Pub Date : 2022-12-23DOI: 10.22146/buletinpsikologi.65897
Padmi Dhyah Yulianti, Fendy Suhariadi, Cholichul Hadi, E. R. Surjaningrum, Dyp Sugiharto
Organisasi dalam menyongsong era industri 4.0 memiliki beragam tantangan. Salah satu tantangan sosial yang dihadapi berkaitan dengan kepemimpinan. Dari banyak teori kepemimpinan, spiritual leadership merupakan salah satu gaya baru kepemimpinan yang dapat diterapkan karena lebih berorientasi pada nilai–nilai kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengidentifikasi berbagai macam faktor spiritual leadership, serta 2) rekomendasi penerapan spiritual leadership untuk penelitian masa depan. Metode yang dipergunakan adalah telaah literatur. Hasil penelitian menyebutkan spiritual leadership memengaruhi beberapa variabel seperti misalnya: kualitas kehidupan kerja, kepuasan kerja, perilaku etis, penyimpangan perilaku di tempat kerja, spiritualitas di tempat kerja, perilaku keselamatan karyawan, budaya sekolah, kesuksesan akademis, kelelahan, keterlibatan kerja, niat karyawan untuk tetap bersama organisasi, serta rasa panggilan kerja. Rekomendasi penelitian spiritual leadership pada masa depan pada kajian metodologis serta pengembangan teori.
{"title":"Spiritual Leadership dalam Organisasi : Faktor Pengaruh dan Arah Penelitian Masa Depan","authors":"Padmi Dhyah Yulianti, Fendy Suhariadi, Cholichul Hadi, E. R. Surjaningrum, Dyp Sugiharto","doi":"10.22146/buletinpsikologi.65897","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.65897","url":null,"abstract":"Organisasi dalam menyongsong era industri 4.0 memiliki beragam tantangan. Salah satu tantangan sosial yang dihadapi berkaitan dengan kepemimpinan. Dari banyak teori kepemimpinan, spiritual leadership merupakan salah satu gaya baru kepemimpinan yang dapat diterapkan karena lebih berorientasi pada nilai–nilai kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengidentifikasi berbagai macam faktor spiritual leadership, serta 2) rekomendasi penerapan spiritual leadership untuk penelitian masa depan. Metode yang dipergunakan adalah telaah literatur. Hasil penelitian menyebutkan spiritual leadership memengaruhi beberapa variabel seperti misalnya: kualitas kehidupan kerja, kepuasan kerja, perilaku etis, penyimpangan perilaku di tempat kerja, spiritualitas di tempat kerja, perilaku keselamatan karyawan, budaya sekolah, kesuksesan akademis, kelelahan, keterlibatan kerja, niat karyawan untuk tetap bersama organisasi, serta rasa panggilan kerja. Rekomendasi penelitian spiritual leadership pada masa depan pada kajian metodologis serta pengembangan teori.","PeriodicalId":31265,"journal":{"name":"Buletin Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49363640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.22146/buletinpsikologi.64929
I. Borualogo, Sulisworo Kusdiyati, Hedi Wahyudi
Perundungan di sekolah merupakan permasalahan serius yang mempengaruhi kesehatan mental siswa. Angka perundungan di Indonesia masih tinggi, salah satunya disebabkan program intervensi pencegahan perundungan di Indonesia masih bersifat sektoral, sehingga belum berhasil memecahkan permasalahan ini. Terdapat dua program intervensi pencegahan perundungan yang telah teruji keberhasilannya secara internasional, yaitu Olweus Bullying Prevention Program dan KiVa. Tulisan ini dibuat untuk menjelaskan keunggulan dan evaluasi dari kedua program pencegahan perundungan tersebut, sehingga dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti di Indonesia yang tertarik untuk mengembangkan program intervensi pencegahan perundungan yang lebih komprehensif. Diskusi difokuskan pada proses pembuatan program intervensi pencegahan perundungan, implementasi program, serta evaluasi untuk menguji efektivitas program. Hasil kajian ini menunjukkan pentingnya mengembangkan program pencegahan perundungan berbasis sekolah yang melibatkan seluruh komponen di sekolah, terintegrasi di dalam kurikulum sekolah, bersifat nasional, dan berlangsung dalam jangka panjang. Pengujian keberhasilan program juga penting dilakukan dan sebaiknya menggunakan randomized controlled trial.
{"title":"Pelajaran Yang Didapat Dari Olweus Bullying Prevention Program dan KiVa: Review Naratif","authors":"I. Borualogo, Sulisworo Kusdiyati, Hedi Wahyudi","doi":"10.22146/buletinpsikologi.64929","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.64929","url":null,"abstract":"Perundungan di sekolah merupakan permasalahan serius yang mempengaruhi kesehatan mental siswa. Angka perundungan di Indonesia masih tinggi, salah satunya disebabkan program intervensi pencegahan perundungan di Indonesia masih bersifat sektoral, sehingga belum berhasil memecahkan permasalahan ini. Terdapat dua program intervensi pencegahan perundungan yang telah teruji keberhasilannya secara internasional, yaitu Olweus Bullying Prevention Program dan KiVa. Tulisan ini dibuat untuk menjelaskan keunggulan dan evaluasi dari kedua program pencegahan perundungan tersebut, sehingga dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti di Indonesia yang tertarik untuk mengembangkan program intervensi pencegahan perundungan yang lebih komprehensif. Diskusi difokuskan pada proses pembuatan program intervensi pencegahan perundungan, implementasi program, serta evaluasi untuk menguji efektivitas program. Hasil kajian ini menunjukkan pentingnya mengembangkan program pencegahan perundungan berbasis sekolah yang melibatkan seluruh komponen di sekolah, terintegrasi di dalam kurikulum sekolah, bersifat nasional, dan berlangsung dalam jangka panjang. Pengujian keberhasilan program juga penting dilakukan dan sebaiknya menggunakan randomized controlled trial.","PeriodicalId":31265,"journal":{"name":"Buletin Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45911716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.22146/buletinpsikologi.67715
A. Saifuddin
Psikoterapi Islam merupakan salah teknik psikoterapi yang berkembang pesat saat ini, baik di Indonesia maupun di beberapa negara lainnya. Hal ini disebabkan tingginya antusiasme para ilmuwan untuk mengembangkan psikoterapi Islam serta tingginya antusiasme masyarakat untuk menggunakannya. Studi ini bertujuan untuk merumuskan peluang dan tantangan psikoterapi Islam. Hal ini penting untuk membantu perkembangan psikoterapi Islam agar menjadi teknik psikoterapi yang lebih mapan. Dengan menggunakan metode kajian literatur dan berpikir reflektif, studi ini menemukan sejumlah peluang dan tantangan psikoterapi Islam. Peluang psikoterapi Islam adalah psikoterapi Islam menyasar pada berbagai aspek yang lebih komprehensif, berdasarkan teks keagamaan yang dianggap sempurna, serta tingginya animo masyarakat. Adapun tantangan psikoterapi Islam yaitu kualifikasi psikoterapis Islam dan etika psikoterapi Islam belum dirumuskan dengan jelas dan baku; rentan bersifat normatif dan cenderung penghakiman; berpotensi menyentuh ranah perbedaan pendapat (khilafiyah); menuntut individu menguasai ilmu ijtihad dalam memformulasikan psikoterapi Islam; terdapat sebagian hal yang kurang dapat diempiriskan dalam psikoterapi Islam; tantangan objektifikasi dan demistifikasi; ancaman objektivitas penelitian; serta kerentanan untuk terseret pada kepentingan tertentu. Sejumlah pihak terkait perlu menindaklanjuti peluang dan tantangan tersebut secara baik.
{"title":"Peluang dan Tantangan Psikoterapi Islam","authors":"A. Saifuddin","doi":"10.22146/buletinpsikologi.67715","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.67715","url":null,"abstract":"Psikoterapi Islam merupakan salah teknik psikoterapi yang berkembang pesat saat ini, baik di Indonesia maupun di beberapa negara lainnya. Hal ini disebabkan tingginya antusiasme para ilmuwan untuk mengembangkan psikoterapi Islam serta tingginya antusiasme masyarakat untuk menggunakannya. Studi ini bertujuan untuk merumuskan peluang dan tantangan psikoterapi Islam. Hal ini penting untuk membantu perkembangan psikoterapi Islam agar menjadi teknik psikoterapi yang lebih mapan. Dengan menggunakan metode kajian literatur dan berpikir reflektif, studi ini menemukan sejumlah peluang dan tantangan psikoterapi Islam. Peluang psikoterapi Islam adalah psikoterapi Islam menyasar pada berbagai aspek yang lebih komprehensif, berdasarkan teks keagamaan yang dianggap sempurna, serta tingginya animo masyarakat. Adapun tantangan psikoterapi Islam yaitu kualifikasi psikoterapis Islam dan etika psikoterapi Islam belum dirumuskan dengan jelas dan baku; rentan bersifat normatif dan cenderung penghakiman; berpotensi menyentuh ranah perbedaan pendapat (khilafiyah); menuntut individu menguasai ilmu ijtihad dalam memformulasikan psikoterapi Islam; terdapat sebagian hal yang kurang dapat diempiriskan dalam psikoterapi Islam; tantangan objektifikasi dan demistifikasi; ancaman objektivitas penelitian; serta kerentanan untuk terseret pada kepentingan tertentu. Sejumlah pihak terkait perlu menindaklanjuti peluang dan tantangan tersebut secara baik.","PeriodicalId":31265,"journal":{"name":"Buletin Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49161862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.22146/buletinpsikologi.53229
S. A. Usman
Kondisi psikologis seperti cemas, stres, hingga depresi pada mahasiswa akan berdampak terhadap motivasi belajar menjadi berkurang, prestasi akademik-pun menurun, jarang berinteraksi sosial, keputusasaan bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup. Oleh karena itu, penting untuk mencari metode alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Tujuan telaah literatur ini untuk mengetahui tentang efektivitas terapi meditasi berbasis kesadaran terhadap respons psikologis yang terjadi pada mahasiswa. Pencarian artikel melalui database berbasis elektronik dari jurnal terpublikasi melalui MEDLINE/PubMed, ScienceDirect, Cochrane library (Wiley) dengan rentang publikasi tahun 2013-2018, dari 165 artikel ditemukan lima artikel studi acak terkontrol. Studi dilakukan di beberapa Universitas dari negara yang berbeda-beda; Korea Selatan, Amerika Serikat, Norwegia, dan Tiongkok. Karakteristik responden didominasi mahasiswa berjenis kelamin wanita dengan rentang usia 18-24 tahun. Instrumen penelitian yang paling banyak digunakan: Depression, Anxiety, Stres Scale – 21 items, 39-item The Five facet mindfulness questionnaire, dan 13-item perceived medical school stres. Meditasi berbasis kesadaran dapat digunakan dalam mengurangi stres atau kecemasan serta respons psikologisnya lainnya pada mahasiswa. Intervensi ini cukup fleksibel dan cost-effective.
{"title":"“Kajian” Efektivitas Pengurangan Stres Berbasis Kesadaran terhadap Respons Psikologis Mahasiswa","authors":"S. A. Usman","doi":"10.22146/buletinpsikologi.53229","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.53229","url":null,"abstract":"Kondisi psikologis seperti cemas, stres, hingga depresi pada mahasiswa akan berdampak terhadap motivasi belajar menjadi berkurang, prestasi akademik-pun menurun, jarang berinteraksi sosial, keputusasaan bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup. Oleh karena itu, penting untuk mencari metode alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Tujuan telaah literatur ini untuk mengetahui tentang efektivitas terapi meditasi berbasis kesadaran terhadap respons psikologis yang terjadi pada mahasiswa. Pencarian artikel melalui database berbasis elektronik dari jurnal terpublikasi melalui MEDLINE/PubMed, ScienceDirect, Cochrane library (Wiley) dengan rentang publikasi tahun 2013-2018, dari 165 artikel ditemukan lima artikel studi acak terkontrol. Studi dilakukan di beberapa Universitas dari negara yang berbeda-beda; Korea Selatan, Amerika Serikat, Norwegia, dan Tiongkok. Karakteristik responden didominasi mahasiswa berjenis kelamin wanita dengan rentang usia 18-24 tahun. Instrumen penelitian yang paling banyak digunakan: Depression, Anxiety, Stres Scale – 21 items, 39-item The Five facet mindfulness questionnaire, dan 13-item perceived medical school stres. Meditasi berbasis kesadaran dapat digunakan dalam mengurangi stres atau kecemasan serta respons psikologisnya lainnya pada mahasiswa. Intervensi ini cukup fleksibel dan cost-effective.","PeriodicalId":31265,"journal":{"name":"Buletin Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49651264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.22146/buletinpsikologi.68667
Retno Pandan Arum Kusumowardhani, Rahkman Ardi, S. Handoyo, Fajrianthi Fajrianthi
Tujuan studi ini adalah melakukan telaah literatur semi sistematik tentang prototipikalitas pemimpin dalam perspektif identitas sosial. Pencarian menggunakan kata kunci “leader prototypicality” dilakukan dalam berbagai basis data (Emerald, ProQuest, Scopus, Web of Science, dan Portal Garuda) terhadap artikel yang diterbitkan selama dua dekade, dari tahun 2001 hingga 2021. Sebagai hasilnya, diperoleh tujuh puluh satu artikel yang kemudian dianalisis, data diekstraksi dan disentesis sesuai tujuan telaah literatur yang dilakukan, yaitu menjelaskan tentang: (1) pengertian prototipikalitas pemimpin, (2) pengukuran prototipikalitas pemimpin, (3) pengaruh prototipikalitas pemimpin, dan (4) keterbatasan prototipikalitas pemimpin. Pada bagian akhir dilakukan kesimpulan dengan mengajukan saran bagi penelitian kepemimpinan dalam perspektif identitas sosial berikutnya, dengan menggarisbawahi pentingnya kepengikutan.
本研究的目的是从社会认同的角度对领导者的原型性进行半系统的文献研究。在各种数据库(Emerald、ProQuest、Scopus、Web of Science和Portal Garuda)中使用关键词“原型领导者”搜索2001年至2021年发表的20年文章。结果,获得了七十一篇文章,然后对其进行了分析,根据文献的目的提取并合成了数据,即解释:(1)对领导者原型的理解,(2)领导者原型的测量,(3)领导者原型影响,以及(4)领导者原型限制。最后,通过承认包容性的重要性,建议从下一个社会身份的角度进行领导力研究。
{"title":"Prototipikalitas pemimpin dalam perspektif identitas sosial: Sebuah telaah literatur semi sistematik","authors":"Retno Pandan Arum Kusumowardhani, Rahkman Ardi, S. Handoyo, Fajrianthi Fajrianthi","doi":"10.22146/buletinpsikologi.68667","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.68667","url":null,"abstract":"Tujuan studi ini adalah melakukan telaah literatur semi sistematik tentang prototipikalitas pemimpin dalam perspektif identitas sosial. Pencarian menggunakan kata kunci “leader prototypicality” dilakukan dalam berbagai basis data (Emerald, ProQuest, Scopus, Web of Science, dan Portal Garuda) terhadap artikel yang diterbitkan selama dua dekade, dari tahun 2001 hingga 2021. Sebagai hasilnya, diperoleh tujuh puluh satu artikel yang kemudian dianalisis, data diekstraksi dan disentesis sesuai tujuan telaah literatur yang dilakukan, yaitu menjelaskan tentang: (1) pengertian prototipikalitas pemimpin, (2) pengukuran prototipikalitas pemimpin, (3) pengaruh prototipikalitas pemimpin, dan (4) keterbatasan prototipikalitas pemimpin. Pada bagian akhir dilakukan kesimpulan dengan mengajukan saran bagi penelitian kepemimpinan dalam perspektif identitas sosial berikutnya, dengan menggarisbawahi pentingnya kepengikutan.","PeriodicalId":31265,"journal":{"name":"Buletin Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48801282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.22146/buletinpsikologi.54595
Irene Cathrin Shalomnita Hale, F. Kurniawati
Until now, music therapy is still widely used to help children with autism. In this literature study, various music therapy research will be explained and explicitly given to help children with an autism spectrum disorder. This literature study using two academic electronic search engines: Taylor Francis Online dan EBSCOhost Academic Research Database. For this literature study, researcher using five research studies from abroad, and three research studies from Indonesia. Besides, this literature study is expected to help parents with autistic children, children with needs precisely, as well as music therapists, to get information about the types of therapy and to get therapy music choices that fit the goals to be achieved.
到目前为止,音乐疗法仍然被广泛用于帮助自闭症儿童。在这项文献研究中,将解释并明确提供各种音乐治疗研究,以帮助患有自闭症谱系障碍的儿童。这项文献研究使用了两个学术电子搜索引擎:Taylor Francis Online和EBSCOhost学术研究数据库。在这项文献研究中,研究人员使用了五项来自国外的研究,以及三项来自印度尼西亚的研究。此外,这项文献研究预计将帮助自闭症儿童的父母、有确切需求的儿童以及音乐治疗师,获得有关治疗类型的信息,并获得符合所要实现的目标的治疗音乐选择。
{"title":"Music Therapy in Children with Autism Spectrum Disorder: What and How","authors":"Irene Cathrin Shalomnita Hale, F. Kurniawati","doi":"10.22146/buletinpsikologi.54595","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.54595","url":null,"abstract":"Until now, music therapy is still widely used to help children with autism. In this literature study, various music therapy research will be explained and explicitly given to help children with an autism spectrum disorder. This literature study using two academic electronic search engines: Taylor Francis Online dan EBSCOhost Academic Research Database. For this literature study, researcher using five research studies from abroad, and three research studies from Indonesia. Besides, this literature study is expected to help parents with autistic children, children with needs precisely, as well as music therapists, to get information about the types of therapy and to get therapy music choices that fit the goals to be achieved.","PeriodicalId":31265,"journal":{"name":"Buletin Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46409344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-02DOI: 10.22146/buletinpsikologi.59576
Wurgan Rahadian, Abraham Sabda Respati, S. Wimbarti, Sri Koesrohmaniah
While being the most abused psychoactive substance (PS), cannabis is also the least researched PS (especially) in Indonesia. Since 24% of total PS abusers within the last year is students, we could only form an a priori on what cannabis consumption might lead to for the cognitive functions of the students. A study to explore what would happen to cognitive functions due to cannabis consumption is important. This article aims (1) to explore the effects induced by cannabis to human cognitive functions and (2) to explore which part of the brain correlated with cognitive functions affected by cannabis consumption. We conduct a literature review to answer the questions. This article shows that there is no clear conclusion whether cannabis induced positive or negative effects to human cognitive functions. It is due to various sampling technique used by the studies cited within this article. Several rationalizations stated to support our finding.
{"title":"Cognitive Deficiency in Cannabis Consumers","authors":"Wurgan Rahadian, Abraham Sabda Respati, S. Wimbarti, Sri Koesrohmaniah","doi":"10.22146/buletinpsikologi.59576","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.59576","url":null,"abstract":"While being the most abused psychoactive substance (PS), cannabis is also the least researched PS (especially) in Indonesia. Since 24% of total PS abusers within the last year is students, we could only form an a priori on what cannabis consumption might lead to for the cognitive functions of the students. A study to explore what would happen to cognitive functions due to cannabis consumption is important. This article aims (1) to explore the effects induced by cannabis to human cognitive functions and (2) to explore which part of the brain correlated with cognitive functions affected by cannabis consumption. We conduct a literature review to answer the questions. This article shows that there is no clear conclusion whether cannabis induced positive or negative effects to human cognitive functions. It is due to various sampling technique used by the studies cited within this article. Several rationalizations stated to support our finding.","PeriodicalId":31265,"journal":{"name":"Buletin Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48467441","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-02DOI: 10.22146/buletinpsikologi.64101
A. Larasati, Joevarian Hudiyana, H. Muluk
Justice is relevant in various domains of life, including the state. The social identity-based procedural justice theories (Group Value Model and Group Engagement Model) emphasize the importance of procedural justice from the authority in signaling the group’s inclusion and respect, thus increasing individuals’ cooperation and compliance. This article aims to critically review published literature using the two models in a national context, of which there were inconsistent findings regarding the role of group identification. Three issues are underlying this inconsistency. First, both models could be applied when national identity was salient, such as legal compliance (to taxation and traffic law). Second, perceived police legitimacy is a better mediator when the national identity was not salient (e. g. cooperation in counter-terrorism and crowd policing). Third, the effect of procedural justice depends on the motivation to secure identity (which is generally higher among minority/marginalized groups). As both models are strongly bound by context, the author suggests controlling police-national identity prototypicality on studies about police procedural justice, attitude toward outgroup and relational identification with the police on studies involving intergroup conflict, and uncertainty about membership status on studies toward minority groups. Hopefully, this article could contribute references and encourage related studies in Indonesia.
{"title":"How is the State Perceived as Fair? A Literature Review of Social Identity-Based Procedural Justice in the National Context","authors":"A. Larasati, Joevarian Hudiyana, H. Muluk","doi":"10.22146/buletinpsikologi.64101","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.64101","url":null,"abstract":"Justice is relevant in various domains of life, including the state. The social identity-based procedural justice theories (Group Value Model and Group Engagement Model) emphasize the importance of procedural justice from the authority in signaling the group’s inclusion and respect, thus increasing individuals’ cooperation and compliance. This article aims to critically review published literature using the two models in a national context, of which there were inconsistent findings regarding the role of group identification. Three issues are underlying this inconsistency. First, both models could be applied when national identity was salient, such as legal compliance (to taxation and traffic law). Second, perceived police legitimacy is a better mediator when the national identity was not salient (e. g. cooperation in counter-terrorism and crowd policing). Third, the effect of procedural justice depends on the motivation to secure identity (which is generally higher among minority/marginalized groups). As both models are strongly bound by context, the author suggests controlling police-national identity prototypicality on studies about police procedural justice, attitude toward outgroup and relational identification with the police on studies involving intergroup conflict, and uncertainty about membership status on studies toward minority groups. Hopefully, this article could contribute references and encourage related studies in Indonesia.","PeriodicalId":31265,"journal":{"name":"Buletin Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45841407","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-02DOI: 10.22146/buletinpsikologi.55083
W. Bostock
The purpose of this article is to establish that Kenneth E. Boulding, an economist whose work also encompassed many other disciplines, provided a valuable insight within the study of psychology. Boulding observed that while in an economic unit there is a store of financial capital which is necessary for continued existence, also in human nature there is a need for a reserve of psychic capital that is vital for the mental health of the individual and society. Psychic capital does this by providing a link consisting of positive feelings shared between the individual and the larger grouping. Boulding proposed that a coherent body of thoughts, memories, and emotions may be shared between individual and collective minds as shared psychic capital. Finally, some present-day examples are given whereby the consequences of a loss of psychic capital have been observed with particular emphasis on collective depression and suicide.
{"title":"Boulding’s Psychic Capital: The Linking of Individual and Collective Identities","authors":"W. Bostock","doi":"10.22146/buletinpsikologi.55083","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.55083","url":null,"abstract":"The purpose of this article is to establish that Kenneth E. Boulding, an economist whose work also encompassed many other disciplines, provided a valuable insight within the study of psychology. Boulding observed that while in an economic unit there is a store of financial capital which is necessary for continued existence, also in human nature there is a need for a reserve of psychic capital that is vital for the mental health of the individual and society. Psychic capital does this by providing a link consisting of positive feelings shared between the individual and the larger grouping. Boulding proposed that a coherent body of thoughts, memories, and emotions may be shared between individual and collective minds as shared psychic capital. Finally, some present-day examples are given whereby the consequences of a loss of psychic capital have been observed with particular emphasis on collective depression and suicide.","PeriodicalId":31265,"journal":{"name":"Buletin Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49539075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Teori Kontak merupakan salah satu teori Psikologi klasik yang paling banyak digunakan untuk membahas relasi antar kelompok. Beberapa ahli Psikologi Sosial mengemukakan bahwa teori ini menjadi pilihan utama dalam studi yang membahas relasi antar kelompok, terutama tentang conflik antar kelompok yang melibatkan prasangka. Meskipun demikian, bahasan tentang perkembangan Teori Kontak terutama dalam konteks Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memberi kontribusi terhadap pengetahuan baru melalui kajian literatur terkait dengan perkembangan Teori Kontak di Indonesia. Kajian literatur menunjukkan perkembangan terbaru, kelebihan dan kekurangan serta relevansi aplikasi Teori Kontak dalam konteks Indonesia yang multi kultural.
{"title":"Teori Kontak: Konsep dan Perkembangannya","authors":"Ichlas Nanang Afandi, Faturochman Faturcohman, Rahmat Hidayat","doi":"10.22146/buletinpsikologi.46193","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.46193","url":null,"abstract":"Teori Kontak merupakan salah satu teori Psikologi klasik yang paling banyak digunakan untuk membahas relasi antar kelompok. Beberapa ahli Psikologi Sosial mengemukakan bahwa teori ini menjadi pilihan utama dalam studi yang membahas relasi antar kelompok, terutama tentang conflik antar kelompok yang melibatkan prasangka. Meskipun demikian, bahasan tentang perkembangan Teori Kontak terutama dalam konteks Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memberi kontribusi terhadap pengetahuan baru melalui kajian literatur terkait dengan perkembangan Teori Kontak di Indonesia. Kajian literatur menunjukkan perkembangan terbaru, kelebihan dan kekurangan serta relevansi aplikasi Teori Kontak dalam konteks Indonesia yang multi kultural.","PeriodicalId":31265,"journal":{"name":"Buletin Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42506633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}