Domianus Namuwali, Maria Kareri Hara, Yosephina E. S. Gunawan
Background: Tuberculosis or TB was the main cause of death in infectious diseases. In 2017 there were 1.3 deaths due to TB. Globally, it was estimated that the incidence of TB disease was around 10.0 million and most prevalent in men around 5.8 million. Approximately 90% of TB patients were found in adults above 15 years old. In 2018, the number of TB sufferers in Kambaniru health center was 31 people. Objective: The purpose of this study was to identify the correlation of family social support towards the anxiety of TB patients in Kambaniru Health Center, East Sumba Regency. Methods: The research method used was a quantitative method with cross sectional design. The sampling was taken by using a total sampling technique with a sample size of 31 respondents. This research was conducted in Kambaniru Health Center from August to September 2019. Results: The results of this study found that the most respondents had moderate anxiety as many as 16 people (51.6%), the most family social support was good as many as 20 respondents (64.4%) and from the Spearman Correlation Test it was found that there was no significant correlation between family social support and the level of anxiety of TB patients in Kambaniru Health Center. Conclusion: There was no correlation between family social support and anxiety level of TB patients in Kambaniru Health Center. Keywords: family social; support, anxiety level; TB patients ABSTRAK Latar belakang: PenyakitTB Paru merupakan penyebab utama kematian pada penyakit infeksi, Pada tahun 2017 terdapat 1,3 kematian akibat penyakit TB. Secara global diperkirakan insiden penyakit TB Paru sekitar 10,0 juta dan paling banyak ditemukan pada laki-laki sekitar 5,8 juta. sekitar 90% Penderita TB Paru ditemukan pada usia dewasa ≥ 15 tahun. Pada tahun 2018 jumlah penderita TB paru di Puskesmas Kambaniru sebanyak 31 orang. Tujuan: Tujuan dari penelitian untuk mengidentifikasi hubungan dukungan social keluarga terhadap kecemasan pada penderita TB paru di Puskesmas Kambaniru Kabupaten Sumba Timur. Metode: Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan ukuran sampel 31 responden. Penilitian ini dilaksanakan di Puskemas Kambaniru pada Bulan Agustus – September 2019. Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan sedang sebanyak 16 orang (51,6%), Dukungan sosial keluarga terbanyak adalah baik sebanyak 20 responden (64,4%) dan dari hasil Uji Korelasi Spearman didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan dukungan social keluarga dengan tingkat kecemasan penderita TB Paru di Puskesmas Kambaniru. Kesimpulan: Tidak ada hubungan dukungan social keluarga dengan tingkat kecemasan penderita TB paru di Puskesmas Kambaniru. Kata kunci: dukungan sosial keluarga; tingkat kecemasan; penderita TB
背景:结核病是传染病死亡的主要原因。2017年,有1.3人死于结核病。据估计,在全球范围内,结核病的发病率约为1000万,男性发病率最高,约为580万。大约90%的结核病患者是15岁以上的成年人。2018年,Kambaniru医疗中心的结核病患者人数为31人。目的:本研究旨在了解东松巴县Kambaniru保健中心结核病患者的家庭社会支持与焦虑的相关性。方法:采用横断面设计的定量方法。抽样采用全抽样技术,样本量为31人。本研究于2019年8月至9月在Kambaniru卫生中心进行。结果:本研究结果发现,最多的被调查者有中度焦虑的多达16人(51.6%),最多的家庭社会支持良好的多达20人(64.4%),从Spearman相关检验中发现,家庭社会支持与Kambaniru健康中心结核病患者的焦虑水平无显著相关。结论:Kambaniru卫生中心结核病患者的家庭社会支持与焦虑水平无相关性。关键词:家庭社会;支持,焦虑程度;【摘要】Latar belakang: PenyakitTB Paru merupakan penyebab utama kematian pada penyakit infeksi, pada tahun 2017 terdapat 1,3 kematian akibat penyakit TB。Secara global diperkirakan inside penyakit TB Paru sekitar 10,0 juta, paling banyak ditemukan pada laki-laki sekitar 5,8 juta。sekitar 90%, pederita TB, Paru, ditemukan, pada, dewa≥15 tahun。Pada tahun 2018 jumlah penderita TB paru di Puskesmas Kambaniru sebanyak 31橙色。图胡安:图胡安dari penelitian untuk menguntuk mengunk dukungan social keluarga terhadap kecemasan pada penderita TB paru di Puskesmas Kambaniru Kabupaten Sumba Timur。方法:方法是:方法是对阳根根的定量分析,方法是对阳根根的定量分析。彭甘比兰样本dilakukan dengan teknik总样本dengan ukuran样本31响应。Penilitian ini dilaksanakan di Puskemas Kambaniru pada Bulan Agustus - 2019年9月。Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar respondmengalami kecemasan sedang sebanyak 16 orang (51.6%), Dukungan social keluarga terbanyak adalah baik sebanyak 20 respondanger (64.4%) dan dari Hasil Uji Korelasi Spearman didapatkan tidak ada hubungan yang signikan Dukungan social keluarga dengan tingkat kecemasan penderita TB Paru di Puskesmas Kambaniru。kudakada hubungan dukungan social keluarga dengan tingkat kecemasan penderita TB paru di Puskesmas Kambaniru。Kata kunci: dukungan social keluarga;tingkat kecemasan;penderita结核病
{"title":"Dukungan Sosial Keluarga dan Tingkat Kecemasan Penderita TB Paru di Puskesmas Kambaniru Kabupaten Sumba Timur","authors":"Domianus Namuwali, Maria Kareri Hara, Yosephina E. S. Gunawan","doi":"10.33846/SF11415","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/SF11415","url":null,"abstract":"Background: Tuberculosis or TB was the main cause of death in infectious diseases. In 2017 there were 1.3 deaths due to TB. Globally, it was estimated that the incidence of TB disease was around 10.0 million and most prevalent in men around 5.8 million. Approximately 90% of TB patients were found in adults above 15 years old. In 2018, the number of TB sufferers in Kambaniru health center was 31 people. Objective: The purpose of this study was to identify the correlation of family social support towards the anxiety of TB patients in Kambaniru Health Center, East Sumba Regency. Methods: The research method used was a quantitative method with cross sectional design. The sampling was taken by using a total sampling technique with a sample size of 31 respondents. This research was conducted in Kambaniru Health Center from August to September 2019. Results: The results of this study found that the most respondents had moderate anxiety as many as 16 people (51.6%), the most family social support was good as many as 20 respondents (64.4%) and from the Spearman Correlation Test it was found that there was no significant correlation between family social support and the level of anxiety of TB patients in Kambaniru Health Center. Conclusion: There was no correlation between family social support and anxiety level of TB patients in Kambaniru Health Center. \u0000Keywords: family social; support, anxiety level; TB patients \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Latar belakang: PenyakitTB Paru merupakan penyebab utama kematian pada penyakit infeksi, Pada tahun 2017 terdapat 1,3 kematian akibat penyakit TB. Secara global diperkirakan insiden penyakit TB Paru sekitar 10,0 juta dan paling banyak ditemukan pada laki-laki sekitar 5,8 juta. sekitar 90% Penderita TB Paru ditemukan pada usia dewasa ≥ 15 tahun. Pada tahun 2018 jumlah penderita TB paru di Puskesmas Kambaniru sebanyak 31 orang. Tujuan: Tujuan dari penelitian untuk mengidentifikasi hubungan dukungan social keluarga terhadap kecemasan pada penderita TB paru di Puskesmas Kambaniru Kabupaten Sumba Timur. Metode: Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan ukuran sampel 31 responden. Penilitian ini dilaksanakan di Puskemas Kambaniru pada Bulan Agustus – September 2019. Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan sedang sebanyak 16 orang (51,6%), Dukungan sosial keluarga terbanyak adalah baik sebanyak 20 responden (64,4%) dan dari hasil Uji Korelasi Spearman didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan dukungan social keluarga dengan tingkat kecemasan penderita TB Paru di Puskesmas Kambaniru. Kesimpulan: Tidak ada hubungan dukungan social keluarga dengan tingkat kecemasan penderita TB paru di Puskesmas Kambaniru. \u0000Kata kunci: dukungan sosial keluarga; tingkat kecemasan; penderita TB","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86254097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Unintentional injury in children is a global problem that often occurs in all countries in the world. Various prevention efforts need to be done by all relevant stakeholders to reduce the number of unintentional injuries in children. The purpose of this study was to identify the effect of interventions on the prevention of unintentional injuries on children under 5 years (toddlers). A literature study with descriptive analysis was used in this study. Articles were obtained through an online database search on the ScienceDirect, Wiley, Sage, ProQuest, Google scholar databases published from 2015 to 2020. This study identified 48 articles and 9 articles met the inclusion criteria. The results of the study identified that in general all articles (n = 7) showed a positive effect on injury prevention in children, 1 article did not clearly illustrate its effect on prevention of child injury, 1 article had no effect on prevention of child injury. Future studies need to consider various risk factors that influence the effectiveness of an intervention in order to get positive results. Keywords: injury prevention; toddlers; unintentional child injury ABSTRAK Cedera yang tidak disengaja pada anak merupakan masalah global yang bayak terjadi di seluruh negara di dunia. Berbagai upaya pencegahan perlu dilakukan oleh semua stakeholder terkait untuk menekan angka kejadian cedera yang tidak disengaja pada anak. Tujuan studi ini adalah megidentifikasi pengaruh intervensi terhadap pencegahan cedera yang tidak disengaja pada anak di bawah 5 tahun (balita). Metode studi literatur dengan analisis deskriptif digunakan dalam studi ini. Artikel diperoleh melalui penelusuran online database ScienceDirect, Wiley, Sage, ProQuest, Google scholar yang terbit dari 2015 hingga 2020. Studi ini mengidentifikasi 48 artikel serta 9 artikel memenuhi kriteria inklusi. Hasil studi mengidentfikasi bahwa secara umum semua artikel (n=7) menunjukkan dampak positif terhadap pencegahan cedera pada anak, 1 artikel tidak tergambar jelas pengaruhnya terhadap pencegahan cedera anak, 1 artikel tidak berpengaruh terhadap pencegahan cedera anak. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangakan berbagai faktor risiko yang mempengaruhi efektifitas suatu intervensi agar mendapatkan hasil yang positif. Kata kunci: balita; cedera yang tidak disengaja pada anak; pencegahan cedera
儿童意外伤害是一个全球性问题,经常发生在世界各国。所有相关利益攸关方需要作出各种预防努力,以减少儿童意外伤害的数量。本研究的目的是确定干预措施对预防5岁以下儿童(幼儿)意外伤害的影响。本研究采用文献研究和描述性分析。通过对2015年至2020年发表的ScienceDirect、Wiley、Sage、ProQuest、Google scholar数据库进行在线数据库检索获得文章。本研究共纳入48篇文献,其中9篇符合纳入标准。研究结果发现,总体上所有的文章(n = 7)都显示了对儿童伤害预防的积极作用,1篇文章没有明确说明其对儿童伤害预防的作用,1篇文章没有对儿童伤害预防的作用。未来的研究需要考虑影响干预有效性的各种风险因素,以获得积极的结果。关键词:伤害预防;蹒跚学步;【摘要】儿童意外伤害:儿童意外伤害与儿童意外伤害的关系。Berbagai upaya penegahan perlu dilakukan oleh semua利益相关者terkait untuk menekan angka kejadian cedera yang tidak disengaja padanak。图juan studini adalah megidentifikasi pengaruh intervensi terhadap penegahan cedera yang tidak disengaja pada anak di bawah 5 tahun (balita)。方法研究文献登根分析报告[j]。在线数据库ScienceDirect, Wiley, Sage, ProQuest, Google scholar yang terbit dari 2015 hinga 2020。研究了48种不同种类的微孔,9种微孔的显微特征。Hasil study mengidentfikasi bahwa secara umum semua artikel (n=7) menunjukkan dampak positive . terhadap pencegahan cedera pada anak, 1 artikel tidak tergambar jelas pengaruhnya penarahan cedera anak, 1 artikel tidak berpengaruh terhadap penegahan cedera anak。Penelitian selanjutnya perlu成员perpernakakan berbagai因子risiko yang mempengaruhi效应为suatu intersi agar mendapatkan hasil yang阳性。Kata kunci: balita;【翻译】:Cedera Yang tidak disengaja pada anak;pencegahan cedera
{"title":"Intervensi Dalam Pencegahan Cedera yang Tidak Disengaja pada Balita","authors":"Iin Suryatmana, A. Setiawan","doi":"10.33846/SF11407","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/SF11407","url":null,"abstract":"Unintentional injury in children is a global problem that often occurs in all countries in the world. Various prevention efforts need to be done by all relevant stakeholders to reduce the number of unintentional injuries in children. The purpose of this study was to identify the effect of interventions on the prevention of unintentional injuries on children under 5 years (toddlers). A literature study with descriptive analysis was used in this study. Articles were obtained through an online database search on the ScienceDirect, Wiley, Sage, ProQuest, Google scholar databases published from 2015 to 2020. This study identified 48 articles and 9 articles met the inclusion criteria. The results of the study identified that in general all articles (n = 7) showed a positive effect on injury prevention in children, 1 article did not clearly illustrate its effect on prevention of child injury, 1 article had no effect on prevention of child injury. Future studies need to consider various risk factors that influence the effectiveness of an intervention in order to get positive results. \u0000Keywords: injury prevention; toddlers; unintentional child injury \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Cedera yang tidak disengaja pada anak merupakan masalah global yang bayak terjadi di seluruh negara di dunia. Berbagai upaya pencegahan perlu dilakukan oleh semua stakeholder terkait untuk menekan angka kejadian cedera yang tidak disengaja pada anak. Tujuan studi ini adalah megidentifikasi pengaruh intervensi terhadap pencegahan cedera yang tidak disengaja pada anak di bawah 5 tahun (balita). Metode studi literatur dengan analisis deskriptif digunakan dalam studi ini. Artikel diperoleh melalui penelusuran online database ScienceDirect, Wiley, Sage, ProQuest, Google scholar yang terbit dari 2015 hingga 2020. Studi ini mengidentifikasi 48 artikel serta 9 artikel memenuhi kriteria inklusi. Hasil studi mengidentfikasi bahwa secara umum semua artikel (n=7) menunjukkan dampak positif terhadap pencegahan cedera pada anak, 1 artikel tidak tergambar jelas pengaruhnya terhadap pencegahan cedera anak, 1 artikel tidak berpengaruh terhadap pencegahan cedera anak. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangakan berbagai faktor risiko yang mempengaruhi efektifitas suatu intervensi agar mendapatkan hasil yang positif. \u0000Kata kunci: balita; cedera yang tidak disengaja pada anak; pencegahan cedera","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81029909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Difya Rismawati Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya; difyarismawati14@gmail.com (koresponden) Imam Thohari Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya Fitri Rochmalia Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya ABSTRACT Pistia stratiotes L. is one of the phytoremediator plants. Pistia stratiotes L. are able to grab the mud using their roots and produce excess nutrients that cause pollution. This absorption occurs because the substance is chelate or phythocelatin which is excreted by the root tissue of apu wood. Pistia stratiotes L. in reducing levels of BOD5 and COD in tofu industry waste. The research method used a type of pre-experimental research with one group pre-post test design. Phytoremediation media of tofu industry water was then treated for 15 days using Kayu apu (Pistia stratiotes L.), that was 14 mg/cm2, 25 mg/cm2 and 35 mg/cm2. The results of the study were analyzed analytically using One Way Anova. The most optimal plant density in reducing levels of BOD5 and COD was the density of 35 mg /cm2 with an effectiveness value of BOD5 of 80.7% equivalent to 41.05 mg /l and COD of 82.02% equivalent to 91.74 mg /l. Industrial owners can use woody plants as phytoremediator agents to reduce levels of BOD5 and COD pollutants. Keywords: density; Pistia stratiotes L.; tofu industry waste ABSTRAK Kayu apu (Pistia stratiotes L.) adalah salah satu tumbuhan fitoremediator Tanaman kayu apu mampu mencengkeram lumpur dengan berkas akarnya dan menyerap kelebihan zat hara yang menyebabkan pencemaran. Penyerapan ini terjadi karena zat khelat atau phythocelatin yang diekskresikan oleh jaringan akar kayu apu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) dalam menurunkan kadar BOD5 dan COD pada limbah industri tahu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-experimental dengan rancangan penelitian One Group Pre-Post Test Design. Media fitoremediasi berupa limbah cair industri tahu kemudian dilakukan treatment selama 15 hari menggunakan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) yaitu 14 mg/ cm2, 25 mg/cm2 dan 35 mg/cm2. Hasil penelitian dilakukan analisis data secara analitik menggunakan uji beda (One Way Anova). Kerapatan tanaman yang paling optimal dalam menurunkan kadar BOD5 dan COD yaitu kerapatan 35 mg/cm2 dengan nilai efektivitas BOD5 sebesar 80,7 % setara dengan 41,05 mg/l dan COD sebesar 82,02 % setara dengan 91,74 mg/l. Pemilik industri tahu dapat memanfaatkan tanaman kayu apu sebagai agen fitoremediator untuk menurunkan kadar pencemar BOD5 dan COD. Kata kunci: kerapatan; Pistia stratiotes L.; limbah cair industri tahu
Difya Rismawati Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya;【摘要】水韭属(Pistia stratiotes L.)是植物修复植物之一。层状Pistia L.能够用它们的根抓住泥土,产生多余的营养物质,造成污染。这种吸收的发生是因为该物质是螯合物或植钙素,由apu木的根组织排泄。鱼皮草在降低豆腐工业废弃物中BOD5和COD水平中的作用。研究方法采用一组前-后试验设计的预实验研究。采用14 mg/cm2、25 mg/cm2和35 mg/cm2的植物修复介质卡玉apu (Pistia stratiotes L.)处理豆腐工业废水15 d。采用单因素方差分析对研究结果进行分析。降低BOD5和COD的最佳密度为35 mg /cm2, BOD5效值为80.7%,相当于41.05 mg /l, COD效值为82.02%,相当于91.74 mg /l。工业业主可以使用木本植物作为植物修复剂来降低BOD5和COD污染物的水平。关键词:密度;蜜苣苔;【摘要】豆腐渣(Pistia stratiotes L.) adalah salah satu tumbuhan fitoremediator Tanaman Kayu apu mampu menengkeram吉隆坡dengan berkas akarya dan menyerap kelelebihan zat hara yang menyebabkan pencemaran。Penyerapan ini terjadi karena zat khelat atau phythcelatin yang diekskresikan oljingan akar kayu apu。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) dalam menurunkan kadar BOD5 dan COD pada limbah industrii tahu。peneltian ini menggunakan jenis peneltian预实验dengan rancancan peneltian一组前后试验设计媒体fitoremediasi berupa limbah以下简称industri tahu kemudian dilakukan治疗selama 15哈里menggunakan tanaman kayu apu(水浮莲stratiotes l .) yaitu 14毫克/平方厘米,25 mg / cm2丹35毫克/平方厘米。Hasil penelitian dilakukan分析数据secara analitik menggunakan uji beda(单向方差分析)。Kerapatan tanaman yang paling最佳dalam menurunkan kadar BOD5 dan COD yitu Kerapatan 35 mg/cm2 dendenan nilai efektivitas BOD5 sebesar 80, 7% sebesar 41,05 mg/l sebesar 82, 02% sebesar 91,74 mg/l。Pemilik工业,如:pilik工业,如:pilik工业,如:pilik工业,如:pilik工业,如:pilik工业,如:pilik工业,如:pilik工业,如:pilik工业,如:pilik工业,如:pilik工业,如:pilik工业。Kata kunci:卡拉帕坦;蜜苣苔;林巴椅子工业塔胡
{"title":"Efektivitas Tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) dalam Menurunkan Kadar BOD5 dan COD Limbah Cair Industri Tahu","authors":"Difya Rismawati, Imam Thohari, Fitri Rochmalia","doi":"10.33846/SF11219","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/SF11219","url":null,"abstract":"Difya Rismawati \u0000Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya; difyarismawati14@gmail.com (koresponden) \u0000Imam Thohari \u0000Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya \u0000Fitri Rochmalia \u0000Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000 \u0000Pistia stratiotes L. is one of the phytoremediator plants. Pistia stratiotes L. are able to grab the mud using their roots and produce excess nutrients that cause pollution. This absorption occurs because the substance is chelate or phythocelatin which is excreted by the root tissue of apu wood. Pistia stratiotes L. in reducing levels of BOD5 and COD in tofu industry waste. The research method used a type of pre-experimental research with one group pre-post test design. Phytoremediation media of tofu industry water was then treated for 15 days using Kayu apu (Pistia stratiotes L.), that was 14 mg/cm2, 25 mg/cm2 and 35 mg/cm2. The results of the study were analyzed analytically using One Way Anova. The most optimal plant density in reducing levels of BOD5 and COD was the density of 35 mg /cm2 with an effectiveness value of BOD5 of 80.7% equivalent to 41.05 mg /l and COD of 82.02% equivalent to 91.74 mg /l. Industrial owners can use woody plants as phytoremediator agents to reduce levels of BOD5 and COD pollutants. \u0000Keywords: density; Pistia stratiotes L.; tofu industry waste \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Kayu apu (Pistia stratiotes L.) adalah salah satu tumbuhan fitoremediator Tanaman kayu apu mampu mencengkeram lumpur dengan berkas akarnya dan menyerap kelebihan zat hara yang menyebabkan pencemaran. Penyerapan ini terjadi karena zat khelat atau phythocelatin yang diekskresikan oleh jaringan akar kayu apu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) dalam menurunkan kadar BOD5 dan COD pada limbah industri tahu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-experimental dengan rancangan penelitian One Group Pre-Post Test Design. Media fitoremediasi berupa limbah cair industri tahu kemudian dilakukan treatment selama 15 hari menggunakan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) yaitu 14 mg/ cm2, 25 mg/cm2 dan 35 mg/cm2. Hasil penelitian dilakukan analisis data secara analitik menggunakan uji beda (One Way Anova). Kerapatan tanaman yang paling optimal dalam menurunkan kadar BOD5 dan COD yaitu kerapatan 35 mg/cm2 dengan nilai efektivitas BOD5 sebesar 80,7 % setara dengan 41,05 mg/l dan COD sebesar 82,02 % setara dengan 91,74 mg/l. Pemilik industri tahu dapat memanfaatkan tanaman kayu apu sebagai agen fitoremediator untuk menurunkan kadar pencemar BOD5 dan COD. \u0000Kata kunci: kerapatan; Pistia stratiotes L.; limbah cair industri tahu","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"72 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85400057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agostinha Soares, Kusnanto Kusnanto, N. D. Kurniawati
Background: Communication is an important element of quality care that can help build a nurse-patient relationship. Good nurse-patient communication has the potential to increase patient understanding of treatment plans and reduce behaviors that lead to poor outcomes. Not appreciating the importance of people-centered communication and improper communication training can result in unsatisfactory communication performance. Objective: Knowing the effect of therapeutic communication training on patient satisfaction Methods: The database used in this systematic review were taken from Scopus, Science direct, Proquest and Pubmed, journals were limited to the 2013-2019 publication year in the area of nursing medicine journals, as well as English journals. This systematic review used 9 articles that fitted the inclusion criteria. Critical appraisal and data extraction were performed independently by two different authors, there was a difference in results, the consensus was opted to solve the differences. Results: From 9 selected articles found that training varies between 50%-80% there was an influence on patient satisfaction. Therapeutic communication training had a positive impact on hospital services. Conclusion: Therapeutic communication training improves skills, encourages, supports, strengthens therapeutic communication, communication training reduces poor nurse interaction behavior and can increase patient satisfaction. Keywords: training; therapeutic communication; patient's satisfaction ABSTRAK Latar belakang: Komunikasi adalah elemen penting dari perawatan yang berkualitas dapat membantu membangun hubungan perawat-pasien. Komunikasi perawat-pasien yang baik memiliki potensi untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang rencana perawatan dan mengurangi perilaku yang mengarah pada hasil yang buruk. Kurang menghargai pentingnya komunikasi yang berpusat pada orang dan pelatihan komunikasi yang tidak tepat dapat mengakibatkan kinerja komunikasi yang tidak memuaskan. Tujuan: Mengetahui pengaruh pelatihan komunikasi terapeutik terhadap kepuasan pasien Metode: Database yang digunakan dalam systematic review ini adalah scopus, science direct, proques dan pubmed, journal dibatasi dengan tahun publikasi 2013-2019 dengan area jurnal nursing medicine, serta jurnal berbahasa Inggris. Systematic review ini menggunakan 9 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Telaah artikel dan ekstraksi data dilakukan secara terpisah oleh dua peneliti, jika terdapat perbedaan, maka hasil diambil secara consensus. Hasil Dari 9 artikel terpilih ditemukan bahwa pelatihan bervariasi antara50%-80% ada pengaruh terhadap kepuasan pasien. Pelatihan komunikasi terapeutik memberikan dampak yang positif terhadap pelayanan rumah sakit. Simpulan: pelatihan komunikasi terapeutik meningkatkan keterampilan, mendorong, mendukung, memperkuat komunikasi terapeutik, pelatihan komunikasi mengurangi perilaku interaksi perawat yang buruk dan bisa meningkatkan kepuasan pasien Kata kunci
背景:沟通是优质护理的重要组成部分,有助于建立护患关系。良好的护患沟通有可能增加患者对治疗计划的理解,减少导致不良结果的行为。没有意识到以人为本的沟通的重要性,沟通培训不当,会导致沟通效果不理想。目的:了解治疗性沟通培训对患者满意度的影响方法:本系统评价数据库来源于Scopus、Science direct、Proquest和Pubmed,期刊限于2013-2019年护理医学领域期刊,以及英文期刊。本系统综述使用了9篇符合纳入标准的文章。批判性评价和数据提取由两位不同的作者独立进行,结果存在差异,选择共识来解决差异。结果:从选取的9篇文章中发现,培训对患者满意度的影响在50%-80%之间。治疗性沟通培训对医院服务有积极影响。结论:治疗性沟通培训提高了技能,鼓励、支持了治疗性沟通,加强了治疗性沟通,沟通培训减少了护士不良互动行为,提高了患者满意度。关键词:培训;治疗性沟通;【摘要】患者满意度:Komunikasi adalah element penting dari perawatan yang berkualitas dapat membantu membangan hubungan perawatan - pasen。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Kurang menghargai pentingnya komunikasi yang berpusat pada orang danpelatihan komunikasi yang tidak tepat patat mengakibatkan kinerja komunikasi yang tidak memuaskan。方法:数据库yang digunakan dalam系统评价ini adalah scopus, science direct,问题dan pubmed, journal dibatasi dengan tahun publikas2013 -2019 dengan area journal nursing medicine, serta berbahasa Inggris。《孟古那坎》9篇文献的系统评价。电信行业的数据分析与数据分析是一致的,电信行业的数据分析与数据分析是一致的,电信行业的数据分析是一致的。Hasil Dari 9 artikel terpilih ditemukan bahwa pelatihan bervariasi antara50 -80% ada pengaruh terhadap kepuasan pasien。人民军人民军人民军党团成员丹帕克·杨积极评价人民军人民军。Simpulan: pelatihan komunikasi terapeutik meningkatkan keterampilan, mendorong, mendukung, memperkuat komunikasi terapeutik, pelatihan komunikasi mengurangi peraku interaksi perawat yang buruk dan bisa meningkatkan kepuasan pasen Kata kunci: pelatihan;komunikasi terapeutik;kepuasan pasien
{"title":"Pengaruh Pelatihan Komunikasi Terapeutik terhadap Kepuasan Pasien : A Systematic Review","authors":"Agostinha Soares, Kusnanto Kusnanto, N. D. Kurniawati","doi":"10.33846/sf11203.","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/sf11203.","url":null,"abstract":"Background: Communication is an important element of quality care that can help build a nurse-patient relationship. Good nurse-patient communication has the potential to increase patient understanding of treatment plans and reduce behaviors that lead to poor outcomes. Not appreciating the importance of people-centered communication and improper communication training can result in unsatisfactory communication performance. Objective: Knowing the effect of therapeutic communication training on patient satisfaction Methods: The database used in this systematic review were taken from Scopus, Science direct, Proquest and Pubmed, journals were limited to the 2013-2019 publication year in the area of nursing medicine journals, as well as English journals. This systematic review used 9 articles that fitted the inclusion criteria. Critical appraisal and data extraction were performed independently by two different authors, there was a difference in results, the consensus was opted to solve the differences. Results: From 9 selected articles found that training varies between 50%-80% there was an influence on patient satisfaction. Therapeutic communication training had a positive impact on hospital services. Conclusion: Therapeutic communication training improves skills, encourages, supports, strengthens therapeutic communication, communication training reduces poor nurse interaction behavior and can increase patient satisfaction. \u0000Keywords: training; therapeutic communication; patient's satisfaction \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Latar belakang: Komunikasi adalah elemen penting dari perawatan yang berkualitas dapat membantu membangun hubungan perawat-pasien. Komunikasi perawat-pasien yang baik memiliki potensi untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang rencana perawatan dan mengurangi perilaku yang mengarah pada hasil yang buruk. Kurang menghargai pentingnya komunikasi yang berpusat pada orang dan pelatihan komunikasi yang tidak tepat dapat mengakibatkan kinerja komunikasi yang tidak memuaskan. Tujuan: Mengetahui pengaruh pelatihan komunikasi terapeutik terhadap kepuasan pasien Metode: Database yang digunakan dalam systematic review ini adalah scopus, science direct, proques dan pubmed, journal dibatasi dengan tahun publikasi 2013-2019 dengan area jurnal nursing medicine, serta jurnal berbahasa Inggris. Systematic review ini menggunakan 9 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Telaah artikel dan ekstraksi data dilakukan secara terpisah oleh dua peneliti, jika terdapat perbedaan, maka hasil diambil secara consensus. Hasil Dari 9 artikel terpilih ditemukan bahwa pelatihan bervariasi antara50%-80% ada pengaruh terhadap kepuasan pasien. Pelatihan komunikasi terapeutik memberikan dampak yang positif terhadap pelayanan rumah sakit. Simpulan: pelatihan komunikasi terapeutik meningkatkan keterampilan, mendorong, mendukung, memperkuat komunikasi terapeutik, pelatihan komunikasi mengurangi perilaku interaksi perawat yang buruk dan bisa meningkatkan kepuasan pasien \u0000Kata kunci","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89037309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reproductive health is one of the problems that occur in adolescent life. Adolescents who have never been exposed to information about reproductive health from an early age are the main causes of these problems. Reproductive health service facilities for adolescents are available at the Puskesmas, but have not been properly utilized by adolescents. The purpose of this study was to determine the relationship of adolescent characteristics with the utilization of adolescent reproductive health services. The method used is descriptive. The sampling technique used was random sampling, as many as 370 teenagers who had used reproductive health services. Results. There is a relationship of age (p value 0.01), parental past education (p value 0.02), and parental income (p value 0.01) with the use of adolescent reproductive health services. Research recommendations are expected that community nurses can increase the scope of visits both at school and in families with adolescents so that adolescents are more exposed to information about reproductive health and are able to make use of available reproductive health services optimally. Keywords: characteristics; adolescents; reproductive health; utilization of reproductive services ABSTRAK Kesehatan reproduksi menjadi salah satu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan remaja. Remaja yang tidak pernah terpapar informasi mengenai kesehatan reproduksi sejak dini menjadi penyebab utama timbulnya masalah tersebut. Fasilitas layanan kesehatan reproduksi untuk remaja telah tersedia di Puskesmas, namun belum dimanfaatkan dengan baik oleh remaja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik remaja dengan pemanfaatan layanan kesehatan reproduksi remaja. Metode yang digunakan adalah deskriftif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, sebanyak 370 remaja yang pernah memanfaatkan layanan kesehatan reproduksi. Hasil. Terdapat hubungan usia (p value 0,01), pendidikan terakhir orangtua (p value 0,02), dan penghasilan orangtua (p value 0,01) dengan pemanfaatan layanan kesehatan reproduksi remaja. Rekomendasi penelitian diharapkan perawat komunitas mampu meningkatkan cakupan kunjungan baik di sekolah maupun di keluarga dengan anak remaja agar remaja lebih terpapar informasi mengenai kesehatan reproduksi serta mampu memanfaatkan layanan kesehatan reproduksi yang tersedia secara optimal. Kata kunci: karakteristik; remaja; kesehatan reproduksi; pemanfaatan layanan reproduksi
生殖健康是青少年生活中出现的问题之一。青少年从小就没有接触过有关生殖健康的信息,这是造成这些问题的主要原因。在Puskesmas有青少年生殖健康服务设施,但青少年没有得到适当的利用。本研究的目的是确定青少年特征与青少年生殖健康服务的利用之间的关系。使用的方法是描述性的。使用的抽样技术是随机抽样,多达370名青少年使用了生殖健康服务。结果。年龄(p值0.01)、父母过去教育程度(p值0.02)和父母收入(p值0.01)与青少年生殖健康服务的使用存在关系。预期研究建议,社区护士可以扩大在学校和有青少年的家庭的访问范围,使青少年更多地了解有关生殖健康的信息,并能够以最佳方式利用现有的生殖健康服务。关键词:特征;青少年;生殖健康;生殖服务的利用:生殖服务的利用:生殖服务的利用。中国日报网讯:中国日报网讯:中国日报网讯:中国日报网讯:中国日报网讯:意大利人的生活方式和生活方式是相同的,他们的生活方式和生活方式是相同的。土娟penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik remaja dengan pmanfaatan layanan kesehatan reduksi remaja。Metode yang digunakan adalah deskriff。随机抽样,随机抽样,随机抽样,随机抽样,随机抽样。Hasil。Terdapat hubungan usia (p值0.01),pendidikan terakhir orangtua (p值0.02),dan penghasilan orangtua (p值0.01),dengan pmanfaatan layanan和kesehatan reduksi remaja。Rekomendasi penelitian diharapkan perawat komunitas mampu meningkatkan cakupan kunjungan baik di sekolah maupun di keluarga dengan anak remaja agar remaja lebih terpapar informasmengenai kesehatan reduksi yang tersedia secara optimal。空手道;remaja;kesehatan reproduksi;Pemanfaatan layanan reduksi
{"title":"Karakteristik Remaja yang Memanfaatkan Layanan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1","authors":"Annisa Febriana, S. Mulyono, Widyatuti Widyatuti","doi":"10.33846/SF.V11I3.578","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/SF.V11I3.578","url":null,"abstract":"Reproductive health is one of the problems that occur in adolescent life. Adolescents who have never been exposed to information about reproductive health from an early age are the main causes of these problems. Reproductive health service facilities for adolescents are available at the Puskesmas, but have not been properly utilized by adolescents. The purpose of this study was to determine the relationship of adolescent characteristics with the utilization of adolescent reproductive health services. The method used is descriptive. The sampling technique used was random sampling, as many as 370 teenagers who had used reproductive health services. Results. There is a relationship of age (p value 0.01), parental past education (p value 0.02), and parental income (p value 0.01) with the use of adolescent reproductive health services. Research recommendations are expected that community nurses can increase the scope of visits both at school and in families with adolescents so that adolescents are more exposed to information about reproductive health and are able to make use of available reproductive health services optimally. \u0000Keywords: characteristics; adolescents; reproductive health; utilization of reproductive services \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Kesehatan reproduksi menjadi salah satu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan remaja. Remaja yang tidak pernah terpapar informasi mengenai kesehatan reproduksi sejak dini menjadi penyebab utama timbulnya masalah tersebut. Fasilitas layanan kesehatan reproduksi untuk remaja telah tersedia di Puskesmas, namun belum dimanfaatkan dengan baik oleh remaja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik remaja dengan pemanfaatan layanan kesehatan reproduksi remaja. Metode yang digunakan adalah deskriftif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, sebanyak 370 remaja yang pernah memanfaatkan layanan kesehatan reproduksi. Hasil. Terdapat hubungan usia (p value 0,01), pendidikan terakhir orangtua (p value 0,02), dan penghasilan orangtua (p value 0,01) dengan pemanfaatan layanan kesehatan reproduksi remaja. Rekomendasi penelitian diharapkan perawat komunitas mampu meningkatkan cakupan kunjungan baik di sekolah maupun di keluarga dengan anak remaja agar remaja lebih terpapar informasi mengenai kesehatan reproduksi serta mampu memanfaatkan layanan kesehatan reproduksi yang tersedia secara optimal. \u0000Kata kunci: karakteristik; remaja; kesehatan reproduksi; pemanfaatan layanan reproduksi","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88485685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: One of the strategies to improve integrated care focused on patients is the supervision of nursing care and documentation. Aims: this study aims to describe the innovation project to improve supervision. Method: This study used the pilot study design to innovation and improvement with the PDSA approach and management function, designed a draft a guidelines, standard operating procedures, forms and fair guideline, socialization, role play, mentoring and evaluation with monitoring and evaluation to four head nurses on scheduled supervision, unscheduled and group directing. Results: the highest increase was 94.76% on group direction process, 70.83% nursing evaluation supervision, supervision more structured, frequency and duration that increased. The impact of nursing care increased 4.94% and documentation increased 7.18%. Conclusions: The improvement of supervision can be done, with pilot studies using tha PDSA approach and management functions to providing a guidance, standard operational procedures, fair guideline and checklist forms, socialization, mentoring and evaluation, supported by direct manager, motivated head nurse and staff. Recommendations: The results of this pilot study are expected to be considered to improve supervision, motivation to implementation, and monitoring and evaluating of supervision. Keywords: nursing care; head nurse; management; supervision ABSTRAK Latar Belakang: Salah satu strategi meningkatkan asuhan terintegrasi berfokus pada pasien adalah supervisi asuhan keperawatan dan pendokumentasiannnya. Tujuan: studi ini bertujuan mendeskripsikan project inovasi meningkatkan supervisi. Metode: Studi ini menggunakan desain pilot study dengan inovasi dan improvement dengan pendekatan PDSA dan fungsi manajemen, dengan merancang panduan, standar operasional prosedur, formulir supervisi dan petunjuk penilaian, disosialisasikan, pendampingan, role play dan dimonitoring dan evaluasi terhadap empat kepala ruang, baik supervisi terjadwal, tidak terjadwal dan pengarahan berkelompok. Hasil: peningkatan tertinggi adalah proses pengarahan berkelompok 94,76%, supervisi evaluasi keperawatan 70,83%, lebih terstruktur dan meningkat frekuensi dan durasinya. Dampaknya asuhan keperawatan meningkat 4,94% dan pendokumentasiannya meningkat 7,18%. Kesimpulan: peningkatan supervisi dapat dilakukan, dengan pilot study menggunakan pendekatan PDSA dan fungsi manajemen untuk menyediakan panduan, standar operational prosedur, petunjuk penilaian dan formulir berbentuk checklist, disosialisasikan, pendampingan dan dievaluasi, adanya dukungan atasan langsung, motivasi kepala ruang dan staf. Rekomendasi: Hasil pilot study ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan meningkatkan supervisi, memotivasi penerapannya, dan memonitoring dan evaluasi pelaksanaannya. Kata kunci: asuhan keperawatan; kepala ruang; manajemen; supervisi
背景:改善以患者为中心的综合护理的策略之一是对护理和文件的监督。目的:本研究旨在描述创新项目以改善监管。方法:本研究采用试点研究设计,结合PDSA方法和管理功能进行创新和改进,设计了指南草案、标准操作程序、表格和公平指南、社会化、角色扮演、指导和评估与监测评估,对4名护士长进行了定期监督、不定期监督和小组指导。结果:小组指导流程、护理评价监督增幅最高,分别为94.76%、70.83%,督导更加结构化,督导频次和持续时间均有所增加。护理影响增加4.94%,文献记录增加7.18%。结论:通过PDSA方法的试点研究,通过管理职能提供指导,规范操作程序,公平的指南和检查表,社会化,指导和评估,在直接管理者,积极主动的护士长和员工的支持下,可以改进监督。建议:本试点研究的结果有望用于改进监督、激励实施以及监督的监测和评估。关键词:护理;护士长;管理;监督ABSTRAK Latar Belakang:沙拉研究strategi meningkatkan asuhan terintegrasi berfokus篇pasien adalah supervisi asuhan keperawatan丹pendokumentasiannnya。图胡安:研究图胡安mendeskripsikan项目,由脑膜坎监督。方法:研究孟古纳坎设计、试点研究登干创新、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良、登干改良。Hasil: peningkatan tertinggi adalah proses pengarahan berkelompok 94,76%, supervisor evaluasi keperawatan 70,83%, lebih terstructur dan meningkat frekuensi dan durasinya。Dampaknya asuhan keperawatan meningkat 4,94%, penddokumentasiannya meningkat 7,18%。kespulan: peningkatan督查dapat dilakan,登干试点研究孟古那坎pendakan PDSA danfunsi管理untuk menyediakan panduan,标准操作程序,petunjuk penkalan配方berbentuk核对表,disdisalisiskan, pendampingan和dan dievaluasi, adanya dukungan atasan langsung, motivasi kepala runan工作人员。建议:在diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan脑膜炎katkan监督、备忘录、监测和评估备忘录方面进行初步研究。Kata kunci: asuhan keperawatan;kepala ruang;manajemen;supervisi
{"title":"Peningkatan Supervisi Asuhan Keperawatan dan Pendokumentasiannya di Ruang Rawat Inap Dewasa di RSUD X Jakarta Pusat: Pilot Study","authors":"Nunik Suryanti, R. T. Hariyati, Umi Fatmawati","doi":"10.33846/SF11315","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/SF11315","url":null,"abstract":"Background: One of the strategies to improve integrated care focused on patients is the supervision of nursing care and documentation. Aims: this study aims to describe the innovation project to improve supervision. Method: This study used the pilot study design to innovation and improvement with the PDSA approach and management function, designed a draft a guidelines, standard operating procedures, forms and fair guideline, socialization, role play, mentoring and evaluation with monitoring and evaluation to four head nurses on scheduled supervision, unscheduled and group directing. Results: the highest increase was 94.76% on group direction process, 70.83% nursing evaluation supervision, supervision more structured, frequency and duration that increased. The impact of nursing care increased 4.94% and documentation increased 7.18%. Conclusions: The improvement of supervision can be done, with pilot studies using tha PDSA approach and management functions to providing a guidance, standard operational procedures, fair guideline and checklist forms, socialization, mentoring and evaluation, supported by direct manager, motivated head nurse and staff. Recommendations: The results of this pilot study are expected to be considered to improve supervision, motivation to implementation, and monitoring and evaluating of supervision. \u0000Keywords: nursing care; head nurse; management; supervision \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Latar Belakang: Salah satu strategi meningkatkan asuhan terintegrasi berfokus pada pasien adalah supervisi asuhan keperawatan dan pendokumentasiannnya. Tujuan: studi ini bertujuan mendeskripsikan project inovasi meningkatkan supervisi. Metode: Studi ini menggunakan desain pilot study dengan inovasi dan improvement dengan pendekatan PDSA dan fungsi manajemen, dengan merancang panduan, standar operasional prosedur, formulir supervisi dan petunjuk penilaian, disosialisasikan, pendampingan, role play dan dimonitoring dan evaluasi terhadap empat kepala ruang, baik supervisi terjadwal, tidak terjadwal dan pengarahan berkelompok. Hasil: peningkatan tertinggi adalah proses pengarahan berkelompok 94,76%, supervisi evaluasi keperawatan 70,83%, lebih terstruktur dan meningkat frekuensi dan durasinya. Dampaknya asuhan keperawatan meningkat 4,94% dan pendokumentasiannya meningkat 7,18%. Kesimpulan: peningkatan supervisi dapat dilakukan, dengan pilot study menggunakan pendekatan PDSA dan fungsi manajemen untuk menyediakan panduan, standar operational prosedur, petunjuk penilaian dan formulir berbentuk checklist, disosialisasikan, pendampingan dan dievaluasi, adanya dukungan atasan langsung, motivasi kepala ruang dan staf. Rekomendasi: Hasil pilot study ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan meningkatkan supervisi, memotivasi penerapannya, dan memonitoring dan evaluasi pelaksanaannya. \u0000Kata kunci: asuhan keperawatan; kepala ruang; manajemen; supervisi","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"255 4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90790897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Microbiological examination of the floor swab in one of the inpatient rooms of Soemitro Air Force Hospital found that the number of microbactery on the floor was 10 colonies. These results indicate that the floor in the inpatient room is indicated to be the growth of microorganisms. The purpose of this study was to determine the factors associated with airborne microbactery counts at Soemitro Air Force Hospital in Surabaya.This research was using analytic observational. The population in this study were all rooms in Soemitro Air Force Hospital totaling 47 rooms and 38 rooms were sampled which were divided into 4 (four) Risk Zones (Low, Medium, High and Very High Risk). Sampling technique was done by Stratified Random Sampling. Data analysis using Pearson Product Moment Test. The results showed the average number of airborne microbacterial in Soemitro Air Force Hospital was 52.8 CFU/m3. The temperature was 30.8oC with a humidity of 61.8%. Lighting averaged 83.6 Lux. The results of the observation of sanitation assessment and space maintenance were 88.8% and 77.7% respectively. The Pearson Product Moment Test states that there was a relationship between temperature, humidity, lighting, room sanitation and room maintenance with airborne germ counts at Soemitro Air Force Hospital. Soemitro Air Force Hospital was expected to carry out proper maintenance and sanitation of space to prevent the growth of microbacterial both in the air and on the surface of objects in the room. Lighting, humidity and temperature in the room needed to be measured regularly (3 months) to determine compliance with quality standards so as to prevent the growth of germs. Keywords: air microbacterial number; hospital ABSTRAK Pemeriksaan mikrobiologi usap lantai di salah satu ruang rawat inap Rumah Sakit TNI AU Soemitro menemukan angka kuman lantai sejumlah 10 jumlah koloni. Hasil tersebut menunjukkan bahwa lantai di ruang rawat inap terindikasi menjadi pertumbuhan mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan angka kuman udara di Rumah Sakit TNI AU Soemitro Surabaya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ruangan di Rumah Sakit TNI AU Soemitro berjumlah 47 ruang dan diambil sampel sebanyak 38 ruangan yang terbagi menjadi 4 (empat) Zona Risiko (Risiko Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi). Tenik pengambilan sampel dilakukan dengan Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan Uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata angka kuman udara di Rumah Sakit TNI AU Soemitro sejumlah 52,8 CFU/m3. Suhu udara sejumlah 30,8oC dengan kelembaban 61,8%. Pencahayaan rata-rata sebesar 83,6 Lux. Hasil observasi penilaian sanitasi dan pemeliharaan ruang masing sejumlah 88,8% dan 77,7%. Uji Pearson Product Moment menyatakan ada hubungan suhu, kelembaban, pencahayaan, sanitasi ruang dan pemeliharaan ruang dengan angka kuman udara di Rum
对索米特罗空军医院一间住院室的地板拭子进行微生物检查发现,地板上的微细菌数量为10菌落。这些结果表明,住院病房的地板是微生物生长的地方。本研究的目的是确定泗水Soemitro空军医院空气中微细菌数量的相关因素。本研究采用分析观察法。本研究人群为索梅特罗空军医院全部病房,共47间病房,选取38间病房,分为低、中、高、极高4个危险区。抽样技术采用分层随机抽样。数据分析使用皮尔逊积矩检验。结果表明,苏米特罗空军医院空气微生物平均数量为52.8 CFU/m3。气温30.8℃,湿度61.8%。平均照度为83.6勒克斯。卫生评价和空间维护的观察率分别为88.8%和77.7%。皮尔逊产品时刻测试表明,在Soemitro空军医院,温度、湿度、照明、房间卫生和房间维护与空气中的细菌数量之间存在关系。索米特罗空军医院应对空间进行适当的维护和卫生,以防止空气和房间内物体表面的微生物生长。定期(3个月)测量室内光照、湿度、温度,确定是否符合质量标准,防止细菌滋生。关键词:空气微生物数量;【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】研究了一种新的微生物学方法,并对其进行了分析。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui工厂,yang berhubungan dengan angka kuman udara di Rumah Sakit TNI AU suemitro泗水。Penelitian ini termasuk jenis Penelitian观察分析。Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ruangan di Rumah Sakit TNI AU Soemitro berjumlah 47 ruangan diambil sample sebanyak 38 ruangan yang terbagi menjadi 4 (empat) Zona Risiko (Risiko Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi)。Tenik pengambilan样本,dilakukan dengan分层随机抽样。分析数据蒙古纳坎Uji皮尔逊积矩。Hasil penelitian menunjukkan rata-rata angka kuman udara di Rumah Sakit TNI AU Soemitro sejumlah 52,8 CFU/m3。Suhu udara sejumlah 30,8; dengan kelembaban 61,8%。Pencahayaan rata-rata sebesar 83,6 Lux。Hasil observasi penilaiansanitasi dan pemeliharaan ruang masmassejumlah 88,8% dan 77,7%。Uji Pearson, Product Moment, menyatakan, ada hubungan suhu, kelembaban, pencahayaan, sanititasi, danpemeliharaan, ang dengan, angka kuman, udara, umah Sakit, TNI AU, semitro。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。(3)“untuk mengetahui kesesuaian dengan baku mutingga dapat menegah pertumbuhan kuman Kata kunci: angka kuman udara”;大sakit。
{"title":"Faktor yang Berhubungan dengan Angka Kuman Udara di Rumah Sakit Soemitro Surabaya","authors":"Queeniza Ulya Yonata, Imam Thohari, Marlik Marlik","doi":"10.33846/SF.V11I3.664","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/SF.V11I3.664","url":null,"abstract":"Microbiological examination of the floor swab in one of the inpatient rooms of Soemitro Air Force Hospital found that the number of microbactery on the floor was 10 colonies. These results indicate that the floor in the inpatient room is indicated to be the growth of microorganisms. The purpose of this study was to determine the factors associated with airborne microbactery counts at Soemitro Air Force Hospital in Surabaya.This research was using analytic observational. The population in this study were all rooms in Soemitro Air Force Hospital totaling 47 rooms and 38 rooms were sampled which were divided into 4 (four) Risk Zones (Low, Medium, High and Very High Risk). Sampling technique was done by Stratified Random Sampling. Data analysis using Pearson Product Moment Test. The results showed the average number of airborne microbacterial in Soemitro Air Force Hospital was 52.8 CFU/m3. The temperature was 30.8oC with a humidity of 61.8%. Lighting averaged 83.6 Lux. The results of the observation of sanitation assessment and space maintenance were 88.8% and 77.7% respectively. The Pearson Product Moment Test states that there was a relationship between temperature, humidity, lighting, room sanitation and room maintenance with airborne germ counts at Soemitro Air Force Hospital. Soemitro Air Force Hospital was expected to carry out proper maintenance and sanitation of space to prevent the growth of microbacterial both in the air and on the surface of objects in the room. Lighting, humidity and temperature in the room needed to be measured regularly (3 months) to determine compliance with quality standards so as to prevent the growth of germs. \u0000Keywords: air microbacterial number; hospital \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Pemeriksaan mikrobiologi usap lantai di salah satu ruang rawat inap Rumah Sakit TNI AU Soemitro menemukan angka kuman lantai sejumlah 10 jumlah koloni. Hasil tersebut menunjukkan bahwa lantai di ruang rawat inap terindikasi menjadi pertumbuhan mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan angka kuman udara di Rumah Sakit TNI AU Soemitro Surabaya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ruangan di Rumah Sakit TNI AU Soemitro berjumlah 47 ruang dan diambil sampel sebanyak 38 ruangan yang terbagi menjadi 4 (empat) Zona Risiko (Risiko Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi). Tenik pengambilan sampel dilakukan dengan Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan Uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata angka kuman udara di Rumah Sakit TNI AU Soemitro sejumlah 52,8 CFU/m3. Suhu udara sejumlah 30,8oC dengan kelembaban 61,8%. Pencahayaan rata-rata sebesar 83,6 Lux. Hasil observasi penilaian sanitasi dan pemeliharaan ruang masing sejumlah 88,8% dan 77,7%. Uji Pearson Product Moment menyatakan ada hubungan suhu, kelembaban, pencahayaan, sanitasi ruang dan pemeliharaan ruang dengan angka kuman udara di Rum","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85506307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Water is one of the essential substance that needed by all living creature, especially human, to fulfill their need of hydration. The drinkable water must be qualified from chemical, physical, and biological requirement. This research aims to evaluate sanitary hygiene and bacteriological quality of drinking water depot in Balong sub district, Ponorogo Regency. The type of this research was descriptive research. The observed population was fourteen drinking water depot in Balong Sub district, Ponorogo Regency. The observed sample was the same as the observed population which was fourteen drinking water depot. The result of fourteen drinking water depot showed that the sanitary hygiene of the production place did not meet the requirements (78.57%), the sanitary hygiene of the production equipment did not meet the requirements (100%), the hygiene manager did not meet the requirements (92.86%). 7.14% of drinking water depot was included in the category did not meet the requirements, and the bacteriological quality were qualified (100%). It is recommended that drinking water depot manager can improve drinking water depot facilities and get used to healthy life. Public health office must also facilitate laboratories used to support supervision and inspection also provide funds for conducting laboratory tests of drinking water samples. The public health center need to be more active in carrying out the monitoring of environmental health inspections, sampling and sample checking. Keywords: sanitary hygiene; bacteriological quality; drinking water depot ABSTRAK Air merupakan salah satu zat yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup salah satunya adalah manusia sebagai pemenuhan kehidupan seperti minum. Oleh karena itu air yang dikonsumsi harus memenuhi syarat kimia, fisika, dan biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi higiene sanitasi dan kualitas bakteriologis depot air minum di Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh depot air minum isi ulang yang ada di Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 14 depot air minum. Sampel yang digunakan adalah sampel populasi sebanyak 14 depot air minum. Hasil penelitian menunjukkan dari 14 depot air minum, higiene sanitasi tempat produksi pada 78.57% dalam kategori tidak memenuhi syarat. Sedangkan higiene sanitasi peralatan, dari total 14 depot air minum keseluruhan dalam kategori memenuhi syarat (100%). Higiene penjamah 92.86% tergolong kategori tidak memenuhi syarat. 7.14% air baku depot air minum termasuk dalam kategori tidak memenuhi syarat, untuk kualitas bakteriologis air hasil produksi menunjukkan 100% depot air minum termasuk dalam kategori memenuhi syarat.Disarankan pengelola depot air minum bisa memperbaiki fasilitas depot air minum dan membiasakan hidup sehat. Dinas Kesehatan juga harus memfasilitasi laboratorium yang digunakan dalam mendukung pengawasan dan pemeriksaan serta menyediakan biaya untuk
水是所有生物,尤其是人类,都需要的基本物质之一,以满足其对水合作用的需要。饮用水必须符合化学、物理和生物要求。本研究旨在对波诺罗戈县巴隆街道饮用水库进行卫生卫生及细菌质量评价。本研究的类型为描述性研究。观察人群为波诺罗戈县巴隆街道14个饮水库。观察样本与观察人群相同,为14个饮水库。14家饮用水仓库的调查结果显示,生产场所卫生不符合要求(78.57%),生产设备卫生不符合要求(100%),卫生管理人员不符合要求(92.86%)。7.14%的饮用水库不符合要求,细菌质量合格(100%)。建议水厂管理人员改善水厂设施,适应健康生活。公共卫生办公室还必须便利用于支持监督和检查的实验室,并为进行饮用水样本的实验室测试提供资金。公共卫生中心需要更积极地开展环境卫生检查、抽样和抽样检查的监测。关键词:卫生卫生;细菌学的质量;【摘要】空气净化,空气净化,空气净化,空气净化,空气净化,空气净化,空气净化,空气净化。[4]空气动力学,空气动力学,空气动力学,空气动力学,生物力学。Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluashigiene sanitasdankualitas细菌学库空气最小值Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo。Jenis penelitian ini adalah penelitian deskscriptif。Populasi penelitian adalah seluruh仓库空气最低限度是ulang yang ada di Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 14仓库空气最低限度。样品yang digunakan adalah样品populasi sebanyak 14仓库空气最低。Hasil penelitian menunjukkan dari 14库空气最小值,高卫生温度产品为78.57%,dalam kategori tiak memenuhi syarat。Sedangkan higiene sanitasi peralatan,达14个仓库空气最小值keseluruhan dalam kategori memenuhi syarat(100%)。Higiene penjamah 92.86% tergolong kategori tidak memenuhi syarat。7.14%空气巴库库空气最低termasuk dalam kategori tiak memenuhi syarat, untuk kualitas bakteriologologia air hasil products menunjukkan 100%库空气最低termasuk dalam kategori memenuhi syaratDisarankan pengelola车辆段空气最小值bisa memberperbaiki fasilitas车辆段空气最小值dmembiasakan hidup sehat。Dinas Kesehatan juga harus memfasilitasi laboratorium yang digunakan dalam mendukung pengawasan danpemeriksaan serta menyediakan biaya untuk melakukan uji laboratorium sample air minum, danpihak puskesmas lebih akesmas lebih akesmas lebih akesmas melakukan pengawasan danpemantauan inspeksi Kesehatan lingkungan, pengambilan sampel, danpemeriksaan sampel。卫生学;sanitasi;kualitas bakteriologis;车厂空气最低限额
{"title":"Evaluasi Higiene Sanitasi dan Kualitas Bakteriologis Depot Air Minum di Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Tahun 2019","authors":"Siti Saidah, Umi Rahayu, K. Khambali","doi":"10.33846/SF11310","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/SF11310","url":null,"abstract":"Water is one of the essential substance that needed by all living creature, especially human, to fulfill their need of hydration. The drinkable water must be qualified from chemical, physical, and biological requirement. This research aims to evaluate sanitary hygiene and bacteriological quality of drinking water depot in Balong sub district, Ponorogo Regency. The type of this research was descriptive research. The observed population was fourteen drinking water depot in Balong Sub district, Ponorogo Regency. The observed sample was the same as the observed population which was fourteen drinking water depot. The result of fourteen drinking water depot showed that the sanitary hygiene of the production place did not meet the requirements (78.57%), the sanitary hygiene of the production equipment did not meet the requirements (100%), the hygiene manager did not meet the requirements (92.86%). 7.14% of drinking water depot was included in the category did not meet the requirements, and the bacteriological quality were qualified (100%). It is recommended that drinking water depot manager can improve drinking water depot facilities and get used to healthy life. Public health office must also facilitate laboratories used to support supervision and inspection also provide funds for conducting laboratory tests of drinking water samples. The public health center need to be more active in carrying out the monitoring of environmental health inspections, sampling and sample checking. \u0000Keywords: sanitary hygiene; bacteriological quality; drinking water depot \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Air merupakan salah satu zat yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup salah satunya adalah manusia sebagai pemenuhan kehidupan seperti minum. Oleh karena itu air yang dikonsumsi harus memenuhi syarat kimia, fisika, dan biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi higiene sanitasi dan kualitas bakteriologis depot air minum di Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh depot air minum isi ulang yang ada di Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 14 depot air minum. Sampel yang digunakan adalah sampel populasi sebanyak 14 depot air minum. Hasil penelitian menunjukkan dari 14 depot air minum, higiene sanitasi tempat produksi pada 78.57% dalam kategori tidak memenuhi syarat. Sedangkan higiene sanitasi peralatan, dari total 14 depot air minum keseluruhan dalam kategori memenuhi syarat (100%). Higiene penjamah 92.86% tergolong kategori tidak memenuhi syarat. 7.14% air baku depot air minum termasuk dalam kategori tidak memenuhi syarat, untuk kualitas bakteriologis air hasil produksi menunjukkan 100% depot air minum termasuk dalam kategori memenuhi syarat.Disarankan pengelola depot air minum bisa memperbaiki fasilitas depot air minum dan membiasakan hidup sehat. Dinas Kesehatan juga harus memfasilitasi laboratorium yang digunakan dalam mendukung pengawasan dan pemeriksaan serta menyediakan biaya untuk","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"2 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74636172","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alifatun Khunafa', Ngadino Ngadino, Hadi Suryono, A. Prasetyo
One strategy to overcome the case of filariasis is by turning off the vector, namely Culex sp. Mosquitoes, and usually using chemicals as larvicides, in the long run, can cause resistance to larvae and environmental pollution. Bitter melon (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) can cause death in larvae because they contain chemical compounds alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and are safe for animals and the environment. This study aims to determine the differences in the toxicity of Bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruti (Averrhoa bilimbi Linnaeus) as Culex sp bio-larvacides. The research method was experimental, with the research design used is the post-test only control group design. Samples were Culex sp. third instar mosquito larvae. The study used 4 replications and 7 treatments with 25 larvae of each treatment. The concentration of bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) were 0% (control); 11%; 22%; 44%. Data analysis was performed analytically using a probit test and a different test (Two Way Anova). The results showed a solution of bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) had the potential as a bio-larvacide and had a mortality rate at 0% concentration (control), in bitter melon fruit concentrations of 11%; 22%; 44% of 73%, 89%, 100%. Whereas in cucumber tree fruit concentration 11%; 22%; 44; by 95%, 99%, 100%. The different test showed that there was a significant difference between control, bitter melon (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) solution to Culex sp larvae mortality (α <0.05). Suggestions that can be given is that bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) can be used as bio-larvacides and used as alternative larvacides as substitutes for chemical larvacides, and further research using different larvae is needed. Keywords: bio-larvacide; bitter melon fruit solution; cucumber tree solution; Culex sp ABSTRAK Salah satu strategi menanggulangi kasus filariasis adalah dengan cara mematikan vektor yaitu nyamuk Culex sp, dan biasanya menggunakan bahan kimiawi sebagai larvasida dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi pada larva dan pencemaran lingkungan. Buah pare (Momordica charantia linnaeus) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linneus) dapat menyebabkan kematian pada larva karena mengandung senyawa kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, serta bersifat aman terhadap hewan dan bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan toksisitas larutan buah pare (Momordica charantina linnaeus) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linnaeus) sebagai biolarvasida Culex sp. Metode penelitian adalah eksperimental, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only cont
克服丝虫病的一个策略是消灭病媒,即库蚊,通常使用化学品作为杀幼虫剂,从长远来看,可能导致对幼虫的抗药性和环境污染。苦瓜(Momordica charantia Linnaeus)和黄瓜树果实(Averrhoa bilimbi Linnaeus)可以导致幼虫死亡,因为它们含有化合物生物碱、类黄酮、皂苷、单宁,对动物和环境都是安全的。本研究旨在测定苦瓜果实(Momordica charantia Linnaeus)和黄瓜树果实(Averrhoa bilimbi Linnaeus)作为库蚊幼虫的毒性差异。本研究采用实验方法,研究设计采用后验纯对照组设计。样本为库蚊三龄幼虫。试验设4个重复,7个处理,每个处理25只幼虫。苦瓜果(Momordica charantia Linnaeus)和黄瓜树果(Averrhoa bilimbi Linnaeus)的浓度为0%(对照);11%;22%;44%。数据分析采用probit检验和不同检验(Two Way Anova)进行分析。结果表明:苦瓜果(Momordica charantia Linnaeus)和黄瓜树果(Averrhoa bilimbi Linnaeus)溶液具有潜在的生物杀幼虫剂作用,浓度为0%(对照),苦瓜果浓度为11%;22%;73%的44% 89%的100%而黄瓜树果浓度为11%;22%;44;95%, 99%, 100%。不同试验结果表明,对照、苦瓜(Momordica charantia Linnaeus)和黄瓜树果(Averrhoa bilimbi Linnaeus)溶液对库蚊幼虫的死亡率差异显著(α <0.05)。建议苦瓜果(Momordica charantia Linnaeus)和黄瓜树果(Averrhoa bilimbi Linnaeus)可作为生物杀幼虫剂,也可作为化学杀幼虫剂的替代杀幼虫剂,使用不同的幼虫还需进一步研究。关键词:bio-larvacide;苦瓜果液;黄瓜树液;库蚊sp ABSTRAK Salah研究strategi menanggulangi kasus丝虫病adalah dengan卡拉mematikan vektor yaitu nyamuk库蚊sp,丹biasanya menggunakan bahan kimiawi sebagai larvasida dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi篇幼虫丹pencemaran lingkungan。龙葵(Momordica charantia linnaeus)丹龙葵(Averrhoa bilimbi linneus)丹龙葵(verrhoa bilimbi linneus) dapat menyebabkan kematian pa幼虫karena mengandung senyawa kimia生物碱,类黄酮,皂苷,单宁,serta bersifat man terhadap hewan dan bagi lingkungan。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedai and toksisitas larutan buah pare (Momordica charantina linnaeus) dan buimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linnaeus) sebagai biolarvasida Culex sp. Metode Penelitian adalah实验,dengan ranancan Penelitian yang digunakan adalah后试验仅对照组设计。三种库蚊幼虫。Penelitian menggunakan 4 replikasi dan 7 perlakuan dengan jumlah larva uji masing-masing perlakuan sebanyak 25 ekor。Konsentrasi buah pare (Momordica charantia linnaeus)和buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linneus) yitu 0%(对照);11%;22%;44%。分析数据双方差分析(Two Way Anova)。哈西尔penelitian menunjukkan枇杷(Momordica charantia linnaeus)、枇杷(Averrhoa bilimbi linnaeus)、枇杷(perpotensi sebagai biolarvasida)、枇杷(verrhoa bilimbi linnaeus)、枇杷(pada buantia konsentrasi)、枇杷(pada buantia konsentrasi)、枇杷(pada buantia konsentrasi) 11%;22%;44% sebesar 73%, 89%, 100%。Sedangkan pada buah belimbing wuluh konsentrasi 11%;22%;44;95%, 99%, 100%。乌吉小蠹蛾的防治、小蠹蛾幼虫(Momordica charantia linnaeus)和小蠹蛾幼虫(Averrhoa bilimbi linnaeus)和小蠹蛾幼虫(nyamuk Culex sp .)的防治效果(α < 0.05)。Saran yang dapat diberikan adalah agar buah pare (Momordica charantia linnaeus) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linnaeus) dapat dimanfaatkan sebagai bioarvasida dan dijadikan sebagai larvasida alternatiofsebagai pengganti larvasida kimia, serta diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan larva yang berbeda。Kata kunci;婆罗洲;婆罗汉,婆罗汉,婆罗汉库蚊sp。
{"title":"Perbedaan Toksisitas Larutan Buah Pare (Momordica charantia Linnaeus) dan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linnaeus) Sebagai Biolarvasida Culex Sp","authors":"Alifatun Khunafa', Ngadino Ngadino, Hadi Suryono, A. Prasetyo","doi":"10.33846/SF.V11I2.653","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/SF.V11I2.653","url":null,"abstract":"One strategy to overcome the case of filariasis is by turning off the vector, namely Culex sp. Mosquitoes, and usually using chemicals as larvicides, in the long run, can cause resistance to larvae and environmental pollution. Bitter melon (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) can cause death in larvae because they contain chemical compounds alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and are safe for animals and the environment. This study aims to determine the differences in the toxicity of Bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruti (Averrhoa bilimbi Linnaeus) as Culex sp bio-larvacides. The research method was experimental, with the research design used is the post-test only control group design. Samples were Culex sp. third instar mosquito larvae. The study used 4 replications and 7 treatments with 25 larvae of each treatment. The concentration of bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) were 0% (control); 11%; 22%; 44%. Data analysis was performed analytically using a probit test and a different test (Two Way Anova). The results showed a solution of bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) had the potential as a bio-larvacide and had a mortality rate at 0% concentration (control), in bitter melon fruit concentrations of 11%; 22%; 44% of 73%, 89%, 100%. Whereas in cucumber tree fruit concentration 11%; 22%; 44; by 95%, 99%, 100%. The different test showed that there was a significant difference between control, bitter melon (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) solution to Culex sp larvae mortality (α <0.05). Suggestions that can be given is that bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) can be used as bio-larvacides and used as alternative larvacides as substitutes for chemical larvacides, and further research using different larvae is needed. \u0000Keywords: bio-larvacide; bitter melon fruit solution; cucumber tree solution; Culex sp \u0000 \u0000 ABSTRAK \u0000 \u0000Salah satu strategi menanggulangi kasus filariasis adalah dengan cara mematikan vektor yaitu nyamuk Culex sp, dan biasanya menggunakan bahan kimiawi sebagai larvasida dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi pada larva dan pencemaran lingkungan. Buah pare (Momordica charantia linnaeus) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linneus) dapat menyebabkan kematian pada larva karena mengandung senyawa kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, serta bersifat aman terhadap hewan dan bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan toksisitas larutan buah pare (Momordica charantina linnaeus) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linnaeus) sebagai biolarvasida Culex sp. Metode penelitian adalah eksperimental, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only cont","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87743585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Psychological problems are one of the factors that influence tuberculosis patient compliance. Psychological intervention is needed to help patients cope with stressors experienced during the treatment period of at least 6 months and increase patient compliance in undergoing treatment. Objective: To outline some of the benefits of psychological interventions that can help pulmonary tuberculosis patients follow treatment. Method: The database used in this study is Scopus, Google Scholar, and Pubmed is limited to the last 5 years of publication from 2016 to 2020, full-text article in English. The keywords used are "Psychological Intervention", "OR", "AND", "Emotional Intervention",”AND”, "Tuberculosis". This systematic review uses 9 articles that fit the inclusion criteria. Results: Psychological interventions can be applied independently or comprehensively provided with peer support, home visits, counseling, and health education. The benefits of psychological interventions can reduce depression, anxiety, stress, increase self-efficacy, improve self-reliance, increase patient knowledge, increase social support and improve patient compliance in treatment. Conclusion: Psychological intervention has many benefits in helping patients undergo a period of Tuberculosis treatment. Suggestion: Psychological intervention can be applied in health care both during patient control and home visit activities and telenursing via telephone. Keywords: emotional intervention; psychological intervention; Tuberculosis ABSTRAK Latar belakang: Masalah psikologi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien Tuberkulosis. Intervensi psikologi sangat dibutuhkan untuk membantu pasien mengatasi stressor yang dialami selama masa pengobatan minimal 6 bulan serta meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani masa pengobatan. Tujuan: Untuk menguraikan beberapa manfaat intervensi psikologi yang dapat membantu pasien Tuberkulosis paru dalam menjalani pengobatan Metode: Database yang digunakan dalam penelitian ini adalah Scopus, Google Schoolar dan Pubmed terbatas untuk publikasi 5 tahun terakhir dari 2016 hingga 2020, full text article dengan berbahasa Inggris. Kata kunci yang digunakan adalah “Psychological Intervention” ,”OR”, “AND”, “ Emotional Intervention”, “AND”, “Tuberculosis”. Systematic review ini menggunakan 9 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil: Intervensi psikologi dapat diterapkan secara mandiri maupun diberikan secara komprehensif dengan dukungan kelompok sebaya, home visit, konseling dan pendidikan kesehatan. Manfaat intervensi psikologi yaitu dapat menurunkan depresi, kecemasan, stress, meningkatkan self efficacy, meningkatkan self reliance, meningkatkan pengetahun pasien, meningkatkan dukungan sosial dan meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Simpulan: Intervensi psikologi memiliki banyak manfaat dalam membantu pasien menjalani masa pengobatan Tuberkulosis. Saran: Intervensi psikologi dapat diterapk
背景:心理问题是影响结核病患者依从性的因素之一。需要心理干预来帮助患者应对治疗期间至少6个月的压力源,并增加患者接受治疗的依从性。目的:概述心理干预的一些好处,可以帮助肺结核患者跟踪治疗。方法:本研究使用的数据库为Scopus、Google Scholar, Pubmed限于最近5年出版的2016 - 2020年,英文全文文章。关键词是“心理干预”、“或”、“与”、“情绪干预”、“与”、“结核病”。本系统综述使用了9篇符合纳入标准的文章。结果:心理干预可以单独实施,也可以综合实施,包括同伴支持、家访、心理咨询、健康教育等。心理干预的好处可以减少抑郁、焦虑、压力,增加自我效能感,提高自立能力,增加患者知识,增加社会支持,提高患者对治疗的依从性。结论:心理干预在帮助结核病患者完成一段时间的治疗中有许多益处。建议:心理干预可应用于患者控制、家访活动和电话远程护理。关键词:情绪干预;心理干预;【摘要】拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市:拉塔尔市。干预心理学研究:心理健康、心理健康、心理健康、心理健康、心理健康、心理健康、心理健康。图:Untuk menguraikan beberapa manfaat intervensi psikologi yang dapat membantu pasien肺结核paru dalam penelitian ini adalah Scopus, Google scholar dan Pubmed terbatas Untuk publikasi 5 tahun terakhir dari 2016 hinga 2020,全文文章登根berbahasa Inggris。Kata kunci yang digunakan adalah“心理干预”,“OR”,“AND”,“情绪干预”,“AND”,“结核”。《孟古那坎》9篇文献的系统评价。Hasil: intersi psikologi dapat diterapkan secara mandiri maupun diberikan secara komprehensif dengan dukungan kelompok sebaya,家访,咨询dan pendidikan kesehatan。心理干预:抑郁、抑郁、应激、脑膜自我效能、脑膜自我依赖、脑膜自我依赖、脑膜自我依赖、脑膜自我依赖、脑膜自我依赖、脑膜自我依赖。猕猴猴:干预心理学,记忆,banyak manfaat dalam,记忆,menjalani masa pengobatan结核。Saran:通过电话进行心理干预,了解患者的病情,控制患者的病情,了解患者的病情,了解患者的病情和护理情况。形kunci:情绪干预;心理干预;肺结核
{"title":"Evidance Based Intervensi Psikologi Terhadap peningkatan strategi DOTS Pada Pasien Tuberkulosis: A Systematic Review","authors":"Gevi Melliya Sari, Bernadetta Germia Aridamayanti, Sariati Sariati, Dwi Uswatun Sholikhah, Cahya Mustika Narendri, Wimar Anugrah Romadhon","doi":"10.33846/sg11nk115","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/sg11nk115","url":null,"abstract":"Background: Psychological problems are one of the factors that influence tuberculosis patient compliance. Psychological intervention is needed to help patients cope with stressors experienced during the treatment period of at least 6 months and increase patient compliance in undergoing treatment. Objective: To outline some of the benefits of psychological interventions that can help pulmonary tuberculosis patients follow treatment. Method: The database used in this study is Scopus, Google Scholar, and Pubmed is limited to the last 5 years of publication from 2016 to 2020, full-text article in English. The keywords used are \"Psychological Intervention\", \"OR\", \"AND\", \"Emotional Intervention\",”AND”, \"Tuberculosis\". This systematic review uses 9 articles that fit the inclusion criteria. Results: Psychological interventions can be applied independently or comprehensively provided with peer support, home visits, counseling, and health education. The benefits of psychological interventions can reduce depression, anxiety, stress, increase self-efficacy, improve self-reliance, increase patient knowledge, increase social support and improve patient compliance in treatment. Conclusion: Psychological intervention has many benefits in helping patients undergo a period of Tuberculosis treatment. Suggestion: Psychological intervention can be applied in health care both during patient control and home visit activities and telenursing via telephone. \u0000Keywords: emotional intervention; psychological intervention; Tuberculosis \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Latar belakang: Masalah psikologi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien Tuberkulosis. Intervensi psikologi sangat dibutuhkan untuk membantu pasien mengatasi stressor yang dialami selama masa pengobatan minimal 6 bulan serta meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani masa pengobatan. Tujuan: Untuk menguraikan beberapa manfaat intervensi psikologi yang dapat membantu pasien Tuberkulosis paru dalam menjalani pengobatan Metode: Database yang digunakan dalam penelitian ini adalah Scopus, Google Schoolar dan Pubmed terbatas untuk publikasi 5 tahun terakhir dari 2016 hingga 2020, full text article dengan berbahasa Inggris. Kata kunci yang digunakan adalah “Psychological Intervention” ,”OR”, “AND”, “ Emotional Intervention”, “AND”, “Tuberculosis”. Systematic review ini menggunakan 9 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil: Intervensi psikologi dapat diterapkan secara mandiri maupun diberikan secara komprehensif dengan dukungan kelompok sebaya, home visit, konseling dan pendidikan kesehatan. Manfaat intervensi psikologi yaitu dapat menurunkan depresi, kecemasan, stress, meningkatkan self efficacy, meningkatkan self reliance, meningkatkan pengetahun pasien, meningkatkan dukungan sosial dan meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Simpulan: Intervensi psikologi memiliki banyak manfaat dalam membantu pasien menjalani masa pengobatan Tuberkulosis. Saran: Intervensi psikologi dapat diterapk","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85455183","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}