共享使中小企业组织中的人员之间能够平等地传播信息。员工和所有者平等地相互传播信息、知识和经验,从而创造了一个有利的环境,使学习过程能够顺利进行。这种学习过程直接简化了中小企业策划和实施的创新过程。印尼摘要:本文讨论了在印度尼西亚西苏门答腊省的UKM背景下,在中小企业/中小企业的创新过程中,知识共享作为学习基础的过程和实施。作为背景的一部分,我们选择了一个具体的UKM i k作为案例研究。本研究是一项实证探索性研究,采用定性方法进行描述性分析。本研究还使用内容分析作为深入访谈的结果来分析已成功收集的数据。案例研究方法用于从研究信息提供者那里收集数据和信息。本研究得出结论,知识共享将对KMU内部个人之间广泛共享信息的存在产生影响。UKM员工和所有者相互传播信息、知识和经验。这种情况进一步创造了一个有利的环境,使学习过程能够很好地进行。所进行的学习过程直接促进了KMU计划和实施的创新过程。
{"title":"Knowledge Sharing as the Basis of Learning in Innovation Pattern in Small and Medium Scale Enterprises (SMEs)","authors":"H. Rahman","doi":"10.19166/DEREMA.V12I2.478","DOIUrl":"https://doi.org/10.19166/DEREMA.V12I2.478","url":null,"abstract":"The study discusses process and implementation of knowledge sharing as the basis of learning in the innovation process that is undertaken in small and medium scale enterprises/SMEs with the contextual overview on the West Sumatran SMEs in Indonesia. As the context of the study, a specific SME in West Sumatra was taken as the case study. The study is an empirical-exploratory research where the qualitative method in terms of descriptive analysis was used as the main research approach. It also uses content analysis from the result of an in-depth interview as its main data analysis. A case study approach is used to collect data and information from the informants of the study. It can be inferred from the study that knowledge sharing has allowed an equal dissemination of information between people in the organisation of SME. Employees and owners spread information, knowledge as well as experience equally one to each other and this has led to the creation of a conducive environment in which learning processes can be smoothly undertaken. Such learning processes directly ease the innovation processes that is schemed and undertaken by the SME. Bahasa Indonesia Abstrak: Artikel ini membahas proses dan implementasi knowledge sharing sebagai sebuah dasar bagi pembelajaran dalam proses inovasi yang dterjadi pada usaha kecil dan menengah/UKM dengan konteks pada UKM di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Sebagai bagian dari konteks, maka dilakukan pemilihan UKM spesif i k yang dijadikan sebagai studi kasus. Studi ini merupakan penelitian empiris-exploratory yang menggunakan metode kualitatif dalam bentuk analisa deskriptif. Studi ini juga menggunakan analisa konten sebagai hasil dari in-depth interview untuk menganalisis data yang telah berhasil dikumpulkan. Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi dari informan penelitian. Studi ini menyimpulkan bahwa knowledge sharing akan memberikan dampak berupa adanya pembagian informasi yang merata antara sesama individu didalam UKM. Para karyawan dan pemilik UKM saling menyebarkan informasi, pengetahuan serta pengalaman secara merata pada sesamanya. Situasi ini lebih lanjut menciptakan lingkungan yang kondusif dimana proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Proses pembelajaran yang dilakukan tersebut secara langsung mempermudah proses inovasi yang direncanakan dan dilakukan oleh UKM.","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49012184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}